bab ii tinjauan pustaka a. anak usia sekolah 1. definisi...

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi Anak Usia Sekolah Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. 2. Ciri-ciri Anak Usia Sekolah Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis memberikan berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting dari periode anak usia sekolah, yaitu sebagai berikut: a. Label yang digunakan oleh orang tua 1) Usia yang menyulitkan Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan dimana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya. 7

Upload: ledang

Post on 02-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anak Usia Sekolah

1. Definisi Anak Usia Sekolah

Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12

tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika

anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri

dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang

lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar

pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa

dan memperoleh keterampilan tertentu.

2. Ciri-ciri Anak Usia Sekolah

Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis

memberikan berbagai label kepada periode ini dan label-label itu

mencerminkan ciri-ciri penting dari periode anak usia sekolah, yaitu

sebagai berikut:

a. Label yang digunakan oleh orang tua

1) Usia yang menyulitkan

Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan

dimana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya

daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya.

7

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

8

2) Usia tidak rapi

Suatu masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan dan

ceroboh dalam penampilan, dan kamarnya sangat berantakan.

Sekalipun ada peraturan keluarga yang ketat mengenai kerapihan

dan perawatan barang-barangnya, hanya beberapa saja yang taat,

kecuali kalau orang tua mengharuskan melakukannya dan

mengancam dengan hukuman.

b. Label yang digunakan oleh para pendidik

1) Usia sekolah dasar

Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar

pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan

penyesuaian diri pada kehidupan dewasa, dan mempelajari

berbagai keterampilan penting tertentu, baik keterampilan kurikuler

maupun ekstra kurikuler.

2) Periode kritis

Suatu masa di mana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai

sukses, tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk,

kebiasaan untuk bekerja dibawah, diatas atau sesuai dengan

kemampuan cenderung menetap sampai dewasa.telah dilaporkan

bahwa tingkat perilaku berprestasi pada masa kanak-kanak

mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi pada

masa dewasa.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

9

c. Label yang digunakan ahli psikologi

1) Usia berkelompok

Suatu masa di mana perhatian utama anak tertuju pada keinginan

diterima oleh teman-teman sebaya sebagai angota kelompok,

terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-

temannya. Oleh karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan

standar yang disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara, dan

perilaku.

2) Usia penyesuaian diri

Suatu masa dimana perhatian pokok anak adalah dukungan dari

teman-teman sebaya dan keanggotaan dalam kelompok.

3) Usia kreatif

Suatu masa dalam rentang kehidupan dimana akan ditentukan

apakah anak-anak menjadi konformis atau pencipta karya yang

baru yang orisinil. Meskipun dasar-dasar untuk ungkapan kreatif

diletakkan pada awal masa kanak-kanak, namun kemampuan untuk

menggunakan dasar-dasar ini dalam kegiatan-kegiatan orisinal

pada umumnya belum berkembang sempurna sebelum anak-anak

belum mencapai tahun-tahun akhir masa kanak-kanak.

4) Usia bermain

Bukan karena terdapat lebih banyak waktu untuk bermain daripada

dalam periode-periode lain hal mana tidak dimungkinkan lagi

apabila anak-anak sudah sekolah melainkan karena terdapat

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

10

tumpang tindih antara ciri-ciri kegiatan bermain anak-anak yang

lebih muda dengan ciri-ciri bermain anak-anak remaja. Jadi alasan

periode ini disebut sebagai usia bermain adalah karena luasnya

minat dan kegiatan bermain dan bukan karena banyaknya waktu

untuk bermain.

3. Tugas Perkembangan Usia Sekolah

Tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah menurut Havighurst

dalam Hurlock (2002) adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-

permainan yang umum

b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk

yang sedang tumbuh

c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya

d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat

e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,

menulis dan berhitung

f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk

kehidupan sehari-hari

g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai

h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan

lembaga-lembaga

i. Mencapai kebebasan pribadi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

11

B. Status Gizi

1. Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan

dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang,

baik dan lebih. Keadaan atau Status gizi merupakan bagian dari

pertumbuhan anak, pada pemeriksaan di lapangan dipakai cara penilaian

yang disepakati bersama untuk keseragaman baik dalam caranya maupun

baku patokan yang menjadi bahan perbandingan. Sedangkan dalam klinik

atau dalam menangani suatu kasus, tidak hanya cukup berdasarkan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya, sehingga kita dapat

mendeteksi secara dini adanya kelainan atau gangguan pertumbuhan,

selanjutnya mencari penyebabnya dan mengusahakan pemulihannya

(Sediaoetama, 2000).

2. Fungsi zat gizi dalam tubuh

Menurut Almatsier (2009), fungsi zat gizi dalam tubuh dibagi

menjadi 3, yaitu :

a. Memberi energi

Zat- zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat,

lemak, dan protein. Oksidasi zat- zat gizi ini menghasilkan energi yang

diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan/ aktivitas. Ketiga zat gizi

terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan. Dalam

fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan

zat pembakar.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

12

b. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh

Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh

karena itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan

mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat gizi tersebut

dinamakan zat pembangun.

c. Mengatur Proses Tubuh

Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur

proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel,

bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan

membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat

infektif. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam

proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak

proses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses menua. Air

diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di dalam tubuh seperti

dalam darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses

tubuh. Dalam fungsi mengatur proses tubuh ini, protein, mineral, air,

dan vitamin dinamakan zat pengatur (Almatsier, 2009).

3. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi dapat dinilai secara langsung dan tidak

langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat

yaitu (Supariasa, 2001) :

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

13

a. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.

Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan

dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh komposisi tubuh

dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan asupan protein energi. Ketidakseimbangan ini

terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh

seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa, 2001).

Antropometri sebagai salah satu cara untuk menilai status gizi,

mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan dan kelemahan

indeks antropometri dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan indeks antropometri

Indeks Keunggulan Kelemahan

BB/U a. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum.

b. Baik untuk mengukur status gizi akut/kronis.

c. Berat badan dapat berfluktuasi. d. Sangat sensitif terhadap perubahan-

perubahan kecil. e. Dapat mendeteksi kegemukan (over

weight).

a. Dapat mengakibatkan interpretasi atau penilaian status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites.

b. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak dibawah usia lima tahun.

c. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran seperti pengaruh pakain atau gerakan anak pada saat penimbangan.

d. Secara operasional sering mengalami hambatn karena masalah sosial budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau menimbang anaknya karena dianggap seperti barang dagangan dan sebagainya.

TB/U a. Baik untuk menilai status gizi masa lampau.

b. Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah, dan mudah dibawa.

a. Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.

b. Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

c. Ketepatan umur sulit didapat.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

14

Indeks Keunggulan Kelemahan

BB/TB a. Tidak memerlukan data umur. b. Dapat membedakan proporsi badan

(gemuk, normal, kurus).

a. Membutuhkan dua macam alat ukur. b. Pengukuran relatif lebih lama. c. Membutuhkan dua orang untuk

melakukannya.

LLA/U a. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat.

b. Alat ukur murah sangat ringan dan dapat dibuat sendiri.

c. Alat dapat diberi kode warna untuk menentukan tingkat keadaan gizi sehingga dapat digunakan oleh yang tidak dapat membaca atau menulis.

a. Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat.

b. Sulit menentukan ambang batas. c. Sulit digunakan untuk melihat

pertumbuhan anak terutama anak usia 2 sampai 5 tahun yang perubahannya tidak tampak nyata.

Sumber : (Supariasa, 2001)

b. Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk

menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-

perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat

gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata,

rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan

permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara

cepat.survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda

klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping

itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan

melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat

penyakit (Supariasa, 2001).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

15

c. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain:

darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan

otot (Supariasa, 2001).

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa

kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.

Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali

dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang

spesifik (Supariasa, 2001).

d. Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan

status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)

dan melihat perubahan stuktur dari jaringan. Umumnya dapat

digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik.

Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

Penilaian Status Gizi secara tidak langsung dibagi menjadi tiga

yaitu (Supariasa, 2001):

1) Survei Konsumsi makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status

gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi

yang dikonsumsi.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

16

Pengumpulan data konsumsi makanan dapat membetrikan

gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,

keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan

kelebihan dan kekurangan zat gizi.

2) Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan

menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka

kematian berdasarkan umur. Angka kesakitan dan kematian akibat

penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari

indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

3) Faktor Ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan

masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,

biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia

sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi,

dan lain-lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting

untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai

dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

4. Pemantauan Status Gizi

Tujuan umum pemantauan status gizi adalah tersedianya informasi

status gizi balita secara berkala dan terus-menerus, guna evaluasi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

17

perkembangan status gizi balita, penetapan kerja sama dan perencanaan

jangka pendek.

Baku rujukan status gizi yang digunakan adalah World Health

Organizations-National Center for Health Statistics (WHO-NCHS)

dengan lima klasifikasi, yaitu :

a. Gizi Lebih = >120% Median BB/U

b. Gizi Baik = 80%-120% Median BB/U

c. Gizi Sedang = 70%-79,9% Median BB/U

d. Gizi Kurang = 60%-69,9% Median BB/U

e. Gizi Buruk = <60% Median BB/U

Pemantauan status gizi anak juga dapat menggunakan Indeks Masa

Tubuh (IMT), dengan melihat berat badan dan tinggi badan anak.

Cara menghitung IMT :

IMT = 2TBBB

Arti IMT : < 17,0 = sangat kurus

17,0-18,4 = kurus

18,5-25,0 = normal

25,1-27.,0 = gemuk

> 27,0 = obesitas

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

18

5. Dimensi Masalah Gizi

Bagan 2.1 Penyebab Gizi Kurang Sumber : Supariasa, 2001

Menurut Almatsier (2009) akibat kurang gizi terhadap proses tubuh

bergantung pada zat-zat apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum

(makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan

pada proses :

a. Pertumbuhan

Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein

digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek

dan rambut mudah rontok. Anak-anak yang berasal dari tingkat

ekonomi menengah ke atas rata-rata lebih tinggi daripada yang berasal

dari keadaan sosial ekonomi rendah.

Gizi Kurang

Ekonomi Pengetahuan

Kemiskinan, kurang pendidikan, kurang ketrampilan

Krisis Ekonomi keluarga

Pelayanan Kesehatan

Penyebab LangsungAsupan Makanan Penyakit Infeksi

Penyebab Tidak Langsung

Pokok Masalah

Akar Masalah

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

19

b. Produksi Tenaga

Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan

seorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan

aktivitas. Orang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja

menurun.

c. Pertahanan Tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem

imunitas dan antibodi berkurang sehingga orang mudah terserang

infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat

membawa kematian.

d. Struktur dan Fungsi otak

Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap

perkembangan mental, dengan demikian kemampuan berpikir. Otak

mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi

dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.

e. Perilaku

Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi

menunjukkan perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung,

cenggeng, dan apatis.

Dari dimensi masalah gizi serta analisa, jelas bahwa upaya

penanggulangan masalah gizi tidak dapat membawa hasil apabila tidak

disertai dengan upaya penanggulangan pada pokok masalah atau bahkan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

20

pada akar masalah. Upaya peningkatan perekonomian rakyat yang

meningkatkan daya beli masyarakat atau keluarga, serta upaya

peningkatan ketersediaan pangan yang berkualitas dan terjangkau oleh

daya beli masyarakat mutlak diperlukan.

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Faktor yang mempengaruhi status gizi menurut Santoso (2008) adalah:

a. Penyebab Langsung

1) Asupan Makanan

Asupan makanan dapat mempengaruhi pola makan serta

nafsu makan anak. Secara langsung asupan makanan yang

dikonsumsi anak dapat mempengaruhi status gizi anak. Hal ini

berarti zat-zat gizi yang terkandung di dalam makanan mempunyai

kandungan gizi yang berbeda, oleh karena itu orang tua khususnya

ibu harus pandai memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi

oleh anak.

2) Infeksi

Infeksi merupakan masalah kesehatan yang penting pada

anak-anak. Gizi kurang dan infeksi dapat bermula dari kemiskinan

dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu

juga diketahui infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal

dengan menghasilkan sumber-sumber energi dan protein di tubuh.

Apabila anak menderita infeksi saluran pencernaan,

penyerapan zat-zat gizi akan terganggu yang menyebabkan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

21

terjadinya kekurangan gizi. Seseorang kekurangan zat gizi akan

mudah terserang penyakit dan menyebabkan pertumbuhan akan

terganggu.

3) Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil dari

pertumbuhan yang ditentukan salah satunya dengan status gizi.

Faktor genetik antara lain termasuk berbagai faktor bawaan yang

normal dan patologis, jenis kelamin, obsterik dan ras atau suku

bangsa.Anak yang normal berbeda dengan anak yang memiliki

kelainan genetik/cacat.

b. Penyebab Tidak Langsung

1) Ekonomi

Sosial ekonomi yang rendah menjadikan kemiskinan.

Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup

memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki

dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun

fisiknya untuk memenuhi kebutuhan.

Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi tumbuh

kembang anak dan status gizinya melalui kesiapan ekonomi

keluarga dalam mengasuh anak. Kesiapan ekonomi keluarga antara

lain tergantung besar kecilnya pendapatan keluarga dan

pengeluaran keluarga.

2) Pendapatan Orang Tua

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

22

Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang

maupun barang baik dari pihak lain maupun hasil sendiri

Pendapatan sebagai faktor ekonomi mempunyai pengaruh terhadap

konsumsi pangan. Jika pendapatan meningkat, proporsi

pengeluaran terhadap total pengeluaran menurun, tetapi

pengeluaran absolut untuk makanan meningkat. Hukum ini tidak

berlaku untuk kelompok miskin yang mengeluarkan absolutnya

untuk makanan sudah sangat rendah sehingga jika terjadi

peningkatan pendapatan, maka proporsi untuk makanpun

meningkat. Semakin tinggi pendapatan keluarga maka presentase

pendapatan yang dialokasikan untuk pangan semakin sedikit, dan

semakin rendah pendapatan keluarga maka presentase pendapatan

yang dialokasikan untuk pangan semakin tinggi.

C. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu

tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

(Friedman, 1998).

2. Tipe / bentuk keluarga

Tipe / bentuk keluarga menurut Murwani (2007) adalah :

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

23

a. Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu, dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah

dengan satu saudara. Misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara

sepupu, parnan, bibi, dan sebagainya.

c. Keluarga bcrantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lcbih dari satu kali dan merupakan satu

keluarga inti

d. Keluarga duda /janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi

kerena perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (Composite Family), adalah keluarga

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga kabitas (Cahabitation Family), adalah dua orang menjadi

satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga

3. Tugas Keluarga

Menurut Friedman (1998), ada lima tugas keluarga dalam bidang

kesehatan, yaitu sebagai berikut:

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan yang

tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang

tertalu muda.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

24

d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan

perkembangan kepribadian anggota keluarga.

e. Mempertahankan hubungan timbai balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan. yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas

kesehatan yang ada.

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan, tugas pokok tersebut

adalah, sebagai berikut:

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai kedudukan

masing-masing.

d. Sosialisasi antar anggota keluarga.

e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.

f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

g. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

4. Peran keluarga

Peran formal Keluarga (Murwani, 2007)

a. Peran parental dan perkawinan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

25

Delapan peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai

suami-ayah dan istri-ibu:

1) Peran sebagai provider (penyedia).

2) Peran sebagai pengatur rumah tangga.

3) Peran perawatan anak

4) Peran sosialisasi anak.

5) Peran rekreasi.

6) Peran persaudaraan (memelihara hubungan keluarga paternal dan

maternal).

7) Peran terapeutik ( memenuhi kebutuhan afektif pasangan)

8) Peran seksual

b. Peran perkawinan

Kebutuhan bagi pasangan memelihara suatu hubungan

perkawinan yang kokoh itu sangat penting. Anak-anak terutama dapat

mempengaruhi hubungan perkawinan, menciptakan situasi dimana

suami dan istri membentuk suatu koalisi dengan anak. Memelihara

suatu hubungan perkawinan yang memuaskan rnerupakan salah satu

tugas perkembangan yang vital dari keluarga.

c. Peran informal

1) Pengharmonis: menengahi perbedaan yang terdapat diantara para

anggota, menghibur dan menyatukan kembali perbedaan pendapat.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

26

2) Inisiator-kontributor: mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru

atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan

kelompok.

3) Pendamai (compromiser): merupakan salah satu bagian dari

konflik dan ketidaksepakatan, pendamai inenyatakan kesalahan

posisi dan mengakui kesalahannya, atau menawarkan penyelesaian

"setengah jalan".

4) Perawat keluarga: orang yang terpanggil untuk merawatm dan

mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkannya.

5) Koordinator keluarga: mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-

kegiatan keluarga, berfungsi mengangkat keterikatan atau

keakraban

5. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Murwani (2007) adalah :

a. Fungsi biologis

1) Untuk meneruskan keturunan.

2) Memelihara dan membesarkan anak.

3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b. Fungsi Psikologis

1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

27

3) Memelihara dan merawat anggota keluarga.

4) Memberikan identitas keluarga.

c. Fungsi Sosialisasi

1) Membina sosialisasi pada anak.

2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

1) Mencari sumber-sumber pcnghasilan untuk pemenuhan kebutuhan

keluarga.

2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang

misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi pendidikan

1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

ketrampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat

dan minat yang dimilikinya.

2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat - tingkat perkembangannya.

f. Fungsi perlindungan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

28

Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-

tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung

dan merasa aman.

g. Fungsi perasaan

Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif,

merasakan perasaan anak dan anggota keluarga sehingga saling

pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam

keluarga.

h. Fungsi religius

Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan

mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan

beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan

bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada

kehidupan lain setelah di dunia ini.

i. Fungsi rekreatif

Tugas keluarga dalam fungsi rekreatif ini tidak selalu harus pergi

ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagairnana menciptakan

suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai

keseimbangan kepribadian masing-masing anggotanya.

6. Upaya Keluarga Meningkatkan Status Gizi Anak

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

29

Pada umumnya keluarga telah memiliki pengetahuan dasar

mengenai gizi. Namun demikian, sikap dan keterampilan serta kemauan

untuk bertindak memperbaiki gizi keluarga masih rendah. Sebagian

keluarga menganggap asupan makanannya selama ini cukup memadai

karena tidak ada dampak buruk yang mereka rasakan. Sebagian keluarga

juga mengetahui bahwa ada jenis makanan yang lebih berkualitas, namun

mereka tidak ada kemauan dan tidak mempunyai keterampilan untuk

penyiapannya.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan keluarga agar dapat

mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggota

keluarganya harus mendukung KADARZI. Keluarga Sadar Gizi

(KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan

mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.

Menurut Depkes (2004), suatu keluarga disebut KADARZI apabila

telah berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan:

a. Menimbang berat badan secara teratur.

Perubahan berat badan menggambarkan perubahan konsumsi

makanan atau gangguan kesehatan. Menimbang dapat dilakukan oleh

keluarga dimana saja. Dengan menimbang berat badan anak secara

teratur, keluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi anggota

keluarganya.

Cara memantau berat badan anak :

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

30

1) Ditimbang di rumah atau di tempat lain

2) Diukur Tinggi dan Berat Badan

3) Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)

Bila IMT anak di bawah normal, berarti ada penurunan

konsumsi makanan atau gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti

oleh keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan.

b. Makan beraneka ragam.

Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak,

protein, vitamin dan mineral) sesuai kebutuhan. Tidak ada satu jenis

bahan makanan pun yang lengkap kandungan zat gizinya. Oleh karena

itu, dianjurkan anak untuk mengkonsumsi makanan beraneka ragam

yang mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin dan mineral

untuk menjamin pemenuhan kebutuhan.

c. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi

Setiap orang dianjurkan makan-makanan yang cukup

mengandung energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan

sehari-hari. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi

makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Kecukupan masukan

energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal.

Konsumsi energi yang melebihi kecukupan dapat mengakibatkan

kenaikan berat badan. Akan tetapi apabila konsumsi energi kurang,

maka cadangan energi dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

31

akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini

berlanjut dapat menurunkan prestasi belajar dan kreativitas.

d. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan

energi

Bahan makanan sumber karbohidrat merupakan sumber energi

utama, misalnya beras, roti dan mie. Bahan makanan sumber

karbohidrat kurang memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Oleh karena itu konsumsinya harus dibatasi sekitar 50%-60% dari

kebutuhan energi.

e. Batasi konsumsi lemak sampai seperempat dari kecukupan gizi

Konsumsi lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari

sebaiknya 15%-25% dari kebutuhan energi. Jika seseorang

mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi

konsumsi makanan lain. Akibatnya kebutuhan gizi yang lain tidak

terpenuhi. Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani yang berlebihan

dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit

jantung koroner.

f. Menggunakan garam beryodium.

Zat yodium diperlukan tubuh setiap hari. Gangguan akibat

kekurangan yodium (GAKY) dapat menimbulkan penurunan

kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok.

Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa daerah belum

mencukupi kebutuhan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

32

g. Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses

pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dalam makanan

sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia gizi. Sumber utama

zat besi adalah bahan pangan hewani, kacang-kacangan dan sayuran

berwarna hijau.

h. Biasakan makan pagi

Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang.

Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar

dan memudahkan menyerap pelajaran sehingga prestasi belajar

menjadi lebih baik.

i. Minum suplemen gizi sesuai anjuran.

Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan

ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari

makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk

ibu dan yodium untuk penduduk di daerah endemis gondok.

Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain)

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut. Apabila

kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan makanan,

maka suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Sekolah 1. Definisi ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-enirufaeda... · mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi

33

D. Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka Teori Sumber : Supariasa, (2001) dan Depkes (2004)

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu upaya

keluarga dalam meningkatkan status gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Upaya KADARZI : a. Menimbang berat badan

secara teratur. b. Makan beraneka ragam c. Makan untuk memenuhi

kebutuhan energi d. Makanan sumber

karbohidrat e. Batasi konsumsi lemak f. Menggunakan garam

beryodium. g. Makan sumber zat besi h. Biasakan makan pagi i. Minum suplemen gizi

sesuai anjuran.

Keluarga Gizi Kurang

Ekonomi Pengetahuan

Kemiskinan, kurang pendidikan, kurang

ketrampilan

Krisis Ekonomi keluarga

Pelayanan Kesehatan

Asupan Makanan Penyakit Infeksi

Anak usia sekolah