interaksi organisme dengan lingkungannya

19
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA Disusun Oleh : NRANGWESTHI WIDYANINGRUM 12308144019 PROGRAM STUDI BIOLOGI SWADANA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

Upload: nrangwesthi

Post on 07-Aug-2015

1.673 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Semua makhluk hidup tidak mungkin hidup sendiri. Pasti membutuhkan organisme lain baik hidup atau tak hidup untuk kelangsungan hidupnya. Diantaranya dan yang terpenting adalah lingkungan. Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu, baik abiotik (benda tak hidup) maupun biotik (benda hidup) yang ada di sekitar organisme itu, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan organisme itu. Hal ini menunjukkan tingkatan organisasi kehidupan ekosistem yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.

TRANSCRIPT

Page 1: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

Disusun Oleh :

NRANGWESTHI WIDYANINGRUM

12308144019

PROGRAM STUDI BIOLOGI SWADANA

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

A. Judul : Interaksi Organisme dengan Lingkungannya

B. Tujuan :

1. Dapat memerikan jenis tanah atau permukaan lahan pada lokasi pengamatan.

2. Dapat memerikan relief tanah atau permukaan lahan pada lokasi pengamatan.

3. Dapat memerikan sifat fisik klimatik tanah/permukaan lahan (suhu dan

kelembaban tanah, suhu dan kelembaban udara, dan intensitas cahaya pada lokasi

pengamatan)

4. Dapat memerikan sifat kemis (pH, dll) tanah / permukaan lahan pada lokasi

pengamatan.

5. Dapat menjelaskan jenis-jenis dan spesifikasi hewan yang ada didalam lokasi

pengamatan.

6. Dapat mengaitkan sifat spesifik organisme dengan spesifikasi lingkungannya.

C. Latar Belakang

Semua makhluk hidup tidak mungkin hidup sendiri. Pasti membutuhkan organisme

lain baik hidup atau tak hidup untuk kelangsungan hidupnya. Diantaranya dan yang terpenting

adalah lingkungan. Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu, baik abiotik (benda

tak hidup) maupun biotik (benda hidup) yang ada di sekitar organisme itu, yang secara

langsung atau tidak langsung mempengaruhi kehidupan organisme itu. Hal ini menunjukkan

tingkatan organisasi kehidupan ekosistem yang mencakup organisme dan lingkungan tak

hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.

Interaksi sendiri adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau

lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Interaksi antarkomponen

ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas serta

dengan lingkungan sekitarnya.

Organisme dipengaruhi oleh lingkungan (baik komponen biotik dan abiotik), akan

tetapi dengan kehadiran dan aktivitasnya, organisme juga akan mengubah lingkungannya.

Kemungkinan pengaruh yang sangat dramatis yang diakibatkan oleh organisme pada

lingkungannya terjadi sekitar tiga milyar tahun silam, ketika bakteri foto sintetik pertama

mulai menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dan menghasilkan O2. Atmosfer

aerobik yang dihasilkan dari perubahan ini sangat berpengaruh pada keseluruhan planet.

Page 3: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

D. Dasar Teori

Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu, baik abiotik maupun

biotik yang ada disekitar organisme itu, yang secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi kehidupan organisme itu (Paidi, 2012). Komponen Biotik (benda yang

hidup) meliputi : produsen, konsumer, dekomposer. Sedangkan komponen abiotik

(benda yang tidak hidup) meliputi : cahaya matahari, suhu, air, tanah, mineral dan gas,

habitat dan niche (Slamet Prawirohartono,2003).

Komponen Biotik :

1. Produsen

Adalah semua jenis makhluk hidup yang berklorofil mulai dari algae yang

mikroskopis sampai dengan tumbuhan tingkat tinggi.

2. Konsumer

Adalah semua jenis organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat

memenuhi kebutuhan hidup sendiri tetapi tergantung pada organisme lain.

Terdiri atas berbagai jenis hewan dan organisme pengurai. Konsumer

dibedakan menjadi 3, yaitu :

- Konsumer primer : Herbivora

- Konsumer sekunder : Karnivora

- Konsumer tersier : Omnivora

3. Dekomposer

Dekomposer terdiri atas bakteri dan jamur, dimana fungsinya adalah merombak

senyawa komplek yang terdapat pada tumbuhan dan hewan yang sudah mati

menjadi senyawa sederhana berupa nutrien yang sangat dibutuhkan oleh

tumbuhan.

Komponen abiotik :

1. Cahaya matahari, diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis,

tumbuhan hijau hanya mampu menggunakan sekitar 0,5%-1% jumlah

energi cahaya yang memancar kepadanya. Cahaya matahari juga

berperan sebagai perangsang (stimulus) sebagai aktivitas hewan dan

tumbuhan.

2. Suhu, sebagian besar makhluk hidup tidak mempunyai sistem pengatur

suhu dalam tubuhnya sehingga suhu tubuhnya relatif sama dengan

suhu lingkungannya, hanya golongan aves dan mamalia saja yang

Page 4: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

mempunyai sistem pengatur suhu tubuhnya sehingga disebut hewan

berdarah panas (homoloterm).

3. Air, semua sel dan jaringan memerlukan air. Air ini perlu untuk

kelangsungan hidup ekosistem.

4. Tanah, tanah merupakan tempat pertumbuhan akar tumbuhan yang

secara terus menerus menyediakan air dan garam-garam mineral yang

diperlukan tumbuhan.

5. Mineral dan gas. N, P, K, Ca, S, dan Mg sangat penting bagi makhluk

hidup. Memiliki pengetahuan yang baik tentang nutrien yang

diperlukan tumbuhan akan dapat meningkatkan produksi pertanian.

Penggunaan pupuk bisa membantu memperbaiki kondiri tanah yang

rusak dan miskin hara tetapi penambahan dosis yang terlalu tinggi akan

menyebabkan pencemaran lingkungan.

6. Habitat dan Niche

Habitat adalah tempat hidup suatu organisme. Habitat dapat

digunakan untuk menunjukkan tempat hidup sekelompok organisme

dari berbagai jenis yang membentuk suatu kounitas. Habitat juga dapat

digunakan untuk menunjukkan tempat hidup organisme secara umum.

Niche (relung) adalah suatu posisi atau status oranisme dalam

suatu ekosistem yang merupakan akibat dari adaptasi struktural,

fisiologi, dan tingkah laku organisme tersebut. Niche tidak hanya

ditentukan oleh tempat hidup organisme tetapi juga ditentukan oleh

berbagai fungsi yang dikerjakannya (niche lebih mengacu pada profesi

organisme dalam lingkungan hidupnya).

Selain yang telah disebutkan diatas, komponen abiotik juga meliputi : makanan,

ruangan, kelembaban udara, keasaman tanah, ketersediaan air, dan angin (Paidi, 2012).

Ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan dengan

lainnya disebut ekologi (G.H. Fried dan G.J.hademenos. 2005). Interaksi antarkomponen

ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas (Eko

Setyaningsih, 2006) .

1. Interaksi antarorganisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain.

Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu yang lain yang sejenis

Page 5: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu dari populasi

lain. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat

yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan

kedua belah pihak. Contohnya: capung dan sapi.

b. Predasi

Hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini

sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya,

predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh:

Singa dengan kijang, rusa.

c. Parasitisme

Hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, biasanya salah satu

organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari

hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan. Contoh: Benalu dan pohon

inangnya.

d. Komensalisme

Hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk

kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies

diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contoh: Anggrek dan

pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme

Hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling

menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: Bakteri Rhizobium yang

hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

2. Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara

langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi

antarpopulasi sebagai berikut:

- Aleopati

Interaksi antarpopulasi, bila suatu populasi menghasilkan zat yang dapat

menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contoh: Disekitar pohon walnut

jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang

bersifat toksik (racun).

- Kompetisi

Page 6: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

Interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi memiliki kepentingan yang sama

sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh:

Persaingan antara populasi kambing dan populasi sapi si padang rumput.

3. Interaksi antarkomunitas

Interaksi antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan

organisme, tetapi juga aliran energi dan siklus materi. Interaksi ini dapat diamati

pada daur karbon yang melibatkan dua ekosistem berbeda yaitu laut dan darat.

4. Interaksi Antarkomponen biotik dengan abiotik

Interaksi antarkomunitas biotik dan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan

antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi

dalam sistem itu. selain aliran energi, didalam ekosistem terdapat juga struktur

atau tingkat trofi, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya

interaksi-interaksi ini, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.

Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas

suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan

mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai

keseimbangan baru.

Hubungan antara organisme dengan lingkungan menyebabkan (Campbell A. Neil, 2004):

a. Aliran energi

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi yang

diperoleh organisme berasal dari makanan yang dikonsumsinya dan dipergunakan untuk

aktivitas hidupnya.

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk

energi lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumer primer, konsumen

tingkat tinggi, sampai saproba didalam tanah. Siklus ini berlangsung didalam ekosistem.

Golongan organisme autotrof merupakan makanan penting bagi organisme heterotrof,

yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Makanan organisme

heterotrof merupakan bahan organik yang sudah jadi. Sedangkan, golongan organisme

autotrof mendapat makanan dari materi anorganik.

b. Struktur atau tingkat trofik

Pada rantai makanan diketahui tingkat tropik yang terdiri produsen, konsumen tingkat

I, konsumen tingkat II, dan seterusnya.

Produksi : Laju pemasukan materi maupun energi yang berperan adalah produsen,

konsumen, dan dekomposer.

Page 7: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

Konsumsi : Penggunaan metabolik bahan organik yang diasimilasi oleh organisme

autotrof. Yang berperan adalah produsen, konsumen, dan dekomposer.

Dekomposisi : Perombakan bahan organik menjadi bahan anorganik. Dilakukan oleh

ketiga komponen juga yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer.

c. Siklus materi

Siklus ini lebih ditekankan pada perputaran materi diantara komponen ekosistem.

Materi yang menyusun tubuh makhluk hidup berasal dari lingkungannya. Materi yang

berupa unsur-unsur terdapat pada senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk

hidup dan tak hidup. Materi itu antara lain siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus

nitrogen, dan siklus sulfur. Siklus materi dimulai dari produsen dan kembali lagi ke

produsen. Diawali dengan produsen yang menghasilkan makanan, dimanfaatkan oleh

konsumen, bila konsumen mati maka akan diurai oleh dekomposer atau bakteri yang

menghasilkan materi organik yang akan digunakan produsen lagi. Karena merupakan

siklus, jadi terjadinya terus-menerus.

d. Keberagaman biotik

Dalam suatu ekosistem, terdapat lebih dari satu organisme yang menempati ruang

tertentu. Hal ini disebabkan karena suatu organisme tidak dapat hidup tanpa organisme

lain. Dalam ekosistem, komponen biotik saling mempengaruhi dan berinteraksi satu sama

lain.

e. Pengaruh abiotik

Keberadaan suatu organisme pada habitat tertentu adalah hasil perpaduan dengan

keadaan lingkungan setempat. Komponen abiotik meliputi faktor klimatik (suhu dan

kelembaban tanah, suhu dan kelembaban udara, itensitas cahaya, curah hujan, dan angin)

dan faktor substratum didalamnya sifat kemis (air tanah, pH tanah, struktur/tekstur tanah).

E. Alat dan Bahan

- Termometer ruang

- Higrometer

- pH Stick

- Lux meter

- Roll meter

- Air

- Kamera

- Gelas aqua

Page 8: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

F. Cara Kerja

G. Data Pengamatan

1. Data kondisi faktor lingkungan abiotik di lokasi pengamatan

Relief

tanah

Kelembaban

udara

Suhu

udara

Kelembaban

tanah

Suhu

tanah

pH

tanah

Struk.

tanah

Intensi

tas

cahaya

Bergelom

bang77 29 ‘C 0% 27 ‘C 6

Berde

bu

455

lux

2. Daftar jenis vegetasi yang ada di lokasi pengamatan

No Jeis Vegetasi Jumlah Cara Hidup Keterangan Lain

1 Putri Malu Sedikit Bebas

2 Pohon tanjung Sedikit Bebas

3 Meniran Banyak Bebas

4 Rumput A Banyak Bebas

5 Rumput B Banyak Bebas

6 Rumput C Banyak Bebas

7 Rumput D Banyak Bebas

Menentukan lokasi pengamatan

Membuat plot 1x1

Mengamati dan menentukan tanah lokasi

Mengambil sampel tanah , kemudian menentukan tekstur dan struktur tanah

mengukur pH, suhu dan kelembaban udara dalam tanah pada lokasi pengamatan

Mengukur suhu dan kelembaban udara, kecepatan angin, serta intensitas cahaya pada lokasi pengamatan

Page 9: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

8 Rumput E Banyak Bebas

9 Rumput F Sedikit Bebas

10 Rumput G Sedikit Bebas

3. Daftar jenis hewan yang ada di lokasi pengamatan

No Jenis Hewan Jumlah Cara hidup Keterangan Lain

1 Semut angkrang Banyak Diatas tanah

2 Ulat Sedikit Diatas tanah

3 Semut hitam Sedikit Diatas tanah

4. Jenis asosiasi yang ditemukan di lokasi pengamatan

No Jenis Asosiasi Nama Organisme yang terlibat

dalam asosiasi ini

Keterangan

1 Kompetisi Semut angkrang dengan semut

angkrang

Sedang

memperebutkan

makanan, lokasi di

batang pohon

2 Predasi - Semut angkarng dengan

semut hitam

- Semut angkrang dengan ulat

Semut angkrang

memakan semut hitam,

semut angkrang

memakan ulat

H. Pembahasan

Pada praktikum kali ini, Kamis 25 Oktober 2012 membahas tentang interaksi organisme

dengan lingkungannya. Dimana pada praktikum kali ini bertujuan untuk agar dapat

memerikan jenis tanah atau permukaan lahan pada lokasi pengamatan, dapat

memerikan relief tanah atau permukaan lahan pada lokasi pengamatan, dapat

memerikan sifat fisik klimatik tanah/permukaan lahan (suhu dan kelembaban tanah,

suhu dan kelembaban udara, dan intensitas cahaya pada lokasi pengamatan), dapat

memerikan sifat kemis (pH, dll) tanah / permukaan lahan pada lokasi pengamatan.

dapat menjelaskan jenis-jenis dan spesifikasi hewan yang ada didalam lokasi

pengamatan, serta dapat mengaitkan sifat spesifik organisme dengan spesifikasi

lingkungannya.

Alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah :

Page 10: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

- Termometer ruang

- Higrometer

- pH Stick

- Lux meter

- Roll meter

- Air

- Kamera

- Gelas aqua

Pertama-tama dalam percobaan ini membuat plot 1x1 di halaman laboratorium

kebun biologi untuk lokasi pengamatan. Setelah ditentukan plot, yaitu melakukan

percobaan. Dalam praktikum ini didapatkan hasil kondisi faktor lingkungan relief

tanahnya bergelombang. Kelembaban udaranya 77%, suhu udaranya 29 ‘C,

kelembaban tanah 0%, disini didapatkan hasil kelembaban tanah 0% karena, pada saat

pengamatan tanahnya dalam kondisi kering. Selain itu didapat kondisi suhu tanah 27

‘C, pH tanah 6, yang menunjukkan bahwa kondisinya asam. Struktur tanah berdebu,

dan juga didapatkan hasil pengukuran intensitas cahaya 455 lux.

Jenis vegetasi yang ditemukan adalah adanya pohon tanjung yang berjumlah

satu. Ada sedikit putri malu, Rumput F, dan juga rumput G. Ditemukan jenis vegetasi

yang banyak pada rumput jenis A, B, C, D, E, dan meniran. Disini tanaman-tanaman

tumbuh subur, hampir semua muntupi tanah. (Keterangan rumput ada di lampiran)

Jenis hewan yang ditemukan adalah semut rangrang, semut hitam dan ulat.

Dengan kondisi tanah berdebu, baik semut rangrang maupunsemut hitam dapat

dengan mudah membuat lubang-lubang kedalam tanah sebagai tempat tiggalnya.

Jenis asosiasi yang ditemukan pada pengamatan yaitu : kompetisi dan predasi.

Kompetisi disini melibatkan antara semut rangrang dengan semut rangrang dalam

memperebutkan makanan. Predasi di temukan pada semut rangrang yang memakan

ulat, dengan menarik-narik tubuh ulat hingga si ulat lemas tak berdaya. Juga

ditemukan pada semut rangrang sedang menangkap semut hitam.

I. Kesimpulan

Page 11: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

1. Relief tanah pada lokasi pengamatan adalah bergelombang.

2. Sifat fisik klimatik: kelembaban udara 77%, suhu udara 29 ‘C, kelembaban tanah 0%,

suhu tanah 27 ‘C, pH tanah 6 yang menunjukkan asam, struktur tanah bertekstur berdebu,

intensitas cahaya 455 lux.

3. Jenis vegetasi yang ditemukan pada lokasi pengamatan adalah pohon tanjung, putri malu,

meniran dan rumput-rumputan (Rumput A, B, C, D, E, F, G)

4. Jenis hewan yang ditemukan pada lokasi pengamatan adalah semut rangrang, semut

hitam, dan ulat

5. Jenis asosiasi yang ditemukan pada pengamatan yaitu : kompetisi dan predasi.

Kompetisi disini melibatkan antara semut rangrang dengan semut rangrang dalam

memperebutkan makanan. Predasi di temukan pada semut rangrang yang

memakan ulat.

6. Kaitan sifat spesifik organisme dan lingkungan.

Keadaan setiap organisme pada suatu habitat adalah hasil perpaduan dengan keadaan

lingkungan setempat. Dari sifat klimatik tanah mempengaruhi sifat kemis tanah seperti

pH, dan tekstur/struktur tanah. Dengan sifat spesifik lingkungan dapat menentukan

kekhasan organisme, salah satunya adalah makanan. Dengan sifat spesifik lingkungan

yang bertekstur tanah berdebu, pH 6 atau asam dan faktor lainnya mengakibatkan pada

daerah tersebut tumbuh banyak tumbuhan terutama rumput yang cocok dengan tekstur

tanah berdebu dan tumbuhan dilokasi tersebut subur karena keadaan pH 6 membantu

melarutkan mineral dalam tanah.

J. Daftar Pustaka

Campbell A. Neil, dkk. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi 5. Jakarta: Erlangga

G.H. Fried dan G.J.hademenos. 2005. Teori dan Soal-soal Biologi Edisi Kedua.

Jakarta : Erlangga

Paidi. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Yogyakarta : UNY Press

Prawirohartono, Slamet. 2003. Sains Biologi. Jakarta : PT Bumi Aksara

Setyaningsih, Eko. 2006. Sains Biologi. Jakarta : Sinar Grafika

Page 12: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

K. Lampiran

(Predasi antara semut rangrang dengan ulat) (Kompetisi semut rangrang dengan semut rangrang)

( Meniran) (Putri Malu)

(Rumput A) (Rumput E )

Page 13: INTERAKSI ORGANISME DENGAN LINGKUNGANNYA

(Rumput C) (Rumput B) (Rumput D)

(Rumput F)