s k r i p s i -...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA AKHLAK ORANG TUA DENGAN SIKAP
TAWADHUK SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF
PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2015
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun oleh
MUTOHAROH
114 12 025
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
vii
MOTTO
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
(رواه انطبرانى)قهيم انعهم خير من كثير انعبادة
Artinya : ―Ilmu yang sedikit, lebih baik dari pada ibadah yang banyak‖. (HR.
Thabrani)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku ( Ibu Riyatun dan Bapak Maf’ul) yang telah mendidik
dan memberikan dorongan baik material maupun spiritual. Terima kasih
atas segalanya.
2. Suamiku tercinta, Romli dan anakku, Naja dan Rif’at yang sangat berarti
dalam hidupku.
3. Adik-adikku, Latif, Maghfi, dan Tafsir, yang telah memberiku semangat.
4. Kepada teman-temanku, yang telah memberikan semangat dan dorongan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
بسم هللا انرحمن انرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke
jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini
adalah ―HUBUNGAN ANTARA AKHLAK ORANG TUA DENGAN SIKAP
TAWADHUK SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF
PULUTAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2015‖
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan
tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak
awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.
x
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PAI IAIN
Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan
kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya
cita-cita.
7. Bapak Drs. Abdul Basid, M.Pd.I Selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif Pulutan
yang telah memberikan izin, masukan dan bantuan untuk melakukan
penelitian.
8. Bapak Drs. H. Nasafi, M.Pd.I yang telah memberikan motivasi dan dukungan
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Guru MI Ma’arif Pulutan yang telahmemberikan keterangan,
meluangkan waktunya dan melancarkan terselesaikannya skripsi ini.
10. Seluruh Siswa siswi MI Ma’arif Pulutan selaku responden yang berkenan
membantu penulis dalam melakukan penelitian dalam hal pengisian angket
dengan baik.
11. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena i
xii
ABSTRAK
Mutoharoh, 2015. (Hubungan antara Akhlak Orang Tua dengan Sikap
Tawadhuk Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Tahun 2015).
Skripsi, jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama
Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr.
Muna Erawati, M. Si.
Kata Kunci: Pendidikan ahklak, Sikap tawadhuk
Pendidikan akhlak merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena
akhlak kelak yang akan membentuk kepribadian seorang anak, demikian juga
sikap tawadhuk seorang anak dapat terbentuk karena adanya pendidikan akhlak,
baik yang diberikan oleh orang tuanya di rumah maupun pendidikan akhlak yang
diberikan di sekolah. Pendidikan akhlak tidak hanya berupa materi akhlak saja
tetapi yang lebih penting adalah contoh perilaku dari orang-orang terdekat seorang
anak. Berkaitan dengan hal tersebut untuk membentuk sikap anak yang baik,
sebagai orang tua dan sebagai seorang guru harus bisa memberikan contoh yang
baik pula.
Berangkat dari hal tersebut, maka pertanyaan utama yang ingin dijawab
melalui penelitian ini yang pertama bagaimana akhlak orang tua siswa kelas V MI
Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015? Kedua bagaimana
sikap tawadhuk siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga tahun 2015? Ketiga adakah hubungan yang signifikan antara akhlak
orang tua dengan sikap tawadhuk siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Jumlah populasinya
adalah 353 dengan sampel sebanyak 40 responden. Pengambilan sampel dengan
metode proportional random sampling. Adapun penelitian dilakukan pada tanggal
5 – 26 0ktober 2015.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapat beberapa temuan
yaitu : (1) akhlak orang tua siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga tahun 2015 termasuk dalam kategori tinggi didukung dengan 24
responden (60%) menjawab pada kategori tinggi, 16 responden (40%) menjawab
dalam kategori sangat tinggi, menjawab sedang dan rendah (0%). (2) sikap
tawadhuk siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
tahun 2015, berada pada kategori tinggi, dibuktikan dengan 31 responden (77,5%)
berada pada kategori tinggi, 9 responden (22,5%) menjawab dalam kategori
sangat tinggi, menjawab sedang dan rendah (0%). (3) ada hubungan yang
signifikan antara akhlak orang tua dengan sikap tawadhuk siswa kelas V MI
Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015, dibuktikan dengan
hasil perhitungan korelasi product moment yaitu rhitung sebesar 0,408 berada di
atas koefisien korelasi (rtabel), baik taraf 5% yaitu 0,312 dan 1% yaitu 0,403.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 5
D. Hipotesis Penelitian ...................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 6
F. Definisi Operasional ..................................................... 7
G. Metode Penelitian ......................................................... 9
H. Sistematika Penulisan ................................................... 15
xiv
BAB II KAJIAN PUSAKA
A. Akhlak Orang Tua ....................................................... 16
1. Pengertian Akhlak Orang Tua ............................... 16
2. Fungsi Akhlak ........................................................ 17
3. Klasifikasi Akhlak ................................................. 18
a. Terpuji ............................................................... 18
b. Tercela ............................................................... 19
4. Tanggung Jawab Orang Tua .................................. 20
B. Sikap Tawadhuk Siswa ................................................. 22
1. Pengertian .............................................................. 22
2. Keutamaan Tawadhuk ........................................... 22
3. Bentuk-bentuk Tawadhuk ...................................... 23
C. Penelitian-Penelitian yang Relevan .............................. 24
D. Hubungan Akhlak Orang Tua Dengan Sikap
Tawadhuk Siswa ........................................................... 25
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian .......... 27
B. Penyajian Data .............................................................. 32
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pertama ........................................................... 35
B. Analisis Kedua .............................................................. 40
C. Pengujian Hipotesis ...................................................... 46
D. Pembahasan .................................................................. 50
xv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 54
B. Saran ............................................................................. 54
C. Penutup ......................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-kisi angket akhlak orang tua ................................... 13
Tabel 1.2 Kisi-kisi angket sikap tawadhuk siswa ........................... 13
Tabel 3.1 Keadaan guru MI Ma’arif Pulutan .................................. 30
Tabel 3.2 Keadaan siswa dan orang tua siswa ................................ 31
Tabel 3.3 Variabel akhlak orang tua ............................................... 32
Tabel 3.4 Variabel sikap tawadhuk siswa ....................................... 33
Tabel 4.1 Daftar analisis hasil jawaban angket tentang akhlak
orang tua ......................................................................... 36
Tabel 4.2 Tabel interval dan kategori skor variabel akhlak orang
tua .................................................................................... 38
Tabel 4.3 Tabel kategori skor variabel akhlak orang tua beserta ..
frekuensi respondennya .................................................. 39
Tabel 4.4 Tabel kategori skor, frekuensi dan presentase hasil
angket akhlak orang tua .................................................. 44
Tabel 4.5 Daftar analisis hasil jawaban angket sikap tawadhuk
siswa ................................................................................ 42
Tabel 4.6 Tabel interval dan kategori skor sikap tawadhuk siswa . 44
Tabel 4.7 Tabel kategori skor angket variabel sikap tawadhuk
siswa beserta frekuensi respondennya ............................ 45
Tabel 4.8 Tabel kategori skor, frekuensi dan presentaase hasil
angket sikap tawadhuk siswa .......................................... 46
xvii
Tabel 4.9 Tabel koefisien hubungan akhlak orang tua dengan
sikap tawadhuk siswa ...................................................... 49
Tabel 4.10 Tabel perhitungan product moment ................................ 50
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Pembimbingan dan Asisten Pembimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian (balasan)
Lampiran 5 Angket Penelitian
Lampiran 6 Jawaban angket Variabel I
Lampiran 7 Jawaban angket Variabel II
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 Pernyataan Publikasi Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman yang semakin modern ini banyak kita jumpai berbagai
macam penyimpangan yang terjadi baik di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Penyimpangan
tersebut beragam, baik dari anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Penyimpangan dapat ditunjukkan dari atau perilaku seseorang terhadap
orang lain. Sikap atau perilaku seseorang terhadap orang lain yang tidak
baik bahkan sampai merugikan orang lain itulah yang dinamakan
penyimpangan.
Sikap atau perilaku sering disebut dengan akhlak. Akhlak yang baik
yang dimiliki seseorang akan menjadikan seseorang itu lebih mulia dimata
orang lain maupun di hadapan Allah SWT. Sebagaimana sabda Rosulullah
SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan sanadnya dari
Abu Hurairah r.a. : اكمم انمؤمنين ايما نا احسنهم خهقا
Artinya : ―Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang
paling mulia akhlaknya.”(HR. Imam Ahmad bin Hanbal, no
10829). Akhlak seseorang dapat dicontoh bahkan ditiru oleh orang lain.
Seorang anak di dalam keluarga pada umumnya mencontoh atau meniru
akhlak dari orang tuanya atau siapa saja yang ada dalam keluarga tersebut.
Orang tua dan anak adalah satu ikatan dalam jiwa. Dalam keterpisahan
2
raga, jiwa mereka bersatu dalam ikatan keabadian, tidak seorangpun dapat
mencerai beraikannya. Ikatan itu dalam bentuk hubungan emosional antara
anak dan orang tua yang tercermin dalam perilaku (Djamarah, 2004: 27).
Jadi peran orang tua untuk membentuk akhlak anaknya sangatlah besar,
orang yang terdekat dengan seorang anak adalah orang tua bahkan
pendidikan yang pertama kali diterima oleh anak adalah pendidikan dari
orang tua.
Dalam kehidupan sehari-hari waktu yang dilalui oleh anak lebih
banyak di lingkungan keluarga dari pada waktu yang dilalui anak ketika di
sekolah. Dapat di simpulkan bahwa pedidikan akhlak yang diperoleh anak
lebih banyak di lingkungan keluarga dari pada di sekolah. Orang tua lebih
mendominasi pembentukan akhlak meskipun banyak faktor lain yang
mempengaruhinya.
Fenomena sekarang ini banyak di jumpai anak yang berani kepada
orang tuanya, sering kali anak membantah perintah orang tua, bahkan
ketika di sekolah sikap anak terhadap guru juga banyak yang menunjukkan
sikap yang kurang sopan. Banyak juga siswa yang mengabaikan perintah
guru, padahal guru adalah orang tua ketika di sekolah. Jadi apa yang
disampaikan guru ketika di sekolah harus ditaati oleh siswanya.
Sebagai orang tua, siapapun itu dari golongan apapun itu pasti
menginginkan memiliki anak yang mempunyai akhlak yang baik, yang
selalu mematuhi perkataan orang tua serta memiliki sikap rendah hati
kepada orang lain. Sikap rendah hati (tawadhuk) merupakan sikap yang
3
diinginkan orang tua agar sikap tersebut dimiliki oleh anak-anaknya.
Tawadhuk dapat diartikan merendahkan diri dan berlaku hormat kepada
siapa saja (Supiana, 2003 : 231). Dalam pengertian yang lain dijelaskan
oleh Ilyas, bahwa tawadhuk adalah rendah hati, lawan dari sombong dan
takabur (2005 : 123).
Firman Allah dalam surat Al Furqon ayat 63:
Artinya : “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah
orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan
apabila orang-orang bodoh menyapa mereka ( dengan kata-
kata yang menghina) mereka mengucapkan salam‖ .
Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah
hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik
terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang lain.
Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan
keridhaan Allah baik di dunia maupan di akhirat.
Sikap rendah hati dapat terlihat pada seseorang dari tingkah lakunya
dalam kehidupan sehari-hari. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap
kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya pasti, dan tampil dengan
jati diri yang dimilikinya. Anak yang rendah hati tidak suka menirukan
gaya orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran agama
Islam. Anak yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai
ajaran Allah SWT.
4
Dengan sikap rendah hati atau sikap tawadhuk yang dimiliki seorang
anak akan selalu membawa kebaikan pada dirinya sendiri. Mereka akan
banyak disenangi oleh teman bermainnya, disenangi oleh gurunya dan bisa
menjadi kebanggaan orang tuanya. Anak yang bisa memiliki sifat itu
hidupnya akan merasa damai, karena merasa tidak memiliki musuh dalam
kehidupannya.
Tidak semua anak memiliki sikap tawadhuk atau rendah hati, karena
tidak mudah memiliki sifat tawadhuk, sifat tawadhuk harus dilatih sejak
kecil, disini peran keluarga sangat penting terutama orang tua. Orang tualah
yang pertama membentuk karakter anak, anak ketika lahir bagaikan kertas
putih tergantung orang tuanyalah anak mau dibentuk seperti apa. Jika sejak
dini anak diberikan pendidikan yang baik sesuai dengan ajaran agama
Islam maka sampai besar anak akan memiliki sifat baik pula.
Tetapi realita yang kita hadapi sekarang ini banyak sekali kita jumpai
anak yang berani kepada orang tua, siswa tidak taat kepada gurunya, tidak
menghargai orang lain, yang muda tidak lagi hormat kepada yang lebih tua,
serta masih banyak lagi sikap-sikap yang tidak mencerminkan sikap
ketawadhukan.
Akibat dari perilaku atau sikap yang tidak tawadhuk akan berpengaruh
pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Anak tidak lagi mendapat
penghargaan atau kehormatan dari orang lain, kasih sayang orang tua akan
berkurang, jika anak berada di sekolah akan mengurangi nilai mata
pelajaran akidah akhlak.
5
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan dengan harapan dapat mengetahui
ada tidaknya hubungan akhlak orang tua terhadap sikap tawadhuk anak.
Judul yang penulis tentukan adalah sebagai berikut : ―HUBUNGAN
ANTARA AKHLAK ORANG TUA DENGAN SIKAP TAWADHUK
SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PULUTAN
KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2015‖.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka
dapat dirumuskan pokok masalah pada penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana akhlak orang tua siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015 ?
2. Bagaimana sikap tawadhuk siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015 ?
3. Adakah hubungan akhlak orang tua terhadap sikap tawadhuk siswa
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui akhlak orang tua siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015.
6
2. Untuk mengetahui sikap tawadhuk siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015.
3. Untuk mengetahui hubungan akhlak orang tua dengan sikap tawadhuk
siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Darmawan, 2013 : 120). Hipotesis ini bisa diterima jika
faktanya menunjukkan kebenaran dan bisa salah jika faktanya tidak
menunjukkan kebenaran. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam
penelitian ini adalah, ―ada hubungan positif antara akhlak orang tua
terhadap sikap tawadhuk siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2015‖.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikam wawasan
keilmuan tentang akhlak dan sikap tawadhuk sehingga dapat
membentuk akhlak yang baik dan menanamkan sikap tawadhuk
kepada siswa.
7
2. Manfaat praktis yang dapat disampaikan oleh penulis adalah
a. Bagi orang tua
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan orang tua siswa
dapat meningkatkan atau memperbaiki akhlak atau tingkah lakunya
dalam kehidupan sehari-hari untuk kebaikan masa depan anaknya,
karena orang tua sebagai teladan bagi anak-anaknya.
b. Bagi guru
Guru adalah orang tua anak ketika di sekolah, maka dari itu
diharapkan guru dapat menunjukkan sikap atau akhlak yang baik
kepada siswanya.
c. Bagi siswa
Diharapkan dengan penelitian ini siswa dapat memahami sikap
tawadhuk serta dapat menanamkan sikap tawadhuk dalam dirinya
sendiri dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bagi sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
tentang akhlak yang baik serta sikap tawadhuk anak agar dapat
diwujudkan dalam suatu lembaga pendidikan berhasil dalam
membentuk sikap anak yang baik dan rendah hati.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dari para pembaca, penulis perlu
menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul diatas yakni :
8
1. Akhlak orang tua
Akhlak atau khuluq secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat
istiadat, perangai, muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjadi
tabi’at. Sedangkan menurut istilah dapat merujuk pada berbagai
pendapat para pakar di bidang ini, seperti dikemukakan oleh Ibn
Miskawaih (Nata, 2002 : 3) sebagai pakar bidang akhlak terkemuka
mengatakan bahwa akhlak adalah :
حال نهنفس داعيت نهاانى افعانها من غيرفكر والرويت
Artinya: ―Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.‖
Orang tua adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua
(cerdik, pandai, ahli dan sebagainya), orang yang dihormati di kampong
(Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984 : 688). Sedangkan menurut
Ahmadi, orang tua adalah orang yang telah menjadi perantara kehadiran
kita di dunia (Ahmadi, 2004 :171).
Adapun indikator akhlak orang tua adalah :
1) Akhlak dalam keluarga (Ilyas, 2007 : 147).
2) Akhlak terhadap kerabat (Salamulloh, 2008 : 25).
3) Akhlak terhadap tetangga (Salamulloh, 2008 : 73).
4) Akhlak bertamu dan menerima tamu (Salamulloh, 2008 : 199).
2. Sikap Tawadhuk Siswa
Sikap atau perilaku menurut W.J.S. Poerwodarminto adalah
tingkah laku, kelakuan, perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari Kamus Umum Bahasa Indonesia 1984 : 187).
9
Tawadhuk dapat diartikan merendahkan diri dan berlaku hormat kepada
siapa saja (Supiana, 2003 : 231). Dalam pengertian lain yang dijelaskan
Ilyas, bahwa tawadhuk adalah rendah hati, lawan dari sombong dan
takabur (2005 : 123). Sedangkan menurut Hasyim tawadhuk adalah
akhlak mulia, perangai terpuji,tabiat serta sifatyang baik (Hasyim, 2005
:568).
Adapun indikator sikap tawadhuk siswa adalah :
1) Tidak menonjolkan diri dari orang lain.
2) Bergaul dengan orang awam dengan ramah.
3) Mau mengunjungi orang lain yang lebih rendah statusnya.
4) Mau duduk-duduk bersama fakir miskin.
5) Tidak makan minum dengan berlebihan (Ilyas, 2005 : 124).
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data dan infomasi mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti (Darmawan, 2013 : 127).
1. Pendekatan dan Rancangan penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan
statistik obyek melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-
orang atas penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survey untuk menentukan frekuensi dan prosentase tanggapan
mereka. Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut :
10
a. Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil obyek penelitian
b. Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket
c. Melaksanakan penelitian
d. Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Adapun waktu penelitiannya sejak
diajukannya proposal sampai selesai.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang
memiliki jumlah banyak dan luas (Darmawan, 2003 : 137). Dari
pengertian tersebut dapat peneliti sebutkan bahwa adalah seluruh
individu dalam wilayah penelitian, yang nantinya akan dikenai
hasil penelitian. Jumlah populasi sebanyak 353 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi (Darmawan, 2003 :
138). Berdasarkan pengertian tersebut peneliti mengatakan sampel
sebagai sejumlah individu yang jumlahnya bisa sama atau kurang
dari populasi, yang merupakan wakil dari keseluruhan subyek
penelitian.
Pengambilan sampelnya sebagaimana berdasarkan pada
pendapat (Arikunto, 1982 : 120) yang memberikan batasan-batasan
11
sebagai berikut : ―Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila
subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25 % atau
lebih‖.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil teknik proposional
stratifield random sampling dengan cara diundi. Dikarenakan siswa
Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dianggap bisa mengisi dan memberi
jawaban soal-soal pada angket yang nantinya akan diajukan oleh
peneliti adalah siswa kelas IV, V dan VI, maka yang diundi hanya
kelas tersebut. Adapun hasil undian tersebut jatuh pada kelas V.
kelas V terdapat 2 kelas, kelas V A terdiri dari 20 siswa dan kelas V
B terdiri dari 20 siswa, jadi jumlah seluruhnya adalah 40 siswa.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik atau metode sebagai berikut ;
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang
dipakai untuk mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung.
Cara ini sangat efisien dalam penggunaan waktu, tenaga dan biaya,
karena cukup melihat catatan yang ada. Dokumentasi berupa
catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 7), metode ini digunakan
12
untuk mencari data tentang gambaran umum di Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, meliputi
sejarah, visi, misi, keadaan siswa, maupun segala sesuatu yang
berkaitan dengan variabel-variabel dalam penelitian ini.
a. Angket
Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan
secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut
responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis
(Arikunto, 2005 : 101). Ada dua angket yang peneliti persiapkan,
yaitu angket tentang akhlak orang tua dan angket tentang sikap
tawadhuk siswa.
Angket tentang akhlak orang tua mengungkap tentang akhlak
dalam keluarga, akhlak tarhadap kerabat, akhlak terhadap tetangga
serta akhlak bertamu dan menerima tamu. Sedangkan sikap
tawadhuk siswa mengungkap perilaku siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Ada empat indikator keperilakuan yang memadai
akhlak orang tua dan sikap tawadhuk siswa yaitu ; sangat sesuai
(SS), sesuai (S), kurang sesuai (KS) dan tidak sesuai (TS). Skala
linkert skoring adalah: SS = 4, S = 3, KS = 2 dan TS = 1. Jumlah
angket akhlak orang tua dan sikap tawadhuk siswa masing-masing
adalah 15 .
13
Tabel 1.1
Kisi-kisi angket akhlak orang tua adalah sebagai berikut:
No Indikator keprilakuan Aitem Jumlah/
Total
1 Akhlak dalam keluarga 1 , 2 , 3 , 4 4
2 Akhlak terhadap kerabat 5 , 6 , 7 3
3 Akhlak terhadap tetangga 8 , 9 , 10 , 11 4
4 Akhlak bertamu dan menerima tamu 12 , 13 , 14 ,
15
4
Jumlah 15
Table 1.2
Kisi-kisi angket sikap tawadhuk siswa sebagai berikut :
No Indikator keprilakuan Aitem Jumlah/
Total
1 Tidak menonjolkan diri kepada orang
lain
1 , 2 , 3 3
2 Bergaul dengan orang awam dengan
ramah
4 , 5 , 6 3
3 Mau mengunjungi orang lain yang
lebih rendah statusnya
7 , 8 , 9 3
4 Mau duduk-duduk dengan fakir miskin 10 , 11 , 12 3
5 Tidak makan minum dengan berlebilan 13 , 14 , 15 3
Jumlah 15
5. Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisa data tersebut sehingga mengandung arti atau dapat diambil
suatu kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam
menganalisis data pokok dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik statistik kolerasi product moment dengan rumus sebagai berikut :
a. Analisis Persentase
Analisis persentase untuk mengukur akhlak orang tua dan
sikap tawadhuk anak, rumus persentase yang digunakan adalah :
14
Keterangan:
P : Persentase skor
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
b. Untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut yaitu untuk
mengetahui akhlak orang tua dan sikap tawadhuk anak digunakan
rumus product moment.
Rumus product moment :
Keterangan :
rxy : Koefisien kolerasi antara x dan y
Ʃx : Jumlah skor total variabel x
Ʃy : Jumlah skor total variabel y
x2 : Kuadrat x
y2 : Kuadrat y
N : Jumlah responden
15
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti
uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika
skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian :
BAB I : Pendahuluan, pemaparannya meliputi latar belakang masalah,
penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis penelitian, kegunaan penelitian,analisis data dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Landasan teori, dalam bab ini penulis akan menyajikan analisis
teori.
BAB III : Hasil penelitian, gambaran umum lokasi, subyek penelitian dan
penyajian data.
BAB IV : dalam bab ini berisi tentang analisis data yang terkumpul.
BAB V : meliputi tentang kesimpulan dan saran-saran.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Akhlak Orang Tua
1. Pengertian
Akhlak atau khuluq secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat
istiadat, perangai, muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabi’at.
Sedangkan menurut istilah dapat merujuk pada berbagai pendapat para
pakar di bidang ini, seperti dikemukakan oleh Ibnu Miskawaih (Nata, 2002
: 3) sebagai pakar bidang akhlak terkemuka mengatakan bahwa akhlak
adalah :
حال نهنفس داعيت نها انى افعانها من غير فكروالرويتArtinya : “sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. “
Orang tua ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua (cerdik, pandai,
ahli), orang yang dihormati di kampong (Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 1982 :688). Sedangkan menurut Ahmadi, Orang tua adalah
orang yang telah menjadi perantara kehadiran kita di dunia. Melalui orang
tualah Allah menciptakan dan menumbuhkan manusia (Ahmadi, 2004 :
171)
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa akhlak
orang tua adalah suatu hal yang memiliki nilai positif yang dapat ditiru
dan diikuti oleh anaknya. Dengan demikian, Orang tua hendaklah memberi
teladan yang baik kepada anaknya.
17
Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak. Secara tidak
langsung apa yang dilakukan orang tua baik itu tindak tanduk, sopan
santun, disadari atau tidak akan dilihat dan dicermati oleh anaknya.
Bahkan bentuk perkataan maupun perbuatannya akan senantiasa tertanam
dalam kepribadian anak.
Akhlak atau perilaku orang tua menjadi faktor penting dalam
menentukan baik buruknya perilaku anak. Jika orang tua memiliki akhlak
yang baik seperti jujur, sopan, lemah lembut, penuh kasih sayang kepada
anaknya maka secara tidak langsung anak akan meniru perilaku yang
dicontohkan oleh orang tuanya. Begitu pula sebaliknya jika orang tua
memiliki akhlak yang tidak baik seperti suka berbohong, sombong, suka
berkata kasar, tidak menyayangi anaknya, maka anak akan tumbuh
sebagaimana perilaku orang tuanya.
2. Fungsi Akhlak
Menurut Mansur, kebahagiaan seseorang tidak akan tercapai tanpa
akhlak terpuji. Dengan kata lain bahwa akhlak terpuji pada seseorang
dapat berfungsi mengantarkan manusia untuk mencapai kesenangan,
keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Adapun
akhlak terpuji adalah akhlak yang disukai atau dicintai oleh Allah yakni
tidak mengandung kemaksiatan. Dapat dikatakan akhlak terpuji yakni
melaksanakan amal yang baik dan meninggalkan maksiat yang
diharamkan oleh Allah (Mansur, 2005 : 226).
18
3. Klasifikasi Akhlak
Seperti dikatakan oleh Sayid Usman dalam bukunya (Mansur, 2005 :
238) akhlak manusia terdiri atas akhlak yang baik (al-akhlaq al-
mahmudah) dan akhlak yang tercela (al-akhlaq al-mazmumah), sehingga
harus diperhatikan baik sejak mau tidur hingga bangun dari tidurnya,
sejak bangun tidur sampai akan tidur kembali. Jadi akhlak seseorang itu
dapat digolongkan menjadi dua katagori.
a. Terpuji (al-akhlaq al-mahmudah)
Akhlak terpuji atau al-akhlaq al-mahmudah maksudnya adalah
perbuatan-perbuatan baik yang datang dari sifat-sifat batin yang ada
dalam hati menurut syara’. Sifat-sifat itu biasanya di sandang oleh
para Rosul, anbiya, aulia dan oranng-orang salih. Dadapun syarat-
syarat diterima tiap amal salih itu dilandasi dengan sifat-sifat terpuji
juga antara lain sebagai berikut:
1) Ikhlas, artinya beramal karena Allah.
2) Wara’, artinya meninggalkan setiap yang haram atau yang ada
subhatnya.
3) Zuhud, artinya meninggalkan tamak dan meninggalkan yang
bagus-bagus dari kelezatan dunia baik berupa makanan, pakaian,
rumah dan lain-lain (Mansur,2005 : 239)
Sedangkan akhlak terpuji yang lain adalah:
1) Adil.
2) Melakukan kebajikan.
19
3) Memberi kepada sanak famili apa yang mereka butuhkan.
4) Meninggalkan perbuatan-perbuatan keji.
5) Menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan mungkar.
6) Meninggalkan perbuatan dosa.
7) Memenuhi janji-janji Allah yang meliputi iman kepada-Nya,
mengikuti ajara-ajaran-Nya, konsisten dengan-Nya dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan, serta menahan diri
untuk tidak melakukan sesuatu yang menghilangkan
keimanannya.
8) Tidak menggunakan pernyataan keimanan sebagai alat untuk
melakukan kecurangan, kezaliman atau untuk mendorong
orang lain mengikuti kebatilan dan meninggalkan kebenaran.
9) Menjaga iman agar tidak tergadai hanya karena harta dan dunia
yang tidak berarti (Mahmud, 2004 ; 197-198).
b. Tercela (al-akhlaq al-mazmumah)
Sifat-sifat tercela atau keji atau al-akhlaq al-mazmumah
menurut syara’ dibenci Allah dan Rosul-Nya yaitu sifat-sifat ahli
maksiat pada Allah. Sifat-sifat sebagai sebab tidak diterimanya
amalan-amalan manusia, antara lain:
1) Ujub, yakni melihat kebagusan dan kebajikan diri sendiri
dengan ajaib hingga dia memuji akan dirinya sendiri.
2) Takabur, yakni membesarkan diri atas yang lain dengan
pangkat, harta, ilmu dan amal.
20
3) Riya’, yakni beramal dengan tujuan ingin mendapatkan pangkat,
harta, nama, pujian, sebagai lawan dari ikhlas.
4) Hasad, yakni dengki, suka harta dunia baik halal maupun
haram, lawan dari wara’ dan zuhud. Akhlak tercela lainnya
adalah mengumpat, main judi, mencuri, mendengar bunyi-
bunyian yang haram, melihat sesuatu yang haram (Mansur,
2005 : 240).
4. Tanggung Jawab Orang Tua
Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya (Daradjat, 2011 : 35). Dari
ungkapan tersebut orang tua adalah sebagai penanggung jawab atas
pendidikan anaknya. Sejak anak lahir ibunyalah yang selalu ada di
sampingnya. Oleh karena itu anak akan meniru perangai ibunya, seorang
anak akan lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalan tugasnya
dengan baik. Orang tua bukan hanya ibu saja, ayah juga memiliki peran
yang sangat penting, selain tugas ayang mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, ayah juga sebagai pemimpin dalam sebuah keluarga.
Sebagai seorang pemimpin, ayah harus bisa memberikan contoh kepada
keluarganya terutama anak-anaknya bagaimana menjadi pemimpin yang
bijaksana, jujur dan adil. Jadi ayah dan ibu dalam keluarga sama-sama
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-anaknya. Diantara
tanggung jawab orang tua adalah sebagai berikut:
21
a. Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling
sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan
dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup
manusia.
b. Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmani maupun
rohaniah, dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan
kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dangan filsafat hidup dan
agama yang dianutnya.
c. Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak
memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan
seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
d. Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan
pandangan dan tujuan hidup muslim (Djamarah, 2004 : 86)
Orang tua yang bijaksana adalah orang tua yang bisa menumbuhkan
perasaan senang, gembira, bahagia, kasih sayang, dan sebagainya kepada
anak. Sedangkan perasaan sedih, cemas, takut, marah dan sebagainya
sebaiknya tidak dimunculkan orang tua di hadapan anak upaya
membangun hubungan baik dengan anak. Sedangkan sikap permusuhan,
penghinaan, kebencian, penghardikan dan sebagainya harus dihapus dalam
jiwa anak, karena sikap tersebut merupakan sikap yang tidak terpuji.
22
B. Sikap Tawadhuk Siswa
1. Pengertian
Sikap atau perilaku menurut W.J.S. poerwodarminto adalah tingkah
laku, kelakuan, perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan
sehari-hari (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1984: 187). Tawadhuk
berasal dari kata wa-dha’a. ia berarti merendahkan diri atau menempatkan
dirinya pada posisi lebih rendah dari yang semestinya dimiliki. Sikap
tawadhuk ditunjukkan oleh seseorang atas sesuatu yang berhubungan
dengan dirinya, hingga batas-batas yang tidak merendahkan martabatnya
(Wahid, 2004 : 108). Menurut Umar Hasyim tawadhuk adalah akhlak
mulia, perangai terpuji, tabiat serta sifat yang baik (Hasyim, 2005 : 568)
Dengan demikian dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sikap
tawadhuk adalah perbuatan atau sikap merendahkan diri dan berlaku
hormat kepada siapa saja yang ditujukkan dalam ucapan, sikap dan
tindakan dalam berinteraksi dengan orang lain.
2. Keutamaan Tawadhuk
Apabila seseorang memiliki sikap tawadhuk maka dalam
kehidupannya ia akan merasakan ketenangan dalam jiwanya, karena sikap
tawadhuk adalah sifat terpuji yang banyak disenangi oleh orang banyak.
Dalam ayat Al-Qur’an dijelaskan bahwa sikap rendah hati atau tawadhuk
sangat dianjurkan dalam ajaran agama Islam.
23
Artinya : ”Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah
orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan
apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-
kata yang menghina) mereka mengucap salam” (QS. Al-
Furqon ayat 63).
Dalam ayat ini mengajarkan kepada manusia agar senantiasa memiliki
sifat rendah hati kepada siapapun baik itu rendah hati kepada Allah SWT,
maupan kepada manusia lainnya. Karena seorang muslim yang memiliki
sifat rendah hati akan mendapatkan keridhaan Allah SWT.
3. Bentuk-Bentuk Tawadhuk
Sikap tawadhuk dalam pergaulan bermasyarakat akan terlihat antara
lain dalam bentuk-bentuk berikut ini:
a. Tidak menonjolkan diri dari orang-orang yang level atau statusnya
sama, kecuali apabila sikap tersebut menimbulkan kerugian bagi
agama atau umat Islam
b. Berdiri dari tempat duduknya dalam satu majlis untuk menyambut
kedatangan orang yang lebih mulia dan lebih berilmu daripada
dirinya, dan mengantarkannya ke pintu ke luar jika yang
bersangkutan meninggalkan majlis.
c. Bergaul dengan orang awam dengan ramah, dan tidak memandang
dirinya lebih dari mereka.
24
d. Mau mengunjungi orang lain sekalipun lebih rendah status
sosialnya.
e. Mau duduk-duduk bersama dengan fakir miskin, orang-orang cacat
tubuh, dan kaum dhu’afa lainnya, serta bersedia mengabulkan
undangan mereka.
f. Tidak makan minum dengan berlebihan dan tidak memakai pakaian
yang menunjukkan kemegahan dan kesombongan (Ilyas, 2007 :
124-125).
C. Penelitian-Penelitian yang Relevan
Berikut penelitian-penelitian yang terkait dengan topik atau kajian skripsi
ini:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Karisah (2010) yang berjudul
―Hubungan antara Keteladanan Orang Tua dalam Beribadah dengan
Sikap Tawadzuk Anak‖, penelitian pada siswa SD 1 Gandon Kec.
Kaloran Kab. Temanggung tahun pelajaran 2009/2010. Hasilnya
adalah ada hubungan antara keteladanan orang tua dalam beribadah
dengan sikap tawadhuk anak pada siswa SD 1 Gandon Kec. Kaloran
Kab. Temanggung 2009/2010.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Syaekodin (2009) yang berjudul ―
Hubungan Perilaku Keagamaan Orang Tua dengan Akhlak Siswa di
Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Buncak Kec. Buncak Kab.
Semarang Tahun 2009. Ditemukan hasilnya adanya Hubungan antara
perilaku keagamaan orang tua dengan akhlak siswa di Madrasah
25
Ibtidaiyah Darussalam Buncak Kec. Buncak Kab. Semarang tahun
2009.
D. Hubungan Akhlak Orang Tua Dengan Sikap Tawadhuk Siswa
Orang tua merupakan pendidik yang paling utama terhadap anaknya.
Karena sebelum anak melalui bangku sekolah anak terlebih dahulu tinggal
bersama orang tuanya. Masa itu kurang lebih empat sampai lima tahun yaitu
sejak anak itu lahir sampai usia Taman Kanak-kanak. Pada masa itu anak
pertama kali mendapat pendidikan, yaitu orang tuanya atau orang-orang
terdekat dalam keluarga itu.
Akhlak merupakan pendidikan yang sangat penting yang dibutuhkan
oleh anak. Sebagai orang tua pasti menginginkan anaknya memiliki akhlak
yang baik. Setelah melalui masa pra sekolah tiba saatnya anak akan
mengalami masa sekolah, di situlah anak mulai berbaur dengan orang
banyak yang memiliki kepribadian yang beragam. Anak akan mengenal
guru, teman dan orang-orang di masyarakat.
Setelah anak berbaur dengan orang lain, secara tidak langsung anak
akan melihat dan memperhatikan tingkah laku orang lain itu. Pendidikan
anak akan bertambah dari orang lain tersebut, selain pendidikan yang sudah
ditanamkan oleh orang tuanya. Pondasi akhlak yang harus ditanamkan oleh
orang tua harus kuat sehingga anak tidak mudah terkontaminasi oleh hal-hal
buruk yang ada di sekeliling anak.
Dari uraian di atas, akhlak orang tua menjadi peran penting bagi
pembentukan perilaku anak. Jika orang tua memberi contoh akhlak yang
26
baik kepada anaknya, maka anak akan mengikuti perilaku yang dicontohkan
oleh orang tuanya. Begitu juga sebaliknya, jika orang tua memberikan
contoh perilaku yang tidak baik, maka anak akan mengikuti perilaku yang
dicontohkan oleh orang tua.
Dengan demikian dugaan sementara adalah, ada hubungan antara
akhlak orang tua dengan sikap tawadhuk siswa.
27
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Sejarah berdirinya MI Ma’arif Pulutan
MI Ma’arif Pulutan didirikan pada tahun 1954 oleh para tokoh
masyarakat Desa Pulutan antara lain KH. Asnawi, H. Qolyubi, H.
Achmad, KH Nawawi, H Ridwan dan H Abdul Rauf.
Pada awal berdirinya, kegiatan belajar mengajar berlangsung di
beberapa rumah penduduk yan dipinjam oleh madrasah. Rumah-rumah
tersebut antara lain milik H. Ridwan, H. A. Insan, H Abdul Rauf, H
Qolyubi dan Amin Ansor. Proses pembelajaran berlangsung sangat
sederhana dengan sistem klasikal dan menggunakan media pembelajaran
yang sangat terbatas. Manajemen madrasah yang diterapkan juga sangat
sederhana, bahkan para guru yang mengajar tidak mendapat gaji dari
madrasah. Jumlah siswa pada masa-masa awal ini relatif besar rata-rata
50 per kelas.
Kondisi ini berjalan sampai dengan tahun 1962, dimana madrasah
menempati gedung belajar yang tidak berpencar-pencar yakni di rumah H.
Ridwan. Pada tahun 1966 kegiatan pembelajaran madrasah berpindah
menempati Balai Desa Pulutan. Pada tahun 1968 masyarakat
menghendaki pendirian gedung madrasah. Maka didirikanlah gedung
madrasah 4 ruang kelas dengan menggunakan areal tanah desa. Melihat
kondisi MI yang masih berdiri di tanah desa, maka keluarga Bani Yusuf
mengambil prakarsa untuk mewakafkan sebagian tanah guna
28
pembangunan gedung madrasah. Pembangunan gedung mulai dilakukan
dengan dukungan dana dari Keluarga Bani Yusuf. Gedung unit I
berjumlah 5 ruang kelas untuk Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dan
gedung unit II berjumlah 5 ruang kelas untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI).
kondisi madrasah ini berlangsung hingga sekarang dengan berbagai
kekurangan, kelebihan , hambatan, maupan tantangan yang ada.
2. Tujuan dan Target
Tujuan MI Ma’arif Pulutan
a. Membentuk lulusan madrasah yang memiiki Aqidah Islamiyah
mantap.
b. Mencetak lulusan madrasah yang memiliki kedalaman ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Menciptakan lulusan madrasah yang memiliki keluasan wawasan
mengenai agama Islam.
d. Membentuk lulusan madrasah yang rajin beribadah.
e. Membentuk lulusan madrasah yang mengedepankan moralitas dan
akhlaq al-karaimah dalam kehidupan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
f. Menciptakan lulusan madrasah yang kompetetif baik untuk
melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi maupun dalam
kehidupan sehri-hari.
Target MI Ma’arif Pulutan
a. Membekali lulusan dengan Aqidah Islamiyah.
b. Membekali lulusan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Membekali lulusan dengan ilmu agama Islam.
29
d. Membiasakan lulusan dengan moralitas keislaman dan akhlaq al-
karimah.
e. Membekali lulusan dengan rajin beribadah.
3. Letak Geografis MI Ma’arif Pulutan
Lembaga pendidikan MI Ma’arif Pulutan tepatnya berada di Jl.
Dipomenggolo 25 kelurahan Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga
Kode Pos 50716.
4. Visi dan Misi MI Ma’arif Pulutan
Visi MI Ma’arif Pulutan
Terwujudnya centre of excelience on Elementery School, dalam agama,
budi pekerti, bahasa dan sains tech.
Misi MI Ma’rif Pulutan
a. Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangsa dan tanah
air.
b. Menanamkan nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dalam
perilaku sehari-hari.
c. Membentuk pribadi berakhlak mulia dan berprestasi tinggi.
d. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan beragam bahasa
(Arab, Inggris dan Jawa).
e. Membekali sains-tech tepat guna.
5. Keadaan Guru, Siswa dan Orang Tua Siswa
a. Keadaan Guru MI Ma’arif Pulutan
Berdasarkan hasil penelitian yang saya peroleh melalui metode
dokumentasi keadaan guru di MI Ma’arif Pulutan sebagai berikut :
30
Tabel 3.1
Keadaan Guru MI Ma’arif Pulutan
NO NAMA NIP JABATAN
1 Drs. H. Abdul Basith, M Pd. I - Kepala Sekolah
2 Saefudin Qolyubi, S Pd. I - Guru SBK
3 Murtadho, S Ag -
4 Wiwin Nuryani, S Pd. I 198204012005012001 Guru Kelas
5 Hanik Mufidah, S Ag 197310152007012016 Guru Kelas
6 M. Agus Indriyatno, S Pd. I 198008242007101001 Guru Kelas
7 Asibro Mulisi, S Pd. I - Guru Kelas
8 Siti Anisah, S Pd. I 198208312005012003 Guru Kelas
9 Y. Ari Purwanto, S Pd - Guru Kelas
10 Siti Haniah, S Pd. I - Guru Kelas
11 Ustadzah, S Ag 197605102007012025 Guru Kelas
12 Yeni Setiawan, S Psi - Guru Kelas
13 Aini Nur Faizah, S Pd - Guru Kelas
14 Sujoro, S Pd - Guru Kelas
15 Umi Tasripah, S Pd - Guru Bahasa Inggris
16 Khurotul Aini, S Pd - Guru Kelas
17 Hj. RA Umi Saktie H, Lc - Guru Bahasa Arab
18 Ratim, S Ag 196810042006041015 Guru Kelas
19 Ulfah Rahmawati, M. Pd. I - Guru Kelas
31
NO NAMA NIP JABATAN
20 Mufidati Asy’ari, S Pd. I -
21 Sugianto, S Pd. I -
22 M. Miftahul Huda -
23 Umi Tafrikah -
b. Keadaan Siswa dan Orang Tua Siswa
Data hasil penelitian diketahui melalui metode dokumentasi diperoleh
data berupa data siswa dan orang tua siswa. Data tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Keadaan Siswa dan Orang Tua Siswa
NO Nama Siswa Nama Orang Tua Siswa Kelas
1 Agus Riyadi Eko Pujiyanto/Alqomah 5A
2 Ahmad Sadad Alwi Muh Khoirudin/S. Ngafiah 5A
3 Andika Nurriyadi Rafa Utomo Tri Utomo/Septiana Erawati 5A
4 Damara Dan Dan M. Edi Efendi/Atmiyati 5A
5 Laela Nur Cahyani Maksum/Triustiyah 5A
6 Lubna Karisma Putri M. Zaenal A./S. Maemunah 5A
7 Mahalitjari Asep Usman/Suraidah 5A
8 Muhammad Alvin Rizky M. Sujadmiko/Kamaliyah 5A
9 Muhammad aldy Pahreza Dadi Junaidi/D. Mustika 5A
10 Muhammad Ilya Nurul Latif Rohmad/ Siti khoiriyah 5A
32
NO Nama Siswa Nama Orang Tua Siswa Kelas
11 Muhammad Teguh Kurniawan Nur wahid/Khusnul Khotimah 5A
12 Muhammad Roqim Sukiman/Khalimah 5A
13 Naufal Afif Nur Aulia Pujiyono/Siti Ginarti 5A
14 Nurulita Yuna Carisa Yuniyanto/ S. Fitriyah 5A
15 Randika Ilyas Putranto Suranto/Sririfati 5A
16 Ridho Hariyadi Sodibyo Ahmad Syarif Wahyudi/S. Iqomah 5A
17 Tarafiana Zakiya Jamiat Dahlan/ komariyah 5A
18 Tristiya Novita Fitriyani Eko Sutrisno/Sumiyati 5A
19 Wasilaturrohmah Murtadho/ Siti Fatimah 5A
20 Zaenur Anwar Sutomo/Giarni 5A
21 Abdurrahman Aufa Muna Murtadho/Ratna N. Fadilah 5B
22 Adzan Alunan Syahdu Didi Nugroho/Ina Susanti 5B
23 Ahmad Agus Fauzi Jazuli/Tri Barokah 5B
24 Akbar Maulana Widegdo Edwin Jekso W./Qurotul Ayunina 5B
25 Alfinnajaa Nuryata Zahrok Muslih A./Ulfah Muntafiah 5B
26 Andika Nur Hadi Rama Utomo Tri Utomo/Septiana Erawati 5B
27 Aula Nidaatus Solikhah Achmad Arifin/Nisa Apriyanti 5B
28 Faishol Ahmad Nabila Kasmin/ Siti Rokhmatin 5B
29 Febrian Yusa Ferdiansyah Yusron/Siti Mujiyati 5B
30 Fika Rikha Farikha Munawir/Novita K. 5B
31 Fitri Nur Aini Sugiyardi/Suratmi 5B
33
NO Nama Siswa Nama Orang Tua Siswa Kelas
32 Lintang Kusuma Rizky Ahmad Haryanto/Galuh A. 5B
33 Lukman Adiansah Sutomo/Giyarni 5B
34 Muhammad Yunus Amiri Agus M. Rohul/Imaroh 5B
35 Mukhamad Eka Pradafa Endarto Prabowo/ Siti Aminah 5B
36 Mukhamad Ikhsan Prayogi Marno/ Nuryati 5B
37 Nanda Febriyanti Ade Firmansyah/Ilmiyati 5B
38 Nova Riyadi Irkham/Imronah 5B
39 Novaleon Hernand Adam Heri K./Richa Hasanah 5B
40 Siti Khoirul Bariyah Muhammad Mustaqim 5B
B. Penyajian Data
1. Variabel Akhlak Orang Tua
Data hasil penyebaran angket tentang akhlak orang tua kemudian
dilakukan penelitian, nilai dalam penyebaran angket ini berkisar antara 1
– 4 dengan nilai minimal 15 dan nilai maksimal 60, hasil tersebut dapat
diketahui sebagai berikut :
Tabel 3.3
Variabel Akhlak Orang Tua
NO Nama Orang Tua
Nilai
X
NO
Nama Orang Tua
Nilai
X
1 Agus Riyadi 51 21 Abdurrahman Aufa Muna 58
2 Ahmad Sadad Alwi 54 22 Adzan Alunan Syahdu 50
3 Andika Nurriyadi R.U 52 23 Ahmad Agus Fauzi 50
34
NO Nama Orang Tua
Nilai
X
NO
Nama Orang Tua
Nilai
X
4 Damara Dan Dan 54 24 Akbar Maulana W. 57
5 Laela Nur Cahyani 51 25 Alfinnaja Nuryata Z. 58
6 Lubna Karisma Putri 52 26 Andika Nurhadi Rama U. 50
7 Mahalitjari 54 27 Aula Nidaus Solikhah 59
8 M. Alvi Rizky 53 28 Faishol Ahmad Nabila 48
9 M. Ardy Pahreza 51 29 Febrian Yusa F 54
10 M. Ilya nurul latif 59 30 Fika Rikha Farikha 55
11 M. Teguh Kurniawan 50 31 Fitri Nur Aini 50
12 Muhammad Roqim 52 32 Lintang kusuma Rizky 58
13 Naufal Afif Nur A. 57 33 Lukman Adiansyah 57
14 Nurulita Yuna Carisa 52 34 M. Yunus Amiri 48
15 Randika Ilyas Putranto 58 35 M. Eka Pradafa 56
16 Ridho Hariyadi Sudibyo 53 36 M. Ikhsan Prayogi 57
17 Tarafiana Zakiya 58 37 Nanda Febriyanti 58
18 Tristiya Novita F. 52 38 Nova Riyadi 57
19 Wasilaturrohmah 48 39 Novaleon Hernand Adam 58
20 Zainur Anwar 52 40 S. Khoirul Bariyah 54
Pada tabel tersebut dapat diketahui nilai minimal 48, nilai
maksimal 59, rata-rata 54 dan standar deviasi 3 Hasil tersebut dijelaskan
bahwa responden yang memiliki nilai di atas rata-rata berjumlah 40
responden.
35
2. Variable Sikap Tawadhuk Siswa
Data hasil penyebaran angket tentang sikap tawadhuk siswa kemudian
dilakukan penelitian, nilai dalam penyebaran angket ini berkisar 1 – 4
dengan nilai minimal 15 dan nilai maksimal 60, hasil tersebut dapat
diketahui sebagai berikut :
Tabel 3.4
Variable Sikap Tawadhuk Siswa
NO Nama Siswa
Nilai
Y
NO Nama Siswa
Nilai
Y
1 Agus Riyadi 50 21 Abdurrahman Aufa Muna 56
2 Ahmad Sadad Alwi 52 22 Adzan Alunan Syahdu 54
3 Andika Nurriyadi R.U 51 23 Ahmad Agus Fauzi 48
4 Damara Dan Dan 51 24 Akbar Maulana W. 52
5 Laela Nur Cahyani 52 25 Alfinnaja Nuryata Z. 52
6 Lubna Karisma Putri 48 26 Andika Nurhadi Rama U. 50
7 Mahalitjari 48 27 Aula Nidatus Solikhah 54
8 M. Alvi Rizky 51 28 Faishol Ahmad Nabila 50
9 M. Ardy Pahreza 55 29 Febrian Yusa F. 48
10 M. Ilya Nurul Latif 56 30 Fika Rikha Farikha 50
11 M. Teguh Kurniawan 52 31 Fitri Nur Aini 50
12 Muhammad Roqim 50 32 Lintang Kusuma Rizky 55
13 Naufal Afif Nur A. 55 33 Lukman Adiansah 54
14 Nurulita Yuna Carisa 56 34 M. Yunus Amiri 48
15 Randika Ilyas Putranto 52 35 M. Exa Pradafa 50
36
NO Nama Siswa
Nilai
Y
NO Nama Siswa
Nilai
Y
16 Ridho Hariyadi Sudibyo 56 36 M. Ikhsan Prayogi 51
17 Tarafiana Zakiya 55 37 Nanda Febriyanti 57
18 Tristiya Novita F. 49 38 Nova Riyadi 53
19 Wasilaturrohmah 53 39 Novaleon Hernand Adam 48
20 Zainur Anwar 50 40 S. Khoirul Bariyah 50
Pada tabel tersebut dapat diketahui nilai minimal 48, nilai maksimal 57,
rata-rata 52 dan standar deviasi 3 Hasil tersebut dijelaskan bahwa
responden yang memiliki nilai di atas rata-rata berjumlah 40 responden.
37
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan
akhlak orang tua dan sikap tawadhuk siswa di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015.
Untuk mencapai tujuan terseut, maka data yang terkumpul dan tersaji pada
bab sebelumnya penyusun berikan penilaian dengan pedoman skoring sebagai
berikut untuk variabel akhlak orang tua :
1. Alternatif jawaban SS (Sangat Sesuai) dengan skor 4
2. Alternatif jawaban S (Sesuai) dengan skor 3
3. Alternatif jawaban KS (Kurang Sesuai) dengan skor 2
4. Alternatif jawaban TS (Tidak Sesuai) dengan skor 1
a. Variabel pertama akhlak orang tua
Analisis pertama merupakan analisis data tentang akhlak orang tua
yang diperoleh dengan cara mengolah data jawaban angket pada bab
sebelumnya.
38
Tabel 4.1
Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Akhlak Orang Tua
No Nama Responden
Jawaban Soal Jumlah
skor/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Agus Riyadi 4 4 1 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 51
2 A Sadad Alwi 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 54
3 A N Rafa Utomo 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 52
4 Damara D 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 54
5 Laela Nur C. 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 51
6 Lubna Karisma 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 52
7 Mahalitjari 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
8 M Alvi Rizky 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 53
9 M Ardy Pahreza 4 4 2 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 51
10 M I Nurul Latif 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
11 M. Teguh 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 50
12 M. Roqim 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 52
13 Naufal Afif N A 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
14 Nurulita Yuna C. 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 52
15 Randika Ilyas P. 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
16 Riodho Hariyadi 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 53
17 Tarafiana Z. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 58
18 Tristiya Novita 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 52
19 Wasilaturrohmah 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 48
20 Zaenur Anwar 4 4 2 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 52
39
No Nama Responden
Jawaban Soal Jumlah
skor/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
21 A Aufa Muna 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58
22 Adzan Alunan S. 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 50
23 A Agus Fauzi 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 50
24 Akbar Maulana 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 57
25 Alfinnaja N Z. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58
26 AN Rama Utomo 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 50
27 Aula Nidaatus S. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59
28 Faishol A N. 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 48
29 Febrian Yusa F. 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 54
30 Fika Rikha F. 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 55
31 Fitri Nur A. 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 50
32 Lintang Kusuma 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
33 Lukman A. 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
34 M. Yunus Amiri 4 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 48
35 M. Exa Pradafa 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 56
36 M. Ikhsan Prayogi 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 57
37 Nanda F. 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 58
38 Nova Riyadi 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 57
39 Novaleon H A. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58
40 Siti Khoirul B. 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 54
Dari pedoman di atas, diperoleh skor akhlak orang tua dari 40
responden skor tertinggi dan terendah pada variabel X (akhlak orang tua)
40
berturut-turut adalah 59 dan 41. Dalam penyusunan skripsi ini, kami
menetapkan empat kategori yang terdiri dari rendah, sedang, tinggi dan
sangat tinggi. Adapun rumus yang digunakan untuk menetapkan kategori-
kategori di atas adalah sebagai berikut :
panjang interval =
Keterangan :
panjang interval = panjang interval kategori yang digunakan
= nilai tertinggi
= nilai terndah
= jumlah kategori yang digunakan
Sebelum menggunakan rumus tersebut untuk menentukan kategori-
kategori yang diinginkan, maka terlebih dahulu penyusun akan
memaparkan tentang skor ideal yang berlaku dalam penyusunan skripsi
ini. Penetapan skor ideal baik skor tertinggi maupun skor terendah
diperoleh dari jumlah soal dan item penyekorannya. Dalam penelitian ini,
jumlah soal pada variabel x adalah 15, dengan empat item jawaban sangat
sesuai, sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai yang berskor masing-masing
4, 3, 2, 1. Setelah diketahui skor terndah maupun tertinggi, langkah
selanjutnya adalah menetapkan kategori yang dimaksud dengan rumus
yang telah ditetapkan di atas :
Menentukan panjang interval
panjang interval
41
=
= 11,25 [ dibulatkan menjadi 11]
Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukan interval dan
kategorinya sebagaimana tabel berikut :
Tabel 4.2
Interval dan Kategori Skor Variabel Akhlak Orang Tua
No Interval Kategori
1 22-32 Rendah
2 33-43 Sedang
3 44-54 Tinggi
4 55-65 Sangat tinggi
Tabel 7 di atas merupakan acuan dalam menetapkan kategori skor
angket hubungan akhlak orang tua di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015. Skor
angket yang telah dipaparkan dalam tabel 5 kemudian dikonsultasikan
dengan dengan tabel 6 tersebut dan menghasilkan tabel kategori skor
akhlak orang tua di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015 beserta respondennya.
Tabel 4.3
Kategori Skor Variabel Akhlak Orang Tua
Beserta Frekuensi Respondennya
No Interval Kategori Jumlah Responden
1 22-32 Rendah 0
2 33-43 Sedang 0
42
No Interval Kategori Jumlah Responden
3 44-54 Tinggi 24
4 55-65 Sangat Tinggi 16
Jumlah Respondan 40
Dari penyebaran frekuensi tersebut, dapat dihitung presentase
frekuensi dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
F = frekuensi
N = jumlah responden
P = presentase
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya penyusun
sajikantabel yang memuat kategori skor, frekuensi dan hasil angket akhlak
orang tua di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015.
Tabel 4.4
Kategori Skor, Frekuensi Dan Presentase Hasil Angket Akhlak Orang Tua
di MI Ma’arif Pulutan Tahun 2015
No Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Rendah 22-32 0 0%
2 Sedang 33-43 0 0%
3 Tinggi 44-54 24 60%
4 Sangat Tinggi 55-65 16 40%
Jumlah 40 100%
43
Dari tabel tersebut terlihat bahwa akhlak orang tua di MI Ma’arif
Pulutan tahun 2015 menurut persepsi siswa, berada dalam kategori tinggi
sebanyak 24 orang responden dari 40 responden atau sekitar (60%) berada
dalam rentang 44-54. Adapun responden dengan kategori sangat tinggi ada
16 responden (40%), kategori sedang ada 0 responden (0%) dan 0% untuk
kategori rendah. Dengan demikian, permasalahan mengenai akhlak orang
tua di MI Ma’arif Pulutan telah terjawab, karena menurut persepsi
sejumlah 24 siswa yang menjadi responden dalam penilaian akhlak orang
tua termasuk dalam kategori tinggi.
b. Variabel kedua Sikap Tawadhuk Siswa
Untuk menajwab permasalahan yang kedua tentang sikap tawadhuk
siswa di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015 telah penyusun sajikan tabel hasil
penyekoran angket yang telah penyusun sebarkan kepada 40 orang
responden. Skor untuk jawaban angket sikap tawadhuk siswa sebagai
berikut:
1. Alternatif jawaban SS (Sangat Sesuai) dengan skor 4
2. Alternatif jawaban S (Sesuai) dengan skor 3
3. Alternatif jawaban KS (Kurang Sesuai) dengan skor 2
4. Alternatif jawaban TS (Tidak Sesuai) dengan skor 1
Analisis data tentang jawaban angket dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Tabel 4.5
Daftar Analisis Hasil Jawaban Angket Tentang Sikap Tawadhuk Siswa
No Nama Responden
Jawaban Soal Jumlah
Skor/
Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Agus Riyadi 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 3 2 4 50
2 A Sadad Alwi 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 52
3 A N Rafa Utomo 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 51
4 Damara D 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 51
5 Laela Nur C 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 52
6 Lubna Karisma 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 48
7 Mahalitjari 3 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 48
8 M Alvin Rizky 3 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 51
9 M Ardy Pahreza 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 55
10 M Ilya Nurul 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 56
11 M Teguh K 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 52
12 M Roqim 3 3 4 3 1 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 50
13 Naufal Afif N 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55
14 Nurulita Yuna C 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 56
15 Randika Ilyas P 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 52
16 Ridho Hariyadi 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 56
17 Tarafiana Z 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 55
18 Tristiya Novita 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 49
19 Wasilaturrohmah 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 53
45
No Nama Responden
Jawaban Soal Jumlah
Skor/
Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
20 Zaenur Anwar 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 50
21 A Aufa Muna 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 56
22 Adzan A S 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 54
23 A Agus Fauzi 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 48
24 Akbar Maulana 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 52
25 Alfinnaja N Z 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 52
26 A N Rama Utomo 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 50
27 Aula Nidatus S 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 54
28 Faishol A N 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 50
29 Febrian Yusa F 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 1 4 3 3 3 48
30 Fika Rikha F 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 50
31 Fitri Nur A 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 50
32 Lintang Kusuma 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 55
33 Lukman Adiansah 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 54
34 M Yunus Amiri 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 48
35 M Exa Pradafa 2 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 4 2 4 3 50
36 M Ikhsan Prayogi 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 51
37 Nanda F 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 57
38 Nova Riyadi 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 4 4 53
39 Novaleon H A 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 48
40 Siti Khoirul B 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 50
46
Dari pedoman tersebut di atas diperoleh skor tertinggi dan terendah
variabel sikap tawadhuk siswa di MI Ma’arif Pulutan berturut-turut
sebagai berikut 57 dan 48. Sedangkan untuk sikap tawadhuk siswa dengan
empat item jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), KS (Kurang
Sesuai) dan TS (Tidak Sesuai) yang berskor masing-masing 4 ,3 , 2 dan 1
maka skor ideal untuk kedua angket tersebut berkisar antara 15 – 60.
Selanjutnya adalah menentukan kategori kategori skor angket yang
diperoleh. Adapun pengkategorian skor-skor tersebut sama dengan
pengkategorian angket akhlak orang tua yaitu berdasarkan rumus di bawah
ini :
Menentukan panjang interval
Panjang interval
Keterangan :
yti = nilai tertinggi ideal
yri = nilai terendah ideal
n kategori = jumlah kategori yang diinginkan
Sebagaimana angket akhlak orang tua, maka skor ideal untuk angket
sikap tawadhuk siswa berkisar diantara 15 – 60 angka 15 adalah skor
terendah dan 45 skor ideal tertinggi.
Setelah diketahui skor ideal terendah maupun tertinggi, langkah
selanjutnya menetapkan kategori yang dimaksud dengan rumus yang telah
ditetapkan di atas :
Panjang interval
47
Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukanlah interval dan
kategorinya sebagaimana tabel berikut :
Tabel 4.6
Interval dan Kategori Skor Sikap Tawadhuk Siswa
di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015
No Interval Kategori
1 22-32 Rendah
2 33-43 Sedang
3 44-54 Tinggi
4 55-65 Sangat tinggi
Sebagaimana tabel 10 di atas, tabel 11 juga merupakan acuan dalam
menetapkan kategori skor angket sikap tawadhik siswa di MI Ma’arif
Pulutan taahun 2015. Skor-skor angket yang telah di paparkan dalam tabel
10 kemudian dikonsultasikan dengan tabel 11 dan menghasilkan tabel
kategori skor sikap tawadhuk siswa di MI Ma’arif Pulutan yahun 2015
beserta respondennya.
48
Tabel 4.7
Kategori Skor Angket Variabel Sikap Tawadhuk Siswa
Beserta Frekuensi Respondennya
No Interval Kategori Jumlah Responden
1 22-32 Rendah 0
2 33-43 Sedang 0
3 44-54 Tinggi 31
4 55-65 Sangat Tinggi 9
Jumlah Responden 40
Dari penyebaran frekuensi tersebut, dapat dihitung presentase
frekuensi dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
P = Presentase
Berdasarkan perhitungan tersebut selanjutnya penyusun sajikan tabel
yang memuat kategori skor, frekuensi dan hasil angket sikap tawadhuk
siswa di MI Ma’arif Pulutan tahun 2015.
49
Tabel 4.8
Kategori Skor, Frekuensi dan Presentase Hasil Angket Sikap Tawadhuk
Siswa
di MI Ma’arif Pulutan Tahun 2015
No Kategori Interval Frekuensi Presentase
1 Rendah 22—32 0 0%
2 Sedang 33-43 0 0%
3 Tinggi 44-54 31 77,5%
4 Sangat
Tinggi
55-65 9 22,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa sikap tawadhuk siswa di MI
Ma’arif Pulutan tahun 2015 berada dalam kategori tinggi, sebanyak 31
respon dendari 40 responden atau sekitar (77,5%) berada dalam rentang
skor 44-54.
Adapun responden dengan kategori sangat tinggi ada 9 responden
22,5%), kategori sedang ada 0 responden (0%) dan kategori rendah ada 0
responden (0%). Dengan demikian, maka permasalahan yang kedua telah
terjawab bahwa sikap tawadhuk siswa di MI Ma’arif Pulutan berada dalam
kategori tinggi.
B. Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini, penyusun melakukan analisis data untuk membuktikan
diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya yaitu : ―ada
hubungan antara akhlak orang tua dengan sikap tawadhuk siswa di MI Ma’raif
Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015‖.
50
Terlebih dahulu penyusun mencari ada tidaknya hubungan antara
variabel x dan y dengan menggunakan rumus kolerasi prodct moment. Hasil
perhitungan akan menghasilkan nilai koefisien kolerasi (r) hasil perhitungan
kemudian dikolerasikan dengan rtabel untuk sampel 40 dan taraf signifikansi
5% dan !% berturut-turut adalah 0,312 dan 0,403. Jika rhitung > rtabel, berarti
ada hubungan positif antara variabel x dan y. jika rhitung = 0, maka dikatakan
bahwa antara variabel x dan y tidak ada hubungan sama sekali. Jika rhitung <
rtabel maka hubungan bersifat negative. Adapun variabel x yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah akhlak orang tua di MI Ma’arif Pulutan
Kecamatan Sidoreja Kota Salatiga tahun 2015. Sedangkan variabel y adalah
sikap tawadhuk siswa di MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga tahun 2015. Di bawah ini merupakan rumus kolerasi product moment
rxy=
Keterangan :
rxy = Koefisien kolerasi
∑X = Jumlah skor total variabel X
∑Y = Jumlah skor total variabel Y
X2
= Kuadrat X
Y2
= Kuadrat Y
N = Jumlah sampel yang diteliti
51
Keterangan :
Untuk menganalisis data dengan rumus tersebut, maka digunakanlah
tabel penolong koefisien kolerasi (hubungan) sebagaimana tabel 4.9 di
bawah ini :
Tabel 4.9
Koefisien Hubungan Akhlak Orang Tua dengan Sikap Tawadhuk
Siswa di MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
Tahun 2015
No
Responden
X Y X2
Y2
XY
1 51 50 2601 2500 2550
2 54 52 2916 2704 2808
3 52 51 2704 2601 2652
4 54 51 2916 2601 2754
5 51 52 2601 2704 2652
6 52 48 2704 2304 2496
7 54 48 2916 2304 2592
8 53 51 2809 2601 2703
9 51 55 2601 3025 2805
10 59 56 3481 3136 3304
11 50 52 2500 2704 2600
12 52 50 2704 2500 2600
13 57 55 3249 3025 3135
52
No
Responden
X Y X2
Y2
XY
14 52 56 2704 3136 2912
15 58 52 3364 2704 3016
16 53 56 2809 3136 2968
17 58 55 3364 3025 3190
18 52 49 2704 2401 2548
19 48 53 2304 2809 2544
20 52 50 2704 2500 2600
21 58 56 3364 3136 3248
22 50 54 2500 2916 2700
23 50 48 2500 2304 2400
24 57 52 3249 2704 2964
25 58 52 3364 2704 3016
26 50 50 2500 1500 2500
27 59 54 3481 2916 3186
28 48 50 2304 2500 2400
29 54 48 2916 2304 2592
30 55 50 3025 2500 2750
31 50 50 2500 2500 2500
32 58 55 3364 3025 3190
33 57 54 3249 2916 3078
34 48 48 2304 2304 2304
35 56 50 3136 2500 2800
53
No
Responden
X Y X2
Y2
XY
36 57 51 3249 2601 2907
37 58 57 3364 3249 3306
38 57 53 3249 2809 3021
39 58 48 3364 2304 2784
40 54 50 2916 2500 2700
Jumlah 2109
Dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15 dapat diketahui
bahwa perhitungan rumus product moment untuk mengetahui adanya
hubungan akhlak orang tua dan sikap tawadhuk siswa di MI Ma’arif
Pulutan tahun 2015 diperoleh hasil sebesar 0, 408 dengan taraf signifikasi
0.009 dan apabila dilihat pada rtabel dengan taraf signifikasi 5% (0,312)
dan 1% (0,403) dimana rhitung lebih besar daripada rtabel maka terdapat
hubungan positif yang berarti (signifikan) antara variabel X (akhlak orang
tua) dengan variabel Y (sikap tawadhuk siswa).
Tabel 4.10
Tabel perhitungan product moment
Dengan software SPSS 15
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .408(**)
Sig. (2-tailed) .009
N 40 40
Y Pearson Correlation .408(**) 1
Sig. (2-tailed) .009
N 40 40
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
54
C. Pembahasan
1. Akhlak orang tua di MI Ma’arif Pulutan
Berdasarkan hasil analisis diskriptif di atas dapat diketahui bahwa
kategori variabel akhlak orang tua di MI Ma’arif Pulutan berturut turut
sebagai berikut: sangat tinggi (40%) terletak pada interval 55-65 dengan
responden sejumlah 16, tinggi (60%) terletak pada interval 44-54 dengan
responden 24 orang, sedang dan rendah tidak ada (0%).
Dari uraian di atas tentang presentase masing-masing kategori,
terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi yakni
sebanyak 24 responden (60%) terletak pada interval 44-54. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa akhlak orang tua di MI Ma’arif
Pulutan berada dalam kategori tinggi.
Menurut penyusun, akhlak orang tua di MI Ma’arif Pulutan
khususnya kelas 5 cukup baik, dari hasil persepsi siswa terbukti bahwa
60% siswa menilai orang tua mereka menghasilkan kategori tinggi.
2. Sikap tawadhuk siswa kelas 5 MI Ma’arif Pulutan kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga tahun 2015
Mengenai kategori sikap tawadhuk siswa kelas 5 MI Ma’arif Pulutan
tahun 2015 berturut-turut adalah sebagai berikut: sangat tinggi (22,5%)
terletak pada interval 55-65 dengan jumlah responden 9 siswa, tinggi
(77,5%) terletak pada interval 44-54 dengan jumlah responden 31 siswa,
sedangkan kategori rendah dan sedang tidak ada (0%).
55
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berada dalam kategori tinggi yaitu 77,5% atau sebanyak 31 responden. Ini
berarti bahwa sikap tawadhuk siswa kelas 5 MI Ma’arif Pulutan tahun
2015 dapat disimpulkan berada dalam kategori tinggi terbukti dari hasil
pengisian angket yang disebarkan oleh peneliti, sikap tawadhuk siswa
berada pada kategori tinggi dengan jumlah responden 31 siswa.
3. Hubungan antara akhlak orang tua dewngan sikap tawadhuk siswa kelas 5
MI Ma’arif Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun 2015
Dari hasil peenlitian elah ditentukan sebelumnya bahwa nilai
koefisien kolerasi (rxy) hasil perhitungan selanjutnya akan dikonsultasikan
dengan rtabel. Jika rxy > r tabel, berarti hasil perhitungan kolerasi antara
variabel X dan Y bernilai positif, yaitu ada hubungan yang signifikan
antara akhlak orang tua dengan sikap tawadhuk siswa kelas 5 MI Ma’arif
Pulutan tahun 2015. Dengan demikian hipotesis yang penyusun ajukan
diterima. Dari analisis kolerasi diketahui sebagai berikut:
Koefisien kolerasi ditemukan bahwa rxy sebesar 0,408, sedangkan
kolerasi nilai r product moment pada tabel dengan responden sejumlah 40
siswa dan taraf signifikasi 5% adalah 0,312 sedangkan kolerasi nilai r
product moment pada tabel dengan responden 40 siswa dengan taraf
signifikasi 1% adalah 0,403.
Penyusun kemudian mengkonsultasikan nilai rxy dengan r pada tabel.
Dari hasil konsultasi terlihat bahwa rhitung untuk signofikasi 5% maupan
1% lebih besar rtabel. Maka dari itu hipotesis yang berbunyi ― ada
56
hubungan yang signifikan antara akhlak orang tua dengan sikap tawadhuk
siswa kelas 5 MI Ma’arif Pulutan kecamatan Sidorejo kota Salatiga tahun
2015‖ dapat diterima.
Berdasarkan analisis hipotesis di atas, maka akhlak orang tua terkait
dengan sikap tawadhuk siswa. Menurut Mansur (325 : 2005) pendidikan
keluarga dalam islam yang paling utama adalah pendidikan akhlak, dengan
jalan melatih anak membiasakan hal-hal yang baik, menghormati kedua
orang tua, bertingkah laku sopan baik dalam perilaku keseharian maupun
bertutur kata.
Menurut Mansur (323 : 2005) penanaman pendidikan ini harus
disertai dengan contoh konkret sebagaimana dicontohkan oleh orang tua
baik tutur kata maupun perbuatan yang bisa diterima oleh anak. Hal
tersebut terbukti pada siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan tahun 2015 masuk
kategori tinggi pada penilaian akhlak orang tua dan sikap tawadhuk siswa.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka penyusun dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagian besar siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga tahun 2015 mempersepsi positif akhlak orang tua mereka,
karena memberikan nilai tinggi kepada akhlak orang tua mereka.
2. Siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
tahun 2015 memiliki sikap tawadhuk yang baik.
3. Riset ini membuktikan bahwa ada keterkaitan positif antara akhlak
orang tua dengan sikap tawadhuk siswa, di mana orang tua memberikan
contoh sikap yang baik kepada anaknya, anak akan mencontoh
parilaku orang tuanya.
B. Saran
Ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan temuan
penelitian ini yaitu :
1. Diharapkan orang tua memberikan teladan akhlak yang baik, agar dapat
dicontoh oleh anak-anaknya.
2. Diharapkan guru sebagai orang tua siswa ketika di sekolah dapat
membimbing siswanya agar dapat menanamkan akhlak yang baik dan
menanamkan sikap tawadhuk kepada siswa.
58
3. Diharapkan siswa melaksanakan apa yang diajarkan oleh orang tua dan
guru dengan mentaati peraturan yang ada.
59
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Wahid. 2004. Risalah Akhlak, Panduan Perilaku Muslim Modern .
Solo : Era Intermedia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam
Keluarga (Sebuah Perspektif Dalam Islam) . Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.
Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia . Jakarta : Gema Insani Press.
Hasyim, Ahmad Umar. 2005. Menjadi Muslim Kaffah Berdasarkan Al- Qur’an
Dan Sunnah Nabi SAW . Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam . Jakarta : Bumi Aksara.
Mansur, 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam . Jakarta : Sekretariat
Jendral Departemen Agama RI.
Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak . Yogyakarta : LPPI UMY
Nata, Abuddin. 2002. Akhlak Tasawuf . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif . Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Edisi Revisi VII. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Poerwadarminta, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN
Balai Pustaka.
Departemen Agama, 1996. Al Qur’qn Al Karim Dan Terjemahnya. Semarang :
CV Toha Putra.
Karisah, 2010. Hubungan Antara Keteladanan Orang Tua Dalam Beribadah
Dengan Sikap Tawadhu’ Anak. Skripsi Tidak Diterbitkan. IAIN
Salatiga.
Syaekodin, 2009. Hubungn Perilaku Keagamaan Orang Tua Dengan Akhlak
Siswa. Skripsi Tidak Diterbitkan. IAIN Salatiga.
61
ANGKET PENELITIAN TENTANG AKHLAK ORANG TUA
No Responden :
Petunjuk :
1. Jawablah pernyataan berikut dengan alternatif jawaban yang telah
tersedia!
2. Jawablah pernyataan berikut dengan sejujur-jujurnya yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari!
―Berikut ini pernyataan-pernyataan mengenai apa yang dilakukan oleh orang tua
kalian, sepengetahuan kalian sendiri, jawablah sejujur-jujurnya agar dapat di
peroleh gambaran mengenai kondisi orang tua kalian‖.
Orang tua saya melakukan atau mengalami hal-hal di bawah ini :
Soal
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
1 Menyayangi anak-anaknya.
2 Memberi nasihat kepada anak-anaknya
yang berbuat salah.
3 Tidak pernah bertengkar di hadapan
anak-anaknya.
4 Meminta maaf kepada anak-anaknya
apabila berbuat salah.
5 Mengajak silaturrahmi anak-anaknya ke
tampat saudara atau kerabat.
6 Senang membantu keluarga yang sedang
dalam kesulitan.
7 Tidak membeda-bedakan antara kerabat
yang satu dengan kerabat yang lain.
8 Senang berbagi makanan dengan
tetangga dekat.
9 Menengok tetangga yang sedang sakit.
Rahasia
62
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
10 Tidak pernah bertengkar dengan
tetangga.
11 Kerja bakti bersama tetangga untuk
membersihkan lingkungan
12 Mengucap salam ketika bertamu ke
tempat orang lain.
13 Apabila bertamu tidak terlalu lama,
sehingga tidak merepotkan tuan rumah.
14 Apabila ada tamu datang ke rumah,
orang tua menyambut dengan baik, dan
mengeluarkan hidangan semampunya.
15 Berpakaian yang sopan apabila menemui
tamu.
Keterangan :
SS : Sangat sesuai
S : Sesuai
KS: Kurang sesuai
TS:Tidak sesuai
63
ANGKET PENELITIAN TENTANG SIKAP TAWADHUK SISWA
No Responden :
Petunjuk :
1. Jawablah pernyataan berikut dengan alternatif jawaban yang telah
tersedia!
2. Jawablah pernyataan berikut dengan sejujur-jujurnya yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari!
Berikut yang saya lakukan terhadap teman atau orang lain :
Soal
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
1 Tidak memperlihatkan kelebihan yang
dimiliki kepada orang lain.
2 Menghargai pendapat orang lain.
3 Meminta maaf kepada orang lain apabila
melakukan kesalahan.
4 Tidak membeda-bedakan teman.
5 Tidak berbicara kasar kepada orang lain.
6 Menyayangi sesama teman.
7 Menengok teman yang sedang sakit
8 Bermain dengan teman yang lebih
rendah statusnya.
9 Menjaga silaturrahmi dengan kerabat
10 Memberi sedekah kepada fakir miskin.
11 Tidak mengolok-olok orang cacat.
12 Mau bermain dengan anak yang cacat.
13 Senang berbagi rizki kepada orang lain.
14 Tidak makan minum secara berlebihan
15 Berpakaian sederhana.
Keterangan :
SS : Sangat sesuai
S : Sesuai
KS: Kurang sesuai
TS: Tidak sesuai
Rahasia
70
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : MUTOHAROH
NIM : 114-12-025
Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tuli sini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang
terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tugas
Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga
Salatiga, September 2015
Penulis
Siti Aniroh
NIM. 111 12 005