bab ii tinjauan konsep a. definisi -...

22
BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI Halusinasi adalah persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa rangsang eksternal yang nyata ( Barbara, 1997 ). Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera seorang pasien, yang terjadi dalam dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik ( Maramis, 2004 ). Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadap sesuatu hal tanpa stimulus dari luar. Halusinasi merupakan pengalaman terhadap mendengar suara Tuhan, suara setan, dan suara manusia yang berbicara terhadap dirinya, sering terjadi pada pasien skizofenia ( Stuart and Sundeen, 1995). Berdasarkan ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan Halusinasi adalah Gangguan persepsi sensori dimana klien tidak mampu menilai dan berespon pada realita, klien tidak mampu membedakan nyata atau tidak nyata. Halusinasi yang sering terjadi pada gangguan persepsi sensori adalah halusinasi akustik atau auditorik. Halusinasi ini sering berbentuk: 1. Akoasma : suara – suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan dengan jelas. 2. Phonema : suara – suara yang berbentuk suara jelas yang berasal dari manusia sehingga klien seperti mendengar suara tertentu.

Upload: dinhkhuong

Post on 07-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

BAB II

TINJAUAN KONSEP

A. DEFINISI

Halusinasi adalah persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa rangsang

eksternal yang nyata ( Barbara, 1997 ). Halusinasi adalah pencerapan tanpa

adanya rangsang apapun pada panca indera seorang pasien, yang terjadi dalam

dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik, fungsional,

psikotik ataupun histerik ( Maramis, 2004 ).

Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadap sesuatu hal tanpa stimulus

dari luar. Halusinasi merupakan pengalaman terhadap mendengar suara Tuhan,

suara setan, dan suara manusia yang berbicara terhadap dirinya, sering terjadi

pada pasien skizofenia ( Stuart and Sundeen, 1995).

Berdasarkan ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan Halusinasi adalah

Gangguan persepsi sensori dimana klien tidak mampu menilai dan berespon

pada realita, klien tidak mampu membedakan nyata atau tidak nyata.

Halusinasi yang sering terjadi pada gangguan persepsi sensori adalah

halusinasi akustik atau auditorik. Halusinasi ini sering berbentuk:

1. Akoasma : suara – suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan

dengan jelas.

2. Phonema : suara – suara yang berbentuk suara jelas yang berasal dari manusia

sehingga klien seperti mendengar suara tertentu.

Page 2: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang paling umum. Klien bisa

mendengar suara seperti suara Tuhan, suara setan, atau suara orang – orang

terdekat yang diterima sebagai suatu yang berbeda dari pemikiran klien.

B. JENIS – JENIS HALUSINASI

Halusinasi menurut Rasmun (2001), itu dapat menjadi :

1. Halusinasi Penglihatan (visual, optik ) : tak berbentuk ( sinar, kilapan, atau

pola atau cahaya ) atau yang berbentuk ( orang, binatang, barang yang di

kenal ) baik itu yang berwarna atau tidak.

2. Halusinasi Pendengaran (akustik) : suara manusia, hewan, binatang, mesi,

barang, kejadian alamiah atau musik.

3. Halusinasi Penciuman (olfaktorius) : mencium sesuatu bau.

4. Halusinasi Pengecap (gustatorik) : merasa / mengecap sesuatu.

5. Halusinasi Peraba (taktil) : merasa di raba, disentuh, ditiup, disinari atau

seperti ada ulat bergerak di bawah kulitnya.

6. Halusinasi Kinestetik : merasa badanya bergerak dalam sebuah ruangan,

atau anggota badannya bergerak ( umpamanya anggota badan bayangan atau

phantomlimb)

7. Halusinasi Viseral : perasaan tertentu timbul didalam tubuhnya.

8. Halusinasi Hipnagogik : terdapat ada kalanya pada seorang yang yang

normal, tetap, sebelum tertidur persepsi sensorik bekerja salah.

Page 3: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

9. Halusinasi Hipnopompik : seperti nomor 8, tetapi terjadi tepat sebelum

terbangun sama sekali dari tidurnya. Disamping itu ada pula pengalaman

halusinatorik dalam impian yang normal.

10. Halusinasi Histerik : timbul pada nerosa histerik karena konflik emosional.

C. ETIOLOGI

Menurut Townsend (1998), kemungkinan etiologi pada klien dengan

halusinasi adalah :

1. Panik

2. Menarik diri

3. Stres berat yang mengancam ego yang lemah.

Menarik Diri merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh individu

dan diterima sebagai ketentuan orang lain dan sebagai suatu keadaan yang

negatif atau mengancam.

Faktor Pencetus :

1. Biologis

Abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiology yang

maladaptive yang baru mulai dipahami, yang termasuk dalam hal ini adalah

sebagai berikut :

a. Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan otak

yang lebih luas dalam perkembangan Skizofenia. Lesi pada area control,

temporal, dan limbic paling berhubungan dengan perilaku psikotik.

Page 4: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

b. Beberapa kimia otak dikaitkan dengan Skizofenia, hasil penelitan

menunjukkan bahwa :

- Dopamin neurotransmitter yang berlebihan

- Keidakseimbangan antara dopamine dan neutransmitter lain.

- Masalah-masalah pada reseptor dopamin.

- Para ahli biokimia mengemumakan bahwa halusinasi merupakan

hasil dari respon metabolic terhadap stre yang menyebabkan lepasnya

neurokimia halusinogenik (Stuart dan Sundeen, 1991).

2. Psikolog

Teori psikodinamik untuk terjadinya respon neurobiologik yang maladaptif

belum didukung oleh penelitian ( Stuart and Sundeen, 1991).

3. Sosio Budaya

Stres yang menumpuk dapat meunjang terhadap awitan Skizofenia dan

gangguan psikotik lain tapi tidak diyakini sebagai penyebab utama gangguan

(Stuart and Sundeen, 1991).

Penyebab halusinasi

Halusinasi pendengaran paling sering terdapat pada klien Skizofrenia.

Halusinasi terjadi pada klien skizofrenia dan gangguan manik (Shives, 1998 ).

Halusinasi dapat timbul pada skizofrenia dan pada psikosa fungsional yang lain,

pada sindroma otak organic, epilepsy ( sebagai aura ) , nerosa histerik,

intoksikasi atropine atau kecubung, zat zat halusinogenik dan pada deprivasi

sensorik ( Maramis, 1998 ).

Page 5: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Menurut Barbara ( 1997 ) klien yang mendengar suara – suara misalnya

suara Tuhan, iblis atau yang lain. Halusinasi yang dialami berupa dua suara atau

lebih yang mengomentari tingkah laku atau pikiran klien. Suara – suara yang

terdengar dapat berupa perintah untuk bunuh diri atau membunuh orang lain.

D. TAHAPAN INTERVENSI HALUSINASI

Tingkat intensitas halusinasi ( Stuart dan Sundeen, 1995):

Tahap 1 : Menerangkan –Ansietas tingkat sedang.

a. Tingkat :

Secara umum halusinasi bersifst menyenangkan.

b. Karakteristik :

Orang yang berhalusinasi mengalami keadaan emosi seperti ansietas,

kesepian, merasa bersalah, dan takut serta mencoba untuk memusatkan pada

penenangan pikiran untuk mengurangi ansietas, individu mengetahui bahwa

pikiran dan sensori yang dialami tersebut dapat dikendalikan jika ansietasnya

bisa diatasi (Non Psikotik).

c. Perilaku klien

- Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai.

- Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara.

- Gerakan mata yang cepat.

- Respon verbal yang lamban.

- Diam dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikkan.

Page 6: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Tahap II : Menyalahkan- Ansietas tingkat berat.

a. Tingkat

Secara umum halusinasi menjijikkan.

b. Karakteristik

Pengalaman sensoris bersifat menjijikkan dan menakutkan, orang yang

berhalusinasi mulai merasa kehilangan kendali dan mungkin berusaha untk

menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan, individu mungkin

merasa malu karena pengalaman sensorinya, dan menarik diri dari orang lain

( Non Psikotik ).

c. Perilaku klien

- Peningkatan system saraf otonom yang menunjukkan ansietas, misal

peningkatan tanda-tanda vital.

- Penyempitan kemampuan konsentrasi.

- Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan kemampuan

untuk membedakan antara halusinasi dengan realita.

Tahap III : Mengendalikan – Ansietas tingkat berat

a. Tingkat

Pengalaman menjadi penguasa

b. Karakteristik

Orang yang berhalusinasi menyerah untuk melawan pengalaman halusinasi

dan membiarkan halusinasi menguasai dirinya, isi halusinasi dapat berupa

permohonan, individu mungkin mengalami kesepian jika pengalaman sensori

tersebut berakhir (psikotik ).

Page 7: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

c. Perilaku klien

- Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya

daripada menolaknya.

- Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.

- Rentang perhatia hanya beberapa menit.

- Gejala fisik ansietas berat (berkeringat, tremor, ketidakmampuan untuk

mengikuti petunjuk ).

Tahap IV : Menakhlukkan – Ansietas tingkat panic

a. Tingkat

Secara umum halusinasi menjadi lebih rumit dan saling terkait dengan delusi.

b. KIarakteristik

Pengalaman sensori mungkin menakutkan jika individu tidak mengikuti

perintah, halusinasi bisa berlangsung dalam beberapa jam atau beberapa hari

bila tidak ada intervensi terapeutik (psikotik ).

c. Perilaku klien

- Perilaku menyerang seperti panik.

- Potensial melakukan bunuh diri.

- Amuk, agitasi, menarik diri dan katatonik.

- Tidak mampu berspon terhadap lingkungan .

Page 8: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

E. STRATEGI MERAWAT PASIEN HALUSINASI

Asuhan keperawatan pada klien dengan halusinasi ditekankan agar dapat

mengontrol halusinasinya, sehingga klien tidak larut dalam halusinasinya.

Tindakan yang sudah lazim yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi adalah

denga cara menghardik halusinasi jika halusinasi muncul, mengajak ngobrol

perawat atau seseorang untuk diajak ngobrol, menyibukkan diri dengan kegiatan

yang bermanfaat dan yang terakhir adalah teratur mengkonsumsi obat, dapat

pula disebutkan sebagai berikut :

a. Membina hubungan interpersonal, saling percaya

b. Mengkaji gejala halusinasi

c. Fokus pada gejala dan minta individu untuk menguraikan apa yang sedang

terjadi.

d. Identifikasi kemungkinan pernah menggunakan obat atau alkohol.

e. Jika ditanya, katakana secara singkat bahwa anda tidak sedang mengalami

stimulasi yang sama.

f. Bantu individu untuk menguraikan dan membandingkan halusinasi yang

sekarang dengan terakhir dialaminya.

g. Dorong individu untuk mengamati dan menguraikan pikiran, perasaan dan

tindakanya sekarang atau yang lalu berkaitan dengan halusinasi yang

dialami.

h. Bantu individu menguraikan kebutuhan yang mungkin tercermin pada isi

halusinasinya.

Page 9: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

i. Bantu individu mengidetifikasi apakah ada hubungan antara halusinasi

dengan kebutuhan yang mungkin tercermin.

j. Sarankan dan perkuat penggunaan hubungan interpersonal dalam pemenuhan

kebutuhan.

k. Identifikasi bagaimana gejala psikologis lain tlah mempengaruhi kemampuan

individu untuk melaksanakan aktifitas hidup sehari – hari.

( Rasmun, 2001 )

F. PENATALAKSANAAN PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN

Keperawatan kesehatan mental psikiatri adalah suatu bidang spesialisasi

praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya

dan penggunaan diri secara terapeuti sebagai kiatnya. Halusinasi visual sering

terjadi pada saat klien bangun tidur / saat mau tidur, ataupun saat klien tidak ada

pekerjaan dan termenung / melamun. Dalam penatalaksanaannya kita mengenal

tuk-tuk dalam proses keperawatan klien dengan halusinasi yaitu:

1. Membina hubungan saling percaya.

2. Menjelaskan pada klien tentang apa yang dia alami sekarang, jelaskan bahwa

itu merupakan halusinasi, baik itu pengertian ataupun sebabnya.

3. Menjelaskan cara-cara mengatasi halusinasi (menghardik, nonton tv dan

melakukan pekerjaan tertentu yang menyibukkan).

4. Menjelaskan pada keluarga tentang gangguan jiwa yang dialami klien,

bagaimana cara mengontrolnya juga dukungan dari keluarga.

5. Menjelaskan pada klien tentang obat yang di minum baik jenis, dosis,

kegunaan maupun efek samping.

Page 10: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

( Rasmun, 2001 )

G. POHON MASALAH

Menurut Rasmun (2001) pohon masalah klien dengan halusinasi digambarkan

pada bagan berikut :

Resiko tinggi terhadap Resiko terhadap tindakan Kerusakan komunikasi Kekerasan yang diarahkan Verbal pada lingkungan Perubahan proses pikir :

W

aham omatis

Gangguan konsep diri :

Perubahan persepsi sensoris: Halusinasi pendengaran dan Penglihatan ( core problem )

Penatalaksanaan

Regimen terapeutik Tak efektif

Isolasi sosial: Menarik diri Kurang

Pengetahuan Keluarga merawat

klien

Harga Diri Rendah Kronis

( skema: pohon masalah halusinasi, Rasmun: 2001 )

H. MASALAH KEPERAWATAN

Masalah keperawatan menurut Rasmun, 2001 adalah:

1. Resiko tinggi terhadap tindakan kekerasan yang diarahkn pada lingkungan.

2. Perubahan persepsi sensori.

3. Isolasi sosial : menarik diri

4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

5. Perubahan proses pikir : waham

Page 11: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan menurut Rasmun, 2001 yang dapat diangkat adalah:

1. Resiko Perilaku Kekerasan

2. Halusinasi akustik

3. Isolasi Sosial

Page 12: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

J. INTERVENSI

Perencanaan Diagnosa Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Halusinasi Pendengaran

TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya TUK 2: Klien dapat mengenal halusinasinya

1. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menunjukkan tanda- tanda percaya kepada perawat: Ekspresi wajah bersahabat Menunjukkan rasa senang Ada kontak mata Mau berjabat tangan Mau menyebutkan nama Mau menjawab salam Mau duduk berdampingan

dengan perawat Bersedia mengungkapkan

masalah yang dialaminya 2.1 Setelah dilakukan 3x interaksi

klien dapat menyebutkan: Isi Waktu Frekuensi Situasi dan kondisi yang

menimbulkan halusinasi 2.2 Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi: Marah Takut Sedih Senang Cemas Jengkel

1. Bina hubungan saling p

dengan menggunakan pkomunikasi terapeutik 1.1 Sapa klien dengan

baik verbal maupuverbal

1.2 Perkenalkan nama,panggilan dan tujuperawat berkenala

1.3 Tanyakan nama lendan nama panggiladisukai klien

1.4 Buat kontrak yang 1.5 Tunjukkan sikap ju

menepati janji setiinteraksi

1.6 Tunjukkan sikap emdan menerima apaadanya

1.7 Tanyakan perasaandan masalah yang dihadapi klien

1.8 Dengarkan denganperhatian ekspresiperasaan klien

2.1 Adakan kontak ser

singkat secara bert2.2 Observasi tingkah

klien terkait dengahalusinasinya

2.3 Diskusikan dengan

apa yang dirasakanterjadi halusinasi dberi kesempatan umengungkapkan perasaannya

2.4 Diskusikan denganapa yang dilakukauntuk mengatasi perasaan tersebut

2.5 Diskusikan tentang

Page 13: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

TUK 3: Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK 4:

3.1 Setelah dilakukan 3x interaksi

klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya

3.2 Setelah dilakukan 3x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi

3.3 Setelah dilakukan 3x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi dengar

3.4 Setelah dilakukan 3x interaksi klien dapat melaksanakan cara yang telah dpilih untuk mengendalikan halusinasi

3.5 Setelah dilakukan 3x interaksi klien dapat mengikuti terapi aktivitas kelompok

dampak yang aka dialaminya bila klmenikmati halusin

3.1 Identifikasi bersam

cara atau tindakandilakukan jika terjhalusinasi ( tidur, menyibukkan diri,

3.2 Diskusikan cara yadilakukan klien Jika cara yang digunakan adappujian

Jika cara yang digunakan maladiskusikan kerucara tersebut

3.3 Diskusikan cara bauntuk memutus/ mengontrol timbuhalusinasi: Katakan pada dsendiri bahwa innyata ( ” saya timendengar ” pahalusinasi terjad

Menemui orang perawat/ teman/anggota keluarg

Membuat dan melaksanakan jakegiatan sehari-yang telah disus

Meminta keluargteman/ perawat menyapa jika seberhalusiasi

3.4 Bantu klien memiliyang sudah dianjudan dilatih untuk mencobanya

3.5 Beri kesempatan unmelakukan cara yadipilih dan dilatih

3.6 Pantau pelaksanaantelah dipilih dan dbila berhasil beri p

3.7 Anjurkan klien menterapi aktivitas kelompok, orientarealita, stimulasi p

Page 14: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Klien dapat dukungan dari keluarga TUK 5: Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4.1 Setelah dilakukan 3x interaksi pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat

4.3 Setelah dilakukan 3x interaksi

keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi

5.1 Setelah dilakukan 3x interaksi

klien dapat menyebutkan: Manfaat minum obat Kerugian tidak minum

obat Nama, warna, dosis, efek

terapi dan efek samping obat

5.2 Setelah dilakukan 3x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar

5.3 Setelah 3x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpakonsultasi dokter

4.1 Buat kontrak dengakeluarga untuk pertemuan ( waktutempat, topik )

4.2 Diskusikan dengankeluarga ( pada sapertemuan keluargkunjungan rumah

4.3 Jelaskan kepada ketentang: Pengertian halus Tanda dan gejalhalusinasi

Proses terjadinyhalusinasi

Cara yang dapatdilakukan klien keluarga untuk memutus halusi

Obat- obatan ha Cara merawat ankeluarga yang halusinasi dirumberi kegiatan, jabiarakan sendirimakan bersama,bepergian bersamemantau obat-obatan dan cara pemberiannya umengatasi halus

Beri informasi wkontrol ke rumadan bagaimana mencari bantuanhalusinasi tidak diatasi dirumah

5.1 Diskusikan dengantentang manfaat dkerugian tidak minobat, nama, warnacara, efek terapi dasamping penggunaobat

5.2 Pantau klien saat penggunaan obat

5.3 Beri pujian jika klimenggunakan obadengan benar

5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obtanpa konsultasi ddokter

5.5 Anjurkan klien unt

Page 15: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Resiko Perilaku Kekerasan

TUM: Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan TUK 1: Kilen dapat membina hubungan saling percaya TUK 2: Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya TUK 3: Klien dapat mengidentifikasi tanda- tanda perilaku kekerasan

1. Setelah dilakukan 3x pertemua

klien menunjukkan tanda- tanda percaya kepada perawat: Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan

perasaan

2. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya: Menceritakan penyebab

perasaan jengkel/ kesal baik diri sendiri maupun lingkungannya

3. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menceritakan tanda- tanda saat terjadi perilaku kekerasan Tanda fisik: mata merah,

tangan mengepal, ekspresi tegang, dan lain- lain

Tanda emosional: perasaan marah, jengkel, bicara kasar

konsultasi kepada perawat jika terjadhak yang tidak diinginkan

1. Bina hubungan saling pdengan: 1.1 Beri salam setiap

interaksi 1.2 Perkenalkan nama,

panggilan perawattujuan perawat berinteraksi

1.3 Tanyakan dan pangnama kesukaan kli

1.4 Tunjukkan sikap emjujur dan menepatsetiap kali berinter

1.5 Tanyakan perasaandan masalah yang dihadapi klien

1.6 Buat kontrak interayang jelas

1.7 Dengarkan denganperhatian ungkapaperasaan klien

2. Bantu klien mengungka

perasaan marahnya: 2.1 Motivasi klien untu

menceritaka penyerasa kesal atau jengkelnya

2.2 Dengarkan tanpa matau memberi penisetiap ungkapan pklien

3. Bantu klien mengungka

tanda- tanda perilaku kekerasan yang dialalm3.1 Motivasi klien

menceritakan kondfisik ( tanda- tandasaat perilaku keketerjadi

3.2 Motivasi klien menceritakan kond

Page 16: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

TUK 4: Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan TUK 5: Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan TUK 6: Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan

Tanda sosial: bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan

4. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien dapat menjelaskan: Jenis- jenis ekspresi

kemarahan yang selama ini telah dilakukannya

Perasaanya saat melakukan kekerasan

Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaiakn masalah

5. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya Diri sendiri: luka, dijauhi

teman, dll Orang lain/ keluarga:

luka, tersinggung, ketakutan, dll

Lingkungan: barang atau benda rusak, dll

6. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien: Menjelaskan cara- cara

sehat mengungkapkan rasa marah

emosinya ( tanda-emosional ) saat teperilaku kekerasan

3.3 Motivasi klien menceritakan kondhubungan dengan lain ( tanda- tanda) saat trejadi perilakekerasan

4. Diskusikan dengan klie

perilaku kekerasa yamdilakukannya selama in4.1 Motivasi klien

menceritakan jenistindak kekerasan yselama ini pernah dilakukannya

4.2 Motivasi klien menceritakan peraklien setelah tindakekerasan tersebut

4.3 Diskusikan apakahdengan tindak kekyang dilakukannyamasalah yang dialteratasi

5. Diskusikan dengan klie

akibat negatif ( kerugiacara yang dillakukan p5.1 Diri sendiri 5.2 Orang lain/ keluarg5.3 Lingkungan

6. Diskusikan dengan klie

6.1 Apakah klien mau mempelajari cara bmengungkapkan myang sehat

6.2 Jelaskan berbagai alternatif pilihan umengungkapkan mselain perilaku kekyang diketahui kli

6.3 Jelaskan cara- caramengungkapkan rmarah:

Page 17: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

TUK 7: Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan TUK 8: Klien mendapat dukungan keluaraga untuk mengontrol perilaku kekerasan

7. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan: Fisik: tarik nafas dalam,

memukul bantal/ kasur Verbal: mengungkapkan

perasaan kesal/ jengkel pada orang lain tanpa menyakiti

Spiritual: zikir/ doa, meditasi sesuai agamanya

8. Setelah dilakukan 3x pertemuan

keluarga: Menjelaskan cara

merawat klien dengan perilaku kekerasan

Mengungkapka rasa puas dalam merawat klien

Cara fisik: nadalam, pukulatau kasur, olraga

Verbal: mengungkapdirinya sedandengan orang

Sosial: latihaasertif denganlain

Spiritual: sembahyang/zikir, meditassesuai dengankleyakinan agamanya mamasing

7.1 Diskusikan cara yamungkin dipilih danjurkan klien mecara yang mungkinmengungkapkan kemarahan

7.2 Latih klien memperagakan cadipilih: Peragakan car

melaksanakanyang dipilih

Jelaskan manfcara tersebut

Anjurkan kliemenirukan peyang sudah dilakukan

Beri penguataklien, perbaikyang masih besempurna

7.3 Anjurkan klien menggunakan carasudah dilatih saat jengkel

8.1 Diskusikan penting

peran serta keluargsebagai pendukununtuk mngatasi pekekerasan

8.2 Diskusikan potensikeluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku

Page 18: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Isolasi Sosial

TUK 9: Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan TUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya

9.1 Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menjelaskan: Manfaat minum obat Kerugian tidak minum

obat Nama obat Bentuk dan warna obat Dosis yang diberikan

kepadanya Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang dirasakan

9.2 Setelah dilakukan 3x interaksi klien menggunakan obat sesuai program

1. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menunjukkan tanda- tanda percaya kepada / terhadap

kekerasan 8.3 Jelaskan pengertian

penyebab, akibat dcara merawat klienperilaku kekerasandapat dilaksanakankeluarga

8.4 Peragakan cara meklien ( mengnganiperilaku kekerasan

8.5 Beri kesempatan keuntuk memperagaulang

8.6 Beri pujian kepadakeluarga setelah peragaan

8.7 Tanyakan perasaankeluarga setelah mencoba cara yandilatihkan

9.1 Jelaskan manfaat menggunakan obasecara teratur dan kerugian jika tidakmenggunakan oba

9.2 Jelaskan kepada kl Jenis obat ( na

warna dan benobat )

Dosis yang teuntuk klien

Waktu pemak Cara pemakai Efek yang aka

dirasakan klie9.3 Anjurkan klien:

Minta dan menggunakantepat waktu

Lapor ke peradokter jika mengalami efyang tidak bia

Beri pujian tekedisiplinan kmenggunakan

1.1 Bina hubungan sali

percaya dengan: Beri salam set

Page 19: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

TUK 2: Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri TUK 3:

perawat: Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan

perasaan Bersedia

mengungkapkan masalahnya

2. Setelah dilakukan 3x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri dari: Diri sendiri Orang lain Lingkungan

interaksi Perkenalkan n

nama panggilperawat dan tuperawat berke

Tanyakan danpanggil namakesukaan klie

Tunjukkan sikjujur dan menjanji setiap kaberinteraksi

Tanyakan perklien dan masyang dihadapi

Buat kontrak interaksi yang

Dengarkan depenuh perhatiekspresi perasklien

2.1 Tanyakan kepada ktentang: Orang yang ti

serumah/ temsekamar klien

Orang yang pdekat dengan dirumah/ diruperawatan

Apa yang memklien dekat deorang tersebu

Orang yang tidekat dengan dirumah/ diruperawatan

Apa yang memklien tidak dedengan orangtersebut

Upaya yang sdilakukan agadengan orang

2.2 Diskusikan denganpenyebab menarikatau tidak mau berdengan orang lain

2.3 Beri pujian terhadakemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Page 20: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri TUK 4: Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap TUK 5: Klienmampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial TUK 6: Klien mendapat dukungan keluarga

3. Setelah dilakukan 3x interaksi klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya: Banyak teman Tidak kesepian Bisa berdiskusi Saling menolong

Dan kerugian menarik diri, misalnya: Sendiri Kesepian Tidak bisa berdiskusi

4. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan: Perawat Perawat lain Klien lain Kelompok

5. Setelah dilakukan 3x interaksi

klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan: Orang lain Kelompok

6.1 Setelah dilakukan 3x

3.1 Tanyakan pada klietentang: Manfaat hubu

sosial Kerugian men

diri 3.2 Diskusikan bersam

tentang manfaat berhubungan sosiakerugian menark d

3.3 Beri pujian terhadakemampuan klien mengungkapkan perasaannya

4.1 Observasi perilaku

saat berhubungan 4.2 Beri motivasi dan b

klien untuk berkenberkomunikasi den Perawat lain Klien lain Kelompok

4.3 Libatkan klien dalaTerapi Aktivitas Kelompok

4.4 Diskusikan jadwal yang dapat dilakukuntuk meningkatkkemampuan klien bersosialisasi

4.5 Beri motivasi klienmelakukan kegiatasesuai dengan jadwyang telah dibuat

4.6 Beri pujian terhadakemampuan klien mengungkapkan perasaannya

5.1 Diskusikan dengan

tentang perasaannsetelah berhubungsosial dengan: Orang lain Kelompok

5.2 Beri pujian terhadakemampuan klien mengungkapkan perasaannya

6.1 Diskusikan penting

Page 21: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang

dalam memperluas hubungan sosial TUK 7: Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang: Pengertian menarik diri Tanda dan gejala

menarik diri Penyebab dan akibat

menarik diri Cara merawat klien

menarik diri 7.1 Setelah dilakukan 3x interaksi

klien menyebutkan: Manfaat minum obat Kerugian tidak minum

obat Nama, warna, dosis, efek

terapi dan efek samping obat

7.2 Setelah dilakukan 3x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar

7.3 setelah dilakukan 3x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter

peran serta keluargsebagai pendukunmengatasi perilakumenarik diri

6.2 Diskusikan potensikeluarga untuk membantu klien mengatasi perilakumenarik diri

6.3 Jelaskan pada kelutentang: Pengertian me

diri Tanda dan gej

menarik diri Penyebab dan

menarik diri Cara merawat

menarik diri 6.4 Latih keluarga cara

merawat klien mendiri

6.5 Tanyakan perasaansetelah mencoba cyang dilatihkan

6.6 Beri motivasi keluaagar membantu kluntuk bersosialisa

6.7 Beri pujian kepadakeluarga atas keterlibatannya mklien di rumah sak

7.1 Diskusikan dengantentang manfaat dkerugian tidak minobat, nama, warnacara, efek terapi dasamping penggunaobat

7.2 Pantau klien saat penggunaan obat

7.3 Beri pujian jika klimenggunakan obadengan benar

7.4 Diskusikan akibat berhenti minum obtanpa konsultasi ddokter

7.5 Anjurkan klien unt

konsultasi kepada perawat jika terjadhal yang tidak diin

Page 22: BAB II TINJAUAN KONSEP A. DEFINISI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-nurlindaok... · Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang