bab ii landasan teori -...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu
kita memahami sebuah fenomena,sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah
suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengaturan atau menyediakan satu
cetak biru untuk untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.1
2.1. Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata latin communicatio , dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama
disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam
komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akn terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Komunikasi itu
minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat.
Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar
orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia
menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan,
dan lain-lain. Untuk memahami pengertian komunikasi sehigga dapat dilancarkan
secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harrold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communiction in Society, Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says
What in Which Channel To Whom With What Effect?
1 http://id.scribd.com/doc/88815648/teori#scribd
Paradigma Laswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
- Komunikator (communicator, source, sender) - Pesan (Message)
- Media (channel, media) -Komunikaan (communicant,communicatee)
- Effect (effect, influence)
2.2.New Media
New Media adalah sebuah istilah yang muncul di akhir abad ke-20 untuk
menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik, rekaman dan
tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi komunikasi, peralatan
komunikasi berbasis komputer dan yang paling penting, internet. Media baru
memungkinkan akses tanpa batas, kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat
digital apapun.
2.2.1. Jejaring Sosial
Social Networking Site (SNS) atau biasa disebut juga jejaring sosial
didefinisikan sebagai suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap
individu untuk membangun hubungan sosial melalui dunia maya seperti
membangun suatu profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi
seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada antara satu
member dengan member lainnya dalam sistem yang
disediakan, dimana masing-masing social networking site memiliki ciri khas
dan sistem yang berbeda-beda, beberapa contoh Social Networking Site
diantaranya MySpace, Facebook, Twiter and Blog. Fungsi dari penerapan
Social Networking Site itu sendiri berfokus pada koneksi yang akan dibangun
oleh satu orang dengan orang lainnya, dimana dapat berupa hubungan
sahabat, keluarga, event, profesi hingga bisnis dan pekerjaan (Boyd dan
Ellison, 2007).
2.2.2. Instagram.
Instagram adalah aplikasi untuk mengirimkan informasi berupa photo
dengan cepat, aplikasi untuk mengelola photo, aplikasi untuk mengedit
photo, aplikasi untuk berbagi (share) photo ke jejaring sosial 2.
2.3.Iklan.
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari adanya
informasi tentang keunggulan/keuntungan suatu produk yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan
mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono,1997).
Selain itu iklan didesain untuk mendapatkan respon secara langsung dari
konsumen untuk periode tertentu (Rangkuti, 2002;154), sedangkan Durianto,
iklan bertujuan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna,
kepercayaan, sikap dan citra konsumen berkaitan dengan suatu produk/merek
(Durianto,2003; 2). Iklan dikatakan efektif ketika konsumen berfikir mengenai
atau member reaksi kepada produk yang diiklankan (Kotler,1998;188), menurut
Kotler iklan yang efektif harus memenuhi tiga karakteristik berikut : (1) iklan
yang penuh arti yaitu iklan yang langsung menunjuk pada manfaat yang
membuat menarik perhatian, (2) iklan yang dapat dipercaya adalah iklan yang
dapat membuat konsumen percaya bahwa produk bermanfaat, (3) iklan yang
khas yaitu iklan yang harus menjelaskan mengapa produk itu lebih baik dari
pada merek lain.
2.4.Efektivitas Iklan.
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Efektivitas
merupakan unsur pokok untuk tujuan tercapai atau sasaran yang telah
ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Iklan
2 http://www.slideshare.net/Aniekfaricha/pengertian-instagram
dikatakan efektif ketika konsumen berfikir mengenai atau member reaksi
kepada produk yang diiklankan (Kotler, 1998 ; 118). Adapun lima keputusan
utama dalam periklanan menurut Kotler (2002) adalah mission, money,
message, media, evaluasi.
Langkah yang pertama adalah mission, yaitu menetapkan tujuan, tujuan
periklanan dapat digolongkan berdasarkan sasarannya menjadi 3 yaitu
periklanan informative bertujuan membentuk permintaan pertama, persuative
bertujuan membentuk permintaan selektif atas satu merek dan remainder
bertujuan membuat konsumen akan selalu ingat terhadap produk yang
ditawarkan. Setelah menetapkan tujuan, langkah yang kedua adalah money,
yaitu menetapkan anggaran iklan untuk setiap produk. Faktor-faktor yang
mempengaruhi anggaran iklan adalah tahapan dalam siklus hidup produk,
pangsa pasar, persaingan, dan gangguan, frekuensi dan kemungkinan
substitusi produk. Langkah selanjutnya adalah message, yaitu menciptakan
pesan. Ada 4 tahap dalam mengembangkan suatu strategi menciptakan pesan
yang kreatif : pembentukan pesan, evaluasi dan pemilihan pesan, pelaksanaan
pesan, dan pengkajian ulang tanggung jawab. Langkah keempat yaitu media,
perencanaan media membuat pilihan dari berbagai kategori media dengan
mempertimbangkan variabel-variabel berikut yaitu : (1) Kebiasaan media
audiens sasaran, (2) produk, (3) pesan, (4) biaya. Langkah yang terakhir
adalah evaluasi. Iklan perlu dievaluasi karena untuk mengukur pengaruh
komunikasi dari suatu iklan. Pengujian iklan ini dapat dilakukan sebelum atau
sesudah iklan disiarkan. Mengingat besarnya biaya yang dikeluarkan oleh
produsen pembuat iklan maka perlu dikaji efektivitas iklan yang dibuat
melalui media yang ada. Secara umum, menurut Darmadi Durianto (2003 :
16) dikenal 3 kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas iklan,
yaitu : (1) penjualan, (2) pengingatan, (3) persuasi.
Penjualan dapat diketahui melalui riset tentang dampak penjualan,
sedangkan efektivitas iklan yang berkaitan dengan pengingatan dan persuasi
dapat diketahui melalui riset tentang dampak komunikasi. Pengingatan sendiri
merupakan kemampuan mengingatkan konsumen terhadap iklan atau bagian
dari iklan. Konsep pengingatan mendapat tantangan karena dianggap tidak
mengukur dampak yang paling penting dari sebuah iklan, seperti halnya
menciptakan makna produk, sedangkan persuasi bertujuan untuk mengukur
dampak pemahaman konsumen pada suatu iklan terhadap perubahan
kepercayaan konusmen pada ciri atau konsekuensi produk, sikap terhadap
merek dan keinginan.
2.5.Direct Rating Method
DRM memberikan beberapa alternatif iklan kepada sekelompok
konsumen dan meminta mereka untuk menentukan peringkat dari masing-
masing iklan itu. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah
iklan yang berkaitan dengan kemampuan iklan itu untuk mendapatkan
perhatian, mudah tidaknya iklan itu dibaca secara seksama, mudah tidaknya
iklan itu dipahami kemampuan iklan itu untuk daya tarik, daya gugah, dan
pengaruh pada perilaku. Dalam metode ini, semakin tinggi peringkat yang
diperoleh sebuah iklan, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut
efektif. Berikut akan dibahas lima variabel yang digunakan dalam Metode
Penentuan Peringkat Langsung :
• Perhatian (attention)
Perhatian didefiniskan sebagai aplikasi kapasitas pemroresan untuk
stimulus yang baru masuk.Tugas pemasar adalah mencapai faktor
yang pertama, maka pemasar harus mengerti mengenai factor-faktor
yang menentukan perhatian, yang dapat dikelompokkan dalam dua
kategori utama, yaitu deteminasi (penentu)
- Determinasi Pibadi
Determinasi Pribadi merujuk pada karakterstik individu yang
mempengaruhi perhatian. Secara umum, faktor-faktor ini tidak berada
dibawah kendali pemasar. Keberadaan faktor-faktor tersebut harus
dikenali dan dipandang sebagai kendala yang harus dipehatikan untuk
mengevaluasi strategi.
1. Kebutuhan /Motivasi
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang sangat menyadari
bahwa kebutuhan fisiologis berpengaruh kuat terhadap stimulus
yang yang mendapat perhatian maupun stimulus yang tidak
mendapatkan perhatian.
2. Sikap.
Menurut teori konsistensi kognitif, orang berusaha
mempertahankan seperangkat kepercayaan dan sikap yang
konsisten. Ketiadaan konsistensi didalam sistem kognitif diyakini
sebagai penyebab ketegangan psikogis yang merugikan.
3. Tingat Adaptasi.
Kecenderungan penting yang dimiliki orang adalah menjadi sangat
terbatas dengan suatu timulus, sehingga stimulus tersebut tidak
lagi diperhatikan. Pada kondisi ini, mereka mengembangkan satu
tingkat adaptasi bagi suatu stimulus.Secara khusus,iklan mungkin
saja menjadi korban dari adaptasi.
4. Rentang Perhatian.
Lamanya waktu seseorang untuk dapat memfokuskan perhatiannya
pada suatu stimulus atau pikiran sangat terbatas. .
• Determinan Stimulus
Perangkat kedua dari faktor yang mempengaruhi stimulus adalah
karakteristik stimulus itu sendiri. Determinan ini menggambarkan
faktor-faktor yang “dapat dikendalikan “, artinya dapat digunakan
untuk mendapatkan dan meningkatkan perhatian.
1. Ukuran.
Umumnya,semakin besar stimulus mungkin stimulus itu menarik
perhatian. Menambah ukuran iklan cetak akan meningkatkan
kemungkinan untuk mendapatkan perhatian konsumen. Hubungan
seperti berlaku pula untuk ukuran ilustrasi atau gambar pada
sebuah iklan.
2. Warna.
Kekuatan pemikat suatu stimulus dapat ditingkatkan secara tajam
melalui media warna.
3. Intensitas.
Stimulus yang lebih besar sering menghasilkan perhatian yang
lebih besar pula. Sebagai contoh, suara keras dan warna cemerlang
dapat meningkatkan perhatian. Iklan dalam radio dan televisi kerap
dimulai dengan suara keras untuk menarik perhatian. Iklan cetak
dengan warna cemerlang juga sangat lazim dipakai.
4. Kontras.
Orang cenderung memperhatikan dengan lebih cermat pada
stimulus yang kontras dengan latar belakangnya. Peranan stimulus
yang tidak konsisten atau kontras satu sama lain mencipatakan
konflik persepsi yag meningkatkan perhatian.
5. Posisi.
Posisi juga merupakan faktor penting dalam media cetak. Suatu
studi melaporkan bahwa perhatian akan lebih besar diberikan bagi
iklan yang terletak dibagian depan majalah daripada iklan yang
diletakkan dibagian belakang majalah, dan satu iklan akan lebih
menarik jika letaknya di halaman setelah kanan daripada di
halaman majalah sebelah kiri, dan sebagainya.
6. Gerakan.
Stimulus yang bergerak akan menarik perhatian lebih besar
daripada stimulus yang diam. Bahkan gerakan yang semua atau
yang dirasakan akan mampu meningkatkan perhatian pemirsa.
7. Kebaruan.
Stimulus yang luar biasa atau tak terduga akan lebih menarik
perhatian.Para pengiklan mengerti tentang nilai kebaruan dan
kerap kali mengandalkannya untuk mencuri perhatian pemirsa.
8. Stimulus Pemik Perhatian yang “Dipelajari”.
Beberapa stimulus mampu menarik perhatian,karena orang diajari
atau dikondisikan untuk beraksi terhadap suatu iklan,sebagai
contoh, telepon atau bel pintu yang berdering atau sirine yang
meraung-raung terkadang dimasukkan sebagai latar belakang iklan
radio dan televisi menarik perhatian.
9. Juru Bicara yang Menarik.
Alat penarik perhatian yang lazim adalah mempekerjakan model
atau selebriti yang menarik sebagai juru bicara.
• Pemahaman
Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu
stimulus bergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan
diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.
- Kategori Stimulus.
Kategori stimulus melibatkan peggolongan suatu stimulus
dengan menggunakan konsep-konsep yang disimpan dalam ingatan.
- Elabolari Stimulus.
Elaborasi mengacu ada banyaknya interaksi diantara informasi
yang baru dan pengetahuan yang sudah tersimpan dalam ingatan atau,
seperti sebagaian orang yang menjabarkan bahwa koneksi pribadi
banyak dibuat diantara stimulus dan pengalaman, serta tujuan hidup
seseorang.
- Determinan Pribadi dalam Pemahaman.
Pemahaman dipengaruhi oleh banyak stimulus dan faktor pribadi.
Orang akan lebih dahulu mempertimbangkan bagaimana faktor
pribadi dapat mempengaruhi pemahaman.
o Motivasi
Keadaan motivasional seseorang selama pemroresan informasi
dapat memengaruhi perhatian. Keadaan ini dapat juga
menimbulkan pengaruh pada pemahaman. Motivasi dapat
mempengaruhi elaborasi yang terjadi selama pemahaman.
Ketika suatu stimulus dirasakan relevan bagi diri pribadi, yaitu
saat stimulus itu memiliki kegunaan untuk memenuhi
kebutuhan, maka pemrosesan yang lebih rinci telitipun dapat
terjadi.
o Pengetahuan
Pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan merupakan
determinan utama dalam pemahaman. Kategori stimulus sangat
bergantung pada pengetahuan.Pengetahan juga meningkatkan
kemampuan konsumen untuk memahami suatu pesan. Efek
menguntungkan pemahaman ini akan disertai berkurangnya
kesalapahaman.
o Perangkat Harapan atau Persepsi
Pemahaman sering kali bergantung pada konsepsi atau
harapan yang ingin dilihat orang saat sebelumnya.
Dalam sebuah studi klasik,konsumen diminta mencicipi
dan menilai beracam-macam.
- Determinan Stimulus dalam Pemahaman.
Sifat fisik actual suatu stimulus memainkan peran yang besar dalam
membentuk penafsiran stimulus tersebut. Pemahaman bergantung
pada pengemasan produk dan nama merek.
o Linguistik
Berikut adalah berbagai temuan yang mencerminkan
sumbangan potensial yang dapat diberikan oleh para
ahli psikolinguistik untuk mengerti dan meningkatkan
pemahaman pesan.
- kata-kata yang sering digunakan dalam bahasa sehari-
hari akan lebih mudah dipahami dan diingat.
- kata-kata negative dapat menurunkan citra merek
yang dipasarkan
- potensi terjadinya kesalahpahaman akan lebih besar
jika menggunakan kalimat pasif.
o Konteks.
Konteks atau situasi sekeliling terjadinya
stimulus,sebagian akan menemukan yang dipahami.
• Respon Negatif
Persuasi tidak harus terjadi andai saja sebuah iklan berhasil menarik
perhatian dan dimengerti secara akurat oleh penonton. Fakta menunjukkan
bahwa pemahaman pesan tidak sama dengan penerima pesan. Konsumen
mungkin mengerti secara sempurna semua yang sedang dikomunikasikan,
tetapi mereka mungkin tidak setuju dengan pesan yang disampaikan,
karena alasan apapun. Pertanyaan kuncinya adalah hal apa yang
menentukan dan berapa banyak penerimaan yang akan terjadi selama
pemrosesan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap
pemahaman.Fenomena ini disebut respon kognitif.
• Respon Afektif
Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan
sebuah stimulus. Kebanyakan iklan dewasa ini menekankan jenis respon
“panas” dan bukan respon kognitif yang “dingin”.
• Sikap Terhadap Iklan
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung
terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap
iklan itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat
menghasikan sikap yang lebih positif terhadap suatu produk.
2.6.Pesan Iklan.
Menurut Kotler (1997;212) pesan idealnya harus menarik perhatian
(attention) mempertahankan ketertarikan (interest) membangkitkan keinginan
(desire) dan menggerakan tindakan (action). Selanjutnya, dalam merancang
iklan diperlukan pemecahan atas empat masalah yaitu apa yang dikatakan (isi
pesan), bagaimana mengatakan secara logis (Struktur pesan), bagaimana
menyampaikan secara simbolik (Format Pesan), dan siapa yang harus
menyampaikan (Sumber Pesan) (Kotler dan Amstrong 2001 :117). Adapun yang
harus diperhatikan dalam penyusunan pesan iklan adalah: (1) Isi pesan:
Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan kepada
khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang diinginkan. Dalam
menentukan isi pesan yang baik, perlu adanya daya tarik yang unik, yaitu: (a)
Daya tarik rasional untuk membangkitkan kepentingan diri audiens yang
menunjukkan bahwa produk tersebut akan menghasilkan manfaat yang
dikatakan. (b) Daya tarik emosional untuk membangkitkan emosi positif atau
negative yang akan memotivasi audiens. Daya tarik emosional yang positif
seperti humor, cinta, dan kebahagiaan. Daya tarik emosional negatif seperti rasa
takut, rasa bersalah, dan malu. (c) Daya tarik moral lebih diarahkan pada
perasaan audiens tentang apa yang benar dan apa yang baik. Daya tarik moral
sering dipakai untuk mendukung masalah-masalah sosial. (2) Struktur pesan:
Kefektifan suatu pesan tergantung pada struktur dan isinya. Struktur iklan yang
baik adalah dapat memberi pernyataan dan membiarkan pembaca dan pemirsa
menarik kesimpulan sendiri. (3) Format pesan: Format pesan yang dibuat
komunikator harus menyolok. Bila, disiarkan melalui televisi maka semua
elemen tersebut ditambah dengan bahasa tubuh (isyarat non verbal) yang
direncanakan. (4) Sumber pesan: Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak
juga dipengaruhi oleh penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan. Pesan-
pesan yang berasal dari sumber terpercaya, lebih persuasif sifatnya. Adapun tiga
faktor yang mempengaruhi kredibilitas sumber pesan, yaitu: (a) Keahlihan:
merupakan suatu pengetahuan khusus yang nampak dimili oleh komunikator
yang mendukung pesan yang disampaikan. (b) Sifat terpercaya, dihubungkan
khalayak dengan seberapa objektif dan jujurnya sumber tersebut menurut
khalayak. (c) Sifat disukai merupakan daya tarik sumber pesan dimata khalayak
Sumber.
2.7.HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA
Tabel 2.1.
Tabel Hasil Penelitian Sebelumnya
NO Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Penulis : Sri Widati
Judul : Efektivitas Pesan Bahaya Rokok Pada
Bungkus Rokok Terhadap Perilaku Merokok
Masyarakat Miskin.3
1) informan mengetahui bahaya
rokok dari pesan di bungkus rokok. Walaupun
mengetahui namun sebagian besar informan tidak bisa
menyebutkan isi pesan kesehatan pada bungkus rokok
secara lengkap dan benar.
2) Pesan bahaya rokok di bungkus rokok belum bisa
menaikkan pengetahuan informan mengenai substansi
rokok, bahaya rokok bagi diri sendiri, bahaya rokok
bagi orang lain ataupun dampaknya bagi kesehatan.
3) Sebagian besar informan merasa biasa saja ketika
membaca isi pesan kesehatan pada bungkus rokok.
3 http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jupromkes17f9558da7full.pdf
2. Penulis : Andromedha Wisnu Nugroho
Judul : Analisis Pengaruh Efektivitas Iklan
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Matik Yamaha DiSemarang.4
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pesan,
daya tarik iklan, dan
frekuensi penayangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap efektivitas iklan baik secara parsial
maupun simultan. Efektivitas iklan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian
3. Penulis : Adityo Agung Dewanto
Judul : Analisis Pengaruh Variabel-Variabel Pesan
Iklan Yang Mempengaruhi Brand Awareness
Masyarakat.5
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengaruh
pesan iklan yang terdiri dari isi pesan (indikator : daya
tarik rasional dan daya tarik emosional),struktur pesan
(Indikator :susunan pokok-pokok gagasan),format
pesan (Indikator:tampilan pesan/simbolis) dan sumber
pesan (indikator:kredibilitas sumber pesan)
mempengaruhi Brand Awareness masyarakat secara
simultan parsial.
4 http://eprints.dinus.ac.id/8615/
5 https://www.academia.edu/3564505/analisis_variabel-
variabel_pesan_iklan_yang_mempengaruhi_brand_awareness_masyarakat
Gambar 1.
Bagan Kerangka Pikir
2.8.KERANGKA PIKIR
.
Keterangan Kerangka Pikir
Banyaknya Food Blogger yang ada dimedia sosial terkhusus Instagram memiliki
pesan yang ingin disampaikan melalui foto yang diunggahnya, termasuk
DAYA TARIK
RASIONAL
DAYA TARIK
EMOSIONAL ISI PESAN FOOD BLOGGER
SUSUNAN
POKOK
GAGAGASAN
STRUKTUR
PESAN
TAMPILAN
PESAN/SIMBOLIS FORMAT PESAN
KREDIBILITAS
SUMBER PESAN SUMBER PESAN IKLAN ONLINE
PERHATIAN
PEMAHAMAN
RESPON
NEGATIF DRM (DIRECT
RATING METHOD)
RESPON
AFEKTIF
SIKAP TERHADAP IKLAN
FoodBlogger yang saya teliti yakni @KelinciTertidur. Berangkat dari hobi memasak,
kini ia menjadi salah satu FoodBlogger yang sering diundang keseminar-seminar
untuk tutorial memasak yang sehat. Sehingga berangkat dari situ saya ingin
mengetahui seberapa efektifkah pesan iklan yang ia sampaikan memalui instagram
dengan teori yang saya gunakan yakni indikator iklan online dan toeri DRM (Direct
Rating Method).