bab ii tinjauan pustaka a. fast disintegrating …repository.ump.ac.id/3097/3/trio adi saputro_bab...

15
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Disintegrating Tablet (FDT) 1. Pengertian FDT merupakan tablet yang cepat hancur di rongga mulut sehingga residunya yang terdispersikan dalam air liur mudah ditelan. FDT hancur dalam rongga mulut dalam waktu satu menit. Penggunaan FDT ini diberikan tanpa menggunakan air, walaupun penggunaan tablet dengan air akan memudahkan pemberian secara oral (Anonim, 2003). Kriteria obat yang dapat dibuat FDT yaitu mampu menembus mukosa mulut, bentuk obat tak terionkan, mampu berpartisi kedalam epitel gastro intestinal atas, mempunyai berat molekul yang kecil, mempunyai dosis kecil yaitu kurang dari 50 mg, mempunyai waktu paruh yang pendek, dan obat harus mempunyai kestabilan yang baik dalam air liur. Zat aktif piroksikam mempunyai dosis yang kecil serta mampu diserap pada mukosa mulut sehingga dapat dibuat sediaan fast disintegrating tablet.Crospovidone sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat analgesik.Bahan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat-obat yang kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation (Mohamed et al., 2012). Piroksikam mempunyai rasa yang pahit sehingga membutuhkan pemanis untuk menutupi rasa pahit.Manitol memiliki rasa manis dengan tingkat kemanisan kirakirasama dengan glukosa dan setengah dari tingkat kemanisan sukrosa sertameninggalkan sensasi dingin di mulut. Oleh karena itu manitol banyakdigunakan di industri farmasi, terutama sebagai pengisi tablet. Manitoltidak higroskopis sehingga dapat digunakan untuk eksipien tablet denganbahan aktif atau bahan penghancur yang sensitif kelembaban. Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

Upload: dangdan

Post on 08-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Fast Disintegrating Tablet (FDT)

1. Pengertian

FDT merupakan tablet yang cepat hancur di rongga mulut sehingga

residunya yang terdispersikan dalam air liur mudah ditelan. FDT hancur

dalam rongga mulut dalam waktu satu menit. Penggunaan FDT ini

diberikan tanpa menggunakan air, walaupun penggunaan tablet dengan air

akan memudahkan pemberian secara oral (Anonim, 2003). Kriteria obat

yang dapat dibuat FDT yaitu mampu menembus mukosa mulut, bentuk

obat tak terionkan, mampu berpartisi kedalam epitel gastro intestinal atas,

mempunyai berat molekul yang kecil, mempunyai dosis kecil yaitu kurang

dari 50 mg, mempunyai waktu paruh yang pendek, dan obat harus

mempunyai kestabilan yang baik dalam air liur. Zat aktif piroksikam

mempunyai dosis yang kecil serta mampu diserap pada mukosa mulut

sehingga dapat dibuat sediaan fast disintegrating tablet.Crospovidone

sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat analgesik.Bahan ini juga

dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat-obat yang

kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation (Mohamed et al.,

2012).

Piroksikam mempunyai rasa yang pahit sehingga membutuhkan

pemanis untuk menutupi rasa pahit.Manitol memiliki rasa manis dengan

tingkat kemanisan kirakirasama dengan glukosa dan setengah dari tingkat

kemanisan sukrosa sertameninggalkan sensasi dingin di mulut. Oleh

karena itu manitol banyakdigunakan di industri farmasi, terutama sebagai

pengisi tablet. Manitoltidak higroskopis sehingga dapat digunakan untuk

eksipien tablet denganbahan aktif atau bahan penghancur yang sensitif

kelembaban.

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

5

Obat-obatan yang solid dapat ditingkatkan waktu hancurnya di

dalam mulut dengan penambahan bahan yang disebut sebagai disintegrant.

Disintegrant adalah bahan atau campuran bahan tambah untuk formulasi

obat yang memfasilitasi kehancuran tablet atau isi kapsul menjadi partikel

yang lebih kecil dan larut lebih cepat dibandingkan tanpa disintegrant

(Makooi-Morehead et al., 1999).

Sekelompok disintegran disebut sebagai "super-disintegrants"

umumnya digunakan di tingkat rendah dalam bentuk dosis padat, biasanya

satu sampai dengan 10% berat relatif terhadap total berat unit dosis.Contoh

superdisintegrants adalah croscarmelose, crospovidone, dan sodium starch

glycolate. Super-disintegrant ini sangat dianjurkan untuk mengembangkan

formulasi pada tablet atau kapsul disintegrant untuk mempercepat

pelarutan bahan tambahan lain dalam tablet (Makooi-Morehead et al.,

1999).

Bahan-bahan FDT terdiri dari tiga komponen utama yaitu material

plastik, peningkat penetrasi air, dan bahan pembasah. Material plastik dan

bahan peningkat penetrasi air dapat menggunakan bahan material yang

sama (Jeong et al., 2007). Bahan tambahan FDT berupa campuran

disintegrant agent (bahan penghancur), soluble agent (bahan penambah

kelarutan), lubricant (pelicin), permeabilizing agent (bahan peningkat

permeabilitas), pemanis, penambah rasa, dan bahan pewarna (Anonim,

2006).

Kontrol kualitas FDT meliputi kekerasan tablet yang diukur

dengan hardness tester; friability menggunakan alat roche friability tester;

wetting time yang merupakan perbandingan antara absorpsi air dan berat

tablet (Wa – Wb / Wb), dimana Wa adalah berat tablet setelah absorpsi air

dan Wb adalah berat tablet sebelum absorpsi air; uji disolusi (basket type);

waktu hancur tablet menggunakan taste sensitivity test dalam mulut; dan

keseragaman bobot tablet (Bhatti dan Singh, 2008).

Kelebihan FDT dibanding sediaan lain adalah cocok untuk pasien

pediatric dan geriatric yang mengalami kesulitan menelan atau pasien lain

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

6

yang dalam keadaan tertentu misalnya tidak ada air, selain itu FDT sangat

mudah dalam pemakaiannya, cukup diletakkan di lidah dan beberapa detik

berikutnya sudah larut dalam air liur (Anonim, 2008).

2. Metode cetak langsungFDT

Metode kempa langsung dapat diartikan sebagai pembuatan tablet

daribahan-bahan yang berbentuk kristal atau serbuk tanpa mengubah

karakterfisiknya. Setelah bahan dicampur langsung ditablet dengan ukuran

tertentu(Fudholi, 1983).Kempa langsung memberikan beberapa

keuntungan diantaranya tahapanproduksinya sangat singkat (hanya

pencampuran dan pengempaan), peralatanyang dibutuhkan tidak banyak,

ruangan yang dibutuhkan kecil dan tidak banyak,tenaga yang dibutuhkan

lebih sedikit karena prosesnya singkat maka stabilitasnyatetap terjaga

(dapat meningkatkan stabilitas produk) (Sulaiman, 2007).Pembuatan tablet

dengan metode kempa langsung, khususnya untuk bahankimia yang

mempunyai sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifatkohesifnya

yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dengan mesin tablettanpa

memerlukan granulasi basah atau granulasi kering (Parrott, 1971).

Permasalahannya adalah tidak semua bahan atau material dapat

dibuat menjadi tablet dengan metode kempa langsung. Material yang dapat

dikempa langsung hanya material yang mempunyai sifat alir dan

kompresibilitas baik.Pada umumnya material yang digunakan dalam

proses kempa langsung telah dimodifikasi secara fisika atau secara kimia

untuk mendapatkan sifat kompresibilitas dan fuliditas yang lebih baik.

Kesuksesan kempa langsung sangat tergantung pada sifat dari eksipien

(Sulaiman, 2007).Crospovidone dan manitol mempunyai kompresibilitas

dan sifat alir yang baik sehingga dapat dicetak menggunakan metode

kempa langsung.Idealnya eksipien untuk kempa langsung mempunyai sifat

sebagai berikut :

1. Mempunyai kompresibilitas baik

2. Mempunyai kekerasan yang baik setelah dikempa.

3. Mempunyai fluiditas yang baik.

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

7

4. Secara fisiologis inert.

5. Kompatibel dengan banyak obat dan eksipien.

6. Stabil pada berbagai kondisi (udara, kelembaban, panas, dan lainnya)

7. Tidak menunjukkan perubahan fisik-kimia selama penyimpanan.

8. Memiliki potensiasi pengenceran lebih tinggi.

9. Mudah diperoleh dan harganya murah.

B. Formula FDT

a. Bahan penghancur

Bahan penghancur diperlukan untuk membantu pecahnya tablet

ketika kontak dengan lingkungan berair. Fungsi bahan penghancur

berlawanan dengan fungsi bahan pengikat dan tekanan kompresi, makin

kuat daya ikat dari bahan pengikat yang digunakan maka kekuatan bahan

penghancur yang digunakan harus lebih besar agar tablet dapat hancur dan

dapat melepaskan obatnya.Bahan penghancur yang sering digunakan

antara lain amilum, avicel, CMC Na, alginate, metilselulosa, HPMC dan

lain-lain. Sedangkan untuk pembuatan FDT menggunakan bahan

penghancur yang bernama superdisintegrant.

Sekelompok disintegran disebut sebagai "super-disintegrants"

umumnya digunakan di tingkat rendah dalam bentuk dosis padat, biasanya

satu sampai dengan 10% berat relatif terhadap total berat unit dosis.Contoh

superdisintegrants adalah croscarmelose, crospovidone, dan sodium starch

glycolate.Super-disintegrant ini sangat dianjurkan untuk mengembangkan

formulasi pada tablet atau kapsul disintegrant untuk mempercepat

pelarutan bahan tambahan lain dalam tablet (Makooi-Morehead et al.,

1999). Crospovidone merupakan superdisintegrant tablet yang tidak larut

air dan sebagai agen pendisolusi yang biasa digunakan pada konsentrasi 1-

10% pada tablet yang dibuat dengan metode kempa langsung, granulasi

kering dan granulasi basah. Crospovidone diketahui secara cepat

mengalami aksi kapilaritas dan mempengaruhi daya serap airnya tanpa

membentuk gel.Crospovidone memiliki sifat hidrofilik, memiliki banyak

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

8

pori, permukaan luas, cepat menyerap air, dapat mengembang dengan baik

dan memiliki kompresibilitas baik. Keuntungan penggunaan crospovidone

diantaranya crospovidone bekerja sebagai superdisintegrant dengan

mekanisme water wicking dan sedikit swelling tanpa membentuk gel

(Kibbe, 2009).

Crospovidone sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat

analgesik.Bahan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan

obat-obat yang kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation

(Mohamed et al., 2012).

Partikel crospovidone mempunyai bentuk partikel berpori yang

mudahmenyerap air melalui aksi kapiler. Selain itu, proses kompresi

menyebabkanpartikel crospovidone mengalami deformasi, tetapi ketika

bersinggungan denganair dengan cepat partikel crospovidone kembali ke

bentuk normal dan menyerapair sehingga dapat mempercepat waktu

hancur dan disolusi tablet sertamempunyai daya kompresibilitas yang

tinggi dengan tingkat kerapuhan yangrendah (Balasubramaniam et al,

2008).

b. Bahan penambah kelarutan

Bahan penambah kelarutan mempunyai afinitas yang sangat tinggi

terhadap air. Bahan penambah kelarutan mempunyai sifat hidrofilik yang

diperantarai oleh penetrasi saliva dan di samping itu meningkatkan

disintegrasi tablet (Anonim, 2006). Contoh bahan penambah kelarutan

yang digunakan dalam FDT antara lain manitol, xylitol, sorbitol, dan

maltitol (Anonim, 2006).

c. Bahan pengisi

Bahan pengisi adalah bahan yang ditambahkan pada formula

dengan jumlah zat aktif yang relatif kecil untuk menambah besarnya tablet

agar sesuai. Bahan pengisi menjamin suatu sediaan tablet mempunyai

ukuran/massa yang dibutuhkan (Voigt, 1984). Syarat bahan pengisi:

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

9

1) Non toksik

2) Murah

3) Inert dan netral

4) Stabil secara fisika dan kimia

5) Tidak boleh mengganggu bioavailabitas (Sheth dkk., 1980).

d. Bahan pelicin

Bahan pelicin digunakan untuk memudahkan pendorongan tablet

ke atas ke luar ruang cetak melalui pengurangan gesekan antara dinding

dalam lubang cetak dengan permukaan sisi tablet. Bahan pelicin sebaiknya

dapat mengurangi dan mencegah penggesekan stempel bawah pada ruang

cetak, jika tidak stempel bawah akan melekat pada ruang die (Voigt,

1984). Menurut Baley et al. (1989) bahan pelicin terbagi atas 3 fungsi,

yaitu:

1) Lubrikan, berfungsi mengurangi gesekan selama proses pengempaan

antara granul dengan dinding die serta mencegah gesekan antara punch

dan die.

2) Anti adherent, berfungsi mencegah supaya bahan yang dikempa tidak

melekat pada dinding ruang cetak.

3) Glidant, berfungsi memperbaiki sifat alir granul yang akan dikempa.

Bahan pelicin akan menjadi lapisan antara konstituen tablet dengan

dinding die. Di samping itu bahan pelicin juga nencegah melekatnya tablet

pada punch atas dan bawah. Penambahan bahan pelicin sebaiknya pada

pencampuran terakhir (final mixing) karena bahan pelicin sangat

dibutuhkan dipermukaan tablet (Rudnic dan Kottke, 1996). Bahan pelicin

yang dapat digunakan antara lain adalah talk 1-5%, magnesium stearat 0,1-

2% (Gunsel dan Kanig, 1976).

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

10

C. Uraian bahan

a. Piroksikam

Gambar 1 struktur Piroksikam (Depkes, 1995)

Piroksikam (4-hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2-benzotiazin-3-

karboksa– mida 1,1-dioksida) berupa serbuk berwarna hampir putih atau

coklat terang atau kuning terang dan tidak berbau, sedangkan bentuk

monohidratnya berwarna kuning. Senyawa ini memiliki rumus molekul

C15H13N3O4S dan berat molekul 331,35 dengan rumus bangun seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 1 (Depkes, 1995). Piroksikam sangat sukar

larut dalam air, dalam asam encer dan sebagian besar pelarut organik;

sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali yang mengandung air

(FI, 1995); larut dalam metilen klorida serta sedikit larut dalam etanol

anhidrat. Senyawa ini memiliki titik leleh 198 hingga 200°C dengan pKa

6,3 dan log P (oktanol/air) 3,1 (Moffatet.al., 2004). Piroksikam memiliki

sifat asam dikarenakan adanya gugus substitusi dari asam 4-hidroksienolat

(ASHP, 2002).

Piroksikam memiliki efek farmakologi sama halnya obat

antiinflamasi nonsteroid lainnya. Senyawa ini memiliki aktivitas

antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan cara

menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh yaitu dengan

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

11

menghambat isoenzim siklooksigenase yaitu siklooksigenase-1 (COX-1)

dan siklooksigenase-2 (COX-2) (juga dikenal sebagai prostaglandin G/H

synthase-1 [PGHS-1] dan -2 [PGHS-2]). Enzim ini diketahui

mengkatalisis pembentukan prostaglandin pada jalur asam arakidonat.

Meskipun mekanisme yang sesungguhnya belum diketahui secara pasti,

aktivitas antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik dari obat AINS secara

mendasar merupakan efek penghambatan isoenzim COX-2, sedangkan

efeknya dalam penghambatan COX-1 umumnya merupakan efek samping

yang tak diinginkan pada terapi seperti iritasi mukosa gastrointestinal dan

penghambatan agregasi platelet (ASHP, 2002).

b. Crospovidone

Crospovidone menurut Rowe (2009) mempunyai nama kimia

1Ethenyl2pyrrolidinone homopolymer yan. Crospovidone memiliki

rumusempirik (C6H9NO)n dan bobot molekul lebih dari 1.000.000. Bahan

inimempunyai beberapa sinonim seperti Crospovidonum; Crospopharm;

crosslinked povidone dan Kollidon CL. Crospovidone memiliki

pemerianberupa serbuk halus putih sampai cream, free flowing, terasa

hambar, tidakberbau, bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam

wadah tertutup rapat dengan suhu sejuk di tempat kering (Rowe, 2009).

Gambar 2 : Stuktur kimia crospovidone (Mohamed et al., 2012)

Crospovidone merupakan serbuk berwarna putih dan halus, tidak

berbau, sebagian tidak berasa, higroskopis, dan bersifat free

flowing.Crospovidone merupakan superdisintegrant tablet yang tidak larut

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

12

air dan sebagai agen pendisolusi yang biasa digunakan pada konsentrasi 1-

10% pada tablet yang dibuat dengan metode kempa langsung, granulasi

kering dan granulasi basah. Crospovidone diketahui secara cepat

mengalami aksi kapilaritas dan mempengaruhi daya serap airnya tanpa

membentuk gel.Crospovidone memiliki sifat hidrofilik, memiliki banyak

pori, permukaan luas, cepat menyerap air, dapat mengembang dengan baik

dan memiliki kompresibilitas baik. Keuntungan penggunaan crospovidone

diantaranya crospovidone bekerja sebagai superdisintegrant dengan

mekanisme water wicking dan sedikit swelling tanpa membentuk gel

(Kibbe, 2009).

Crospovidone sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat

analgesik.Bahan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan

obat-obat yang kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation

(Mohamed et al., 2012).

Partikel crospovidone mempunyai bentuk partikel berpori yang

mudahmenyerap air melalui aksi kapiler. Selain itu, proses kompresi

menyebabkanpartikel crospovidone mengalami deformasi, tetapi ketika

bersinggungan denganair dengan cepat partikel crospovidone kembali ke

bentuk normal dan menyerapair sehingga dapat mempercepat waktu

hancur dan disolusi tablet sertamempunyai daya kompresibilitas yang

tinggi dengan tingkat kerapuhan yangrendah (Balasubramaniam et al,

2008).

c. Talk

Talk adalah magnesium silikat dan hidrat alam, kadang-kadang

mengandung sedikit aluminiumsilikat. Talk berupa serbuk hablur sangat

halus, putih atau kelabu, berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari

butiran (Anonim, 1995). Talk memiliki 3 keuntungan antara lain dapat

berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, bahan pelicin dan bahan pemisah

hasil cetakan (Voigt, 1984). Talk digunakan sebagai glidant dan lubricant

pada konsentrasi 1,0-10% (Kibbe, 2006).

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

13

d. Mannitol

Manitol atau sering disebut DManitol,atau Mannitolum.mempunyai

rumus molekul C6H14O6 dengan berat molekul 186,17.Manitol berbentuk

serbuk kristal atau granul berwarna putih dan tidak berbau. Pada suhu

20◦C manitol larut dalam basa (1:18), agak sukar larutdalam etanol 95%

(1:83), dan mudah larut dalam air (1:5,5). Manitol memiliki jarak lebur

116118◦C(Depkes, 1995).

Gambar 3 struktur manitol (Rowe dkk., 2009)

Manitol memiliki rasa manis dengan tingkat kemanisan

kirakirasama dengan glukosa dan setengah dari tingkat kemanisan sukrosa

sertameninggalkan sensasi dingin di mulut. Oleh karena itu manitol

banyakdigunakan di industri farmasi, terutama sebagai pengisi tablet.

Manitoltidak higroskopis sehingga dapat digunakan untuk eksipien tablet

denganbahan aktif atau bahan penghancur yang sensitif kelembaban.

Olehkarena itu, granul yang mengandung manitol memiliki

keuntungankarena dapat dikeringkan dengan mudah (Armstrong, 2009).

e. Avicel PH 102

Avicel PH 102 (mikrokristalin selulosa) di sini digunakan

sebagaibahan pengisi. Avicel PH 102 merupakan selulosa yang

terdepolimerasiparsial berwarna putih, tidak berasa, tidak berbau, serbuk

kristal yangterdiri atas partikel porous, tidak larut dalam asam encer dan

sebagianpelarut organik (Rowe dkk, 2006).Avicel PH 102 merupakan

produk aglomerasi dengan distribusiukuran partikel yang besar dan

menunjukkan sifat alir sertakompaktibilitas yang baik.Ikatan yang terjadi

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

14

antar partikelnya adalahikatan hydrogen, ikatan ini sangat berperan

terhadap kekerasan dankohesifitasnya.Pada tekanan kompresi partikelnya

mengalami deformasiplastis, sehingga dapat menaikkan kompaktibilitas

(Sheth and Shangraw,1980).

D. Sifat fisik tablet FDT

1) Keseragaman bobot

Ada tiga faktor yang menimbulkan masalah keseragaman bobot

tablet, yaitu :

a) Tidak seragamnya distribusi obat pada saat pencampuran bahan atau

granulasi.

b) Pemisahan dari campuran bahan atau granulasi selama proses

pembuatan.

c) Penyimpangan berat tablet (Lachman dkk., 1994).

Menurut Farmakope Indonesia III (Anonim, 1979), keseragaman

bobot ini ditentukan berdasarkan pada ada atau tidaknya penyimpangan

bobot yang dihasilkan terhadap bobot rata-rata tablet. Tablet yang tidak

bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan

sebagai berikut : untuk 20 tablet dihitung bobot rata-ratanya, jika

ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari jumlah masing-masing

bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang

ditetapkan di kolom A dan tidak satupun tablet yang bobotnya

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

15

menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan di

kolom B.

2)Kekerasan tablet

Parameter kekerasan tablet perlu diketahui untuk menjamin

kualitasdan stabilitas sediaan tablet. Tablet harus cukup keras untuk

mampumenahan gangguan mekanis baik selama produksi, pengemasan,

maupundistribusi agar kualitas tablet tetap terjaga. Uji kekerasan

dilakukan denganmengambil 6 tablet dari masing-masingformula,

kemudian diuji kekerasandengan alat uji kekerasan. Kekerasan tablet FDT

yang baik adalah yangberada pada rentang 3-5kg/cm2 (Panigrahi &

Behera, 2010).

3) Kerapuhan tablet

Kerapuhan tablet dinyatakan sebagai massa seluruh partikel

yangdilepaskan tablet akibat adanya bahan penguji mekanis.

Kerapuhanmenggambarkan ketahanan tablet melawan tekanan mekanik

terutamaguncangan dan pengikisan. Ketahanan pada kehilangan berat

menunjukkantablet tersebut bertahan terhadap goresan ringan atau

kerusakan dalampengemasan dan transportasi (Allen et al., 2011).Uji

dilakukan dengan mengambil 20 tablet yang diukur denganmenggunakan

alat uji kerapuhan. Dua puluh tablet dibebasdebukan danditimbang terlebih

dahulu untuk mengetahui bobot awal, kemudiandilakukan uji kerapuhan

menggunakan alat friability tester dengan rotasi25 rpm selama 4 menit.

Tablet kemudian dibebasdebukan dan ditimbangkembali sebagai bobot

akhir. Uji kerapuhan dinyatakan dalam persenmassa yang hilang mengacu

pada massa tablet awal sebelum pengujian.USP 2007 mempersyaratkan

bahwa kerapuhan tablet yang dapat diterimaadalah apabila kerapuhan

kurang dari 1%.

4) Waktu hancur tablet

Waktu disintegrasi FDT merupakan waktu yang diperlukan

olehmatriks FDT utuh untuk dapat terdisintegrasi menjadi bentuk

fineparticles. Waktu disintegrasi FDT diukur dengan cara menempatkan

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

16

tabletFDT ke dalam cawan petri dengan diameter 5 cm yang berisi 20

mLaquades yang merupakan simulasi dari jumlah cairan yang setara

denganvolume sendok makan. Tablet diletakkan secara perlahan kedalam

cawanpetri yang berisi air, waktu disintegrasi yang diperlukan oleh tablet

dicatatkemudian dicari waktu reratanya dari 6 kali pengujian. Persyaratan

waktudisintegrasi tablet ODT tidak lebih dari 3 menit (Departement of

Health,2009), namun dalam bukunya Allen et al. (2011) menyebutkan

bahwarapid disintegrating tablets setidaknya memiliki waktu hancur

kurang dari1 menit.

5) Uji disolusi

Uji disolusi merupakan uji pelarutan suatu obat ke dalam

mediumtertentu. Uji ini dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa

tabletmampu terlarut dalam medium dalam jumlah dan kecepatan

tertentu(Gibson, 2009). Parameter ini umum untuk semua tablet, namun

dalamtablet FDT piroksikam, penetapan parameter ini didasarkan

padametode yang terdapat pada USP apparatus 2 (paddle method;

Erwekadissolution test). Uji disolusi dilakukan dengan meletakan tablet

FDT kedalam 900 mL medium disolusi cairan lambung buatan tanpa

pepsin pH 1,2, temperatur 37 ±0,5 ◦C, dan kecepatan putar pedal 50 rpm.

5 mL sampel diambil padainterval waktu tertentu kemudian diganti dengan

media disolusi baru.Sampel yang diambil kemudian disaring dan diukur

absorbansinya padapanjang gelombang 333 nm dan kadar obat dihitung

dengan menggunakankurva baku. Kecepatan disolusi diukur untuk semua

formula (USPConvention, 2007).

E. Optimasi Metode Simplex Latice Design

Optimasi adalah suatu metode atau desain eksperimental untuk

memudahkan dalam penyusunan dan interpretasi data secara matematis

(Armstrong and James, 1986). Model merupakan salah satu metode SLD

analisis statistik untuk melakukan optimasi yang digunakan untuk optimasi

campuran: antar bahan dalam sediaan padat, semi padat atau pemilihan

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

17

pelarut. Suatu formula merupakan campuran yang terdiri dari beberapa

komponen. Setiap perubahan fraksi dari salah satu komponen dari

campuran akan mengubah sedikitnya satu variabel atau bahkan lebih fraksi

komponen lain. Jika A adalah fraksi dari komponen 1 dalam campuran

fraksi, maka:

0A1 i= 1,2,……..,q

Gambar 4: Simplex Latice Design model linear

Area yang menyatakan semua kemungkinan kombinasi dari

komponen-komponen dapat dinyatakan oleh interior dan garis batas dari

suatu gambar dengan q tiap sudut dan q-1 dimensi.Semua fraksi dari

kombinasi 2 campuran dapat dinyatakan sebagai garis lurus (Armstrong

and James, 1986). Jika ada 2 komponen (q=2), maka akan dinyatakan

sebagai 1 dimensi yang merupakan gambar garis lurus seperti terlihat pada

Gambar 4, titik A menyatakan suatu formula yang hanya mengandung

komponen A, titik B menyatakan suatu A C B formula yang hanya

mengandung komponen B, sedangkan garis AB menyatakan semua

kemungkinan campuran A dan B. Titik C menyatakan campuran 0,5

komponen A dan 0,5 komponen B (Armstrong and James, 1986).

Hubungan fungsional antara respon (variabel tergantung) dengan

komposisi (variabel bebas) dinyatakan dengan persamaan :

Y=β1+β2 + β1.2……………………………….…………(1)

Keterangan:

Y : respon

β1 dan β2 : koefisien regresi dari A,B

β1.2 : koefisien regresi dari interaksi A-B

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016

18

Koefisien diketahui dari perhitungan regresi dan Y adalah respon

yang diinginkan.Nilai A ditentukan, maka B dapat dihitung. Semua nilai

didapatkan, dimasukkan ke dalam garis maka akan didapatkan contour

plot yang diinginkan (Armstrong and James, 1986). Dalam menentukan

formula optimum, perlu diperhatikan sifat fisik granul dan tablet yang

dihasilkan.Penentuan formula optimum menggunakan software computer

yaitu Design Expert.

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program aplikasi Design Expert® version 7.1.5.Pertama, dimasukkan

variabel-variabel yang digunakan, lalu data yang diperoleh langsung

dimasukkan ke dalam program. Masing-masing parameter uji yang

dilakukan terhadap sifat fisik tablet diberi pembobotan sesuai prioritas

kemudian data diolah. Selanjutnya akan diperoleh hasil formula yang

memberikan sifat fisik paling optimum. Setelah diperoleh formula paling

optimum kemudian dilakukan verifikasi untuk formula optimum dan

formula pembanding.Hasil verifikasi kemudian dibandingkan dengan hasil

perhitungan yang diperoleh (prediksi). Dari perbandingan akan diperoleh

perbedaan antara hasil prediksi dengan hasil verifikasi apakah berbeda

secara bermakna atau tidak, sehingga akan dapat disimpulkan apakah hasil

valid (dapat dipercaya) atau tidak valid (tidak dapat dipercaya).

Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016