tugas mata kuliah sistem informasi...

37
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Kajian E-Business System pada PT. Indoturbine Oleh: Kelompok III Agung Wibowo P056100423.36E Amita Rizka W. P056100443.36E Andromeda Aristi P056100453.36E Daniel Edward P056100493.36E Fitri Nurdiyani P056100553.36E Dosen: Prof. Ir. Kudang B. Seminar, MSc, PhD. PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: phamphuc

Post on 05-Mar-2018

262 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMENKajian E-Business System pada PT. Indoturbine

Oleh:Kelompok III

Agung Wibowo P056100423.36E

Amita Rizka W. P056100443.36E

Andromeda Aristi P056100453.36E

Daniel Edward P056100493.36E

Fitri Nurdiyani P056100553.36E

Dosen:

Prof. Ir. Kudang B. Seminar, MSc, PhD.

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketatnya persaingan bisnis mendorong setiap perusahaan untuk

berlomba menjadi yang tercepat dan yang terbaik. Pada umumnya semakin

besar sebuah perusahaan maka semakin besar juga organisasinya. Dengan

besarnya organisasi membuat sebuah perusahaan menjadi semakin sulit

bergerak yang mengakibatkan kendala dalam persaingan bisnis perusahaan.

Jika dahulu perusahaan menggunakan data processing secara terpisah maka

perusahaan membutuhkan banyak petugas penginput data dan data yang telah

dimasukkan tersebut sebatas hanya dalam divisi tersebut, tidak dapat diakses

oleh divisi lain secara real time. Hal tersebut menyebabkan perusahaan banyak

kehilangan kesempatan serta memiliki biaya yang tinggi sehingga perusahaan

sulit bersaing.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi secara pesat memungkinkan

perusahaan bekerja secara efektif dan efisien serta bersinergi antar bagian

menjadi sebuah kolaburasi yang sangat baik guna membantu perusahaan dalam

peningkatan bisnis.

Gambar 1. Era Teknologi Komputer

Penggunaan sistem teknologi informasi komputer secara otomatis dan

semi otomatis dalam dunia bisnis dapat juga disebut E-bisnis. Istilah e-bisnis

pertama kali dipopulerkan oleh Lou Gerstner seorang CEO perusahaan IBM. E-

bisnis memungkinkan suatu perusahaan berhubungan dengan sistem

pemerosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan

Page 3: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

fleksibel. E-bisnis juga berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis

termasuk value chain seperti, pembelian secara elektronik, manajemen rantai

suplai, pemerosesan order, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan serta

kerja sama dengan mitra bisnis. Dengan pemerosesan secara teknologi

komputer terpadu dapat mengurangi kerugian serta meningkatkan efektifitas

pekerjaan serta dapat meningkatkan daya saing perusahaan secara signifikan

Terkait dengan hal tersebut, PT. Indoturbine sebagai salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang engineering, procurement, construction, dan

installation turbine untuk pengolahan minyak dan gas dalam kegiatan

operasionalnya telah menggunakan e-bisnis dalam mempermudah kegitan

bisnisnya baik itu dalam hal system ERP (Enterprise Resource Planinning), CRM

(Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management)

Dengan e-bisnis PT. Indoturbine yang memiliki kantor pusat di Jalan T.B.

Simatupang dapat secara real time memantau pekerjaannya serta bisnisnya

yang pada umumnya dilakukan di offshore/dilapangan dan juga dapat

berinteraksi secara langsung dengan para stakeholders sehingga kegiatan bisnis

dapat berjalan secara efisien dan efektif.

1.2 Perumusan Masalah dan Pembatasannya

Atas dasar latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini penulis

mencoba menjabarkan penerapan E-business sistem di PT. Indoturbine serta

upaya global management dalam rangka meningkatkan performa dan daya saing

perusahaan, dengan pembatasan masalah yakni hanya mencangkup ruang

lingkup CRM, SCM dan ERP di PT. Indoturbine.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah

satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen dan juga mengkaji

penerapan dan pengidentifikasian sistem lintas fungsi perusahaan berkaitan

dengan enterprise resource planning (ERP), manajemen rantai pasokan (SCM),

Integrasi aplikasi perusahaan, sistem pemrosesan transaksi, serta sistem kerja

sama diperusahaan PT. Indoturbine. Selain itu pada makalah ini penulis juga

mencoba untuk memberikan alternatif pengembangan sistem e-bisnis untuk

kemajuan pada perusahaan PT. Indoturbine.

Page 4: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

II. DESKRIPSI PERUSAHAAN

PT. Indoturbine terbentuk pada tahun 1973, bersamaan dengan

dimulainya eksplorasi minyak dan gas bawah laut di Indonesia. Dimulai sebagai

agen dari produk Solar Turbine (USA), PT. Indoturbine melihat ini sebagai bisnis

yang meningkat pesat. Pemasarannya sebagai merek kelas dunia, membuat

respon yang sangat baik dari Pertamina maupun perusahaan minyak dan gas

dunia lainnya. Kesuksesan PT. Indoturbine ini tidak terlepas dari efisiensi unit

Solar Gas Turbine, yang telah mengkombinasikan teknologi mutakhir dan

jaringan pendukung dari pihak pekerja yang kompeten dan berdedikasi.

Pada tahun 1987, PT. Indoturbine memulai untuk bekerjasama dengan

IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang sekarang bernama PT.

Dirgantara Indonesia dalam overhaul mesin turbin ini. Pada mulanya kegiatan

overhaul ini hanya dapat dilakukan di USA. Biaya yang tadinya dibutuhkan untuk

pengiriman maupun service kini dapat dikurangi seiring berjalannya kemajuan

teknologi dan komunikasi yang telah dilakukan dengan para stakeholders. Dalam

mengembangkan usahanya, PT. Indoturbine memiliki visi dan misi sebagai

berikut :

Visi: Pengakuan sebagai mitra terbaik dalam pengembangan industri dan energi

di seluruh Indonesia. Misi PT. Indoturbine adalah:

1. Fokus dalam solusi kebutuhan konsumen.

2. Mengembangkan sinergi dan menciptakan nilai tambah.

3. Menjunjung kepercayaan konsumen melalui performa yang berkualitas.

4. Mendapatkan “healthy return “ dalam berinvestasi.

Sedangkan nilai utama yang dikembangkan:

1. Karyawan adalah aset yang paling berharga.

2. Komitmen dan kerjasama adalah kunci kesuksesan.

3. Kami tumbuh dan makmur bersama

Produk solar turbine ini digunakan oleh hampir seluruh perusahaan

minyak dan gas di Indonesia dimana PT. Indoturbine bergerak sebagai penjual

dan operator dari mesin ini. Perusahaan pemakai yang terkait adalah BP

Indonesia, VICO, UNOCAL, ConocoPhilips, Total E&P Indonesie, Petrochina

International, ExxonMobil Oil, Premier Oil Natuna, Kondur Petroleum dan

sebagainya. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri lainnya adalah

Page 5: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Styrindo Mono Indonesia, Miwon, Asia Tile, Indo Bharat Rayon, Riau Andalan

Pulp & Paper, Asean Aceh Fertilizer dan Pupuk Iskandar Muda.

PT. Indoturbine tidak berjalan sendiri dalam menjalankan usahanya, dia

membutuhkan beberapa stakeholder dalam mewujudkan visi dan misinya.

Berikut adalah beberapa stakeholders dan juga peranannya :

1. ITT Barton& Neodyn, Rosemount, Allen Bradley( pemasok suku cadang )

2. PT. Dirgantara Indonesia ( overhaul )

3. Pelita, Ekanuri dan Pan Marine ( transportasi )

4. Indocater ( catering di offshore )

5. PT. Telkom ( jasa telekomunikasi )

6. RS. Mitra Internasional dan Medicare ( jasa kesehatan )

7. Hotel Kartika Chandra ( penginapan bagi pekerja lapangan luar kota )

Page 6: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 E-Business System

E-business didefinisikan oleh O’Brien (2001) sebagai “Penggunaaan

teknologi internet untuk menghubungkan dan memperkuat proses-proses bisnis,

perdagangan elektronis (e-commerce), dan komunikasi serta kolaburasi antara

sebuah perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra kerja bisnis

elektronis lainnya”. E-business didalam penerapannya dapat dijabarkan secara

lebih mendalam sebagai berikut ini :

3.1.1 Customer Relationship Management (CRM)

Sebuah CRM mengintegrasikan strategi perusahaan, metodologi bisnis

dan teknologi untuk mencapai tujuan perusahaan. CRM sendiri merupakan

sebuah konsep bisnis sejalan dengan proses bisnisnya sendiri. Tidak ada bisnis

yang dapat bertahan lama tanpa memahami konsumennya dan berupaya

membangun hubungan yang positif dengan mereka. CRM menyediakan

dukungan bagi konsumen dari awal hingga akhir proses.

3.1.1.1 Proses Hubungan dengan Konsumen

Peraturan dalam CRM adalah untuk menyeimbangkan kebutuhan

perusahaan dengan kesuksesan pemenuhan kebutuhan konsumen. SRM

memerlukan integrasi ketat dengan proses bisnis yang melibatkan konsumen.

Penelitian dalam proses hubungan dengan konsumen menunjukkan bahwa

secara garis besar keseluruhan proses dalam CRM dapat dikategorikan menjadi

tiga ruang lingkup, yaitu : proses penyampaian, proses pendukung dan proses

analisa.

3.1.1.2 Proses Penyampaian CRM

Proses ini berkonsentrasi pada kontak secara langsung dengan

konsumen untuk mendukung aktivitas dalam memecahkan berbagai masalah

secara spesifik.

1. Campaign Management

Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mengembangkan klien yang

potensial bagi perusahaan. Di dalamnya melibatkan perencanaan, realisasi,

Page 7: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

control dan pengawasan terhadap hubungan yang ditujukan bagi konsumen

saat ini dan yang berpotensi menjadi konsumen.

2. Manajemen Penjualan

Tujuan dari manajemen penjualan adalah untuk mengkonversi klien yang

telah disasar pada manajemen kampanye (campaign management) menjadi

konsumen yang potensial.

3. Manajemen Pelayanan

Tujuan manajemen pelayanan adalah menyediakan dukungan sepanjang

proses bagi klien dan mendampingi proses operasional terhadap produk dan

jasa yang dibeli konsumen. Tujuan yang mendasarinya adalah untuk

mengelola hubungan berkelanjutan dengan konsumen dan memastikan

konsumen puas terhadap pelayanan perusahaan dan menjaga kontinuitas

pembelian oleh konsumen.

4. Manajemen Komplain

Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan mengarahkan

langsung pada complain mereka dan menyediakan pengembangan secara

kontinu.

3.1.1.3 Proses Pendukung CRM

Proses-proses di dalamnya fokus pada aktivitas pendukung bagi

konsumen. Di dalamnya tercakup sbb :

1. Riset pasar

Riset pasar fokus pada desain sistematis, analisa dan pelaporan data serta

berbagai temuan relevan lainnya terkait aktivitas penjualan perusahaan.

2. Manajemen loyalitas

Manajemen loyalitas memungkinkan proses untuk mengoptimalkan durasi

dan intensitas hubungan dengan konsumen.

3.1.1.4 Proses Analisis CRM

Dalam proses analisis CRM tercakup di dalamnya :

1. Lead Management

Perhatian utama proses ini adalah mengorganisasikan dan memprioritaskan

hubungan dengan konsumen prospektif. Di dalamnya melibatkan manajemen

kampanye dan manajemen pelayanan.

Page 8: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

2. Profil Konsumen

Fokus proses ini adalah untuk mengembangkan profil pemasaran bagi tiap

konsumen dengan cara mengobservasi pola pembelian mereka, kondisi

demografi, pilihan pembelian dan cara berkomunikasi serta informasi lainnya

yang dapat membantu mengelompokkan konsumen.

3. Manajemen Umpan Balik

Sistem CRM yang baik membutuhkan manajemen yang berupa siklus yang

mengkonsolidasikan, menganalisa dan membagi informasi konsumen yang

telah didapatkan oleh proses CRM.

3.1.2 Supply Chain Management (SCM)

Supply chain (rantai pasokan) merupakan jaringan pelayanan, bahan

baku dan arus informasi yang menghubungkan antara konsumen dengan

supplier sebuah perusahaan dalam hal hubungan dengan konsumen, kebutuhan

pemesanan dan hubungan dengan pemasok. Manajemen rantai pasok

merupakan pengetahuan dalam mengembangkan strategi untuk mengorganisasi,

mengawasi dan memotivasi berbagai sumber daya yang terlibat dengan

pelayanan (jasa) dan bahan baku di dalam rantai nilai. Manajemen rantai pasok

juga mencakup perencanaan dan manajemen dari berbagai aktivitas yang

terlibat dalam sumber daya dan pengadaannya, konversi serta berbagai aktivitas

manajemen logistic lainnya. Termasuk pula di dalamnya koordinasi dan

kolaborasi dengan berbagai saluran rekanan seperti pemasok, perantara,

penyedia jasa pihak ketiga dan konsumen. Intinya, manajemen rantai pasok

mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan baik di dalam maupun

luar perusahaan (Council of Supply Chain Management Professional, 2004).

Manajemen rantai pasok merupakan pengembangan dari konsep rantai

nilai Michael Porter. Sebuah rantai nilai bisnis menurut Porter terdiri dari

sejumlah proses dan aktivitas yang dibangun perusahaan untuk memberi nilai

tambah terhadap produk dan jasa yang sudah ada dan untuk menyediakan

keunggulan kompetitif di pasar. Berbagai proses bisnis tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Rantai pasok sendiri

berfokus pada peningkatan efisiensi dari aktivitas primer dengan alur informasi

yang lebih baik antar aktivitas dan menghubungkan dengan rekanan internal dan

eksternal perusahaan juga konsumen.

Page 9: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Sebuah rantai pasok yang baik dapat memastikan fleksibilitas dan

kecepatan perusahaan sesuai kebutuhan kompetisi berbasis web saat ini.

Seiring perusahaan berusaha fokus pada kompetensi inti dan berupaya lebih

fleksibel, bersamaan dengan itu pula kepemilikan terhadap sumber bahan baku

saluran distribusi. Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah meningkatkan

kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai pasok dan

mengintegrasikan proses menjadi sebuah sistem secara keseluruhan, sekaligus

juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok tersebut.

3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok

Untuk memahami bagaimana sebuah perusahaan dapat meningkatkan

kinerja rantai pasok terkait efisiensi dan responsibilitas, harus dipahami dahulu

empat faktor pendorong dari rantai pasok; yaitu fasilitas, inventaris, transportasi

dan informasi.

1. Fasilitas

Fasilitas merupakan bagian dari jaringan rantai pasok dimana produk dibuat,

disimpan atau dipindahkan. Dua tipe utama dari fasilitas adalah lokasi

produksi dan gudang penyimpanan. Apapun fungsi dari fasilitas perusahaan,

keputusan yang memperhatikan lokasi, kapasitas dan fleksibilitas memiliki

dampak signifikan terhdapa kinerja rantai pasok.

2. Inventaris

Inventaris mencakup bahan baku mentah, barang dalam proses dan barang

jadi milik perusahaan. Inventaris merupakan faktor pendorong yang sangat

penting dalam rantai pasok sebab merubah kebijakan yang berhubungan

dengan inventaris / persediaan dapat berpengaruh pada efisiensi dan

respons keseluruhan rantai pasok. Kesuksesan sebuah kebijakan

manajemen inventaris / persediaan adalah untuk mencapai komposisi yang

tepat antara efisiensi dan tingkat respon perusahaan.

3. Transportasi

Transportasi menggerakana produk di antara tahapan yang berbeda dalam

sebuah rantai pasok. Seperti faktor lainnya, transportasi juga memiliki

dampak yang signifikan pada efisiensi dan tingkat respon rantai nilai. Tipe

transportasi yang digunakan juga mempengaruhi persediaan dan lokasi

fasilitas pada rantai pasok.

Page 10: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

4. Informasi

Informasi terdiri dari data dan analisa yang menekankan pada fasilitas,

inventaris / persediaan, transportasi dan konsumen pada keseluruhan rantai

pasok. Informasi dapat dianggap sebagai faktor pendorong utama karena

tidak memiliki bentuk fisik, namun memiliki potensi sebagai pendorong

terbesar dalam kinerja atau efisiensi rantai pasok sebab secara langsung

mempengaruhi antar faktor lainnya.

3.1.2.2 Proses Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasok melibatkan banyak proses dan prosedur untuk

efisiensi. Diantaranya adalah :

1. Pengadaan

Pengadaan merupakan proses bisnis antara pembelian dan penjualan suplai

dan jasa. Perusahaan umunya mengembangkan sebuah perencanaan

strategis dengan pemasok untuk mendukung proses manajemen produksi

dan terus mengembangkan produk baru.

2. Outsourcing dan kemitraan

Outsourcing merupakan perjanjian dimana sebuah perushaan menyediakan

jasa bagi perusahaan lain yang sebenarnya dapat dilakukan sendiri. Hal

tersebut menjadi tren dalam bidang IT dan industry lainnya.

3. Manajemen Aliran Produksi

Proses produksi merupakan upaya memproduksi dan mensuplai produk bagi

saluran distribusi berdasarkan perkiraan masa lalu atau data point of sales

(POS).

4. Pemenuhan pesanan

Ini merupakan proses yang merespon permintaan konsumen dengan cara

menggabungkan beberapa fungsi yang penting : manajemen pemesanan,

penyimpanan dan distribusi barang jadi. Di dalamnya juga melibatkan gudang

dan manajemen persediaan serta distribusi secara fisik.

5. Proses Manajemen Pelayanan Konsumen

Pelayanan terhadap konsumen menyediakan sumber informasi konsumen.

Proses ini juga menyediakan bagi konsumen informasi aktual mengenai

ketersediaan produk melalui aplikasi antarmuka dengan operasi produksi dan

distribusi perusahaan.

Page 11: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

6. Peramalan

Peramalan berupaya untuk memprediksi tingkat dan aktivitas perusahaan

dalam sebuah rentang waktu.

3.1.2.3 E-bisnis dan Manajemen Rantai Pasok

Sebuah solusi manajemen rantai pasok yang berbasis web (e-SCM)

merupakan inti dari keseluruhan bisnis secara digital. Sebuah e-SCM yang efektif

dapat menghemat biaya hingga jutaan dolar bagi perusahaan. E-SCM

merupakan kombinasi optimal antara teknologi dan proses bisnis yang

mengoptimalkan distribusi barang, jasa dan informasi dari pemasok kepada

konsumen secara terorganisir dan efisien. Dalam situasi ekonomi digital, konsep

tradisional SCM tidak lagi relevan digunakan. E-SCM berkonsentrasi pada

globalisasi dan saranan manajemen informasi, yang mengintegrasikan

pengadaan, operasional dan logistic dari bahan baku untuk memuaskan

konsumen. Dengan implementasi dan penerimaan scara luas oleh e-bisnis,

metode trasisional tadi berkembang untuk meningkatkan profitabilitas dan

pemenuhan. E-SCM dapat menggunakan konsep e-bisnis dan teknologi berbasis

web untuk mengelola persediaan dan informasi dalam organisasi perusahaan.

Untuk memfasilitasi berbagai komponen e-SCM diperlukan alat yang

mampu menunjang fungsi dari berbagai komponen tersebut. Berikut fasilitas di

antaranya :

1. Intranet

2. Extranet

3. Portal perusahaan

4. Sistem aliran kerja (workflow)

5. Groupware

6. Sistem Penggantian

3.1.3 Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP pada awalnya difokuskan untuk mengotomatisasi kembali

fungsi kantor yang tidak secara langsung mempengaruhi pelanggan dan

masyarakat umum. Fungsi front office seperti Customer Relationship

Management (CRM) berurusan langsung dengan pelanggan atau sistem e-bisnis

seperti e-commerce, e-government, e-telekomunikasi, dan e- financial, atau

Page 12: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Supplier Relationship Management (SRM) menjadi terintegrasi kemudian, ketika

Internet disederhanakan dalam berkomunikasi dengan pihak eksternal.

Enterprise Resource Planning (ERP) mengintegrasikan informasi

manajemen internal dan eksternal di seluruh organisasi. Sistem ini mencakup

keuangan/akuntansi, manufaktur, penjualan dan pelayanan. Sistem ini

mengotomisasi kegiatan ini dengan aplikasi perangkat lunak terintegrasi.

Tujuannya adalah untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsibisnis

di dalam batas-batas organisasi dan mengelola konsumen dengan stakeholder.

Sistem ERP dapat dijalankan pada berbagai konfigurasi hardware dan

jaringan dan biasanya menggunakan database sebagai acuan informasi. Sistem

ERP biasanya mencakup karakteristik sebagai berikut :

1. Sebuah sistem terintegrasi yang beroperasi dalam real time tanpa

bergantung konfirmasi yang periodik.

2. Sebuah database umum yang mendukung semua aplikasi.

3. Instalasi sistem yang integrasi datanya oleh departemen teknologi Informasi.

Sistem ERP merupakan aplikasi bisnis terintegrasi dan umumnya dapat

dipakai untuk menangani modul-modul seperti pengendalian sediaan, utang

dagang, piutang dagang, perencanaan kebutuhan material (MRP) hingga

penanganan sumber daya manusia. Gambar di bawah ini dapat menunjukkan

komponen- komponen yang digunakan dalam penyusun ERP.

Gambar 2. Komponen Penyusun ERP

Keuntungan bisnis yang didapatkan dengan menggunakan sistem ERP

adalah sebagai berikut :

1. Memiliki fleksibilitas, visibilitas, dan kontrol untuk secara efektif

melaksanakan, memantau, dan memperbaiki strategi perusahaan.

Page 13: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

2. Proses bisnis yang inovatif – memungkinkan dalam mengubah komposisi

sistem yang ada untuk mendukung proses inovatif.

3. Meminimalkan risiko dan biaya, memperkenalkan proses baru, karena sistem

yang ada tetap tidak berubah saat kita memanfaatkan mereka untuk end-to-

end proses perusahaan.

4. Membantu secara agregat dan menganalisis informasi di seluruh organisasi,

sehingga kita dapat memperoleh wawasan yang dibutuhkan untuk membuat

perubahan yang tepat dan cepat.

Selain mendapatkan keuntungan, dalam menggunakan ERP tentunya

juga memiliki beberapa resiko negatif, antara lain :

1. Membutuhkan biaya yang tinggi dalam pemeliharaan dan upgrade.

2. Integrasi yang benar-benar bisnis dapat menciptakan ketergantungan yang

sebenarnya tidak diperlukan.

3. Perlunya pelatihan yang ekstensif dalam mengelola sumber daya untuk

pengoperasian sehari-hari.

3.1.4 Enterprise Collaboration System

Enterprise collaboration system merupakan informasi lintas fungsi yang

meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar anggota tim bisnis

dan kelompok kerja yang bertujuan untuk memudahkan dalam bekerjasama

secara lebih mudah dan efektif dengan cara berkomunikasi mengenai informasi

satu sama lain, berkoordinasi dalam usaha kegiatan individual dan

menggunakan berbagai sumber daya bersama yang lainnya serta bekerjasama

secara kooperatif dalam proyek dan penugasan bersama.

Gambar 3. Enterprise Collaboration System dalam Kerjasama Perusahaan

Page 14: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Gambar di atas memberikan gambaran bahwa enterprise collaboration

system terkait dengan beberapa alat software untuk komunikasi elektronik,

konferensi elektronik dan manajemen kegiatan kerjasama.

- Alat Komunikasi Elektronik

Alat komunikasi elektronik ini meiputi e-mail, voicemail, fax, web publishing,

bulletin board system yang memungkinkan untuk mengirim pesan secara

elektronik melalui jaringan komputer, dan berbagi informasi dan dokumen

dengan para anggota tim dimanapun berada sehingga hal ini menjadi

kontributor utama dalam proses kerjasama karena adanya kemudahan dan

efisiensi.

- Alat Kerjasama Konferensi

Alat kerjasama konferensi ini meliputi data conferencing, voice conferencing,

video conferencing, discussion forums, dan electronic meetings yang dapat

membantu komunikasi dan bekerjasama dengan para anggota

tim/perusahaan di berbagai lokasi yang berbeda dan bertukar ide secara

interaktif pada saat yang bersamaan sesuai keinginan.

- Alat Manajemen Kegiatan Kerjasama

Alat manajemen ini membantu tim/perusahaan untuk mengelola aktivitas

kelompok kerja. Kategori software ini meliputi alat pembuatan kalender dan

jadwal, manajemen proyekn dan tugas, sistem aliran kerja, serta alat

manajemen pengetahuan. Alat-alat lainnya untuk kegiatan bersama, seperti

pembuatan, edit, dan revisi dokumen bersama, dapat ditemukan dalam

software suite.

3.1.5 Fungsi Bisnis Lainnya

Fungsi bisnis ini merupakan sistem informasi yang ditujukan untuk

memberikan informasi yang berkaitan dengan bisnis perusahaan kepada

kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan yang

berfungsi untuk menunjang bagian marketing, production, accounting, dan

human resource management. Adapun fungsi bisnis lainnya meliputi :

- Sistem Pemasaran, yaitu sistem informasi yang menyediakan informasi

yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang

berkaitan dengan bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup:

Produk (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan, tempat yang menjadi

Page 15: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

sasaran pemasaran, promosi yang perlu dilakukan dan harga produk. Jenis

utama sistem informasi pemasaran meliputi pemasaran interaktif di website

e-commerce, manajemen hubungan pelanggan, manajemen penjualan,

manajemen produk, pemasaran bertarget, iklan dan promosi, dan riset pasar.

- Sistem manufacturing, merupakan sistem yang digunakan untuk

mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait

dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang

atau jasa yang melakukan proses produksi berbasis komputer sehingga

berfungsi membantu perusahaan memperoleh CIM (Computer Integrated

Manufacturing) yang mampu mengintegrasikan dan meng-tomatisasikan

aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi

secara cepat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan para pelanggan.

- Sistem informasi sumber daya manusia (human resources management

system) yaitu sistem yang digunakan untuk mengumpulkan dan memelihara

data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut

menjadi informasi, dan melaporkan informasi tersebut kepada pemakai.

Sistem Sumber Daya Manusia dibagi menjadi beberapa subsistem,

diantaranya:

- Sistem akuntansi, yang merupakan sistem yang paling tua dan paling

banyak digunakan dalam bisnis. Sistem Akuntansi adalah kumpulan sumber

daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi

informasi.

- Sistem manajemen keuangan, dimana sistem ini digunakan untuk

mendukung manajer keuangan dalam pengambilan keputusan yang

menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta

pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan. Sistem ini tidak

hanya mendasarkan data internal melainkan juga menggunakan data yang

berasal dari sumber eksternal.

Page 16: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

3.2 Grudin’s Time-Space Matrix

Grudin’s time space matrix digunakan untuk mengidentifikasi groupware.

Groupware didefinisikan oleh Kristina Groth adalah sebagai berikut:

“Groupware is software supporting group work, focusing on the

requirements of co-operation”.1

Groupware ini tidak hanya menyangkut alat komunikasi semata. Groupware

diklasifikasikan dan dikelompokkan berdasarkan waktu dan tempat dimana

seluruh pihak yang terlibat bekerja sama dalam suatu fungsi. Selain itu Ellis,

Gibbs, Rein dalam situs http://www.cs.uta.fi/~ov/gw/intro/intro.pdf mendifinisikan

groupware sebagai sistem yang berbasis komputer yang mendukung kelompok

orang untuk terlibat dalam pekerjaan (tujuan) yang sama dan menyediakan

interface untuk saling berbagi lingkungan.

Awalnya pengelompokkan groupware ini dilakukan berdasarkan:

When: same/different time

synchronous/asynchronous

Where: same/different space

Located/remote

Gambar 4. Time-Space Matrix

Berdasarkan pembagian tersebut, maka dapat dibentuk time-space matrix

seperti tertuang dalam gambar di atas. Apabila komunikasi yang terjadi di antara

pihak-pihak yang terlibat adalah pada waktu dan tempat yang sama, maka telah

terjadi interaksi tatap muka. Kondisi yang kedua adalah apabila komunikasi

1Groth, Kristina. Groupware. Diakses melalui

http://www.csc.kth.se/utbildning/kth/kurser/DH2416/dfs08/F_Groupware.pdf pada tanggal

27 Juni 2011.

Page 17: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

terjadi pda tempat yang sama namun waktu yang berbeda, maka interaksi yang

terjadi adalah asynchronous interaction. Kondisi yang ketiga apabila waktu

komunikasi terjadi dalam waktu yang sama namun tempat yang berbeda maka

telah terjadi synchronous distributed interaction. Sedangkan jika yang terjadi

adalah komunikasi pada waktu dan tempat yang berbeda adalah asynchronous

distributed interaction.

Gambar 5. Grudin’s Time Space Matrix

Konsep time-space matrix pada Gambar 4, dibaharui oleh Grudin seperti

tampak pada Gambar 5 di atas. Suatu aktivitas dapat dilaksanakan pada satu

tempat (baris atas), pada beberapa tempat yang diketahui oleh para pelaku yang

terlibat, seperti yang terlihat pada baris tengah melalui pertukaran e-mail; atau

pada banyak tempat, dimana tidak semua pelaku mengetahuinya seperti yang

terlihat pada baris bawah melalui pesan yang disampaikan melalui netnews

group.

Aktivitas juga dapat dilakukan dapat dilakukan pada “real time”, melalui

meeting. Aktivitas juga dapat dilakukan pada waktu yang berbeda yang

mempunyai prediksi yang tinggi, misalnya melalui pengiriman e-mail dengan

harapan pesan tersebut dapat dibaca dalam waktu satu hari. Atau aktivitas juga

dapat terjadi pada waktu yang berbeda namun tidak dapat diprediksi, melalui

proyek collaborative writing.

Aktivitas akan tetapi tidak selamanya terjadi secara tepat merujuk pada

Gambar 2. Contohnya, suatu collaborative writing dapat terjadi pada suatu waktu,

tetapi dapat juga terjadi secara tidak terprediksi, dimana beberapa orang terlibat

dengan dokumen yang panjang. Pengelompokkan tersebut dapat memfasilitasi

komunikasi dan secara luas digunakan, terutama oleh pengembang groupware,

Page 18: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

tetapi bukan tanpa resiko. Terkadang sebagian pekerjaan nyatanya tidak masuk

dalam salah satu golongan tersebut. Umumnya orang terlibat dalam pertemuan

face to face dan beberapa terdistribusi dan termasuk dalam asynchronous

communication. Sebagian besar pekerjaan melibatkan baik komunikasi maupun

koordinasi.

3.3 Global Management

Telah menjadi suatu keharusan bagi perusahaan dalam menghadapi

situasi perkembangan usaha yang semakin global dan tidak dapat dipisahkan

dari teknologi, untuk menerapkan suatu cara dalam menjalankan usahanya

dengan memperhatikan isu-isu international. Hal ini lah yang disebut dengan

global management.

“Global management refers to the way an organization manages their

business practices internationally, including sales, marketing, hiring and

finance. Many schools offer training programs and degrees in global

management and it is a highly valued commodity in the business world.”2

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa global

management adalah suatu cara dalam suatu organisasi untuk menerapkan

manajemen secara internasional, baik dalam hal penjualan, pemasaran, sumber

daya manusia, maupun keuangan. Saat ini kecenderungan perusahaan, tidak

hanya mencari karyawan yang mampu memahami bisnis saja, namun juga

perusahaan mencari karyawan yang mampu memahami kebiasaan lokal,

kehidupan perusahaan, dan kebijakan di wilayah perusahaan melakukan bisnis.

Banyak perusahaan juga mencari para manajer yang mempunyai pengalaman di

beberapa negara dan bersedia pindah dari satu negara ke negara lain.

Sehubungan dengan cepatnya ekspansi bisnis atau usaha dari satu pasar

internasional ke pasar internasional lainnya, maka semakin diperlukan global

manajer dari waktu ke waktu. Intinya, global management adalah pencampuran

dari bisnis, budaya, sejarah dan praktek sosial yang akan membantu perusahaan

menemukan tempat mereka di komunitas bisnis global dan dapat berhasil dalam

menghadapi budaya lain, yang tentunya berbeda.

2No name.What is Global Management? Diakses melalui

http://degreedirectory.org/articles/What_is_Global_Management.html pada tanggal 27

Juni 2011.

Page 19: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

IV. PEMBAHASAN

Dalam usaha e-bisnis di PT. Indoturbine perusahaan memanfaatkan dua

divisi yang saling berkaitan. Divisi yang dimaksud adalah divisi operation dan

divisi production. Segala hal yang berkaitan dengan semua pengoperasian di

lapangan baik itu kinerja dan performa mesin, sumber daya alam minyak dan gas

yang dapat dimanfaatkan dalam penjualan dan segala yang berhubungan

dengan platform di PT. Indoturbine maka dikaitkan dalam divisi operation.

Sedangkan hal-hal yang ditangani oleh divisi production adalah penjualan

minyak dan gas, pengurusan dan pembelian suku cadang, keuangan dan segala

fasilitas yang diperlukan di platform PT. Indoturbine. Semuanya ini harus berjalan

dengan baik untuk dapat beroperasi dengan lancar.

4.1 Custumer Relationship Management (CRM)

CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas

fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses

layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan

yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan

kerangka kerja TI software serta database yang dijalankan melalui web, yang

mengintegrasikan proses- proses ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya

dan mendukung kerjasama antara perusahaan dengan para pelanggan serta

mitranya.

Sistem CRM meliputi sekelompok modul software yang memberi berbagai

alat yang membantu perusahaan dan para karyawannya memberikan layanan

yang cepat, dapat diandalkan dan konsisten kepada para pelenggannya. Untuk

konsumen di PT. Indoturbine adalah eksplorasi minyak dan gas, kalau dalam

pembahasan ini adalah PT. Pertamina Hulu Energi yang memiliki tingkat

teknologi mutakhir. Setiap minyak dan gas yang dihasilkan dari eksplorasi bawah

laut akan dijual kepada konsumen berdasarkan besar barel dan BTU (British

Termal Unit). Setiap penjualan akan melalui custody meter yang terdiri dari

berbagai alat instrumentasi seperti transmitter, orifice fitting, Daniel Flobos S600,

water cut analyzer dan gas chromatograph. Kesemua alat ini terintegrasi dengan

menggunakan ethernet sehingga sistem yang berada di lapangan akan mudah

terdeteksi dengan sistem yang ada di dalam control room Pertamina dan PT.

Indoturbine. Perhitungan ini akan terbaca secara online dan real time sehingga

Page 20: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

pihak konsumen dan manajemen akan bisa secara langsung mengawasi proses

penjualannya. Sistem interface yang menghubungkannya dapat dilihat dengan

software Kelton yang didalamnya berisi perhitungan menggunakan AGA 3 dan

AGA 8. Semuanya dihitung baik bore pipa, gas dan minyak yang mengalir

maupun suhu yang sangat mempengaruhi BTU. Sofware Kelton yang dipakai

dalam CRM ini merupakan produksi Emerson (fisher production) yang adalah

stakeholder perusahaan.

Data penjualan ini akan langsung terkalkulasi sehingga pihak manajemen

maupun konsumen dapat melihat secara online dan realtime terhadap hasil

penjualan. Untuk penjualan ada beberapa parameter yang tidak dapat diubah

karena merupakan regulasi dari BP Migas. Gambar di bawah ini adalah tampilan

dari Kelton yang merupakan interface bagi customer relationship management.

Gambar 6. Software Kelton ( CRM )

Selain dari contoh di atas, PT. Indoturbine juga memiliki CRM dengan

pihak konsumen yang dalam hal ini dapat dilihat di website PT. Indoturbine

bagian contact us. Untuk bagian ini memang hanya beberapa orang yang dapat

ditanggapi oleh PT. Indoturbine karena produk turbin sangat spesifik

penggunaannya, sehingga perusahaan sudah mempunyai contact person yang

dapat berhubungan dengannya. Sistem ini mulai ditinggalkan karena

penggunaan email dirasa lebih cepat dan mudah dalam mendapatkan jawaban

informasi.

Page 21: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

4.2 Supply Chain Management (SCM)

PT. Indoturbine menyadari akan pentingnya supply chain management

untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Pada dasarnya manajemen rantai

pasokan membantu perusahaan mendapatkan produk yang tepat pada tempat

yang tepat dalam waktu yang cepat, dengan jumlah yang tepat serta dengan

biaya yang wajar. Dengan SCM PT. Indoturbine dapat memperkirakan

permintaan, mengendalikan persediaan serta meningkatkan jaringan hubungan

bisnis perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, distributor, dan

perusahaan lainnya, serta menerima respon atas status setiap hubungan dalam

rantai pasokan. Atas dasar itu maka PT. Indoturbine menggunakan jaringan

sistem komputer yakni teknologi internet, ekstranet, web serta telepon, faksimile,

e-mail untuk mengakomodasi kebutuhan dari PT. Indoturbine tersebut. Sehingga

mampu mengurangi biaya secara signifikan dan meningkatkan siklus rantai

pasokan mereka.

PT. Indoturbine menggunakan sistem rantai pasokan baik itu secara real

time ataupun menurut tingkat emergensi dan kebutuhannnya. PT. Indoturbine

selaku operator sudah dapat memperkirakan beragam kebutuhan perusahaan

dengan bekerja sama dengan para pemasok. Sebagai contoh PT. Indoturbine

membutuhkan panel control system untuk kebutuhan pergantian yang tidak

dilakukan secara berkala diakibatkan kerusakan tertentu. Maka PT. Indoturbine

mengirim pemesanannya baik itu secara e-mail dengan mencantumkan data

spesifikasi produk yang diinginakan dan dibutuhkannya ke suplaier dalam contoh

ini adalah Solar Turbine atau bisa juga dengan cara lain yakni mengisi secara

langsung daftar kebutuhannya kedalam layanan penyediaan Solar Turbine.

Sedangkan jika kebutuhan konsumen ke PT. Indoturbine sejauh ini hanya

mengandalkan e-mail untuk pemesanan berdasarkan spesifikasi dan kebutuhan

ataupun juga dengan telepon dan faximile.

Page 22: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Gambar 7. Tampilan pemesanan online PT. Indoturbine kepemasok

Menyadari akan pentingnya para pemasok untuk peningkatan kinerja dari

PT. Indoturbine maka perusahaan induk dalam hal ini Solar Turbine selalu

mendukung beragam macam kebutuhan baik itu stok barang yang fast moving

ataupun slow moving. Solar Turbin sebagai perusahaan induk sejatinya ialah

juga sebagai penyatu para supplier penyedia kebutuhan PT. Indoturbine. Seperti

contoh diatas perusahaan Petrotech adalah perusahaan yang berdiri sendiri

dalam penyedia panel instrumen tetapi oleh Solar Turbin ia bertanggung jawab

akan kebutuhan panel instrumen disetiap project perusahaannya. Contoh lain

ialah penyedia jasa transportasi PT. Indoturbine yakni PT. Pelita Air Service

untuk melayani akomodasi ke platform. Penyedia layanan transportasi via udara

tersebut menggunakan layanan helikopter yang tentu saja data perjalanan para

pegawai PT. Indoturbin harus dapat diakses secara langsung dengan layanan

ekstranet ataupun telepon dan e-mail. Layanan pemesanan yang sudah

terintegrasi tersebut dapat mempermudah bagi PT. Indoturbine dan para

pemasoknya sehingga dapat dilakukan secara cepat, akurat, dan hemat biaya.

4.3 Enterprise Relationship Planning

Divisi production kenyataannya menjadi penopang dalam bisnis

operasional. Untuk itu dalam hal ini perlu dilihat dahulu mengenai proses operasi

hingga tahapan produksi. Gambar di bawah merupakan layanan yang digunakan

untuk operasional, yaitu RTU (Remote Terminal Unit), PLC (Programmable Logic

Controller) dan HMI (Human Machine Interface). Alat- alat tersebut merupakan

Page 23: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

interface dari lapangan dengan manusia yang berada dalam control room. Alat

ini bisa diakses oleh pihak Indoturbine sebagai operator, Solar Turbine sebagai

checker, pihak konsumen dalam hal ini adalah Pertamina dan BP Migas sebagai

pemantau Migas di Indonesia. Untuk mengakses layanan ini harus memasukkan

password dari keempat pihak tersebut. Layanan ini bersifat rahasia karena berisi

mengenai data penjualan gas, performa mesin turbin dan juga beban (generator

ataupun kompresor). Software yang digunakan untuk mengaksesnya adalah

ControlNet 5000 (untuk PLC ) dan RS View (untuk HMI). Alat ini digunakan di

lapangan operasi, dilanjutkan dengan menggunakan akses TCP/IP hingga dapat

diterima oleh Solar Turbine (di Florida, USA) dan juga Indoturbine - Pertamina

yang berada di jalan TB. Simatupang gedung Arkadia.

Proses pengeksplorasian PT. Indoturbine di Laut Jawa khususnya

memiliki sembilan anjungan Zulu, Papa, Mike Mike, Lima, NGL, Bravo , Arco

Ardjuna, Echo, Foxtrot dan tiga stasiun penerima di darat yaitu Muara Karang,

Tanjung Priok dan Cilamaya. Kesemua station tersebut dihubungkan dengan

HMI melalui radio yang dipancarkan ke darat.

Gambar 8. Struktur Jaringan Operasional

Tampilan di bawah ini adalah bentuk HMI (Human Machine Interface)

yang memudahkan pihak terkait untuk membaca parameter yang ada di

lapangan. Parameter yang digunakan yaitu aliran gas (MSCF), gas terjual (BTU),

minyak (barel), campuran air, minyak dan gas (water cut) serta beberapa

parameter yang terukur pada mesin (seperti putaran mesin, suhu mesin, dan

beban kompresor ataupun generator).

Page 24: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Gambar 9. Tampilan HMI

Dari beberapa hasil yang didapatkan melalui tampilan HMI (Human

Machine Interface) ini dijadikan landasan bagi tim production untuk dapat

menganalisis beberapa keperluan dan juga database yang perlu dimasukkan ke

dalam ERP (Enterprise Resource Planning). Software yang digunakan di PT.

Indoturbine dalam pemanfaatan pemrosesan data pada ERP adalah SAP

(System, Application and Product). Modul-modul yang terdapat pada SAP

adalah:

a. Logistics Category

- Production Planning and Control

- Project Management System

- Materials Management

- Quality Management

- Plant Maintenance

- Product Data Management

- Sales and Distribution

- Service Management

b. Human Resources Category

- Personnel Management

- Organizational Management

- Payroll Accounting

- Time Management

- Personnel Development

Page 25: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

c. Financial Category

- Financial Accounting

- Controlling

- Investment Management

- Treasury Management

- Enterprise Controlling

Gambar 10. Komponen Pembentuk SAP

4.4 Enterprise Collaboration System

Tujuan dari sistem kerja sama perusahaan (kolaborasi) adalah untuk

memungkinkan kita bekerja bersama secara lebih mudah dan efektif dan

membantu kita dalam berkomunikasi, koordinasi dan bekerja sama. Teknologi

internet seperti penjelajah web dan server , dokumen dan database hipermedia,

intranet dan ekstranet memberi standar untuk hardware, software, data dan

jaringan bagi banyak alat groupware untuk kerjasama yang diinginkan

perusahaan.

Di PT. Indoturbine kolaborasi perusahaan dengan karyawan maupun

perusahaan lainnya dapat dibagi kedalam 3 macam, seperti:

I. Alat Komunikasi Elektronik

- Email : [email protected]

- Faks

- Publikasi web : www.ptindoturbine.com

Page 26: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

II. Alat Konferensi Elektronik

- Video conference: digunakan dalam meeting manajemen yang ada di

onshore dan offshore

III. Alat Kegiatan Kerja Sama Manajemen

- Manajemen tugas dan proyek: digunakan dalam perencanaan man power

- Berbagi dokumen: setiap ada hal-hal yang baru maka akan dilakukan

management stand down untuk dipelajari bersama

- Manajemen Pengetahuan: sequence system

4.5 Fungsi Bisnis Lainnya

4.5.1 HRM (Human Resource Management)

Internet telah menjadi pendorong utama untuk perubahan dalam

manajemen sumber daya manusia. Sistem HRM online dapat melibatkan

perekrutan karyawan melalui bagian perekrutan di situs komersial world wide

web, memasukkan pesan dalam kelompok berita pilihan di internet serta

berkomunikasi dengan para pencari kerja melalui e-mail. Web yang biasa

digunakan oleh PT. Indoturbine sebagai pemberi kerja kepada pencari kerja

adalah petromindo.com dan jobsdb.com. Situs tersebut penuh dengan laporan,

statistik dan informasi HRM yang berguna.

Selain internet, intranet juga biasa digunakan oleh PT. Indoturbine. Untuk

aplikasi intranet di PT. Indoturbine digunakan sebagai laporan perjalanan

pekerjaan dan biaya, memverifikasi informasi ketenagakerjaan dan timesheet,

mengakses dan memperbaharui informasi personal karyawan serta memasukkan

data yang memiliki batasan waktu seperti assesment dan dalam kenaikan gaji.

Manfaat lain dari intranet yaitu dapat berfungsi sebagai pengaturan man

power, penjadwalan training, penilaian kompetensi dan untuk menghasilkan

lembar gaji secara otomatis. Dengan sistem ini membuat proses melihat,

memasukkan dan menyesuaikan informasi penggajian lebih mudah bagi

karyawan, maupun untuk para praktisi SDM. Untuk penempatan man power PT.

Indoturbine memiliki database sendiri yang dinamakan In Field Planning. Data ini

terintegrasi dengan pihak yang ada di lapangan mengenai data diri personel dan

kesiapannya untuk bekerja di offshore. Oleh karena itu sistem ini sangat vital dan

sangat dijaga keamanannya. Sistem ini harus memiliki tingkat sekuriti dan

legalitas yang tinggi karena apabila terjadi kecelakaan atau hal yang tidak

Page 27: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

diinginkan di lokasi pekerjaan maka seseorang dapat dituntut tentang

kompetensinya yang terdaftar dalam In Field Planning.

4.5.2 Marketing, Finance dan Pemesanan

Untuk kegiatan marketing, pemesanan dan finance di PT. Indoturbine

sangat berkaitan erat. Dalam menjalankan usaha e-bisnis nya divisi ini

terintegrasi dalam SAP dan memanfaatkan email.. Produk Solar Turbine

merupakan produk yang hanya tinggal menjalankan saja, oleh karena itu divisi

marketing hanya tinggal menunggu dari pihak konsumen untuk datang dan

membeli produk, jadi tidak memerlukan pemasaran yang agresif. Setiap

konsumen yang sudah datang akan diarahkan kepada divisi pemesanan

(procurement) mengenai data-data barang yang dibutuhkan. PT. Indoturbine

sudah memiliki database dalam MySQL tentang keberadaan part number di

setiap lapangan konsumen. Jadi dalam hal ini konsumen tinggal memesan part

number tersebut dan PT. Indoturbine sudah memiliki data yang sangat akurat

tentang produk tersebut.

4.6 Identifikasi Grudin’s Time Space Matrix

Grudin’s time space matrix ini digunakan untuk mengidentifikasi

groupware dengan harapan dengan adanya sistem ini sekelompok orang dapat

saling mendukung dalam melakkan pekerjaan (tujuan) yang sama. Pada PT.

Indoturbine sendiri, masing-masing bagian dimensi dalam time space matrix

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

- Same place - same time

Penerapan dimensi ini pada perusahaan antara lain dilakukan dengan

menggunakan meeting room yang tersedia baik untuk divisi production atau

operation. Untuk divisi operation dilakukan setiap pagi hari dimulai pukul

06.00 dan untuk divisi production dilakukan setiap hari Selasa pukul 14.00.

Adapun yang dibahas dalam meeting ini antara lain berupa pelaporan

problem dilapangan offshore ataupun untuk report progres penjualan.

- Same place - different times

Contohnya adalah dengan adanya work shifts. Kebijakan perusahaan

menetapkan bahwa work offshore adalah selama 10 jam dengan dua jam

diperkenankan untuk overtime. Karena produksi dan penjualan harus berjalan

Page 28: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

terus, maka perusahaan membagi pekerja ke dalam dua shift, yaitu pukul

06.00-18.00 dan 18.00-06.00.

- Same place - different times, not known

Contoh penerapan dimensi ini adalah dengan menggunakan team rooms.

Masing-masing divisi production dan divisi operation mempunyai meeting

room masing-masing.

- Different places, known - same time

Pada dimensi ini dapat ditemui pada saat dilakukannya komunikasi dengan

menggunakan teleconferencing. Hal ini dilakukan biasanya jika ditemui

masalah di salah satu tempat pengeboran, maka untuk mencegah masalah

tersebut ke tempat lainnya (karena antara tempat yang satu dengan yang

lainnya saling terhubung dan mempengaruhi), maka segera dilakukan

teleconference.

- Different places, known - different times

Penggunaan e-mail dalam perusahaan telah sangat umum dilakukan. E-mail

biasanya digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan (untuk

pemesanan barang atau pun untuk pemesanan gas) atau bahkan di

lingkungan internal perusahaan sendiri e-mail digunakan untuk memesan

barang ke bagian logistik, atau berkomunikasi dengan bagian internal

lainnya.

- Different places, known - different times, not known

Salah satu contoh penerapan sarana dalam dimensi ini antara lain dengan

menggunakan offshore dan budget planning. Sarana ini digunakan untuk

mengetahui dimana suatu pekerjaan harus dilakukan, namun dengan

tenggang waktu yang tersedia bukan mustahil waktu pengerjaan akan

berbeda dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

- Different places, unknown - same time

Pada dimensi ini, perusahaan melakukan interactive multicast seminars

dengan menggunakan safety stand down. Hal ini dilakukan jika ada temuan-

temuan baru dan dilakukan dengan melibatkan pihak antar station bahkan

dengan melibatkan level manajemen tertinggi di Landmark dan bisa bersifat

mobile.

- Different places, unknown - different times

Bulletin boards telah sangat sering dimanfaatkan perusahaan untuk

memajang progress setiap station, bahkan untuk menentukan station mana

Page 29: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

yang mempunyai kinerja paling baik dan diukur biasanya dalam waktu setiap

minggu.

- Different places, unknown - different times, not known

Hampir sama dengan dimensi sebelumnya, pada dimensi ini perusahaan

memanfaatkan bulletin boards untuk memajang dan menampilkan workflow

serta progres penjualan yang dibandingkan dengan target. Dengan demikian

dapat diketahui berapa gap yang harus dicapai setiap station agar target

dapat tercapai.

4.7 Upaya Global Management

Sebagai perusahaan sebagai pemasok dan operator dari Solar Turbine

yang memang digunakan dalam usaha eksplorasi minyak dan gas tentunya PT.

Indoturbine harus lebih agresif lagi dalam mengembangkan usahanya. Hal ini

tentunya dalam bidang penjualan maupun layanan purna jual (service). Hal ini

tentunya sangat terkait dengan pengembangan usaha melalui e-bisnis yang saat

ini sangat marak di dunia bisnis mengingat keterbatasan waktu dan jarak. Oleh

karena itu pihak manajemen PT. Indoturbine harus mengupayakan beberapa

usaha yang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan, yaitu :

1. Mempertahankan hubungan baik dengan pihak konsumen (CRM).

2. Mempertahankan kualitas dan performa produk.

3. Meningkatkan HRM khususnya mengenai kompetensi dan keahlian pekerja

di lapangan.

4. Meningkatkan karyawan yang dapat mengoperasikan SAP dengan baik.

5. Memaksimalkan website PT. Indoturbine dalam menjalankan usahanya.

Page 30: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini apabila dapat

dimanfaatkan dengan baik, akan sangat membantu perusahaan dalam

mengembangkan bisnisnya secara integratif, terutama dengan menggunakan

konsep e-business system. PT. Indoturbine sebagai salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang engineering, procurement, construction, dan installation

turbine untuk pengolahan minyak dan gas dalam kegiatan operasionalnya telah

menggunakan e-bisnis dalam mempermudah kegitan bisnisnya baik itu dalam hal

system ERP (Enterprise Resource Planinning), CRM (Customer Relationship

Management), SCM (Supply Chain Management). Keseluruh hal tersebut apabila

dipadu dengan menggunakan media yang berlandaskan Grudin’s Time Space

Matrix dan penerapan golabl management, akan memudahkan perusahaan

menjalankan bisnisnya secara real time dan hubungan dengan para stakeholders

akan terjalin dengan baik.

5.2 Saran

Usaha yang dijalankan PT. Indoturbine adalah usaha yang sangat

berhubungan erat dengan teknologi informasi. Oleh karena itu, perusahaan perlu

mempertahankan sistem yang telah berjalan saat ini. Namun terkadang, karena

perusahaan adalah perusahaan yang sudah well establish, maka pemeliharaan

sistem jaringan yang ada saat ini masih kurang diperhatikan oleh pihak

manajemen. Padahal sistem tersebut adalah pendukung sehingga e-bisnis dapat

terselenggara dengan baik dalam perusahaan.

Page 31: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Review Blog :

Perusahaan yang bergerak dalam bisnis online baik produk maupun jasa

harus tetap memiliki strategi tepat agar bisa bertahan dalam wilayah jenis bisnis

tersebut. Peluangnya masih terbuka lebar dengan kondisi pasar yang masih jauh

dari kejenuhan. Sehingga bisnis online masih sangat diminati baik oleh produsen

dan konsumen. Contoh detik.com dan balitacerdas merupakan penggambaran

yang tepat mengenai faktor-faktor yang mendukung keberhasilan perusahaan

dalam bisnis online.

Berbagai faktor pendukung yang diperhatikan dalam ulasan blog tersebut

merupakan masukan yang sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis online.

Kemudahan dalam bertransaksi serta upaya perusahaan memfasilitasi

konsumennya seperti yang dilakukan detik.com membuat perusahaan tersebut

mampu bertahan dalam indutri tersebut. Sebaliknya terdapat faktor yang juga

menghambat detik.com untuk berkembang seperti kondisi pasar Indonesia yang

masih sulit dipenetrasi, biaya penggunaan internet yang masih sangat tinggi

serta kesenjangan pengetahuan pengguna internet sehingga masih minimnya

pengguna internet.

http://yan-indrayana.blogspot.com/2008/07/executive-summary-perkembangan-

e.html

Dalam prospek pengembangan e-business di Indonesia, trend

menunjukkan adanya “crash” pada perusahaan-perusahaan online atau dotcom

pada kuartal pertama tahun 2000. Hal tersebut dipicu oleh berbagai faktor.

Secara singkat terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh pada prospek

pengembangan sbb : (1) eBusiness Type: perkembangan pemakaian alat-alat

elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih

cepat dibandingkan dengan penggunaan cara yang sama untuk melakukan

perdagangan atau transaksi jual beli (eCommerce); (2) Community : lebih mudah

menciptakan kebutuhan kepada kalangan generasi muda, dibandingkan dengan

usaha untuk merubah pola hidup para generasi dewasa untuk mulai

menggunakan berbagai teknologi informasi berbasis internet; (3) Content : yang

paling banyak mengeruk keuntungan secara finansial dari internet merupakan

sejumlah perusahaan yang membutuhkan berbagai informasi yang tersedia di

internet; (4) Technology Devices : lambat laun, teknologi berkomunikasi digital

Page 32: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

melalui PC akan ditinggalkan karena peralatan tersebut dinilai cukup sulit untuk

dipelajari dan digunakan oleh kaum awam; (5) Access Channels : perusahaan

cenderung memperlakukan teknologi tersebut sebagai media alternatif dalam

berkomunikasi (internal maupun eksternal) disamping media konvensional lain

yang masih efektif dipergunakan; (6) Regulation : pemerintah Indonesia akan

mengikuti negara-negara maju lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip

pengaturan (regulasi) eBusiness yang kondusif; (7) Organization : faktor-faktor

budaya, pendidikan, sosial, dan perilaku memegang peranan penting yang

menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi di

dalam perusahaan; (8) Change Strategy : Transformasi dari model bisnis

konvensional menuju eBusiness adalah permasalahan metodologi perubahan;

(9) Business Process : perusahaan yang sukses ternyata diraih oleh mereka

yang mampu mengawinkan konsep traditional physical value chain (rangkaian

proses bisnis konvensional) dengan virtual value chain (rangkaian proses bisnis

virtual); (10) System Approach : komponen-komponen lain dalam lingkungan

sistem eBusiness turut tumbuh dan berkembang secara serentak.

http://dasmitz.blogspot.com/2007/12/10-prospek-e-business-di-indonesia.html

Dalam pengembangan e-business di Indonesia maupun Negara lain di

dunia, penggunaan strategi yang tepat harus benar-benar disesuaikan dengan

kondisi lokal suatu Negara. Kaitannya dalam hal tersebut adalah budaya suatu

Negara dan masyarakat yang sangat mempengaruhi pola tindak dan pikir

pengguna internet di Negara tersebut. Untuk menganalisa prospek e-business

sebagai suatu bentuk aplikasi internet adalah dengan mengkaji faktor budaya

masyarakat Indonesia melalui model Hofstede.

Dari dimensi budaya Hofstede diketahui bahwa karakteristik masyarakat

Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai dimensi budaya hofstede yang

khas budaya negara-negara di Asia dimana terdapat Power Distance dan

Uncertainty Avoidance yang tinggi serta nilai Individualism yang rendah. Adanya

budaya yang khas ini menentukan jenis strategi dan kebijakan yang akan

diterapkan dimana faktor budaya dapat dianggap sebagai strength (kekuatan)

dan weakness (kelemahan) dalam analisis SWOT. Dalam mempercepat

perkembangan e-business yang berorientasi pada keuntungan kompetitif peran

serta semua stakeholder yang ada sangat diperlukan. Stakeholder ini meliputi

semua kalangan yaitu pemerintah, bisnis, institusi pendidikan, dan masyarakat

Page 33: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

yang selalu melakukan sharing knowledge, alignment, dan secara aktif

memberikan feedback.

http://blog.politekniktelkom.ac.id/drw/2011/04/11/strategi-dan-kebijakan-

pengembangan-e-business-di-indonesia/

Kegiatan belanja online (online shopping) merupakan bentuk komunikasi

baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung antara

penjual dengan pembeli. Di Indonesia sendiri cara bertransaksi seperti ini

menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Mereka lebih

memilih berbelanja secara online dengan beberapa pertimbangan seperti : waktu

yang terbatas bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar, ketersediaan barang

di pasaran serta harga yang umumnya lebih kompetitif. Tingginya angka

pengguna belanja online merupakan salah satu indikator bahwa masyarakat

Indonesia sudah siap menghadapi penerapan e-business dalam keseharian.

Berbagai media digunakan oleh pelaku bisnis ini, baik penjual maupun

pembelinya. Media yang umum digunakan di Indonesia antara lain blog, situs

web atau situs jejaring social (Facebook dan Twitter).

Dalam proses transaksi belanja online, selain berbagai kemudahan yang

ditawarkan, juga masih memiliki beberapa kelemahan seperti barang yang

didapatkan tidak sesuai harapan, sebab saat pemesanan pembeli tidak dapat

melihat produknya secara langsung, kualitas barang yang diinginkan juga

berbeda, resiko penipuan juga sangat besar mengingat sebagian besar transaksi

adalah dilakukan pembayaran terlebih dahulu baru barang dikirimkan, resiko

rusak dalam pengiriman, dan sebagainya.

http://syopian.net/blog/?cat=12

Penerapan e-business di Indonesia mendorong berbagai industri untuk

terus berpacu meraaih pangsa pasar terbesar. Kegiatan e-business yang terjadi

tidak hanya transaksi barang atau jasa yang diperjualbelikan melainkan juga

mendorong perkembangan dunia periklanan. Jumlah pengguna yang meningkat

drastis menjadikan internet sebagai salah satu alternative beriklan. Berbagai

faktor juga menjadi pertimbangan, seperti tarif beriklan yang lebih murah serta

pemasaran yang lebih cepat dan efektif dibandingkan media lainnya. Wilayah

cakupannya juga lebih luas sehingga kemungkinan menjaring konsumen juga

lebih banyak.

Page 34: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Beriklan melalui internet (e-advertisement) merupakan bagian dari e-

business. Secara lebih luas lagi dikatakan e-marketing dimana kegiatan

pemasaran dilakukan melalui media internet secara online. E-marketing tidak

hanya sekedar mempromosikan produk dan atau jasa dari organisasi (misalnya

perusahaan) maupun individu, namun pula memperluas segmen pasar dari

pangsa calon konsumen, dalam hal ini pengguna internet. Jadi e-advertisement

tentu saja ialah bagian dari e-marketing, seperti halnya e-commerce ialah bagian

dari e-business.

http://blog.ub.ac.id/denyarthawan/2011/04/18/assignment-2nd-kondisi-

perkembangan-e-advertisement-e-ads-indonesia/

RisTI Shop merupakan contoh web resmi yang menyelenggarakan e-

commerce di Indonesia. RisTI sebagai bagian Divisi riset dan teknologi Informasi

milik PT Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi

produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Dengan demikian web

tersebut juga melakukan penerapan bisnis online.

Investasi yang dikeluarkan untuk membuat sistem e-com lebih murah

dibandingkan investasi membuat fisik bangunan suatu toko yang sebenarnya.

Lingkup pemasaran yang lebih luas serta biaya operasional dan promosi yang

lebih murah merupakan kelebihan dari membangun sistem e-com. Namun masih

banyak pelaku bisnis online belum membangun sistem sendiri di Indonesia.

Masih banyak yang menggunakan media lain seperti blog dan jejaring sosial

untuk bertransaksi.

http://perkembangan-ecommerce.blogspot.com/2011/03/konsep-dan-model-e-

commerce-e-bussiness.html

Menurut Internet World Stat (internetworldstats.com) yang mendasarkan

statistiknya kepada Nielsen Online dan ITU (UN Agency), pengguna internet

Indonesia saat ini berkisar 30 juta penduduk dengan pertumbuah berkisar 12%

pertahun. Angka yang besar sebagai potensi pasar. Tersedianya berbagai

perangkat pencari (search engine) seperti google sangat membantu promosi dan

upaya mengenalkan diri pada pasar. Namun tetap harus didukung oleh berbagai

aspek lainnya, sbb : (1) moralitas dan motivasi; (2) kelengkapan informasi usaha

(produk serta profil usaha); (3) Informasi Aturan Jual Beli; (4) Kualitas dan

Distribusi Produk; (5) Koneksi Internet; (6) Internet Marketing; (7) Cepat dan

Page 35: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

Tanggap; (8) Manajemen Administrasi dan Keuangan; (9) Berbagi Tak Pernah

Rugi; dan (10) Berpikiran Terbuka.

Hal-hal tersebut seringkali luput dari perhatian pelaku bisnis online, sebab

kebanyakan berfokus pada aspek-aspek teknis semata. Sehingga tidak

menyesuaikan aspek intangible yang juga berpengaruh pada perkembangan

bisnis online mereka.

http://www.baliorange.web.id/menjalankan-bisnis-online/#more-1061

Pemeringkatan Tingkat Penerapan e-business (PeBI) di Indonesia adalah

untuk mendapatkan gambaran, status dan posisi sejauh mana daya dukung

terhadap penerapan e-business yang dimiliki dan bagaimana proses adopsi

penerapan e-business dapat berjalan di wilayah-wilayah di Indonesia. Pedoman

ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan evaluasi bagi setiap

pemangku kepentingan untuk meninjau tingkat keberhasilan program dan

mengukur tingkat kemampuan masyarakat dalam menuju masyarakat elektronik

yang sejahtera.

Sasaran yang ingin dicapai adalah: 1) PeBI harus dapat mencakup faktor-

faktor penting dalam perkembangan e-business Indonesia; 2) PeBI harus dapat

dijadikan alat indikator yang valid dalam pengambilan keputusan dalam proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program dan kegiatan yang

bertujuan mendorong kegiatan e-business masyarakat; 3) PeBI harus dapat

melakukan perbandingan minimal di tingkat propinsi namun harus juga mampu

melakukan pemeringkatan secara nasional; 4) PeBI diharapkan menjadi sasaran

umum per tahun dan diharapkan nilainya dapat bertambah setiap tahun yang

mengindikasikan adanya perkembangan e-business Indonesia; 5) PeBI harus

cukup mudah untuk dilaksanakan sehingga proses pengambilan datanya tidak

menyulitkan.

http://aciak.blogspot.com/2011/02/pemeringkatan-tingkat-penerapan-e.html

Intensitas penggunaan layanan transaksi berbasis kartu di Indonesia

memang cenderung semakin meningkat. Fenomena tersebut mengindikasikan

bahwa masyarakat digital- khususnya less-cash society di Indonesia mulai

terbentuk walaupun masih terbilang minor. Perbedaan tingkat penetrasi layanan

E-banking di Indonesia dengan Negara tentunya sangat menarik untuk dikaji,

terutama dikaitkan dengan faktor-faktor pendorong atau penghambat penetrasi

Page 36: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

E-Banking tersebut di masyarakat. Tingkat penerimaan inovasi teknologi selain

dipengaruhi oleh karakteristik demografi dan sosioekonomi, juga dipengaruhi

oleh persepsi masyarakat tentang teknologi tersebut serta karakteristik dari

berbagai jenis layanan E-banking itu sendiri.

Pola penggunaan layanan E-banking dan perubahan karakteristik

demografi dan sosioekonomi dari masyarakat pengguna menjadi salah satu

tantangan tersendiri dalam memasyaratkan layanan E-banking. Untuk kasus di

Indonesia, peran perbankan dengan layanan E-banking-nya menjadi sangat

penting dan menjadi aktor utama dalam mempercepat pembentukan masyarakat

digital. User education menjadi salah satu strategi kunci dalam meningkatkan

penetrasi layanan E-banking. Implementasinya perlu mempertimbangkan

persepsi masyarakat tentang E-banking, terutama mengenai faktor-faktor yang

masih menjadi penghambat dalam penetrasi E-banking. Salah tantangan terberat

adalah masyarakat berpenghasilan rendah yang masih merupakan mayoritas di

Indonesia. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan E-banking

masih terkonsentrasi pada masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas,

berpendidikan tinggi, dan terkonsentrasi di perkotaan.

http://rieska1511.blogspot.com/2011/05/sistem-perbankan-elektronik-e-

business_24.html

E-business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas

sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem yang terotomasi.

Digitalisasi segala aktivitas ekonomi/bisnis mendasari terbentuknya “Digital

Economy/e-business” Surat Elektronik, audio/video dll. Digitalisasi berkembang

karena sangat mudah diduplikasi, biaya murah pada saat menduplikasi, mudah

melakukan proses restrukturisasi (mis: analog ke digital), serta dapat

memperbaiki kualitas sumber daya fisik.

Nilai e-business bagi perusahaan antara lain: effisiensi, efektifitas,

jangkauan, struktur bisnis yang lebih sederhana, opportunity (peluang) yang lebih

besar. Berbagai nilai tambah bagi perusahaan tersebut merupakan kesempatan

untuk terus berkembang bagi perusahaan.

http://rikayamel.blogspot.com/2011/05/sistem-perbankan-elektronik-e-

business.html

Page 37: TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENamita36e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/08/eBusiness-PT-Indo... · 3.1.2.1 Faktor Pendorong Manajemen Rantai Pasok ... pendorong yang

DAFTAR PUSTAKA

Grudin, Jonathan. 1994. Groupware and Social Dynamics:Eight Challenges forDevelopers. Communication of The ACM. Januari 1994. Vol 37 No. 1

Grudin, Jonathan. 1994. Computer-Supported Cooperative Work: History andFocus. University of California, Irvine.

http://accsesstoheaven.blogspot.com/2010/10/ebc-e-commerce-and-e-business_31.html. Diakses Senin 27 Juni 2011.

http://en.wikipedia.org/wiki/Enterprise_resource_planning. Diakses sabtu, 25 Juni2011.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4108121.pdf. Dampak PenerapanTeknologi Informasi Terhadap Perusahaan. Diakses 29 Juni 2011.

http://yuniaasriyatin.files.wordpress.com/2011/01/2-era.jpg. Diakses Senin, 27Juni 2011.

http://www.petrotechinc.com/quote.php. Diakses 29 Juni 2011.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

O’Brien, James A. 2005. Introduction to Information Systems. 12th Edition, NewYork, McGraw-Hill.

Yuniarto, Henri Agung. Analisa Pengaruh Implementasi E-Business dalam SupllyChain. i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6055. Diakses 29 Juni2011.