bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan umum tentang...

36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan di Indonesia 1. Pengertian Kapal Kapal yang memenuhi persyaratan ini disebut “Laik Laut”. 21 Identitas kapal secara fisik diperlihatkan dengan bendera kebangsaan kapal.Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 (KHI 1982/UNCLOS 1982) yang diratifikasi dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun 1985 mengatur Setiap negara baik berpantai atau tak berpantai dapat jadi negara bendera/flag state (Psl.90), Harus ada hubungan yang sungguh-sungguh antara negara bendera dengan kapal yang mengibarkan benderanya sebagai bendera kebangsaan, karena itu harus menetapkan persyaratan pendaftaran dan pemberian kebangsaan pada kapal. (Psl.91 ayat 1), Negara bendera harus memberikan kepada kapal dokumen yang memberikan hak untuk mengibarkan benderanya sebagai bendera kebangsaan kapal (Psl.91 ayat 2 ).Kapal hanya boleh berlayar dibawah bendera suatu negara saja, kecuali ditentukan secara khusus dalam konvensi ini atau suatu perjanjian international (Psl.92 ayat 1). Indonesia sebagai negara berdaulat dan anggota masyarakat internasional, berkewajiban untuk memelihara tata tertib pelayaran 21 Biro Klasifikasi Indonesia (2004), Peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal laut baja Jilid 1 19 Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan di Indonesia

1. Pengertian Kapal

Kapal yang memenuhi persyaratan ini disebut “Laik Laut”.21

Identitas kapal secara fisik diperlihatkan dengan bendera kebangsaan

kapal.Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 (KHI 1982/UNCLOS

1982) yang diratifikasi dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun

1985 mengatur Setiap negara baik berpantai atau tak berpantai dapat

jadi negara bendera/flag state (Psl.90), Harus ada hubungan yang

sungguh-sungguh antara negara bendera dengan kapal yang

mengibarkan benderanya sebagai bendera kebangsaan, karena itu

harus menetapkan persyaratan pendaftaran dan pemberian kebangsaan

pada kapal. (Psl.91 ayat 1), Negara bendera harus memberikan kepada

kapal dokumen yang memberikan hak untuk mengibarkan benderanya

sebagai bendera kebangsaan kapal (Psl.91 ayat 2 ).Kapal hanya boleh

berlayar dibawah bendera suatu negara saja, kecuali ditentukan secara

khusus dalam konvensi ini atau suatu perjanjian international (Psl.92

ayat 1).

Indonesia sebagai negara berdaulat dan anggota masyarakat

internasional, berkewajiban untuk memelihara tata tertib pelayaran

21 Biro Klasifikasi Indonesia (2004), Peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal laut baja Jilid 1

19 Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian PerhubunganPelabuhan Kota BatamUIB Repository©2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

20

internasional antara lain dengan memberikan identitas bagi kapal-

kapalnya dan meregistrasikannya dengan cermat. Identitas kapal

Indonesia secara fisik diperlihatkan dengan mengibarkan bendera

Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal dan bukti kebangsaan

kapal dituangkan dalam surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia.22

Dalam memenuhi kewajiban sebagai negara bendera untuk

menetapkan peraturan nasional mengenai pendaftaran dan pemberian

kebangsaan kapal serta melaksanakan yurisdiksi dan pengawasan

terhadap kapal-kapal yang mengibarkan bendera kebangasaaannya,

Indonesia telah memiliki undang-undang dan berbagai peraturan

pelaksanaannya dibidang administratif, teknis dan sosial, yang terbaru

adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

(UU.17/2008). Pasal 117 ayat (2) mengatur bahwa setiap kapal sesuai

dengan daerah pelayaranya harus memenuhi pesyaratan kelaiklautan

kapal yang salah satu unsurnya adalah status hukum kapal.Menurut

Pasal 154 status hukum kapal dapat ditentukan setelah melalui proses

Pengukuran kapal, Pendaftaran kapal, danPenetapan kebangsaan kapal

Dari ketentuan Pasal 154 dapat kita simpulkan bahwa pengibaran

bendera kebangsaan juga menunjukan status hukum kapal.Karena dari

bendera tersebut dapat ditelusuri kebangsaan kapal, hukum yang

berlaku diatas kapal dan pemilik kapal.

22 Hendri Kusworo. (2009). Pengertian XAMPP.http://kihendriku.wordpress.com/2018/ 03/09/pengertian-xampp/

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian PerhubunganPelabuhan Kota BatamUIB Repository©2019

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

21

Dasar hukum pengukuran kapal Undang-Undang No.17 Tahun

2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2002

tentang Perkapalan Keputusan Presiden No.5 Tahun 1989 tentang

RatifikasiKonvensi Internasional tentang Pengukuran Kapal 1969

(TMS 1969)Peraturan Menteri Perhubungan No.6 Tahun 2005 tentang

Pengukuran Kapal.Setiap kapal sebelum dioperasikan wajib

dilaksanakan pengukuran oleh ahli ukur untuk memperoleh identitas

fisik kapal berupa :Panjang (P), Lebar (L), Dalam (D), Tonase kotor

(GT) danTonase bersih (NT),yang akan digunakan untuk Memenuhi

persyaratan pendaftaran dan penerbitan surat tanda kebangsaan

kapal.Menetapkan pesyaratan keselamatan yang harus dipenuhi oleh

sebuah kapal.23 Metode pengukuran dalam negeri untuk kapal yang

berukuran kurang dari 24 meter.Metode pengukuran internasional

untuk kapal yang berukuran 24 meter atau lebih.Pengukuran khusus

untuk kapal yang akan melalui terusan tertentu Pengukuran kapal

dilakukan oleh Ahli Ukur Kapal dari kantor pusat Dijen Hubla atau

Kantor Adpel/Kanpel sesuai keberadaan kapal yang akan

diukur.Penetapan Tonase Kapal Tonase Kotor (GT) dan Tonase

Bersih (NT) ditetapkan melalui Daftar Ukur yang disusun oleh Ahli

Ukur berdasarkan hasil pengukuran fisik kapal.Surat Ukur,

berdasarkan hasil pengukuran fisik dan penetapan tonase kapal

diterbitkan surat ukur untuk kapal dengan tonase kotor sekurang-

23 Hakim, Lukmanul. (2009). Jalan Pintas Menjadi Master PHP. Lokomedia. Yogyakarta.

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian PerhubunganPelabuhan Kota BatamUIB Repository©2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

22

kurangnya Surat ukur diterbitkan oleh Kantor Adpel atau Kantor

Pelabuhan yang telah memiliki kode pengukuran.Pasal 314 KUHD,

Peraturan Pendaftaran kapal Stbl. 1933 No.48, Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah

Nomor 51 tahun 2002 tentang Perkapalan, Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor KM.26 Tahun 2006 tentang Penyederhanaan

Sistem dan Prosedur Pengadaan Kapal dan Penggunaan /Penggantian

Bendera Kapal, Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 (UNCLOS

1982) yang diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

1985.

2. Dasar Hukum Pendaftaran Kapal

Pendaftaran kapal sangat penting dalam penentuan status hukum

sebuah kapal, dalam hal ini menyangkut kepemilikan kapal,

kebangsaan kapal, dan pembebanan hak jaminan atas kapal. Dari

aspek hukum perdata pendaftaran kapal pada dasarnya adalah

pendaftaran hak milik atas kapal. Oleh karena itu pendaftaran kapal

memberi perlindungan terhadap hak pemilik kapal atas kapal. Dalam

konsep pendaftaran kapal prinsip-prinsip hukum perdata harus

diterapkan guna mengamankan kepentingan individu dalam

menyelesaikan sengketa. Dari aspek hukum publik kapal yang telah

didaftarkan dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal

Indonesia dan berhak memakai bendera Indonesia di atas kapal. Kapal

yang telah memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

23

wajib memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal baik nasional maupun

internasional sesuai ukuran dan daerah pelayaran.24

Peraturan perundang-undangan yang ada tidak memberikan

rumusan tentang tujuan dari pendaftaran kapal. tujuan diadakannya

pendaftaran kapal adalah :25

a) Mewujudkan hubungan yang sungguh-sungguh antara kapal dengan Indonesia sebagai negara bendera, agar dapat memperoleh surat tanda kebangsaan kapal sebagai legalitas mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal.

b) Memberikan identitas yang jelas (fisik dan pemilik) kepada kapal sehingga dapat dibedakan satu sama lain.

c) Mencatat dan mengikuti terus menerus beban-beban, hak-hak tanggungan dan sebagainya yang melekat pada kapal yang bersangkutan.

d) Mencatat dan mengikuti terus menerus setiap perubahan yang terjadi atas kapal yang bersangkutan, baik nama, mesin maupun badan kapal.

e) Dapat dijadikan jaminan hutang (hipotek).

Pengaturan pendaftaran kapal di Indonesia terdapat dalam

beberapa peraturan perundang-undangan yaitu KUHD, Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran khususnya dalam

Bagian keenam yang mengatur tentang Status Hukum Kapal mulai

Pasal 158 s/d Pasal 161. Disamping itu juga diatur dalam beberapa

peraturan pelaksanaan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun

2002 tentang Perkapalan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal.

24 Ready, Ship Registration, 3 Edition, LPP, 1998, hal, 6 25 http://maritimeindonesia-mls.blogspot.com/2011/11/status-hukum-kapal.html, diakases tanggal 14 Mei 2018, pukul 20.33 WIB

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

24

Secara umum dapat dikatakan bahwa pendaftaran kapal

dimaksudkan agar kapal yang bersangkutan selalu dapat diidentifikasi

sepanjang umur operasinya, karena itu setiap perubahan atas nama,

pemilikan, ukuran dan spesifikasinya, tanda-tanda lain dari kapal

harus secara jujur dilaporkan kepada pejabat pendaftaran kapal

ditempat kapal didaftarkan.26

Satu hal yang sangat mendasar dalam hukum jaminan hipotek

kapal bahwa kapal yang dapat dijadikan jaminan adalah kapal yang

terdaftar. Undang-undang menentukan tidak semua kapal yang bisa

didaftarkan tetapi hanya terbatas pada kapal yang bobotnya paling

sedikit 20 meter kubik27 atau yang setara dengan kapal yang

berukuran tonase kotor 7 atau GT.7 sebagaimana Pasal 158 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.

Pendaftaran hak milik atas kapal meliputi tiga kategori yaitu

kapal laut (kapal angkutan laut, angkutan penyeberangan dan kapal

lainnya), kapal nelayan (penangkap ikan/hewan lainnya di laut) dan

kapal pedalaman yaitu kapal yang digunakan di sungai dan danau

(Pasal 6 Permenhub No.PM.13/2012).

Dari ketiga kategori kapal tersebut tidak ada perbedaan

pendaftaran yang prinsip, kecuali untuk kapal penangkap ikan

mensyaratkan adanya rekomendasi dari menteri terkait. Terhadap

kapal yang terdaftar maka status kapal tersebut dipersamakan dengan

26 Penjelasan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran 27 R. Subekti & R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang....., Op Cit, hal. 94

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

25

benda tidak bergerak. Sebaliknya terhadap kapal yang tidak terdaftar

diklasifikasikan sebagai benda bergerak dan sesuai dengan keadaan

fisik maka lebih tepat kepadanya berlaku lembaga jaminan fidusia.

Adapun terkait dengan kepemlikan kapal, maka kapal yang

dapat didaftar di Indonesia adalah kapal milik warga negara Indonesia

atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan

berkedudukan di Indonesia.28 Di samping itu kapal milik badan

hukum Indonesia yang merupakan usaha patungan yang mayoritas

sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia.

Mengacu pada sistem atau aliran pendaftaran kapal yang berlaku

di dunia maritim, maka terdapat tiga sistem atau aliran pendaftaran

kapal yang dipraktikkan di dunia internasional yaitu :29

a) The National School Aliran ini menganut peraturan pendaftaran yang keras (rigid).

Contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Portugal yang menentukan kapal yang didaftar adalah : a. Kapal yang dibuat di negara pendaftar; b. Dimiliki oleh warga dari negara tersebut; c. Nakhoda dan Anak Buah Kapalnya harus warga negara

dari negara pendaftar. Aliran ini dapat disebut sistem pendaftaran tertutup yang kaku

(rigid closed registry). b) The School of The Relaxed Law Aliran ini dianut antara lain oleh Panama, Liberia, Honduras,

Costarica yang sering dihubungkan dengan Flag of Convenience, karena mereka mengizinkan registrasi atas kapal-kapal yang dimiliki oleh pihak asing tanpa syarat apapun dan seringkali atas dasar perlakuan yang sama seperti kepada kapal-kapal dari warga negaranya sendiri. Aliran ini disebut open

28 Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran 29 http://maritimeindonesia-mls.blogspot.com/2011/11/status-hukumkapal.html, diakses tanggl 14 Maret 2016, pukul 21.00 WIB

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

26

registry. Aliran ini mengaburkan prinsip genuine link yang diatur dalam Konvensi Hukum Laut Internasional 1982.

c) The Balanced School Aliran ini mendasarkan terutama kepada pemilikan kapal untuk menerbitkan adanya hubungan yang sungguh-sungguh (genuine link) antara negara bendera dan kapal yang mengibarkan benderanya sebagai bendera kebangsaan. Sebagai contoh adalah Inggris dan India. Penganut aliran ini mensyaratkan pendaftaran kapal kepada kepemilikan oleh warga negaranya atau badan hukum negara dan berkedudukan di wilayah negara pendaftar serta seluruh atau sebagian pengurus dan kepemilikan sahamnya oleh warga negara pendaftar. Aliran ini disebut sebagai sistem pendaftaran tertutup (closed registry) yang luwes.

Dari beberapa sistem atau aliran pendaftaran kapal yang

disebutkan di atas, menunjukkan bahwa Indonesia menganut aliran

The balanced school atau sistem pendaftaran tertutup (closed registry)

yang luwes. Aliran ini tersirat dari ketentuan pendaftaran hak milik

kapal yang menentukan bahwa kapal yang dapat didaftar adalah kapal

milik Badan Hukum Indonesia yang merupakan usaha patungan yang

mayoritas sahamnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia

sebagaimana Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

PM. 13 Tahun 2012 tentang Pendaftran dan Kebangsaan Kapal.

Ketentuan tersebut membuka kesempatan kepada pihak asing untuk

dapat memiliki kapal di Indonesia tapi secara kepemilikan bersama

dengan warga negara Indonesia.

Dianutnya sistem pendaftaran tertutup secara tegas ditunjang

pula dengan pemberlakuan asas cabotage dalam ketentuan Pasal 8

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

Pemberlakuan asas cabotage dimaksudkan untuk memajukan dunia

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

27

angkutan laut di Indonesia sehingga tidak diperkenankan bagi kapal

asing untuk melayani angkutan perairan Indonesia. Mengingat

sebagian besar dari wilayah Indonesia terdiri dari laut, maka

pemberlakuan asas cabotage diharapkan akan berdampak juga bagi

kehidupan ekonomi masyarakat khususnya yang berkecimpung di

bidang pengangkutan di laut.30

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010

tentang Angkutan di Parairan, maka bagi kapal asing dapat beroperasi

di perairan Indonesia dengan ketentuan hanya melakukan kegiatan

lain yang tidak termasuk kegiatan mengangkut penumpang dan/atau

barang, sepanjang kapal berbendera Indonesia belum tersedia atau

belum cukup tersedia. Adapun kegiatan lain yang dimaksud meliputi

kegiatan di bidang survey minyak dan gas bumi, pengeboran,

konstruksi lepas pantai, penunjang operasi lepas pantai, pengerukan,

salvage dan perkerjaan bawah air.

Sebelum kapal didaftarkan harus terlebih dahulu dilakukan

pengukuran kapal oleh pejabat yang berwenang untuk itu yakni Ahli

Ukur Kapal dari kantor pusat Ditjen Hubungan Laut atau Kantor

Administrator Pelabuhan/Kantor Pelabuhan sesuai keberadaan kapal

yang akan diukur. Pengukuran kapal menjadi persyaratan yang wajib

30 http://jurnalmaritim.com/2014/6/725/insa-tolak-pendaftaran-kapal-tidak-sesuai-uu-pelayaran, diakses tanggal 14 Mei 2018, pukul 21.30 WIB

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

28

dipenuhi sebelum kapal beroperasi. Pengukuran kapal dilaksanakan

dengan menggunakan 3 (tiga) metode yaitu : 31

a) Pengukuran dalam negeri untuk kapal yang berukuran panjang

kurang dari 24 (dua puluh empat) meter;

b) Pengukuran internasional untuk kapal yang berukuran panjang

24 (dua puluh empat) meter atau lebih; dan

c) Pengukuran khusus untuk kapal yang akan melalui terusan

tertentu..

Adapun metode pengukuran dipergunakan untuk pengukuran

dan penentuan tonase kapal yang akan melewati terusan tertentu

antara lain metode pengukuran terusan Suez dan metode pengukuran

terusan Panama (Penjelasan Pasal 155 ayat (2) UU Pelayaran Nomor

17 Tahun 2008 tentang Pelayaran). Atas permintaan pemilik kapal,

pengukuran kapal dapat menggunakan metode kedua walaupun

ukuran panjang kapal di bawah 24 (dua puluh empat) meter (Pasal 11

ayat (5) Peraturan Pemerintah 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan).

Setelah melalui proses pengukuran akan diterbitkan Surat Ukur

untuk kapal dengan ukuran tonase kotor sekurang-kurangnya GT 7

(Tujuh Gross Tonnage). Surat Ukur tersebut ditebitkan oleh Menteri

Perhubungan dan dapat dilimpahkan kepada Pejabat yang ditunjuk di

kantor Administrator Pelabuhan/Kantor Pelabuhan. Kapal yang telah

31 Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

29

mendapatkan Surat Ukur wajib dipasang Tanda Selar dengan baik dan

mudah dibaca. 32

Adapun yang dimaksud dengan Tanda Selar adalah rangkaian

huruf dan angka yang menunjukkan ukuran kapal, nomor Surat Ukur,

dan tempat dimana Surat Ukur itu dibuat. Surat ukur kapal menjadi

salah satu persyaratan yang wajib dilengkapi pada saat pemilik kapal

mengajukan permohonan pendaftaran hak milik atas kapal. Disamping

surat ukur kapal harus pula dilengkapi dengan :

a. Bukti hak milik atas kapal;

b. Identitas Pemilik;

c. Nomor Pokok Wajib Pajak; dan

d. Bukti pelunasan bea balik nama kapal.

Bagi kapal bangunan baru yang dibuat oleh galangan, maka

sebagai bukti hak milik atas kapal dapat berupa kontrak pembangunan

kapal, berita acara serah terima kapal, dan surat keterangan galangan.

Bagi kapal bangunan baru yang dibuat oleh tukang secara tradisional,

bukti hak miliknya hanya berupa surat keterangan tukang yang

diketahui oleh camat atau surat keterangan tukang yang dilampiri

surat keterangan hak milik dari camat. Bagi kapal yang pernah

didaftar di negara lain, bukti hak milik atas kapal dapat berupa bukti

penerimaan uang/kwitansi (bill of sale) yang dilegalisasi oleh notaris

32 Hasil Wawancara dengan Bambang Sudirman ( Pegawai Pembantu Pedaftaran dan Baliknama Kapal Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Batam, tanggal 14 Mei 2018, Pukul 15.10 WIB

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

30

yang menyaksikan penandatangan bill of sale tersebut atau oleh

pejabat pemerintah yang berwenang dari negara bendera asal kapal.

Bukti kepemilikan lainnya dapat berupa akta/surat jual beli yang

dibuat di hadapan notaris, penetapan waris, penetapan pengadilan

negeri atau putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap, dan risalah lelang sebagaimana Pasal 7 Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2012. Bagi kapal

penangkap ikan perlu melampirkan rekomendasi dari Menteri yang

bertanggung jawab dengan kegiatan tersebut. Berkaitan dengan

identitas pemilik, jika pemilik merupakan perseorangan maka

menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sedangkan bagi pemilik

yang merupakan Badan Hukum Indonesia menggunakan akta

pendirian dan/atau akta perubahan anggaran dasar perusahaan yang

dibuat di hadapan Notaris yang dapat menunjukkan susunan direksi

dan/atau komposisi saham terakhir setelah mendapat pengesahan dari

institusi yang berwenang.

Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik nama Kapal tidak

bertanggung jawab terhadap kebenaran materil dokumen yang

disampaikan oleh pemilik kapal. Ketentuan ini mengindikasikan

pendaftaran kapal di Indonesia menganut stelsel negatif yang memberi

pengertian sebagai berikut : 33

33 Martoto & Eka Budi Tjahjono, Transportasi di Peraiaran Bredasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tentang Pelayaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2011, hal. 206.

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

31

a. Apa yang disuratkan dalam akta pendaftaran oleh Pejabat

Pendaftar dan Pencatat Baliknama kapal adalah benar, tetapi

tidak membuktikan sedikitpun kebenarannya.

b. Pendaftaran kapal tidak memberikan hak milik atas kapal

kepada siapapun, tetapi hanya melakukan pendaftaran hak milik

atas kapal sesuai dengan bukti pemilikan yang disampaikan.

c. Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama kapal meneliti

dokumen yang disampaikan oleh pemilik hanya sebatas

formilnya saja, keabsahan dokumen adalah tanggung jawab

pemilik.

d. Bila ada pihak lain yang mengaku sebagai pemilik atas kapal

yang telah didaftarkan, maka untuk membuktikan kepemilikan

tersebut ia harus mengajukan gugatan kepemilikan kepada

Pengadilan Negeri. Pemilik yang sesungguhnya atau yang sah

atas kapal tersebut ditetapkan berdasarkan Putusan Pengadilan

Negeri yang telah berkekuatan hukum tetap. Pejabat Pendaftar

dan Pencatat Baliknama kapal harus menyesuaikan pendaftaran

kapal tersebut dengan Putusan Pengadilan Negeri dimaksud.

Dibandingkan dengan pendaftaran tanah, maka pendaftaran

kapal meliputi pula registration of title (pendaftaran hak) dan

registration of deed (pendaftaran akta). Pendaftaran kapal sebagai

pendaftaran hak secara tegas ditentukan dalam peraturan pendaftaran

kapal bahwa pendaftaran kapal meliputi antara lain pendaftaran hak

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

32

milik. Dengan demikian melalui pendaftaran kapal pemilik kapal

mendaftarkan kapalnya sesuai dengan bukti kepemilikan yang ada

disamping dokumen lainnya. Pendaftaran kapal sebagai pendaftaran

hak menjadi bukti dari adanya suatu hak walau diberbagai negara

sepertinya bukti tersebut tidak konklusif.34

Pendaftaran kapal dikatakan juga sebagai pendaftaran akta

terkait dengan adanya peralihan kepemilikan kapal yang dituangkan

dalam akta jual beli, hibah ataupun bentuk akta lainnya yang harus

didaftarkan untuk legalitas kepemilikan. Pendaftaran akta

substansinya berhubungan dengan proses balik nama kapal.

Berlakunya kedua sistem pendaftaran tersebut menunjukkan bahwa

pendaftaran kapal menganut gabungan dari sistem pendaftaran negatif

dan sistem pendaftaran positif seperti halnya pada pendaftaran tanah.

Pemilik kapal yang akan mendaftarkan hak milik atas kapalnya

bebas memilih di tempat mana pendaftaran dilaksanakan, asalkan

tempat atau pelabuhan tersebut oleh pemerintah diberi wewenang

untuk melaksanakan pendaftaran hak milik atas kapal. Ketentuan ini

jelas memberikan kemudahan bagi pemilik kapal sehingga tidak ada

alasan bagi pemilik kapal untuk tidak mendaftarkan kapal miliknya.

Pendaftaran hak milik atas kapal dapat pula dilaksanakan di Kantor

34 Eugenia Lilawati Mujiono, Eksekusi Grosse Akta Hipotik Oleh Bank, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 13.

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

33

Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Cq. Direktorat

Perkapalan dan Kepelautan yang berkedudukan di Jakarta.35

Pendaftaran hak milik atas kapal dapat dilakukan jika kapal

yang akan didaftarkan belum terdaftar di tempat pendaftaran yang

lain. Ketentuan ini memberi penegasan bahwa pendaftaran kapal di

Indonesia tidak mengenal pendaftaran kedua (second registry) seperti

yang dipraktikkan beberapa negara terhadap kapal yang dicarter

kosong (bareboat charter). Pendaftaran kedua tidak dimungkinkan

mengingat pendaftaran kapal di Indonesia berdasarkan kepemilikan.

Jika kapal yang akan didaftarkan merupakan kapal asing, maka harus

dilengkapi dengan surat keterangan penghapusan dari negara bendera

asal kapal.

Permohonan pendaftaran hak milik atas kapal disampaikan

pemilik kapal kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama

Kapal dengan melampirkan dokumen-dokumen sebagaimana telah

disebutkan di atas. Pemilik kapal tidak boleh mewakilkan pendaftaran

kapal baik kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal

maupun kepada pegawai yang bekerja di tempat pendaftaran kapal,

kecuali berdasarkan surat wasiat tertulis dari pemilik kapal.

Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal meneliti

kelengkapan persyaratan yang diajukan pemlik kapal dalam waktu

paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima.

35 Hasil wawancara dengan Jon Kenedi, (Pejabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Kota Batam), Pada Hari Jum’at, Tanggal 15 Mei 2018, pukul 10.15 WIB

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

34

Berdasarkan hasil penelitian jika masih belum memenuhi syarat,

berkas dikembalikan kepada pemohon untuk di lengkapi dan diajukan

kembali. Jika persyaratan dokumen telah memenuhi syarat, Pejabat

Pendaftar dan Pencatat Balknama Kapal membuat akta pendaftaran

kapal. Dalam hal adanya penetapan Pengadilan Negeri atau putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas gugatan

pihak ketiga terhadap hak milik atas kapal, Pejabat Pendaftar dan

Pencatat Baliknama Kapal wajib menolak pembuatan akta pendaftaran

kapal.

Akta pendaftaran kapal ditandatangani oleh pemilik kapal,

Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal dan Pegawai

Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal. Setelah akta pendaftaran

kapal ditandatangani harus dibuatkan daftar induk paling lama 24 (dua

puluh empat) jam setelah akta ditandatangani. Disamping dicatat

dalam daftar induk yang merupakan ringkasan dari akta pendaftaran

yang berisi tentang hal-hal penting, pendaftaran kapal dicatat juga

dalam daftar harian dan daftar pusat. Daftar harian adalah berkas

minut akta pendaftaran beserta semua dokumen yang disyaratkan

untuk pendaftaran kapal. Adapun daftar pusat adalah daftar kapal-

kapal yang telah terdaftar di Indonesia, yang disusun berdasarkan

daftar induk yang diterima dari seluruh tempat pendaftaran kapal.

Sebagai bukti pendaftaran hak milik atas kapal kepada pemilik

diberikan Grosse akta pendaftaran yang merupakan salinan dari

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

35

minuta (asli) akta pendaftaran. Grosse akta pendaftaran kapal

ditandatangani oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat Baliknama Kapal

atau Pegawai Pembantu Pendaftaran dan Baliknama Kapal dan

diberikan kepada pemilik kapal setelah tanda pendaftaran dipasang di

kapal. Adapun yang dimaksud dengan tanda pendaftaran merupakan

rangkaian angka dan huruf yang terdiri atas angka tahun pendaftaran,

kode pengukuran dari tempat kapal didaftar, nomor urut akta

pendaftaran, dan kode kategori pendaftaran kapal.

Tanda pendaftaran tersebut harus dipasang di kapal secara

permanen di bagian luar dinding depan bangunan atas atau pada

tempat lain yang aman dan mudah dilihat dengan cara : 36

a. Dilas, dibaut atau dikeling untuk kapal konstruksi baja atau

aluminium;

b. Dipahat untuk kapal konstruksi kayu; atau

c. Dilekatkan atau dicat untuk kapal konstruksi fibreglass atau

bahan lain.

Kapal yang terdaftar di Indonesia dan berlayar di laut dapat

diberikan Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia, sebagai bukti

kebangsaan kapal dalam bentuk :37

a. Surat Laut untuk kapal berukuran GT 175 (seratus tujuhpuluh lima grosse tonnage) atau lebih;

b. Pas Besar untuk kapal berukuran GT 7 (tujuh grosse tonnage) sampai dengan ukuran kurang dari GT 175 (seratus tujuh puluh lima grosse tonnage); atau

36 Pasal 13 ayat 4 Permenhub Nomor PM. 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal 37 Pasal 41 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002, Tentang Perkapalan

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

36

c. Pas Kecil untuk kapal berukuran kurang dari GT 7 (tujuh grosse tonnage).

d. Kapal yang hanya berlayar di perairan sungai dan danau diberikan Pas Sungai dan Danau.

Sistem pendaftaran kapal Indonesia memungkinkan pula

dilakukan pendaftaran kapal sementara terhadap kapal yang sedang

dibangun di dalam negeri atau di luar negeri dengan membuat akta

pendaftaran kapal sementara. Pendaftaran kapal sementara dapat

dilakukan bila tahapan pembangunan kapal tersebut sudah mencapai

50 % (limapuluh per seratus) dari nilai kontrak berdasarkan

keterangan dari galangan tempat kapal sedang dibangun. Dalam hal

ini secara fisik telah mencapai tahap penyelesaian bangunan lambung,

geladak utama, dan seluruh bangunan atas.

Permohonan pendaftaran kapal sementara yang sedang dibangun

di dalam negeri diajukan kepada Pejabat Pendaftar dan Pencatat

Baliknama Kapal di pelabuhan terdekat. Sedangkan untuk kapal yang

sedang dibangun di luar negeri diajukan kepada Pejabat Pendaftar dan

Pencatat Baliknama Kapal pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

. Kedua permohonan ini harus memenuhi persyaratan dengan

melampirkan dokumen-dokumen berupa : 38

a. Bukti hak milik atas kapal yang berupa surat perjanjian pembangunan kapal;

b. Identitas pemilik berupa KTP bagi perorangan dan anggaran dasar pendirian perusahaan bagi Badan Hukum Indonesia;

c. NPWP;

38 Ibid, Pasal 27 ayat 3

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

37

d. Surat keterangan mengenai data ukuran dan perhitungan tonase kapal berdasarkan gambar rancang bangun kapal yang diterbitkan oleh Syahbandar;

e. Laporan tahapan pembangunan kapal yang sudah dilaksanakan; dan

f. Persetujuan dari galangan untuk mendaftarkan kapal atas nama pemesan selaku pemilik.

Masa berlaku akta pendaftaran kapal sementara berakhir pada

saat kapal diserah terimakan atau jika pembangunan kapal tersebut

terhenti dan tidak dilanjutkan lagi. Seperti halnya pada pendaftaran

kapal permanen, kepada pemilik kapal akan diberikan grosse akta

pendaftaran sementara sebagai bukti kapal yang sedang dibangun

telah didaftar sementara. Apabila kapal telah diserah terimakan harus

segera didaftarkan di tempat kapal didaftarkan sementara dengan

mengikuti prosedur dan persyaratan seperti pada pendaftaran

biasa/permanen dengan melampirkan pula grosse akta pendaftaran

sementara.

Atas permintaan atau tertulis dari pemilik kapal, pendaftaran hak

milik atas kapal dapat dicoret dengan alasan : 39

a. Kapal tenggalam; b. Kapal dirampas oleh bajak laut atau musuh; c. Terjadi hal-hal dalam Pasal 667 Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang; d. Kapal ditutuh (scrapping); e. Kapal beralih kepemilikannya kepada warga negara atau badan

hukum asing.

Selain permohonan dari pemilik, pendaftaran hak milik atas

kapal dapat dicoret berdasarkan adanya penetapan Pengadilan Negeri

39 Ibid Pasal 32 ayat 1

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

38

atau putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap. Walaupun pendaftaran kapal telah dihapus dari daftar kapal

Indonesia, hal ini tidak berarti hak milik atas kapal ikut terhapus juga

tetapi pemilik tetap mempunyai hak milik atas kapal yang sewaktu-

waktu dapat didaftarkan kembali sebagaimana Pasal 32 Ayat (2)

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan.

Jika dikemudian hari ternyata dokumen-dokumen yang

digunakan sebagai dasar penerbitan akta pendaftaran dinyatakan batal

atau tidak sah oleh instansi yang berwenang, Pejabat Pendaftar dan

Pencatat Baliknama Kapal dapat membatalkan akta pendaftaran yang

telah diterbitkan. Pembatalan ini diberitahukan secara tertulis kepada

pemilik atau pemegang akta dan dicatat dalam daftar induk.Akibat

adanya pembatalan ini pemilik atau pemegang akta harus

mengembalikan akta pendaftaran kepada Pejabat Pendaftar dan

Pencatat Baliknama Kapal.

Pendaftaran hak milik atas kapal mempunyai akibat hukum yang

luas baik secara nasional maupun internasional antara lain :40

1. Hanya kapal yang telah didaftarkan saja yang dapat memperoleh hak untuk mengibarkan bendera kebangsaan (maritime flag) dari negara pendaftar sebagai bendera kebangsaan kapal.

2. Kapal yang telah didaftarkan diberi surat tanda kebangsaan kapal sebagai legalitas untuk mengibarkan bendera kebangsaan kapal.

3. Kapal berhak mendapatkan perlindungan hukum dari negara bendera (flag state).

40 http://maritimeindonesia-mls.blogspot.com/2011/11/status-hukum kapal.html, diakses pada tanggal 18 Mei 2018 jam 20:12.

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

39

4. Negara bendera wajib melaksanakan yurisdiksi dan pengawasan yang efektif terhadap kapal yang mengibarkan benderanya sebagai bendera kebangsaan, melalui peraturan perundang-undangan nasional dibidang administratif, terknis dan sosial.

5. Timbulnya hubungan hukum antara negara dengan kapal melalui bendera kapal dan surat tanda kebangsaan kapal.

6. Kapal yang telah didaftarkan diberlakukan sebagai benda tidak bergerak.

Adapun proses pendaftaran hak milik atas kapal secara skematis

dapat dilihat pada skema berikut ini :

Gambar II. 1

Skema Proses pendaftaran hak milik atas kapal

Sumber : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Batam

DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN

1. Pemohonan 2. Surat Ukur 3. Bukti Pemilik 4. Identitas Pemilik 5. Bukti Pelunasan BBN 6. Deregistration/Cancel

lation (eks kapal asing)

PEJABAT PENDAFTAR DAN

BALIKNAMA KAPAL

PENANDATANGAN 1. Pejabat Pendaftar 2. Pegawai Pembantu 3. Penghadap/Pemilik

DAFTAR HARIAN

DAFTAR INDUK

DAFTAR PUSAT

MINUTA

GROSSE AKTA

PENANDAT TANGAN

Pegawai Pembantu

PEMILIK

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

40

Pendaftaran kapal pada dasarnya adalah pendaftaran hak milik

atas kapal. Hak milik merupakan bagian dari hukum benda dalam

kerangka hukum perdata. Karena itu dasar hukum utama dari

pendaftaran kapal adalah Pasal 314 KUHD yang merupakan “lex

spesialis” dari KUH Perdata dan Stbl 1933 No. 48 sebagai peraturan

pelaksanaannya.41 Karena pendaftaran kapal merupakan bagian dari

status hukum kapal dalam kerangka kelaiklautan kapal, maka UU

No.17/2008 dan PP. 51/2002 juga mengatur tentang pendaftaran

kapal, tetapi hanya terbatas kepada pesyaratan dan tata cara

pendaftaran kapal atau aspek hukum publiknya saja.Ruang

LingkupPendaftaran kapal meliputi Pendaftaran hak

milik,Pembebanan hipotekPencatatan hak kebendaan lainnya atas

kapal.Pembebanan hipotek dan hak kebendaan lainnya atas sebuah

kapal baru dapat dilakukan bila hak milik atas kapal dimaksud telah

didaftarkan, Mewujudkan hubungan yang sungguh-sungguh antara

kapal dengan Indonesia sebagai negara bendera, agar dapat

memperoleh surat tanda kebangsaan kapal sebagai legalitas

mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal,

Memberikan identitas yang jelas (fisik dan pemilik) kepada kapal

sehingga dapat dibedakan satu sama lain.Mencatat dan mengikuti

terus menerus beban-beban, hak-hak tanggungan dan sebagainya yang

melekat pada kapal yang bersangkutan.Mencatat dan mengikuti terus

41 Pasal 314 KUHD yang merupakan “lex spesialis” dari KUH Perdata dan Stbl 1933 No. 48

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

41

menerus setiap perubahan yang terjadi atas kapal yang bersangkutan,

baik nama, mesin maupun badan kapal.

Dapat dijadikan jaminan hutang (hipotek). Secara umum dapat

dikatakan bahwa pendaftaran kapal dimaksudkan agar kapal yang

bersangkutan selalu dapat diidentifikasikan sepanjang umur

operasinya, karena itu setiap perubahan atas nama, pemilikan, ukuran

dan spesifikasinya, tanda-tanda lain dari kapal harus secara jujur

dilaporkan kepada pejabat pendaftaran kapal ditempat kapal

didaftarkan, Aspek Hukum, Hukum Perdata, Pendaftaran kapal pada

dasarnya adalah pendaftaran hak milik atas kapal, Kapal yang telah

didaftarkan dapat dijadikan jaminan atas hutang dengan cara

pembebanan hipotek atas kapal, Kapal yang telah didaftar dapat

dibebani hak kebendaan lainnya, Hukum Publik, Kapal yang telah

didaftarkan dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal

Indonesia, Kapal yang telah memperoleh Surat Tanda Kebangsaan

Kapal Indonesia wajib memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal baik

nasional maupun internasional sesuai ukuran dan daerah

pelayaran.Sistem PendaftaranSesuai dengan ketentuan Pasal 314

KUHD dan Pasal 158 UU.17/2008 tentang Pelayaran, kapal yang

dapat didaftarkan di Indonesia adalah kapal yang berukuran tonase

kotor GT.7 atau lebih dan dimiliki olehWarga negara Indonesia

(WNI), atau Badan Hukum Indonesia (BHI), atau Badan Hukum

Indonesia yang merupakan usaha patungan yang mayoritas sahamnya

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

42

dimiliki oleh warga negara Indonesia, Berdasarkan ketentuan tersebut

diatas berarti pendaftaran kapal di Indonesia menganut sistem

pendaftaran tertutup (closed registry), Sistem ini sejalan dengan asas

cabotage yang secara tegas telah dimuat dalam UU.17/2008 Pasal 8

dan menunjang pemberdayaan industri pelayaran nasional, karena

kapal yang berbendera Indonesia benar-benar milik WNI atau BHI,

Berdasarkan ketentuan Pasal 314 KUHD dan Pasal 158

UU.No.17/2008 Indonesia tidak dapat menerima pendaftaran kedua

(second registry) seperti yang dilakukan beberapa negara tertentu

terhadap kapal yang dicarter kosong (bareboat carter) karena

pendaftaran kapal di Indonesia berdasarkan kepemilikan, Walaupun

Indonesia menganut sistem pendaftaran tertutup (closed registry),

tetap terbuka kesempatan bagi investor asing untuk memiliki kapal

berbendera Indonesia dengan cara mendirikan usaha patungan dengan

syarat mayoritas saham dimiliki oleh WNI atau BHI.

Pendaftaran kapal dilaksanakan di Kantor Pusat Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut Cq. Direktorat Perkapalan dan Kepalautan

atau disalah satu dari 43 (empat puluh tiga) pelabuhan yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun

2006 tentang Penyederhanaan Sistem Dan Prosedur Pengadaan Kapal

dan Penggunaan/Penggantian Bendera Kapal.Pemilik bebas memilih

salah satu sari tempat yang telah ditetapkan untuk mendaftarkan hak

milik atas kapalnya.Pendaftaran hak milik atas kapal yang telah

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

43

dilakukan tidak dapat dipindahkan ketempat pendaftaran lainnya di

Indonesia, Pendaftaran hak milik atas kapal tidak memerlukan

kehadiran kapalnya secara fisilk ditempat pendaftaran kapal, cukup

dengan melengkapi dokumen yang disyaratkan.Pendaftaran kapal

dilakukan dengan membuat akta oleh Pejabat Pendaftar dan Pencatat

Baliknama kapal disalah satu tempat pendaftaran kapal yang dipilih

oleh pemilik kapal.Akta pendaftaran ditanda tangani oleh pemilik,

Pejabat Pendaftar dan Pencatat Bailiknama Kapal dan Pegawai

Pembantu Pendaftaran Baliknama Kapal.Sebagai bukti pendaftaran

hak milik atas kapal kepada pemilik diberikan Grosse Akta

Pendaftaran, yang merupakan salinan dari minut (asli) Akta

Pendaftaran setelah tanda pendaftaran dipasang di kapal.Grosse Akta

Pendaftaran dapat ditanda tangani oleh Pegawai Pembantu

Pendaftaran dan Baliknama Kapal.Grosse Akta Pendataran adalah

Akta Otentik karena dibuat dan diresmikan dalam bentuk menurut

hukum oleh Pejabat Umum yang berwenang membuat akta

dimaksud.Grosse Akta Pendaftaran bukan dokumen kapal, jadi tidak

harus ada di atas kapal.42

42 Fathur, Rohman.(2010). Pengertian MySql. http://www.scribd.com/doc/37763961 / Pengertian-MySQL

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

44

B. Tinjauan Umum Tentang Pembuatan Kapal

1. Ukuran Pembuatan Kapal

Pembuatan Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi

menjadi tiga macam yaitu sistem seksi, sistem blok seksi, sistem blok.

Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-

bagiankonstruksi dari tubuh kapal dibuat seksi perseksi. Sistem blok

seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagianbagian konstruksi

dari kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksiseksi sehingga

membentuk blok seksi, contoh bagian dari seksi-seksi geladak, seksi

lambung dan bulkhead dibuat menjadi satu blok seksi. Sistem blok

adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi beberapa

blok, dimana tiap-tiap blok sudah siap pakai (lengkap dengan sistem

perpipaannya). Tahap Pembangunan Kapal garis besar pembagunan

kapal dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu : Tahap desain dan Tahap

pembangunan fisik.43

a) Tahap desain Pada tahap ini keinginan serta gagasan dari

pemilik kapal (owner) dipelajari secara seksama berdasarkan

data yang telah ada, kemudian dituangkan kedalam garis besar

data sementara dari data kapal yang akan dibangun. Data ini

biasanya berupa ukuran utama kapal seperti panjang, lebar,

tinggi, sarat dan kapasitas kapal serta rute pelayaran.

43 Biro Klasifikasi Indonesia (2004), Peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal laut baja Jilid 1

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

45

b) Tahap pembangunan fisik Tahap ini merupakan tahap yang

pengerjaannya membutuhkan waktu yang paling lama, karena

apa yang telah dihitung dan digambarkan dalam desain

kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata. Pada tahapan ini

terdapat beberapa bagian yang dilakukan antara lain :

Pembuatan lambung dan bangunan atas Desain Fabrikasi

Assembly Block Joint or Erection Out Fitting Peluncuran

dengan Ship Flip 8, Pemasangan instalasi mesin dan mesin

utama (Main Engine), Pemasangan mesin-mesin bantu

(Auxilary Engine), Pemasangan instalasi listrik (Electrical),

Pemasangan instalasi pompa, Pemasangan peralatan dan

perlengkapan, Peluncuran (Launching), Pengenalan Konsep

PWBS Konsep PWBS membagi proses produksi kapal menjadi

tiga jenis pekerjaan yaitu: Klasifikasi pertama adalah : Hull

Construction, Outfitting dan Painting. Dari ketiga jenis

pekerjaan tersebut masing-masing mempunyai masalah dan sifat

yang berbeda dari yang lain.

2. Klasifikasi Kapal

Hull Blok Construction Method (HBCM) dan sudah diterapkan

untuk konstruksi lambung oleh sebagian besar galangan kapal.

Klasifikasi kedua adalah mengklasifikasikan produk berdasarkan

produk antara (interim product) sesuai dengan sumber daya yang

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

46

dibututhkan, misalnya produk antara di bengkel fabrication, assembly

dan bengkel erection. Sumber daya tersebut meliputi :Bahan

(Material), yang digunakan untuk proses produksi, baik

langsungmaupun tidak langsung, misalnya pelat baja, mesin, kabel,

minyak, dan lain – lain. Tenaga Kerja (Manpower), yang dikenakan

untuk biaya produksi, baik langsung atau tidak langsung, misalnya

tenaga pengelasan, outfitting dan lain – lain. Fasilitas (Facilities),

yang digunakan untuk proses produksi, baik langsung maupun tidak

langsung, misalnya, gedung, dermaga, mesin, perlengkapan, peralatan

dan lain - lain Beban (Exspenses), yang dikenakan untuk biaya

produksi, baik langsung maupun tidak langsung, misalnya, desain,

transportasi, percobaan laut (sea trial), upacara, dll Klasifikasi ketiga

adalah klasifikasi berdasarkan empat aspek produksi, hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah pengendalian proses produksi.

Aspek pertama dan kedua adalah system dan zone, merupakan

sarana untuk membagi desain kapal ke masing – masing bidang

perencanaan untuk di produksi. Dua aspek produksi lainnya yaitu area

dan stage merupakan sarana untuk membagi proses kerja mulai dari

pengadaan material untuk pembangunan kapal sampai pada saat kapal

diserahkan kepada owner. Definisi dari keempat aspek produksi

tersebut adalah sebagai berikut: System adalah sebuah fungsi

struktural atau fungsi operasional produksi, misalnya sekat

longitudinal, sekat transversal, sistem tambat, 10 bahan bakar minyak,

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

47

sistem pelayanan, sistem pencahayaan, dan lain – lain. Zona adalah

suatu tujuan proses produksi dalam pembagian lokasi suatu produk,

misalnya, ruang muat, superstructure, kamar mesin, dan lain – lain.

Area adalah pembagian proses produksi menurut kesamaan proses

produksi ataupun masalah pekerjaan yang berdasarkan padaBentuk

(misalnya melengkung dengan blok datar, baja dengan struktur

aluminium, diameter kecil dengan diameter besar pipa, dan lain - lain)

- Kuantitas (misalnya pekerjaan dengan jalur aliran, volume on-blok

perlengkapan untuk ruang mesin dengan volume on-blok

perlengkapan selain untuk ruang mesin, dan lain - lain). - Kualitas

(misalnya kelas pekerja yang dibutuhkan, dengan kelas fasilitas yang

dibutuhkan, dan lain - lain). - Jenis pekerjaan (misalnya, penandaan

(marking), pemotongan (cutting), pembengkokan (bending),

pengelasan (welding), pengecetan (painting), pengujian (testing), dan

lain – lain. Dan - Hal lain yang berkaitan dalam pekerjaan. Stage

adalah pembagian proses produksi sesuai dengan urutan pekerjaan,

misalnya sub-pembuatan (sub-steps of fabrication), subperakitan (sub-

assembly), perakitan (assembly), pemasangan (erection),

perlengkapan on-unit (outfitting on-unit), perlengkapan on- 11 block

(outfitting on-block), dan perlengkapan on-board (outfitting onboard).

Pada dasarnya berbagai rincian yang diperlukan untuk jenis pekerjaan

berorientasi produk dalam pekerjaan konstruksi kapal, harus

ditentukan dahulu metode berorientasi - zona (zone Oriented)

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

48

pekerjaan tersebut yaitu: Hull Block Construction Methode (HBCM)

Zone Outfitting Method (ZOFM), dan Zone Painting Method (ZPTM)

Adapaun komponen atau ruang lingkup pekerjaan dari sistem PWBS.

Tingkat manufaktur atau tahapan untuk Hull Blok Construction

Method didefinisikan sebagai kombinasi dari operasi kerja yang

mengubah berbagai masukan ke dalam produk antara (interim

products) yang berbeda, seperti bahan PRODUCT WORK

BREAKDOWN STRUCTURE (PWBS) PIPE PIECE FAMILY

MANUFACTURING (PPFM) ZONE OUTFITTING METHOD

(ZOFM) ZONE PAINTING METHOD (ZPTM) HULL BLOCK

CONSTRUCTION METHOD (HBCM) 12 baku (material) menjadi

part fabrication, part fabrication menjadi sub block assembly dan lain

– lain. Tingkat manufaktur atau tahapan untuk pembuatan kapal

berdasarkan metode Hull Block Construction Method (HBCM).44

C. Tinjauan Umum Tentang Jenis-Jenis Kapal

1. Pengelompokan Kapal

Pengelompokan aspek produksi dimulai dengan kapal sebagai

zona. Tahap pertama adalah membagi tahapan pembangunan kapal

menjadi tujuh tingkat, empat alur kerja utama dan tiga dari aliran yang

diperlukan seperti yang dijelaskan di atas. Masing-masing produk

antara (interim product) kemudian diklasifikasikan berdasarkan

44 Fathur, Rohman.(2010). Pengertian MySql. http://www.scribd.com/doc/37763961 / Pengertian-MySQL

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

49

bidang masalah dan tahap yang diperlukan untuk proses manufaktur.

Pada tahap pertama, perencanaan paket pekerjaan kapal dibagi ke

dalam lambung kapal bagian depan (fore hull), ruang muat (cargo

hold), ruang mesin (engine room), lambung belakang (after hull) dan

bangunan atas (superstructure) karena mereka memiliki manufaktur

dan masalah yang berbeda. Untuk tingkat berikutnya, tingkat

sebelumnya lebih lanjut dibagi menjadi blok panel datar dan

melengkung diklasifikasikan sesuai dengan bidang masalah. Produk

dari semi blok, sub-blok, bagian perakitan dan bagian fabrikasi,

sampai pekerjaan tidak dapat dibagi lagi (hull erection) merupakan

tahapan akhir dari pembangunan konstruksi lambung kapal. Dengan

memperhatikan tujuan-tujuan dalam merencanakan konstruksi

lambung dengan tujuh tingkat seperti ditunjukkan pada gambar 2.4

yang dimulai dengan tingkat blok, pekerjaan dibagi ke bagian tingkat

fabrikasi untuk tujuan mengoptimalkan alur kerja. Sebaliknya,

pekerjaan yang ditugaskan ke tingkat grand block berfungsi untuk

mengurangi durasi yang diperlukan untuk erection 14 dalam

membangun kapal di landasan pembangunan (Building Berth).

Klasifikasi dari aspek produksi Hull Block Construction Method

(HBCM), sedangkan kombinasi vertikal dari berbagai jenis aspek

pekerjaan menunjukkan jalur proses untuk pekerjaan konstruksi

lambung yang berkaitan dengan urutan dari bawah ke atas

menunjukkan tingkat pekerjaan, sedangkan dalam proses perencanaan

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

50

dilakukan dengan urutan dari atas ke bawah berdasarkan aspek-aspek

produksi.

Penggabungan pelat atau nil (tidak ada aliran produksi, sehingga

dibiarkan kosong dan dilewati dalam aliran proses). Penandaan dan

pemotongan, Pembengkokan atau nil Bagian fabrikasi (Part

Fabrication) yang memproduksi komponen atau zona untuk konstruksi

lambung yang tidak dapat dibagi lagi. Pembentukan daerah (zone)

pada umumnya terdiri dari sejumlah fabrikasi atau hasil bentuk

assembly. Paket pekerjaan dikelompokkan berdasarkan tingkat

kesulitan untuk Similar size in large quality Ukuran yang sama dalam

jumlahbesar), misalnya besar melintang frame, balok-balok floor dan

lain-lain. Similar size in small quality (ukuran yang sama dalam

jumlahkecil) Sub-blok perakitan (Sub-block Assembly)

2. Network Planing

Adalah suatu sistem yang khusus, yang dikembangkan dengan

tujuan untuk dapat melakukan koorKementeriani dan pengendalian

atas beberapa bagian perindustrian modern yang bersifat kompleks.

Seperti diketahui bahwa suatu proyek atau pekerjaan terdiri dari

bagian-bagian pekerjaan atau istilah lain kegiatan-kegiatan dan bila

diperhitungkan kegiatan ini berhubungan / mempunyai sifat saling

ketergantungan satu sama lain. Network planing adalah suatu

perencanaan, yang menjawab pertanyaan bagaimana mengelola suatu

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

51

proyek dan merupakan dasar yang kokoh untuk menentukan

kebijakan-kebijakan dalam mengendalikan suatu proyek.45 Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa, network planing adalah salah satu

model yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang

berdasarkan 28 informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam

network diagram proyek yang bersangkutan. Persyaratan Pembentukan

Network Planing Persyaratan yang harus dipenuhi agar aplikasi

Network Planing pada proses perakitan struktur jacket dapat

memberikan informasi/ manfaat antara lain :

a) Model harus lengkap Seperti yang kita ketahui Network Planing

merupakan model informasi kegiatan yang ada dalam network

diagram. Disamping informasi kegiatan,masih diperlukan

sumber daya, yang bertujuan memberi informasi yang tepat agar

sumber daya yang dibutuhkandalam keadaan siap pakai.

b) Model harus cocok Network planing untuk pembangunan kapal

tentu saja berbeda dengan Network Planing untuk pembangunan

struktur yang ada didarat dan berbeda pula dengan network

untuk penelitian dan pengembangan.

c) Asumsi yang digunakan tepat Network planing sebagai metode

perencanaan mau tidak mau harus menggunakan asumsi karena

45 Nugroho, Bunafit. 2004 Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta.

Universitas Internasional Batam

Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

52

keberhasilan Network Planing sangat bergantung pada asumsi

yang digunakan.

d)

3. Network Diagram

Berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan

29 urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek.

Dengan network diagram dapat dilihat kaitan suatu kegiatan dengan

kegiatan-kegiatan lainnya, serta dengan network diagram ini kita

dapat mengetahui kegiatankegiatan mana saja yang kritis, sehingga

dengan mengetahui tingkat kritisnya dapat ditetakkan skala prioritas

dalam menagani masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaan

kegiatan proyek.

D. Uraian

Pelabuhan Batu Ampar terletak di Pulau Batam, tepatnya di Kelurahan

Sei Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Pelabuhan Batu Ampar terletak pada koordinat 1° 10’ 15” LU / 103° 59’

00” BT. Lokasi Pelabuhan Batu Ampar dapat dilihat pada Peta lokasi

Pelabuhan Batu Ampar Rumusan Masalah Masterplan Pelabuhan Batu

Ampar yang ada merupakan masterplan yang ditetapkan pada tahun 2009

dimana sejak tahun ditetapkannya masterplan hingga saat ini telah terjadi

perubahan pada Pelabuhan Batu Ampar. Perubahan terjadi dari segi traffic

pelabuhan maupun kondisi pelabuhan yang mengalami Lokasi Pelabuhan

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

53

Batu Ampar 3 pengembangan. Perubahan-perubahan yang terjadi membuat

masterplan yang ada

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

STANDAR KESELAMATAN TRANSPORTASI SUNGAI, DANAU

DAN PENYEBERANGAN, Keselamatan adalah suatu keadaan

terpenuhinya persyaratan keselamatan yang menyangkut angkutan di

perairan, kepelabuhanan, dan lingkungan maritim.Penyelenggara sarana dan

prasarana serta sumber daya manusia bidang transportasi sungai, danau dan

penyeberangan sebagaimana wajib memenuhi standar keselamatan, Standar

keselamatan bidang transportasi sungai, danau dan penyeberangan

merupakan acuan bagi penyelenggara sarana dan prasarana bidang

transportasi sungai, danau dan penyeberangan yang meliputi:

1. Sumber Daya Manusia.

2. Sarana dan/atau Prasarana.

3. Standar Operasional Prosedur.

4. Lingkungan.

Peraturan Menteri Perhubungan dan Peraturan Direktur Jenderal

Perhubungan Darat yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan

transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan, Penyelenggara prasarana

dan sarana serta sumber daya manusia bidang transportasi sungai, danau dan

penyeberangan yang melakukan pelanggaran terhadap pemenuhan

persyaratan keselamatan transportasi Direktur Jenderal Perhubungan Darat

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini, Prosedur

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang …repository.uib.ac.id/3157/5/k-1351030-chapter2.pdf · 2020. 5. 5. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. Tinjauan Umum Tentang Perkapalan

54

Pengukuran dan Pengujian bertujuan untuk meningkatkan pemahaman di

bidang pengukuran dan pengujian kapal, sehingga akan didapatkan tenaga

yang terampil dalam pelaksanaan pengukuran dan pengujian. Sedangkan

sasaran dari Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Identifikasi dan Pengukuran

Kapal Standar adalah menyeragamkan rumusan ketentuan Identifikasi dan

Pengukuran Kapal Standar serta unutk meningkatkan pemahaman dan

kesadaran petugas pendaftaran dan pemeriksa fisik dan dokumen kapal

standar tentang prosedur Identifikasi dan Pengukuran Kapal Standar,

sehingga akan mempengaruhi bentuk konstruksi kapal.

Universitas Internasional Batam Wilyon Fanus, Tinjauan Yuridis Pembuatan dan Pengukuran Kapal Standar Pelayaran di Kementrian Perhubungan Pelabuhan Kota Batam UIB Repository©2019