bab ii tinjauan pustaka a. fast disintegrating …repository.ump.ac.id/3097/3/trio adi saputro_bab...
TRANSCRIPT
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fast Disintegrating Tablet (FDT)
1. Pengertian
FDT merupakan tablet yang cepat hancur di rongga mulut sehingga
residunya yang terdispersikan dalam air liur mudah ditelan. FDT hancur
dalam rongga mulut dalam waktu satu menit. Penggunaan FDT ini
diberikan tanpa menggunakan air, walaupun penggunaan tablet dengan air
akan memudahkan pemberian secara oral (Anonim, 2003). Kriteria obat
yang dapat dibuat FDT yaitu mampu menembus mukosa mulut, bentuk
obat tak terionkan, mampu berpartisi kedalam epitel gastro intestinal atas,
mempunyai berat molekul yang kecil, mempunyai dosis kecil yaitu kurang
dari 50 mg, mempunyai waktu paruh yang pendek, dan obat harus
mempunyai kestabilan yang baik dalam air liur. Zat aktif piroksikam
mempunyai dosis yang kecil serta mampu diserap pada mukosa mulut
sehingga dapat dibuat sediaan fast disintegrating tablet.Crospovidone
sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat analgesik.Bahan ini juga
dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat-obat yang
kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation (Mohamed et al.,
2012).
Piroksikam mempunyai rasa yang pahit sehingga membutuhkan
pemanis untuk menutupi rasa pahit.Manitol memiliki rasa manis dengan
tingkat kemanisan kirakirasama dengan glukosa dan setengah dari tingkat
kemanisan sukrosa sertameninggalkan sensasi dingin di mulut. Oleh
karena itu manitol banyakdigunakan di industri farmasi, terutama sebagai
pengisi tablet. Manitoltidak higroskopis sehingga dapat digunakan untuk
eksipien tablet denganbahan aktif atau bahan penghancur yang sensitif
kelembaban.
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
5
Obat-obatan yang solid dapat ditingkatkan waktu hancurnya di
dalam mulut dengan penambahan bahan yang disebut sebagai disintegrant.
Disintegrant adalah bahan atau campuran bahan tambah untuk formulasi
obat yang memfasilitasi kehancuran tablet atau isi kapsul menjadi partikel
yang lebih kecil dan larut lebih cepat dibandingkan tanpa disintegrant
(Makooi-Morehead et al., 1999).
Sekelompok disintegran disebut sebagai "super-disintegrants"
umumnya digunakan di tingkat rendah dalam bentuk dosis padat, biasanya
satu sampai dengan 10% berat relatif terhadap total berat unit dosis.Contoh
superdisintegrants adalah croscarmelose, crospovidone, dan sodium starch
glycolate. Super-disintegrant ini sangat dianjurkan untuk mengembangkan
formulasi pada tablet atau kapsul disintegrant untuk mempercepat
pelarutan bahan tambahan lain dalam tablet (Makooi-Morehead et al.,
1999).
Bahan-bahan FDT terdiri dari tiga komponen utama yaitu material
plastik, peningkat penetrasi air, dan bahan pembasah. Material plastik dan
bahan peningkat penetrasi air dapat menggunakan bahan material yang
sama (Jeong et al., 2007). Bahan tambahan FDT berupa campuran
disintegrant agent (bahan penghancur), soluble agent (bahan penambah
kelarutan), lubricant (pelicin), permeabilizing agent (bahan peningkat
permeabilitas), pemanis, penambah rasa, dan bahan pewarna (Anonim,
2006).
Kontrol kualitas FDT meliputi kekerasan tablet yang diukur
dengan hardness tester; friability menggunakan alat roche friability tester;
wetting time yang merupakan perbandingan antara absorpsi air dan berat
tablet (Wa – Wb / Wb), dimana Wa adalah berat tablet setelah absorpsi air
dan Wb adalah berat tablet sebelum absorpsi air; uji disolusi (basket type);
waktu hancur tablet menggunakan taste sensitivity test dalam mulut; dan
keseragaman bobot tablet (Bhatti dan Singh, 2008).
Kelebihan FDT dibanding sediaan lain adalah cocok untuk pasien
pediatric dan geriatric yang mengalami kesulitan menelan atau pasien lain
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
6
yang dalam keadaan tertentu misalnya tidak ada air, selain itu FDT sangat
mudah dalam pemakaiannya, cukup diletakkan di lidah dan beberapa detik
berikutnya sudah larut dalam air liur (Anonim, 2008).
2. Metode cetak langsungFDT
Metode kempa langsung dapat diartikan sebagai pembuatan tablet
daribahan-bahan yang berbentuk kristal atau serbuk tanpa mengubah
karakterfisiknya. Setelah bahan dicampur langsung ditablet dengan ukuran
tertentu(Fudholi, 1983).Kempa langsung memberikan beberapa
keuntungan diantaranya tahapanproduksinya sangat singkat (hanya
pencampuran dan pengempaan), peralatanyang dibutuhkan tidak banyak,
ruangan yang dibutuhkan kecil dan tidak banyak,tenaga yang dibutuhkan
lebih sedikit karena prosesnya singkat maka stabilitasnyatetap terjaga
(dapat meningkatkan stabilitas produk) (Sulaiman, 2007).Pembuatan tablet
dengan metode kempa langsung, khususnya untuk bahankimia yang
mempunyai sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifatkohesifnya
yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dengan mesin tablettanpa
memerlukan granulasi basah atau granulasi kering (Parrott, 1971).
Permasalahannya adalah tidak semua bahan atau material dapat
dibuat menjadi tablet dengan metode kempa langsung. Material yang dapat
dikempa langsung hanya material yang mempunyai sifat alir dan
kompresibilitas baik.Pada umumnya material yang digunakan dalam
proses kempa langsung telah dimodifikasi secara fisika atau secara kimia
untuk mendapatkan sifat kompresibilitas dan fuliditas yang lebih baik.
Kesuksesan kempa langsung sangat tergantung pada sifat dari eksipien
(Sulaiman, 2007).Crospovidone dan manitol mempunyai kompresibilitas
dan sifat alir yang baik sehingga dapat dicetak menggunakan metode
kempa langsung.Idealnya eksipien untuk kempa langsung mempunyai sifat
sebagai berikut :
1. Mempunyai kompresibilitas baik
2. Mempunyai kekerasan yang baik setelah dikempa.
3. Mempunyai fluiditas yang baik.
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
7
4. Secara fisiologis inert.
5. Kompatibel dengan banyak obat dan eksipien.
6. Stabil pada berbagai kondisi (udara, kelembaban, panas, dan lainnya)
7. Tidak menunjukkan perubahan fisik-kimia selama penyimpanan.
8. Memiliki potensiasi pengenceran lebih tinggi.
9. Mudah diperoleh dan harganya murah.
B. Formula FDT
a. Bahan penghancur
Bahan penghancur diperlukan untuk membantu pecahnya tablet
ketika kontak dengan lingkungan berair. Fungsi bahan penghancur
berlawanan dengan fungsi bahan pengikat dan tekanan kompresi, makin
kuat daya ikat dari bahan pengikat yang digunakan maka kekuatan bahan
penghancur yang digunakan harus lebih besar agar tablet dapat hancur dan
dapat melepaskan obatnya.Bahan penghancur yang sering digunakan
antara lain amilum, avicel, CMC Na, alginate, metilselulosa, HPMC dan
lain-lain. Sedangkan untuk pembuatan FDT menggunakan bahan
penghancur yang bernama superdisintegrant.
Sekelompok disintegran disebut sebagai "super-disintegrants"
umumnya digunakan di tingkat rendah dalam bentuk dosis padat, biasanya
satu sampai dengan 10% berat relatif terhadap total berat unit dosis.Contoh
superdisintegrants adalah croscarmelose, crospovidone, dan sodium starch
glycolate.Super-disintegrant ini sangat dianjurkan untuk mengembangkan
formulasi pada tablet atau kapsul disintegrant untuk mempercepat
pelarutan bahan tambahan lain dalam tablet (Makooi-Morehead et al.,
1999). Crospovidone merupakan superdisintegrant tablet yang tidak larut
air dan sebagai agen pendisolusi yang biasa digunakan pada konsentrasi 1-
10% pada tablet yang dibuat dengan metode kempa langsung, granulasi
kering dan granulasi basah. Crospovidone diketahui secara cepat
mengalami aksi kapilaritas dan mempengaruhi daya serap airnya tanpa
membentuk gel.Crospovidone memiliki sifat hidrofilik, memiliki banyak
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
8
pori, permukaan luas, cepat menyerap air, dapat mengembang dengan baik
dan memiliki kompresibilitas baik. Keuntungan penggunaan crospovidone
diantaranya crospovidone bekerja sebagai superdisintegrant dengan
mekanisme water wicking dan sedikit swelling tanpa membentuk gel
(Kibbe, 2009).
Crospovidone sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat
analgesik.Bahan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan
obat-obat yang kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation
(Mohamed et al., 2012).
Partikel crospovidone mempunyai bentuk partikel berpori yang
mudahmenyerap air melalui aksi kapiler. Selain itu, proses kompresi
menyebabkanpartikel crospovidone mengalami deformasi, tetapi ketika
bersinggungan denganair dengan cepat partikel crospovidone kembali ke
bentuk normal dan menyerapair sehingga dapat mempercepat waktu
hancur dan disolusi tablet sertamempunyai daya kompresibilitas yang
tinggi dengan tingkat kerapuhan yangrendah (Balasubramaniam et al,
2008).
b. Bahan penambah kelarutan
Bahan penambah kelarutan mempunyai afinitas yang sangat tinggi
terhadap air. Bahan penambah kelarutan mempunyai sifat hidrofilik yang
diperantarai oleh penetrasi saliva dan di samping itu meningkatkan
disintegrasi tablet (Anonim, 2006). Contoh bahan penambah kelarutan
yang digunakan dalam FDT antara lain manitol, xylitol, sorbitol, dan
maltitol (Anonim, 2006).
c. Bahan pengisi
Bahan pengisi adalah bahan yang ditambahkan pada formula
dengan jumlah zat aktif yang relatif kecil untuk menambah besarnya tablet
agar sesuai. Bahan pengisi menjamin suatu sediaan tablet mempunyai
ukuran/massa yang dibutuhkan (Voigt, 1984). Syarat bahan pengisi:
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
9
1) Non toksik
2) Murah
3) Inert dan netral
4) Stabil secara fisika dan kimia
5) Tidak boleh mengganggu bioavailabitas (Sheth dkk., 1980).
d. Bahan pelicin
Bahan pelicin digunakan untuk memudahkan pendorongan tablet
ke atas ke luar ruang cetak melalui pengurangan gesekan antara dinding
dalam lubang cetak dengan permukaan sisi tablet. Bahan pelicin sebaiknya
dapat mengurangi dan mencegah penggesekan stempel bawah pada ruang
cetak, jika tidak stempel bawah akan melekat pada ruang die (Voigt,
1984). Menurut Baley et al. (1989) bahan pelicin terbagi atas 3 fungsi,
yaitu:
1) Lubrikan, berfungsi mengurangi gesekan selama proses pengempaan
antara granul dengan dinding die serta mencegah gesekan antara punch
dan die.
2) Anti adherent, berfungsi mencegah supaya bahan yang dikempa tidak
melekat pada dinding ruang cetak.
3) Glidant, berfungsi memperbaiki sifat alir granul yang akan dikempa.
Bahan pelicin akan menjadi lapisan antara konstituen tablet dengan
dinding die. Di samping itu bahan pelicin juga nencegah melekatnya tablet
pada punch atas dan bawah. Penambahan bahan pelicin sebaiknya pada
pencampuran terakhir (final mixing) karena bahan pelicin sangat
dibutuhkan dipermukaan tablet (Rudnic dan Kottke, 1996). Bahan pelicin
yang dapat digunakan antara lain adalah talk 1-5%, magnesium stearat 0,1-
2% (Gunsel dan Kanig, 1976).
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
10
C. Uraian bahan
a. Piroksikam
Gambar 1 struktur Piroksikam (Depkes, 1995)
Piroksikam (4-hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2-benzotiazin-3-
karboksa– mida 1,1-dioksida) berupa serbuk berwarna hampir putih atau
coklat terang atau kuning terang dan tidak berbau, sedangkan bentuk
monohidratnya berwarna kuning. Senyawa ini memiliki rumus molekul
C15H13N3O4S dan berat molekul 331,35 dengan rumus bangun seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1 (Depkes, 1995). Piroksikam sangat sukar
larut dalam air, dalam asam encer dan sebagian besar pelarut organik;
sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali yang mengandung air
(FI, 1995); larut dalam metilen klorida serta sedikit larut dalam etanol
anhidrat. Senyawa ini memiliki titik leleh 198 hingga 200°C dengan pKa
6,3 dan log P (oktanol/air) 3,1 (Moffatet.al., 2004). Piroksikam memiliki
sifat asam dikarenakan adanya gugus substitusi dari asam 4-hidroksienolat
(ASHP, 2002).
Piroksikam memiliki efek farmakologi sama halnya obat
antiinflamasi nonsteroid lainnya. Senyawa ini memiliki aktivitas
antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh yaitu dengan
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
11
menghambat isoenzim siklooksigenase yaitu siklooksigenase-1 (COX-1)
dan siklooksigenase-2 (COX-2) (juga dikenal sebagai prostaglandin G/H
synthase-1 [PGHS-1] dan -2 [PGHS-2]). Enzim ini diketahui
mengkatalisis pembentukan prostaglandin pada jalur asam arakidonat.
Meskipun mekanisme yang sesungguhnya belum diketahui secara pasti,
aktivitas antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik dari obat AINS secara
mendasar merupakan efek penghambatan isoenzim COX-2, sedangkan
efeknya dalam penghambatan COX-1 umumnya merupakan efek samping
yang tak diinginkan pada terapi seperti iritasi mukosa gastrointestinal dan
penghambatan agregasi platelet (ASHP, 2002).
b. Crospovidone
Crospovidone menurut Rowe (2009) mempunyai nama kimia
1Ethenyl2pyrrolidinone homopolymer yan. Crospovidone memiliki
rumusempirik (C6H9NO)n dan bobot molekul lebih dari 1.000.000. Bahan
inimempunyai beberapa sinonim seperti Crospovidonum; Crospopharm;
crosslinked povidone dan Kollidon CL. Crospovidone memiliki
pemerianberupa serbuk halus putih sampai cream, free flowing, terasa
hambar, tidakberbau, bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam
wadah tertutup rapat dengan suhu sejuk di tempat kering (Rowe, 2009).
Gambar 2 : Stuktur kimia crospovidone (Mohamed et al., 2012)
Crospovidone merupakan serbuk berwarna putih dan halus, tidak
berbau, sebagian tidak berasa, higroskopis, dan bersifat free
flowing.Crospovidone merupakan superdisintegrant tablet yang tidak larut
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
12
air dan sebagai agen pendisolusi yang biasa digunakan pada konsentrasi 1-
10% pada tablet yang dibuat dengan metode kempa langsung, granulasi
kering dan granulasi basah. Crospovidone diketahui secara cepat
mengalami aksi kapilaritas dan mempengaruhi daya serap airnya tanpa
membentuk gel.Crospovidone memiliki sifat hidrofilik, memiliki banyak
pori, permukaan luas, cepat menyerap air, dapat mengembang dengan baik
dan memiliki kompresibilitas baik. Keuntungan penggunaan crospovidone
diantaranya crospovidone bekerja sebagai superdisintegrant dengan
mekanisme water wicking dan sedikit swelling tanpa membentuk gel
(Kibbe, 2009).
Crospovidone sangat dianjurkan pemakaiannya pada obat-obat
analgesik.Bahan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan
obat-obat yang kelarutannya buruk, dengan teknik co-evaporation
(Mohamed et al., 2012).
Partikel crospovidone mempunyai bentuk partikel berpori yang
mudahmenyerap air melalui aksi kapiler. Selain itu, proses kompresi
menyebabkanpartikel crospovidone mengalami deformasi, tetapi ketika
bersinggungan denganair dengan cepat partikel crospovidone kembali ke
bentuk normal dan menyerapair sehingga dapat mempercepat waktu
hancur dan disolusi tablet sertamempunyai daya kompresibilitas yang
tinggi dengan tingkat kerapuhan yangrendah (Balasubramaniam et al,
2008).
c. Talk
Talk adalah magnesium silikat dan hidrat alam, kadang-kadang
mengandung sedikit aluminiumsilikat. Talk berupa serbuk hablur sangat
halus, putih atau kelabu, berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari
butiran (Anonim, 1995). Talk memiliki 3 keuntungan antara lain dapat
berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, bahan pelicin dan bahan pemisah
hasil cetakan (Voigt, 1984). Talk digunakan sebagai glidant dan lubricant
pada konsentrasi 1,0-10% (Kibbe, 2006).
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
13
d. Mannitol
Manitol atau sering disebut DManitol,atau Mannitolum.mempunyai
rumus molekul C6H14O6 dengan berat molekul 186,17.Manitol berbentuk
serbuk kristal atau granul berwarna putih dan tidak berbau. Pada suhu
20◦C manitol larut dalam basa (1:18), agak sukar larutdalam etanol 95%
(1:83), dan mudah larut dalam air (1:5,5). Manitol memiliki jarak lebur
116118◦C(Depkes, 1995).
Gambar 3 struktur manitol (Rowe dkk., 2009)
Manitol memiliki rasa manis dengan tingkat kemanisan
kirakirasama dengan glukosa dan setengah dari tingkat kemanisan sukrosa
sertameninggalkan sensasi dingin di mulut. Oleh karena itu manitol
banyakdigunakan di industri farmasi, terutama sebagai pengisi tablet.
Manitoltidak higroskopis sehingga dapat digunakan untuk eksipien tablet
denganbahan aktif atau bahan penghancur yang sensitif kelembaban.
Olehkarena itu, granul yang mengandung manitol memiliki
keuntungankarena dapat dikeringkan dengan mudah (Armstrong, 2009).
e. Avicel PH 102
Avicel PH 102 (mikrokristalin selulosa) di sini digunakan
sebagaibahan pengisi. Avicel PH 102 merupakan selulosa yang
terdepolimerasiparsial berwarna putih, tidak berasa, tidak berbau, serbuk
kristal yangterdiri atas partikel porous, tidak larut dalam asam encer dan
sebagianpelarut organik (Rowe dkk, 2006).Avicel PH 102 merupakan
produk aglomerasi dengan distribusiukuran partikel yang besar dan
menunjukkan sifat alir sertakompaktibilitas yang baik.Ikatan yang terjadi
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
14
antar partikelnya adalahikatan hydrogen, ikatan ini sangat berperan
terhadap kekerasan dankohesifitasnya.Pada tekanan kompresi partikelnya
mengalami deformasiplastis, sehingga dapat menaikkan kompaktibilitas
(Sheth and Shangraw,1980).
D. Sifat fisik tablet FDT
1) Keseragaman bobot
Ada tiga faktor yang menimbulkan masalah keseragaman bobot
tablet, yaitu :
a) Tidak seragamnya distribusi obat pada saat pencampuran bahan atau
granulasi.
b) Pemisahan dari campuran bahan atau granulasi selama proses
pembuatan.
c) Penyimpangan berat tablet (Lachman dkk., 1994).
Menurut Farmakope Indonesia III (Anonim, 1979), keseragaman
bobot ini ditentukan berdasarkan pada ada atau tidaknya penyimpangan
bobot yang dihasilkan terhadap bobot rata-rata tablet. Tablet yang tidak
bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan
sebagai berikut : untuk 20 tablet dihitung bobot rata-ratanya, jika
ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari jumlah masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan di kolom A dan tidak satupun tablet yang bobotnya
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
15
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan di
kolom B.
2)Kekerasan tablet
Parameter kekerasan tablet perlu diketahui untuk menjamin
kualitasdan stabilitas sediaan tablet. Tablet harus cukup keras untuk
mampumenahan gangguan mekanis baik selama produksi, pengemasan,
maupundistribusi agar kualitas tablet tetap terjaga. Uji kekerasan
dilakukan denganmengambil 6 tablet dari masing-masingformula,
kemudian diuji kekerasandengan alat uji kekerasan. Kekerasan tablet FDT
yang baik adalah yangberada pada rentang 3-5kg/cm2 (Panigrahi &
Behera, 2010).
3) Kerapuhan tablet
Kerapuhan tablet dinyatakan sebagai massa seluruh partikel
yangdilepaskan tablet akibat adanya bahan penguji mekanis.
Kerapuhanmenggambarkan ketahanan tablet melawan tekanan mekanik
terutamaguncangan dan pengikisan. Ketahanan pada kehilangan berat
menunjukkantablet tersebut bertahan terhadap goresan ringan atau
kerusakan dalampengemasan dan transportasi (Allen et al., 2011).Uji
dilakukan dengan mengambil 20 tablet yang diukur denganmenggunakan
alat uji kerapuhan. Dua puluh tablet dibebasdebukan danditimbang terlebih
dahulu untuk mengetahui bobot awal, kemudiandilakukan uji kerapuhan
menggunakan alat friability tester dengan rotasi25 rpm selama 4 menit.
Tablet kemudian dibebasdebukan dan ditimbangkembali sebagai bobot
akhir. Uji kerapuhan dinyatakan dalam persenmassa yang hilang mengacu
pada massa tablet awal sebelum pengujian.USP 2007 mempersyaratkan
bahwa kerapuhan tablet yang dapat diterimaadalah apabila kerapuhan
kurang dari 1%.
4) Waktu hancur tablet
Waktu disintegrasi FDT merupakan waktu yang diperlukan
olehmatriks FDT utuh untuk dapat terdisintegrasi menjadi bentuk
fineparticles. Waktu disintegrasi FDT diukur dengan cara menempatkan
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
16
tabletFDT ke dalam cawan petri dengan diameter 5 cm yang berisi 20
mLaquades yang merupakan simulasi dari jumlah cairan yang setara
denganvolume sendok makan. Tablet diletakkan secara perlahan kedalam
cawanpetri yang berisi air, waktu disintegrasi yang diperlukan oleh tablet
dicatatkemudian dicari waktu reratanya dari 6 kali pengujian. Persyaratan
waktudisintegrasi tablet ODT tidak lebih dari 3 menit (Departement of
Health,2009), namun dalam bukunya Allen et al. (2011) menyebutkan
bahwarapid disintegrating tablets setidaknya memiliki waktu hancur
kurang dari1 menit.
5) Uji disolusi
Uji disolusi merupakan uji pelarutan suatu obat ke dalam
mediumtertentu. Uji ini dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa
tabletmampu terlarut dalam medium dalam jumlah dan kecepatan
tertentu(Gibson, 2009). Parameter ini umum untuk semua tablet, namun
dalamtablet FDT piroksikam, penetapan parameter ini didasarkan
padametode yang terdapat pada USP apparatus 2 (paddle method;
Erwekadissolution test). Uji disolusi dilakukan dengan meletakan tablet
FDT kedalam 900 mL medium disolusi cairan lambung buatan tanpa
pepsin pH 1,2, temperatur 37 ±0,5 ◦C, dan kecepatan putar pedal 50 rpm.
5 mL sampel diambil padainterval waktu tertentu kemudian diganti dengan
media disolusi baru.Sampel yang diambil kemudian disaring dan diukur
absorbansinya padapanjang gelombang 333 nm dan kadar obat dihitung
dengan menggunakankurva baku. Kecepatan disolusi diukur untuk semua
formula (USPConvention, 2007).
E. Optimasi Metode Simplex Latice Design
Optimasi adalah suatu metode atau desain eksperimental untuk
memudahkan dalam penyusunan dan interpretasi data secara matematis
(Armstrong and James, 1986). Model merupakan salah satu metode SLD
analisis statistik untuk melakukan optimasi yang digunakan untuk optimasi
campuran: antar bahan dalam sediaan padat, semi padat atau pemilihan
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
17
pelarut. Suatu formula merupakan campuran yang terdiri dari beberapa
komponen. Setiap perubahan fraksi dari salah satu komponen dari
campuran akan mengubah sedikitnya satu variabel atau bahkan lebih fraksi
komponen lain. Jika A adalah fraksi dari komponen 1 dalam campuran
fraksi, maka:
0A1 i= 1,2,……..,q
Gambar 4: Simplex Latice Design model linear
Area yang menyatakan semua kemungkinan kombinasi dari
komponen-komponen dapat dinyatakan oleh interior dan garis batas dari
suatu gambar dengan q tiap sudut dan q-1 dimensi.Semua fraksi dari
kombinasi 2 campuran dapat dinyatakan sebagai garis lurus (Armstrong
and James, 1986). Jika ada 2 komponen (q=2), maka akan dinyatakan
sebagai 1 dimensi yang merupakan gambar garis lurus seperti terlihat pada
Gambar 4, titik A menyatakan suatu formula yang hanya mengandung
komponen A, titik B menyatakan suatu A C B formula yang hanya
mengandung komponen B, sedangkan garis AB menyatakan semua
kemungkinan campuran A dan B. Titik C menyatakan campuran 0,5
komponen A dan 0,5 komponen B (Armstrong and James, 1986).
Hubungan fungsional antara respon (variabel tergantung) dengan
komposisi (variabel bebas) dinyatakan dengan persamaan :
Y=β1+β2 + β1.2……………………………….…………(1)
Keterangan:
Y : respon
β1 dan β2 : koefisien regresi dari A,B
β1.2 : koefisien regresi dari interaksi A-B
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016
18
Koefisien diketahui dari perhitungan regresi dan Y adalah respon
yang diinginkan.Nilai A ditentukan, maka B dapat dihitung. Semua nilai
didapatkan, dimasukkan ke dalam garis maka akan didapatkan contour
plot yang diinginkan (Armstrong and James, 1986). Dalam menentukan
formula optimum, perlu diperhatikan sifat fisik granul dan tablet yang
dihasilkan.Penentuan formula optimum menggunakan software computer
yaitu Design Expert.
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program aplikasi Design Expert® version 7.1.5.Pertama, dimasukkan
variabel-variabel yang digunakan, lalu data yang diperoleh langsung
dimasukkan ke dalam program. Masing-masing parameter uji yang
dilakukan terhadap sifat fisik tablet diberi pembobotan sesuai prioritas
kemudian data diolah. Selanjutnya akan diperoleh hasil formula yang
memberikan sifat fisik paling optimum. Setelah diperoleh formula paling
optimum kemudian dilakukan verifikasi untuk formula optimum dan
formula pembanding.Hasil verifikasi kemudian dibandingkan dengan hasil
perhitungan yang diperoleh (prediksi). Dari perbandingan akan diperoleh
perbedaan antara hasil prediksi dengan hasil verifikasi apakah berbeda
secara bermakna atau tidak, sehingga akan dapat disimpulkan apakah hasil
valid (dapat dipercaya) atau tidak valid (tidak dapat dipercaya).
Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet..., Trio Adi Saputro, Fakultas Farmasi UMP, 2016