bab ii tinjauan pustaka a. landasan teorirepository.ump.ac.id/9784/3/dian agustina_bab ii.pdf · 2....
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Celebrity endorser
Menurut Suryadi (2006:132) dalam Amin dan Natalia (2017)
Endorser adalah icon atau sosok tertentu yang sering juga di sebut sebagai
direct source (sumber langsung) untuk mengantarkan sebuah pesan dan
atau memperagakan sebuah produk atau jasa dalam kegiatan promosi yang
bertujuan untuk medukung efektifitas penyampaian pesan produk.
Menurut Shimp (2003:460) dalam Purwanto dan Suryono (2018)
menyatakan Celebrity endorser adalah iklan yang menggunakan orang
atau tokoh terkenal (public figure) dalam mendukung suatu iklan.
Perusahaan akan menggunakan celebrity endorser untuk menawarkan
produknya. Sosok Endorser yang sesuai dengan karakter produk yang di
butuhkan untuk menciptakan identitas produk. Celebrity adalah tokoh
(aktor, penghibur dan atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di
dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung
(Shimp, 2010) dalam Lestari dan Ruswanti (2015).
Dimensi celebrity endorser menurut Shimp (2010) dalam Lestari
dan Ruswanti (2015), terdiri dari :
1) Trustworthiness (Dapat Dipercaya) mengacu pada kejujuran, integritas
dan kepercayaan diri dari seseorang sumber pesan.
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
10
2) Expertise (Keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau
keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan
merek yang di dukung. Seorang endorser yang diterima sebagai seorang
ahli pada merek.
3) Attractiveness (Daya Tarik Fisik) mengacu pada diri yang dianggap
sebagai hal yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep
kelompok tertentu dengan daya tarik fisik.
2. Kualitas Produk
Produk adalah suatu penawaran nyata tetapi produk bisa lebih dari
itu. Secara luas produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan
kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk
barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi,
informasi dan ide (Kotler dan Keller 2009:4). Definisi lain kualitas produk
adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan, baik dinyatakan
ataupun tersirat (American Society for Quality) dalam Kotler dan Keller,
(2009:143). Produsen dapat dikatakan telah menghantarkan kualitas ketika
produk atau jasanya memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Sebuah
perusahaan dikatakan berkualitas apabila perusahaan tersebut telah
memuaskan sebagian besar kebutuhan konsumennya sepanjang waktu.
Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau
jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
11
pelanggan. Menurut Tjiptono (2015:76-77) terdapat delapan dimensi
kualitas produk yaitu :
a. Kinerja (Performance), karakteristik operasi pokok dari produk inti
(core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, kosnumsi bahan bakar,
jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan
dalam mengemudi, dan sebagainya.
b. Fitur (feature), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya
kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound
system, door lock system, power steering, dan sebagainya.
c. Reliabilitas (Reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering
ngadat/macet/rewel/rusak.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to specifications), yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar
yang telah ditetapkan sebelumnya. Contohnya, standar keamanan dan
emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih
besar daripada mobil sedan.
e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun
umur ekonomis penggunaan mobil.
f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah
direparasi; serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang
diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
12
proses penjualan hingga purna jual, yang juga mencangkup pelayanan
reparasi dan ketersediaan suku cadang yang dibutuhkan.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya
bentuk fisik mobil yang menarik, model/desain yang artistik, warna dan
sebagainya.
h. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality) yaitu citra dan reputasi
produk serta tanggung jawab peerusahaan terhadapnya. Biasanya
karena relatif minimnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri
produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya
dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun
negara pembuatnya.
3. Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan (trust) merupakan pondasi dari bisnis. Membangun
kepercayaan dalam hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah
suatu faktor yang penting untuk menciptakan loyalitas pelanggan.
Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/ mitra
bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.
Mowen dan Minor (2002) dalam Priansa (2017), menyatakan bahwa
kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan
semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut, dan
manfaatnya. Menurut Morgan dan Hunt (1994) dalam Priansa (2017)
menyatakan bahwa kepercayaan terjadi ketika sesorang yakin dengan
realiabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya.
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
13
Menurut Mayer et al (1995) dalam Priansa (2017) kepercayaan
konsumen dapat dipahami sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima
resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan
melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas
dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak
yang dipercaya. McKnight et al. (2002:125) dalam Priansa (2017)
menyatakan bahwa kepercayaan dibangun atara pihak – pihak yang belum
saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses transaksi, lima
indikator penting dari kepercayaan konsumen adalah :
a. Niat baik (Benevolence)
Berkaitan dengan seberapa besar orang percaya kepada penjual untuk
berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence merupakan kesediaan
penjual untuk melayani kepentingan konsumen secara berkelanjutan.
b. Integritas (Integrity)
Integritas berkenaan dengan seberapa besar keyakinan seseorang
terhadap kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan
yang telah dibuat kepada konsumen.
c. Kompetensi (Competence)
Kompetensi adalah keyakinan seorang terhadap kemampuan yang
dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen tersebut.
d. Willingness to Depend
Willingness to depand merupakan kesediaan konsumen untuk
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
14
bergantung kepada penjual berupa penerimaan risiko atau konsekuensi
negatif yang mungkin terjadi.
e. Subjective Probability of Depending
Subjective probability of depending merupakan kesediaan konsumen
secara subjektif berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual,
melakukan transaksi, serta bersedia untuk mengikuti saran atau
permintaan dari penjual.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan
alternatif atau lebih. Seorang konsumen yang hendak memilih harus
memiliki pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2000) dalam Sopiah
(2013:120). Keputusan pembelian dalam arti umum adalah keputusan
dimana seseorang memilih salah satu beberapa alternative pilihan yang
ada. Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar akan membeli (
Kotler dan Keller, 2009). Menurut (Setiadi, 2003) dalam Sopiah (201
3:121) pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintregasian
yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku
alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya. Terdapat tahap-
tahap atau proses yang di lewati pembeli untuk mencapai keputusan dalam
membeli suatu barang atau jasa. Tahap-tahap tersebut terdiri dari
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler dan Keller, 2009).
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
15
Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi
seseorang ketika mengambil keputusan. Tidak semua situasi pengambilan
keputusan konsumen menerima (atau membutuhkan) tingkat pencarian
informasi yang sama. Jika semua keputusan pembelian membutuhkan
usaha yang besar, maka pengambilan keputusan akan merupakan proses
melelahkan yang menyita waktu. Sebaliknya, jika semua pembelian sudah
merupakan hal rutin, maka akan cenderung membosankan dan hanya
sedikit memberikan kesenangan atau sesuatu yang baru.
Menurut (Kotler dan Keller 2009:184) keputusan pembelian secara
penuh merupakan suatu proses yang berasal dari semua pengalaman
mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan dan bahkan
menyingkirkan suatu produk. Proses keputusan pembelian konsumen
melalui model lima tahap yaitu :
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan
eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran
yang memicu minat konsumen.
b. Pencarian informasi
Konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Kita
dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian.
Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam.
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
16
c. Evaluasi alternatif
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses
evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.
Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut
dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.
d. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud
untuk membeli merek yang paling disukai.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan melihat fitur-fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar
hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi
yang mendukung keputusannya.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian tentang faktor –
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian . Hasil dari penelitian yang
akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian
ini, antara lain yaitu :
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
17
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
NO Penulis dan tahun Variabel yang di
gunakan Hasil Penelitian
1. Firdaus, Budi
(ejournal-
sl.undip.ac.id, Vol.6,
No.4, tahun 2017,
Hal 1-14)
1. Kualitas produk
2. Harga
3. Desain produk
4. Word of mouth
5. Keputusan pembelian
Hasil dari penelitian
kualitas produk, harga,desain produk
dan word of mouth
menunjukan hasil
yang positif dan
signifikan terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
terhadapan sarung
tinju AN-DA
2. Wulandari dan
Iskandar (JRMB,
Vol.3 No.1, Febuari
2018, Hal. 11-18)
1. Citra merek
2. Kualitas produk
3. Keputusan
pembelian
Variable citra
merek, kualitas
produk secara
simultan memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
keputusan
pembelian produk
Viva kosmetik
3. Lestari dan Ruswanti
(jurnal Manajemen
Bisnis Indonesia,
Vol.2 , No.2, Juni
2015)
1. Celebrity endorser
2. Kualitas produk
3. Keputusan
pembelian
Celebrity endorser,
kualitas
produk.iklan
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
4. Purwanto dan
Suharyono (JAB,
Vol.56, No.1, Maret
2018)
1. Celebrity endorser
2. Citra merek
3. Keputusan
pembelian
Celebrity endorser,
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian
5. Amin dan Natalia (
Vol:5, No.4,
Desember 2017)
1. Celebrity endorser
2. Citra merek
3. Kepercayaan
4. Keputusan
pembelian
Celebrity endorser
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap keputusan
pembelian , citra
merek dan
kepercayaan berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
18
NO Penulis dan tahun Variabel yang di
gunakan Hasil Penelitian
pembelian
6. Amron (European
Secientific Journal,
May 2018edition
Vol. 14, No.13)
1. Brand image
2. Kepercayaan merek
3. Kualitas produk
4. Harga
5. Keputusan
pembelian
Brand image
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
Kepercayaan merek
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputuan
pembelian.
Harga berpengaruh
positif signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
Kualitas produk berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
7. Lombo dan Tielung (
Jurnal EMBA, Vol.2,
No. 3, September
2014, Hal. 1246-
1254)
1. Celebrity
endorser
2. Keputusan
pembelian
Celebrity endorser berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
8. Machrani Rinandha
Bilondatu (Jurnal
EMBA, Vol.1 No.3,
September 2013, Hal.
710-720)
1. Motivasi
2. Persepsi
3. Kepercayaan
4. Keputusan
pembelian
Motivasi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
persepsi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan
pembelian
Kepercayaan berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
9 Annisa (eJournal
Administrasi
Bisnis,2019,7(1):
1. Kepercayaan
2. Kemudahan
3. Kualitas
- Kepercayaan
tidak
berpengaruh
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
19
NO Penulis dan tahun Variabel yang di
gunakan Hasil Penelitian
248-261) ISSN 2355-
5408
informasi
4. Keputusan
pembelian
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
- - kemudahan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
- Kualitas
informasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran dalam (Sugiyono, 2015:128), mengemukakan
bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan
secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel
terikat (dependen). Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan
ke dalam bentuk hubungan antar variabel penelitian.
1. Pengaruh antara variabel Celebrity endorser (X1) dengan variabel
keputusan pembelian (Y).
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
20
Menurut Shimp (2003:460) dalam Purwanto (2018) mengatakan
bahwa celebry endorser adalah iklan yang menggunakan orang atau tokoh
terkenal (public figure) dalam mendukung suatu iklan Pemilihan celebrity
yang sesuai dengan citra sebuah merek harus sangat diperhatikan agar
penyampaian pesan dapat diterima konsumen dengan mudah dan tidak
menimbulkan kesan negatif dari citra merek tersebut. Maka Celebrity
endorser sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian karena dengan
adanya celebrity endorser sangat membantu perusahaan dalam
mempromosikannya produknya. Dengan menggunakan orang yang
berpenampilan menarik dan memiliki wajah yang cantik dalam
memasarkan kosmetik sangat berpengaruh bagi konsumen memiliki ambisi
untuk mempercantik diri seperti celebrity yang digunakan dalam produk
tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Intan Lestari dan
Ruswanti (2015), Yanuar dan Suharyono (2018), terdapat pengaruh positif
signifikan dari Celebrity endorser terhadap keputusan pembelian.
Penelitian yang di lakukan Lombo dan tielung (2014) terdapat pengaruh
positif signfikan Celebrity endorser terhadap keputusan pembelian.
2. Pengaruh antara variabel kualitas produk (X2) dengan variabel keputusan
pembelian (Y).
Kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau
jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan atau tersirat (Kotler dan Keller, 2009:143). Para
konsumen seringkali menilai kualitas produk tertentu atas dasar berbagai
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
21
macam isyarat informasi yang mereka hubungkan dengan produk. Kualitas
produk merupakan kemampuan produk didalam menjalankan fungsinya
dan kualitas produk dapat di ukur melalui pendapat konsumen tentang
kualitas produk itu sendiri, sehingga selera pribadi sangat mempengaruhi.
Maka kualitas produk sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
karena jika kualitas yang ada dalam kosmetik ini sangat bagus maka
konsumen akan mempertimbangkan dalam melakukan pembelian.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Ruswanti (2015),
Wulandari dan iskandar (2018), Firdaus dan Budi (2017), Amron (2018)
terdapat pengaruh positif signifikan dari kualitas produk terhadap
keputusan pembelian.
3. Pengaruh antara variabel Kepercayaan Konsumen (X3) dengan variabel
keputusan pembelian(Y).
Kepercayaan konsumen menurut Mowen dan Minor (2002) dalam
Priansa(2017:116) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek,
atribut, dan manfaatnya. Kepercayaan menurut McKnight et al. (2002)
dalam Priansa (2017:124) adalah kepercayaan di bangun antara pihak-
pihak yang belum saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses
transaksi. Maka kepercayaan konsumen sangat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian, karena jika konsumen sudah mempercayai produk
kosmetik tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian berulang-
ulang kali.
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
22
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Amin dan Natalia (2017),
Bilondatu (2013) terdapat pengaruh positif signifikan kepercayaan
terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
H1 (+)
H4 (+)
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Keterangan Garis :
= Hubungan secara parsial
= Hubungan secara simultan
D. Hipotesis
Atas dasar pertimbangan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1 = Terdapat pengaruh positif signifikan variable Celebrity endorser
terhadap keputusan pembelian Kosmetik Emina di Kota Purwokerto.
CELEBRITY
ENDORSER
KUALITAS
PRODUK
KEPERCAYAAN
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
H2 (+)
H3 (+)
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
23
H2 = Terdapat pengaruh positif signifikan variabel kualitas produk
terhadap keputusan pembelian Kosmetik Emina di Kota Purwokerto.
H3 = Terdapat pengaruh positif signifikan variabel Kepercayaan Konsumen
terhadap keputusan pembelian Kosmetik Emina di Kota Purwokerto.
H4 = Terdapat pengaruh positif signifikan variabel Celebrity endorser,
Kualitas Produk dan Kepercayaan Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Kosmetik Emina di Kota Purwokerto.
Analisis Pengaruh Celebrity..., Dian Agustina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019