bab ii tinjauan pustaka a. konsep dasar keperawatan ...repository.ump.ac.id/2456/3/tutut ngiras...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Friedman (1998), membuat defenisi keluarga sebagai berikut :
a) Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, darah dan ikatan adopsi.
b) Para anggota keluarga bisanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga, atau jika mereka hidup secara berpisah mereka tetap
menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.
c) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain
dalam peranan-peranan sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan
ibu, anak laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari.
d) Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang diambil dari
masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
Menurut UU No. 19 Tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri da anaknya, atau ibu
dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
10 Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material
yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungan
(Sudiharto, 2007).
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua anak
atau lebih yang tergabung dan terkait karena hubungan darah perkawinan,
adopsi, dan hidup bersama dengan perannya masing-masing serta saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mempertahankan suatu
kebudayaan.
2. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1986), dan Effendy (1998), menyatakan
adanya beberapa tipe/bentuk keluarga lain :
a) Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak.
b) Keluarga besar (extended family), adalah kelurga inti ditambah dengan
sanak saudara, seperti nenek, kakek, keponakan, dan sebagainya.
c) Kelurga berantai (serial family), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
d) Keluarga duda atau janda (single family), adalah keluarga yang terdiri
dari perceraian dan kematian.
e) Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersamaan.
f) Keluarga kabitas (chabitation), adalah dua orang yang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
3. Struktur Keluarga
Menurut Mubarak (2006), struktur keluarga terdiri dari :
a) Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur ayah.
b) Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dari beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur ibu.
c) Matrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama sedarah
istri.
d) Patrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
4. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga yang dikemukakan oleh Friedman
(1998), adalah sebagai berikut :
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
a) Fungsi efektif adalah fungsi yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain. Fungsi ini membutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
b) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain.
c) Fungsi repdoduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d) Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu, meingkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
e) Fungsi keperawatan / pemeliharaan kesehatan yaitu : fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
5. Peranan Keluarga
Sehubungan dengan fungsi keluarga, maka peranan keluarga juga
diutamakan dalam kegiatan keluarga terutama peran ayah dan ibu. Seperti
yang dinyatakan oleh Mubarak, (2006), adalah sebagai berikut :
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
a) Peran Ibu
Ditinjau dari segi kehidupan secara keseluruhan, ibu berperan
sebagai satu rumah tangga yang dapat mengemudikan keluarga. Peran
ibu dalam keluarga antara lain mengatur situasi keluarga,
keharmonisan, kerukunan yang dapat mewarnai keluarga dalam
hubungan tertentu. Dalam hubungan dengan anak : ibu berperan
sebagai seorang yang mempunyai kaitan yang pertama. Dalam
kehidupan anak, ibu merupakan kasih sayang yang abadi.
b) Peranan Ayah
Dalam kehidupan sehari-hari ayah berperan sebagai kepala keluarga
bersama ibu untuk menjaga kelangsungan hidup keluarga. Peran ayah
dalam kehidupan keluarga adalah sebagai suami, ayah dari anak-
anaknya, perncari nafkah, pendidik, pelindung dan sebagai anggota
masyarakat.
6. Tugas Keluarga
Menurut Friedmen dalam Effendy, (1998), tugas dari keluarga
yaitu mengenal gangguan perkembangan keadaan setiap anggota
keluarga, mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat, memberikan
perawatan kepada anggota keluarga yang tidak dapat membantu diri
karena cacat atau uianya terlalu muda, mempertahankan suasana dirumah
yang menguntungkan untuk kesehatan dan kepribadian anggota keluarga,
mempertahankan hubungan timbal balik antara anggota keluarga dan
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukan pemanfaatan dengan baik
akan fasilitas-fasilitas kesehatan.
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Pembagian tahap perkembangan menurut Suprajitno (2004).
Tabel 1.Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan
Tahap Perkembangan Tahap Perkembangan (Utama)
1 2
Keluarga baru menikah
• Membina hubungan intim yang
memuaskan.
• Membina hubungan dengan
keluarga lain, teman, dan
kelompk sosial
• Mendiskusikan rencana memiliki
anak
Keluarga dengan anak baru lahir
• Mempersiapkan diri menjadi
orang tua
• Adaptasi dengan perubahan
adanya anggota keluarga,
hubungan seksual
• Mempertahankan hubungan
dalam rangka memuaskan
pasangannya
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Keluarga dengan anak usia
prasekolah
• Memenuhi kebutuhan anggota
keluarga, misalnya : kebutuhan
tempat tinggal, privasi dan rasa
aman
• Membantu anak untuk
bersosialisasi
• Pembagian tanggung jawab
anggota keluarga
• Merencanakan kegiatan untuk
pertumbuhan dan perkembangan
anak
Keluarga dengan anak usia
sekolah
• Membantu mensosialisasi anak
terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah, dan lingkungan lebih
luas
• Mempertahankan keintiman
pasangan
• Mempunyai kebutuhan yang
meningkat, termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Keluarga dengan anak remaja
• Memberikan kebebasan yang
seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang
dewasa muda dan memiliki
otonomi
• Mempertahankan hubungan intim
dalam keluarga
• Mempertahankan kominikasi
terbuka antara anak dan orang
tua. Hindarkan terjadinya
perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan.
• Mempersipkan perubahan sistem
peran dan peraturan (anggota)
keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang
anggota keluarga
Keluarga melalui pelepasan anak
sebagai dewasa
• Memperluas jaringan keluarga
dari keluarga inti menjadi
keluarga besar
• Mempertahankan keintiman
keluarga
• Membantu anak untuk mandiri
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
sebagai keluarga baru di
masyarakat
• Penataan kembali peran orang tua
Keluarga usia pertengahan
• Mempertahankan kesehatan
individu dan pasangan usia
pertengahan
• Memeprtahankan hubungan yang
serasi dan memuaskan dengan
anak-anaknya dan sebayanya
• Meningkatkan hubungan
keakraban pasangan
Keluarga lanjut usia
• Mempertahnkan suasana
kehidupan rumah tangga yang
saling mneyenangkan
pasangannya
• Adaptasi dengan perubahan yang
akan terjadi, kehilangan
pasangan, kekuatan fisik dan
penghasilan keluarga
• Mempertahankan keakraban
pasangan yang saling merawat
• Melakukan life review masa lalu
Sumber : Suprajitno, 2004
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
8. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
Tujuan perawatan keluarga menurut Effendy (1998), adalah :
a. Tujuan Utama
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara
kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan kesehatan
keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemamapuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah kesehatan dasar dalam keluarga
3) Mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan para anggota keluarganya
4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga sakit dan dalam
mengatasi masalah kesehatan keluarganya
5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
B. Pengertian Keperawatan Keluarga
1. Pengertian Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga menurut Effendy (1998) adalah metode
ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan
masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan
keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga
sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil
asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap keluarga.
2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga
Supratjitno,(2004) mengatakan tujuan keperawatan keluarga terdiri
dari :
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan
keluarga :
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan yang tepat kepada
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan tubuh atau
keluarga yang membutuhkan kemampuan keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
4) Memelihara lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan sosial).
5) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat (misalnya,
puskesmas, posyandu, atau sarana kesehatan lain untuk
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga)
3. Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan
dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil keperawatan
yang dilaksanakan terhadap keluarga (Nasrul, 1998).
Asuhan keperawatan keluarga melalui praktik keperawatan dengan
sasaran keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah
sebagai berikut ; 1). Pengkajian keluarga dan individu dari dalam keluarga.
Pengkajian keluarga meliputi cara mengidentifikasi data demografi dan
sosial kultural, data lingkungan dan struktur dan fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga yang digunakan keluarga dan perkembangan
keluarga, sedangkan pengkajian terhadap individu sebagai anggota
keluarga meliputi : fisik, mental, emosi, sosial dan spritual. 2). perumusan
diagnosa keperawatan keluarga. 3). Penyusunan perencanaan. 4).
Pelaksanaan asuhan keperawatan. 5). evaluasi
Langkah-langkah proses keperawatan adalah pendekatan ilmiah
atau metode pemecahan masalah. Langkah-langkah proses keperawatan
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
keluarga sendiri dari ; pengkajian, analisa data, rumusan masalah,
mendiagnosa masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga. Dalam menentukan masalah pasien dalam tahap ini
mengharuskan perawat menentukan secepat mungkin pengalaman lalu
pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan dan harapan kesehatan
dimasa yag akan datang. Dalam tahap pengkajian terdiri dari beberapa
tahap meliputi :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun
informasi atau data dari berbagai pihak keluarga, petugas kesehatan dan
hasil rekawan medis. Data yang dikumpulkan adalah data yang bersifat
objektif dan subjektif, data demografi, riwayat tumbuh kembang, riwayat
penyakit keluarga, aktifitas sehari-hari, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium. Sumber data yang didapatkan melalui anamnessa, observasi
dengan pemeriksaan fisik. Riwayat penyakit sekarang, biasanya penderita
malaria mengeluh demam, kurang nafsu makan, banyak berkeringat,
merasa pusing, mual, lemas, dan kelihatan pucat. Keadaan ini harus segera
mendapat pengobatan. Dalam hal ini keluarga mempunyai keterlibatan
dalam fungsi perawatan kesehatan keluarga seperti kesanggupan keluarga
dalam melakukan tugas perawatan dengan memeriksakan anggota
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
keluarga ke tempat pelayanan kesehatan misalnya puskesmas. Riwayat
penyakit keluarga, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit turunan atau penyakit
yang sama. Riwayat psikososial, Identifikasi hubungan sosial keluarga
dalam masyarakat, hubungan interaksi anggota keluarga, tanggapan pasien
tentang penyakitnya, fasilitas atau pelayanan kesehatan yang digunakkan
keluarga. Riwayat spritual, kaji ketaatan beribadah pasien dan
menjalankan kepercayaanya serta support sistem dalam keluarga. Pada
aktivitas sehari-hari, penyakit malaria terjadi karena keluarga kurang
memelihara lingkungan sekitar rumah, terlihat dari selokan yang kotor,
masih ada gantungan pakaian di dalam kamar, keadaan seperti ini dapat
dijadikan sarang nyamuk dan keluarga dapat terinfeksi malaria.
Pemeriksaan fisik, melakukan pemeriksaan infeksi dengan melihat adanya
anemia, splenomegali, hepatomegali, dan iktrus, dan pemeriksaan palpasi
dengan melakukan perabaan untuk mengetahui adanya pembekakan pada
organ limpa dan hati.
2. Analisa Data
Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan
masalah kesehatan keluarga. Ada 5 kelompok masalah keperawatan
keluarga yaitu ; 1) ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan
keluarga, 2) ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalan
melakukan tindakan yang tepat, 3) ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit, 4) ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota
keluarga, 5) ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna
memelihara kesehatan
3. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon
individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual dan potensial (Allen, 1998). Diagnosa keperawatan
keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian,
komponen diagnosa keperawatan meliputi: a) problem atau masalah, b)
etiologi atau penyebab, c) symptom atau tanda, yang dikenal dengan PES.
Tipologi diagnosa keperawatan meliputi :
a. Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami
oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat
b. Diagnosa resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang
belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual
dapat terjadi cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.
c. Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga
ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat
ditingkatkan.
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA, 1995, yang
berkaitan dengan masalah fungsi perawatan kesehatan adalah sebagai
berikut :
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
a. Perubahan pemeliharaan kesehatan
b. Potensial peningkata pemeliharan kesehatan
c. Perilaku mencari pertolongan kesehatan
d. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan teraupetik keluarga
e. Resiko terhadap penyebaran penyakit
Tabel 2
Skala Untuk Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga
Sesuai Dengan Prioritas
No Kritera Skor Bobot
1 Sifat masalah
- Tidak/kurang sehat
- Ancaman kesehatan
- Krisis atau keadaan sejahtera
3
2
1
1
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
- Dengan mudah
- Hanya sebagaian
- Tidak dapat
2
1
0
2
3 Potensial masalah untuk dicegah
- Tinggi
- Cukup
3
2
1
- Rendah 1
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
No Kritera Skor Bobot
4 Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera
ditangani
Ada masalah, tetapi tidak perlu
harus segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Sumber : Suprajitno, 2004
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :
a. Tentukan skor untuk setia kriteria yang dibuat
b. Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan
bobot.
c. Perencanaan keperawatan keluarga
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memcahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi dari masalah
keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan malaria disusun
asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan prioritas masalah keperawatan
yaitu, resiko terhadap penyebaran penyakit berhubungan dengan kurang
pengetahuan keluarga mengenai malaria antara lain :
1). Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang penyakit
malaria
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
2). Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal
3). Tinjau perlu kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan
4). Tekankan pentingnya terapi antibiotic sesuai kebutuhan
5). Identivikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis
6). Beritahu kepada pasien untuk mengawasi penderita saat meminum
obat malaria.
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan
keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan
minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan kearah perilaku hidup sehat.
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga didasarkan kepada asuhan
keperawatan yang telah didusun.
e. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil,
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk
melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil sebagian perlu
disusun rencana keperawatan yang baru.
1. Pengertian diare
Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih
sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Beberapa
pengertian diare menurut beberapa ahli adalah :
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
1. Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah,
2005: 223).
2. Diare adalah buang air besar (defeksi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai
frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, 2000: 470).
3. Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan/tanpa darah
dan/lendir dalam tinja (Mansjoer, 2009: 470).
4. Diare adalah BAB cair atau tak berbentuk (Santosa, 2005 - 2006: 67).
5. Diare adalah feses keluar dengan cepat dan tak berbentuk (Wilkinson,
2007: 132).
6. Gastroenteritis adalah peningkatan keenceran dan frekuensi feses dalam
volume besar/sedikit dan dapat disertai/tanpa darah, terjadi akibat adanya
zat terlarut yang tidak dapat diserap didalam feses dan ditandai dengan
muntah – muntah karena adanya proses inflamasi pada lambung atau usus
(Corwin, 2009: 598).
7. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis adalah
kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari
dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai darah atau lendir yang
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
ditandai dengan muntah-muntah akibat dari terjadinya proses inflamasi
pada lambung atau usus.
2. Macam diare
Menurut pedoman dari lab /UPF ilmu kesehatan anak Universitas
Airlangga (1994) diare dapat dikelompokan menjadi :
a. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling
lama 3-5 hari
b. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
c. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau
diklasifikan menjadi
1. Diare akut terbagi atas
a. Diare dengan dehidrasi berat
b. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
c. Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
a. Diare persisten dengan dehidrasi
b. Diare persisten tanpa dahidrasi
3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
C. Penyebab diare
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak, yaitu : Vibrio cholerae, E coli,
Salmonela, Shigella, Criptosporidium
b. Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan
yang dapat menimbulkan diare seperti otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis.
2. Faktor makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
3. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas),
jarang terjadi tetapi dapat ditemukan pada akan yang lebih besar
D. Mekanisme terjadinya diare
1. Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik di dalam rongga usus meningkat
sehingga terjadi penggeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus
dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga
usus.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
2. Gangguan sirkulasi
Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila
peristaltik usus menurun akan mengakibakan bakteri tumbuh
berlebihan, sehingga selanjutnya timbul diare pula.
E. Gejala klinik
1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan
berkurang
2. Gejala muntah dapa timbul sebelum atau setelah diare
3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
F. Prinsip penatalaksanaan
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
2. Distetik
3. Menurut Mansjoer (2000), Prinsip penatalaksanaan diare adalah
sebagai berikut :
a. Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa
melihat etiologinya, tujuan terapi tersebut untuk mengoreksi
kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti
cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.
b. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk
menhindarkan efek buruk pada status gizi.
c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
G. PATHWAY
Gambar I. 2 Patway
Gambar 1. 1pathways gastroenteristis akut adopsi dari teori (Carpenito, 2000; Muttaqin
& Kumala, 2011; NANDA, 2012)
Masuk dan berkembang dalam usus
Faktor Malabsorpsi Faktor Makanan
Tekanan osmotic
Faktor Infeksi
Toksin tidak dapat diserap
Hipersekresi air dan elektrolit
Elektrolit ke rongga usus
hiperperistaltik
Menurunnya kemampuan usus menyerap makanan
Kurang informasi tentang penyakit
Diare
Nyeri akut
Gangguan Integritas
kulit
Kulit kurang elastik, mukosa kering
Kehilangan cairan dan elektrolit berlebih
Iritasi Usus
Frekuensi BAB
Distensi Abdomen
Mual, muntah
Nutrisi/intake tidak adekuat
Defisit Volume Cairan Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
BB menurun
Kurang Pengetahuan
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
H. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,
bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose
karena kerusakan vili mukosa usus halus.
e. Kejang terutama pada dehidrasi hipertoni
f. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan
I. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An. D
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
diare.
Tindakan keperawatan menurut Nanda (2012) Asuhan keperawatan
pada klien dengan diagnosa keperawatan Devisite volume cairan tubuh.
TUM : Tidak terjadi devisite cairan tubuh
TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 30 menit
diharapkan keluarga mampu mengenal masalah diare.
Intervensi :
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
(1) Gali pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala penyakit diare.
Rasional : mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit diare.
(2) Jelaskan pada keluarga tentang penyakit diare.
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga
(3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang
telah disampaikan.
(4) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK II : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua
kali pertemuan diharapkan keluarga mampu mengambil
keputusan yang tepat untuk mengurangi devisite cairan
tubuh.
Intervensi :
(1) Diskusikan bersama keluarga dalam mengambil keputusan dan
tindakan yang tepat untuk mengatasi devisite cairan tubuh.
Rasional: dengan pengambilan keputusan yang tepat, devisite cairan
tubuh berkurang.
(2) Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.
Rasional : supaya keluarga dapat menentukan keputusan yang tepat
untuk mengatasi devisite cairan tubuh.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK III : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit diare.
Intervensi :
(1) Jelaskan pada keluarga cara perawatan diare.
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang cara
perawatan diare
(2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang
telah disampaikan.
(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK IV : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu memodifikasi
lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.
Intervensi :
(1) Gali pengetahuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang
tepat untuk anggota keluarga yang sakit.
Rasional: meningkatkan pengetahuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang sakit.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
(2) Jelaskan pada keluarga untuk memodifikasi lingkungan dan gaya
hidup dalam mengatasi devisite cairan tubuh dengan memanfaatkan
sumber – sumber yang ada dalam keluarga.
Rasional : keluarga dapat memanfaatkan sumber– sumber yang ada
dalam keluarga.
(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK V : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada.
Intervensi :
(1) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memeriksakan diri ke
tempat pelayanan kesehatan.
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya
memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan.
(2) Anjurkan pada keluarga untuk memeriksakan diri ke tempat
pelayanan kesehatan.
Rasional : meminimalkan terjadinya komplikasi lebih lanjut.
(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
penurunan pemasukan, gangguan malabsorbsi nutrisi
Intervensi :
a. Observasi muntah dan berak tiap 4 jam
b. Berikan makanan secara bertahap dengan menaikan dari diit lunak ke
diit biasa
c. Timbang berat badan tiap hari
d. Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Perubahan integritas kulit, kerusakan berhubungan dengan seringnya
defekasi.
Intervensi :
a. Jagalah agar daerah popok bersih dan kering
b. Periksa dan ganti popok tiap jam/basah
c. Bersihkan daerah perineal dengan air dan sabun yang tiap BAB
d. Bubuhi krim/salep/lotion pada daerah ruam di bokong
4. Defisit pengetahuan tentang Diare pada keluarga An. D berhubungan
dengan ketidaktahuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
masalah Diare.
Tindakan keperawatan menurut Nanda (2005) Asuhan keperawatan
pada klien dengan diagnosa keperawatan Defisit pengetahuan.
TUM : Pengetahuan keluarga bertambah
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 30 menit
diharapkan keluarga mampu mengenal masalah diare.
Intervensi :
(1) Gali pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda
dan gejala penyakit diare.
Rasional : mengetahui pengetahuan keluarga tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit diare.
(2) Lakukan penyuluhan tentang penyakit diare.
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga.
(3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang
telah disampaikan.
(4) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu mengambil
keputusan yang tepat untuk pasien diare.
Intervensi :
(1) Gali kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk
penyakit diare.
Rasional : untuk memberikan dasar pengetahuan pada keluarga.
(2) Beri dukungan atas ketepatan mengambil keputusan penanganan
diare.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Rasional : dengan mengetahui pentingnya pengobatan hingga
keluarga mampu mengambil keputusan dengan cepat agar tidak
terjadi komplikasi.
(3) Beri alternatif pemecahan masalah.
Rasional : agar keluarga termotvasi untuk memperbaiki keadaan
dengan keputusan yang sesuai pilihannya.
(4) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit.
Intervensi :
(1) Gali pengetahuan keluarga tentang macam – macam pengobatan
tradisional.
Rasional : untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga.
(2) Jelaskan cara pembuatan obat tradisional untuk diare.
Rasional : untuk menambah pengetahuan keluarga tentang
pengobatan alami.
(3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
Rasional : mengetahui pemahaman keluarga tentang materi yang
telah disampaikan.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu memodifikasi
lingkungan rumah yang menunjang kesehatan.
Intervensi :
(1) Gali pengetahuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang
tepat untuk anggota keluarga yang sakit
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang
sakit
(2) Jelaskan pada keluarga untuk memodifikasi lingkungan dan gaya
hidup
Rasional : keluarga dapat memanfaatkan sumber – sumber yang
ada dalam keluarga.
(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
TUK 5 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dua kali
pertemuan diharapkan keluarga mampu menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada
Intervensi :
(1) Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya memeriksakan diri ke
tempat pelayanan kesehatan.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya
memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan.
(2) Anjurkan pada keluarga untuk memeriksakan diri ke tempat
pelayanan kesehatan.
Rasional : meminimalkan terjadinya komplikasi lebih lanjut.
(3) Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
Rasional : merupakan penghargaan dan motivasi untuk keluarga.
Asuhan Keperawatan Pada..., TUTUT NGIRAS SUGANDA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013