bab ii landasan teoritis dan...

27
8 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 KAJIAN PUSTAKA Dalam penulisan karya ilmiah ini diperlukan studi kepustakaan sebagai referensi bagi pelaksanaan penelitian dan sebagai sarana untuk membuktikan hasil-hasil penelitian secara teoritis. Agar penelitian ini dapat terbukti secara teoritis, maka penulis bermaksud untuk menyajikan kajian pustidaka yang relevan dengan konsep-konsep dan masalah-masalah yang menjadi fokus perhatian dan penelitian yang penulis laksanakan. 2.1.1 Motivasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Elide Prayitno (1989:7) mengemukakan bahwa pengertian motivasi, sebagai berikut : 1. Motivasi sebagai energi penggerak. Motivasi dalam belajar merupakan suatu energi yang menggerakan siswa untuk belajar, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan aktifitas siswa kepada tujuan belajar. 2. Motivasi dan kebutuhan Motivasi hendaklah dianggap sebagai sesuatu yang terkait dengan kebutuhan. Maksudnya bahwa individu termotivasi untuk melakukan suatu aktifitas kalau hasil aktifitas itu memenuhi kebutuhannya.

Upload: lephuc

Post on 24-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

8

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Dalam penulisan karya ilmiah ini diperlukan studi kepustakaan sebagai

referensi bagi pelaksanaan penelitian dan sebagai sarana untuk membuktikan

hasil-hasil penelitian secara teoritis. Agar penelitian ini dapat terbukti secara

teoritis, maka penulis bermaksud untuk menyajikan kajian pustidaka yang relevan

dengan konsep-konsep dan masalah-masalah yang menjadi fokus perhatian dan

penelitian yang penulis laksanakan.

2.1.1 Motivasi Belajar

2.1.1.1 Pengertian

Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan

berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni

sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Elide Prayitno (1989:7) mengemukakan bahwa pengertian motivasi, sebagai berikut : 1. Motivasi sebagai energi penggerak.

Motivasi dalam belajar merupakan suatu energi yang menggerakan siswa untuk belajar, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan aktifitas siswa kepada tujuan belajar.

2. Motivasi dan kebutuhan Motivasi hendaklah dianggap sebagai sesuatu yang terkait dengan kebutuhan. Maksudnya bahwa individu termotivasi untuk melakukan suatu aktifitas kalau hasil aktifitas itu memenuhi kebutuhannya.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

9

Sedangkan menurut Mc. Donald (Syaiful Bahri Djamarah. 2008: 148) mengatidakan bahwa, motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory gaol reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Dan lagi Oemar Hamalik (Syaiful Bahri Djamarah. 2008 : 148), perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.

lain lagi menurut Maslow (1943,1970) (Syaiful Bahri Djamarah. 2008 : 149) mengatakan sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Seperti kebutuhan fisikologis, rasa aman, rasa cinta penghargaan aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan inilah yang mampu memotivasi tingkah laku individu.

Dari beberapa definisi motivasi belajar yang telah dikemukakan diatas,

penulis menarik kesimpulan bahwa motivasi belajar pada mata pelajaran Autocad

merupakan dorongan atau keinginan yang timbul dalam diri individu yang

dinyatakan dengan rasa semangat terhadap kegiatan belajar tanpa ada suatu

paksaan dari pihak manapun, ini dikarenakan adanya pengaruh wawasan, ilmu

pengetahuan serta interaksi lingkungan yang memiliki hubungan yang kuat

terhadap pembentukan motivasi serta wawasan dan ilmu pengetahuan yang

menunjangnya.

Motivasi merupakan jantungnya belajar. Begitu pentingnya motivasi

dalam proses belajar, maka tugas guru yang pertama dan terpenting adalah

membangun motivasi terhadap apa yang akan dipelajari siswa. Motivasi bukan

saja menggerakkan tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat

tingkah laku. Siswa termotivasi dalam belajar, menunjukan minat, kegairahan dan

ketekunan yang tinggi dalam belajar, tanpa tergantung banyak kepada guru.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

10

2.1.1.2 Macam-macam Motivasi

Syaiful Bahri Djamarah (2008: 149) dalam membicarakan soal macam-

macam motivasi, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang

berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut “ motivasi intrinsik” dan

motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik”.

Kedua motivasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi instrinstik adalah motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu

instrinsik bila tujuannya intheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan

kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung

didalam pelajaran.

Dalam aktivitas belajar motivasi, motivasi intrinsik sangat diperlukan,

terutama belajar sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik selalu ingin

belajar terus menerus. Keinginan itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif,

bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat

berguna kini dan di masa mendatang.

Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang

memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu,

minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau

situasi ada sangkut paut dengan dirinya.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

11

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar, karena tahu

besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga

akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar

ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar

mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,

tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh

karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikaitkan sebagai bentuk motivasi yang

didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari

luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

Berdasarkan uraian diatas, siswa hendaknya memiliki kecendrungan

terhadap motivasi intrinsik yang lebih memiliki tekad yang tulus untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan Autocad yang nantinya bisa mengantarkannya

terhadap kesuksesan, tanpa ada rasa puas dan bangga terhadap segala sesuatu

yang telah dicapai.

2.1.1.3 Prinsip-prinsip motivasi belajar

Syaiful Bahri Djamarah (2008 : 152) Aktivitas belajar merupakan kegiatan

yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa

suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang lebih utama maupun dari luar

sebagai upaya lain yang tidak kalah pentingnya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

12

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar

seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi

berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka

prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus

diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi

dalam belajar seperti dalam uraian sebagai berikut :

1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar

Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya

motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong sseorang untuk belajar.

Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum

menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan kecenderungan psikologis yang

menyenangi sesuatu objek, belum sampai melakukan kegiatan. Namun, minat

adalah motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat

dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk

belajar maka dia melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.

Oleh karena itulah, motivasi diakui sebagi dasar penggerak yang mendorong

aktivitas belajar seseorang.

2. Motivasi Intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar

Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan

motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan guru yang

tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak didik yang malas

belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia

rajin belajar.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

13

3. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman

Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,

tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang dihargai

dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun juga. Memuji orang lain berarti

memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini memberikan

semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi

pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat.

Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.

4. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar

Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk

menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik belajar.

Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu

pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan

potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi tidak ditumbuh kembangkan

melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar adalah santapan utama anak

didik.

5. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar

bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini,

tetapi dihari-hari mendatang.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

14

6. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi

belajar seseorang anak didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu

dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya,

ringkasannya juga rapi dan lengkap.

2.1.1.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas

berpartisipasi dalam belajar. Bila motivasi ekstrinsik yang diberikan itu dapat

membantu anak didik keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar, maka

motivasi dapat diperankan dengan baik oleh guru. Peranan yang dimainkan oleh

guru dengan mengandalkan fungsi-fungsi motivasi merupakan langkah yang

akurat untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik.

Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai

pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Ketiganya menyatu dalam sikap

terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam

yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang akan

dilakukan. Karena itulah baik dorongan atau penggerak maupun penyeleksi

merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar.

Syaiful Bahri Djamarah (2008: 156) menjelaskan ketiga fungsi motivasi

dalam belajar tersebut diatas, akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

15

1. Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan

Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada

sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum

diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka

mencari tahu. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini

mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka

belajar.

2. Motivasi Sebagai Penggerak Perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu

merupakan suatu kekuatan yang tidak terbendung, yang kemudian terjelma

dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktifitas

belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap

yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada

dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang

terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengerti betul isi

yang dikandung.

3. Motivasi Sebagai Pengarah Perbuatan

Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan

yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak

didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu,

tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti

anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang

akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar

Page 9: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

16

yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang

memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar.

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar

mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.

Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu. Maka motivasi

senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Adapun fungsi

motivasi ada tiga, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Sedangkan Nasution (1999: 76) mengemukakan bahwa ada beberapa

fungsi motivasi adalah:

a. Mendorong manusia untuk berbuat.

Jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi disini

merupakan motor penggerak dari kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Motivasi disini memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai

dengan rumusan tujuannya.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

17

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan, yang serasi dalam mencapai tujuan dengan menyisihkan

perubahan-perubahan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.1.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangat diperlukan.

Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat

mengarahkan akan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Max Darsono (2000:34) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

a. Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita atau apirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target

ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang

ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.

b. Kemampuan

Dalam belajar dibutuhkan kemampuan. Kemampuan ini meliputi beberapa

aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya pengamatan, perhatian

dan daya pikir fantasi.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis tetapi biasanya

guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena jelas menunjukkan gejalanya

daripada kondisi psikologisnya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

18

d. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah

dan lingkungan masyarakat. Ketiga unsur lingkungan tersebut di atas dapat

mendukung dan menghambat motivasi belajar.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya

dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah

dan bahkan hilang sama sekali khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya

kondisional misalnya emosi siswa, gairah belajar, situasi belajar, situasi

dalam keluarga.

f. Upaya guru membelajarkan siswa

Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri

dalam mengajarkan siswa mulai dari penguasaaan materi, cara

menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar

siswa. Bila upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada

kepentiangan siswa maka diharapkan upaya tersebut menimbulkan motivasi

belajar siswa.

Sedangkan Soemadi Soeryabrata (ketut Juliantara, 2010) mengemukakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu :

1. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat digolongkan

menjadi dua golongan yaitu : Faktor non sosial dan faktor sosial.

2. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan ini pun dapat digolongkan

dua golongan yaitu : faktor fisikologis dan faktor psikologis.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

19

Dan lagi Aam hasami (2011) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar :

1. Kematangan

Dalam pemberian motivasi, faktor kematangan fisik, sosial dan psikis

haruslah diperhatikan, karena hal itu dapat mempengaruhi motivasi.

Seandainya dalam pemberian motivasi itu tidak memperhatikan kematangn,

maka akan mengakibatkan frustasi dan mengakibatkan hasil belajar tidak

optimal.

2. Usaha yang bertujuan

Setiap usaha yang dilakukan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Semakin

jelas tujuan yang ingin dicapai, akan semakin kuat dorongan untuk belajar.

3. Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Dengan mengetahui hasil belajar, siswa terdorong untuk lebih giat belajar.

Apabila hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa akan berusaha untuk

mempertahankan atau meningkat intensitas belajarnya untuk mendapatkan

prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Prestasi yang rendah menjadikan

siswa giat belajar guna memperbaikinya.

4. Partisipasi

Dalam kegiatan mengajar perlu diberikan kesempatan pada siswa untuk

berpartisipasi dalam seluruh kegiatan belajar. Dengan demikian kebutuhan

siswa akan kasih sayang dan kebersamaan dapat diketahui, karena siswa

merasa dibutuhkan dalam kegiatan belajar itu.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

20

5. Penghargaan dengan hukuman

Pemberian penghargaan itu dapat membangkitkan siswa untuk mempelajari

atau mengerjakan sesuatu. Tujuan pemberian penghargaan berperan untuk

membuat pendahuluan saja. Pengharagaan adalah alat, bukan tujuan.

Hendaknya diperhatikan agar penghargaan ini menjadi tujuan.

Penulis mengambil kesimpulan dari beberapa faktor yang telah dipaparkan

diatas, bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang dipengaruhi dua faktor,

yaitu :

1. Faktor Instrinsik, yaitu faktor yang timbul dalam diri individu yang

bersangkutan, misalnya keinginan atau cita-cita, usaha yang bertujuan,

mengembangkan bakat atau kemampuan, dan meningkatkan pengetahuan.

2. Faktor Ekstrinsik, yaitu faktor yang timbul dari luar diri individu yang

bersangkutan, misalnya kondisi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

penghargaan atau hukuman, dan upaya guru membelajarkan siswa.

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1 Pengertian

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam

belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi

yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

21

Gagne (Sunarto, 2009) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan

menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi

verbal, sikap dan keterampilan.

Sedangkan Winkel (Sunarto, 2009) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Dan lagi Arif Gunarso (Sunarto, 2009) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar.

Dan lagi menurut Bloom (Sunarto, 2009) bahwa hasil belajar dibedakan

menjadi tiga aspek yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan bukti keberhasilan belajar siswa yang telah melakukan usaha-

usaha untuk mencapai tujuan, hasil belajar siswa sesuai dengan tingkat

keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk

nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

2.1.2.2 Indikator prestasi belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.

Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku ranah itu, khususnya

ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada

yang bersifat Intangible (tidak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat

dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan

tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

22

perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan

rasa maupun yang berdimensi karsa.

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah

mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu)

dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

2.1.2.3 Pengukuran prestasi belajar

Muhibin Syah (2007:208) mengungkapkan Dalam pengukuran

keberhasilan belajar siswa akan di uraikan sebagai berikut :

1. Evaluasi prestasi kognitif

Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensikan kognitif (ranah cipta)

dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes

lisan dan perbuatan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa di

sekolah-sekolah, tes lisan dan perbuatan saat ini semakin jarang digunakan.

2. Evaluasi prestasi afektif

Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang

berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan

karakterisasi seyogianya dapat perhatian khusus. Alasannya, karena kedua

jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan

perbuatan siswanya. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer ialah “

skala likert (likert scala) yang tujuannya untuk mengidentifikasi

kecendrungan/sikap orang”.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

23

3. Evaluasi prestasi psikomotor

Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang

berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi

dalam hal ini, dapat diartikan sebagai jenis tes mengenai peristiwa, tingkah

laku, atau penomena lain, dengan pengamatan langsung.

2.1.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Muhibin Syah (Sutisna Senjaya : 2010) mengemukakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani

(fisikologis) atau rohani siswa (psikologi).

a. Faktor fisikologi adalah keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan

keuntungan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik

yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajar.

b. Yang termasuk dalam faktor psikologi adalah intelegensi, perhatian, minat,

motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), kondisi lingkungan diri siswa yang

terdiri dari:

a. Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,

dan lingkungan masyarakat.

b. Faktor non sosial adalah faktor yang termasuk non sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-

Page 17: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

24

alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

2.1.3 Belajar Autocad

2.1.3.1 Pengertian

Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali dengan

mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para

ahli tentang definisi tentang belajar.

Slameto (2003:2), merumuskan bahwa belajar ialah "Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan Muhibbin Syah (2007: 66) mengemukakan belajar adalah

perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang

diperkuat.

Dan lagi Muhibbin Syah (2006:89) mengemukakan bahwa pengertian

belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

‘Dan juga Syaiful Bahri Djamarah (2008:12) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu kata yang sudah tidak akrab dengan lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan mereka dalam menuntut ilmu dilembaga pendidikan formal’.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

25

Dan penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.1.3.2 Ciri-ciri Belajar

Syaiful Bahri Djamarah (2008:18) mengemukakan bahwa ada beberapa

perubahan tertentu yang di masukkan ke dalam ciri-ciri belajar, sebagai berikut:

1. Perubahan yang terjadi secara sadar, berarti individu yang belajar akan

menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu

merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, perubahan yang terjadi pada diri

individu berlangsung terus menerus dan tidak statis.

3. Perubahan dalam belajar besifat positif dan aktif, perubahan-perubahan itu

selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari

sebelumnya.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, perubahan yang terjadi

karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa

tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5. Perubahan yang tertuju atau terarah, perubahan tingkah laku itu terjadi karena

adanya tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadari.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

26

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, perubahan yang diperoleh

individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan

tingkah laku.

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Slameto (2003:54) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern, diantaranya :

1. Faktor intern

Dalam membicarakan faktor intern ini, akan di bahas menjadi tiga faktor

yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologi dan faktor kelelahan.

a. Faktor jasmaniah, yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologi, yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan, yang meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

2. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat. Uraian berikut membahas ketiga faktor tersebut.

a) Faktor keluarga, yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

27

waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah.

c) Faktor masyarakat, yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, dibahas

tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan

bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar.

2.1.4 Mata Diklat AutoCAD.

2.1.4.1 Pengertian

W. kwari dan M.Andy Kwari (2001 :1) Autocad adalah sebuah program komputer aided design model-model dalam bentuk tiga dimensi, hitam putih dan berwarna. Autocad dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk membuat gambar-gambar dan pandangan-pandangan dengan ketepatan yang tinggi.

Sedangkan Alexa (2010) mengemukakan pengertian AutoCAD merupakan

sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Komputer-aided drafting and design program” (CAD).

Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali

dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang

Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang

berkaitan dengan penggunaan CAD.

Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan

kemudahan dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan

khusus disamping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam

bentuk laporan, Penilaian Bahan (BOM), fungsi sederhana dan bentuk numerial

dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini dapat menghasilkan sesuatu kerja pada

Page 21: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

28

tahap keahlian yang tinggi ketepatan di samping menghemat waktu dengan hanya

perlu memberi beberapa petunjuk serta cara yang mudah.

2.1.4.2 Keunggulan menggunakan sistem CAD

Ada empat keunggulan menggunakan sistem CAD yaitu :

1. Kecepatan

Komputer sebagai motor penggerak CAD sudah digunakan secara luas dewasa

ini dan merupakan peralatan primer.

2. Keakurasian

Menggunakan CAD dapat menggambar hingga ukuran terkecil kemampuan

komputer dapat menghitung, sehingga dapat membuat detail utuh sebuah

rancangan.

3. Kerapian

Penggambaran dalam sistem dilakukan melalui media komputer. Gambar

dibuat dengan input mouse, keyboard, atau tablet.setelah selesai gambar baru

dicetak pada media kertas.

4. Efesiensi

Salah satu keunggulan komputer adalah memori. Komputer dapat mengingat

sejumlah data dibuat didalamnya pada satu waktu dapat dipanggil atau

dimunculkan kembali.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

29

2.1.4.3 Elemen tampilan autoCAD

Ada beberapa elemen tampilan dalam autocad, sebagai berikut :

1. Baris Judul ( Title Bar )

Merupakan baris judul dari program AutoCAD 2008. Berisikan tulisan

AutoCAD 2008 serta nama file yang sedang aktif pada saat ini.

2. Baris Status ( Status Bar )

Semi tentang informasi mengenai status (keadaan) pada saat ini dari

beberapa fungsi khusus, seperti grid, ortho, snap dan lain-lain.

3. Area Gambar ( Drawing Area )

Tempat untuk menampilkan gambar, melakukan penggambaran dan

pengeditan gambar.

4. Pop-up Menu ( Menu Pull Down )

Baris menu yang berisi tentang fungsi-fungsi untuk menggunakan

AutoCAD, antara lain perintah untuk penggambaran, mengubah setting,

menyimpan dan menampilkan file gambar dan sebagainya.

5. Toolbar

Tombol-tombol yang berisi perintah-perintah AutoCAD yang dapat

dipergunakan secara cepat. Ditampilkan dengan bentuk simbol-simbol

dalam sebuah kotak.

6. Baris Perintah ( Command Line )

Merupakan baris perintah dari AutoCAD, yang berfungsi untuk

memasukkan perintah-perintah AutoCAD, seperti LINE, CIRCLE,

Page 23: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

30

RECTANGLE dan sebagainya. Selain itu berfungsi juga untuk memberikan

tanggapan terhadap perintah-perintah tersebut.

7. Control Menu Icon

Adalah icon yang digunakan untuk mengontrol keadaan jendela dari

program AutoCAD 2008. Icon ini juga merupakan salah satu fasilitas

standard dari setiap program aplikasi berbasis Windows.

2.1.4.4 Fungsi AutoCAD

Fungsi Autocad sebagai berikut :

1) Pengembangan design

2) Analisis design

3) Simulasi design

4) Evaluasi design

5) Automatisasi pembuatan konsep

6) Perbaikan dan modifikasi design

2.1.4.5 Tujuan belajar Autocad

Suparno (2008:318) mengatakan bahwa belajar Autocad memiliki tujuan

Setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar, diharapkan peserta diklat dapat :

1) Peserta diklat mampu memahami perintah dasar AutoCAD.

2) Peserta diklat mampu memodifikasi gambar.

3) Peserta diklat mampu menggunakan berbagai cara pemilihan obyek.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

31

4) Peserta diklat mampu menggunakan tombol-tombol fungsi dalam

AutoCAD.

5) Melatih dan menguji kemampuan teori AutoCAD.

6) Mampu menggunakan semua perintah dan fasilitas dalam AutoCAD dengan

trampil.

7) Mampu menggambar bangunan Gedung dan Air dengan AutoCAD.

2.1.4.6 Teknik Dasar 2 Dimensi

1. Perintah dalam menggambar

Fasilitas perintah dalam menggambar pada AutoCAD terdapat pada ikon

grup Draw, dimana ikon grup ini telah aktif pada waktu AutoCAD dibuka.

Berikut perintah-perintah menggambar pada AutoCAD :

Tabel 2.1 Draw toolbar

no Perintah Fungsi

1 Line Membuat objek garis

2 rectangle Membuat objek empat persegi secara cepat

3 Circle Membuat objek lingkaran

4 Ellipse Membuat objek elips

5 Polygon Membuat objek segi banyak

6 Arch Membuat objek busur

7 Multiline Menggandakan garis yang sudah ada dan jarak

serta perletakkannya dapat diatur

8 Hatch Memberikan arsiran pada suatu bidang

9 Teks Menyusun teks/kalimat dalam AutoCAD

Page 25: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

32

2. Memberi Ukuran (Dimension)

Dimension berfungsi untuk mengukur dan menuliskan hasil pengukuran ke

dalam area gambar ( layar ). AutoCAD mempunyai pengukuran semi otomatik,

hal ini berarti AutoCAD mampu mengukur secara akurat sekaligus menuliskan

hasil pengukuran tersebut ke dalam gambar. Berikut perintah-perintah untuk

memberikan ukuran :

Tabel 2.2 Dimension toolbar

No Perintah Fungsi

1 Linear untuk mengukur garis vertikal dan horizontal

2 Aligned untuk mengukur garis miring/diagonal

3 Ordinate untuk mengetahui koordinat pada suatu titik

4 Radius untuk mengukur radius lingkaran atau busur

5 Diameter untuk mengetahui diameter lingkaran atau busur

6 Angular untuk mengukur sudut

7 Baseline untuk membuat dimensi dengan titik awal sama

8 Continue: untuk membuat dimensi beraturan

9 Leader untuk memberikan keterangan gambar

3. Instruksi modify

Instruksi untuk memperbaiki gambar melalui menu view lalu pilih toolbar

maka akan tampil kotak dialog. Setelah itu pilih pada kotak sebelah kiri akan

tampil grup modify. Berikut perintah-perintah pada modify sebagai berikut :

Tabel 2.3 Modify toolbar

No Perintah Fungsi

1 Mirror Untuk mencerminkan satu yaitu membuat obyek

baru dengan posisinya terbalik

Page 26: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

33

2 Aray Untuk menyalin atau memperbanyak secara

massal

3 Copy Untuk memperbanyak obyek

4 Offset untuk menyalin obyek secara pararel

5 Erase Untuk menghapus satu atau sekumpulan obyek

yang telah dibuat.

6 Fillet Untuk melengkungkan sudut

7 chamfer Untuk memangkas sudut

8 Explode Untuk memecahkan sifat polyline

9 Extrand Untuk memperpanjang obyek dengan

menggunakan obyek pembatas

10 Trim Untuk memotong obyek dengan menggunakan

obyekpembatas

11 Stretch Untuk mengubah sebagian dari obyek, baik

memperbesar atau memperkecil.

12 Rotate Untuk memutar satu atau sekumpulan obyek

dengan cara menentukan titik acuan ( base point )

sebagai sumbu putar

13 Move Untuk memindahkan suatu obyek

14 Block Untuk mengumpulkan obyek gambar yang

disimpan dengan nama tertentu

15 Insert Untuk menampilkan gambar yang tersimpan

16 Point Membuat titik pada bidang gambar

Page 27: BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESISa-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0806644_chapter2(1).pdf · sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk

34

2.2 ANGGAPAN DASAR

Anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita

mengadakan penelitian tentang permasalahan. Menurut Suharsimi Arikunto

(1996:19) menjelaskan bahwa “anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini

kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal-hal yang akan dipakai

untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian”.

Adapun anggapan dasar yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar:

a. Motivasi instrinsik : faktor yang dipengaruhi dari dalam diri siswa

b. Motivasi ekstrinsik : faktor yang dipengaruhi dari luar.

2. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh cara belajar, sikap, Kebutuhan konsep

diri, emosional, potensi guru dan sebagainya.

2.3 HIPOTESIS

“Margono (2009:67) mengemukakan bahwa Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin atau paling tinggi tingkat kebenaranya”.

Secara teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi

yang akan diuji kebenaranya melalui data yang diperoleh dari sampel penelitian.

Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan

diuji melalui statistik sampel.

Adapun Hipotesis dalam penelitian ini terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata diklat Autocad.