bab ii tinjauan pustaka 2.1. pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/bab ii_linda...

13
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran Biologi Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata “bios” yang berarti kehidupan dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari prihal kehidupan.serta proses kehidupan. Menurut Dwidjoseputro (1973), biologi sebagai ilmu pengetahuan merupakan suatu disiplin tersendiri yang pendekatannya menggunakan suatu metode, yaitu metode ilmiah. Untuk itu, pada pelaksanaan pembelajaran biologi siswa diarahkan untuk melakuakan kegiatan eksperimen dan observasi. Biologi pada dasarnya memiliki karakteristik keilmuan yang spesifik dan berbeda dengan lainnya sehingga dalam mempelajari biologi tidak hanya mengajarkan materi atau hafalan biologi saja kepada siswa, namun siswa harus diajak mempelajari biologi menutut cara berpikirnya. Pembelajaran biologi setidaknya meliputi empat hal, yaitu: produk, proses, sikap dan teknologi. Menurut Saptono et al. (2013), pembelajaran biologi memiliki peranan yang sangat penting dalam melatih pemahaman, kemampuan penalaran (reasoning), aplikasi konsep, berpikir analitik, serta memberi wawasan kepada siswa tentang fenomena kehidupan. Oleh karena itu, hasil pembelajaran biologi bukan hanya pengetahuan, melainkan juga sikap ilmiah dan bernalar ilmiah yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik materinya. Dengan pembelajaran biologi diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Upload: dinhthuan

Post on 05-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembelajaran Biologi

Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata “bios” yang berarti

kehidupan dan “logos” yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu

pengetahuan yang mempelajari prihal kehidupan.serta proses kehidupan. Menurut

Dwidjoseputro (1973), biologi sebagai ilmu pengetahuan merupakan suatu

disiplin tersendiri yang pendekatannya menggunakan suatu metode, yaitu metode

ilmiah. Untuk itu, pada pelaksanaan pembelajaran biologi siswa diarahkan untuk

melakuakan kegiatan eksperimen dan observasi. Biologi pada dasarnya memiliki

karakteristik keilmuan yang spesifik dan berbeda dengan lainnya sehingga dalam

mempelajari biologi tidak hanya mengajarkan materi atau hafalan biologi saja

kepada siswa, namun siswa harus diajak mempelajari biologi menutut cara

berpikirnya.

Pembelajaran biologi setidaknya meliputi empat hal, yaitu: produk, proses,

sikap dan teknologi. Menurut Saptono et al. (2013), pembelajaran biologi

memiliki peranan yang sangat penting dalam melatih pemahaman, kemampuan

penalaran (reasoning), aplikasi konsep, berpikir analitik, serta memberi wawasan

kepada siswa tentang fenomena kehidupan. Oleh karena itu, hasil pembelajaran

biologi bukan hanya pengetahuan, melainkan juga sikap ilmiah dan bernalar

ilmiah yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik materinya. Dengan

pembelajaran biologi diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

10

mengembangkan keberbagai aspek pembelajaran (kognitif, afektif, dan

psikomotor ).

2.2. Aktivitas Belajar

2.2.1. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran merupakan

faktor penunjang keberhasilan dalam belajar. Menurut Djamarah (2008), aktivitas

adalah kegiatan atau keaktifan. Jadi kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun

non-fisik yang dilakukan merupakan suatu aktivitas. Aktivitas siswa selama

proses pembelajaran merupakan indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

Menurut Anurrahman (2010), belajar adalah suatu proses yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi

dengan lingkungannya. Dengan demikian belajar merupakan aktivitas atau suatu

proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki

perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian.

Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan aktivitas belajar

adalah serangkaian kegiatan baik fisik maupun non-fisik yang dilakukan oleh

siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan

lingkungannya. Menurut Pratiwi et al (2014), aktivitas belajar merupakan segala

bentuk kegiatan siswa baik menatal dan emosional dalam proses mencapai tujuan

belajar yang diharapkan, sehingga berdampak ke arah yang lebih maju. Aktivitas

belajar siswa merupakan syarat penting dalam mengembangkan kemampuan

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

11

berpikir kritis dan kreatif, kemampuan terseput perlu dilatihkan dalam proses

pembelajaran. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai tanpa diimbangi dengan

aktivitas belajar. Aktivitas belajar siswa dapat dilihat ketika mayoritas siswa

beraktivitas, aktivitas disini diartikan bahwa siswa berperan aktif dalam kegiatan

pembelajaran dan siswa mampu mengerjakan tugasnya dengan baik.

Menurut Suryosubroto (2009), keaktifan siswa dalam pembelajaran tampak

dalam kegiatan:

1) Berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan.

2) Mempelajari, memahami, dan menemukan sendiri bagaiman memperoleh

situasi pengetahuan.

3) Merasakan sendiri bagaiman tugas-tugas yang diberikan oleh guru

kepadanya.

4) Belajar dalam kelompok.

5) Mencoba sendiri konsep-konsep tertentu.

6) Mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai

secara lisan atau penmpilan.

2.2.2. Prinsip Aktivitas Belajar

Menurut Sumiyati & Asra (2009), prinsip-prinsip belajar yang menekankan

pada aktivitas siswa antara lain:

1) Belajar dapat terjadi dengan proses mengalami

2) Belajar merupakan transaksi aktif

3) Belajar secara aktif memerlukan kegiatan yang bersifat vital, sehingga dapat

berupaya mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan pribadinya

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

12

4) Belajar terjadi melalui proses mengatasi hambatan sehingga mencapai

pemecahan atau tujuan

5) Hanya dengan melalui penyodoran masalah memungkinkan diaktifkannya

motivasi dan upaya, sehingga siswa berpengalaman dengan kegiatan yang

bertujuan.

2.2.3. Macam-Macam Aktivitas Belajar

Menurut Sadiman (2011), menyebutkan bahwa aktivitas belajar yang

dilakukan siswa dapat dikelompokan menjadi delapan yakni:

1) Aktivitas visual (visual activities), yang termasuk di dalamnya misalnya,

membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang

lain.

2) Aktivitas lisan (oral activities), seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi

intrupsi.

3) Aktivitas mendengarkan (listening activities), sebagai contoh mendengarkan:

uraian, percakapan, diskusi, music, pidato.

4) Aktivitas menulis (writing activities), seperti menulis cerita, karangan,

laporan, angket, menyalin.

5) Aktivitas menggambar (drawing activities), misalnya: menggambar,

membuat grafik, peta, diagram.

6) Aktivitas motorik (motor activities), yang termasuk di dalamnya antara lain:

melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, beternak.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

13

7) Aktivitas mental (mental activities), sebagai contoh misalnya: menanggapi,

mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil

keputusan.

8) Aktivitas emosional (emotional activities), seperti misalnya, menaruh minat,

merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

2.3. Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

Pada mulanya model pembelajaran Kreatif-Produktif dirancang untuk

pembelajaran apresiasi sastra yang kemudian dengan berbagai modifikasi dan

perkembangan model ini disebut dengan pembelajaran Kreatif-Produktif. Menurut

Suryosubroto (2009), model pembelajaran Kreatif-Produktif merupakan model

yang dikembangkan mengacu kepada beberapa pendekatan yang diasumsikan

mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pendekatan tersebut antar

lain belajar aktif dan kreatif (CBSA) yang dikenal juga dengan strategi inkuiri,

strategi konstruktif, serta pembelajaran kolaboratif. Model Pembelajaran ini

diharapkan dapat menantang para siswa untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif

sebagai pencerminan pemahaman terhadap masalah atau topik yang dikaji.

Kreativitas terkait langsung dengan produktivitas dan merupakan bagian

esensial dalam pemecahan masalah (Wena, 2011). Untuk membentuk watak

kreatif dan produktif, maka pembelajaran perlu melatih menemukan masalah.

Pada proses penemuan masalah ini, siswa dapat melakukan eksplorasi fakta,

mengidentifikasi pola-pola atas hubungan antar situasi yang tidak terkait secara

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

14

jelas, serta dapat menggunakan pertimbangan yang kreatif dan mewujudkan

dalam sebuah karya yang produktif.

2.3.2. Karakteristik Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

Model pembelajaran kreatif-produktif memiliki beberapa karakteristik yang

membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Menurut Suryosubroto (2009),

karakteristik tersebut antara lain:

1) Keterlibatan siswa secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran.

keterlibatan ini difasilitasi melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk

melakukan eksplorasi dari konsep bidang ilmu yang sedang dikaji serta

menafsirkan hasil eksplorasi tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk

menjelajahi berbagai sumber yang relevan dengan topik/ konsep masalah

yang sedang dikaji. Eksplorasi ini akan meningkatkan siswa melakukan

interaksi dengan lingkungan dan pengalamannya sendiri, sebagai media untuk

mengkonstuksi pengetahuan.

2) Siswa didorong untuk menemukan / mengkonstruksi sendiri konsep yang

sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti

observasi, diskusi, atau percobaan. Dengan cara ini, konsep tidak ditransfer

oleh guru kepada siswa, tetapi dibenuk sendiri oleh siswa berdasrkan

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang terjadi ketika melakukan

eksplorasi serta interpretasi. Dengan kata lain, siswa didorong untuk

memberikan makna dari pengalamannya terhadap fenomena yang dikaji

menjadi meningkat. Disamping itu, siswa didorong untuk memunculkan

berbagai sudut pandang terhadap topik/ konsep /masalah yang sama, dan

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

15

untuk mempertahankan sudut pandangnya dengan menggunakan argumentasi

yang relevan. Hal-hal ini merupakan salah satu realisasi hakikat

konstruktivitas dalam pembelajaran.

3) Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas

bersama. Kesempatan ini diberikan melalui kegiatan eksplorasi, interpretasi,

dan rekreasi. Disamping itu, siswa juga mendapat kesempatan untuk

membantu temannya dalam menyelesaikan suatu tugas. Kebersamaan, baik

dalam eksplorasi, interpretasi, serta rekreasi dan pemajangan hasil merupakan

arena interaksi yang memperkaya pengalaman.

4) Pada dasarnya, untuk menjadi kreatif, seseorang harus bekerja keras,

berdedikasi tinggi, antusias, serta percaya diri. Dalam konteks pembelajaran,

kreativitas dapat ditumbuhkan dengan menciptakan suasana kelas yang

memungkinkan siswa dan guru merasa bebas mengkaji dan mengeksplorasi

topik-topik kurikulum. Guru mengajukan pertanyaan yang membuat siswa

berpikir keras, kemudian mengejar pendapat siswa tentang ide-ide besar dari

berbagai perspektif. Guru juga mendorong siswa untuk menunjukan/

mendemonstrsaikan pemahamannya tentang topik-topik penting dalam

kurikulum menurut caranya sendiri

Dengan mengacu pada karakteristik tersebut, model pembelajaran kreatif

dan produktif diasumsikan mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan

berbagai kegiatan, sehingga mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas-

tugasnnya secara kreatif. Dengan karakteristik seperti itu, model pembelajaran ini

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

16

dapat diterapkan dalam berbagai bidang studi, baik untuk topik-topik yang bersifat

abstrak maupun yang bersifat konkret.

2.3.3. Tahapan Model Pembelajaran Kreatif-Produktif

Model pembelajaran Kreatif-Produktif memiliki beberapa tahapan dalam

pelaksanaannya, dimana setiap tahapan tersebut siswa dapat terlibat secara aktif

baik intelektual maupun emosional. Menurut Suryosubroto (2009) dan Wena

(2011), tahapan model pembelajaran kreatif-produktif adalah sebagai berikut:

1) Orientasi

Tahap ini diawali dengan orientasi untuk menyepakati tugas dan langkah

pembelajaran. Dalam hal ini guru mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu,

langkah-langkah pembelajaran, hasil akhir yang diharapkan dari siswa, serta

penilaian yang diterapkan. Pada kesempatan ini siswa diberi kesempatan

untuk mengungkapkan pendapat tentang langkah/cara kerja serta hasil akhir

yang diharapkan dan penilaian. Dalam tahap ini terjadi negosiasi antara siswa

dan guru tentang aspek-aspek tersebut, namun pada akhirnya diharapkan

terjadi kesepakatan antara guru dan siswa.

2) Eksplorasi

Dalam tahap ini, siswa melakukan eksplorasi terhadap masalah/ konsep yang

dikaji. Eksplorasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca,

melakukan observasi, wawancara, melakukan percobaan, browsing lewat

internet, dan sebagainya. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual

maupun kelompok. Waktu untuk eksplorasi disesuaikan dengan luasnya

cakupan bidang / bahasan yang akan dibahas. Agar eksplorasi terarah guru

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

17

harus membuat panduan singkat, yang memuat tujuan, waktu, materi, cara

kerja serta hasil akhir yang diharapkan.

3) Interpretasi

Dalam tahap ini hasil eksplorasi diinterpretasikan melalui kegiatan analisis,

diskusi, tanya jawab, atau bahkan percobaan kembali, jika memang hal itu

diperlukan. Tahap interpretasi sangat penting dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran karena dalam tahap interpretasi siswa didorong untuk berpikir

tingkat tinggi (analisis,sintesis, dan evaluasi) sehingga terbiasa dalam

memecahkan masalah meninjau dari berbagai aspek. Interpretasi sebaiknya

dilakukan pada jam tatap muka, meskipun persiapannya dilakukan siswa di

luar jam tatap muka. Jika eksplorasi dilakukan oleh kelompok, setiap

kelompok selanjutnya diharuskan menyajikan hasil pemahamannya di depan

kelas dengan cara masing-masing, diikuti tanggapan siswa lain. Pada akhir

tahap ini diharapkan semua siswa sudah memahami konsep/ topik/ masalah

yang dikaji.

4) Re-kreasi

Dalam tahap ini siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu/topik/masalash

yang sedang dikaji menurut kreasinya masing-masing. Re-kreasi dapat

dilakukan secara individual maupun kelompok sesuai dengan pilihan siswa.

Hasil re-kreasi merupakan produk kreatif sehingga dapat dipresentasikan,

dipajang, atau ditindak lanjuti.

5) Evaluasi

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

18

Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran.

selama pembelajaran evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap dan

kemampuan berpikir siswa. Hal-hal yang dinilai selama proses pembelajaran

adalah kesungguhan mengerjakan tugas, hasil eksplorasi, kemampuan

berpikir hasil eksplorasi, kemampuan berpikir kritis dan logis dalam

memberikan pandangan/ argumentasi, kemampuan untuk bekerja sama dan

memikul tanggung jawab bersama. Sedangkan evaluasi pada akhir

pembelajarn adalah evaluasi terhadap produk kreatif yang dihasilkan siswa.

Kriteria penilaian dapat disepakati bersama pada waktu orientasi.

Menurut Wena (2011), secara personal kegiatan guru dan siswa selama

proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.3.3. Tabel Personal Kegiatan Guru dan Siswa

No. Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Orientasi Mengkomunikasikan

tujuan, materi, waktu,

langkah-langkah

pembelajaran, hasil yang

diharapkan dan

penilaian.

Menanggapi/

mendiskusikan langkah-

langkah pembelajaran,

hasil yang diharapkan

dan penilaian.

2. Eksplorasi Fasilitator, motivator,

mengarahkan dan

memberi bimbingan

belajar.

Membaca, melakukan

observasi, wawancara,

melakukan percobaan,

browsing lewat internet,

dan sebagainnya.

3. Interpretasi Membimbing, fasilitator,

mengarahkan.

Analisis, diskusi, tanya

jawab, atau berupa

percobaan kembali.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

19

4. Re-kreasi Membimbing,

mengarahkan, memberi

dorongan,

menumbuhkembangkan

daya cipta.

Mengambil kesimpulan,

menghasilkan sesuatu,

produk yang baru.

5. Evaluasi Melakukan evaluasi,

memberi balikan

Mendiskusikan hasil

evaluasi.

Sedangkan, secara grafis model pembelajaran kreatif-produktif dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gabar 2.3.3. Grafis model pembelajaran kreatif-produktif (Wena, 2011)

2.4. Hasil Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Yennita et al. (2009), tentang penerapan

strategi Kreatif-Produktif untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas X

MAN 1 Pekanbaru pada aspek keterampilan psikomotor dan sosial. Hasilnya

PRINSIP DASAR

Keterlibatan siswa

secara intelektual dan

emosional dalam

pembelajaran.

Siswa didorong

mengkonstruksi

konsep/teori dengan

berbagai cara

Memberi kesempatan

siswa untuk

bertanggung jawab

menyelesaikan tugas

Untuk menjadi kreatif

seseorang harus bekerja

keras, berdedikasi

tinggi serta percaya diri.

Orientasi

Re-kreasi

Interpretasi

Eksplorasi

E

V

A

L

U

A

S

I

PROSEDUR

PEMBELAJARAN

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

20

menunjukan bahwa model pembelajaran ini efektif dengan kategori tinggi pada

aspek keterampilan social. Kemudian penelitian yang dilakukan Nurfitri et al.

(2013), tentang penerapan model pembelajaran Kreatif-Produktif dalam

pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA terbukti mampu

meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu penelitian lain yang dilakukan Oya & Asri (2014), tentang

peningkatan motivasi dan hasil belajar bahasa Indonesia menggunakan model

pembelajaran Kreatif-Produktif . Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui

bahwa model pembelajaran kreatif-produktif mampu meningkatkan motivasi dan

hasil belajar bahasa Indonesia. Serta penelitian yang dilakukan oleh Sahrin, et al.

(2015) tentang pengaruh penerapan LKS berbasis model pembelajaran Kreatif-

Produktif terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 1 Ranah Batahan.

Model pembelajaran Kreatif-Produktif sebagai salah satu model

pembelajaran yang diasumsikan mampu untuk memecahkan masalah dalam

pembelajaran yang belum banyak digunakan pada mata pelajaran biologi. Untuk

itu, diperlukan upaya peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran

biologi di SMA/ MA.

2.5. Kerangka Berpikir

Permasalahan pada pembelajaran biologi salah satunya adalah rendahnya

aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, hal ini terjadi karena guru

masih menekankan tuntas materi sehingga aktivitas belajar siswa belum

mendapatkan porsi yang seimbang. Oleh karena itu, kompetensi yang diharapkan

dalam proses pembelajaran scientific belum tercapai.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran …repository.ump.ac.id/4790/3/BAB II_LINDA RAHMAWATI...keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa di dalam interaksi dengan lingkungannya

21

Diperlukan adanya upaya untuk perbaikan dalam pembelajaran biologi

dengan menggunakan model pembelajaran kreatif-produktif yang diharapkan

mampu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa agar menjadi lebih baik.

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kreatif-produktif ini juga dapat

menciptakan suasana belajar yang mearik, menyenangkan , dan tidak

membosankan.

Untuk lebih jelas mengenai kerangka berpikir pada penelitian ini dapat

dijelaskan melalui gambar 2.5. berikut:

Gambar 2.5. Kerangka berpikir pada penelitia

Tindakan:

Kreatif-Produktif

dengan 5 tahapan:

1. Orientasi

2. Eksplorasi

3. Interpretasi

4. Re-kreasi

5. Evaluasi

Pertemuan 1: Guru menggunakan

model pembelajaran Kreatif-

Produktif dalam proses

pembelajaran

Kondisi awal: Aktivitas

belajar siswa masih

rendah

Pertemuan 3: Guru menggunakan

model pembelajaran Kreatif-

Produktif dalam proses

pembelajaran

Pertemuan 2: Guru menggunakan

model pembelajaran Kreatif-

Produktif dalam proses

pembelajaran

Kondisi akhir: Melalui penggunaan

model pembelajaran Kreatif-

Produktif dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Linda Rahmawati, FKIP UMP, 2016