bab ii pengelolaan sumber daya manusia dalam manajemen...

19
BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN GEREJAWI 2.1. Pendahuluan Dalam Bab II ini penulis akan memaparkan teori mengenai manajemen, mutasi pendeta dan pengelolaan sumber daya manusia. Manajemen merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi di dengar baik itu dalam lembaga atau perusahan. Setiap perusahan, lembaga maupun gereja memiliki manajemen yang berbeda, tetapi pada dasarnya sama. Penulis akan menyatakan bagaimana manajemen yang baik dalam gereja, apa tujuannya, dan bagaimana cara mengelola sumber daya manusai yang ada. Penulis melihat adanya fungsi perencanaan, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasi, dan pengorganisasian dalam manajemen serta hal apa saja yang mempengaruhi manajemen dalam gereja. Manajemen yang baik adalah manajemen yang mampu menjalankan kelima fungsi manajemen yang ada. Dalam gereja ada kekuatan yang mempengaruhi manajemen gereja, diantaranya aksi idealisme umat Allah, kekuatan-kekuatan rasional yang mempengaruhi cara mengelola gereja, dan kekuatan-kekuatan non-rasional yang mempengaruhi cara mengelola gereja. Selain kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi manajemen gereja, sumber daya manusia juga merupakan unsur terpenting dalam manajemen gereja. Setiap perusahaan atau pun organisasi selalu memperhatikan SDM (Sumber Daya Manusia) terutama mengenai kebutuhan, dan kesejahteraan anggotanya. Apabila SDM tidak terpenuhi maka secara tidak langsung akan mempengaruhi manajemen perusahan atau organisasi tersebut.

Upload: phungcong

Post on 07-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

BAB II

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM

MANAJEMEN GEREJAWI

2.1. Pendahuluan

Dalam Bab II ini penulis akan memaparkan teori mengenai manajemen, mutasi

pendeta dan pengelolaan sumber daya manusia. Manajemen merupakan suatu hal yang

sudah tidak asing lagi di dengar baik itu dalam lembaga atau perusahan. Setiap perusahan,

lembaga maupun gereja memiliki manajemen yang berbeda, tetapi pada dasarnya sama.

Penulis akan menyatakan bagaimana manajemen yang baik dalam gereja, apa

tujuannya, dan bagaimana cara mengelola sumber daya manusai yang ada. Penulis melihat

adanya fungsi perencanaan, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasi, dan pengorganisasian

dalam manajemen serta hal apa saja yang mempengaruhi manajemen dalam gereja.

Manajemen yang baik adalah manajemen yang mampu menjalankan kelima fungsi

manajemen yang ada.

Dalam gereja ada kekuatan yang mempengaruhi manajemen gereja, diantaranya aksi

idealisme umat Allah, kekuatan-kekuatan rasional yang mempengaruhi cara mengelola

gereja, dan kekuatan-kekuatan non-rasional yang mempengaruhi cara mengelola gereja.

Selain kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi manajemen gereja, sumber daya manusia

juga merupakan unsur terpenting dalam manajemen gereja. Setiap perusahaan atau pun

organisasi selalu memperhatikan SDM (Sumber Daya Manusia) terutama mengenai

kebutuhan, dan kesejahteraan anggotanya. Apabila SDM tidak terpenuhi maka secara tidak

langsung akan mempengaruhi manajemen perusahan atau organisasi tersebut.

Page 2: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

� �

2.2. Pengertian Manajemen Secara Umum

Jika di lihat secara etimologis manajemen berasal dari bahasa Inggris “management”

yang bentuk infinitifnya adalah “to manage” yang berarti menangani, mengendalikan,

menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu.13 Secara tidak langsung manajemen

membicarakan tentang bagaimana cara kita untuk mengedalikan, mengurus dan

menyelesaikan sesuatu persoalaan yang terjadi. Itu berarti manajemen merupakan suatu

proses untuk menggerakan tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama manusia sehingga

tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.

Manajemen merupakan kata yang sudah cukup dikenal di Indonesia bahkan manfaat

dan kegunaanya pun telah diakui dari berbagai kegiatan masyarakat, keagamaan, kegiatan

pemerintahan, militer, kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan dan organisasi amal. Dengan

luasnya cakupan penerapan dalam masyarakat tersebut, maka dapat dikatakan setiap

kegiatan manusia dalam masyarakat memerlukan manajemen. Manajemen selalu dikaitkan

dengan kepemimpinan, namun pada manajemen aspek-aspek yang lebih abstrak, tetapi yang

sangat menentukan kualitas kepemimpinan. Dari berbagai pemahaman yang ada, setidaknya

setiap pemimpin harus memahami apa itu manajemen.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen adalah proses penggunaan

sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.14 Istilah manajemen, terjemahan dalam

bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai macam istilah yang

dipergunakan, seperti manajemen, management dan pengurusan. Untuk itu kita perlu

menggunakan istilah aslinya, yaitu “manajemen”.

Bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah

manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses,

�������������������������������������������������������������13 Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Management (New Jersey: Pearson Education, 2009), 23. 14 Lukma Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), 553.

Page 3: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�!�

kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,

dan ketiga, manajemen sebagai suatu seni dan sebagai suatu ilmu.15 Dari ketiga pengertian

mengenai manajemen, maka untuk melihat tata warna definisi manajemen berdasarkan dari

ketiga pengertian diatas, kita akan mengemukakan beberapa definisi mengenai manjemen.

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, ada

berbagai definisi yang diberikan oleh para ahli. Yang pertama, dalam Kamus Manajemen

mengatakan bahwa manajemen adalah proses menggerakkan tenaga manusia, modal dan

peralatan lainnya, secara terpadu untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.16 Selanjutnya,

Kamus Istilah Manajemen juga mengatakan bahwa manajemen adalah proses penggunan

sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.17 M. Manullang mengatakan,

manajemen adalah kemampuan untuk mendapatkan hasil-hasil yang diinginkan melalui

penggunaan yang efektif dari sumber daya yang ada pada organisasi.18

Dari pemahaman di atas, maka tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-

definisi tersebut, yaitu pertama, adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua, tujuan dicapai

dengan mempergunakan kegiatan orang lain; dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu

harus dibimbing dan diawasi.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang

melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang yang melakukan

aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam artian singkat

disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya

aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan

menggunakan bantuan orang lain.

��������������������������������������������������������������"�� ��Manullang, Dasar-dasar Manajemen (Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2005), 3.�

�#�B.N. Marbun, Kamus manajemen (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), 155��

17 Panitian Istilah Manajemen, Kamus Istilah Manajemen (Jakarta: Balai Askara,1981), 157. ��� Manullang, Dasar-dasar Manajemen , 25.�

Page 4: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�"�

James A.F. Stoner mengatakan, manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pemimpinan, dan pengedalian upaya anggota organisasi dan pengunaan

semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.19

Akhirnya, Stephen P. Robbins dan Marry Coulter mengatakan bahwa manajemen

adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, dengan mengkoordinasi semua aktivitas

untuk mencapai tujuan secara efisien.20 Disini kita dapat melihat bahwa dalam suatu

manajemen tidak hanya ada suatu proses saja, tetapi juga ada suatu aktivitas dalam

manajemen.

Menurut pengertian yang ketiga, manajemen itu sebagai seni atau ilmu pengetahuan.

Manajemen sebagai seni befungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil

atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-

fenomena, kejadian-kejadian, keadaaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.

Hani Handoko mengatakan bahwa, manajemen adalah seni dari manajemen diartikan

sebagai kepandaian yang sungguh-sungguh tentang apa yang dikehendaki dari menyuruh

orang mengerjakan sesuatu dan mengawasi mereka mengerjakan sesuatu dengan sebaik-

baiknya dan dengan cara yang paling murah.21

Mengacu pada pengertian di atas, maka manajemen dapat disimpulkan suatu ilmu dan

seni dari suatu proses usahan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan penggunaan sumber daya manusia serta benda

dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.22 Dari

pemahaman di atas, maka muncullah lima fungsi manajemen yaitu: planning atau

����������������������������������������������������������������.James A.F. Stoner, Management Jilid I (Jakarta: Erlangga, 1992), 8.�

�� Robbins & Mary Coulter, Management , 23.��� Hani Handoko, Manajemen Edisi Ke-2 (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), 11.�22 Sugiyanto, Dasar-dasar Manajemen Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 2.

Page 5: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�#�

perencanaan, organizing atau pengorganisasian, derecting atau pengarahan, Coordinating

atau pengkoordinasian, Controlling atau pengendalian.

Planning atau perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai

suatu hasil yang diinginkan dan pemilihan tujuan terlebih dahulu serta merumuskan

tindakan-tindakan atau tugas-tugas yang dianggap perlu untuk mencapainya. Selanjutnya

rencana memungkinkan (a) organisasi untuk memperoleh dan mengikat sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan, (b) anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan

yang sesuai dengan tujuan dan prosedur yang telah dipilih, dan (c) kemajuan kearah tujuan

yang dapat diamati dan diukur, sehingga tindakan koreksi (pembetulan) dapat diambil

apabila tingkat kemajuan tidak memadai. 23 Perencanaan berfokus pada masa depan apa

yang harus dicapai dan bagaimana. Pada esensinya, fungsi perencanaan termasuk aktifitas

manajerial yang menetapkan tujuan-tujuan untuk masa depan dan sarana yang tepat untuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hasil dari fungsi perencanaan adalah rencana, suatu

dokumen tertulis yang menetapkan serangkaian tindakan yang akan diambil perusahaan.

Fungsi perencanaan mengharuskan manajer untuk membuat keputusan tentang empat

elemen dasar rencana, yaitu: tujuan, tindakan, sumber daya manusia, dan implementasi.24

Jadi fungsi planning atau perencanaan adalah untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai

oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang

dituruti.25

Organizing atau pengorganisasian adalah mengelompokan kegiatan yang diperlukan,

yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada

dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing

unit tersebut. 26 Tujuan fungsi pengorganisasian adalah mencapai usaha terkoordinasi

�������������������������������������������������������������23 Stoner, Manajemen Jilid I, 18. 24 Gibson, Donnelly & Ivancevich, Manajemen Edisi Kesembilan (Jakarta: Erlangga, 1997), 172. 25 Manullang, Dasar-dasar Manajemen, 9-10. 26 Manullang, Dasar-dasar Manajemen, 10.

Page 6: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�$�

melalui pendesainan struktur hubungan tugas dan wewenang: Dua konsep pokok adalah

desain dan struktur. Desain, dalam konteks ini, mengimplikasikan bahwa manajer

melakukan suatu upaya untuk lebih dulu menetapkan cara karyawan melakukan pekerjaan,

struktur menunjukan kepada pertalian yang relatif stabil dan aspek organisasi.27 Organisasi

atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen

dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta

tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya

guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Jadi

organizing atau pengorganisasian adalah proses menciptakan hubungan-hubungan antara

fungsi-fungsi, personalia, dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan

disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.

Directing atau pengarahan dalam artian untuk menggerakan sesuai dengan yang

diinginkan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.28

Pengarahan juga merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi

bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam melaksanakan

tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju

pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Pengarahan juga merupakan fungsi manajemen

yang dapat berfungsi bukan saja agar pengawai melaksanakan atau tidak melaksanakan

suatu kegiatan, tetapi dapat juga berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur

organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Selain itu

fungsi directing adalah upaya sumber daya manusia yang ada dalam manajemen untuk

melaksanakan rencana yang telah ditetapkan.

�������������������������������������������������������������27Gibson, Donnelly & Ivancevich, Manajemen Edisi Kesembilan, 232-233. 28 Alex S. Nitisemito, Management Suatu Dasar & Pengantar, (Jakarta: Arenalima, 1977), 115.

Page 7: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

Coordinating atau pengkoordinasian berarti mengikat, mempersatukan, dan

menyelaraskan semua aktifitas dan usaha.29 Pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi

manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,

kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan

pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan

itu, antara lain dengan memberikan intruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk

memberikan penjelasan, bimbingan atau nasihat coaching (pelatihan) dan bila perlu

memberi teguran. Tujuan dari coordinating atau pengkoordinasian yaitu mengikat,

mempersatukan, dan menyelaraskan semua aktifitas dan usaha.

Controlling atau pengendalian adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa

yang sudah dilaksanakan, menilanya dan mengkoreksi bila perlu dengan maksud supaya

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.30 Controlling juga meliputi seluruh

aktivitas yang dijalankan manajer dalam berupaya untuk menjamin agar hasil- hasil aktual

sesuai dengan hasil-hasil yang direncanakan. Salah satu fungsi manajemen yang berupa

mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan

bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya tujuan yang sudah

digariskan dari semula.

Dari penjelasan atau pengertian tentang manajemen itu sendiri dikatakan bahwa

manajemen sebagai ilmu artinya dalam manajemen tidak semuanya harus berupa ilmu

tetapi di dalamnya dapat dimasukkan aspek ilmiah dalam manajemen dan ada ciri-ciri

profesional. Kelima fungsi manajemen diatas dapat membantu organisasi dalam

menjalankan manajemennya. Dari urutan fungsi di atas diberlakukan pada setiap tahapan

implementasi manajemen, sehingga awal kegiatan selalu di mulai dengan perencanaan, dan

�������������������������������������������������������������29 Sugiyanto, Dasar-dasar Manajemen Kristiani, 9. 30 Sugiyanto, Dasar-dasar Manajemen Kristiani, 9.

Page 8: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

seterusnya hingga pengendalian. Fungsi kegiatan utama tersebut selalu berulang pada setiap

periode.

Unsur-unsur manajemen dapat dianalisis, diorganisasikan secara sistematis dan dapat

dipelajari oleh siapa pun yang mempunyai kecerdasan normal. Tujuan dari pengembangan

manajemen adalah mengidentifikasikan para manajer yang kuat dan memastikan bahwa

mereka mendapatkan pengalaman, pelatihan dan pengembangan yang tepat, menentukan

tujuan-tujuan bagi peningkatan kinerja yang bisa dikenai pengukuran, yang secara jelas

mengkhususkan pada tanggung jawab, serta menciptakan suatu iklim yang memikirkan

secara serius pelaksanaan rencana suksesi manajemen sehingga tetap berada dalam ulasan

atau peninjauan secara teratur.

Untuk menghubungkan setiap fungsi manajemen diperlukan suatu komunikasi.

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari

seseorang ke orang lain atau peristiwa ketika pemberi dan penerima berita memperoleh

pandangan yang sama tentang suatu berita. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi

manajer atau manajemen, karena komunikasi adalah proses yang diperlukan dalam

pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Komunikasi adalah kegiatan yang menghabiskan sebagia besar waktu manajer.31

2.3. Sumber Daya Manusia Dalam Konteks Gerejawi

2.3.1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata

ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh

������������������������������������������������������������� ��Sugiyanto, Dasar-dasar Manajemen Kristiani, 9.�

Page 9: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

kualitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan

mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu, perlu pengembangan

sumber daya manusia di lingkungan gereja maupun lingkungan lainnya. Terkhususnya

manajemen diharapkan akan mampu membawa dampat positif terhadap

perkembangan ekonomi dan gereja pada masa yang akan datang.

Salah satu cabang dari manajemen yang khusus menaruh perhatian terhadap

sumber daya manusia adalah manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap

anggota perlu memahami sumber daya manusia, demi menaikkan taraf hidup warga

jemaat. Sumber daya manusia sangat penting karena akan membawa pengaruh besar

terhadap pelayanan pendeta nantinya ketika mereka berada di jemaat.

Perencanaan sumber daya manusia adalah suatu proses yang melaluinya para

manajer dapat memastikan bahwa mereka mempunyai anggota yang tepat, yang

mampu menyelesaikan tugas-tugas yang membantu untuk mencapai sasarannya.32

Dari pengertian di atas jelas bahwa kegiatan yang harus dilakukan adalah menilai

sumber daya yang ada sekarang, menilai kebutuhan sumber daya manusia masa depan

dan mengembangkan suatu program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sumber

daya manusia masa depan.

Sumber daya manusia sekarang ini bukan lagi dipandang sebagai faktor

produksi yang setiap kali membutuhkan dapat membelinya. Menyadari hal tersebut

haruslah dibuat rencana agar dapat memperoleh tenaga kerja yang tidak saja handal

untuk menduduki posisi tertentu dalam perusahaan atau lembaga tetapi juga memiliki

komitmen yang tinggi. Rencana-rencana yang dibuat merupakan bagian dari rencana

jangka panjang suatu lembaga atau perusahaan.

�������������������������������������������������������������32 Christiantius Dwiatmadja, Manajemen: Suatu hampiran fungsioanal (Salatiga: Fakultas Ekonomi

Satya Wacana, 2001), 98.

Page 10: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

Perlu dipersiapkan sebuah inventarisasi sumber daya manusia yang

memungkinkan diperolehnya dalam keadaan riil dari pada karyawan yang bekerja

dalam suatu lembaga sehingga dapat dengan mudah menentukan langkah-langkah

berikutnya. Semua rencana itu harus dituangkan dalam suatu skenario keadaan dan

rencana-rencana trategis ke depan dari sumber daya manusia. Perencanan sumber daya

manusia menolong untuk memperoleh gambaran dan pandangan ke depan tentang

sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

Kalau dilihat dalam manajemen yang menjadi unsur terpenting adalah Sumber

Daya Manusia (SDM), setiap perusaha atau pun organisasi selalu memperhatikan

SDM terutama mengenai kebutuhan, dan kesejahteraan anggotanya. Apabila SDM

tidak terpenuhi maka secara tidak langsung akan mempengaruhi manajemen

perusahan atau organisasi tersebut. Ada pun tujuan dari sumber daya manusia menurut

Eugene dan Beech, yaitu:33 a). Tujuan perusahaan atau organisasi dapat dicapai

melalui sumber daya yang paling bernilai yaitu tenaga kerja. b). Untuk mempertinggi

baik itu kinerja individu dan organisasional, orang diharapkan mengatur dirinya untuk

mencapai kesuksesan organisasi. c). Seperangkat kebijakan dan praktek personil yang

melengkapi kinerja organisasi yang ekfetif merupakan prasyarat bagi perusahaan

untuk menggunakan sumber daya secara optimun ketika berusahan mencapai tujuan

bisnis. d). Kebijakan sumber daya manusia harus mendukung budaya perusahaan,

yang tepat, atau perubahan budaya kearah yang lebih baik jika budaya saat ini

dianggap kurang tepat. e). Iklim organisasional yang mendukung kreatifitas individual

yang memungkinkan perusahaan penuh semangat harus di pelihara. Dalam hal ini kita

harus menyediakan tanah yang lapang untuk promosi kerja tim, inovasi dan

manajemen kualitas sosial.

�������������������������������������������������������������33 Eugene Mckenna dan Nic Beech, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: ANDI,2005), 16.

Page 11: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

Selama ini manajemen yang dilakukan atau dilaksanakan oleh perusahan atau

organisasi hanya untuk mendapatkan keuntungan semata tanpa melihat kembali tujuan

dari sumber daya manusia itu sendiri. Seringkali para manajer menempatkan tenaga

kerjanya sesuka hati tanpa melihat kebutuhan dari anggotanya.

2.3.2. Pengertian Manajemen Gereja

Pada hakekatnya gereja merupakan persekutuan orang percaya dan secara

rohani digambarkan sebagai tubuh Kristus dimana Kristus sebagai kepalanya. Gereja

dalam menuju visinya mempunyai dua tugas pokok yaitu “tugas ke luar”

memberitakan Injil dan “tugas ke dalam” yaitu memelihara kondisi jemaat agar bisa

menjalankan perkabaran Injil sebagai misi utama gereja.

Usahan pemeliharaan itu sendiri terdiri dari pemeliharan dalam bidang iman

serta pembinaan dan pembangunan dalam bidang sosial maupun ekonomi. Diharapkan

dari hasil pemeliharan dan pembangunan warga jemaat itu dapat menentapkan iman

jemaat sekaligus menstabilkan kondisi sosial dan ekonomi jemaat. Tujuanya adalah

agar jemaat ikut terlibat dalam tugas perkabaran injil ke luar gereja. Kedua tugas

pokok gereja itu tidaklah mudah, maka dari pada itu diperlukan suatu manajemen yang

baik dalam gereja.

Manajemen dalam gereja harus memperhatikan perkembangan, kondisi dari

warga jemaatnya sebelum melaksanakan manajemen, karena yang akan melaksanakan

manajemen tidak hanya para pekerja gereja dalam hal ini majelis atau panatua,

melainkan tugas ini juga dilakukan oleh warga jemaat sebagai faktor yang utama.

Dapat kita lihat bahwa manajemen tidak hanya diperlukan dalam sebuah perusahaan

atau pemerintahan tetapi juga dalam konteks gerejawi. Manajemen dalam suatu gereja

dapat membawa suatu perubahan kearah yang lebih baik.

Page 12: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

� �

Dalam konteks gerejawi penulis dapat melihat terlebih dahulu pengertian dari

kata kristiani berarti bersifat atau bercirikan Kristen, sedangkan kata Kristen adalah

nama agama yang sampaikan oleh Kristus.34 Bertitik tolak dari pengertian diatas,

maka kita dapat melihat bahwa yang menjadi pemimpim utama dalam gereja adalah

Tuhan. Tuhan membangun gereja melalui umatnya serta mempekerjakan umatNya

untuk dapat mengelola gereja dengan baik. Dengan demikian manajemen dapat

disimpulkan sebagai seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan meminjam tangan

orang lain, disertai dengan pengawasan proses pelaksanaannya agar menghasilkan

produk yang sesuai dengan yang diinginkan. Kitab suci orang Kristen bagi umat

kristiani memberikan hikmat, menuntun kepada keselamatan, bermanfaat untuk

mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang

dalam kebenaran (2 Tim 3: 15-16).35 Selain itu firman merupakan pelita dan terang

dalam segala usaha dan kegiatan serta perilaku kehidupanya, yang tentu saja termasuk

usahanya dalam melakukan manajemen gereja.

Dengan dasar firman Tuhan dan hasil dari refleksi teologis iman Kristen,

ternyata banyak terdapat aspek-aspek dan nilai-nilai manajemen. Dalam Alkitab

banyak melandaskan aspek-aspek dari manajemen, yaitu sumber daya manajemen,

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasi, pengendalian,

pemasaran, kepemimpinan, pengambilan keputusan, menangani konflik, menghindari

kegagalan, dan kewajiban sosial. Jadi pengertian manajemen kriatiani adalah

manajemen yang beralaskan pada firman Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam

Alkitab dan nilai- nilai dalam Alkitab perlu diketahui oleh semua orang.

Dari berbagai pengertian mengenai manajemen, maka tampaklah dua alat atau

sarana sumber daya manajemen, yaitu manusia dan benda atau barang. Secara lebih

�������������������������������������������������������������34 Lukma Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1995) 35 Sugiyanto, Dasar-dasar Manajemen Kristiani, 3.

Page 13: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�!�

terperinci ada 6 (enam) sumber daya manajemen yang di kenal dengan M6, yaitu;

man (manusia), money (uang), materials (bahan - bahan), machines (mesin-mesin),

methods (metode atau cara-cara), dan yang terakhir markets (pasar).36 Pada keenam

sumber daya tersebut dapat dilihat bahwa manusia sebagai alat, sarana, atau sumber

daya dari manajemen. Dalam manajemen kristiani yang menjadi manajer atau

pengelola sesungguhnya adalan Tuhan Allah sendiri, maka dapat dikatakan bahwa

manusia sebagai sarana atau alat dari sumber daya manajemen. Peran manusia dalam

manajemen adalah sebagai alat atau sarana Tuhan dalam karyaNya untuk mengatur,

memelihara, menata, dan mengelola dunia ini. Supaya manusia menjadi manajer atau

seorang pemimpin yang bertanggung jawab, maka manusia perlu mempelajari

manajemen yang asalnya dari Tuhan. Dapat kita lihat bahwa peranan man (manusia)

merupakan suatu kunci. Kelima unsur yang lain hanyalah sebagai pendukung saja,

tanpa adanya sumber daya manusia kelima unsur tersebut tidak akan terlaksanakan.

Dalam Alkitab mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang paling tinggi

derajatnya dari ciptaan yang lain, sehingga manusia dapat mengelola dan menjadi

seorang manajer. Maka itu manusia menjadi sumber kunci agar manusia manpu

mengelola sumber daya, Tuhan memberikan manusia pengetahuan.

Kegiatan mengelola suatu institusi/lembaga termasuk gereja, yang bertujuan

agar institusi itu selalu eksis secara berkelanjutan, di awali dengan melakukan

perencanaan. Suatu perencanaan yang baik, apabila dilaksanakan dengan kaidah-

kaidah dan norma-norma yang semestinya, akan menghasilkan produk yang baik pula.

Jadi, rencana yang baik merupakan kunci penting dalam pengelolaan gereja. Oleh

sebab itu, gereja perlu menyusun dan membuat rencana kegiatan yang baik, karena

�������������������������������������������������������������36 Sugiyanto, Dasar-dasar Manajemen Kristiani , 5.

Page 14: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�"�

semuanya akan menjadi sumber dan landasan utama mengorganisasi berbagai macam

kegiatan dalam rangka merealisasikan pelaksaan tugas-tugas gereja.

Pengorganisasian dan pengaturan kerja untuk melaksanakan rencana tersebut di

bentuk dalam suatu struktur organisasi sebagai sarana kerja utamanya. Struktur

organisasi bertujuan untuk memberikan kepastian untuk penempatan personel maupun

batas kewenanganya. Di dalam gereja sendiri sumber daya manusia, khususnya

manusia itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia, yaitu

melaksanakan perintah Tuhan, agar setiap orang atau manusia dapat bermanfaat atau

berguna bagi orang atau manusia lain, dan sebagai kawan sekerja Allah dalam rangkan

membangun dunia. Oleh karena itu yang menjadi landasan atau asas dalam

manajemen gereja adalah firman Tuhan berarti secara tidak langsung firman Tuhan

menjadi landasan atau pedoman berpikir dalam melaksanakan manajemen. Selain

manusia, manajemen juga di pengaruhi oleh lingkungan baik itu lingkungan internal

maupun lingkungan eksternal. Dengan demikian tidak ada cara mudah untuk

menentukan jenis atau pun kompleksitas struktur manajemen bagi sebuah gereja. Para

pemimpin gereja yang mempunyai kemampuan harus selalu siap mengubah struktur

untuk dapat menangani kebutuhan jemaat yang berubah-ubah. Jika organisasi dan

struktur mengalami perubahan, maka perubahan itu harus diupayakan sesederhana

mungkin.

Dalam manajemen gereja, ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu:

koordinasi dan komunikasi. Dalam suatu lembaga atau organisasi, koordinasi yang

baik berpusat pada tujuan dan sasaran gereja yang telah disepakati. Tujuan dan sasaran

tersebut harus secara periodik dinilai kembali dan diperbaharui sesuai kebutuhan misi

dan pelayanan gereja. Gereja yang berkomunikasi secara ekfektif dan

mengkoordinasikan kegiatannya akan maju dalam misinya. Terinspirasi oleh iman di

Page 15: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�#�

dalam Allah dan termotivasi oleh Firman Allah, gereja akan melakukannya dengan

tekad dan keyakinan. Selain itu juga, ada tiga kekuatan yang mempergaruhi

manajemen dalam gereja, yaitu: 37

a). Aksi idealisme umat Allah.

Kekuatan yang pertama adalah kekuatan rohani. Kekuatan ini adalah

kuasa Allah yang bekerja di dalam dan melalui manusia yang merupakan

gereja. Melalui kuasa pertobatan, mereka yang telah dibawa oleh Allah kepada

iman dalam Yesus Kristus telah menjadi ciptaan yang baru. Kekuatan rohani

menekankan pada kehadiran Roh Kudus Allah dalam kehidupan dan tindakan

orang percaya dan kekuatan rohani diimplementasikan melalui Firman dan

Sakramen.

b). Kekuatan-kekuatan rasional yang mempengaruhi cara mengelola gereja.

Dari sudut padangan ini gereja adalah sebuah organisasi, yang walaupun

berbeda tetapi dalam banyak hal mirip dengan organisasi duniawi lainnya.

Karena itu metode-metode yang efektif pada organisasi manusiawi diharapkan

dapat diterapkan pada organisasi gereja. Metode-metode itu berdasarkan

kegiatan gereja atas tujuan dan sasaran yang spesifik, serta terlimbat dalam

fungsi perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf, pendanaan,

perlengkapan, pengarahan dan pengevaluasian, yang sangat mirip dengan

fungsi-fungsi dalam dunia usahan dan kelembagaan. Dalam kerangka teoritis

ini manajemen gereja harus mengambil sebagai karakteristik dunia usaha dan

kelembagaan tempat gereja beroperasi.

�������������������������������������������������������������37 Edgar Walz, Bagaimana Mengelola Gereja Anda, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 184-188.

Page 16: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

�$�

c). Kekuatan-kekuatan non-rasional yang mempengaruhi cara mengelola

gereja.

Kekuatan-kekuatan ini mempunyai pengaruh yang besar atas setiap orang

yang ada di lingkungan gereja, baik itu pemimpin maupun anggota. Kekuatan

pertama yang mempergaruhi adalah kebutuhan akan tindakan darurat. Di mana

dengan gaya yang sangat otokratis, pemimpin memberi perintah dan memaksa

orang lain untuk bekerjasama dengan kepemimpinannya. Pengaruh budaya

adalah kekuatan kedua yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan

manajemen gereja. Tradisi dan kebiasaan dalam lingkungan keluarga dan

rumah, sistem nilai dan gaya hidup yang digunakan ketika mereka dibesarkan,

apa yang dianggap baik atau buruk, merupakan bagian dari kepribadian

anggotan gereja yang mempengaruhi cara mereka bertindak dan bersosialisasi

satu dengan yang lain. Tekanan dari dunia di tempat gereja hadir mempunyai

pengaruh besar terhadap fungsi gereja. Tekanan denominasi dimana sebuah

gereja menjadi bagian juga merupakan pengaruh besar lainya terhadap cara

mengelola gereja. Tradisi suatu gereja juga berpengaruh terhadap cara

mengelola gereja. Kemudian ada kekuatan politik intern yang mempengaruhi

cara mengelola gereja.

Dengan adanya ketiga kekuatan dalam manajemen gereja dapat membantu

gereja untuk menyusun suatu manajemen yang baik dalam gereja. Arti penting

manajemen dalam gereja jauh sebelumnya juga telah di tunjukan oleh Yitro mertua

Musa. Mungkin Yitro adalah pakar dan konsultan manajemen pertama yang pernah

dikenal manusia. Di dalam Alkitab Keluaran 18 ayat 19 sampai dengan 26 yaitu,

mengenai nasehat Yitro untuk Musa.

Page 17: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

Yitro menyatakan mustahil bagi Musa untuk melakukan sendiri semua

pekerjaan, apalagi yang skalanya besar baik itu ditinjau dari skala bobot

permasalahannya maupun jumlah orang yang terlibat. Oleh karena itu Yitro menasehati

Musa agar memilah-milah tugas mana yang harus dikerjakan oleh Musa sendiri dan

mana yang dapat dipercayakan untuk dikerjakan oleh orang lain. Orang lain itupun

harus mempunyai kemampuan yang diperlukan, bukan asal menepatkan orang. Lebih

lanjut, Yitro pun menasehati Musa agar pengikutnya yang banyak itu dikelompokkan.

Setiap kelompok dipimpin oleh orang yang memenuhi sejumlah syarat. Dijelaskan ada

orang yang memimpin seribu orang, ada yang memimpin seratus orang, pemimpin

lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Setiap pemimpin sesuai dengan

arasnya masing-masing agar diberikan wewenang untuk membuat keputusan sepadan

dengan skala dan bobot permasalahannya.

Dari pernyataan di atas dinyatakan juga bahwa Yitro mewajibkan Musa

mengajar dan melatih para pemimpin yang membantunya tentang apa yang menjadi

tugas dan tanggung jawabnya, dan bagaimana menjalankan tugas dan tanggung jawab

itu. Jadi meskipun para pemimpin yang membantu Musa harus memiliki kualifikasi

kecakapan dan memenuhi standar moral tertentu, itu saja tidak cukup. Yitro masih

mewajibkan Musa untuk mengajar dan melatih mereka. Musa pun melakukan hal itu.

Manajemen yang ada dalam gereja harus sesuai dengan firman Tuhan. Mutasi

pendeta merupakan salah satu manajemen dalam gereja Bali khususnya GKPB. Oleh

karena itu mutasi pendeta memerlukan suatu manajemen yang baik agar dapat

terlaksana sesuai dengan tujuan.

2.4. Pengertian Mutasi Pendeta

Page 18: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

���

Mutasi sesungguhnya tidak lain daripada salah satu cara latihan dan pendidikan.

Dengan rotasi/mutasi jabatan seseorang karyawan ditugaskan memegang jabatan yang

berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain, selain agar karyawan memahami pelaksanaan

berbagai tugas, agar ia memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai berbagai jabatan.

Mutasi diterapkan kepada para manajer, sebagai usaha mengembangkan manajer.

Dalam penerapan mutasi jabatan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.38 a).

Jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang

ditinggalkan. b). Metode melakukan pekerjaan harus sama antara yang satu dengan yang

lain. c). Pejabat yang dimutasikan harus mempunyai pengalaman yang memungkinkannya

mengerti dasar-dasar pekerjaan baru. Setidaknya dengan ketiga hal diatas setiap lembaga

atau perusahan dapat menempatkan karyawan atau pemimpim dengan benar dan sesuai

dengan kebutuhan anggotanya.

Menurut Christian De Jonge dalam ajaran gereja secara khusus Calvinis, ia sedikit

banyak menyinggung tentang tugas pendeta dan panggilanya yang harus juga dimaknai

ketika memimpin jemaat.39 Dengan demikian ia menghubungkan antara panggilan dengan

mutasi, dimana ketika seorang pendeta dipindahkan atau dimutasikan dari suatu jemaat ke

jemaat lain, harus dipahami sebagai suatu panggilan untuk melayani jemaat tersebut.

Menurut Calvin, mutasi dapat membantu pendeta untuk memenuhi panggilan Allah dalam

melayani jemaat. Mutasi dipahami sebagai sarana untuk mendidik dan membina pendeta

agar tetap melakukan panggilanya sebagai pejabat gereja. Karena pendeta sebagai pejabat

gereja itulah, maka ia di tuntut untuk dapat melakukan tugas panggilan gereja. Pendeta yang

sudah di mutasikan dianggap sudah memenuhi tugas panggilannya sebagai pejabat gereja di

jemaat.

������������������������������������������������������������� ��Manullang, Dasar-dasar Manajemen, 204�

39 Christian De Jonge, Apa Itu Calvinisme? (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 21.

Page 19: BAB II PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1083/3/T1_712007015_BAB II.pdf · PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MANAJEMEN

��

2.5. Penutup

Manajemen adalah suatu ilmu dan seni dari suatu proses usahan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan penggunaan

sumber daya manusia serta benda dalam suatu organisasi agar tercapai tujan organisasi

secara efektif dan efisien. Kalau dilihat dalam manajemen yang menjadi unsur terpenting

adalah SDM, yang dimana setiap perusahaan atau pun organisasi selalu memperhatikan

SDM terutama mengenai kebutuhan, dan kesejahteraan anggotanya. Apabila SDM tidak

terpenuhi maka secara tidak langsung akan mempengaruhi manajemen perusahan atau

organisasi tersebut.

Manajemen dalam gereja harus memperhatikan perkembangan kondisi dari warga

jemaatnya sebelum melaksanakan manajemen, karena yang akan melaksanakan manajemen

tidak hanya para pekerja gereja dalam hal ini majelis atau pantua, melainkan tugas ini juga

dilakukan oleh warga jemaat sebagai faktor yang utama.

Dalam gereja manajemen sangat diperlukan karena dengan adanya manajemen

organisasi dalam gereja menjadi lebih baik. Dalam setiap katagori kehidupan manusia

memerlukan manajemen atau pengaturan, demikian juga halnya dengan gereja GKPB. Sama

halnya juga dengan proses mutasi pendeta di GKPB juga memerlukan manajemen.

Jadi pengelolaan sumber daya manusia dalam gereja iala menyediakan tenaga kerja

yang dibutuhkan secara kuantitatif dan secara kualitatif. Tujuan dari pengelolaan sumber

daya manusia untuk membentuk pekerja dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan,

dan memperbaiki sikapnya melalui macam aktivitas.