bab ii tinjauan pustaka · 2020. 12. 16. · multinational corporation adalah perusahaan yang...

15
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Konsep dan Teori 2.1.1. Konsep Multinational Corporation Multinational Corporation dapat diartikan sebagai sebuah perusahaan yang memiliki induk atau pusat di satu negara dan membuka perusahaan cabang di negara lain. Sedangkan menurut Alfred Chandler dan Bruce Mazlish, Multinational Corporation adalah : “One of the simplest definitions is that MNCs are firms that control income-generating assets in more than one country at a time. A more complicated definition would add that an MNC has productive facilities in several countries on at least two continents with employees stationed worldwide and financial investments scattered across the globe” (Chandler & Mazlish, 2005: 3). “Salah satu definisi paling sederhana adalah bahwa perusahaan multinasional adalah perusahaan yang mengendalikan aset dan menghasilkan pendapatan di lebih dari satu negara pada suatu waktu. Definisi yang lebih rumit yaitu bahwa perusahaan multinasional memiliki fasilitas produktif di beberapa negara setidaknya dua benua dengan karyawan yang ditempatkan di seluruh dunia dan investasi keuangan yang tersebar di seluruh dunia” (Chandler & Mazlish, 2005: 3). Jadi dari definisi tersebut diketahui bahwa Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational Corporation dikenal sebagai Perusahaan Multinasional atau PMN. Di dalam Ilmu Hubungan Internasional, Multinational Corporation sering disebut dengan aktor di luar negara atau non-state actor yang muncul karena adanya proses globalisasi dan berkontribusi secara signifikan terhadap penciptaan kekayaan ekonomi nasional (Mayrhofer, 2012). Sebagai aktor non-state, Multinational Corporation mempunyai peran penting dalam pembangunan, antara lain terkait penyerapan tenaga kerja. Pada umunya, Multinational Corporation merupakan kekuatan utama di negara maju yang mempengaruhi pengambilalihan serta melobi pembuat kebijakan dan juga melakukan transfer strategi maupun teknologi di negara berkembang (Lall, 1980).

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Konsep dan Teori

2.1.1. Konsep Multinational Corporation

Multinational Corporation dapat diartikan sebagai sebuah perusahaan

yang memiliki induk atau pusat di satu negara dan membuka perusahaan

cabang di negara lain. Sedangkan menurut Alfred Chandler dan Bruce

Mazlish, Multinational Corporation adalah :

“One of the simplest definitions is that MNCs are firms that control

income-generating assets in more than one country at a time. A more

complicated definition would add that an MNC has productive facilities in

several countries on at least two continents with employees stationed

worldwide and financial investments scattered across the globe” (Chandler

& Mazlish, 2005: 3).

“Salah satu definisi paling sederhana adalah bahwa perusahaan

multinasional adalah perusahaan yang mengendalikan aset dan

menghasilkan pendapatan di lebih dari satu negara pada suatu waktu.

Definisi yang lebih rumit yaitu bahwa perusahaan multinasional memiliki

fasilitas produktif di beberapa negara setidaknya dua benua dengan

karyawan yang ditempatkan di seluruh dunia dan investasi keuangan yang

tersebar di seluruh dunia” (Chandler & Mazlish, 2005: 3).

Jadi dari definisi tersebut diketahui bahwa Multinational Corporation adalah

perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih.

Dalam bahasa Indonesia, Multinational Corporation dikenal sebagai

Perusahaan Multinasional atau PMN. Di dalam Ilmu Hubungan Internasional,

Multinational Corporation sering disebut dengan aktor di luar negara atau

non-state actor yang muncul karena adanya proses globalisasi dan

berkontribusi secara signifikan terhadap penciptaan kekayaan ekonomi

nasional (Mayrhofer, 2012). Sebagai aktor non-state, Multinational

Corporation mempunyai peran penting dalam pembangunan, antara lain

terkait penyerapan tenaga kerja. Pada umunya, Multinational Corporation

merupakan kekuatan utama di negara maju yang mempengaruhi

pengambilalihan serta melobi pembuat kebijakan dan juga melakukan transfer

strategi maupun teknologi di negara berkembang (Lall, 1980).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

7

2.1.2. Konsep Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diartikan sebagai

tindakan atau tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatu perusahaan

dalam upaya membangun hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar

lingkungan perusahaan. Definisi CSR yang diambil dari web World Business

Council for Sustainable Development (WBCSD) :

“Corporate Social Responsibility is the continuing commitment by

business to behave ethically and contribute to economic development while

improving the quality of life of the workforce and their families as well as of

the local community and society at large” (GAEA, 2012). “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen berkelanjutan

oleh bisnis untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan

ekonomi sambil mengingkatkan kualitas kehidupan tenaga kerja dan

keluarga mereka serta masyarakat lokal dan masyarakat pada umumnya:.

Sedangkan menurut Adefolake O. Adeyeye (Adeyeye, 2012: 7) :

“CSR was understood to be about companies’ measures to regulate

business activities because they believed it was the moral thing to do and

would improve public perceptions of their style of business and ultimately

improve their bottom lines. CSR has also been related to the philanthropic

and charitable activities companies carry out in order to give the impression

that they are good corporate citizens”.

“CSR dipahami sebagai tindakan perusahaan untuk mengatur kegiatan

bisnis karena mereka percaya itu adalah hal moral yang harus dilakukan

dan akan meningkatkan persepsi publik tentang gaya bisnis mereka dan pada

akhirnya meningkatnkan laba mereka. Selain itu CSR juga dikaitkan dengan

kegiatan amal untuk memberi kesan bahwa mereka adalah warga korporat

yang baik”.

Kemudian menurut Jennifer A. Zerk, dalam bukunya disampaikan definisi

CSR yang dikaitkan dengan SDGs (Zerk, 2006: 30) :

“the business contribution to our sustainable development goals.

Essentially it is about how business takes account of its economic, social and

environmental impacts in the way it operates -- maximising the benefits and

minimising the downsides. Specifically we see CSR as the voluntary actions

that business can take, over and above compliance with minimum legal

requirements, to address both its own competitive interests and the interests

of wider society”.

“kontribusi bisnis kami untuk tujuan pembangunan berkelanjutan pada

dasarnya adalah tentang bagaimana bisnis memperhitungkan dampak

ekonomi, social dan lingkungannya dalam cara operasinya –

memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugian. Secara khusus kami

melihat CSR sebagai tindakan sukarela yang dapat diambil oleh bisnis,

melebihi dan di atas kepatuhan terhadap persyaratan hukum minimum, untuk

menangani kepentingan kompetitifnya sendiri maupun kepentingan

masyarakat luas”.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

8

Melihat banyaknya tokoh yang mendefinisikan CSR, perlu diketahui

terlebih dahulu bahwa tanggung jawab sosial perusahaan atau yang kemudian

dikenal dengan istilah CSR sudah ada sejak tahun 1930an di Amerika Serikat.

Di Indonesia sendiri pelaksanaan CSR sudah ada sejak tahun 1990an melalui

program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi serta eksis setelah adanya UU

No. 40 Tahun 2007 mengenai perseroan terbatas (Mardikanto, 2017).

Membahas mengenai CSR terdapat poin penting yaitu prinsip moral dan etis.

Perusahaan dalam hal ini dituntut untuk tidak hanya memikirkan

kepentingannya sendiri melainkan juga kepentingan atau keuntungan

masyarakat sekitar perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan diharapkan dapat

konsisten dalam komitmennya melaksanakan tanggung jawab sosial. Konsep

ini peneliti gunakan untuk melihat seberapa besar peran PT. Charoen

Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga sebagai Multinational Corporation dalam

mendukung tercapainya target 8.5 SDGs terkait penyerapan tenaga kerja.

2.1.3. Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Menurut laporan dari The World Commission on Environment and

Development (WCED) dalam Our Common Future atau yang dikenal dengan

laporan Brundtland :

“Sustainable development is development that meets the needs of the

present without compromising the ability of future generations to meet their

own needs” (UN Documents).

“Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi

kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk

memenuhi kebutuhan mereka sendiri”.

Sedangkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 dijelaskan bahwa,

pembangunan berkelanjutan adalah :

“upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup,

sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin

keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan,

dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan” (Menlh, 2009)

Dari definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa

pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan

saat ini dengan tidak mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

9

memenuhi kebutuhan mereka sendiri yang kemudian dijelaskan lebih detail

mengenai aspek-aspek yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2009.

Berangkat dari adanya konsep pembangunan berkelanjutan, kemudian

muncul istilah Sustainable Development Goals (SDGs) yang mana

merupakan sebuah program pembangunan berkelanjutan dari PBB.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bappenas dalam Pedoman

Penyusunan Rencana Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/

Sustainable Develompent Goals (SDGs) adalah :

“pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi

masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga kualitas

lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan

terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup

dari satu generasi ke genarasi berikutnya” (Bappenas, 2017: 1).

Tujuannya adalah untuk kesejahteraan manusia yang ada di bumi. PBB

beserta para pemimpin negara dan high representatives merumuskan target

SDGs 2030 sebagai kerangka kerja pengganti Millenium Development Goals

(MDGs). Jadi dapat dikatakan bahwa SDGs merupakan lanjutan dari MDGs.

Berdasarkan data yang diambil dari web resmi United Nations, perumusan

target SDGs dilakukan pada tanggal 25-27 September tahun 2015 di Markas

Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York (UN, 2015). SDGs mencakup

17 (tujuh belas) tujuan dengan 169 (seratus enam puluh sembilan) target

pencapaian dan 241 indikator (BPS, 2016: 273). Menurut Joachim

Monkelbaan, ke 17 (tujuh belas) tujuan yang tercantum di dalam SDGs berisi

tuntutan agar semua negara, miskin, kaya dan berpenghasilan menengah

untuk mempromosikan kemakmuran sekaligus melindungi planet bumi dan

sistem pendukung kehidupannya :

“The goals call for action by all countries, poor, rich and middle-

income, to promote prosperity while protecting the planet earth and its life

support system” (Monkelbaan, 2019).

“Tujuannya menuntut tindakan oleh semua negara, miskin, kaya dan

berpenghasilan menengah untuk mempromosikan kemakmuran sekaligus

melindungi planet bumi dan sistem pendukung kehidupannya” (Monkelbaan,

2019).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

10

Dalam penelitian ini, fokus peneliti yaitu pada SDGs target 8.5 terkait

penyerapan tenaga kerja. Hal yang terkait dengan SDGs target 8.5 tertuang

dalam tabel berikut (Bappenas, 2017: 41).

Tabel 2.1.

SDGs Target 8.5

TARGET INDIKATOR

NO. NAMA

8.5. Pada tahun 2030, mencapai

pekerjaan tetap dan produktif

dan pekerjaan yang layak bagi

semua perempuan dan laki –

laki, termasuk bagi pemuda dan

penyandang difabilitias, dan

upah yang sama untuk pekerjaan

yang sama nilainya.

8.5.1* Upah rata – rata per jam pekerja.

8.5.2* Tingkat pengangguran terbuka

berdasarkan jenis kelamin dan

kelompok umur.

8.5.2.

(a)

Persentase setengah pengangguran.

Sumber : Bappenas, diolah

2.1.4. Teori Neoliberalisme

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Neoliberalisme

karena di dalamnya menjelaskan mengenai peran institusi internasional dan

juga interdependensi atau sifat saling ketergantungan yang mana hal tersebut

dapat membantu dalam menjelaskan penelitian yang peneliti ambil, yaitu

mengenai peran Multinational Corporation dalam mendukung pencapaian

target SDGs di bidang penyerapan tenaga kerja.

Neoliberalisme adalah salah satu teori dalam ilmu Hubungan

Internasional yang mana merupakan turunan atau juga dapat dikatakan

sebagai penyempurna dari teori yang sebelumnya sudah pernah ada yaitu

teori Liberalisme. Teori Liberalisme pada abad ke tujuh belas, berdasarkan

perkembangan jaman kemudian disebut dengan Teori Liberalisme Klasik.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

11

Tidak hanya sebagai teori saja, lebih dari itu Neoliberalisme juga disebut

sebagai sebuah paradigma atau kerangka kerja konseptual yang

mendefinisikan bidang studi dan mendefinisikan agenda untuk penelitian dan

pembuatan kebijakan.

“They are more than theories; they are paradigms or conceptual

frameworks that define a field of study, and define an agenda for research

and policy-making” (Lamy, 2005: 116).

“Mereka lebih dari sekedar teori; mereka adalah paradigm atau

kerangka kerja konseptual yang mendefinisikan bidang studi dan

mendefinisikan agenda untuk penelitian dan pembuatan kebijakan”.

Sebelum masuk ke penjelasan Neoliberalisme, peneliti akan sedikit

menjelaskan terlebih dahulu mengenai gagasan yang ada pada teori

Liberalisme Klasik yang mendasari munculnya teori Neoliberalisme.

Liberalisme Klasik hadir di abad ke tujuh belas atau sekitar tahun 1600

sampai dengan 17000an, dengan filosof terkanal pada saat itu yaitu John

Locke. Fokus utama dari Liberalisme klasik adalah kebebasan, kerjasama,

perdamaian serta kemajuan (Jackson & Sorensen, terj., Dadan Suryadipura,

2005: 142). Dalam teori Liberalisme Klasik, dikenal dengan adanya

pandangan positif tentang sifat dasar manusia. Kaum Liberalisme Klasik

berkeyakinan besar terhadap akal pikiran manusia dan prinsip rasional dapat

dipakai untuk menghadapi masalah-masalah internasional. Terlepas dari

pandangan positif tentang sifat dasar manusia, kaum Liberalisme Klasik

percaya bahwa individu selalu mementingkan diri sendiri dan melakukan

persaingan dalam beberapa hal. Berdasarkan sifat individu yang

mementingkan diri sendiri tersebut membuat kaum Liberalisme Klasik

percaya bahwa individu-individu memiliki banyak kepentingan yang mana

kemudian individu dapat terlibat dalam aksi sosial yang kolaboratif dan

kooperatif, baik domestik maupun internasional yang bermanfaat bagi setiap

orang baik di dalam maupun luar negeri (Jackson & Sorensen, terj., Dadan

Suryadipura,2005: 141). Dari penjelasan tersebut di atas dapat dikatakan

bahwa ketika manusia memakai akal pikirannya, maka kemudian dapat

melakukan kerjasama yang saling menguntungkan bukan hanya di lingkup

domestik, namun juga lintas batas internasional. Kaum Liberal Klasik juga

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

12

mendasarkan pemikirannya terhadap kemajuan. Artinya, meskipun dalam

proses perkembangan manusia nantinya terdapat banyak hambatan, namun

kaum liberal percaya bahwa kerjasama yang didasari atas kepentingan timbal

balik akan dapat berlaku. Dalam Liberalisme Klasik juga dipercaya bahwa

negara hanya berperan sebagai pengaman dan juga penjamin kepentingan

setiap individu (Setiawan, 2014).

Teori Liberalisme kemudian menjadi dominan setelah pecahnya

Perang Dunia (PD) I pada tahun (1914-1918). Berangkat dari adanya PD I

yang mengakibatkan jatuhnya jutaan korban jiwa, kemudian muncul

keinginan untuk menciptakan keadilan dan perdamaian dunia agar

penderitaan manusia semacam itu tidak terjadi lagi (Jackson & Sorensen,

terj., Dadan Suryadipura, 2005: 46). Teori Liberalisme pada masa ini

kemudian disebut dengan Liberalisme Utopian. Tokoh terkenalnya yaitu

Woodrow Wilson yang mana merupakan seorang presiden Amerika Serikat.

Woodrow Wilson juga merupakan seorang professor universitas dalam

bidang ilmu politik. Atas dasar keinginan untuk membuat dunia menjadi lebih

aman, singkatnya melalui Konferensi Perdamaian Paris pada tahun 1919,

Woodrow Wilson mendirikan Liga Bangsa-Bangsa (Jackson & Sorensen, terj.

Dadan Suryadipura, 2005: 49). Namun dalam perjalanannya, Liga Bangsa-

Bangsa belum dapat menjadi sebuah organisasi internasional yang kuat serta

dapat mengendalikan negara-negara yang ingin berkuasa di dunia. Hal

tersebut ditunjukkan dengan terjadinya PD II dan pada saat itu juga

Liberalisme dianggap gagal dalam menciptakan perdamaian. Setelah itu,

Realisme kembali menjadi perspektif yang dominan dan terjadilah Perang

Dingin pada tahun 1947. Meskipun demikian, Liberalisme masih ada dan

tetap berada pada tempatnya. Bahkan lebih dari itu, Liberalisme mengalami

perkembangan pada saat Perang Dingin ditandai dengan munculnya turunan

dari Liberalisme yang kemudian dibagi menjadi 4 (empat) aliran yang lebih

spesifik, yaitu aliran Liberalisme Sosiologis, Liberalisme Interdependensi,

Liberalisme Institusional dan Liberalisme Republikan. Ke 4 (empat) aliran

tersebut kemudian disebut dengan aliran pemikiran Neoliberalisme.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

13

Pada dasarnya kaum Neoliberal menerima ide kaum Liberal lama

tentang kemajuan dan perubahan, namun kaum Neoliberal menolak idealisme

yang dibawa oleh gagasan Liberal lama. Neoliberalisme lebih menekankan

pada peran insitutsi internasional dan interdependensi. Menurut Manfred,

Neoliberalisme merupakan sebuah idelogi atau gagasan yang merujuk pada

model ekonomi (Manfred, 2010: 11). Selain itu Neoliberalisme juga dikenal

dengan pemikirannya terkait pembatasan keterlibatan pemerintah dalam

pengendalian pelaksanaan pasar dan perdagangan. Neoliberalisme ditandai

dengan beberapa faktor yaitu hadirnya Multinational Corporation sebagai

aktor baru dalam hubungan internasional. Dalam hal ini Multinational

Corporation memiliki aset kekayaan yang lebih besar daripada negara-negara

kecil di dunia. Selain itu, didasarkan pada keinginan untuk memberikan

jaminan negara-negara yang ada di seluruh dunia agar patuh menjalankan

prinsip pasar dan perdagangan bebas, kemudian diwujudkan dengan

dibentuknya institusi internasional. Pada sektor ekonomi, kaum Neoliberal

menghendaki tidak adanya ikut campur dari pemerintah dalam kegiatan

perdagangan dan menyerahkannya terhadap mekanisme serta hukum pasar

untuk bekerja.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori yang berfokus pada

Neoliberalisme Interdependensi yang dikembangkan oleh Robert Keohane

dan Joseph Nye. Definisi dari Interdependensi dalam hal ini yaitu

ketergantungan timbal balik (Jackson & Saronsen, terj., Dadan Suryadipura,

2005: 147). Pada tahun 1970an, Keohane dan Joseph Nye mengembangkan

aliran Neoliberalisme Interdependensi. Keohane dan Joseph Nye melihat

bahwa hubungan yang terjalin setelah perang antara negara-negara barat

termasuk Jepang yang mana kemudian disebut sebagai negara dagang paling

berhasil secara ekonomi pada saat itu, dicorakkan oleh apa yang disebut

interdependensi kompleks. Terdapat banyak bentuk hubungan antar

masyarakat pada hubungan politik pemerintah termasuk juga perusahaan

transnasional. Selain itu, menurut Keohane dan Nye (2012: 31) kekuatan

militer sudah tidak digunakan sebagai instrumen kebijakan luar negeri.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

14

Penganut teori Neoliberalisme percaya bahwa kebebasan individu khususnya

dalam sektor ekonomi dapat membawa kesejahteraan manusia. Kebebasan

individu yang dimaksud adalah hak kepemilikan pribadi, pasar bebas dan

perdagangan bebas. Ketika kebebasan diberikan kepada individu, kemudian

peran Negara hanya sebagai penjamin dan penanggung jawab.

“The role of the state is to create and preserve an institutional framework

appropriate to such practices. The state has to guarantee, for example, the

quality and integrity of money. It must also set up those military, defence,

police, and legal structures and functions required to secure private property

rights and to guarantee, by force if need be, the proper functioning of

markets” (Harvey, 2005: 2).

“Peran negara adalah menciptakan dan melestarikan kerangka kerja

institusional yang sesuai dengan praktik-praktik tersebut. Negara harus

menjamin, misalnya, kualitas dan integritas uang. Negara juga harus

mengatur struktur dan fungsi militer, pertahanan, polisi dan hukum yang

diperlukan untuk mengamankan hak milik pribadi dan untuk menjamin

dengan paksa jika perlu, berfungsinya pasar dengan baik” (Harvey, 2005:

2).

Dari penjelasan David Harvey mengenai Neoliberalisme yang sudah

dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa terdapat pembagian peran antara

negara dengan pelaku ekonomi atau aktor non negara. Dalam hal ini, negara

hanya perlu berperan sebagai penjamin dan penanggung jawab hak milik

pribadi serta tidak perlu melakukan intervensi lebih jauh daripada itu. Hal

tersebut dikarenakan negara tidak dapat memiliki informasi yang cukup untuk

menebak sinyal pasar atau dapat juga dikatakan sebagai keterbatasan negara.

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjadi penting sebagai salah satu dasar peneliti dalam

melaksanakan penelitian sehingga tidak terjadi adanya kesamaan judul serta isi

penelitian. Berikut merupakan peneltian terdahulu yang membahas mengenai

peran Multinational Corporation.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

15

Tabel 2.2.

Penelitian Terdahulu

Tesis yang ditulis oleh Faturachman Alputra. Judul dari tesis tersebut adalah

Analisis Peran Perusahaan Multinasional (MNCs) Dalam Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium (MDGs) 2015 Indonesia (Studi Pada Danone Aqua

Group). Tesis tersebut diterbitkan di Yogyakarta pada tahun 2014 dan penerbitnya

adalah Universitas Gadjah Mada. Fokus penelitian Faturachman Alputra yaitu

pada tujuan MDGs ke 2 terkait pendidikan dan tujuan MDGs ke 7 terkait

lingkungan.

Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah terdapat dua faktor penyebab

perusahaan Danone Aqua Group melakukan praktik Tanggung Jawab Sosial atau

No Judul Penelitian Peneliti Publikasi Tahun

1. Analisis Peran Perusahaan

Multinasional (MNCs)

Dalam Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium

(MDGs) 2015 Indonesia

(Studi Pada Danone Aqua

Group).

Faturachman

Alputra

Universitas

Gadjah Mada

2014

2. Peran Multinational

Corporation Dalam

Pembangunan Komunitas

dan Lingkungan : Studi

Kasus Corporate Social

Responsibility (CSR) PT.

Kaltim Prima Coal di Kab.

Kutai Timur

Andry Hafizh

Al Hady

Universitas

Muhammadiyah

Yogyakarta

2014

3. The Role of Multinational

Business Corporations to

Sustainable Development

Grace

Sambala

Department of

International

Environment and

Deveopment

Studies

(NORAGRIC)

2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

16

Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor

intenal meliputi kewajiban perusahaan memenuhi barang publik atau tanggung

jawab sosial dengan prinsip sukarela disebabkan kekosongan regulasi global dan

kapasitas pemerintah. Sedangkan faktor eksternal adalah terkait dinamika kondisi

lokal di daerah perusahaan beroperasi yang mana resistensi masyarakat terhadap

perusahaan pada akhirnya menunjukkan gap rasional dari dua faktor tersebut.

Untuk membantu menjelaskan permasalahan tersebut, Faturachman sebagai

peneliti sekaligus penulis dalam hal ini menggunakan teori rational choice dari

Kegley dan Witkopf serta konsep political CSR dari Scherer dan Palazzo untuk

menganalisis faktor penyebab keikutsertaan perusahaan Danone Aqua Group serta

menggambarkan peran dalam pencapaian MDGs 2015 melalui praktik Tanggung

Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) (Alputra, 2014).

Skripsi dari Andry Hafizh Al Hady mahasiswa program studi Ilmu Hubungan

Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skirpsi dengan judul Peran

Multinational Corporation Dalam Pembangunan Komunitas dan Lingkungan :

Studi Kasus Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Kaltim Prima Coal di

Kab. Kutai Timur ditulis pada tahun 2014 (Al Hady, 2014). Untuk membantu

menjelaskan permasalahannya, Andry Hafizh Al Hady menggunakan teori peran

dan juga konsep strategi. Pembahasan awal dijelaskan mengenai banyaknya

Multinational Corporation yang beroperasi di dunia. Multinational Corporation

tersebut bergerak di berbagai sektor, namun dalam hal ini fokus penelitian Andry

Hafizh Al Hady lebih ke sektor pertambangan batu bara.

Dalam skripsinya dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya

akan sumber daya mineral batubara serta menjadikannya sebagai produsen batu

bara terbesar ke enam yang ada di dunia. Salah satu perusahaan tersebut adalah

PT. Kaltim Prima Coal di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1991, PT. Kaltim Prima Coal telah

memberikan dampak negatif dan positif. Dampak negatifnya adalah akibat yang

ditimbulkan dari kegiatan eksploitasi yang masuk ke ranah sosial serta

lingkungan. Oleh karenanya PT. Kaltim Prima Coal berusaha membuat program

CSR yang bersifat pemberdayaan. Dari penelitian ini kemudian mendapatkan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

17

hasil bahwa program CSR PT. Kaltim Prima Coal dilakukan berdasarkan pada

kondisi masyarakat dan lingkungan yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Program

CSR yang bersifat pemberdayaan tersebut mempunyai dampak yaitu pada

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan kualitas

lingkungan Kabupaten Kutai Timur.

Penelitian terdahulu yang ketiga adalah tesis dari Grace Sambala yang

berjudul The Role of Multinational Business Corporations to Sustainable

Development (Sambala, 2015). Grace Sambala mengambil Tanzania Tobacco

Processing Company (TTPL) sebagai objek penelitian dalam tesisnya. Tesis ini

ditulis pada tahun 2015 dan kemudian dikeluarkan oleh Department of

International Environment and Development Studies (NORAGRIC) sebagai buku

pada tahun 2016. Tujuan utama dari penelitian Grace Sambala adalah untuk

menguji peran perusahaan multinasional dalam pembangunan berkelanjutan

melalui CSR. Grace Sambala dalam penelitiannya menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 100 orang.

Teori yang digunakan adalah the utilitarian theories, the theory of social costs, the

functionalists, managerial theory, dan relational theory serta menggunakan

konsep sustainable development.

Penelitian ini dilakukan di Kota Morogoro dan kabupaten Sikonge di wilayah

Tabora. Untuk mencari tahu peran Multinational Corporation dalam

pembangunan berkelanjutan melalui CSR, Grace Sambala memulai penelitian

dengan mengeksplorasi terlebih dahulu bagaimana perusahaan Tanzania Tobacco

Processing Company membantu mempertahankan kesejahteraan karyawannya.

Hasil dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa perusahaan Tanzania Tobacco

Processing Company telah berinvestasi pada karyawannya dengan cara

meningkatkan sumber daya manusia melalui rotasi pekerjaan bimbingan,

pembinaan dan lain sebagainya. Selain itu, Tanzania Tobacco Processing

Company juga menerapkan program CSR di bidang kesehatan, pendidikan dan

lingkungan masyarakat.

Dari penelitian yang sebelumnya sudah pernah ada, dapat diambil kesimpulan

bahwa penerapan program CSR oleh perusahaan sifatnya penting dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

18

berpengaruh terhadap pembangunan suatu negara. Perbedaan penelitian yang

sebelumnya sudah pernah ada dengan penelitian peneliti adalah yang pertama,

meskipun sama-sama melihat peran Multinational Corporation, tapi objek yang

diteliti berbeda. Faturachman meneliti PT. Danone Aqua Group, Andry Hafizh Al

Hady meneliti PT. Kaltim Prima Coal yang berada di Kabupaten Kutai Timur,

Provinsi Kalimantan Timur, Grace Sambala meneliti Tanzania Tobacco

Processing Company, sedangkan peneliti akan meneliti PT. Charoen Pokphand

Indonesia Tbk yang berada di Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.

Perbedaan yang lain dapat dilihat dari tujuan pembangunan yang diteliti.

Faturachman menggunakan tujuan pembangunan tahun 2015 yaitu MDGs, Andry

Hafizh Al Hady menggunakan tujuan pembangunan komunitas dan lingkungan,

Grace Sambala tidak secara spesifik menjelaskan tujuan pembangunan yang

menjadi fokus penelitiannya, sedangkan peneliti menggunakan tujuan

pembangunan terbaru setelah MDGs yaitu SDGs target 8.5. Adanya penelitian –

penelitian terdahulu memberikan panduan bagi peneliti untuk melihat peran atau

kontribusi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga melalui program CSR

dalam upaya pencapaian target SDGs.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

19

2.3. Kerangka Pikir

Bagan 1.

Kerangka Pikir Penelitian

Dari konsep dan teori yang telah dipaparkan di atas, peneliti kemudian akan

memaparkan bagaimana peran Multinational Corporation di dalam mendukung

tercapainya target 8.5 SDGs di bidang penyerapan tenaga kerja. Pertama

penjelasan peneliti dimulai dengan globalisasi, dengan adanya arus globalisasi

membawa dampak yaitu masuknya Multinational Corporation yang mana dalam

CSR

PELUANG KERJA

UNTUK

MASYARAKAT

KOTA SALATIGA

MNC

PT. CHAROEN

POKPHAND

INDONESIA TBK,

SALATIGA

TEORI

NEOLIBERALISME

PERAN

PT. CHAROEN

POKPHAND

INDONESIA TBK,

SALATIGA DALAM

PENYERAPAN

TENAGA KERJA

SUSTAINABLE

DEVELOPMENT

GOALS (SDGs)

TARGET 8.5

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2020. 12. 16. · Multinational Corporation adalah perusahaan yang beroperasi atau mempunyai aset di dua negara atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, Multinational

20

penelitian ini peneliti mengambil studi kasus PT. Charoen Pokphand Indonesia

Tbk yang masuk ke Indonesia, tepatnya di Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga.

Jauh sebelum itu, awal terbentuknya Multinational Corporation dipengaruhi oleh

pemikiran dari Teori Neoliberalisme. Dalam melakukan kegiatan industrinya, PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga menyadari akan pentingnya CSR.

Oleh karenanya PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga melakukan

program CSR berupa peluang kerja untuk masyarakat Kota Salatiga, yang mana

hal tersebut juga merupakan upaya untuk mendukung tercapainya target 8.5

SDGs. Kemudian hasil dari penelitian ini yaitu diketahui mengenai peran PT.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Salatiga dalam melakukan penyerapan tenaga

kerja.