bab ii tinjauan pustaka 2.1 landasan teori 2.1.1 pasar modalrepository.ump.ac.id/7450/4/rafi...

20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Menurut Samsul (2006:43) secara umum pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrument keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. Sedangkan hukum mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Samsul (2006:43-44) pasar modal memiliki tujuan dan manfaat yang dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu: 1. Sudut pandang negara, pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakan perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. 2. Sudut pandang emiten, pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal. 3. Sudut pandang masyarakat, pasar modal merupakan sarana baru bagi masyarakat untuk menginvestasikan uangnya. Menurut Samsul (2006:46-50) pasar modal dapat dikategorikan menjadi empat pasar, antara lain : 10 Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Modal

Menurut Samsul (2006:43) secara umum pasar modal adalah

tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas

instrument keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu

tahun. Sedangkan hukum mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Samsul (2006:43-44) pasar modal memiliki tujuan dan

manfaat yang dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu:

1. Sudut pandang negara, pasar modal dibangun dengan tujuan

menggerakan perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta

dan mengurangi beban negara.

2. Sudut pandang emiten, pasar modal merupakan sarana untuk

mencari tambahan modal.

3. Sudut pandang masyarakat, pasar modal merupakan sarana baru bagi

masyarakat untuk menginvestasikan uangnya.

Menurut Samsul (2006:46-50) pasar modal dapat dikategorikan

menjadi empat pasar, antara lain :

10

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

11

1. Pasar pertama (perdana), merupakan tempat atau sarana bagi

perusahaan menawarkan saham atau obligasi untuk yang pertama

kali ke masyarakat umum.

2. Pasar kedua (sekunder), merupakan tempat atau sarana transaksi

jual-beli efek antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui

perantara efek.

3. Pasar ketiga, merupakan sarana transaksi jual-beli efek antara market

maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker.

4. Pasar keempat, merupakan sarana transaksi jual-beli antara investor

jual dan investor beli tanpa melalui perantara efek.

2.1.2 Investasi

Menurut Halim (2003:2) investasi merupakan penempatan

sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk mendapatkan

keuntungan di masa mendatang. Secara umum investasi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Investasi pada financial assets, yaitu investasi yang dilakukan di

pasar uang yang berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat

berharga pasar uang atau dapat juga dilakukan di pasar modal yang

berupa saham, obligasi, waran, dan opsi lainnya.

Commercial paper (surat berharga komersial) adalah surat hutang

tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan dan

diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek dengan jangka

waktu jatuh tempo paling lama sampai 270 hari. Sedangkan waran

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

12

adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi

hak kepada pemegangnya untuk memesan/membeli saham dari

perusahaan tersebut pada harga dan waktu tertentu.

2. Investasi pada real assets, yaitu investasi dalam bentuk pembelian

aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,

pembukaan perkebunan dan lainnya.

Menurut Hartono (2009:5) investasimerupakan penundaan

konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama

periode waktu yang tertentu.

Tipe-tipe investasi keuangan menurut Hartono (2009:6-7) dibagi

menjadi dua yaitu;

1. Investasi langsung, dilakukan dengan membeli langsung aktiva

keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan

cara yang lain.

2. Investasi tidak langsung, dilakukan dengan membeli saham dari

perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva

keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.

Selain dapat menghasilkan keuntungan, investasi juga memiliki

resiko antara lain :

1. Risiko bisnis (business risk), risiko yang timbul akibat menurunnya

profitabilitas perusahaan emiten.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

13

2. Risiko likuiditas (likuidity risk), risiko yang berkaitan dengan

kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera

diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

3. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), risiko yang timbul akibat

perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar.

4. Risiko pasar (market risk), risiko yang timbul akibat kondisi

perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi

dan kondisi perekonomian lain.

5. Risiko daya beli (purchasing risk), risiko yang timbul akibat

pengaruh perubahan inflasi, dimana perubahan ini akan

menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan

maupun bunga yang diperoleh dari investasi.

6. Risiko mata uang (currency risk), risiko yang timbul akibat

pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik dengan negara

lain.

2.1.3 Saham

Saham merupakan surat berharga bukti kepemilikan perusahaan

dan merupakan salah satu instrument yang dapat di perjualbelikan di

pasar modal. Menurut Hartono (2011:111-119) saham dibagi menjadi

tiga, yaitu :

1. Saham preferen (preferred stock)

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan

(hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa.Pemegang saham

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

14

preferen mempunyai hak untuk menerima deviden terlebih dahulu

dibandingkan dengan pemegang saham biasa.Saham preferen juga

memberikan hak deviden kumulatif, yaitu memberikan hak kepada

pemegangnya untuk menerima deviden tahun-tahun sebelumnya

yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima

devidennya.Selain itu saham preferen juga mempunyai hak terlebih

dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak pemegang

saham biasa pada saat terjadi likuidasi.

Saham preferen ada tiga macam, yaitu:

a. Convertible Preferred Stock adalah saham preferen yang dapat

dikonversi menjadi saham biasa dengan rasio penukaran yang

telah ditentukan.

b. Callable Preferred Stock adalah saham preferen yang

memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkannya

untuk membeli kembali saham tersebut dari pemegang saham

pada tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai tertentu.

c. Floating atau Adjustable–Rate Preferred Stock (ARP) adalah

saham preferen yang devidennya tidak dibayarkan secara tetap,

tetapi tingkat deviden yang dibayar tergantung dari tingkat

return sekuritas t-bill (treasury bill).

2. Saham biasa (common stock)

Saham biasa merupakan saham yang memiliki karakteristik antara

lain pemegang saham mempunyai hak kontrol untuk memilih

pimpinan perusahaan, hak menerima pembagian keuntungan, dan

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

15

hak preemptive (preemptive right). Hak preemptive adalah hak

untuk mendapatkan presentasi kepemilikan yang sama jika

perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham dengan tujuan

melindungi hak kontrol pemegang saham lama dan melindungi

harga saham lama dari kemerosotan nilai.

3. Saham treasuri (treasury stock)

Saham treasuri merupakan saham milik perusahaan yang sudah

pernah dikeluarkan dan beredar kemudian dibeli kembali oleh

perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan treasuri yang

nantinya dapat dijual kembali.

Dengan membeli saham, investor mempunyai hak untuk

menentukkan jalannya perusahaan.Semakin besar saham yang dimiliki,

maka semakin besar juga hak atas perusahaan tersebut. Menurut

Anoraga (2006:60) dalam Tampubolon (2009:36-37) kepemilikan

saham memberikan manfaat ekonomis dan non ekonomis, antara lain:

1. Manfaat Ekonomis

a. Deviden (Dividen), yaitu pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Deviden dapat berupa deviden tunai (cash dividen),

yaitu deviden yang dibagikan dalam bentuk uang tunai dan

deviden saham (stock dividen), yaitu deviden yang dibagikan

dalam bentuk saham.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

16

b. Capital Gain merupakan keuntungan yang diperoleh investor

dari jual-beli saham, yaitu berupa selisih antara nilai jual yang

lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah.

2. Manfaat Non-Ekonomis

Manfaat non-ekonomis yang diperoleh pemegang saham adalah

kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) untuk menentukan jalannya perusahaan.Semakin besar

saham yang dimiliki, maka semakin besar pula hak suaranya dalam

RUPS.

Selain memberikan manfaat, kepemilikan saham juga

memberikan resiko bagi para pemegang saham. Menurut Darmadji

(2006:13-15) dalam Tampubolon (2009:37-39) resiko kepemilikan

saham antara lain :

1. Tidak mendapat deviden

Perusahaan akan membagikan deviden ketika mendapatkan

keuntungan. Jika perusahaan mengalami kerugian, para pemegang

saham tidak menerima deviden.

2. Capital Loss

Capital Loss merupakan selisih antara harga jual yang lebih rendah

dibandingkan dengan harga beli yang lebih tinggi.

3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi

Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan atau dilikuidasi maka

hasil penjualan aset akan dibagikan kepada kreditor atau pemegang

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

17

obligasi terlebih dahulu dan jika ada sisa baru dibagikan kepada

para pemegang saham.

4. Saham dikeluarkan dari bursa (delisting)

Saham perusahaan dapat dikeluarkan dari bursa karena kinerja yang

buruk, mengalami kerugian terus menerus, tidak membagikan

deviden secara berturut-turut dalam beberapa tahun, dan berbagai

kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.

5. Saham dihentikan sementara (suspensi)

Saham yang dihentikan sementara perdagangannya oleh otoritas

Bursa Efek menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya

sampai suspensi tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas

bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa,

perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, dan berbagai kondisi lain

yang mengharuskan otoritas bursa melakukan suspensi perdagangan

saham tersebut sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan

kejelasan informasi sehingga informasi yang belum jelas tersebut

tidak menjadi ajang spekulasi.

2.1.4 Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut

Hartono (2009:199) return dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Return realisasian (realized return) merupakan return yang telah

terjadi.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

18

2. Return ekspektasian (expected return) merupakan return yang

diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

Return saham merupakan return yang diperoleh dari investasi

saham. Return saham terdiri dari capital gain atau capital loss dan

deviden. Menurut Hartono (2009:200) capital gain atau capital loss

merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga

periode yang lalu. Dengan demikian return saham dapat dinyatakan

sebagai berikut ini.

Keterangan :

Pt = harga saham sekarang

Pt-1 = harga saham periode lalu

Dt = deviden yang dibagikan

2.1.5 Definisi dan Jenis Rasio

Menurut Fahmi (2011:107) secara sederhana rasio (ratio)

disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah dengan jumlah

lainnya dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan

ditemukan jawaban yang selanjutnya dijadikan bahan kajian untuk

dianalisis dan diputuskan. Sedangkan rasio keuangan menurut Fahmi

(2011:108) adalah rasio yang berguna untuk melakukan analisa

terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

19

Menurut Sartono (2010:114) rasio keuangan dibagi menjadi

empat macam, yaitu :

1. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka

pendek.

2. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi

perusahaan dalam menggunakan asset untuk memperoleh penjualan.

3. Financial leverage ratio, yaitu rasio yang menunjukkan kapasitas

perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek

maupun jangka panjang.

4. Rasio profitabilitas, rasio yang dapat mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannya

dengan penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri.

Sedangkan menurut Fahmi (2011:120-139), rasio keuangan

dibagi menjadi enam, yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.Rasio likuiditas

meliputi current ratio (CR), quick ratio, net working capital ratio,

cash flow liquidity ratio.

2. Rasio Leverage

Rasio leverage yaitu rasio yang mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio leverage meliputidebt

ratio, debt to equity ratio (DER), times interest earned, cash flow

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

20

coverage, long-term debt to total capitalization, fixed charge

coverage, dan cash flow adequency.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas yaitu rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu

perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya guna

menunjang aktivitas perusahaan.Rasio aktivitas meliputi inventory

turnover, day sales outstanding, fixed assets turnover, total assets

turnover (TATO), dan long term assets turnover.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya

keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan

maupun investasi. Rasio profitabilitas meliputi gross profit margin,

net profit margin, Return on Invesment (ROI) atau disebut juga

Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE).

5. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam dalam mempertahankan posisinya di

dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum.

Rasio pertumbuhan ini yang umum dilihat dari berbagai segi yaitu

dari segi penjualan, EAT, EPS, deviden per lembar saham, dan

harga pasar per lembar saham.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

21

6. Rasio Nilai Pasar

Rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang

terjadi di pasar. Rasio ini meliputi Earning Per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER), Book Value per Share (BVS), Price Book

Value (PBV), dividen yield, dan dividen payout ratio.

Masalah likuiditas dalam suatu perusahaan memungkinkan

perusahaan tersebut memasuki masa kesulitan keuangan (financial

distress).Jika kondisi tersebut tidak segera diatasi maka dapat

menyebabkan kebangkrutan (bankruptcy). Menurut Fahmi (2011:159-

160), secara umum financial distress dibagi empat kategori yaitu :

1. Kategori A atau sangat tinggi dan benar-benar membahayakan

Pada kategori ini memungkinkan pihak perusahaan melaporkan ke

pihak terkait seperti pengadilan bahwa perusahaan telah dalam

posisi bankruptcy dan menyerahkan berbagai urusan untuk

ditangani oleh pihak luar perusahaan.

2. Kategori B atau tinggi dan dianggap berbahaya

Untuk mengatasi financial distress kategori B perusahaan harus

menyelamatkan aset-aset yang dimiliki perusahaan, melakukan

merger atau akuisisi, dan melakukanpengurangan karyawan melalui

PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan pensiun dini bagi karyawan

yang dianggap tidak layak untuk dipertahankan.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

22

3. Kategori C atau sedang

Untuk mengatasi financial distress kategori C perusahaan dapat

mencari tambahan dana yang bersumber dari internal perusahaan

seperti menjual obligasi dan menerbitkan saham maupun yang

bersumber dari eksternal perusahaan seperti meminjam ke

perbankan.

4. Kategori D atau rendah.

Untuk mengatasi financial distress kategori D perusahaan dapat

mengeluarkan financial reserve (cadangan keuangan) yang dimiliki

atau mengambil dari sumber dana yang memang dialokasikan untuk

mengatasi persoalan seperti itu.

2.1.6 Analisis Rasio

Analisis rasio memberikan gambaran mengenai posisi keuangan

perusahaan. Seorang analis akan melakukan analisis rasio keuangan

untuk menilai apakah kinerja manajer keuangan telah sesuai dengan

tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau belum.

Sedangkan calon investor melakukan analisis rasio keuangan untuk

mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Menurut Harahap (2011:298), analisa rasio keuangan

mempunyai keunggulan sebagai berikut :

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahan di tengah industri lain.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

23

4. Menstrandarisasi size perusahaan.

5. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan

lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau

time series.

6. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi

masa yang akan datang.

Sedangkan keterbatasan analisis rasio menurut Harahap

(2011:298-299) antara lain :

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan

untuk kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini

seperti :

a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan banyak

mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau

subjektif.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah

nilai perolehan (cost), bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada rasio

keuangan.

d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

24

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

5. Dua perusahaan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai

tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan bisa

menimbulkan kesalahan.

Menurut Farah Margaretha dalam Fahmi (2011:113), cara

menganalisis rasio keuangan ada beberapa cara antara lain :

1. Analisis horizontal/trend analysis, yaitu membandingkan rasio-rasio

keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar

dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu

tertentu.

2. Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan

perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis

atau industri untuk waktu yang sama.

3. The du pont chart berupa bagan yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan antara ROI, asset turnover, dan profit

margin.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kinerja keuangan perusahaan menggambarkan hasil (return) yang

dicapai perusahaan dari kegiatan operasionalnya. Kinerja keuangan

perusahaan dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio. Rasio keuangan

yang digunakan dalam peneltian ini adalah rasio likuiditas, rasio leverage,

rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio nilai pasar.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

25

Menurut Fahmi (2011:121) rasio likuiditas adalah kemampuan suatu

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat

waktu.Current Ratio (CR) atau rasio lancar merupakan bagian dari rasio

likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan

hutang ketika jatuh tempo.Semakin besar CR maka semakin tinggi

kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.Menurut

Fahmi (2011:157-158) jika perusahaan mengalami masalah likuiditas maka

sangat memungkinkan perusahaan tersebut mulai memasuki masa kesulitan

keuangan (financial distress), dan jika kondisi tersebut tidak diatasi maka bisa

berakibat kebangkrutan usaha (bankruptcy). Selain itu, financial distress

menyebabkan perusahaan tidak likuid dan return saham yang diperoleh

investor terus menurun.

Rasio hutang atas modal atau Debt to Equity Ratio (DER)

menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-

hutang kepada pihak luar.DER merupakan bagian dari rasio leverage, yaitu

rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.

Menurut Fahmi (2011:127) penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan

membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori

extreme leverage (hutang ekstrim), yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat

hutang yang tinggi dan sulit melepaskan beban utang tersebut. Hal tersebut

dapat berakibat terhadap penerimaan return saham bagi para pemegang

saham. Semakin kecil rasio DER maka kinerja perusahaan semakin baik dan

return yang dihasilkan semakin tinggi.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

26

Return on Assets (ROA) menggambarkan sejauh mana investasi yang

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan

yang diharapkan. Semakin besar rasio ini, maka semakin besar pula return

saham yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham. Dapat dikatakan

ROA berpengaruh positif terhadap return saham.

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan sejauh mana keseluruhan

asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Semakin

tinggi rasio ini semakin baik pula return yang dihasilkan.

Earning Per Share (EPS) menunjukkan seberapa besar kemampuan

per lembar saham menghasilkan laba. Semakin besar EPS maka kinerja

perusahaan meningkat dan return saham yang diperoleh para pemegang saham

semakin besar. PER menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar

atau harga penawaran perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima.Price Book Value (PBV) menunjukkan

perbandingan harga saham di pasar dengan nilai buku saham tersebut yang

digambarkan di neraca.Ketiga rasio tersebut merupakan bagian dari rasio

pasar, yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Kondisi

pasar mempengaruhi pembentukan harga sahamdan return saham yang

diterima para pemegang saham.

Trisye dan Nicodemus (2011) melakukan penelitian tentang Analisis

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham BUMN Sektor

Pertambangan Periode 2007-2010. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

CR, ROA, dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

27

Sedangkan DER berpengaruhsignifikan terhadap return saham. Secara

simultan CR, ROA, TATO dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

Farkhan dan Ika (2010)melakukan penelitian mengenai Pengaruh

Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di Bursa

Efek Indonesia ( Studi kasus pada Peusahaan Manufaktur Sektor Food and

Beverage). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial ROA dan

PER mempunyai pengaruh signifikan tehadap return saham sedangkan CR,

DER, dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Ulupui (2006)melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Rasio

Likuiditas, Leverage, Aktifitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham

(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri

Barang Konsumsi di BEJ). Hasil penelitiannya menujukkan bahwa secara

parsial CR dan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. TATO

dan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan

secara simultan CR, DER, dan TATO berpengaruh signifikan terhadap return

saham.

Suharli (2005) melakukan penelitian mengenai Studi Empiris Terhadap

Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food And

Beverages Di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

DER dan Beta Saham tidak berpengaruh terhadap return saham secara

signifikan.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

28

Rasio Leverage

Rasio Profitabilitas Return Saham

Berdasarkan kajian teori maupun kajian-kajian penelitian yang relevan,

pengaruh rasio keuangan secara parsial dan simultan terhadap return saham

dapat digambarkan pada kerangka konseptual di bawah ini:

Rasio Likuiditas H1

H2

H3

Rasio Aktivitas H4

Rasio Nilai Pasar H5

H6

2.3 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka

konseptual di atas maka penulis mengajukan hipotesis untuk dilakukan

pengujian terhadap variabel-variabel yang ada. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

: Rasio likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap return

sahamperusahaan BUMN yang listing di BEI.

: Rasio leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap return

sahamperusahaan BUMN yanglisting di BEI.

: Rasio profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap return

sahamperusahaan BUMN yanglisting di BEI.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

29

: Rasio aktifitas berpengaruh positif signifikan terhadap return

sahamperusahaan BUMNyanglisting di BEI.

: Rasio nilai pasar berpengaruh positif signifikan terhadap return

sahamperusahaan BUMN yanglisting di BEI.

: Rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan

rasio nilai pasar secara simultan berpengaruh positif signifikan

terhadap return sahamperusahaan BUMNyang listing di BEI.

Analisis Pengaruh Rasio..., Rafi Mutoharoh, Fakultas Ekonomi UMP, 2015