bab ii tinjauan pustaka -...

34
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori 1. ASI eksklusif a. Pengertian ASI eksklusif ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 6 bulan (Roesli, 2007, p.3). ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI. ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Kristiyansari, 2009, p.23). ASI diberikan minimal 6 bulan tanpa makanan pendamping ASI. ASI tediri dari air, alfa laktoalbumin, laktosa, kasein, asam amino, antibodi terhadap kuman, virus dan jamur. Antibodi yang terkandung dalam air susu adalah Imunoglobulin A (Ig A), bersama dengan berbagai sistem komplemen yang terdiri dari makrofag, limfosit, laktoferin, laktoperisidase, lisozim, laktoglobulin, interleukin sitokin dan sebagainya (Proverawati, 2010, p.3). 9

Upload: vuongkhanh

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori

1. ASI eksklusif

a. Pengertian ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan

cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa

tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,

bubur nasi dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk

jangka waktu setidaknya selama 6 bulan (Roesli, 2007, p.3).

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan,

tanpa tambahan cairan lain. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan

makanan pendamping ASI. ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2

tahun atau lebih (Kristiyansari, 2009, p.23).

ASI diberikan minimal 6 bulan tanpa makanan pendamping ASI.

ASI tediri dari air, alfa laktoalbumin, laktosa, kasein, asam amino,

antibodi terhadap kuman, virus dan jamur. Antibodi yang terkandung

dalam air susu adalah Imunoglobulin A (Ig A), bersama dengan berbagai

sistem komplemen yang terdiri dari makrofag, limfosit, laktoferin,

laktoperisidase, lisozim, laktoglobulin, interleukin sitokin dan sebagainya

(Proverawati, 2010, p.3).

9

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

10

b. Proses pembentukan ASI

Proses terjadinya pengeluaran ASI dimulai atau dirangsang oleh

isapan mulut bayi pada puting payudara ibu. Gerakan tersebut

merangsang kelenjar yang ada di otak ibu untuk memproduksi sejumlah

prolaktin, yaitu hormon utama yang mengendalikan pengeluaran ASI.

Proses pengeluaran ASI juga bergantung pada let down reflex, yaitu

isapan pada puting yang dapat merangsang kelenjar sehingga

menghasilkan hormon oksitosin yang dapat merangsang dinding saluran

susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.

Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin

membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui saluran susu

(ducts/milk canals) menuju reservoir susu (sacs) yang berlokasi di

belakang areola, lalu mengalir ke mulut bayi. Proses produksi, sekresi

dan pengeluaran ASI tersebut dinamakan laktasi (Khamzah, 2012, p.43-

44).

c. Komposisi dan nilai gizi ASI

1) Komposisi ASI

Komposisi ASI ternyata tidak tetap dan tidak sama dari waktu ke

waktu. Komposisi ASI berlainan dengan kmposisi susu sapi karena

susu sapi disesuikan dengan laju pertumbuhan anak sapi dan susu ibu

disesuaikan dengan laju pertumbuhan anak manusia (Roesli, 2007,

p.24).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

11

Menurut Kristiyansari (2009, p.9-10), komposisi ASI dibedakan

menjadi 3 macam yaitu :

a) Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna

kekuning-kuningan, dihasilkan pada hari pertama sampai hari

ketiga setelah bayi lahir, lebih kuning dibanding dengan ASI

mature, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak

dan sel-sel epitel. Sebagai pembersih selaput usus bayi baru lahir

sehingga saluran pencernaan siap untuk menerima makanan,

mengandung kadar protein yang tinggi, mengandung zat antibodi

sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit

infeksi.

b) ASI transisi / peralihan

ASI transisi merupakan ASI yang dihasilkan mulai hari

keempat sampai hari kesepuluh. Banyak mengandung laktosa,

lemak, protein dan mineral.

c) ASI mature / matang

ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya.

ASI mature mengandung banyak energi, laktosa, lemak, protein

tinggi, mineral dan imunoglobin yang dibutuhkan oleh bayi sampai

6 bulan.

Menurut Ariani (2009, p.42), perbedaan komposisi ASI awal

(foremilk) dan ASI akhir (hindmilk) yaitu :

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

12

a) Foremilk

ASI yang berwarna bening ini diproduksi pada awal penyusuan

dalam satu periode menyusui. Susu awal dihasilkan dalam jumlah

banyak. Jenis ASI ini memberi banyak protein, laktosa, zat-zat gizi

dan semua kebutuhan air bayi untuk memuaskan dahaga sang bayi.

Sehingga, bayi tidak perlu lagi diberi air tambahan sebelum berusia

6 bulan, bahkan sekalipun tinggal di daerah beriklim panas.

b) Hindmilk

Susu akhir diproduksi pada akhir penyusuan. Lemak tambahan

yang terkandung didalamnya menyebabkan cairan ini terlihat lebih

putih dibanding susu awal. Bayi mendapatkan sebagian energi dari

lemak. Sehingga, penting sekali untuk memastikan bayi

mendapatkan ASI akhir dengan tidak menghentikan bayi menyusu

terlalu cepat. Sebaiknya, bayi dibiarkan menyusu sampai dia

mendapatkan semua susu akhir yang dibutuhkan.

2) Nilai gizi ASI

Menurut Khamzah (2012, p.57-62), komponen gizi dalam ASI

adalah sebagai berikut :

a) Karbohidrat

Karbohidrat terbanyak yang ada dalam ASI adalah laktosa.

Laktosa diperlukan dalam pertumbuhan otak. Laktosa juga

berfungsi mempertinggi penyerapan kalsium. Selain berfungsi

sebagai sumber enegi, laktosa juga terdapat didalam usus yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

13

diubah menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat bermanfaat

mencegah bakteri yang tidak diinginkan.

b) Protein

Kandungan protein ASI dalam ASI cukup tinggi. Protein yang

terdapat pada ASI dan susu sapi terdiri atas protein whey dan

casein. Didalam ASI lebih banyak terdapat protein whey yang lebih

mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan casein cenderung lebih

susah dicerna oleh usus bayi, yang banyak terkandung dalam susu

sapi.

c) Lemak

Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu

sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 banyak

ditemukan dalam ASI yang berperan dalam perkembangan otak.

Demikian juga dengan Docosahexaenoic Acid (DHA) dan

Arachidonic Acid (ARA) hanya terdapat dalam ASI, yang berperan

dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata. ASI juga

mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang, yang

sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

d) Karnitin

Karnitin dalam ASI sangat tinggi. Karnitin berfungsi

membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk

mempertahankan metabolisme tubuh.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

14

e) Vitamin

ASI mengandung vitamin K, vitamin D, vitamin E dan vitamin

A. Vitamin K berfungsi sebagai faktor pembekuan darah. Vitamin

D yang terkandung didalam ASI hanya sedikit, sehingga selain

diberi ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar

sinar matahari pagi. Vitamin E yang cukup tinggi, terutama pada

kolostrum dan ASI transisi awal. Fungsi vitamin E untuk ketahanan

dinding sel darah merah. Vitamin A berfungsi untuk kesehatan

mata, mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh dan

pertumbuhan.

f) Vitamin yang larut dalam air

Hampir semua vitamin yang larut dalam air terdapat dalam

ASI. Diantaranya adalah vitamin B, vitamin C dan asam folat.

Kadar vitamin B1 dan vitamin B2 cukup tinggi dalam ASI, tetapi

vitamin B6 dan B12 serta asam folat rendah, terutama pada ibu

yang kurang gizi.

g) Mineral

Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan

mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat dalam

susu sapi. Bayi yang mendapat ASI eksklusif sangat kecil

resikonya kekurangan zat bezi, meskipun kadar zat besi dalam ASI

rendah. Hal ini dikarenakan zat besi yang terdapat dalam ASI lebih

mudah diserap daripada yang terdapat dalam susu sapi.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

15

d. Manfaat ASI eksklusif

Menurut Kristiyansari (2009, p.15-22), memberikan ASI pada bayi

sangatlah penting dilakukan oleh seorang ibu minimal sampai bayi

berusia 2 tahun. Adapun manfaat pemberian ASI adalah :

1) Bagi bayi

a) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik. Bayi yang

mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik

setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan

mengurangi kemungkinan obesitas.

b) Mengandung antibodi yang dibutuhkan oleh bayi. Mekanisme

pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai berikut : apabila

ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibodi

dan akan disalurkan dengan bantuan jaringan limfosit. Antibodi di

payudara disebut Mammae Associated Immunocompetent

Lymphoid Tissue (MALT).

c) ASI mengandung komposisi yang tepat yaitu dari berbagai bahan

makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi yang

seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan

untuk kehidupan 6 bulan pertama.

d) Mengurangi kejadian karies dentis pada bayi. Insiden karies dentis

pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibanding

yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan

dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

16

kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang

terbentuk akan merusak gigi.

e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi. Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk

perkembangan bayi, kontak kulit ibu kekulit bayi yang

mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang

lebih baik.

f) Terhindar dari alergi, pada bayi baru lahir sistem Imunoglobulin E

(Ig E) belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang

aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak

menimbulkan efek alergi. Pemberian protein asing yang ditunda

sampai umur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.

g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi. Lemak pada ASI adalah

lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-

sel otak, sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif

akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga

menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel

saraf otak.

h) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan

gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara. Telah

dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah

kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan

botol dan dot.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

17

2) Bagi ibu

a) Menyusui dapat membantu wanita mengurangi berat badan

tambahan yang diperoleh sewaktu hamil.

b) Membantu rahim kembali ke ukuran normal dengan lebih cepat.

c) Melindungi wanita dari kanker payudara kelak.

d) Menyusui juga dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul dan

kanker ovarium kelak.

e) Melindungi kesehatan ibu (mengurangi pendarahan pasca

persalinan, mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur,

mengurangi anemia).

f) Memperpanjang kehamilan berikutnya.

g) Menghemat waktu (Arini, 2012, p.26-27).

3) Bagi keluarga

a) Aspek ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan

untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.

Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang

mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya

berobat.

b) Aspek psikologi

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang,

sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan

hubungan bayi dengan keluarga.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

18

c) Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan

kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol

dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain

(Kristiyansari, 2009, p.20).

4) Bagi negara

a) Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan

menyusui, serta biaya menyiapkan susu.

b) Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah mencret dan

sakit saluran napas.

c) Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.

d) Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan

berkualitas untuk membangun negara.

e) Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari

kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi

Indonesia (Roesli, 2007, p.15).

e. Tujuh langkah keberhasilan ASI eksklusif

Menurut Roesli (2007, p.37), langkah-langkah yang terpenting dalam

persiapan keberhasilan menyusui secara eksklusif adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan payudara, bila diperlukan.

2) Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui.

3) Menciptakan dukungan keluarga, teman dan sebagainya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

19

4) Memilih tempat melahirkan yang “Sayang bayi” seperti “Rumah sakit

sayang bayi” atau “Rumah bersalin sayang bayi”.

5) Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara

eksklusif.

6) Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasi dan atau

konsultasi laktasi (lactasion consultan), untuk persiapan apabila kita

menemui kesukaran.

7) Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.

f. ASI eksklusif dan ibu bekerja

Bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI secara

eksklusif selama paling sdikit 4 bulan dan bila mungkin sampai 6 bulan,

meskipun cuti hamil hanya 3 bulan. Dengan pengetahuan yang benar

tentang menyusui, perlengkapan memerah ASI dan dukungan lingkungan

kerja, seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI secara

eksklusif.

Memberi ASI eksklusif, tidak saja merupakan hal yang terbaik bagi

bayi tetapi juga hal yang menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini

didukung oleh bukti secara ilmiah bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif

akan lebih sehat. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif akan tiga kali lebih

sering dirawat daripada bayi ASI eksklusif. Ini berarti bayi ASI eksklusif

lebih jarang dibawa ke Dokter sehingga ibu lebih jarang meninggalkan

pekerjaan (Roesli, 2007, p.38).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

20

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif

Menurut Soetjiningsih (1997), dikutip Arini (2012, p.75), adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI adalah :

1) Faktor sosial budaya ekonomi (pendidikan formal ibu, pendapatan

keluarga dan status kerja ibu)

2) Faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai wanita, tekanan

batin)

3) Faktor fisik ibu (ibu yang sakit, misalnya mastitis dan sebagainya)

4) Faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang

mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI

eksklusif.

Alasan ibu untuk tidak menyusui terutama yang secara eksklusif

sangat bervariasi. Namun, yang paling sering dikemukakan sebagai

berikut (Roesli, 2007, p.46-47) :

1) ASI tidak cukup

2) Ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan

3) Takut ditinggal suami

4) Tidak diberi ASI tetap berhasil “ Jadi orang”

5) Bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan manja

6) Susu formula lebih praktis

7) Takut badan tetap gemuk

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

21

h. Cara menyusui yang benar

Menurut Kristiyansari (2009, p.39-44), usahakan memberikan ASI

dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buatlah kondisi ibu

senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi

ASI setiap 2,5-3 jam sekali. Bayi menghisap secara naluriah, akan tetapi

pada awalnya mungkin dia mengalami kesulitan menemukan puting

ibunya. Cara menolong yang paling mudah adalah dengan menempelkan

pipinya ke payudara. Lalu, masukkan puting kemulut bayi. Pastikan bayi

menghisap seluruh area gelap dari payudara (areola) dan bukan hanya

putingnya saja. Selesai menghisap payudara tersebut, pindahkan dia ke

payudara yang satu lagi sampai selesai menyusu. Adapun langkah-

langkah menyusui yang benar sebagai berikut :

1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudia dioleskan pada

puting dan sekitar kelang payudara. Cara ini bermanfaat sebagai

desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara

a) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak menggantung

dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi

b) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala

bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh

menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

22

c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu

didepan

d) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap

payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)

e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

f) Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang

3) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menipang

dibawah, jangan menekan puting susu

4) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan

cara :

a) Menyentuh pipi dengan puting susu atau,

b) Menyetuh sisi mulut bayi

5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu serta areola payudara dimasukkan ke mulut bayi

a) Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk ke mulut

bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah

bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan yang

terletak dibawah kalang payudara. Posisi salah yaitu apabila bayi

hanya menghisap pada puting saja, akan mengakibatkan masukan

ASI yang tidak adekuat dan puting lecet.

b) Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang atau

disangga.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

23

i. Cara memerah dan menyimpan ASI perah

Cara memerah dan menyimpan ASI menurut Novianti (2009, p.111-

117) sebagai berikut :

1) Cara memerah ASI

Memerah ASI biasanya dilakukan ketika ibu tidak dapat menyusui

secara langsung, misalnya kerena sedang sakit, perlu istirahat atau

karena bayi sudah bisa diberi makanan tambahan pendamping ASI.

Bisa juga karena ibu tidak dapat bersama bayi akibat harus bekerja di

kantor atau pergi ke luar kota.

Ibu yang bekerja biasanya memilih untuk memberikan susu

formula kepada bayi. Padahal masalah ini bisa diatasi dengan cara

memerah ASI menggunakan berbagai jenis alat bantu. Adapun

langkah-langkah memerah ASI sebagai berikut :

a) Mencuci tangan dengan sabun hingga bersih tiap kali hendak

memerah ASI

b) Ibu hanya perlu mencuci payudara satu kali dalam sehari

c) Usahakan agar ibu merasa nyaman

d) Peganglah wadah dibawah puting dan areola

e) Letakkan ibu jari diatas payudara, setidaknya 4 cm dari putting dan

telunjuk dibagian bawah payudara bersebrangan dengan ibu jari

f) Tekan dan lepas jaringan payudara antara jari tangan serta ibu jari

beberapa kali

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

24

g) Bila ASI belum keluar ibu perlu mengubah posisi ibu jari dan jari

lainnya lebih dekat ke arah puting dan kembali menekan dan

melepas seperti sebelumnya

h) Lakukan tekan dan lepas disekeliling payudara

i) Perah satu payudara hingga aliran ASI melambat dan hanya keluar

tetesan

j) Memerah payudara secara bergantian 5 atau 6 kali, selama

setidaknya 20-30 menit.

k) Hentikan memerah bila sejak awal ASI hanya menetes dan

bukanya mengalir

2) Cara menyimpan ASI perah

Simpanlah ASI di lemari es bawah atau dibagian freezer. Sekali

dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jangan lupa

untuk menuliskan tanggal pada ASI yang ibu simpan. ASI dapat

disimpan selama 72 jam didalam kulkas atau tiga bulan didalam

freezer (penyimpanan ini dapat mengurangi jumlah antibodi dalam

ASI).

j. Cara memberikan ASI

Rendamlah ASI di air panas sampai mencair seluruhnya. Periksalah

suhu ASI sebelum diminumkan kepada bayi dengan cara meneteskannya

ke punggung tangan. Setelah itu berikan ASI sesegera mugkin. Perlu

diingat, jangan melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

25

karena banyak zat penting dalam ASI yang akan hancur. Selain itu panas

yang ditimbulkan dari microwave pun tidak rata sehingga dikhawatirkan

akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas (Novianti, 2009, p.117-

118).

2. Perilaku

a. Pengertian

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu

tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi

dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan

berbagai faktor yang saling berinteraksi. Teori perilaku adalah teori yang

menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan

pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang (Wawan dan Dewi,

2011, p.48).

Menurut Notoatmodjo (2007, p.133), perilaku adalah semua

kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,

maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

adalah merupakan reaksi seseorang terhadap suatu rangsangan yang

diberikan baik dari dalam diri seseorang, maupun dari luar atau

lingkungannya.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

26

b. Bentuk perilaku

Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon

organisme atau sesorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek

tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam yakni (Wawan dan Dewi, 2011,

p,54) :

1) Bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi didalam diri

manusia dan tidak secara langsung terlihat oleh orang lain.

2) Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara

langsung.

Menurut Rogers dalam Notoatmodjo (2007, p.140) mengungkapkan

bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang

tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :

1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu

2) Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

3) Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru

5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007, p.16-

17), perilaku dipengaruhi 3 faktor yaitu:

1) Faktor predisposisi (Predisposing factors)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

27

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap

kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat,

tingkat pendidikan,tingkat sosial, ekonomi dan sebagainya.

2) Faktor pemungkin (Enambling factors)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau

fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat

pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan

makanan bergizi dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan

kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu,

polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktik swata dan

sebagainya.

3) Faktor penguat (Reinforcing faktors)

Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat

(toma), tokoh agama (toga), para petugas termasuk petugas

kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan,

baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait dengan

kesehatan.

c. Proses perubahan perilaku

Gejala-gejala jiwa yang saling mempengaruhi dalam bentuk

perilaku manusia tersebut antara lain sebagai berikut (Notoatmodjo,

2007, p.152) :

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

28

1) Pengamatan adalah pengelanan objek dengan cara melihat,

mendengar, meraba, membau dan mengecap

2) Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu

objek.

3) Tanggapan adalah setelah melakukan pengamatan maka akan terjadi

gambaran yang tinggal dalam ingatan

4) Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan

yang telah ada.

5) Ingatan adalah kemempuan untuk menerima, menyimpan dan

memproduksikan kesan.

6) Berpikir adalah aktifitas yang sifatnya idealistis yang

mempergunakan abstraksi-abstraksi.

7) Motif/motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang

yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan tertentu guna

mencapai suatu tujuan.

3. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu.

perlu dibedakan disini antara pengetahuan dan keyakinan, walaupun

keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Baik pengetahuan

maupun keyakinan, keduanya merupakan respons mental seseorang

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

29

dalam hubungannya objek tertentu yang disadari sebagai ada atau terjadi

(Notoatmodjo, 2010, p.1).

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung 2 aspek

yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan

menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek

yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap

objek tertentu (Wawan dan Dewi, 2011, p.12)

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan

sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga)

dan indera penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek

mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo,

2005, p.50).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan pancaindranya. Pengetahuan sangat berbeda dengan

kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition) dan penerangan-

penerangan keliru (misinformation). Pengetahuan adalah segala apa yang

diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia

(Mubarak, 2011, p.81).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

30

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan adalah suatu informasi yang didapat oleh manusia melalui

proses belajar dan pengindraan seseorang terhadap suatu hal.

b. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang termasuk kedalam domain kognitif mempunyai

enam tingkatan sebagai berikut (Mubarak, 2011, p.83-83) :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali (recall)

materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan

atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikannya secara luas.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen yang masih saling terkait dan

masih didalam suatu struktur organisasi tersebut.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

31

5) Sintesis (synthesis)

Sintesia diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

c. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan

diatas (Notoatmodjo, 2007, p.142).

Menurut Arikunto (2006) dalam Wawan dan Dewi (2010, p.18),

pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan

skala yang bersifat kualitatif:

1) Tingkat pengetahuan baik bila skor 76%-100% dari jawaban benar

2) Tingkat pengetahuan cukup bila skor 56%-75% dari jawaban benar

3) Tingkat pengetahuan kurang bila skor <56% dari jawaban benar

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

32

d. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005, p.10-18), dari berbagai macam cara

yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

1) Cara tradisional atau non ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum dikemukakannya metode ilmiah atau

metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan

pengetahuan pada periode ini antara lain menjadi:

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum ada peradaban. Cara coba salah ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah

dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba (Wawan

dan Dewi, 2011, p.14).

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang,

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun

dari generasi ke generasi berikutnya (Notoatmodjo, 2005).

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

33

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang

cenderung berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik.

Sebaliknya, jika pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara

psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan

membekas dalam emosi kejiwaan seseorang. Pengalaman yang

baik ini akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam

kehidupannya (Mubarak, 2011, p.83).

2) Cara modern atau cara ilmiah

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau

disebut metodologi penelitian (Wawan dan Dewi, 2011, p.15).

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki

seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (Wawan dan

Dewi, 2010, p.16-18) :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

34

diperlukan untuk mendapat informasi hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan kelurganya

menurut Nursalam (2001) yang dikutip oleh Arini (2012, p.49)

Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat mempengaruhi pengetahuan

dan kesempatan ibu dalam memberikan ASI eksklusif.

Pengetahuan responden yang bekerja lebih baik bila dibandingkan

dengan pengetahuan responden yang tidak bekerja. Semua ini

disebabkan karena ibu yang bekerja diluar rumah memiliki akses

yang lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk

mendapatkan informasi tentang pemberian ASI eksklusif (Arini,

2012, p.49).

c) Umur

umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja. menurut Nursalam (2001) yang dikutip Arini (2012, p.43).

Pada primipara dengan usia 35 tahun ke atas dimana produksi

hormon relatif berkurang, mengakibatkan proses laktasi menurun,

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

35

sedangkan pada usia remaja (12-19 tahun) harus dikaji pula secara

teliti karena perkembangan fisik, psikologis, maupun sosialnya

belum siap sehingga dapat mengganggu keseimbangan psikologis

dan dapat mempengaruhi dalam produksi ASI (Arini, 2012, p.44).

2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap

pribadi atau sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita

hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan sikap kita (Mubarak, 2011, p.84).

b) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi (Wawan dan

Dewi, 2011, p.18)

4. Pendidikan

a. Pengertian pendidikan

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

36

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada

masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan (praktik)

untuk memelihara (mengatasi masalah-masalah) dan meningkatkan

kesehatannya (Notoatmodjo, 2005, p.26).

Pendidikan adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau

mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan,

ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2007, p.16).

b. Menurut tingkatan pendidikan

Menurut UU No. 20 tahun 2003, ditinjau dari tingkatnya jenjang

pendidikan terdiri dari :

1) Pendidikan dasar

a) Sekolah Dasar (SD)

b) Madrasah Ibtidaiyah (MI)

c) Sekolah Menengah Pertama (SMP)

d) Madrasah tsanawiyah (MTs)

2) Pendidikan menengah

a) Sekolah Menengah Atas (SMA)

b) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

c) Madrasah Aliyah (MA)

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

37

d) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

3) Pendidikan tinggi

a) Akademi

b) Politeknik

c) Sekolah tinggi

d) Institut

e) Universitas

5. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motif atau motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti

dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku.

Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau

want. Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu

ditanggapi atau direspon (Notoatmodjo, 2007, p.218).

Menurut Terry G (1986) dalam Notoatmodjo (2007, p.218), motivasi

adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan (perilaku).

Sedangkan menurut Stooner (1992) dalam Notoatmodjo (2007, p.219),

mendefinisikan bahwa motivasi adalah sesuatu hal yang menyebabkan

dan yang mendukung tindakan atau perilaku seseorang. Oleh sebab itu

motivasi adalah suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya (Notoatmodjo, 2007, p.219).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

38

Tingkah laku seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan,

kebutuhan, tujuan dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri

(internal) dan dari luar (eksternal). Rangsangan material dan nonmaterial

ini akan menciptakan motif dan motivasi yang mendorong orang bekerja

(beraktivitas) untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil

kerjanya. Motif dapat diartikan driving force yang menggerakkan

manusia untuk bertingkah laku dan berbuat dengan tujuan tertentu

(Hasibuan, 2005, p.218).

b. Teori motivasi

Teori motivasi menurut Maslow dalam Notoatmodjo (2007, p.224-

228), mendasarkan pada kebutuhan manusia yang dibedakan antara

kebutuhan biologis dan kebutuhan psikologis atau disebut kebutuhan

materil (biologis) dan kebutuhan non materi (psikologis). Maslow

mengembangkan teorinya setelah ia mempelajari kebutuhan-kebutuhan

manusia itu bertingkat-tingkat atau sesuai dengan hierarki. Teori

tingkatan kebutuhan menurut Maslow tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

1) Kebutuhan fisiologis

2) Kebutuhan rasa aman

3) Kebutuhan sosialisasi atau afiliasi dengan orang lain

4) Kebutuhan akan penghargaan

5) Kebutuhan aktualisasi diri

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

39

Teori motivasi menurut Herzberg dalam Notoatmodjo (2007, p.223-

224), menurut teori ini ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang

dalam tugas atau pekerjaannya, yaitu:

1) Faktor-faktor penyebab kepuasan atau faktor motivasional. Faktor

penyebab kepuasan ini menyangkut kebutuhan psikologis seseorang

yang meliputi serangkaian kondisi intrinsik. Faktor motivasional ini

mencakup prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kesempatan untuk

maju dan pekerjaan itu sendiri.

2) Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan atau faktor higiene. Faktor-

faktor ini menyangkut kebutuhan akan pemeliharaan yang merupakan

hakikat manusia yang ingin memperoleh kesehatan badaniah. Faktor

higiene yang menimbulkan ketidakpuasan kerja yaitu kondisi kerja

fisik, hubungan interpersonal, kebijakan dan administrasi perusahaan,

pengawasan,gaji dan keamanan kerja.

Teori motivasi menurut Mc Clelland dalam Notoatmodjo (2007,

p.219), mengatakan bahwa dalam diri manusia ada dua motivasi yakni

motif primer atau motif yang tidak dipelajari dan motif sekunder atau

motif yang dipelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang

lain. Oleh karena motif sekunder timbul karena interaksi dengan orang

lain maka motif ini sering disebut motif sosial. Sedangkan motif primer

secara alamiah timbul pada setiap manusia secara biologis.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

40

c. Jenis-jenis motivasi

Adapun jenis-jenis motivasi yang dapat mempengaruhi seseorang

menurut Hasibuan (2005, p.222) yaitu :

1) Motivasi positif (insensif positif) memotivasi dengan memberikan

hadiah, dengan motivasi positif ini semangat atau dorongan akan

meningkat.

2) Motivasi negatif (insensif negatif) memotivasi dengan memberikan

hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat atau dorongan dalam

jangka waktu pendek akan meningkat tetapi untuk jangka panjang

dapat berakibat kurang baik.

d. Metode-metode motivasi

Metode-metode yang digunakan untuk memberikan dorongan pada

seseoang menurut Hasibuan (2005, p.222) yaitu :

1) Metode langsung (direct motivasion), adalah motivasi yang diberikan

secara langsung kepada setiap individu untuk memenuhi kebutuhan

dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian,

penghargaan, bonus dan lain sebagainya.

2) Metode tidak langsung (indirect motivasion), adalah motivasi yang

diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta

menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas atau pekerjaannya.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

41

B. Kerangka teori

Berdasarkan tinjauan pustaka, maka dapat digambarkan kerangka teori sebagai

berikut:

Sumber: Modifikasi teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo

(2007) dengan Notoatmodjo (2007).

Bagan 2.1 : Skema Kerangka Teori

Proses perubahan

perilaku :

1. Pengamatan

2. Perhatian

3. Tanggapan

4. Fantasi

5. Ingatan

6. Berpikir

7. Motif /

motivasi

Faktor predisposisi :

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Kepercayaan

4. Tradisi

5. Pendidikan

6. Ekonomi

7. Sosial

Faktor pemungkin :

Ketersediaan sarana

dan prasarana atau

fasilitas kesehatan

Memberikan

ASI

eksklusif

Faktor penguat:

Sikap dan perilaku

tokoh masyarakat,

tokoh agama dan para

petugas kesehatan

Proses perubahan perilaku :

1. Pengamatan

2. Perhatian 3. Tanggapan 4. Fantasi 5. Ingatan 6. Berpikir 7. Motif /

motivasi

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-iissugiyar... · cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih

42

C. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-

penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005, p.69).

Kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu:

Variabel bebas Variabel terikat

Bagan 2.2 : Skema Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada hubungan pendidikan dengan motivasi ibu untuk memberikan ASI

eksklusif.

2. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif dengan

motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif.

Motivasi ibu untuk memberikan ASI

eksklusif

Pengetahuan

Pendidikan