bab ii tinjauan pustaka a. perencanaan pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. bab ii.pdf ·...

26
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar dari sebuah perencanaan yang mana diartikan sebagai suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Tjokroamidjojo, 1984), sama halnya dengan definisi dari perencanaan pembangunan. Selanjutnya Tjokroamidjojo (1984), mengartikan perencanaan pembangunan adalah sebagai suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan (termasuk sumber-sumber ekonomi) yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berdasarkan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien. Pada dasarnya perencanaan pembangunan adalah pengambilan alternatif yang dianggap alternatif terbaik dengan sumber daya yang tersedia secara tepat. Perencanaan pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses pemikiran dan penentuan menyeluruh yang sudah dipertimbangkan sedemikian rupa, dibuat secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang (Soekartawi, 1990). Berdasarkan pengertian perencanaan pembangunan di atas, maka pengertian perencanaan pembangunan dapat disimpulkan sebagai proses pemikiran yang mengarahkan sumber-sumber pembangunan secara efektif dan efisien. Selain itu juga mengupayakan berbagai alternatif yang dianggap sebagai alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan Pembangunan

1. Pengertian Perencanaan Pembangunan

Definisi dasar dari sebuah perencanaan yang mana diartikan sebagai suatu

proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Tjokroamidjojo, 1984), sama halnya

dengan definisi dari perencanaan pembangunan. Selanjutnya Tjokroamidjojo

(1984), mengartikan perencanaan pembangunan adalah sebagai suatu pengarahan

penggunaan sumber-sumber pembangunan (termasuk sumber-sumber ekonomi)

yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berdasarkan keadaan

sosial ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien. Pada dasarnya

perencanaan pembangunan adalah pengambilan alternatif yang dianggap alternatif

terbaik dengan sumber daya yang tersedia secara tepat. Perencanaan

pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses pemikiran dan penentuan

menyeluruh yang sudah dipertimbangkan sedemikian rupa, dibuat secara

sistematik untuk mencapai tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan untuk

masa yang akan datang (Soekartawi, 1990).

Berdasarkan pengertian perencanaan pembangunan di atas, maka

pengertian perencanaan pembangunan dapat disimpulkan sebagai proses

pemikiran yang mengarahkan sumber-sumber pembangunan secara efektif dan

efisien. Selain itu juga mengupayakan berbagai alternatif yang dianggap sebagai

alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

16

Pemilihan alternatif yang paling baik diharapkan mampu mencapai suatu tujuan

yang berguna bagi kualitas pembangunan kedepannya.

2. Ciri Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan memiliki ciri-ciri tersendiri yang dengan

mudahnya dapat dibedakan dengan perencanaan yang lain. Menurut

Tjokroamidjojo (1984), ciri-ciri suatu perencanaan pembangunan bersifat usaha

pencapaian tujuan-tujuan pembangunan yang berkaitan dengan peranan

pemerintah sebagai pendorong pembangunan (agent of development). Secara

rinci, menurut Tjokroamidjojo (1984) perencanaan pembangunan memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

a. Suatu rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap

(steady economic growth)

b. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita

c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi

d. Perluasan kesempatan kerja

e. Usaha pemerataan pembangunan

f. Adanya usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang

lebih menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan

g. Kemampuan membangun lebih didasarkan pada kemampuan sosial

h. Terdapatnya usaha secara terus menerus dalam menjaga stabilitas ekonomi

i. Ada pula negara-negara yang mencantumkan sebagai tujuan pembangunan

hal-hal yang fundamental/ideal atau yang bersifat jangka panjang.

Jika disimpulkan, maka sesuai dengan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas,

perencanaan pembangunan harus dilakukan sebagaimana mestinya agar

memperoleh hasil yang baik. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan secara

efektif dan efisien agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Perencanaan juga

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

17

berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mendorong dan menjadikan

pembangunan dengan perspektif jangka panjang.

3. Tahap Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan melewati beberapa tahapan untuk mencapai

hasil yang terbaik. Adapun menurut Tjokroamidjojo (1984) tahap-tahap dalam

proses perencanaan adalah:

a. Penyusunan Rencana

Penyusunan rencana terdiri dari unsur-unsur:

1) Tinjauan keadaan. Berupa tinjauan sebelum memulai suatu rencana

(review before take off) atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan

rencana sebelumnya (review of performance). Kegiatan ini diusahakan

dapat dilakukan dan diidentifikasi masalah-masalah pokok yang

dihadapi, seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai, hambatan-

hambatan yang masih ada, dan potensi-potensi serta prospek yang

masih bisa dikembangkan.

2) Perkiraan keadaan masa yang akan dilalui rencana (forecasting).

Diperlukan data-data statistik, berbagai hasil penelitian dan teknik-

teknik proyeksi. Mekanisme informasi untuk mengetahui

kecenderungan-kecenderungan perspektif masa depan.

3) Penetapan tujuan rencana (plan objectives) dan pemilihan cara-cara

pencapaian tujuan rencana tersebut. Seringkali nilai-nilai politik, sosial

masyarakat, begitu memainkan peranan yang sangat penting dalam

penetapan dan pencapaian tujuan agar memperoleh hasil yang terbaik.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

18

4) Tahap persetujuan rencana. Proses pengambilan keputusan memiliki

tingkatan dari keputusan di bidang teknis kemuudian mengarah ke

proses politik.

b. Penyusunan Program Kerja

Melakukan perumusan lebih rinci mengenai tujuan atau sasaran dalam

jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal

pembiayaan serta penentuan lembaga atau kerjasama antara lembaga mana yang

akan melakukan program-program pembangunan. Seringkali program kegiatan

dan pembiayaan yang konkrit daripada program-program atau proyek-proyek

pembangunan tersebut dalam project form. Bahkan ini menjadi alat rencana, alat

pembiayaan, alat pelaksanaan dan alat evaluasi rencana yang penting.

c. Pelaksana Rencana

Hal ini seringkali perlu dibedakan antara tahap eksplorasi, tahap

konstruksi dan tahap operasi. Perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan

berbeda-beda. Tahap pelaksanaan operasi perlu dipertimbangkan kegiatan-

kegiatan pemeliharaan.

d. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana

Tujuan dari pengawasan adalah:

1) Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan

rencananya.

2) Apabila terdapat penyimpangan, maka perlu diketahui seberapa jauh

penyimpangan tersebut dan penyebabnya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

19

B. Perencanaan Strategis

1. Pengertian Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang digunakan

untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa

depan, sehingga rencana strategis dapat memberikan petunjuk yang bisa

digunakan oleh sebuah organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja 5

tahun ke depan. Menurut Bryson (2005) dalam modul perencanaan strategis,

berpendapat perencanaan strategis pada umumnya menggunakan konsep

stakeholder untuk menyeleksi berbagai isu berkaitan dengan pemilihan pihak-

pihak yang terlibat dalam proses perencanaan strategis: waktunya, alasannya, dan

caranya. Perencanaan strategis adalah kegiatan yang mencakup serangkaian

proses dari inovasi dan merubah perusahaan, sehingga apabila perencanaan

strategis tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.

Perencanaan strategis sejauh ini difokuskan pada organisasi yang

bertujuan meraih laba seperti organisasi bisnis. Namun seiring berjalannya waktu,

perencanaan strategis juga dapat digunakan pada organisasi publik. Menurut

Bryson (2005) secara khusus perencanaan strategis dapat diterapkan kepada:

a. Lembaga publik, Departemen, atau Divisi penting dalam organisasi.

b. Pemerintahan Umum, seperti Pemerintahan Kota, Negara, atau Negara

Bagian.

c. Organisasi nirlaba yang pada dasarnya memberikan pelayanan.

d. Fungsi khusus yang menjembatani batasan-batasan organisasi dan

Pemerintah, seperti transportasi, kesehatan, atau pendidikan.

e. Seluruh komunitas, kawasan Perkotaan atau Metropolitan, Daerah, atau

Negara Bagian, memperbaiki kinerja organisasi dan sebagainya.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

20

Secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis

adalah suatu proses sitematis untuk mengelola organisasi di masa yang akan

datang. Selain itu, erat hubungannya dengan lingkungan serta menggunakan

konsep stakeholder untuk menyeleksi isu berkaitan dengan pemilihan pihak-pihak

yang terlibat dalam proses perencanaan strategis. Setiap organisasi bisa

menggunakan perencanaan ini karena pada dasarnya perencanaan strategis

mampu menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang dinamis.

2. Manfaat Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis memiliki manfaat yang cukup besar bagi seluruh

organisasi. Melalui perencanaan strategis dapat membuat organisasi publik lebih

efektif dalam melakukan suatu tindakan. Seperti yang dijelaskan oleh beberapa

penulis seperti Steiner, dkk (dalam Bryson, 2005), perencanaan strategis dapat

membantu suatu organisasi yakni sebagai :

a. Berpikir secara strategis dan mengembangkan strategi-strategi yang

efektif; Berfikir strategis berarti berfikir secara keseluruhan dengan

mempelajari suatu kondisi yang nyata. Dengan mengembangkan tindakan

yang strategis, maka situasi permasalahan yang dihadapi, dapat diatasi.

b. Memperjelas arah masa depan; Untuk mengetahui arah masa depan, perlu

untuk meninjau kembali tujuan-tujuan yang telah dicapai sebelumnya dan

tujuan-tujuan yang belum tercapai. Sehingga suatu organisasi dapat

mengetahui kelemahan yang harus diperbaiki dan kekuatan yang harus

dipertahankan.

c. Menciptakan prioritas; Setelah memperjelas arah masa depan, maka harus

menciptakan prioritas yang akan membuat suatu organisasi lebih fokus

terhadap tujuan yang akan dicapai dengan memahami isu-isu strategis

yang sedang berkembang.

d. Membuat keputusan sekarang dan mengingat konsekuensi masa depan;

Keputusan yang telah diambil sekarang sebaiknya telah memperhitungkan

konsekuensi yang akan ditemukan di masa yang akan datang, sehingga

dapat meminimalisir kemungkinan buruk yang akan dihadapi oleh

organisasi.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

21

e. Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan

keputusan; Dalam mengambil sebuah keputusan, harus memahami latar

belakang dari situasi yang mau diatasi. Dengan adanya alasan yang kuat,

dapat membentuk suatu pemikiran yang kuat bagi pembuat keputusan,

agar dapat mengembangkan strategi yang akan dicapai, dengan

mempertimbangkan tujuan maupun sasaran yang telah ditentukan

sebelumnya.

f. Menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam bidang-bidang yang

berada di bawah kontrol organisasi; Keleluasaan yang dimaksudkan adalah

dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan dari atas ke bawah.

Koordinasi dengan menciptakan suatu komunikasi yang baik antara pusat

dan daerah akan memudahkan kontrol dalam pengembangan suatu

organisasi.

g. Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi; Dalam membuat

suatu keputusan, sebelumnya perlu untuk memahami hal-hal apa saja yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi. Berdasarkan pemahaman yang ada,

maka keputusan yang akan diambil akan mengarah kepada pemenuhan

kebutuhan organisasi dalam menjalankan arah maupun kebijakan yang

telah ditentukan.

h. Memecahkan masalah utama organisasi; masalah akan melemahkan

kinerja dari organisasi. Masalah dapat ditemukan di dalam organisasi

(internal) oleh individu maupun kelompok, maupun dari luar organisasi

(eksternal) seperti perubahan lingkungan seiring dengan perkembangan

dunia.

i. Memperbaiki kinerja organisasi; Kinerja dari suatu organisasi sangat

menentukan keberhasilan organisasi. Dengan memperhatikan kualitas

sumber daya manusia dalam organisasi yang merupakan alat untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia yang

dimaksud adalah mampu bersaing dengan mengandalkan kemampuan

yang dimiliki. Sumberdaya yang kompetitif akan memberikan pengaruh

yang positif dan menjadikan organisasi lebih memiliki karakter.

j. Menangani keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif;

Lingkungan organisasi yang cenderung berubah karena pengaruh

ekonomi, sosial, politik maupun teknologi, akan menguji kesiapan

organisasi. Apabila suatu organisasi tidak cepat tanggap dengan perubahan

lingkungan, maka sulit untuk bersaing di masa sekarang dan masa yang

akan datang.

k. Membangun kerja kelompok dan keahlian; Keahlian merupakan prioritas

dari organisasi. Seseorang yang profesional akan membawa organisasi ke

dalam suatu perubahan kearah yang lebih baik. Organisasi merupakan

kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Oleh karena itu,

kerjasama antar kelompok yang ada di dalam suatu organisasi perlu

diciptakan untuk mempertahankan eksistensi di masa yang akan datang.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

22

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan

strategis memiliki kontribusi besar dalam suatu organisasi karena memiliki

manfaat terutama dalam proses pencapaian tujuan suatu organisasi. Penggunaan

perencanaan strategis bertujuan untuk mempersiapkan tindakan-tindakan paling

baik yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tindakan yang

paling baik dilihat dari analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

3. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2002) analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini pada

umumnya didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun juga dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan

strategi berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan

perusahaan. Artinya perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategi

perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman. Oleh karena itu,

perencanaan strategi memerlukan adanya analisis lingkungan internal dan

eksternal.

a. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal dapat menjadi faktor peluang maupun

ancaman bagi strategi suatu perusahaan. Analisis lingkungan eksternal

umumnya bersumber dari faktor-faktor luar perusahaan. Analisis

lingkungan eksternal ini dibagi menjadi beberapa elemen. Adapun

lingkungan eksternal terdiri dari:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

23

1) Faktor Ekonomi

Berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu

perusahaan beroperasi karena pola konsumsi dipengaruhi oleh

kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar. Perusahaan harus

mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-segmen yang

mempengaruhi industrinya.

2) Faktor Sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah kepercayaan,

nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal

perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi,

demografi, geografi, agama serta etnik.

3) Faktor Politik

Faktor politik ini menentukan parameter legal dan regulasi yang

membatasi operasi suatu perusahaan. Tindakan politik seperti ini

meliputi undang-undang paten, subsidi pemerintah maupun dukungan

dari pemerintah. Faktor politik dapat membatasi maupun bermanfaat

bagi suatu industri.

4) Faktor Teknologi

Dorongan inovasi, perusahaan harus mengikuti serta mewaspadai

perubahan teknologi yang makin berpengaruh terhadap industrinya.

Adapun teknologi yang kreatif dapat mendorong terciptanya produk

baru, penyempurnaan produk yang telah ada, atau penyempurnaan

dalam teknik produksi dan pemasaran.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

24

b. Analisis Lingkungan Internal

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis lingkungan

internal adalah dengan menganalisis lingkungan pada fungsional

perusahaan berupa semua kekuatan internal yang dimiliki perusahaan.

Elemen-elemen lingkungan internal terdiri dari:

1) Struktur, yaitu suatu cara perusahaan mengorganisasikan komunikasi,

otoritas dan arus kerja.

2) Budaya, yaitu pola keyakinan, harapan, dan nilai-nilai dari anggota-

anggota organisasi.

3) Sumber daya atau aset-aset yang dimiliki perusahaan sehubungan

dengan bidang-bidang fungsional, seperti aset dari fungsional

pemasaran, keuangan, personalia, operasional, research and

development.

Pentingnya menganalisis dari perencanaan strategis tidak hanya pada

lingkungan eksternal dan internal dari sebuah organisasi. Akan tetapi, analisis

lingkungan eksternal dan internal yang di dalamnya terdapat kekuatan (Strengths),

kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Analisis yang menyeluruh membuat organisasi lebih bertahan dan akurat dalam

mencapai tujuan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

25

C. Strategi Pengembangan

1. Pengertian Organisasi

Menurut filsuf yunani, Aristoteles telah mengemukakan bahwa manusia

adalah makhluk zoon politicon. Berdasarkan konsep tersebut, manusia memiliki

peran ganda sebagai makhluk individu yang selalu memiliki kepentingan untuk

dirinya sendiri dan makhluk sosial yang berusaha untuk menyatukan kepentingan

demi tujuan kelompok. Organisasi yang menjadi satu kesatuan kelompok yang

berusaha untuk mencapai suatu tujuan, secara wajar manusia menjadi aktor yang

dapat digerakkan dan dikembangkan.

Pendapat lainnya, organisasi didefinisikan sebagai unit sosial (atau

pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan

penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dapat diartikan

bahwa organisasi dibentuk secara sadar sesuai dengan keinginan manusia tersebut.

Selaras dengan pendapat Robbins (1994) bahwa organisasi adalah kesatuan sosial

yang dkoordinasi secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai

suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Secara konseptual, organisasi merupakan sebuah sistem yang di dalamnya

terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang mempengaruhi mekanisme organisasi

tersebut. Menurut Kast dan Rozenzwi model organisasi adalah sebuah sistem

yang meliputi:

a. Suatu subsistem dari lingkungan yang lebih luas

b. Orang-orang yang memiliki goal oriented atau tujuan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

26

c. Subsistem-subsistem teknis (orang-orang dengan berbagai

pengetahuannya, teknik-teknik, peralatan dan fasilitas)

d. Subsistem struktural (orang-orang yang bekerja sama dalam suatu

aktivitas yang terpadu)

e. Subsistem psikosial (orang-orang dalam hubungan sosial)

f. Subsistem manajerial (yang mengkoordinasi semua sistem,

merencanakan serta mengawasi seluruh kegiatan organisasi).

Dengan demikian dari beberapa definisi organisasi di atas, dapat

disimpulkan bahwa organisasi merupakan sistem yang menjadi satu kesatuan dan

saling terintegrasi. Setiap komponen antara sistem satu dengan lainnya saling

terkait dan saling mempengaruhi. Keterkaitan dan saling mempengaruhi dalam

rangka mencapai tujuan organisasi.

2. Pengertian Pengembangan

Setiap organisasi pasti membutuhkan adanya pengembangan sebagai

perubahan agar organisasi tersebut lebih baik. Pengembangan organisasi adalah

suatu usaha yang direncanakan, yaitu dimulai oleh para ahli proses untuk

membantu sebuah organisasi mengembangkan ketrampilan diagnostiknya,

kemampuan penguasaannya, strategi hubungannya dalam bentuk sistem-sistem

sementara atau setengah tetap, dan persamaan budaya (Pareek, 1984). Secara

singkat Nimran (2004) mengemukakan pengembangan organisasi adalah suatu

pendekatan yang sistemtik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektifitas

organisasi.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

27

Pengembangan organisasi merupakan sebuah pendekatan komprehensif

terhadap perubahan yang direncanakan, yang didesain untuk memperbaiki

efektivfitas organisasi. Pada intinya, pengembangan organisasi senantiasa

berkaitan dengan perubahan yang direncanakan. Mempunyai sasaran pokok dalam

meningkatkan efektifitas organisasi. Bukan hanya teknik tunggal, tetapi

merupakan sebuah kumpulan teknik-teknik yang memiliki persamaan hubungan

dengan falsafah dan petuah kumpulan pengetahuan.

Definisi pengembangan organisasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli

dapat disimpulkan bahwa pengembangan organisasi merupakan program yang

berusaha meningkatkan ke arah yang lebih baik. Peningkatan kearah yang lebih

baik dilakukan dengan cara mengintegrasikan keinginan individu akan

pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Agar

nantinya setiap organisasi mampu bersaing dengan tujuan yang sudah dibuat dan

direncanakan.

3. Industri Gula

Industri merupakan bagian dari produksi dimana bagian itu mengambil

bahan-bahan yang langsung dari alam yang kemudian diolah menjadi barang yang

bernilai bagi masyarakat. Industri dapat didefinisikan sebagai usaha untuk

memproduksi barang jadi, bahan baku, atau barang mentah melalui proses

penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan

harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin.

Berdasarkan sudut pandang geografi, Sumaatmadja (1988) memberikan

batasan industri, yaitu:

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

28

Industri sebagai suatu sistem, merupakan perpaduan subsistem fisis dan

subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung pertumbuan dan

perkembangan industri yaitu komponen-komponen lahan, bahan mentah

atau bahan baku, sumber daya energi, iklim dengan segala proses

alamiahnya. Sedangkan subsistem manusia yang mempengaruhi

perkembangan dan pertumbuhan industri meliputi komponen-komponen

tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, keadaan politik, keadaan

pemerintahan, transportasi dan komunikasi, konsumen dan pasar.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian, pengertian industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan baku dan/ atau memnafaatkan sumber daya industri sehingga

menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,

termasuk jasa industri. Kelompok industri adalah bagian-bagian utama kegiatan

industri, yakni kelompok industri hulu, kelompok industri hilir dan kelompok

industri kecil. Sedangkan cabang industri merupakan bagian suatu kelompok

industri yang mempunyai ciri umum sama dalam proses produksi.

Pengertian industri bisa dilihat dari 2 (dua) sudut pandang. Secara mikro,

industri mempunyai pengertian sebagai kumpulan dari perusahaan-perusahaan

yang menghasilkan barang-barang homogen, atau barang-barang yang mempunyai

sifat saling mengganti dengan erat. Namun secara pembentukan harga yaitu

cenderung bersifat makro adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah

dan secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu industri penghasil barang

dan industri penghasil jasa (Hasibuan, 1993).

Badan Pusat Statistik mengelompokkan besar atau kecilnya suatu industri

berdasarkan pada banyaknya jumlah tenaga kerja yang dimiliki. Sektor industri

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

29

pengolahan dibagi menjadi 4 (empat) kelompok industri berdasarkan jumlah

tenaga kerja yaitu:

a. Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang

b. Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang

c. Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang

d. Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja 1-4 orang.

Industri gula merupakan industri berskala besar yang termasuk dalam

sektor pertanian. Menurut Darwin, gula sendiri adalah suatu karbohidrat

sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah

menjadi energi. Gula juga menjadi komoditas utama perdagangan di Indonesia.

Menurut Sugiyanto (2007), gula pasir juga merupakan kebutuhan pokok strategis

yang memegang peran penting di sektor pertanian, khususnya sub sektor

perkebunan. Berdasarkan perekonomian nasional, gula menjadi bahan pangan

sumber kalori yang menempati urutan ke-4 setelah padi-padian, pangan hewani,

minyak dan lemak dengan pangsa pasar sebanyak 6,7%.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian industri gula merupakan kegiatan ekonomi yang memanfaatkan

sumber daya alam khususnya tebu. Melalui pengolahan bahan mentah menjadi

bahan setengah jadi melalui sumber daya manusia yang dibantu oleh teknologi,

sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia. Selain itu, industri gula

mampu menciptakan nilai tambah dari kegiatan mengolah barang dengan

penggunaan teknologi maupun peralatan lainnya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

30

4. Strategi Pengembangan Industri

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015

tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035,

dijelaskan bahwa sasaran pembangunan industri nasional adalah meningkatkan

penguasaan pasar dalam dan luar negeri dengan mengurangi ketergantungan

terhadap impor bahan baku, bahan penolong dan barang modal serta

meningkatkan ekspor produk industri. Tahapan pembangunan industri secara

ringkas dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Tahapan Pembangunan Industri Nasional

Sumber: Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035

Tahapan capaian pembangunan industri yang sejalan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional, diuraikan sebagai berikut:

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

31

a. Tahap I (2015-2019)

Arah rencana pembangunan industri nasional pada tahap ini dimaksudkan

untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu

berbasis agro, mineral dan migas, yang diikuti dengan pembangunan

industri pendukung dan andalan secara selektif melalui penyiapan SDM

yang ahli dan kompeten di bidang industri, serta meningkatkan

penguasaan teknologi.

b. Tahap II (2020-2024)

Arah rencana pembangunan industri nasional pada tahap ini dimaksudkan

untuk mencapai keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan

melalui penguatan struktur industri dan penguasaan teknologi, serta

didukung oleh SDM yang berkualitas.

c. Tahap III (2025-2035)

Arah Rencana pembangunan industri nasional pada tahap ini dimaksudkan

untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri tangguh yang

bercirikan struktur industri nasional yang kuat dan dalm, berdaya saing

tinggi di tingkat global, serta berbasis inovasi dan teknologi.

Dalam mencapai sasaran pembangunan industri nasiona, dilakukan

perumusan strategi penembangan industri yang dilaksanakan bersama Pemerintah,

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta. Strategi pengembangan industri

prioritas untuk masa yang akan datang adalah sebagai berikut:

a. Ketersediaan bahan baku (kualitas, kuantitas) melalui koordinasi dan

integrasi yang tangguh

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

32

b. Pengembangan SDM yang ahli dan berkompeten di bidangnya

c. Kemampuan penguasaan dan pengembangan inovasi teknologi

d. Efisiensi proses pengolahan dan penjaminan mutu produk

e. Pengembangan sistem logistik untuk meningkatkan efisiensi produksi dan

distribusi produk pangan

f. Pengembangan sarana dan prasarana industri

g. Peningkatan kerjasama dan investasi industri

Dapat disimpulkan bahwa pemerintah melakukan perencanaan yang

berkaitan dengan pengembangan industri di Indonesia. Persaingan global terutama

di sektor industri yang terus mengancam, pemerintah mengeluarkan peraturan

agar industri Indonesia menjadi industri tangguh dimasa yang akan datan.

Pengembangan yang dilakukan dilihat dari bahan baku, sumber daya manusia,

teknologi, dan lain-lain.

D. Produktivitas

1. Pengertian Produktivitas

Menurut Walter Aigner (dalam Manullang, 1982), produktivitas adalah

keinginan untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan yang

lebih baik di segala bidang. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan

efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Sinungan (1992)

menyatakan bahwa produktivitas merupakan cara pemanfaatan secara baik

terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang. Pengertian

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

33

produktivitas menurut Sinungan (1992) dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga),

yaitu:

a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain adalah rasio

daripada apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan

produksi yang dipergunakan (input).

b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada

kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.

c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor

esensial, yaitu: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan

penggunaan teknologi serta riset, manajemen, dan tenaga kerja.

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan

tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara

terpadu sumberdaya manusia dan ketrampilan, barang modal, pengembangan

teknologi, manajemen, informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada

pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat, melalui

konsep produktivitas. Dewan Produktivitas Nasional menyatakan bahwa:

a. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan

produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari

kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

34

b. Produksi dan produktivitas merupakan dua pengertian yang berbeda.

Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang

dicapai, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian

pertambahan hasil dan perbaikan cara produksi. Peningkatan produksi

tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas, karena produksi

dapat meningkat walaupun produktivitas tetap atau menurun.

c. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk :

1) Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan meningkat dengan

menggunakan sumber daya (input) yang sama.

2) Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan sama atau meningkat

dicapai dengan menggunakan sumber daya (input) yang lebih sedikit.

3) Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan yang jauh lebih besar

diperoleh dengan pertambahan sumber daya (input) yang relative lebih

kecil.

d. Sumber daya manusia memegang peranan yang utama dalam proses

peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada

hakekatnya merupakan hasil karya manusia.

Dapat disimpulkan bahwa produktivitas merupakan keinginan organisasi

dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produksi yang dihasilkan. Lebih

melihat bagaimana cara pemanfaatan sumber-sumber dan memproduksi secara

lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, produktivitas juga terkait dengan

efektivifitas terhadap sumber yang dipakai agar mampu mencapai tujuan yang

diinginkan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

35

2. Ruang Lingkup Produktivitas

Pandangan tentang produktivitas untuk keperluan definisi dan pemakaian

tidaklah sama pada setiap perusahaan, organisasi, dsb. Menurut Mali (1978)

mengemukakan ada 4 (empat) ruang lingkup produktivitas, yaitu:

a. Ruang Lingkup Nasional

Memandang negara secara keseluruhan, disini diperhitungkan faktor-

faktor secara sederhana seperti buruh, modal, manajemen, bahan mentah,

dan sumber-sumber lainnya sebagai keluaran yang mempengaruhi barang-

barang ekonomi dan jasa. Pada lingkup nasional, estimasi produktivitas

digunakan untuk meramalkan pendapatan nasional dan pengeluaran

nasional pada suatu waktu. Produktivitas digunakan untuk

membandingkan kekuatan kompetisi dari beberapa industri pada situasi

ekonomi nasional yang berbeda. Produktivitas pada lingkup nasional

digunakan sebagai indeks pertumbuhan terutama produktivitas tenaga

kerja.

b. Ruang Lingkup Industri

Pada lingkup ini hanya memperhitungkan faktor-faktor yang

mempengaruhi dan berhubungan terhadap kelompok industri tertentu,

seperti : industri ruang angkasa, minyak, batu bara, pendidikan, kesehatan,

transportasi, dan lain-lain.

c. Ruang Lingkup Perusahaan atau Organisasi

Dalam suatu perusahaan atau organisasi ada pengaruh hubungan antar

faktor. Produksi yang dibuat dapat diukur dan dapat dibandingkan dengan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

36

keadaan sebelumnya atau dibandingkan dengan perusahaan lainnya untuk

mengetahui efisiensi perusahaan tersebut.

d. Ruang Lingkup Perorangan

Produktivitas perorangan ditentukan oleh lingkungan kerja serta

ketersediaan alat, proses dan perlengkapan. Pada ruang lingkup ini muncul

faktor baru yang tidak dapat diukur dengan mudah yaitu motivasi.

Motivasi sangat dipengaruhi oleh kelompok individu termasuk pengaruh

kelompok dengan kelompok lain.

E. Good Corporate Governance

1. Sejarah Good Corporate Governance

Sejarah perkembangan konsep corporate governance hingga permulaan

abad ke-21, telah melalui 2 (dua) tahapan generasi. Generasi pertama ditandai

kemunculan oleh Barle dan Means dengan penekanan pada konsekuensi dari

terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan kontrol atas suatu perseroan modern

(the modern corporation). Sejalan dengan berkembangnya perseroan menjadi

besar, maka pengelolaan perseroan yang semula dipegang oleh pemilik (owner-

manager) harus diserahkan pada kaum profesional.

Perkembangan signifikan dalam konsep corporate governance pada

generasi pertama ditandai dengan kemunculan Jensen dan Meckling hampir

setengah abad kemudian. Kedua ekonom tersebut dikenal dengan agency theory

yang menandai tonggak perkembangan riset yang luar biasa di bidang

governance. Melaui teori ini, berbagai ilmu sosial launnya seperti sosiologi,

manajemen strategik, manajemen keuangan, akuntansi, etika bisnis dan organisasi

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

37

mulai menggunakan pendekatan agency theory untuk memahami fenomena

corporate governance. Akibatnya perkembangan corporate governance menjadi

multidimensi.

Perkembangan yang secara efektif dianggap sebagai awal munculnya

generasi kedua corporate governance ditandai dengan hasil karya La-Porta dan

koleganya pada tahun 1998. Penerapan corporate governance di suatu Negara

sangat dipengaruhi oleh kondisi perangkat hukum di negara tersebut dalam upaya

melindungi kepentingan berbagai pihak yang terkait dengan perseroan terutama

pemilik minoritas. Istilah corporate governance secara eksplisit baru muncul

pertama kali pada tahun 1984 dalam tulisan Robert I. Tricker. Menurut buku yang

ditulis Tricker (dalam Surya, dkk., 2008), memandang corporate governance

memiliki kegiatan utama sebagai berikut: (1) Direction, yang berfokus pada

formulasi arah dan strategi untuk masa depan perseroan secara jangka panjang;

(2) Excecutive action, yang diaplikasikan dalam pengambilan keputusan; (3)

Pengawasan, meliputi monitoring performance dari manajemen; (4) Akuntabilitas,

yang berfokus pada pertanggungjawaban pihak-pihak yang membuat keputusan.

2. Pengertian Good Corporate Governance

Istilah Good Corporate Governance (GCG) semakin banyak

diperbincangkan. Istilah tersebut juga ditempatkan pada posisi terhormat. Good

Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu kunci sukses perseroan

untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus

memenangkan persaingan bisnis global terutama bagi perseroan yang telah

berkembang dan menjadi terbuka. Krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

38

Latin terjadi karena kegagalan penerapan GCG. Diantaranya sistem hukum yang

lemah, standar akuntansi dan audit yang tidak konsisten, praktek perbankan yang

lemah, serta pandangan Board of Directors (BOD) yang kurang peduli terhadap

hak-hak pemegang saham minoritas.

Menurut komite Cadbury (dalam Surya, dkk., 2008), Corporate

governance adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perseroan

dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang

diperlukan oleh perseroan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan

pertanggungjawaban kepada stakeholders. Hal ini berkaitan dengan peraturan

kewenangan pemilik, direktur, manajer, pemegang saham dan sebagainya. Good

Corporate Governance menurut OECD dianggap sebagai serangkaian hubungan

antara manajemen perusahaan, dewan direksi, pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang efektif menetapkan sistem

checks and balances untuk mengendalikan perusahaan sehingga mengurangi

kemungkinan kesalahan dalam penyalahgunaan asset perusahaan, sekaligus

menciptakan struktur insentif bagi manajer untuk memaksimalkan nilai

perusahaan.

Berdasarkan definisi tersebut, maka Good Corporate Governance dapat

diartikan sebagai konsep yang menyangkut struktur Perseroan atas pembagian

tugas, pembagian kewenangan, dan pembagian beban tanggung jawab dari

masing-masing unsur di luar Perseroan yang pada dasarnya merupakan

stakeholder dari perseroan. Mengingat pentingnya Good Corporate Governance

bagi Perseroan, BUMN mengartikan GCG sebagai suatu proses dan struktur yang

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

39

digunakan oleh organisasi BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan

akuntabilitas Perseroan guna mewujudkan Nilai Pemegang Saham dalam jangka

panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,

berlandaskan Peraturan Perundang-undangan dan nilai-nilai etika. ‘

Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate

Governance merupakan suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis

tentang peran dewan komisaris, direksi, dan para stakeholder lainnya. Selain itu,

dalam GCG menerapkan sistem check and balance mulai dari pertimbangan

kewenangan atas pengendalian Perseroan yang dapat membatasi munculnya dua

peluang yaitu pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset Perseroan. Bahkan

GCG harus memiliki proses yang transparan atas penentuan tujuan Perseroan,

pencapaian dan pengukuran kinerjanya.

3. Prinsip Good Corporate Governance

Pada dasarnya prinsip Good Corporate Governance dijadikan sebagai

sistem yang mengatur keseimbangan dalam pengelolaan perusahaan yang

dituangkan dalam bentuk prinsip tersebut. Berdasarkan Pedoman Umum Good

Corporate Governance Tahun 2006, ada beberapa prinsip dasar yang harus

diperhatikan dalam Corporate Governance, yaitu:

a. Keterbukaan (Transparancy)

Penyediaan informasi yang memadai, akurat, dan tepat waktu kepada

stakeholders harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat dikatakan

transparan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Pembangunan 1 ...repository.ub.ac.id/8559/3/3. BAB II.pdf · A. Perencanaan Pembangunan 1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Definisi dasar

40

b. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan

pertanggungjawaban organisasi shingga pengelolaan Perseroan terlaksana

secara efektif.

c. Responsibilitas (Responsibility)

Pertanggungjawaban Perseroan adalah kesesuaian di dalam pengelolaan

Perseroan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan

perundangan yang berlaku.

d. Independensi (Independecy)

Independensi atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana Perseroan

dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau

tekanan dari pihak maupun yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

e. Kesetaraan (Fairness)

Kesetaraan bisa didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan serta di

dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian

serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.