bab ii tinjauan pustaka a. keberhasilan 1.repository.ump.ac.id/5564/3/bab ii.pdf · secara...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keberhasilan.
1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat
Menurut Poerwoko (2012:110) Terkait dengan pemberdayaan masyarakat,
keberhasilan dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan
ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan politis jenis. Ketiga
aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan yaitu: kekuasaan di
dalam‟ (power within), „kekuasaan untuk‟ (power to), „ kekuasaan atas‟ (power
over), dan „kekuasaan dengan‟ (power with).
Lebih lanjut, Poerwoko (2012:110) mengemukakan beberapa indikator
keberhasilan yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan program-program
pemberdayaan masyarakat mencakup :
a. Jumlah warga yang secara nyata tertarik dalam kegiatan yang dilaksanakan
b. Frekuensi kehadiran tiap-tiap warga pada pelaksanaan tiap jenis kegiatan
c. Tingkat kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh pertimbangan
atau persetujuan warga atas ide baru yang dikemukakan
d. Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan untuk
kelancaran pelaksanaan program kegiatan
e. Intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah
f. Meningkat kapasitas skala partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan
6
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
7
g. Berkurangnya masyarakat yang menderita sakit malaria
h. Meningkatnya kepedulian dan respon terhadap perlunya peningkatan kehidupan
kesehatan
i. Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang pelaksana
program kegiatan
j. Meningkatnya kemandirian kesehatan masyarakat.
2. Indikator Kinerja Program
Sebelum melakukan pemantauan, pengawasan, dan evaluasi terlebih dahulu
keberhasilan yang akan dicapai dalam pelaksanaan program harus diketahui,
indikator yang digunakan dalam program adalah:
a. Indikator input
Digunakan untuk mengukur jumlah sumberdaya (dana/anggaran, SDM,
peralatan/sarana prasarana, material lainnya) yang digunakan untuk mencapai
tujuan program
b. Indikator proses
Untuk menggambarkan perkembangan/aktivitas yang dilakukan/terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan (partisipasi, iuran wajib, kepengurusan kelompok)
c. Indikator keluaran
Untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu program, sejauh mana
terlaksana sesuai rencana. (proses pengembalian)
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
8
d. Indikator hasil
Untuk menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. (jumlah
kelompok yang ikut dalam kegiatan SPP, Jumlah pertumbuhan permodalan
pertahun)
e. Indikator dampak
Diketahui untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan umum dari program
(dampak kesejahteraan anggota kelompok setelah mengikuti kegiatan SPP)
(Pedoman Umum PNPM MD,2007 dengan modifikasi).
B. Pemberdayaan Masyarakat
1. Istilah dan Pengertian
Istilah pemberdayaan yang dalam bahasa inggrisnya “ empowerment”
terjemahan secara harfiahnya, yaitu “ pemberkuasaan “ atau juga “ pemberdayaan “
diartikan sebagai memberikan atau meningkatkan kekuasaan ( power ) keberdayaan
kepada masyarakat yang lemah. (Kartasasmita 1996:142)
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi
yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru
pembangunan yakni yang bersifat “ people-centered, participatory, empowering, and
sustainable” . (Kartasasmita 1996:142)
Awang (2010:45) menekankan dalam proses pemberdayaan masyarakat
diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia (di pedesaan), penciptaan
peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat., penciptaan peluang
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
9
berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis
usaha, kondisi wilayah yang pada giliranya dapat menciptakan lembaga dan system
pelayanan dari, oleh, dan untuk masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan
masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat.
Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain
memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat (Kartasasmita,
1996:144).
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan meningkatkan
kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan
keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak
untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang
dicapai (Pedoman Umum PNPM Mandiri, 2007).
Pemberdayaan adalah proses peningkatan daya (power) individu atau
kelompok yang tidak beruntung (Empowerment aims to increase the power of the
disadvantaged). (Syahriani, 2009:30)
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti
kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan
dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
10
daya/kekuatan dan atau proses pemberian daya/kekuatan dari pihak yang memiliki
daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. (Sulistiyani:2004:77).
2. Pemberdayaan Perempuan
Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang
bersenyawa dengan masyarakat dan yang membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan
mental, terdidik dan kuat, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi (Awang
2010:45)
Dengan pandangan itu, maka memberdayakan wanita adalah upaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu untuk melepaskan diri dari perangkap budaya, kemiskinan, dan
keterbelakangan, dengan kata lain, memberdayakan wanita adalah memampukan dan
memandirikan kaum wanita sebagai warga masyarakat yang sejajar dengan kaum
wanita. ( Kartasasmita:1996:206-207).
Peran wanita yang berwawasan gender dalam peningkatan penanggulangan
kemiskinan adalah pelibatan secara maksimal peran aktif kaum wanita dalam upaya
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dalam rangka mempercepat pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya. (Kartasasmita:1996:209)
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
11
C. Masyarakat Mandiri
Masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara
kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi. (Soetomo 2011).
Menurut Awang (2010:46) menegaskan, konsep masyarakat mandiri dapat di
operasionalisasikan menjadi beberapa indikator, yaitu :
1. Kemampuan masyarakat untuk mengusahakan, memelihara atau merawat segenap
sumber, asset, dan sarana yang ada, baik yang berbentuk fisik maupun non fisik.
2. Kemampuan masyarakat untuk bangkit kembali dari keaadaan jatuh atau mundur
sebagai akibat kekeliruan yang pernah ditempuhnya.
3. Kemampuan masyarakat untuk mengembngakan atau meningkatkan sumber, aset,
atau perataan yang ada.
4. Kemampuan masyarakat untuk memberi respon positif terhadap setiap perubahan
sosial yang berlangsung.
Upaya membentuk pemerintahan desa yang mandiri merupakan konsep
pemberdayaan masyarakat desa. Dengan asumsi apabila masyarakat desa berupaya
maka mereka mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri secara
mandiri. Awang (2010:36) mengatakan bahwa salah satu jalan untuk meningkatkan
keberhasilan masyarakat desa adalah dengan modernisasi, yaitu :
1. Menempatkan warga masyarakat desa dalam kedudukan yang sebenarnya sebagai
warga desa.
2. Mengusahakan agar corak kehidupan dan penghidupan warga desa dapat di
tingkatkan atas dasar pikiran yang logis, fragnatis dan rasional.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
12
3. Mengusahakan agar warga desa dapat lebih bersifat kreatif, dinamis dan fleksibel
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang di jumpai, sehingga dapat lebih
meningkatkan membangun.
Lebih lanjut Awang (2010:37) menyebutkan indikator masyarakat yang
telah berdaya antara lain :
1. Mempunyai kemampuan menjangkau dan menggunakan pranata dan sumber-
sumber yang ada di masyarakat.
2. Dapat berjalannya bottom up planning.
3. Kemampuan dan aktivitas ekonomi.
4. Kemampuan menyiapkan hari depan keluarga.
5. Kemampuan menyampaikan pendapat dan aspirasi tanpa adanya tekanan.
D. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
1. Pengertian Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi
dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan
pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi
masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan ( Pedoman
Umum PNPM Mandiri 2010 )
2. Tujuan PNPM Mandiri
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
13
a. Tujuan Umum PNPM Mandiri
Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara
mandiri
b. Tujuan Khususnya meliputi:
Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan
kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan pelestarian pembangunan
1) Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan
sumber daya lokal
2) Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolaan
pembangunan partisipatif
3) Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh
masyarakat
4) Melembagakan pengelolaan dana bergulir
5) Mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa.
6) Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya
penanggulangan kemiskinan perdesaan.
3. Prinsip Dasar PNPM Mandiri Perdesaan
Sesuai dengan Pedoman Umum, PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai
prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan
rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
14
mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip itu
meliputi:
a. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pengertian prinsip bertumpu pada
pembangunan manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang
berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada
pembangunan fisik semata.
b. Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan
kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi
negatif dari luar.
c. Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang
lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral
dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
dengan kapasitas masyarakat.
d. Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada
masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada
masyarakat miskin.
e. Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif
dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap
sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan
memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materil.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
15
f. Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan
gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan
dalam perannya.
Di setiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan
pembangunan, kesetaraaan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat
situasi konflik.
a. Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil
keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat
b. Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah
masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan
keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan
dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun
administratif
c. Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang
diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk
pengentasan kemiskinan
d. Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap
pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah
mempertimbangkan sistem pelestariannya
4. Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan
a. Lokasi Sasaran:
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
16
Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi seluruh kecamatan
perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan
tidak termasuk kecamatan-kecamatan kategori kecamatan bermasalah dalam
PPK/PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Kelompok Sasaran:
1) Masyarakat miskin di perdesaan,
2) Kelembagaan masyarakat di perdesaan,
3) Kelembagaan pemerintahan lokal.
5. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan PNPM-Mandiri pada dasarnya terbuka bagi semua
kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat
meliputi:
a. Penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan permukiman, sosial, dan
ekonomi secara padat karya;
b. Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar
perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana bergulir ini;
c. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia, terutama yang
bertujuan mempercepat pencapaian target
d. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran
kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta
penerapan tata kepemerintahan yang baik.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
17
6. Kriteria dan Jenis Kegiatan
Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan
yang memenuhi kriteria:
a. Lebih bermanfaat bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin
b. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan
c. Dapat dikerjakan oleh masyarakat
d. Didukung oleh sumber daya yang ada
e. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan
7. Jenis Kegiatan yang Didanai oleh PNPM
Usulan kegiatan yang dapat didanai dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat
diklasifikasikan atas 4 jenis kegiatan yang meliputi : (1) kegiatan pembangunan atau
perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek
maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga
miskin, (2) peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk
kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat, (3) Kegiatan peningkatan
kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang
berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal. 4) Penambahan permodalan
Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan (SPP). (Pedoman Umum PNPM
MD,2007).
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
18
E. Kegiatan Simpan Pinjam Untuk Kelompok Perempuan (SPP)
Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) merupakan
kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai
kegiatan simpan pinjam.
1. Tujuan dan Ketentuan
a. Tujuan Umum
Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan
simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro,
pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan
kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin
b. Tujuan Khusus :
1) Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial
dasar.
2) Memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga
melalui pendanaan modal usaha.
3) Mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan.
2. Ketentuan Dasar
a. Kemudahan, artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan
pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan .
b. Terlembagakan, artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang
sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang baku dalam pengelolaan simpanan
dan pengelolaan pinjaman.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
19
c. Keberdayaan, artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang
professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan
pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan.
d. Pengembangan, artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada
peningkatan pendapatan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi
masyarakat pedesaan.
e. Akuntabilitas, artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
3. Ketentuan Pendanaan BLM.
Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana yang disediakan
untuk mendanai kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) per kecamatan
maksimal 25 % dari alokasi BLM.
a. Sasaran, Bentuk Kegiatan dan Ketentuan Kelompok SPP
1) Sasaran Program
Sasaran program adalah rumah tangga miskin yang produktif yang
memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui
kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat.
2) Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal
kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana
simpanan dan pengelolaan dana pinjaman.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
20
b. Ketentuan kelompok SPP
Ketentuan kelompok SPP adalah:
1) Kelompok yang dikelola dan anggotanya perempuan, yang satu sama saling
mengenal, memiliki kegiatan tertentu dan pertemuan rutin yang sudah berjalan
sekurang-kurangnya satu tahun.
2) Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dana simpanan
dan dana pinjaman yang telah disepakati.
3) Telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana
pinjaman yang diberikan kepada anggota.
4) Kegiatan pinjaman pada kelompok masih berlangsung dengan baik.
5) Mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana.
c. Mekanisme Pengelolaan
Mekanisme tetap mengacu pada alur kegiatan program akan tetapi perlu memberikan
beberapa penjelasan dalan tahapan sebagai berikut :
1) MAD Sosialisasi
Dalam MAD Sosialisasi dilakukan sosialisasi ketentuan dan persyaratan untuk
kegiatan SPP sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan
SPP dan dapat memanfaatkan.
2) Musdes Sosialisasi
Dalam Musdes Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk
kegiatan SPP di tingkat desa sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami
adanya kegiatan SPP dan melakukan persiapan proses lanjutan.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
21
d. Musyawarah Dusun
Proses identifikasi kelompok melalui musyawarah di dusun/ kampung dengan
proses sebagai berikut :
1) Identifikasi kelompok sesuai dengan ketentuan tersebut di atas termasuk kondisi
anggota. Kader melakukan identifikasi perkembangan kelompok SPP dan
melakukan kategorisasi kelompok yang terdiri dari: Kelompok Pemula, Kelompok
Berkembang dan Kelompok Siap. Proses kategorisasi kelompok mengacu pada
ketentuan kategori perkembangan kelompok..
2) Rumah tangga miskin yang belum menjadi anggota kelompok agar dilakukan
tawaran dan fasilitasi untuk menjadi anggota kelompok sehingga dapat menjadi
pemanfaat.
3) Hasil musyawarah dusun dituangkan dalam berita acara dilampiri:
a) Daftar kelompok yang diidentifikasi,
b) Kelompok SPP dengan daftar pemanfaat yang diusulkan,
c) Peta sosial dan peta rumah tangga miskin,
d) Rekap kebutuhan pemanfaat.
e) Musyawarah Desa dan MKP
Musyawarah ini merupakan tahapan seleksi di tingkat desa adalah:
1) Penentuan Usulan Desa untuk kegiatan SPP melalui keputusan Musyawarah
Khusus perempuan (MKP). Hasil keputusan dalam MKP merupakan usulan
desa untuk kegiatan SPP.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
22
2) Hasil keputusan diajukan berdasarkan seluruh kelompok yang diusulkan dalam
paket usulan desa.
3) Penulisan Usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal
kelompok yang akan dikompetesikan di tingkat kecamatan.
4) Dalam penulisan usulan SPP paling tidak harus memuat hal sebagai berikut :
a) Sekilas kondisi kelompok SPP
b) Gambaran Kegiatan dan Rencana yang menjelaskan kondisi anggota, kondisi
Permodalan, kualitas pinjaman, kondisi operasional, Rencana Usaha dalam satu
tahun yang akan datang, Perhitungan Rencana Kebutuhan Dana,
c) Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi dengan peta sosial
dan peta rumah tangga miskin.
e. Verifikasi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses verifikasi kegiatan SPP adalah :
1) Penetapan Formulir Verifikasi.
Penetapan formulir verifikasi merupakan proses penyesuaian dengan contoh
format formulir yang telah tersedia. Contoh format formulir masih harus
disesuaikan dengan kondisi lokal namun tidak mengurangi prinsip dasar penilaian
dengan model CAMEL (Capital, Assets , Management, Earning dan Liquidity)
yaitu : penilaian tentang permodalan, kualitas pinjaman, manajemen, pendapatan
dan likuiditas. Contoh Formulir ada di formulir PTO. (Pedoman Umum PNPM
MD,2007).
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
23
F. Penelitian Yang Relevan
Tabel 2.1 Penelitian yang relevan
No Nama dan Tahun Tujuan
Penelitian
Metodologi
Penelitian
Kesimpulan
1 Nurhayati,
Keberhasilan
implementasi
program PNPM
mandiri
perkotaan di
kelurahan
arcawinangun,20
09
Mengetahui
keberhasilan
implementasi
program PNPM
mandiri
Perkotaan
Sampel : UPK dan
pihak yang terkait
pelaksanaan PNPM
Pengumpulan data:
wawancara,
observasi, dan
dokumentasi
Analisis data :
kualitatif interaktif,
Purpose sampling
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
manfaat serta daya
tangkap pelaksana menjadi
factor pendukung,
sedangkan pelaksanaan
program dapat dilihat pada
keberhasilan suatu
program
2 Mustika
Rihadini,
Efektifitas
PNPM mandiri
pedesaan pada
kelompok SPP di
kecamatan
Ranometo
kabupaten
Konawe selatan
propinsi
Sulawesi
Selatan,2012
Untuk
mendeskripsika
n efektifitas
pelaksanaan
PNPM MP
pada kelompok
SPP di
Kecamatan
Ranometo
Sampel : key
informan
Pengumpulan data :
Wawancara,
observasi,
dokumentasi
Analisis Data :
Deskriptif kualitatif
Efektifitas pelaksanaan
Program PNPM Mandiri
perdesaan pada kelompok
simpan pinjam perempuan
(SPP) di kecamatan
ranometo Kabupaten
konawe selatan propinsi
sulawesi tenggara pada
periode tahun 2010 sudah
cukup efektif namun
belum maksimal, dapat
dilihat darimekanisme
pelaksanaanya yang sudah
sesuai dengan petunjuk
operasional (PTO)
3 Gampang Edi
Kurniawan
Kajian
keberhasilan
pelaksanaan
program PNPM
Mandiri pada
Kelompok
Simpan Pinjam
Perempuan di
Desa
Pagebangan
Kecamatan
Karanggayam
Kabupaten
Kebumen
Untuk
mengetahui
keberhasilan
Pelaksanaan
PNPM Mandiri
pada Kelompok
Simpan Pinjam
Perempuan di
Desa
Pagebangan
Kecamatan
Karanggayam
Kabupaten
Kebumen
Sampel : Quota
Sampling
Pengumpulan Data:
observasi, angket
Analisis Data:
deskriptif Kualitatif
Tingkat keberhasilan
PNPM MP pada kelompok
SPP di Desa Pegebangan
masih tergolong rendah
hal tersebut bisa dilihat
dari belum terlaksananya
kegiatan SPP dengan baik
dilihat dari indikator
keberhasilan yang telah
tercantum pada buku
pedoman PNPM
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
24
G. Kerangka Pikir
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan meningkatkan
kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup,
kemandirian, dan kesejahteraannya.
Proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan
sumberdaya manusia (di pedesaan), penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan
keinginan masyarakat., penciptaan peluang usaha yang sesuai dengan keinginan
masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan
ekonomi rakyat. Dalam upaya memberdayakan masyarakat, di perlukan upaya untuk
memadukan berbagai kebijaksanaan dan program pembangunan yang tersebar di
berbagai sektor dan wilayah.
Untuk itu pemerintah mengeluarkan suatu program yang bertujuan untuk
mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan memberdayakan masyarakat, seperti
yang tertulis dalam (Pedoman Umum PNPM,2007). Mulai tahun 2007, Pemerintah
Indonesia mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri ini yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan,
serta PNPM Mandiri Wilayah Khusus dan Desa Tertinggal.
Dalam pelaksanaanya PNPM terbagi dalam empat jenis kegiatan, yang
meliputi kegiatan pembangunan, kegiatan peningkatan keterampilan,kegiatan
peningkatan kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan SPP.
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013
25
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan SPP peneliti berpedoman pada
indikator keberhasilan yang diperoleh dari Petunjuk Teknis Operasional PNPM
dimana dalam indikator keberhasilan tersebut meliputi input, keluaran, hasil, dan
dampak dari pelaksanaan program
Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pikir
Keberhasilan Program PNPM Pada Kelompok SPP
Masyarakat
kurang berdaya
PNPM
Indikator
keberhasilan
Program
1. Input 2. Proses 3. Keluaran 4. Hasil 5. Dampak
Keberhasilan
pelaksanaan
PNPM SPP
SPP
Ekonomi Lingkungan Sosial
Kajian Keberhasilan Pelaksanaan..., Gampang Edi Kurniawan, FKIP, UMP, 2013