bab ii landasan teori dan perumusan hipotesis a. …eprints.umm.ac.id/40098/3/bab ii.pdfadalah...

13
BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2015) dengan objek penelitian perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Hasil dari penelitian tersebut yaitu CAR dan LDR berpengaruh simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan secara parsial CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, LDR juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Variabel yang paling berpengaruh adalah CAR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009) dengan objek penelitian Bank Devisa di Indonesia tahun 2003-2007. Hasil penelitian tersebut CAR dan LDR berpengaruh simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan secara parsial CAR berpengaruh positif dan signifikan dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.Variabel yang paling berpengaruh adalah CAR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2016) dengan objek penelitian perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Hasil penelitian tersebut CAR dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap ROA. secara parsial LDR berpengaruh positif dan signifikan 9

Upload: tranliem

Post on 04-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2015) dengan objek

penelitian perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2013. Hasil dari penelitian tersebut yaitu CAR dan LDR

berpengaruh simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap

profitabilitas, sedangkan secara parsial CAR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas, LDR juga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas. Variabel yang paling berpengaruh

adalah CAR.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009) dengan

objek penelitian Bank Devisa di Indonesia tahun 2003-2007. Hasil

penelitian tersebut CAR dan LDR berpengaruh simultan memiliki

pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan secara parsial

CAR berpengaruh positif dan signifikan dan LDR berpengaruh positif

signifikan terhadap profitabilitas.Variabel yang paling berpengaruh

adalah CAR.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2016) dengan

objek penelitian perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.

Hasil penelitian tersebut CAR dan LDR berpengaruh secara simultan

terhadap ROA. secara parsial LDR berpengaruh positif dan signifikan

9

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

10

dan CAR berpengaruh dan signifikan terhadap profitabilitas. Variabel

yang paling berpengaruh adalah LDR.

Terdapat beberapa kesamaan yaitu objek yang diteliti perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEIpada penelitian Arinta (2015) dan

Simanjuntak (2016), dengan penelitian yang sekarang objek yang

diteliti sama. Hasil penelitian oleh Arinta (2015) dan Puspitasari (2009)

bahwa CAR dan LDR berpengaruh secara simultan terhadap

profitabilitas (ROA) dan secara parsial CAR dan LDR memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), variabel

yang paling berpengaruh adalah CAR, dengan penelitian yang sekarang

hasil yang diteliti sama.

Perbedaannya yaitu pada penelitian Arinta (2015) meneliti

perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013, pada penelitian

Puspitasari (2009) meneliti pada tahun 2003-2007bank devisa di

Indonesia,pada penelitian Simanjuntak (2016) meneliti pada tahun

2010-2014 dan hasil penelitian CAR yang paling berpengaruh terhadap

profitabilitas.

B. Kajian Pustaka

1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja

suatu perusahaan. Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas

adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

11

selama periode tertentu. Dimana rentabilitas perusahaan

menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal

yang menghasilkan laba tersebut (Bambang, 2008:35).

Kasmir (2012:196) Rasio profitabilitas merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas

dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai

komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan

neraca dan laporan laba rugi.

Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.

Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahan dalam

rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus

mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran tersebut

dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini.

Dendawijaya (2003:120) Analisis rasio profitabilitas/ rentabilitas

suatu bank antara lain sebagai berikut :

a. Return on Assets(ROA)

Dendawijaya (2003:120), ROA adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

besar ROA suatu bank , semakin besar pula tingkat keuntungan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

12

yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

tersebut dari segi penggunaan aset.

Mengukur tingkat kesehatan bank terdapat perbedaan kecil

antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara

perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara

teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak

sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan

adalah sebelum pajak.

b. Return on Equity (ROE)

ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank dengan

modal sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang

saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang

saham baru) serta para investor di pasar modal yang ingin

membeli saham bank yang bersangkutan (jika bank tersebut

telah go public).

Para investor dalam prakteknya di pasar modal mempunyai

beberapa motif atau tujuan dalam membeli saham bank yang

telah melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Memperoleh dividen berdasarkan keputusan RUPS.

2) Mengejar capital gain jika bermain di bursa efek.

3) Menguasai perusahaan melalui pencapain mayoritas

saham.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

13

Rasio ROE ini merupakan indikator yang amat penting bagi

para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang

dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan dalam rasio

ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang

bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan

menyebabkan kenaikan harga saham bank.

Penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia

lebih mementingkan penilaian besarnya Return on Assets

(ROA) dan tidak memasukkan unsur Return on Equity (ROE).

Hal ini dikarenakan Bank Indonesia, sebagai pembina dan

pengawas perbankan, lebih mengutamakan nilai profitabilitas

suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian

besar berasal dari simpanan masyarakat.

c. Rasio Biaya Operasional

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya

operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai

perantara, yaitu menghimpun dan pendapatan operasional bank

didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

14

Secara teoritis, biaya bunga ditentukan berdasarkan

perhitungan cost of loanable funds (COLF) secara weighted

average cost, sedangkan penghasilan bunga sebagian terbesar

diperoleh dari interest income (pendapatan bunga), dari jasa

pemberian kredit kepada masyarakat, seperti bunga pinjaman,

provisi kredit, appraisal fee, supervision fee, syndication fee,

dll.

d. Net Profit Margin (NPM) Ratio

Net profit margin adalah rasio yang menggambarkan tingkat

keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Rasio

NPM pun mengacu kepada pendapatan operasional bank yang

terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang dalam

praktekna memiliki berbagai risiko, seperti risiko kredit (kredit

bermasalah dan kredit macet), bunga (negative spread), kurs

valas (jika kredit diberikan dalam valas) dll.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

Sektor perbankan, profitabilitas digunakan untuk mengukur

kinerja bank tersebut. Profitabilitas adalah pertahanan yang utama

dalam bank terhadap kerugian yang tidak terduga, seperti

memperkuat posisi modal dan meningkatkan profitabilitas masa

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

15

depan melalui investasi laba. Secara teoritis, tinggi rendahnya

tingkat profitabilitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor eksternal berupa suku bunga dan nilai tukar. Keadaan

politik sosial negara dan bahkan keadaan keamanan negara, maupun

faktor internal yang terkait dengan bank berupa kinerja keuangan

perusahan tersebut. Tinggi rendahnya profitabilitas perbankan

dipengaruhi oleh faktor rasio likuiditas dan rasio solvabilitas pada

perbankan (Muljono 2002:133).

Dendywijaya (2003:118) analisis rasio likuiditas adalah

analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek ataau jangka yang sudah jatuh

tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering dipergunakan dalam

menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut :

a. Cash ratio.

b. Reserve requirement.

c. Loan to Deposit Ratio.

d. Loan to Asset Ratio.

e. Rasio kewajiban bersih call money.

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh

jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh

bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank.

LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dan yang dilakukan deposan dengan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

16

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya.

Masyhud Ali (2004:344), Loan to Deposit Ratio (LDR)

yang menggambarkan perbandingan antara besarnya jumlah

pinjaman yang diberikan dengan jumlah dana masyarakat yang

dihimpun. Sebagaimana rasio likuiditas yang digunakan dalam

perusahaan secara umum juga berlaku bagi perbankan.

Perbedaannya dalam likuiditas perbankan tidak diukur dari Acid

Test Ratio maupun Current Ratio.

Terdapat ukuran khusus yang berlaku untuk menentukan

likuiditas bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Rasio

likuiditas yang lazim digunakan dalam dunia perbankan yaitu

Loan to Deposit Ratio (LDR). Batas aman dari LDR suatu bank

adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar antara 85%

dan 110%. (Dendawijaya, 2003:119)

analisis solvabilitas adalah analisis untuk mengukur

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka

panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban jika terjadi likuiditas bank. Rasio ini digunakan untuk

mengetahui perbandingan antara volume (jumlah) dana yang

diperoleh dari berbagai utang (jangka pendek dan jangka

panjang) serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri

dengan volume penanaman dana tersebut pada berbagai jenis

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

17

aktiva yang dimiliki bank. Beberapa rasio solvabilitas antara lain

:

a. Capital Adequacy Ratio.

b. Debt to Equity Ratio.

c. Long Term Debt to Assets Ratio.

Dendawijaya (2003:122), CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko (kredit , penyertaan, surat berharga, tagihan

pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank

disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber diluar

bank, seperti dana masyarakat, pinjaman, dan lain- lain.

Susilo (2000:27) Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu

kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu

dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu porposi tertentu dari

total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Ketentuan

CAR pada prinsipnya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku

secara internasional, yaitu sesuai standar Bank for International

Settlement (BIS) yaitu mewajibkan CAR minimal 8%.

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivany sebagai akibat dari kerugian-

kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko.

Ketentuan BI mengatur cara perhitungan aktiva tertimbang

menurut risiko, yang terdiri atas jumlah antara ATMR yang

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

18

dihitung berdasarkan nilai masing-masing pos aktiva pada neraca

bank dikalikan dengan bobot risikonya masing-masing ATMR

yang dihitung berdasarkan nilai masing-masing pos aktiva pada

rekening administratif bank dikalikan dengan bobot risikonya

masing-masing ( Dendywijaya, 2003:123).

3. Hubungan Antara Variabel Independent (Bebas) dan Dependen

(Terikat)

a. Kecukupan modal (CAR) dengan profitabilitas (ROA)

Taswan (2010 : 181) mengatakan bahwa CAR merupakan

perbandingan antara jumlah modal yang dimiliki suatu bank

dengan aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR). Semakin

tinggi rasio CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat

permodalannya. Berdasarkan peraturan BI No. 10/15/PBI/2008

, mensyaratkan bank wajib memenuhi kecukupan modal atau

menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR.

Capital Adequacy Ratio (CAR) dijadikan variabel

independen yang mempengaruhi ROA didasarkan atas

hubungannya dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada

profitabilitas bank (ROA). Rasio CAR digunakan untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,

misalnya kredit yang diberikan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

19

Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva

produktif yang berisiko. Nilai CAR tinggi (sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%) berarti bahwa bank

tersebut mampu membiayai operasi bank, dan keadaan yang

menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang

cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA) yang bersangkutan

(Dendiwijaya,2003:122).

b. LDR dengan profitabilitas (ROA)

Dendywijaya (2003 : 118) Loan to Deposit Ratio

menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya, dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit

kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank

untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin

menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk

memberikan kredit.

Faktor ekspansi kredit yang ditunjukkan dengan rasio LDR

sangat penting oleh bank dalam menjalankan fungsi

intermediasinya dengan tujuan untuk memperoleh laba yang

didapat dari selisih penerimaan bunga kredit dengan beban

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

20

bunga simpanan (spread). Dengan peningkatan dan pengelolaan

penyaluran kredit yang baik akan mendorong suatu bank untuk

meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba

(profitabilitas).

C. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini merupakan uraian tentang hubungan

antara variabel yang terkait dalam masalah terutama yang diteliti sesuai

dengan rumusan masalah dan kajian pustaka. Penjelesan yang telah

diuraikan dari teori yang telah dibahas. Masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah pengaruh kecukupan modal (CAR) dan likuiditas

(LDR) terhadap profitabilitas (ROA), dimana variable

independent(variabel bebas) pada penelitian ini adalah kecukupan

modal (CAR) dan likuiditas (LDR), sedangkan variable dependent

(terikat) yaitu profitabilitas (ROA). Kerangka pemikiran tersebut dapat

digambarkan dalam gambar1 sebagai berikut

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar2.1 menjelaskan bahwa CAR dan LDR berpengaruh terhadap

ROA. CAR dan LDR merupakan variabel bebas dan ROA merupakan

CAR ( X1)

LDR ( X2)

ROA ( Y )

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/40098/3/BAB II.pdfadalah sebelum pajak. b. Return on Equity (ROE) ROEadalah perbandingan antara laba bersih bank

21

variabel terikat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linear berganda.

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas dan didukung dengan adanya

penelitian terdahulu dan tinjauan teori yang ada dapat disimpulkan hipotesis

sebagai berikut :

1. CapitalAdequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) pada

Bank Umum Konvensional Go Public.

2. Capital Adequacy Ratio (CAR) variabel yang paling berpengaruh

terhadap profitabilitas (ROA).