optimasi komposisi pregelatinized starch dan … fileoptimasi komposisi pregelatinized starch dan...
TRANSCRIPT
OPTIMASI KOMPOSISI PREGELATINIZED STARCH DAN
CROSPOVIDONE DALAM SEDIAAN FAST DISINTEGRATING TABLET
(FDT) DIPHENHYDRAMINE HCL MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE
DESIGN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Tomi Priguna Sidharta
NIM : 148114032
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
OPTIMASI KOMPOSISI PREGELATINIZED STARCH DAN
CROSPOVIDONE DALAM SEDIAAN FAST DISINTEGRATING TABLET
(FDT) DIPHENHYDRAMINE HCL MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE
DESIGN
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Tomi Priguna Sidharta
NIM : 148114032
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Persetujuan Pembimbing
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
OPTIMASI KOMPOSISI PREGELATINIZED STARCH DAN
CROSPOVIDONE DALAM SEDIAAN FAST DISINTEGRATING TABLET
(FDT) DIPHENHYDRAMINE HCL MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE
DESIGN
Skripsi yang diajukan oleh :
Tomi Priguna Sidharta
NIM : 148114032
Telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
(Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt.) tanggal April 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pengesahan Skripsi Berjudul
HALAMAN PENGESAHAN
OPTIMASI KOMPOSISI PREGELATINIZED STARCH DAN
CROSPOVIDONE DALAM SEDIAAN FAST DISINTEGRATING TABLET
(FDT) DIPHENHYDRAMINE HCL MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE
DESIGN
Oleh :
Tomi Priguna Sidharta
NIM : 148114032
Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal :
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Aris Widayati, M. Si., Ph.D., Apt.
Panitia Penguji Tanda tangan
1. Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt. ……………..
2. Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt. ……………..
3. Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt. ……………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan yang Maha Esa, Ayah, Ibu, dan
teman- teman Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan dukungan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 17 Maret 2018
Penulis
(Tomi Priguna Sidharta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HALAMAN PERSETUJLEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Tomi Priguna Sidharta
Nomor Mahasiswa : 148114032
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
OPTIMASI KOMPOSISI PREGELATINIZED STARCH DAN
CROSPOVIDONE DALAM SEDIAAN FAST DISINTEGRATING TABLET
(FDT) DIPHENHYDRAMINE HCL MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE
DESIGN
berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Sanata Dharma untuk dapat menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk
media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di media internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi loyalti
kepada saya selama tetap mencatumkan saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 5 Juni 2018
Yang menyatakan
(Tomi Priguna Sidharta)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi
Komposisi Pregelatinized Starch dan Crospovidone dalam Sediaan Fast
Disintegrating Tablet (FDT) Diphenhydramine HCl menggunakan Simplex Lattice
Design” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu pada program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, sehingga penulis
bermaksud menyampaikan rasa terimakasih, kepada :
1. Orang tua penulis, Agus Sidharta dan Lisa Wati Widjaja yang selalu
memberikan dukungan motivasi dan doa.
2. Ibu Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing saya dari awal hingga akhir sehingga skripsi dapat
diselesaikan dengan baik.
3. Ibu Beti Pudyastuti M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan masukan untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.
4. Ibu Wahyuning Setyani M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.
5. PT. Zenith Pharmaceuticals yang telah membantu dalam pemberian bahan
untuk skripsi ini.
6. Prof. Dr. Srinoegrohati, Apt. yang telah memberi pengetahuan analisis dalam
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc. yang telah memberi
pengetahuan analisis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Saudara penulis, Calvin Aditiya Sidharta dan Kenny Anggito Sidharta yang
selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skirpsi ini
9. Pak Musrifin, Pak Parlan, Pak Heru, Mas Bimo, Mas Agung selaku laboran di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang teleh membantu penulis
dalam menjalankan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
10. Bella Anggelina Tanharjo yang selalu memberikan kebahagiaan, semangat dan
harapan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Rekan seperjuangan skripsi formulasi Aldo Christian Jonathan yang telah
menjadi sahabat yang baik selama perkuliahan, membantu penulis dalam
memahami skripsi dan penelitian ini dengan lebih baik.
12. Harno Bambang Parihala dan Yoyo Dodhy Sutiksno, Tiffanny Gunawan,
Debby Nataya, dan Myshia Felicia membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
13. Kwek Benny Kurniawan dan Wesley Wijaya selaku sahabat yang telah
membantu dalam memberikan dukungan dan mendengarkan keluh kesah
penulis.
14. Christophorus Adipandhito yang telah memotivasi dan membantu penulis
selama perkuliahan dan skripsi ini.
15. Seluruh teman FSM A 2014 atas dinamikanya selama 4 tahun ini.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini
sehingga penulis berharap menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat sebagai ilmu pengetahuan khususnya dibidang
formulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ........................................................................................................ xv
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 4
SARAN ............................................................................................................. 29
LAMPIRAN ...................................................................................................... 33
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula Sediaan FDT Diphenhydramine HCl .................................... 5
Tabel II. Hasil Uji Sudut Diam Campuran Serbuk FDT Diphenhydramine HCl
........................................................................................................ 13
Tabel III. Hasil Uji Sifat Alir Campuran Serbuk FDT Diphenhydramine HCl. 13
Tabel IV. Hasil Uji Penampilan Fisik Sediaan FDT Diphenhydramine HCl ..... 14
Tabel V. Hasil Uji Kekerasan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl ............... 15
Tabel VI. Hasil Uji Kerapuhan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl ............... 18
Tabel VII. Hasil Uji Waktu Hancur Tablet Sediaan FDT Diphenhydramine HCl ..
........................................................................................................20
Tabel VIII. Hasil Uji Waktu Pembasahan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl . 22
Tabel IX. Hasil Uji Rasio Absorpsi Air Sediaan FDT Diphenhydramine HCl .. 24
Tabel X. Hasil Nilai Penerimaan Analisis Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
........................................................................................................26
Tabel XI. Hasil Uji F Seluruh Respon.............................................................. 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Contourplot Kekerasan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl ............. 17
Gambar 2. Contourplot kerapuhan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl .............. 19
Gambar 3. Contourplot Waktu Hancur Sediaan FDT Diphenhyramine HCl ....... 21
Gambar 4. Contourplot Waktu Pembasahan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl 23
Gambar 5. Contourplot Rasio Absorpsi Air Sediaan FDT Diphenhyramine HCl25
Gambar 6. Contourplot superimposed komposisi optimum ................................ 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Certificate of Analysis .................................................................... 34
Lampiran 2. Data Penimbangan Bahan-bahan .................................................... 44
Lampiran 3. Data Sifat alir ................................................................................. 46
Lampiran 4. Data Hasil Keseragaman Bobot ...................................................... 47
Lampiran 5. Data Hasil Keseragaman Kandungan.............................................. 49
Lampiran 6. Data Hasil Kekerasan Tablet .......................................................... 53
Lampiran 7. Data Hasil Kerapuhan Tablet.......................................................... 54
Lampiran 8. Data Hasil Waktu Hancur Tablet .................................................... 55
Lampiran 9. Data Hasil Waktu Pembasahan Tablet ............................................ 55
Lampiran 10. Data Hasil Rasio Absorpsi Air...................................................... 56
Lampiran 11. Analisis Simplex Lattice Design ................................................... 57
Lampiran 12. Analisis Statistik One Sample T Test Taraf Kepercayaan 95% ...... 67
Lampiran 13. Dokumentasi Alat - alat penelitian ................................................ 91
Lampiran 14. Dokumentasi Serbuk .................................................................... 93
Lampiran 15. Dokumentasi Tablet ..................................................................... 93
Lampiran 16. Dokumentasi Keseragaman Bobot Tablet ..................................... 97
Lampiran 17. Dokumentasi Keseragaman Kandungan ....................................... 98
Lampiran 18. Dokumentasi Kekerasan Tablet .................................................... 99
Lampiran 19. Dokumentasi Kerapuhan Tablet ................................................. 100
Lampiran 20. Dokumentasi Waktu Hancur Tablet ............................................ 102
Lampiran 21. Dokumentasi Waktu Pembasahan Tablet .................................... 103
Lampiran 22. Dokumentasi Rasio Absorpsi Air ............................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Diphenhydramine HCl merupakan obat antihistamin generasi 1 yang
banyak digunakan untuk mengatasi mabuk perjalanan. Obat dengan onset cepat
dibutuhkan agar dapat mengatasi mual dan muntah, sehingga diphenhydramine HCl
cocok dibuat dalam bentuk sediaan FDT, karena bentuk sediaan tersebut dapat
hancur di dalam mulut dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
formula FDT yang optimum menggunakan pregelatinized starch sebagai binder
dan crospovidone sebagai superdisintegrant dalam formulasi sediaan FDT
diphenhydramine HCl.
Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan menggunakan desain
penelitian simplex lattice dengan faktor pregelatinized starch dengan level 15-18%
dan crospovidone dengan level 2%-5%. Parameter sifat fisik tablet yang diamati
sebagai respon dan validasi persamaan adalah waktu hancur, kekerasan, kerapuhan,
waktu pembasahan dan rasio absorpsi air menggunakan uji statistik yaitu one
sample T test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diphenhydramine HCl dapat
diformulasikan menjadi sediaan FDT. Komposisi optimum dari pregelatinized
starch 15% dan crospovidone 5% pada sediaan FDT diphenhydramine HCl ditinjau
dari rasio absorpsi air dan waktu hancur.
Kata Kunci : simplex lattice design, fast disintegrating tablet, diphenhydramine
HCl, pregelatinized starch, crospovidone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Diphenhydramine HCl is a 1st generation antihistamine drug widely used
to treat motion sickness. Fast-onset drugs are needed in order to overcome nausea
and vomiting, so diphenhydramine HCl is suitable made in the form of an FDT
preparation, because the dosage forms can dissolve in the mouth rapidly. The aim
of this study is to obtain an optimum FDT formula using pregelatinized starch as
binder and crospovidone as superdisintegrant in the formulation of FDT
diphenhydramine HCl.
This research is purely experimental by using simplex lattice design with
factor of pregelatinized starch with level 15-18% and crospovidone with level 2%
-5%. The physical parameters of the tablets observed to determine the validation
of equation and response formula are disintegration time, hardness, friability,
wetting time and water absorption ratio using statistical one sample T test.
The results showed that diphenhydramine HCl can be formulated into FDT
preparations. The optimum composition of pregelatinized starch 15% and
crospovidone concentration 5% in diphenhydramine HCl diphenhydramine
preparation in terms of water absorption ratio and disintegration time..
Keywords: simplex lattice design, fast disintegrating tablet, diphenhydramine
HCl, pregelatinized starch, crospovidone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Mual adalah peristiwa yang terjadi karena perasaan tidak nyaman pada
daerah epigastrik dan dapat menginduksi muntah, yaitu keluarnya isi lambung
melalui mulut. Mual dan muntah dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah motion sickness/mabuk perjalanan (Fithrah, 2014). Motion sickness
didefinisikan sebagai kondisi tubuh (mual) yang diinduksi oleh gerakan dari media
transportasi sehingga seseorang dapat mengalami mual bahkan muntah (Aslan et
al., 2012). Motion sickness dapat disebabkan oleh reseptor histamin yang berikatan
dengan H1 dan menginduksi terjadinya mual dan muntah, sehingga dibutuhkan
senyawa yang dapat mencegah terjadinya ikatan antara H1 dengan reseptor yang
disebut antihistamin (Rossi, 2004). Antihistamin memiliki mekanisme dengan cara
memblok reseptor histamin dengan menggantikan histamin (Leurs et al., 2002).
Salah satu contoh obat antihistamin yang biasa digunakan untuk mengatasi motion
sickness adalah diphenhydramine hydrochloride yang merupakan golongan
antihistamin generasi pertama (Katzung et al., 2012). Diphenhydramine HCl
termasuk dalam kategori biopharmaceutic classification system (BCS) kelas 1 yaitu
obat yang memiliki solubilitas dan permeabilitas tinggi (Jyothi et al., 2013). Dalam
kondisi mual dan muntah karena mabuk perjalanan, dibutuhkan obat anti mual dan
muntah yang dikemas dalam suatu bentuk sediaan yang dapat memberikan onset
yang cepat (Fu et al., 2004).
Tablet adalah sediaan padat yang sering dipakai karena kenyamanan dan
kemudahan dalam penggunaannya, tetapi penggunaan tablet oral konvensional
membutuhkan onset yang lama sehingga tablet akan melepaskan zat aktif lebih
lama dan sulit bagi orang pada saat perjalanan dengan mabuk perjalanan yang harus
segera diatasi. Onset obat yang lambat dalam mengatasi mabuk perjalanan
menyebabkan tablet oral konvensional kurang efektif, sehingga untuk mengatasi
hal tersebut dapat dilakukan modifikasi dalam formulasi sediaan tablet menjadi
sediaan FDT. Fast disintegrating tablet (FDT) adalah bentuk sediaan yang
diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat hancur dengan cepat di dalam
rongga mulut saat kontak dengan air liur/saliva dan dapat segera melepaskan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
aktifnya. Konsep FDT sangat menguntungkan untuk anak-anak yang kesulitan
dalam menelan tablet (Husseiny et al., 2018). Selain itu, sediaan FDT dapat
digunakan tanpa membutuhkan air atau dapat digunakan jumlah air yang sangat
sedikit (1–2 mL), sehingga sangat cocok untuk orang yang sedang dalam perjalanan
dan mempunyai ketersediaan air yang terbatas (Fu et al., 2004). Contoh sediaan
FDT di pasaran adalah Domray MD, yang berisi bahan aktif domperidone
mempunyai fungsi sebagai obat antimual yang diproduksi oleh Ray Remedies
(Parkash et al., 2011).
Sediaan FDT diharapkan dapat melepaskan bahan aktif dengan cepat
sehingga menimbulkan efek terapetik dapat segera dirasakan. Oleh karena itu,
pemilihan eksipien dalam sediaan FDT harus dipertimbangkan agar dapat
memenuhi persyaratan sediaan yang baik. Karakteristik sediaan FDT terkait
kecepatan disintegrasi yang cepat dipengaruhi oleh eksipien yang disebut
superdisintegrant. Bahan tersebut ditambahkan ke dalam formulasi untuk
mempercepat proses pemecahan tablet, meningkatkan luas permukaan,
mempercepat pelepasan bahan aktif dari obat tersebut. Superdisintegrant dapat
digunakan dalam konsentrasi rendah tetapi mempunyai sifat disintegrasi dan
kekuatan mekanis yang optimal jika dibandingkan dengan disintegrant umum.
Meskipun demikian, superdisintegrant cenderung bersifat higroskopis sehingga hal
tersebut menjadi permasalahan dalam stabilitas bahan, hal tersebut dapat diatasi
dengan penanganan suhu dan kelembapan ruangan (Mohanachandran et al., 2011).
Dalam penelitian ini superdisintegrant yang digunakan adalah crospovidone yang
mempunyai mekanisme yang disebut dengan wicking diikuti mekanisme swelling
(mekanisme sekunder) berhubungan dengan kapilaritas dan melemahkan ikatan–
ikatan antar partikel tersebut (Desai et al., 2016). Dalam penelitian ini digunakan
bahan pengisi manitol, mint flavour digunakan sebagai perasa, pemanis dekstrosa
dan pelicin magnesium stearat. Bahan pengikat yang digunakan adalah
pregelatinized starch untuk meningkatkan kompresibilitas, memperbaiki sifat alir
dan juga cocok untuk bahan yang memiliki sifat higroskopis (Rowe, 2009). Metode
pembuatan FDT terdapat beberapa macam, tetapi yang saat ini sering digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan tergolong praktis apabila dilihat dari segi kemudahan dalam pengaplikasian
adalah metode direct compression atau kempa langsung (Fu et al,. 2004).
Dalam proses pembuatan sediaan FDT, tidak jarang dilakukan optimasi
terhadap komposisi penyusunnya. Hal ini berkaitan dengan fungsi dari beberapa
eksipien yang digunakan, misalnya bahan pengikat dan bahan penghancur. Bahan
pengikat berfungsi sebagai peningkat kompresibilitas bahan, sedangkan bahan
penghancur berfungsi sebagai pemecah tablet agar tablet dapat melepaskan zat aktif
sehingga dapat dihasilkan sediaan FDT diphenhydramine HCl yang memenuhi
persyaratan kualitas apabila ditinjau dari kekerasan, kerapuhan, waktu pembasahan,
waktu hancur dan rasio absorbsi air (Shalini, 2012). Metode optimasi yang
digunakan adalah simplex lattice design karena melalui metode ini dapat diketahui
komposisi optimal dari sediaan FDT tersebut (Bolton and Bon, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
METODE PENELITIAN
Jenis rancangan penelitian ini adalah eksperimental dengan metode
simplex lattice design yang melihat perbandingan komposisi crospovidone dan
pregelatinized starch untuk memperoleh komposisi optimum sediaan FDT
diphenhydramine HCl. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Formulasi
Teknologi Sediaan Padat, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, dan
Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Padat Fakultas Farmasi Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer double
beam (UV-1800, Shimadzu), mesin tablet single punch, alat pengukur waktu alir
serbuk (Laboratorium FTS Padat USD), friabiliator (ATMI, Surakarta), hardness
tester (Pharmatest, PTP 302), disintegration tester (ATMI, Surakarta), cube mixer
(mesin Erweka Ar 401), timbangan analitik, berbagai macam alat gelas (pyrex),
jangka sorong, kertas perkamen, keranjang, termometer, corong, moisture balance,
stopwatch, termometer, cawan petri, kertas tisu, dan pinset.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah diphenhydramine HCl
sebagai bahan aktif dalam sediaan, crospovidone (Kolidon® CL-SF, lot 36354116K,
BASF), sebagai manitol (Grade DC) yang diproduksi oleh SPI Pharma sebagai bahan
pengisi tablet, perasa mint flavour, magnesium stearat sebagai lubrikan, pemanis
dekstrosa, dan menggunakan pregelatinized starch dengan nama dagang Starch 1500®
diproduksi oleh Colorcon® sebagai binder, etanol p.a, baku pembanding kerja
diphenhydramine HCl, pewarna karmin, dan pewarna FD&C Blue.
Pembuatan Campuran Serbuk
Sediaan FDT diphenhydramine HCl dibuat menggunakan metode kempa
langsung dengan formula yang sudah dimodifikasi seperti pada Tabel I. Formula
yang ditentukan telah dimodifikasi untuk menghasilkan tablet yang terdisintegrasi
dan melepas bahan aktif dengan optimum. Crospovidone dicampur dengan manitol,
kemudian dilanjutkan dengan mixing selama 20 menit menggunakan cube mixer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
(Katsuno et al., 2013). Setelah proses mixing selesai, dilanjutkan dengan
penambahan aspartam, orange essence, pregelatinized starch, diphenhydramine
HCl, mint flavour dan dilakukan mixing selama 20 menit sehingga campuran
homogen. Serbuk yang telah homogen ditambahkan magnesium stearat dan
dilakukan mixing selama 5 menit.
Tabel I. Formula Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Bahan Formula (mg)
F1 F2 F3 F4 F5
Diphenhydramine HCl 12,500 12,500 12,500 12,500 12,500
Crospovidone ( 2%-5%) 7,500 6,375 5,250 4,125 3,000
Pregelatinized Starch (15%-18%) 22,500 23,625 24,750 25,875 27,000
Manitol 90,500 90,500 90,500 90,500 90,500
Mg Stearat 1,500 1,500 1,500 1,500 1,500
Aspartam 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000
Mint Flavour 3,000 3,000 3,000 3,000 3,000
Orange essence 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500
Total (mg) 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000
Evaluasi Serbuk Campuran pada Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Serbuk campuran yang sudah homogen diuji sifat fisiknya agar dapat
dihasilkan serbuk yang mempunyai karakteristik sifat alir yang baik. Pengujian sifat
fisik tersebut meliputi:
1. Uji sudut diam
Uji sudut diam (θ) ditentukan dengan menggunakan metode corong.
Serbuk campuran sediaan FDT diphenhydramine HCl kurang lebih 100 gram
dituangkan perlahan ke dalam corong pengukur, penutup corong dibuka dan serbuk
dibiarkan keluar. Sudut diam yang baik adalah antara 250-400 (United States
Pharmacopoeia, 2012). Persamaan (1) digunakan untuk menghitung sudut diam
(Shahtalebi et al., 2015).
Tan θ = h/r .......................................................... (1)
dimana θ adalah sudut diam, h adalah tinggi tumpukan serbuk, dan r adalah jari–
jari serbuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bulk Density
Campuran serbuk sediaan FDT diphenhydramine HCl sebanyak kurang
lebih 100 gram diuji dengan memasukkan serbuk ke dalam gelas ukur dengan
volume 250 mL. Permukaan serbuk diratakan tanpa dilakukan pengetapan. Volume
bulk (Vb) dan bobot serbuk (M) didapat dan dimasukan ke dalam persamaan (3)
(Satpute and Tour, 2013).
Pb = M / Vb ................................... (3)
3. Tapped density
Serbuk campuran sediaan diphenhydramine HCl kurang lebih 100 gram
ditimbang dan dimasukkan ke dalam gelas ukur 250ml, volume diukur setelah
tapping serbuk sebanyak 750 kali dan perubahan volume dicatat apabila kurang dari
2%. Apabila perbedaan volume masih di atas 2%, maka tapping dilanjutkan
sebanyak 1250 kali. Tapped density (Dt) dihitung dengan menggunakan persamaan
(2) (Bhowmik et al., 2009).
Dt = M / Vt ..................................... (2)
Dimana M adalah massa dari serbuk dan Vt adalah tapped volume dari serbuk.
4. Hausner Ratio
Hausner Ratio dihitung menggunakan perbandingan antara nilai dari
volume tapped density dengan volume bulk density dengan menggunakan
persamaan (3) (United States Pharmacopoeia, 2012).
Hausner Ratio = 𝑻𝒂𝒑𝒑𝒆𝒅 𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆
𝑩𝒖𝒍𝒌 𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 .............................. (3)
5. Carr’s Index
Persentase Carr’s index dihitung sebagai 100 kali rasio perbedaan antara
tapped density dan bulk density untuk menentukan kompresibilitas serbuk. Carr’s
index dihitung dengan menggunakan persamaan (4) (Satpute and Tour, 2013).
Carr’s index = 100% x 𝑇𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦−𝑏𝑢𝑙𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦
𝑡𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 . (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pembuatan Tablet FDT Diphenhydramine HCl
Serbuk sediaan FDT diphenhydramine HCl yang sudah diuji terkait
kompresibilitas dan sifat alir serbuk, dapat dilakukan pengempaan tablet. Tablet
yang akan dibuat sebesar 150 mg, dimasukkan ke dalam alat pencetak tablet dan
dilakukan pencetakan tablet sebanyak 650 tablet di Laboratorium Formulasi
Teknologi Sediaan Padat Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
dengan menggunakan tekanan kompresi yang sama.
Evaluasi Tablet FDT Diphenhydramine HCl
1. Uji penampilan fisik
Penampilan umum sediaan FDT diamati meliputi pengamatan sejumlah
parameter seperti bentuk, warna, bau, rasa, bentuk dan ada atau tidaknya cacat fisik.
2. Uji kekerasan Tablet
Uji kekerasan digunakan sebanyak 10 tablet dan diukur kekerasannya
dengan cara memberikan beban pada tablet. Saat tablet pecah, pada alat akan
terbaca beban/gaya maksimum yang dapat diterima oleh tablet. Kekerasan tablet
FDT dibuat lebih rendah dari tablet konvensional biasa, yaitu antara 1-3 kP dan
dilakukan replikasi sebanyak 3 kali (Prajapati and Ratnakar, 2009).
3. Uji Kerapuhan Tablet
Sebanyak 20 tablet dari masing-masing formula ditimbang dengan
seksama (Wo). Permukaan tablet sebelum ditimbang, dibersihkan dari
debu/kotoran yang menempel. Setelah itu tablet dimasukkan ke dalam friabilator
dan menjalankan alat dengan kecepatan 25 rpm sebanyak 100 kali putaran selama
4 menit. Setelah selesai, tablet dikeluarkan dan serbuk pada permukaan tablet
dibersihkan. Selanjutnya tablet ditimbang kembali (Wt). Persentase kehilangan
bobot sebelum dan sesudah perlakuan dihitung (% Kerapuhan). % kerapuhan
sediaan FDT yang baik adalah kurang dari 1% (Satpute and Tour, 2013).
Persamaan (5) digunakan untuk menghitung kerapuhan tablet (Satpute and Tour,
2013). Uji kerapuhan tablet dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
F = (𝑊𝑜 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙)−(𝑊𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙)
(𝑊𝑜 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙) 𝑥 100 ...........................(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Uji Waktu Hancur Tablet
Pengujian waktu hancur dilakukan dengan memasukkan tablet ke dalam
setiap tabung apparatus, sebanyak 6 tabung dimasukkan dalam keranjang yang
direndam dalam waterbath pada suhu 37 ± 20C. Pengukuran waktu hancur tablet
dilakukan (Chacko et al., 2010). Pengujian waktu hancur dilakukan replikasi
sebanyak 3 kali.
5. Uji Waktu Pembasahan
Lima kertas tisu melingkar dengan diameter 10 cm ditempatkan dalam
petridish dengan diameter 10 cm. Bahan pewarna merah yang larut dalam air
(karmin) ditambahkan ke air sebanyak 10 mL dan diaduk sampai warna air berubah
menjadi merah, lalu air dituangkan ke dalam cawan petridish. Tablet diletakkan
dengan hati-hati di atas kertas tisu. Waktu yang dibutuhkan air untuk membasahi
seluruh permukaan tablet tercatat sebagai waktu pembasahan (Bhowmik et al.,
2009). Uji waktu pembasahan dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
6. Uji Rasio Absorpsi air
Lima potong kertas tisu ditempatkan di cawan petri kecil dengan diameter
10cm yang mengandung 10 mL air diberi bahan pewarna merah yang larut dalam
air (karmin). Tablet diletakkan di atas tisu dan ditunggu saat seluruh tablet telah
basah seluruhnya. Tablet yang sudah basah sepenuhnya kemudian diambil
menggunakan pinset dan ditimbang. Rasio penyerapan air, R, ditentukan
menggunakan persamaan (6) (Shahtalebi et al., 2015). Uji rasio absorpsi air
dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
R = 𝑊𝑎−𝑊𝑏
𝑊𝑎 𝑥 100% ........................................ (6)
dimana, Wb adalah berat tablet sebelum penyerapan air dan Wa adalah berat tablet
setelah penyerapan air basah (Shahtalebi et al., 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
7. Uji Keseragaman kandungan Tablet
a. Preparasi sampel
Sampel FDT diphenhydramine HCl dibuat sebanyak 10 tablet dari setiap
formula, masing-masing digerus sampai halus, ditimbang sebanyak 30 mg dan
dimasukkan dalam labu ukur 10 mL dan dilarutkan menggunakan etanol p.a sampai
dengan tanda batas pada labu ukur dan konsentrasi sebesar 3mg/mL. Larutan
sampel disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan sebesar 300 rpm untuk
memisahkan serbuk yang tak larut.
b. Pembuatan kurva baku
Larutan baku dibuat dengan menimbang secara seksama kurang lebih baku
diphenhydramine HCl sebesar 10 mg dan dilarutkan dalam etanol p.a dalam labu
takar 10 mL sampai tanda batas. Seri Konsentrasi larutan baku dibuat dengan
mengambil dari larutan baku sebanyak 500, 1000, 1500, 2000, 2500 µL dengan
konsentrasi 100, 200, 300, 400, 500 µg/mL. Baku diphenhydramine HCl yang
sudah ditimbang dimasukkan ke dalam labu ukur 25mL dan masing-masing labu
ukur sampai tanda batas. Larutan baku yang telah dibuat diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 258 nm menggunakan instrumen spektrofotometer UV (Mishra
et al., 2010). Setelah ditemukan nilai absorbansi dapat dihitung persamaan regresi
linier.
c. Validasi metode Analisis
Validasi metode dilakukan dengan beberapa parameter yaitu
akurasi,presisi, dan linieritas. Linieritas dapat dilihat dari hasil regresi linier yang
sudah dilakukan pada pembuatan kurva baku dengan melihat nilai R lebih besar
dari 0,995 (FDA, 2014). Presisi dan akurasi dilakukan dengan metode standar adisi
baku dengan cara mengambil sampel sebanyak 300 mg, dilarutkan kedalam labu
takar 50 mL dan dilarutkan sampai tanda batas menggunakan etanol p.a. Larutan
sampel lalu disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 300 rpm. Setelah
sentrifugasi, diambil sampel sebanyak 2,5mL, dimasukkan ke dalam labu takar
5mL sebanyak 12 labu takar, kemudian dilakukan pembuatan standar adisi dengan
cara melarutkan 10mg baku diphenhydramine HCl dalam labu takar 10mL, setelah
itu diambil sebanyak 0,25;0,5;0,75 mL dan dimasukkan dalam labu takar berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sampel yang sudah dibuat, kemudian semua labu takar diencerkan hingga batas
tanda. Akurasi dihitung menggunakan nilai perolehan kembali dengan kriteria
penerimaan berada didalam rentang 95-107% dari standar adisi baku sedangkan
presisi dihitung menggunakan koefisien variasi (CV) kurang dari 2% (Harmita,
2004).
d. Pengujian keseragaman kandungan
Uji keseragaman kandungan tablet mengacu pada Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (2014), apabila bentuk sediaan padat, kadar masing–masing 10
satuan harus ditetapkan menggunakan metode analisis yang sesuai dan dihitung
nilai penerimaan dengan persamaan (7).
|M - x̅| + Ks .......................................................... (7)
Dimana M adalah nilai rujukan, x̅ adalah rata–rata dari masing-masing kandungan,
k adalah konstanta penerimaan, dan s adalah simpangan baku sampel (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Nilai penerimaan yang didapatkan, dibandingkan dengan nilai penerimaan
maksium dengan tidak kurang atau sama dengan L1% atau 15% dimana L1 adalah
nilai penerimaan maksimum yang diperbolehkah kecuali dinyatakan lain pada
masing-masing monografi. Apabila sediaan masih belum memenuhi kriteria
dilakukan pengujian pada 20 unit sediaan tambahan, dan dihitung nilai penerimaan.
Keseragaman sediaan dinyatakan memenuhi syarat jika nilai penerimaan akhir dari
30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak ada satu unitpun kurang
dari [1 – (0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun lebih dari [1 + (0,01)(L2)]M seperti
tertera pada perhitungan nilai penerimaan dalam keseragaman kandungan dimana
L2 adalah rentang deviasi maksimum dari tiap satuan sediaan yang diuji dari
perhitungan nilai M yaitu 25.
Analisis simplex lattice design
Data respon dari faktor yang mempengaruhi sediaan FDT diphenhydramine
HCl (kekerasan, kerapuhan, waktu pembasahan, waktu hancur dan rasio absorbsi
air) dianalisis dengan pendekatan simplex lattice design untuk menghitung
koefisien a, b, ab sehingga didapatkan persamaan tersebut sesuai dengan persamaan
(8).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Y = a (A) + b (B) + ab (A)(B) .................................. (8)
Dari persamaan tersebut kemudian dapat dibuat profil yang
menggambarkan komposisi antara pregelatinized starch dan crospovidone berupa
grafik contourplot. Komposisi optimum dapat diperoleh dengan cara superimposed
contourplot. Hasil yang diperoleh dari persamaan simplex lattice dianalisa secara
statistik dengan one sample T test pada taraf kepercayaan 95% untuk melihat
validitas dari persamaan yang diperoleh. apabila nilai THitung > TTabel maka data
terdistribusi normal dan jika p value THitung < TTabel maka data tidak terdistribusi
normal. Uji homogenitas data dilakukan dengan menggunakan Levene’s Test
dengan taraf kepercayaan 95%, jika nilai FHitung < FTabel maka data dapat
diasumsikan homogen, jika nilai THitung < TTabel maka dapat disimpulkan data
berbeda tidak bermakna, apabila THitung > TTabel maka dapat disimpulkan bahwa data
berbeda bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Campuran Serbuk Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Pada pembuatan sediaan FDT diphenhydramine HCl, formula tersebut
mengalami modifikasi karena pada formula awal rasa pahit tidak dapat teratasi.
Penelitian ini dirancang ke dalam 2 formula dengan level yang berbeda. Pada saat
pembuatan campuran serbuk sebelumnya dilakukan orientasi dengan menggunakan
pewarna FD&C Blue untuk melihat waktu mixing yang optimum sebagai parameter
homogenitas dari serbuk tersebut. Pemilihan urutan pencampuran serbuk dilihat
berdasarkan bobot jenis serbuk mulai dari bobot jenis yang paling kecil hingga
bobot jenis yang paling besar agar campuran serbuk dapat homogen dan memenuhi
persyaratan sifat alir serbuk yang baik sehingga dapat dilakukan pengempaan tablet.
Hasil Uji Sifat Alir dan Kompresibilitas Campuran Serbuk FDT
Diphenhydramine HCl
Serbuk yang sudah tercampur homogen perlu dipastikan sifat alir dan
kompresibilitasnya agar serbuk tersebut dapat dikempa pada mesin tablet dengan
baik karena dalam penelitian ini digunakan metode kempa langsung, sehingga
diharapkan serbuk campuran dari formula FDT diphenhydramine HCl
menghasilkan serbuk yang memenuhi persyaratan ditinjau dari sifat alir serbuknya.
Adapun pengujian sifat alir dan kompresibilitas serbuk meliputi pengujian sudut
diam, bulk density, tapped density, hausner ratio dan carr’s index.
a. Uji Sudut Diam Serbuk FDT Diphenhydramine HCl
Sudut diam adalah sudut yang terbentuk antara permukaan tumpukan serbuk
dengan bidang horizontal. Sudut diam menyatakan karakteristik dari hubungan
kohesifitas antar partikel didalam serbuk. Apabila semakin kecil sudut diam maka
serbuk memiliki kohesifitas yang kecil sehingga kemampuan alirnya menjadi
semakin baik. Serbuk yang memiliki sudut diam yang baik adalah jika sudutnya
adalah kurang dari 35o (United States Pharmacopoeia, 2012). Pengujian sudut
diam pada ke-5 formula tersebut didapatkan hasil pada Tabel II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel II. Hasil Uji Sudut Diam Campuran Serbuk FDT Dipehnhydramine HCl
Uji Sudut Diam
Formula Tinggi (cm) Diameter (cm) Sudut diam Kesimpulan
Formula 1 3,7 14,5 27° Baik
Formula 2 2,6 13,5 21,05° Baik
Formula 3 2,6 13,5 21,05° Baik
Formula 4 2,6 14 20,35° Baik
Formula 5 2,6 14 20,35° Baik
Data pada Tabel II menunjukkan bahwa sudut diam dari ke-5 formula tersebut
adalah baik, sehingga dapat diasumsikan bahwa serbuk dapat mengalir dengan baik
(United States Pharmacopoeia, 2012).
b. Uji Bulk Density, Tapped Density, Hausner Ratio dan Carr’s Index FDT
Diphenhydramine HCl
Pengujian bulk density, tapped density, Hausner ratio dan Carr’s Index
pada ke-5 formula tersebut ditampilkan pada Tabel III.
Tabel III. Hasil Uji Sifat Alir dan Kompresibilitas Campuran Serbuk FDT Dipehnhydramine HCl
Bulk Density
Formula Bobot(g) Volume (mL) Bulk Density (g/mL)
Formula 1 96,684 198 0,488
Formula 2 96,621 198 0,488
Formula 3 96,582 194 0,498
Formula 4 96,557 190 0,508
Formula 5 96,724 196 0,493
Tapped Density
Formula Bobot (g) Volume setelah pengetapan (g/mL) Tapped Density (g/mL)
Formula 1 96,684 164 0,589
Formula 2 96,621 166 0,582
Formula 3 96,582 164 0,589
Formula 4 96,557 162 0,596
Formula 5 96,724 164 0,590
Kompresibilitas
Formula Hausner Ratio Kesimpulan Carr's Index Kesimpulan
Formula 1 1,207 Cukup baik 17,171 Cukup
Formula 2 1,193 Cukup baik 16,162 Cukup
Formula 3 1,183 baik 15,464 Cukup
Formula 4 1,173 baik 14,737 Cukup
Formula 5 1,195 Cukup baik 16,326 Cukup
Bulk density adalah massa partikel yang menempati suatu unit volume
tertentu yang digunakan untuk menentukan kompresibilitas dari serbuk, sedangkan
tapped density adalah massa partikel yang menempati suatu unit volume tertentu
setelah adanya pengetapan dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
indeks pengetapan maka semakin baik sifat alir serbuk (Aulton, 2002). Dari data
tapped density dan bulk density dapat digunakan untuk menghitung nilai
kompresibilitas serbuk (Carr’s index dan Hausner ratio). Hausner ratio didapat
dari perbandingan antara nilai bulk density dan tapped density dengan nilai semakin
kecil menunjukkan bahwa kompresibilitas semakin baik, sedangkan Carr’s index
merupakan persentase dari kompresibilitas yang menunjukkan bahwa semakin
kecil nilai Carr’s index kompresibilitas semakin bagus sehingga serbuk memiliki
kompaktibilitas yang baik. Kompresibilitas didefinisikan sebagai kemampuan
serbuk untuk menurunkan nilai volume di bawah tekanan sehingga pada saat
dikempa menghasilkan tablet yang kompak dengan kekuatan mekanis yang
memadai (Leuenberger, 1982). Nilai Hausner ratio yang baik adalah < 1,25
(Arulkumaran and Padmapreetha, 2014),sedangkan nilai Carr’s index yang baik
adalah < 18 (Satpute and Tour, 2013). Berdasarkan data pada Tabel III dapat
disimpulkan bahwa serbuk memiliki kompresibilitas yang cukup sehingga serbuk
dapat dikempa dengan metode kempa langsung.
Evaluasi Sifat Fisik FDT Diphenhydramine HCl
a. Hasil Uji Penampilan Fisik Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Tujuan pengujian sifat fisik tablet adalah untuk mengetahui apakah FDT
diphenhydramine HCl memiliki sifat fisik yang baik. Uji penampilan fisik meliputi
bentuk, bau, rasa, warna dan cacat fisik. Hasil pengujian penampilan fisik tablet
tiap formula dapat dilihat pada Tabel IV. Tablet FDT diphenhydramine HCl
memiliki diameter sebesar 8,15mm dan ketebalan sebesar 2,8mm.
Tabel IV. Hasil Uji Penampilan Fisik Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Penampilan fisik
Formula Bentuk Rasa Bau Warna Cacat fisik
1 Datar Manis, after taste pahit
dan pedas Tidak berbau Putih
Ada yang tidak
rata
2 Datar Manis, after taste pahit
dan pedas Tidak berbau Putih
Ada yang tidak
rata
3 Datar Manis, after taste pahit
dan pedas Tidak berbau Putih
Ada yang tidak
rata
4 Datar Manis, after taste pahit
dan pedas Tidak berbau Putih
Ada yang tidak
rata
5 Datar Manis, after taste pahit
dan pedas Tidak berbau Putih
Ada yang tidak rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa formula yang dibuat
memenuhi syarat sebagai formula yang dapat diterima konsumen. Namun pada saat
pembuatan tablet dijumpai binding pada salah satu permukaan dalam beberapa
tablet, padahal apabila dilihat sifat alir serbuk sediaan FDT diphenhydramine HCl
sudah memenuhi syarat pengempaan. Pada saat pengempaan serbuk menempel
pada punch bagian atas mesin kempa, sehingga beberapa dari tablet binding. Hal
tersebut dapat terjadi karena adanya variabel pengacau tak terkendali yaitu
kelembapan udara dan suhu ruang pengempaan sehingga meningkatkan
higroskopisitas serbuk, selain itu proses pencetakan melibatkan pihak ke-3
sehingga pengempaan tablet menjadi kurang optimal. Rasa dari diphenhydramine
HCl sangat pahit, sehingga diperlukan modifikasi formula dengan perubahan
pemanis dan pengurangan bahan lain yang memiliki rasa pahit seperti mint flavour
dan juga setelah dilakukan perubahan formula, rasa menjadi jauh lebih dapat
diterima, hanya karakteristik rasa diphenhydramine HCl menimbulkan after taste
pahit dan menyebabkan mulut menjadi pedas masih belum dapat diatasi, oleh
karena itu untuk menyamarkan rasa tersebut perlu dilakukan penambahan orange
essence (Kumar et al., 2012). Pada pembuatan sediaan FDT diphenhydramine HCl
tidak digunakan pewarna, karena pewarna juga akan menyumbang rasa pahit
apabila ditambahkan dalam sediaan tersebut.
b. Kekerasan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Uji kekerasan bertujuan untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet terkait
dengan tekanan mekanis ataupun gesekan. Kekerasan tablet FDT yang baik adalah
1-3 Kp (kilopounds) (Prajapati and Ratnakar, 2009). Hasil pengujian kekerasan
tablet tiap formula dapat dilihat pada Tabel V.
Tabel V. Hasil Uji Kekerasan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
kekerasan rata-rata (Kp)
Keterangan Formula
1 2 3 4 5
Replikasi 1 1,2 1,8 1,7 1,1 1,1
Replikasi 2 1,5 1,9 1,8 1,1 1,2
Replikasi 3 1,4 1,7 1,6 1,1 1,0
x̄ 1,4 1,8 1,7 1,2 1,1
SD 0,250 0,271 0,193 0,224 0,155
CV 19,228 19,357 12,054 20,354 11,940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kekerasan sediaan FDT
diphenhydramine HCl masuk dalam rentang kekerasan FDT yang diijinkan.
Umumnya, Kekerasan sediaan FDT dengan nilai kekerasan tablet yang semakin
kecil akan mempengaruhi waktu hancur tablet, dikarenakan adanya porositas pada
tablet sehingga waktu hancur tablet semakin cepat, tetapi nilai kekerasan yang
rendah akan sulit bertahan dalam guncangan mekanik pada saat melakukan
pembuatan dan pengepakannya. Dikarenakan hasil dari kekerasan sediaan tersebut
relatif rendah, maka tablet disimpan didalam kontainer khusus untuk dapat menjaga
tablet agar tidak terkena guncangan yang akan mengakibatkan tablet tersebut rusak.
Data dari Tabel V diolah dengan persamaan simplex lattice, sehingga
didapatkan persamaan respon kekerasan pada persamaan 9.
Y= -1,70333(A) -0,03667(B) + 0,08889(A)(B)…............................... (9)
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi respon komposisi
optimum menggunakan 2 komponen yaitu A adalah proporsi crospovidone, B
adalah proporsi pregelantinized starch dan AB adalah proporsi campuran antara
pregelatinized starch dan crospovidone. Dari persamaan tersebut A bernilai negatif
sehingga crospovidone menurunkan nilai kekerasan tablet. B juga mempunyai nilai
negatif sehingga pregelatinized starch menurunkan nilai kekerasan tablet, namun
kombinasi dari crospovidone dan pregelatinized starch akan meningkatkan nilai
kekerasan. Dari persamaan tersebut dapat digambarkan dengan kurva contour plot
seperti pada Gambar 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 1. Contourplot Kekerasan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Kurva yang ditampilkan pada Gambar 1 berbentuk cembung (menghadap
ke bawah). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak proporsi pregelatinized
starch sampai dengan 50% akan meningkatkan respon kekerasan tablet, namun
setelah melewati proporsi tersebut, semakin banyak proporsi pregelatinized starch
akan cenderung menurunkan respon kekerasan tablet. Secara teoritis penambahan
pregelatinized starch (binder) akan meningkatkan nilai kekerasan tablet karena
ikatan antar partikel meningkat (gaya kohesi dan adhesi), sebaliknya penambahan
superdisintegrant (crospovidone) akan menurunkan respon kekerasan, karena
meningkatnya porositas tablet sehingga gaya tarik menarik antar partikel kurang
(Shalini,2012). Hal tersebut diduga karena pregelatinized starch bersifat
higroskopis (menyerap kelembapan), sehingga apabila proporsi pregelatinized
starch semakin tinggi maka higroskopisitas tablet akan semakin tinggi dan akan
mempengaruhi kekerasan dari tablet tersebut dengan nilai LOD secara teoritis (loss
on drying) kurang dari 10-17% (Musa et al., 2011) .
c. Kerapuhan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Uji kerapuhan bertujuan untuk mengetahui ketahanan permukaan tablet
terhadap gesekan yang dialami ketika tablet mengalami pengemasan, penyimpanan
dan pengiriman. Kerapuhan FDT yang baik adalah kurang dari 1% (Satpute and
1,4
1,7
1,1
1,8
1,2
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
1 2 3 4 5
Kek
eras
an (
Kp)
Formula 2
formula '4
Cros: 100% Starch: 0%
Cros: 75% Starch: 25%
Cros: 50% Starch: 50%
Cros: 25% Starch: 75%
Cros: 0% Starch: 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tour, 2013). Hasil pengujian kerapuhan tablet tiap formula dapat dilihat pada Tabel
VI.
Tabel VI. Hasil Uji Kerapuhan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Kerapuhan tablet(%)
Keterangan Formula
1 2 3 4 5
Replikasi 1 0,376 0,511 0,139 0,728 0,569
Replikasi 2 0,305 0,348 0,243 0,692 0,252
Replikasi 3 0,445 0,204 0,277 0,579 0,603
x̄ 0,375 0,355 0,220 0,667 0,474
SD 0,069 0,154 0,072 0,077 0,194
CV 18,538 43,301 32,513 11,629 40,815
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kerapuhan sediaan
FDT diphenhydramine HCl telah masuk dalam syarat kerapuhan tablet FDT yang
diijinkan. Kekerasan dan kerapuhan saling berhubungan karena apabila nilai
kekerasan semakin tinggi maka kerapuhan semakin rendah, karena ikatan antar
partikel semakin kuat sehingga ikatan tersebut sulit untuk diuraikan sehingga
ketahanan tablet meningkat, sebaliknya apabila nilai kekerasan tablet semakin
rendah maka kerapuhan semakin tinggi.
Data dari Tabel VI diolah dengan persamaan simplex lattice, sehingga
didapatkan persamaan respon kerapuhan pada persamaan 10.
Y= 0,81583(A) + 0,04843(B) + 0,0405(A)(B) .................................. (10)
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa bernilai postif, sehingga
crospovidone akan meningkatkan nilai kerapuhan. B juga bernilai positif, sehingga
pregelatinized starch akan meningkatkan nilai kerapuhan dan kombinasi antara
pregelatinized starch dan crospovidone juga bernilai positif sehingga akan
meningkatkan nilai kerapuhan tablet. Dari persamaan tersebut kurva contour plot
respon kerapuhan dapat dilihat pada Gambar 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 2. Contourplot kerapuhan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Kurva yang ditampilkan pada Gambar 2 berbentuk cekung (menghadap ke
atas). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak proporsi pregelatinized starch
akan menurunkan respon kerapuhan tablet, namun proporsi pregelatinized starch
diatas 50%, proporsi tersebut justru akan meningkatkan respon kerapuhan tablet.
Secara teoritis seharusnya apabila pregelatinized starch (binder) semakin besar
proporsinya maka respon kerapuhan tablet akan menurun dikarenakan ikatan antar
partikel semakin kuat sehingga apabila ada abrasi ikatan tersebut akan sulit
diuraikan sebaliknya apabila proporsi crospovidone sebagai superdisintegrant
besar, maka porositas tablet akan meningkat, sehingga kemampuan tablet dalam
menahan abrasi akan menurun (Shalini, 2012). Apabila dilihat dari respon
kekerasan dan kerapuhan, ke-2 respon ini saling berbanding terbalik, karena jika
semakin tinggi tingkat kekerasan tablet maka kerapuhan tablet akan semakin rendah
dan sebaliknya.
d. Waktu Hancur Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Uji waktu hancur tablet bertujuan untuk melihat berapa lama tablet tersebut
dapat hancur dalam tubuh. Waktu hancur FDT dikatakan baik apabila sediaan dapat
hancur sempurna dalam waktu kurang dari 30 detik (Panigrahi et al., 2010). Hasil
pengujian waktu hancur tablet dapat dilihat pada Tabel VII.
0,375
0,220
0,475
0,355
0,667
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
1 2 3 4 5
Ker
apu
han
(%)
Formula 2
Formula 4
Cros: 100% Cros: 75% Cros: 50% Cros: 25% Cros: 0%
Cros: 100% Starch: 0%
Cros: 75% Starch: 25%
Cros: 50% Starch: 50%
Cros: 25% Starch: 75%
Cros: 0% Starch: 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel VII. Hasil Uji Waktu Hancur Tablet Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Keterangan
Waktu hancur ( detik )
Formula
1 2 3 4 5
Replikasi 1 25,200 28,800 31,200 29,400 28,500
Replikasi 2 26,20 29,500 31,400 30,700 29,300
Replikasi 3 24,100 29,400 31,700 29,800 30,700
x̄ 25,200 29,200 31,400 30,000 29,500
SD 1,050 0,379 0,252 0,666 1,114
CV 4,173 1,295 0,801 2,222 3,775
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa formula 1,2,4, dan formula 5
telah memenuhi syarat waktu hancur FDT yang diijinkan, namun pada formula 3
waktu hancurnya adalah 31,4 detik, dimana tidak masuk dalam kriteria waktu
hancur FDT yang dipersyaratkan. Hal tersebut disebabkan karena peningkatan dari
proporsi pregelatinized starch sebagai binder yang akan meningkatkan ikatan antar
partikel sehingga akan meningkatkan nilai waktu hancur. Waktu hancur yang cepat
dibutuhkan dalam sediaan FDT agar dapat dengan cepat melepaskan zat aktif
sehingga onset obat dapat berlangsung dengan cepat.
Data dari Tabel VII diolah dengan persamaan simplex lattice, sehingga
didapatkan persamaan respon waktu hancur pada persamaan 11.
Y= -16,0767(A) + 0,478889(B) + 0,8(A)(B)) .................................. (11)
Dari persamaan tersebut, nilai A bernilai negatif, sehingga crospovidone
akan menrunkan nilai waktu hancur, sedangkan nilai B adalah negatif, sehingga
pregelatinized starch akan meningkatkan nilai waktu hancur dan kombinasi antara
pregelatinized starch dan crospovidone bernilai positif menunjukkan bahwa
kombinasi tersebut meningkatkan nilai waktu hancur. Dari persamaan tersebut
dapat dilihat kurva contour plot waktu hancur pada Gambar 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 3. Contourplot Waktu Hancur Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Kurva yang ditampilkan pada ambar 3 berbentuk cembung (ke bawah). Hal
ini menunjukkan bahwa semakin banyak proporsi pregelatinized starch akan
meningkatkan respon waktu hancur tablet, namun pada proporsi di atas 50 %
pregelatinized starch, semakin tinggi proporsi tersebut akan menurunkan respon
waktu hancur tablet. Apabila dilihat dari kriteria sediaan FDT yang baik
mempunyai waktu hancur kurang dari 30 detik (Panigrahi et al. 2010). Pada
proporsi pregelatinized starch 50% dan crospovidone 50% dapat dilihat bahwa
respon waktu hancur tersebut tidak sesuai dengan kriteria sediaan FDT yang baik,
sehingga area waktu hancur yang diterima adalah pada area arsiran berwarna
kuning. Pada proporsi crospovidone 100% dapat dilihat bahwa nilai waktu hancur
dari sediaan FDT diphenhydramine HCl sangat rendah, hal tersebut dapat diketahui
secara teoritis bahwa peran crospovidone sebagai superdisintegrant akan
meningkatkan reaksi wicking dan swelling sehingga porositas tablet akan
meningkat dan pada saat tablet kontak dengan air tablet tersebut dapat cepat
terdisintegrasi. Sedangkan binder (pregelatinized starch) akan cenderung
meningkatkan waktu hancur karena ikatan antar partikel meningkat sehingga gaya
kohesi dan adhesi partikel besar dan ikatan antar partikel sulit diuraikan (Pahwa
and Gupta, 2011). Namun pada proporsi pregelatinized starch di atas 50%
25,17
31,4329,5029,23 29,97
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1 2 3 4 5
Wak
tu H
ancu
r (s
)
Formula 2
Formula 4
Cros: 100%
Starch: 0%Cros: 75%
Starch: 25%
Cros: 50%
Starch: 50%
Cros: 25%
Starch: 75%Cros: 0%
Starch: 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menurunkan nilai waktu hancur, hal tersebut berhubungan dengan higroskopisitas
dari pregelatinized starch, apabila bahan higroskopis maka sejumlah air dalam
udara sudah diserap dan menjadi basah sehingga semakin banyak proporsi
pregelatinized starch akan menurunkan waktu hancur tablet.
e. Waktu Pembasahan Tablet
Uji waktu pembasahan bertujuan untuk melihat waktu yang diperlukan
untuk membasahi seluruh permukaan tablet. Waktu pembasahan tersebut
menggambarkan waktu yang terjadi ketika saliva kontak dengan tablet. Waktu
pembasahan FDT yang baik adalah antara 21-159 detik (Chacko et al., 2010). Hasil
pengujian waktu pembasahan dapat dilihat pada Tabel VIII.
Tabel VIII. Hasil Uji Waktu Pembasahan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Keterangan
Waktu Pembasahan ( detik )
Formula
1 2 3 4 5
Replikasi 1 89,100 59,100 86,900 59,200 74,300
Replikasi 2 91,200 65,100 86,600 57,600 71,500
Replikasi 3 91,000 79,500 86,800 58,400 74,100
x̄ 90,400 67,900 86,800 58,400 73,300
SD 1,159 10,484 0,153 0,800 1,562
CV 1,281 15,440 0,176 1,369 2,131
Berdasarkan hasil dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu
pembasahan FDT diphenhydramine HCl masuk dalam kriteria waktu pembasahan
FDT yang diijinkan.
Data dari Tabel VIII diolah dengan persamaan simplex lattice, sehingga
didapatkan persamaan respon waktu pembasahan tablet pada persamaan 12.
Y= -13,9367(A) + 1,33(B) + 0,9778(A)(B) .................................. (12)
Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai A adalah negatif, sehingga
penambahan crospovidone akan menurunkan nilai waktu pembasahan, sendagkan
B memiliki nilai positif, sehingga penambahan pregelatinized starch akan
meningkatkan nilai waktu pembasahan dan kombinasi ke-2 komponen tersebut
bernilai positif, sehingga akan meningkatkan nilai waktu pembasahan. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
persamaan tersebut dapat dilihat Kurva contour plot respon waktu pembasahan
pada Gambar 4.
Gambar 4. Contourplot Waktu Pembasahan Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Kurva yang ditampilkan pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa semakin
banyak proporsi crospovidone akan meningkatkan waktu pembasahan dari sediaan
FDT diphenhydramine HCl dan sebaliknya penambahan proporsi pregelatinized
starch pada sistem campuran akan menurunkan nilai respon waktu pembasahan
pada sediaan FDT diphenhydramine HCl. Secara teoritis crospovidone adalah
superdisintegrant memiliki mekanisme wicking dan swelling. Mekanisme swelling
tersebut berkaitan dengan waktu pembasahan tablet, karena apabila proporsi
crospovidone semakin banyak maka dapat meningkatkan nilai waktu pembasahan
(kemampuan menampung air), karena nilai waktu pembahasan berkaitan dengan
rasio absorpsi air, dimana rasio absorpsi air adalah jumlah kapasitas tablet untuk
menampung air dalam jumlah tertentu, sehingga apabila proporsi crospovidone
(superdisintegrant) semakin banyak, maka jumlah air yang ditampung dalam tablet
akan semakin banyak dan dapat memperlama waktu pembasahan tablet karena
kapasitas penampungan air di tablet tersebut meningkat (Pabari and Ramtoola,
2012). Sebaliknya, pregelatinized starch sebagai binder akan menurunkan nilai
90,486,8
73,367,9
58,4
21,0
41,0
61,0
81,0
101,0
121,0
141,0
1 2 3 4 5
Wak
tu P
emb
asah
an (s
)
Formula 2
Formula 4
Cros: 100%
Starch: 0%Cros: 75%
Starch: 25%
Cros: 50%
Starch: 50%
Cros: 25%
Starch: 75%Cros: 0%
Starch: 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
waktu pembasahan karena jumlah air yang dapat ditampung dalam tablet melalui
mekanisme swelling dari superdisintegrant tidak ada, sehingga tablet lebih cepat
terbasahi sepenuhnya.
f. Rasio Absorpsi Air
Uji rasio absorpsi air FDT bertujuan untuk mengetahui kapasitas absorpsi
dan penampungan air di dalam matriks tablet tersebut. Rasio absorpsi air yang baik
adalah sebesar 44% - 123% (Chacko et al., 2010). Hasil uji rasio absorpsi air dapat
dilihat pada Tabel IX.
Tabel IX. Hasil uji Rasio Absorpsi air Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Rasio Absorpsi air (%)
Keterangan Formula
1 2 3 4 5
Replikasi 1 58,475 57,514 59,490 58,017 55,385
Replikasi 2 58,989 59,669 56,548 58,944 60,388
Replikasi 3 59,945 59,444 59,722 57,567 57,313
x̄ 59,136 58,876 58,587 58,176 57,695
SD 0,746 1,184 1,770 0,702 2,523
CV 1,262 2,011 3,021 1,207 4,374
Hasil uji rasio absorpsi air FDT diphenhydramine HCl dapat disimpulkan
bahwa rasio absorpsi air masuk dalam kriteria rasio absorpsi air yang diijinkan.
Rasio absorpsi air dipengaruhi oleh superdisintegrant karena mekannismenya,
yaitu swelling (mekanisme pembengkakan), sehingga apabila proporsi
crospovidone semakin banyak, maka rasio absropsi air akan meningkat.
Data dari Tabel IX diolah dengan persamaan simplex lattice, sehingga
didapatkan persamaan respon rasio absorpsi air pada persamaan 13.
Y= 1,5254(A) + 1,8657(B) + 0,0339(A)(B) .................................. (13)
Dari persamaan tersebut dapat dilihat A bernilai positif, sehingga
crospovidone akan meningkatkan nilai rasio absorpsi air, B juga bernilai positif
sehingga pregelatinized starch akan meningkatkan nilai rasio absorpsi air dan
kombinasi ke-2 komponnen bernilai positif sehingga akan meningkatkan nilai rasio
absorpsi air. Dari persamaan tersebut kurva contour plot respon rasio absorpsi air
dapat dilihat pada Gambar 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 5. Contourplot Rasio Absorpsi Air Sediaan FDT Diphenhyramine HCl
Kurva yang ditampilkan pada Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin
banyak proporsi crospovidone akan meningkatkan nilai rasio absorpsi air dari
sediaan FDT diphenhydramine HCl dan sebaliknya penambahan proporsi
pregelatinized starch pada sistem campuran akan menurunkan nilai respon rasio
absorpsi air pada sediaan FDT diphenhydramine HCl. Secara teoritis hal tersebut
dapat terlihat dari peran crospovidone sebagai superdisintegrant melalui
mekanisme wicking diikuti dengan mekanisme sekunder (swelling) sehingga rasio
absorpsi air akan meningkat dikarenakan sifat porositas dari FDT besar, sedangkan
penambahan binder (pregelatinized starch) akan menurunkan respon rasio absorpsi
air karena ikatan antar partikel besar, sehingga pada saat kontak dengan media
mengurangi kemampuan absorpsi dari tablet karena porositas tablet menurun
(Pahwa and Gupta, 2011). Rasio absorpsi air saling berkaitan dengan waktu
pembasahan, karena hubungannya dengan kemampuan suatu dalam menampung
air (mekanisme swelling), sehingga tablet yang memiliki proporsi crospovidone
lebih banyak akan meningkatkan nilai rasio absorpsi air dan waktu pembasahan
tablet (Pabari and Ramtoola, 2012).
g. Analisis Keseragaman Kandungan
Analisis keseragaman kandungan mempunyai tujuan untuk mengetahui
apakah kandungan zat aktif dalam tablet tersebut sudah homogen atau belum.
Syarat keseragaman kandungan yang baik adalah jika dalam 10 tablet didapatkan
59,14 58,59 57,7058,88 58,18
44
54
64
74
84
94
104
114
1 2 3 4 5
Ras
io A
bso
rpsi
Air
(%)
Formula 2
formula 4
Cros: 100% Starch: 0%
Cros: 75% Starch: 25%
Cros: 50% Starch: 50%
Cros: 25% Starch: 75%
Cros: 0% Starch: 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
nilai penerimaan tidak lebih dari 15% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
2014). Diphenhydramine HCl dapat dideteksi pada sinar UV dengan panjang
gelombang 258nm. Sebelum dilakukan pengujian sampel dilakukan validasi
metode dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa metode yang digunakan valid.
Pada pembuatan kurva baku, didapatkan persamaan y = 1,333X – 0,0155 dengan
nilai R = 0,9991. Nilai r tersebut sudah memenuhi persyaratan linearitas yaitu nilai
r > 0,995 (FDA, 2014). Akurasi dan presisi dilihat melalui standar adisi baku
sampel, dan dihasilkan nilai CV < 2% dan nilai perolehan kembali sesuai dengan
kriteria yaitu berada dalam rentang 90%-107% (Harmita, 2004). Hasil pengujian
keseragaman kandungan dapat dilihat pada Tabel X.
Dari hasil uji Nilai penerimaan tersebut seluruh formula memiliki nilai
penerimaan <15% sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan FDT
diphenhydramine HCl yang dihasilkan memenuhi syarat keseragaman kandungan.
Validasi Persamaan Komposisi Optimum
Data dari persamaan yang didapat dari tiap – tiap respon ditentukan nilai
validasi respon dengan menggunakan formula 2 dan formula 4. Validasi respon
pada komposisi optimum dilakukan untuk memastikan bahwa hasil respon yang
diujikan pada sediaan FDT diphenhydramine HCl valid sehingga dapat digunakan
untuk memprediksi komposisi optimum untuk respon terkait. One sample T test
yang digunakan dengan taraf kepercayaan 95% dan memiliki syarat dari adalah data
yang akan diuji harus terdistribusi normal dan homogen. Pengecekan data tersebut
dilakukan menggunakan shapiro-wilk, levene test dan dihasilkan bahwa data-data
Tabel X. Hasil Nilai Penerimaan Analisis Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Perhitungan Nillai Penerimaan
Keterangan Formula
1 2 3 4 5
x̄ (Mg) 12,713 12,653 12,972 13,463 13,058
Kadar (%) 101,702 101,222 103,772 107,703 104,463
M (mg) 12,500 12,500 12,500 12,500 12,500
M - x̄ 0,213 0,153 0,472 0,963 0,558
Ks 0,318 0,341 0,315 0,720 0,216
NP 0,521 0,341 2,588 6,923 3,179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tersebut terdistribusi normal dan homogen sehingga dapat lanjut menggunakan one
sample T test. Hasil pengujian F dapat dilihat pada Tabel XI.
Tabel XI. Hasil One sample T test seluruh respon
Keterangan Kekerasan
(Kp)
Kerapuhan
(%)
Waktu
Hancur
(detik)
Waktu
Pembasahan
(detik)
Rasio
Absorpsi
Air (%)
Form
ula
2
Teoritis 1,663 0,246 29,313 89,838 58,904
Validasi 1,848 0,355 29,233 67,900 58,876
T hitung 2,515 1,223 -0,364 -3,624 -0,042
T tabel 4,303
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid
Fo
rmula
4
Teoritis 1,513 0,296 31,463 81,288 58,184
Validasi 1,200 0,667 29,967 58,400 58,176
T hitung -5,181 8,274 -3,891 -49,553 1,012
T tabel 4,303
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid
Dari perhitungan T hitung tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil
persamaan SLD untuk respon waktu hancur dan rasio absorpsi air tablet valid,
sehingga persamaan SLD tersebut dapat digunakan untuk memprediksi komposisi
optimum sediaan FDT diphenhydramine HCl apabila ditinjau dari respon waktu
hancur dan rasio absorpsi air, sedangkan terkait kekerasan, kerapuhan, dan waktu
pembasahan tidak valid pada perhitungan validasi formula 4, sehingga persamaan
tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi komposisi optimum sediaan
FDT diphenhydramine HCl. Hal tersebut dapat terjadi diduga oleh variabel
pengacau yang tidak terkendali pada saat proses pembuatan tablet yaitu kelembapan
udara dan suhu ruangan yang tidak teratasi, karena hal tersebut dapat
mempengaruhi kualitas dari bahan yang akan dikempa menjadi sediaan FDT
diphenhydramine HCl, selain itu karena pada saat pengempaan tidak dilakukan di
Laboratorium Universitas Sanata Dharma secara langsung dan melibatkan pihak
ke-3 yang menyebabkan semakin tidak terkendalinya variabel pengacau, sehingga
3 respon yang dihasilkan tidak valid.
Contourplot superimposed
Data validitas persamaan yang didapat dari Tabel XI lalu diolah dengan
membuat Contourplot superimposed, yaitu grafik gabungan dari contourplot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
respon yang sudah diuji secara statistik valid, namun pada penelitian ini karena
hanya ada 2 respon yang valid, yaitu rasio absorpsi air dan waktu hancur tablet,
maka dilakukan pembuatan contourplot superimposed dari ke-2 kurva tersebut
seperti pada Gambar 6.
Gambar 6. Contourplot superimposed komposisi optimum (a) contourplot rasio absorpsi air dan (b)
adalah gabungan contourplot rasio absorpsi air dan waktu hancur
59,14 58,59 57,7058,88 58,18
44
54
64
74
84
94
104
114
1 2 3 4 5
Ras
io A
bso
rpsi
Air
(%)
Cros: 100%
Starch: 0%Cros: 75%
Starch: 25%
Cros: 50%
Starch: 50%
Cros: 25%
Starch: 75%Cros: 0%
Starch: 100%
25,17
31,4329,5029,23 29,97
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1 2 3 4 5
Wak
tu H
ancu
r (s
)
Cros: 100%
Starch: 0%Cros: 75%
Starch: 25%
Cros: 50%
Starch: 50%
Cros: 25%
Starch: 75%Cros: 0%
Starch: 100%
Keterangan :
Memenuhi Kriteria FDT
Tidak memenuhi Kriteria FDT
Area Komposisi Optimum
(a)
(b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan daerah arsiran pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa daerah
arsiran kuning adalah daerah yang memenuhi kriteria penerimaan sediaan FDT,
arsiran merah adalah daerah yang tidak memenuhi kriteria sediaan FDT, sedangkan
arsiran hijau merupakan area komposisi optimum yang dihasilkan dari respon yang
valid secara statistik.Gambar 6 (b) menunjukkan formula 1, formula 2 dan formula
5 masuk ke dalam arsiran hijau. Komposisi optimum yang dapat digunakan
berdasarkan pada waktu hancurnya adalah formula 1, dikarenakan respon rasio
absorpsi air seluruh formula memenuhi kriteria sediaan FDT yang baik sehingga
komposisi lebih ditentukan pada waktu hancur. Formula tersebut dapat digunakan
untuk membuat sediaan FDT diphenhydramine HCl dengan memenuhi kriteria
apabila ditinjau dari rasio absorpsi air dan waktu hancur tablet dengan proporsi
pregelatinized starch 15% dan crospovidone 5%.
KESIMPULAN
Diphenhydramine HCl dapat diformulasikan menjadi bentuk sediaan fast
disintegrating tablet dengan menggunakan pregelatinized starch sebagai binder
dan crospovidone sebagai superdisintegrant. Komposisi optimum dari
crospovidone sebagai superdisintegrant dan pregelatinized starch sebagai binder
didapatkan pada kosentrasi pregelatinized starch 15% dan crospovidone 5% pada
sediaan FDT diphenhydramine HCl jika ditinjau dari rasio absoprsi air dan waktu
hancur tablet.
SARAN
1. Perlu dilakukan pengujian subjective assesment kepada responden agar dapat
diketahui gambaran penerimaan sediaan FDT diphenhydramine HCl pada
masyarakat.
2. Perlu dilakukan pengendalian terhadap faktor suhu dan kelembapan ruangan
yang dapat berpengaruh terhadap sifat – sifat sediaan FDT diphenhydramine
HCl yang dihasilkan.
3. Perlu dilakukan taste masking dengan lebih baik agar rasa pahit dan pedas
after taste dari sediaan FDT diphenhydramine HCl dapat teratasi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
DAFTAR PUSTAKA
Aslan, G.G., Songu, M., and Aslan, A., 2012. Spectrum of Symptoms in Motion
Sickness. Journal of International Advanced Otology, 8 (2), 292–295.
Aulton, M.E., 2002, Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design, 2nd
edition, Churchill Livingstone, London, pp. 185, 208, 422.
Arulkumaran. K. S. G., Padmapreetha . J., 2014, Enhancement of Solubility of
Ezetimibe By Liquid Technique,Department of Pharmaceutics, KMCH
College of Pharmacy, Kalapatti Road, Coimbatore, 1(1), 3.
Bhowmik, D., Chiranjib, B., and Chandira, R.M., 2009. Fast Dissolving Tablet : An
Overview. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 1 (1), 163
177.
Bolton, S. and Bon, C., 2003. Pharmaceutical Statistics: Practical and Clinical
Applications, Revised and Expanded. New york: Marcel Dekker,inc, 506–511.
Chacko, A.J., Jose, S., Babu, N., Michelle, M., and Jose, S., 2010. Design and
Development of Orodispersible Tablets of Promethazine Theoclate Using
Coprocessed Superdisintegrants and Subliming Materials. International
Journal of Innovative Pharmaceutical Research, 1 (2), 53–56.
Desai, P.M., Liew, C.V., and Heng, P.W.S., 2016. Review of Disintegrants and the
Disintegration Phenomena. Journal of Pharmaceutical Sciences, 105 (9),
2545–2555.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1979. Farmakope Indonesia
Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Fithrah, B.A., 2014. Penatalaksanaan Mual Muntah Pascabedah di Layanan
Kesehatan Primer. Continuing Medical Education, 41 (6), 407–411.
Food and Drug Administration Office of Regulatory Affairs, 2014. APPENDIX 1
– ORA Validation and Verification Guidance for Human Drug Analytical
Methods. Food and Drug Administration, 1.7 (ORA-LAB.5.4.5), 17–19.
Fu, Y., Yang, S., Jeong, S.H., Kimura, S., and Park, K., 2004. Orally Fast
Disintegrating Tablets: Developments, Technologies, Taste-Masking and
Clinical Studies. Critical Reviews in Therapeutic Drug Carrier Systems, 21
(6), 433–476.
Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya.
Majalah Ilmu Kefarmasian, 117 (33), 117–135.
Husseiny, R.A., Abu Lila, A.S., Abdallah, M.H., and El-ghamry, H.A., 2018. Fast
disintegrating tablet of Valsartan for the treatment of pediatric hypertension:
In vitro and in vivo evaluation. Journal of Drug Delivery Science and
Technology, 43 (June 2017), 194–200.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Jyothi, A., Mounika, P., Vineesha, S., Mehdia, S., and Dutt, A., 2013. Formulation
Development And Evaluation of Oral Thin Films-Diphenhydramine HCl.
International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 4 (9), 3484–
3488.
Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor, A.J., 2012. Histamin, Serotonin & Ergots
Alkaloids. In: Basic & Clinical Pharmacology. United States: McGraw-Hill
Companies, Inc., 278.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1526-1529.
Leuenberger, H., 1982. The Compressibility and Compactibility of Powder
Systems. Department of Pharmacy Research and Development, Sandoz Ltd.,
Switzerland., 1-2.
Leurs, R., Church, M.K., and Taglialatela, M., 2002. Review Article H1-
Antihistamines : Inverse Agonism, Anti-inflammatory Actions and Cardiac
Effects. Science, 489–498.
Mishra, A.K., Kumar, A., and Mishra, A., 2010. Development and Validaion of UV
Spectrophotometric Method for Estimation of Diphenhydramine
Hydrochloride in Soft Gelatin Capsule, 1 (8), 144–148.
Mohanachandran, P.S., Sindhumol, P.G., and Kiran, T.S., 2011. Superdisintegrant:
An Overview, 6 (1), 105–109.
Musa, H., Gambo, A., Bhatia, P. G., 2011, Studies on Some Physicochemical
Properties of Native and Modified Starch From Digitaria Iburua and Zea
Mays. Department of Pharmaceutics and Pharmaceutical Microbiology,
Ahmadu Bello University, Zaria, Nigeria, 1 (3), 1.
Pabari, R.M. and Ramtoola, Z., 2012. Effect of a Disintegration Mechanism on
Wetting, Water Absorption, and Disintegration Time of Orodispersible
Tablets. Journal of Young Pharmacists, 4 (3), 157–163.
Pahwa, R. and Gupta, N., 2011. Pahwa and Gupta,. International Journal of
Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (11), 2767–2780.
Panigrahi, R., Behera, S., and Panda, C., 2010. a Review on Fast Dissolving
Tablets. Webmed Central Pharmaceutical Sciences, 1 (11), 1–15.
Parkash, V., Deepika, Hemlata, Maan, S., Yadav, S., and Jogpal, V., 2011. Fast
disintegrating tablets: Opportunity in drug delivery system. Journal of
Advanced Pharmaceutical Technology & Research, 2 (4), 223.
Prajapati, B.G. and Ratnakar, N., 2009. A Review on Recent patents on Fast
Dissolving Drug Delivery System. International Journal of Pharm Tech
Research, 1 (3), 790–798.
Rossi, S., 2004. Australian Medicines Handbook 2004. 1st edition. Rundle Mall,
SA,Australia: Australian Medicines Handbook Pty Ltd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Rowe, R.C., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th Edition. London:
Pharmaceutical Press, 208–210; 425–428; 433–435; 692–694.
Satpute, M.M. and Tour, N.S., 2013. Formulation and in vitro evaluation of fast
dissolving tablets of metoprolol tartrate. Brazilian Journal of Pharmaceutical
Sciences, 49 (4), 783–792.
Shahtalebi, M.A., Tabbakhian, M., and Koosha, S., 2015. Formulation and
evaluation of orally disintegrating tablet of ondansetron using natural
superdisintegrant. Journal of HerbMed Pharmacology, 4 (3), 102–109.
Shalini, S., 2012. Advantages and Applications of Nature Excipients – a Review.
Asian J. Pharm. Res, 2 (1), 30–39.
Shane-McWhorter, L. and Oderda, L., 2009. Nausea and Vomiting. In: Handbook
of Nonprescription Drugs. Washington DC: American Pharmacist
Association, 335–354.
United States Pharmacopoeia, 2012. General Information - Powder Flow. The
United States Pharmacopeial Convention, (c), 801–804.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 1. Certificate of Analysis
COA Magnesium Stearat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
COA Baku pembanding Diphenhydramine HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
COA Diphenhydramine HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
COA Starch 1500®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
COA Mannitol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
COA Orange Essence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
COA Pewarna FD&C Blue
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
COA Crospovidone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
COA Mint Flavour
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
COA Aspartame
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lampiran 2. Data Penimbangan Bahan-bahan
Perhitungan Formula asumsi 600 tablet
Formula (g)
Nama Bahan F1 F2 F3 F4 F5
Diphenhydramine HCl 8,125 8,125 8,125 8,125 8,125
Pregelatinized Starch 14,625 15,356 16,0875 16,819 17,550
Crospovidone 4,875 4,144 3,4125 2,681 1,95
Manitol 58,825 58,825 58,825 58,825 58,825
Mg Stearat 0,975 0,975 0,975 0,975 0,975
Aspartam 7,8 7,8 7,8 7,8 7,8
Mint Flavour 1,95 1,95 1,95 1,95 1,95
Orange flavour 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Total 97,5 97,5 97,5 97,5 97,5
Formula 1
Nama Bahan Bobot awal (g) Bobot + sisa (g)
Bobot
(g)
Diphenhydramine HCl 8,126 0 8,126
Starch 14,627 0,002 14,625
Crospovidone 4,878 0,003 4,875
Manitol 58,825 0 58,825
Mg Stearat 0,978 0,003 0,975
Aspartam 7,808 0,005 7,803
Mint Flavour 1,954 0 1,954
Orange flavour 0,327 0,002 0,325
Formula 2
Nama Bahan Bobot awal (g) Bobot + sisa (g) Bobot (g)
Diphenhydramine HCl 8,128 0,007 8,121
Pregelatinized Starch 15,357 0,008 15,349
Crospovidone 4,147 0,003 4,144
Manitol 58,828 0,001 58,827
Mg Stearat 0,977 0,002 0,975
Aspartam 7,811 0,003 7,808
Mint Flavour 1,952 0,002 1,95
Orange flavour 0,324 0,002 0,322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Formula 3
Nama Bahan Bobot awal (g) Bobot + sisa (g) Bobot (g)
Diphenhydramine HCl 8,127 0 8,127
Pregelatinized Starch 16,088 0,002 16,086
Crospovidone 3,413 0 3,413
Manitol 58,827 0,008 58,819
Mg Stearat 0,978 0,003 0,975
Aspartam 7,814 0,002 7,812
Mint Flavour 1,957 0,003 1,953
Orange flavour 0,328 0,001 0,327
Formula 4
Nama Bahan Bobot awal Bobot + sisa Bobot
Diphenhydramine HCl 8,126 0,001 8,125
Starch 16,823 0,004 7 16,819
Crospovidone 2,683 0,002 2,681
Manitol 58,825 0 58,825
Mg Stearat 0,981 0,006 0,975
Aspartam 7,809 0,002 7,807
Mint Flavour 1,950 0 1,950
Orange flavour 0,325 0 0,325
Formula 5
Nama Bahan Bobot awal Bobot + sisa Bobot
Diphenhydramine HCl 8,127 0,002 8,125
Starch 17,667 0,001 17,556
Crospovidone 1,956 0,005 1,951
Manitol 58,827 0,003 58,824
Mg Stearat 0,976 0 0,976
Aspartam 7,801 0,001 7,800
Mint Flavour 1,950 0 1,95
Orange flavour 0,326 0,003 0,323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 3. Data Sifat alir
Laju allir
Formula Bobot
Serbuk (g) Waktu Alir
(Detik) Laju Alir (g/detik) Kesimpulan
Formula 1 94,668 1,2 78,89 Baik
Formula 2 96,803 1,2 80,66916667 Baik
Formula 3 96,772 1,1 87,97454545 Baik
Formula 4 96,607 1,2 80,50583333 Baik
Formula 5 96,89 1 96,89 Baik
Angle of Repose
Formula Tinggi Diameter Sudut diam Kesimpulan
Formula 1 3,7 14,5 27° Baik
Formula 2 2,6 13,5 21,05° Baik
Formula 3 2,6 13,5 21,05° Baik
Formula 4 2,6 14 20,35° Baik
Formula 5 2,6 14 20,35° Baik
Bulk Density
Formula Bobot(g) Volume
(mL)
Bulk
Density
(g/mL)
Formula 1 96,684 198 0,48830303
Formula 2 96,621 198 0,487984848
Formula 3 96,582 194 0,497845361
Formula 4 96,557 190 0,508194737
Formula 5 96,724 196 0,493489796
Tapped Density
Formula Bobot (g)
Volume
Dipampatkan (g/mL)
Tapped
Density (g/mL)
Formula 1 96,684 164 0,589536585
Formula 2 96,621 166 0,582054217
Formula 3 96,582 164 0,588914634
Formula 4 96,557 162 0,596030864
Formula 5 96,724 164 0,589780488
Carr's Index
Formula Hausner
Ratio Kesimpulan Carr's Index Kesimpulan
Formula 1 1,207317073 Cukup baik 17,17171717 Cukup
Formula 2 1,192771084 Cukup baik 16,16161616 Cukup
Formula 3 1,182926829 baik 15,46391753 Cukup
Formula 4 1,172839506 baik 14,73684211 Cukup
Formula 5 1,195121951 Cukup baik 16,32653061 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 4. Data Hasil Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot tablet (g)
1 2 3 4 5
No gram % gram % gram % gram % gram %
1 0,146 99,2 0,147 99,4 0,145 100,2 0,136 97,8 0,146 101,6
2 0,15 101,9 0,145 98,0 0,145 100,2 0,138 99,3 0,143 99,5
3 0,146 99,2 0,145 98,0 0,144 99,6 0,142 102,2 0,143 99,5
4 0,146 99,2 0,146 98,7 0,145 100,2 0,14 100,7 0,142 98,8
5 0,145 98,5 0,147 99,4 0,144 99,6 0,138 99,3 0,143 99,5
6 0,148 100,6 0,149 100,7 0,144 99,6 0,135 97,1 0,141 98,1
7 0,146 99,2 0,148 100,1 0,141 97,5 0,137 98,6 0,142 98,8
8 0,149 101,3 0,15 101,4 0,144 99,6 0,136 97,8 0,142 98,8
9 0,149 101,3 0,147 99,4 0,146 100,9 0,141 101,4 0,141 98,1
10 0,147 99,9 0,154 104,1 0,144 99,6 0,14 100,7 0,143 99,5
11 0,146 99,2 0,147 99,4 0,143 98,9 0,134 96,4 0,146 101,6
12 0,148 100,6 0,148 100,1 0,144 99,6 0,139 100,0 0,145 100,9
13 0,15 101,9 0,148 100,1 0,145 100,2 0,138 99,3 0,145 100,9
14 0,141 95,8 0,146 98,7 0,145 100,2 0,139 100,0 0,146 101,6
15 0,148 100,6 0,151 102,1 0,145 100,2 0,14 100,7 0,144 100,2
16 0,147 99,9 0,15 101,4 0,147 101,6 0,142 102,2 0,144 100,2
17 0,148 100,6 0,15 101,4 0,143 98,9 0,143 102,9 0,146 101,6
18 0,146 99,2 0,148 100,1 0,144 99,6 0,14 100,7 0,143 99,5
19 0,147 99,9 0,146 98,7 0,149 103,0 0,142 102,2 0,142 98,8
20 0,15 101,9 0,146 98,7 0,146 100,9 0,14 100,7 0,147 102,3
x̄ 0,147 0,148 0,145 0,139 0,144
MAX 0,15 0,154 0,149 0,143 0,147
MIN 0,141 0,145 0,141 0,134 0,141
SD 0,002109502 0,002245463 0,001631112 0,002492093 0,001838191
CV 1,433572756 1,518230739 1,127626676 1,792872488 1,27918673
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Keterangan
Rangkuman analisis data keseragaman bobot tablet
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Range 10% Range 20% Range 10% Range 20% Range 10% Range 20% Range 10% Range 20% Range 10% Range 20%
± ± 0,015 ± 0,029 ± 0,015 ± 0,029 ± 0,014 ± 0,029 ± 0,013 ± 0,028 ± 0,014 ± 0,029
Kisaran Range 0,132-0,162 0,118-0,176 0,133-0,163 0,119-0,177 0,131-0,159 0,116-0,174 0,126-0,152 0,111-0,167
0,130-0,158 0,115=0,173
Acuan (Dikjen POM, 1979) Tidak boleh ada 2 tablet yang melebihi range 10% dan tidak boleh ada 1 tablet yang melebihi range 20%
Kesimpulan sesuai dengan persyaratan keseragaman bobot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 5. Data Hasil Keseragaman Kandungan
Y = bx + a
Y = 1,333x -0,0155
Data Absorbansi sampel (Abs)
No Formula
1 2 3 4 5
1 0,326 0,32 0,33 0,361 0,333
2 0,319 0,319 0,334 0,338 0,334
3 0,327 0,319 0,328 0,344 0,329
4 0,321 0,328 0,33 0,34 0,332
5 0,319 0,325 0,328 0,34 0,331
6 0,321 0,327 0,325 0,342 0,335
7 0,323 0,317 0,331 0,343 0,337
8 0,323 0,32 0,337 0,354 0,33
9 0,328 0,324 0,333 0,338 0,332
10 0,328 0,32 0,328 0,335 0,334
x̄ 0,3235 0,3219 0,3304 0,3435 0,3327
Data Konsentrasi sampel (mg/mL)
No Formula
1 2 3 4 5
1 0,256131 0,251631 0,259131 0,282382 0,261382
2 0,250881 0,250881 0,262132 0,265132 0,262132
3 0,256881 0,250881 0,257631 0,269632 0,258381
4 0,252381 0,257631 0,259131 0,266632 0,260632
5 0,250881 0,255381 0,257631 0,266632 0,259881
6 0,252381 0,256881 0,255381 0,268132 0,262882
7 0,253881 0,249381 0,259881 0,268882 0,264382
8 0,253881 0,251631 0,264382 0,277132 0,259131
9 0,257631 0,254631 0,261382 0,265132 0,260632
10 0,257631 0,251631 0,257631 0,262882 0,262132
x̄ 0,254256 0,253056 0,259431 0,269257 0,261157
SD 0,002652 0,002838 0,002627 0,006003 0,001805
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Data Kadar Sampel (mg)
No Formula
1 2 3 4 5
1 12,80657 12,58156 12,95657 14,1191 13,06908
2 12,54406 12,54406 13,10658 13,25658 13,10658
3 12,84407 12,54406 12,88157 13,48159 12,91907
4 12,61907 12,88157 12,95657 13,33158 13,03158
5 12,54406 12,76907 12,88157 13,33158 12,99407
6 12,61907 12,84407 12,76907 13,40659 13,14408
7 12,69407 12,46906 12,99407 13,44409 13,21908
8 12,69407 12,58156 13,21908 13,8566 12,95657
9 12,88157 12,73157 13,06908 13,25658 13,03158
10 12,88157 12,58156 12,88157 13,14408 13,10658
x̄ 12,71282 12,65282 12,97157 13,46284 13,05783
SD 0,132586 0,141921 0,131343 0,300138 0,090228
Ks 0,318206 0,340611 0,315222 0,72033 0,216546
Perhitungan Nillai Penerimaan
Keterangan Formula
1 2 3 4 5
x̄ (Mg) 12,71282 12,65282 12,97157 13,46284 13,05783
Kadar (%) 101,7025 101,2225 103,7726 107,7027 104,4626
M 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5
M- x̄ 0,212818 0,152816 0,471574 0,962837 0,557826
Ks 0,318206 0,340611 0,315222 0,72033 0,216546
NP 0,520749 0,340611 2,587816 6,923023 3,179158
Syarat Nilai penerimaan 10 satuan adalah apabila tidak lebih dari L1% dimana L1 = 15
sehingga <15% pada data tersebut sudah memenuhi nilai penerimaan sehingga dapat
disimpulkan bahwa keseragaman kandungannya baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kurva Baku diphenhydramine HCl
Konsentrasi (mg/ml) absorbansi (abs)
0,1 0,109
0,2 0,256
0,3 0,391
0,4 0,525
0,5 0,641
y = 1,333x - 0,0155R² = 0,9983
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Ab
sorb
ansi
(ab
s)
Konsentrasi Baku (mg/mL)
Kurva Baku Diphenhydramine HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Data Validasi Metode Analisis
Replikasi
Absorbansi (Abs)
Sampel Sampel + Adisi 1 Sampel + Adisi 2 Sampel + Adisi 3
1 0,319 0,387 0,457 0,53
2 0,315 0,391 0,456 0,533
3 0,317 0,383 0,448 0,54
X 0,317 0,387 0,454 0,534
SD 0,002 0,004 0,005 0,005
CV 0,631 1,034 1,087 0,960
Konsentrasi (mg/ml) 0,251 0,300 0,346 0,402
% recovery (%) 97,405 95,086 100,806
Acuan (
Harmita,2004)
Koefisien variansi (CV) sudah memenuhi syarat (syarat CV yang sesuai
kriteria adalah < 2%), sedangkan nilai perolehan kembali sesuai dengan
kriteria yang dipersyaratkan yaitu 90—107%.
Kurva Adisi Baku
Konsentrasi (mg/mL) Absorbansi (abs)
0,25 0,317
0,3 0,387
0,35 0,454
0,4 0,534
0,317
0,387
0,454
0,534
y = 1,4373x - 0,0441R² = 0,9983
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,25 0,27 0,29 0,31 0,33 0,35 0,37 0,39
Ab
sorb
ansi
(ab
s)
Konsentrasi (mg/mL)
Kurva Adisi Baku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 6. Data Hasil Kekerasan Tablet
Kekerasan Tablet (Kilo pounds/Kp)
No Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
1 1,1 2 1,8 1,2 1
2 1,8 2 1,8 1,1 1,1
3 1,3 2,1 1,8 1,2 1,1
4 1,2 1,9 1,9 1,8 0,9
5 1,1 1,8 1,7 1 1,2
6 1,5 1,9 1,6 1,2 1,1
7 1,2 2,1 1,7 1,1 1
8 1,8 1,9 1,5 1,3 1,1
9 1,8 1,3 1,5 1,4 1,1
10 1,1 1,7 1,4 1,5 1,1
x̄ (replikasi 1) 1,22 1,74 1,61 1,08 1,04
11 1,8 1,2 1,8 1 1,4
12 1,2 1,9 1,5 1,2 1
13 1,9 1,9 1,5 1,7 1,7
14 1,7 2 1,7 1 1,1
15 1,5 2,1 1,8 1,1 1,1
16 1,5 1,7 1,4 1,2 1,1
17 1,2 1,9 1,4 0,9 1
18 1,4 2 1,6 1,2 1,1
19 1,3 1,9 1,7 1 1,1
20 1,2 2,1 1,6 0,8 1,1
x̄ (replikasi 2) 1,4 1,8 1,7 1,3 1,1
21 1,3 1,8 1,6 0,9 1
22 1,2 1,9 1,5 1,1 0,9
23 1,3 1,4 1,4 1,2 1,1
24 1,2 1,9 1,6 1 1
25 1,1 1,4 1,5 1,2 1,1
26 1,2 1,8 1,7 1,2 1,1
27 1,2 2 1,5 1,1 1
28 1,2 1,8 1,9 0,8 0,9
29 1,2 2 1,8 1,2 1
30 1,3 1,4 1,6 1,1 1,3
x̄ (replikasi 3) 1,47 1,87 1,80 1,11 1,17
MAX 1,9 2,1 1,9 1,8 1,7
MIN 1,1 1,2 1,4 0,8 0,9
SD 0,250 0,248 0,153 0,224 0,155
CV 19,228 17,690 9,561 20,354 11,940
Acuan Kekerasan Tablet FDT yang baik antara 1 - 3 Kp
Kesimpulan Memenuhi Syarat Kekerasan Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 7. Data Hasil Kerapuhan Tablet
Kerapuhan Tablet (%)
Keterangan
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
W1 W0 (%)
kerapuhan W1 W0
(%)
kerapuhan W1 W0
(%)
kerapuhan W1 W0
(%)
kerapuhan W1 W0
(%)
kerapuhan
1 2,911 2,922 0,376 2,918 2,933 0,511 2,861 2,865 0,140 2,727 2,747 0,728 2,798 2,814 0,569
2 2,938 2,947 0,305 2,861 2,871 0,348 2,87 2,877 0,243 2,726 2,745 0,692 2,773 2,78 0,252
3 2,911 2,924 0,445 2,929 2,935 0,204 2,883 2,891 0,277 2,745 2,761 0,580 2,801 2,818 0,603
(%) kerapuhan
0,375 0,355 0,220 0,667 0,475
SD 0,069605657 0,15359657 0,071491615 0,077518604 0,193685811
CV 18,53767753 43,30072102 32,51363184 11,629333 40,81465729
Acuan Satpute and
Tour ,2013
Nilai kerapuhan (friabilitas) sebaiknya tidak lebih dari 1%.
Kesimpulan Memenuhi syarat kerapuhan tablet
F = (𝑊𝑜 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙)−(𝑊𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙)
(𝑊𝑜 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙) 𝑥 100
Keterangan :
F : Nilai Kerapuhan
Wo : Bobot tablet awal (g)
W1 : Bobot Tablet setelah dilakukan friability tester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 8. Data Hasil Waktu Hancur Tablet
No
Waktu Hancur ( detik )
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formla 4 Formula
5
1 25,2 28,8 31,2 29,4 28,5
2 26,2 29,5 31,4 30,7 29,3
3 24,1 29,4 31,7 29,8 30,7
x̄ 25,2 29,2 31,4 30,0 29,5
SD 1,050 0,379 0,252 0,666 1,114
CV 4,174 1,295 0,801 2,222 3,775
Keterangan waktu pembasahan diatas adalah waktu yang dimana dalam
pengamatan secara visual sudah terlarut sepenuhnya
Acuan
Panigrati
et al(2010)
waktu hancur tablet FDT yang baik adalah kurang dari 30 detik
Kesimpula
n Memenuhi
syarat
memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Tidak
memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Lampiran 9. Data Hasil Waktu Pembasahan Tablet
No
Waktu Pembasahan ( detik )
Formula 1 Formula 2 Formula
3
Formla
4 Formula 5
1 89,1 59,1 86,9 59,2 74,3
2 91,2 65,1 86,6 57,6 71,5
3 91 79,5 86,8 58,4 74,1
x̄ 90,4 67,9 86,8 58,4 73,3
SD 1,159 10,484 0,152 0,8 1,562
CV 1,281 16,882 0,176 1,369 2,131
Keterangan waktu pembasahan diatas adalah waktu yang dimana dalam
pengamatan secara visual sudah terbasahi sepenuhnya
Acuan
Chacko et
al(2010)
waktu pembasahan tablet FDT yang baik adalah antara 21 - 159 detik
Kesimpulan Memenuhi syarat Waktu pembasahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 10. Data Hasil Rasio Absorpsi Air
Rasio Absorpsi air (%)
Keterangan
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5
Wb Wa (%)
Rasio Wb Wa
(%)
Rasio Wb Wa
(%)
Rasio Wb Wa
(%)
Rasio Wb Wa
(%)
Rasio
1 0,147 0,354 58,475 0,147 0,346 57,514 0,143 0,353 59,490 0,144 0,343 58,017 0,145 0,325 55,385
2 0,146 0,356 58,989 0,146 0,362 59,669 0,146 0,336 56,548 0,14 0,341 58,944 0,143 0,361 60,388
3 0,145 0,362 59,945 0,146 0,36 59,444 0,145 0,36 59,722 0,143 0,337 57,567 0,143 0,335 57,313
(%) Rasio 59,136 58,876 58,587 58,176 57,695
SD 0,746069222 1,184274967 1,769656219 0,702334516 2,523361332
CV 1,261615322 2,011480002 3,020579703 1,207254441 4,373600479
Acuan
Chacko et
al(2010)
Nilai rasio absorpsi air yang baik adalah 44-123%
Kesimpulan memenuhi syarat rasio absorpsi air
R =
𝑊𝑎−𝑊𝑏
𝑊𝑎 𝑥 100
Keterangan :
R : Nilai Rasio absorpsi air (%)
Wa : Bobot tablet setelah penyerapan air (g)
Wb : Bobot tablet sebelum penyerapan air (g)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 11. Analisis Simplex Lattice Design
Y = a (A) + b (B) + ab (A)(B)
Respon Kerapuhan :
Nilai D:
+ + +
[7,5 22,5 168,75
5,25 24,75 129,93753 27 81
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
D = 15035,63 + 8770,781 + 23920,31 – 12529,69-26312,34-9569,125
D = 47726,72 – 48410,16 = -683,438
Nilai Dx :
+ + +
[0,375 22,5 168,750,22 24,75 129,9375
0,475 27 81|0,375 22,50,22 25,75
0,475 27]
- - -
Dx = 751,7813 + 1388,707 + 1002,375 – 1983,867 – 1315,617 – 400,95
Dx = 3142,863 - 3700,434 = -557,571
Nilai Dy
+ + +
[7,5 0,375 168,75
5,25 0,22 129,93753 0,475 81
|7,5 0,375
5,25 0,223 0,475
]
- - -
Dy = 133,65 + 146,1797 +420,8203 – 111,375 – 462,9023 – 159,4688
Dy = 700,65 – 733,7461 = -33,0961
Formula Konsentrasi (mg)
1 2 3 4 5
A 7,5 6,375 5,25 4,125 3
B 22,500 23,625 24,75 25,875 27
Respon (%) 0,375 0,355 0,22 0,667 0,475
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Nilai Dz
+ + +
[7,5 22,5 0,375
5,25 24,75 0,223 27 0,475
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
Dz = 88,17188 + 14,95 + 53,15625 – 27,84375 – 44,55 – 56,10938
Dz = 156,1781 – 128,5031 = 27,675
Persamaan :
X = 𝐷𝑥
𝐷 =
−557,571
−683,48 = 0,8158333333
Y = 𝐷𝑦
𝐷 =
−33,0961
−683,48 = 0,048425926
Z = 𝐷𝑧
𝐷 =
27,675
−683,48 = -0,040493827
Persamaan :
Y= 0,8158333333(A) + 0,048425926(B) + 0,040493827(A)(B)
Validasi Formula :
Formula 2 :
Y= 0,8158333333(6,375) + 0,048425926(23,625) + 0,040493827(6,375)(23,625)
Y= 0,24625
Formula 4 :
Y = 0,8158333333(4,125) + 0,048425926(25,875) + 0,040493827(4,125)(25,875)
Y = 0,29625
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Respon waktu pembasahan :
Nilai D:
+ + +
[7,5 22,5 168,75
5,25 24,75 129,93753 27 81
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
D = 15035,63 + 8770,781 + 23920,31 – 12529,69-26312,34-9569,125
D = 47726,72 – 48410,16 = -683,438
Nilai Dx :
+ + +
[90,4 22,5 168,7586,8 24,75 129,937573,3 27 81
|90,4 22,586,8 25,7573,3 27
]
- - -
Dx = 181229,4 + 214299,4 + 395482,5 – 306142 – 317151,5 – 158193
Dx = 791011,3 – 781486,5 = 9524,841
Nilai Dy
+ + +
[7,5 90,4 168,75
5,25 86,8 129,93753 73,3 81
|7,5 90,4
5,25 86,83 73,3
]
- - -
Dy = 52731 + 35239,05 +64939,22 – 43942,5 – 71433,14 – 38422,6
Dy = 64939,22 – 38442,6 = -908,972
Nilai Dz
+ + +
[7,5 22,5 90,4
5,25 24,75 86,83 27 73,3
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
Formula Konsentrasi (mg)
1 2 3 4 5
A 7,5 6,375 5,25 4,125 3
B 22,500 23,625 24,75 25,875 27
Respon (detik) 90,4 67,9 86,8 58,4 73,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dz = 13606,31 + 5859 + 12814,2 – 6712,2 – 17577 – 8658,563
Dz = 32279,51 – 32947,76 = -668,25
Persamaan :
X = 𝐷𝑥
𝐷 =
9524,841
−683,48 = -13,9367
Y = 𝐷𝑦
𝐷 =
−908,972
−683,48 = 1,33
Z = 𝐷𝑧
𝐷 =
−668,25
−683,48 = 0,977778
Persamaan :
Y= -13,9367(A) + 1,33(B) + 0,977778(A)(B)
Validasi Formula :
Formula 2 :
Y= -13,9367(6,375) + 1,33(23,625) + 0,977778(6,375)(23,625)
Y= 89,8375
Formula 4 :
Y= -13,9367(4,125) + 1,33(25,875) + 0,977778(4,125)(25,875)
Y= 81,2875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Respon Waktu Hancur :
Nilai D:
+ + +
[7,5 22,5 168,75
5,25 24,75 129,93753 27 81
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
D = 15035,63 + 8770,781 + 23920,31 – 12529,69-26312,34-9569,125
D = 47726,72 – 48410,16 = -683,438
Nilai Dx :
+ + +
[25,2 22,5 168,7531,4 24,75 129,937529,5 27 81
|25,2 22,531,4 25,7529,5 27
]
- - -
Dx = 50519,7 + 86246,02 + 143066,3 – 123208,6 – 88409,48 – 57226,5
Dx = 279832 – 268844,6 = 10987,4
Nilai Dy
+ + +
[7,5 25,2 168,75
5,25 31,4 129,93753 29,5 81
|7,5 25,2
5,25 31,43 29,5
]
- - -
Dy = 19075,5 + 9823,275 +26135,16 – 15896,25 – 28748,67 – 10716,3
Dy = 55033,93 – 55361,22 = -327,291
Nilai Dz
+ + +
[7,5 22,5 25,2
5,25 24,75 31,43 27 29,5
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
Formula Konsentrasi (mg)
1 2 3 4 5
A 7,5 6,375 5,25 4,125 3
B 22,500 23,625 24,75 25,875 27
Respon (detik) 25,2 29,2 31,4 30 29,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dz = 5475,938 + 2119,5 + 3572,1 – 1871,1 – 6358,5 – 3484,688
Dz = 1167,54 – 11714,29 = -564,75
Persamaan :
X = 𝐷𝑥
𝐷 =
10987,4
−683,48 = -16,0767
Y = 𝐷𝑦
𝐷 =
−327,291
−683,48 = 0,478889
Z = 𝐷𝑧
𝐷 =
−564,75
−683,48 = 0,8
Persamaan :
Y= -16,0767(A) + 0,478889(B) + 0,8(A)(B)
Validasi Formula :
Formula 2 :
Y= -16,0767(6,375) + 0,478889(23,625) + 0,8(6,375)(23,625)
Y= 29,313
Formula 4 :
Y= -16,0767(4,125) + 0,478889(25,875) + 0,8(4,125)(25,875)
Y= 31,463
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Respon Kekerasan :
Nilai D:
+ + +
[7,5 22,5 168,75
5,25 24,75 129,93753 27 81
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
D = 15035,63 + 8770,781 + 23920,31 – 12529,69-26312,34-9569,125
D = 47726,72 – 48410,16 = -683,438
Nilai Dx :
+ + +
[1,4 22,5 168,751,7 24,75 129,93751,1 27 81
|1,4 22,51,7 25,751,1 27
]
- - -
Dx = 2806,65 + 3215,953 +7745,625 – 4594,219 – 4911,638 – 3098,25
Dx = 13768 – 12604,11 = 1164,122
Nilai Dy
+ + +
[7,5 1,4 168,75
5,25 1,7 129,93753 1,1 81
|7,5 1,4
5,25 1,73 1,1
]
- - -
Dy = 1032,75 + 545,7375 +974,5313 – 860,625 – 1071,984 – 595,35
Dy = 2553,019 – 2527,959 = 25,05938
Nilai Dz
+ + +
[7,5 22,5 1,4
5,25 24,75 1,73 27 1,1
| 7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
Formula Konsentrasi (mg)
1 2 3 4 5
A 7,5 6,375 5,25 4,125 3
B 22,500 23,625 24,75 25,875 27
Respon (Kp) 1,4 1,8 1,7 1,2 1,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dz = 204,1875 + 114,75 + 198,45 – 103,95 – 344,25 – 129,9375
Dz = 517,3875 – 578,1375 = -60,75
Persamaan :
X = 𝐷𝑥
𝐷 =
1164,122
−683,438 = -1,70333
Y = 𝐷𝑦
𝐷 =
25,05938
−683,48 = -0,03667
Z = 𝐷𝑧
𝐷 =
−60,75
−683,48 = 0,08889
Persamaan :
Y= -1,70333(A) -0,03667(B) + 0,08889(A)(B)
Validasi Formula :
Formula 2 :
Y= -1,70333(6,375) -0,03667(23,625) + 0,08889(6,375)(23,625)
Y= 1,6625
Formula 4 :
Y= -1,30333(4,125) -0,02185(25,875) + 0,069136(4,125)(25,875)
Y= 1,5125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Respon rasio absorpsi air :
Nilai D:
+ + +
[7,5 22,5 168,75
5,25 24,75 129,93753 27 81
|7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
D = 15035,63 + 8770,781 + 23920,31 – 12529,69-26312,34-9569,125
D = 47726,72 – 48410,16 = -683,438
Nilai Dx :
+ + +
[59,136 22,5 168,7558,587 24,75 129,937557,695 27 81
|59,136 22,558,587 25,7557,695 27
]
- - -
Dx = 118552,9 + 168676,7 + 266937 – 240966,8 – 207467,6 – 106774,8
Dx = 554166,7 – 555209,1 = -1042,49
Nilai Dy
+ + +
[7,5 59,136 168,75
5,25 58,587 129,93753 57,695 81
|7,5 59,136
5,25 58,5873 57,695
]
- - -
Dy = 35591,6 + 23051,95 +51114,16 – 29659,67 – 56225,58 – 25147,58
Dy = 109757,7 – 111032,8 = -1275,11
Nilai Dz
+ + +
[7,5 22,5 59,136
5,25 24,75 58,5873 27 57,695
| 7,5 22,5
5,25 25,753 27
]
- - -
Formula Konsentrasi (mg)
1 2 3 4 5
A 7,5 6,375 5,25 4,125 3
B 22,500 23,625 24,75 25,875 27
Respon (%) 59,136 58,876 58,587 58,176 57,695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dz = 10709,63 + 3954,623 + 8382,528 – 43490,848 – 11863,87 – 6815,222
Dz = 23046,78 – 23069,96 = -23,1525
Persamaan :
X = 𝐷𝑥
𝐷 =
−1042,49
−683,48 = 1,525367
Y = 𝐷𝑦
𝐷 =
−1275,11
−683,48 = 1,8657
Z = 𝐷𝑧
𝐷 =
−23,1525
−683,48 = 0,033877
Persamaan :
Y= 1,525367(A) + 1,8657(B) + 0,033877(A)(B)
Validasi Formula :
Formula 2 :
Y= 1,525367(6,375) + 1,8657(23,625) + 0,033877(6,375)(23,625)
Y= 58,90437
Formula 4 :
Y= 1,525367(4,125) + 1,8657(25,875) + 0,033877(4,125)(25,875)
Y= 58,1838
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 12. Analisis Statistik One Sample T Test Taraf Kepercayaan 95%
A. Kekerasan FDT Diphenhydramine HCl
Formula 2
Teoritis Validasi X = 1,8
SD = 0,0666
t = 2,515
t tabel = 4,302653 1,7
1,7
1,9
1,8
Formula 4
Teoritis Validasi X = 1,1
SD = 0,101
t = -5,181
t tabel = 4,302653 1,5
1,3
1,1
1,0
Formula 2
H0
Nilai teoritis kekerasan tablet FDT diphenhydramine
HCl sama dengan nilai validasi kekerasan tablet FDT
diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi
Nilai teoritis kekerasan tablet FDT diphenhydramine
HCl tidak sama dengan nilai validasi kekerasan tablet
FDT diphenhydramine HCl
Formula 4
H0
Nilai teoritis kekerasan tablet FDT diphenhydramine
HCl sama dengan nilai validasi kekerasan tablet FDT
diphenhydramine HCl H0 ditolak
Hi
Nilai teoritis kekerasan tablet FDT diphenhydramine
HCl tidak sama dengan nilai validasi kekerasan tablet
FDT diphenhydramine HCl
B. Kerapuhan FDT Diphenhydramine HCl
Formula 2
Teoritis Validasi X = 0,354720582
SD = 0,15359657
t = 1,223182003
t tabel = 4,302653 0,24625
0,5114
0,3483
0,2044
Formula 4
Teoritis Validasi X = 0,6666
SD = 0,063293675
t = 8,274495484
t tabel = 4,302653 0,29625
0,7281
0,6922
0,5795
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Formula 2
H0 Nilai teoritis kerapuhan tablet FDT diphenhydramine
HCl sama dengan nilai validasi kerapuhan tablet FDT
diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi Nilai teoritis kerapuhan tablet FDT diphenhydramine
HCl tidak sama dengan nilai validasi kerapuhan tablet
FDT diphenhydramine HCl
Formula 4
H0 Nilai teoritis kerapuhan tablet FDT diphenhydramine
HCl sama dengan nilai validasi kerapuhan tablet FDT
diphenhydramine HCl H0 ditolak
Hi Nilai teoritis kerapuhan tablet FDT diphenhydramine
HCl tidak sama dengan nilai validasi kerapuhan tablet
FDT diphenhydramine HCl
C. Waktu Hancur FDT Diphenhydramine HCl
Formula 2
Teoritis Validasi X = 29,23333333
SD = 0,37859389
t = -0,364472
t tabel = 4,302653 29,313
28,8
29,5
29,4
Formula 4
Teoritis Validasi X = 30,0
SD = 0,543650214
t = -3,891155988
t tabel = 4,302653 31,4625
29,4
30,7
29,8
Formula 2
H0 Nilai teoritis waktu hancur tablet FDT diphenhydramine
HCl sama dengan nilai validasi waktu hancur tablet FDT
diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi Nilai teoritis waktu hancur tablet FDT diphenhydramine
HCl tidak sama dengan nilai validasi waktu hancur
tablet FDT diphenhydramine HCl
Formula 2
H0 Nilai teoritis waktu hancur tablet FDT diphenhydramine
HCl sama dengan nilai validasi waktu hancur tablet FDT
diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi Nilai teoritis waktu hancur tablet FDT diphenhydramine
HCl tidak sama dengan nilai validasi waktu hancur
tablet FDT diphenhydramine HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
D. Waktu Pembasahan FDT Diphenhydramine HCl
Formula 2
Teoritis Validasi X = 67,9
SD = 10,48427394
t = -3,624177012
t tabel = 4,302653 89,8375
59,1
65,1
79,5
Formula 4
Teoritis Validasi X = 58,4
SD = 0,653197265
t = -49,55289107
t tabel = 4,302653 81,2875
59,2
57,6
58,4
Formula 2
H0 Nilai teoritis waktu pembasahan tablet FDT
diphenhydramine HCl sama dengan nilai validasi waktu
pembasahan tablet FDT diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi Nilai teoritis waktu pembasahan tablet FDT
diphenhydramine HCl tidak sama dengan nilai validasi
waktu pembasahan tablet FDT diphenhydramine HCl
Formula 4
H0 Nilai teoritis waktu pembasahan tablet FDT
diphenhydramine HCl sama dengan nilai validasi waktu
pembasahan tablet FDT diphenhydramine HCl H0 ditolak
Hi Nilai teoritis waktu pembasahan tablet FDT
diphenhydramine HCl tidak sama dengan nilai validasi
waktu pembasahan tablet FDT diphenhydramine HCl
E. Rasio Absorpsi Air FDT Diphenhydramine HCl
Formula 2
Teoritis Validasi X = 58,8758012
SD = 1,184274967
t = -0,041790357
t tabel = 4,302653 58,904375
57,514
59,668
59,444
Formula 4
Teoritis Validasi X = 58,176
SD = 0,702334516
t = 1,011970502
t tabel = 4,302653 58,183875
58,017
58,944
57,567
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Formula 2
H0 Nilai teoritis rasio absorpsi air tablet FDT
diphenhydramine HCl sama dengan nilai validasi rasio
absorpsi air tablet FDT diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi Nilai teoritis rasio absorpsi air tablet FDT
diphenhydramine HCl tidak sama dengan nilai validasi
rasio absorpsi air tablet FDT diphenhydramine HCl
Formula 4
H0 Nilai teoritis rasio absorpsi air tablet FDT
diphenhydramine HCl sama dengan nilai validasi rasio
absorpsi air tablet FDT diphenhydramine HCl H0 diterima
Hi Nilai teoritis rasio absorpsi air tablet FDT
diphenhydramine HCl tidak sama dengan nilai validasi
rasio absorpsi air tablet FDT diphenhydramine HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Levene Test
Nilai Kekerasan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Replikasi 1 2 3 4 5
1 1,220 1,740 1,610 1,080 1,04
2 1,470 1,870 1,800 1,110 1,17
3 1,390 1,780 1,670 1,280 1,07
X 1,4 1,8 1,7 1,2 1,1
z1 z2 z3 z4 z5
0,140 0,057 0,083 0,077 0,053
0,110 0,073 0,107 0,047 0,077
0,030 0,017 0,023 0,123 0,023
0,093 0,049 0,071 0,082 0,051
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Σ
0,001728 0,001253926 9,48148x10-6 0,00049837 0,000996148 0,004485926
0,002177778 6,04938x10-5 0,000149383 3,08642x10-5 4,93827x10-6
0,000277778 0,000597531 0,001264198 0,001264198 0,000653086 15,21301014
0,004011111 0,001038272 0,002282716 0,001690123 0,000771605
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
0,000996148 x 10
16274074 𝑥 4 =
0,044859259
0,065096296 = 0,689121529 (Nilai F Hitung)
Respon F hitung F Tabel Kesimpulan
Kekerasan 0,689121529 4,066181 F hitung < F Tabel
Syarat Data dikatakan Homogen apabila F hitung < F Tabel
Hipotesis Keterangan Kesimpulan
H0 variansi nilai kekerasan semua formula sama H0 diterima
Hi variansi nilai kekerasan setidaknya satu pasang formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Nilai Kerapuhan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Replikasi 1 2 3 4 5
1 0,376 0,511 0,140 0,728 0,568585643
2 0,305 0,348 0,243 0,692 0,251798561
3 0,445 0,204 0,277 0,580 0,603264727
X 0,375 0,355 0,220 0,667 0,475
z1 z2 z3 z4 z5
0,984 1,285 1,554 0,429 0,525
1,055 1,448 1,450 0,464 0,842
0,915 1,592 1,417 0,577 0,490
0,985 1,442 1,473 0,490 0,619
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Σ
2,512688476 5,652197292 5,914642309 0,531104528 0,905687082 15,51631969
0,792477732 1,528576221 2,198121045 0,119977346 0,224331609
0,924042607 1,958508121 1,901401668 0,146135603 0,624769564 15,72409292
0,675799452 2,381924519 1,810373922 0,244969824 0,192683683
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
15,51631969 x 10
15,72409292 𝑥 4 =
155,1631969
62,89637166 = 2,466965785 (Nilai F Hitung)
Respon F hitung F Tabel Kesimpulan
Kekerasan 2,466965785 4,066181 F hitung < F Tabel
Syarat Data dikatakan Homogen apabila F hitung < F Tabel
Hipotesis Keterangan Kesimpulan
H0 variansi nilai kerapuhan semua formula sama H0 diterima
Hi variansi nilai kerapuhan setidaknya satu pasang formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Nilai Waktu Pembasahan Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Replikasi 1 2 3 4 5
1 89,100 59,100 86,900 59,200 74,3
2 91,200 65,100 86,600 57,600 71,5
3 91,000 79,500 86,800 58,400 74,1
X 90,433 67,900 86,767 58,400 73,300
z1 z2 z3 z4 z5
87,740 57,303 85,207 58,043 73,207
89,840 63,303 84,907 56,443 70,407
89,640 77,703 85,107 57,243 73,007
89,073 66,103 85,073 57,243 72,207
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Σ
23765,13605 13081,46747 21677,04005 9806,598828 15611,38458 83941,62697
7681,938178 3278,071409 7248,06282 3359,490401 5351,735309
8054,464178 4001,124742 7197,071486 3176,574846 4949,904198 83941,62697
8018,605511 6030,212742 7231,045709 3267,392623 5322,513086
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
83941,62697 x 10
83941,62697𝑥 4 =
839416,2697
336672,8289 = 2,493270016 (Nilai F Hitung)
Respon F hitung F Tabel Kesimpulan
Kekerasan 2,493270016 4,066181 F hitung < F Tabel
Syarat Data dikatakan Homogen apabila F hitung < F Tabel
Hipotesis Keterangan Kesimpulan
H0 variansi nilai Waktu Pembasahan semua formula sama H0 diterima
Hi variansi nilai Waktu Pembasahan setidaknya satu pasang formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Nilai Waktu Hancur Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Replikasi 1 2 3 4 5
1 25,200 28,800 31,200 29,400 28,5
2 26,200 29,500 31,400 30,700 29,3
3 24,100 29,400 31,700 29,800 30,7
X 25,167 29,233 31,433 29,967 29,500
z1 z2 z3 z4 z5
23,840 27,003 29,507 28,243 27,407
24,840 27,703 29,707 29,543 28,207
22,740 27,603 30,007 28,643 29,607
23,807 27,437 29,740 28,810 28,407
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Σ
1690,382981 2246,912801 2641,045381 2478,077761 2409,013381 11465,43231
563,9041778 726,5420753 866,4519309 793,048179 748,3264198
612,3975111 764,7682975 878,2661531 867,9570679 792,7353086 11471,92146
512,8715111 759,2474086 896,1374864 815,7370679 873,5308642
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
11465,43231 x 10
11471,92146 𝑥 4 =
114654,3231
45887,68584 = 2,498585862 (Nilai F Hitung)
Respon F hitung F Tabel Kesimpulan
Kekerasan 2,498585862 4,066181 F hitung < F Tabel
Syarat Data dikatakan Homogen apabila F hitung < F Tabel
Hipotesis Keterangan Kesimpulan
H0 variansi nilai Waktu Hancur semua formula sama H0 diterima
Hi variansi nilai Waktu Hancur setidaknya satu pasang formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Nilai Rasio Absorpsi Air Sediaan FDT Diphenhydramine HCl
Replikasi 1 2 3 4 5
1 58,475 57,514 59,490 58,017 55,38461538
2 58,989 59,669 56,548 58,944 60,38781163
3 59,945 59,444 59,722 57,567 57,31343284
X 59,136 58,876 58,587 58,176 57,695
z1 z2 z3 z4 z5
57,115 55,718 57,797 56,861 54,291
57,629 57,872 54,854 57,788 59,294
58,585 57,648 58,029 56,410 56,220
57,776 57,079 56,893 57,020 56,602
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Σ
9990,188716 9750,352298 9686,892547 9729,968985 9587,811356 48745,2139
3251,422146 3099,025905 3332,249576 3223,809852 2941,996144
3310,325787 3343,493863 3001,19622 3329,912339 3509,776556 48768,97533
3421,245985 3317,632001 3359,104005 3172,829692 3154,955257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
48745,2139 x 10
48768,97533 𝑥 4 =
487452,1391
195075,9013 = 2,498781939 (Nilai F Hitung)
Respon F hitung F Tabel Kesimpulan
Kekerasan 2,498781939 4,066181 F hitung < F Tabel
Syarat Data dikatakan Homogen apabila F hitung < F Tabel
Hipotesis Keterangan Kesimpulan
H0 variansi nilai rasio absorpsi air semua formula sama H0 diterima
Hi variansi nilai rasio absorpsi air setidaknya satu pasang formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Shapiro-Wilk Test
Nilai Kekerasan FDT Diphenhydramine HCl
Formula 1
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 1,220 -0,140 0,020
0,7071 0,250 0,177 2 1,390 0,030 0,001
3 1,470 0,110 0,012
x̄ 1,360 0,033
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,031
T hitung 0,959
T tabel 0,767
H0 Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 2
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 1,740 -0,057 0,003
0,7071 0,130 0,092 2 1,780 -0,017 0,000
3 1,870 0,073 0,005
x̄ 1,797 0,009
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,008
T hitung 0,953
T tabel 0,767
H0 Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 3
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 1,610 -0,083 0,007
0,7071 0,190 0,134 2 1,670 -0,023 0,001
3 1,800 0,107 0,011
x̄ 1,693 0,019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,018
T hitung 0,957
T tabel 0,767
H0 Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 4
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 1,080 -0,077 0,006
0,7071 0,200 0,141 2 1,110 -0,047 0,002
3 1,280 0,123 0,015
x̄ 1,157 0,023
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,020
T hitung 0,860
T tabel 0,767
H0 Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 5
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 1,040 -0,053 0,003
0,7071 0,130 0,092 2 1,070 -0,023 0,001
3 1,170 0,077 0,006
x̄ 1,093 0,009
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,008
T hitung 0,912
T tabel 0,767
H0 Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kekerasan FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nilai Kerapuhan FDT Diphenhydramine HCl
Formula 1
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 0,305 -0,070 0,005
0,7071 0,140 0,099 2 0,376 0,001 0,000
3 0,445 0,070 0,005
x̄ 0,375 0,010
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,010
T hitung 1,000
T tabel 0,767
H0 Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal
Formula 2
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 0,204 -0,150 0,023
0,7071 0,307 0,217 2 0,348 -0,006 0,000
3 0,511 0,157 0,025
x̄ 0,354 0,047
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,047
T hitung 0,999
T tabel 0,767
H0 Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal
Formula 3
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 0,140 -0,080 0,006
0,7071 0,137 0,097 2 0,243 0,023 0,001
3 0,277 0,057 0,003
x̄ 0,220 0,010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,009
T hitung 0,922
T tabel 0,767
H0 Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal
Formula 4
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 0,580 -0,087 0,008
0,7071
0,148
0,105 2 0,692 0,025 0,001
3 0,728 0,061 0,004
x̄ 0,667 0,012
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,011
T hitung 0,919
T tabel 0,767
H0 Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal
Formula 5
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 0,252 -0,223 0,050
0,7071 0,351 0,248 2 0,569 0,094 0,009
3 0,603 0,128 0,016
x̄ 0,475 0,075
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,062
T hitung 0,822
T tabel 0,767
H0 Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Kerapuhan FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Nilai Waktu Hancur FDT Diphenhydramine HCl
Formula 1
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 24,100 -1,067 1,138
0,7071 2,100 1,485 2 25,200 0,033 0,001
3 26,200 1,033 1,068
x̄ 25,167 2,207
(aiX(n-i+1)- X(i))2 2,205
T hitung 0,999
T tabel 0,767
H0 Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 2
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 28,800 -0,433 0,188
0,7071 0,700 0,495 2 29,400 0,167 0,028
3 29,500 0,267 0,071
x̄ 28,800 -0,433 0,188
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,245
T hitung 0,855
T tabel 0,767
H0 Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 3
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 31,200 -0,233 0,054
0,7071 0,500 0,354 2 31,400 -0,033 0,001
3 31,700 0,267 0,071
x̄ 31,433 0,127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,125
T hitung 0,987
T tabel 0,767
H0 Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 4
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 29,400 -0,567 0,321
0,7071
1,300
0,919 2 29,800 -0,167 0,028
3 30,700 0,733 0,538
x̄ 29,967 0,887
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,845
T hitung 0,953
T tabel 0,767
H0 Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 5
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 28,500 -1,000 1,000
0,7071 2,200 1,556 2 29,300 -0,200 0,040
3 30,700 1,200 1,440
x̄ 29,500 2,480
(aiX(n-i+1)- X(i))2 2,420
T hitung 0,976
T tabel 0,767
H0 Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi waktu hancur FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Nilai Waktu Pembasahan FDT Diphenhydramine HCl
Formula 1
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 89,100 -1,333 1,778
0,7071 2,100 1,485 2 91,000 0,567 0,321
3 91,200 0,767 0,588
x̄ 90,433 2,687
(aiX(n-i+1)- X(i))2 2,205
T hitung 0,821
T tabel 0,767
H0 Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Waktu Hancur FDT diphenhydramine HCl
tidak terdistribusi normal
Formula 2
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 59,100 -8,800 77,440
0,7071 20,400 14,425 2 65,100 -2,800 7,840
3 79,500 11,600 134,560
x̄ 67,900 219,840
(aiX(n-i+1)- X(i))2 208,076
T hitung 0,946
T tabel 0,767
H0 Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl tidak terdistribusi normal
Formula 3
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 86,600 -0,167 0,028
0,7071 0,300 0,212 2 86,800 0,033 0,001
3 86,900 0,133 0,018
x̄ 86,767 0,047
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,045
T hitung 0,964
T tabel 0,767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
H0 Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl tidak terdistribusi normal
Formula 4
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 57,600 -0,800 0,640
0,7071
1,600
1,131 2 58,400 0,000 0,000
3 59,200 0,800 0,640
x̄ 58,400 1,280
(aiX(n-i+1)- X(i))2 1,280
T hitung 1,000
T tabel 0,767
H0 Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl tidak terdistribusi normal
Formula 5
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 71,500 -1,800 3,240
0,7071 2,800 1,980 2 74,100 0,800 0,640
3 74,300 1,000 1,000
x̄ 73,300 4,880
(aiX(n-i+1)- X(i))2 3,920
T hitung 0,803
T tabel 0,767
H0 Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Waktu Pembasahan FDT
diphenhydramine HCl tidak terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Nilai Rasio Absorpsi Air FDT Diphenhydramine HCl
Formula 1
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 58,475 -0,328 0,108
0,7071 0,514 0,363 2 58,945 0,142 0,020
3 58,989 0,186 0,035
x̄ 58,803 0,162
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,132
T hitung 0,814
T tabel 0,767
H0 Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl tidak terdistribusi normal
Formula 2
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 57,514 -1,362 1,854
0,7071 2,155 1,524 2 59,444 0,568 0,323
3 59,669 0,793 0,629
x̄ 58,876 2,807
(aiX(n-i+1)- X(i))2 2,32197
T hitung 0,827
T tabel 0,767
H0 Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl tidak terdistribusi normal
Formula 3
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 56,548 -2,055 4,224 0,7071 3,224 2,280
2 59,490 0,887 0,786
3 59,772 1,169 1,366
x̄ 58,603 6,376
(aiX(n-i+1)- X(i))2 5,197
T hitung 0,815
T tabel 0,767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
H0 Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl tidak terdistribusi normal
Formula 4
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 57,567 -0,609 0,371
0,7071
1,377
0,974 2 58,017 -0,159 0,025
3 58,944 0,768 0,590
x̄ 58,176 0,986
(aiX(n-i+1)- X(i))2 0,948
T hitung 0,962
T tabel 0,767
H0 Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl tidak terdistribusi normal
Formula 5
x x-x̄ (x-x̄)2 ai X(n-i+1)- X(i) aiX(n-i+1)- X(i)
1 55,385 -2,310 5,338 0,7071 5,003 3,538
2 57,313 -0,382 0,146
3 60,388 2,693 7,250
x̄ 57,695 12,734
(aiX(n-i+1)- X(i))2 12,515
T hitung 0,983
T tabel 0,767
H0 Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl terdistribusi normal H0 diterima
Hi Populasi Rasio Absorpsi Air FDT diphenhydramine
HCl tidak terdistribusi normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 13. Dokumentasi Alat - alat penelitian
Alat uji Tapped Density
Tabung Sentrifuge
Disintegration Tester
Hardness Tester
Alat uji Waktu pembasahan dan Rasio Absorpsi
Mesin kempa tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Cube mixer
Attrition Tester
Mixer
Sentrifuge
Spektrofotometer Pengkondisian Kelembapan Ruangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 14. Dokumentasi Serbuk
Bahan – bahan yang akan dimixing
Pregelatinized starch
Aspartam
Crospovidone
Diphenhydramine HCL
Orange essence
Mannitol
Mint Flavour
Mg stearate
Penyimpanan Serbuk FDT Diphenhydramine HCL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pengujian Tapped density
Pengujian Bulk Density
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 15. Dokumentasi Tablet
Proses Dedusting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pengkondisian kelembapan Penyimpanan tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 16. Dokumentasi Keseragaman Bobot Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 17. Dokumentasi Keseragaman Kandungan
Larutan Kurva Baku Diphenhydramine HCl
Penggerusan dan penimbangan Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Suspensi serbuk setelah disentrifuge Suspensi serbuk sebelum disentrifuge
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 18. Dokumentasi Kekerasan Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 19. Dokumentasi Kerapuhan Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 20. Dokumentasi Waktu Hancur Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 21. Dokumentasi Waktu Pembasahan Tablet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 22. Dokumentasi Rasio Absorpsi Air
Pengambilan tablet setelah tablet terbasahi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Komposisi
Pregelatinized Starch dan Crospovidone Dalam Sediaan
Fast Disintegrating Tablet (FDT) Diphenhydramine HCl
menggunakan Simplex Lattice Design” yang bernama
Tomi Priguna Sidharta merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara pasangan Agus Sidharta dan Lisa Wati
Widjaja. Penulis lahir di Semarang pada tanggal 4 Maret
1995. Penulis menempuh jenjang pendidikan SD
Marsudirini (2001-2007), selanjutnya SMP Maria
Mediatrix (2007-2011), kemudian dilanjutkan di SMA
Sedes Sapientiae (2011-2014). Pada tahun 2014 penulis melanjutkan kuliah
Farmasi di Universitas Sanata Dharma. Selama kuliah penulis mengikuti kegiatan
akademik maupun non akademik, antara lain sebagai asisten praktikum Kimia
Dasar, asisten praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Farmasi, dan asisten
praktikum Pelayanan Informasi Obat, menjadi sie perlengkapan pada acara
pelepasan wisuda I pada tahun 2016,sie perlengkapan pada acara Seminar Nasional
pada tahun 2016, bergabung dalam anggota perlengkapan pada acara pelepasan
wisuda II pada tahun 2015, dan anggota aktif dalam kegiatan UKF basket pada
periode 2014/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI