bab ii tinjauan pustaka 1.1 a. - uksw

32
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teoritis 1.1.1 Hakikat Sikap A. Definisi sikap Menurut G.W. Allport 1 , Sikap adalah keadaan mental dan taraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respons individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya Sedangkan menurut Heri Purwanto 2 , Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yangdisertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi. Bedasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan sikap dalam penelitian ini adalahkecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan perilaku wirausaha. B. Komponen Sikap Menurut Azwar S 3 truktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu : 1 Direktori file UPI jurusan psikologi, rahayu ginintasasi, sikap hlm 1 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032RAHAYU_GININTASASI /Sikap.pdf 2 https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf 3 Ibid.File https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Landasan Teoritis

1.1.1 Hakikat Sikap

A. Definisi sikap

Menurut G.W. Allport1, Sikap adalah keadaan mental dan taraf dari

kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh

dinamik atau terarah terhadap respons individu pada semua objek dan

situasi yang berkaitan dengannya Sedangkan menurut Heri Purwanto2,

Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yangdisertai

kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi.

Bedasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan sikap dalam

penelitian ini adalahkecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan

perilaku wirausaha.

B. Komponen Sikap

Menurut Azwar S3 truktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling

menunjang yaitu :

1Direktori file UPI jurusan psikologi, rahayu ginintasasi, sikap hlm 1

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032RAHAYU_GININTASASI

/Sikap.pdf 2 https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf

3Ibid.File https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

6

Komponen kognitif merupakan representasi apa yang

dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif

berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai

sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila

menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.

1) Komponen afektif merupakan perasaan yang

menyangkutaspek emosional. Aspek emosional inilah yang

biasanya berakar palingdalam sebagai komponen sikap dan

merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-

pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang

komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu.

2) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan

berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk

bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara

tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah

logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah

dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

C. Tingkatan Sikap

Tingkatan sikap menurut Soekidjo Notoatmojo4:

1) Menerima (receiving)

4Ibid.File https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

7

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap

karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau

salah adalah berarti orangitu menerima ide tersebut.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi

sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain

(tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke

posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti

bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun

mendapatkan tantangandari mertua atau orang tuanya sendiri

D. Sifat Sikap

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

8

Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif.

Menurut Heri Purwanto5 sifat sikap adalah sebagai berikut :

1) Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.

2) Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu.

E. Ciri – Ciri Sikap

Menurut Heri Purwantoro6, ciri-ciri sikap adalah

1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau

dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan

obyeknya. Sifat ini membedakannnya dengan sifat motif-motif

biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

2) Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan

sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-

keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap

pada orang itu.

3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai

hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu

terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan

suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapidapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

5Ibid.File https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf

6Ibid, File https://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/sikap.pdf hlm 2

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

9

5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat

alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau

pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

1.1.2 Hakikat Kepribadian

A. Definisi Kepribadian

Koentjaraningrat7, menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan

dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau

tindakan seseorang. SedangkanYinger8, mengatakan bahwa

kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem

kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah perpaduan yang

utuh antara sifat, sikap, pola pikir, emosi, dan nilai-nilai yang

mempengaruhi individu agar berbuat sesuatu yang benar sesuai

dengan lingkungannya. Theodore M. Newcomb9, menyatakan bahwa

kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai

latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian

menunjukkan organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk

berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila

ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menghadapi suatu

masalah.

7 Intan Nia, http://www.slideshare.net/zaaiiraahrahmah/definisi-kepribadian-20960233

8Ibidfile http://www.slideshare.net/zaaiiraahrahmah/definisi-kepribadian-20960233

9Ibidfilehttp://www.slideshare.net/zaaiiraahrahmah/definisi-kepribadian-20960233

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

10

Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian

adalah segala corak tingkah laku individu yang terhimpun dalam

dirinya, digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap

segala rangsang baik yang datang dari luar dirinya (eksternal)

maupun dari dalam dirinya sendiri (internal) sehingga corak tingkah

lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi

individu itu. Dalam penelitian ini kepribadian wirausaha ialah

kecenderungan tindakan seseorang yang berlandaskan jiwa dan unsur

– unsur kewirausahaan dalam serangkaian situasi yang terjadi di

lingkungannya sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap rangsangan

dari luar maupun dalam.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Kepribadian seseorang senantiasa berubah dan berkembang seiring

dengan proses sosialisasi yang dilakukan orang tersebut. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian pada seseorang adalah

sebagai berikut10

.

1. Faktor Biologis

Setiap orang pasti memiliki warisan biologis yang berbeda

dengan orang yang lainnya. Warisan biologis dapat berupa bentuk

fisik yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, bahkan

pada anak kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang dapat

10

Ibid, http://www.slideshare.net/zaaiiraahrahmah/definisi-kepribadian-20960233hlm 2

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

11

menjadi salah satu faktor penentu perkembangan kepribadian

sesuai dengan bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan

bagaimana ia diperlakukan dalam masyarakat.

2. Faktor Geografis dan Kebudayaan Khusus

Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis

kebudayaan yang berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir

yang menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan

yang akan menghasilkan kebudayaan petani, dan kebudayaan

masyarakat kota. Letak geografis ini sebenarnya hanya

merupakan karakteristik kepribadian umum dari suatu masyarakat

dan tidak semua warga masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh

karena itu dapat kita simpulkan bahwa kepribadian umum adalah

kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar anggota kelompok

masyarakat.

3. Faktor Pengalaman Kelompok

Sepanjang kehidupan seseorang, pasti ada kelompok-kelompok

tertentu yang diserap gagasan-gagasan dan norma-normanya oleh

seseorang. Kelompok keluarga adalah kelompok pertama yang

akan dilalui oleh individu dan mungkin yang memiliki peranan

paling penting bagi pembentukan kepribadian seseorang.

Kelompok lain yang menjadi referensi individu dalam

membentuk kepribadiannya adalah kelompok bermain. Peranan

kelompok bermain ini akan semakin berkurang pengaruhnya

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

12

seiring dengan pertambahnya usia seseorang.

Selain keluarga dan kelompok bermain, kelompok majemuk juga

memiliki peranan yang cukup besar bagi pembentukan

kepribadian seseorang. Kelompok majemuk menunjuk pada

kenyataan masyarakat yang sangat beraneka ragam. Bermacam-

macam kelompok masyarakat ini mempunyai pendangan-

pandangan yang berbeda dalam memandang nilai dan norma.

Dalam keadaan perbedaan seperti ini, seorang individu

hendaknya menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik bagi

dirinya sehingga tidak terhanyut dalam arus perbedaan yang

terjadi dalam masyarakat majemuk tempatnya berada.

4. Faktor Pengalaman Unik

Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu

memiliki kepribadian yang sama. Hal tersebut disebabkan karena

pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing

individu selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang

menyamainya. Itulah mengapa dua orang individu yang hidup

pada lingkungkungan yang sama tidak akan menghasilkan

kepribadian yang sama, bahkan pada seseorang yang lahir kembar

sekalipun.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

13

C. Unsur-Unsur Kepribadian

Menurut Koentjaraningrat11

unsur-unsur dari kepribadian meliputi:

pengetahuan, perasaan dan dorongan hati.

a. Pengetahuan

Pengetahuan sebagai salah satu unsur kepribadian memiliki

aspek-aspek sebagai berikut: penggambaran, apersepsi,

pengamatan, konsep, dan fantasi yang berada di alam sadar

manusia. Walaupun demikian, diakui bahwa banyak pengetahuan

atau bagian dari seluruh himpunan pengetahuan yang ditimbun

oleh seorang individu selama hidupnya itu, seringkali hilang dari

alam akalnya yang sadar, atau dalam "kesadarannya," karena

berbagai macam sebab. Walaupun demikian perlu diperhatikan

bahwa unsur-unsur pengetahuan tadi sebenarnya tidak hilang

lenyap begitu saja, melainkan hanya terdesak masuk saja ke

dalam bagian dari jiwa manusia yang dalam ilmu psikologi

disebut alam "bawah-sadar" (sub-conscious). Pengetahuan

individu di alam bawah sadar larut dan terpecahpecah menjadi

bagian -bagian yang seringkali tercampur satu sama lain dengan

tidak teratur. Proses itu terjadi karena tidak ada lagi akal sadar

dari individu bersangkutan yang menyusun dan menatanya

dengan rapi walaupun terdesak ke alam bawah sadar, namun

kadang-kadang bagian bagian pengetahuan tadi mungkin muncul

11

Tati Harwati, http://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/09/jelaskan-unsur-unsur-

kepribadian.html

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

14

lagi di alam kesadaran dari jiwa individu tersebut. Unsur-unsur

yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar,

secara nyata terkandung dalam otaknya. Ada bermacammacam

hal yang dialami melalui penerimaan pancainderanya serta alat

penerima atau reseptor organismanya yang lain, sebagai getaran

eter (cahaya dan warna), getaran akustik (suara), bau, rasa,

sentuhan, tekanan mekanikal (berat-ringan), tekanan termikal

(panas-dingin) dan sebagainya, yang masuk ke dalam sel-sel

tertentu di bagian-bagian tertentu dari otaknya Di sana berbagai

macam proses fisik, fisiologi, dan psikologi terjadi, yang

menyebabkan berbagai macam getaran dan tekanan tadi diolah

menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh

individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang

lingkungan tadi. Seluruh proses akal manusia yang sadar

(conscious) tadi, dalam ilmu psikologi disebut "persepsi

b. Perasaan

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang

karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan

positif atau negatif. Suatu perasaan yang selalu bersifat subyektif

karena adanya unsur penilaian, yang biasanya menimbulkan suatu

kehendak dalam kesadaran seorangindividu. Kehendak itu bisa

juga positif, artinya individu tersebut ingin mendapatkan hal yang

dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

15

kenikmatan kepadanya, atau bisa juga negatif, artinya ia hendak

menghindari hal yang dirasakannya sebagai hal yang akan

membawa perasaan tidak nikmat kepadanya. Alam kesadaran

manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Kalau

orang pada suatu hari yang luar biasa panasnya melihat papan

gambar reklame minuman es kelapa muda berwarna merah muda

yang tampak segar dan nikmat, maka persepsi itu menyebabkan

seolaholah terbayang di mukanya suatu penggambaran segelas es

kelapa muda yang dingin, manis, dan menyegarkan pada waktu

hari sedang panas-panasnya, yang seakan-akan demikian

realistiknya sehingga keluarlah air liurnya. Apersepsi seorang

individu yang menggambarkan diri sendiri sedang menikmati

segelas es kelapa muda tadi menimbulkan dalam kesadarannya

suatu "perasaan" yang positif, yaitu perasaan nikmat, dan

perasaan nikmat itu sampai nyata mengeluarkan air liur.

Sebaliknya, kita dapat juga menggambarkan adanya seorang

individu yang melihat sesuatu hal yang buruk atau mendengar

suara yang tidak menyenangkan, mencium bau busuk dan

sebagainya. Dugaan-dugaan atau persepsi seperti itu dapat

menimbulkan kesadaran akan perasaan yang negatif, karena

dalam kesadaran terkenang lagi misalnya bagaimana kita menjadi

muak karena sepotong ikan yang sudah busuk yang kita alami di

masa yang lampau. Apersepsi tersebut mungkin dapat

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

16

menyebabkan kita menjadi benar-benar merasa muak apabila kita

mencium lagi bau ikan busuk. Suatu perasaan bisa berwujud

menjadi kehendak, suatu kehendak juga dapat menjadi sangat

keras, dan hal itu sering terjadi apabila hal yang dikehendaki itu

tidak mudah diperoleh, atau sebaliknya. Suatu kehendak yang

kuat/keras disebut dengan keinginan. Suatu keinginan juga bisa

menjadi sangat besar, dan bila hal ini terjadi maka disebut dengan

emosi.

c. Dorongan Naluri

Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung

berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengaruh

pengetahuannya, melainkan karena sudah terkandung dalam

organismanya, dan khususnya dalam gen-nya (dirinya) sebagai

naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk

manusia tersebut, disebut dorongan (drive). Naluri yang

terkandung dalam diri manusia sangat beragam (Koentjaraningrat,

1986), beberapa ahli memiliki perbedaan, namun mereka sepakat

bahwa ada paling sedikit tujuh macam dorongan naluri, yaitu:

1. Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan ini

memang merupakan suatu kekuatan biologi yang juga ada

pada semua makhluk di dunia ini dan yang menyebabkan

bahwa semua jenis makhluk mampu mempertahankan

hidupnya di muka bumi ini;

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

17

2. Dorongan hubungan antara manusia. Dorongan ini malahan

telah menarik perhatian banyak ahli psikologi, dan berbagai

teori telah dikembangkan sekitar soal ini. Suatu hal yang jelas

adalah bahwa dorongan ini timbul pada tiap individu yang

normal tanpa terkena pengaruh pengetahuan, dan memang

dorongan ini mempunyai landasan biologi yang mendorong

makhluk manusia untuk membentuk keturunan yang

melanjutkan jenisnya (regenerasi);

3. Dorongan untuk usaha mencari makan. Dorongan ini tidak

perlu dipelajari, dan sejak bayi pun manusia sudah

menunjukkan dorongan untuk mencari makan, yaitu dengan

mencari susu ibunya atau botol susunya, tanpa dipengaruhi

oleh pengetahuan tentang adanya hal-hal itu tadi;

4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama

manusia. Dorongan ini memang merupakan landasan biologi

dari kehidupan masyarakat manusia sebagai makhluk kolektif;

5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan

ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna

kebudayaan di antara manusia, karena adanya dorongan ini \

manusia mengembangkan adat yang memaksanya berbuat

konform dengan manusia sekitarnya;

6. Dorongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada dalam

naluri manusia, karena manusia merupakan makhluk, yang

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

18

hidup kolektif, sehingga untuk dapat hidup bersama dengan

manusia lain secara serasi ia perlu mempunyai suatu landasan

biologi untuk mengembangkan rasa altruistik, rasa simpati,

rasa cinta dan sebagainya, yang memungkinkannya hidup

bersama itu. Kalau dorongan untuk berbagai hal itu

diekstensikan dari sesama manusianya kepada kekuatan-

kekuatan yang oleh perasaanya dianggap berada di luar

akalnya, maka akan timbul religi; dan

7. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk,

warna, suara, atau gerak.

1.1.3 Hakikat Wirausaha

A. Pengertian Wirausaha

Secara etimologi, wirausaha berasal dari kata wira dan usaha.Wira

artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,

gagah berani, dan berwatak agung. Sedangkan usaha berarti perbuatan

amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi secara harfiah dapat dikatakan

wirausaha berarti pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.12

Istilah

wiraswasta merupakan kata serapan bahasa sansekerta berasal dari wira,

swa, dan sta. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi

luhur, berjiwa besar, pahlawan, pionir, pendekar atau pejuang kemajuan,

memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri dan sta berarti

12

Dr.Basrowi, “kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi”, Ghalia Indonesia, 2011, hlm. 1

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

19

berdiri.13

Baik wirausaha maupun wiraswasta merupakan padanan kata

yang sama – sama berasal dari bahasa perancis enterpreneur, yang pada

mulanya merujuk pada pemimpin pertunjukan. Dengan kata lain,

wirausaha merupakan manusia yang unggul yang mampu berdiri sendiri

dengan usaha sendiri, memimpin dirinya bahkan ketika orang lain untuk

berbuat sesuatu atau berjuang demi kemajuan.

Konsep wirausaha berbeda dengan konsep kewirausahaan,

kewirausahaan lebih menekankan pada proses dan kegiatan – kegiatan

seorang wirausaha.

Zimmerer dan Scharborough menyatakan konsep tentang wirausaha

sebagai berikut:

“An enterpreneur is one who creates a new bussines in face of risk

and uncertainly for the purpose of achieving profit and growth by

identifying significant opportunities an assemblingthe necessary

resources to capitalize on them”14

Dalam konsep tersebut maka mengindikasikan bahwa seorang wirausaha

merupakan manusia yang menciptakan bisnis yang baru, menghadapi

resikonya, bertumbuh untuk mendapatkan keuntungan, dengan

menggunakan seluruh sumberdaya yang dimilikinya sehingga mengalami

peningkatan. Dengan kata lain seorang wirausaha diharapkan dapat

menciptakan inovasi, kreatif, memiliki motivasi yang tinggi dalam

13

Mariana Kristianti, “Rancang Bangun Prototype Berbasis Web Sebagai Implementasi Praktik

Wirausaha Mahasiswa di Kota Semarang”, Jurnal Ekonomi Bisnis Vol.XVII No 2, Agustus 2014

hlm. 29 14

Sukirman, “pengembangan kewirausahaan melalui peningkatan kinerja karyawan, Jurnal

Ekonomi Bisnis Vol. April 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

20

rangka mencapai keberhasilan usaha serta dapat menghadapi resiko dan,

tantangannya.

B. Sikap Wirausaha

Sikap Wirausaha ialah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan

perilaku wirausaha. Komponen dari sikap wirausaha digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1 komponen sikap wirausaha

Pada komponen kognitif yang melibatkan fungsi otak, kepercayaan

seseorang terhadap sesuatu didapatkan dari dari proses berpikir, asalnya

dari penerimaan pengetahuan. Pada komponen afektif yang melibatkan

perasaan atau emosional, perwujudannya dapat berupa keinginan atau

motivasi dari dalam. Pada komponen Konatif yang melibatkan perilaku

yang cenderung mengarah pada kewirausahaan, perwujudannya adalah

reaksi. Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang

bersinergi dalam sikap wirausaha.

Sesuai dengan tingkatan sikap, sikap wirausaha dapat dikembangkan

dengan receiving atau penerimaan stimulus, lalu individu tersebut

Konatif

Afektif

Kognitif

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

21

merespon, menghargai, dan bertanggung jawab atas pilihan sikap yang

dilakukannya. Hal tersebut diperkuat dengan ciri – ciri sikap yaitu bukan

sebagai bawaan sejak lahir, tetapi dibentuk dan dipelajari.

Meredith et al.15

mengemukakan nilai hakiki dan penting dari wirausaha

adalah sebagai berikut :

1. Percaya Diri (Self Confidence)

Merupakan panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam

menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat

relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya

untuk memulai melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.

Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif dan

kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, serta

kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah

untuk memahami diri sendiri, oleh karena itu wirausaha yang

sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri

2. Berorientasi Pada Tugas Dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang

yang selalu mengutamakan nilai – nilai motif berprestasi,

berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam

kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.

Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan

pengalaman bertahun – tahun dan pengembangannya diperoleh

15

Basrowi. Op. Cit, 27

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

22

dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan

semangat berprestasi

3. Berani mengambil resiko

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha – usaha yang

lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan

daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari

situasi resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi

resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua

alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengandung

resiko, dan alternatif yang konservatif. Pilihan terhadap resiko

tergantung pada :

a) Daya tarik setiap alternatif

b) Kesediaan untuk rugi

c) Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil resiko tergantung dari

a) Keyakinan pada diri sendiri

b) Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari

peluang dalamkemungkinan untuk memperoleh keuntungan

c) Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis

4. Kepemimpinan

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan,

kepeloporan, keteladan. Ia harus menampilkan produk, dan jasa –

jasa baru dan berbedasehingga ia menjadi pelopor, baik dalam

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

23

proses produksi maupun pemasaran dan selalu memanfaatkan

perbedaan sebagai suatu penambah nilai

5. Berorientasi Ke Masa Depan

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa

depan. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

6. Orisinalitas atau keaslian : Kreativitas Dan Inovasi

Wirausaha yang inovatif adalah orang – orang yang memiliki ciri –

ciri berikut :

a. Tidak pernah puas dengan cara – cara yang dilakukan saat

ini meskipun cara tersebut cukup baik.

b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.

c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan

perbedaan

Seorang individu dalam dunia yang nyata akan selalu menghadapi

tantangan dan persaingan, sebagai reaksi yang positif, sebaiknya

menunjukkan sikap percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil,

berani mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan,

orisinalitas atau keaslian. Sikap wirausaha tersebut dapat dikembangkan

dengan penerimaan stimulus selama menempuh pendidikan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

24

C. Kepribadian Wirausaha

1. Konsep Kepribadian Wirausaha

Kepribadian adalah keseluruhan cara dimana

seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa

diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Menurut pengertian dari para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis

dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan

tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu,

yang menentukan penyesuaian diri individu tersebut terhadap

lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang

unik dan berbeda dengan orang lain.

Demikian halnya dengan kepribadian wirausaha ialah kecenderungan

tindakan seseorang yang berlandaskan jiwa dan unsur – unsur

wirausaha. Kepribadian wirausaha juga merupakan bentuk

penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini juga berarti kepribadian

wirausaha dapat diciptakan oleh lingkungan yang mendukung

tumbuhnya wirausaha.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

25

Berbeda dengan sikap wirausaha yang bukan bawaan lahir,

kepribadian wirausaha dapat dipengaruhi oleh faktor biologis atau

bawaan gen. Unsur yang membentuk kepribadian digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.2 Unsur Kepribadian Wirausaha

Unsur kepribadian wirausaha yang pertama ialah pengetahuan.

Pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat diterima dengan sadar

atau dipelajari. Hal tersebut berarti kepribadian wirausaha dibentuk

oleh pengetahuan yang baik tentang kewirausahaan. Kecakapan atau

soft skill hal – hal yang berkaitan dengan wirausaha dapat dipelajari

sebagai pengetahuan.

Berikut ini adalah kepribadian seorang wirausahawan yang

memacunya untuk bisa menjadi sukses16

:

a. Tidak mudah putus asa

Menjalankan usaha, bukan perkara mudah. Pasti banyak

tantangan dalam menjalaninya. Contoh : membuka sebuah kafe.

Kita sudah tahu ada berapa banyak kafe yang telah berdiri.

16

Vita Hafyan,http://vitahafyan.blogspot.com/2011/12/sifat-dan-kepribadian-wirausaha.html

Pengetahuan

Perasaan

Dorongan

Naluri

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

26

Pastinya akan menemui persaingan yang sangat berat. Jika kafe

kita sepi, bisa saja orang memutuskan berhenti. Tidak begitu

dengan orang yang ingin sukses. Bila persaingan ketat, yang kita

perlukan adalah sebuah pembaharuan, sesuatu yang membuat

kafe kita berbeda agar bisa lebih diperhatikan oleh konsumen.

Karenanya, semangat untuk tidak putus asa haruslah tetap

dijaga.

b. Bekerja sama

Seorang enterpreneur punya ide unik untuk sebuah usaha, dan

tidak punya modal dalam bentuk uang yang cukup. Bila

enterpreneur tersebut merupakan orang yang bisa berkomunikasi

dengan baik dan bekerja sama dengan orang lain, uang bukan

lagi persoalan untuk memulai sebuah usaha. Caranya dapat

dengan bekerjasama atau meminta bantuan pada kerabat atau

teman untuk membuka usaha tersebut.

c. Jujur

Dalam bekerja sama, kejujuran sungguh sangat penting. Bukan

itu saja. Kejujuran merupakan aspek penting dalam kehidupan.

Begitu juga dengan wirausaha. Karena berhubungan dengan

membangun kepercayaan pelanggan. Dengan kepercayaan maka

konsumen akan menjadi loyal dan usaha akan bertahan lama.

Oleh karena itu, kejujuran merupakan aspek yang penting dalam

keberlangsungan usaha.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

27

d. Tidak cepat puas

Seorang wirausahawan tidak akan merasa cepat puas sekalipun

sudah terbilang cukup sukses. Kita lihat sedikit pada beberapa

perusahaan yang sudah sangat sukses. Apakah mereka berhenti

begitu saja saat sudah sukses? Tidak, mereka selalu berusaha

menemukan lagi hal-hal lain yang bisa membantu

mengembangkan usaha mereka itu.

e. Tidak takut salah / gagal

Kegagalan merupakan sebuah pelajaran dan pengalaman dalam

sebuah usaha. Bila takut gagal lebih baik tidak memulai sama

sekali usaha itu. Begitu banyak pengusaha yang sukses saat ini,

saat ditanyakan, mereka semua pasti pernah menemui

kegagalan. Dan kegagalan itulah yang memicu kemajuan

mereka saat ini. Kegagalan pasti pernah terjadi dalam hidup

seseorang. Tinggal bagaimana maing – masing menyikapinya.

2. Tipe Kepribadian Wirausaha

Menurut Miner17

, ada empat tipe kepribadian wirausaha, yaitu

personal achiever, supersalesperson, real manager, dan expert idea

generation.

a. Personal Achiever.

Ciri-ciri wirausaha tipe personal achiever adalah sebagai

berikut: Memiliki kebutuhan berprestasi; Memiliki kebutuhan

17

http://usupress.usu.ac.id/files/Pengantar%20Kewirausahaan_Normal_bab%201.pdf

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

28

akan umpan balik; Memiliki kebutuhan perencanaan dan

penetapan tujuan; Memiliki inisiatif pribadi yang kuat;

Memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi;

Percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting;

Percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan

pribadi bukan oleh hal lain.

b. Supersalesperson.

Ciri-ciri wirausaha tipe supersalesperson adalah sebagai

berikut:Memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang

lain;Memiliki keinginan untuk membantu orang lain;Percaya

bahwa proses-proses sosial sangat penting; Kebutuhan

memilik hubungan positif yang kuat dengan orang

lain;Percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk

melaksanakan strategi perusahaan.

c. Real managers.

Ciri-ciri wirausaha tipe real managers adalah sebagai

berikut:Keinginan untuk menjadi pemimpin

perusahaan;Ketegasan;Sikap positif terhadap pemimpin;

Keinginan untuk bersaing;Keinginan berkuasa;Keinginan

untuk menonjol di antara orang-orang lain.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

29

d. The expert idea generator. Ciri-ciri wirausaha tipe expert idea

generator adalah sebagai berikut:

keinginan untuk melakukan inovasi: Keinginan untuk

berinovasi menyebabkan expert idea generator suka

menemukan gagasan baru dan melaksanakannya.

Keinginan untuk berinovasi konsisten dengan usaha

sendiri untuk mencapai keberhasilan dan merasakan

kepuasan pribadi dengan itu. menyukai gagasan-gagasan

Suka akan gagasan mencakup banyak unsur, seperti

antusiame, memperlihatkan perhatian terhadap pendapat

orang lain.Percaya bahwa pengembangan produk baru

sangat penting untuk menjalankan strategi dan organisasi.

Inteligensi yang tinggi: inteligensi mencakup kemampuan

seperti penilaian dan penalaran,serta kemampuan untuk

menggunakan abstraksi, konsep, dan gagasan. Juga

kemampuan untuk belajar, menganalisis dan membuat

sintetis.

Ingin menghindari risiko. Meskipun banyak orang yang

menganggap sifat suka ambil risiko sebagai esensi profesi

wirausaha, banyak wirausaha yang sangat berhati-hati, dan

baru melangkah kalau betul-betul sudah yakin. Bagi

wirausaha tipe ini, sifat ini memang penting karena

gagasan-gagasannya bisa saja sangat baru dan aneh.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

30

Menurut Miner18

tipe kepribadian wirausaha dapat menentukan

bidang usaha yang akan membawanya kepada keberhasilan.

Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa seorang wirausaha

akan berhasil bila ia mengikuti achieving route tertentu sesuai tipe

kepribadiannya.

a. Personal achiever akan sukses bila terus-menerus mengatasi

rintangan dan menghadapi krisis, dan dalam menghadapi

segalanya berusaha sedapat mungkin bersikap positif.

b. Supersalesperson akan berhasil kalau memanfaatkan banyak

waktunya untuk menjual dan minta mengelola bisnisnya.

c. Real managers akan berhasil kalau ia memulai usaha baru dan

mengelola sendiri usaha tersebut.

d. Expert idea generation akan berhasil kalau terjun ke bisnis

teknologi tinggi.

1.1.4 Profil Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana19

A. Jati diri

Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi – PE) merupakan

lembaga Pendidikan penghasil guru plus dibidang ekonomi

bisnis di FKIP – UKSW Salatiga, berdiri tahun 1956. Sebutan

guru plus, karena lulusan progdi PE berkompeten dibidang

18

http://usupress.usu.ac.id/files/Pengantar%20Kewirausahaan_Normal_bab%201.pdf 19

Katalog FKIP UKSW tahun 2015 – 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

31

pendidikan dan sekaligus dibidang bisnis. Kompetensi guru

plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses

perkuliahan yang menekankan pada nilai profesionalitas guru

yang dijiwai sikap wirausaha, berlandaskan moral, etika

Iman Kristen didukung dengan fasilitas yang memadai.

Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan sejak tahun

akademik 2011 – 2012 Progdi PE telah membuka lima pilihan

bidang konsentrasi, yaitu : Ekonomi koperasi, pemasaran,

administrasi perkantoran, akuntansi dan keuangan, dan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP – UKSW telah

terakreditasi oleh BAN – PT dengan kategori B (SK dari

BAN – PT 042/BAN – PT/Ak – XIII/S1/I/2011).

B. Visi

Menjadi lembaga pengembangan ilmu pendidikan ekonomi

dalam penerapannya untuk menghasilkan guru profesional

yang berjiwa wirausaha, dan berkarakter mengasihi.

C. Misi

1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun

sikap kreatif, inovatif, dan proaktif berlandaskan

moral etik iman kristen

2. Menyelenggarakan penelitian dibidang pendidikan

ekonomi dalam lingkup luas, mencakup :

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

32

1) Pengembangan ilmu pendidikan ekonomi

2) Pengembangan metode pembealajaran

ekonomi.

3) Manajemen lembaga pendidikan dan atau

lembaga sosial.

4) Profesionalitas guru ekonomi

5) Perilaku ekonomi / wirausaha pelaku bisnis

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat untuk mengembangkan kualitas :

1) Manajerial lembaga pendidikan dan atau

lembaga sosial

2) Profesionalitas guru ekonomi.

3) Perilaku ekonomi / wirausaha pelaku bisnis

sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

D. Tujuan

1. Menghasilkan guru profesional yang :

a) Memegang teguh nilai – nilai Kristiani

b) Menguasai kompetensi yang tinggi sesuai

dengan bidangnya.

c) Memiliki sikap kreatif, inovatif, proaktif dan

tangguh

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

33

2. Menghasilkan karya penelitian dibidang ilmu

pendidikan ekonomi yang bertaraf regional, nasional,

internasional baik yang dilakukan oleh dosen maupun

bekerjasama dengan mahasiswa.

3. Menghasilkan karya ilmiah baik oleh dosen maupun

kerjasama dengan mahasiswa.

4. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat sebagai wujud penerapan ilmu pendidikan

ekonomi.

1.2 PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian berjudul “Karakteristik Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa

Universitas Trunojoyo Madura” yang dilakukan oleh Taufik Rizal Dwi A. N.

Masalah dari penelitian ini ialah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang

menganggur. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui

karakteristik kewirausahaan mahasiswa UTM. Metode analisis yang

digunakan adalah deskriptif kualitatif. Variabel yang diamati terdiri atas ciri-

ciri kepribadian wirausaha meliputi dorongan untuk berprestasi, rasa

tanggung jawab, sikap terhadap resiko, percaya diri, menggunakan umpan

balik, orientasi jangka panjang, kemampuan dan ketrampilan manajerial, dan

sikap terhadap uang. Hasil penelitian menunjukkan dari delapan karakteristik

jiwa kewirausahaan yang menjadi variabel penelitian hanya karakteristik

berorientasi jangka panjang saja yang banyak di miliki oleh oleh responden

dalam tahapan tinggi, yaitu 70%. Sedangkan ketujuh karakteristik jiwa

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

34

kewirausahaan yang lainnya seperti dorongan berprestasi, rasa tanggung

jawab, sikap terhadap risiko, rasa percaya diri, menggunakan umpan balik,

kemampuan manajerial dan sikap terhadap uang sudah dimiliki oleh para

responden meskipun pada tahap sedang. Hasil lain penelitian inin

menunjukkan presentase mahasiswa UTM yang memiliki cita – cita untuk

usaha mandiri (wirausahawan) hanya sebesar 36,2%. Sisanya sebesar 63,8%

memiliki cita-cita sebagai pegawai, baik karyawan swasta mapun PNS. Saran

perlu di lakukan upaya-upaya khususnya dosen-dosen Mata Kuliah

Kewirausahaan dalam menyusun Kurikulum Mata Kuliah Kewirausahaan

dimana diharapkan bagaimana kurikulum tersebut bisa meningkatkan

karakter-karakter jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Universitas Trunojoyo

Madura. Memberikan kesempatan-kesempatan kepada para mahasiswa untuk

mencoba membuka usaha baru sebagai bentuk pengalaman bagi mahasiswa

untuk berbisnis.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

35

1.3 KERANGKA BERPIKIR

Uma Sekaran20

mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model

konseptual, tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.

Dalam penelitian ini, maka kerangka berpikir digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Sebagai input dari penelitian ini ialah mahasiswa program studi Pendidikan

Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW. Salah satu dari

tujuan istitusi ialah untuk menghasilkan lulusan sebagai sarjana pendidikan

ekonomi sebagai guru yang memiliki kepribadian enterpreneur.

Implementasinya dengan memasukan kewirausahaan sebagai mata kuliah

20

Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Alfabeta, 2013, hlm 60

MAHASISWA

FKIP – Pendidikan

Ekonomi UKSW

Mata kuliah kewirausahaan,

Seminar dan workshop

kewirausahaan, serta adanya

laboratorium koperasi

SIKAP WIRAUSAHA

KEPRIBADIAN

WIRAUSAHA

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 A. - UKSW

36

wajib, mengadakan seminar dan workshop kewirausahaan, serta dengan

adanya laboratorium koperasi. Output yang diharapkan merupakan perilaku :

1. Sikap wirausaha merupakan kecenderungan untuk bertindak sesuai

dengan perilaku wirausaha. Komponennya adalah percaya diri (self

confidence), berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil

resiko, kepemimpinan, berorientasi pada masa depan, orisinalitas atau

keaslian (kreativitas dan inovasi)

2. Kepribadian wirausaha merupakan bentuk penyesuaian diri yang

berlandaskan jiwa dan unsur - unsur kewirausahaan. Komponen dari

kepribadian wirausaha ialah tidak mudah putus asa, bekerja sama,

jujur, tidak cepat puas, tidak takut salah atau gagal.