bab ii refrat rad
TRANSCRIPT
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 1/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Saluran Napas Bagian Bawah
Saluran napas dibagi menjadi dua yaitu saluran napas bagian atas yang
terdiri dari hidung, faring dan laring dan saluran napas bagian bawah. Batas
antara saluran napas bagian atas dan saluran napas bagian bawah adalah pinggir
bawah dari kartilago krikoidea. Saluran napas bagian bawah dimulai dari ujung
trakea sampai bronkiolus terminalis.7
Gambar 2.1 : natomi Saluran !apas Bagian Bawah
"rakea adalah tabung yang dapat bergerak dengan panjang kurang lebih #
in$i %1& $m' dan diameter 1 in$i %2,# $m'. "rakea mempunyai dinding fibroelastis
yang tertanam didalam kartilago hialin yang berbentuk huruf ( yang
mempertahankan lumen trakea tetap terbuka. "rakea terbentang dari pinggir
bawah kartilago krikoidea %berhadapan dengan korpus )ertebra ser)ikalis *+' di
2
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 2/28
leher sampai setinggi angulus sterni pada toraks. (jung bawah trakea setinggi
angulus sterni membelah menjadi bronkus prin$ipalis sterni dekstra dan sinistra.
er$abangan ini disebut bifurcatio trachea %$arina'.-
Bronkus prin$ipalis sinistra dan dekstra tidak simetris. Bronkus dekstra
lebih pendek dan lebih lebar dan merupakan kelanjutan dari trakea yang arahnya
hampir )ertikal. Sebaliknya bronkus sinistra lebih panjang dan lebih sempit dan
merupakan kelanjutan dari trakea dengan sudut yang lebih tajam. Benda asing
yang terhirup lebih sering tersangkut pada per$abangan bronkus dekstra karena
arahnya yang )ertikal. aru sebelah sinistra mempunyai dua lobus. aru sebelah
dekstra mempunyai tiga lobus. Setiap lobus selanjutnya dibagi menjadi segmen
segmen yang disebut bronkopulmoner, masingmasing segmen dibagi menjadi
unitunit yang disebut lobulus./
er$abangan ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya semakin
ke$il sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis, yaitu saluran udara terke$il
yang tidak mengandung al)eoli. Bronkiolus tidak diperkuat oleh $in$in tulang
rawan, tetapi disusun oleh muskulus, fibrosa dan jaringan elastis yang
dihubungkan dengan epitelium kuboid. Bronkiolus terminalis ber$abang se$ara
berulang untuk membentuk saluran yang disebut duktus al)eolar. l)eoli
dikelilingi suatu jaringan kapiler. 0arah yang mengalami oksigenasi memasuki
jaringan kapiler arteri pulmoner dan darah yang mengandung oksigen
meninggalkan al)eoli untuk memasuki )ena pulmoner. 0i jaringan pipa kapiler ini
berlangsung pertukaran gas antara udara di dalam al)eoli dan darah di dalam
pembuluh darah./
Setelah bronkiolus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit
fungsional paruparu, yaitu tempat pertukaran gas. sinus %lobulus primer' terdiridari:/
1. Bronkiolus respiratorius, yang terkadang memiliki kantong udara ke$il atau
al)eoli pada dindingnya.
2. 0uktus al)eolaris, seluruhnya dibatasi oleh al)eolus.
&. Sakus al)eolaris terminalis, merupakan struktur akhir paruparu.
aru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besarnya terdiri atas
gelembung atau al)eoli. Gelembung al)eoli ini terdiri dari selsel epitel dan
3
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 3/28
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 4/28
Gambar 2.& : enampang 4obus aru Se$ara 4ateral
"iap lobus terdiri dari belahan yang lebih ke$il bernama segmen. aru
detra memiliki 1 segmen yaitu & buah segmen pada lobus superior yaitu apikal,
posterior dan anterior, 2 buah segmen pada lobus medialis yaitu lateral dan medial
serta # buah segmen pada lobus inferior yaitu superior, medial basal, anterior
basal, lateral basal dan posterior basal. aru sinistra memiliki 1 segmen yaitu #
buah segmen pada lobus superior yaitu apikal, posterior, anterior, superior dan
inferior serta # buah segmen pada lobus inferior yaitu superior, anterior basal,
lateral, basal dan posterior basal. "iap segmen masih terbagi lagi menjadi belahan
yang disebut lobulus. 0iantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh
jaringan ikat yang berisi pembuluh darah, kelenjar limfe dan saraf, dalam tiap
lobulus terdapat sebuah bronkiolus. 0idalam lobulus, bronkiolus ini ber$abang
menjadi duktus al)eolus yang nantinya akan berakhir pada al)eolus dengan
diameter ,2,& mm.1,11
5
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 5/28
Gambar 2.5 : Segmen aru
4etak paru di rongga toraks datarannya menghadap ke $a)um
mediastinum. ada bagian tengah terdapat hilus paru. ada mediastinum depan
terdapat jantung. aru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. leura dibagi
dua yaitu pleura parietal yang melapisi rongga dada sebelah luar dan pleura
)iseral yang melapisi langsung paru. ntara kedua pleura ini terdapat $a)um
pleura. ada keadaan normal $a)um pleura ini )akum atau hampa udara sehingga
paru dapat mengembang mengempis dan juga terdapat sedikit $airan yang
berguna sebagai pelumas untuk menghindari gesekan antara paru dan dinding
dada selama respirasi.1
"opografi aru
1. nterior
0ipandang dari arah anterior, apeks paru detra maupun paru sinistra terletak
sekitar 2,# $m diatas sepertiga kla)ikula bagian medial. peks paru jika
diproyeksikan akan jatuh pada dasar leher.
6
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 6/28
2. osterior
peks paru men$apai ujung posterior $ostae pertama sehingga setinggi
dengan )ertebrae torakal pertama. 6ubah diafragma setinggi )ertebrae torakal
kedelapan atau kesembilan.7
*askularisasi aru
aru mendapat pasokan darah dari dua sistem arteri yaitu arteri pulmonalis
dan arteri bronkialis. rteri pulmonalis ber$abang dua mengikuti bronkus utama
kanan dan kiri untuk kemudian ber$abang membentuk ramifikasi yang memasok
darah ke interstisial paru. embuluh darah per$abangan dari arteri pulmonalis
mempunyai ujung akhir. "ekanan darah pada arteri pulmonalis sangat rendah
sehingga memungkinkan pertukaran gas dengan baik sekali. "ekanan darah pada pembuluh yang berasal dari arteri bronkialis lebih tinggi dibandingkan tekanan
pada arteri pulmonalis. Berbeda dengan per$abangan pembuluh darah arteri
pulmonalis, per$abangan pembuluh arteri bronkialis tidak mempunyai ujung
akhir. 0arah yang dipasok oleh arteri bronkialis sampai ke saluran pernapasan,
septa interlobular dan pleura. Sepertiga darah yang meninggalkan paru melalui
)ena a3igos menuju )ena $a)a sedangkan yang dua pertiga lagi melalui )ena
pulmonalis ke atrium kiri.7
Bronkus dan jaringan parenkim paru mendapat pasokan darah dari a.
bronkialis $abang dari aorta torakalis desendens, ).bronkialis yang juga
berhubungan dengan ).pulmonalis, mengalirkan darah ke ).a3igos dan
).hemia3igos. al)eoli mendapat darah deoksigenasi dari $abang terminal
a.pulmonalis dan darah yang teroksigenasi mengalir kembali melalui $abang
).pulmonalis. dua ).pulmonalis mengalirkan darah kembali dari tiap paru ke
atrium kiri jantung.11
Sistem 4imfe aru
aru memiliki banyak jaringan limfe. 4okasi jaringan limfe itu pada jaringan
ikat seperti pleura, septa interlobular serta pembungkus peribronko)askular.
"erdapat nodus limfa yang berperan dalam drainase $airan limfa paru yaitu
nodus limfa intrapulmonalis, nodus limfa bronkopulmonalis %hilus', nodus limfa
trakeobronkialis, nodus limfa paratrakealis, nodus limfa skaleni dan nodus limfa
di arkus aorta. embuluh limfa besar di sebelah kanan adalah trunkus limfatikus
7
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 7/28
bronkomediastinalis, trunkus limfatikus jugularis serta trunkus limfatikus
subkla)ius sedangkan di sebelah kiri terdapat duktus torasikus.7
4imfe mengalir kembali dari perifer menuju kelompok kelenjar getah bening
trakeobronkial hilar dan menuju trunkus limfatikus mediastinal.11
Gambar 2.# : natomi Sistem 4imfe aru
+ner)asi aru
aru dipersarafi oleh saraf parasimpatis ner)us )agus dan saraf simpatis.
8tot polos saluran napas dipersarafi oleh ner)us )agus aferen dan ner)us )agus
eferen %kolinergik postganglionik'. leura parietal dipersarafi oleh ner)us
interkostalis dan ner)us frenikus sedangkan pada pleura )iseralis tidak ada yang
mempersarafi.
aru dipersarafi oleh pleksus pulmonalis terletak pangkal tiap paru. leksus
ini terdiri dari serabut simpatis dari trunkus simpatikus dan serabut parasimpatis
dari n.)agus. serabut eferen dari pleksus mempersarafi otototot bronkus dan
serabut aferen diterima dari membran mukosa bronkioli dan al)eoli.1
8
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 8/28
"ekanan negatif intrapleura membuat paru selalu dalam keadaan setengah
inflasi. Selama inspirasi normal kontraksi m.interkostalis eksternal atas
memperbesar diameter dari toraks atas, kontraksi m.interkostalis eksternal
bawah memperbesar diameter trans)ersal toraks bawah dan kontraksi diafragma
memperpanjang toraks internal ke arah )ertikal. erubahanperubahan ini
meningkatkan )olume paru dan oleh karena itu menyebabkan reduksi tekanan
intrapulmonal sehingga udara terisap kedalam paruparu. ada inspirasi dalam
m.sternokleidomastoideus, mm.skalenus anterior dan medius, m.serratus anterior
serta mm.pektoralis mayor dan minor membantu memaksimal kapasitas toraks.
Semua otot ini disebut sebagai otototot bantu pernapasan. 9kspirasi sebagian
besar terjadi akibat relaksasi pasif otototot inspirasi dan daya rekoil elastis
%elastis re$oil' dari paru. ada ekspirasi paksa otototot abdomen membantu
mengangkat diafragma.11
2.2 Histologi Saluran Napas Bagian Bawah
0inding saluran nafas ini dilapisi oleh sel epitel semu berlapis
%pseudostratified' bersilia yang berbentuk kolumnar tetapi semakin ke arah
$ephalad menjadi lebih pipih. 9pitel ini mempunyai membran basalis. Semua
selnya bertumpu pada membran basalis tetapi tidak semua sel tadi men$apai
lumen. ada saluran nafas yang ke$il di perifer, epitelnya menjadi satu lapis dan
bentuknya menjadi kuboid. 0i saluran nafas yang terke$il serta di bronkiolus
respiratorius masih ada sel bersilia walaupun silianya tidak sepanjang silia yang
ada di arah $ephalad.7
da delapan ma$am sel pada epitel saluran nafas yang dapat diidentifikasi
yaitu:7
1. Sel basal : sel ini tidak sampai ke permukaan lumen saluran nafas jika sel basal membelah salah satu belahannya akan men$apai lumen. 6arena sel
belahan ini telah men$apai permukaan lumen belahan ini tidak termasuk sel
basal lagi tetapi digolongkan sebagai sel intermediate, sel basal walau terdapat
mulai dari trakea sampai bronkiolus. Sel basal terbanyak di trakea dan bronkus
ekstrapulmonal.
2. Sel intermediate : bentuknya kolumnar berada di atas sel basal merupakan
hasil pembelahan sel basal. Sel ini akan berdiferensiasi menjadi sel mukus
atau sel bersilia.
9
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 9/28
&. Sel kulchitsky : sel ini disebut juga sebagai sel argyrophil merupakan sel
endokrin yang berisi berma$amma$am granula neurosekretori yang
mengaktifkan peptida.
5. Sel bersilia : sel ini mempunyai silia yang terbentuk dari / aksonema dan 1
aksonema khusus. Setiap aksonema berhubungan satu sama lain diikat oleh
dynein %suatu protein yang sifatnya kontraktil'.
#. Brush cell : jumlah sel ini tidak banyak, kegunaannya belum jelas mungkin
berfungsi untuk mengabsorbsi $airan. Sel sema$am ini juga dapat dijumpai
pada usus dan sinus nasalis.
. Sel goblet : sel ini adalah sel mukus yang menggembung dan berisi granula
sekretorik. alan napas mulai dari rongga hidung sampai dengan bronkiolus
ditutupi oleh lapisan lendir )iskoelastis yang dihasilkan oleh sel mukus
maupun sel serus. Sel goblet memproduksi musinogen yang akan disekresi ke
dinding saluran nafas. ;usinogen akan berubah menjadi musin yaitu suatu
substansi yang dibentuk oleh glikoprotein yang sifatnya )iskus. ;usin ini
melapisi dinding saluran nafas dan berfungsi menangkap partikel debu yang
masuk kedalam sistem respirasi.
7. Sel serous : sel ini lebih banyak terdapat di daerah $ephalad %arah kepala'
dibandingkan di daerah distal %$audal'.
-. Sel $lara : sel ini adalah suatu sel epitel tidak bersilia pada bronkiolus
terminalis yang mempunyai fungsi sebagai secretory.
l)eolus %air space'dibentuk dan dibatasi oleh dinding al)eolus yang
dibentuk oleh dua ma$am sel, yaitu sel al)eolar tipe + atau pneumosit tipe + dan sel
al)eolar tipe ++ atau pneumosit tipe ++ yang juga disebut sebagai granular
pneumocyte. 6edua ma$am sel tersebut saling berhubungan se$ara erat. Sel
pneumosit skuamosa disebut tipe + sedangkan pneumosit kuboid disebut tipe ++
walaupun sebenarnya yang merupakan sel progenitor epitel al)eoli adalah sel tipe
++ %sel tipe + adalah kelanjutan perkembangan dari sel tipe ++'. ertukaran gas
membus dinding pneumosit + sedangkan tugas pneumosit ++ adalah menghasilkan
surfaktan.7
"abel 2.1 erbedaan neumosit "ipe + dengan neumosit "ipe ++
embeda neumosit tipe + neumosit tipe ++
Sinonim neumosit skuamosa<pipih neumosit granular<kuboid
Bentuk "ipis dan meluas, kuboidal
10
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 10/28
menggelembung di tempat
yang ada nukleus
umlah umlahnya lebih sedikit
tetapi membentuk /#= dari
luas permukaan dinding
al)eolus.
umlahnya lebih banyak
tetapi hanya membentuk
#= luas permukaan
dinding al)eolus.
>ungsi ;embran pertukaran gas enghasil surfaktan
Sifat "idak membelah Stem $ell, dapat menjadi
pneumosit tipe +
"idak tumbuh jika dikultur "umbuh jika dikultur
?ubungan dengan 82 Sensitif terhadap
peningkatan 82
"ahan terhadap
peningkatan 82
ada paru terdapat sekitar & juta al)eoli dengan diameter setiap al)eoli
sekitar ,& mm. struktur al)eoli ini sebenarnya $enderung tidak stabil. danya
tegangan permukaan $airan yang melapisi al)eoli menyebabkan al)eoli $enderung
menjadi kolaps namun dengan adanya surfaktan yang menurunkan tegangan
permukaan permukaan $airan di dinding al)eoli sehingga stabilitas al)eoli
meningkat dan men$egah al)eoli kolaps.7
2.3 isiologi Sist!m "!spirasi
Sistem respirasi mempunyai peran atau fungsi dalam menyediakan
oksigen %82' bagi jaringan dan membuang karbon dioksida %@8 2' dari tubuh.
>ungsi penyediaan 82 merupakan sumber tenaga bagi tubuh yang harus dipasok
terusmenerus, sedangkan @82 merupakan bahan toksik yang harus segera
dikeluarkan dari tubuh. Bila tertumpuk di dalam darah akan menurunkan p?
sehingga menimbulkan keadaan asidosis yang dapat mengganggu fisiologi badan
bahkan dapat menyebabkan kematian. (ntuk melaksanakan fungsi tersebut,
pernapasan dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu:7
1. *entilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan
al)eoli paru.
11
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 11/28
2. 0ifusi oksigen dan karbon dioksida antara al)eoli dan darah.
&. engangkutan oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan $airan tubuh ke
dan dari sel ke jaringan tubuh.
5. engaturan )entilasi dan halhal lain dari pernapasan.
(dara bergerak masuk dan keluar paru karena ada selisih tekanan yang
terdapat antara atmosfir dan al)eolus akibat kerja mekanik otototot. Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, rangka toraks berfungsi sebagai pompa. erubahan
tekanan intrapleura dan tekanan intrapulmonar dan perubahan )olume paru
selama )entilasi. Selama inspirasi, )olume toraks bertambah besar karena
diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot. 8tot
sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus
dan interkostalis eksternus mengangkat igaiga. "oraks membesar ketiga arah:
anteroposterior, lateral dan )ertikal. eningkatan )olume ini menyebabkan
penurunan tekanan intrapleura, dari sekitar 5 mm?g menjadi sekitar - mm?g
bila perlu mengembang pada waktu inspirasi. ada saat yang sama tekanan
intrapulmonal atau tekanan jalan napas menurun sampai sekitar 2 mm?g dari
mm?g pada waktu mulai inspirasi. Selisih tekanan antara jalan napas dan
atmosfer menyebabkan udara mengalir ke dalam paru sampai tekanan jalan napas pada akhir inspirasi sama dengan tekanan atmosfer./
9kspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan paru.
ada waktu otot interkostalis eksterna relaksasi, rangka iga turun dan lengkung
diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan )olume toraks
berkurang. 8tot interkostalis interna dapat menekan iga ke bawah dan ke dalam
pada waktu ekspirasi kuat dan aktif, batuk, muntah, atau defekasi. Selain itu, otot
otot abdomen dapat berkontraksi sehingga tekanan intraabdominal membesar dan
menekan diafragma ke atas. engurangan )olume toraks ini meningkatkan
tekanan intrapleura maupun tekanan intrapulmonal. "ekanan intrapulmonal
sekarang meningkat dan men$apai sekitar 1 sampai 2 mm?g di atas tekanan
atmosfer. Selisih tekanan antara jalan napas dan atmosfer menjadi terbalik,
sehingga udara mengalir keluar dari paru sampai tekanan jalan napas dan tekanan
atmosfer menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi./
12
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 12/28
2.# Bron$opn!umonia
2.#.1 %!&inisi
Bronkopneumonia adalah salah satu peradangan paru yang terjadi pada
jaringan paru atau al)eoli yang biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratus bagian atas selama beberapa hari, yang dapat disebabkan oleh berma$amma$am
etiologi seperti bakteri, )irus, jamur dan benda asing lainnya.12
Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran berber$ak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokalisasi di dalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di
sekitarnya. ada bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berber$ak.1&
Bronkopneumonia adalah radang paruparu yang mengenai satu atau
beberapa lobus paru yang ditandai dengan adanya infiltrat, suhu badan meningkat
dan denyut nadi meningkat. Bronkopneumonia disebut juga dengan neumonia
4obularis yaitu radang paruparu yang disebabkan oleh bakteri, )irus, jamur dan
benda asing. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
Bronkopneumonia merupakan radang paruparu yang ditandai dengan adanya
ber$akber$ak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri, )irus, jamur dan benda
asing.1
2.#.2 'pi(!miologi
penyakit saluran napas menjadi penyebab angka kematian dan ke$a$atan
yang tinggi di seluruh dunia. Sekitar -= dari seluruh kasus baru praktek umum
berhubungan dengan infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat atau di
dalam rumah sakit< pusat perawatan. neumonia yang merupakan bentuk infeksi
saluran napas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 1#2=.2
13
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 13/28
+nfeksi saluran napas bawah masih tetap merupakan masalah utama dalam
bidang kesehatan, baik di negara yang sedang berkembang maupun yang sudah
maju. 0ari data S9;+@ ?ealth Statisti$ 21 influen3a dan neumonia
merupakan penyebab kematian nomor di +ndonesia, nomor / di Brunei, nomor 7
di ;alaysia, nomor & di Singapura, nomor di "hailand dan nomor & di *ietnam.
4aporan A?8 1/// menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat
penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk neumonia
dan +nfluen3a. ngka kematian akibat neumonia di merika adalah 1=.#
?asil Sur)ei 6esehatan umah "angga 0ep6es tahun 21, penyakit
infeksi saluran napas bawah menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian
di +ndonesia.#
2.#.3 'tiologi1#
1. Bakteri
neumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. 8rganisme gram
positif seperti : Stepto$o$$us pneumonia, S. aerous, dan strepto$o$$us
pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti ?aemophilus influen3a, klebsiella
pneumonia dan . eruginosa.
2. *irus
0isebabkan oleh )irus influen3a yang menyebar melalui transmisi droplet.
@ytomegalo)irus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama neumonia
)irus.
&. amur
+nfeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada
kotoran burung, tanah serta kompos.
5. roto3oa
;enimbulkan terjadinya neumo$ystis $arinii pneumonia %@@'. Biasanya
menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.
2.#.# Klasi&i$asi
6lasifikasi menurut Cul 0ahlan %2' :2
a. Berdasarkan $iri radiologis dan gejala klinis, dibagi atas:
14
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 14/28
1. neumonia "ipikal, ber$irikan tandatanda neumonia 4obaris dengan
opasitas lobus atau lobularis.
2. neumonia tipikal, ditandai gangguan respirasi yang meningkat
lambat dengan gambaran infiltrat paru bilateral yang difus. b. Berdasarkan faktor lingkungan
1. neumonia 6omunitas
2. neumonia !osokomial
&. neumonia ekurens
5. neumonia spirasi
#. neumonia pada gangguan imun
. neumonia ?ipostatik
$. Berdasarkan sindrom klinis
1. neumonia Bakterial : berupa neumonia Bakterial tipe tipikal yang
terutama mengenai parenkim paru dalam bentuk Bronkopneumoniadan neumonia 4obar serta neumonia Bakterial tipe $ampuran
atipikal yaitu perjalanan penyakit ringan dan jarang disertai
konsolidasi paru.
2. neumonia !on Bakterial, dikenal neumonia atipikal yang
disebabkan ;y$oplasma, @hlamydia neumoniae atau 4egionella.
6lasifikasi berdasarkan ee)ers %2' :15
a. @ommunity $Duired neumonia dimulai sebagai penyakit pernapasan
umum dan bisa berkembang menjadi neumonia. neumonia Strepto$o$al
merupakan organisme penyebab umum. "ipe neumonia ini biasanya
menimpa kalangan anakanak atau kalangan orang tua.
b. ?ospital $Duired neumonia dikenal sebagai neumonia !osokomial.
8rganisme seperti aeruginosa pseudomonas, klabsiella atau aureus
stapilo$o$$us merupakan bakteri umum penyebab ?ospital $Duired
neumonia.
$. 4obar dan bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi anatomi
infeksi. Sekarang ini pneumonia diklasifikasikan menurut organisme, bukan hanya menurut lokasi anatominya saja.
d. neumonia )iral, bakterial dan fungi dikategorikan berdasarkan pada agen
penyebabnya, kultur sensifitas dilakukan untuk mengindentifikasikan
oerganisme perusak.
2.#.) Pato&isiologi
6uman penyebab Bronkopneumonia masuk ke dalam jaringan paruparu
melaui saluran pernafasan atas ke bronkhiolus, kemudian kuman masuk ke dalam
15
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 15/28
al)eolus ke al)eolus lainnya melalui poros kohn sehingga terjadi peradangan pada
dinding bronkus atau bronkiolus dan al)eolus sekitarnya.
6emudian proses radang ini selalu dimulai pada hilus paru yang menyebar
se$ara progresif ke perifer sampai seluruh lobus. 0imana proses peradangan ini
dapat dibagi dalam empat %5' tahap, antara lain :
1. Stadium 6ongesti %5 E 12 jam'
4obus yang meradang tampak warna kemerahan, membengkak, pada
perabaan banyak mengandung $airan, pada irisan keluar $airan kemerahan
%eksudat masuk ke dalam al)eoli melalui pembuluh darah yang berdilatasi'
2. Stadium ?epatisasi %5- jam berikutnya'
4obus paru tampak lebih padat dan bergranuler karena sel darah merahfibrinosa, leukosit polimorfomuklear mengisi al)eoli %pleura yang berdekatan
mengandung eksudat fibrinosa kekuningan'.
&. Stadium ?epatisasi 6elabu %& E - hari'
aruparu menjadi kelabu karena leukosit dan fibrinosa terjadi konsolidasi di
dalam al)eolus yang terserang dan eksudat yang ada pada pleura masih ada
bahkan dapat berubah menjadi purulen.
5. Stadium Resolusi (7 – 11 hari)
9ksudat lisis dan reabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali pada
struktur semula.1#
2.#.* +am,aran Klinis-
1. 6esulitan dan sakit pada saat pernapasan
a. !yeri pleuritik
b. !apas dangkal dan mendengkur
$. "akipnea
2. Bunyi napas di atas area yang menglami konsolidasi
a. ;enge$il, kemudian menjadi hilang
b. 6rekels, ronki, egofoni
&. Gerakan dada tidak simetris5. ;enggigil dan demam &-,- ° @ sampai 51,1°@, delirium
#. 0iafoesis
. noreksia
7. ;alaise
-. Batuk kental, produktif
Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau
berkarat
/. Gelisah
1. Sianosis rea sirkumoral, dasar kuku kebiruan
11. ;asalahmasalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati
16
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 16/28
2.#. P!m!ri$saan isi$ 1*
ada pemeriksaan fisik penderita Bronkopneumonia ditemukan halhal
sebagai berikut :
a. ada setiap nafas terdapat retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal, dan
pernafasan $uping hidung.
"anda objektif yang merefleksikan adanya distres pernafasan adalah
retraksi dinding dadaF penggunaan otot tambahan yang terlihat dan $uping hidung,
orthopnea dan pergerakan pernafasan yang berlawanan. "ekanan intrapleura yang
bertambah negatif selama inspirasi melawan resistensi tinggi jalan nafas
menyebabkan retraksi bagianbagian yang mudah terpengaruh pada dinding dada,
yaitu jaringan ikat inter dan sub kostal, dan fossae suprakla)ikula dan
suprasternal, kebalikannya ruang interkostal yang melenting dapat terlihat apabila
tekanan intreapleura yang semakin positif. etraksi lebih mudah terlihat pada bayi
baru lahir dimana jaringan ikat interkostal lebih tipis dan lebih lemah
dibandingkan anak yang lebih tua.
6ontraksi yang terlihat dari otot sternokleidomastoideus dan pergerankan
fossae suprakla)ikular selama inpirasi merupakan tanda yang paling dapat
diper$aya akan adanya sumbatan jalan nafas. ada infiltrat, kontraksi otot ini
terjadi akibat head bobbingH, yang dapat diamati dengan jelas ketika anak
beristirahat dengan kepala disangga tegak lurus dengan area suboksipital. pabila
tidak ada tanda distres pernafasan yang lain pada head bobbingH, adanya
kerusakan sistem saraf pusat dapat di$urigai.
engembangan $uping hidung adalah tanda yang sensitif akan adanya
distres pernafasan dan dapat terjadi apabila inspirasi memendek se$ara abnormal
%$ontohnya pada kondisi nyeri dada'. engembangan hidung memperbesar pasasehidung anterior dan menurunkan resistensi jalan nafas atas dan keseluruhan.
Selain itu dapat juga menstabilkan jalan nafas atas dengan men$engah tekanan
negatif faring selama inspirasi.
b. ada palpasi ditemukan )okal fremitus yang simetris
6onsolidasi yang ke$il pada paru yang terkena tidak menghilangkan
getaran fremitus selama jalan nafas masih terbuka, namun bila terjadi perluasan
17
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 17/28
infeksi paru %kolaps paru < atelektasis' maka transmisi energi )ibrasi akan
berkurang.
$. ada perkusi tidak terdapat kelainan
d. ada auskultasi ditemukan $ra$kles sedang nyaring
@ra$kles adalah bunyi nol musikal, tidak kontiyu, interupsi pendek dan
berulang dengan spektrum frenkuensi antara 22 ?3. Bisa bernada tinggi
ataupun rendah %tergantung tinggi rendahnya frekuensi yang mendominasi', keras
atau lemah %tergantung dari amplitudo osilasi' jarang atau banyak %tergantung
jumlah $ra$kles indi)idual' halus atau kasar %tergantung dari mekanisme
terjadinya'.
@ra$kles dihasilkan oleh gelembunggelembung udara yang melalui sekret
jalan nafas< jalan nafas ke$il yang tibatiba terbuka.1
2.#./ +am,aran "a(iologis
Gambaran radiologis mempunyai bentuk difus bilateral dengan
peningkatan $orakan bronko)askular dan infiltrat ke$il dan halus yang tersebar di
pinggir lapang paru. Bayangan ber$ak ini sering terlihat pada lobus bawah.
Gambar 2. : adiologi "oraks !ormal
18
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 18/28
Gambar 2.7 : adiologi "oraks !ormal pada ria
Gambar 2.- : adiologi "oraks !ormal pada Aanita
19
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 19/28
Gambar 2./ : (ltrasonografi "oraks !ormal
20
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 20/28
Gambar 2.1 : @" S$an "oraks !ormal
Bronkopneumonia ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua paru
disertai dengan peningkatan $orakan peribronkial. >oto rontgen tidak dapat
menentukan jenis infeksi bakteri, atipik atau )irus. >oto toraks dapat membantu
mengarahkan ke$enderungan etiologi. enebalan peribronkial, infiltrateinterstisial merata dan hiperinflasi $enderung terlihat pada neumonia )irus.
+nfiltrat al)eolar berupa konsolidasi segmen atau lobar, Bronkopneumonia dan air
bronkogram sangat mungkin disebabkan oleh bakteri.17
Gambar 2.11 : >oto "oraks Bronkopneumonia
21
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 21/28
Gambar 2.12 : >oto "oraks Bronkopneumonia
Gambar 2.1& : perber$akan di lapang bawah paru kanan %Bronkopneumonia'
ada foto thora tampak infiltrat peribronkial yang semiopak dan inhomogen
di daerah hilus yang menyebabkan batas jantung menghilang. "ampak juga air
bron$hogram, dapat terjadi nekrosis dan ka)itasi pada parenkim paru. ada
keadaan yang lebih lanjut dimana semakin banyak al)eolus yang terlibat maka
gambaran opak menjadi terlihat homogen.
22
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 22/28
Gambar 2.15 : Gambaran @" S$an Bronkopneumonia
Gambar 2.1# : Gambaran @" S$an Bronkopneumonia
Gambar 2.1 : Gambaran @" S$an Bronkopneumonia
23
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 23/28
Gambar 2.17 : Gambaran @" S$an Bronkopneumonia
Gambar 2.1- : Gambaran ;+ Bronkopneumonia
24
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 24/28
Gambar 2.1/ : Gambaran ;+ Bronkopneumonia
Gambar 2.2 : Gambaran ;+ Bronkopneumonia
2.#.- %iagnosis Ban(ing1/
1. Bron$hiolitis
2. "B paru
&. telektasis
2.#.10 P!natala$sanaan1-
1. Bed rest.
2. 8ksigen 12 l<menit.
&. +*>0 0ekstrose #= : !a@l ,/= dengan perbandingan &:1.
5. enisilin #. (<kgbb<hari dan ditambah kloramfenikol #7# mg<kgbb<hari
dalam 5 kali pemberian, atau mpi$illin 1 mg<kgbb<hari dalam 5 kali
pemberian.
emilihan antibiotika berdasarkan etilogi % kultur '
;ikroorganisme ntibiotika
Streptokokus
Stafilokokus
;. pneumonia
? . +nfluen3ae
6lebsiela
. aeruginosa
enisilin G 1. unit<kg<hari<i)
enisilin semisintetik %!afsilin 2 mg<kg<hari<i) atau
mpisilin 1 mg<kgbb<hari< atau
Seftriakson 7#2 mg<kgbb<hari
9ritromisin 1# mg<kgbb<hati
6loramfenikol 1 mg<kgbb<hari atau
6anamisin 7,# mg<kgbb<12 jam atau gentamisin
6arbenisilin ditambah gentamisin
25
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 25/28
#. ntipiretik
arasetamol 11# mg<kgbb<kali beri.
. ika sekresi lendir berlebihan dapat biberikan inhalasi dengan salin normal
dan beta agonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.
7. 6oreksi gangguan keseimbangan asambasa dan elektrolit , bila penderita jatuh
pada keadaan asidosis metaboli$ akibat kurang makanan dan hipoksia, dapat
diberikan koreksi dengan perhitungan pekurangan basa sebanyak # m9D.
2.#.11 Kompli$asi1-
1. 9mpiema
2. telektasis
&. erikarditis
5. leuritis
#. 8titis ;edia kut %8;'
2.3.12 Prognosis
0engan pemberian antibiotika yang tepat dan adekuat yang dimulai se$ara
dini pada perjalanan penyakit tersebut maka mortalitas selama masa bayi dan
masa kanakkanak dapat diturunkan sampai kurang dari 1= dan sesuai dengan
kenyataan ini morbiditas yang berlangsung lama juga menjadi rendah. nak
dalam keadaan malnutrisi energi protein dan yang datang terlambat menunjukkan
mortalitas yang lebih tinggi.1-
26
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 26/28
BAB III
K'SIPUAN
1. Bronkopneumonia merupakan radang paruparu yang ditandai dengan adanya
ber$akber$ak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri, )irus, jamur dan benda
asing.
2. Gambaran radiologis Bronkopneumonia mempunyai bentuk difus bilateral
dengan peningkatan $orakan bronko)askular dan infiltrat ke$il dan halus yang
tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan ber$ak ini sering terlihat pada lobus
bawah.
&. >oto rontgen tidak dapat menentukan jenis infeksi bakteri, atipik atau )irus.
>oto toraks dapat membantu mengarahkan ke$enderungan etiologi.
27
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 27/28
%ATA" PUSTAKA
1. utri S*. 21. +dentifikasi Bakteri enyebab Bronkopneumonia 0ari Sputum
0i umah Sakit 0r. ;. amil adang 0an (ji Sensiti)itasnya "erhadap
Beberapa ntibiotik. adang: (ni)ersitas ndalas.
2. Cul 0ahlan. 2. +lmu enyakit 0alam. 9disi ++, akarta : Balai enerbit
>6(+.
&. @orr, . 21. ;engenali ola >oto>ota 0iagnostik %attern e$ognition in
0iagnosti$ +maging'. akarta : 9G@.
5. GSS, 0. Bronkopneumonia. Medula Unila. 21&F1%2':&71.
#. 0+. 2&. neumonia 6omuniti: edoman 0iagnosis I enatalaksanaan 0i
+ndonesia.
. ;alueka, G. 2-. adiologi 0iagnostik. Jogyakarta: ustaka @endikia
ress.
7. Guyton, @ dan ?all, 9. 2-. Buku jar >isiologi 6edokteran. 9G@ :
akarta.
-. Snell, .S. 2. natomi 6linik. 9disi . akarta : 9G@.
28
8/16/2019 Bab II Refrat Rad
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-refrat-rad 28/28
/. ri$e, S dan Ailson, 4;. 2. atofisiologi 6onsep 6linis rosesproses
enyakit 9disi *olume 2. 9G@ : akarta.
1. Syaifuddin. 2. natomi >isiologi 9disi &. 9G@ : akarta.
11. >ai3, 8 dan ;offat, 0. 212. t a Glan$e natomi. 9langga : akarta.
12. 0ep6es +. 21. rofil 6esehatan dan 0ata0ata 6esehatan ro)insi.
http:<<www.depkes.go.id<en<downloads<profit<pro)=2sumut
=.$om.<211<5<2.
1&. Smelt3er, Su3anne @. 2. Buku jar 6eperawatan ;edikal Bedah, *olume
+. 9G@: akarta.
15. ee)ers, @harlene , et all. 2. 6eperawatan ;edikal Bedah. Salemba
;edika: akarta.
1#. ;ukty , lsagaff ?. 21. 0asar0asar +lmu enyakit aru. 9rlangga:
Surabaya.
1. "heodore S@, rober @G. 25. !elson "etbook of ediatri$s: neumonia.
9disi 17, Saunders.
17. 0armanto 0. 27. espirologi. 9G@: akarta.
1-. Behrman .9, *aughan *.@. 1//2 !elson: +lmu 6esehtan nak. ilid 2. 9G@:
akarta.
1/. ;ansjoer , Aardhani A+. 2. 6apita Selekta 6edokteran. 9disi &, ilid 2.
;edia es$ulapius >6 (+: akarta.