bab ii td

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah dan Komponen Darah Darah terdiri dari 2 komponen yaitu komponen korpuskuler dan komponen cairan. Komponen korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu eritrosit, leukosit, trombosit. Ketiga jenis sel darah ini memiliki masa hidup terbatas dan secara berkala akan diperbarui dengan sel darah yang baru. Komponen cairan darah adalah plasma darah. Plasma menempati lebih dari 50% volume darah. Plasma terdiri dari air (90%), protein plasma dan elektrolit. Protein plasma yang penting diantaranya adalah albumin, berbagai fraksi globulin serta protein untuk faktor pembekuan dan fibrinolisis. 3 2.1.1 Eritrosit Eritrosit dibentuk melaui suatu proses pematangan yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu pembelahan dan perubahan-perubahan morfologi sel-sel berinti mulai dari proeritroblas sampai ortokromatik eritroblas, disusul kemudian oleh pembentukan eritrosit tidak berinti yang disebut retikulosit dan akhirnya menjadi eritrosit. aktivitas eritropoetik diatur oleh hormon eritropoetin, yang dihasilkan oleh

Upload: samuelhilda

Post on 23-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TD

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah dan Komponen Darah

Darah terdiri dari 2 komponen yaitu komponen korpuskuler dan

komponen cairan. Komponen korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu

eritrosit, leukosit, trombosit. Ketiga jenis sel darah ini memiliki masa hidup

terbatas dan secara berkala akan diperbarui dengan sel darah yang baru.

Komponen cairan darah adalah plasma darah. Plasma menempati lebih dari

50% volume darah. Plasma terdiri dari air (90%), protein plasma dan elektrolit.

Protein plasma yang penting diantaranya adalah albumin, berbagai fraksi

globulin serta protein untuk faktor pembekuan dan fibrinolisis.3

2.1.1 Eritrosit

Eritrosit dibentuk melaui suatu proses pematangan yang terdiri atas

beberapa tahap, yaitu pembelahan dan perubahan-perubahan morfologi sel-sel

berinti mulai dari proeritroblas sampai ortokromatik eritroblas, disusul

kemudian oleh pembentukan eritrosit tidak berinti yang disebut retikulosit dan

akhirnya menjadi eritrosit. aktivitas eritropoetik diatur oleh hormon

eritropoetin, yang dihasilkan oleh gabungan faktor ginjal dengan protein

plasma. Rangsangan untuk produksi eritropoetin adalah tekanan oksigen dalam

jaringan ginjal. Kadar oksigen dalam jaringan ditentukan antara lain oleh aliran

darah, kadar hemoglobin, saturasi oksigen hemoglobin, dan afinitas oksigen

terhadap hemoglobin. Segala keadaan yang menurunkan oksigenasi ginjal,

misalnya kadar hemoglobin yang rendah, gangguan pelepasan oksigen oleh

hemoglobin, gangguan pertukaran oksigen pada pernapasan, dan hambatan

aliran darah dapat meningkatkan kadar eritropoetin apabila fungsi ginjal

adekuat.4

Zat yang dibutuhkan untuk eritropoesis adalah:

1. Logam: besi, mangan, kobalt.

Page 2: BAB II TD

2. Vitamin: B12, folat, C, E, B6, tiamin, riboflavin, asam pantotenat.

3. Asam amino

4. Hormon: eritropoetin, androgen, tiroksin.

Fungsi utama eritrosit yaitu membawa oksigen dari paru-paru ke

jaringan tubuh dan transfer karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.

Transfer oksigen berlangsung melalui hemoglobin. Membran eritrosit

merupakan lapisan lipid bipolar yang mengandung protein struktural, kontraktil

dan enzim dalam jumlah banyak, serta antigen permukaan.4

Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta-6,1 juta sel/ul darah,

sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta-5,4 juta sel/ul darah. Eritrosit yang

tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK, gagal jantung

kongestif, preeklamsi, dll. Sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan

pada anemia, leukimia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti lupus, dll.5

2.1.2 Leukosit

Leukosit dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu fagosit dan non

fagosit. Granulosit yang mencakup tiga jenis sel, neutrofil, eosinofil, dan

basofil, bersama-sama dengan monosit merupakan fagosit. Limfosit

membentuk populasi imunosit. Normal hanya sel fagosit matang dan limfosit

yang ditemukan dalam darah tepi.4

Fungsi umum leukosit sangat berbeda dengan eritrosit. Leukosit

umumnya berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap benda asing yang

selalu dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi

kelangsungan hidup individu. Pada orang dewasa darah tepi mempunyai

jumlah leukosit berkisar antara 4500-11000 sel/mm3.4

2.1.3 Trombosit

Trombosit disebut juga platelet atau keping darah. Trombosit berasal

dari megakariosit yang berada dalam sumsum tulang. Dalam pematangannya,

megakariosit ini pecah menjadi 3000-4000 serpihan sel, yang disebut sebagai

trombosit. Regulasi trombosit di darah tepi dilakukan oleh mekanisme kontrol

Page 3: BAB II TD

bahan humoral yang disebut trombopoetin yang menyebabkan konsentrasi

trombosit di sirkulasi konstan. Bila jumlah trombosit menurun, tubuh akan

mengeluarkan trombopoetin lebih banyak untuk merangsang trombopoesis.4

Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbatan mekanis

selama respon hemostatik normal terhadap luka vaskular. Trombosit ikut serta

dalam usasha menutup luka, sehingga tubuh tidak mengalami kehilangan darah

dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing. Umur trombosit setelah

pecah dari sel asalnya dan masuk ke dalam darah adalah antara 8-14 hari.

Jumlah trombosit normal adalah 150000-450000/mm3 dengan rata-rata

250000/mm3.4

2.1.4 Plasma Darah

Pada dasarnya plasma darah adalah larutan air yang mengandung

albumin, bahan pembekuan darah, hormon, berbagai jenis protein, hormon,

berbagai jenis garam.6

2.2 Fungsi Darah

Peran penting darah adalah:3

1. Sebagai organ transportasi, khususnya oksigen (O2), yang dibawa dari

paru-paru dan diedarkan ke seluruh tubuh dan kemudian mengangkut sisa

pembakaran (CO2) dari jaringan untuk dibuang keluar melalui paru-paru.

Fungsi pertukaran O2 dan CO2 ini dilakukan oleh hemoglobin, yang

terkandung dalam sel darah merah. Protein plasma ikut berfungsi sebagai

sarana transportasi dengan mengikat berbagai materi yang bebas dalam

plasma, untuk metabolisme organ-organ tubuh.

2. Sebagai organ pertahanan tubuh (imunologik), khususnya dalam

menahan invasi berbagai jenis mikroba pathogen dan antigen asing.

Mekanisme pertahanan ini dilakukan oleh leukosit (granulosit dan

limfosit) serta protein plasma khusus (immunoglobulin).

3. Peranan darah dalam menghentikan perdarahan (mekanisme

homeostasis) sebagai upaya untuk mempertahankan volume darah

Page 4: BAB II TD

apabila terjadi kerusakan pada pembuluh darah. Fungsi ini dilakukan

oleh mekanisme fibrinolisis, khususnya jika terjadi aktifitas homeostasis

yang berlebihan.

2.3 Definisi Transfusi Darah

Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat

(donor) ke orang sakit (resipien) yang diberikan secara intravena melalui

pembuluh darah.1 Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan

utama berdasarkan sumbernya yaitu transfuse allogenic dan transfuse autologus.

Transfusi darah allogenic adalah darah yang disimpan untuk transfusi berasal dari

tubuh orang lain. Sedangkan transfusi autologus adalah darah yang disimpan

berasal dari tubuh donor sendiri yang diambil 3 unit beberapa hari sebelumnya,

dan setelah 3 hari ditansferkan kembali ke pasien.2

2.4 Tujuan Transfusi Darah

Tujuan transfusi darah adalah sebagai berikut:2

1. Meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut oksigen

2. Memperbaiki volume darah

3. Memperbaiki kekebalan

4. Memperbaiki masalah pembekuan.