bab ii tinjauan pustaka a. administrasi pembangunan dalam administrasi...

75
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi Publik 1. Administrasi Pembangunan a. Sejarah Administrasi Pembangunan Pertumbuhan dan perkembangan administrasi pembangunan berawal dari setelah perang dunia kedua berakhir. Pertumbuhan administrasi pembangunan berawal dari bantuan luar negeri yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat kepada negara-negara Eropa Barat pasca perang dunia kedua. Seperti menurut Siagian (2009: 6), awal mula lahirnya administrasi pembangunan dimulai setelah perang dunia kedua berakhir. Pada masa itu ada negara-negara yang memenangkan peperangan yaitu pihak sekutu dan ada negara-negara yang mengalami kekalahan yaitu pihak poros. Setelah berakhirnya peperangan kedua belah pihak sama-sama mengalami kehancuran di berbagai sektor, tetapi yang paling parah dialami oleh negara-negara yang mengalami kekalahan perang. Tetapi berdasarkan pertimbangan politik, ekonomi, dan kemanusiaan maka negara-negara yang menang kemudian menunjukkan hasrat untuk membantu negara-negara yang mengalami kekalahan pasca perang dunia kedua. Manifestasi paling nyata untuk membantu negara-negara yang kalah tersebut dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat yang membantu negara- negara Eropa Barat dan Jepang. Untuk negara-negara di Eropa Barat bantuan Pemerintah Amerika Serikat tersebut dinamakan “Point Four Program” atau yang

Upload: others

Post on 10-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi Publik

1. Administrasi Pembangunan

a. Sejarah Administrasi Pembangunan

Pertumbuhan dan perkembangan administrasi pembangunan berawal dari

setelah perang dunia kedua berakhir. Pertumbuhan administrasi pembangunan

berawal dari bantuan luar negeri yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat

kepada negara-negara Eropa Barat pasca perang dunia kedua. Seperti menurut

Siagian (2009: 6), awal mula lahirnya administrasi pembangunan dimulai setelah

perang dunia kedua berakhir. Pada masa itu ada negara-negara yang

memenangkan peperangan yaitu pihak sekutu dan ada negara-negara yang

mengalami kekalahan yaitu pihak poros. Setelah berakhirnya peperangan kedua

belah pihak sama-sama mengalami kehancuran di berbagai sektor, tetapi yang

paling parah dialami oleh negara-negara yang mengalami kekalahan perang.

Tetapi berdasarkan pertimbangan politik, ekonomi, dan kemanusiaan maka

negara-negara yang menang kemudian menunjukkan hasrat untuk membantu

negara-negara yang mengalami kekalahan pasca perang dunia kedua.

Manifestasi paling nyata untuk membantu negara-negara yang kalah

tersebut dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat yang membantu negara-

negara Eropa Barat dan Jepang. Untuk negara-negara di Eropa Barat bantuan

Pemerintah Amerika Serikat tersebut dinamakan “Point Four Program” atau yang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

15

lebih terkenal dengan nama “Marshall Plan” karena memang dipelopori oleh

Jendral Marshall yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri

Amerika Serikat. Bantuan-bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu proses

pembangunan negara-negara yang hancur pasca perang. Kemudian menurut

Siagian (2009: 8) pemberian bantuan dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh

negara maju pada negara-negara yang sedang membangun merupakan fenomena

aktual yang pada gilirannya mendorong percepatan berkembangnya ilmu

administrasi pembangunan.

b. Definisi Administrasi Pembangunan

Di dalam ilmu administrasi publik terdapat disiplin ilmu administrasi

pembangunan. Administrasi pembangunan merupakan agen pembangunan dari

cabang ilmu administrasi publik. Seperti yang diungkapkan Waterston dalam

Ibrahim (2008: 3) bahwa administrasi pembangunan adalah administrasi publik

yang berperan sebagai agen perubahan dengan tujuan mensukseskan

pembangunan dalam berbagai aspeknya, dengan menggunakan perencanaan yang

berorientasi pada pelaksanaan, transfer teknologi, transformasi sosial,

pengembangan kapasitas, dan partisipasi masyarakat serta pemerataan hasil

pembangunan. Jadi administrasi pembangunan merupakan bagian dari

administrasi publik, yaitu sebagai agen perubahan untuk mensukseskan

pembangunan. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah harus terlebih

dahulu mempunyai perencanaan agar hasil pembangunan bisa merata ke seluruh

lapisan masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus mengikutsertakan peran aktif

masyarakat dalam proses pembangunan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

16

Administrasi pembangunan mencakup dua pengertian, yaitu yang pertama

administrasi dan yang kedua pembangunan. Secara umum diketahui bahwa yang

dimaksud administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-

keputusan yang telah diambil dan diselenggarakan oleh dua orang atau lebih

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sementara itu

pembangunan biasanya didefinisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan

pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu

negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Siagian,

2009: 4). Administrasi pembangunan merupakan suatu usaha pemerintah atau

negara untuk melaksanakan kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk

kesejahteraan masyarakat. Siagian selanjutnya mengemukakan bahwa

administrasi pembangunan adalah seluruh usaha suatu negara atau bangsa yang

bertujuan untuk bertumbuh, berkembang, dan berubah menjadi lebih baik yang

dilakukan secara sadar dan terencana dalam semua aspek kehidupan dan

penghidupan negara bangsa yang bersangkutan untuk mencapai tujuan akhirnya.

Ciri administrasi pembangunan seperti yang diungkapkan oleh Tjokroamidjojo

(1995: 9) adalah mempunyai peran aktif dan berkepentingan (committed) terhadap

tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam perumusan kebijaksanaannya maupun

dalam pelaksanaannya yang efektif bahkan administrasi ikut serta mempengaruhi

tujuan-tujuan pembangunan masyarakat dan menunjang pencapaian tujuan-tujuan

sosial, ekonomi dan lain-lain yang dirumuskan kebijaksaannya melalui proses

politik.

Dengan begitu administrasi pembangunan merupakan suatu upaya yang

dilakukan oleh semua golongan, baik dari para politisi, pemerintah, dan

masyarakat yang saling bekerjasama dan terkoordinasi untuk menuju

pembangunan atau pengembangan suatu negara ke arah yang lebih baik.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

17

c. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Administrasi Pembangunan

Dalam administrasi pembangunan terdapat beberapa aspek yang

mempengaruhi. Aspek-aspek tersebut bisa menjadi pendukung, netral atau bahkan

bertentangan dengan administrasi publik. Menurut Tjokroamidjojo (1995: 54)

menjelaskan bahwa pendekatan administrasi pembangunan terkait erat, saling

berhubungan dan saling mempengaruhi keadaan dan proses perkembangan

politik, ekonomi, sosial dan lain-lain. Hubungan itu dapat saling bertentangan,

hubungan yang netral ataupun hubungan yang saling mendukung. Berikut di

bawah ini adalah aspek-aspek yang mempengaruhi administrasi pembangunan:

a. Aspek Politik

Aspek politik mempengaruhi administrasi pembangunan karena keadaan

politik di suatu negara berdampak pada administrasi pembangunan.

Menurut Tjokroamidjojo (1995: 54) yang mengungkapkan bahwa aspek

politik dalam perkembangan masyarakat atau negara erat sekali

hubungannya dengan administrasi pembangunan. Berbagai aspek politik

yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi

pembangunan adalah filsafat hidup bangsa atau filsafat politik

kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Dengan begitu kondisi politik

yang ada disuatu negara dapat mempengaruhi administrasi pembangunan.

Aspek politik bisa mempengaruhi administrasi pembangunan begitu pula

administrasi pembangunan bisa mempengaruhi kondisi politik.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

18

b. Aspek Ekonomi

Terdapat aspek ekonomi yang mempengaruhi administrasi pembangunan.

Menurut Tjokroamidjojo (1995: 59) menjelaskan bahwa administrasi yang

mendukung pembangunan berarti pula usaha yang dapat menciptakan

serta menjaga suatu kondisi ekonomis yang relatif stabil untuk

memungkinkan pelaksanaan administrasi pembangunan guna merealisir

program-program pembangunan selanjutnya. Jadi administrasi

pembangunan tujukan untuk memberikan kestabilan ekonomi untuk

merealisir program pembangunan selanjutnya.

c. Aspek Perkembangan Ilmu, Teknologi dan Lingkungan Fisik.

Menurut Tjokroamidjojo (1995: 67) yang mengemukakan bahwa

administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

dapa menjadi sumber yang penting dalam proses perumusan kebijaksanaan

dan pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian kebijaksanaan

negara/pemerintah memberi perhatian terhadap prospek masa depan,

berdasar perkembangan ilmu dan tekonologi. Selanjutnya Tjokroamidjojo

(1995: 67) menjelaskan bahwa administrasi pembangunan juga perlu

memberikan perhatian terhadap pengembangan sumber-sumber alam

(resources development), pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan

hidup. Pembangunan pada dasarnya adalah usaha yang akan

mempengaruhi dan merubah potensi sumber-sumber dan keadaan

lingkungan hidup.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

19

d. Aspek Institusionil

Administrasi pembangunan harus memperhatikan institusi-institusi yang

ada. Menurut Tjokroamidjojo (1995: 68) menjelaskan bahwa pembinaan

dan pengembangan aspek institusionil yang perlu diperhatikan dalam

administrasi pembangunan meliputi pembinaan institusi politik, institusi

ekonomi, institusi sosial, pendidikan dan lain-lain. Oleh karena itu institusi

yang ada harus dibina dan dikembangkan lagi agar lebih aktif.

d. Pembangunan

Di setiap negara pasti membutuhkan sebuah pembangunan. Dikarenakan

tujuan dari pembangunan adalah untuk merubah kondisi suatu bangsa agar

menjadi lebih baik di segala bidang. Menurut Siagian (1974) dalam Suryono

(2010: 2) yang menjelaskan bahwa arti dari pembangunan adalah sebagai suatu

arah atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan berencana dan dilakukan

oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah secara sadar menuju modernitas dalam

rangka pembinaan bangsa (nation building). Jadi setiap pembangunan dilakukan

oleh suatu negara dengan seluruh elemen baik dari pemerintah, masyarakat

maupun swasta untuk melakukan usaha-usaha menjadikan negara lebih ke arah

modernitas yang dilakukan dengan perencanaan dan secara sadar.

Pembangunan dilakukan oleh suatu bangsa adalah pembangunan yang

dilakukan oleh secara nasional dan meliputi semua askpek kehidupan seperti

politik, ekonomi dan sosial budaya. Hal ini seperti menurut Ponsioen (1968)

dalam Suryono (2010: 2) yang berpendapat bahwa pembangunan bangsa adalah

bagian integral dari pembangunan nasional suatu negara. Pembangunan setiap

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

20

bangsa negara berkembang bersifat multidimensional berupa pembangunan yang

meliputi semua aspek kehidupan nasional seperti politik, ekonomi dan sosial

budaya. Adapun menurut Bryant dan White (1982) menyebutkan bahwa

pembangunan adalah upaya meningkatkan kemampuan manusia untuk

mempengaruhi masa depannya dengan memiliki lima implikasi utama, yaitu:

1) Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan manusia secara

optimal, baik individu maupun kelompok (capacity).

2) Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan, kemerataan

nilai dan kesejahteraan (equity).

3) Pembangunan berarti menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk

membangun dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Kepercayaan

ini dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama, kebebasan memilih

dan kekuasaan untuk memutuskan (empowerment).

4) Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan untuk membangun

secara mandiri (sustainability).

5) Pembangunan berarti mengurangi ketergantungan negara satu kepada

negara lain, menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan

menghormati (interdependence).

Berdasarkan 5 implikasi di atas pembangunan merupaka suatu usaha juga

untuk memperbaiki dan memingkatkan kemampuan manusia untuk menentukan

masa depannya sendiri dengan mendorong kesejahteraan dan pemerataan.

Memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa

mengembangkan potensi diri agar mampu bersaing dengan baik dan dilakukan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

21

secara mandiri dan berkelanjutan. Negara harus menciptakan hubungan dengan

negara lain yang saling menguntungkan dan tidak mengalami ketergantungan

yang justru merugikan.

Pembangunan juga harus berfokus pada masyarakat yang dimaksudkan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menentukan masa

depannya. Hal ini seperti menurut Bryant dan White (1982) dalam Suryono (2010:

2) mengingatkan bahwa “lima prinsip dasar pembangunan yang berwawasan

people centered development (pembangunan yang berpusat pada rakyat), yang

mengandung arti adanya proses pembangunan dengan tujuan peningkatan

manusia dalam menentukan masa depannya”. Dengan begitu pembangunan tidak

hanya terfokus pada politik dan ekonomi saja. Akan tetapi dengan melakukan

pembangunan masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia dan

menentukan masa depannya.

a. Paradigma Pembangunan

Pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara memiliki paradigma

pembangunan yang berbeda-beda dan cenderung berubah-ubah. Paradigma

pembangunan yang telah diterapkan kemudian bisa saja berubah haluan dari yang

sebelumnya. Suryono (2010: 15) mengemukakan bahwa paradigma pembangunan

yang pada suatu waktu tertentu menjadi acuan pembangunan nasional dapat saja

mengalami proses demistifikasi, sementara paradigma-paradigma baru timbul

menggantikannya. Oleh karena itu perubahan paradigma pembangunan yang

dilakukan oleh suatu negara menjadi hal yang wajar. Hal tersebut dikarenakan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

22

pembangunan yang dilakukan mengalami kegagalan atau faktor-faktor lain yang

mempengaruhi proses pembangunan.

Terjadinya proses pergeseran pergeseran-pergeseran paradigma

pembangunan yang dialami oleh negara berkembang cenderung meniru

pembangunan yang dilakukan negara maju. Suryono (2010: 16) menjelaskan

bahwa:

“Kecenderungan negara-negara berkembang untuk meniru negara-negara maju,

seringkali dicapai dengan mengambil unsur-unsur yang baik dari berbagai

paradigma pembangunan seperti negara-negara maju yang dicapainya melalui

waktu berabad-abad. Akibatnya, terajadilah lompatan (passing) dan ketidak

sabaran yang mempercepat tempo pergeseran paradigma pembangunan di negara-

negara berkembang.”

Oleh karena itulah pergeseran atau pergantian paradigma pembangunan haruslah

dilakukan berdasarkan kebutuhan pembangunan yang sesuai dengan keadaan

negara tersebut. Perkembangan paradigma pembangunan diawali dengan

paradigma pertumbuhan, paradigma pertumbuhan dengan pemerataan, paradigma

teknologi tepat guna, paradigma kebutuhan dasar pembangunan, paradigma

pembangunan berkelanjutan dan paradigma pemberdayaan.

1. Paradigma Pertumbuhan

Setiap keberhasilan pembangunan pasti mempunyai paradigma-paradigma

tertentu. Suatu negara cenderung berubah-ubah dalam memilih sebuah paradigma

yang sesuai. Awal dari paradigma pembangunan adalah paradigma pertumbuhan.

Suryono (2010: 16) mengemukakan bahwa paradigma pertumbuhan (Growth

Paradigm) dimulai pada sekitar dasa warsa 1960-an, banyak negara-negara dunia

ketiga (termasuk Indonesia) meniru atau mengadopsi pendekatan “growth

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

23

priority” yang memfokuskan diri pada akumulasi capital nasional, dengan Produk

Nasional Bruto (Gross National Product) sebagai ukuran keberhasilannnya. Dari

penjelasan tersebut Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan

paradigma pembangunan yang berorientasi pertumbuhan. Paradigma

pertumbuhan diterapkan oleh Indonesia agar tingkat perekonomian bisa

bertumbuh akibat masalah kemiskinan dan pengangguran.

Paradigma pertumbuhan yang diterapkan pada akhirnya mengalami

kegagalan. Adanya pertumbuhan ekonomi pesat akibat dengan mengeksploitasi

sumber daya secara besar-besaran dan juga tidak meratanya pertumbuhan

ekonomi. Suryono (2010: 17) menjelaskan bahwa:

“Momentum pembangunan dicapai dengan pengorbanan (at the expense of)

deteriorisasi ekologis penyusutan sumber alam, timbulnya kesenjangan sosial, dan

dipendensi. Gejala lain yang mencemaskan adalah pembangunan ekonomi yang

mengutamakan proses industrialisasi yang pesat, khususnya industrialisasi yang

padat modal, menyebabkan peningkatan dalam pengangguran, terutama di daerah

perkotaan dimana berpusat sebagian terbesar industri-industri yang baru

didirikan.”

Oleh karena itu, paradigma pertumbuhan tidaklah berjalan dengan baik

tanpa adanya pemerataan. Pemerataan pembangunan sangatlah penting, karena

pertumbuhan ekonomi tidak hanya dimiliki oleh beberapa saja, akan tetapi harus

menyeluruh.

2. Paradigma Pertumbuhan dengan Pemerataan

Paradigma pertumbuhan terbukti masih mempunyai kekurangan sehingga

perlu di kembangkan. Dengan melihat adanya pertumbuhan ekonomi yang tidak

merata maka kemudian muncullah paradigma pertumbuhan dengan pemerataan.

Namun pada akhirnya paradigma pertumbuhan dengan pemerataan juga

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

24

mengalami kegagalan. Hal tersebut dikarenakan setiap sumber daya manusia

harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dengan didukung oleh

teknologi yang tinggi. Suryono (2010: 18) menjelaskan bahwa:

“Pendekatan ini pada akhirnya memang juga terbukti gagal, karena “World

Employment Program” yang dikenakan oleh ILO (International Labour

Organization) lebih bersifat “comprehensive employment strategies” dengan

konsekuensi teknologi yang menyertainya adalah teknologi tinggi yang bersifat

“capital intensive” sehingga hanya orang-orang yang berpendidikan dan

berketrampilan yang dapat diserap oleh lapangan pekerjaan yang diciptakan.”

Untuk itulah maka perlunya meningkatkan sumber daya manusia agar bisa

menciptakan teknologi tepat guna. Maka dari itu perlu teknologi tepat guna yang

diharapkan bisa melengkapi proses pembangunan dan pemerataan ekonomi.

3. Paradigma Teknologi Tepat Guna

Paradigma perkembangan dengan pemerataan mengalami kegagalan dan

kemudian muncul Paradigma Teknologi Tepat Guna. Diharapkan teknologi yang

tepat guna dapat melengkapi paradigma-paradigma yang sebelumnya. Menurut

Suryono (2010: 18) mengungkapkan bahwa misi teknologi tepat guna adalah:

“Misi teknologi tepat guna ini adalah mengurangi pengangguran melalui

perluasan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan melalui peningkatan

produktivitas kerja, meningkatkan dinamika dan kreativitas masyarakat dalam

berfikir dan bekerja, mempersiapkan masyarakat untuk mampu menerima

perubahan dan pembaharuan teknologi, dan melatih sikap mandiri.”

Dengan adanya paradigma teknologi tepat guna maka diharapkan bisa

mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Namun padanya kenyataannya, teknologi tepat guna ini juga mengalami

kegagalan. Seperti pendapat Suryono (2010: 19) yang menjelaskan bahwa:

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

25

“Pendekatan ini pun pada akhirnya juga dianggap tidak dapat memuaskan usaha-

usaha penciptaan pemerataan pendapatan dan pertumbuhan nasional dalam rangka

mengurangi kesenjangan ekonomi, sosial dan spesial. Peneliti dan praktisi lebih

suka bekerja dengan teknologi tinggi (Hitech) daripada menggunakan teknologi

madya, walaupun teknologi sederhana sudah diketahui secara luas akan dapat

menampung tenaga kerja lebih banyak dan ramah lingkungan.”

Pendekatan teknologi tepat guna mengalami kegagalan akibat peneliti dan praktisi

lebih memilih menggunakan teknologi tinggi dibanding dengan menggunakan

teknologi madya. Padahal teknologi sederhana dinilai lebih ramah lingkungan dan

bisa membuka lapangan kerja yang lebih banyak.

4. Paradigma Kebutuhan Dasar Pembangunan

Dengan banyaknya kegagalan-kegagalan yang dialami oleh paradigma-

paradigma pembangunan sebelumnya maka muncullah paradigma kebutuhan

dasar pembangunan. Suryono (2010: 19) menjelaskan bahwa:

“Paradigma ini lahir karena adanya kekecewaan yang makin besar terhadap

pertumbuhan GNP yang semakin rendah dan atas pengurangan kemiskinan di

banyak negara-negara berkembang. Paradigma ini yang dikonsepkan bukannya

pendekatan central planning melainkan lebih bersifat community development.”

Jadi pembangunan yang dilakukan tidak melalui perencanaan yang

terpusat saja, melainkan dengan pembangunan masyarakat. Paradigma kebutuhan

dasar muncul akibat masih banyaknya kemiskinan di negara-negara berkembang.

5. Paradigma Pembangunan Berkelanjutan

Paradigma-paradigma pembangunan yang telah berubah dan mengalami

pergeseran tidak luput dari suatu permasalahan yang ditinggalkan. Permasalahan

yang muncul adalah tentang isu degradasi lingkungan akibat dari proses

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

26

pembangunan tersebut. Friedmann dalam Suryono (2010: 20) mengemukakan

bahwa:

“Bahwa sumber daya alam yang telah berada pada suatu tingkat ketersediaan yang

memprihatinkan dalam menunjang keberlanjutan (sustainability) pertumbuhan

penduduk ekonomi. Apabila perubahan tidak segera dilakukan, maka dunia akan

segara menemukan kehancurannya. Maka perubahan harus dimulai dari negara-

negara yang dianggap bersalah dalam menyumbangkan kerusakan bumi.”

Aktivitas pembangunan yang berlebihan mengakibatkan lingkungan yang

mengalami kerusakan dan pencemaran. Hal tersebut diakibatkan oleh negara-

negara yang melakukan pembangunan tanpa menghiraukan aspek lingkungan.

Dengan adanya permasalahan kerusakan lingkungan tersebut, maka

muncullah paradigma pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan

dimaksudkan untuk menjaga lingkungan dari proses pembangunan yang

mengesampingkan lingkungan. Suryono (2010: 21) mengemukakan bahwa:

“Sustainability diartikan sebagai suatu pembangunan untuk memenuhi kebutuhan

generasi saat ini tanpa merugikan kebutuhan generasi masa datang. Resiko dan

konsekuensi dari setiap pembangunan saat ini hendaknya jangan semuanya

diwariskan kepada generasi mendatang. Melainkan harus dipertimbangkan secara

adil bagi generasi sekarang dan generasi mendatang.”

Dengan adanya pembangunan berkelanjutan, maka diharapkan pembangunan

yang dilakukan oleh suatu negara tidak mengabaikan aspek lingkungan. Hal

tersebut dimaksudkan demi menjaga pembangunan yang berkesinambungan,

dengan kata lain berkelanjutan.

6. Paradigma Pemberdayaan

Perkembangan dan pergeseran paradigma-paradigma yang sudah

diterapkan oleh beberapa negara, kemudian muncul Paradigma Pemberdayaan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

27

(Empowerment Paradigm). Menurut Suryono (2010: 22) konsep pemberdayaan

sebagai suatu konsep alternatif pembangunan, pada intinya memberikan tekanan

pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat, yang

berlandas pada sumber daya pribadi, langsung (melalui partisipasi), demokrasi,

dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung. Dengan demikian,

pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah sebagai suatu konsep alternatif

pembangunan di dalam diri masyarakat. Dalam arti lain meningkatkan kualitas

dan daya saing masyarakat yang kurang berkembang menjadi lebih baik. Hal

tersebut dikarenakan adanya kegagalan dari paradigma sebelumnya dan adanya

harapan untuk lebih menekankan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Selanjutnya menurut Friedmann (1992) dalam Suryono (2010: 22) pemberdayaan

merupakan hasil kerja dari proses interaktif baik di tingkat ideologis maupun

praktis. Di tingkat ideologis, konsep pemberdayaan merupakan hasil interaksi

antara konsep “top-down dan bottom-up”, antara “growth strategy dan people-

centred strategy.” Sedangkan di tingkat praktis, interaktif akan terjadi lewat

pertarungan antar otonomi.

e. Pembangunan Sebagai Kebijakan Publik

Pembangunan berhubungan dengan kebijakan publik yang di buat oleh

pemerintah. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang multidimensi dan dilakukan

pada generasi sekarang dan generasi masa depan. Pembangunan yang

dilaksanakan bisa mencakup dimensi ekonomi dan nonekonomi. Menurut

Tjiptoherijanto dan Manurung (2010: 132) menjelaskan bahwa pembangunan

adalah kebijakan publik yang multidimensi dan lintas generasi. Dikatakan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

28

multidimensi karena pembangunan mencakup dimensi ekonomi dan nonekonomi.

Pembangunan juga menuntut perubahan-perubahan sistematis yang bila

dibutuhkan harus dilakukan secara cepat dan radikal. Sebagai kebijakan publik,

pembangunan memiliki karakteristik yang unik, karena mendesain masa depan

beberapa generasi yang akan datang.

Pembangunan membutuhkan sumber daya administrasi yang sangat besar

seperti yang dimiliki oleh negara-negara maju. Tjiptoherijanto dan Manurung

(2010: 133) menjelaskan bahwa kontradiksi pembangunan sebagai kebijakan

publik, yaitu di satu sisi pembangunan (ekonomi) membutuhkan kapasitas daya

dukung administrasi yang sangat besar, seperti yang telah dimiliki oleh

administrasi publik di negara-negara maju. Di sisi lain, pengelola pembangunan

yaitu administrasi publik selain belum mempunyai kapasitas seperti yang

dibutuhkan oleh pembangunan, mereka juga belum pernah mengalami atau

melaksanakan tugas pembangunan.

2. Administrasi Publik

1. Definisi Administrasi Publik

Administrasi publik merupakan disiplin ilmu dari cabang ilmu sosial yang

di dalamnya terdapat peran pemerintah. Pemerintah melakukan pengorganisasian

dan pengontrolan melalui perencanaan dan pembangunan yang ditujukan untuk

kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dituntut untuk bisa mendengan aspirasi

masyarakat yang berbeda-beda agar bisa mencapai pembangunan masyarakat

yang modern dan peran partisipasi stakeholders pembangunan. Menurut Ibrahim

(2008: 17-18) mengemukakan bahwa:

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

29

“Administrasi publik meliputi seluruh upaya atau penyelenggaraan pemerintahan

yang meliputi beberapa kegiatan manajemen pemerintahan seperti perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan pembangunan dengan mekanisme

kerja dan dukungan sumber daya manusia serta dukungan administrasi atau tata

pelaksanaannya. Dalam mekanisme kerjanya dibutuhkan partisipasi stakeholders

pembangunan, sumber daya manusia penyelenggara negara dan stakeholders yang

berkualitas, dan dalam dukungan administrasi diperlukan dukungan tata laksana,

sarana-prasarana, anggaran, juga sistem informasi yang sesuai, sehingga

penyelenggaraan negara yang demokratis, sesuai tujuan yang digariskan oleh

undang-undang dan kebijakan politik dapat dicapai secara bertahap.”

Administrasi publik adalah sebuah disiplin ilmu yang dimana didalamnya

terdapat unsur tentang peran atau fungsi pemerintah. Pemerintah mempunyai

beberapa peran beserta upaya untuk mencapai tujuan negara. Menurut Siagian

dalam Ibrahim (2008: 15) mengemukakan bahwa administrasi publik adalah

keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintahan dari

suatu negara dalam usaha untuk mencapai tujuan negara. Dari penjelasan teori

tersebut administrasi publik merupakan suatu usaha dan upaya yang dilakukan

oleh pemerintah untuk mencapai tujuan negara yaitu kesejahteraan rakyat.

Indonesia yang memiliki banyak keanekaragaman, baik budaya, agama,

suku dan lain sebagainya, sehingga peran pemerintah daerah dituntut untuk lebih

dekat dan aspiratif kepada masyarakatnya. Menurut Sarundayang dalam Ibrahim

(2008: 102-103) menjelaskan bahwa:

“Adanya otonomi daerah untuk mewadahi dan mengoptimalkan keragaman

daerah, kontak dengan warga akan menjadi lebih sering dan dekat, administrasi

publik yang lebih efisien mencerminkan perwakilan yang lebih baik, hak

berprakarsa yang lebih luas dan dapat meningkatkan kemampuan daerah. Untuk

mencapai hal tersebut maka diperlukan administrasi publik yang efektif dalam

pemerintahan yang demokratis, di mana dikembangkan civil society (masyarakat

madani) yang bercirikan kesukarelaan, kemandirian, keterikatan dengan nilai-nilai

serta hukum yang ditaati oleh warganya, sehingga dapat mewujudkan good

governance.”

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

30

Oleh karena itulah, kemudian dengan peran pemerintah yang lebih aspiratif

terhadap masyarakatnya, didukung dengan kemandirian masyarakat maka akan

terwujud good governance.

Administrasi publik dalam lingkup birokrasi pemerintahan harus

dilakukan dengan baik serta komitmen. Dalam penerapannya mempunyai

permasalahan sehingga relatif sulit dalam implementasinya. Hal tersebut

diperlukan upaya-upaya secara sadar dan membutuhkan waktu. Menurut

Sujarwoto (2006) yang mengemukakan bahwa profesionalisme birokrasi yang

dituntut oleh good governance tidak terbentuk dengan sendirinya. Tuntutan itu

hanya akan terpenuhi jika disertai oleh adanya upaya sadar mewujudkannya yang

seringkali menempuh proses yang panjang. Oleh karena itu, proses pelaksanaan

pemerintahan yang baik dibutuhkan beberapa aspek penting dalam penerapannya.

Adapun menurut Dimock & Dimock dalam Pasolong (2008: 20), membagi

empat komponen administrasi publik, yaitu:

1) Apa yang dilakukan pemerintah: pengaruh kebijakan dan tindakan-

tindakan politis, dasar-dasar, wewenang, lingkungan kerja pemerintah,

penentuan tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan administratif yang bersifat

kedalam, dan rencana-rencana.

2) Bagaimana pemerintah mengatur organisasi, personalia, dan pembiayaan

usaha-usahanya: struktur administrasi dari segi formalnya.

3) Bagaimana para administrator mewujudkan kerja sama (teamwork). Aliran

dan proses administrasi dalam pelaksanaan, dengan titik berat pada

pimpinan, tuntutan, koordinasi, pelimpahan wewenang, hubungan pusat

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

31

dengan bagian-bagian, pengawasan, moril, hubungan masyarakat dan

sebagainya.

4) Bagaimana pemerintah tetap bertanggung jawab: baik mengenai

pengawasan dalam badan-badan eksekutif sendiri, dan yang lebih penting

lagi mengenai pengawasan oleh badan-badan perwakilan rakyat, badan-

badan yudikatif, dan berbagai badan lainnya.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan

bahwa administrasi publik merupakan usaha dan upaya pemerintah dalam

melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilaksanakan di tujukan untuk

kepentingan kesejahteraan masyarakat. Prosesnya bisa melalui pemberdayaan

masyarakat, pelayanan publik, dan lain sebagainya. Orientasi dari administrasi

publik yang dilaksanakan oleh pemerintah bersifat non profit. Pembangunan yang

dilaksanakan dibutuhkan administrasi untuk mengelola, untuk itulah kemudian

adanya administrasi pembangunan sebagai agen perubahan dalam administrasi

public

2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kebijakan Publik

Administrasi publik memiliki tugas untuk merumuskan kebijakan publik

melalui organisasi dan aparat pemerintahan. Hal ini seperti menurut Anderson

(1979: 3) dalam Subarsono (2012 2) yang mendefinisikan kebijakan publik

sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat pemerintah.

Walaupun disadari bahwa kebijakan publik dapat dipengaruhi oleh para aktor dan

faktor dari luar pemerintah. Jadi kebijakan publik dibuat oleh pemerintah dan bisa

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

32

perumusannya dapat dipengaruhi oleh faktor dari luar pemerintah. Aktor diluar

pemerintah tersebut seperti dari pihak swasta dan masyarakat.

Dalam perumusan kebijakan publik terdapat beberapa tahapan untuk

memastikan keberhasilannya. Menurut Tjokroamidjojo (1991) dalam

Tjiptoherijanto dan Manurung (2010:120) mengungkapkan bahwa fungsi dari

administrasi publik dari sudut pandang manajemen dapat dikelompokkan menjadi

tiga utama, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (implementating) dan

evaluasi (evaluating) kebijakan publik. Dengan adanya perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi diharapkan dapat merealisasikan kebijakan publik dengan baik dan

sesuai dengan keadaan. Berikut di bawah ini adalah proses tahapan kebijakan

publik:

a. Perencanaan

Kebijakan publik diawali dengan proses perencanaan. Perencanaan sangat

penting dalam merumuskan kebijakan publik karena rencana adalah dasar

dan landasan bagi tujuan di masa depan. Perencanaan dibuat dengan

menganalisa keadaan masa kini untuk membuat suatu rumusan yang

ditujukan untuk kebijakan. Menurut Tjiptoherijanto dan Manurung

(2010:120) mengungkapkan bahwa perencanaan yang baik mencakup

beberapa aspek penting, yaitu:

1) Definisi yang jelas tentang apa yang akan dicapai pada waktu yang akan

datang berdasarkan kondisi yang dihadapi saat ini. Yang dimaksud dengan

definisi yang jelas adalah indikator-indikator yang digunakan sebagai

tolok ukur pencapaian rencana harus jelas, spesifik dan terukur. Hal ini

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

33

dibutuhkan untuk menghindarkan perdebatan yang tidak perlu atau

proyek-proyek pemerintah dilaksanakan dan dievaluasi.

2) Definisi yang jelas tentang kondisi yang dihadapi saat ini. Hal ini

menuntut kemampuan untuk mampu melakukan kajian strategis tentang

masalah-masalah dan potensi-potensi yang dihadapi. Administrator publik

harus dapat membedakan antara gejala dan masalah.

3) Kemampuan menyusun alternatif-alternatif pengambilan keputusan yang

konsisten namun fleksibel. Alternatif-alternatif tersebut sebaiknya saling

melengkapi, bukan saling bertentangan. Konsistensi penyusunan alternatif,

mencakup konsistensi antar waktu/generasi, antar wilayah, antar sektor,

antar tingkat pemerintahan dan antar unit pemerintahan pada level

pemerintahan yang sama.

b. Pelaksanaan

Tahap yang kedua adalah proses pelaksanaan atau implementasi. Setelah

dibuat sebuah perencanaan, kebijakan publik harus di laksanakan sesuai

apa yang telah direncanakan. Perencanaan yang baik adalah perencanaan

yang dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Menurut

Tjiptoherijanto dan Manurung (2010: 123) menjelaskan bahwa “daya

dukung administrasi publik dalam pelaksanaan kebijakan publik amat

diperlukan dengan membutuhkan sumber daya keuangan, sumber daya

alam dan sumber daya non manusia yang paling besar di antara fungsi-

fungsi administrasi publiknya”. Fakta juga menunjukkan bahwa

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

34

pelaksanaan kebijakan publik membutuhkan jumlah SDM yang paling

besar di antara unit perencanaan dan evaluasi.

c. Evaluasi

Setelah melaksanakan kegiatan dilakukan evaluasi. Evaluasi ditujuan

untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun dapat

dilaksanakan dengan efisien. Hal tersebut dimaksudkan apakah

perencanaan sudah sesuai dengan kondisi yang direncanakan dan dapat

dilakukan untuk masa berikutnya. Menurut Tjiptoherijanto dan Manurung

(2010: 124) menjelaskan bahwa:

“Persoalan yang dihadapi dalam fungsi evaluasi kebijakan publik adalah

kemampuan menyusun, mengadaptasi dan memahami karakteristik dari

indikator-indikator keberhasilan yang digunakan. Administrator publik

harus memiliki kemampuan analisis strategis tentang hubungan antara

indikator keberhasilan. Administrator publik juga perlu mempunyai

kemampuan analisis perubahan dan pandangan yang tajam/jeli tentang

masa depan, sehingga evaluasi atas kebijakan publik yang dilakukan

bersifat holistic, futuristik, dan dinamis.”

Dengan adanya proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diharapkan

kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah dapat diimplementasikan

dengan baik dan berkelanjutan.

B. Perencanaan Pembangunan

1. Pengertian Perencanaan Pembangunan

Perencanaan menurut Hills (1994) dalam Abidin (2011) mendefinisikan

“perencanaan” sebagai ”suatu proses yang bersinambungan”, yang mencakup

“keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber

daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

35

Menurut La Peire dalam Abidin (2011) pembangunan adalah usaha yang secara

sistematis direncanakan dan dilakukan untuk mengubah situasi dan kondisi

masyrakat ketaraf yang lebih sempurna. Sedangkan menurut Ginandjar

Kartasasmita (1994) Pembangunan merupakan suatu proses perubahan kearah

yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana selain itu

pembagunan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan

perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara

dan pemerintah. Pembangunan sangat berkaitan erat dengan perencanaan,

menurut Badruddin (2009) pembangunan adalah proses perubahan yang

direncanakan atau terencana untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan

masyarakat.

Sedangkan menurut Suparlan (1997) Pembangunan sebagai serangkaian upaya

yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah, badan-badan atau lembaga-

lembaga internasional, nasional atau lokal yang terwujud dalam bentuk-bentuk

kebijaksanaan, program, atau proyek, yang secara terencana mengubah cara-cara

hidup atau kebudayaan dari sesuatu masyarakat sehingga warga masyarakat

tersebut dapat hidup lebih baik atau lebih sejahtera daripada sebelum adanya

pembangunan tersebut.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan

merupakan proses perubahan yang direncanakan dengan tujuan agar kehidupan

masyarakat menjadi lebih baik di masa depan.

Pembangunan Menurut Seers dalam Abidin (2011) pembangunan adalah

Sebagai perubahan kearah yang lebih baik. Menurut Rostow pembangunan adalah

transformasi dari Negara terbelakang menjadi negar maju dan dapat dijelaskan

melalui urutan tingkatan atau tahap. Menurut La Peire dalam Abidin (2011)

pembangunan adalah usaha yang secara sistematis direncanakan dan dilakukan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

36

untuk mengubah situasi dan kondisi masyrakat ketaraf yang lebih sempurna.

Menurut Riggs pembangunan adalah Orientasi yang menguntungkan Menurut

Gouled pembangunan adalah salah satu bentuk perubahan sosial, modernisasi

adalah bentuk khusus (special case) dari pembangunan, dan industrialisasi adalah

salah satu segi (a single faket) dari pembangunan. Di dalam Undang-Undang

No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

disebutkan bahwa perencanaan akan menetukan tindakan apa yang tepat untuk

masa depan. Melalui urutan pilihan dengan memperhitunglam sumber daya yang

tersedia. Sedangkan perencanaan pembangunan dapat di artikan pula sebagai

pembangunan nasional yakni upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

2. Ciri Perencanaan Pembangunan

Perencanaan merupakan sebuah cara untuk mencapai tujuan yang

diinginkan seperti mencapai perkembangan ekonomi yang kuat. Perkembangan

ekonomi dapat tercermin dalam pertumbuhan ekonomi yang positif dengan

meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat serta pengembangan ekonomi

daerah. Perencanaan pengembangan daerah tentu saja memiliki ciri khusus yang

membedakannya dengan perencanaan lain yang dilakukan oleh pemerintah

daerah. Ciri-ciri perencanaan pembangunan daerah adalah :

1. Menghasilkan program-program yang bersifat umum

2. Analisis perencanaan bersifat makro

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

37

3. Lebih efektif dan efesien digunakan untuk perencanaan jangka menengah

dan panjang

4. Memerlukan pengetahuan secara interdisipliner, general dan universal,

namun tetap memiliki spesifikasi masing-masing yang jelas

5. Flexibel dan mudah untuk dijadikan sebagai acuan perencanaan

pembangunan jangka pendek

Perencanaan pembangunan berbeda dengan perencanaan lainya, hal ini

dikarenakan berbagai alasan seperti ciri yang diungkapkan diatas. Dalam

prosesnya, perencanaan pembangunan berupaya untuk mencapai perkembangan

ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang positif. Selain itu perencanaan

pembangunan juga berupaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita

masyarakat dan melakukan perubahan struktur perekonomian.

Selanjutnya, perencanaan pembangunan juga diarahkan pada peningkatan

kesempatan kerja bagi masyarakat. Dengan kesempatan kerja yang memadai

maka Sumber Daya Manusia (SDM) akan terserap dan akan membantu

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup

masyarakat maka akan menekan kemiskinan yang menjadi permasalahan dalam

proses pembangunan. Dan dampak besar yang diharapkan terjadi adalah

pemerataan pembangunan. Dengan pemerataan maka pembangunan yang terjadi

tidak hanya satu sektor saja tetapi juga semua sektor (Abidin, 2011).

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

38

3. Tahap-Tahap Perencanaan Pembangunan

Adapun tahap-tahap dalam perencanaan pembangunan menurut Blakley

(1989) dalam Mudrajad (2004:h.48-49) menyebutkan bahwa ada 6 tahapan dalam

proses pembangunan ekonomi daerah. Diantaranya tahapan yang disebutkan oleh

Blakely adalah pengumpulan dan analisis data, pemilihan dtrategi pembangunan

daerah, pemilihan proyek-proyrk pembangnan, pembuatan rencana tindakan,

penentuan rincian proyek dan persiapan perencanaan secara keseluruhan dan

implementasi. Hal ini kemudian dijabarkan kedalam Tabel seperti berikut ini :

Tabel 1 Proses Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah

Tahap Tugas

I Pengumpulan dan Analisis Data

1. Penentuan Basis Ekonomi

2. Analsis Struktur Tenaga Kerja

3. Evaluasi Kebutuhan Tenaga Kerja

4. Analisis Peluang dan Kendala Pembangunan

5. Analisis Kapasitas Kelembagaan

II Pemilihan Strategi Pembangunan Daerah

1. Penentuan Tujuan dan Kriteria

2. Penentuan Kemungkinan-Kemungkinan Tindakan

3. Penyusunan Target Strategi

III Pemilihan Proyek-Proyek Pembangunan

1. Identifikasi Proyek Potensial

2. Penilaian Kelayakan Proyek

IV Pembuatan Rencana Tindakan

1. Prapenilaian Hasil Proyek

2. Pengembangan Input Proyek

3. Penentuan Alternatif Sumber Pembiayaan

4. Identifikasi Struktur Proyek

V Penentuan Rincian Proyek

1. Pelaksanaan Studi Kelayakan secara Rinci

2. Penyiapan Rencana Bisnis (business Plan)

3. Pengembangan, Pemantauan, dan Pengevaluasian Program

VI Persiapan Perencanaan Secara Keseluruhan dan Implementasi

1. Penyiapan Skedul Implementasi Rencana Proyek

2. Penyusunan Rencana Program Pembangunan secara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

39

Keseluruhan

3. Targeting dan Marketing Aset-Aset Masyarakat

4. Pemasaran Kebutuhan Keuangan

Sumber : Blakely (1989) dalam Mudrajad (2004:h.48-49)

4. Pembiayaan Pembangunan

Definisi Pembiayaan Pembangunan Menurut David N. Hyman (1993),

Pembiayaan pembangunan adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari

upaya-upaya pemerintah dalam rangka membiayai berbagai pengeluaran

pemerintah sesuai fungsi yang diembannya terkait penyediaan barang dan jasa

bagi masyarakat, dimana dalam kegiatan penyediaan barang dan jasa yang

dilakukan oleh pemerintah terjadi melalui proses politik dengan berbagai

prosedur dan aturan yang berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan pilihan

masyarakat. Jadi, dalam hal ini pemerintah berperan sebagai penyedia

infrastruktur publik. Menurut Direktorat Neraca Pembayaran dan Kerjasama

Ekonomi Internasional, Bappenas Indonesia, secara garis besar sumber

pembiayaan pembangunan dikelompokkan menjadi sumber pajak dan non pajak.

Sumber pembiayaan lain yang dapat dijadikan alternatif berasal dari investasi

asing baik yang berupa penanaman modal asing langsung maupun arus masuk

modal swasta lainnya, perdagangan internasional yang bisa diarahkan sebagai

motor dari pembangunan, hutang dan bantuan luar negeri.

Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, Pajak adalah iuran masyarakat kepada

negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya

menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat

prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

40

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan.

Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah

iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung

dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Pajak dipungut pemerintah sebagai bentuk kewajiban warga negara

berkontribusi membangun suatu negara. Pajak dikenakan kepada orang – orang

tertentu yang yang memenuhi persyaratan untuk membayar pajak. Sumber

pembiayaan pembangunan melalui Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan

salah satu komponen aliran modal yang masuk ke suatu negara menunjukkan

bahwa penanaman modal asing adalah modal yang relatif stabil dan mempunyai

resiko yang kecil dibandingkan aliran modal lainnya, misalnya portofolio

investasi ataupun utang luar negeri. Salah satu sebabnya adalah dikarenakan

PMA tidak begitu mudah terkena gejolak fluktuasi mata uang (seperti halnya

investasi portofolio) ataupun beban bunga yang berat (misalnya utang luar

negeri). Sumber pembiayaan pembangunan berupa perdagangan internasional

diharapkan dapat menjadi mesin dari pertumbuhan ekonomi. Guna

mengembangkan perdagangan internasional, setidaknya diperlukan dua hal yaitu

penciptaan persaingan sehat dalam negeri untuk meningkatkan daya saing serta

peningkatan akses pasar perdagangan internasional. Sumber pembiayaan

pembangunan terakhir berasal dari utang dan bantuan luar negeri. Berdasarkan

pengalaman yang panjang, jika pinjaman tidak direncanakan secara matang dan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

41

benar-benar sesuai dengan kebutuhan, tidak dialokasikan secara tepat sasaran

dan tidak dimanfaatkan secara efisien, maka utang luar negeri akan dapat

menimbulkan masalah besar dan bahkan menyebabkan fiskal unsustainable.

Sumber-Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

Berikut ini adalah kajian mengenaik sumber pembiayaan pembangunan

yang umum digunakan di Indonesia :

a. APBN

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana

keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci

yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu

tahun anggaran (1 Januari – 31 Desember). APBN, perubahan APBN dan

pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-

Undang. APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang

ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang. Struktur APBN yang sekarang

dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia secara garis besar sebagai berikut:

a. Pendapatan Negara dan Hibah

b. Belanja Negara

c. Keseimbangan Primer

d. Surplus/Defisit Anggaran

e. Pembiayaan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

42

b. APBD

Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana

keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan

Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai tanggal 1

Januari sampai 31 Desember. Adapun APBD terdiri atas:

1. Anggaran pendapatan, terdiri atas :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi pajak daerah,

retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan

penerimaan lain-lain.

b. Bagian dana perimbangan, yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana

Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus

c. Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat.

2. Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan

tugas pemerintahan di daerah.

3. Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun

anggaran yang bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya.

c. Hutang/Pinjaman Daerah

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2005 Tentang Pinjaman Daerah, pinjaman daerah adalah semua transaksi

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

43

yang mengakibatkan daerah menerima dari pihak lain sejumlah uang atau

manfaat bernilai sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk

membayar kembali, tidak termasuk kredit jangka pendek yang lazim terjadi

dalam perdagangan. Sumber pinjaman daerah berasal dari pemerintah pusat,

Negara donor melaului pemerintah pusat (two step loan), pasar modal dan

tabungan masyarakat. Pinjaman daerah dibutuhkan untuk membiayai

berbagai kebutuhan dan penyediaan fasilitas. Dalam pinjaman daerah

pemerintah menetapkan batas maksimal kumulatif pinjaman pemerintah dan

pemerintah daerah dengan memperhatikan keadaan dan prakiraan

perkembangan nasional. Batas maksimal kumulatif pinjaman tidak melebihi

60% dari Produk Domestik Bruto tahun bersangkutan. Dalam melakukan

pinjaman, daerah wajib memenuhi persyaratan. Persyarataan Pinjaman

daerah, meliputi :

1. Jumlah sisa Pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang

akan ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum

APBD tahun sebelumnya.

2. Rasio kemampuan daerah untuk mengembalikan pinjaman

ditetapkan oleh pemerintah.

3. Tidak mepunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang

bersal dari pemerintah

4. Daerah tidak dapat memberikan jaminan atas pinjaman pihak

lain.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

44

5. Pendapatan daerah dan /atau barang milik daerah tidak boleh

dijadikan jaminan pinjaman daerah.

6. Proyek yang dibiayai dari Obligasi daerah beserta barang milik

daerah yang melekat dalam proyek tersebut dapat dijadikan

jaminan obligasi daerah.

C. Keuangan Publik

1. Definisi Keuangan Publik

Keuangan publik adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari aktivitas

finansial pemerintah. Yang termasuk pemerintah disini adalah seluruh unit

pemerintah dan institusi atau organisasi pemegang otoritas publik lainnya yang

dikendalikan dan didanai oleh pemerintah.

Keuangan publik menjelaskan belanja publik dan teknik-teknik yang

digunakan oleh pemerintah untuk membiayai belanja tersebut. Keuangan publik

juga menganalisis pengeluaran publik untuk membantu kita dalam memahami

mengapa jasa tertentu harus disediakan oleh negara dan mengapa pemerintah

menggantungkannya pada jenis-jenis pajak tertentu. Dalam keuangan publik,

sebagai contoh, uraian-uraian mengapa pertahanan nasional harus dikelola oleh

negara sedangkan makanan diserahkan kepada swasta dan mengapa suatu negara

menggunakan komposisi berbagai jenis pajak bukan pada pajak tunggal

merupakan hal-hal yang dibahas didalamnya. Keuangan publik mempelajari

proses pengambilan keputusan oleh pemerintah, karena setiap keputusan

mempunyai pengaruh pada ekonomi dan keuangan rumah tangga dan swasta.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

45

Sehingga, penting untuk mengembangkan model-model ekonomi yang membantu

menjelaskan arti alokasi sumber daya yang efisien atau optimal, arti keadilan, dan

antisipasi akibat finansial maupun ekonomi atas suatu keputusan publik. Dengan

demikian, fokus keuangan publik adalah mempelajari pendapatan dan belanja

pemerintah dan menganalisis implikasi dari kegiatan pendapatan dan belanja pada

alokasi sumber daya, ditribusi pendapatan, dan stabilitas ekonomi.

2. Asas –Asas Pengelolaan Keuangan Publik

Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam

penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan

secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok

yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Aturan pokok

Keuangan Negara telah dijabarkan ke dalamasas-asas umum, yang meliputi baik

asas-asas yang telah lama dikenal dalam pengelolaan keuangan negara, seperti

asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan, dan asas spesialitas maupun asas-

asas baru sebagai pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang baik (best

practices) dalam pengelolaan keuangan negara. Penjelasan dari masing-masing

asas tersebut adalah sebagai berikut.

a. Asas Tahunan, memberikan persyaratan bahwa anggaran Negara dibuat

secara tahunan yang harus mendapat persetujuan dari badan legislatif

(DPR).

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

46

b. Asas Universalitas (kelengkapan), memberikan batasan bahwa tidak

diperkenankan terjadinya percampuran antara penerimaan negara dengan

pengeluaran negara.

c. Asas Kesatuan, mempertahankan hak budget dari dewan secara lengkap,

berarti semua pengeluaran harus tercantum dalam anggaran. Oleh karena

itu, anggaran merupakan anggaran bruto, dimana yang dibukukan dalam

anggaran adalah jumlah brutonya.

d. Asas Spesialitas mensyaratkan bahwa jenis pengeluaran dimuat dalam mata

anggaran tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara konsisten baik

secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif artinya jumlah yang

telah ditetapkan dalam mata anggaran tertentu merupakan batas tertinggi

dan tidak boleh dilampaui. Secara kualitatif berarti penggunaan anggaran

hanya dibenarkan untuk mata anggaran yang telah ditentukan.

e. Asas Akuntabilitas berorientasi pada hasil, mengandung makna bahwa

setiap pengguna anggaran wajib menjawab dan menerangkan kinerja

organisasi atas keberhasilan atau kegagalan suatu program yang menjadi

tanggung jawabnya.

f. Asas Profesionalitas mengharuskan pengelolaan keuangan negara ditangani

oleh tenaga yang profesional.

g. Asas Proporsionalitas; pengalokasian anggaran dilaksanakan secara

proporsional pada fungsi-fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan tingkat

prioritas dan tujuan yang ingin dicapai.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

47

h. Asas Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, mewajibkan adanya

keterbukaan dalam pembahasan, penetapan, dan perhitungan anggaran serta

atas hasil pengawasan oleh lembaga audit yang independen.

i. Asas Pemeriksaan Keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri,

memberi kewenangan lebih besar pada Badan Pemeriksa Keuangan untuk

melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara secara

objektif dan independen.

Asas-asas umum tersebut diperlukan pula guna menjamin terselenggaranya

prinsip-prinsip pemerintahan daerah. Dengan dianutnya asas-asas umum tersebut

di dalam undang-undang tentang Keuangan Negara, pelaksanaan undang-undang

ini selain menjadi acuan dalam reformasi manajemen keuangan negara, sekaligus

dimaksudkan untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan

otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Ruang Lingkup Keuangan Publik

Ruang lingkup keuangan publik meliputi:

a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang,

dan melakukan pinjaman.

b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum

pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga

c. Penerimaan negara.

d. Pengeluaran negara

e. Penerimaan daerah.

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

48

f. Pengeluaran daerah.

g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak

lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang

dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada

perusahaan negara/perusahaan daerah.

h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;

i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang

diberikan pemerintah; dan

j. Kekayaan pihak lain sebagaimana dimaksud meliputi kekayaan yang

dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah,

yayasan-yayasan di lingkungan kementerian negara/lembaga, atau

perusahaan negara/daerah.

Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian luas secara ringkas

dapat dikelompokkan dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang

pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan kekayaan negara yang

dipisahkan. Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi enam fungsi, yaitu:

a. Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal. Fungsi

pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal ini meliputi

penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN, serta perkembangan dan

perubahannya, analisis kebijakan, evaluasi dan perkiraan perkembangan

ekonomi makro, pendapatan negara, belanja negara, pembiayaan, analisis

kebijakan, evaluasi dan perkiraan perkembangan fiskal dalam rangka

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

49

kerjasama internasional dan regional, penyusunan rencana pendapatan

negara, hibah, belanja negara dan pembiayaan jangka menengah,

penyusunan statistik, penelitian dan rekomendasi kebijakan di bidang

fiskal, keuangan, dan ekonomi.

b. Fungsi penganggaran. Fungsi ini meliputi penyiapan, perumusan, dan

pelaksanaan kebijakan, serta perumusan standar, norma, pedoman,

kriteria, prosedur dan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

APBN.

c. Fungsi administrasi perpajakan.

d. Fungsi administrasi kepabeanan.

e. Fungsi perbendaharaan.

Fungsi perbendaharaan meliputi perumusan kebijakan, standard, sistem

dan prosedur di bidang pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara,

pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah serta akuntansi

pemerintah pusat dan daerah, pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran

negara, pengelolaan kas negara dan perencanaan penerimaan dan

pengeluaran, pengelolaan utang dalam negeri dan luar negeri,

pengelolaan piutang, pengelolaan barang milik/kekayaan negara

(BM/KN), penyelenggaraan akuntansi, pelaporan keuangan dan sistem

informasi manajemen keuangan pemerintah.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

50

f. Fungsi pengawasan keuangan.

Sementara itu, bidang moneter meliputi sistem pembayaran, sistem lalu

lintas devisa, dan sistem nilai tukar. Adapun bidang pengelolaan kekayaan negara

yang dipisahkan meliputi pengelolaan perusahaan negara/daerah.

4. Pendapatan Negara

Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai

penambah nilai kekayaan bersih negara. Pendapatan negara menggambarkan

jumlah uang ataupun barang yang diterima oleh negara sebagai bagian dari

pelaksanaan wewenang (hak) negara, baik yang bersumber dari masyarakat

maupun dari pihak lainnya.

Pendapatan negara terdiri dari pendapatan perpajakan, pendapatan negara

bukan pajak (PNBP) dan pendapatan hibah, yaitu sebagai berikut:

1. Pendapatan Perpajakan

Pajak merupakan iuran rakyat yang wajib diserahkan kepada negara

berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan), dengan tidak ada jasa timbal

balik (kontraprestasi) yang secara langsung dapat diterima oleh rakyat serta

digunakan sepenuhnya untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Pendapatan

Pajak di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu Pajak Negara dan

Pajak Daerah. Pajak Negara dipungut oleh Pemerintah Pusat, sedangkan pajak

Daerah dipungut oleh Pemerintah Daerah. Pendapatan perpajakan yang

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

51

merupakan sumber pendapatan pemerintah pusat disebut dengan pajak negara,

terdiri dari:

a. Pendapatan Pajak Penghasilan (PPh), terdiri dari:

1) PPh Migas, contohnya antara lain: PPh Minyak Bumi dan PPh

Gas Alam serta PPh migas lainnya.

2) PPh Non-Migas, contohnya antara lain: PPh Pasal 21, PPh Pasal

22, PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 23, PPh Pasal 25/29 Orang

Pribadi, PPh Pasal 25/29 Badan, PPh Pasal 26, PPh Final dan

Fiskal Luar Negeri serta PPh Nonmigas Lainnya.

b. Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), terdiri dari PPN Dalam

Negeri, PPN Impor, Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah

(PPnBM) dan PPN Lainnya

c. Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), terdiri dari: PBB

Pedesaan, PBB Perkotaan, PBB Perkebunan, PBB Kehutanan, PBB

Pertambangan dan PBB Lainnya.

d. Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

e. Pendapatan Cukai, terdiri dari: Cukai Hasil Tembakau, Cukai Ethyl

Alkohol, Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol, Pendapatan

Denda Administrasi Cukai dan Pendapatan Cukai Lainnya

f. Pendapatan Bea Masuk

g. Pendapatan Bea Masuk ditanggung Pemerintah atas Hibah (SPM

Nihil), Pendapatan Denda Administrasi Pabean

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

52

h. Pendapatan Bea Masuk dalam rangka Kemudahan Impor Tujuan

Ekspor (KITE) dan Pendapatan Pabean Lainnya.

i. Pendapatan Pajak/pungutan ekspor.

j. Pendapatan Bea Meterai, Pendapatan dari Penjualan Benda Materai,

Pendapatan Bunga Penagihan Pajak dan Pendapatan Pajak Tidak

Langsung Lainnya

Pemungutan penerimaan perpajakan pada pemerintah pusat

merupakan wewenang dan tanggungjawab Direktorat Jenderal Pajak

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Namun, sehubungan dengan

telah dikeluarkannya UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah maka pendapatan negara dari PBB Perkotaan dan PBB

Perdesaan akan dialihkan menjadi pajak daerah (pendapatan daerah) sampai

paling lambat tanggal 31 Desember 2013. Sedangkan untuk pendapatan dari

BPHTB, telah menjadi pajak daerah sejak tahun 2011.

2. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah pendapatan yang

diterima oleh negara dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan ataupun

pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan tidak termasuk

penerimaan perpajakan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun

1997, PNBP dibagi menjadi dua bagian PNBP Umum, merupakan PNBP

yang pelaksanaan pemungutannya ada di seluruh Kementerian

Negara/Lembaga. PNBP Khusus, merupakan PNBP yang pelaksanaan

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

53

pemungutannya hanya dilakukan oleh satu kementerian negara/lembaga

tertentu yang mengacu kepada tugas pokok dan fungsi masing-masing

kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. Sedangkan sesuai dengan

struktur komponen PNBP pada LKPP maka rincian PNBP dapat diuraikan

sebagai berikut:

Pendapatan Sumber Daya Alam, yang dapat berupa:

1. Pendapatan Minyak bumi, seperti Pendapatan Iuran Badan Usaha dari

kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak

(BBM).

2. Pendapatan Gas Alam, seperti Pendapatan Iuran Badan Usaha dari

kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.

3. Pendapatan Pertambangan umum, seperti Pendapatan Iuran Tetap serta

Pendapatan Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti)

4. Pendapatan Kehutanan, seperti Pendapatan dana reboisasi, Pendapatan

Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Pendapatan Iuran Hak

Pengusahaan Hutan (IHPH), Pendapatan dana pengamanan hutan,

Pendapatan denda pelanggaran eksploitasi hutan serta Pendapatan dari

perlindungan hutan dan konservasi alam.

5. Pendapatan Perikanan, seperti Pendapatan penerimaan dana

kompensasi pelestarian sumber daya alam kelautan.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

54

Pendapatan Bagian Laba BUMN, baik yang berasal dari Laba BUMN

Perbankan maupun laba BUMN non perbankan. Pendapatan PNBP Lainnya, yang

dapat berupa:

1. Pendapatan Penjualan, diantaranya terdiri dari: Pendapatan Penjualan

Hasil Produksi pemerintah atau barang-barang sitaan negara, serta

Penjualan Aset Milik Negara.

2. Pendapatan Sewa Aset Milik Negara.

3. Pendapatan Jasa, diantaranya terdiri dari: Pendapatan dari Jasa Rumah

Sakit dan Instansi Kesehatan Lainnya; Jasa Tempat

Hiburan/Taman/Museum dan Pungutan Usaha Pariwisata Alam

(PUPA); Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, Teknologi,

Pendapatan BPN, Pendapatan DJBC; Jasa Kantor Urusan Agama; Jasa

Bandar Udara, Kepelabuhan, dan Kenavigasian; Jasa Lembaga

Keuangan (Jasa Giro); Jasa Penyelenggaraan Telekomunikasi; Jasa

Catatan Sipil dan jasa-jasa lainnya.

4. Pendapatan Bunga dan/atau premium obligasi

5. Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan, diantaranya terdiri dari:

Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan; Pendapatan Pengesahan Surat

Dibawah Tangan; Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada

Panitera Badan Pengadilan (Peradilan); Pendapatan Ongkos Perkara;

Pendapatan Hasil Denda/Tilang dan sebagainya

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

55

6. Pendapatan Pendidikan, yang diantaranya terdiri dari: Pendapatan

Uang Ujian Masuk, Kenaikan Tingkat, dan Akhir Pendidikan; serta

Pendapatan Uang Ujian untuk Menjalankan Praktek

7. Pendapatan Gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi

8. Pendapatan Bukan Pajak dari Luar Negeri

9. Pendapatan PNBP Lainnya, yang diantaranya terdiri dari:

Pendapatan Pelunasan Piutang dan/atau Ganti Rugi atas kerugian yang

diderita negara (TP/TGR). Pendapatan Lain-lain, seperti: Pendapatan Denda

Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah, Denda Administrasi PBHTB,

Denda Pelanggaran di Bidang Pasar Modal, Penerimaan Premi Penjaminan

Perbankan Nasional, Pendapatan Registrasi Dokter dan Dokter Gigi serta

Pendapatan Iuran Badan Usaha.

3. Pendapatan Hibah

Hibah adalah Penerimaan negara yang dapat berasal dari pemerintah

negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, badan/lembaga

dalam negeri atau perorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang

dan atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu di bayar

kembali. Pendapatan hibah dapat berasal dari hibah dalam negeri dan hibah luar

negeri dan dimungkinkan terdapat di seluruh kementerian negara/lembaga, namun

yang terpenting dalam pengelolaan hibah adalah pendapatan hibah harus dikaitkan

dengan belanja hibah yang ada di kementerian negara/lembaga penerima hibah

tersebut. Adapun rincian pendapatan hibah adalah sebagai berikut:

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

56

Pendapatan Hibah Dalam Negeri, baik yang bersumber dari Perorangan,

Lembaga/Badan Usaha maupun pihak lainnya di dalam Negeri.

Pendapatan Hibah Luar Negeri, baik yang bersumber dari Perorangan,

Bilateral, Multilateral maupun pihak lainnya di Luar Negeri.

5. Keuangan Publik Untuk Pembiayaan Alokasi Dana Desa

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,

baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima

kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk

menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan

pembiayaan negara adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi

pemerintah, hasil privatisasi (penjualan saham) perusahaan negara, penerimaan

kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi

permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan. Sedangkan Pengeluaran

pembiayaan negara adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara

antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal

pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran

tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

Dengan adanya UU desa, kini desa memiliki kepastian dalam hal dana

yang dikelola oleh desa untuk pembangunan dan peningkatan perekonomian desa.

Dengan demikian desa memiliki kesempatan untuk membangun dalam rangka

mensejahterakan warganya. Jumlah alokasi Dana Desa 2017 yang telah ditetapkan

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

57

pemerintah dalam RAPBN 2017 yaitu sebesar Rp.60 trilyun. Besaran dana desa

ini mengalami kenaikan 3 kali lipat dari tahun anggaran 2015 dan mengalami

kenaikan 28% dari dana desa tahun 2016 ini yang sebesar Rp.49,96 trilyun. Jika

dibandingkan dengan road map Dana Desa 2015-2019 yang disusun oleh

Kementerian Keuangan, maka alokasi dana desa 2017 sebesar 60 trilyun tersebut

sebenarnya lebih rendah dari yang direncanakan untuk 2017 yaitu sebesar 81

trilyun. Meskipun demikian, adanya kenaikan dan desa sampai dengan tahun 2017

tetap patut disyukuri karena hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintahan

Preside untuk melaksanakan amanat UU desa khususnya yang terkait dengan

Dana Desa. Dalam kesempatan acara Ekspo Potensi Desa beberapa waktu lalu di

Padang, Sekjen Kemendesa PDTT Anwar Sanusi juga menyampaikan harapannya

agar dengan peningkatan jumlah dana desa maka bisa bertambah pula desa-desa

tertinggal yang terentaskan.

D. Alokasi Dana Desa

1. Definisi Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa atau ADD adalah dana yang bersumber dari Anggaran,

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar desa untuk mendanai kebutuhan

desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan

serta pelayanan masyarakat. ADD bagian keuangan Desa yang diperoleh dari Bagi

Hasil Pajak Daerah dan Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan

Daerah yang diterima oleh kabupaten. Menurut Permendagri Nomor 113 Tahun

2014 Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

58

Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk mendanai

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.. Di sejumlah daerah

kabupaten/kota, sebutan untuk ADD menggunakan istilah yang berbeda. Hal ini

dimungkinkan mengingat keanekaragaman bahasa dan adat istiadat di Indonesia.

Menurut Soemantri (2011: 166) bahwa presentase penggunaan Alokasi Dana

Desa ditetapkan 70% untuk pembiayaan pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat diantaranya:

1. Penanggulangan kemiskinan diantaranya pendirian lumbung desa

2. Peningkatan kesehatan masyarakat diantaranya penataan posyandu.

3. Peningkatan pendidikan dasar

4. Pengadaan infrastruktur pedesaan seperti prasarana pemerintahan,

prasarana perhubungan, prasarana produksi, prasarana pemasaran dan

prasarana sosial.

5. Penyusunan dan pengisian profil desa, penyediaan dara-data, buku

administrasi desa dan lembaga kemasyarakatan lainnya

6. Perberdayaan sumber daya aparatur desa

7. Menunjang kegiatan pelaksanaan 10 program PKK

8. Kegiatan perlombaan desa

9. Penyelenggaraan musyawarah pemerintahan desa

10. Kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong

11. Peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

59

12. Peningkatan potensi masyarakat bidang keagamaan, pemuda olahraga

Kegiatan lainnya untuk yang diperlukan oleh desa

Sedangkan 30% lagi untuk biaya operasional pemerintahan desa yaitu

untuk membiayai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa dengan prioritas

sebagai berikut:

a. Peningkatan Sumber Daya Manusia Kepala Desa dan Perangkat Desa

meliputi pendidikan, pelatihan, pembekalan dan studi banding

b. Biaya operasional tim pelaksana bidang pemerintahan.

c. Biaya tunjangan Kepala Desa, perangkat desa, tunjangan dan

d. operasional BPD , honor ketua RT/RW serta penguatan kelembagaan

RT dan RW.

e. Biaya perawatan kantor dan lingkungan Kantor Kepala Desa.

f. Biaya penyediaan data dan pembuatan pelaporan dan

pertanggungjawaban.

2. Tujuan Alokasi Dana Desa

Menurut Soemantri (2011: 157) tujuan Alokasi Dana Desa sebagai berikut.

a. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan

b. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan ditingkat

desa dan pemberdayaan masyarakat

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan

d. Meningkatkanpengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya

dalammewujudkan peningkatan sosial.

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

60

e. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

f. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

g. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat

h. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes)

4. Manfaat Alokasi Dana Desa

Menurut Sahdan, dkk. (2006: 6) terdapat beberapa manfaat ADD bagi

kabupaten/kota yakni sebagai berikut.

a. Kabupaten/Kota dapat menghemat tenaga untuk membiarkan desa

mengelola otonominya, tanpa terus bergantung kepada Kabupaten/Kota.

b. Kabupaten/Kota bisa lebih berkonsentrasi meneruskan pembangunan

pelayanan publik untuk skala luas yang jauh lebih strategis dan lebih

bermanfaat untuk jangka panjang (Tim FPPD, 2005).

Manfaat ADD bagi desa menurut Sahdan, dkk. (2006: 7) sebagai berikut.

a. Desa dapat menghemat biaya pembangunan, karena desa dapat mengelola

sendiri proyek pembangunannya dan hasil-hasilnya dapat dipelihara secara

baik demi keberlanjutannya.

b. Tiap-tiap desa memperoleh pemerataan pembangunan sehingga lebih

mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat desa.

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

61

c. Desa memperoleh kepastian anggaran untuk belanja operasional

pemerintahan desa. Sebelum adanya ADD, belanja operasional

pemerintahan pemerintaha desa besarnya tidak pasti.

d. Desa dapat menangani permasalahan desa secara cepat tanpa harus lama

menunggu datangnya program dari pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

e. Desa tidak lagi hanya tergantung pada swadaya masyarakat dalam

mengelola persoalan pemerintaha, pembangunan serta sosial

kemasyarakatan desa.

f. Dapat mendorong terciptanya demokrasi di desa.

g. Dapat mendorong terciptanya pengawasan langsung dari masyarakat untuk

menekan terjadinya penyimpangan.

h. Dengan partisipasi semua pihak, maka kesejahteraan kelompok

perempuan, anak-anak, petani, nelayan, orang miskin, dan lain-lain dapat

tercipta.

5. Sasaran Alokasi Dana Desa

Menurut Sahdan, dkk. (2006: 8) peruntukan ADD adalah sebagai

berikut :

a. Untuk biaya pembangunan desa

b. Untuk pemberdayaan masyarakat

c. Untuk memperkuat pelayanan publik di desa

d. Untuk memperkuat partisipasi dan demokrasi desa

e. Untuk tunjangan aparat desa

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

62

f. Untuk operasional pemerintahan desa

g. Tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik atau kegiatan

melawan hukum.

Sejalan dengan hal tersebut Soemantri (2011: 169) bahwa pelaksaan

kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari ADD dalam APBDes,

sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Desa dengan mengacu pada

Peraturan Bupati/Walikota, maka peruntukan ADD sebagai berikut.

a. Biaya perbaikan sarana publik dalam skala kecil.

b. Penyertaan modal usaha masyarakat melalui BUMDes

c. Biaya untuk pengadaan ketahanan pangan

d. Perbaikan lingkungan dan pemukiman

e. Teknologi Tepat Guna

f. Perbaikan kesehatan dan pendidikan

g. Pengembangan sosial budaya

h. Dan sebagainya yang dianggap penting

6. Tim Pelaksana Alokasi Dana Desa (ADD)

Dalam rangka pelaksanaan kelancaran pengelolaan Alokasi Dana Desa

dibentuk Tim Pembina Tingkat Kabupaten, Tingkat Pembina Tingkat Kecamatan

dan Tim Pelaksana Tingkat Desa.

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

63

a. Tim Pembina Tingkat Kabupaten

Menurut Soemantri (2011: 164) Tim Pembina Tingkat Kabupaten

ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan pengelolaan Alokasi Dana Desa

2. Membina dan mensosialisasikan pengelolaan Alokasi Dana Desa

3. Menyusun rekapitulasi laporan kegiatan penggunaan Alokasi Dana

Desa.

b. Tim Pembina Tingkat Kecamatan

Menurut Soemantri (2011: 164) Tim Pembina Tingkat Kecamatan

ditentukan oleh Camat dengan susunan sebagai berikut.

- Penanggungjawab : Camat

- Ketua : Sekretaris Camat

- Sekretaris : Kepala Seksi yang membidangi

- Pemberdayaan Masyarakat : 1. Kepala Seksi yang membidangi

Pemerintahan. 2 Kepala Seksi yang membidangi Perencanaan, 3.

Kepala Seksi yang membidangi Prasarana Umum

Menurut Soemantri (2011: 164) Tim Pembina Tingkat Kecamatan

mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pemantauan

kegiatan Alokasi Dana Desa.

2. Memverifikasi proposal dan persyaratan lainnya.

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

64

3. Mengadakan monitoring dan pengendalian kegiatan Alokasi Dana

Desa.

4. Menyusun rekapitulasi laporan kemajuan kegiatan dan pelaporan

keuangan.

5. Menyelesaikan permasalahan ditingkat desa dan melaporkan kepada

Tim Pembina Tingkat Kabupaten.

c. Tim Pelaksana Tingkat Desa

Menurut Soemantri (2011: 165) Tim Pelaksana Tingkat Desa

ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dengan susunan sebagai berikut:

- Ketua : Kepala Desa

- Sekretaris : Sekretaris Desa

- Bendahara : Kepala urusan yang membidangi Keuangan

- Anggota : Kepala Urusan Terkait

- Pelaksana Teknis : 1. LPM, 2. Tim Penggerak PKK Tingkat Desa, 3.

Organisasi kepemudaan di Desa, 4. Pemuka Agama/Adat, 5. Lembaga

Kemasyarakatan Lainnya yang ada di desa

6. Pengelolaan Alokasi Dana Desa

Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Pengelolaan Keuangan Desa dalam APBDes oleh karena itu

dalam Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) harus memenuhi Prinsip

Pengelolaan Alokasi Dana Desa sebagai berikut:

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

65

1. Seluruh kegiatan yang didanai oleh Alokasi Dana Desa (ADD)

direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan

prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat.

2. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara

administratif, teknis dan hukum.

3. Alokasi Dana Desa (ADD) dilaksanakan dengan menggunakan

prinsip hemat, terarah dan terkendali.

4. Jenis kegiatan yang akan dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD)

sangat terbuka untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat

berupa pemenuhan kebutuhan dasar, Penguatan kelembagaan desa

dan kegiatan lainnya yang dibutuhkan masyarakat desa yang

diputuskan melalui musyawarah desa.

5. Alokasi Dana Desa (ADD) harus dicatat dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) dan proses

penganggarannya mengikuti mekanisme yang berlaku.

Menurut Soemantri (2011: 158) rumus yang digunakan dalam Alokasi

Dana Desa sebagai berikut :

1. Azas merata adalah besarnya bagian bagian Alokasi Dana Desa yang

sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa

Minimal (ADDM).

2. Azaz adil adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa berdasarkan

Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel

tertentu (misalnya kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan dasar,

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

66

kesehatan dan lain-lain), selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa

Proporsional (ADDP).

Pengelolaan Alokasi Dana Desa semua proses harus dijalankan melalui

musyawarah desa. Mulai dari menggali kebutuhan, merencanakan APBDes

(dimana ADD termasuk didalamnya), pelaksanaan, pengawasan, serta evaluasi.

Mekanisme yang transparan dan melibatkan masyarakat ini membangun proses

demokratisasi, sehingga dapat mencapai tujuan untuk kesejahteran masyarakat

desa. Menurut Sahdan,dkk. (2006: 23) pengelolaan ADD harus menyatu di dalam

pengelolaan APBDes, sehingga prinsip pengelolaan ADD sama persis dengan

pengelolaan APBdes, yang harus mengikuti prinsip-prinsip good governance,

yakni :

1. Partisipasif

Proses ADD, sejak perencanaan, pengambilan keputusan sampai

sampai dengan pengawasan serta evaluasi harus melibatkan banyak

pihak, artinya dalam mengelola ADD tidak hanya melibatkan para elit

desa saja (pemerintah desa, BPD, Pengurus LKMD/RT/RW ataupun

tokoh-tokoh masyarakat), tetapi juga harus melibatkan masyarakat lain

seperti petani, kaum buruh, perempuan, pemuda dan sebagainya.

2. Transparan

Semua pihak dapat mengetahui keseluruhan proses secara terbuka.

Selain itu, diupayakan agar masyarakat desa dapat menerima informasi

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

67

mengenai tujuan, sasaran, hasil, manfaat, yang diperolehnya dari setiap

kegiatan yang menggunakan dana ini.

3. Akuntabel

Keseluruhan proses penggunaan ADD, mulai dari usulan

peruntukannya, pelaksanaan sampai dengan pencapaian hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan di depan seluruh pihak terutama masyarakat desa.

4. Kesetaraan

Semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan ADD mempunyai

hak dan kedudukan yang sama. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Desa pada Pasal 20 bahwa Pengelolaan Alokasi Dana Desa merupakan

satu kesatuan pengelolaan keuangan desa.

Sejalan dengan hal tersebut pengelolaan ADD di desa diselenggarakan

meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.

1. Tahap Perencanaan

Menurut Sutarno (2004: 109), perencanaan diartikan sebagai

perhitungan dan penentuan tentang apa yang dijalankan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu

atau pelaksanaan tata cara mencapai tujuan tersebut. Dari pernyataan

tersebut perencanaan dapat diartikan sebagai pemilihan sekumpulan

kegiatan dan pemusatan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

68

bagaimana dan oleh siapa. Hal tersebut sesuai dengan Arikunto (1993:38)

aspek perencanaan, meliputi :

a. Apa yang dilakukan ?

b. Siapa yang melakukan?

c. Dimana akan dilakukan?

d. Apa saja yang diperlukan agar tercapainya tujuan dapat

dilakukan?

e. Bagaimana melakukannya?

f. Apa saja yang dilakukan agar tercapainya tujuan dapat

maksimum ?

Pada prinsipnya perencanaan merupakan suatu proses yang tidak

mengenal akhirnya dan untuk mencapai hasil yang memuaskan maka harus

mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang. Pada hakekatnya

perencanaan adalah sebuah proses yang penting dan menentukan keberhasilan

suatu tindakan (Suharto, 2010: 71). Dengan demikian, kunci keberhasilan dalam

pengelolaan atau manajemen tergantung dalam proses perencanaannya. Apabila

jika gagal merencanakan maka kita merencanakan gagal. Perencanaan pada

dasarnya merupakan usaha secara sadar, terorganisir dan terus menerus dilakukan

guna memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk

mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pemaparan konsep di atas dapat dikatakan

bahwa perencanaan menunjuk pada kegiatan-kegiatan pelayanan yang dilakukan

suatu instansi untuk mensejahterakan anggotanya. Setiap perencanaan dibuat

mengikuti tahapan tertentu. Tahapan tersebut biasanya berbeda-beda tergantung

pada jenis perencanaan, tujuan perencanaan dan konteks perencanaan (Suharto,

2010: 75). Dalam tahap perencanaan meliputi identifikasi masalah, penentuan

tujuan dan penyusunan dan pengembangan rencana kegiatan (Suharto, 2010: 75).

Page 56: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

69

Identifikasi masalah erat kaitannya dengan kebutuhan. Kebutuhan dapat

didefinisikan sebagai kekurangan yang mendorong masyarakat untuk

mengatasinya (Suharto, 2010: 76). Penentuan tujuan dapat menjadi target yang

menjadi dasar bagi pencapaian keberhasilan program. Selanjutnya “penyusunan

dan pengembangan rencana program, para perencana (stakeholders) bersama-

sama menyusun pola rencana intervensi dan komprehensif. Pola ini menyangkut

tujuan-tujuan khusus, strategi-srategi, tugas-tugas dan prosedur yang ditujukan

untuk membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan pemecahan masalah”

(Suharto, 2010: 78). Berdasarkan penjelasan tentang konsep perencanaan, maka

perencanaan dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu cakupan tindakan

atau kegiatan pelaku Pengelola ADD) dengan maksud tujuan tertentu yakni untuk

memecahkan masalah yang ada dan memberikan solusi secara nyata berupa

program-program untuk memecahkan masalah tersebut. Perencanaan yang

dimaksud dalam konteks ini adalah perencanaan yang dilakukan oleh Tim

Pelaksana ADD dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa. Penyusunan rencana

kerja dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) meliputi kegiatan sebagai

berikut.

a. Pembentukan kelembagaan Pengelola Alokasi Dana Desa Untuk

mengelola ADD, desa harus mempersiapkan kelembagaan yang terdiri

dari Tim Pelaksana, Tim Pengawas dan Tim Evaluasi secara khusus. Tim-

tim tersebut dibutuhkan agar ADD dapat dikelola dengan baik dan sesuai

dengan kepentingan masyarakat.

Page 57: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

70

b. Kepala desa mengadakan sosialisasi pelaksanaan ADD dan membentuk

Tim Pelaksana ADD yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa

sesuai kebutuhan peraturan yang berlaku.

c. Kepala Desa dan Perangkat Desa membuat rencana detail tentang

penggunaan Alokasi Dana Desa untuk penyelenggaraan pemerintahan.

d. Kepala Desa bersama LPMD dan tokoh masyarakat membuat rencana

detail tentang Alokasi Dana Desa untuk pemberdayaan masyarakat

termasuk rencana biaya, kelompok sasaran, kebutuhan material dan tenaga

dari masyarakat dan lain-lain sesuai kebutuhan yang berlaku.

mengidentifikasi masalah yang paling dibutuhkan yang selanjutnya

diimplemntasikan dalam program yang akan didanai oleh ADD.

e. Kepala desa menuangkan kegiatan yang didanai ADD dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

2. Tahap Pelaksanaan

Menurut Rue dan Byars (2006: 6) pengorganisasian merupakan

pengelompokan kegiatan-kegiatan penugasan kegiatan kegiatan penyediaan

keperluan, wewenang untuk melaksanakan kegiatannya. Pelaksanaan atau

Organizing dapat diartikan sebagai implementasi dari perencanaan dan

pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan

satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang

masing masing untuk dapat mewujudkan tujuan Pelaksanaan atau

pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai proses membagi kerja ke dalam

tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang

Page 58: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

71

sesuai dengan kemampuannya dan mengalokasikan sumber daya serta

mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan (Fattah,

2008:71). Jadi setelah melaksanakan perencanaan maka langkah selanjutnya

adalah pengorganisasian, dalam hal ini harus jelas siapa yang menjalankan dan

yang dijalankan, agar semuanya berjalan dengan lancar. “Tahap pelaksanaan

program intinya menunjuk pada perubahan proses perencanaan pada tingkat

abstraksi yang lebih rendah. Penerapan kebijakan atau pemberian pelayanan

merupakan tujuan, sedangkan operasi atau kegiatan-kegiatan untuk mencapainya

adalah alat pencapaian tujuan” (Suharto, 2010: 79)

3. Tahap Pengawasan

Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang

atau sudah dilaksanakan dengan kriteria norma-norma standar atau rencana-

rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya (Suharno NS, 2004: 128).

Pengawasan meliputi kegiatan pemantauan dan evaluasi, dapat dilakukan

perbaikan selama kegiatan berlangsung atau untuk memperbaiki program kegiatan

berikutnya sehingga tujuan yang telah direncanakan tercapai dengan baik. Sejalan

dengan Suharto (2010: 118) monitoring atau pengawasan adalah pemantauan

secara terus menerus proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Menurut

Suharto (2010: 118) tujuan pengawasan meliputi:

i. Mengetahui bagaimana masukan (inputs) sumber-sumber dalam

rencana digunakan.

ii. Bagaimana kegiatan-kegiatan dalam implementasi digunakan.

Page 59: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

72

iii. Apakah rentang waktu implementasi terpenuhi secara tepat atau

tidak.

iv. Apakah setiap saat aspek dalam perencanaan dan implementasi

berjalan dengan yang diharapkan.

Dengan demikian monitoring atau pengawasan adalah mekanisme yang

digunakan untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin timbul

dalam suatu kegiatan dengan membandingkan antara apa yang diharapkan dan apa

yang dilakukan. Berdasarkan pernyataan di atas pengawasan dalam penelitian ini

dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk menjamin atau

menjaga agar rencana dapat diwujudkan sesuai dengan yang ditetapkan.

Pengawasan dilakukan untuk pengendalian yang efektif bisa saja terjadi

penyimpangan dari rencana yang ada.

4. Tahap Pertanggungjawaban

Menurut Arnos Kwaty dalam Hansen (2005:116) mengatakan:

“Pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai

oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh

para pimpinan untuk mengoperasikan pusat-pusat pertanggungjawaban mereka”

Dari konsep di atas maka dapat disimpulkan bahwa pertanggungjawaban

adalah sistem yang mengukur perencanaan dengan anggaran dan kegiatan dalam

berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban yang harus

dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan pengendalian periodik.

Page 60: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

73

7. Faktor yang mempengaruhi Pengelolaan Alokasi Dana Desa

1. Sektor Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa sangat rentan dengan perubahan. Perubahan yang

terjadi dapat menimbulkan kesinambungan yang baik dan sebaliknya.

Menghadapi beberapa faktor yang dapat merubah pemerintahan desa

diharapkan pemerintah desa dapat tetap stabil untuk menjaga situasi dan

kondisi masyarakat yang tetap teratur. Beberapa faktor tersebut bisa berasal

dari empat faktor berikut ini.

2. Faktor Politik

Pada faktor politik dilihat dari kesadaran bernegara masyarakatnya

cukup baik misalnya pada kesadaran masyarakat untuk berhubungan dengan

kantor Kades dapat dikatakan lancar terbukti surat-surat yang diperlukan oleh

anggota masyarakat cepat urusannya misalnya KTP, Surat keterangan dan

lain-lain. Dan dengan adanya partisipasi politik yang sudah berkembang pada

masyarakat desa membantu kepala-kepala lingkungan yang ada berperan

sebagaimana yang diharapkan, sehingga mempermudah dan mempercepat

tugas-tugas di pedesaan atau di kelurahan.

3. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi sangat mempengaruhi akan kelancaran roda organisasi

pemerintahan Desa. Dapat dilihat dari jumlah surat-surat jalan, KTP, Surat

Keterangan lainnya. Dapat dilihat juga dari kewajiban bayar pajak dan

Page 61: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

74

retribusi misalnya PBB, disamping itu sumbangan masyarakat pada hari-hari

besar (Negara maupun Agama).

4. Faktor Sosial Budaya

Masyarakat adalah kumpulan dari individu-lndividu atau sekelompok

manusia. Atau dengan pengertian lain dapat dikatakan bahwa masyarakat

adalah satu kesatuan yang didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur

dan boleh dikatakan stabil. Dalam bidang ini yang perlu diperhatikan adalah

kelompok-kelompok atau golongan yang mempunyai pengaruh dalam

masyarakat. Setiap masyarakat merupakan suatu kehidupan bersama, dimana

akan terbentuklah berbagai macam organisasi sosial. Setiap masyarakat

mengenal organisasi sosial, struktur kelas dan sebagainya, sekalipun sifatnya

dan cirinya berbeda-beda, faktor ini berhubungan erat dengan struktur sosial

yang mempunyai nilai sosial yang mengatur kehidupan masyarakat

sekelilingnya karena manusia selain sebagai mahluk berpikir, juga mempunyai

daya kreasi, sehingga dapat menarik pelajaran dari pengalamannya dan

mencetuskan ide-ide yang baru sebagai hasil dari proses sosial. Proses sosial

merupakan suatu proses yang berarti bahwa merupakan suatu gejala

perubahan. Perubahan sosial tidak terjadi secara mendadak, melainkan

berubah karena hasil pendidikan dan kebudaaan. Oleh sebab itu faktor yang

penting dalam pertumbuhan suatu masyarakat adalah faktor waktu, karena

waktu memberikan kesempatan pada individu untuk bekerja sama.

Page 62: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

75

5. Faktor Hankam

Perkembangan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, apabila

tidak didukung oleh situasi dan kondisi yang mantap dan stabil. Oleh sebab itu

diperlukan adanya keamanan yang mantap dan mandiri. Aman, tenteram,

tertib dan sentosa adalah idaman setiap insan (manusia) di dalam suatu

masyarakat. Dengan adanya faktor keamanan yang terjamin, maka

memungkinkan masyarakatnya mencari nafkah lebih luas dan leluasa (sesuai

dengan kaedah dan norma yang berlaku sehingga pandapatannya dapat lebih

meningkat lagi.

Faktor politik, ekonomi, dan sosial budaya sudah jelas mempengaruhi

akan faktor Hankam ini. Ketentraman, tertib, harmonis, tolong-menolong,

setia kawan dan efektifnya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada

menyebabkan situasi dan kondisi masyarakat menjadi mantap dan stabil.

Selanjutnya untuk menganalisa hasil penelitian ini maka peneliti mengambil

teori manajemen pengelolaan sebuah organisasi.

E. Teori Manajemen POSDCORB

1. Pengertian Teori Manajemen POSDCORB

Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan

bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem

kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman dikatakan baik apabila

memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang

Page 63: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

76

terlibat dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai

tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana,

kesempatan, sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap

elemen-elemen ditata agar tidak tumpang tindih.

Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang berusaha secara

sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Definisi manajemen

yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian manajemen jika dilihat

dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick

yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB.

2. Penjabaran dari fungsi manajemen menurut LUTHER GULLICK

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan

tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan

dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan

tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan

dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus

disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar

maksimal.

- Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Menjelaskan berbagai masalah.

2) Menentukan prioritas masalah.

Page 64: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

77

3) Menentukan tujuan dan indicator keberhasilan.

4) Mengkaji hambatan dan kendala.

5) Menyusun rencana kerja operasioanal.

- Sedangkan manfaat perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu

mendatang.

2) Dimungkinkan melakukan pilihan dari berbagai alternatif tindakan.

3) Mengarahkan perhatian pada tujuan.

4) Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.

5) Memudahkan melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi

6) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga menghemat

waktu, usaha dan dana.

- Langkah-langkah dalam perencanaan :

1) Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu

daripada apa yang biasanya dianggap sebagai perencanaan yang

sebenarnya, kesadaran akan suatu kesempatan adalah titik awal

yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi suatu

pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-

peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihanya dengan

jelas dan lengkap.

2) Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri

ialah menetapkan sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan

kemudian bagi setiap unit bawahannya.

Page 65: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

78

3) Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan

adalah menetapkan, mendapat persetujuan untuk memanfaatkan,

dan menyebarkan premis-premis perencanaan kritis. Hal itu adalah

data yang dapat diramaikan dari sifat sesungguhnya, kebijakan

pokok yang bisa diaplikasikan, dan rencana-rencana perusahaan

yang ada. Premis adalah asumsi-asumsi perencanaan – dengan kata

lain, lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang

sedang dilaksanakan.

4) Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah

mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam tindakan,

khususnya yang tidak Nampak dengan segera.

5) Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah

tindakan alternatif dan memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah

kelima ialah mengevaluasi arah tindakan itu dengan menimbang

berbagai faktor dari sudut premis dan tujuan.

6) Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana

diterima, titik sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.

7) Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan

diambil, perencanaannya jarang lengkap dan langkah lain

diusulkan. Biasanya selalu diperlukan rencana turunan (derivatif)

untuk mendukung rencana pokok.

8) Mengurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan

diambil dan rencana telah ditentukan, langkah terakhir untuk

Page 66: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

79

memberikan arti kepada rencana itu, sebagaimana telah

digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis

rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-rencana itu dengan

merubah rencana itu menjadi anggaran.

- Persyaratan perencanaan terdiri dari :

1) Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua

komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada

tujuan yang jelas.

2) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan

yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk.

3) Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi

rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan.

4) Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak

bersifat kaku.

5) Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat

dalam pencapaian tujuan.

6) Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan

diadakannya sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang

berlangsung.

7) Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan.

Page 67: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

80

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada

orang yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan pengorganisasian

menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.

Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih

orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang

tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya

sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.

Dengan memandang pengorganisasian sebagai suatu proses, jelaskan

bahwa banyak input dasar harus diperhatikan. Pertama-tama, struktur itu harus

mencerminkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana karena aktivitas suatu institusi

diturunkan dari situ. Kedua, struktur itu harus mencerminkan otoritas yang

tersedia bagi manajer-manajer institusi. Jadi, otoritas dalam organisasi tertentu

adalah hal yang ditentukan secara sosial untuk menjalankan kebijakan; dengan

demikian, organisasi demikian itu dapat diubah. Ketiga, struktur organisasi seperti

setiap rencana mana pun, harus mencerminkan lingkungannya. Keempat,

organisasi itu harus diisi dengan staf yang terdiri dari orang-orang.

c. Staffing (Penyusunan Pegawai)

Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan

pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan

sistem terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di dalam

institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan lingkungan luarnya.

Page 68: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

81

Oleh karena itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti kebijaksanaan

personalia, iklim organisasi dan sistem imbalan, harus diperhitungkan. Jelasnya,

tanpa imbalan yang mencukupi, mustahillah untuk menarik manajer dengan

kualitas yang tinggi dan menahannya, untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut.

Lingkungan luar juga tak dapat diabaikan; teknologi tinggi membutuhkanpara

manajer yang terlatih baik, berpendidikan cukup, ini dapat menghambat

perusahaan untuk berkembang dengan kecepatan yang diinginkan.

Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi

yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya,

penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan

melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara

jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan

dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina,

membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan

dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.

Penyediaan staf merupakan pengarahan dan latihan sekelompok orang

yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi kerja yang

menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staf metode yang dapat

dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi, permainan

peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya. Sementara

itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari: presupervisory

programs, middle management programs dan executive development programs.

Page 69: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

82

d. Directing (Pengarahan)

Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan

bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun

fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan

pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di

bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah

ditentukan.

Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada

perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar biasanya

mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan hal-hal ini:

sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi, departemen,

dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan kerahasiaan dalam

kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.

Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan

dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau

bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang

disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf

pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan

kegiatannya.

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang

direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan (directing)

diharapkan :

Page 70: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

83

1) Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan

pengarahan ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan

oleh para pelaksana. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat

membingungkan para pelaksana.

2) Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya

dengan pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang

langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di

samping itu pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan

antara atasan dan bawahan.

3) Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat

memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan.

Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

e. Coordinating (Koordinasi)

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi

manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,

percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan

dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah

dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah mengimbangi dan

menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok

dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan

keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

Page 71: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

84

Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-

orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerja sama yang harmonis.

Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya

persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara

orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk

bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan

untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan

wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang

ada dalam organisasi.

f. Reporting (Pelaporan)

Pelaporan adalah kegiatan berhubungan dengan laporan dari setiap

kejadian, lancar tidaknya aktivitas, apakah ada kemajuan atau tidak. Ini kebalikan

dari directing yang datang dari atasan kebawahan sedang ini dari bawah keatas.

Disini terjadi “two-way traffic”. Kegiatan eksekutif menyampaikan informasi

tentang apa yang sedang terjadi kepada alasannya, termasuk menjaga agar dirinya

dan bawahannya tetap mengetahui informasi lewat laporan-laporan, penelitian,

dan inspeksi (keeping those to whom the excutive is responsible informed as to

what is going on, which those includes keeping himself and his subordinates

inform through record , research, inspection).

Page 72: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

85

g. Budgetting (Pembuatan Anggaran)

Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian

organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Dalam penyusunan anggaran

dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

1) Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum organisasi.

2) Data masa lalu.

3) Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

4) Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

5) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.

6) Penelitian untuk pengembangan perusahan.

- Penganggaran sebagai Suatu Sistem

Sebagai suatu sistem, anggaran terdiri komponen-komponen yang saling

bergantung dan saling mempengaruhi yang kesemuanya dipersiapkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen penganggaran

tersebut adalah:

1) Komponen masukan (input) yang terdiri dari tenaga penyusun

anggaran, informasi kegiatan dan keuangan, organisasi dan

tatalaksana, kebijakan- kebijakan Direktur serta peralatan yang

diperlukan dalam penganggaran.

2) Komponen proses terdiri dari perencanaan (planning for planning),

pengorganisasian, kegiatan yaitu mengumpulkan, mengolah,

Page 73: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

86

menganalisa data, dan menyusun anggaran, serta pengawasan dan

pengendalian melalui konsultasi kepada Direktur dan Pemerintah.

3) Komponen keluaran (out-put) adalah anggaran yang telah disetujui

dan disahkan oleh Pemerintah.

Ditinjau dari segi penggerakan bawahan dalam rangka filsafat administrasi

dan manajemen, dari rangkaian itu yang terpenting ialah fungsi directing.

Directing sebagai konsep adalah lebih lunak dari comanding. Jika dihubungkan

dengan masyarakat dan perkembangan ilmu administrasi yang telah semakin

berkembang, dengan mudah dapat dipahami penggunaan istilah yang lebih lunak

itu. Gullick menulis karyanya tahun 1930 pada waktu Ilmu Administrasi Negara

telah lebih meningkat. Dari berbagai penjelasan yang menjadi klasifikasi dari

berbagai penulis hampir serupa, namun ketika membahas tentang hubungan yang

terjadi disaat perkembangan POAC menuju POSDCORB akan ada beberapa

perspektif, namun dalam hal ini penulis akan mengambil salah satu dari berbagai

pendapat tersebut untuk menjadi panduan dalam analisis.

Dalam buku Dasar-dasar Manajemen Umum karya Wursanto (1986:24-

25), meyimpulkan bahwa PO atau planning dan organizing dalam semua teori

adalah sama arti dan tiada pembedaan. Hanya saja pada saat diPOSDCORB akan

ada tambahan untuk planning yaitu budgeting, untuk masalah ini dapat kita lihat

dari arti kedua kata tersebut dimana planning memiliki arti perencanaan untuk

mencapai tujuan, dan budgeting memiliki makna sebagai penganggaran yang

sangat berhubungan dengan rencana kerja atau program apa saja yang akan

dilaksanakan sehingga perlu perhitungan cermat untuk menjalani sebuah rencana

Page 74: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

87

dalam bentuk optimalisasi penggunaan dana, planning dalam POSDCORB telah

dengan jelas dipisahkan menjadi dua, sehingga yang dalam POAC perencanaan

itu termasuk di dalamnya penganggaran dispesialisasikan dalam POSDCORB

dengan dua aspek, yaitu perencanaan dan penganggaran.

Maksud dan tujuan dari hal tersebut tak lain sebagai bentuk perubahan

lebih baik untuk menjalani sebuah organisasi, namun terkadang pada prakteknya

tak sedikit organisasi dalam memutuskan penganggaran juga langsung dibahas

dalam perencanaan program kerja, sehingga tanpa pembedaan antara perencanaan

dan penganggaran, hal tersebut mengingat juga berbagai bentuk faktor pendukung

untuk spesialisasi atau hanya perlu sekali jalan bisa menyelesaikan dua tugas.

Sedangkan untuk perubahan atau tambahan menjadi adanya staffing

(pengadaan/penempatan tenaga) dan yang erat hubungannya dengan hal ini ada

coordinating (pengkoordinasian) untuk kerja yang merupakan pecahan dari

organizing pada POAC. Untuk hal ini dari sudut pandang prinsip kerja dari

staffing dan coordinating, yang merupakan bagian dari proses pengorganisasian,

yaitu proses untuk penentuan tenaga yang seperti apa yang berhak dan bisa berada

dimana. Sehingga untuk melakukan hal tersebut perlu pengorganisasian yang jelas

dan sebagai upaya untuk membuat kejelasan dari pembagian tugas.

Fungsi directing (pembimbingan), yang pada hal ini disimpulkan bahwa

merupakan perubahan dari actuating (pergerakan) yang bermaksud sama yaitu

proses dan upaya memobilisasi setiap sumber daya yang ada untuk partisipasi

aktif dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan bersama dan telah

ditetapkan. Dan satu lagi hal terpenting yang merupakan cerminan dan perbaikan

Page 75: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Administrasi Pembangunan Dalam Administrasi …repository.ub.ac.id/5468/3/BAB II.pdf · administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi

88

dari fungsi POAC dalam POSDCORB, yaitu controlling (pengawasan) menjadi

reporting (pelaporan) sehingga kemajuan cara berpikir mengajarkan untuk

membuat para tenaga untuk bisa melakukan tugas tanpa ada tekanan yang bersifat

intimidasi peran sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan sering terganggu,

namun hal tersebut tidaklah dilepaskan begitu saja karena telah ada directing yang

merupakan kegiatan mengarahkan tenaga untuk melakukan tugasnya dengan baik

dan sesuai tujuan sehingga nantinya mereka setelah bekerja hanya harus

melakukan pelaporan dan bila ada kesalahan akan bisa dilakukan perbaikan

dengan baik.

POAC dan POSDCORB memiliki tujuan yang sama sebenarnya, yaitu

bagaimana membuat organisasi bisa tumbuh dan berkembang serta bisa mencapai

tujuan yang diinginkan, namun untuk fokus dari kedua fungsi tersebut tentu

berbeda, karena POAC yang merupakan teori atau memiliki fungsi-fungsi yang

lebih sederhana daripada POSDCORB maka penggunaannya pun lebih kepada

organisasi yang baru tumbuh dan belum terlalu kompleks untuk tugas-tugas,

berbeda dengan fungsi-fungsi yang ada di POSDCORB, fungsi-fungsi yang ada di

POSDCORB lebih spesifik dan lebih kompleks, sehingga cocok untuk organisasi

yang sudah besar dan berkembang, yang memerlukan sepesialisasi serta kejelasan

dari peran masing-masing sumber daya, maka POSDCORB lebih banyak

digunakan pada organisasi yang cenderung lebih besar dan kompleks.

.