bab ii tinjauan pustaka 2.1 media massa dan...

14
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radio Media massa memiliki beberapa karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Cangara (2003:134) sebagai berikut: 1. Bersifat melembaga: pihak yang mengelola media terdiri atas banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah: komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dengan penerima. Kalau misalnya terjadi reaksi atau umpan balik maka biasanya memerlukan waktu tertunda. 3. Meluas dan serempak: dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis: seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya. 5. Bersifat terbuka: pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, agama, dan suku bangsa. “Beberapa bentuk media massa meliputi alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi” (Cangara, 2003:134). Terdapat banyak media yang menjadi alat komunikasi, salah satunya adalah radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas dibanding media massa yang lainnya. Kekhasannya adalah sifatnya yang audial , untuk indera telinga. Menurut Encyclopedia of Science and Technology, radio berarti alat komunikasi yang dapat menyampaikan dan menerima pesan tanpa kabel dengan menggunakan gelombang elektromagnetik (Totok Djuroto, 2007:2). Lain halnya menurut Muryanto Ginting, yang dikutip oleh Ritonga (1996:93), radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi massa yang berbunyi. Terkait dengan itu,

Upload: duongthuy

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Massa dan Radio

Media massa memiliki beberapa karakteristik seperti yang diungkapkan oleh

Cangara (2003:134) sebagai berikut:

1. Bersifat melembaga: pihak yang mengelola media terdiri atas banyak orang,

yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian

informasi.

2. Bersifat satu arah: komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan

terjadinya dialog antara pengirim dengan penerima. Kalau misalnya terjadi

reaksi atau umpan balik maka biasanya memerlukan waktu tertunda.

3. Meluas dan serempak: dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak karena

memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana informasi

yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis: seperti radio, televisi, surat kabar,

dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka: pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa

mengenal usia, jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.

“Beberapa bentuk media massa meliputi alat-alat komunikasi mekanis seperti

surat kabar, film, radio, dan televisi” (Cangara, 2003:134).

Terdapat banyak media yang menjadi alat komunikasi, salah satunya adalah

radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas dibanding media massa

yang lainnya. Kekhasannya adalah sifatnya yang audial, untuk indera telinga.

Menurut Encyclopedia of Science and Technology, radio berarti alat komunikasi yang

dapat menyampaikan dan menerima pesan tanpa kabel dengan menggunakan

gelombang elektromagnetik (Totok Djuroto, 2007:2). Lain halnya menurut Muryanto

Ginting, yang dikutip oleh Ritonga (1996:93), radio adalah alat komunikasi massa

yang menggunakan lambang komunikasi massa yang berbunyi. Terkait dengan itu,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

8

maka radio siaran perlu dimuati pesan-pesan, informasi, musik, serta bunyi-bunyian

lainnya yang terencana, tersusun/tertata, terpola, menjadi suatu program yang layak

dan siap untuk didengarkan kepada khalayak (Ius, 2010: 30-31).

“Keunggulan radio adalah dapat berada di mana saja. Oleh karena itu radio

memiliki kemampuan menjual iklan pada khalayak di mana iklan tersebut

mengiklankan produk yang ditujukan bagi khalayak tertentu” (Ardianto dan

Erdinaya, 2005:115). Radio memiliki karakteristik tersendiri dari radio jika

dibandingkan dengan media televisi dan surat kabar (Masduki, 2004:17):

1. Modal utama radio adalah suara, tidak ada visualisasi yang tampak nyata.

2. Radio merupakan sarana tercepat penyebaran informasi dan hiburan.

3. Informasinya muncul selintas, sulit diingat dan tidak terdokumentasi.

4. Produksi siaran radio singkat dan berbiaya murah.

5. Radio bersifat merakyat karena harga pesawat radio murah, mudah dibawa ke

mana saja, dan buta huruf bukanlah suatu kendala bagi pendengarnya.

6. Produksi radio hanya berbentuk suara, membuat pendengarnya berusaha

memvisualisasikan suara itu dalam benaknya masing-masing.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan siaran (Ardianto dan Erdinaya,

2005:120) yaitu:

1. Daya langsung

Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan

penyampaian pesan kepada pendengarnya yang relatif cepat. Hal ini yang

menyebabkan radio dapat menyampaikan informasi dengan lebih cepat

dibandingkan dengan media cetak.

2. Daya tembus

Melalui media kecil seperti radio siaran, pendengar dapat memindahkan

channel dan mendengarkan radio dari berbagai belahan dunia.

3. Daya tarik

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

9

Daya tarik radio adalah sifatnya yang serba hidup karena adanya tiga unsur

yang melekat padanya yaitu musik, kata-kata, dan efek suara. Efek suara

melalui radio memiliki dampak yang kuat terhadap pendengar.

2.2 Program Radio

Istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang (goods) atau

pelayanan (services) yang dijual pada bentuk bisnis lain. Menurut John R. Bitner,

“Program atau acara adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia

mendengarkannya” (dalam Masduki, 2004:35). Dalam dunia keradioan, pengertian

format stasiun (station format) adalah jantung dari seluruh kinerja pemrograman.

Setiap olah produksi program siaran mengacu pada pilihan format stasiun radio yang

makin spesifik (segmented) seiring mengacu pada pilihan banyaknya jumlah radio

dan makin tersegmennya pendengar. Format stasiun didefinisikan sebagai formulasi

seluruh aktifitas siaran dalam kerangkan pelayanan pendengar. Tujuan penentuan

format stasiun adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk

kesiapan berkompetisi dengan radio dan televisi di suatu lokasi siaran.

Menurut Masduki (2004), terdapat beberapa jenis program siaran popular di

berbagai negara termasuk di Indonesia, yaitu:

1. Musik

Sejarah radio siaran identik sebagai medium sosialisasi musik ke indera

pendengar. Radio adalah media hiburan dan musik menjadi menu utamanya.

Musik adalah produk kebudayaan manusia dan merupakan bahasa universal,

tidak ada etnik di dunia yang tidak bermusi. Beragam program dengan materi

dasar musik berkembang sesuai karakterisktik pendengar dan kebutuhannya.

Kreativitas penyajian program musik berakar pada beberapa aspek, misalnya:

a. Geografi, program siaran yang hanya menyajikan musik Indonesia, India,

Mandarin, atau Malaysia saja.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

10

b. Penyanyi, program siaran yang hanya menampilkan lagu-lagu dari album

penyanyi tertentu.

c. Jenis musik, program siaran yang menyajikan jenis musik tertentu saja

seperti dangdut, campursari dan klasik.

Dalam sepekan radio siaran biasanya menyusun peringkat lagu favorit

pendengar sebagai salah satu cara menentukan indikator apresiasi musik. Di

Indonesia pemutaran musik di radio didominasi jenis musik pop, dangdut,

rock, dan musik etnik popular.

Menurut Hilliard (1976), ada lima tujuan dasar menggunakan musik, yaitu

(dalam Masduki, 2004:43):

a. Sebagai isi untuk program musik, diputar secara utuh.

b. Sebagai tema untuk program, diputar sebagai identitas sebuah acara.

c. Untuk menjembatani perpindahan segmen dalam sebuah acara (devisi),

sebagai selingan.

d. Sebagai efek suara, pemberi suguhan yang menggugah imajinasi terhadap

peristiwa atau lokasi tertentu.

e. Sebagai latar belakang, pemanis dengar saat penyiar reporter

membacakan naskah.

2. Berita dan Informasi

Radio dituntut untuk melayani kebutuhan yang lebih dari sekedar media

hiburan. Setiap radio dapat memiliki program siaran berita, namun tidak

semua jenis peristiwa atau topik bisa akrab bagi pendengar di radio. Biasanya

jenis informasi ringan, tips, atau panduan praktis yang digelar secara

monolog atau interaktif di radio juga makin diminati pendengar.

3. Bertutur Interaktif

Dalam konteks ini bertutur yaitu “melirik” naskah sebagai panduan

improvisasi bicara. Tujuan utamanya untuk menghibur sambil memberikan

edukasi. Selain pelayanan permintaan lagu (song request), ada pula program

curahan hari (curhat), kuis, perbincangan bebas seputar gosip selebriti,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

11

hingga permainan yang menggugah rasa humor. Beragam teknologi

komunikasi digunakan, mulai surat biasa, SMS, telepon langsung hingga

email. Selain menggoda karena iming-iming hadiah, acara interaktif juga

mampu menghadirkan minat untuk setia mendengarkan siaran tersebut dari

diri pendengar. Dalam kemasan yang modern, program siaran ini dikenal

pula dengan sebutan infotaiment.

4. Diskusi Publik

Bagi kalangan pendengar dewasa, radio menjadi arena untuk menyampaikan

gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi, dan politik. Perencanaan

siaran yang cerdik menangkap peluang ini dengan menyuguhkan beragam

acara debat seputar masalah kesehatan, seksualitas, isu narkoba, dinamika

politik elit, problem lingkungan hidup dan penataan kota.

Dari uraian format siaran di atas maka format program radio secara umum

dibedakan atas jenis unsur-unsur yang mendukungnya yaitu musik,

informasi, dan penyiar. Beberapa mutasi dilakukan oleh pihak radio dengan

melakukan perubahan format siaran untuk adaptasi dalam persaingan radio di

kota Salatiga. Perubahan format siaran itu meliputi perubahan program dan

format lagu di radio tersebut. Hal ini dilakukan pihak radio untuk tetap

menjaga persaingan dengan radio lain yang semakin kompetitif.

2.3 Manajemen Penyiaran

2.3.1 Manajemen

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan

bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan-tujuan

organisasional atau maksud-maksud yang nyata. (DR Terry, Leslie, 2003:1)

2.3.2 Manajemen Pennyiaran

Manajemen penyiaran adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi

penyiaran, yaitu organisasi yang mengelola siaran. Ini berarti, manajemen

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

12

penyiaran sebagai motor penggerak organisasi dalam usaha pencapaian tujuan

bersama melalui penyelenggaran siaran.

Pada dasarnya proses perencanaan, produksi dan menyiarkan siaran

merupakan proses transformasi yang ada dalam manajemen memiliki tahapan-

tahapan pelaksanaan. Tahapan manajemen inilah yang harus disinkronkan

dengan tahapan proses penyiaran dan setiap langkah harus selalu berorientasi

kepada tujuan yang hendak dicapai. Dalam pengelolaan manajemen penyiaran,

tiap tahap kegiatan sudah ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan.

Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak

professional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila terjadi,

maka pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga dirugikan.

(Wahyudi, 1994:46)

1. Perencanaan

Dalam dunia penyiaran, perencanaan merupakan unsur yang sangat

penting karena siaran memiliki dampak yang sangat luas di masyarakat

(Wahyudi, 1994:70). Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan

pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan

dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindakan dalam

pelaksanaan di lapangan. Dapat pula dikatakan bahwa pimpinan harus

mengetahui secara pasti tujuan jangka panjang, untuk kemudian rencana

jangka panjang menengah dan di atas perencanaan jangka panjang

menengah ini pula, ia harus menentukan perencanaan jangka pendek.

Perencanaan jangka pendek harus dirinci berdasarkan skala prioritas,

mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan secara bertahap serta

terencana melaksanakan tahap-tahap berikutnya sampai tujuan jangka

pendek itu dapat tercapai sepenuhnya, perlu diadakan evaluasi untuk

menyempurnakan langkah selanjutnya. (Wahyudi, 1994:71)

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

13

Pada sebagian besar media penyiaran, rencana tersebut sudah tercantum

pada anggaran dasar dan anggaran rumah (AD/RT), perusahaan yang

biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Falsafaf (filosofi) stasiun penyiaran: yang memuat peran yang ingin

dicapai suatu stasiun penyiaran di tengah masyarakat serta tanggung

jawabnya kepada publik, pemasang iklan dan karyawan.

b. Rincian kegiataan (job description): memuat tanggung jawab setiap

posisi yang ada pada suatu media penyiaran dan hubungan berbagai

posisi itu satu sama lainnya serta garis komando di antara posisi itu.

c. Operasional stasiun: menjelaskan bagimana stasiun penyiaran

beroperasi, peran dan tanggung jawab setiap departemen serta hubungan

antara satu departemen dengan departemen lainnya atau individu dengan

individu lainnya.

d. Peraturan stasiun penyiaran: yaitu hal-hal yang mengatur berbagai

ketentuan seperti jam kerja, pakaian, konsumsi, cuti, izin, kerja

sampingan, dan sebagainya.

2. Pengorganisasian

Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu,

sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara

keseluruhan. Dengan demikian, organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu

bagian dan hubungan.

Menurut Willis dan Aldridge (1991) stasiun penyiaran pada umumnya

memiliki empat fungsi dasar dalam struktur organisasinya yaitu:

a. Bagian teknik: bertanggung jawab untuk menjaga kelancaran siaran.

Suatu siaran tidak akan dapat mengudara tanpa adanya peralatan siaran

yang memadai. Bagian teknik dipimpin oleh seorang kepala teknik yang

bertugas melakukan koordinasi antara kelompok teknisi yang terdapat

pada stasiun penyiaran.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

14

b. Bagian program: stasiun penyiaran memiliki tugas utama menyediakan

berbagai acara yang akan disuguhkan kepada audien. Acara itu dapat

diproduksi sendiri, diproduksi pihak lain atau membeli program yang

ditawarkan pihak lain.

c. Bagian pemasaran atau penjualan (sale-marketing): bertugas untuk

menjual program kepada pemasang iklan. Staf bagian penjualan akan

selalu berkoordinasi dengan bagian program. Kerja sama kedua bagian

ini akan menghasilkan berbagai kesepakatan untuk mengatur waktu

siaran yang biasanya sangat rinci yang dihitung berdasarkan detik.

3. Pengarahan dan Memberi Pengaruh

Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh atau

mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang

antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara

efektif. Fungsi pengarahan diawali dengan motivasi karena para manajer

tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan dimotivasi untuk bersedia

mengikutinya. (Morissan, 2008:154)

a. Motivasi: keberhasilan stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya

terkait sangat erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan karyawan

dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan

karyawan, maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan

kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun penyiaran

bersangkutan.

b. Komunikasi: faktor yang sangat penting untuk dapat melaksanakan

fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi adalah cara yang

digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui atau menyadari tujuan

dan rencana stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh

dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

c. Kepemimpinan: merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk

memengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

15

sasaran. Pemimpin yang berhasil atau sering disebut dengan pemimpin

yang efektif mempunyai sifat-sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan

seperti karisma, berpandangan ke depan, dan keyakinan diri.

d. Pelatihan: perusahaan memilih karyawan biasanya karena mereka

memiliki pengalaman atau latar belakang dan keahlian untuk

melaksanakan suatu tanggung jawab tertentu. Namun demikian,

karyawan tetap membutuhkan pelatihan karena berbagai alasan,

misalnya pembelian peralatan baru dan penerapan prosedur baru pada

stasiun penyiaran.

4. Pengawasan

Menurut Fayol dalam Wahyudi (1994:92), pengawasan adalah pengujian,

apakah berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dengan

intruksi yang telah diberikan, dan dengan prinsip-prinsip yang telah

digariskan. Dalam dunia penyiaran, akan lebih tepat bila sistem dilakukan

secara pengendalian oleh semua pimpinan di setiap tingkatan. Hal ini

mengingat output siaran memiliki dampak sangat luas di masyarakat.

Dengan kata lain, pengawasan preventif jauh lebih tepat untuk diterapkan.

Kesalahan dapat diketahui secara dini dan diperbaiki sebelum materi itu

disiarkan, akan jauh lebih baik bila kesalahan itu diketahui saat materi itu

sedang disiarkan. (Wahyudi, 1994:97).

Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang

dapat diukur agar pengawasan dapat berjalan secara efektif. Menurut

Morissan (2008:160), ada dua konsep utama untuk mengukur prestasi

kerja manajemen stasiun penyiaran yaitu efesiensi dan efektivitas.

a. Efesiensi: kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan

benar. Seorang manajer yang efisien adalah seseorang yang mencapai

keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktivitas, performance) dibanding

masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, peralatan, dan waktu)

yang digunakan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

16

b. Efektivitas: merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat

atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain, seorang manajer yang efektif dapat memilih pekerjaan

yang harus dilakukan atau metode cara yang tepat untuk mencapai

tujuan.

2.4 Format Siaran

Yang dimaksud dengan format siaran adalah citra radio secara keseluruhan, yang

merupakan gabungan dari seluruh penataan elemen siaran, akibat standarisasi yang

ditetapkan dalam hal musik, informasi, gaya komunikasi, bahasa siaran, kemasan

program, korelasi program yang satu dengan yang lainnya, iklan, serta bunyi lain

yang akhirnya menjadi ciri khas radio tersebut. Hal ini yang harus dipertimbangkan

dalam menentukan format dan bentuk siaran yang menjadi kesukaan target pendengar

adalah (Jonathans, 2008:35):

1. Keseimbangan tujuan menghibur dan menginformasikan.

2. Keseimbangan antara musik dan siaran kata.

3. Keragaman model acara yang dimungkinkan, seperti program pemberitaan,

drama, request, quiz dan game, acara iklan dan sebagainya.

4. Keseimbangan kebutuhan khalayak mendengarkan radio sebagai refleksi

peran radio terhadap kebutuhan pendengar.

Menurut Jonathans, (2008:40), perumusan format siaran dapat dilakukan dengan

beberapa pendekatan:

1. Pendekatan Musik

Format musik merupakan pendekatan paling umum. Aplikasinya menetapkan

jenis musik tertentu sebagai format radio maupun siaran.

2. Pendekatan Jurnalisme Radio

Pendekatan jurnalisme radio lebih dikenal dengan format news atau

informasi. Artinya radio lebih mengutamakan siaran informasi dibandingkan

elemen lainnya pada seluruh acaranya. Aplikasi dari siaran informasi sangat

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

17

beragam, mulai dari spesifikasi informasi, kombinasi isu hingga keragaman

bentuk-bentuk jurnalisme radio. Dalam format radio lebih dikenal sebagai

“talk radio”, karena meminimalkan elemen lainnya selain informasi.

3. Pendekatan Pilar Komunikasi

Format radio atau siaran dicirikan pada cara dan model komunikasinya.

Misalkan radio yang menggunakan ciri komunikasi dua arah atau interaktif,

sebagai pendekatan utama. Dengan demikian di radio tidak menggunakan

pola komunikasi yang searah dan menjadikan siaran interaktif sebagai ciri

utama acara-acaranya.

4. Pendekatan Kultural

Radio dan siarannya menggunakan aspek-aspek kultural atau etnisitas

sebagai model formatnya. Misalnya radio dengan format etnis Jawa, Bali,

Minang, dan sebagainya. Pendekatan yang dipakai dapat berupa strategi

komunikasi yang menggunakan bahasa daerah setempat, juga menempatkan

musik dari etnik tersebut sebagai sajian utama, ditambah aspek kultural

lainnya sebagai ciri siaran radio tersebut.

5. Pendekatan Relijiusitas

Radio menjadikan sebuah reliji atau lebih sebagai utama menampilkan ciri

radio maupun program siarannya. Sehingga seluruh aspek siaran mengacu

pada karakter dan ciri-ciri relijiusitas yang dipilih mulai dari siaran musik,

siaran kata hingga iklan.

6. Pendekatan Gaya Hidup

Radio menggunakan pendekatan gaya hidup target segmentasi tertentu

sebagai materi dasar dari acara siaran maupun strategi pendekatannya. Apa

yang dibicarakan dan disiarkan di radio teridentifikasi merupakan isu-isu

gaya hidup.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

18

2.5 Teori Kebertahanan

2.5.1 Teori Evolusi Sosiokultural Darwin

Teori evolusi sosiokultural (theor of sociocultural evolution) adalah perspektif

kedua yang telah digunakan untuk mendeskripsikan proses di mana organisasi

mengumpulkan dan memahami informasi. Ungkapan yang tepat menggambarkan

teori ini adalah survival of the fittest (yang dapat bertahan adalah yang paling mampu

menyesuaikan diri). Tujuan akhir tiap organisasi adalah bertahan, dan manusia

bekerja untuk menemukan strategi terbaik untuk tetap hidup. Meskipun pendekatan

ini digunakan untuk menggambarkan interaski social yang terjadi dalam sebuah

organisasi dengan tujuan memahami informasi, namun awalnya teori ini berasal dari

bidang ilmu biologi. Teori evolusi mulanya dikembangkan untuk menggambarkan

proses adaptasi yang dilalui olehorganime hidup dengan tujuan untuk berjuang dalam

lingkungan ekologis yang penuh dengan tantangan. Darwin (1948), dalam buku

Richard West dan Lynn Turner yang berjudul Pengantar Teori Komunikasi (2008),

menjelaskan adaptasi ini dalam bentuk mutasi yang memungkinkan organisme untuk

menghadapi lingkungan sekitarnya. Beberapa orgasnime tidak dapat beradaptasi dan

mati, sedangkan lainnya berubah dan tetap hidup.

2.5.2 Teori Fungsional Struktural

Talcot Parsons, dalam buku Margaret yang berjudul Sosiologi Kontemporer

(2003), melahirkan teori fungsional tentang perubahan. Dalam teorinya, Parsons

menganalogikan perubahan sosial pada masyarakat seperti halnya pertumbuhan pada

makhluk hidup. Asumsi dasar Teori Fungsional Struktural, yaitu bahwa masyarakat

menjadi suatu kesatuan atas dasar dari para anggotanya terhadap nilai-nilai tertentu

yang mampu mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut

dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu

keseimbangan. Dengan demikian masyarakat adalah merupakan kumpulan sistem-

sistem sosial yang satu sama lain berhubungan dan saling memiliki ketergantungan.

Teori Fungsionalisme Struktural mempunyai latar belakang kelahiran dengan

mengasumsikan adanya kesamaan antara kehidupan organisme biologis dengan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

19

struktural sosial dan berpandangan tentang adanya keteraturan dan seimbangan dalam

masyarakat.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini akan dianalisis “Strategi Bertahan Radio Leonard 774 AM

Salatiga”. Digunakan teori Sosiokultural Darwin dimana akan diteliti mengapa radio

tersebut masih bertahan dalam gelombang AM. Selain itu juga bagaimana Radio

Leonard 774 AM Salatiga bersaing dengan radio-radio lain di Salatiga yang sudah

berada dalam gelombang FM dengan menjaga eksistensi guna mempertahankan

pendengarnya. Untuk mengetahi bagaimana strategi bertahan Radio Leonard 774 AM

Salatiga menggunakan konsep seperti di dalam buku Wahyudi yaitu “Dasar-Dasar

Manajemen Penyiaran” milik Wahyudi dengan empat variable yaitu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan memberikan pengaruh, dan pengawasan. Dengan

menggunakan kerangka teori di atas penulis berharap nantinya akan diketahui

Media Massa (Radio)

Media Penyiaran

- Perencanaan

- Pengorganisasian

- Pelaksanaan

- Pengawasan

Radio Leonard 774 AM Salatiga

Kebertahanan

Teori Bertahan

Darwin

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa dan Radiorepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2726/3/T1_362007013_BAB II.pdf · radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas

20

mengapa Radio Leonard 774 AM Salatiga masih bertahan dalam gelombang AM dan

bagaimana strategi bertahan radio tersebut dalam menjaga persaingan dengan radio-

radio lainnya di Salatiga.