bab ii tinjauan pustaka a. kehamilan 1. pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/bab...

35
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian Kehamilan Hamil dan melahirkan adalah suatu peristiwa Normal bagi hampir semua perempuan. Asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan salah satu fungsi terpenting dari perawatan ante natal care (ANC) adalah untuk memberikan saran dan informasi kepada setiap wanita yang dapat mengenal tanda-tanda bahaya dan gejala yang memerlukan bantuan segera oleh petugas kesehatan. Asuhan kebidanan merupakan asuhan yang alami dan menyeluruh didasarkan pada pemahaman sosial, emosional, pengalaman budaya, spritual, psikologis, fisik perempuan dan berdasarkan bukti terbaik yang tersedia (evidence based). Dalam memberikan asuhannya bidan harus memperhatikan prinsip-prinsip filosofi Asuhan, salah satu prinsip filosofi asuhan kebidanan adalah asuhan berkelanjutan yaitu dari sebelum kehamilan sehingga usia nifas dan menyeluruh baik secara fisik, social, maupun mental (Husin, 2014) Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukkan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEHAMILAN

1. Pengertian Kehamilan

Hamil dan melahirkan adalah suatu peristiwa Normal bagi hampir semua

perempuan. Asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan

kesehatan yang menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan salah satu fungsi

terpenting dari perawatan ante natal care (ANC) adalah untuk memberikan saran

dan informasi kepada setiap wanita yang dapat mengenal tanda-tanda bahaya dan

gejala yang memerlukan bantuan segera oleh petugas kesehatan. Asuhan

kebidanan merupakan asuhan yang alami dan menyeluruh didasarkan pada

pemahaman sosial, emosional, pengalaman budaya, spritual, psikologis, fisik

perempuan dan berdasarkan bukti terbaik yang tersedia (evidence based). Dalam

memberikan asuhannya bidan harus memperhatikan prinsip-prinsip filosofi

Asuhan, salah satu prinsip filosofi asuhan kebidanan adalah asuhan berkelanjutan

yaitu dari sebelum kehamilan sehingga usia nifas dan menyeluruh baik secara

fisik, social, maupun mental (Husin, 2014)

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukkan plasenta, dan tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

10

2. Perubahan Fisiologis Kehamilan

a. Trimester pertama

Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester

pertama ini berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami kegairahan seks

yang lebih tinggi, kebanyakkan mereka mengalami penurunan libido selama

periode ini, keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara

terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa kebutuhan untuk dicintai

dan merasakan kuat untuk mencintai, namun tanpa seks. Libido sangat besar

dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan

kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada

trimester pertama. (Varney, 2006).

b. Trimester kedua

Trimester kedua biasanya adalah ibu merasa sehat. Tubuh ibu terbiasa

dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil pun

sudah berkurang, perut ibupun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan

sebagai beban. Pada trimester ini pula dapat dirasakan gerakan bayinya. Dan ibu

mulai merasakan bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. (Varney,

2006).

c. Trimester ketiga

Trimester ketiga sering di sebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai

makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang

bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun. Hal ini

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

11

membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan

gejala persalinan muncul. Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif

terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian

utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera di lahirkan pergerakan janin

dan pembesaran uterus, keduanya, menjadi hal yang terus menerus mengingatkan

tentang keberadaan bayi. (Varney, 2006).

3. Keluhan Kehamilan Pada Trimester Tiga

Trimester III mencangkup minggu ke-29 sampai 42 minggu kehamilan

trimester III sering kali di sebut sebagai “periode menunggu, penantian dan

waspada” sebab pada saat itu, ibu tidak sabar untuk menuggu kelahiran bayinya.

Trimester III merupakan masa persiapan dalam menanti kelahiran bayi dan

menjadi orang tua, sehinga besar perhatian tertuju pada kesiapan persalinan.

Selama periode ini sebagian besar wanita hamil dalam keadaan cemas yang nyata.

Hal yang mendasari ketidaknyamanan trimester III adalah :

a. Pertambahan ukuran uterus akibat dari perkembangan janin dan plasenta serta

turunnya kepala pada organ maternal. Hal tersebut menjadi dasar timbulnya

ketidaknyaman pada ibu selama trimester III

b. Pada trimester III kadar progesteron mengalami peningkatan dan stabil hingga

7 kali lebih tinggi dari sebelum hamil.

c. Penantian dan persiapan akan persalinan memengaruhi psikologis ibu. Ibu

merasa khawatir terhadap proses persalinan yang akan di hadapinya, keadaan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

12

bayi saat di lahirkan. Sehingga dukungan pendamping sangat di butuhkan

(Husin Farid, 2014)

Perubahan-perubahan tersebut menjadi dasar timbulnya keluhan-keluahn

fisiologispada trimester tiga, yaitu :

a. Sering berkemih

Keluhan Sering berkemih karena tertekannya kandung kemih oleh uterus

yang semakin membesar dan menyebabkan kapasitas kandung kemih berkurang

serta frekuensi berkemih meningkatkan. Menjelang akhir kehamilan, pada

nulipara presentasi terendah sering ditemukan janin yang memasuki pintu atas

panggul, sehingga menyebabkan dasar kandung kemih terdorong kedepan dan ke

atas, mengubah permukaan yang semula konveks menjadi konkaf akibat tekanan

(Husin Farid, 2014)

b. Varises Dan Wasir

1) Varises

Varises adalah pelebaran pada pembuluh darah balik-vena sehingga katup

vena melemah dan menyebabkan hambatan pembuluh pada aliran pembuluh darah

balik dan biasa terjadi pada pebuluh darah supervisial.

a) Kelemahan katup vena pada kehamilan karena tingginya kadar hormon

progesteron dan estrogen sehingga aliran darah balik menuju jantung

melemah dan vena di paksa bekerja lebih keras untuk dapat memopa

darah. Varises vena banyak terjadi pada tungkai, vulva atau rektum. Selain

perubahan yang terjadi pada vena, penekanan uterus yang membesar

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

13

selama kehamilan pada vena panggul saat duduk atau berdiri dan

penekanan pada vena kava inferior saat ia bebaring dapat menjadi

pencetus terjadinya varises. (Husin Farid, 2014)

2) Wasir

Meskipun prevelensi yang tepat untuk kejadian hemoroid belum di

ketahui, namun kondisi umum dan prevelensi dari hemoroid pada kehamilan lebih

tinggi di bandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Hemoroid sering di dahului

dengan konstipasi. Oleh karena itu, semua penyebab konstipasi berpotensi

emnyebabkan hemoroid. progesteron menyebabkan relaksasi dinding vena dan

usus besar. Selain itu, pembesaran uterus secara umum mengakibatkan

peningkatan tekanan pada vena rectum secara spesifik. Pengaruh hormon

progesteron dan tekanan yang di sebabkan oleh uetrus menyebabkan vena-vena

padarektum mengalami tekanan yang lebih dari biasanya. Asuhan yang dilakukan

bidan yaitu mecengah terjadinya hemoroid, dengan cara yaitu :

b) Hindari memaksakan mengejan saat defekasi jika tidak ada rangsangan

untuk mengedan.

c) Mandi berendam ( hangatnya air tidak hanya memebri kenyamanan, tetapi

juga meningkatkan sirkulasi peredaraan darah)

d) Anjurkan ibu untuk memasukan kembali hemoroid di dalam rectum.

e) Lakukan latihan untuk mengecangkan perineum (kegel). (Husin Farid,

2014)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

14

c. Sesak Nafas

Peningkatan ventilasi yang menyertai kehamilan sering di angap sebagai

sesak nafas. Sesak nafas merupakan salah satu keluhan yang serin di alamiibu

(70%) pada kehamilan trimester III yang di mulai pada 28-31 minggu. Sekitar

75% wanita hamil mengalami sesak nafas saat beraktivitas pada usia kehamilan

30 minggu.sesak nafas yang berlangsung pada saat istirahat atau beraktivitas yang

ringan sering di sebut sebagai sesak nafas yang normal. Hal ini di sebabkan oleh

meningkatkanya usaha bernafas ibu hamil

Keluahan sesak nafas juga dapat terjadi karena adanya perubahan pada

volume paru yang terjadi akibat perubahan amatomi toraks selama kehamilan.

Dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan semakin

memengaruhi keadaan diafragma ibu hamil, di man diafragma terdorong ke atas

sekitar 4 cm di sertai pergerkan ke atas tulang iga. Asuhan yang dilakukan bidan

yaitu mecengah terjadinya Sesak nafas, dengan cara yaitu dengan penanganan

sesak nafas pada usia kehamian lanjutini dapat di lakukan secerah sederhana

dengan mengunakan anjuran ibu untuk mrngurangiaktivitas berat lain berlebihan,

di samping itu ibu hamil perlu memperhatikan posisi pada saat duduk dan

berbaring. Di sarankan agar ibu hamil mengatur posis duduk dengan pungung

tegak, jika perlu di sangga dengan bantal pada bagian pungggung, mengindari

posisi tidur terlentang karena dapat menakibatkan terjadinya ketidakseimbangan

ventilasi pervusi akibat tertekanyavena(Suppin Hipotrnstion Sindrom).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

15

d. Nyeri punggung

Rasa nyeri pada bagian pungung atau low back pain dialami 20%-25% ibu

hamil. Keluhan ini di mulai pada usia kehamilan 12 minggu dan akan meningkat

pada saat usia kehamilan 24 minggu hingga menjelang persalinan. Rasa nyeri

sering dirasakan ibu pada waktu malam hari. (Husin, 2014)

Seiring bertambahnya usia kehamilan dan perkembangan janin yang

menyebabkan muatan dalam uterus bertambah, menjadikan uterus terus

membesar. Pembesaran uterus ini akan memaksa ligamen, otot-otot, serabut

syaraf dan punggung teregangkan, sehingan beban tarikan punggung kearah depan

akan bertambah dan menyebabkan nyeri punggung pada ibu hamil. Selain dari

perubahan uterus yang mengakibatkan perubahan struktur dan postur otot-otot

tubuh. Pengaruh hormon pun menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh. (Husin,

2014)

e. Bengkak kaki

Bengkak atau odema adalah penumpukan atau retensi cairan pada daerah

luar sel akibat dari perpindahnya cairan intraseluler ke ekstraseluler. Odema adala

pada kaki biasa di keluhkan pada usia kehamilan 34 minggu hal ini di karenakan

tekanan uetrus yang semakin meningkat dan memengaruhi sirkulasi cairan.

Dengan bertambahnya tekanan uterus dan tarikan gravitasi menyebabkan retensi

cairan semakin besar. Asuhan yang dilakukan bidan yaitu mecengah terjadinya

bengkak kaki, dengan cara menganjurkan ibu utnuk memperbaiki sikap tubuhnya

terutama saat tidur dan duduk, hindari mengenakan pakaian ketat dan berdiri

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

16

lama, duduk tanpa adnaya sandaran, melakukan latihan ringan dan berjalan secara

teratur utnuk memfasilitas peningkatan sirkulasi, kenakan penyokong

abdomenmatenal atau korset untik menghilangkan tekanan pada vena panggul,

menganjurka ibu untuk mengunakan stocking untuk dapat membantu

meringankan tekanan yang memperberat kerja dari pembuluh vena sehinga dapat

mencegah terjadinay varises, melakukan senam kegel utnuk mengurangi varises

vulva atau hemoroid utnuk meningkatkan sirkulasi darah, gunaka kompres es di

daerah vulva untuk mengurangi pembengkakan, melakukan mandi air hangat

untuk menenangkan. (Husin Farid, 2014)

f. Ganguan Tidur Dan Mudah Lelah

Pada trimester III, hampir semua wanita mengalami ganguan tidur. Cepat

lelah pada kehamilan di sebabkan oleh nokturia (sering berkemih di malam hari),

terbangun di malam hari dan menganggu tidur yang nyenyak. Wanita hamil yang

mengalami insomnia di sebabkan ketidaknyamanan akibat uetrus yang membesar,

ketidak nyamanan lain selama kehamilan dan pergerkan janin, terutama jiak janin

aktif. Asuahan kebidanan Asuhan yang dilakukan bidan yaitu mecengah

terjadinya ganguan tidur dan mudah lelah, dengan cara yaitu Mandi air hangat,

minum air hangat, contohnya susu sebelum tidur, melakukan aktivitas yang tidak

menimbulkan stimulus sebelum tidur. (Husin Farid, 2014)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

17

g. Nyeri perut bawah

Nyeri perut bawah di keluhkan oleh sebagian besar ibu hamil. Keluhan ini

dapat bersifat fisiologis dan beberapa lainya merupakan tanda adanya bahaya

dalam kehamilan. Secara normal nyeri perut bagian bawah dapat di sebabkan oleh

muntah yang berlebihan dan konstipasi yang di alami ibu dalam kehamilannya.

Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya kontraksi brakton

hicksjuga memengaruhi keluhan ibu terkaitdengan nyeri pada perut bagian bawah.

(Husin Farid, 2014)

h. Heartbun

Perasaan panas pada perut atau heartbuns atau pirosis di definisikan

sebagai rasa terbakar di saluran pencernaan bagian atas, termasuk tengorokan.

Heartbun merupakan keluhan saluran pencernaan merupakan keluhan yang

disebabkan oleh peningkatan kadar progesteronatau meningkatnya metabolisme

yang menyebabkan relaksasi dari otot polos, sehingga terjadi penurunan pada

irama dan pergerakan lambung dan penurunan tekanan pada spinkter esofagus

bawah. sealam kehamilan, spinkter esofagus bawah bergeser ke rongga dada(pada

daerah yang bertekanan negatif), yang menungkinkan untuka makanan dan asam

lambung untuk lolos dari daerah lambung ke esofagus, yang menyebabkan

peradangan pada esofagus dan adanya sensasi terbakar.

Tekanan pada uterus yang semakin membesar pada isi lambung juga dapat

memperburuk keluhan panas perut. Panas perut juga dapat disebabkan oleh obat-

obatan yang dikonsumsi selama kehamilan, salah satu contohnya adalah

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

18

antiemetik asuhan kebidanan mengubah gaya hidup dan pola nutrisi yaitu dengan

menghindari berbaring alam waktu 3 jam setelah makan, mengurangi atau

menghindari makanan yang dapat merangsang terjadinya refluks seperti makanan

yang pedas dan berminyak, tomat, jeru yang sangat asamminuman bersoda dan

zat-zat seperti kafein. (Husin Farid, 2014)

i. Kontraksi braxton hicks

Pada saat trimester III , kontraksi dapat terjadi setiap 10-20 menit.

Kontraksi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan dapat menjadi penyebab

persalinan palsu. (Husin, 2014)

4. Asuhan yang Diberikan pada TM III

Menurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu

pada usia 27-42 minggu, diantaranya :

a. Pemantauan penambahan BB berdasarkan IMT ibu

b. Pemeriksaan TD

c. Pemeriksaan TFU dan TBJ

d. Menentukan letak janin dengan palpasi abdomen

e. Melakukan pemeriksaan DJJ

f. Deteksi terhadap masalah psikologi dan berikan dukungan selama kehamilan

g. Senam hamil

h. Deteksi pertumbuhan janin terhambat dengan palpasi abdomen

i. Mengurangi keluhan akibat ketidaknyamanan TM III

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

19

j. Deteksi dini komplikasi pada TM III dan melakukan tindakan kolaborsi dan

rujukan

k. Melibatkan keluarga dalam setiap asuhan

l. Persiapan laktasi

m. Persiapan persalinan

n. Memberitahu tanda-tanda persalinan

o. Melakukan kolaborasi pemeriksaan USG jika ditemukan kelainan letak janin,

letak plasenta atau penurunan kesejahteraan janin Lakukan rujukan jika

ditemukan tanda-tanda paologi pada TM III.

5. Kebutuhan Kesehatan Ibu

a. Edukasi kesehatan bagi ibu hamil

Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk

memberikan informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil, dan keluarganya

termasuk rencana persalinan(dimana, dana, pendamping, dan sebagainya) dan cara

merawat bayi. Beberapa informasi penting tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan Nutrisi ibu hamil

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) konsumsi tambahan energi dan

protein yang harus diperoleh ibu hamil sebagai berikut: pada trimester I

sebesar 100 kalori dan 17 gram protein, trimester II sebesar 300 kalori

dan 17 gram protein, dan trimester III sebesar 300-500 kalori dan 17

gram protein.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

20

Satu langkah paling penting yang dapat diambil untuk mempertahankan

kesehatan dan mencegah penyakit kronis adalah mempertahankan berat

badan yang sehat. Untuk ibu hamil harus dilakukan pengukuran LILA

dan pemantauan berat badan. Pengukuran LILA bertujuan untuk

skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronik (KEK). Sedangkan

pemantauan berat badan dilakukan pada ibu setiap kali kunjungan

antenatal untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

(Prawirohardjo, 2009)

2) Kalori

Kebutuhan kalori pada ibu hamil adalah sebesar 2500 kalori per hari.

Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam

memenuhi kebutuhan janin. (Prawirohardjo, 2009)

3) Asam folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali

lipat selama hamil. Jenis makanan yang banyak mengandung asam

folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam dan

aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai).

Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Asam folat

sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama

setelah kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak dibentuk

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

21

pada minggu pertama kehamilan. Jumlah asam folat yang dibutuhkan

oleh ibu hamil adalah 400 mikrogam perhari. (Prawirohardjo, 2009)

4) Kalsium

Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%, oleh

karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama

kalsium adalah susu dan hasil olahanya, udang, sarang burung, sarden

dalam kaleng, dan beberapa makanan nabati, seperti sayuran warna

hijau tua dan lain-lain. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram

perhari yang berguna untuk pertumbuhan janin, terutama bagian

pegembangan otot dan rangka. (Prawirohardjo, 2009)

5) Kebutuhan Istirahat

Aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan sering

merasa lelah daripada sebelum waktu hamil. Rasa letih meningkat

ketika mendekati akhir kehamilan. Setiap wanita hamil menemukan

cara yang berbeda mengatasi keletihannya salah satunya adalah dengan

cara beristirahat atau tidur sebentar disiang hari. Pola istirahat yang

sangat dianjurkan bagi seorang ibu hamil yaitu: tidur malam sedikitnya

6-7 jam dan siang hari minimal 1-2 jam. (Husin, 2014)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

22

6) Imunisasi

Imunisasi yang diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk

mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus

diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal

1 bulan diberikan pada trimester II atau akhir trimester III (Husin,

2014:)

7) Zat besi

Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan

oksigensasi jaringan yang di peroleh dari pengikatan dan pengantaran

oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah. Untuk menjaga

konsentrasi hemoglobin yang normal, di perlukan asupan zat besi bagi

ibu hamil dengan jumlah 60 mg/perhari terutama setelah trimester

kedua. Bila tidak di temukan anemia pemberian besi perminggu cukup

adekuat (Husin, 2014)

`8) Olah raga saat hamil

Pelaksanaan olah raga saat hamil, merupakan masalah kontrovensi yang

perlu pertimbangan. Olahraga mutlak dikurangi bila dijumpai:

a) Sering mengalami keguguran

b) Persalinan belum cukup bulan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

23

c) Pada mereka yang mempunyai riwayat persalinan sulit

d) Pada kasus infertilitas

e) Usia saat hamil relatif tua (primi tua)

f) Hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan cairan.

Aktifitas yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk

ketenangan dan mendapatkan udara segar. (Manuaba, 2010)

6. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 10T

Departemen kesehatan RI tahun 2009. Pelayanan atau asuhan standar

minimal 10 T adalah sebagai berikut:

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

b. Pemeriksaan Tekanan darah

c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan aTas)

d. Pemeriksaan Tinggi fundus uteri (puncak rahim)

e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid

(TT) bila diperlukan.

g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

h. Test laboratorium (rutin dan khusus)

i. Tatalaksana kasus

j. Temu wicara (bimbingan konseling), termasuk juga Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

24

Tabel 1

Pemeriksaan Antenatal Care

Fisik Umum Pemeriksaan

Luar

Pemeriksaan

Dalam

Laboratori

um

Kunjungan pertama :

1) Tekanan darah

2) Suhu badan

3) Nadi

4) Pernafasan

5) Berat badan

6) Tinggi badan

7) Muka: Edema, pucat

8) Mulut&gigi : kebersihan,

karies, tonsil, paru

9) Tiroid/gondok

10) Tulang

belakang/punggung :

11) Skoliosis

12) Payudara : puting susu,

tumor

13) Abdomen: bekas operasi

14) Ekstremitas:

15) Edema, varises, reflek

patella

16) Costovertebral angle

tenderness (CVAT)

17) Kulit: kebersihan/penyakit

kulit

Kunjungan berikut :

1) Tekanan darah

2) Berat badan

3) Edema

4) Masalah dari kunjungan

pertama

Pada setiap

kunjungan :

1) Mengukur

tinggi fundus

uteri

2) Palpasi untuk

menentukana

letak janin

3) (atau lebih 28

minggu)

4) Auskultasi

detak jantung

janin

Pada kunjungan

pertama:

Pemeriksaan

vulva/perinium

untuk:

1) Varises

2) Kondiloma

3) Edema

4) Hemoroid

5) Kelainan lain

Pemeriksaan

dengan speculum

untuk menilaii:

1) Serviks

2) Tanda-tanda

infeksi

3) Cairan dari

ostium uteri

Pemeriksaan untuk

menilai:

1) Serviks

2) Uterus

3) Adneksa

4) Bartholini

5) Skena

6) Uretra

Bila usia kehamilan

<12 minggu

Kunjungan

pertama:

Darah :

1) Hemogl

obin

2) Glukosa

3) VDRL

Urin :

1) Warna,b

au,

kejernih

an

2) Protein

3) Glukosa

4) Nitrit/L

EA

Sumber : Prawirohardjo Sarwono, 2009, halaman 92-93.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

25

Tabel 2

Diagnosa Kehamilan

Kategori Gambaran

1) Kehamilan

normal.

2) Kehamilan

dengan masalah

khusus.

3) Kehamilan

dengan masalah

kesehatan yang

membutuhkan

rujukan untuk

konsultasi dan

atau kerjasama

penanganannya.

4) Kehamilan

dengan kondisi

kegawatdaruratan

yang

membutuhkan

rujukan segera.

1) Ibu sehat, tidak riwayat obstetri buruk ukuran

uterus sama/sesuai usia kehamilan pemeriksaan

fisik dan laboratorium normal.

2) Seperti masalah keluarga atau psikososial,

kekerasan dalam rumah tangga dan kebutuhan

finansial.

3) Seperti hipertensi, anemia berat, preeklamsi,

pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran

kemih, penyakit kelamin dan kondisi lain-lain yang

dapat memburuk selama kehamilan.

4) Seperti perdarahan, eklamsi, ketuban pecah dini,

atau kondisi-kondisi kegawatdaruratan lain pada

ibu dan bayi.

Sumber : Sarwono Prawirohardjo, 2009, Jakarta, halaman 94.

7. Tanda-tanda Bahaya dalam Kehamilan

a. Perdarahan Vagina

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa

awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau

spotting di sekitar waktu pertama terlambat haid. Hal ini karena terjadinya

implantasi. Pada waktu lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin

pertanda dari serviks yang rapuh (erosi), mungkin normal atau disebabkan oleh

infeksi.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

26

Perdarahan vagina yang terjadi pada wanita hamil dapat dibedakan

menjadi 2 bagian :

1) Pada awal kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan ektopik

terganggu.

2) Pada akhir kehamilan : solusio plasenta dan plasenta previa. (Romauli,

2011)

b. Sakit Kepala yang Hebat, Menetap dan Tidak Hilang

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan yang biasa disebabkan oleh

pengaruh hormone dan keletihan.

Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit

kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat adalah salah satu

gejala preeklampsi.Preeklampsi biasanya juga disertai dengan penglihatan tiba-

tiba hilang/kabur, bengkak/oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada

epigastrium. (Romauli, 2011)

c. Nyeri Abdomen yang Hebat

Nyeri abdomen yang dimaksud adalah yang tidak berhubungan dengan

persalinan normal.Merupakan nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah

beristirahat bisa berarti appendicitis, abortus, penyakit radang panggul, persalinan

preterm, gastritis dan infeksi kandung kemih. Nyeri abdomen bagian bawah dapat

bersifat:

1) Nyeri kuat, terus-menerus dalam 3 bulan pertama. Mungkin bisa disebabkan

oleh kehamilan diluar kandungan yaitu didalam tuba fallopi (saluran sel telur)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

27

yang dikenal dengan kehamilan ektopik terganggu. Tanda dan gejala

kehamilan ektopik terganggu ini adalah:

a) Terlambat datang bulan.

b) Nyeri perut bagian bawah disatu sisi.

c) Perdarahan yang sedikit dari liang vagina.

d) Pusing, TD menurun, dan nadi meningkat.

e) Abdomen ibu terasa tegang.

2) Nyeri kuat yang berdenyut-denyut (seperti kram) pada 6 bulan pertama

kehamilan bisa berarti abrtus/ keguguran.

3) Nyeri kuat, terus-menerus di akhir kehamilan. Bisa berarti terjadi robekan

plasenta dari dinding rahim. Ini sangat berbahaya dan mengancam jiwa ibu.

4) Nyeri yang berdenyut-denyut disekitar bulan ke-7 atau 8 bisa berarti akan

mengalami persalinan yang lebih cepat. (Romauli, 2011)

d. Bayi Kurang Bergerak Seperti Biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6.

Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur

gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam

periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu sebanyak 10

kali. (Romauli, 2011)

e. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/ vagina setelah

kehamilan berusia 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

28

proses persalinan. Pecah selaput ketuban bisa terjadi pada kehamilan preterm

sebelum 37 minggu, maupun aterm. (Prawirohardjo, 2009)

f. Muntah Terus-menerus ( Hiperemesis Gravidarum)

Terdapat muntah yang terus-menerus yang menimbulkan gangguan

kehidupan sehari-hari dan dehidrasi. Gejala-gejala hiperemesis lainnya:

1) Nafsu makan menurun dan berat badan menurun

2) Nyeri daerah epigastrium.

3) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat.

4) Lidah kering.

5) Mata Nampak cekung. (Romauli, 2011)

B. Kehamilan dengan anemia

1. Pengertian anemia pada kehamilan

Anemia merupakan penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen

yang disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah atau berkurangnya

konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah (Husin, 2014)

Salah satu masalah kesehatan dalam kehamilan yang perlu diwaspadai

adalah anemia . anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah menurun atau

menurunnya hemoglobin,sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang (Varney H,

2006).

Anemia dalam kehamilan menjadi masalah nasional karena mencerminkan

nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

29

terhadap kualitas sumber daya manusia karena anemia akan berdampak pada

kehamilan seperti menyebabkan abortus, persalinan prematuritas tinggi,

hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, ketuban pecah dini, kematian

intrauterine, cacat bawaan pada janin, dan berat badan rendah, gangguan his, kala

satu memanjang, retensio plasenta, perdarahan post partum, terjadinya sub

involusi uterus, infeksi puerperium (Manuaba, 2010).

Menurut Sarwono Prawirohardjo anemia adalah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin dibawah 11g/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada

trimester 2. Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester

dua.

2. Patofisologi

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor antara lain :

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin

dan rahim

b. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa peubahan

peredaran darah yaitu volume darah semakin meningkat dan

jumlah darah lebih besar daripada pertumbuhan sel darah,

sehingga terjadi pengenceran darah (hemodulasi). Dengan

puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu . serum darah (

volume darah bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

30

bertambah sekitar 20% bertambahnya hemodulasi darah mulai

tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu. (Manuaba 2010:93)

Dalam kehamilan terjadi peningkatan plasma yang

mengakibatkan meningkatnya darah volume darah ibu.

Peningkatan plasma tersebut tidak mengalami keseimbangan

dengan jumlah sel darah merah sehingga mengakibatkan

terjadinya penurunan darah hemoglobin . pada ibu yang

sebelumnya telah menderita anemia, hemodulasi

mengakibatkan kadar Hb dalam tubuh ibu semakin encer .

akibatnya transport O2 dan nutrisi pada sel akan terganggu dan

akan menyebabkan terjadinya gejala Lemah,letih, lesu dan

mengantuk (Husin, 2014)

3. Penyebab terjadinya anemia

Penyebab paling umum dari anemia adalah Kekurangan zat besi,

defisiensi zat- zat nutrisi, kurangnya asupan zat besi dan protein dari

makanan, gangguan penyerapan pada pencernaan, meningkatnya

kebutuhan zat besi vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam folat,

kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal, perdarahan kronik,

penghancuran sel darah merah, kehilangan darah akibat perdarahan

dalam atau siklus haid wanita, penyakit kronik : TBC, Paru, Cacing Usus

. Anemia defisiensi besi pada ibu hamil disebabkan oleh bertambahnya

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

31

volume plasma darah ibu tanpa diimbangi oleh penambahan massa

normal hemoglobin ibu (Husin, 2014)

4. Jenis-Jenis Anemia

Menurut Sarwono Prawirohardjo anemia dapat digolongkan menjadi :

a. Anemia Defisiensi Besi (Fe)

Anemia yang disebabkan kekurangan zat besi kekurangan ini

disebabkan kurangnya pasokan unsur besi dalam makanan dan

terlampau banyak zat besi yang keluar dari badan (misalnya

perdarahan). Tanda dan gejala anemia tipe ini adalah rambut rapuh dan

halus , kuku tipis ,rata dan mudah patah, lidah tampak pucat, licin dan

mengkilat berwarna merah daging ,pecah-pecah yang disertai

kemerahan disudut mulut.

b. Anemia Megaloblastik

Anemia yang disebabkan kekurangan asan folat. Gejala yang tampak

adalah diare dan kehilangan nafsu makan

c. Anemia Hipoplastik

Anemia yang disebabkan karena hipofungsi sumsum tulang belakang

kurang mampu membuat sel-sel darah baru

d. Anemia Hemolitik

Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang

lebih cepat dari pembuatannya. Ibu dengan anemia hemolitik biasanya

sulit hamil, jika hamil, biasanya akan terjadi anemia berat

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

32

5. Gejala pada anemia

Untuk mengenali adanya anemia kita dapat melihat dengan adanya gejala-

gejala seperti keluhan letih, lemah, lesu, dan loyo yang berkepanjangan

merupakan gejala khas yang menyertai anemia. Selain gejala-gejala tersebut

biasanya juga akan muncul keluhan sering sakit kepala, sulit konsentrasi, muka-

bibir-kelopak mata tampak pucat, telapak tangan tidak merah, nafas terasa pendek,

kehilangan selera makan serta daya kekebalan tubuh yang rendah sehingga mudah

terserang penyakit. Jika anemia bertambah berat bisa menyebabkan stroke atau

serangan jantung. Pada hamil muda sering terjadi mual muntah yang lebih hebat.

(Pratiwi,2019:86)

6. Diagnosis Anemia pada Kehamilan

Penegakan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan

anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,

mata berkunang – kunang, dan keluhan mual – muntah lebih hebat pada hamil

muda.Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan

alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai

berikut :

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

33

Tabel 3

Klasifikasi Anemia

Kadar Hemoglobin Kriteria

Hb 11 g% Tidak anemia

Hb 9-10 g% Anemia ringan

Hb 7-8 g% Anemia sedang

Hb <7g % Anemia berat

Sumber : Manuaba dkk, 2010, halaman 239.

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu

pada trimester I dan trimester II. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu

hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90

tablet pada ibu – ibu hamil dipuskesmas (Kemenkes RI, 2013)

a. Penggolongan anemia

1) Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi)

2) Anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B)

3) Anemia hemolitik (pemecahan sel – sel darah lebih cepat dari

pembentukan)

4) Anemia hipoplastil (gangguan pembentukan sel – sel darah)

7. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki – laki karena terjadi

menstrulasi dengan perdarahan sebanyak 50 sampai 80cc setiap bulan dan

kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Di samping itu, kehamilan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

34

memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan

membentuk sel darah merah janin dan plasenta.

Semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan

makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Sebagai gambaran

berapa banyak kebutuhan zat besi pada setiap kehamilan perhatikan bagian berikut :

Tabel 4

Kebutuhan Zat Besi

Kebutuhan Zat Besi dalam

Tubuh

Jumlah Kebutuhan

Meningkat kan sel darah

merah ibu

500 mg Fe

Terdapat dalam plasenta 300 mg Fe

Untuk darah janin 100 mg Fe

Jumlah 900 mg Fe

Sumber :Manuaba dkk, 2010, halaman 238.

Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan

menguras zat besi tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan

berikutnya (Manuaba, 2010). Menurut Dictary Reference Intake kebutuhan

zat besi pada ibu hamil eningkat 18mg/hari pada wanita dewasa menjadi 27

mg/hari pada ibu hamil (Husin, 2014). Menurut World Health Organization

(WHO) merekomendasikan agar setiap ibu hamil mengkonsumsi

suplementasi Fe 60mg per hari selama 6 bulan. Jika tidak dapat

mengkonsumsi selama 6 bulan dosisnya dinaikkan menjadi 120 mg per hari

atau melanjutkan mengkonsumsi hingga 3 bulan postpartum (Husin, 2014)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

35

8. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin

Pengaruh anemia terhadap kehamilan yaitu dapat menjadi abortus,

persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,

mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6g %), bahaya saat

persalinan yaitu terjadi gangguan His (kekuatan mengejan), kala I dapat

berlangsung lama, partus lama pada kala dua sehingga dapat melelahkan dan

sering memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri padat diikuti relasio

plasenta, dan perdarahan postpartum karena atonia.

Pada kala nifas dapat terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan

post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI berkurang,

terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan. Anemia kala nifas,

mudah terjadi infeksi mamae.

Bahaya anemia terhadap janin yaitu dapat terjadi gangguan dalam bentuk

abortus, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan

anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah dapat mendapat infeksi sampai

kematian perinatal, dan intelegensia rendah.(Manuaba, 2010).

Bahaya selama kehamilan adalah dapat terjadi abortus, persalinan

prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi

infeksi, mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%), mola hidatidosa, hiperemesis

gravidarum, perdarahan antepartum, Ketuban Pecah Dini (KPD)

Bahaya Terhadap Janin dapat menyebabkan gangguan dalam bentuk :

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

36

Abortus, terjadi kematian intra uterin, persalinan prematuritas tinggi, berat badan

lahir rendah, kelahiran dengan anemia dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah

mendapat infeksi sampai kematian perinatal, inteligensia rendah

9. Komplikasi Anemia pada kehamilan

Anemia memiliki banyak komplikasi terhadap ibu termasuk gejala

kardiovaskuler, menurunnya kinerja fisik dan mental, penurunan fungsi

kekebalan tubuh dan kelelahan. Dampak terhadap janin termasuk pertumbuhan

Janin dalam rahim,prematuritas,kematian janin dalam rahim, pecahnya

ketuban, cacat pada persarafan dan berat badan lahir rendah. Anemia akibat

dari defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan anenchepal atau cacat saat

pembentukan saraf bayi selama perkembangan. (Husin, 2014)

Menurut Manuaba (2010) bahaya yang dapat ditimbulkan akibat anemia

yaitu terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin

dalam rahim, mudah terjadi infeksi , ancaman ekompesasi kordis ( Hb <6 gr %)

molahidatosa, hiperemisis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah

dini (Manuaba, 2010)

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

37

10. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan

Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan

pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan

umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan

laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi

parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah.

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat.

Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan

Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengkonsumsi

suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan mengatasi anemia.

Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen penambah zat besi

saja. Yang paling penting harus dilakukan adalah menjaga pola makan yang baik

dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang

berperan penting dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari

daging, sayuran hijau dan susu. (Manuaba I.B.G, 2010, hal.240)

11. Penatalaksanaan anemia pada ibu hamil

Sebagai seorang bidan yang dilakukan adalah dengan melakukan asuhan

pencegahan terjadinya anemia , melakukan pentalaksanaan pada anemia ringan .

serta melakukan upaya kolaborasi dan rujukan pada kasus anemia lanjut . Asuhan

yang dapat dilakukan adalah :

a. Lakukan deteksi dini anemia pada kehamilan dengan memeriksakan

kadar Hb pada kunjungan awal kehamilan, terutama pada usia >24

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

38

minggu sebagai upaya pencegahan anemia pada saat terjadinya

hemodilusi

b. Kadar Hb ibu 11 gr/dl pada awal kehamilan sebelum usia kehamilan >

24 minggu ,tanpa disertai keluhan mual mual, maka anjuran ibu untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi dengan tambahan kalori sebesar 500kkal

serta pencegahan anemia dengan memakan-makanan yang mengandung

zat besi alami dan pemberian suplemen asam folat .

c. Jika ditemukan anemia pada akhir kehamilan trimester II jika kadar Hb

<11 gr/dl (9gr/dl-<11gr/dl) maka berikan tablet besi 60 mg/hari, vitamin

B12 dan vitamin C . jika pada setiap trimester didapati kadar Hb <9gr/dl

dan pada pemeriksaan kehamilan didapatkan gejala yang megarah pada

komplikasi penyerta pada anemia, maka lakukan penatalaksanaan lanjut

untuk penegakan diagnosa pasti dan mengetahui faktor penyebab

terjadinya anemia pada unit kesehatan yang lebih tinggi dan oleh tenaga

kesehatan yang berwenang

d. Memberikan anjuran perbaikan zat gizi yang cukup sehingga dapat

mencegah dan mengurangi kondisi anemia

e. Memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat

seperti hati, daging, kuning telur, susu, kacang-kacangan, serta sayuran

berwarna hijau seprti bayam, dan daun katuk.

f. Anjuran untuk menghindari konsumsi teh, kopi karena dapat

mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

39

g. Menyarankan ibu untuk memperbanyak minum disiang hari dan

mengurangi minum dimalam hari, menghindari minum yang

mengandung diuretik seperti teh, kopi dan buah buahan yang

mengandung banyak air seperti timun,semangka dan kubis

h. Memberitahu ibu bahwa ibu membutuhkan kalori 2500 dan penambahan

saat hamil 500 kalori yang bersumber dari ikan ,telur, daging ,dan

sebagainya serta

i. Memberitahu ibu bahwa ibu membutuhkan cairan 13 gelas/hari untuk

membantu penyerapan nutrisi, memperbaiki sistem pencernaan, dan

membantu mengatasi kepanasan dan pusing

j. Melakukan pengawasan antenatal secara rutin (Husin, 2014 :155).

C. Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Hemoglobin Pada Ibu

Hamil

Pisang mengandung vitamin dan mineral yang unggul dibandingkan dengan

buah lain, terutama untuk vitamin B6 , vitamin C, Kalium , serat dan mangan .

Hal ini karena pisang bermanfaat dalam mengendalikan tekanan darah tinggi

dan stroke, mengendalikan kadar gula darah, mencegah depresi dan stres, baik

daya pikir, mengobati radang pencernaan, serta baik bagi kesehatan mata

Pisang ambon merupakan buah yang kaya akan kandungan kalium. Kalium

merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung,

mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel,

mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, membantu

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

40

memperlancar pengiriman oksigen ke otak, serta membantu mengatur tekanan

darah.Konsumsi kalium banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam

cairan intraselular, sehingga cenderung menarik cairan dari berbagai

ekstraselular .

Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Kandungan kalium

berbagai jenis pisang berbeda-beda, rata-rata sebuah pisang ukuran sedang

dapat menyumbang kalium sebesar 440 mg per 100 gram. Berbeda halnya

dengan kalium, kadar natrium pada pisang sangat rendah. Rasio yang tinggi

antara kalium dan natrium pada pisang sangat menguntungkan untuk

mendukung proses relaksasi otot .Menurut anjuran untuk mengkonsumsi

kalium perhari adalah 2.000mg dan sebuah pisang dengan berat 120 gram,

mampu menyumbang kalium sebesar 560mg dari kebutuhan sehari.

Suplementasi besi berupa besi oral digunakan untuk profilaksis maupun

terapi. Besi oral biasanya merupakan besi non-heme. Besi oral bisa dalam

bentuk garam , namun yang paling banyak digunakan adalah garam ferro

disebabkan sifat-sifatnya yang baik seperti kelarutannya yang tinggi dalam

lambung, mudah diabsorbsi yaitu 3x dari penyerapan bila dalam bentuk ferri,

terutama pada keadaan perut kosong. Suplemen tersebut menyediakan zat besi

non-heme dan absorbsi akan banyak ketika ditelan dengan sumber vitamin C

yang mempermudah penyerapan. Efek pertama suplemen besi oral pada

sejumlah sel darah merah dan konsentrasi hemoglobin terjadi selama 2 minggu

.Besi non-heme terdapat didalam telur, serealia, kacang-kacangan, sayuran

hijau, dan beberapa jenis buah-buahan. Konsumsi sumber zat besi heme dan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

41

non-heme secara bermakna dapat meningkatkan penyerapan besi non-heme.

Salah satunya buah pisang merupakan sumber vitamin C yang dapat

meningkatkan optimalisasi penyerapan zat besi non-heme. Masih kurangnya

frekuensi konsumsi sumber vitamin ini, bisa menjadi salah satu penyebab

masih terdapatnya ibu hamil yang anemia meskipun telah dilakukan edukasi

gizi. Vitamin C berguna untuk membantu penyerapan besi sehingga absorbsi

akan lebih banyak dalam usus. Vitamin C atau asam askorbat memiliki sifat

berbentuk serbuk atau hablur, berwarna putih agak kekuningan, larut baik

dalam air, sukar larut dalam ethanol dan tidak larut dalam kloroform. Sensitif

terhadap cahaya sehingga bila terkena cahaya akan berubah warna menjadi

gelap. Angka kecukupan yang direkomendasikan untuk vitamin C adalah 75

mg untuk wanita. Pada manusia sehat kebutuhan vitamin C 400mg - 1000mg.

Pisang ambon berpengaruh terhadap hemoglobin pada ibu hamil karena pisang

mengandung zat kalium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C . Faktor-

faktor yang memengaruhi kadar hemoglobin seseorang tidak hanya dipengaruhi

oleh paparan Pb (timbal), kebiasaan minum teh setiap hari setelah makan,

mengkonsumsi alkohol serta merokok dapat memengaruhi kadar hemoglobin

Konsumsi teh setiap hari dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga akan

memengaruhi kadar hemoglobin. Beberapa faktor lain yang memengaruhi

kadar hemoglobin antara lain: usia, jenis kelamin, penyakit sistemik, dan pola

makan (Muslikah, 2017).

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

42

D. Senam pada kehamilan

1. Prinsip dasar senam hamil

Senam hamil merupakan terapi latihan gerakan untuk menjaga

stamina dan kebugaran ibu selama kehamilan dan mempersiapkan ibu

secara fisik maupun mental untuk menghadapi persalinan dengan optimal .

Untuk itu pengawasan kehamilan dan kesiapan fisik mental ibu diperlukan

untuk meningkatkan keselamatan ibu dan bayi selama menjalani proses

kehamilan, persalinan , nifas dan menyusui . senam hamil menjadi anjuran

wanita hamil agar proses persalinan dapat terlalui dengan lancar (Husin

,2014).

Senam hamil dapat dimulai pada usia 22 minggu dan dilakukan

atas nasehat dokter atau bidan. Anjuran senam hamil terutama ditujukan

pada ibu dengan kondisi kehamilan normal atau dengan kata lain tidak

terdapat keadaan keadaan yang mengandung resiko baik untuk ibu

maupun janin. Latihan-latihan yang dilakukan pada senam hamil memiliki

tujuan utama, yaitu ibu hamil memperoleh kekuatan dan tonus otot yang

baik, teknik pernafasan yang baik, dan power saat persalinan. Oleh karena

itu senam hamil terdiri atas tiga komponen inti, yaitu latihan

pernafasan,latihan penguatan, dan peregangan otot ,serta latihan

relaksasi(mengandung efek relaksasi pernafasam dan relaksasi pada otot

(Husin, 2014)

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian …repository.poltekkes-tjk.ac.id/846/5/BAB II.pdfMenurut Husin 2014, dasar dalam pemantauan TM III kehamilan yaitu pada usia 27-42

43

2. Manfaat senam hamil

a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik akibat kehamilan

b. Menguasai teknik pernafasan

c. Melakukan latihan kontraksi dan relaksasi

d. Mengurangi stress dan kecemasan

e. Pertumbuhan dan kesejahteraan bayi

(Husin, 2014)