bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi...

30
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Jaringan komputer. Irawan (2013 : 2) mendefinisikan bahwa “Jaringan komputer bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berbagi pakai (sharing) melalui perangkat lunak ataupun perangkat keras, serta menggunakan protokol yang sama. Jenis Jaringan 1. Local Area Network (LAN) Sofana (2012:113) mendefinisikan bahwa “Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan sperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh sekitar 1 km persegi”. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server yang digunakan untuk menyimpan perngkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer yang terhubung ke jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation biasanya kemampuan workstation lebih dibawah file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam hardisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu computer dengan computer lainnya. Media transmisi data yang umum digunakan pada sebuah Local Area Network (LAN) adalah kabel coaxial, dan UTP (Unshielded Twisted Pair). Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari 200 meter.

Upload: others

Post on 09-Oct-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Jaringan komputer.

Irawan (2013 : 2) mendefinisikan bahwa “Jaringan komputer bisa dikatakan

sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling

berbagi pakai (sharing) melalui perangkat lunak ataupun perangkat keras, serta

menggunakan protokol yang sama.

Jenis Jaringan

1. Local Area Network (LAN)

Sofana (2012:113) mendefinisikan bahwa “Sebuah LAN, adalah jaringan

yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan

sperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya

tidak jauh sekitar 1 km persegi”. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer

biasanya di jadikan sebuah file server yang digunakan untuk menyimpan perngkat

lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak

yang dapat digunakan oleh komputer yang terhubung ke jaringan (network) itu

biasanya disebut dengan workstation biasanya kemampuan workstation lebih

dibawah file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam hardisknya selain aplikasi

untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk

menghubungkan antara satu computer dengan computer lainnya.

Media transmisi data yang umum digunakan pada sebuah Local Area Network

(LAN) adalah kabel coaxial, dan UTP (Unshielded Twisted Pair). Biasanya jarak

antar node tidak lebih jauh dari 200 meter.

6

LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps

dengan delay rendah dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN modern

dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

Sumber:http//dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/LAN-1.gif

Gambar II.1

Jaringan LAN

2.Metropolitan Area Network (MAN)

Sofana (2012:12) mendefinisikan bahwa “Sebuah MAN, biasanya meliputi

area yang lebih besar dari LAN, misalnya antara wilayah dalam suatu provinsi.

7

Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan – jaringan kecil

dalam lingkungan area yang lebih besar”. MAN dapat mencakup kantor-kantor

perusahaan yang berdekatan. MAN berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen

switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel.

Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Jaringan

ini juga dapat menjangkau lokasi yang berbeda tempat dan biasanya digunakan

oleh sebuah

perusahan jaringan komputer dalam satu kota, antar Kampus atau Universitas, dan

lain-lain.

Sumber : http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/MAN.jpg

Gambar II.2

Jaringan MAN

3.Wide Area Network (WAN)

Sofana (2012 : 127) mendefinisikan bahwa“Sebuah WAN adalah jaringan

yang ruang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel

8

– kabel bawah laut, sebagia contoh keseluruhan jaringan Bank Negara Indonesia

(BNI) yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara – Negara lain

menggunakan sarana WAN”. Sebuah bank yang ada di bandung biasanya

menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong hanya dalam bebrapa

menit. Biasanya WAN agak mumit dan sangat kompleks menggunakan banyak

sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global

seperti internet.

Didalam literature juga biasa disebut sebagai End System. Host

dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas

subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem

telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan

memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek

aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel

transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel,

atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.

Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk

menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel

penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan

pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standar dalam menamakan

komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node,

intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya. Kita biasa

menyebut komputer switching dengan ROUTER. Setiap host dihubungkan ke

LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan

9

tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Jaringan

WAN telah memenuhi berbagai kebutuhan sistem jaringan,seperti jaringan untuk

publik, retail, penjualan jasa, dan lainnya, WAN menggunakan protokol internet

berupa Network Service Provider (NSP).

Sumber:http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/08/wan.jpg

Gambar II.3

Jaringan WAN

2.2. Topologi Jaringan

Irawan (2013 : 23) mendefinisikan bahwa “Topologi jaringan adalah sebuah

cara bagaimana menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam

sebuah jaringan.

Topologi jaringan terbagi menjadi dua yaitu topologi logika dan topologi

fisik.

10

1. Topologi Bus

Daryanto (2010 : 30) menyatakan bahwa “Topologi linear bus merupakan

topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel Co-axial. Dengan

menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network),

maka komputer atau perangkat jaringan lainya bisa dengan mudah dihubungkan

satu dengan yang lain”.

Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic

(yang kemudian digunakan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan

client atau node).

1. Keuntungan Topologi Bus:

a. Penggunaan kabel yang sedikit sehingga terlihat sederhana.

b. Pengembangan jaringannya mudah.

2. Kerugian Topologi Bus:

a. Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan

jaringan akan terganggu.

b. Kepadatan pada jalur lalu lintas.

c. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

11

Sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-bus

Gambar II.4

Topologi bus

2. Topologi Ring

Daryanto (2010: 31) menyatakan bahwa “Topologi Ring adalah topologi yang

memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi data serta traffic disalurkan

sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Umumnya fasilitas ini

memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang

menggunakan twiested pair)”.

1. Keuntungan Topologi Ring:

a. Hemat Kabel.

b. Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstation.

2. Kerugian Topologi Ring:

a. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan walaupun sekecil apapun.

b. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut tampak

menjadi kaku.

12

c. Biaya pemasangan lebih besar.

Sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-ring

Gambar II.5

Topologi ring

3. Topologi Star

Daryanto (2010: 32) menyatakan bahwa “Topologi Star adalah topologi

yang didesain dimana setiap node (file server, workstation, dan perangakat

lainnya) terkoneksi dengan jaringan melewati sebuah hub atau concentrator”.

Jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan

untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang harus

sesuai (matching) juga tidak terjadi yang penting lagi. Pokoknya asal ada (yang

beres tentunya), maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya

jaringan secara mudah. Dengan berbekal crimping tool, Kabel UTP (biasanya

CAT5) dan Connector RJ45.

a. Keuntungan Topologi Star

a. Fleksibel dalam hal pemasang jaringan baru, tanpa mempengaruhi

jaringan yang lain.

13

b. Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena kontrol jaringan

yang terpusat.

c. Apabila salah satu kabel koneksi user terputus, tidak akan mempengaruhi

user yang lain dan keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja.

b. Kerugian Topologi Star.

a. Boros dalam pemakaian kabel jika kita hubungkan dengan jaringan yang

lebuh besar dan luas.

b. Kontrol hanya terpusat pada hub/switch sehingga operasionalnya perlu

ditangani secara khusus.

Sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-star

Gambar II.6

Topologi Star

4. Topologi Tree

Irawan (2013 : 26) mendefinisikan bahwa “Topologi Tree atau topologi

pohon bisa dikatakan sebagai kombinasi karakteristik antara topologi star yang

dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone”.

14

Sumber:http://nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer/

Gambar II.7

Topologi Tree

2.3. Perangkat Keras Jaringan

1. Server

Sopandi (2008 : 13) mendefinisikan bahwa “Server adalah sebuah

komputer yang berisi program baik sistem operasi maupun program aplikasi yang

menyediakan pelayanan kepada komputer atau program lain yang sama ataupun

berbeda. Komputer server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk

penyimpanan data yang akan digunakan bersama, atau basis data. Selain itu, jika

menggunakan sistem operasi berbasis network (Network Operating System) maka

komputer server berisi data user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut

berikut otoritasnya yang dapat di manage oleh supervisor dan administrator.

15

Sumber : http://.dimensidata.com/spesifikasi-server-ibm-system-x3650-m3/

Gambar II.8

Server

2. Kartu Jaringan (Network Interface Card)

Kurniawan (2007: 38a) menyertakan bahwa “Kartu Jaringan merupakan

perangkat paling utama yang harus terpasang pada komputer kita setiap komputer

dapat kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan”.

Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jjika dideasin untuk

kabel coaxial maka konektor dipakai adalah konektor BNC (Barrel Nut

Connector atau Bayonet Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel

twisted fair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45.

Sumber:http://www.igcseict.info/theory/4/hware/

Gambar II. 9

Network Interface Card

16

3. Kabel Jaringan

Kurniawan (2007 : 38b) mendefinisikan bahwa “Komputer kita

membutuhkan sebuah media transmisi untuk dapat terhubung dan melakukan

segala bentuk kegiatan di jaringan.

Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah kabel. Kabel pada

jaringan komputer kita gunakan untuk menghubungkan antara suatu server

dengan workstation, atau sebaliknya.

a. Kabel Coaxial

Kurniawan (2007: 39) menyatakan bahwa “kabel coaxial merupakan kabel

yang hanya tersusun atas inti tembaga pada intinya, dan tertutup secara

menyeluruh oleh bahan plastik insulator”.

Dikenal dua jenis kabel coaxial untuk jaringan komputer, yaitu thick

coaxcable (berdiameter lumayan besar) dan thin coaxcable (berdiameter lebih

kecil). Untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipakai adalah kabel

RG-58. Jenis ini juga dikenal sebagai thin ethernet. Setiap perangkat yang

dihubungkan dengan konektor BNC-T.

Sumber : http://jogjacctv.co.id/pengenalan-kabel-coaxial/

Gambar II.10

Kabel Coaxial

17

b. Kabel Twisted Pair

Kurniawan (2007: 41) menyatakan bahwa “Kabel Twisted Pair merupakan

suatu kabel yang berintikan tembaga berukuran kecil, pada masing–masing kabel

berisikan 8 buah kabel kecil dengan warna yang berbeda antara satu dengan yang

lainnya”.

Sumber : https://mahrusalii.com/materi/setting-ulang-jaringan/kabel-jaringan/

Gambar II.11

Kabel Twisted Pair

c. Kabel Fiber Optic

Kurniawan (2007: 47) menyatakan bahwa “kabel fiber optic merupakan

suatu jenis kabel yang berisi serat optik yang sangat halus digunakan untuk

mentransfer data pada jaringan komputer”.

Kabel fiber optic merupakan kabel yang dapat mentransmisi cahaya. Kabel

fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang

menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut

diubah ke bentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal sebagai

single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang

lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multi mode

mengirim sinyal yang berbeda pada saat bersamaan, mengirim data pada sudut

18

refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single mode dapat

menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode biasanya hanya

mencapai 500 m atau kurang. Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis

konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk

persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang

digunakan.

Sumber : www.suarasurabaya.net/print_news/Kelana%20Kota/2015/148129-PT-

Telkom:-Fiber-Optik-Memang-Butuh-Catuan-Listrik

Gambar II.12

Kabel Fiber Optic

19

d. Konektor

Kurniawan (2007: 49) menyatakan bahwa “Konektor adalah peripheral yang

kita pasangkan pada ujung kabel UTP”.

Tujuan konektor adalah agar kabel jaringan dapat kita pasang pada port

NIC. Biasanya dalam jaringan komputer konektor yang dipakai adalah RJ45.

Untuk dapat memasngkan pada memasangkan pada ujung-ujung kabel UTP denan

RJ45, maka diperlukan sebuah alat yang dinamakan crimper (crimping tool)

Sumber : http://www.helenturvey.com/apa-itu-connector-rj45-atau-modular-

plug/

Gambar II.13

Konektor RJ 45

4. Access Point

Kurniawan (2007: 58) menyatakan bahwa “Access Point merupakan alat

terpenting dalam membangun jaringan wireless maupun jaringan hostpot”

Pada dasarnya access point merupakan hub untuk wireless dan bridge

untuk jaringan LAN UTP. Oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat

port untuk konektor RJ-45. Secara standarisasi, access point bekerja pada lapisan

20

Data Link dan lapisan fisik dari standarisasi OSI, sehingga protokol komunikasi

atau transfer datanya masih memakai protokol TCP/IP.

Sumber : http://www.networkscreen.com/AX411.asp

Gambar II.14

Access Point

5. Modem

Kurniawan (2007: 55) menyatakan bahwa “Modem merupakan

kependekan dari Modul Demodulator, alat ini memungkinkan komputer untuk

menerima dan mengirim paket data dalam bentuk digital melalui saluran telepon

Modem digunakan untuk menghubungkan komputer dengan internet”. Modem

(Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman data pada

jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data dilakukan secara

serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip dasar modulasi.

Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat sinyal digital

mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh redaman maupun

derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog meskipun

21

mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama pengiriman tetapi hal

ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi

Sumber : http://workbench.cadenhead.org/news/3375/setting-up-westell-modems-

linksys

Gambar II.15

Modem

6. Router

Wahana Komputer (2010 : 18) mendefinisikan bahwa “Piranti elektronik

yang fungsinya mem-forward data antara jaringan komputer. Router adalah

piranti dimana software dan hardware di setting untuk melakukan routing dan

mem-forward informasi. Router akan menghubungkan dua atau lebih subnet”.

Sumber:http://www.cisco.com/content/dam/en/us/products/routers/ps1053

8/ps10819/1921-lg-.jpg

Gambar II.

Router

22

7. Switch

Irawan (2013 : 11) mendefinisikan bahwa“Switch memiliki fungsi yang

sama dengan hub, tapi switch mampu memeriksa paket data yang

diterima,menentukan sumber dan perangkat tujuan masing-masing paket

informasi dan melanjutkan informasi serta data secara tepat.

Sumber : https://www.amazon.com/Cisco-Business-SLM2048T-NA-SG200-50-

Mini-GBIC/dp/B004GHMU60

Gambar II.17

Switch

8. Scanner Laser Barcode

Alat sensor laser yang digunakan untuk membaca kode barcode

dimana produk ini sendiri difungsikan untuk menerjemahkan dari kode barcode

suatu produk pada sebuah system software atau program kasir.

23

Sumber:http://www.igcseict.info/theory/4/hware/

Gambar II.18

Scanner Barcode

9. Timbangan Digital (Digital Scale of Ishida) berbasis aplikasi

Pada umumnya Digital Scale sangat banyak sekali efeknya baik bagi

penjual maupun pelanggan. Bagi penjual sendiri bisa menghasilkan keuntungan

yang cukup luar biasa jika memang menggunakan sebuah timbangan digital yang

memiliki keakuratan tinggi. Sedangkan bagi pelanggan bisa mendapatkan sebuah

kepuasan karena bisa secara langsung melihat hasil ukur timbangan tersebut. Dan

juga bisa mendapatkan hasil pengukuran yang sangat akurat sekali. Fungsi

timbangan dari dahulu hingga sekarang ini adalah untuk mengukur berat dari

sebuah benda. Dan sekarang ini banyak digunakan oleh para pedagang untuk

menimbang barang dagangan mereka. Sedangkan untuk perorangan timbangan

digital bisanya berguna atau berfungsi untuk mengukur berat badan seseorang.

Dengan begitu banyak sekali fungsi timbangan digital yang bisa Anda manfaatkan

untuk membantu pekerjaan Anda.

24

Sumber:http://www.igcseict.info/theory/4/hware/

Gambar II.18

Digital Scale

10. Sato Labeling Printer (Printer Harga Produk)

Barcode printer adalah jenis printer dengan pengelompokan berdasarkan

kegunaannya, yaitu untuk mencetak label barcode.

Barcode printer pada umumnya adalah printer dengan teknologi thermal

atau pemanasan. Barcode printer mencetak di kertas atau bahan lain dengan

memanaskan bahan atau kertas.

25

Sumber : http://www.satoasiapacific.com/singapore/products/printers.aspx

Gambar II.20

Sato printer label

11. Dot matrix printer

Pengertian printer Dot matrix adalah suatu jenis printer yang resolusi

cetaknya masih sangat rendah. Fungsi printer dot matrix sampai saat ini masih

saja diperlukan walaupun kini telah bertebaran printer-printer canggih yang dapat

mencetak fotografi level profesional.

Dibutuhkan oleh bidang usaha yang membutuhkan pencetakan rangkap,

tidak hanya bukti transaksi, tetapi juga laporan-laporan yang harus dicetak

rangkap. Dari pada mencetaknya berulang-ulang yang mengakibatkan biaya

operasional printer tinggi dan waktu menjadi terbuang percuma, maka kita dapat

menggunakan printer dot-matrix dengan kertas rangkap. Hemat waktu dan hemat

biaya (listrik, pita, kertas, dll).

26

Sumber : https://www.epson.com.sg/For-Work/Printers/Dot-Matrix-

Printers/c/w160

Gambar II.21

Dot matrix Printer

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

1. Mikrotik Router Os

Herlambang dan Catur L (2008 : 19) mendefinisikan bahwa “Sistem

operasi yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi ini,

anda dapat membuat router dari komputer rumahan (PC).

Mikrotik adalah perusahaan kecil yamg berpusat di Latvia, bersebelahan

dengan Rusia. Berikut fitur – fitur Mikrotik : Address list, Asynchronus, Bonding,

Bridge, Data Rate Management, DHCP, Firewall and NAT, Hotspot, Ipsec,ISDN,

M3P, MNDP, Monitoring/Accounting, NTP (Network Time Protocol), PPTP

(Point to Point Tunneling Protocol), Proxy, Routing, SDSL, Simple Tunnels,

SNMP, Synchronus, Tool, UpnP, VLAN, VOIP, VRRP, WinBox

27

Sumber : http://beibicemerlang.com/index.php/2016/03/01/konsultan-it-dan-

jaringan-mikrotik-bandung-dan-jakarta/

Gambar II.22

Mikrotik

2. QoS (Quality of Service)

Merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan aplikasi – aplikasi

atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja jaringan

komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah

bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek cukup besar bagi banyak

aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara serta video streaming dapat membuat

pengguna frustasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan diatas jaringan

dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi,

atau jitter yang berlebih. Fitur Qos (Quality of Service) ini dapat menjadikan

bandwidth, latency dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan

aplikasi yang digunakan dalam jaringan tersebut.

3. Mikrotik Manajemen Bandwidth

Mikrotik manajemen bandwidth pada dasarnya mempunyai 2 sistem

manajemen bandwidth, yaitu Simple Queue dan Queue Tree.

28

Simple Queue sering digunakan sebagai manajemen bandwidth dengan limit IP

address (simple limit), sedangkan Queue Tree lebih spesifik lagi yaitu content

website, misalnya extention dan alamat website.

a. Simple Queue.

Simple Queue adalah cara sederhana melakukan limit data rute IP

Address atau subnet. Adapun fitur yang dimiliki antara lain :

1.Peer to peer traffic shoping.

a. Mengizinkan aturan pembuatan Qeueu dengan pemilihan interval

waktu.

b. Penggunaan prioritas.

c. Menggunakan multiple paket dengan menggunakan IP firewall

mangle

d. Limit Traffic dari dua arah (satu limit untuk total upload dan

download).

b. Queue Tree.

Merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks karena proses limit

dapat dikelompokkan berdasarkan protokol, port atau kelompok IP

address.

Sebelum melakukan proses limit, harus ditandai aliran paket

menggunakan suatu tanda mangle (istilah pada mikrotik) agar paket

tersebut dapat dikenal oleh queue tree. Hal ini bertujuan membedakan

paket downlink only atau uplink only .sehingga limit pada bandwidth

dapat bekerja optimal.

29

4. Aplikasi WinBox

Aplikasi WinBox merupakan aplikasi yang sangat erat hubungannya

dengan mikrotik. WinBox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan

remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik

dalam text mode melalui pc itu sendiri, maka dalam bentuk mode GUI kita

menggunakan WinBox. Dengan aplikasi ini kita dapat mengkonfigurasi mikrotik

melalui komputer client.

Mengkonfigurasi mikrotik melalui WinBox jauh lebih banyak digunakan,

karena selain penggunaannya yang mudah kita tidak harus menghafal perintah –

perintah console. Fungsi utama WinBox adalah men-setting mikrotik yang ada

dengan kemudahannya melalui tampilan GUI atau desktop.

Sumber : https://mikrotikindo.co.id/2013/02/download-winbox-mikrotik.html

Gambar II.23

WinBox

30

2.5. TCP/IP (Transmision Control Protocol)

1. Pengertian TCP/IP

Kurniawan (2007 : 6) mendefinisikan bahwa “TCP/IP (Transmision

Control Protocol/Internet) Merupakan salah satu protokol jaringan atau standar

aturan jaringan yang paling banyak digunakan pada jaringan berskala besar dan

luas”. TCP/IP dipakai karenaBersifat fleksibel dan mudah digunakan.TCP/IP

terdiri dari beberapa lapisan protokol. Dalam penerapannya, TCP/IPMenggunakan

empat level layer dalam arsitektur protokol.

Tabel II.1

Tabel TCP/IP

Application

Layer

Telnet FTP SMTP DNS RIP SNMP

Transport Layer TCP UDP

Internet Layer IPSec IP ICMP IGMP

Network

Interface Layer

Ethernet Token

Ring

Frame Relay ATM

Sumber:http//i.tech.microsoft.com/

2. Layer TCP/IP

a. Network Access Layer

Yani (2009 : 72) mendefinisikan bahwa “Network Interface Layer

merupakan layer yang bertanggung jawab mengirim dan menerima paket data

31

ke, dan dari media fisik, dapat berupa kabel, fiber optic, atau gelombang

radio”.

Karena tugasnya itu protokol pada layer ini harus mampu menterjemahkan

sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal

dari peralatan lain sejenis.

Protokol yang ada pada layer ini antar lain :

1. SLIP (Serial Line Internet Protocol)

2. PPP (Point to Point Protocol)

3. ARP (Address Resolution Protocol)

b. Internet Layer

Yani (2009 : 74) mendefinisikan bahwa “Protokol-protokol yang berada pada

layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang

tepat”.Pada layer ini terdapat beberapa protokol, antara lain :

1. IP (Internet Protocol), adalah protokol yang bertugas untuk

pengalamatan dan pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yamg

benar.

2. ICMP (Internet Control Message Protocol), adalah protokol yang

bertugas mengirimkan pesan kesalahan bila terjadi masalah pada saat

pengiriman paket data.

c. Transport Layer

Yani (2009 : 75) mendefinisikan bahwa “Transport layer merupakan layer

komunikasi data yang mengatur aliran data antar dua host, untuk keperluan

aplikasi diatasnya”. Protokol yang ada pada layer ini antara lain :

32

1. TCP (Transmision Control Protocol), adalah protokol yang menjamin

kehandalan pengiriman data dengan proses acknwoledgement, yaitu

sinyal pemberitahuan bahwa data telah sampai atau diterima. Protokol ini

selalu meminta konfirmasi setiap selesai mengirimkan data, apakah data

sudah sampai di tujuan dengan selamat, bila sudah maka TCP akan

mengirimkan data urutan berikutnya, bila belum maka akan dilakukan

pengiriman ulang (retransmisi).

2. UDP (User Diagram Protocol), adalah protokol yang tidak menggunakan

proses acknowledgement dan pengurutan, sehingga lapisan diatas

protokol ini tidak pernah mengetahui sampai tidaknya paket data yang

dikirim ke tujuan.

d. Application Layer

Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP,

diantaranya :

1. FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.

2. Telnet, Protokol untuk akses dari jarak jauh.

3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), protokol untuk pertukaran email.

4. HTTP (Hyper Text Transfer Protokol), protokol untuk transfer file HTML

atau web.

3. Cara Kerja TCP/IP

Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu

layer ke protokol di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi

yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu protokol menerima

data dari protokol lain diatasnya ia akan menambahkan informasi tambahan

33

miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan

fungsi protokol tersebut, setelah itu data ini dilanjutkan ke protokol pada layer di

bawahnya. Jika data yang diterima dianggap valid, maka protokol akan melepas

informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol

lain yang berada pada layer diatasnya.

2.6. Keamanan Jaringan

Sukmaaji (2012 : 60) mendefinisikan bahwa “Keamanan jaringan yaitu

proses pencegahan yang dilakukan oleh penyerang untuk terhubung ke dalam

jaringan komputer melalui akses yang tidak sah, atau penggunan secara ilegal dari

komputer dan jaringan.

Rahardjo dalam buku Sukmaaji (2008 : 158) mendefinisikan bahwa

“Dalam teknologi komputer, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat”,

yaitu :

1. Keamanan yang bersifat fisik (Physical Security), Keamanan yang bersifat

fisik termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan.

2. Keamanan yang berhubungan dengan orang, antara termasuk identifikasi, dan

profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pekerja). Seringkali

keamanan sistem informasi bergantung kepada manusia (pekerja dan

pengelola).

3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (Comunications),

yang termasuk di dalam ini adalah kelemahan dalam software yang

digunakan untuk mengelola data. Seorang kriminal dapat memasang virus

34

atau trojan horse sehingga dapat mengumpulkan informasi (seperti password)

yang semestinya tidak berhak diakses.

4. Keamanan dalam operasi, termasuk prosedur yang digunakan untuk mengatur

dan mengelola sistem keamanan, dan juga termasuk prosedur setelah

serangan (post attack recovery).

Model keamanan jaringan diantaranya :

1. Firewall

Sukmaaji 2012 : 75) mendefinisikan bahwa “Firewall merupakan sebuah

sistem atau perangkat keamanan pada jaringan komputer yang bertugas

untuk menjaga lalu lintas data di dalam jaringan komputer agar berjalan

dengan aman dan mencegah lalu lintas data yang tidak aman yang masuk di

dalam jaringan komputer”.

2. Autentikasi

Sukmaaji (2012 : 104) mendefinisikan bahwa “Autentikasi adalah proses

pengenalan peralatan, sistem operasi, kegiatan aplikasi dan identitas user

login yang terhubung dengan jaringan”.

3. Enkripsi

Sukmaaji (2012 : 112) mendefinisikan bahwa “Enkripsi adalah teknik

pengkodean data yang berguna untuk menjaga data atau file di dalam

komputer maupun pada jalur komunikasi dari pemakai yang tidak

dikehendaki”.