bab ii tinjauan pustaka -...

25
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan tersendiri. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian presepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat menentukan dalam membentuk kebiasaan atau tindakan seseorang ( overt behavior) (Makhfudli & Efendi, 2009). 2.1.2 Tingkatan Pengetahuan Menurut (Makhfudli & Efendi, 2009). Pengetahuan tercakup dalam enam tingkatan yaitu : a. Tahu (know). Tahu adalah proses mengingat kembali (recall) akan suatu materi yang telah dipelajari. Tahu merupakan pengetahuan yang tingkatannya paling rendah dan alat ukur yang dipakai yaitu kata kerja seperti menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya (Makhfudli & Efendi, 2009).

Upload: others

Post on 27-Oct-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap

obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba dengan tersendiri. Pada waktu penginderaan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

presepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui

mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat menentukan

dalam membentuk kebiasaan atau tindakan seseorang (overt behavior) (Makhfudli &

Efendi, 2009).

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Menurut (Makhfudli & Efendi, 2009). Pengetahuan tercakup dalam enam

tingkatan yaitu :

a. Tahu (know). Tahu adalah proses mengingat kembali (recall) akan suatu materi

yang telah dipelajari. Tahu merupakan pengetahuan yang tingkatannya paling

rendah dan alat ukur yang dipakai yaitu kata kerja seperti menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya (Makhfudli & Efendi,

2009).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

12

b. Memahami (comprehension). Memahami adalah suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara tepat dan benar tentang suatu objek yang telah diketahui dan

dapat menginterpretasikan 9 materi dengan menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari

(Makhfudli & Efendi, 2009).

c. Aplikasi (Application). Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau suatu kondisi yang nyata (Makhfudli &

Efendi, 2009).

d. Analisis (analysis). Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lainnya yang dapat dinilai dan diukur

dengan penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya (Makhfudli &

Efendi, 2009).

e. Sintesis (syntesis). Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada (Makhfudli &

Efendi, 2009).

f. Evaluasi (evaluation). Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek yang didasari pada suatu

kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada (Makhfudli & Efendi, 2009).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

13

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara Memperoleh Pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Dari berbagai macam

cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah dapat dikelompokan menjadi dua, yakni :

a. Cara memperoleh kebenaran nonilmiah

1) Cara Coba Salah (Trial and Error), Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang

pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui

cara coba coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Metode ini

telah digunakan oleh orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan

berbagai masalah. bahkan sampai sekarang pun metode ini masih sering

digunakan, terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara

tertentu dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Metode ini telah banyak

jasanya, terutama dalam meletakan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam

berbagai cabang ilmu pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

2) Secara kebetulan penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).

3) Cara kekuasaan atau otoritas dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui

penerapan apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak kebiasaan ini tidak

hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan tejadi pada masyarakat

modern. Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama,

maupun ahli ili pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama

didalam penemuan pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi. Pengalaman adalah guru yang baik, demikian

bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

14

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu pengalaman pribadi

pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu (Notoatmodjo, 2010).

5) Cara Akal Sehat. Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan

teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua

zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya,atau agar anak

disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya

dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai

sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah

merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.

Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang

masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks

pendidikan (Notoatmodjo, 2010).

6) Kebenaran Melalui Wahyu. Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan

diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

kebenaran tersebut rasional atau tidak (Notoatmodjo, 2010).

7) Kebenaran secara Intuitif. Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat

sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena

kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sisitematis.

Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau

bisikan hati saja (Notoatmodjo, 2010).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

15

8) Melalui Jalan Pikiran. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,

cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya (Notoatmodjo,

2010).

9) Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-

pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Proses berpikir induksi

berasal dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata, maka dapat dikatakan

bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang konkret kepada hal-hal yang abstrak

(Notoatmodjo, 2010).

10) Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum yang

ke khusus (Notoatmodjo, 2010).

b. Cara modern atau ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau

popular disebut metodologi penelitian(research metodology) (Notoatmodjo, 2010).

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur dan

disesuaikan dengan tingkatannya. Adapun jenis pertanyaan yang dapat digunakan

unuk pengukuran pengetahuan secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

16

a. Pertanyaan subjektif, Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan

essay digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai,

sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.

b. Pertanyaan objektif, Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple

choise), betul salah dan pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pasti oleh penilai.

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang yaitu:

a. Pendidikan, pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

b. Media masa/sumber informasi, sebagai saran komunikasi, berbagai bentuk

media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

c. Sosial budaya dan ekonomi, kebiasaan dan trasidi yang dilakukan oleh orang-

orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

d. Lingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

e. Pengalaman, pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa

lalu Notoatmodjo (2010).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

17

2.2 Konsep Sikap

2.2.1 Definisi Sikap

Menurut (Nursalam, 2008). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap adalah kelompok

keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan

untuk bertindak terhadap objek tersebut dengan cara tertentu (Reslawati, 2007).

American Heritage Dictionary mendefinisikan sikap sebagai cara berpikir atau

mersakan atau dalam kaitannya dengan sejumlah persoalan. Bagi saya, sikap dapat

didefinisikan dalam suatu kata: hidup. Sikap yang anda bawakan memberikan sesuatu

yang sungguh berarti dalam hidup anda (Harrell, 2008).

2.2.2 Komponen Sikap

Beranjak dari pengertian maupun definisi mengenai sikap, berikut terdapat tiga

komponen sikap, yaitu komponen kognisi adalah kepercayaan (belief) seseorang

terhadap objek sikap, komponen perasaan menunjukkan pada emosionalitas terhadap

objek serta komponen perasaan mempunyai menifestasi fisiologis yang dapat diukur

secara eksperimen dan komponen kecenderungan tindakan adalah kecenderungan-

kecenderungan tindak seseorang, baik positif maupun negativ terhadap objek sikap

(Reslawati, 2007).

Adapun ada beberapa komponen sikap menurut (Robbins & Judge, 2008).

Yaitu komponen afektifnya (affective component). Perasaan adalah segmen emosional

atau perasaan dari sebuah sikap dan komponen perilaku (behavioral component) dari

sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu

terhadap seseorang atau sesuatu.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

18

2.2.3 Pembentukan dan Perubahan Sikap

Sikap setiap orang sama dalam perkembangannya, tetapi berbeda dalam

pembentukannya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan sikap seseorang

atau individu dengan sikap antar teman, keluarga maupun tetangga, dan

sebagainya.Dengan demikian sikap dapat dibentuk atau diubah apabila terdapat

hubungan timbal balik yang langsung antar manusia serta adanya komunikasi (yaitu

hubungan langsung) antar individu (Reslawati, 2007).

Pembentukan dan perubahan sikap dapat disebabkan oleh situasi interaksi

kelompok dan situasi komunikasi media. Semua kejadian tersebut mendapatkan

pengalaman dan pada akhirnya akan membentuk keyakinan, perasaan serta

kecenderungan berperilaku (Maulana, 2009). Perubahan sikap mempunyai esensi

yang sama dengan pembentukan sikap. Artinya, perubahan sikap sama dengan

pembentukan sikap. Namun, karena sudah ada sikap sebelumnya, maka proses

transisi kepada sikap yang baru, lebih baik menggunakan istilah perubahan sikap. Jadi,

sebagaimana pada pembentukan sikap, pembelajaran (learning), pengalaman pribadi,

sumber-sumber informasi yang lain serta kepribadian, merupakan faktor-faktor yang

dapat mengubah sikap (Simamora, 2008).

2.3 Konsep Ibu Pekerja

2.3.1 Definisi Ibu Pekerja

Wanita bekerja atau ibu bekerja merupakan sebagai penyaluran bakat yang

dimiliki atau mencari uang setelah menyelesaikan sekolah, dan ada juga yang

menganggap bekerja adalah untuk mengisi waktu kosong. Sebagian lainnya

menganggap dengan bekerja akan mendapatkan penghasilan dan digunakan untuk

menghidupi diri sendiri dan membantu keluarga (Tinaprilla, 2007). Simone de

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

19

Beauvoir menjelaskan bahwa perempuan bekerja atau ibu bekerja merupakan salah

satu cara untuk tetap eksis dan menjadi subjek. Namun dalam kenyataanya,

pembagian peran yang terpisah semakin memberatkan perempuan, karena menjadi

double burden (Irianto, 2008).

2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan

Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan menurut (Rahmawati, 2008). Yaitu

Service Occupation, dimana termasuk didalamnya adalah semua jenis pekerjaan yang

mengutamakan pelayanan. Contohnya pelayan tokoh, pelayan dirumah makan, kurir,

pramugari, dan bagian keamanan. Proffesional, dalam kelompok ini, pendidikan

tertentu setelah SMA sangatlah diperlukan. Pendidikan yang dimaksud di sini sangat

pendukung pekerjaan seseorang pada masa yang akan datang. Misalnya, jika anda

ingin menjadi guru, anda harus kuliah di IKIP atau mengambil FKIP atau yang setara

dengannya.Contoh pekerjaan lain adalah dokter, pharmacist, perawat, dan asritek,

kemudian Management Position termasuk kelompok ini mereka yang bergerak dalam

bidang pengelolaan.Misalnya, event organizer, manajer, direktur, dan supervisor dan

Office Work, pekerjaan-pekerjaan dalam kelompok ini umumnya tidak memerlukan

sekolah khusus, tetapi hanya sejenis kursus singkat. Contonhya, receptionist, costumer

servive officer, dan masih banyak lagi (Rahmawati, 2008).

2.3.3 Faktor-faktor yang Mendorong Wanita atau Ibu untuk Bekerja

a. Single Fighter

Kehidupan tidak selamanya berjalan dengan mulus.Ada kalanya musibah

datang menimpa seorang istri, seperti ditinggalkan suami, diceraikan suami

ataupun suami meninggal dunia.Beberapa alasan tersebut cukup membuat

perempuan kebingungan dan kemudian memutuskan untuk bekerja sendiri untuk

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

20

memenuhi kebutahan hidupnya sehari-hari.Apalagi jika bekerja menjadi satu-

satunya pilihan untuk bertahan hidup (Malahayati, 2010).

b. Back Up Ekonomi Keluarga

Ada kalanya suami sudah bekerja dan mempunyai penghasilan yang

tetap.Namun kenyataan kebutuhan ekonomi keluarga mereka tidak

tercukupi.Kenyataan gaji atau tanggungan keluarga yang banyak membuat istri

akhirnya mengambil bagian untuk bekerja.Sungguh sebuah niat yang

mulia.Seorang istri bekerja untuk ikut membantu memenuhi kebutahan

keluarganya (Malahayati, 2010).

c. Jadi Ibu Rumah Tangga Plus

Ada juga ibu-ibu yang tidak mau diam. Mereka ingin aktif bekerja, baik itu

berupa pekerjaan kantoran atau pekerjaan wiraswasta.Ibu-ibu ini biasanya adalah

orang yang aktif ketika sebelum menikah dan sulit meninggalkan kesibukannya

diluar rumah.Mereka merasa menjadi ibu rumah tangga saja belum cukup.Mereka

membutuhkan pergaulan dan kesibukan dunia luar yang membuat mereka terus

tumbuh dan berkembang (Malahayati, 2010).

d. Aktualisasi Diri

Menurut Maslow, Aktualisasi Diri merupakan kebutuhan yang tertinggi dari

manusia. Ada kalanya motif seorang perempuan untuk bekerja itu bukan pada

kebutuhan untuk mencari nafkah, membantu suami atau terpaksa, namum

memang sekedar mengaktualisasikan diri.Aktualisasi diri terkadang dibutuhkan

oleh seseorang perempuan hanya untuk menunjukkan dirinya atau “show up”

bahwa dirinya bisa menjadi seseorang yang berharga. Apalagi orang-orang yang

punya self esteem (kepercayaan diri) tinggi (Malahayati, 2010).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

21

2.3.4 Dampak Ibu Bekerja

Selain ibu bekerja tentu saja memiliki dampak seperti melemahnya ikatan emosi

dengan anak, anak menjadi korban, hilangnya moment yang tak terulang lagi, dan

perkembangan mental anak yang tidak sesuai standar anak (Yulia, 2007).

Dampak buruk yang diakibatkan oleh keluarnya wanita dari rumah untuk

bekerja yaitu dia akan mengabaikan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan anak-

anaknya, yang didasarkan pada rasa cinta, kasih sayang, dan kelembutan yang tidak

dimiliki oleh orang lain. Seorang wanita yang keluar rumah untuk bekerja seringkali

ber-ikhtilath dengan laki-laki, atau bahkan ber-khalwah dengan mereka.Wanita yang

bekerja diluar rumah seringkali keluar dalam keadaan sufur (membuka aurat), ber-

tabarruj, dan memakai wangi-wangian yang dapat menggoda laki-laki. Wanita yang

bekerja diluar rumah akan kehilangan nilai kewanitaannya. Selain itu, anak-anaknya

pun akan kehilangan kasih sayang, cinta, dan akhirnya akan merusak peraturan

keluarga serta mengecil pula rasa tolong-menolong, cinta dan kelembutan di antara

mereka. Wanita itu diciptakan dalam kaedaan suka berhias, memakai perhiasan emas,

pakaian bagus dan lain-lain. Jika dia keluar rumah untuk bekerja, maka dia akan

mengelurakna banyak uangnya yang dia peroleh untuk membeli kebutuhan berhias,

pakaian dan perhiasan, yang melebihi kebutuhan sehingga dia akan termasuk

berlebih-lebihan pada sesuatu yang dilarang (Al-Jarullah, 2005).

2.3.5 Aspek-aspek Meyusui pada Wanita atau Ibu Pekerja

Pada dasarnya, ada 3 aspek penting bagi ibu menyusui yang ingin tetap

berkarier, antara lain :

1. Persiapan secara fisik

Jika ditinjau secara medis, ibu memang harus memberikan ASI Eksklusif selama 6

bulan.Oleh karena itu, kondisi ibu harus benar-benar sehat.Ada perkecualian

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

22

untuk kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ibu memberikan ASI eksklusif

pada bayinya (Yuliarti, 2010).

2. Persiapan Psikologis

Ada berbagai alasan yang digunakan oleh para ibu, untuk menolak memberikan

ASI eksklusif, misalnya takut kariernya terganggu dan kuatir badannya tidak bagus

lagi.Jika ditinjau dari sisi psikologis, ASI justru menciptakan hubungan keterikatan

emosional antar ibu dan anak (Yuliarti, 2010).

3. Persiapan Sosiologis

Agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan lancar, ada upaya khusus dan tidak

boleh malas.Ibu harus menyisikan waktunya untuk memeras ASI atau menyusui

anaknya.Di rumah, perlu adanya dukungan dari suami, orang tua, saudara, dan

anak yang lebih besar dalam hal melancar kelangsungan pemberian ASI.Dukungan

sosial dari atasan dikantor, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan juga sangat penting

(Yuliarti, 2010).

2.4 Konsep Asi

2.4.1 Definisi ASI

ASI Merupakan makanan terbaik bagi bayi yang dapat memenuhi seluruh

kebutuhan bayi. Di dalam ASI terdapat kandungan gizi yang sangat tinggi, dan

memenuhi syarat untuk memenuhi syarat untuk kebutuhan perkembangan otak dan

fisik bayi (Anshor, 2010). ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang

mudah dicerna.ASI di rancang untuk sistem pencernaan bayi yang sensitive

(Prabantini, 2010).

ASI adalah makanan pertama yang alami untuk bayi, yang memberikan semua

energi dannutrisi yang dibutuhkan untuk bulan pertama kehidupan bayi, dan terus

tersedia hingga setengah atau lebih dari kebutuhan gizi anak paruh kedua pada tahun

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

23

pertama, dan sampai sepertiga selamatahun kedua kehidupan.ASI dianggap sebagai

makanan ideal, alami dan pelindung untuk bayi yang baru lahir. Mengingat

bahwamemperpanjang kehidupan masyarakat (dengan mengurangi angka kematian)

dan mencegah penyakit (dengan mengurangi morbiditas) dengan beberapa tujuan

kesehatan masyarakat (Danso, 2014).

2.4.2 Volume ASI

Menurut (Bahiyatun, 2009). Air susu ibu dalam stadium laktasi dibedakan

menjadi :

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar

payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli

dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium, disekresi

oleh kelenjar payudara dari ke-1 sampai hari ke-3, merupakan cairan viskus kental

dengan warna kekuning-kuningan dan lebih kuning dari pada susu yang matur,

merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari susu bayi yang

baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang

akan datang (Bahiyatun, 2009).

Air susu masa peralihan merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI

yang matur, disekresi dari hari ke-4 sampai dengan hari ke-10 dari masa laktasi, kadar

protein masih rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak serta volume juga

semakin meningkat dan komposisi ASI menurut Klien dan Osten adalah dalam

satuan gram/100ml (Bahiyatun, 2009).

Air susu matur merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya,

komposisi relatif konstan. Ada pendapat yang menyatakan bahwa komposisi ASI

relatif konstan mulai minggu ke-3 samapi minggu ke-5, cairan berwarna putih

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

24

kekuningan yang berasal dari Ca-kasein, roboflafin, dan karoten. Laktoferin

merupakan suatu iron binding protein yang bersifat bakteriostastik kuat terhadap

Escbericbiacoli dan juga menghambat pertumbuhan Candida albicans. Lactobacillus bifidus

merupakan koloni kuman yang memetabolisasi laktosa menjadi asam laktat yang

menyebabkan rendanhya pH sehingga pertumbuhan kuman pathogen dapat di

hambat. Imunoglobulin memberi mekanisme pertahan yang efektif terhadap bakteri

dan virus (terutama IgA) dan bila bergabung dengan komplomen dan losozim

merupakan suatu antibakterial nonspesifik yang mengatur pertumbuhan flora usus

dan faktor leokosit pada pH ASI yang mempunyai pengaruh mencegah pertumbuhan

kuman patogen (efek bakteriostatis dicapai pada pH sekitar 7,2), (Bahiyatun, 2009).

2.4.3 Kandungan ASI

Air. Air adalah bagian paling besar dari air susu ibu (kira-kira 87%). Air

membantu bayi baru lahir mempertahankan temperatur tubuhnya. Bahkan pada suhu

yang sangat panas, air susu ibu mengandung air dalam jumlah yang dibutuhkan bayi

(Penny, Whaley & Ann, 2013).

Lemak. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air

susu ibu. salah satu lemak ini, kolestrol, diperlukan untuk perkembangan sistem saraf

bayi yang normal, yang mencakup otak (Penny, Whaley & Ann, 2013).

Karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang

ada dalam air susu ibu. Terkandung dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam

susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah dimetabolisme

menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi (Penny, Whaley & Ann,

2013).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

25

Protein. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna, whey

menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrien ke dalam

aliran dara bayi (Penny, Whaley & Ann, 2013).

Vitamin dan Mineral. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu

ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak

mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan

berkembang (Penny, Whaley & Ann, 2013).

2.4.4 Manfaat dan Keunggulan ASI

Manfaat dan keunggulan ASI menurut (Udoudo, 2015).

a. Penyediaan kolostrum

Kolostrum adalah bahan yang disekresikan oleh payudara, susu biasanya

diproduksi sekitar hari kedua atau ketigapostpartum. Kolostrum kaya akan

semuakebutuhan penting bayi seperti vitamin , nutrisi , cairan untuk membantu

kelebihan lendir darimulutdan tenggorokan, sifat khususyang membantu

membersihkan usus padasaluran fases bayi dan zat yang mencegah infeksi dan

alergi, ASI menyediakan semua nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan bayi

setidaknya selama empat sampai enam bulan setelah kelahirannya. Bayi menerima

segala yang dia butuhkan untuk kebutuhan perkembangannya yang sehatdari susu

ibu tanpa suplemen (Udoudo, 2015).

b. Pencegahan penyakit

ASI mengandung faktor kekebalan dan antibodi yang membantu mencegah

berbagai penyakit. Antibodi adalah zat kekebalan tubuh di dalam darah dan cairan

tubuh yang efektif dalam memerangi infeksi dan zat asing lainnya dalam darah.ASI

mengandung antibodi yang melindungi bayi dari setiap infeksi dan penyakit,

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

26

terutama infeksi saluran usus karenatidak ada paparan air yang terinfeksi (Udoudo

2015).

c. Perkembangan Gigi dan Rahang, Pengurangan Dalam faniile Obesitas

Dan Rapat Emosional serta Kebutuhan Psikologis

Perkembangan gigi dan rahang sangat baik pada saat ibu menyusui,

mengisap payudara tampaknya menurunkan kejadian penutupan kesalahan dari

maloklusi gigi.Kenyataanya menyusui mengurangi obesitas pada bayi. Obesitas di

infantil dapat mempengaruhi anak untuk obesitas di kemudian hari. Menyusui

menawarkan kedekatan khusus yang membantu mengembangkan hubungan

anakselama bulan-bulan awal kehidupannya, pada saat yang sama menyusui

memberikan bayi kesenangan emosional dan fisik (Udoudo, 2015).

d. Pengurangan Angka Kematian Bayi, Perkembangan Saraf

danPertumbuhan Anak

Studi menyarankan penurunan tarif sindrom kematian bayi mendadak pada

tahun pertama kehidupan dan penurunan kejadian dependen seperti insulin (tipe 2),

diabetes mellitus, limfoma dan penyakit leukemia, kelebihan berat badan dan

obesitas,hiperkolesterolemia dan asma akan terjadi pada anak-anak dan orang dewasa

yang tidak mendapatkan ASI (Udoudo, 2015).

2.5 Konsep Fisiologis Pembentukan ASI

2.5.1 Refleks Prolaktin (Hormon Perangsang Produksi ASI)

Kelenjar hipofisa bagian depan yang berada di dasar otak menghasilkan

hormon prolaktin. Prolaktin akan merangsang kelenjar payudara untuk memproduksi

ASI. Prolaktin ini akan keluar kalau terjadi pengosongan ASI dari gudang ASI.

Makin banyak ASI yang dikeluarkan atau dikosongkan dari payudara maka

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

27

akansemakin banyak ASI yang akan diproduksi. Bila bayi menghisap ASI maka ASI

akan dikeluarkan dari gudang ASI. Proses penghisapan ini akan merangsang ujung

saraf disekitar payudara. Selanjutnya,saraf ini akan membawa pesan ke bagian depan

kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin kemudian akan di alirkan

oleh darah ke kelenjar payudara guna merangsang pembuatan ASI. Jadi, pengosongan

gudang ASI merupakan perangsang diproduksinya ASI.Kejadian dari perangsangan

payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks pembentukan/produksi ASI atau

refleks prolaktin (Pitriani & Andriyani, 2015).

Fungsi lain dari prolaktin yang juga penting adalah menekan fungsi indung

telur (ovarium). Efek penekanan ini pada ibu yang menyusui secara eksklusif adalah

memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Dengan kata lain memberikan

ASI eksklusif pada bayi dapat menjarangkan kehamilan (Pitriani & Andriyani, 2015).

2.5.2 Refleks Oksitosin (Hormon yang mengelurkan ASI, hormon kasih

sayang)

Setelah diproduksi oleh pabrik susu, ASI akan dikelurkan dari pabrik susu

dan dialirkan kegudang susu. Pengeluaran ASI ini terjadi karena sel otot halus

disekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras ASI keluar.Yang membuat

otot-otot tersebut mengerut adalah suatu hormon yang dinamakan oksitosin (Pitriani

& Andriyani, 2015).

Hormon oksitosin berasal dari bagian belakang kelenjar hipofisa.Seperti

halnya prolaktin, oksitosin juga dihasilkan bila ujung saraf sekitar payudara

dirangsang oleh isapan.Oksitosin masuk kedalam darah menuju payudara.Kejadian ini

disebut refleks pengeluaran ASI atau refleks oksitosin (let down reflex). Faktor-faktor

yang meningkat dan menghambat refleks oksitosin (Pitriani & Andriyani, 2015).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

28

1. Yang dapat meningkat pengeluaran ASI

a. Bila melihat bayi,

b. Memikirkan bayinya dengan perasaan penuh kasih sayang,

c. Mendengar bayinya menangis,

d. Mencium bayi,

e. Atau ibu dalam keadaan tenang.

2. Yang dapat menghambat pengeluaran ASI

Semua pikiran negatif akan menghambat refleks oksitosin, di antaranya:

a. Ibu yang sedang bingung atau pikirannya sedang kacau,

b. Apabila ibu khawatir atau takut ASI-nya tidak cukup,

c. Apabila seoarang ibu merasa kesakitan, terutama saat menyusui,

d. Apabila ibu merasa sedih, cemas, marah atau kesal,

e. Apabila ibu malu untuk menyusui.

2.6 Konsep Asi Perah

2.6.1 Definisi ASI Perah

ASI Perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah kemudian disimpan

dan nantinya diberikan pada bayi. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah pada

saat payudara sedang penuh sementara tidak bisa menyusui (Sitompul, 2015).

Memerah ASI merupakan salah satu keahlian yang sebaiknya diperkenalkan

dengan semua ibu. Ini bisa membantu kita dalam proses menyusui dan tidak

hanya semata-mata untuk mengeluarkan ASI dan memberikannya kepada anak

saat kita tidak bersamanya (Umar, 2014).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

29

2.6.2 Waktu yang Tepat untuk Memerah ASI

Asi diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak menunggu payudara

terasa penuh. Akan lebih sulit untuk memerah jika payudara sudah bengkak dan akan

terasa nyeri serta akan menyebabkan penurunan produksi ASI (Kemenkes R.I, 2015).

Di tempat bekerja, anda bisa memerah ASI anda sebanyak 2-3 kali. Sesuaikan

dengan jadwal kegiatan anda dikantor.Misalnya, sekitar jam 09.00 (sebelum waktu

rapat), setelah makan siang, dan sebelum pulang. Anda harus memeiliki niat kuat

untuk memerah ASI di kantor. Kalau tidak, jadwal memerah ASI ini bisa terlewatkan

karena sebagai tuntunan aktivitas kantor lainnya (Damayanti, 2010).

Jika situasi kerja adalah pekerjaan full-time yang memakan waktu kira-kira

delapan jam per harinya di tempat kerja. Jika pekerjaan lain bisa memodifikasi tips ini.

Sesampainya di tempat kerja usahakan untuk bisa bertemu dengan atasan atau pihak

SDM perusahaan. Sampaikan apresiasi kita atas kesempatan cuti yang diberikan dan

lalu mulailah bicarakan rencana kita untuk meminta waktu memerah beberapa kali

selama di kantor. Sampaikan juga niat kita ini kepada rekan-rekan di satu departemen

atau satu ruangan di mana kita bekerja, agar mereka ketehui ada waktu-waktu di mana

kita akan memerah dan tidak bisa ada selalu di tempat (Umar, 2014).

2.6.3 Langkah-langkah Memerah ASI

a. Langkah-langkah memerah ASI menggunakan tangan (Ambarwati dkk, 2015).

Cuci tangan sebelum memerah ASI.Sediakan mangkuk bersih bermulut lebar dan

letakkan mangkuk di dekat payudara. Letakkan ibu jari di batas atas areola,

sedangkan jari lain di batas bawah areola. Tekan kearah dada.Tekan dengan sedikit

mengurut kearah putting sampai ASI memencar keluar dan tertampung di dalam

mangkuk. Ubah posisi jari ke jam 3 dan 9, kemudian mulai lagi memerah, selain

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

30

posisi 6-12 dan 3-9, ada juga posisi pukul 2-8 dan 4-10. Jangan sampai terasa

sakit.Perah satu payudara selama 3-5 menit, kemudian beralih ke payudara

lainnya.Demikian seterusnya bergantian sampai payudara terasa kosong (20-30-

menit).

Gambar 2.1 Langkah-langkah Memerah ASI

b. Langkah-langkah memerah ASI ketika bekerja menurut (Kemenkes R.I, 2015).

1. Menyiapkan Perlengkapan

Perlengkapan memerah ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan ibu, yaitu: Gelas/cangkir untuk menampung ASI perah, botol

untuk menyimpan ASI yang sudah diperah, label dan spidol, jika diperlukan

memerah dapat menggunakan pompa ASI.

2. Persiapan sebelum memerah ASI

Melakukan sterilisasi wadah ASI.Caranya dengan memasukan air

mendidih ke dalam wadah tersebut, lalu dibiarkan selama beberapa menit

kemudian buang airnya. Menyiapkan lap atau tisu yang bersih. Mencuci tangan

sampai bersih, dengan menggunakan sabun kita bersihkan sela-sela jari dan

kuku sebelum menyentuh payudara dan wadah ASI.Kondisi ibu harus tenang

dan santai, caranya duduk dengan nyaman pikirkan bayi atau dengarkan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

31

rekaman suara atau foto bayi.Bila memungkinkan payudara dapat di kompres

lebih dahulu dengan lap yang telah dibasahi air hangat.Melakukan pemijatan

ringan pada sekeliling payudara (Kemenkes R.I, 2015).

2.6.4 Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP)

Wadah yang keras dan terbuat dan terbuat dari kaca atau plastik keras sehingga

dapat menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang lama.Kantung plastic khusus

sebagai wadah penyimpanan ASIP dalam jangka waktu pendek, yaitu kurang dari 72

jam.Wadah penyimpanan sebaiknya kedap udara (Ambarwati dkk, 2015).

Gambar 2.2 Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP)

2.6.5 Cara Menyimpanan ASI Perah

a. Setelah memerah ASI, bunda harus mengetahui tata cara penyimpanan ASIP yang

benar agar ASIP bisa tahan lama dan tidak cepat basi. Bunda bisa memperhatikan

manajemen ASIP sesuai petunjuk IDAI agar ASIP bisa disimpan dan dikonsumsi

si kecil dengan aman.

Bagi ASI perah dan simpan dalam jumlah yang lebih sedikit (60-120ml)

sehingga tidak perlu membuang ASI yang tidak dihabiskan.Jangan menyimpan

ASI di botol hingga penuh, sisahkan sedikit ruang. Misalnya, saat ASIP dibekukan

akan di mulai dan bisa membuat wadah penyimpanan pecah atau terbuka jika

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

32

dipaksakan. Sesuaikan jumlah pemberian ASIP dengan usia bayi. Semakin besar

usia bayi, semakin besar jumlah ASI yang diberikan setiap kali minum. Sebaiknya

sediakan juga persediaan ASI ekstra. Beri label di semua wadah ASI dengan data

nama anak, tanggal dan jam ibu memerah jika diperlukan. ASI perah yang

dikeluarkan dalam hari yang sama dapat di gabung menjadi satu. Caranya,

dinginkan ASI yang baru diperah minimal 1 jam dalam lemari es atau kulkas,

kemudian tambhakna ke dalam ASI sebelumnya yang sudah didinginkan dalam

wadah lain. Jangan menambahkan ASI yang hangat ke dalam ASI ynag sudah

dibekukan, simpan ASI yang diperah pada hari yang berbeda di dalam wadah yang

berbeda juga.Sebelum diberikan kepada bayi, kocok dengan lembut wadah yang

berisi ASIP sampai tercampur rata.Jangna mengocok dengan kuat.Mengapa? ASI

akan terpisah kandungannya saat proses penyimpanan karena tidak homogen.

Lapisan atas yang mengandung krim lebih berwarna putih dan lebih kental

(Abarwati dkk, 2015).

b. Cara penyimpanan ASIP menurut IDAI (Abarwati dkk, 2015).

ASIP dapat disimpan pada suhu ruangan ≤ 25°C selama 6-8 jam.Kalau suhu

ruangan kurang dari 25°C maka ASIP tahan 2-4 jam.Wadah ASIP harus ditutup

dan di biarkan dingin. ASI dapat disimpan dalam insulated cooler bag dengan ice pack

tahan lama selama 24 jam. ASI dapat disimpan dalam lamari es atau kulkas

bersuhu 4°C sampai lima hari. ASI dapat disimpan dalam freezer dengan tipe

berikut. Bagian freezer terlatak di dalam lemari es atau kulkas memiliki pintu yang

berbeda (-18°C) selama 3-6 bulan. Deep freezer yang jarang dibuka dan

temperaturnya tetap ideal (-20°C) selama 6-12 bulan. Namun, ada beberapa bukti

yang menyatakan letakan lemak dalam ASI dapat mengalami degradasi sehingga

kualitas ASI menurun.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

33

c. Cara Menyimpan ASI Perah di Tempat Kerja.

Tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol kaca,

karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel. Selain itu botol kaca

juga relatif murah dan bisa digunakan berulang kali, bila ASI perah disimpan

dalam botol kaca, hendaknya botol jangan diisi terlalu penuh, hal ini bisa

menyebabkan botol pecah saat disimpan didalam freezer maka isikan ASI perah

kurang lebih ¾ botol saja. Pastikan botol yang akan digunakan untuk menyimpan

ASI perah sudah dicuci bersih dengan sabun dan sebelum digunakan bilas dengan

air panas, simpan ASI perah kedalam botol steril dan tutup dengan rapat, dan

jangan sampai ada celah yang terbuka. Botol diberi label berupa jam, tanggal

pemerahan, dan nama untuk membedakan ASI perah milik pekerja lainnya. ASI

perah harus disimpan dilemari pendingin. Pisahkan ASI perah dengan bahan

makanan lain yang tersimpan dalam lemari pendingin (Kemenkes R.I, 2015).

d. Cara Menyimpan ASI Perah Setelah sampai di Rumah.

Setelah sampai di rumah ASI perah dimasukan ke dalam lemari pendingin

selama 1 jam sebelum dimasukan ke dalam freezer. Bisa ASI perah berlimpah,

untuk jangka panjang sebaiknya sebagian ASI perah disimpan di dalam freezer, dan

disimpan sebagian di lemari pendingin untuk jangka pendek, ASI perah

diletkakkan dibagian dalam frezzeratau lemari pendingin, bukan di sekat pintu agar

tidak mengalami perubahan dan pariasi suhu. Bila di rumah tidak memeiliki lemari

pendingin atau frezeer, maka ASI perah bisa di simpan dalam termos dengan es

batu (Kemenkes R.I, 2015).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

34

2.6.6 Metode Penyimpanan ASI Perah

Tabel 2.1 Metode Penyimpanan ASI Perah

Penyimpanan ASIP Segar ASIP Bekuyang SudahDicairkan

ASIP yangSudah

Dihangatkan

SisaMimum

Catatan

Suhu Ruang (16°C-29°C) 6-8 Jam (jika

kondisi sangat bersih)

3-4 Jam(Optimal)

4 Jam Segeradiminumkan

1 Jam.Buang jika

masihtersisa

*sebelum dansesudah

memerah ASIwajib mencucitangan hingga

bersihCoolerbag + es batu

atau ice pack (4°-15°C)24 Jam Tidak

disarankanTidak

disarankanBuang

Lemari Es (0°-4°C).Simpan di kulkas

bgaian dalam, jangandi bagian pintu 8 hari(jika kondisi sangat

bersih)

3 hari(optimal)

24 Jam.Lebih dari itu

tidakdiketahui

kemanannya

4 JamBuang

*Gunakan botolkaca atau botol

BPA Free

ASI Perah segar bisa dicampur dengan ASI Perah 24 jam sebelumnya asalkan

memiliki suhu yang sama. ASIP beku dicairkan dengan menetapkannya di lemari

pendingin (kurang lebih 1 malam sebelum digunakan), lalu alirkan dengan air hangat

atau merendam botol ASI Perah di dalam baskom air hangat. ASI beku yang sudah

dicairkan hanya bertahan selama kurang dari 24 jam dalam lemari pendingin dan

kurang dari 4 jam ruang. Perubahan warnah atau aroma lazim terjadi, tapi tidak

berbahaya bagi bayi.Bayi bisa minum ASI perah dingin, suhu ruang, atau suhu hangat

(Ambarwati dkk, 2015).

2.6.7 Cara Membawa ASI Perah dari Tempat Kerja ke Rumah

Tutup botol dipastikan sudah tertutup rapat kemudian ASI perah dimasukkan

ke dalam termos yang sudah diisi es batu denagn jumlah yang sesuai dengan jumlah

botol ASI perah. Memastikan bahwa botol bersentuhan langsung dengan es batu

(Kemenkes R.I, 2015).

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42203/3/jiptummpp-gdl-fayirusbah-51707-3-babii.pdf · 2.3.2 Jenis-jenis Pekerjaan Adapun beberapa jenis-jenis pekerjaan

35

2.6.8 Langkah-langkah Penyajian ASI Perah

Lihat catatan jam dan tanggal pemerahan ASI. Pilih ASI perah yang sudah lebih

dulu diperah. Misalnya, ada tanggal ada tanggal 4,5, dan 6 Desember; gunakan dulu

ASI yang diperah pada tanggal 4 Desember. Kalau ada penyimpanan ASI di frezeer,

pindahkan dulu ke rak kulkas semalam sebelumnya. Kalau anda akan memberikan

ASI kepada si kecil, jangan langsung mendidihkan ASI di panik. Biarkan ASI tetap

pada tempat/botol penyimpanannya, lalu rendam botol itu dengan air

panas.Karenanya, ada baiknya anda memilih botol penyimpanan yang tahan panan

(Damayanti, 2010).

Sehari sebelumnya ASI perah beku yang disimpan di frezeer diturunkan ke

lemari pendingin.Tujuannya agar pelelehan ASI perah beku mencair secara bertahap.

ASI perah dikeluarkan dari lemari es secara berurutan dari jam perah paling awal atau

FIFO (First in First Out). Mengambil ASI perah sesuai kebutuhan, yang kira-kira

langsung bisa di habiskan.ASI perah dihangatkan dengan cara merendam botol berisi

ASI perah dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti dengan air

yang lebih hangat. ASI perah tidak dihangatkan dengan air mendidih atau direbus

karena akan merusak kandungan gizi. Menyiapkan cangkir kecil atau cangkir dan

sendok untuk meminumkan ASI perah kepada bayi, jika ASI perah sudah mencair,

ASI mesti dikocok perlahan (memutar searah jarum jam) agar cairan di atas

bercampur dengan cairan di bawah. Cairan atas bisanya terlihat agak kental,

dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak. Bukan berarti ASI perah tersebut

sudah basi (Kemenkes R.I, 2015).