penerapan model pembelajaran problem solving … · khususunya pada tema berbagai pekerjaan dan...

134
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA BERBAGAI PEKERJAAN DI KELAS IV MIN 20 ACEH BESAR SKRIPSI Diajukan Oleh: KARMAN Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah NIM: 201223383 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM - BANDA ACEH 2018

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVINGBERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN

    HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA BERBAGAIPEKERJAAN DI KELAS IV MIN 20 ACEH BESAR

    SKRIPSI

    Diajukan Oleh:

    KARMANMahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    NIM: 201223383

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

    DARUSSALAM - BANDA ACEH2018

  • ABSTRAK

    Nama : KarmanNim : 201223383Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Madrasah IdtidaiyahJudul : Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

    Berbantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas

    IV MIN 20 Aceh BesarTanggal Sidang : 02 Februari 2018Tebal Skripsi : 80 HalamanPembimbing I : Dr. Azhar, M. PdPembimbing 2 : Drs. Ridwan M. Daud, M. EdKata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Problem Solving, Alat Peraga

    Salah satu penyebab pembelajaran menjadi pasif adalah karenapembelajaran berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tidakmencapai KKM. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru untukmeningkatkan hasil belajar siswa tersebut adalah dengan penerapan modelpembelajaran Problem Solving. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkanhasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Solvingkhususunya pada tema berbagai pekerjaan dan subtema jenis-jenis pekerjaan.Teknik pengumpulan data observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan tes hasilbelajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom ActionResearch). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN 20 Aceh Besar (38siswa). Adapun teknik analisis data dengan teknik deskriptif persentatif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Aktivitas guru dalampembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solvingmeningkat dari siklus I hanya pada 73,07% menjadi 85,41%, (2) Aktivitas siswapada siklus I hanya pada 71,15% menjadi 81,25%, (3) Hasil rata-rata siswa secaraklasikal pada siklus I hanya 61,57 meningkat pada siklus II menjadi 84,86 iniberarti sebagian besar siswa tuntas belajarnya dengan diterapkan modelpembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga pada tema yang telahdisebutkan di atas.

  • KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah

    melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Salving

    Berbantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema

    Berbagai Pekerjaan di Kelas IV MIN 20 Aceh Besar.” Selanjutnya shalawat

    beriring salam penulis persembahkan kepada penghulu alam Nabi Muhammad

    saw yang telah membawa umatnya dari alam yang tidak berilmu pengetahuan

    kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan

    sekarang ini dan juga kepada ahli dan sahabat beliau sekalian.

    Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Prodi Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda

    Aceh. Dalam Proses penyelesaian Skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan

    semua pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada:

    1. Bapak Dr. Azhar, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Ridhwan

    M.Daud, M. Ed selaku pembimbing ke II yang telah mengarahkan dengan

    penuh perhatian dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

  • 2. Bapak Muslim Razali, SH., M.Ag selaku Penasihat Akademik yang telah

    banyak memberi dorongan kepada penulis.

    3. Pimpinan pustaka UIN Ar-Raniry dan pustaka wilayah NAD beserta

    stafnya yang telah berkenan meminjamkan buku yang penulis perlukan

    dalam rangka penulisan skripsi ini.

    4. Kepada kepala Madrasah MIN 20 Aceh Besar dan dewan guru serta siswa-

    siswi yang telah membantu penulis dalam proses pengumpilan data yang

    diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

    5. Ayahnda dan ibunda beserta seluruh keluarga besar yang senantiasa

    memberikan dorongan baik materi maupun moral dan segala pengorbanan,

    jerih payah, cinta dan kasih sayangnya dalam membesarkan dan mendidik

    serta do’anya sehingga penulis dapat belajar untuk memperdalam ilmu

    pengetahuan di Perguruan Tinggi.

    6. Bapak Dr.Azhar, M.Pd. sekali Ketua Prodi PGMI beserta para stafnya

    yang telah membantu penulis selama ini sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini.

    Ucapan Terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat

    seperjuangan letting 2012 serta seluruh mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah yang telah banyak membantu penulis dalam rangka menyelesaikan

    skripsi ini.

    Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

    kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

    membangun demi kesempurnaan sikripsi ini. Akhirnya atas segala bantuan dan

  • jasa baik yang telah diberikan kepada penulis, semuanya penulis serahkan kepada

    Allah swt, semoga Allah Swt memberikan imbalan yang setimpal. Amin Ya

    Rabbal Alamin.

    Banda Aceh, 30 Januari 2018Penulis

    Karman

  • DAFTAR ISI

    HalamanPENGESAHAN PEMBIMBING............................................................. iiPENGESAHAN SIDANG ........................................................................ iiiSURAT PERNYATAAN .......................................................................... ivABSTRAK ................................................................................................. vKATA PENGANTAR............................................................................... viDAFTAR ISI.............................................................................................. viiiDAFTAR TABEL ..................................................................................... xDAFTAR GAMBAR................................................................................. xiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii

    BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7E. Penjelasan Istilah................................................................................ 8

    BAB II: LANDASAN TEORIA. Pembelajaran Tematik Terpadu ...................................................... 11

    1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu................................ 112. Landasan Pembelajaran Tematik................................................ 123. Arti Penting Pembelajaran Tematik ........................................... 144. Karakteristik Pembelajaran Tematik .......................................... 16

    B. Model Pembelajaran Problem Solving............................................ 171. Pengertian Model Problem Solving.......................................... 172. Manfaat Pembelajaran dengan Menggunakan Model

    Pembelajaran Problem Solving ............................................... 193. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Menggunakan Model

    Pembelajaran Problem Solving ................................................ 204. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran

    Problem Solving ....................................................................... 22C. Alat Peraga ...................................................................................... 23D. Hasil Belajar.................................................................................... 24

    1. Pengertian Hasil Belajar........................................................... 242. Ciri-Ciri Hasil Belajar .............................................................. 283. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 29

    E. Kajian Materi Pembelajaran............................................................ 30

  • BAB III: METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian ...................................................................... 37B. Subjek Penelitian............................................................................. 38C. Instrumen Penelitian........................................................................ 39D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 40E. Analisis Data ................................................................................... 41

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 44B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 46C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 71

    BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ..................................................................................... 75B. Saran................................................................................................ 76

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 77LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 80DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 133

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1: Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kelas IV......... 30

    Tabel 3.1: Kategori Kriteria Penilaian Hasil Pengamatan KemampuanGuru dan Aktivitas Siswa .............................................................. 42

    Tabel 4.1: Sarana dan Prasarana MIN 20 Aceh Besar ..................................... 44

    Tabel 4.2: Keadaan Guru/Pegawai MIN 20 Aceh Besar ................................. 45

    Tabel 4.3: Keadaan Siswa MIN 20 Aceh Besar TahunAjaran 2016-2017........................................................................... 45

    Tabel 4.4: Skor Hasil Tes Awal Siswa............................................................. 46

    Tabel 4.5: Lembar Pengamatan Kemampuan Guru dalam MengelolaPembelajaran dengan Menggunakan Model PembelajaraProblem Solving Berbantuan Alat Peraga pada Siklus I................. 51

    Tabel 4.6: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dengan MenggunakanModel Pembelajara Problem Solving Berbantuan AlatPeraga pada Siklus I ........................................................................ 54

    Tabel 4.7 : Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I................................ 56

    Tabel 4.8 : Hasil Temuan dan Refleksi Selama Proses Pembelajaran Siklus I 58

    Tabel 4.9: Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam MengelolaPembelajaran dengan Menggunakan Model PembelajaraProblem Solving Berbantuan Alat Peraga pada Siklus II............... 63

    Tabel 4.10:Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Model PembelajaraProblem Solving Berbantuan Alat Peraga pada Siklus II............... 67

    Tabel 4.11:Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II .............................. 68

    Tabel 4.12: Hasil Temuan Refleksi Pembelajaran pada Siklus II.................... 70

    Tabel 4.13: Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV dengan PenerapanModel Pembelajaran Problem Solving BerbantuanAlat Peraga. ................................................................................... 74

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1: Desi Anwar dan Susi Susanti .................................................... 32Gambar 2.2: Jenis-jenis profesi pekerjaan ..................................................... 33Gambar 2.3: Penentuan Luas Persegi............................................................. 33Gambar 2.4: Penentuan Luas Persegi Panjang............................................... 34Gambar 2.6: Penentuan Membuat Pola Geometri.......................................... 35Gambar 2.7: Contoh Kain Pola Geometri ...................................................... 36Gambar 2.8: Contoh Kain yang Bukan Pola Geometri.................................. 36Gambar 2.9: Pembentukan Segitiga............................................................... 36Gambar 2.8: Segitiga ABC ............................................................................ 36Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas.............................................. 38

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Surat Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan(FTK) UIN Ar-Raniry ........................................................... 80

    Lampiran 2 : Surat Mohon Izin Pengumpulan Data dari Dekan................. 81Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Sekolah ... 82Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I dan II .............. 83Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa I dan II ................................................. 94Lampiran 6 : Lembar Aktivitas Guru I dan II ............................................. 106Lampiran 7 : Lembar Aktivitas Siswa I dan II............................................ 112Lampiran 8 : Tes Awal (Siklus I)................................................................ 118Lampiran 9 : Tes Siklus I ........................................................................... 120Lampiran 10 : Tes Siklus II .......................................................................... 122Lampiran 11 : Lembar Jawaban Siswa ......................................................... 124Lampiran 12 : Dokumentasi Penelitian......................................................... 130Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup............................................................ 133

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikana dalah suatu proses pembentukan kepribadian manusia, yang

    memungkinkan tumbuh dan berkembangnya semua potensi dan sumber daya yang

    dimiliki oleh seseorang. Proses pendidikan yang berlangsung di sekolah

    khususnya pada tingkat SD/MI adalah kegiatan belajar mengajar, yaitu suatu

    kegiatan yang melibatkan guru dan siswa secara bersama-sama untuk mencapai

    tujuan pembelajaran. Mulyasa mengatakan bahwa“ Pendidikan sangat penting

    artinya, tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan

    akan terbelakang”.1

    Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa, dengan adanya

    pendidikan manusia akan memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta perilaku

    yang lebih baik dalam proses belajar sehingga menimbulkan suatu perubahan

    perilaku dimana peserta didik yang semulanya belum tahu akan menjadi tahu.

    Selain itu, pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada

    dalam diri pesera didik sehingga akan terjalin interaksiantara guru dengansiswa

    dalam proses pembelajaran.

    Dalam hubungannya dengan kegiatan proses pembelajaran yang di

    selanggarakan secara formal di sekolah-sekolah, guru mengarahkan perubahan

    tingkah laku pada diri siswa secara terencana baik perubahan dalam aspek

    kognitif, afektif, dan psikomotor. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

    ______________1Mulyasa, ImplimentasiKurikulum, Cetakan II (Bandung: RemajaRosdakarya, 2004), h. 6

  • menuntut kemampuan guru dalam memanfaatkan hasil-hasil produk teknologi

    dalam proses belajar mengajar. Disamping itu juga menggunakan alat-alat peraga

    sederhana yang sesuai dengan metode dan materi pembelajaran yang disajikan di

    ruang kelas. Unsur penting dalam kesuksesan proses pembelajaran adalah

    penggunaan model pembelajaran yang efektif. Penerapan model pembelajaran

    tertentu akan mempengaruhikeberhasilandalammeningkatkanprestasidalamproses

    belajarmengajarpada pembejaran tematik kurikulum 2013.

    Pembelajaran tematik sangat tergantung pada peran guru dalam

    mengembangkan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan dan

    melibatkan siswa secara efektif dan dalam proses pembelajaran. Tujuan dasar dari

    pengembangan model pembelajaran yang tepat dan efektif pada dasarnya

    bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, sehingga siswa dapat

    ikut berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

    Dalam proses belajar mengajar guru harus memilih dan menggunakan

    model pembelajaran yang sesuai dengan tema dan subtema yang tercantum dalam

    kurikulum 2013. Dengan menggunakan model pembelajaran akan sangat

    membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran

    tematik temaberbagai pekerjaandan subtemajenis-jenis pekerjaan. Model yang

    digunakan dalam objek nyata, baik itu berupa benda atau lingkungan yang dapat

    berfungsi sebagai model.2 Dengan menggunakan model pembelajaran diharapkan

    guru dan siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran yang tepat, siswa dapat

    memahami pelajaran yang ada di kelas dan meningkatkan hasil belajar siswa.

    ______________2 R Ibrahim, Nana S Syaodih, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,

    2003), h. 15

  • Selama ini kegiatan pembelajaran tematik yang diajarkan menggunakan tema dan

    subtema kurang maksimal karena model yang digunakan kurang bervariasi

    sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.3

    Dalam proses pembelajaran tematik pada tema berbagai pekerjaandan

    subtema jenis-jenis pekerjaanpembelajaran ke 4 dalam kurikulum 2013 guru harus

    menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa dalam

    memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ke 4 pada tema

    berbagai pekerjaan dan subtema jenis-jenis pekerjaan ditingkat sekolah dasar

    mencakup beberapa subtema dan pembelajaran yang harus dipelajari oleh siswa

    salah satunya adalah pembelajaran ke 4 temaberbagai pekerjaan dan subtema

    jenis-jenis pekerjaan.

    Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di MIN 20 Aceh Besar

    diketahui bahwa pembelajaran pada tema berbagai pekerjaan dan subtema jenis-

    jenismasih tergolong konvensional, yaitu pembelajaran masih berfokus pada

    bukupaket, guru dan buku siswa. Guru hanya menggunakan pembelajaran yang

    cenderung satu arah dalam pembelajaran tema berbagai pekerjaan dan sutema

    jenis-jenis pekerjaan dan guru belum mengaplikasikan mengajar dalam bentuk

    alat peraga dan media. Akibatnya siswa belum terarahkan dalam proses belajar

    dan mengajar. Selain itu, guru jarang mengaitkan dengan permasalahan yang

    terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kebanyakan siswa tidak mampu

    memecahkan masalah tersebut. Hingga saat ini, keterampilan berpikir dan

    memecahkan masalah belum begitu membudaya. Siswa melakukan kegiatan

    ______________3Poerwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda

    Karya, 2000), hal.105.

  • belajar berupa menghafal tanpa dibarengi pengembangan keterampilan berpikir

    dan memecahkan masalah sehingga akan berakibat pada hasil belajar siswa.

    Masalah dan pengalaman mengajar seperti disebutkan di atas perlu

    mendapatkan perhatian agar dapat diadakan perbaikan dalam hal penyajian materi

    oleh guru. Diantaranya adalah faktor model, pendekatan, metode, atau teknik

    mengajar, agar siswa dapat memahami suatu materi dengan benar. Salah satu

    yang dapat menunjang siswa untuk memahami materi pembelajaran adalah

    dengan melibatkan siswa secara aktif memanipulasi benda-benda konkrit,

    sehingga pemahaman terhadap konsep-konsep menjadi lebih baik.

    Hal ini sesuai dengan pernyataan As’ari yang menyatakan bahwa untuk

    memudahkan seseorang anak memahami materi yang abstrak, perlu menggunakan

    benda-benda konkrit,4 misalnya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

    Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan

    ciri-cirikonsep yang dipelajari. Alat peraga adalah seperangkat benda konkrit yang

    dirancang, dibuat dan dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan

    untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep atau prinsip dalam

    pembelajara.5

    Dengan demikian siswa dapat melihat langsung alat peraga yang

    digunakan dalam pembelajaran akan lebih menarik, sehingga hasil belajar yang

    ______________4As’ari. A.R, Penggunaan Alat Peraga Manipulatif dalam Pemahaman Materi

    Matematika, Siswa Kelas VI Semester 2 SD Negeri 5 Pejajaran, SKRIPSI, (Malang: UniversitasMalang, 1998),h.7

    5E.T.Russefendi, Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua, WaliMuriddan SPG,(Bandung: Tarsito, 1994), h.132.

  • diharapkan dapat tercapai dengan sempurna. Selain penggunaan alat peraga, guru

    perlu menampilkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran.

    Model juga tidak kalah pentingnya dalam pembelajaran.

    Djamarahdan Aswan mengemukakan bahwa: “Penggunaan model dalam

    mengajar sangat menentukan kualitas hasil belajar mengajar”.6 Pemilihan model

    pembelajaran yang tepat harus dilakukan oleh guru dengan tepat agar siswa dapat

    memahami dengan jelas setiap materi yang disampaikan sehingga dapat

    menciptakan proses belajar mengajar yang lebih optimal.

    Model pembelajaran problem solving (pemecahan masalah) adalah

    penggunaan model dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa

    menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi maupun masalah

    kelompok untuk dipecahkan sendiri ataupun secara bersama-sama. Menurut

    Bismilah (dalam Hendrawan A.dkk) problem salving adalah suatu penyajian

    materi pelajaran dengan menghadapkan siswa kepada persoalan konstektual yang

    harus dipecahkan atau diselesaikan secara berkelompok atau mandiri untuk

    mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran

    problem salving diharapkan akan membuat siswa termotivasi, pembelajaran lebih

    bermakna, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.7

    Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan penelitian

    tindakan kelas dengan judul.“Penerapan Model Pembelajaran Problem Salving

    ______________6Syaiful B. Djamarah, dan Aswan Zain, Strategi BelajarMengajar, (Jakarta: RinekaCipta,

    2002), h. 130

    7Hendrawan A.dkk Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. (Bandung:PustakaBelajar: 2006) h. 56

  • Berbantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa PadaTema

    Berbagai Pekerjaan di Kelas IVMIN 20 Aceh Besar”.

    B. RumusanMasalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan

    penerapan model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga

    pada tema berbagai pekerjaan di kelas IVMIN20 Aceh Besar?

    2. Bagaimana aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Problem

    Solving berbantuan alat peraga pada tema berbagai pekerjaan di kelas IV

    MIN20 Aceh Besar?

    3. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat

    peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa padaberbagai pekerjaan di

    kelas IVMIN20 Aceh Besar?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan

    penerapan model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga

    pada tema berbagai pekerjaan di kelas IVMIN20 Aceh Besar.

    2. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran

    Problem Solving berbantuan alat peraga pada tema berbagai pekerjaan di

    kelas IV MIN20 Aceh Besar.

  • 3. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Problem Solving

    berbantuan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema

    berbagai pekerjaan di kelas IVMIN20 Aceh Besar.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai barikut:

    1. Bagi siswa

    a. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemukan hal-hal baru bagi

    dirinya dalam pembelajaran tema dan subtema dalam kurikulum 2013.

    b. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung

    dan dapat mempermudah penguasaan konsep, memberikan

    pengalaman nyata, memberikan dasar-dasar berfikir kongkrit sehingga

    meningkatkan minat belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

    2. Bagi guru

    a. Dapat meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan diri seorang

    guru dalam proses belajar dan mengajar.

    b. Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan dan

    keterampilan dalam merancang metode dan model pembelajaran yang

    tepat dan menarik serta mempermudah proses pembelajaran dan dapat

    mengoptimalkan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran.

    3. Bagi peneliti, memberi gambaran yang jelas tentang efektivitas

    pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Problem Salving

    sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  • E. Penjelasan Istilah

    Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalah pahaman para pembaca

    dalam memahami istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, maka perlu

    dijelaskan istilah-istilah berikut:

    1. Penerapan Model Pemblajaran Problem Solving

    Penerapan adalah mengaplikasikan sesuatu yang telah dimiliki

    seseorang.8Secara oprasional penerapan yang dimaksud adalah mengaplikasikan

    teori yang diproleh guru dalam proses pembelajaran.

    Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model

    pembelajaran yang mengangkat masalah berbagai topik utamanya. Dimana siswa

    akan diberikan sebuah masalah yang akan dipecahkan baik secara pribadi ataupun

    secara berkelompok, siswa akan berdiskusi untuk mencari jawaban dari masalah

    kemudian jawaban tersebut menjadi pemecahan dari masalah yang telah

    ditentukan. Huda menyatakan bahwa:

    Model pembelajaran problem solving atau pembelajaran pemecahanmasalah merupakan salah satu dasar dari berbagai strategi pembelajaranyang menjadikan masalah sebagi isu utama. Pembelajaran akan munculketika siswa bergumul dengan masalah-masalah yang tidak ada metodeuntuk menyelesaikannya. Pembelajaran dengan menggunakan modelproblem solving lebih banyak melakukan praktik, dengan praktik siswaakan lebih mudah memecahkan masalah.9

    Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah dasar dari strategi

    pembelajaran yang topik utama atau yang menjadi masalah sebagai isi utamanya.

    Siswa akan bekerja sama secara berkelompok untuk memecahkan sebuah masalah

    yang telah diberikan guru. Model pembelajaran problem solving ini akan

    ______________8Poewardaminta, KamusUmumBahasa Indonesia, (Jakarta:Pustaka,1990),h. 493

    9Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustakabelajar, h. 45

  • menjadikan siswa berpikir secara kreatif dan juga kritis dalam memecahkan

    sebuah masalah.

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah

    dilakukan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pengajaran10. Hasil

    belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam

    bentuk simbol, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang telah

    dicapai oleh setiap anak dalam priode tertentu. Sedangkan yang penulis maksud

    dengan hasil belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha

    belajar siswa dalam suatu semester untuk semua bidang studi kelompok pilihan

    program.

    3. Alat Peraga

    Alat peraga yang peneliti maksudkan di sini adalah alat peraga sederhana.

    Alat peraga sederhana merupakan alat untuk menerangkan konsep pembelajaran

    dapat berupa bendanyata (konkrit) dan dapat pula berupa gambar (semi konkrit).

    “Alat peraga sederhana adalah suatu yang dapat lebih memperjelas atau membuat

    pelajaran lebih konkrit dan siswa terdorong untuk belajar serta membuat situasi

    pembelajaran lebih bervariasi.”11

    4. Pembelajaran Tematik

    Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan

    tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

    ______________10Asep Jihad dan Abdul Aziz, Persuasi Pembelajaran. (Yogyakarta:MahlPersindo, 2009),

    h.1511Darwis A. Sulaiman, Mengajar Kepada Teoridan Praktek, (Jakarta: Stensil,

    1987),h.278

  • pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan

    pokok yang menjadi pokok pembicaraan.12

    Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada tema berbagai

    pekerjaan dan subtema jenis-jenis pekerjaan pada pembelajaran ke 4 melalui

    penerapan model pembelajaran Problem Solving Berbantuan Alat Peraga.

    ______________12Poerwadarminta. Pembelajaran Tematik, (Bandung :Sinar Baru Algensido 2008). h.125

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pembelajaran Tematik Terpadu

    1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

    Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

    mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam

    berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi

    sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi

    berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep

    dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan

    demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik

    seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik

    terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia.

    Konsep model pembelajaran tematik yang dipelajari di Indonesia adalah konsep

    pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty.13

    Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema

    untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

    pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan

    pokok yang menjadi pokok pembicaraan.14

    ______________13 Fogarty. Pembelajaran Terpadu, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008). h. 85

    14 Poerwadarminta. Pembelajaran Tematik, (Bandung : Sinar Baru Algensido 2008).

    h.125

  • Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di

    antaranya:15

    1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.

    2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

    kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama.

    3. pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

    4. kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan

    matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.

    5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena

    materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.

    6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi

    nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata

    pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain.

    7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan

    secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua

    atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan

    remedial, pemantapan, atau pengayaan.

    2. Landasan Pembelajaran Tematik

    Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh

    tiga aliran filsafat yaitu:

    1. Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu

    ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah

    ______________15 Depdiknas. Kurikulum 2013 Pembelajaran Terpadu. (Jakarta: Depdiknas ,2013).h. 56

  • kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan

    pengalaman siswa.

    2. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct

    experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini,

    pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia

    mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek,

    fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat

    ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus

    diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan

    bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang

    berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh

    rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan

    pengetahuannya.

    3. Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya,

    potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

    Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan

    dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi

    perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran

    tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya

    sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan

    kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut

    disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.

  • Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai

    kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di

    sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang

    Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh

    pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

    kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun

    2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik

    pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai

    dengan bakat, minat, dan kemampuannya.16

    3. Arti Penting Pembelajaran Tematik

    Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam

    proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat

    memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri

    berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa

    akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya

    dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para

    tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran

    haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.

    Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar

    sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu

    mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi

    kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-

    ______________16 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. (SISDIKNAS).

    (Jakarta: Pemerintah RI, 2003). h. 122

  • unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual

    antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan

    memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan

    pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena

    sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu

    sebagai satu keutuhan (holistik).

    Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain:17

    1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat

    perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

    2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran

    tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

    3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa

    sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.

    4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.

    5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

    permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.

    6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,

    toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

    ______________17 Poerwadarminta. Pembelajaran Tematik...h. 128

  • Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini, akan

    diperoleh beberapa manfaat yaitu:18

    1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator

    serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang

    tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

    2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab

    isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan

    tujuan akhir.

    3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian

    mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

    4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan

    konsep akan semakin baik dan meningkat.

    4. Karakteristik Pembelajaran Tematik

    Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik

    memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

    1. Berpusat pada siswa

    Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai

    dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa

    sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator

    yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan

    aktivitas belajar.

    ______________

    18 Depdiknas. Kurikulum 2013 Pembelajaran Tematik Terpadu...h. 58

  • 2. Memberikan pengalaman langsung

    Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa

    (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada

    sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih

    abstrak.

    3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas

    Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak

    begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang

    paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

    B. Model Pembelajaran Problem Solving

    1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving

    Pembelajaran akan lebih bermakna jika seorang guru menggunakan

    sebuah model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan

    dengan perkembangan siswa, untuk itu seorang guru harus pandai dalam

    memilihan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran dapat

    menggembangkan ketrampilan berpikir siswa, baik itu berpikir kritis maupun

    kreatif karena model pembelajran merupakan cara yang digunakan seorang guru

    untuk menyampaikan materi pembelajran, selain itu model pembelajaran juga

    sebagai gambaran umum proses pembelajaran dari awal hingga akhir.

    Penggunaan model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    Salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah model

    pembelajaran Problem Solving yaitu model pembelajaran yang mengangkat isu

    atau pokok utamanya adalah sebuah masalah, dengan kata lain Problem Solving

  • merupakan salah satu model pembelajaran yang berbasis pada pembelajaran

    masalah untuk dipecahkan oleh siswa. Lestari mengemukakan bahwa “model

    pembelajaran Problem Solving adalah suatu model pembelajaran yang

    mengatifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah

    dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu”.19

    Kesimpulan dari pendapat lestari adalah model pembelajaran Problem

    Solving merupakan suatu model pembelajaran yang melatih siswa untuk

    menemukan dan menghadapi berbagai masalah dan dapat memecahkan masalah

    yang telah ditemukan tersebut. Sementara pendapat lain mengenai Problem

    Solving dikemukakan oleh Lawson bahwa:

    Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakanmetode-metode ilmiah atau berpikir seacara sistematis, logis, teratur danteliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapankognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas.Untuk itu, kemampuan siswa dalam mengusai konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi serta insight (wawasan) amat diperlukan.20

    Kesimpulan pendapat dari para ahli di atas adalahmodel pembelajaran

    Problem Solving merupakan sebuah model pembelajaran yang menjadikan

    masalah sebagai topik utama. Kemudian masalah tersebut oleh siswa akan dicari

    jawabannya secara berkelompok. Dari jawaban tersebut akan menjadi pemecahan

    masalah atau solusi dari permasalah itu sendiri.

    ______________19 Arief Ardha. 2013. Model Pembelajaran Problem Solving. (Online). Tersedia di:http:

    //ardhaphys.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-problem-solving.html.

    20 Arief Ardha. 2013. Model Pembelajaran Problem Solving...html

  • 2. Mamfaat Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran

    Problem Solving

    Semua model pembelajaran pasti memiliki mamfaat yang baik bagi guru

    maupun siswa. Selain merupakan suatu gambaran proses pembelajaran dari awal

    hingga akhir, model pembelajaran juga akan menjadikan yang menyenangkan.

    Mamfaat model pembelajaran Problem Solving ini selain menjadikan

    pembelajaran yang menyenangkan dan juga bermakna, model pembelajaran ini

    juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, terutama kemampuan

    berpikir kritis siswa. Lestari menjelaskan mamfaat dari penggunaan model

    Problem Solving antara lain:

    a. Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkanpermasalahan, serta dalam mengambil keputusan secara objektif danmandiri.

    b. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yangmenyatakan bahwa kemampuan akan lahir bila pengetahuan semakinbertambah.

    c. Melalui Inkuiri atau Problem Solving kemampuan berpikir diprosesdalam situasi atau keadaan yang benar-benar dihayati, diminati siswaserta dalam berbagai macam ragam altenatif.

    d. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dancara berpikir objektif (mandiri), krisis (analisis baik secara individualmaupun secara berkelompok).21

    Dengan demikian, mamfaat dari model pembelajaran Problem Solving

    adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam memecahkan sebuah

    masalah sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Selain

    mamfaat penggunaan model pembelajaran Problem Solving Lestari juga

    mengungkapkan tujuan dari model pembelajaran Problem Solving.______________

    21Lestari.2013.Mengkaji Model Pembelajaran Problem. (Online). Tersedia di:http://lestarysnote.blogspot.com/2013/10/ Mengkaji-Model-Pembelajaran-Problem-html.

  • Tujuan dari pembelajaran Problem Solving adalah sebagai berikut:

    a. Siswa jadi terampil dalam menyeleksi informasi yang relevankemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.

    b. Kepuasan intelektual siswa meningkat.c. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses

    melakukan penemuan.22

    Selain mamfaat-mamfaat penggunaan model pembelajaran Problem

    Solving yang dikemukakan oleh para ahli di atas, mamfaat lainnya juga dapat

    mendekatkan hubungan antara siswa dengan adanya diskusi di dalam

    pembelajaran tersebut. Dengan adanya diskusi dalam proses pembelajaran,

    diharapkan komonikasi antar siswa akan tercipta, sehingga antara siswa akan

    muncul tutor sebaya yang dapat membimbing siswa lain dalam pembelajaran.

    3. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Menggunakan ModelPembelajaran Problem Solving.

    Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

    tentunya membutuhkan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

    yang dapat digunakan adalah penggunaan model pembelajaran. Dengan

    menggunakan model pembelajaran, diharapkan pembelajaran akan lebih

    bermakna bagi siswa dan guru. Sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar

    siswa dan dapat mencapai tujuan dari pembelajaran yany telah ditetapkan. Untuk

    itu seorang guru haruslah memahami berbagai model-model pembelajaran untuk

    menunjang proses belajar mengajar. Selain itu, guru harus mengikuti dan

    menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran pada suatu model pembelajaran

    tertentu. Sama halnya dengan model pembelajaran lainnya, model pembelajaran

    ______________

    22 Lestari. Mengkaji Model Pembelajaran Problem...html

  • Problem Solving juga memiliki langkah-langkah pembelajaran untuk menjadikan

    pembelajaran lebih bermakna.

    Huda mengemukakan tahapan model pembelajaran Problem Solving

    diantaranya:

    a. Tahap clues yaitu membaca masalah dan menemukan masalahkemudian direncanakan apa yang akan dilakukan.

    b. Tahap game plan yaitu rencana permainan untuk menyelesaikanmasalah yang telah ditemukan.

    c. Tahap solve yaitu penggunaan strategi untuk memecahkan masalah-masalah.

    d. Tahap reflect yaitu berdiskusi tentang kemungkinan penggunanstrategi pemecahan suatu masalah agar masalah yang nuncul dapatterselesaikan.23

    Dalam tahapan model pembelajaran Problem Solving, tahapan pertama

    siswa akan membaca sebuah masalah kemudian merencana apa yang akan

    dilakukan, pada tahap ini disebut dengan tahap clues. Selanjutnya guru akan

    melanjukkan permainan sebagai cara yang dilakukan dalam menemukan masalah

    tersebut, tahap ini disebut tahap game. Pada tahap selanjutnya tahap solve, guru

    akan mengarahkan siswa dalam penggunaan strategi dalam memecahkan masalah

    tersebut kemudian berlajut pada tahap refect berdiskusi mengenai strategi

    pemecahan masalah agar dapat diselesaikan.

    Kesimpulan dari langkah-langkah penggunaan model pembelajaran ini

    adalah siswa secara berkelompok diberikan isu-isu yang ada di kehidupannya,

    sehingga siswa dapat menemukan masalah yang muncul dalam kehidupan.

    Selanjutnya secara berkelompok siswa akan mendiskusikan jawaban dari

    ______________23Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

    Belajar, h. 68

  • permasalahan yang muncul tersebut dan cara untuk mengatasi masalah. Setelah

    siswa dapat menarik kesimpulan dari jawaban yang didiskusikan dan menemukan

    pemecahan masalah yang muncul tersebut.

    4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Solving

    Model pembelajaran Problem Solving ini tidak terlepas dari adanya

    kelebihan dan juga kelemahan, karena pada dasarnya, baik atau tidaknya model

    pembelajaran tergantung pada guru yang memilih model pembelajaran itu sendiri,

    karena seorang guru harus memilih model pembelajaran yang sesuai dengan

    perkembangan siswa. Arief menjelaskan kelebihan dan kelemahan dari model

    pembelajaran Problem Solving Sebagai berikut:24

    a. Kelebihan model pembelajaran Problem Solving adalah dapat membuatpeserta didik lebih menghayati kehidupan sehari-hari, dapat melatih danmembiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkanmasalah secara terampil sehingga peserta didik sudah mulai dilatihuntuk memecahkan masalahnya. Selain itu dapat mengembangkankemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.

    b. Kelemahan model pembelajaran Problem Solving adalah memerlukancukup banyak waktu, melibatkan lebih banyak orang, tidak semuamateri pelajaran mengandung masalah, memerlukan perencanaan yangteratur dan matang, tidak efektif jika terdapat beberapa siswa pasif.

    C. Alat Peraga

    Alat peraga merupakan salah satu kamponen penentu efektifitas belajar

    Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu benda konkrit yang

    dirancang, dibuat, atau disusun yang digunakan untuk membantu menanamkan

    atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.

    ______________

    24 Arief Ardha. 2013. Model Pembelajaran Problem Solving...html

  • Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk

    konkrit/nyata yang dilihat, dipegang dan mudah dipahami. Proses pembelajaran

    akan menarik apabila dalam mengajar menggunakan alat peraga. Menggunakan

    alat perga dalam proses pembelajaran adalah salah satu cara untuk mengenalkan

    siswa kepada matematika. Penggunaan alat peraga sangat berperan dalam

    penyampaian materi pelajaran bagi pendidik. Dengan harapan alat peraga akan

    memperjelas tentang materi yang disampaikan atau diajarkan.

    Dengan alat bantu seperti alat peraga ini memudahkan siswa untuk belajar

    menghitung dengan menggunakan benda konkrit. Adapun kelebihan penggunaan

    alat peraga yaitu:

    1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena lebih menarik.

    2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah

    memahaminya.

    3. Metode belajar lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah

    bosan.

    4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti: mengamati,

    melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.

    Alat peraga yang sesuai sangat membantu siswa dalam memahami ide-ide

    yang melandasi sebuah konsep, mengetahui cara membuktikan suatu rumus dan

    dapat menarik suatu kesimpulan dari hasil pengamatannya.25 Ada beragam jenis

    alat peraga pembelajaran, dari mulai benda aslinya, tiruannya, yang sederhana

    sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di luar kelas. Adapun contoh

    ______________25 Eman Suherman, Sistem Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1992), h.

    272

  • alat peraga yang dapat digunakan dalam mengajar yaitu gambar, suatu bentuk alat

    peraga yang nampaknya paling dikenal dan sering dipakai, karena gambar

    disenanggi oleh anak berbagai umur, diproleh dalam keadaan siap pakai, dan tidak

    menyita waktu persiapan yang banyak. Alat peraga pembelajaran sederhana dapat

    dibuat dari bahan-bahan yang sederhana.26 Adapun perancangan alat peraga yang

    peneliti maksudkan dalam penelitian ini adalah alat peraga yang terbaut dari

    kertas karton dengan paduan warna hijau, kuning dan berukuran persegi satuan.

    Alat peraga ini dapat digunakan untuk menemukan keliling dan luas bangun datar.

    D. Hasil Belajar

    1. Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui

    seberapa jauh pengetahuan dan kemampuan telah dicapai oleh siswa pada akhir

    setiap catur wulan, akhir tahun ajaran, atau akhir pendidikan SD atau SLTP. Hasil

    belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

    belajarnya.27 Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

    pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi

    kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan

    belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru

    dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk

    keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam

    hasil belajar yaitu: (a) Ketrampilan dan kebiasaan; (b) Pengetahuan dan

    ______________26 Azhar, Arsyad, Media pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 73

    27 Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru,2004). h. .22.

  • pengertian; (c) Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi

    dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah28.

    Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi

    siswa dan dari sisi guru, dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat

    perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum

    belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah

    kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar

    merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.29

    Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar

    akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak

    tahu menjadi tahu. Menurut Purwanto hasil belajar adalah suatu yang digunakan

    untuk menilai hasil pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam waktu

    tertentu30. Surahmad berpendapat hasil belajar adalah hasil dimana guru

    melihat bentuk akhir dari pengalaman interaktif edukatif yang diperlihatkan

    adalah perubahan tingkah laku31.

    ______________28 Sudjana, dkk. Dasar-Dasar Belajar Mengajar...h. 30.

    29 Sam’s, Rosma Hartini, Model Penelitian Tindakan Kelas “Teknik Bermain Konstruktifuntuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika”.(Yogyakarta: Sukses Offset,2010), h. 98

    30Purwanto. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010), h. 22.

    31 Surahmad Winarno. Pendidikan Nasional: Strategi dan Tragedi.(Jakarta: PT. Kompas.1997), h. 88.

  • Menurut Chatarina, hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh

    pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.32 Perolehan aspek-aspek

    perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Hasil belajar

    adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan

    psikomotorik. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar.

    Secara keseluruhan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

    siswa, setelah ia menerima pengalaman belajarnya dan digunakan oleh guru

    untuk menjadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.

    Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar tersiri dari tiga kategori

    ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

    1) Ranah KognitifBerkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

    aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, sintesis, penilaian

    dan kreasi.

    2) Ranah AfektifBerkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima

    jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,

    organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

    3) Ranah PsikomotorMeliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

    neuromuscular (menghubungkan, mengamati). 33

    ______________32 Chatarina Pancer, 2004:4). Tubuh dan Bahasa (Yogyakarta: Galang Press. 2004), h.

    45.

    33 Munif Chatib. Sekolahnya Manusia . (Bandung: Kaifa. 2009), h. 9.

  • Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

    karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus

    menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

    Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

    menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk

    dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini

    dapat tercapai apabila siswa sudah belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah

    laku yang lebih baik lagi. Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar

    1) Keterampilan dan kebiasaan; 2) Pengetahuan dan pengertian; 3) Sikap dan

    cita-cita.34

    Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari

    semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena

    sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.35

    Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil

    belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

    dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau

    bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam

    membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih

    baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja

    yang lebih baik.

    ______________34 Howard Kingsley. The Nature and Condition of Learning (New York: Prentice Hall.

    2000), h. 20.

    35 Howard Kingsley. The Nature and Condition of Learning...h. 20.

  • 2. Ciri-Ciri Hasil Belajar

    Menurut Soeharto, belajar ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Disengaja dan bertujuan,2. Tahan lama,3. Bukan karena kematangan dan pertumbuhan.36

    Dengan pengalaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran,

    maka akan terjadi perubahan, baik perubahan dari segi kognitif, aspek afektif

    maupun aspek psikomotor. Perubahan ketiga aspek tersebut di atas merupakan

    ciri-ciri hasil belajar yang diperoleh dari siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat

    Agung yang mengatakan bahwa:

    1. Ciri-ciri hasil belajar mengandung tiga hal, yaitu kognitif, afektif,psikomotor. Hal belajar kognitif merupakan kemajuan intelektual yangdiperoleh siswa dari kegiatan belajar dengan ciri-ciri sebagai berikut:pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

    2. Hasil belajar efektif adalah perubahan sikap atau kecendrungan yangdialami siswa sebagai hasil belajar sebagai berikut: adanya penerimaanatau perhatian adanya respon atau tanggaban dan penghargaan.

    3. Hasil belajar psikomotor merupakan berupahan tingkah laku atauketrampilan yang dialami siswa dengan ciri-ciri adanya keberanianmenampilkan minat dan kebutuhannya, keberanian berpatisipasi didalam kegiatan menampilan sebagai usaha/kreatifitas dan kebebasanmelakukan hal diatas tanpa tekanan guru dan orang lain.37

    Berdasarkan ciri-ciri hasil belajar di atas dapat disimpulkan bahwa tugas

    guru selain mengajar juga mendidik dan melatih siswa agar menjadi siswa yang

    cerdas, bersikap baik dan memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat

    dimamfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

    ______________36 Soeharto. Karti, Teknologi Pembelajaran, (Surabaya: Intelek Club, 1995), h. 10837 Agung, A.A. Gade, Pengantar Evaluasi Pengajaran, (singaraja: STKIP, 1997), h. 78.

  • 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan

    atas dua kategori, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut

    saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas

    hasil belajar.

    1. Faktor Internal

    Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

    belajar. Faktor intern ini meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor

    kelelahan. Faktor jasmaniah ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor

    kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis dibedakan menjadi tujuh macam,

    yaitu: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.

    Sedangkan faktor kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

    jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

    2. Faktor Ekstern

    Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga,

    faktor sekolah dan faktor masyarakat. Peserta didik yang sedang belajar akan

    mendapat pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar

    anggota keluarga, dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah yang

    mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

    peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, kedisiplinan sekolah,

    pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar

    dan tugas rumah. Sedangkan faktor masyarakat dibedakan menjadi empat, yaitu:

  • kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk

    kegiatan masyarakat.38

    E. Kajian Materi Pembelajaran

    Pada peneitian ini, penulis melakukan penelitian pada tema berbagai

    pekerjaan dan subtema jenis-jenis pekerjaan pada pembelajaran ke 4 yang

    tercantum beberapa KI dan KD pada tema berbagai pekerjaan dan subtema jenis-

    jenis pekerjaan pada pembelajaran ke 4. Adapun Kompetensi Inti (KI) dan

    Kompetensi Dasar (KD) dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel: 2.1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

    3. Memahami pengetahuan factualdengan cara mengamati(mendengar, melihat, membaca)dan menanya berdasarkan rasaingin tahu tentang dirinya, makhlukciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainyadi rumah, sekolah, dan tempatbermain.

    4. Menyajikan pengetahuan factualdalam bahasa yang jelas, sistematisdan logis, kritis dalam karya yangestetis, dalam gerakan yangmencermikan anak sehat, dandalam tindakan yang mencermikanperilaku anak beriman danberakhlak mulia.

    Bahasa Indonesia

    3.3.Menggali informasi dari tekswawancara tentang jenis-jenisusaha dan pekerjaan serta kegiatanekonomi dan koperasi denganbantuan guru dan teman dalambahasa Indonesia lisan dan tulisdengan memilih dan memilahkosakata baku

    4.3.Mengolah dan menyajikan tekswawancara tentang jenis-jenisusaha dan pekerjaan serta kegiatanekonomi dan koperasi secaramandiri dalam bahasa Indonesialisan dan tulis dengan memilih danmemilah kosakata baku

    3. Memahami pengetahuan factualdengan cara mengamati(mendengar, melihat, membaca)dan menanya berdasarkan rasa

    PPKn

    3.2.Memahami hak dan kewajibansebagai warga dalam dalamkehidupan sehari-hari di rumah,sekolah, dan masyarakat.

    ______________38 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya...h. 54-72.

  • ingin tahu tentang dirinya, makhlukciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainyadi rumah, sekolah, dan tempatbermain.

    4. Menyajikan pengetahuan factualdalam bahasa yang jelas, sistematisdan logis, kritis dalam karya yangestetis, dalam gerakan yangmencermikan anak sehat, dandalam tindakan yang mencermikanperilaku anak beriman danberakhlak mulia.

    4.2.Melaksanakan kewajiban sebagaiwarga di lingkungan rumah,sekolah, dan masyarakat

    3. Memahami pengetahuan factualdengan cara mengamati(mendengar, melihat, membaca)dan menanya berdasarkan rasaingin tahu tentang dirinya, makhlukciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda yang dijumpainyadi rumah, sekolah, dan tempatbermain.

    4. Menyajikan pengetahuan factualdalam bahasa yang jelas, sistematisdan logis, kritis dalam karya yangestetis, dalam gerakan yangmencermikan anak sehat, dandalam tindakan yang mencermikanperilaku anak beriman danberakhlak mulia.

    Matematika

    3.9. Memahami luas segitiga,persegipanjang dan persegi

    3.10Menentukan hubungana antara

    satuan dan atribut pengukuran

    termasuk luas dan keliling persegi

    panjang

    4.4 Mengembangkan, dan membuatberbagai pola numeric dan geometris

    Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Buku Guru Kurikulum 2013

    Bahasa Indonesia

    A. Wawancara

    Teks Wawancara

    Desi Anwar : Apa kabar Mbak Susi?

    Susi : Kabar baik, Bu.

    Desi Anwar : Bisakah Anda menceritakan biodata diri Anda?

  • Susi : Nama lengkap saya Lucia Francisca Susi Susanti. Saya lahir

    tanggal 11Pebruari, tahun 1971 di Tasikmalaya.

    Desi Anwar : Prestasi terbaik apa yang pernah Anda raih?

    Susi : Saya mendapatkan medali emas di Olimpiade Barcelona tahun

    1995 dan medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996

    Desi Anwar : Tentunya prestasi Anda ini telah membuat nama Indonesia

    dikenal oleh dunia.

    Susi : Semoga Bu, saya ingin melakukan yang terbaik untuk negara kita.

    Desi Anwar : Baik Mbak Susi, terimakasih atas waktunya.

    Susi Susanti : Sama-sama, Bu.

    Gambar:2.1 Desi Anwar dan Susi Susanti

    Tirukan percakapan yang dilakukan oleh Susi Susanti dan Desi Anwar

    bersama temanmu menggunakan dialog di atas.

    Ayah Udin suka sekali berolahraga bulutangkis. Udin kemudian

    menceritakan kembali wawancara yang ia lihat tadi. Ayah Udin tidak mendengar

    langsung percakapan antara. Desi Anwar dan Susi Susanti. Ia mendengar isi

    wawancaranya dari Udin.

    Tadi seorang wartawan bernama Desi Anwar melakukan wawancara

    dengan Susi Susanti. Wartawan itu menanyakan berbagai hal, seperti biodata diri

    dan prestasi Susi Susanti. Susi berkata bahwa ia lahir tanggal 11 Februari, tahun

    1971 di Tasikmalaya. Susi juga mengatakan bahwa ia mendapatkan medali emas

  • di Olimpiade Barcelona tahun 1995 dan medali perunggu di Olimpiade Atlanta

    1996. Wartawan itu juga berkomentar bahwa prestasi Susi itu telah membuat

    nama Indonesia dikenal oleh dunia.

    Setelah menonton berita olahraga, Udin kemudian melihat acara hiburan

    lainnya di televisi. Ia melihat banyak pekerjaan lain, seperti penyanyi, pelawak,

    pesulap, pemain drama, pemain film, dan pemusik. Mereka semua disebut sebagai

    seniman.

    PPKn

    B. Amati berbagai jenis pekerjaan sebagai seniman di bawah ini!

    Gambar: 2.2 Jenis-jenis profesi pekerjaan

    Matematika

    a. Luas persegi ditutupi oleh persegisatuan

    A B

    CD

    Gambar 2.3 Persegi

  • Berapa banyak persegi satuan yang menutupi persegi di atas. Jadi,

    banyaknya persegi satuan yang menutupi seluruh permukaan persegi dinamakan

    luas persegi. Luas persegi ditentukan melalui tahap berikut:

    a. hitung banyak persegi satuan yang menutupi persegi!

    b. hitung banyak persegi satuan yang menutupi lebar persegi!

    c. hitung banyak persegi satuan yang menutupi panjang dari persegi!

    d. kalikan bilangan yang menyatakan panjang dan lebar dari persegi!

    e. Maka dapat disimpulkan, luas persegi di atas = ( 5 x 5) satuan = 25

    satuan. Jadi luas persegi = s x s

    b. Luas Persegi Panjang

    Ditutupi oleh persegisatuan

    Berapa banyak persegi satuan yang menutupi persegi panjang di atas. Jadi,

    banyaknya persegi satuan yang menutupi seluruh permukaan persegi panjang

    dinamakan luas persegi panjang. Luas persegi panjang ditentukan melalui tahap:

    a. hitung banyak persegi satuan yang menutupi persegi panjang!

    b. hitung banyak persegi satuan yang menutupi lebar persegi panjang!

    c. hitung banyak persegi satuan yang menutupi panjang dari persegi

    panjang

    LebarPanjangA B

    CD

    Gambar 2.4 Persegi panjang

  • d. kalikan bilangan yang menyatakan panjang dan lebar dari persegi

    panjang.

    e. Jadi luas persegi panjang di atas = ( 6 x 4) satuan = 24 satuan

    Jika L= Luas, p = ukuran panjang, dan l = ukuran lebar, maka L= p x l

    c. Membuat Pola Geometris

    Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pola geometris sifatnya

    sama dan berulang-ulang. Untuk membuat pola geometris harus menggunakan

    tahap-tahap berikut:39

    a. Siapkan terlebih dahulu kertas berpetak yang diberikan oleh gurumu.

    b. Gambarlah desain kain dengan menggunakan pola geometris.

    c. Pola giometri yang dibuat tersebut harus sama, karena pola geometris

    sifat sama dan berulang-ulang.

    d. Untuk lebih paham lagi menggambar desain kain pola geometris,

    perhatikan petunjuk di atas.

    ______________39 Muhammad Nuh, Buku Guru dan Buku Siswa, Tema Berbagai Pekerjaan...2014, h.

    105

    Gambar 2.5 Pola Geometris

  • 1. Contoh kain pola geometris

    2. Contoh kain yang bukan pola geometris

    3.

    d. Luas Segitiga

    Untuk menentukan luas segitiga dapat ditentukan dengan menggunakan

    garis tinggi segitiga.

    Gambar 2.8 Pembentuk Segitiga

    Dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa segitiga ABC terbentuk dari

    persegi panjang ABCD yang dibagi menjadi 2 bagian yang sama. Jadi luas

    segitiga adalah setengah dari luas persegi panjang maka diperoleh luas segitiga

    ABC

    Gambar 2.9 Segitiga ABC

    Dalam segitiga tidak ada ukuran panjang dan lebar sisi bawah disebut alas

    (a) dan sisi tegak disebut tinggi (t). Sehingga luas segitiga dirumuskan40

    ______________40 Burhan Mustaqim, et.al., Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV, h. 109-

    113.

    Gambar 2.6 Pola Geometris

    Gambar 2.7 Pola Geometris

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian (action research)

    yang dilakukan oleh guru di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain

    (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan

    secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki dan

    meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu

    tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.41

    Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memecahkan

    permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru

    dalam kegiatan pengembangan profesinya. Untuk mewujudkan hal tersebut,

    terdapat empat aspek pokok yang merupakan unsur untuk membentuk sebuah

    siklus.42

    Empat aspek dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu :

    1. Perencanaan, yaitu merumusan masalah, menentukan tujuan, dan

    metode penelitian serta membuat rencana tindakan.

    2. Tindakan, yaitu tindakan yang dilakukan sebagai upaya perubahan yang

    dilakukan.

    ______________41 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Grafindo Persada

    2008), h.44.

    42 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.20.

  • 3. Obsevasi, yaitu kegiatan pengumpulan data yang berupa proses

    perubahan data yang berupa proses perubahan kinerja Proses Belajar

    Mengajar (PBM).

    4. Refleksi, yaitu mengingat dan merenungkan suatu yang dilakukan.43

    Adapun langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas dapat

    disajikan dalam bentuk siklus berikut :

    Gambar 3.1 siklus penelitian tindakan kelas 44

    B. Subjek Penelitian

    Dikarenakan penelitian ini bersifat tindakan kelas (action research), maka

    tidak perlu adanya populasi dan sampel. Hanya cukup ditentukan subjek

    penelitian yang dilakukan pada suatu kelas sebagai kelas perlakuan. Adapun______________

    43 Kunandar, Langkah Mudah...h.70.

    44 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Jogjakarta: DIVA Press, 2010), h. 50

    Siklus I PelaksanaanRefleksi

    Observasi

    Perencanaan

    Siklus II

    Observasi

    Perencanaan

    Perencanaan

    Dst..

    PelaksanaanRefleksi

  • subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIN 20 Aceh Besar dengan

    jumlah siswa 38 orang. Alasan memilih kelas tersebut karena masih rendahnya

    hasil belajar siswa.

    C. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian merupakan salah satu perangkat yang digunakan

    untuk mencari data dalam suatu penelitian. Adapun untuk mempermudah dalam

    pengumpulan data dan analisis data, maka dalam penelitian ini penulis

    menggunakan instrumen berupa:

    1. Lembar Observasi Guru

    Obsevasi yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung

    terhadap objek yang akan diteliti. Lembar observasi yang digunakan adalah

    lembar observasi aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model

    pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga selama proses belajar

    mengajar. Lembar observasi guru ini tertdiri dari beberapa penilaian yaitu dalam

    bentuk pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dan diberi skor dengan

    rentang nilai 1 sampai 4.

    2. Lembar Observasi Siswa

    Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa

    selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Problem

    Solving berbantuan alat peraga. Pengamatan dilakukan sejak dimulai sampai

    berakhirnya proses pembelajaran.

  • 3. Soal Tes

    Soal tes yang digunakan berbentuk essay sebanyak 4 atau 5 soal yang

    terdiri dari soal pre-test dan post-test yang berkaitan dengan indikator yang

    ditetapkan pada RPP.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

    mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan. Adapun teknik

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Observasi Guru

    Observasi guru adalah kegiatan untuk melihat proses pembelajaran di

    dalam kelas dan diperlukan untuk melakukan klarifikasi terhadap perangkat

    pembelajaran yang telah dibuat apakah sesuai atau tidak. Observasi ini dilakukan

    pada saat pembelajaran tindakan diberikan 2 kali pertemuan (tatap muka). Dalam

    observasi guru peneliti dibantu oleh guru atau wali kelas IV.

    2. Observasi Siswa

    Lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi

    difokoskan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi menggunakan

    lembar observasi yang didalamnya telah dicantumkan aspek-aspek kegiatan yang

    akan dinilai dimana penilaiannya dilakukan dengan memberikan tanda centang

    pada kolom-kolom yang telah disediakan. Observasi dilakukan dengan meminta

    bantuan dari teman sejawat dari prodi PGMI yaitu Masliza saat melakukan

    penelitian di sekolah tersebut.

  • 3. Tes

    Tes merupakan teknisi penelitian untuk mengukur prilaku atau kinerja

    seseorang. Tes dalam penelitian ini berfungsi untuk mengukur aktifitas dan hasil

    belajar siswa. Tes yang digunakan meliputi pret-test dan post-test, pret-test

    dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model

    pembelajaran Problem Solving dengan alat peraga yang bertujuan untuk

    mengetahui kemampuan dasar siswa, sedangkan post-test dilakukan setelah proses

    belajar mengajar berlangsung dan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

    E. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu

    penelitian, karena pada tahap ini hasil penelitian dapat dirumuskan setelah semua

    data terkumpul. Adapun teknik analisis data untuk masing-masing data dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Analisis Kemampuan Guru dan Aktivitas Siswa

    Data kemampuan guru dan aktivitas siswa diperoleh dari lembar

    pengamatan yang diisi selama proses pembelajaran berlangsung. Data aktifitas ini

    berguna untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dan aktivitas siswa dalam

    pembelajaran yang diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran

    Problem Solving dengan alat peraga, kemudian data dianalisis dengan

    menggunakan rumus persentase kemudian dideskripsikan sesuai dengan tujuan

    penelitian. Rumus tersebut adalah:

  • P = x 100%

    Keterangan:

    P = Angka persentaseF = Frekuensi aktifitas guru dan siswa yang munculN = Jumlah aktifitas seluruhnya.45

    Tabel 3.1 Kategori Kriteria Penilaian Hasil Pengamatan Kemampuan Gurudan Aktivitas Siswa

    No Nilai % Kategori Penilaian

    1 80-100 Baik Sekali2 60-79 Baik3 40-59 Cukup4 30-39 Kurang

    2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa

    Data yang diperoleh dari hasil tes dianalisis dengan menggunakan analisis

    statistik infirensial. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil

    belajar siswa pada tema berbagai macam pekerjaan dan subtema jenis-jenis

    pekerjaan dengan menggunakan model pembelajaran problem solving. Data hasil

    belajar siswa tersebut selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan rumus rata-

    rata sebagai berikut.

    X = ∑ ᵢKeterangan:

    X : Mean∑Xᵢ : Jumlah tiap data: Jumlah data46

    ______________45 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 200),

    h.43.46 Riduwan, Dasar-Dasar Statistik..., hal. 102

  • Jika nilai yang diperoleh siswa mencapai nilai KKM yaitu 70, maka

    dinyatakan tuntas secara perorangan (ketuntasan individu) dan apabila suatu kelas

    dikatakan tuntas (ketuntasan klasikal) jika kelas tersebut mencapai 80 dinyatakan

    tuntas.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    F. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1. Sejarah Berdirinya MIN 20 Aceh Besar

    MIN 20 adalah salah satu madrasah Negeri yang berada dibawah

    Departemen Pendidkan Agama Aceh Besar yang beralamat di jalan Tgk Glee

    Iniem Tungkob Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. MIN 20 Aceh

    Besar resmi didirikan pada tahun 1959 dengan izin dari Dinas pendidikan Aceh

    Besar. Sekolah ini diprakarsai oleh H. Syamaun Ali sebagai pencetus berdirinya

    MIN 20 Aceh Besar. Sekarang ini MIN 20 Aceh Besar dikepalai oleh ibu

    Naswati, S.Ag. MIN 20 ini sudah sangat terkenal didalam masyarakat dan

    sekarang merupakan salah satu sekolah terpadu di Tungkob.

    2. Sarana dan Prasarana

    Berdasarkan data sekolah MIN 20 Aceh Besar memiliki sarana dan

    prasarana fisik sekolah yang memadai, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

    tabel berikut:

    Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana MIN 20 Aceh BesarNo Nama Fasilitas Jumlah1 Ruang UKS 12 Ruang Kelas 233 Ruang Guru 14 Ruang TU 15 Ruang Praktek Komputer 16 Ruang Kepala Sekolah 17 Ruang Wakil Kepala Sekolah 18 Ruang Perpustakaan 1

    9 Ruang Ketrampilan 110 Ruang Koperasi 1

  • 11 Gudang 312 Kamar Mandi/WC Guru 2

    13 Kamar Mandi/WC Murid 8Jumlah 45

    Sumber: Dokumentasi MIN 20 Aceh Besar

    Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa fasilitas yang tersedia MIN 20 Aceh

    Besar sudah memadai untuk proses belajar mengajar.

    3. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi MIN 20 Aceh Besar

    Tenaga pengajar merupakan unsur yang paling penting dalam proses

    belajar mengajar selain siswa dan sarana untuk dapat berjalannya proses

    pembelajaran dengan baik. MIN 20 memiliki sejumlah tenaga pengajar dan tenaga

    administrasi dengan rincian sebagai berikut:

    Tabel 4.2. Keadaan Guru/Pegawai MIN 20 Aceh BesarNo Jabatan Jumlah1 Guru Tetap 64 Orang2 Pegawai Tetap 1 Orang3 Pegawai Tidak Tetap 3 orang4 Penjaga Madrasah 1 Orang5 Persuruh Madrasah 1 Orang6 Satpam Madrasah 1 Orang

    Jumlah 71 OrangSumber: Dokumentasi MIN 20 Aceh Besar

    4. Keadaan Siswa MIN 20 Aceh Besar

    Jumlah Siswa ini adalah 954 orang yang terdiri dari 468 siswa dan 486

    siswi.

    Tabel 4.3 Keadaan Siswa MIN 20 Aceh Besar Tahun Ajaran 2016-2017No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah1 I 110 88 1982 II 101 115 2163 III 50 32 824 IV 81 94 1755 V 60 88 148

  • 6 VI 66 69 135Jumlah 468 486 954

    Sumber: Dokumentasi MIN 20 Aceh Besar Tahun 2017

    G. Hasil Penelitian

    Penelitian yang dilaksanakan di MIN 20 Aceh Besar dilakukan selama dua

    hari yaitu tanggal 10 Oktober dan 13 Oktober 2017. Pada hari pertama melakukan

    penelitian, penelitian tidak langsung melakukan pembelajaran, akan tetapi peneliti

    memberikan soal pre-test kepada siswa yaitu pada tema berbagai macam

    pekerjaan dan subtema jenis-jenis pekerjaanku pada pembelajaran ke 2. Jumlah

    siswa kelas IV adalah 38 siswa. Pre-test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan

    awal siswa. Adapun hasil pre-test dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:

    Tabel 4.4. Skor Hasil Tes Awal Siswa (Pret-Test)No Nama Siswa Nilai Kriteria1 X1 70 Tuntas2 X2 20 Tidak Tuntas3 X3 80 Tuntas4 X4 70 Tuntas5 X5 10 Tidak Tuntas6 X6 50 Tidak Tuntas7 X7 40 Tidak Tuntas8 X8 35 Tidak Tuntas9 X9 55 Tidak Tuntas10 X10 80 Tuntas11 X11 70 Tuntas12 X12 75 Tuntas13 X13 35 Tidak Tuntas14 X14 10 Tidak Tuntas15 X15 50 Tidak Tuntas16 X16 40 Tidak Tuntas17 X17 30 Tidak Tuntas18 X18 80 Tuntas19 X19 70 Tuntas20 X20 50 Tidak Tuntas21 X21 70 Tuntas22 X22 45 Tidak Tuntas

  • 23 X23 35 Tidak Tuntas24 X24 50 Tidak Tuntas25 X25 45 Tidak Tuntas26 X26 30 Tidak Tuntas27 X27 50 Tidak Tuntas28 X28 15 Tidak Tuntas29 X29 15 Tidak Tuntas30 X30 55 Tidak Tuntas31 X31 75 Tuntas32 X32 50 Tidak Tuntas33 X33 75 Tuntas34 X34 70 Tuntas35 X35 70 Tuntas36 X36 15 Tidak Tuntas37 X37 75 Tuntas38 X38 50 Tidak Tuntas

    Jumlah Nilai 1875Rata-Rata 49,34

    Sumber: Hasil Penelitian di MIN 20 Aceh Besar 2017

    X =∑ ᵢ

    =

    = 49,34

    Berdasarkan Tabel 4.4 di atas menunjukkan jumlah siswa yang mencapai

    ketuntasan belajar secara klasikal sebanyak 14 orang siswa, sedangkan 24 orang

    siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Nilai KKM yang diharapkan untuk

    kelas IV di MIN Tungkob Aceh Besar adalah 70. Artinya siswa dianggap tuntas

    jika perolehan nilai minimal 70 (ketuntasan secara individu), dan suatu kelas

    dikatakan tuntas apabila 80 siswa tuntas (ketuntasan secara klasikal). Jadi dapat

    disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa pada tes awal yaitu (49,34), belum

    mencapai ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk tes awal.

  • Adapun penelitian ini dilaksanakan 2 siklus yaitu pada tanggal 10 Oktober

    2017 dan sklus II dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2017. Adapun uraian

    pelaksanaan setiap siklusnya adalah sebegai brikut:

    1. Siklus I

    Kegiatan yang dilakukan pada siklus I meliputi tahap perencanaan,

    pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

    a. Tahap Perencanaan

    Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal yaitu, Perencanaan

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan mengaju pada silabus dan KI, KD.

    Selain itu, peneliti juga menyiapkan alat peraga sederhana dan bahan

    pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran baik RPP, seperti Lembar

    Kerja Siswa (LKS), instrumen tes (tes awal dan tes akhir), lembar observasi

    aktivitas guru dan aktivitas siswa yang semua dapat dilihat pada lampiran.

    b. Tahap Pelaksanaan

    Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin

    tanggal 10 Oktober 2017. Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan-

    tindakan yaitu:

    Kegiatan pembelajaran pada tahap ini (kegiatan awal) adalah guru

    memulai pelajaran dengan memberikan salam dan mengajak siswa membacakan

    do’a sebelum belajar, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa. Sebelum

    mengikuti pembelajaran guru memberikan soal pre-test kepada setiap siswa dalam

    bentuk soal essay sebanyak 4-5 soal. Apersepsi, guru mengulang kembali materi

    yang sudah dipelajari serta mengaitkan materi ajar dengan pengalaman awal siswa

  • dan kontekstual. Guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti proses

    pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memberikan cakupan materi dan

    menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa yaitu pada

    tema jenis-jenis pekerjaan subtema berbagai pekerjaan.

    Kegiatan selanjutnya yaitu tahap inti. Pada tahap ini, guru membagi siswa

    ke dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang. Setelah itu, guru

    memberikan materi kepada siswa ditugaskan untuk membaca masalah dan untuk

    menemukan masalah tersebut kemudian direncanakan apa yang akan dilakukan

    tentang percakapan antara wartawan dan Susi Susanti, pastikan siswa memahami

    isi bacaan dan selanjutnya siswa mengamati gambar berbagai pekerjaan sebagai

    seniman kemudian siswa diminta untuk menemukan rumus luas persegi, persegi

    panjang dan segitiga.

    Selanjutnya guru akan melanjutkan permainan sebagai cara untuk

    menemukan masalah, siswa diminta secara berpasangan melakukan percakapan

    antara wartawan dan Susi Susanti, selanjutnya siswa mengamati foto pekerjaan:

    pemadam kebakaran, dokter, dan penjaga rel kereta api, siswa menuliskan nama

    pekerjaan dan tugas masing-masing pekerjaan tersebut. Selanjutnya siswa

    memperagakan alat peraga untuk menemukan rumus luas persegi, persegi panjang

    dan segitiga dan guru akan mengarahkan siswa dalam menemukan kalimat

    langsung dan tidak langsung tentang percakapan antara wartawan dan Susi

    Susanti, selanjutnya siswa menuliskan nama pekerjaan dan tugas masing-masing

    pekerjaan tersebut tentang foto pekerjaan: pemadam kebakaran, dokter, dan

    penjaga rel kereta api, kemudian siswa ditugaskan dalam menggunakan alat

  • peraga dalam memecahkan masalah menemukan rumus luas persegi, persegi

    panjang dan segitiga. Dan kemudian selanjutnya siswa berdiskusi kelompok

    mengenai strategi pemecahan masalah agar dapat diselesaikan tentang

    percakapan antara wartawan dan Susi Susanti, kemudian siswa mengamati

    gambar berbagai pekerjaan sebagai seniman, selajutnya menggunakan alat peraga

    untuk menemukan rumus luas persegi, persegi panjang dan segitiga.

    Kegiatan pada tahap penutup adalah guru bersama siswa membuat

    kesimpulan hasil belajar selama proses pembelajaran dan melakukan

    penilaian/evaluasi hasil belajaran siswa dengan memberikan soal post-test guna

    mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi yang telah diajarkan,

    selanjutnya mengajak siswa berdo’a bersama untuk mengakiri pembelajaran.

    c. Observasi

    1. Observasi Aktivitas Guru

    Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam penggunaan model

    pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga dinyatakan dengan

    presentase. Pengamatan terhadap kemampuan guru menggunakan instrumen yang

    berupa lembar observasi yang dilakukan oleh satu orang pengamat. Kemampuan

    guru diamati oleh seorang guru bidang studi yaitu Ibu Rostina, S.Pd. Data hasil

    aktivitas kemampuan guru pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.5.

  • Tabel 4.5. Lembar Aktivitas Guru Mengelola Pembelajaran dengan ModelPembelajara Problem Solving Berbantuan Alat Peraga padaSiklus I

    No Aspek Yang Diamati SkorPenilaian

    Kategori

    1 Pendahuluana. Guru memberi salam dan tegur sapa dan

    berdoa bersama.b. Guru mengecek kehadiran siswa dan

    mengkondisikan kelas cara duduk yangbaik.

    c. Guru memberikan tes awal (pre-test)terkait materi pelajaran yang berupa soalEssay

    3

    4

    3

    Baik

    Baik Sekali

    Baik

    Apersepsid. Guru mengulang kembali materi yang

    sudah dipelajari serta mengaitkan materiajar dengan pengalaman awal siswa.

    e. Guru memotivasi siswa agar semangatdalam mengikuti proses pembelajaranyang akan dilaksanakan.

    2

    3

    Cukup

    Baik

    2 Kegiatan Intia. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-

    kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang,dan dalam setiap kelompok seseorangditunjuk menjadi ketua kelompok

    3 Baik

    b. Guru memberikan materi kepada siswaditugaskan untuk membaca masalah danuntuk menemukan masalah tersebutkemudian direncanakan apa yang akandilakukan tentang percakapan antarawartawan dan Susi Susanti, pastikan siswamemahami isi bacaan dan selanjutnyasiswa mengamati gambar berbagaipekerjaan sebagai seniman kemudiansiswa diminta untuk menemukan rumusluas persegi, persegi panjang dan segitiga

    3 Baik

    c. Selanjutnya guru akan melanjutkanpermainan sebagai cara untuk menemukanmasalah, siswa diminta secaraberpasangan melakukan percakapan antarawartawan dan Susi Susanti, selanjutnyasiswa mengamati foto pekerjaan:pemadam kebakaran, dokter, dan penjagarel kereta api, siswa menuliskan namapekerjaan dan tugas masing-masing

    2 Cukup

  • pekerjaan tersebut. Selanjutnya siswamemperagakan alat peraga untukmenemukan rumus luas persegi, persegipanjang dan segitiga.

    d. Guru mengarahkan siswa dalammenemukan kalimat langsung dan tidaklangsung tentang percakapan antarawartawan dan Susi Susanti, selanjutnyasiswa menuliskan nama pekerjaan dantugas masing-masing pekerjaan tersebuttentang foto pekerjaan: pemadamkebakaran, dokter, dan penjaga rel keretaapi, kemudian siswa ditugaskan dalammenggunakan alat peraga dalammemecahkan masalah menemukan rumusluas persegi, persegi panjang dan segitiga.

    2 Cukup

    e. Selanjutnya siswa berdiskusi kelompokmengenai strategi pemecahan masalahagar dapat diselesaikan tentangpercakapan antara wartawan dan SusiSusanti, kemudian siswa mengamatigam