bab ii tinjauan pustaka 2.1 inovasi pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/bab ii.pdf12 bahan ajar...

17
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaran Pembelajaran merupakan upaya yang sistematis dan sistemik untuk memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses balajar terjadi karena pembelajaran. Proses balajar juga terjadi dalam konteks interaksi sosial kultural dalam lingkungan masyarakat. Pembelajaran tidak hanya terjadi dalam lingkungan pendidikan formal saja, tapi bisa terjadi di luar sekolah. Proses belajar dan pembelajaran bisa terjadi dimana saja, dan kapan saja tidak dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu. Dalam Pasal 1 butir 20 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu limgkumgam belajar. Dalam pembelajaran terkandung 5 konsep, yaitu interaksi, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Interaksi mengandung arti hubungan timbal balik, saling mempengaruhi satu sama lain. Peserta didik, menurut pasal 1 butir 4 UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Inovasi Pembelajaran

Pembelajaran merupakan upaya yang sistematis dan sistemik untuk

memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran

berkaitan erat dengan hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses balajar terjadi

karena pembelajaran. Proses balajar juga terjadi dalam konteks interaksi sosial

kultural dalam lingkungan masyarakat. Pembelajaran tidak hanya terjadi dalam

lingkungan pendidikan formal saja, tapi bisa terjadi di luar sekolah. Proses belajar

dan pembelajaran bisa terjadi dimana saja, dan kapan saja tidak dibatasi oleh jarak,

ruang, dan waktu.

Dalam Pasal 1 butir 20 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu limgkumgam belajar. Dalam pembelajaran terkandung 5 konsep,

yaitu interaksi, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar.

Interaksi mengandung arti hubungan timbal balik, saling mempengaruhi satu sama

lain. Peserta didik, menurut pasal 1 butir 4 UU nomor 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas, adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

11

tertentu. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi senagai guru,

dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang

berpartisipasi dalam menyelengggarakan pendidikan.

. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai

pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono bahwa

pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk

membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar.

Inovasi pembelajaran dua arah merupakan istilah yang harus dipahami agar

dapat menjelaskan maksud dari penelitian ini diadakan. Agar dapat memahami secara

penuh, yang pertama yang harus dilakukan adalah memahami bagian perbagian dari

istilah dimaksud, antara lain, yang dimaksud dengan inovasi, yang dimaksud dengan

pembelajaran, serta apa itu pembelajaran dua arah

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam dunia pendidikan

sekarang ini perlu adanya inovasi dalam pembelajaran.Sehingga dengan adanya

inovasi yang lebih baik peserta didik dapat belajar dengan baik dan tujuan pendidikan

dapat tercapai. Oleh karena itu seorang pendidik harus mengetahui konsep dari

belajar dan pembelajaran yang baik, sehingga dalam proses belajar siswa dapat

mengembangkan potensinya dengan baik.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

12

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah

pengetahuan, keterampilan, dansikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka

mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis

materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,

prosedur),keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi

pembelajaran meliputi: (a) prinsiprelevansi, (b) konsistensi, dan (c) kecukupan.

Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.Jika terlalu sedikit

akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Sebaliknya,jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak

perlu untuk mempelajarinya. Secaragaris besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar

meliputi : (a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapatdalam standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan

ajar,(b)mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar,(c) memilih bahan ajar yang

sesuai atau relevan dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar yang telah

teridentifikasi tadi,dan(d) memilih sumber bahan ajar. Dalammenentukan cakupan

atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis

materinyaberupa aspek kognitif (fakta,konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif,

ataukah aspek psikomotorik.

2.2 Pembelajaran dua arah

Secara umum tujuan pendidikan terdapat dalam UU No. 2 tahun 1985 yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

13

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian

yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.

Kemudian Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam pembelajaran,

guru harus memahami hakikat materi pelajaran yang diajarkannya dan memahami

berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk

belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. Pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran.( Hamalik, 200:57).

Tujuan pendidikan seperti yang di jelaskan di atas tentusaja akan dapat

terlaksanakan jika aktivitas pembelajaran dilakukan dengan efektif serta sarat akan

muatan nilai di dalamnya. Dalam penelitian ini pembelajaran dua arah yang dimaksud

adalah meruapakan aktivitas pembelajaran dengan mengedepankan komunikasi dua

arah melalui serangkaian inovasi inovasi di dalamnya, hal ini sebagaimana di jelaskan

Sardiman AM dalam bukunya yang berjudul “Interaksi dan Motivasi dalam Belajar

Mengajar” menyebut istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif. Menurut

Sadiman, interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan

mempunyai tujuan untuk mendidik, dalam rangka mengantar siswa ke arah

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

14

kedewasaannya. Dalam pembelajaran dua arah sendiri hal yang ingin di capai adalah

terciptanya komunikasi yang efektif dari aktivitas pembelajaran dimaksud.

Menyinggung bahasan komunikasi dua arah di atas, Komunikasi dalam proses

belajar mengajar merupakan aktivitas yang dilakukan secara tatap muka, sehingga

komunikasi dapat dilakukan dengan dua jenis. Pertama, komunikasi antar personal

(interpersonal communicaaation) yang merupakan komunikasi antara komunikator

dengan seorang komunikan.Kedua, komunikasi kelompok (group communication)

yang dilakukan antara komunikator dengan beberapa kelompok, baik kelompok kecil

maupun kelompok besar.

Dan jika ujung dari aktivitas pembelajaran dua arah adalah dicapainya

komunikasi pembelajaran dua arah yang efektif maka Komunikasi dikatakan efektif

apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan

informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku

komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam

membangun komunikasi yang efektif, yaitu: Pertama kejelasan, hal ini dimaksudkan

bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi

secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan. Kedua

ketepatan, ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan

kebenaran informasi yang disampaikan.Ketiga konteks, konteks atau sering disebut

dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan

harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Keempat

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

15

adalah Alur, Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur

atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap.

Kelima budaya, Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga

berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus

menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam

penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan

persepsi.

2.3 Mata Pelajaran PPKn

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006: 49) adalah mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara

Indonesia yang cerdas, terampil,berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan

UUD NKRI 1945.

Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan

pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang

dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa

yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak

usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada

perguruan tinggi agar menghasikan penerus –penerus bangsa yang berompeten dan

siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

16

Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri

dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela

negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Tujuan

pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara

berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri

dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar

bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan,dan kepekaan

mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.(

Abdulkarim,2007) Standar isi pendidikan kewarganegaraan adalah pengembangan :

- Nilai-nilai cinta tanah air.

- Kesadaran berbangsa dan bernegara.

- Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara.

- Nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup.

- Kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta.

- Kemampuan awal bela negara.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

17

Secara Konseptual istilah Pendidikan Kewarganegaraan dapat terangkum sebagai

berikut:

a) Kewarganegaraan (956)

b) Civics (959)

c) Kewarganegaraan (962)

d) Pendidikan Kewarganegaraan (968)

e) Pendidikan Moral Pancasila (975)

f) Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (994)

g) Pendidikan Kewarganegaraan (UU No.20 Tahun 2003)

2.4 Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti : a)

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

guru, b) kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati (actual ability)

dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu. Disamping itu Menurut Sumadi

Suryabrata prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut : “nilai merupakan

perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi

belajar siswa selama masa tertentu”.Jadi, prestasi adalah hasil usaha siswa selama

masa tertentu melakukan kegiatan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

18

Prestasi belajar sejatinya dapat diukur dari proses pembelajaran yang optimal

serta kinerja siswa yang baik dengan kata lain prestasi belajar siswa adalah hasil dari

proses pembelajaran serta hal yang dibutuhkan oleh siswa unntuk mengtahui seberapa

jauh perkembangan kemampuanyng di dapat dari aktivitas belajar yang dilakukannya.

Prestasi belajar terkadang disama artikan dengan dengan hasil

belajar.Berdasarkan suku kata, Presati dan belajar memiliki makna yang berbeda dan

saling berkaitan erat. Pada umumnya prestasi akan muncul setelah melakukan sebuah

pembelajaran. Setia proses pemebalajaran akan menghasilkan presati belajar hanya

saja sangat berberda dari segi kualitas dan quantitas untuk setiap individu yang

melakukan kegiatan belajar.

Prestasi sendiri memiliki makna hasil dari suatu kegiatan yang memiliki

makna, kegiatan yang dilakukan dapat beruapa usaha, upaya, menciptakan baik

dilakukan sendiri-sendiri maupun dilakukan secara berkelompok. Berdasarkan asal

katany apresatsi berasal dari bahasa belanda yakni prestatie, yang berbarti hasil dari

apa yang diupayakan. Berdsaran penjelasan diatas prestasi tidak mungkin didapatkan

oleh seseorang yang tidak melakukan usaha.Usaha yang dilakukan harus dalam

bentuk upaya yang sungguh-sungguh. Hasil atau prastasi yang didapatkan akan

sebanding dengan upaya yang dilakukan. Sehingga prestasi adalah bukti otentik dan

representatif terhadap apa yang telah diupayakan. Para ahli memberikan interpretasi

yang berbeda tentang prestasi belajar, sesuai dari sudut pandang mana mereka

menyorotinya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

19

Namun secara umum mereka sepakat bahwa prestasi belajar adalah “hasil”

dari suatu kegiatan Wjs. Poerwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil

yang telah dicapai (dilakuakan, dikerjakan dan sebagainnya), sedangkan menurut

Mas’ud Hasan Abdul Qohar berpendapat bahwa prestasi adalah apa yang telah

diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang memperolehnya dengan

jalan keuletan, sementara Nasrun Harahap mengemukakan bahwa prestasi adalah

penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan

dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai

yang terdapat dalam kurikulum.

Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah

hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati,

yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun

kelompok dalam bidang tertentu.

1.5 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dapat di golongkan menjadi 2 yaitu “faktor inter dan faktor ekstern”:

1) Faktor inter:

a) Faktor jasmani, yaitu faktor kesehatan dan cacattubuh.

b) Faktor psikologi yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan

dan kesiapan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

20

c) Faktor kelelahan jasmani yang terlihat dengan lemahnya kondisi tubuh dan

timbul kecendrungan untuk membaringan tubuh, dan timbul kecendrungan

untuk membaringan tubuh, sedangkan kelelahan rohani dapat di lihat dengan

adanya kelesuhan dan kebosannan, sehinga minat dan dorongan akan

berkurang.

2.) Faktor ekstern:

a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan

latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajarann waktu sekolah,

keadan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masarakat, meliputi ke giataan siswa dalam masarakat, media, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masarakat.

Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berujung pada penignkatan

prestasi belajar siswa serta meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang

terjadi di lingkungan sekolah. Proses pembelajaran yang tepat tentunya akan

menimbulkan timbal balik yang baik pula guna menjadi bahan evaluasi bersama

sebagai upaya koreksi pembelajaran. Proses pembelajran tersebut tidak serta merta di

temukan seketika dalam masa ajar tertentu, namun proses pembelajaran yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

21

dimaksud telah melalui serangkaian tes serta evaluasi sehingga terciptalah metode

pembelajaran yang pas. Untuk itulah di butuhkan inovasi inovasi dalam setiap proses

pembelajaran,

Proses pembelajaran dalam mata pelajaran pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan membutuhkan inovasi inovasi sehingga efektifitas pembelajaran

yang bersumber pada keikutsertaan seluruh elemen pembelajaran dalam kelas guna

menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dapat di hadirkan sehingga

prestasi belajar siswa dan meningkatkan kualitas proses kegiatan belajar mengajar

terpenuhi optimal.

Inovasi dalam proses pembelajaran sangat di butuhkan sebagai upaya dalam

peningkatan prestasi belajar siswa. Inovasi pembelajaran dua arah yang di maksud

disini adalah titik tersebut yang diharapkan inovassi inovasi yang dilakukan dapat

menjawab setiap permasalahan yang ditemukan dan di hadapi dalam aktivitas belajar

mengajar di ruang kelas.

Inovasi pembelajaran dua arah akan mendorong siswa untuk lebih peka serta

berkontribusi maksimal dalam setiap aktivitas pembelajaran. Dan juga mebuat guru

dapat lebih mengoptimalkan perannya dalam ruang kelas. Prestasi belajar siswa serta

hadirnya lingkungan proses kefiatan belajar mengajar yang baik adalah merupakan

keinginan bersama karena prestasi belajar siswa yang baik tentu saja akan mendorong

siswa tersebut menuju kesuksesan akademik dan kesuksesan sosial pada akhirnya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

22

Gambar 1 : Alur Berpikir Penelitian

Prestasi belajar siswa yang meningkat merupakan harapan dari proses inovasi

pembelajaran dua arah yang dilakukan. Akan tetapi inovasi sebenarnya tidak akan

berhenti setelah proses dari aktivitas pembelajaran dua arah dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa. Jika inovasi tidak berhenti pada hasil dari proses tersebut maka

hasil dari proses tersebut akan diarahkan menjadi input dari proses pembelajaran

berikutnya sehingga akan hadir inovasi-inovasi baru dalam mendukung aktivitas

belajar mengajar dalam ruang kelas.

Output :

- Prestasi

belajar siswa

yang

meningkat

- Kegagalan

dari proses

interaksi

Input :

Guru, siswa, materi

ajar

proses :

interaksi dari Guru,

siswa, materi ajar

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

23

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini menggunakan skripsi dari Rika

Takhollimah mahasiswi dari Universitas negeri semarang tahun 2009. Skripsinya

sendiri berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

Pada Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas XI IS 2 SMA Negeri 1 Pulokulon

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009.Dalam skripsi tersebut, di jelaskan

bahwa Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini

cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada

penghafalan konsep bukan pada pemahaman.Hal ini dapat dilihat dari kegiatan

pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian

materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk,

mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi

siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak

kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan di atas, rumusan masalah yang diambil penulis dalam penelitian tersebut

adalah “ bagaimana prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 1

Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2008/ 2009 dengan menerapkan

metode pembelajaran PAKEM ”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut

adalah mengetahui prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 1

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

24

Pulokulon kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2008/2009 dengan menerapkan

model pembelajaran PAKEM.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti sendiri

menggunakan metode penelitian Kualitatif untuk menjelaskan kondisi pembelajaran

yang terjadi serta sebagai upaya menemukan solusi terhadap masalah yang di

temukan. Dalam penelitian terdahulu sebagai salah satu rujukan peneliti, Penulis

tulisan tersebut menggunakan model penelitian tindakan kelas ( Classroom Action

Research ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan

atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Selanjutnya, Penelitian tersebut

merupakan kegiatan pemecahan masalah yang terdiri dari empat komponen pokok

yaitu: Perencanaan ( Planning ), Tindakan ( Acting), Pengamatan ( Observing),

Refleksi ( Reflecting).Hubungan keempat komponen tersebut menunjukan kegiatan

berkelanjutan berulang (siklus).

Dijelaskan pula, pada pelaksanaan siklus I diperoleh nilai tertinggi 8 sebanyak

5 siswa dan nilai terendah adalah 5 sebanyak 6 siswa. Rata-rata kelas yaitu 6,56.

Pada siklus 1 presentase ketuntasan belajar sebanyak 23 siswa dengan pengertian

bahwa peserta didik yang nilainya diatas atau sama deng an 6,5 sebanyak 23 siswa

atau mencapai 58,88% dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 16 siswa atau

mencapai 40,96%. Pada siklus II diperoleh nilai tertinggi 9 sebanyak 1 siswa dan

nilai terendah adalah 6 sebanyak 4 siswa. Rata-rata kelas yaitu 7,15 yaitu sudah

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

25

mencapai diatas standar nilai yang telah ditentukan oleh sekolah yang menerapkan

nilai ketuntasan belajar minimal 6,5. Pada siklus II prosentasi ketuntasan belajar

sebanyak 35 siswa dengan pengertian bahwa peserta didik yang nilainya diatas atau

sama dengan 6,5 sebanyak 35 siswa atau mencapai 89,60% dan siswa yang belum

tuntas belajar sebanyak 4 siswa atau mencapai 10,24%. Berdasarkan pencapaian

tersebut maka nilai peserta didik kelas XI IS 2 mengalami peningkatan yang

signifikan dibandingkan sebelumnya.

Berdasarkan penelitian tindakan kelas XI IS 2 SMA Negeri 1 Pulokulon

Kabupaten Grobogan, maka diajukan saran sebagai berikut: Di dalam pembelajaran

sejarah guru harus lebih kreatif menggunakan model pembelajaran yang melibatkan

peran aktif siswa, sehingga suasana kelas lebih menyenangkan dan siswa tidak lagi

merasa bosan dengan mata pelajaran sejarah, Dengan menggunakan model

pembelajaran PAKEM dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran sejarah. Karena model pembelajaran PAKEM merupakan

metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran,

sehingga siswa merasa senang dan prestasi belajarpun dapat meningkat.

Sedikit banyak melalui penelitian terdahulu yang di gunakan peneliti terdapat

beberapa kesamaan, yang paling mendasar adalah peneliti serta penulis tulisan

tersebut berangkat dari kegelisahan yang sama akan proses pembelajaran yang ada

saat ini, dimana disarakan proses yang terjadi saat ini cenderung belum dapat

memberikan pengaruh sistematis maupun spontan terhadap budaya pikir siswa saat

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Pembelajaraneprints.umm.ac.id/39897/3/BAB II.pdf12 Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan,

26

ini. Dari kegelisahan yang sama kesamaan berikutnya adalah sama sama

menginginkan adanya perubahan serius pada proses pembelajaran pendidikan di

Indonesia.