tuntunan islam tentang perilaku pendorong kesehatan

30
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Tuntunan Islam tentang Perilaku Pendorong Kesehatan “ ini dapat diselesaikan penulisannya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita doakan kepada Allah agar tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya . Dalam penulisan makalah ini, penulis menerima banyak bantuan, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih, terkhusus kepada Pak Syar’i , sebagai dosen mata kuliah Agama Islam yang telah membimbing penulis . Terima kasih juga kepada rekan-rekan dan orang tua yang telah mendukung. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Penulis

Upload: ratu-amelia

Post on 27-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kesehatan merupakan nikmat Allah yang terpenting dalam kehidupan manusia di dunia, meskipun terkadang manusia selalu mengabaikan. Menurut hadist yang disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Rosulullah SAW bersabda: “ Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah ketimbang mu’min yang lemah (H.R. Muslim). Berdasarkan hadist tersebut menunjukan bahwa islam sangat, memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani.

TRANSCRIPT

Page 1: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-

Nya, sehingga makalah yang berjudul “Tuntunan Islam tentang Perilaku Pendorong

Kesehatan “ ini dapat diselesaikan penulisannya. Shalawat dan salam tak lupa pula kita

doakan kepada Allah agar tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan

seluruh sahabatnya .

Dalam penulisan makalah ini, penulis menerima banyak bantuan, oleh karena itu

penulis ucapkan terima kasih, terkhusus kepada Pak Syar’i , sebagai dosen mata kuliah

Agama Islam yang telah membimbing penulis . Terima kasih juga kepada rekan-rekan dan

orang tua yang telah mendukung.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan makalah ini. Semoga

makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca. Penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran agar kedepannya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Penulis

Page 2: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PENDAHULUAN 1

ISI

TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Pengaruh Makanan

Olahraga 3

Menjaga Kebersihan 4

Menjaga Keselamatan 5

Manajemen Waktu 6

PENUTUP 2

KEPUSTAKAAN iii

Page 3: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

1. Pendahuluan

Kesehatan merupakan nikmat Allah yang terpenting dalam

kehidupan manusia di dunia, meskipun terkadang manusia selalu

mengabaikan. Menurut hadist yang disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa

Rosulullah SAW bersabda: “ Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih

disayangi Allah ketimbang mu’min yang lemah (H.R. Muslim). Berdasarkan

hadist tersebut menunjukan bahwa islam sangat, memperhatikan

kesehatan jasmani dan rohani.

Sebagai manusia, kita perlu mengetahui bagaimana tuntunan Islam

tentang perilaku pendorong kesehatan. Hal tersebut bertujuan agar kita

bisa menjadi muslim yang tangguh, muslim yang kuat, dan bisa membela

agama Allah. Karena, tanpa kesehatan, kita tidak akan bisa melakukan

sesuatu dengan sempurna.

Dalam makalah ini,penulis akan membahas tentang tuntutan Islam tentang perilaku

pendorong tingkat kesehatan seperti :

1. Pengaruh makanan dan minuman

2. Olahraga

3. Menjaga kebersihan

4. Menjaga keselamatan

5. Manajemen Waktu

Setelah membaca makalah ini, hendaklah kita sekiranya memahami tentang itu

semua, agar kita menjadi muslim yang sehat dan kuat.

Page 4: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

2. ISI

2.1 Pengaruh Makanan

Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia terbentuk

dari apa yang dimakannya. Dari makanan itu pula dihasilkan tenaga atau energi yang perlu

untuk kelangsungan hidup dan untuk aktivitas fisiknya. Apabila tidak ada makanan, niscaya

tidak ada kehidupan di dunia ini.

Selain untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan energi, makanan merupakan

bagian dari kehidupan sosial budaya. Kegembiraan, ras kasih sayang, rasa syukur, semuanya

itu biasanya diungkapakan dengan selamatan yang menghidangkan berbagai makanan yang

lezat-lezat.

Demikian juga dalam agama, makanan mempunyai tempat yang sangat penting. Oleh

karena itu, makanan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Orang yang memakan

makanan yang halal tentu akan berbeda perilaku dan pola hidup nya dengan orang yang

memakan makanan yang haram. Akan berbeda orang yang memakan makanan yang sehat

dan yang sembarangan.

Permasalahan halal dan haram sangat penting sekali bagi seorang muslim, dan ini

ditunjukkan langsung dengan pengaitan Allah Subhanahu wa Ta’ala antara makanan yang

baik dengan amal shalih dan ibadah. Di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim

dan yang lainnya, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik,

dan bahwa Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin dengan apa yang

diperintahkannya kepada para rasul dalam firman-Nya: ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari

makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shaleh. Sesungguhnya Aku Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’” (Qs. al-Mu’minun: 51).

Dan Ia berfirman, (yang artinya)“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara

rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.” (Qs. al-Baqarah: 172). Kemudian beliau

menyebutkan seorang laki-laki yang kusut warnanya seperti debu mengulurkan kedua

tangannya ke langit sambil berdo’a: ‘Ya Rabb, Ya Rabb,’ sedang makanannya haram,

Page 5: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

minumannya haram, pakaiannya haram, ia kenyang dengan makanan yang haram, maka

bagaimana mungkin orang tersebut dikabulkan permohonannya?!”1

Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa

makanan yang dimakan seseorang mempengaruhi diterima dan tidaknya amal shalih

seseorang. Hal ini tentunya cukup membuat kita memberikan perhatiaan yang serius dan

berhati-hati dalam permasalahan ini.

Sebagian muslim tidak mempedulikan apa yang masuk dalam perutnya. Asal enak

dan ekonomis, akhirnya disantap. Tidak tahu manakah yang halal, manakah yang haram.

Padahal makanan, minuman dan hasil nafkah dari yang haram sangat berpengaruh sekali

dalam kehidupan seorang muslim, bahkan untuk kehidupan akhiratnya setelah kematian. Baik

pada terkabulnya do’a, amalan sholehnya dan kesehatan dirinya bisa dipengaruhi dari

makanan yang ia konsumsi setiap harinya. Oleh karena itu, seorang muslim begitu urgent

untuk mempelajari halal dan haramnya makanan.

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa amal tidak

diterima dan tidak suci kecuali dengan memakan makanan yang halal. Sedangkan memakan

makanan yang haram dapat merusak amal perbuatan dan membuatnya tidak diterima”

Makanan yang haram mempengaruhi do’a, seperti hadits Rasulullah : Dari Abu

Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

#ا» ( ي ف#ق#ال# *ين# ل س# -م/ر- ال *ه* ب م#ر## أ *م#ا ب *ين# -م/ؤ-م*ن ال م#ر#

# أ 9ه# الل *ن9 و#إ =ا ?ب ط#ي 9 *ال إ #ل/ #ق-ب ي # ال Cب? ط#ي 9ه# الل *ن9 إ 9اس/ الن Gه#ا ي# أ

) ( /وا /ل ك /وا آم#ن 9ذ*ين# ال Gه#ا ي# أ #ا ي و#ق#ال# Cيم* ع#ل #ع-م#ل/ون# ت *م#ا ب ?ى *ن إ ا *ح= ص#ال و#اع-م#ل/وا #ات* ?ب الط9ي م*ن# /وا /ل ك س/ل/ Gالر Gه#ا ي

# أ

.» ( #ا ي ب? ر# #ا ي م#اء* الس9 *ل#ى إ -ه* #د#ي ي Gم/د# ي #ر# غ-ب# أ ع#ث# #ش- أ ف#ر# الس9 /ط*يل/ ي ج/ل# الر9 #ر# ذ#ك /م9 ث /م- #اك ق-ن ز# ر# م#ا #ات* ?ب ط#ي م*ن-

*ك# «. *ذ#ل ل #ج#اب/ ت /س- ي 9ى #ن ف#أ * ام -ح#ر# *ال ب و#غ/ذ*ى# Cام ح#ر# ه/ #س/ -ب و#م#ل Cام ح#ر# /ه/ ب ر# و#م#ش- Cام ح#ر# و#م#ط-ع#م/ه/ ب? ر#

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima

sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan

kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-

Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal

shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga

berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah

kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan

tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut,

masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai

Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya

Page 6: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka

bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?" (HR. Muslim no. 1015)

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata,

ط/عمته /ط*ب فلي ، دعوته الله يستجيب أن- ه سر9 من

“Siapa yang bahagia do’anya dikabulkan oleh Allah, maka perbaikilah makanannya.”

Dari Sahl bin ‘Abdillah, ia berkata,

= يوما أربعين الحالل أكل /ه  من دعوت #ت /جيب أ

“Barangsiapa memakan makanan halal selama 40 hari, maka do’anya akan mudah

dikabulkan.”

Gemar melakukan ketaatan secara umum, sebenarnya adalah jalan mudah terkabulnya

do’a. Sehingga tidak terbatas pada mengonsumsi makanan yang halal, namun segala ketaatan

akan memudahkan terkabulnya do’a. Sebaliknya kemaksiatan menjadi sebab penghalang

terkabulnya do’a.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Melakukan ketaatan memudahkan

terkabulnya do’a. Oleh karenanya pada kisah tiga orang  yang masuk dan tertutup dalam

suatu goa, batu besar yang menutupi mereka menjadi terbuka karena sebab amalan yang

mereka sebut. Di mana mereka melakukan amalan tersebut ikhlas karena Allah Ta’ala.

Mereka berdo’a pada Allah dengan menyebut amalan sholeh tersebut sehingga doa mereka

pun terkabul.”

Rizki dan makanan yang halal adalah bekal dan sekaligus pengobar semangat untuk

beramal shaleh. Buktinya adalah firman Allah Ta’ala,

Cيم* ع#ل #ع-م#ل/ون# ت *م#ا ب ?ي *ن إ ا *ح= ص#ال و#اع-م#ل/وا #ات* ?ب الط9ي م*ن# /وا /ل ك س/ل/ Gالر Gه#ا ي# أ #ا ي

"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan kerjakanlah amal

yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al

Mu’minun: 51). Sa’id bin Jubair dan Adh Dhohak mengatakan bahwa yang dimaksud

makanan yang thoyyib adalah makanan yang halal (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir,

10: 126).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah Ta'ala pada ayat ini memerintahkan para

rasul 'alaihimush sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal

Page 7: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

sholeh. Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah

pembangkit amal shaleh. Oleh karena itu, para Nabi benar-benar memperhatikan bagaimana

memperoleh yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan dengan perkataan,

amalan, teladan dan nasehat. Semoga Allah memberi pada mereka balasan karena telah

member contoh yang baik pada para hamba." (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 126).

Di akhirat, neraka lebih pantas menyantap jasad yang tumbuh dari yang haram

Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

*ه* ب و-ل#ى# أ 9ار/ ف#الن السGح-ت* م*ن# #ح-م/ه/ ل #ت# #ب ن م#ن-

“Siapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, maka neraka pantas

untuknya.” (HR. Ibnu Hibban 11: 315, Al Hakim dalam mustadroknya 4: 141. Hadits ini

shahih kata Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 4519)

Lihatlah begitu bahayanya mengonsumsi makanan haram dan dampak dari pekerjaan

yang tidak halal sehingga mempengaruhi do’a, kesehatan, amalan kebaikan, dan terakhir,

mendapatkan siksaan di akhirat dari daging yang berasal dari yang haram.

و#اك# س* ع#م9ن- *ف#ض-ل*ك# ب #ا *ن #غ-ن و#أ ام*ك# ح#ر# ع#ن- #ل*ك# *ح#ال ب #ا -ف*ن اك 9ه/م9 الل

[Allahummak-finaa bi halaalika ‘an haroomika, wa agh-ninaa bi fadh-lika ‘amman siwaak]

"Ya Allah, limpahkanlah kecukupan kepada kami dengan rizqi-Mu yang halal dari memakan

harta yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari

mengharapkan uluran tangan selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153. Syaikh

Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Kalau kita cermati, perilaku konsumen di pusat-pusat perbelanjaan modern atau di

tempat lainya, kita akan mendapatkan setidaknya ada tiga kelompok, pertama, konsumen

yang hanya mempertimbangkan faktor harga (murah atau tidak). Kedua, konsumen yang hati-

hati dalam memilih produk karena dorongan agama. Ketiga, konsumen yang membeli karena

Faktor kesehatan, atau karena kualitas, lebih tertarik pada table komposisi bahan yang tertera

pada barang itu.

Hembing Wijayakusuma, pakar pengobatan Internasional dan akuputur, bahwa

makanan yang halal dan sehat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Makanan yang

halal akan menerima jiwa yang bersih, fikiran dan jasmani yang segar akan menimbulkan

ketentraman dan kekhusuan. Sebelumnya, setiap makanan yang telah diharamkan oleh islam

mengandung bahaya baik lahir maupun batin.

Page 8: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Berikut ini ada beberapa penyakit yang disebabkan karena factor makanan :

1. Penyakit jantung dan stroke

2. Penyakit kencing manis

3. Penyakit kanker

4. Diare

5. Keracunan

6. Dipteri

7. Gastritis

Masih banyak penyakit-penyakit yang timbul akibat salah memilih makanan. Penyakit

yang disebutkan di atas hanya segelintir dari sekian banyak penyakit yang ada. Oleh karena

itu, sebagai manusia yang berakal, kita harus cermat dalam memilih makanan. Jangan sampai

penyakit-penyakit menyerang tubuh kita .

2.2 Olahraga

Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh. Meliputi  semua aspek

kehidupan manusia.Allah ta’ala berfirman: Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu

agamamu, dan telah -Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai islam itu

menjadi agama bagimu (QS. Al-Maidah ; 3)

Islam menghasung pemeluknya untuk menjadi kuat dan sehat baik secara rohani dan

jasmani. Islam menunjukkan keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di

dalam beramal saleh dan beraktivitas didalam urusan agama dan urusan dunia. Allah

berfirman: “(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah ta’ala telah memilihnya menjadi

rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa (QS. Al-Qashas :

247)

Allah juga berfirman: Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil

untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat fisiknya lagi dapat dipercaya (QS al

Qashas :26)

Page 9: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Mukmin yang kuat lebih baik dan

lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Dan pada masing-masingnya terdapat

kebaikan. Bersemangatlah terhadao perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, dan

mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau bersikap lemah  (HR Muslim)

Kekuatan yang dimaksud dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu alaihi

wa sallam tersebut adalah kekuatan iman dan jasmani (jika bermanfaat untuk iman).

Sebagaimana perkara yang bermanfaat bagi kita adalah pekara yang bermanfaat untu urusan

dunia dan akhirat kita.

Majelis Ulama Saudi Arabia  didalam ketetapan fatwa no 5876 menyebutkan bahwa

banyak hadits shahih yang menunjukkan disyariatkannya belajar memanah, sebagaimana

pensyariatan memanah termasuk dalam keumuman ayat: Dan persiapkanlah untuk

menghadapi mereka (musuh Allah dan musuh kaum muslimin) kekuatan apa saja yang kalian

sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan(QS al-Anfal : 60)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menafsirkan ayat tersebut dalam sebuah

hadits: ‘Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka (musuh Allah dan musuh kaum muslimin)

kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah kekuatan itu adalah melempar (beliau

ulangi ucapan tersebut tiga kali  (HR Muslim)

Diantara hadits yang menunjukkan pensyariatan memanah adalah hadits dariuqbahbin

Amir Radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa

yang menguasai memanah kemudian meninggalkannya, maka ia bukan golongan kami,atau

beliau bersabda “Maka ia telah berbuat maksiat” (HR Muslim)

Ada banyak hadits yang menunjukkan perhatian Islam terhadap berbagai aktivitas

olah tubuh. Contohnya seperti ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyaring para

pemuda yang akan mengikuti peperangan beliau dengan adu kekuatan (gulat). Atau ketika

beliau shallallahu alaihi wa sallam mengalahkan seorang ahli gulat bernama rukanah

sehingga ia bersedia masuk Islam. Terdapat pula riwayat yang mengisahkan bahwa beliau

miliki Sembilan bilah pedang, baju baja, tameng dan pisau. Demikian juga kisah beliau

shallallahu alaihi wa sallam yang mengajak istri beliau Aisyah Radhiallahu anhumma untuk

menonton permainan tombak budak Ethiopia.

Para pendahulu kitadari generasi awal, mengajarkan betapa pentingnya olah raga

untuk membentuk kesehatan jasmani. Sebagaimana ucapan Umar bin Khatab Radhiallahu

anhu: “ Ajarilah anak-anak kalian berenan, memanah dan menunggang kuda”

Semua contoh aktivitas tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan dan melatih jasmani

kita agar senantiasa kuat dan sehat dalam mengemban amanah yang dibebankan Allah kepada

Page 10: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

kita semua. Syaikh Muhammad Jamil Zainu Rahimahullahu pernah berkata: “Seorang

mukmin yangkuat jasmaninya akan lebihkuat dan lebih semangat dalam menunaikan ibadah

badaniyah seperti shalat, puasa, haji, jihad dan yang lainnya”.

Akan tetapi, bila kita melihat kehidupan masyarakat, ternyata masih ada orang yang

tidak suka berolahraga. Seseorang tidak suka berolahraga dikarenakan oleh sebab-sebab

berikut. Pertama, dia tidak menyadari bahwa olahraga itu dapat membentuk tubuhnya

menjadi kuat dan sehat. Salah satu hal yang menyebabkan lemahnya tubuh seseorang adalah

tidak pernah bergerak. Organ-organ dan otot-otot yang tidak pernah bergerak mengakibatkan

badan menjadi kaku dan sirkulasi darah tidak lancar.

Sebab kedua yang menjadikan seseorang tidak suka berolahraga ialah karena ia

menganggap bahwa olahraga tidak ada hubungannya dengan ibadah dan Islam tidak

menganjurkannya. Hal itu karena ia tidak penah mengkaji agama Islam secara luas.

Sebab ketiga, karena ia tidak memahami bahwa badan yang sehat itu dapat membawa

jiwa yang sehat. Memang benar, sebagian orang bijak mengatakan bahwa jiwa yang sehat

dapat menyebabkan jasmani yang sehat. Akan tetapi dalam kenyataan, banyak juga terjadi,

seseorang yang jiwanya menderita sakit disebabkan oleh jasmani yang tidak sehat.

Sebab keempat, karena ia tidak menyadari bahwa dengan olahrag itu ia akan

mempunyai badan yang kuat dan kekar serta memiliki keterampilan yang tinggi sehingga

mampu menghadapi musuh.

Mengingat begitu pentingnya olahraga bagi kesehatan, kekuatan badan, dan

pertahanan, serta mengingat anjuran dalam Islam, maka sudah seharusnyalah di dunia

olahraga, umat Islam tampil di depan. Walaupun demikian, umat Islam hendaklah tidak

meninggalkan kewajiban dan melanggar norma-norma Islam.

2.3 Menjaga Kebersihan

Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari

segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan keidupan yang sehat

dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah

salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak

keindahan tetapi juga dapatmenyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan

salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.

Ajaran kebersihan dalam agama Islam merupakan konsekuensi dari keimanan  

kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, orang Islam membersihkan diri untuk mendekatkan diri

Page 11: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kebersihan itu  bersumber dari iman dan merupakan

bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan

aspek moral.

Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus

dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan

dikembangkan dalam hukum Islam. Dalam rangka inilah dikenal sarana-sarana kebersihan

yang termasuk kelompok ibadah, seperti : wudhu, tayammum, mandi dan pembersihan gigi.

Adanya kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan jaminan

terpeliharanya kebersihan badan secara terbatas dan minimal, karena ibadah shalat itu baru

sah kalau orang terlebih dahulu membersihkan diri dengan berwudhu. Demikian juga ibadah

tersebut baru sah jika pakaian dan tempat dimana kita melakukannya bersih. Disinlah

letaknya ibadah shalat ikut berperan membina kesehatan jasmani selain peran utamanya

membina kesehatan jiwa manusia.

Kita sebagai manusia juga harus menjaga kebersihan lingkungan. Sunah Nabawiyah

telah meletakkan dasar ilmiah yang benar dalam menjaga lingkungan sejak 14 abad yang lalu,

sebelum dunia modern sadar akan urgensi kesehatan lingkungan. Sunah Nabawiyah telah

menggariskan tiga dasar utama dalam memerangi pencemaran lingkungan, yaitu menjaga

mata air dari pencemaran, jalan-jalan umum, serta tempat-tempat istirahat. Ditambah dengan

kebersihan lingkungan pada umumnya. Beliau juga melarang memelihara anjing.

Begitu pula dengan pepatah “Kebersihan Sebagian Dari Iman” yang sering dianggap

sebagai hadits. Karena yang tepat Rasulullah bersabda “ Bersuci Adalah Sebagian Dari

Iman”.

 “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan

mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai

kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai

orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi)

Hadits diatas jelas mencerminkan betapa Allah swt mencintai kebersihan. Ironisnya,

dalam kehidupan keseharian kita di negri yang mayoritas penduduknya mengaku Muslim ini,

kebersihan tampaknya hanyalah sebuah isapan jempol belaka. Ini tercermin dari toilet-toilet

umum yang sebagian besar terlihat jorok, kotor dan bau. Bahkan mukena, pakaian Muslimah

yang biasa digunakan untuk menghadap-Nya, yang tersedia di masjid-masjid, sering terlihat

kotor.

Dalam agama Islam, ajaran tentang kebersihan menyangkut berbagai hal, antara lain :

1. Kebersihan rohani

Page 12: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Ajaran kebersihan mendasar adalah menyangkut kebersihan rohani

2. Kebersihan badan

Kebersihan badan dan jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kebersihan

rohani, karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan bersih badan.

3.  Kebersihan tempat

Ajaran kebersihan juga menyangkut kebersihan tempat melaksanakan ibadah atau sarana

peribadatan. Mesjid sebagai tempat suci, dimana kaum Muslimin melakukan ibadah harus

dipelihara kesucian dan kebersihannya karena ibadah shalat tidak sah jika dikerjakan

ditempat yang tidak bersih atau kotor. 

4. Kebersihan pakaian

Kebersihan pakaian sangat penting, karena pakaian melekat pada badan yang berfungsi

menutup aurat, melindungi badan dari kotoran dan penyakit serta memperindah badan,

maka ajaran Islam menyatukan antara kebersihan badan dan kebersihan pakaian.

5.  Kebersihan makanan

Ajaran Islam tentang kebersihan makanan menyangkut aspek kebersihan dari segi

kesehatan dan kebersihan dalam arti makanan yang halal.

Makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama, sedangkan makanan

yang baik adalah makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, termasuk makanan

bersih, bergizi dan berprotein.

6.  Kebersihan lingungan

Ajaran Islam memandang penting kebersihan lingkungan hidup, menghindarkan

pencemaran dari limbah atau sampah.

7.  Kebersihan dalam rumah tangga

Ajaran Islam tentang kebersihan juga menyangkut kebersihan rumah tangga, baik

mengenai tempat tinggal maupun hubungan antara anggota keluarga khususnya suami

istri.

8.  Kebersihan harta

Ajaran Islam tentang kebersihan juga meliputi tentang kebersihan harta, karena dalam

harta itu terdapat hak Allah Swt. dan orang lain. Cara membersihkan harta adalah dengan

membayar zakat harta, zakat fitrah, infaq dan sedekah. Seperti firman Allah Swt. dalm Qs.

at-Taubah ayat 103 yang artinya: “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.”

Page 13: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Agama Islam juga menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh. Dengan

kebersihan yang menyeluruh itu diharapkan akan terwujud kehidupan manusia, individu dan

masyarakat yang selamat, sehat, bahagia dan sejahtera lahir dan batin.

2.4 Menjaga Keselamatan

Sebagai umat Islam, kita harus bisa menjaga keselamatan, baik itu keselamatan diri

maupun keselamatan Qalbu. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah menggambarkan akibat

kebaikan kalbu atau kerusakannya dalam sebuah hadits: “Godaan-godaan dosa ditawarkan

kepada kalbu-kalbu seperti (anyaman) tikar, sehelai demi sehelai. Kalbu mana pun yang

menyerapnya, maka akan tertitik padanya sebuah noktah hitam. Adapun kalbu mana pun

yang menolaknya, maka akan tertitik padanya titik putih. Akhirnya, akan menjadi dua macam

kalbu, ada yang putih bagaikan batu yang halus (tidak ada kotoran yang hinggap, -pen.)

sehingga tidak mencelakakannya godaan-godaan apa pun selama langit dan bumi ada.

Sementara itu, kalbu yang lain hitam kelabu (dan) bagaikan gelas yang terbalik. Ia tidak

mengenal hal yang baik dan tidak mengingkari hal yang mungkar. Ia tidak mengetahui selain

apa yang diserap oleh hawa nafsunya.” (Sahih, HR. Muslim)

Sedemikian rupa bahayanya kalbu ketika rusak, benar-benar membuat rusak amalan.

Begitu pula ketika kalbu itu baik, benar-benar membuat baik segala amalan.Lantas, apa yang

memengaruhi kalbu sehingga menjadi baik atau menjadi jelek? Jiwa, itulah yang

memengaruhinya. Ketika jiwa baik, kalbu akan baik. Ketika jiwa buruk, kalbu pun akan

menjadi buruk.

Oleh karena itu, kita harus menjaga keselamatan Qalbu dari hal-hal yang dapat

membahayakannya, yaitu dengan cara menjaga kesucian jiwa. Ibnul Qayyim t menjelaskan,

“Sesungguhnya seluruh penyakit kalbu itu muncul dari arah jiwa. Segala benih rusak

tertuang padanya. Darinya, merebaklah kepada anggota badan. Yang pertama terkena

adalah kalbu….” (Ighatsatul Lahafan hlm. 82). Menjaga keselamatan qalbu bisa dengan

selalu mengingat Allah dimanapun kita berada.

Selain menjaga keselamatan qalbu, kita juga perlu menjaga keselamatan diri.“Kuda

lari dapat dikejar hati orang siapa tahu”. Mungkin pepatah itu mesti menjadikan

pengingat bagi kita bahwasanya dalam setiap hal kita mesti waspada akan keadaan orang-

orang sekitar kita. Picik memang ketika kita berfikiran demikian, namun beberapa pendapat

mengatakan bahwa ‘waspada boleh curiga jangan’. Nah dengan meningkatkan

kewaspadaan maka, kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada kita akan

dapat di cegah atau di antisipasi sebelum semuanya terjadi.

Page 14: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Sering sebagian orang  lupa dan lengah akan keselamatan barang-barang yang ia

miliki atau barang pribadi yang dikenakan dalam kehidupan sehari-seharinya. Baik berupa

kendaraan, perhiasaan dan lain sebagainya. Ia lupa bahwa ada banyak orang yang jahat

mengincar barang yang ia miliki itu, terlebih pada saat berada ditempat-tempat umum seperti

Terminal, Pasar, Mall, Bandara, Stasiun, Masjid, Rumah Makan, Jalan/trotoar, Tempat

Parkir, Toliet Umum, Alun-alun, Kendaraan Umum (Bus, Angkot, Kereta Api) dan seluruh

tempat yang diperuntukkan untuk umum.

Kita harus selalu waspada dengan sega kemungkinan. Beberapa cara diantaranya :

1. Usahakan untuk tidak memakai aksesori/perhiasan yang  mencolok atau menarik

perhatian bagi pelaku kejahatan/tidak mengenkan perhiasan secara berlebihan.

2. Usahakan bepergian selalu disertai oleh teman ataupun pihak keluarga terlebih bagi

kaum wanita.

3. Usahakan tidak membawa uang cash dalam jumlah banyak atau jika memungkinkan

saat mengambil uang dalam jumlah banyak selalu disertai oleh pihak berwajib.

4. Usahakan tidak menenteng tas dengan sembarangan terutama bagi kaum wanita saat

berada diatas sepaeda motor (resiko penjambretan).

5. Usahakan sealau menitipkan barang pada penitipan barang pada jasa penitipan resmi.

6. Usahakan untuk meminta karcis penitipan.

7. Selalu mengunci kendaraan dengan kunci ganda, baik pada kendaraan roda dua atau

roda empat (kunci steer) saat ditinggalkan.

8. Tidak meninggalkan barang-barang berharga diMobil.

9. Tidak bepergian ketika malam hari.

10. Segera laporkan segala bentuk tindak kejahatan kepada pihak berwajib.

2.5 Manajemen Waktu

Dalam Islam waktu adalah suatu hal yang penting, mengapa? dalam surat Al ‘Ashr

ayat 1-3 Allah SWT berfirman “Demi Masa (Waktu)…” yang menunjukkan betapa berharga

dan pentingnya waktu tersebut. Selain itu dalam hadits Nabi SAW. berpesan agar kita

manfaatkan 5 masa/waktu : “Masa muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum

miskin, luang sebelum sibuk, hidup sebelum mati” (HR.Al-Baihaqi). Dalam aturan-aturan

terkait ibadah mahdhoh seperti sholat, puasa, zakat, haji pun memberi penekanan pada waktu.

Page 15: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Adapun Tips-Tips ManajemenWaktu :

1. Membuat target dan perencanaan

Tulislah target jangka pendek dan jangka panjang, selalu manfaatkan waktu luang ex.

saat dalam perjalanan selalu bawa buku atau/dan Al Quran. Pada saat perang

Khandaq, Rasulullah membuat strategi pembuatan Parit yang sangat terencana

sehingga bisa selesai tepat waktu.

2. Mempersiapkan rencana cadangan

Manusia hanya bisa merencanakan, dan mutlak Allah sajalah yang berhak untuk

menetukan. Ketika perang mu’tah, Rasulullah menunjuk 3 orang panglima perang

untuk bersiap2. Jika panglima pertama syahid maka akan digantikan panglima kedua,

dst.

3. Program yang dibuat dalam mencapai target harus realistis, terukur dan adil

Target boleh melangit tapi program mesti membumi. Adil dalam artian tidak

merugikan orang lain. Saat perang Khandaq, umat islam yang jumlahnya hanya 3 ribu

harus mengalahkan pasukan romawi yang jumlahnya 10 ribu. Jika dipikir secara

logika mungkin hal itu hanyalah sebuah mimpi, namun dalam pelaksanaannya tetap

membumi yakni dengan strategi pembuatan parit sehingga umat Islam bisa

memenangkan peperangan.

4. Disiplin dalam rencana

Ketidak disiplinan dalam perencanaan bisa berakibat fatal. Ingat pepatah bijak “Gagal

merencanakan sama saja dengan merencanakan kegagalan”. Kalau kita cermati kisah

perang uhud, maka dapat diambil ibroh bahwa sesungguhnya yang menyebabkan

kekalahan umat islam ketika itu adalah pasukan pemanah yang dipersiapkan untuk

berjaga-jaga di bukit uhud tidak disiplin meninggalkan posisinya karena ghonimah

perang yang ada di bawah bukit sehingga musuh yang hampir kalah malah menyerang

balik.

5. Sempurna dalam beramal

Sebaiknya kita menyelesaikan satu masalah dulu baru berganti ke masalah yang lain.

6. Tentukan skala perioritas

Imam Hasan Al Banna mengatakan “Sesungguhnya kewajiban itu lebih banyak dari

waktu yang tersedia”, jadi suatu hal yang penting bagi kita untuk menentukan skala

prioritas dalam pelaksanaannya dimulai dari penting & mendesak, tidak penting tapi

mendesak, penting tapi tidak mendesak, dan tidak penting & tidak mendesak. Tapi

Page 16: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

jangan pula kita membenturkan sesuatu yang seharusnya tidak berbenturan. misalnya

kuliah dengan syuro, dsb.

Firman Allah SWT: “Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih

berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.”

(QS. Al-Furqan/ 25:62)

Dalam ajaran Islam, ciri-ciri seorang muslim adalah seseorang yang menghargai

waktu. Seorang muslim yang baik tidak perlu unutk disuruh mengatur waktunya, ia akan

mengatur waktunya tanpa suruhan orang lain.

Manajemen waktu untuk merencanakan, mengatur, dan melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut.

1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu

Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang rinci

tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan

dirinya dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam Nawawi, dan Imam

Suyuthi adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orang-orang yang bisa

mengoptimalkan waktu semasa hidupnya.

2. Memiliki manajemen hidup yang baik

Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik,

menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai

perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program,

mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya.

3. Memiliki Wudhuhul Fikrah

Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir, seperti

mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu memahami substansi

pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar pengembangan berpikir ilmiah.

4. Visioner

Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi

berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

5. Melihat secara utuh setiap persoalan

Page 17: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat masalah

secara parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang lainnya.

6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas

Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah

adalah faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang optimal. Dengan

membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturan kegiatan.

7. Tidak Isti’jal dalam mengerjakan sesuatu

Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa

yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik.

Sementara, orang yang musta’jil menginginkan agar dalam waktu singkat ia mampu

melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji. Hal ini

jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan kebiasaan.

8. Berupaya seoptimal mungkin

Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara optimal kita

harus mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada pada diri kita.

9. Spesialisasi dan pembagian pekerjaan

Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki pengetahuan

luas, tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu.

Page 18: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

3. Penutup

Ajaran Agama Islam sangat erat kaitannya dengan kebersihan, hal ini dapt dilihat dari

banyaknya ayat-ayat al-Qur’an maupun hadits-hadits nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi

wasallam yang menjelaskan tentang pentingnya hidup bersih. Kebersihan itu bersumber dari

iamn dan merupakan bagian dari iman. Begitu pula dengan pengaruh makanan, menjaga

keselamatan, dan manajemen waktu. Allah telah banyak menjelaskannya baik di dalam Al-

Qur’an maupun hadits.

Kita juga harus bisa mengaplikasikan tuntunan-tuntunan yang telah diatur oleh Allah

dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dari segi kesehatan maupun dari sudut pandang Islam.

Insya Allah, dengan mengamalkan itu semua, kita bisa menjadi muslim yang sehat, bersih,

dan pandai dalam memanajemen waktu.

Page 19: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

KEPUSTAKAAN

http://www.dakwatuna.com/2007/12/329/manajemen-waktu-dan-kualitas-diri/

http://juaria-blogspotcom.blogspot.com/2011/05/kebersihan-menurut-ajaran-islam.html

http://kebunhidayah.wordpress.com/2012/06/28/menjaga-keselamatan-kalbu-dengan-cara-

menjaga-kesucian-jiwa/

http://kemaszainalabidin.wordpress.com/2011/09/26/manajemen-waktu-menurut-islam/

http://www.muslimsehat.com/olah-raga/olahraga-dalam-pandangan-islam/

http://sitihanizatibayani.wordpress.com/2011/12/05/pentingnya-manajemen-waktu-dalam-

islam/

http://vienmuhadi.com/2011/07/18/urgensi-menjaga-kebersihan-dalam-islam/

Irianto, Kus.2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : CV. Yrama Widya

Sayyid, Abdul Basith Muhammad.2004. Rasulullah sang Dokter.Solo : Tiga Serangkai

Tirtawinata, Tien Ch.2006.Makanan dalam Perspektif Alqur’an dan Ilmu Gizi.Jakarta : Balai

Penerbit FKUI

Zarkasi, Effendi.1999.Khutbah Jum’at Aktual.Jakarta : Gema Insani

Page 20: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

MAKALAH AGAMA

Tuntunan Islam tenang Perilaku Pendorong Kesehatan

Oleh,

Ratu Amelia , 1210342032

Page 21: TUNTUNAN ISLAM TENTANG PERILAKU PENDORONG KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

2012