bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/bab...

35
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajak Pajak ialah iuran dari rakyat kepada negara dengan berdasarkan undang- undang, sehingga dapat untuk dipaksakan, dan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut dengan berdasarkan berbagai norma hukum untuk dapat menutup biaya produksi barang serta jasa kolektif guna mencapai kesejahteraan umum. Penolakan untuk membayar, perlawanan, atau penghindaran terhadap pajak pada umumnya hal tersebut termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri atas pajak langsung atau pajak tidak langsung serta dibayarkan dengan menggunakan uang ataupun kerja yang memiliki nilai setara. Terdapat beberapa negara sama sekali tidak mengenakan pajak, seperti United Arab Emirates. Lembaga Pemerintah yang bertugas dalam mengelola perpajakan di Indonesia ialah Direktorat Jendral Pajak yang merupakan salah satu dari direktorat jenderal di bawah naungan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pengertian Pajak menurut Undang-undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat (1) yaitu : Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pajak

Pajak ialah iuran dari rakyat kepada negara dengan berdasarkan undang-

undang, sehingga dapat untuk dipaksakan, dan tidak mendapat balas jasa secara

langsung. Pajak dipungut dengan berdasarkan berbagai norma hukum untuk

dapat menutup biaya produksi barang serta jasa kolektif guna mencapai

kesejahteraan umum. Penolakan untuk membayar, perlawanan, atau

penghindaran terhadap pajak pada umumnya hal tersebut termasuk pelanggaran

hukum.

Pajak terdiri atas pajak langsung atau pajak tidak langsung serta dibayarkan

dengan menggunakan uang ataupun kerja yang memiliki nilai setara. Terdapat

beberapa negara sama sekali tidak mengenakan pajak, seperti United Arab

Emirates. Lembaga Pemerintah yang bertugas dalam mengelola perpajakan di

Indonesia ialah Direktorat Jendral Pajak yang merupakan salah satu dari

direktorat jenderal di bawah naungan dari Kementerian Keuangan Republik

Indonesia.

Pengertian Pajak menurut Undang-undang No.28 Tahun 2007 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat (1) yaitu : Pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

9

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar

besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Erly Suandy (2011) ciri-ciri pajak yang tersimpul dalam berbagai

definisi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pajak peralihan dari orang/badan ke pemerintah.

b. Pajak dipungut berdasarkan/dengan kekuatan undang-undang serta aturan

pelaksanaannya,sehingga dapat dipaksakan.

c. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi

langsung secara individual yang diberikan oleh pemerintah.

d. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

e. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila

dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk

membiayai publik investment.

f. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dari

pemerintah.

g. Pajak dapat dipungut langsung atau tidak langsung.

Fungsi pajak menurut Waluyo (2011) yaitu sebagai berikut:

a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

10

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh: dimasukkannya pajak

dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

b. Fungsi Mengatur (Regular)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di

bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh: dikenakan pajak yang lebih

tinggi terhadap miuman keras, dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang

mewah.

Menurut Waluyo (2011) pajak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok,

adalah sebagai berikut:

a. Menurut golongan atau pembebanan, dibagi menjadi berikut ini:

1. Pajak langsung, adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat

dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib

Pajak yang bersangkutan.

2. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pembebanannya dapat

dilimpahkan kepada pihak lain.

b. Menurut sifat

Pembagian pajak menurut sifat dimaksudkan pembedaan dan

pembagiannya berdasarka ciri-ciri prinsip adalah sebagai berikut:

1. Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti

memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

11

2. Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarka pada

objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.

c. Menurut pemungut dan pengelolanya, adalah sebagai berikut:

1. Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2. Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Perpajakan di Indonesia menganut self assessment , Wajib Pajak diberikan

kepercayaan yang besar untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan

melaporkan kewajiban perpajakannya. Menurut Wirawan dan Pandu (2015) self

assesment system akan berjalan dengan baik apabila Wajib Pajak melaksanakan

kewajiban perpajakannya dengan tingkat kepatuhan yang tinggi dan disertai

dengan mekanisme penegakan hukum yang optimal oleh Direktorat Jendral

Pajak. Pelaksanaan self-assessment sudah diberlakukan sejak tahun 1984,

Pelaksanaan dari self assessment juga terus dilakukan sampai saat ini.

Pelaksanaan yang dimaksud adalah sejauh mana wajib pajak berperan aktif,

sadar,jujur, mau dan disiplin dalam membayar pajak. Menurut Suandy Erly

(2011) keberhasilan suatu sistem self-assessment dapat dilihat dari adanya

beberapa hal, yaitu:

a. Kedisplinan Wajib Pajak

b. Kejujuran Wajib Pajak

c. Kemauan Membayar Pajak dari Wajib Pajak

d. Kesadaran Wajib Pajak

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

12

Menurut Mardiasmo (2016) bahwa pajak memiliki unsur-unsur:

a. Iuran dari rakyat kepada negara.

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang

(bukan barang).

b. Berdasarkan undang-undang.

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta

aturan pelaksanaanya.

c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung

dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah.

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2. Tax Amnesty

Amnesti pajak adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah

kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak yang seharusnya terutang,

penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana

di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya

yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan

pajak yang dimiliki dan membayar uang tebusan (www.pajak.go.id).

Sedangkan menurut "PMK No. 118/PMK.03/2016" Tax Amnesty adalah

adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi

administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

13

mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Pengampunan Pajak.

Jadi definisi secara sederhana dari tax amnesty yaitu penghapusan pajak bagi

Wajib Pajak yang menyimpan dananya di luar negeri dan tidak memenuhi

kewajibannya dalam membayar pajak dengan imbalan menyetor pajak dengan

tarif lebih rendah. Dengan dilakukannya tax amnesty ini, diharapkan para

pengusaha yang menyimpan dananya di luar negeri akan memindahkan dananya

di Indonesia dan menjadi Wajib Pajak baru yang patuh sehingga dapat

meningkatkan pendapatan pajak negara.

Latar belakang Tax Amnesty atau mengapa Indonesia harus memberikan tax

amnesty kepada para pembayar pajak (wajib pajak) diantaranya yaitu sebagai

berikut :

a. Yang Pertama Indonesia memberlakukan tax amnesty ialah karena

terdapat Harta milik warga negara baik di dalam maupun di luar negeri

yang belum atau belum semuanya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan

Tahunan Pajak Penghasilan.

b. Tax Amnesty yaitu untuk meningkatkan suatu penerimaan negara dan

pertumbuhan perekonomian serta untuk kesadaran dan kepatuhan

masyarakat dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, perlu menerbitkan

kebijakan Pengampunan Pajak.

c. Kasus Panama Pappers

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

14

Karena dari ketiga latar belakang tax amnesty tersebut maka presiden republik

Indonesia pada tanggal 1 Juli 2016 mengesahkan Undang Undang tax amnesty

Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak.

Manfaat atau keuntungan yang diperoleh oleh Wajib Pajak yang mengikuti tax

amnesty yakni sebagai berikut :

a. Penghapusan pajak terutang yang belum diterbitkan ketetapan pajak, tidak

dikenai sebuah sanksi administrasi perpajakan, dan tidak dikenai sanksi

pidana di bidang perpajakan, untuk suatu kewajiban perpajakan dalam

masa pajak, bagian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak, sampai dengan akhir

Tahun Pajak Terakhir yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan PPh

dan PPN atau PPnBM.

b. penghapusan sebuah sanksi administrasi perpajakan berupa bunga, atau

denda, untuk suatu kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun

Pajak, dan Tahun Pajak, sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir yang

berkaitan dengan kewajiban perpajakan PPh dan PPN atau PPnBM.

c. Tidak dilakukan sebuah pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan,

dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, atas kewajiban

perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak,

sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir yang berkaitan dengan suatu

kewajiban perpajakan PPh dan PPN atau PPnBM.

d. Penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan

penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dalam hal Wajib Pajak

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

15

sedang dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan

penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan atas kewajiban

perpajakan, sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir yang berkaitan

dengan kewajiban perpajakan PPh dan PPN atau PPnBM.

Tujuan dari Tax Amnesty yang berdasarkan Undang-undang nomor 11 Tahun

2016 yaitu sebagai berikut:

a. Bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi

melalui pengalihan Harta, yang antara lain akan berdampak terhadap

peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan

suku bunga, dan peningkatan investasi;

b. Bertujuan untuk mendorong reformasi perpajakan menuju sebuah sistem

perpajakan yang lebih berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan

yang lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi; dan

c. Bertujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan

digunakan untuk pembiayaan pembangunan.

Fasilitas Amnesti Pajak yang akan didapat oleh Wajib Pajak yang mengikuti

program Amnesti Pajak antara lain:

a. penghapusan pajak yang seharusnya terutang (PPh dan PPN dan/atau PPn

BM), sanksi administrasi, dan sanksi pidana, yang belum diterbitkan

ketetapan pajaknya;

b. penghapusan sanksi administrasi atas ketetapan pajak yang telah

diterbitkan;

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

16

c. tidak dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan

penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan;

d. penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan

penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dalam hal Wajib Pajak

sedang dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan

penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan; dan

e. Penghapusan PPh Final atas pengalihan Harta berupa tanah dan/atau

bangunan serta saham

Program Amnesti Pajak ini hanya berlaku berlaku sejak disahkan, hingga 31

Maret 2017, dan terbagi ke dalam 3 (tiga) periode, yaitu:

a. Periode I: Dari tanggal diundangkan s.d. 30 September 2016

b. Periode II: Dari tanggal 1 Oktober s.d. 31 Desember 2016

c. Periode III: Dari tanggal 1 Januari s.d. 31 Maret 2016

Setiap periode memiliki perbedaan tingkat dasar pengenaan tarif yang berlaku,

antara lain:

a. Periode I: 2% untuk harta di dalam negeri dan 4% untuk harta di luar

negeri.

b. Periode II : 3% untuk harta di dalam negeri dan 6% untuk harta di luar

negeri.

c. Periode III : 5% untuk harta di dalam negeri dan 10% untuk harta di luar

negeri.

Sedangkan jenis tarif pajak tambahan yang berlaku bagi wajib pajak UMKM,

yaitu:

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

17

a. Tarif Pajak sebesar 0,5% untuk jumlah harta sampai dengan 10 Milyar

b. Tarif Pajak sebesar 2% untuk jumlah harta lebih dari 10 Milyar.

Di Indonesia tax amnesty pernah dilakukan pada tahun 1984. Namun

implementasi tax amnesty yang pernah dilakukan di Indonesia dinilai kurang

efektif hasilnya karena tidak ada kejelasan tujuan dan aturannya disamping

kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Pemerintah Indonesia saat ini

sedang melakukan suatu terobosan dalam upaya lebih meningkatkam lagi

penerimaan negara dari sektor pajak. Demi terealisasinya hal tersebut maka

pemerintah melakukan reformasi dibidang perpajakan dengan mengesahkan

undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

3. Manufaktur

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin,

peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan

mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.

Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan

tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini

lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah

menjadi barang jadi dalam skala yang besar.

Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Dalam ekonomi pasar

bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara massal untuk

dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

18

Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan

istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur.

Perusahaan manufaktur ini memiliki standar operasional yang harus dipatuhi

oleh semua karyawan. Di indonesia sudah banyak sekali perusahaan manufaktur

yang berdiri. Mengelola semua bahan mentah yang dibutuhkan dalam sebuah

industri. Perusahaan ini berbeda dengan perusahaan jasa atau perusahaan yang

mengelola produk yang sudah jadi. Sehingga mereka membuat dari bahan

mentahnya langsung.

4. Kinerja Keuangan

Produktifitas yang dilakukan perusahaan sebagai kemampuan peru-

sahaan untuk memberikan nilai terhadap perusahaan adalah kinerja

perusahaan. Penilaian kinerja sangat penting bagi perusahaan yang telah go

public. Perusahaan go public adalah perusahaan yang dimiliki oleh masyarakat

sehingga dituntut untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja keuangan adalah

suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara

baik dan benar.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga

dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan

yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

19

agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan

lingkungan (Fahmi, 2011).

Penilaian kinerja ini sangat penting sebagai proses merger

perusahaan sehingga diketahui nilai perusahaan. Penilaian kinerja

juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang mengalami kesulitan, penilaian

kinerja juga sangat berguna untuk restrukturisasi program pemulihan usaha

bagi perusahaan yang go public penilaian kinerja sangat penting jika perusahaan

akan menjual perusahaannya dibursa harus melakukan penilaian untuk

menentukan wajar yang akan ditawarkan kepada masyarakat.

Pendekatan yang populer untuk menilai kondisi keuangan perusahaan adalah

dengan mengevaluasi data akuntansi berupa laporan keuangan, hal itu

disebabkan karena laporan keuangan disusun berdasarkan standar penyusunan

laporan keuangan dan diterapkan secara meluas oleh perusahaan-perusahaan.

Penilaian kinerja dengan menganalisis laporan keuangan dengan penggunaan

rasio-rasio keuangan.

5. Analisis Rasio Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan

perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu (Kasmir,2017).

Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus

dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan berdasarkan data yang

relevan. Setelah itu akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang

sesungguhnya. Agar angka-angka dalam laporan keuangan lebih berarti dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

20

mampu dibandingkan antara satu komponen dengan komponen lainya maka

perlu adanya analisis rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan merupakan aktivitas untuk menganalisis laporan

keuangan dengan cara membandingkan satu akun lainnya yang ada dalam

laporan keuangan, perbandingan tersebut bisa antar akun dalam laporan

keuangan maupun laba rugi (Wiratna, 2017).

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang

ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka

lainnya (Kasmir,2017). Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen

dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada

di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang dibandingkan dapat berupa

angka-angka dalam suatu periode maupun beberapa periode.

Hasil rasio keuangan kemudian digunakan untuk menilai kinerja manajemen

dalam satu periode. Hasil ini juga mampu dijadikan evaluasi hal-hal yang perlu

dilakukan dimasa depan.

Menurut V. Wiratna (2017) bentuk-bentuk rasio keuangan berdasarkan

akunnya, dapat digolongkan menjadi 4 yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas

/ Laverage, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas. Rasio-rasio tersebut dapat

memberikan petunjuk untuk kondisi-kondisi mendasar yang mungkin tidak

tampak jelas dari masing-masing komponen laporan keuangan.

a. Rasio Likuiditas

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

21

Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu

perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada di

neraca,yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang jangka

pendek). Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat

perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.

Manfaat bagi pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai

kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan seperti

kreditor atau penyedia dana,pihak distributor atau supplier dapat melihat

kemampuan dari perusahaan tersebut.

Secara umum tujuan utama rasio keuangan untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Namun dari rasio likuiditas

dapat diketahui hal spesifik lainnya yang juga masih berkaitan dengan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain:

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau

utang yang segera jatuh tempo.

Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingka antara

total aktiva lancar dengan total utang lancar.

Aktiva lancar merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang

dalam waktu singkat. Sedangkan utang lancar merupakan kewajiban

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

22

perusahaan jangka pendek (Utang harus segera dilunasi, maksimal satu

tahun).

Dari pengukuran rasio , apabila rasio rendah, dapat dikatakan bahwa

perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil

pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik.

Rumus mencari rasio lancar adalah :

Current Ratio

=

Aktiva Lancar ( Current Assets)

Utang Lancar ( Current Liabilities)

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (quick ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.Yang termasuk

sebagai Aset Cepat (Quick Asset) adalah Aktiva Lancar atau Aset lancar

yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai dan mendekati

nilai bukunya.

Rasio Cepat ini biasanya dianggap sebagai tanda kekuatan atau

kelemahan finansial perusahaan. Dengan Quick Ratio atau Rasio Cepat ini,

Kreditur dapat mengetahui berapa banyak hutang jangka pendek

perusahaan yang dapat dipenuhi dengan menjual semua aset likuid

perusahaan dalam waktu yang paling singkat.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

23

Quick Ratio atau Rasio cepat dihitung dengan mengurangkan

persediaan (inventory) dari aktiva lancar (current assets) dan sisanya

dibagi dengan kewajiban lancar (Current Liabilities). Dikurangkan

Persediaan atau Inventory dari perhitungan Aktiva lancar karena

persediaan pada dasarnya merupakan aset lancar yang sulit dikonversi

dengan uang tunai dalam waktu singkat dan biasanya juga akan terjadi

kerugian jika terjadi likuidasi.

Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) adalah :

Quick Ratio

=

Aktiva lancar - Persediaan

Hutang lancar

Atau

Quick Ratio

=

Kas + Bank + Efek + Piutang

Hutang lancar

3) Rasio Lancar (Cash Ratio)

Rasio Kas (Cash Ratio) atau sering disebut juga dengan Rasio Aset

Tunai (Cash Asset Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk

membandingkan total kas (tunai) dan setara kas perusahaan dengan

kewajiban lancarnya. Rasio Kas ini pada dasarnya adalah penyempurnaan

dari rasio cepat (quick ratio) yang digunakan untuk mengidentifikasikan

sejauh mana dana (kas dan setara kas) yang tersedia untuk melunasi

kewajiban lancar atau hutang jangka pendeknya. Calon kreditur

menggunakan rasio ini sebagai ukuran likuiditas perusahaan dan seberapa

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

24

mudahnya perusahaan dapat menutupi kewajiban hutang jangka

pendeknya.

Rasio Kas ini merupakan rasio likuiditas yang paling ketat dan

konservatif terhadap kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang atau

kewajiban jangka pendeknya jika dibandingkan rasio-rasio likuiditas

lainnya (rasio lancar dan rasio cepat). Hal ini dikarenakan Rasio Kas

hanya memperhitungkan aset atau aktiva lancar jangka pendek yang paling

likuid yaitu kas dan setara kas yang paling mudah dan cepat untuk

digunakan dalam melunasi hutang lancarnya.

Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu:

Cash Ratio

=

Cash + Efek

Hutang lancar

4) Rasio Perputaran Kas

Rasio perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat tingkat

ketersediaan kas untuk membayar tingkat ketersediaan kas untuk

membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan

penjualan.

Hasil perhitungan rasio perputaran kas dapat diartikan sebagi berikut.

a) Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti, ketidakmampuan

perusahaan dalam membayar tagihannya.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

25

b) Sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat di artikan kas

yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan dalam waktu singkat

sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang lebih sedikit.

Rasio Perputaran Kas

=

Penjualan Bersih

Modal Kerja Bersih

5) Inventory to Net Working Capital

Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada

dengan modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari

pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar.

Rumusan untuk mencari Inventory to Net Working Capital dapat

digunakan sebagai berikut:

Inventory

to NWC

=

Inventory

Current Assets -

Current Liabilities

b. Rasio Solvabilitas / Laverage

Rasio ini digunakan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka Panjang. Seberapa

efektif perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki, sumber daya

yang dimaksud seperti piutang dan modal aktiva.

Dalam praktiknya, apabila dari hasil perhitungan, perusahaan ternyata

memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

26

risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga

besar. Sebaliknya apabila perusahaa memiliki rasio solvabilitas lebih rendah

tentu mempunyai risiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat

perekonomian menurun.

Pengaturan rasio yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi

perusahaan guna menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Namun

semua kebijakan ini tergantung dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Biasanya penggunaan rasio solvabilitas disesuaikan dengan tujuan

perusahaan. Artinya perusahaan dapat menggunakan rasio solvabilitas secara

keseluruhan atau sebagian dari masing-masig jenis rasio solvabilitas yang

ada.

Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas yang sering

digunakan, Jenis-jenis rasio solvabilitas yang ada antara lain:

1) Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain,

seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar

hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Rumus untuk mencari debt ratio adalah :

Debt to

asset

ratio

= Total Debt

x 100% Total asset

2) Debt to Equity Ratio

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

27

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rumus untuk mencari debt to equity ratio sebagai berikut :

Debt to

equity

ratio

= Total hutang

x 100% Ekuitas

3) Long Term Debt to Equity Ratio

Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka

panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa

bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang

jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka

panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

Rumus untuk mencari long term debt to equity ratio adalah dengan

menggunakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal

sendiri, yaitu :

Long term debt

to equity

ratio

= Long term debt

x 100% Equity

4) Times Interest Earned Ratio

Jumlah kali perolehan bunga atau times interest earned merupakan rasio

untuk mengukur sejauh mana pendapatan dapat menurun tanpa membuat

perusahaan merasa malu karena tidak mampu biaya bunga tahunannya.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

28

Untuk mengukur rasio ini, digunakan perbandingan antara laba sebelum

bunga dan pajak dibandingkan dengan biaya bunga yang dikeluarkan.

Dengan demikian, kemampuan perusahaan untuk membayar bunga

pinjaman tidak dipengaruhi oleh pajak:

Times Interest Earned Ratio = Earning Before Interest Tax

Biaya bunga (Interest)

Atau

Times Interest Earned

Ratio =

EBT + Biaya bunga

Biaya bunga (Interest)

5) Fixed Charge Coverage (FCC)

Menurut Kasmir (2017) fixed charge coverage (FCC) atau lingkup biaya

tetap merupakan rasio yang menyerupai Times Interest Earned Ratio.

Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila perusahaan

memperoleh utang jangka Panjang atau menyewa aktiva berdasarkan

kontrak sewa (lease contract).

Rumus untuk mencari fixed charge coverage (FCC) adalah sebagai

berikut:

Fixed charge coverage =

EBT + Biaya bunga+ Kewajiban

sewa

Biaya bunga + Kewajiban sewa

c. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas penggunaan

aktiva atau kekayaan perusahaan,seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

29

dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Pihak luar disini bisa berupa

investor maupun bank (V. Wiratna : 2017 ).

1) Total assets turn over

Merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu

perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya

total aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan

rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva

perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin:

2009).

Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan

perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio

ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan

meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan

aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang

sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya

ditingkatkan atau diperbesar.

Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik

perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan,

karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh

aktiva dalam perusahaan.

Rumus untuk mencari total asset turn over adalah sebagai berikut:

Total asset

turn over =

Penjualan

Total Aktiva (Total Assets)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

30

2) Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)

Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan

dengan modal kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva

lancar dikurangi utang lancar.

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam

perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan

usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period)

dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen

modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek

periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi

perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran

modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari

masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.

Perputaran modal kerja = Penjualan Bersih

Modal kerja rata - rata

3) Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turnover)

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan

menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan.

Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas

terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau

mungkin disebabkan halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang

berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

31

semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap

tersebut.

Perputaran aktiva tetap dihitung dengan rumus:

Fixed Assets

Turn Over =

Penjualan

Total Aktiva tetap (Total Fixed

Assets)

4) Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan

persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup

popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan

seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada

persediaan.

Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio

perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar

(market price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan (at

Cost), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost) digunakan

untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang

dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan mengukur

perputaran persediaan dalam kas.

Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus:

Invetory turn over = Harga pokok barang yang dijual

Sediaan

Atau

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

32

Invetory turn over = Penjualan

Sediaan

5) Perputaran Piutang ( Receivable Turn Over )

Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang

erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu

pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran

piutang tersebut yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto)

dengan piutang rata-rata.

Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :

Receivable Turn

Over =

Penjualan Kredit

Rata-rata Piutang

Atau

Semakin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah

berarti adaover investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa

lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak

efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan pemberian

kredit.

d. Rasio Profitabilitas

Receivable Turn

Over =

Penjualan Kredit

Piutang

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

33

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal

bisnisnya (Hery, 2015). Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio

rentabilitas. Di samping bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan

untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan

operasional perusahaan.

Pengukuran rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan

antara berbagai komponen yang ada dalam laporan laba-rugi atau neraca.

Berikut jenis-jenis rasio profitabilitas yang lazim digunakan:

1) Hasil Pengembalian dan Aset (Return on Assets)

Hasil Pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukan

seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan

kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam

total aset.

Rumus yang digunakan untuk menghitung hasil pengermbalian atas aset

adalah:

Hasil

pengembalian

atas aset

=

Laba bersih

Total aset

2) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

34

Hasil pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukan

seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Dengan

kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam

total ekuitas.

Semakin tinggi hasil pengembalian atas ekuitas berarti semakin

tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang

tertana dalam ekuitas.

Rumus yang digunakan untuk menghitung hasil pengembalian atas ekuitas

adalah:

Hasil pengembalian

atas ekuitas

=

Laba bersih

Total ekuitas

3) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Margin laba kotor merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

besarnya persentase laba kotor atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba kotor terhadap penjualan bersih. Laba kotor sendiri

dihitung sebagai hasil pengurangan antara penjualan bersih dengan harga

pokok penjualan.

Semakin tinggi laba kotor berarti semakin tinggi pula laba kotor yang

dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini dapat disebabkan karena

tingginya harga jual dan rendahnya harga pokok penjualan. Sebaliknya,

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

35

semakin rendah margin laba kotor berarti semakin rendah pula laba kotor

yang dihasilkan dari penjualan bersih.

Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung margin laba kotor:

Margin Laba kotor

=

Laba Kotor

Penjualan bersih

4) Margin Laba Operasional ( Operating Profit Margin)

Margin laba operasional merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur besarnya persentase laba operasional atas penjualan bersih.

Rasio ini dihitung dengan membagi laba operasional terhadap penjualan

bersih. Laba operasional dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba

kotor dengan beban operasional.

Rumus yang digunakan untuk menghitung margin laba operasional:

Margin Laba operasional

=

Laba operasional

Penjualan bersih

5) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin laba bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

besarnya persentase laba bersih atas penjuala bersih. Rasio ini dihitung

dengan membagi laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba bersih

sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba sebelum pajak

penghasilan dengan beban pajak penghasilan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung margin laba bersih:

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

36

Margin Laba bersih

=

laba bersih

Penjualan bersih

B. Penelitian Terdahulu

Tabel.1 Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian Nama Peneliti Hasil Penelitian

1 PENGARUH TAX

AMNESTY

TERHADAP KINERJA

PERBANKAN

PERSEPSI DI

INDONESIA

RAY SUMITRO S. 1. Terdapat

perbedaan yang

signifikan pada CAR

antara periode

sebelum dan sesudah

Tax Amnesty.

2. Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan pada LAR

antara periode

sebelum dan sesudah

Tax Amnesty.

3. Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan pada ROE

antara periode

sebelum dan sesudah

Tax Amnesty.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

37

4. Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan pada

BOPO antara periode

sebelum dan sesudah

Tax Amnesty.

5. Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

LDR pada periode

sebelum dan sesudah

Tax Amnesty.

2 ANALISIS

PENGARUH TAX

AMNESTY BAGI BEI

KANTOR

PERWAKILAN

YOGYAKARTA

Nabilla Chintia Agni

Cikhita

Bursa Efek

Indonesia kantor

perwakilan

Yogyakarta

mencatat terjadi

pertumbuhan yang

signifikan terhadap

jumlah investor,

Pertumbuhan

tersebut

diperkirakan akan

terus bertambah

dan turut

mendorong

kenaikan jumlah

transaksi di pasar

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

38

bursa, Bursa Efek

Indonesia kantor

perwakilan

Yogyakarta

mencatat jumlah

transaksi yang

dilakukan investor

DIY rata-rata

Rp373 miliar per

bulan, jumlah

transaksi ini lebih

besar dari rata-rata

transaksi bulan

sebelumnya.

3 PENGARUH TAX

AMNESTY,

PERTUMBUHAN

EKONOMI,

KEPATUHAN WAJIB

PAJAK, DAN

TRANSFORMASI

KELEMBAGAAN

DIREKTORAT

JENDERAL PAJAK

TERHADAP

PENERIMAAN

PAJAK

TAHUN PAJAK 2015

DI KANTOR

PELAYANAN

1. Kadek Diah

Puspareni,

1.Gusti Ayu

Purnamawati,

2. Made Arie

Wahyuni

Menunjukan bahwa

secara parsial dan

simultan tax amnesty,

pertumbuhan ekonomi,

kepatuhan wajib pajak,

dan transformasi

kelembagaan

Direktorat

Jenderal Pajak

berpengaruh positif

signifikan terhadap

penerimaan pajak.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

39

PAJAK PRATAMA

SINGARAJA

TAX AMNESTY DAN

PERBANKAN

INDONESIA (STUDI

KOMPARATIF

TERHADAP

KESEHATAN BANK

GATEWAY DAN

NON GATEWAY)

Fauzan Nur

Abdillah

Terdapat perbedaan

positif terhadap

rasio KPMM dan

NIM saja dengan

kedua kategori

bank, sedangkan

NPL bank gateway

terdapat perbedaan

negatif yang berarti

bahwa saat

program

pengampunan

pajak, terjadi

peningkatan jumlah

kredit bermasalah.

4 TAX AMNESTY

DAN PERBANKAN

INDONESIA (STUDI

KOMPARATIF

TERHADAP

KESEHATAN BANK

GATEWAY DAN

NONGATEWAY)

Fauzan Nur

Abdillah

Terdapat perbedaan

positif terhadap rasio

KPMM dan NIM saja

untuk kedua kategori

bank, sedangkan untuk

rasio NPL bank

gateway terdapat

perbedaan negatif yang

berarti bahwa saat

program pengampunan

pajak, terjadi

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

40

peningkatan jumlah

kredit bermasalah.

C. Kerangka Penelitian

Menghitung Kinerja

keuangan

Menghitung Kinerja

keuangan

sebelum berlakunya sesudah berlakunya

tax amnesty tax amnesty

CR CR

DER DER

TATO TATO

ROE ROE

Dibandingkan

D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh tax amnesty terhadap Current Ratio (CR)

Karena adanya program tax amnesty perusahan manufaktur terutama sub

sektor industri dasar dan kimia akan mengalami kenaikan investasi .

Perusahaan yang memiliki rasio yang lancar akan menjadi sorotan para

investor karena sehatnya perusahaan. Salah satu analisis fundamental yang

dapat menentukan ukuran sehat tidaknya operasi suatu perusahaan adalah

rasio lancar (current ratio). Dana yang didapatkan dari investasi karena

program tax amnesty akan mengakibatkan kenaikan modal pada perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis pertama yang diajukan adalah:

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

41

H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan Current Ratio perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

sebelum dan sesudah diberlakukannya tax amnesty periode pertama.

2. Pengaruh tax amnesty terhadap Debt to Equity Ratio (DER)

Karena adanya program tax amnesty perusahaan manufaktur terutama sub

sektor industri dasar dan kimia akan mengalami kenaikan investasi.

Perusahaan yang memiliki rasio yang rendah dari perspektif kemampuan

membayar kewajiban jangka panjang, maka semakin baik kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya. Itu akan

menarik Investor untuk menyalurkan dana ke perusahaannya.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis kedua yang diajukan adalah

H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan Debt to Equity Ratio perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

periode sebelum dan sesudah diberlakukannya tax amnesty periode

pertama.

3. Pengaruh tax amnesty terhadap Total Asset Turn Over.

Total Asset Turn Over atau sering juga disebut rasio perputaran total aktiva

merupakan rasio yang mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari

perputaran maupun pemanfaatan lokal aktiva dalam menghasilkan

penjualan . Dengan adanya tax amnesty perputaran total aktiva perusahaan

akan meningkat dalam menghasilkan penjualan perusahaan .

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pajakeprints.mercubuana-yogya.ac.id/2017/2/BAB 2.pdf · Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang

42

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis ketiga yang diajukan adalah

H3 : Terdapat perbedaan yang signifikan Total Asset Turn Over

perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar

di BEI periode sebelum dan sesudah diberlakukannya tax amnesty periode

pertama.

4. Pengaruh tax amnesty terhadap Return on Equity

Return on Equity , atau ROE merupakan rasio keuangan yang dapat

menunjukan besarnya laba bersih yang diperoleh dari ekuitas perusahaan .

Rasio ini menunjukan seberapa besar laba yang dimiliki oleh perusahaan

sendiri . Setelah terjadinya tax amnesty banyak perusahaan yang akan

menginvestasikan modal saham keperusahaan yang sehat ,sehingga

perusahaan akan mampu menghasilka laba bersih dan menambah modal

saham .

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis keempat yang diajukan adalah

H4 : Terdapat perbedaan yang signifikan Return On Equity perusahaan

manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

periode sebelum dan sesudah diberlakukannya tax amnesty periode

pertama.