bab ii landasan teori 2.1.1. new media - uksw · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang...

16
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kajian Teori 2.1.1. Media Online (New Media) Dalam buku Asep Syamsul (2012 : 34) Media Online disebut juga dengan Digital Media adalah media yang tersaji secara online di internet. Pengertian Media Online dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum dan khusus: a. Pengertian Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online, seperti email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (sosial media) masuk dalam kategori media online. b. Pengertian Media Online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari media komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas. 2.1.2. Keunggulan Media Online Media online merupakan salah satu jenis media massa yang popular dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi informasi dan menggunakan perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program komputer untuk mengakses informasi/berita. Keunggulan media online adalah informasi/berita bersifat up to date, real time, dan praktis. 1 1. Up to date, media online dapat melakukan upgrade (pembaharuan) suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja, tidak melulu menggunakan bantuan komputer, Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi/berita yang lebih mudah dan sederhana. 1 Komunikasi praktis dalam http://www.komunikasipraktis.com/2014/12/jurnalistik-online- pengertian-sejarah.html diunduh pada tanggal 26 November 2016 pukul 16:14 WIB

Upload: others

Post on 15-Jun-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Kajian Teori

2.1.1. Media Online (New Media)

Dalam buku Asep Syamsul (2012 : 34) Media Online disebut juga

dengan Digital Media adalah media yang tersaji secara online di

internet. Pengertian Media Online dibagi menjadi dua pengertian yaitu

secara umum dan khusus:

a. Pengertian Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format

media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto,

video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa

dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online, seperti email,

mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (sosial

media) masuk dalam kategori media online.

b. Pengertian Media Online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian

media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari

media komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa

mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas.

2.1.2. Keunggulan Media Online

Media online merupakan salah satu jenis media massa yang

popular dan bersifat khas. Kekhasan media online terletak pada

keharusan memiliki jaringan teknologi informasi dan menggunakan

perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program

komputer untuk mengakses informasi/berita. Keunggulan media online

adalah informasi/berita bersifat up to date, real time, dan praktis. 1

1. Up to date, media online dapat melakukan upgrade (pembaharuan)

suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja, tidak

melulu menggunakan bantuan komputer, Hal ini terjadi karena media

online memiliki proses penyajian informasi/berita yang lebih mudah

dan sederhana.

1 Komunikasi praktis dalam http://www.komunikasipraktis.com/2014/12/jurnalistik-online-

pengertian-sejarah.html diunduh pada tanggal 26 November 2016 pukul 16:14 WIB

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

11

2. Real time, cara penyajian berita yang sederhana tersebut menjadikan

media online dapat langsung menyajikan informasi dan berita saat

peristiwa berlangsung hal ini yang dimaksud dengan real time.

Wartawan media online dapat mengirimkan informasi langsung ke

meja redaksi dari lokasi peristiwa dengan bantuan telepon atau fasilitas

internet seperti E-Mail dan lainnya.

3. Praktis, media online terbilang praktis karena kemudahan untuk

mendapatkan berita dan informasinya, kapan saja bila diinginkan media

online dapat dibuka dan dibaca sejauh didukung oleh fasilitas teknologi

internet. Handphone yang memiliki fasilitas koneksi internet, komputer

yang memiliki sambungan internet baik di perkantoran atau di rumah,

dan dapat pula di warung internet (warnet).

Unsur-unsur multimedia adalah keunggulan lain media online,

yang membuat media ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi

yang lebih kaya dari pada media tradisional. keunggulan ini, terutama

sekali, berlangsung pada media online yang berjalan di atas web. Selain

itu, media online dapat dengan mudah bersifat interaktif. Dengan

memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya

jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan

sumber-sumber lain. Hal ini diartikan pengguna/pembaca dapat

menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan

didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih

luas—bahkan sama sekali berbeda.

2.1.3. Internet

Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari

ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi

awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk

mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer.

Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi

yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

12

misi pada awalnya. Pada saat ini internet tumbuh dan menjadi besar

dan mempengaruhi manusia untuk semakin mempergunakannya.

Pengguna internet mencakup berbagai kalangan, para pengelola

media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan

televisi), penerbit buku, guru dan dosen, pustakawan, penggemar

komputer dan pengusaha bahkan masyarakat biasa juga menggunakan

internet sebagai akses mereka untuk mendapatkan uang. Alasan

penggunaannyapun beraneka ragam, sehingga pada saat ini internet

menjadi konsumsi yang wajar dan dipergunakan dimanapun sebagai

sumber dari apa yang mereka inginkan.

2.1.4. Jurnalistik

a. Pengertian Jurnalistik

Menurut Sumadiria (2005 : 3) jurnalistik merupakan kegiatan

menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan

menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-

luasnya dengan secepat-cepatnya. Selain itu, menurut Effendy 1993:94

dalam Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi mengatakan bahwa

jurnalistik dapat diartikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari

mendapatkan bahan sampai menyebarluaskan kepada khalayak.

Setiap orang membutuhkan berita sebagai sumber untuk

mengambil keputusan dan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat

dipercaya. Dalam berita yang dapat dipercaya setidaknya harus

memiliki konsep yang menarik, seperti contohnya penting, actual,

factual serta di sukai oleh khalayak.

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam

bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara

sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan berhubungan dengan

pencatatan atau pelaporan. Dalam kamus bahasa inggris, journal

diartikan sebagai pelaporan, pencatatan, penulisan, atau perekaman

kejadian.

b. Produk Jurnalistik

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

13

Dalam buku Jurnalistik Indonesia produk Jurnalistik dijelaskan oleh

Sumadiria 2006 : 6 - 17 terdapat enam produk jurnalistik berikut adalah

enam produk tersebut:

1. Tajuk Rencana

Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap

resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan

actual, fenomenal dan mengetahui kontroversial yang berkembnag

dalam masyarakat.

2. Karikatural

Secara jenis jurnalistik, karikatur diartikan sebagai opini redaksi

media dalam bentuk gambar dengan muatan kritik sosial yang

memasukan unsur kelucuan, anekdot, atau humor agar siapapun

yang melihatnya bisa tersenyum, termasuk tokoh atau objek yang

dikarikaturkan itu sendiri.

3. Pojok

Pojok adalah kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa

yang tentunya dianggap menarik atau kontroversal, untuk kemudian

dikomentari oleh pihak redaksi dengan kata-kata atau kalimat yang

mengusik, menggelitik, dan ada kalanya reflektif.

4. Artikel

Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas

tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya actual dan mengetahui

kontroversial dengan tujuan memberitahu (informatif),

mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif) atau gambar khalayak

pembaca (rekreatif).

5. Kolom

Kolom adalah opini singkat seseorang lebih banyak menekankan

aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau

keadaan yang terdapat dalam masyarakat.

6. Surat Pembaca

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

14

Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca

dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca.

Produk Jurnalistik tersebut yang biasanya di tulis di sebuah media

yang tentunya dengan data dan fakta. Produk Jurnalistik biasanya

menjadi ciri khas sebuah media yang diterbitkan melalui rapat redaksi

terlebih dahulu.

2.1.5. Framing

a. Pengertian Framing

Framing merupakan suatu metode yang digunakan untuk

penelitian kualitatif.Framing secara sederhana dapat digambarkan

sebagai analisis untuk mengetahui berbagai realita yang dibingkai

oleh media, realita tersebut tidak lain terdiri dari (peristiwa, actor,

kelompok dan yang lainnya). Disini realita dimaknai dan dikonstruksi

dengan makna tertentu.Semua elemen tersebut tidak hanya bagian

dari teknik jurnalistik, tetapi menandakan bagaimana peristiwa

dimaknai dan ditampilkan. Bagaimana media memahami dan

memaknai realitas, dengan cara apa realitas itu ditandakan, hal inilah

yang menjadi perhatian dari analisis framing. Praktisnya, analisis ini

digunakan untuk melihat bagaimana aspek tertentu, ditonjolkan atau

ditekankan oleh media. Analisis framing pada dasarnya adalah

metode yang digunakan untuk melihat gaya bercerita atau mengemas

media tentang suatu peristiwa atau realitas (Eriyanto, 2002:3-10).

Ada beberapa definisi framing menurut para ahli dalam Eriyanto,

2002 : 67-68:

Menurut Robert N. Entman (1993):

―Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian

tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek

lain. Ia juga menyatakan penempatan informasi – informasi

dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan

alokasi lebih besar dari pada sisi yang lain‖

Menurut William A. Gamson dan Andre Modigliani (1999):

―Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir

sedemikian rupa dan menhadirkan kontruksi makna peristiwa-

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

15

peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana.Cara

bercerita terbentuk dalam sebuah kemasan.Kemasan itu

semacam skema atau struktur pemahaman yang digunakan

individu untuk mengkontruksi makna pesan-pesan yang ia

sampaikan serta untuk menafsirkan makna pesan –pesan yan

ia terima.‖

Menurut Todd Gitlin :

―strategi bagaimana realitas di bentuk atau disederhanakan

sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak

pembaca. Peristiwa-peristiwa di tampilkan dalam pemberitaan

agar tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak

pembaca. Itu di lakukan dengan seleksi, pengulangan,

penekanan, dan presentasi aspek tertentu dari realitas.

Menurut William A. Gamson dan Andre Modigliani :

―pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa dan kondisi

yang relevan. Frame mengorganisasikan sistem kepercayaan

dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu. Anak kalimat, citra

tertentu, sumber informasi, dan kalimat tertentu.‖

Menurut Ami Binder ;

―Skema intepretasi yang digunakan oleh individu untuk

menempatkan, menafsirkan, mengidentifikasikan, dan

melabeli peristiwa secara langsung.Frame mengorganisir

peristiwa yang kompleks kedalam bentuk dan pola yang

mudah dipahami dan membantu individu untuk mengerti

makna peristiwa.‖

Menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki :

―Strategi konstruksi dan memproses berita.Perangkat kognisi

yang digunakan dalm mengkode informasi, menafsirkan

peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi

pembentukan berita.‖

b. Proses Framing

Proses framing dibagi menjadi 4 bagian :

1. Frame Bulding (Bangunan Bingkai/Frame)

Studi-studi ini mencakup tentang dampak faktor-faktor seperti

pengendalian diri terhadap organisasi, nila-nilai profesional dari

wartawan, atau harapan terhadap audien terhadap bentuk dan isi

berita. Meskipun demikian, studi tersebut belum mampu

menjawab bagaimanakah media dibentuk atau tipe

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

16

pandangan/analisis yang dibentuk dari proses ini. Oleh karena itu,

diperlukan sebuah proses yang mampu memberikan pengaruhnya

terhadap kreasi atau perubahan analisa dan penulisan yang

diterapkan oleh wartawan.

2. Frame setting (Pengkondisian Framing)

Proses kedua yang perlu diperhatikan dalam framing sebagai teori

efek media adalah frame setting. Para ahli berargumen bahwa

frame setting didasarkan pada proses identivikasi yang sangat

penting. Frame setting ini termasuk salah satu aspek

pengkondisian agenda (agenda setting). Agenda setting lebih

menitikberatkan pada isu-isu yang menonjol/penting, frame

setting, agenda setting tingkat kedua, yang menitikberatkan pada

atribut isu-isu penting. Level pertama dari agenda setting adalah

tarnsmisi objek yang penting, sedangkan tingkat kedua adalah

transmisi atribut yang penting. Namun, Nelson dalam Scheufele

(1999:116) menyatakan bahwa analisa penulisan berita

mempengaruhi opini dengan penekanan nilai spesifik, fakta, dan

pertimbangan lainnya, kemudian diikuti dengan isu-isu yang lebih

besar, nyata, dan relevan dari pada memunculkan analisa baru.

3. Individual-Level Effect of Farming (Tingkat Efek Framing

terhadap Individu)

Tingkat pengaruh individual terhadap seseorang akan membentuk

beberapa variabel perilaku, kebiasaan, dan variabel kognitif

lainnya telah dilakukan dengan manggunakan model kota hitam

(black-box model). Dengan kata lain, studi ini terfokus pada input

dan output, dan dalam kebanyakan kasus, proses yang

menghubungkan variabel-variabel kunci diabaikan.

4. Journalist as Audience (Wartawan sebagai Pendengar)

Pengaruh dari tata mengulas berita pada isi yang sama dalam

media lain adalah fungsi beragam faktor. Wartawan akan lebih

cenderung untuk melakukan pemilihan konteks. Di sini,

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

17

diharapkan wartawan dapat berperan sebagai orang yang

mendengarkan analisa pembaca sehingga ada timbal balik

ide.Akibatnya, analisa wartawan tidak serta merta dianggap paling

benar dan tidak terdapat kelemahan.

c. Jenis Framing

Jenis framing secara umum:

1. Framing media (media frame)

Framing media adalah framing yang dilakukan oleh

wartawan.Framing ini berkaitan dengan perspektif atau cara

pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi dan

menulis berita. Gamson dan Modigli, penelitian yang konsisten

mengimplementasikan konsep framing menyebutkan cara

pandang itu sebagai kemasan (package) yang mengandung

konstruksi magna atau peristiwa yang diberitakan (Sobur, 2001:

162). Cara pandang atau perspektif ini pada akhirnya menentukan

fakta yang diambil.

2. Framing Individu (individual frames)

Framing individu didefinisikan sebagai kegiatan penyimpanan

ide yang membimbing proses informasi secara individu. Framing

ini akan menjadi dasar bagi kita khalayak untuk melakukan

interpretasi seleksi dari pesan yang disampaikan berita. Dari

framing individu inilah khalayak menangkap wacana yang

disampaikan wartawan.

d. Aspek Framing

Pada dasarnya ada 2 aspek framing dalam framing pemberitaan,

kedua aspek tersebut sebagai berikut (Eriyanto 2002:69-70):

1. Memiliki fakta atau realitas

Proses pemilihan fakta adalah berdasarkan asumsi

bawasannya asumsi dari wartawan yang akan senantiasa

mendampingin dan mempengaruhi proses pemilihan realitas

berita. Setelah itu wartawan akan memilih angle dan fakta

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

18

tertentu untuk menentukan aspek tertentu akan menghasilkan

berita yang berbeda dengan media yang menekankan aspekyang

lain.

2. Menulis Fakta

Proses ini berhubungan dengan penyajian fakta yang akan

dipilih kepada khalayak, wawartawan biasanya memfokuskan

perhatian pada upaya penonjolan aspek tertentu sehingga aspek

tertentu mendapat alokasi dan perhatian. Cara penyajian itu

meliputi pemilihan kata, kalimat, preposisi, gambar dan foto

pendukung yang akan ditampilkan. Tahap menuliskan fakta itu

berhubungan dengan penonjolan realitas. Aspek tertentu yang

ingin ditonjolkan akan mendapatkan alokasi dan perhatian yang

lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak

dalam memahami suatu realitas.

e. Object Framing

Secara teknis tidak mungkin seorang wartawan untuk memframing

seluruh bagian berita. Menurut Abrar sekurangnya ada tiga bagian

berita yang bisa menjadi objek framing seorang wartawan (Sobur,

2001:173), ketiga bagian tersebut adalah:

1.Judul berita

Berita di framing dengan menggunakan teknik empati, yakni

menciptakan ―pribadi khalayak‖ dalam diri khalayak, sementara

khalayak seakan-akan berada seperti apa yang ada dalam berita,

jadi khalayak seperti di hipnotis untuk menjadi satu dengan berita

yang sedang berlangsung.

2. Fokus berita

Fokus berita di framing dengan menggunakan teknik asosiasi, yakni

menggabungkan kebijakan actual dengan fakus berita.

3. Penutup berita

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

19

Penutup berita di framing dengan menggunakan teknik packing.

Yaitu menjadikan khalayak tidak berdaya untuk menolak ajakan

yang dikandung berita.

f. Efek Framing

Menurut (Eriyanto, 2002: 139-142), ada empat efek framing:

1. Framing mendefinisikan realitas tertentu, dan framing

menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk yang sederhana,

mudah dipahami dan dikenal oleh khalayak.

2. Framing yang dilakukan media akan menonjolkan aspek tertentu

dan mengaburkan aspek yang lain yang lebih penting.

3. Framing yang dilakukan oleh media akan menampilkan sisi

tertentu melupakan sisi yang lain.

4. Framing yang dilakukan media akan menampilkan fakta tertentu

dan mengabaikan fakta yang lain. Efek yang segera terlihat dalam

pemberitaan yang memfokuskan pada satu fakta, menyebabkan

fakta lain yang mungkin relevan dan pemberitaan menjadi

tersembunyi.

2.1.6 Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Model framing yang diperkenalkan Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki (Eriyanto, 2002 : 252) ini adalah salah satu model yang paling

popular dan banyak dipakai. Menurut Pan dan Kosicki ada konsepsi

dari framing yang saling berkaitan, yakni konsepsi psikologi dan

konsepsi sosiologis. Dalam konsep psikologis, framing sesuatu yang

berkaitan dengan struktur internal dalam alam pikiran (kognisi)

seseorang. Framing dilihat sebagai penempatan informasi dalam suatu

konteks yang unik / khusus dan menempatkan informasi dalam suatu

peristiwa (isu) dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi

seseorang. Sedangkan dalam konsep sosiologis, framing dilihat sebagai

sesuatu yang melekat pada wacana social.Framing dilihat sebagai

proses mengklasifikasikan dan menafsirkan pengalaman sosial untuk

mengerti dirinya dan realitas yang diluar dirinya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

20

Keterkaitan antara dua konsep tersebut terlihat suatu berita

diproduksi dan dikonstruksi oleh wartawan. Pertama, proses konstruksi

tersebut melibatkan nilai sosial yang melekat pada diri wartawan.

Kedua, ketika menulis dan mengkonstruksikan berita wartawan

mempertimbangkan karakteristik khalayak. Ketiga, proses konstruksi

tersebut sangat ditentukan oleh proses produksi yang selalu melibatkan

standar kerja, proses jurnalistik dan standar professional dari wartawan.

Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi menjadi empat

struktur (Sobur, 2009:175-177)

Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat

menunjukkan framing dari suatu media.Segala sesuatu yang berhubungan

dengan wartawan dalam pengemasan atau pembingkaian berita berhubungan

dengan keempat struktur tersebut.

Zhongdang Pan

dan

Gerald M. Kosicki

Sintaksis

(menyusun fakta)

Headline, lead, latar

informasi, kutipan,

sumber pernyataan,

penutup

Skrip

(mengisahkan

fakta)

Kelengkapan berita

(5W+1H)

Retoris

(menekankan fakta)

Tematik

(menulis fakta)

Detail, koherensi, kata

ganti, bentuk kalimat

Leksikon/kata ganti,

idiom, grafis dan gambar

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

21

2.2.Penelitian Terdahulu

Penelitian yang menggunakan analisis framing sejauh ini semakin banyak

dilakukan, tetapi banyak penelitian dengan menggunakan analisis framing

pada media cetak atau surat kabar. Pada saat ini penulis mengambil penelitian

terdahulu dari media online seperti yang akan penulis laksanakan

NO Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Gema Mawardai

Universitas

Indonesia (2012)

analisis framing

mundurnya Surya

Polah dari partai

Golkar di

mediaindonesia.c

om dan

vivanews.com

tanggal 7

September 2011

menggambark

an bagaimana

framing

pemberitaan

yang

dilakukan oleh

media dalam

menyampaika

n sebuah

peristiwa dan

untuk

mendapatkan

gambaran

sampai sejauh

mana

pengaruh

ideologi dan

politik

ekonomi

media

terhadap

upaya untuk

mendekati

Penelitian

kualitatif

dengan

menggunakan

analisis framing

framing yang

dilakukan oleh

mediaindonesia.com

terhadap berita

mundurnya Surya

Polah dari Partai

Golkar sangat

berpihak pada

kepentingan pemilik

media sementara

framing yang

dilakukukanvivanews

.com masih

menunjukan usaha

media untuk

melakukan

pendekatan pada

objektivitas

pemberitaan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

22

objektivitas

dan posisi

netral dalam

pemberitaan

2 Indri Martyas

Tresnaningati

(2014) Universitas

Brawijaya Malang

analisis framing

pembingkaian

berita tentang

proses evakuasi

kecelakaan

pesawat rusia

sukhoi superjet

100 pada media

online detik.com

dan kompas.com.

melihat

perbedaan dan

gambaran

berita yang

dikemas oleh

detik.com dan

kompas.com

Penelitian

kualitatif

penelitian ini

membedakan

pengemasan dari

kedua variable

yang berbeda.

frame Detik.com

dalam

melihat peristiwa

proses evakuasi

kecelakaan lebih

cenderung pada

gambaran situasi

proses evakuasi.

Sedangkan

Kompas.com melihat

peristiwa ini sebagai

masalah

tanggungjawab tim

SAR

3 Sabila Assami

(2013) Universitas

Brawijaya Malang

analisis framing

berita presiden

SBY menjabat

ketua umum

partai demokrat

tahun 2013 pada

portal berita

kompas.com dan

tempo.com

mengetahui

konstruksi

berita yang

dilakukan oleh

Kompas.com

dan

Tempo.com

terhadap

pemberitaan

SBY yang

menjabat

sebagai Ketua

Penelitian

kualitatif

menggunakan

framing Pan dan

Kosicki menunjukan

konstruksi

Kompas.com dan

Tempo.com yang

mendukung

terpilihnya SBY

menjadi Ketua

Umum Partai

Demokrat

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

23

Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa analisis framing

banyak digunakan untuk menganalisis suatu berita yang sedang terjadi dan

menjamur di khalangan media dan masyarakat. Seperti halnya pada penelitian

ini, berkaitan dengan kasus kematian Wayan Mirna Salihin, adalah kasus

yang pada tahun awal 2016 sangat gempar di media. Penulis menggunakan

penelitian ini untuk mengetahui pembingkaian dari kedua media (detik.com

dan kompas.com) Sehingga dalam hal ini penulis dapat menggunakan

penelitian terdahulu untuk menjadi referensi dalam mengerjakan penelitian

ini. Di balik penelitian penulis tersebut, memiliki keunggulan bahwa penulis

melihat kasus Kematian Mirna Salihin ini sangat complicated dan penelitian

penulis ingin menunjukan bahwa kedua media sama – sama berpihak kepada

kasus tersebut tetapi memilki sudut pandang yang berbeda.

Umum Partai

Demokrat

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

24

2.3.Kerangka Berpikir

Berikut adalah kerangka pikir yang penulis buat untuk melanjutkan penelitian

ini:

Gambar 1.1 kerangka penelitian

Di atas adalah kerangka pikir yang penulis buat. Untuk menganalisis

pesan yang ada pada suatu berita menggunakan analisis framing dari Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki. Penulis akan menganalisis persidangan kematian

Mirna Salihin dalam bingkai media online yang pada saat ini sedang popular di

masyarakat dan penulis ingin mencari pesan-pesan yang menonjol dari kasus

tersebut.

Detik.com

Kasus kematian Mirna Salihi

Analisis framing dari

Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki

Kompas.com

Hasil analisis framing dari kasus

kasus kematian Mirna Salihin

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. New Media - UKSW · perangkat komputer, di samping pengetahuan tentang program ... media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran dan televisi),

25