bab ii tinjauan pustaka · 2020. 8. 14. · terbuka untuk dihadapi dalam mencapai tujuan dedi...
TRANSCRIPT
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2011:2) manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Yayat M.
Herujito (2001:1-2) manajemen sebagai ilmu artinya manajemen memenuhi kriteria
ilmu dan metode keilmuan yang menekankan konsep-konsep, teori prinsip dan
teknik pengelolaan.
Menurut Andrew F. Sikula dalam buku Malayu S.P. Hasibuan (2011:2)
“management in general refers to planning, organizing, controlling, staffing,
leading, motivating, communicating, and decision making activites performed by
any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as
to bring an efficient creation of some product or service”. (Manajemen pada
umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien).
Menurut G.R. Terry dalam buku Malayu S.P. Hasibuan (2011:2-3)
“managemen is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating,
and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use
of human and other resources”. ( Manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
8
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan seta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya:.
Manajemen sebagai seni artinya kemampuan pengelolaan sesuatu itu
merupakan seni menciptakan (kreatif), oleh karena itu pengertian manajemen
adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakan orang-orang
lain untuk bekerja.
Sedangkan menurut Hari Sucahyowati (2017:5) manajemen adalah suatu
proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti planning, organizing, staffing,
directing dan controlling yang dilakukan oleh para anggota organisasi
menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk menentukan dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.1 Manajemen Inovasi
Menurut White dan D. Bruton (2011:21) manajemen inovasi sebagai
pendekatan komprehensif untuk pemecahan masalah dan tindakan manajerial
berdasarkan kerangka kerja pemecahan masalah yang integratif, dan pemahaman
tentang hubungan antara inovasi, tim organisasi, dan evolusi organisasi.
Manajemen inovasi merupakan proses yang melibatkan seluruh bagian kegiatan
dan tindakan yang perlu diimplementasikan untuk semua jenis ide baik produk,
proses maupun layanan untuk menjadi nilai bisnis.
Tujuan utama manajemen inovasi adalah untuk untuk menyediakan tempat
bagi para penemu dan pencipta gagasan untuk merespon tantangan diseluruh proses
9
dan mengubah ide menjadi inovasi. Inovasi merupakan sarana penting untuk sebuah
perusahaan untuk dapat berkembang dan bertahan. Perusahaan-perusahaan yang
tidak mau berinovasi, akan sulit untuk mengikuti dengan persaingan global (Biljana
Ilic, 2019:180).
2.1.2 Inovasi
Menurut White dan D. Bruton (2011:19) inovasi merupakan proses dimana
ide baru untuk peningkatan produk, proses, bahan, dan layanan yang dikembangan
dan dimanfaatkan. Menurut Hawkins (2013:239) inovasi adalah ide, praktik, atau
produk yang dianggap baru oleh indivudial atau kelompok yang relevan. Sedanglan
menurut Kotler Keller (2009:632) inovasi adalah segala kebaikan, layanan, atau ide
yang seseorang anggap baru, tidak peduli berapa lama sejarahnya. Menurut teori
teori Schumpeter dalam Amit dan Zott (2001:497) inovasi adalah sumber
penciptaan nilai. Inovasi Schumpeter menekankan pentingnya teknologi dan
mempertimbangkan kombinasi sumber daya yang baru (dan layanan yang mereka
berikan) sebagai yayasan produk baru dan metode produksi.
Sedangakan menuru Sudi Rahayu dan Sriwidodo Soedarso (2016:5-6) inovasi
adalah proses dan atau hasil dari pengembangan pengunaan mobilitas pengetahuan,
keterampilan (termasuk keterampilan teknologi dan pengetahuan) dan pengalaman
untuk menciptakan atau memperbaiki produk barang atau jasa, proses atau sistem
baru yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (ekonomi dan
sosial). Inovasi sebagai objek aplikasi komersial dan inovasi sebagai proses
aktivitas penciptaan hal baru (merek, bentuk desain dan karya baru) sering
diindifikasikan sebagai komersialisasi hal cipta seseorang. Contoh kongkrit tentang
inovasi di dalam bisnis kreatif, antara lain:
10
1. Inovasi merupakan ciptaan brau (dalam bentuk manifestasi atau tidak
berwujud) yang memiliki nilai ekonomis yang signifikaan, yang umumnya
dilakukan oleh perusahaan atau terkadang oleh seorang individu.
2. Inovasi merupakan aplikasi komersial utama desain, produk, proses, dan
market baru.
3. Inovasi merupakan sebuah proses yang kreatif dan interaktif yang
melibatkan pasar kelembagaan dan non pasar.
4. Inovasi merupakan perubahan pengetahuan untuk desain, produk, proses
dan jasa layanan terbaru, dimana tindakannya menggunakan sesuatu yang
baru.
Pada konsep inovasi ini melibatkan inovasi produk, proses, pasar, penggunan
bahan baku baru dan mendapatkan bahan baku baru tersebut dengan cara-cara dan
inovasi pada organisasi. Perkembangan dalam sistem dan mekanisme industri
memiliki implikasi untuk bisnis. Alternatif peluang yang masih ada banyak dan
terbuka untuk dihadapi dalam mencapai tujuan Dedi (2018:181). Sehingga menurut
Sabil (2018) inovasi merupakan suatu proses yang salah satu tujuannya didalam
bisnis adalah menciptakan kembali suatu model dan membangun pasar benar-benar
baru untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi.
Keberhasilan bisnis saat ini menuntut pada inovasi. Inovasi berarti menjelajahi
wilayah baru, mengambil resiko, dan melakukan berbagai hal secara berbeda.
Inovasi tidak hanya untuk teknologi tinggi atau organisasi berteknologi cangih
lainnya. Menurut Deden et al. (2017:120) perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, penggunaan smartphone di dunia saat ini berkembang sangat pesat.
Hal ini disebabkan tingginya kemauan komunikasi untuk mendapatkan informasi
11
yang dapat dipenuhi dengan smartphone. Dalam masyarakat industri kreatif dan
pariwisata, bisnis mereka tidak akan terlepas dari teknologi informasi yang
digunakan saat proses transaksi penjualan. Menurut White dan Bruton (2011:9)
Salah satu cara utama perusahaan memperoleh efisiensi adalah melalui teknologi.
Dengan demikian, penggunaan teknologi dalam satu domain biasanya mengarah ke
yang lebih besar kebutuhan untuk perubahan teknologi di bidang lain
2.2 Manajemen parkir
Salah satu yang dapat menyebabkan kemacetan yaitu parkir dibahu jalan.
Menurut Rahma (2011:205) yang perlu menjadi perhatian terutama masalah ketidak
sesuaian antara kelebaran jalan dengan jumlah kendaraaan. Dalam mengatasi
masalah parkir diperlukan manajemen untuk dapat membantu mencapai tujuan dan
memecahkan masalah dalam sistem parkir. Manajemen parkir biasanya
diimplementasikan oleh pemerintah daerah atau pengelola jasa parkir swasta.
Menurut Tom Rye (2011:18) manajemen parkir adalah salah satu perangkat
yang ampuh untuk mencapai kemajuan kota dan khususnya untuk menjawab
tantangan transportasi. Penggunaan teknologi dapat membantu sistem manajemen
parkir seperti pembayaran melalui telepon genggam, pencarian ruang parkir melalui
aplikasi, untuk pengarsipan keuangan.
2.3 Pengertian parkir
Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat yang memiliki kendaraan
khususnya kendaraan roda empat karena membutuhkan banyak ruang. Setiap
pemilik kendaraan menginginkan kendaraannya parkir ditempat yang aman dan
mudah untuk dicapai. Menurut lampiran keputusan Direktur Jenderal Perhubungan
12
Darat (1996:2) menyebutkan bahwa parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu
kendaraan yang tidak bersifat sementara.
Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada
tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu ataupun tidak, serta
tidak semata-mata untuk kepentingan menaikan dan atau menirinkan orang atau
barang.
2.3.1 Fasilitas parkir
Dikota besar terutama dipusat kota parkir dibahu jalan sangat dibatasi karena
akan menimbulkan kemacetan sehingga diperlukan tempat parkir diluar area jalan.
Menurut Fidel Miro (2012:68) perparkiran atau tempat parkir merupakan fasilitas
yang berfungsi sebagai terminal di jalan raya yang peruntukannya sebagai tempat
menghentikan kendaraan pelaku perjalanan apabila sampai pada tempat tujuan atau
ditengah perjalanannya. Fasilitas parkir bertujuan memberikan tempat istirahat
untuk kendaraan, menunjang kelancaran lalulintas.
Fasilitas parkir memiliki dua jenis yaitu parkir dibadan jalan dan parkir diluar
badan jalan. Menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1998:184) parkir di
badan jalan (on street parking) adalah fasilitas parkir yang menggunakan tepi
jalan.sedangkan parkir diluar badan jalan (off street parking) adalah fasilitas parkir
kendaraan diluar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau penunjang kegiatan yang
dapat berupa parkir atau gedung parkir.
Dalam menyelenggarakan fasilitas parkir kendaraan baik di badan jalan maupun
di luar badan jalan perencanaan fasilitas parkir perlu diketaui besarnya kebutuhan
tersebut. Standar kebutuhan luas area parkir berbeda antara saatu dengan yang
13
lainnya bergantung pada pelayanan, tarip yang diberlakukan, ketersediaan ruang
parkir, tingkat kepemilikan kendaraan dan tingkat pendapatan masyarakat.
Penunjang fasilitas parkir berupa gedung atau taman parkir yang disediakan.
Kebutuhan parkir ada dua yaitu kebutuhan parkir tetap dan kebutuhan parkir
sementara.
Parkir pada pusat perbelanjaan merupakan kebutuhan parkir sementara yang
ditujukan untuk pengunjung dimana umumnya pengunjung parkir dalam jangka
pendek. Berbeda dengan pusat perkantoran tempat parkir dilokasi ini merupakan
parkir jangka panjang oleh karena itu penentuan ruang parkir dipengaruhi oleh
jumlah karyawan. Oleh karena itu maka dibutuhkan areal yang luas sesuai
kebutuhan dan pengelolaan manajemen parkir yang baik.
Menurut Risdiyanto (2014:119) kegagalan menyediakan fasilitas parkir yang
pantas untuk menampung permintaan akan menghasilkan penumpukan kendaraan
dan kekecewaan. Dengan demikian diperlukan fasilitas parkir dipusat kota terutama
dipusat perbelanjaan. Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1998:183)
fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian
kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu
kurun.
2.4 Pengertian E-money
Menurut Bank for International Settlement (1996:1) e-money didefinisikan
sebagai “stored-value or prepaid products in which a record of the funds or value
available to a consumer is stored on an electronic device in the consumer’s
possession” (produk stored-value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang
disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang). Menurut R.
14
Sefrianto (2012:98) nilai uang elektronik adalah uang yang disimpan secara
elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi
pembayaran atau transfer dana.
Ada dua jenis uang elektronik yaitu uang elektronik berasis chip dan uang
elektonik berbasis server. Menurut Bank Indonesia (2006:8) media e-money yang
digunakan untuk menyimpan value bisa bermacam-macam antara lain berupa kartu,
kertas atau voucher maupun media elektronik seperti internet account dan mobile
phone. Jenis e-money yang digunakan dalam penelitian ini dimana nilai uang tidak
disimpan di dalam kartu (bukan stored value) melainkan disimpan dalam server
data base perusahaan yang mengunakan sitem parkir ini.
Dalam penelitian ini perintah perpindahan dana untuk pembayaran harus
dilakukan secara online ke server penerbit melalui short messaging services (SMS).
Model prabayar ini sebenarnya adalah pengembangan dari bentuk pulsa yang
kemudian dikembangkan untuk dapat digunakan untuk berbagai macam
pembayaran.
2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan E-money
Kesediaan masyarakat dalam memanfaatkan e-money cukup besar dengan
alasan kemudahan dan kenyamanan, lebih aman dan pengeluaran menjadi lebih
terkendali. Alasan lainnya masyarakat senang dengan produk baru yang sedang
trend dan banyak manfaat. Dalam kajian Bank Indonesia pelaku usaha bersedia
dalam penggunaan instrumen pembayaran menggunakan e-money karena lebih
efisien dan memudahkan konsumen. Saldo pada e-money dapat di isi ulang dengan
mudah dapat melalui mobile banking ataupun melalui jaringan pedagang
15
(merchant) yang ditunjuk oleh penerbit uang elektronik. Manfaat uang elektronik
akan terasa jika digunakan dalam sehari-hari seperti pengisisan bensin, pembayaran
parkir, dan pembayaran keluar masuk tol.
Manfaat penggunaan e-money dibandingkan dengan uang tunai maupun
alat pembayaran non-tunai lainnya, antara lain :
1. Lebih cepat dan nyaman dibandingkan dengan uang tunai, khususnya
untuk transaksi yang bernilai kecil (micro payment), disebabkan
nasabah tidak perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu
transaksi atau harus menyimpan uang kembalian. Selain itu, kesalahan
dalam menghitung uang kembalian dari suatu transaksi tidak terjadi
apabila menggunakan e-money.
2. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu transaksi dengan e-
money dapat dilakukan jauh lebih singkat dibandingkan transaksi
dengan kartu kredit atau kartu debit, karena tidak harus memerlukan
proses otorisasi on-line, tanda tangan maupun PIN. Selain itu, dengan
transaksi off-line, maka biaya komunikasi dapat dikurangi.
3. E-money dapat di isi ulang melalui berbagai sarana yang di sediakan
oleh issuer
Adapun kekurangan dari e-money ini yaitu apabila pengguna kehilangan
kartu e-money, dicuri atau hal lain yang menyebabkan kartu tersebut berpindah
tangan kepada orang lain maka kartu tersebut tetap dapat digunakan oleh orang
tersebut dan pemilik kartu tidak dapat melakukan blokir.
16
2.4.2 E-money Terhadap Pelaku Usaha
Mengingat instrument pembayaran menggunakan e-money memiliki beberapa
kelebihan dibanding dengan pembayaran tunai sehingga banyaknya pelaku usaha
yang bersedia menggunakan layanan e-money untuk transaksi. Menggunakan e-
money khususnya untuk transaksi yang bernilai kecil (micro payment) pelaku usaha
tidak perlu menyediakan uang kembalian dan konsumen tidak perlu menyediakan
uang pas untuk pembayaran. Pembayaran non tunai memberikan manfaat dan
kelebihan dibandingkan menggunakan pembayaran tunai. Pedagang atau
pengusaha (merchant) dalam sistem e-money ini yaitu mereka yang menyediakan
fasilitas jasa pembayaran menggunakan e-money. Pedagang atau pengusaha yang
menerima pembayaran non tunai dengan menggunakan e-money dapat dikatakan
bahwa merchant tersebut sudah cukup memahami penggunaan dan pemanfaatan
instrument pembayaran non tunai. Para pelaku usaha ingin meningkatkan efektifitas
dan efisiensi usahanya menurut Hidayat et al. (2006) menunjukan bahwa 73%
pengusaha menyatakan bersedia menerima e-money.
Penggunaan instrument pembayaran non tunai menggunakan e-money dinilai
lebih efisien dan memudahkan konsumen. Semakin efisien biaya transaksi yang
diperoleh dari pembayaran non tunai semakin besar potensi peningkatan output.
Selain itu menggunakan layanan e-money pengusaha dapat meminimalkan
kesalahan yang terjadi dalam setiap transaksi dan dapat menghemat waktu dalam
bertansaksi. Untuk pengusaha yang tidak bersedia melakukan pembayaran dengan
menggunakan e-money salah satunya belu adanya infrastuktur dan disarasa belum
perlu.
17
2.5 E-Bisnis
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2010:344) e-bisnis menjelaskan suatu
organisasi yang mengeksploitasi potensial IT sepenuhnya untuk mempersingkat
operasional, dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik terhadap konsumen.
Secara kursial e-bisnis menekan kebutuhan untuk menyediakan efisiensi yang sama
dan nilai terhadap konsumen lintas semua saluran penjualan. E-bisnis merupakan
elektronik bisnis menggambarkan setiap proses transaksi bentuk bisnis yang
melalui elektronik menjalankan memanfaatkan komputer dan menggunakan
internet. E-business dijalankan secara online untuk menawarkan produk dan jasa
juga berinteraksi lebih secara elektonik dibandingkan dengan interaksi langsung.
Menurut Oetomo (2018:2) e-bisnis bisa diartikan sebagai kegiatan bisnis
yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem
informasi komputer. Sistem e-commerce sangat membantu untuk bertansaksi dan
perangkat lunak yang berkualitas dapat memberikan penilaian terhadap sistem
pasar (Rahma et al., 2018:386). Menurut Widhianto (2002:19-31) e-bisnis berfokus
pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja
bisnis. E-bisnis mencakup setiap proses dimana suatu organisasi bisnis
menjalankan bisnis mereka melalui jaringan mediasi komputer. E-bisnis tidak
hanya sekadar melakukan pembelian dan penjualan atau bertukaran informasi
secara online tetapi juga memberikan pelayanan pada pelangan, kerja sama dengan
para mitra bisnis, melakukan e-learning serta melakukan transaksi secara
elektronikdalam dan antar perusahaan Terdapat dua macam interaksi utama dalam
e-Business, yaitu B2C dan B2B. Secara prinsip, cara kerjanya tidak jauh berbeda
sehingga sulit dibedakan. Berikut ini cara mudah membedakan B2C dan B2B.
18
1. B2C adalah interaksi antara orang (customer/pelanggan) dengan program
(situs web, ATM,dan lain–lain). Dengan kata lain, data berasal dari orang
lain.
2. B2B adalah interaksi antara program dengan program. Terdapat keterkaitan
dan ketergantungan yang sangat erat antara aplikasi, sistem, dan subsistem.
Integrasi (lihat virtual company) adalah model bisnis B2B.
2.5.1 Komponen dalam E-Bisnis
Dalam e-bisnis diperlukan komponen untuk menunjang bisnis tersebut,
salah satu elemen yang penting yaitu perangkat keras yaitu komputer. Tidak hanya
penting bagi pelaku bisnis namun juga sama halnya bagi pihak konsumen.
Konsumen akan mencari informasi produk atau jasa dengan sarana komputer atau
smartphone. Perangkat keras lainnya yang diperlukan yaitu jaringan lokal atau
internet untuk dapat berinteraksi antara pelaku bisnis dengan konsumen.
Komponen penting lainnya yaitu software salah satunya seperti MySQL untuk
sarana penunjang database. Sarana transaksi online merupakan perangkat lunak
yang membantu pemrosesan transaksi keuangan secara online. Aplikasi dalam e-
bisnis memberikan inovasi yang dapat memengaruhi konsumen seperti sistem
pembayaran elektronik, sistem pemesanan online, sistem promosi online, dan
sistem perbankan online. Electronic payment system (EPS) merupakan suatu siste
penukaran keuangan antara pembeli dan penjual. EPS menjadi sangat penting
dalam e-bisnis karena EPS semakin menyempurnakan lingkaran bisnis online
karena semua transaksi finansial ada pada sistem ini.
19
2.6 My SQL
Dalam penelitian ini menggunakan MySQL untuk membuat database pada
aplikasi. Menurut Bunafit Nugroho (2005:1) MySQL merupakan sebuah program
database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat
cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL. Sedangkan menurut
Budi Raharjo (2015:2-16) database didefinisikan sebagai kumpulan data yang
terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi,
diambil, dan dicari secara cepat. MySQL juga merupakan software RDBMS (atau
server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat
menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (muti-
user) dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (muti-
threaded).
Dalam perancangan aplikasi ini menggunakan MySQL karena memiliki
performa tinggi hal ini dibenarkan oleh Budi Raharjo (2015:17) mysql memiliki
mesin query tinggi dengan demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan
sangat cepat. Terbukti dengan digunakannya MySQL database dari beberapa
aplikasi web yang memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi. Menurut Achmad
solichin (2010:8) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis
data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang
multithread, multi-user.
Perbedaan MySQL dan SQL menurut Bunafit Nugroho (2005:5) SQL
merupakan sebuah Bahasa permintaan database yang terstruktur. Bahasa SQL
ditulis langsung dalam sebuah program database sehingga pengguna dapat melihat
permintaan yang diinginkan sekaligus melihat hasilnya. Adapun kelebihan dari
20
MySQL ini salah satunya yaitu mampu menerima query yang bertumpuk dalam
suatu permintaan atau yang disebut mutli-threading, selain itu MySQL mampu
menyimpan data dengan kapasitas besar hingga berukuran gigabyte.
2.7 Php myAdmin
Menurut Rahman (2013:12) php MyAdmin adalah aplikasi PHP sebagai
administrator MySQL yang mendukung berbagai aktivitas MySQL seperti
pengolahan data, table, relasi antar table. Sedangkan menurut Delisle (2012:1)
adalah antar muka web open source yang menangani administrasi dari MySQL
yang dapat melakukan berbagai tugas seperti membuat, menghapus, memodifikasi
tabel, kolom, atau baris. Tujuan PhpMyAdmin adalah untuk menawarkan
manajemen berbasis web lengkap dengan server dan data MySQL.
2.8 Xampp
Menurut Wicaksono (2008:7) xampp adalah sebuah software yang berfungsi
menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MySQL di
computer lokal. Sedangkan menurut Dadan (2015:8) xampp adalah salah satu
aplikasi web server apahce yang terintegrasi degna mySQL dan php myAdmin.
Xampp dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti windows, linux, mac,
dan saolaris. Menurut Adelhaid (2013:1) kegunaan dari xampp yaitu untuk
membangun server yang berdiri sendiri.
2.9 Sistem Informasi
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017:2) sistem informasi merupakan suatu
kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam sebuah organisasi. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
21
disebut building block, yang terdiri dari komponen input, komponen model,
komponen output, komponen teknologi, komponen perangkat keras, komponen
perangkat lunak, komponen basis data.
Menurut Jerry Fitz dalam Jugiyanto (2005:3) suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:
1. Komponen sistem (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
2. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainya terhadap lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Apapun yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut. Penghubung sistem (interface)
merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang
lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dan subsistem ke subsistem yang lainnya.
4. Masukan sistem (input)
Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem
tersebut dapat beroperasi. Sedangkan singal input adalah energi yang
diproses untuk didapat keluaran.
5. Keluaran sistem (output)
22
Hasil dari energi masukan yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna.
6. Pengolahan sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
7. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan juga mempunyai sasaran objektif.
Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada
fungsinya. Suatu sistem dapat dikatan berhasil jika mengenai sasaran dan
tujuan.
2.10 Android
Menurut DiMarzio (2017:2-3): “Android is a mobile operating system that is
based on a modified version of Linux. It was originally developed by a startup of
the same name, Android, Inc. In 2005, as part of its strategy to enter the mobile
space, Google purchased Android, Inc and took over its development work (as well
as its development team). (Android adalah sistem operasi mobile yang didasarkan
pada versi memodifikasi dari linux. Ini pada awalnya dikembangkan oleh starup
dengan nama yang sama, Android, Inc pada tahun 2005, sebagai bagian dari strategi
untuk memasuki ruang mobile, Google membeli Android dan mengambil alih
pekerjaan pembangunan serta tim pengembang). Menurut Rahma et al. (2019:10)
sistem operasi android mendukung beragam alat dan API untuk membuat program
termasuk mengakses google maps. Kebanyakan orang menggunakan berbagai
23
smartphone terutama dengan sistem android dan orang-orang menggunakan
smartphone untuk mendapatkan informasi.
Menurut Yudha Yudhanto dan Ardhi Wijayanto (2017:2) memilih Android
sangat tepat karena Android ada dibawah Google sehingga akan terus
dikembangkan. Google Inc. sepenuhnya membangun Android dan menjadikannya
bersifat terbuka (open source) sehingga para pengembang dapat menggunakan
Android tanpa mengeluarkan biaya untuk lisensi dari Google dan dapat membangun
Android tanpa adanya batasan-batasan dan tidak ada perangkat keras yang
ditetapkan untuk konfigurasi. Android bisa digunakan berbagai bentuk dan ukuran
termasuk pada jenis smart phone, tablets, smart TV.
Perangkat Android memiliki beberapa fitur perangkat keras sehingga dapat
dimanfaatkan oleh pengembang dalam membangun aplikasi. Salah satu fitur pada
Android yaitu menyediakan antar muka bagi pengguna dengan layar sentuh untuk
dapat menggunakan aplikasi seperti swipe, flip, drag dan menyediakan keyboard
virtual yang dapat disesuaikan untuk input teks.
2.10.1 Android Studio
Untuk menggembangkan dan menguji aplikasi dapat menggunakan Android
Stuido. Menurut Dimarzio Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan
Terpadu -Integrated Development Environment (IDE) untuk pengembangan
aplikasi Android. Android Studio menawarkan fitur lebih banyak untuk
meningkatkan produktivitas saat membuat aplikasi Android. Pengembang bisa
menggunakan fitur-fitur sistem versi untuk melakukan menyesuaikan,
mengkonfigurasi, dan memperluas proses pembangunan.
24
Android Studio menyediakan alat untuk pengujian, dan fase penerbitan proses
pengembangan, dan lingkungan pengembangan terpadu untuk membuat aplikasi
untuk semua perangkat Android. Lingkungan pengembangan mencakup templat
kode dengan kode sampel untuk fitur aplikasi umum, alat dan kerangka kerja
pengujian yang luas, dan sistem pembangunan yang fleksibel
2.11 Penelitian Terdahulu
Penggunaan teknologi pada masalah parkir sudah banyak diterapkan dan diteliti
sebelumnya, berikut tabel penelitian terkait :
Tabel II.1 Pernelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Perbedaaan Persamaan
1.
Eddy
Soeryanto
Soegoto (2018)
Radio
frequency
identification
(rfid) smart
card on
parking
system as e-
business
prospect.
Penerapan
sistem parkir
menggunaakan
smart card.
Menggembangkan
e-bisnis dalam
sistem parkir.
2.
Shutchapol
Chopvitayakun,
Narudol
Phuangrod, etc.
(2017)
Development
of iot-based
car parking
management
system: the
deployment of
mobile
technology
and the
Sistem
pembayran
parkir tidak
ada dalam
aplikasi,
terdapat
navigasi dalam
aplikasi.
Memberikan
infomasi secara
real time, sistem
booking slot.
25
internet of
things
framework.
3. Hilal al-kharusi
(2014)
IntelligentCar
Parking
Management
System
Tidak
menggunakan
aplikasi
mobile,
informasi
lokasi parkir
hanya ada
pada layar
pintu masuk
Memberikan
informasi secara
real time
4.
Amin
Kianpisheh,
Norlia
Mustaffa,
Pakapan
Limtrairut dan
Pantea
Keikhosrokiani
(2012)
Smart
Parking
System (SPS)
Architecture
Using
Ultrasonic
Detector
Tidak
menggunakan
aplikasi,
keterangan
informasi
diberikan
melaui LED
Mendeteksi slot
parkir yang
kosong dengan
sensor,
pembayran
menggunakan e-
money
5.
Eko Widianto,
Herrizal
Wijaya (2017)
Sistem Parkir
Berbasis
RFID dan
Pengenalan
Citra Plat
Tidak
menggunakan
apliaksi, tidak
menggunakan
e-money,
Menggurangi
antrian kendaraan,
membuka palang
pintu otomatis.
26
Nomor
Kendaraan
menggunakan
RFID.
6.
Abhimp
Khanna, Rishi
Anand (2016)
IoT Based
Smart
Parking
System
Tidak
menggunakan
e-money.
Menggunakan
aplikasi android,
menggunakan
sistem booking
slot parkir.
7.
Cynthia,
Bharathi Priya,
Gopinath
(2018)
IoT Based
Smart
Parking
Management
System
Tidak
menggunakan
e-money
Menggunakan
aplikasi android,
sistem booking
parkir,
menampilkan
informasi secara
realtime.
8.
Talha Kilic,
Taner Tucer
(2017)
Smart City
Application :
Android
Based Smart
Parking
System
Tidak
menggunakan
e-money, tidak
menggunakan
sistem
booking
Menggunakan
aplikasi android,
memberikan
informasi lokasi
slot parkir
kosong.
9. Deore, Kurkute
(2018)
IoT Based
Smart Car
Parking
System Using
Android
Application
Tidak
menggunakan
e-money
Menggunakan
aplikasi android,
menggunakan
sistem booking
slot parkir.
27
Berdasarkan tabel banyak yang telah melakukan pelitian namun diperlukan
rancangan sistem parkir yang dapat memperbaiki sistem yang sudah ada. Penelitian
ini menggunakan sensor untuk mengetahui keberadaan kendaraan, menggunakan
e-money untuk pembayaran, menggunakan aplikasi android sebagai antar muka
yang dirancang untuk mempercepat pengguna kendaraan menemukan slot parkir
dan mempermudah pembayaran.
2.12 Kerangka Pemikiran
Untuk memanfaatkan peluang dan menggembangkan aplikasi menjadi e-bisnis
oleh karena itu peneliti mencoba menggembangkan kerangka pemikiran yang
mendasari penelitian seperti gambar dibawah ini :
Gambar II.1 Model Kerangka Pemikiran
Untuk dapat mengoperasikan sistem e-parkir dalam penelitian ini
menggunakan smartphone sebagai perangkat keras antar muka yang dapat
menjalankan aplikasi. Data pribadi pengguna akan tersimpan di database untuk
mempermudah pada saat booking parkir. Kegunaan database pada sistem ini untuk
menyimpan data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dan jumlah transaksi.
Untuk pengguna yang telah memesan maka code barcode akan muncul untuk kode
membuka palang pintu dan penghitungan pembayaran dimulai. Setelah barcode
Smartphone Data base
MySQL
Palang pintu
(motor stepper)
Barcode
28
discan maka palang pintu akan terbuka. Sedangkan MySQL akan aktif setelah user
memesan slot parkir maka data base akan bekerja mengirimkan kode barcode atau
pin untuk membuka palang pintu di lokasi tempat parkir. Setelah server
mengirimkan kode maka counter mulai menghitung biaya parkir.
2.13 Hipotesis
Berdasarkan kajian diatas maka dugaan sementara pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan teknologi sudah sangat baik.
2. Penggunaan tools pada aplikasi berfungsi.
3. Penggunaan sistem tercapai efisiensi.
2.14 Model Penelitian
Mulai
Pengolahan data
Kesimpulan
Analisis data
Selesai
Identifikasi masalah
Menentukan tujuan penelitian
Pengumpulan kuesioner
Data cukup?
Ya
Tidak
29
Gambar II.2. Model Penelitian