bab ii tinjauan pustaka a. konsep dasar keperawatan ...repository.ump.ac.id/2456/3/tutut ngiras...

33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga 1. Pengertian Keluarga Friedman (1998), membuat defenisi keluarga sebagai berikut : a) Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. b) Para anggota keluarga bisanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara berpisah mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. c) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peranan-peranan sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari. d) Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri. Menurut UU No. 19 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri da anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004). Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 10 Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Upload: letruc

Post on 19-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Friedman (1998), membuat defenisi keluarga sebagai berikut :

a) Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan

perkawinan, darah dan ikatan adopsi.

b) Para anggota keluarga bisanya hidup bersama-sama dalam satu rumah

tangga, atau jika mereka hidup secara berpisah mereka tetap

menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.

c) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain

dalam peranan-peranan sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan

ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari.

d) Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang diambil dari

masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

Menurut UU No. 19 Tahun 1992 tentang perkembangan

kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri da anaknya, atau ibu

dan anaknya (Suprajitno, 2004).

Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang yang

terkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

10 Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material

yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan

seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungan

(Sudiharto, 2007).

Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua anak

atau lebih yang tergabung dan terkait karena hubungan darah perkawinan,

adopsi, dan hidup bersama dengan perannya masing-masing serta saling

berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mempertahankan suatu

kebudayaan.

2. Tipe Keluarga

Menurut Friedman (1986), dan Effendy (1998), menyatakan

adanya beberapa tipe/bentuk keluarga lain :

a) Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak.

b) Keluarga besar (extended family), adalah kelurga inti ditambah dengan

sanak saudara, seperti nenek, kakek, keponakan, dan sebagainya.

c) Kelurga berantai (serial family), adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu

keluarga inti.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

d) Keluarga duda atau janda (single family), adalah keluarga yang terdiri

dari perceraian dan kematian.

e) Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersamaan.

f) Keluarga kabitas (chabitation), adalah dua orang yang menjadi satu

tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

3. Struktur Keluarga

Menurut Mubarak (2006), struktur keluarga terdiri dari :

a) Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun

melalui jalur ayah.

b) Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dari beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui

jalur ibu.

c) Matrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama sedarah

istri.

d) Patrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah suami.

4. Fungsi Keluarga

Secara umum fungsi keluarga yang dikemukakan oleh Friedman

(1998), adalah sebagai berikut :

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

a) Fungsi efektif adalah fungsi yang utama untuk mengajarkan segala

sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan

orang lain. Fungsi ini membutuhkan untuk perkembangan individu dan

psikososial anggota keluarga.

b) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi

mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial

sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain.

c) Fungsi repdoduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan

menjaga kelangsungan keluarga.

d) Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan

kemampuan individu, meingkatkan penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

e) Fungsi keperawatan / pemeliharaan kesehatan yaitu : fungsi untuk

mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap

memiliki produktivitas tinggi.

5. Peranan Keluarga

Sehubungan dengan fungsi keluarga, maka peranan keluarga juga

diutamakan dalam kegiatan keluarga terutama peran ayah dan ibu. Seperti

yang dinyatakan oleh Mubarak, (2006), adalah sebagai berikut :

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

a) Peran Ibu

Ditinjau dari segi kehidupan secara keseluruhan, ibu berperan

sebagai satu rumah tangga yang dapat mengemudikan keluarga. Peran

ibu dalam keluarga antara lain mengatur situasi keluarga,

keharmonisan, kerukunan yang dapat mewarnai keluarga dalam

hubungan tertentu. Dalam hubungan dengan anak : ibu berperan

sebagai seorang yang mempunyai kaitan yang pertama. Dalam

kehidupan anak, ibu merupakan kasih sayang yang abadi.

b) Peranan Ayah

Dalam kehidupan sehari-hari ayah berperan sebagai kepala keluarga

bersama ibu untuk menjaga kelangsungan hidup keluarga. Peran ayah

dalam kehidupan keluarga adalah sebagai suami, ayah dari anak-

anaknya, perncari nafkah, pendidik, pelindung dan sebagai anggota

masyarakat.

6. Tugas Keluarga

Menurut Friedmen dalam Effendy, (1998), tugas dari keluarga

yaitu mengenal gangguan perkembangan keadaan setiap anggota

keluarga, mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat, memberikan

perawatan kepada anggota keluarga yang tidak dapat membantu diri

karena cacat atau uianya terlalu muda, mempertahankan suasana dirumah

yang menguntungkan untuk kesehatan dan kepribadian anggota keluarga,

mempertahankan hubungan timbal balik antara anggota keluarga dan

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukan pemanfaatan dengan baik

akan fasilitas-fasilitas kesehatan.

7. Tahap Perkembangan Keluarga

Pembagian tahap perkembangan menurut Suprajitno (2004).

Tabel 1.Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan

Tahap Perkembangan Tahap Perkembangan (Utama)

1 2

Keluarga baru menikah

• Membina hubungan intim yang

memuaskan.

• Membina hubungan dengan

keluarga lain, teman, dan

kelompk sosial

• Mendiskusikan rencana memiliki

anak

Keluarga dengan anak baru lahir

• Mempersiapkan diri menjadi

orang tua

• Adaptasi dengan perubahan

adanya anggota keluarga,

hubungan seksual

• Mempertahankan hubungan

dalam rangka memuaskan

pasangannya

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Keluarga dengan anak usia

prasekolah

• Memenuhi kebutuhan anggota

keluarga, misalnya : kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa

aman

• Membantu anak untuk

bersosialisasi

• Pembagian tanggung jawab

anggota keluarga

• Merencanakan kegiatan untuk

pertumbuhan dan perkembangan

anak

Keluarga dengan anak usia

sekolah

• Membantu mensosialisasi anak

terhadap lingkungan luar rumah,

sekolah, dan lingkungan lebih

luas

• Mempertahankan keintiman

pasangan

• Mempunyai kebutuhan yang

meningkat, termasuk biaya

kehidupan dan kesehatan anggota

keluarga.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Keluarga dengan anak remaja

• Memberikan kebebasan yang

seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang

dewasa muda dan memiliki

otonomi

• Mempertahankan hubungan intim

dalam keluarga

• Mempertahankan kominikasi

terbuka antara anak dan orang

tua. Hindarkan terjadinya

perdebatan, kecurigaan dan

permusuhan.

• Mempersipkan perubahan sistem

peran dan peraturan (anggota)

keluarga untuk memenuhi

kebutuhan tumbuh kembang

anggota keluarga

Keluarga melalui pelepasan anak

sebagai dewasa

• Memperluas jaringan keluarga

dari keluarga inti menjadi

keluarga besar

• Mempertahankan keintiman

keluarga

• Membantu anak untuk mandiri

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

sebagai keluarga baru di

masyarakat

• Penataan kembali peran orang tua

Keluarga usia pertengahan

• Mempertahankan kesehatan

individu dan pasangan usia

pertengahan

• Memeprtahankan hubungan yang

serasi dan memuaskan dengan

anak-anaknya dan sebayanya

• Meningkatkan hubungan

keakraban pasangan

Keluarga lanjut usia

• Mempertahnkan suasana

kehidupan rumah tangga yang

saling mneyenangkan

pasangannya

• Adaptasi dengan perubahan yang

akan terjadi, kehilangan

pasangan, kekuatan fisik dan

penghasilan keluarga

• Mempertahankan keakraban

pasangan yang saling merawat

• Melakukan life review masa lalu

Sumber : Suprajitno, 2004

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

8. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga

Tujuan perawatan keluarga menurut Effendy (1998), adalah :

a. Tujuan Utama

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara

kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan kesehatan

keluarga.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan kemamapuan keluarga dalam mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dihadapi.

2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi

masalah kesehatan dasar dalam keluarga

3) Mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah

kesehatan para anggota keluarganya

4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan

keperawatan terhadap anggota keluarga sakit dan dalam

mengatasi masalah kesehatan keluarganya

5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu

hidupnya.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

B. Pengertian Keperawatan Keluarga

1. Pengertian Keperawatan Keluarga

Keperawatan keluarga menurut Effendy (1998) adalah metode

ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan

masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan

keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga

sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil

asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap keluarga.

2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga

Supratjitno,(2004) mengatakan tujuan keperawatan keluarga terdiri

dari :

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah

kesehatannya secara mandiri.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan

keluarga :

1) Mengenal masalah kesehatan keluarga

2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah

kesehatan keluarga.

3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan yang tepat kepada

anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan tubuh atau

keluarga yang membutuhkan kemampuan keluarga.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

4) Memelihara lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan sosial).

5) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat (misalnya,

puskesmas, posyandu, atau sarana kesehatan lain untuk

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga)

3. Proses Keperawatan Keluarga

Proses keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang

digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah

kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan

dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan

rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil keperawatan

yang dilaksanakan terhadap keluarga (Nasrul, 1998).

Asuhan keperawatan keluarga melalui praktik keperawatan dengan

sasaran keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah

sebagai berikut ; 1). Pengkajian keluarga dan individu dari dalam keluarga.

Pengkajian keluarga meliputi cara mengidentifikasi data demografi dan

sosial kultural, data lingkungan dan struktur dan fungsi keluarga, stress

dan koping keluarga yang digunakan keluarga dan perkembangan

keluarga, sedangkan pengkajian terhadap individu sebagai anggota

keluarga meliputi : fisik, mental, emosi, sosial dan spritual. 2). perumusan

diagnosa keperawatan keluarga. 3). Penyusunan perencanaan. 4).

Pelaksanaan asuhan keperawatan. 5). evaluasi

Langkah-langkah proses keperawatan adalah pendekatan ilmiah

atau metode pemecahan masalah. Langkah-langkah proses keperawatan

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

keluarga sendiri dari ; pengkajian, analisa data, rumusan masalah,

mendiagnosa masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat

mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang

dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan

keperawatan keluarga. Dalam menentukan masalah pasien dalam tahap ini

mengharuskan perawat menentukan secepat mungkin pengalaman lalu

pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan dan harapan kesehatan

dimasa yag akan datang. Dalam tahap pengkajian terdiri dari beberapa

tahap meliputi :

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun

informasi atau data dari berbagai pihak keluarga, petugas kesehatan dan

hasil rekawan medis. Data yang dikumpulkan adalah data yang bersifat

objektif dan subjektif, data demografi, riwayat tumbuh kembang, riwayat

penyakit keluarga, aktifitas sehari-hari, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium. Sumber data yang didapatkan melalui anamnessa, observasi

dengan pemeriksaan fisik. Riwayat penyakit sekarang, biasanya penderita

malaria mengeluh demam, kurang nafsu makan, banyak berkeringat,

merasa pusing, mual, lemas, dan kelihatan pucat. Keadaan ini harus segera

mendapat pengobatan. Dalam hal ini keluarga mempunyai keterlibatan

dalam fungsi perawatan kesehatan keluarga seperti kesanggupan keluarga

dalam melakukan tugas perawatan dengan memeriksakan anggota

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

keluarga ke tempat pelayanan kesehatan misalnya puskesmas. Riwayat

penyakit keluarga, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,

adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit turunan atau penyakit

yang sama. Riwayat psikososial, Identifikasi hubungan sosial keluarga

dalam masyarakat, hubungan interaksi anggota keluarga, tanggapan pasien

tentang penyakitnya, fasilitas atau pelayanan kesehatan yang digunakkan

keluarga. Riwayat spritual, kaji ketaatan beribadah pasien dan

menjalankan kepercayaanya serta support sistem dalam keluarga. Pada

aktivitas sehari-hari, penyakit malaria terjadi karena keluarga kurang

memelihara lingkungan sekitar rumah, terlihat dari selokan yang kotor,

masih ada gantungan pakaian di dalam kamar, keadaan seperti ini dapat

dijadikan sarang nyamuk dan keluarga dapat terinfeksi malaria.

Pemeriksaan fisik, melakukan pemeriksaan infeksi dengan melihat adanya

anemia, splenomegali, hepatomegali, dan iktrus, dan pemeriksaan palpasi

dengan melakukan perabaan untuk mengetahui adanya pembekakan pada

organ limpa dan hati.

2. Analisa Data

Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan

masalah kesehatan keluarga. Ada 5 kelompok masalah keperawatan

keluarga yaitu ; 1) ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan

keluarga, 2) ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalan

melakukan tindakan yang tepat, 3) ketidakmampuan merawat anggota

keluarga yang sakit, 4) ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota

keluarga, 5) ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna

memelihara kesehatan

3. Perumusan Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon

individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses

kehidupan yang aktual dan potensial (Allen, 1998). Diagnosa keperawatan

keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian,

komponen diagnosa keperawatan meliputi: a) problem atau masalah, b)

etiologi atau penyebab, c) symptom atau tanda, yang dikenal dengan PES.

Tipologi diagnosa keperawatan meliputi :

a. Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami

oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat

b. Diagnosa resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang

belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual

dapat terjadi cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.

c. Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga

ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan

mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat

ditingkatkan.

Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA, 1995, yang

berkaitan dengan masalah fungsi perawatan kesehatan adalah sebagai

berikut :

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

a. Perubahan pemeliharaan kesehatan

b. Potensial peningkata pemeliharan kesehatan

c. Perilaku mencari pertolongan kesehatan

d. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan teraupetik keluarga

e. Resiko terhadap penyebaran penyakit

Tabel 2

Skala Untuk Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga

Sesuai Dengan Prioritas

No Kritera Skor Bobot

1 Sifat masalah

- Tidak/kurang sehat

- Ancaman kesehatan

- Krisis atau keadaan sejahtera

3

2

1

1

2 Kemungkinan masalah dapat

diubah

- Dengan mudah

- Hanya sebagaian

- Tidak dapat

2

1

0

2

3 Potensial masalah untuk dicegah

- Tinggi

- Cukup

3

2

1

- Rendah 1

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

No Kritera Skor Bobot

4 Menonjolnya masalah

Masalah berat harus segera

ditangani

Ada masalah, tetapi tidak perlu

harus segera ditangani

- Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Sumber : Suprajitno, 2004

Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :

a. Tentukan skor untuk setia kriteria yang dibuat

b. Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan

bobot.

c. Perencanaan keperawatan keluarga

Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang

ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memcahkan masalah

kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi dari masalah

keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan malaria disusun

asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan prioritas masalah keperawatan

yaitu, resiko terhadap penyebaran penyakit berhubungan dengan kurang

pengetahuan keluarga mengenai malaria antara lain :

1). Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang penyakit

malaria

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

2). Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal

3). Tinjau perlu kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan

4). Tekankan pentingnya terapi antibiotic sesuai kebutuhan

5). Identivikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis

6). Beritahu kepada pasien untuk mengawasi penderita saat meminum

obat malaria.

d. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan

keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan

minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan kearah perilaku hidup sehat.

Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga didasarkan kepada asuhan

keperawatan yang telah didusun.

e. Tahap Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil,

implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk

melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil sebagian perlu

disusun rencana keperawatan yang baru.

1. Pengertian diare

Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih

sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Beberapa

pengertian diare menurut beberapa ahli adalah :

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

1. Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi

dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna

hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah,

2005: 223).

2. Diare adalah buang air besar (defeksi) dengan jumlah tinja yang lebih

banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja

berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai

frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, 2000: 470).

3. Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan/tanpa darah

dan/lendir dalam tinja (Mansjoer, 2009: 470).

4. Diare adalah BAB cair atau tak berbentuk (Santosa, 2005 - 2006: 67).

5. Diare adalah feses keluar dengan cepat dan tak berbentuk (Wilkinson,

2007: 132).

6. Gastroenteritis adalah peningkatan keenceran dan frekuensi feses dalam

volume besar/sedikit dan dapat disertai/tanpa darah, terjadi akibat adanya

zat terlarut yang tidak dapat diserap didalam feses dan ditandai dengan

muntah – muntah karena adanya proses inflamasi pada lambung atau usus

(Corwin, 2009: 598).

7. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis adalah

kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari

dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai darah atau lendir yang

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

ditandai dengan muntah-muntah akibat dari terjadinya proses inflamasi

pada lambung atau usus.

2. Macam diare

Menurut pedoman dari lab /UPF ilmu kesehatan anak Universitas

Airlangga (1994) diare dapat dikelompokan menjadi :

a. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling

lama 3-5 hari

b. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari

c. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari

Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau

diklasifikan menjadi

1. Diare akut terbagi atas

a. Diare dengan dehidrasi berat

b. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang

c. Diare tanpa dehidrasi

2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :

a. Diare persisten dengan dehidrasi

b. Diare persisten tanpa dahidrasi

3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

C. Penyebab diare

1. Faktor infeksi

a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan

penyebab utama diare pada anak, yaitu : Vibrio cholerae, E coli,

Salmonela, Shigella, Criptosporidium

b. Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan

yang dapat menimbulkan diare seperti otitis media akut, tonsilitis,

bronkopneumonia, ensefalitis.

2. Faktor makanan

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan

alergi terhadap jenis makanan tertentu.

3. Faktor psikologis

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas),

jarang terjadi tetapi dapat ditemukan pada akan yang lebih besar

D. Mekanisme terjadinya diare

1. Gangguan osmotik

Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik di dalam rongga usus meningkat

sehingga terjadi penggeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus

dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga

usus.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

2. Gangguan sirkulasi

Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus dan

selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3. Gangguan motalitas usus

Hyperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus

untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila

peristaltik usus menurun akan mengakibakan bakteri tumbuh

berlebihan, sehingga selanjutnya timbul diare pula.

E. Gejala klinik

1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan

berkurang

2. Gejala muntah dapa timbul sebelum atau setelah diare

3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

F. Prinsip penatalaksanaan

1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi

2. Distetik

3. Menurut Mansjoer (2000), Prinsip penatalaksanaan diare adalah

sebagai berikut :

a. Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa

melihat etiologinya, tujuan terapi tersebut untuk mengoreksi

kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti

cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.

b. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk

menhindarkan efek buruk pada status gizi.

c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

G. PATHWAY

Gambar I. 2 Patway

Gambar 1. 1pathways gastroenteristis akut adopsi dari teori (Carpenito, 2000; Muttaqin

& Kumala, 2011; NANDA, 2012)

Masuk dan berkembang dalam usus

Faktor Malabsorpsi Faktor Makanan

Tekanan osmotic

Faktor Infeksi

Toksin tidak dapat diserap

Hipersekresi air dan elektrolit

Elektrolit ke rongga usus

hiperperistaltik

Menurunnya kemampuan usus menyerap makanan

Kurang informasi tentang penyakit

Diare

Nyeri akut

Gangguan Integritas

kulit

Kulit kurang elastik, mukosa kering

Kehilangan cairan dan elektrolit berlebih

Iritasi Usus

Frekuensi BAB

Distensi Abdomen

Mual, muntah

Nutrisi/intake tidak adekuat

Defisit Volume Cairan Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

BB menurun

Kurang Pengetahuan

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

H. Komplikasi

a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

b. Renjatan hipovolemik.

c. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,

bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).

d. Hipoglikemia.

Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose

karena kerusakan vili mukosa usus halus.

e. Kejang terutama pada dehidrasi hipertoni

f. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga

mengalami kelaparan

I. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An. D

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

diare.

Tindakan keperawatan menurut Nanda (2012) Asuhan keperawatan

pada klien dengan diagnosa keperawatan Devisite volume cairan tubuh.

TUM : Tidak terjadi devisite cairan tubuh

TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 30 menit

diharapkan keluarga mampu mengenal masalah diare.

Intervensi :

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

(1) Gali pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan

gejala penyakit diare.

Rasional : mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga tentang

pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit diare.

(2) Jelaskan pada keluarga tentang penyakit diare.

Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga

(3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang

telah disampaikan.

(4) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK II : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua

kali pertemuan diharapkan keluarga mampu mengambil

keputusan yang tepat untuk mengurangi devisite cairan

tubuh.

Intervensi :

(1) Diskusikan bersama keluarga dalam mengambil keputusan dan

tindakan yang tepat untuk mengatasi devisite cairan tubuh.

Rasional: dengan pengambilan keputusan yang tepat, devisite cairan

tubuh berkurang.

(2) Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.

Rasional : supaya keluarga dapat menentukan keputusan yang tepat

untuk mengatasi devisite cairan tubuh.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK III : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang sakit diare.

Intervensi :

(1) Jelaskan pada keluarga cara perawatan diare.

Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang cara

perawatan diare

(2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang

telah disampaikan.

(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK IV : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu memodifikasi

lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.

Intervensi :

(1) Gali pengetahuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang

tepat untuk anggota keluarga yang sakit.

Rasional: meningkatkan pengetahuan keluarga untuk memodifikasi

lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang sakit.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

(2) Jelaskan pada keluarga untuk memodifikasi lingkungan dan gaya

hidup dalam mengatasi devisite cairan tubuh dengan memanfaatkan

sumber – sumber yang ada dalam keluarga.

Rasional : keluarga dapat memanfaatkan sumber– sumber yang ada

dalam keluarga.

(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK V : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu menggunakan

fasilitas kesehatan yang ada.

Intervensi :

(1) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memeriksakan diri ke

tempat pelayanan kesehatan.

Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya

memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan.

(2) Anjurkan pada keluarga untuk memeriksakan diri ke tempat

pelayanan kesehatan.

Rasional : meminimalkan terjadinya komplikasi lebih lanjut.

(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

penurunan pemasukan, gangguan malabsorbsi nutrisi

Intervensi :

a. Observasi muntah dan berak tiap 4 jam

b. Berikan makanan secara bertahap dengan menaikan dari diit lunak ke

diit biasa

c. Timbang berat badan tiap hari

d. Kolaborasi dengan ahli gizi

3. Perubahan integritas kulit, kerusakan berhubungan dengan seringnya

defekasi.

Intervensi :

a. Jagalah agar daerah popok bersih dan kering

b. Periksa dan ganti popok tiap jam/basah

c. Bersihkan daerah perineal dengan air dan sabun yang tiap BAB

d. Bubuhi krim/salep/lotion pada daerah ruam di bokong

4. Defisit pengetahuan tentang Diare pada keluarga An. D berhubungan

dengan ketidaktahuan keluarga merawat anggota keluarga dengan

masalah Diare.

Tindakan keperawatan menurut Nanda (2005) Asuhan keperawatan

pada klien dengan diagnosa keperawatan Defisit pengetahuan.

TUM : Pengetahuan keluarga bertambah

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 30 menit

diharapkan keluarga mampu mengenal masalah diare.

Intervensi :

(1) Gali pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda

dan gejala penyakit diare.

Rasional : mengetahui pengetahuan keluarga tentang

pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit diare.

(2) Lakukan penyuluhan tentang penyakit diare.

Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga.

(3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang

telah disampaikan.

(4) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu mengambil

keputusan yang tepat untuk pasien diare.

Intervensi :

(1) Gali kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk

penyakit diare.

Rasional : untuk memberikan dasar pengetahuan pada keluarga.

(2) Beri dukungan atas ketepatan mengambil keputusan penanganan

diare.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Rasional : dengan mengetahui pentingnya pengobatan hingga

keluarga mampu mengambil keputusan dengan cepat agar tidak

terjadi komplikasi.

(3) Beri alternatif pemecahan masalah.

Rasional : agar keluarga termotvasi untuk memperbaiki keadaan

dengan keputusan yang sesuai pilihannya.

(4) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang sakit.

Intervensi :

(1) Gali pengetahuan keluarga tentang macam – macam pengobatan

tradisional.

Rasional : untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga.

(2) Jelaskan cara pembuatan obat tradisional untuk diare.

Rasional : untuk menambah pengetahuan keluarga tentang

pengobatan alami.

(3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang

telah disampaikan.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu memodifikasi

lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.

Intervensi :

(1) Gali pengetahuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang

tepat untuk anggota keluarga yang sakit

Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga untuk

memodifikasi lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang

sakit

(2) Jelaskan pada keluarga untuk memodifikasi lingkungan dan gaya

hidup

Rasional : keluarga dapat memanfaatkan sumber – sumber yang

ada dalam keluarga.

(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

TUK 5 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali

pertemuan diharapkan keluarga mampu menggunakan

fasilitas kesehatan yang ada

Intervensi :

(1) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memeriksakan diri ke

tempat pelayanan kesehatan.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya

memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan.

(2) Anjurkan pada keluarga untuk memeriksakan diri ke tempat

pelayanan kesehatan.

Rasional : meminimalkan terjadinya komplikasi lebih lanjut.

(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.

Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013