bab ii landasan teori 2.1 kompetensi -...

19
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan peserta didik. Kompetensi menurut Wina Sanjaya, kompetensi ialah “penampilan atau unjuk kerja yang dapat dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai tujuan”. 1 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi ialah kemampuan untuk melaksanakan tugas atau kerja dalam upaya mencapai suatu tujuan. Kompetensi yang dimiliki oleh guru dapat berpengaruh pada kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Menurut Joko Susilo, “KTSP diolah dari standar isi dan standar kompetensi lulusan, dalam hal ini masih menekankan pada kompetensi-kompetensi tertentu dalam implementasinya disekolah”. 2 Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam tertuang dalam Undang-Undang dan Peraturan Menteri. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik terdapat pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah dan kurikulum. Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut peningkatan kualitas guru yang berbasis kompetensi. Kompetensi dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terwujud tindakan 1 Wina Sanjaya, 2006, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada Media Group; Jakarta. hlm. 145. 2 Muhammad Joko Susilo. op.cit. hlm 97.

Upload: hoangthuy

Post on 31-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kompetensi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan pada

kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan peserta didik. Kompetensi menurut

Wina Sanjaya, kompetensi ialah “penampilan atau unjuk kerja yang dapat

dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai tujuan”.1 Dari

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi ialah kemampuan untuk

melaksanakan tugas atau kerja dalam upaya mencapai suatu tujuan.

Kompetensi yang dimiliki oleh guru dapat berpengaruh pada kompetensi

yang dimiliki oleh peserta didik. Menurut Joko Susilo, “KTSP diolah dari

standar isi dan standar kompetensi lulusan, dalam hal ini masih menekankan

pada kompetensi-kompetensi tertentu dalam implementasinya disekolah”.2

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam tertuang dalam

Undang-Undang dan Peraturan Menteri. Sedangkan kompetensi yang harus

dimiliki oleh seorang peserta didik terdapat pada Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang tertuang dalam Peraturan

Pemerintah dan kurikulum.

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut

peningkatan kualitas guru yang berbasis kompetensi. Kompetensi dapat dimaknai

sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terwujud tindakan

1 Wina Sanjaya, 2006, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Kencana Prenada Media Group; Jakarta. hlm. 145. 2 Muhammad Joko Susilo. op.cit. hlm 97.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

2

cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen

pembelajaran. Menurut B.Uno, kemampuan dasar profesional guru dalam proses

pembelajaran meliputi :

“1. Kemampuan menguasai bahan bidang studi.

2. Kemampuan merencanakan program pengajaran.

3. Kemampuan melaksanakan program pembelajaran.‟‟3

2.2 Standar Kompetensi Guru

Standar kompetensi guru adalah :

“suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam

bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan

bagi seorang guru agar berkelayakan untuk memduduki

jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi dan

jenjang pendidikan”.4

Standar kompetensi guru bertujuan untuk “memperoleh acuan baku dalam

pengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam

meningkatkan kualitas proses pembelajaran”.5 Guru yang berkompeten dapat

menghasilkan lulusan yang berkompeten pula. Guru yang berkompeten adalah

guru yang dapat memenuhi empat kompetensi yang sudah ditetapkan pemerintah

pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007. Empat

kompetensi tersebut ialah “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial dan kompetensi profesional,”.6

3 Hamsyah B Uno. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bumi Aksara; Jakarta. hlm. 112.

4 http://endang965.wordpress. Com /2007/05 /20/standar-kompetensi-guru/. Diunduh pada

tanggal 20 januari 2014. 5 Ibid

6 Indonesia, op, cit, hlm .9.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

3

”Undang-undang No. 14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa :

“1. Kompetensi Pedagogik, berupa dalam mengelola interaksi

pembelajaran yang meliputi pemahaman dan pengembangan

potensi peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran serta sistem evaluasi pembelajaran.

2. Kompetensi Kepribadian, berupa kepribadian yang mantap,

berakhlak mulia, arif dan berwibawa yang meliputi

kemantapan pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan

kearifan, materi pelajaran secara luas dan mendalam yang

meliputi penguasaan matei keilmuan, penguasaan kurikulum

dan silabus sekolah, metode khusus pembelajaran bidang

studi serta pengembangan wawasan etika dan

pengembangan profesi.

3. Kompetensi Profesional, berupa mengasai materi, struktur

konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu. Menguasai standar kompetensi,

mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan

keprofesionalan secara keberlanjutan dan memanfaatkan

teknologi informasi untuk mengembangkan diri.

4. Kompetensi Sosial, berupa kemapuan yang dimiliki seorang

pendidik untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara

efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang

tua/wali murid dan masyarakat sekitar”.7

Kompetensi-kompetensi inilah yang harus dimiliki, dipelajari dan dikuasai

oleh seorang guru untuk menjadi guru yang profesional.

2.3. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi (SK) diambil dari Standar Isi mata pelajaran yang ada

dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). Manurut Muhammad Joko Susilo,

,,

standar kompetensi ialah kualifikasi kemampuan minimal

peserta didik menggambarkan penguasaan sikap,

pengetahuan dan ketrampilan yang diharapkan dicapai

pada setiap tingkat dan atau semester”.8

7 http://endang965.wordpress. Com /2007/05 /20/standar-kompetensi-guru/. diunduh pada

tanggal 20 januari 2014. 8 Kunanadar. 2007. Guru profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Raja Grafindo Persada; Jakarta. hlm. 305.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

4

Standar Kompetensi (SK) mengunakan kata kerja yang operasional atau

juga tidak operasional tergantung karakteristik bidang studi serta cakupan materi.

,,

kata kerja yang tidak operasional yang tidak digunakan

pada Standar Kompetensi antara lain adalah mengetahui

dan memahami. Sedangkan kata kerja yang operasional

adalah menafsirkan, menganalisis, membandingkan,

mendemonstrasikan dan lain sebaginya”.9

Standar kompetensi perlu dirumuskan secara ekplisit dalam keseluruhan

sistem pendidikan nasional. Mulyasa mengatakan

“standar kompetensi diperlukan agar tidak terjadi

penyimpangan dan kesalahan dalam memahami,

memaknai dan menetapkan kurikulum. Penetapan standar

kompetensi yang harus dicapai oleh setiap peserta didik

dapat mengurangi penyimpangan dan mengeliminasi

salah tafsir dalam penetapan kurikulum”.10

Stadar kompetensi dikembangkan dengan menganalisis struktur keilmuan

suatu bidang studi perkembangan psikologis siswa dan kebutuhan masyarakat.

Standar kompetensi harus dikuasai oleh guru juga dapat menentukan materi ajar,

alokasi waktu, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar yang

nantinya akan tertuang dalam silabus dan rencana pembelajaran.

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator adalah bagian yang

tidak terpisahkan dari Kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

merupakan kurikulum mandiri bersadarkan kebutuhan, potensi dan kepentingan

masyarakat daerah. Mata pelajaran yang disampiakan kepada peserta didik harus

didasarkan pada pengembangan silabus.

9 Indonesia. 2005. Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) /Sekolah Alyah

Kejuruan Pedoaman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi SMK/MAK

Dharma Bakti. Jakarta. hlm 27. 10

Mulyasa, op.cit. hlm. 22.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

5

”Silabus disusun berdasarkan standar isi yang

didalamnya bersikan identitas mata pelajaran, Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar, materi pokok

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar”.11

”kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu”.12

Pemahaman terhadap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujuan

Pembelajaran atau biasa disebut dengan indikator dan kurikulum oleh guru sangat

menentukan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Penyusunan

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan tujuan Pembelajaran (indikator)

ditentukan sebelum guru menentukan materi yang akan diajarkan kepada peserta

didik.

Jadi penguasaan standar kompetensi mata pelajaran yang diampu oleh

seorang guru yang berkompeten dapat menentukan arah pengembangan-

pengembangan peserta didik, melalui materi pelajaran yang diberikan oleh guru

mata pelajaran tersebut.

2.4. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah perincian lanjut dari standar kompetensi. Standar

Kompetensi yang disusun dilihat dari cakupan materi dan kata kerja yang

digunakan masih bersifat umum. Satandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang disusun harus selaras dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

11

Indonesia, 2008. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Model

Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas, Cipta Jaya, Jakarta, hlm. 763. 12

Ibid.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

6

Kompetensi Dasar ialah “sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik

dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator

kompetensi”.13

Kompetensi Dasar yang disusun harus jelas sehingga

memudahkan guru sendiri untuk mengartikan Standar Kompetensi sehingga

materi pembelajaran yang disampaikan dapat selaras dengan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL).

Cakupan materi dalam Kompetensi Dasar (KD) lebih sempit dibandingkan

dari Standar Kompetensi. Setiap Standar Kompetensi memiliki jumlah

Kompetensi Dasar (KD) yang berbeda-beda, tergantung kedalaman dan

penguasaan bidang studi. Selanjutnya Kompetensi Dasar dijabarkan kembali

dalam materi pokok dan pengalaman belajar. Dari materi pokok dan pengalaman

belajar inilah dijabarkan kembali menjadi indikator.

Sebelum menyusun Kompetensi Dasar, penyusunan harus terlebih dahulu

memperhatikan Standar Kompetensi materi pelajaran.

“ Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun

Kompetensi Dasar (KD) adalah :

Urutan berdasarkan hierarki konsep dan disiplin ilmu

dan atau tingkat kesulitan Kompetensi dasar.

Keterkaitan antara Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran.

Katerkaitan antara Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar antara mata pelajaran”.14

Jadi penguasaan Kompetensi Dasar dan materi pembelajaran oleh guru

dapat membantu guru mengajar sesuai dengan Standar Kompetensi pada silabus.

13

Indonesia Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, op.cit, hlm. 37. 14

Indonesia Undang-Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 Tahun 2005, op.cit. hlm.

899.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

7

Sehingga pembelajaran menjadi tepat pada arah yang diinginkan pada Standar

Kompetensi.

2.5. Indikator Pembelajaran

Tujuan pembelajaran bisa disebut dengan indikator pembelajaran Standar

Komperensi dan Kompetensi Dasar yang harus dijabarkan kembali kedalam

indikator-indikator yang siap dikembangkan dalam persipan pembelajaran dan

proses belajar mengajar dikelas. Indikator merupakan penanda pencapaian KD

yang ditandai oleh perubahan dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai

dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi

daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat

diobservasi.

Indikator menggunakan kata kerja operasional khusus yang terukur. „‟

indikator merupakan pencapaian yang disusun untuk menentukan pencapaian

kompetensi dasar‟‟.15

Indikator pembelajaran dapat menggambarkan hasil dari

penyusunan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Dalam penyusunan indikator pembelajaran, harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

“1. Indikator dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku yang

dapat diukur keberhasilanya.

2. Perilaku yang dapat diukur itu berorientasi pada hasil belajar

bukan pada proses belajar.

3. Sebaliknya setiap indikator hanya mengandung satu bentuk

perilaku.”16

15

Ibid. hlm.171. 16

Ibid.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

8

Selain penyusunan hal yang harus dipertimbangkan lainnya adalah cara

mengembangkan indikator yaitu sebagai berikut :

„‟ 1. Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja

yang digunakan dalam KD.

2. Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan Sekolah.

3. Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan

lingkungan daerah.”17

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan

indikator, yaitu :

„‟1. Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai

indikator.

2. Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-

kisi dan menulis soal yang di kenal sebagai indikator

soal.‟‟ 18

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata

kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal

yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata

kerja operasioanal yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan,

sikap dan keterampilan. Jadi penguasaan indikator pada mata pelajaran oleh guru

dapat membantu guru menggambarkan pencapaian keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran pada peserta didik.

17

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen. 2008. Pendidikan

Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. hlm. 3. 18

Ibid.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

9

2.6. Materi pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada

keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada

hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari silabus, yang disusun

berdasarkan

”standar isi yang didalamnya berisikan identitas mata

pelajaran. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD), materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan

sumber belajaran”.19

Hamzah B. Uno, secara garis besar mengemukakan materi pembelajaran

(instructional materials) adalah:

”pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus

dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan”.20

Peran tenaga pendidik (guru) dalam kegiatan pembelajaran disebuah

lembaga pendidikan masih relatif tinggi. Peran guru terkait dengan peran siswa

dalam belajar. Karena dalam pembelajaran siswa melaksanakan aktivitas yang

sangat bervariasi, misalnya mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru,

mengamati guru dalam mendemostrasikan, melakukan latihan, membaca,

menulis, menggambar, mengerjakan soal dan lain sebagainya. Hal tersebut

menghendaki peran guru yang lebih dari sekedar sebagai informatory atau

pencaramah di depan peserta didik.

19

Ibid, hlm. 893. 20

Hamsyah B Uno, op.cit. hlm. 8.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

10

Menurut Siddiq, materi pembelajaran adalah ”separangkat materi atau

sibstansi pelajaran yang disusun secara runtut dalam sistematis serta

menampilkan sosok utuh dari komptensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan

pembelajaran”.21

Dengan materi pembelajaran memungkinkan siswa untuk

mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis, sehingga secara

akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh / terpadu.

Materi Pembelajaran juga merupakan bahan atau sumber belajar yang

mengandung substansi kemampuan tertentu yang akan dicapai oleh siswa. Secara

garis besar materi ajar (instruktional material) mencakup pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi

yang ditetapkan.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran harus diajarkan atau

disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar

harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian

yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.

Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari

keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta

didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya

materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan

21

Djuuhar Siddiq, dkk. 2008. Pengembagan Bahan Ajar. Derektorat Jenderal Pendidikan

Tinggi DEPDIKNAS. hlm. 3

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

11

kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan

berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah ”jenis, cakupan,

urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut”.22

Selain itu Sebagai upaya kemampuan guru dalam memilih materi

pembelajaran terdapat dua kompenen guru mata pelajaran, yaitu:

“1. Kesesuaian memilih materi pembelajaran pada

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2. Kesesuaian pememilihan materi pembelajaran di

Indikator dengan Sruktur Kurikulum di Kompetensi

Dasar”.23

Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna,

dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi

pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur

pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut.

2.7 Media pembelajaran

2.7.1 Pengertian Media Pembelajaran

Heinich dan molenda , dalam Bambang Warsita mengungkapkan bahwa

media pembelajaran diartikan sebagai “alat komunikasi yang membawa dari

sumber ke penerima”24. Sedangkan menurut Gagne dalam Arief S. Sadiman, dkk

menekankan bahwa media pembelajaran adalah “berbagai jenis komponen atau

sumber belajar dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangsangnya untuk

22

http://www.slideshare.net/NASuprawoto/pengembangan-materi-pembelajaran 23

Ibid. 24

Bambang Warsita, 2008. Teknologi Pembelajaran , Landasan dan Aplikasi. Jakarta;

Rineka Cipta. hlm. 125.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

12

belajar”.25 Sementara itu, Briggs dalam Hamzah B.Uno berpendapat bahwa

“segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang serta

merangsang siswa untuk belajar”.26 Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai

sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisien dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

2.7.2 Tujuan Media Pembelajaran

Media pembelajaran akan berfungsi secara optimal ketika diletakkan pada

posisi yang tepat dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Proses belajar mengajar akan lebih menarik dan

memotivasi peserta didik untuk belajar, ketika media pembelajaran dimanfaatkan.

Media pembelajaran akan lebih memperjelas makna dari materi pelajaran yang

disampaikan guru, sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Guru juga

lebih mudah menggunakan berbagai metode mengajar secara variatif, sehingga

peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Media

pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran

dan menghubungkan komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik

dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut Hujair AH Sanaky , tujuan dari

media pembelajaran antara lain:

“a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas,

b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

25

Arif Sadiman,,dkk. 2002,Media Pendidikan:Pengertian,Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta; Raja Grafndo Persada. hlm. 06. 26

Hamsyah B Uno, op.cit. hlm. 122.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

13

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar

dan

d. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran”27

Media pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran di kelas

dengan memberikan arah pada tujuan pembelajaran dengan penyajian materi

pembelajaran yang relevan, sehingga peserta didik akan lebih termotivasi untuk

belajar. Guru juga memiliki pedoman dengan kerangka pemikiran yang

sistematis dalam kaitannya dengan pengajaran yang dilakukan sehingga guru

dapat menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran yang akan

meningkatkan kualitas pengajaran dari guru tersebut. Media pembelajaran juga

dapat meningkatkan efisiensi dari proses pembelajaran sehingga guru akan lebih

mudah mengembangkan materi pembelajaran sesuai metode pengajaran yang

digunakan. Guru juga perlu mengembangkan media pembelajaran yang ada

sesuai dengan relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan pengajaran

melalui komunikasi interaktif antara guru dan peserta didik, komunikasi tidak

hanya berasal dari penjelasan verbal yang disampaikan guru tetapi peserta didik

akan ikut serta dalam komunikasi yang dilakukan dengan ikut berfikir,

menganalisis dan mencari informasi secara mandiri yang akan membantu

konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran.

2.7.3 Kriteria Pemilihan Media

Penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar

mengajar karena dapat mempermudah tugas guru menyampaikan pesan dari

27

Hujair AH Sanaky, 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta; Safira Insania press. hlm.

04.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

14

materi pelajaran. Guru memiliki arah untuk mewujudkan situasi belajar yang

efektif dengan mengelola dan mengembangkan tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran dapat tercapai ketika guru telah mampu menyusun rencana

pembelajaran, menyajikan materi pembelajaran secara utuh dalam proses belajar

mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik melalui

evaluasi hasil belajar dan aktualisasi berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.

Sehubungan dengan hal tersebut, guru harus memiliki keterampilan dalam

memilih, menggunakan dan membuat media pembelajaran yang dianggap cocok

dalam pembelajaran di kelas agar dapat memudahkan proses komunikasi yang

interaktif. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai menyebutkan ada kriteria-

kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media dalam proses pembelajaran

di kelas antara lain:

“ a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

c. Kemudahan memperoleh media

d. Keterampilan guru dalam menggunakannya

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa”28

Dari beberapa kriteria di atas, guru akan lebih mudah menentukan media

pembelajaran mana yang dianggap tepat untuk membantu tugas-tugasnya sebagai

pengajar. Setelah media dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru

diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai disesuaikan dengan taraf berfikir peserta didik agar makna yang

terkandung didalamnya dapat dipahaminya. Melalui pemahaman dalam

menggunakan media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi pembelajaran

28

Nana Sudjana dan Ahmad Riva. 2009, Media Pengajaran. Bandung; Sinar Baru. hal. 4

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

15

yang relevan sehingga proses belajar mengajar di kelas akan lebih efektif.

Keefektifan tersebut dapat dilihat dari cara kerja guru menggunakan media

pembelajaran agar terjadi interaksi belajar peserta didik yang menyenangkan.

2.7.4 Kemampuan Penggunaan Media Pembelajaran

Kemampuan guru sebagai pengajar yang profesional berhubungan dengan

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kemampuan-kemampuan tersebut perlu

dimiliki guru agar proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan peserta didik

dapat mengikuti dengan perasaan senang. Menurut Ipong Dekawati menyatakan

bahwa “kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan.”29

Salah satu tugas untuk mencapai tujuan

pembelajaran guru harus memiliki kemampuan menggunakan media

pembelajaran karena dapat mempermudah tugas-tugas guru dalam menyampaikan

pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru kepada peserta didik.

Kemampuan menggunakan media pembelajaran dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar yang lebih interaktif sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk

belajar. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat dilihat

dari pengetahuan dan pemahaman guru tentang media pembelajaran.

2.7.4.1 Pengetahuan Tentang Media Pembelajaran

Seorang guru yang profesional harus memiliki berbagai karakteristik yang

terkait dengan tugas-tugasnya, dimana tugas tersebut dapat dilakukan oleh pihak

29

Ipong Dekawati . 2011.Manajemen Pengembangan Guru Profesional. Bandung; Rizqi

Press. hal. 80

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

16

lain selain guru. Menurut Surya dalam Kunandar, “guru yang profesional akan

tercermin dalam pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik

dalam materi maupun metode.”30

Sehubungan dengan hal itu, guru profesional

tidak hanya dapat menguasai sejumlah materi pembelajaran, tetapi juga

menguasai metode pembelajaran yang tepat. Menurut UU No.14 tahun 2005, guru

yang profesional adalah guru yang memiliki empat kompetensi dasar.

Terkait dengan kompetensi pedagogik, salah satu hal yang harus dilakukan

guru adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran (Pasal 3 ayat 4 PP No. 74

tahun 2008 tentang Guru). Salah satu bagian dalam penggunaan teknologi dalam

pembelajaran adalah pengetahuan terhadap penggunaan media pembelajaran.

Guru yang memiliki pengetahuan tentang menggunakan media pembelajaran

seperti dalam proses belajar mengajar akan dapat memberikan kemudahan bagi

guru untuk melakukan komunikasi untuk menghantarkan berbagai materi

pembelajaran yang diharapkan dan mampu memberikan penguatan dari setiap

materi pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Menurut Hujair AH. Sanaky menyatakan bahwa sebagai pengajar dituntut

memiliki pengetahuan yang cukup tentang penggunaan media pembelajaran,

antara lain:

“ 1. Media sebagai alat komunikasi yang dapat digunakan untuk

lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,

2 Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan,

3 Situasi proses belajar,

4 Hubungan antara metode mengajar dengan media

pembelajaran,

5 Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pembelajaran,

30

Kunandar, op.cit. hal. 47

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

17

6 Memilih dan menggunakan media pembelajaran,

7 Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran,dan

8 Usaha inovasi media pembelajaran dan lain-lain.”31

Dari berbagai pengetahuan tentang pemanfaatan media pembelajaran

tersebut, nampak bahwa guru perlu menggunakan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar agar komunikasi untuk menghantarkan materi

pembelajaran antara peserta didik dan guru lebih efektif, sehingga tujuan

pembelajaran akan mudah tercapai .

2.7.4.2 Pemahaman Tentang Media Pembelajaran

Guru perlu memiliki kemampuan untuk memahami berbagai media

pembelajaran dalam menentukan media yang tepat dalam proses belajar mengajar

yang akan dilaksanakan. Menurut Dick dan Carey dalam Hujair AH. Sanaky

bahwa terdapat empat faktor yang harus dipahami dalam media pembelajaran

elektronik

“ 1. Kesediaan sumber setempat, apabila media yang bersangkutan

tidak terdapat dalam sumber-sumber yang ada, maka harus

dibeli atau dibuat sendiri,

2. Tersedianya dana, tenaga dan fasilitasnya,

3. Kepraktisan dan ketahanan media media untuk jangka waktu

yang lama, apabila media digunakan dalam kondisi apapun dan

kapanpun, serta mudah dibawa ke mana-mana sesuai dengan

keperluan,

4. Faktor efektivitas da efisiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk

jangka waktu yang relatif lama. “32

Pemahaman tentang media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan

dan minat baru, maningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan

31

Hujair AH Sanaky, op.cit. hal.27 32

Ibid, hal. 32

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

18

bahkan berpengaruh secara psikologis pada peserta didik. Kehadiran media

pembelajaran juga sangat membantu peningkatan pemahaman peserta didik,

penyajian data atau informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan

penafsiran data dan mendapatkan informasi. Penggunaan media pembelajaran

yang tepat dapat membantu peserta didik merasa termotivasi untuk belajar lebih

giat dan juga memberikan informasi terhadap pesan yang disampaikan dapat

tercapai dengan baik.

Menurut Kemp, dkk dalam Hamzah B.Uno, media pembelajaran memiliki

kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran, antara lain:

“ 1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar,

2. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik,

3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif,

4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi,

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan,

6. Pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai

dengan yang diinginkan,

7. Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar

menjadi lebih kuat atau baik,

8. Memberikan nilai positif bagi pengajar.”33

Guru yang memiliki pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran

mampu membangkitkan dan membawa peserta didik ke dalam suasana rasa

senang dan gembira. Media pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap

semangat belajarnya dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup yang nantinya

akan bermuara kepada peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi

pembelajaran

33

Hamsyah B Uno, op.cit. hal. 124

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB II… · Kurikulum 2004 Sekolah Menegah Kejuruan ... alokasi waktu dan sumber

19

2.8. Kerangka Dasar Penelitian

Agar dapat mencapai tujuan penelitian sesuai dengan yang diharapkan,

maka perlu disusun kerangka dasar penelitian sebagai penggambaran serta

penjelasan dari masing variabel yang menjadi sasaran penelitian.

Gambar 2.8 Kerangka Dasar Peneltian kemampuan penggunaan media

pembelajaran di kalangan guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu

Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kecamatan Ambarawa

Keterangan :

Y : Kemampuan penggunaan media pembelajaran.

Y1: Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Kompetensi

Dasar

Y2: Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Materi

Pembelajaran

Y3: Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan Media

Pembelajaran.

Y3

Y

Y1 Y2