bab ii tinjauan pustaka -...

40
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sikap 1. Pengertian Thomas & Znaniecki (1920) dalam buku Wawan dan Dwi (2010, p.27-28) menegaskan bahwa sikap adalah predisposisi untuk melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu, tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran yang sifatnya individual. Artinya proses ini terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh individu (Coser, dalam www.bolender.com ). Pendapat Allport (1935) dalam buku Wawan dan Dwi (2010, p.28) mengenai sikap lebih memperkaya pandangan yang dikemukakan sebelumnya. Menurut Allport sikap adalah “A mental and neural state of readines, organised through experience, exerting a directive and dynamic influence upon the individual’s response to all object and situations with which it is related (810)”. Sikap adalah kondisi mental dan neural yang diperoleh dari pengalaman, yang mengarahkan dan secara dinamis mempengaruhi respon-respon individu terhadap semua objek dan situasi yang terkait. 9

Upload: ledat

Post on 17-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap

1. Pengertian

Thomas & Znaniecki (1920) dalam buku Wawan dan Dwi (2010,

p.27-28) menegaskan bahwa sikap adalah predisposisi untuk melakukan

suatu perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal

psikologis yang murni dari individu, tetapi sikap lebih merupakan proses

kesadaran yang sifatnya individual. Artinya proses ini terjadi secara

subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi

oleh adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma

yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh individu (Coser, dalam

www.bolender.com).

Pendapat Allport (1935) dalam buku Wawan dan Dwi (2010, p.28)

mengenai sikap lebih memperkaya pandangan yang dikemukakan

sebelumnya. Menurut Allport sikap adalah “A mental and neural state of

readines, organised through experience, exerting a directive and dynamic

influence upon the individual’s response to all object and situations with

which it is related (810)”. Sikap adalah kondisi mental dan neural yang

diperoleh dari pengalaman, yang mengarahkan dan secara dinamis

mempengaruhi respon-respon individu terhadap semua objek dan situasi

yang terkait.

9

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

10

Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai

kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi (Heri Purwanto,

1998) dalam buku Wawan dan Dwi (2010, p.27).

2. Komponen Sikap

Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu

Azwar S. ,2000 dalam buku Wawan dan Dwi (2010, p.31):

Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh

individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe

yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan

(opini) terutama apabila menyangkut masalah isu yang kontroversial.

a. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah

mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan

perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

b. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai denga sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi

tendensi atau kecnderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap

sesuatu dengan cara-cara tertentu dan berkaitan dengan objek yang

dihadapinya.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

11

3. Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Soekijo Notoatmojo,1996

dalam buku Wawan dan Dwi 2010, p.33-34):

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi skap karena

degan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan

tugas yang diberikan.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat

tiga.

d. Bertanggung jawab (responsibel)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

4. Sifat Sikap

Sikap dapat pula bersifat positif dapat pula bersifat negatif (Heri

Purwanto, 1998 dalam buku Wawan dan Dwi, 2010, p.34):

a. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan obyek tertentu.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

12

b. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,

membenci, tidak menyukai.

5. Ciri-Ciri Sikap

Ciri-ciri sikap adalah (Heri Purwanto, 1998 dalam buku Wawan dan

Dwi, 2010, p.34-35):

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya. Sifet

ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar,

haus, kebutuhan akan istirahat.

b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan

syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu obyek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,

dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat

alamiah, yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan, atau

pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

13

6. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap obyek sikap

antara lain:

a. Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melinatkan faktor emosional.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap yang dianggap penting.

c. Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap

kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebuyaanlah yang memberi corak

pengalamn individu-individu masyarakat asuhannya.

d. Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif

cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh

terhadap sikap konsumennya.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

14

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran agama dari lembaga pendidikan dan

lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah

mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut

mempengaruhi sikap.

f. Faktor emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. (Azwar, 2005).

7. Fungsi Sikap

Menurut Katz (Lih.Secord dan Backman, 1964) dalam buku Wawan dan

Dwi, 2010, p.23-24): sikap mempunyai 4 fungsi yaitu:

a. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian, atau manfaat

Fungsi ini adalah berkaitan denga sarana-tujuan. Disini sikap

merupaka sarana mencapai tujuan. Orang memandang sejauh mana

obyek sikap dapat digunakan sebagai saran atau sebagai alat dalam

rangka mencapai tujuan. Sehingga orang yang mencapai tujuanyya

dapat bersikap positif dan sebaliknya.

b. Fungsi pertahanan ego

Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk

mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang

pada waktu orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya atau

egonya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

15

c. Fungsi ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu

untuk mengekspresikan nilai-nilai yang ada dalam dirinya. Dengan

mengeskpresikan diri seseorang akan mendapatkan kepuasan dapat

menunjukkan kepada dirinya.

8. Pengukuran Sikap

a. Skala Trusthone

Metode ini mencoba menempatkan sikap seseorang pada rentangan

kontinum dari yang sangat unfavourabel hingga sangat favourabel

terhadap suatu obyek sikap. Caranya dengan memberikan orang

tersebut sejumlah aitem sikap yang telah ditentukan derajat

favourabilitasnya. Tahap yang paling kritis dalam menyusun alat ini

seleksi terhadap pernyataan sikap dan penghitungan ukuran yang

mencerminkan derajad favorabilitas dari masing-masing pernyataan.

Derajat (ukuran) favorabilitas ini disebut nilai skala (Wawan dan Dwi,

2010 p.38).

b. Skala Likert

1) Pertanyaan Positif :

Sangat Setuju : 4

Setuju : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

16

2) Pertanyaan Negatif:

Sangat Setuju : 1

Setuju : 2

Tidak Setuju : 3

Sangat Tidak Setuju : 4

Adapun skor sikap (Hidayat, 2010) :

kategori sikap sangat baik yaitu 76% - 100%

kategori sikap baik yaitu 51% - 75%

kategori sikap tidak baik yaitu 26% - 50%

kategori sikap sangat tidak baik yaitu < 25%

c. Skala Guttman

Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan : ya dan tidak,

positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala

Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan

interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah

nilainya 0 dan analisisnya dapat dilakukan seperti skala Likert

(Hidayat, 2010 p.103).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

17

B. Perilaku

1. Pengertian

Perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang

dapat diamati dan bahkan dipelajari (Mubarok, 2011). Perilaku adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung,

maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).

Teori yang mengungkapkan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi

perilaku yang berhubungan dengan kesehaan adalah teori Lawrence

Green (Mubarok, 2011).

a. Faktor predisposisi (predisposising factor) terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, pendidikan, ekonomi dan sosial.

b. Faktor pemungkin (enabling factor) terwujud dalam lingkungan fisik

misalnya ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan.

c. Faktor penguat ( reinforsing factor) terwujud dalam sikap dan

perilaku petugas kesehatan, tokoh masyarakat, agama.

d. Perilaku manusia secara operasional dapat dikelompokkan menjadi

tiga macam yaitu perilaku dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

praktik (Mubarok, 2011)

C. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil

tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata,

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

18

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (

Notoatmodjo,2005).

2. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan sepanjang sejarah dapat

dikelompokan menjadi dua, berdasarkan cara yang telah digunakan

untuk memperoleh kebenaran yaitu:

a. Cara tradisional

1) Cara coba salah ( Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban yang dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan yang lain sampai masalah

dapat dipecahkan.

2) Cara kekuasaan atau otoriter

Sumber pengetahuan cara ini adalah pemimpin masyarakat

baik formal maupun nonformal, ahli agama atau pemegam

pemerintahan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat

yang dikemukakan oleh orang yang punya otoriter, tanpa

terlebih dahulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan

empiris maupun berdasarkan masa lalu.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

19

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai usaha untuk

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

pemecahan permasalahan yang dihadapkan pada masa lalu.

4) Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikiran, baik melalui induksi maupun

deduksi. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan – pernyataan khusus kepada umum dinamakan

induksi, sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pernyataan – pernyataan umum kepada yang khusus.

a. Cara modern

Cara ini disebut “ Metode Penelitian Ilmiah “ atau lebih populer

disebut metode penelitian. Cara ini lebih sistematis, logis dan

ilmiah.

3. Tingkatan pengetahuan

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan tetapi orang tersebut

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

20

dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang di maksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen –

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai

pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

membedakan atau memisahkan, mengelompokan, membuat

diagram terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki.

f. Evaluasi (evaluation)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

21

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakuakn

penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada kriteria yang ditentukan sendiri atau

norma – norma yang berlaku di masyarakat.

4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan kepada

seseorang dari orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak

dapat disangkal bahwa semakin tinggi pendidikan semakin mudah

pula mereka menerima informasi dan akhirnya pengetahuan yang

dimiliki akan semakin banyak.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan

aspek fisik dan psikologi (mental). Pertumbuhan fisik terdiri atas

empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan

proporsi, hilangnya ciri – ciri lama dan timbulnya ciri – ciri baru.

Perubahan ini trejadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

22

psikologi atau mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

d. Minat

Minat sebagai keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat

menjadikan seseorang menjadikan seseorang untuk mencoba dan

menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan

yang lebih mendalam

e. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung

berusaha melupakan pengalamannya yang kurang baik. Sebaliknya,

jika pengalaman menyenangkan, maka secara psikologis mampu

menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam

emosi kejiwaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat

membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Apabila

dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga kebersiahan maka

masyarakat sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan

lingkungan.

g. Informasi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

23

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat

seseorang memperoleh pengetahuan yang baru ( Mubarak, 2011).

5. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan –

tingkatan ( Notoatmodjo,2007).

a. Pengetahuan baik, responden berpengetahuan 76 % - 100 %

b. Pengetahuan cukup, responden berpengetahuan 60 % - 75 %

c. Pengetahuan kurang, responden berpengetahuan ≤ 60 %

D. Penyuluhan

1. Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang

dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,

sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga

mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan

kesehatan (Azwar, 1983 dalam buku Wawan dan Dwi, 2010, p.46).

Penyuluhan merupakan terjemahan dari counseling, yaitu bagian

dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Layanan

penyuluhan merupakan jantung hati dari usaha layanan bimbingan

secara keseluruhan (counseling is the heart of guidance program) dan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

24

Ruth Strang menyatakan guidances is broader counseling is a most

important tool of guidance. Ruth Strang, 1958 dikutip Sukardi, 1995

dalam buku Wawan dan Dwi, 2010, p.47).

Penyuluhan merupakan suatu jenis layanan yang merupakan

bagian terpadu dari bimbingan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai

hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana seorang yaitu

penyuluh berusaha membantu yang lain yaitu klien untuk mencapai

pengertian tentang dirinya sendiri dan hubungan dengan masalah-

masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang (Natawijaya,

1987, dikutip Sukardi, 1995 dalam buku Wawan dan Dwi, 2010, p.47).

Penyuluhan itu merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada

klien supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri,

untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada

mas yang akan datang (Surya, 1988, dikutip Sukardi, 1995 dalam buku

Wawan dan Dwi, 2010, p.47).

2. Tujuan Penyuluhan

Tujuan Penyuluhan Kesehatan menurut Setiawan dan Saryono (2010)

yaitu:

a. Mengubah sikap dan perilaku individu, keluarga, kelompok,

masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai

dan bermanfaat di mata masyarakat.

b. Terbentuk perilaku sehat dan status kesehatan yang optimal pada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan konsep

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

25

hidup sehat baik fisik, mental maupun sosial sehingga dapat

menurunkan angka kesakitan dan kematian.

3. Sasaran Penyuluhan

a. Individu

Yaitu individu yang mempunyai permasalahan dengan keperawatan

dan kesehatan yang dapat dilakukan di Rumah sakit, klinik,

Puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

b. Keluarga

Yaitu keluarga binaan yang mempunyai permasalahan kesehatan

yang tergolong dalam resiko tinggi antara lain:

1) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular

2) Keluarga yang pendidikan dan keadaan sosial ekonominya rendah

3) Keluarga dengan masalah sanitasi lingkungan yang buruk

4) Keluarga yang kondisi gizinya buruk

5) Keluarga yang anggota keluarganya banyak untuk tidak

memenuhi kemampuan hidup yang tidak sesuai kapasitas

keluarga.

c. Kelompok

Kelompok khusus yang menjadi sasaran dalam pemberian

penyuluhan masyarakat, salah satunya adalah kelompok ibu hamil.

d. Masyarakat

Dari masyarakat yang mendapatkan penyuluhan kesehatan, yaitu:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

26

1) Masyarakat di bawah binaan puskesmas

2) Masyarakat dengan sosial ekonomi rendah

3) Masyarakat pedesaan

4) Masyarakat yang datang ke pelayanan kesehatan seperti

puskesmas, posyandu yang diberikan pendidikan penyuluhan

secara masal.

4. Materi atau Pesan dalam Penyuluhan Kesehatan

Menurut Effendy (2003) dalam Machfoedz (2005) materi atau pesan

yang disampaikan pada sasaran hendaknya disesuaikan dengan

kebutuhan kesehatan individu, keluarga, masyarakat sehingga materi

yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Untuk

mempermudah pemahaman dan menarik perhatian sasaran sebaiknya

materi yang disampaikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti

oleh sasaran.

5. Metode Penyuluhan Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2007) dalam menyampaikan penyuluhan

kesehatan terhadap masyarakat selalu di pakai komunikasi dua arah

yang dapat memperjelas permasalahan yang dihadapi. Adapun metode

penyuluhan kesehatan sebagai berikut:

a. Perorangan (individual)

Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina

perilaku baru atau seseorang yang mulai tertarik pada suatu

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

27

perubahan perilaku atau inovasi. Dasar yang digunakan dalam

pendekatan individual tersebut berbeda karena setiap orang

mempunyai masalah atau alasan yang berbeda sehubung dengan

penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan

tersebut yaitu:

b. Bimbingan dan Penyuluhan

Cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap

masalah yang dihadapi oleh klien dapat di bantu untuk diselesaikan.

Akhirnya klien dengan sukarela dan penuh kesadaran dapat

menerima perubahan perilaku tersebut.

c. Wawancara

Wawancara antara petugas kesehatan dan klien untuk menggali

informasi apakah sasaran dapat tertarik atau menerima perubahan

perilaku yang terjadi, apabila belum maka perlu dilakukan

penyuluhan lebih mendalam lagi.

d. Metode Penyuluhan Kelompok

Dalam metode ini harus diingat besarnya kelompok sasaran serta

tingkat pendidikan formal pada sasaran. Metode penyuluhan ini akan

berbeda ketika penyuluhan pada kelompok besar dan pada kelompok

kecil. Metode ini mencakup:

1) Kelompok besar, apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.

Metode ini seperti ceramah, baik sasaran yang berpendidikan

tinggi maupun rendah. Penceramah harus menguasai materi yang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

28

akan disampaikan dan menyiapkan materi serta peralatan,

ceramah ini dilakukan dengan cara berdiri di depan atau

pertengahan peserta, suara hendaknya cukup keras dan jelas.

Selain ceramah juga terdapat metode lain yaitu seminar, metode

ini cocok untuk sasaran besar dengan kelompok berpendidikan

menengah keatas, seminar ini penyajian dari seorang ahli tentang

suatu topik yang sedang hangat di masyarakat.

2) Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15

orang, metode ini cocok seperti diskusi kelompok, curah

pendapat, bola salju, memainkan peranan, dan lainnya.

e. Metode Penyuluhan Masa

Penyampain informasi ini ditujukan pada orang banyak atau

masyarakat yang bersifat massa atau public. Sasaran ini bersifat

umum tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan,

status ekonomi, tingkat pendidikan dan lainnya. Pada umumnya

metode pendekatan ini tidak langsung, biasanya menggunakan media

massa seperti tulisan di majalah atau koran, bill board yang di

pasang di pinggir jalan, spanduk, leaflet, poster dan lain sebagainya.

6. Alat Bantu Penyuluhan

Alat bantu pendidikan adalah semua sarana atau upaya untuk

menyampaikan pesan atau informasi kesehatan yang ingin disampaikan

pada responden, baik melalui media cetak maupun elektronika,

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

29

sehingga dapat menambah pengetahuannya dan dapat merubah

perilakunya kearah positif terhadap kesehataan (Notoatmodjo, 2005).

a. Tujuan media promosi kesehatan

1) Media yang diberikan dapat mempermudah penyampaian

informasi

2) Dapat menghindari kesalahan persepsi

3) Dapat memperjelas informasi

4) Dapat mempermudah pengertian

5) Mengurangi komunikasi yang salah atau tidak benar

6) Dapat menyampaikan objek yang tidak dapat di lihat dengan mata

7) Memperlancar komunikasi.

b. Macam alat bantu

Secara garis besar terdapat 3 macam alat bantu, yaitu sebagai

berikut:

1) Alat bantu lihat (visual aids) yaitu alat yang dapat membantu

untuk merangsang indra mata/penglihatan pada waktu terjadi

komunikasi.

2) Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu

untuk merangsang alat pendengaran pada proses penyampaian

informasi. Misalnya: piring hitam, radio, pita suara, dan lainnya.

3) Alat bantu lihat dengar, alat bantu ini lebih di kenal dengan Audi

Visual Aids (AVA ), seperti televisi, radio kaset dan lainnya.

7. Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

30

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu penyuluhan

kesehatan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

a. Faktor penyuluh

1) Kurangnya persiapan

2) Kurangnya materi yang akan disampaikan

3) Penampilan penyuluh yang kurang pada sasaran

4) Bahasa yang digunakan kurang di mengerti oleh sasaran

5) Penyampaian yang monoton sehingga sasaran kurang

mendengarkan dan tidak tertarik pada informasi yang

disampaikan.

b. Faktor sasaran

1) Tingkat pendidikan yang terlalu rendah sehingga sulit menangkap

informasi yang telah disampaikan

2) Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah

3) Kepercayaan dan adat istiadat yang sulit untuk diubah

4) Kondisi lingkungan dan tempat sasaran yang tidak mungkin di

capai dan di ubah perilakunya.

c. Faktor waktu penyuluhan

1) Waktu penyuluhan tidak sesuai yang diinginkan oleh sasaran

2) Tempat penyuluhan sangat ramai

3) Jumlah sasaran yang sangat banyak sehingga sulit untuk

menenagkan suasana saat penyuluhan

4) Alat peraga yang di pakai sulit di terima oleh sasaran

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

31

5) Bahasa yang diucapkan sulit di terima oleh sasaran

E. ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan

tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu air teh dan

air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur

susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai

diberikan makanan pendampiung ASI (MP-ASI).ASI dapat diberikan

sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Kristiyansari, 2009 p.23).

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum

tanpa tambahan apapun sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian

susu formula, air matang, air gula, dan madu untuk bayi baru lahir tidak

dibenarkan (Saleha, 2009 p.10).

2. Jenis- Jenis ASI

Jenis air susu yang dikeluarkan oleh ibu ternyata memiliki tiga

stadium yang memiliki kandungan berbeda. Air susu ini memiliki tiga

stadium yang terdiri atas kolostrum, air susu transisi, dan air susu

matur. Bahasan yang lebih lengkap mengenai stadium laktasi akan

dijelaskan dibawah ini (Saleha, 2009, p.20):

a. Kolostrum

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

32

Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling

tinggi dari pada ASI sebenarnya, khususnya kandungan

imunoglobulin A (IgA) , yang membantu melapisi usus bayi yang

masih rentan dn mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga

membantu dalam mencegah bayi mengalami alergi makanan.

Manfaat kolostrum bagi bayi

1) Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari

ketiga atau keempat.

2) Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.

3) Merupakan cairan dengan viskositas kental berwarna kekuning-

kuningan, lebih kuning dibadingkan dengan susu matur.

4) Lebih banyak mengandung protein dibadingkan denga ASI yng

matur, tetapi berlainan dengan ASI yang telah matur, kolostrum

protein yang utama adalah globulin (gamma globulin).

5) Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium

dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran

pencernaan bayi yang akan datang.

6) Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan dengan ASI

yang matur sehingga dapat memberikan perlindungan bayi

sampai usia 6 bulan.

7) Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingka dengan

ASI matur.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

33

8) Mineral, terutama natrium, kalium, dan klorida lebih tinggi jika

dibandingkan dengan ASI matur.

9) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matu,

hanya 58 kal/100 ml kolostum.

10) Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan

dengan ASI matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat

lebih tiggi atau lebih rendah.

11) Bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan ASI matur tidak.

12) Ph lebih alkalis dibandingkan dengan ASI matur.

13) Lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol dan lesitin

dibandingkan dengan ASI matur.

14) Volume berkisar 150-300 ml/jam.

15) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein dalam usus

bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak

menambah kadar antibodi pada bayi.

b. Air Susu Masa Peralihan

Ciri dari air susu masa peralihan adalah sebagai berikut:

1) Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi yang

matur.

2) Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi

ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI mature baru

terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

34

3) Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan

lemak makin tinggi.

4) Volumenya juga akan semakin meningkat.

c. Air Susu Matur

Adapun ciri dari air susu matur adalah sebagai berikut:

1) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya.

Komposisi relatif konstan baru mulai pada minggu ke-3 sampai

minggu ke-5.

2) Pada ibu sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan

tercukupi.ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling

baik dan cukup untuk bayi sampai usia 6 bulan.

3) Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning-kuningan yang

diakibatkan warna dari garam kalsium caseinat, riboflavin, dan

karoten yang terdapat didalamnya.

4) Tidak menggumpal jika dipanaskan.

5) Terdapat antimikrobial faktor seperti antibodi, sel, enzim, protein,

dan lain sebagainya.

3. Manfaat ASI

Memberikan ASI pada bayi sangatlah penting dilakukan oleh seorang

ibu minimal sampai bayi berusia 2 tahun. Adapun manfaat pemberian

ASI adalah (Kristiyansari, 2009, p.15-22):

a. Bagi Bayi

1) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

35

2) Mengandung antibodi

3) ASI mengandung komposisi yang tepat

4) Mengurangi kejadian karies dentis

5) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi

6) Terhindar dari alergi

7) Asi meningkatkan kecerdasan bagi bayimembantu perkembanga

rahang dan merangsang pertumbuhan gigi kerena gerakan

menghisap mulut bayi pada payudara.

b. Bagi Ibu

1) Aspek kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf

sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin.

Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen

akibatnya tidak ada ovulasi.

Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98%

metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama

sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan

belum terjadi menstruasi kembali.

2) Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara aka merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadinya perdaraha pasca persalinan.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

36

3) Aspek penurunan berat badan

Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih

cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil.Pada

saat hamil, badan bertambah berat, selain karena adanya janin

juga karena penimbunan lemakpadea tubuh yang nantinya akan

disiapkan sebagai sumber tenaga dalam produksi ASI. Nah

dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak

lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan

tenaga akan terpakai sehingga timbunan lemak akan menyusut

dan berat badan akan turun.

4) Aspek psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan,

rasa yang dibutuhkan oleh semua mausia.

c. Bagi Keluarga

1) Aspek ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

keperluan lain. Selain itu bisa menghemat karena bayi yang

mendapatkan ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya

berobat.

2) Aspek psikologi

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

37

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

3) Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja.

Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot

yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain.

d. Bagi Negara

1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI.

2) Menghemat devisa negara

3) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

4) Peningkatan kualitas generasi penerus.

4. Komposisi ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemakdalam larutan

protein, laktosa, vitamin, dan mineral (Wawan dan Dwi, 2010, p.96-

102). Komposisi zat gizi dalam ASI adalah sebagai berikut:

a. Karbohidrat

Karbohidrat dalam ASI terbentuk laktosa (gula susu) yang

jumlahnya tidak terlalu bervariasi setiap hari, dan jumlahnya lebih

banyak ketimbang dalam PASI. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan

PASI adalah 7:4, sehingga ASI terasa lebih manis dibading dengan

PASI. Hal ini menyebabkan bayi yag sudah mengenal ASI dengan

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

38

baik cenderung tidak mau minum MPASI. Dengan demikian,

pemberian ASI semakin maksimal.

Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi penting yang berperan

dalam pertumbuhan sel syaraf otak, serta pemberian energi untuk

kerja sel-sel syaraf. Didalam usus, sebagian laktosa akan diubah

menjadi asam laktat, yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri

yang berbahaya, serta membentu penyerapan kalsium dan mineral-

mineral lain.

b. Protein

Protein dalam ASI lebih rendah bila dibandingkan dengan PASI.

Meskipun begitu, “whey” dalam protein ASI hampir seluruhnya

terserap oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini dikarenakan “whey”

ASI lebih lunak dan mudah dicerna ketimbang “whey” PASI. Kasein

yang tinggi dengan perbandingan 1 dan 0.2 akan membentuk

gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Itulah yang

menyebabkan bayi yang diberi PASI sering menderita susah buang

air besar, bahkan diare dan defekasi dengan feces yang berbentuk

biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap

oleh bayi yang diberinPASI.

c. Lemak

Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal

dari lemak yang lebih mudah dicerna. Mengenai hal ini, perlu

diketahui bahwa vitamin tersebut bisa ditambahkan ke dala vitamin

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

39

D yang larut lemak. Dan, jumlah vitamin A, Tiamin, dan vitamin C

bervariasi sesuai makanan yang dikonsumsi oleh ibu.

5. Hambatan Menyusui

Beragam faktor yang menjadi kendala ketika menyusui dibedakan

menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor ekstrnal (Wawan dan

Dwi, 2012, p.110-111):

a. Faktor Internal

Faktor internal sangat mempengaruhi keberhasilan meyusui

bayi. Yang Diantaranya ialah kurangnya pengetahuan yang

terkait penyusuan. Karena tidak mempunyai pengetahuan yang

memadai, ibu tidak mengerti tentang cara menyusui bayi yang

tepat, manfaat ASI, berbagai dampak yang akan ditemui bila ibu

tidak menyusui bayinya, dan lain sebagainya.

b. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal terkait segala sesuatu yang tidak akan terjadi

bila faktor internal dapat dipenuhi oleh ibu, misalnya ASI belum

keluar pada hari-hari pertama etelah kelahiran kepada babayi,

sehingga ibu berfikir untuk memberikan susu formula kepada

bayi. Pada hari pertama, bayi belum memerlukan cairan atau

makana, sehingga tidak atau belum diperlukan pemberia cairan

tertentu, apalagi susu formula, sebelum ASI keluar.

6. Pemberian ASI ketika Ibu Bekerja

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

40

Semua ibu harus memberi ASI eksklusif, meskipun ibu

bekerja. Saat ini, diketahui bahwa ibu yang bekerja 70% .

Fenomena itu menunjukkan bahwa banyk ibu yang tidak bisa

menyusui bayinya secara eksklusif. Namun, hal tersebut bukan

berarti bahwa bayi tidak dapat memperoleh ASI sama sekali.

Walaupun ASI perasan tidak mampu menggantikan tindakan

menyusui, tetapi hal itu bukanlah masalah bila ibu memang mesti

bekerja (Wawan dan Dwi, 2012, p.157).

Sebenarnya, yang terjadi adalah banyak ibu khawatir dan

beranggapan bahwa ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan bayi saat

ibu bekerja.Tindakan menyusui berpengaruh terhadap

pertumbuhan mental dan fisik bayi. ASI perasan hanya dianjurkan

bagi ibu yang bekerja, bila ibu tidak bekerja atau bayi dapat dibawa

ibu, hendaknya diupayakan adanya menyusui secara langsung.

Jika memungkinkan, bayi bisa dibawa ditempat kerja,

namun tindakan ini sangat sulit bila dilaksanakan ditempat kerja

karena tidak tersedianya tempat penitipan bayi atau pojok laktasi.

Ibu harus segera belajar untuk memeras payudara demi

memperoleh ASI setelah bayi lahir (Wawan dan Dwi, 2012, p.157-

158).

7. Memerah dan Menyimpan ASI

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

41

Setidaknya sebulan sebelum masuk kerja, mulailah

memerah ASI dengan tangan. Cara memerah ASI adalah sebagai

berikut (Saleha, 2009, p.26-28):

a. Perah areola (bagian gelap sekitar puting) dengan ibu jari,

telunjuk, dan jari tengah.

b. Selanjutnya tekan areola dengan ritme persisi seperti ritme bayi

yang mengisap.

c. Arahkan aliran ASI ke gelas.

d. Tuliskan tanggal pemerahan pada kantong plastik gula dengan

spidol permaen.

e. Masukkan ASI ke dalam kantong plastik, ikat, dan simpan

dalam freezer.

Mencairkan ASI beku:

a. Siapkan air hangat suam kuku di dalam rantang atau panci kecil

b. Letakkan plastik beriusi ASI beku dalam air hangat tersebut

ASI akan mencair dalam waktu kurang dari 5 menit.

Penyimpanan ASI:

a. Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam

b. Di lemari es : 24 jam

c. Di lemari pendingin/freezer : 6 bulan

8. Posisi dan Perlekatan Menyusui

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

42

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang

tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, atau

berbaring (Saleha, 2009).

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Posisi menyusui duduk Posisi menyusui berdiri

Gambar 2.3

Posisi menyusui berbaring

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti

ibu pasca operasi caesar. Bayi diletakkan disamping ibu dengan

posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara

seperti memegang bola bila disusui sacara bersamaan, yaitu di

payudara kanan dan kiri. Pada ASI memancar penuh, bayi

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

43

ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala

bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

Gambar 2.4 Gambar 2.5

Posisi menyusui balita Posisi menyusui bayi yang benar

pada kondisi normal diruang perawatan

Gambar 2.6 Gambar 2.7

Posisi menyusui ibu Posisi menyusui bayi baru

post operasi caesar lahir dirumah

Gambar 2.8

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

44

Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan

9. Teknik Menyusui yang Benar

Langkah menyusui yang benar (Sarwono, 2008, p.377-378) yaitu :

a. Cuci tangan dengan air bersih dan mengalir

b. Ibu duduk dengan santai kaki tidak menggantung

c. Perah sedikit ASI dan oleskan ke putting dan areola sekitarnya.

Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga

kelembaban putting susu.

d. Posisikan bayi dengan benar

1) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan

dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan

telapak tangan ibu.

Gambar 2.9

Cara meletakkan bayi

2) Perut bayi menempel ke tubuh ibu.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

45

3) Lengan yang dibawah merangkul tubuh iubu, jangan berada

diantara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang diatas boeh

dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.

4) Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis

lurus.

e. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka

lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke

payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam

mulut bayi.

Gambar 2.10

Cara merangsang mulut bayi

f. Cek apakah perlekatan sudah benar

1) Dagu menempel ke payudara ibu

2) Mulut terbuka lebar

3) Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah masuk

ke dalam mulut bayi

4) Bibir bayi terlipat keluar

5) Pipi bayi tidak kempot

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

46

6) Tidak boleh terdengar suara decak, hanya boleh terdengar

bayi menelan

7) Ibu tidak kesakitan

8) Bayi tenang

10. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LKKM)

Setiap fasilitas kesehatan yang bersentuhan dengan kesehatan ibu

dan anak harus melakukan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan

Menyusui (LKKM)(JNPK-KR/POGI, 2007, p.104) yaitu:

a. Ada kebijakan tertulis tentang menyusui

b. Setiap petugas mempunyai keterampilan yang terkait dengan

manajemen laktasi

c. Menjelaskan manfaat menyusui kepada ibu hami

d. Membentu ibu untuk mulai menyusukan bayinya dalam waktu

30 menit setelah melahirkan

e. Memperagakan cara menyusui yang benar

f. Tidak memberi makanan atau asupan apapun selain ASI pada

bayi baru lahir

g. Melaksanakan rawat gabung

h. Member ASI sesuai kebutuhan bayi (on demand)

i. Tidak memberi dot atau kempeng pada bayi

j. Membentuk dan membantu pengembangan kelompok

pendukung ASI.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

47

F. Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori yang telah dipaparkan di atas maka dapat disusun

kerangka teori sebagai berikut:

Perilaku

Proses

Perubahan

Predisposing Factors Reinforching Factors Enabling Factor

(Pengetahuan,Sikap, (Ketersediaan sumber- (Sikap dan

perilaku,Kepercayaan, sumber dan fasilitas) Perilaku Nakes)

Tradisi, nilai, dsb.)

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Sosial

Komunikasi Training

Penyuluhan

Pendidikan Kesehatan

(Promosi Kesehatan)

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi lawrence Green dan Notoatmojo (2003)

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/137/jtptunimus-gdl-sukrinaazm... · positif dan negative, setuju dan tidak setuju, benar dan salah

48

G. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan, maka kerangka konsep

dijelaskan sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

H. HIPOTESIS

Ha : Ada pengaruh penyuluhan tentang ASI eksklusif terhadap sikap ibu

dalam memberikan ASI eksklusif.

Penyuluhan Tentang ASI Eksklusif

Sikap ibu dalam memberikan ASI eksklusif