bab ii landasan teori - bina nusantara | library ...library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab...

23
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik) bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua kejadian penting dalam perusahaan mengandung aspek keuangan, misalnya keputusan mengenai penambahan suatu lini produk baru, memperluas kapasitas, menambah mesin pabrik, menjual tambahan surat berharga, mengadakan perjanjian leasing, pembagian dividen, dan membeli kembali saham perusahaan. Semuanya merupakan contoh peristiwa yang tidak terlepas dari aspek keuangan. Pengelolaan dana suatu perusahaan sangatlah penting artinya agar dapat digunakan sesuai kebutuhan. Bukanlah hal yang mustahil kalau ada suatu perusahaan yang dapat meningkatkan penjualan, tetapi mengalami kesulitan uang karena arus kas masuk yang diterimanya tidak mencukupi untuk membeli bahan baku atau membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dengan demikian berarti seorang manajer keuangan harus dapat melihat lebih jauh dan merencanakan tindakan yang diambil untuk memenuhi kebutuhan dana dalam melaksanakan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Upload: dinhdieu

Post on 21-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam

Perusahaan.

Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik)

bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua kejadian penting dalam perusahaan

mengandung aspek keuangan, misalnya keputusan mengenai penambahan suatu lini

produk baru, memperluas kapasitas, menambah mesin pabrik, menjual tambahan

surat berharga, mengadakan perjanjian leasing, pembagian dividen, dan membeli

kembali saham perusahaan. Semuanya merupakan contoh peristiwa yang tidak

terlepas dari aspek keuangan.

Pengelolaan dana suatu perusahaan sangatlah penting artinya agar dapat

digunakan sesuai kebutuhan. Bukanlah hal yang mustahil kalau ada suatu perusahaan

yang dapat meningkatkan penjualan, tetapi mengalami kesulitan uang karena arus kas

masuk yang diterimanya tidak mencukupi untuk membeli bahan baku atau membayar

hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo.

Dengan demikian berarti seorang manajer keuangan harus dapat melihat

lebih jauh dan merencanakan tindakan yang diambil untuk memenuhi kebutuhan dana

dalam melaksanakan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Berikut ini penulis akan mengemukakan pengertian Manajemen Keuangan

menurut Husnan (2002), dalam bukunya Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,

“Manajemen Keuangan didefinisikan sebagai kegiatan untuk memperoleh dana dan

menggunakan dana dengan tujuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai

perusahaan”.

Secara umum fungsi manajer keuangan adalah merencanakan, mencari dan

memanfaatkan dana dengan berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya

guna operasi perusahaan). Untuk itu diperlukan suatu rencana yang tepat sehingga

manajer dapat memperoleh dan mengalokasikan dana secara efisien. Manajer dapat

memproyeksikan arus kas tersebut terhadap kondisi keuangan. Dana yang diperoleh

oleh manajer keuangan dapat bersumber baik dari dalam maupun dari luar

perusahaan.

Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dan

menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut disebut pembelanjaan perusahaan

dalam artian yang luas (business finance) atau manajemen keuangan (financial

management). Sedangkan pembelanjaan dalam artian yang sempit adalah aktivitas

yang hanya bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana saja yang sering juga

dinamakan pembelanjaan pasif atau pendanaan (financing).

2.2. Pembelanjaan Perusahaan

Fungsi Pembelanjaan Perusahaan meliputi :

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

1. Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana (use/allocation of funds).

Fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan

aktiva baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Efisiensi penggunaan dana

secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang

dihasilkan dari investasi tersebut atau rentabilitas. Dengan demikian maka

manajer keuangan dalam menjalankan fungsi penggunaan dana harus selalu

mencari alternatif investasi untuk kemudian dianalisa. Dari hasil analisa tersebut

diambil keputusan investasi mana yang akan dipilih.

2. Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing, obtaining

of funds).

Dalam hal ini manajemen keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat

memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat

yang paling menguntungkan. Manajer keuangan harus mempertimbangkan

dengan cermat sifat dan biaya dari masing – masing sumber dana yang akan

dipilih karena masing – masing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial

yang berbeda – beda.

2.3. Pengertian Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai

operasinya sehari – hari, misalkan untuk memberikan uang muka pembelian bahan

mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lain sebagainya, di mana uang atau

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

dana yang dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam

perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang

yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi

untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan

terus menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan.

Pengertian modal kerja (Riyanto, 2001) dapat dikemukakan dalam beberapa

konsep :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur

aktiva lancar di mana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali berputar dan

kembali dalam bentuk semula atau di mana dana yang tertanam di dalamnya

akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek.

2. Konsep Kualitatif

Pada konsep ini modal kerja hanya dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva

lancar saja, maka pada kondep kualitatif ini pengertian modal kerja juga

dikaitkan dengan besarnya jumlah utang lancar atau utang yang harus dibayar.

Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari

aktiva lancar yang benar – benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya

perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan

aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering

disebut modal kerja neto (net working capital).

3. Konsep Fungsional

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Dasar konsep ini adalah fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap

dana yang digunakan dalam perusahaan adalah untuk menghasilkan pendapatan.

Ada sebagian dana yang digunakan pada periode akunting tertentu dapat

seluruhnya menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut (current income) dan

ada sebagian dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak

seluruhnya digunakan untuk menghasilkan current income. Dengan demikian,

modal kerja menurut konsep fungsional terdiri dari: kas, piutang usaha

(berdasarkan cost), persediaan, depresiasi aktiva tetap untuk periode yang

bersangkutan. Sedangkan surat – surat berharga (investasi sementara) dan marjin

piutang usaha, merupakan modal kerja potensial.

2.4. Jenis - jenis Modal Kerja

Jenis – jenis modal kerja menurut W. B. Taylor (Sawir,2001) dapat

digolongkan menjadi :

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan

fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus

diperlukan untuk kelancaran usaha.

a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Jumlah kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin

kontinuitas usahanya.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi

yang normal. Pengertian “normal” di sini adalah dalam artian yang dinamis.

Apabila suatu perusahaan misalnya selama 4 atau 5 bulan rata – rata per

bulannya mempunyai produksi 1000 unit. Apabila kemudian ternyata bahwa

selama 4 atau 5 bulan berikutnya luas produksi rata – rata per bulannya 2000

unit, maka luas produksi normalnya di sinipun berubah menjadi 2000 unit.

2. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah sesuai dengan perubahan keadaan,

dan modal kerja ini dibedakan antara :

a. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah disebabkan karena fluktuasi

musim.

b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah disebabkan karena fluktuasi

konjungtur.

c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja yang besarnya berubah – ubah karena adanya keadaan darurat

yang tidak diketahui sebelumnya misal adanya pemogokan buruh, banjir,

perubahan keadaan ekonomi yang mendadak.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

2.5. Jenis Perkiraan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Asuransi

Dalam neraca perusahaan asuransi ada perbedaan pos – pos perkiraan

dibandingkan dengan perusahaan dagang. Perbedaan tersebut antara lain pada

perkiraan tersebut di bawah ini (PSAK, 2002) :

1. Investasi

Lazimnya dalam bidang usaha asuransi kerugian, investasi (penyertaan)

merupakan salah satu kegiatan pengelolaan keuangan yang utama di luar usaha

asuransi. Dengan demikian perkiraan ini disajikan pada urutan pertama pada

aktiva, namun demikian bukanlah merupakan suatu keharusan. Investasi

ditujukan antara lain untuk :

- memperoleh keuntungan

- menjamin solvabilitas perusahaan

- menunjang kegiatan operasional asuransi

Investasi dapat merupakan investasi jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Piutang

Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan menjadi dua kategori yaitu

piutang underwriting dan piutang non underwriting. Piutang underwriting terdiri

dari piutang premi dan piutang reasuransi.

a. Piutang Premi

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Piutang Premi adalah tagihan premi kepada tertanggung / agen / broker, dan

perusahaaan asuransi (ceding company) sebagai akibat adanya transaksi

asuransi.

b. Piutang Reasuransi

Piutang reasuransi timbul dari kompensasi hutang piutang kepada reasuradur

sehubungan dengan kewajiban membayar premi reasuransi setelah dikurangi

komisi dan klaim reasuransi.

c. Piutang Non Underwriting

Piutang Non Underwriting (piutang lain-lain) adalah piutang yang timbul di

luar transaksi operasi asuransi seperti piutang pegawai, piutang bunga, dan

lainnya.

3. Kewajiban

a. Hutang Klaim

Hutang Klaim adalah hutang yang timbul sehubungan dengan adanya

persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung / perusahaan asuransi

(ceding company) yang belum dibayar oleh perusahaan. Hutang klaim diakui

dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).

b. Hutang Reasuransi

Hutang Reasuransi adalah hutang kepada reasuradur yang timbul sehubungan

dengan kewajiban membayar premi reasuransi setelah dikurangi dengan

komisi reasuransi dan klaim reasuransi.

c. Hutang komisi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Hutang komisi adalah hutang yang timbul sehubungan dengan terjadinya

penutupan asuransi.

d. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan

Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (Unearned Premium) diakui dan

dicatat pada tanggal neraca yang besarnya ditetapkan berdasarkan estimasi

sesuai dengan metode yang digunakan.

Premi yang belum merupakan pendapatan dibentuk dan dihitung secara

berkala pada akhir periode buku atau merupakan pendapatan premi yang

ditangguhkan pengakuannya.

e. Estimasi Klaim Tanggungan Sendiri

Estimasi Klaim Tanggungan Sendiri diakui dan dicatat pada tanggal neraca

yang besarnya berdasarkan estimasi jumlah kerugian yang menjadi kewajiban

perusahaan.

Estimasi klaim tanggungan sendiri yang dihitung / dibentuk secara berkala

pada akhir periode buku atau merupakan klaim yang dilaporkan dan telah

dicatat perusahaan, tetapi belum diselesaikan (ditetapkan) ganti ruginya.

2.6. Analisa Sumber - Sumber dan Penggunaan Dana

Sebagai langkah pertama dalam analisa sumber – sumber dan penggunaan

dana adalah penyusunan “Laporan perubahan Neraca” yang disusun atas dua neraca

dari dua saat atau titik waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

masing – masing elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan

dana. Pengertian dana yang digunakan dalam analisis sumber - sumber dan

penggunaan dana tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu “Kas” atau dalam

artian yang lebih luas, yaitu sebagai “Modal Kerja”. Pengertian mana yang akan

digunakan dalam analisa sumber – sumber dan penggunaan dana itu tergantung

kepada kebutuhan kita sendiri, yaitu apa yang ingin kita analisa.

1. Dana dalam Aliran Kas.

Menurut pengertian ini dana diartikan sebagai kas. Dalam komponen aktiva,

kas merupakan elemen aktiva yang paling likuid.

Adapun perubahan – perubahan dari elemen – elemen neraca antara dua saat

yang efeknya memperbesar Kas dan ini dikatakan sebagai sumber – sumber dana

adalah sebagai berikut :

a. Berkurangnya aktiva lancar selain Kas.

b. Berkurangnya aktiva tetap.

c. Bertambahnya setiap jenis utang.

d. Bertambahnya modal.

e. Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan.

Berkurangnya aktiva lancar selain Kas.

Berkurang aktiva lancar selain Kas berarti bertambahnya dana atau Kas.

Berkurangnya barang (inventory) dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan

hasil penjualan itu merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Berkurangnya piutang berarti bahwa piutang itu telah dibayar dan penerimaan

piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang

bersangkutan. Demikian pula berkurangnya surat – surat berharga atau Efek berarti

bahwa efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas

bagi perusahaan tersebut.

Berkurangnya aktiva tetap

Sepertinya halnya berkurangnya aktiva lancar, berkurangnya aktiva tetap

pun merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan yang bersangkutan.

Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual

dan hasil penjualannya merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto

tersebut berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi

dalam tahun yang bersangkutan dan depresiasi inipun merupakan sumber dana.

Bertambahnya setiap jenis utang

Bertambahnya utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang

merupakan sumber dana. Bertambahnya utang berarti adanya tambahan dana yang

diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

Bertambahnya Modal

Bertambahnya modal misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru,

dan hasil penjualan saham baru itu merupakan sumber dana.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Adanya keuntungan dari operasinya perusahaan

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti

bahwa ada tambahan dana bagi perusahaan yang bersangkutan.

Adapun perubahan – perubahan yang efeknya memperkecil dana atau Kas

dan itu dikatakan sebagai penggunaan dana dapatlah disebutkan sebagai berikut :

a. Bertambahnya aktiva lancar selain Kas.

b. Bertambahnya aktiva tetap.

c. Berkurangnya setiap jenis utang.

d. Berkurangnya modal.

e. Pembayaran cash dividend.

f. Adanya kerugian

Bertambahnya aktiva lancar selain Kas

Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang, dan

pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian penambahan aktiva lancar

merupakan penggunaan dana.

Bertambahnya aktiva tetap

Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian

aktiva tetap, dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Berkurangnya utang

Berkurangnya utang, baik utang lancar maupun utang jangka panjang dapat

terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran

kembali utang berarti penggunaan dana.

Berkurangnya modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil

kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya

modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa pengurangan modal itu

merupakan penggunaan dana. Dalam P.T. pembelian kembali saham pun merupakan

penggunaan dana.

Pembayaran cash dividend

Pembayaran cash dividend jelas merupakan penggunaan dana. Cash

dividend dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

Adanya kerugian karena operasi perusahaan

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan

berkurangnya aktiva atau bertambahnya utang. Sebenarnya bertambahnya utang

merupakan sumber dana, tetapi dengan adanya kerugian, tambahan dana tersebut

digunakan untuk menutup kerugian. Dengan demikian maka adanya kerugian

merupakan penggunaan dana.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

2. Dana dalam Artian Modal Kerja.

Modal kerja di sini adalah dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar di

atas utang lancar. Dalam laporan sumber – sumber dan penggunaan modal kerja tidak

tercantum di dalamnya sumber – sumber dari penggunaan dana yang berasal dari

unsur – unsur modal kerja sendiri, karena perubahan – perubahan yang hanya

menyangkut unsur – unsur Aktiva Lancar dan Utang Lancar saja, kedua accounts

tersebut disebut “Current Accounts” .

Analisa sumber – sumber dan penggunaan dana (baik dalam artian Kas

maupun dalam artian modal kerja) tidak hanya dilakukan terhadap waktu yang lalu

saja, tetapi juga penting dilakukan terhadap laporan yang diproyeksikan untuk

periode yang akan datang (projected statement of sources and uses of funds). Analisa

terhadap “projected statement of sources and uses of funds” tersebut dimaksudkan

untuk menilai kebijakan perusahaan yang bersangkutan dalam penggunaan dana dan

cara mendapatkannya dana untuk periode yang mendatang.

2.7. Modal Kerja Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi (baik asuransi jiwa maupun kerugian) tergolong dalam

bidang produksi jasa. Dengan demikian maka dalam komponen aktiva lancar

perusahaan, tidak diperlukan elemen aktiva lancar yang berupa persediaan barang

sebagai hasil produksi. Dengan sendirinya modal kerja yang diperlukan berupa kas,

piutang, biaya dibayar dimuka, investasi. Karena itu jika dibandingkan dengan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang, memang secara relatif

kebutuhan modal kerja perusahaan asuransi lebih kecil. Elemen aktiva lancar yang

diperlukan lebih sedikit. Dengan perkataan lain bahwa lebih kecil di sini bukan dari

segi jumlah (secara mutlak) namun dari segi jenis elemen yang dibutuhkan dalam

modal kerja.

Pada umumnya, sumber modal kerja suatu perusahaan asuransi dapat berasal

dari :

1. Hasil operasi perusahaan.

Jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung

dengan cara menganalisa laporan perhitungan laba (rugi). Laba perusahaan yang

tidak diambil (Laba ditahan) oleh pemilik perusahaan akan memperbesar modal

kerja perusahaan yang bersangkutan. Dalam perusahaan asuransi, sumber dana

yang paling besar didapat dari penjualan premi asuransi (premi bruto). Perlu

dicatat bahwa biaya operasi perusahaan yang tunai akan mengurangi modal kerja.

Sedangkan biaya operasi perusahaan yang tidak tunai (penyusutan, amortisasi,

diskonto, dan sebagainya) pada periode yang bersangkutan tidak memerlukan

pengeluaran uang, sehingga pada periode tersebut tidak mengurangi /

menggunakan modal kerja.

2. Keuntungan penjualan surat berharga

Surat berharga merupakan unsur aktiva lancar. Jika surat berharga yang dimiliki

perusahaan kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada harga

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

perolehannya, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan merupakan sumber

modal kerja.

3. Penjualan aktiva tetap

Dengan adanya hasil penjualan aktiva tetap yang tidak digunakan untuk membeli

pengganti aktiva tersebut maka akan menambah modal kerja perusahaan.

4. Penjualan saham atau obligasi

Jika perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja, maka manajemen dapat

mengambil langkah / keputusan dengan cara mengeluarkan saham baru ataupun

dapat menjual obligasi. Keduanya merupakan sumber modal kerja. Namun

karena obligasi mengandung resiko lebih besar yaitu beban tetap berupa bunga

maka penerbitan saham dipandang dari sudut resiko lebih memungkinkan dan

menguntungkan.

2.8. Proyeksi Kebutuhan Dana

Salah satu tugas pokok manajer keuangan adalah menyusun perencanaan,

baik yang berkaitan dengan kebutuhan dana maupun alokasinya. Pada sisi lain,

perencanaan diperlukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan / program yang akan

dilaksanakan pada masa yang akan datang.

Dengan menunjuk elemen – elemen rencana perusahaan, tampak bahwa

dana yang berasal dari hutang jangka panjang maupun modal sendiri. Namun dalam

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

frekuensi yang rendah (hanya sesekali). Penerbitan saham / pengeluaran surat

berharga (dana jangka panjang) akan memperkecil biaya per Rupiah yang

dikeluarkan. Jika dikaitkan efisiensi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, maka

perencanaan / proyeksi kebutuhan dana merupakan hal yang sangat penting artinya

bagi perusahaan. Oleh karena itu setiap manajer keuangan perlu menguasai metode /

konsep peramalan / proyeksi kebutuhan dana secara akurat dan efektif. Kegagalan

manajer keuangan dalam menyusun proyeksi tersebut dapat berpengaruh terhadap

akurasi penggalian sumber dana yang pada akhirnya mengakibatkan pengelolaan

keuangan perusahaan tidak efisien.

1. Perputaran Modal kerja

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan

selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran

modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat di mana kas

diinvestasikan dalam komponen – komponen modal kerja sampai saat di mana

kembali lagi menjadi kas.

Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau

makin tinggi tingkat perputarannya (turnover ratenya). Berapa lama periode tersebut

berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnover

ratenya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada

berapa lama periode perputaran dari masing – masing komponen dari modal kerja

tersebut. Periode perdagangan lebih pendek daripada barang yang mengalami proses

produksi.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

2. Proyeksi / Peramalan Kebutuhan Dana.

Untuk keperluan analisis pembahasan lebih lanjut, berikut ini akan

dikemukakan secara singkat metode peramalan kebutuhan dana berdasarkan

prosentase penjualan. Walaupun dasar perhitungan kebutuhan dana menggunakan

ramalan penjualan, namun diasumsikan bahwa nilai ramalan penjualan telah

diketahui sehingga tidak dipersoalkan lebih lanjut. Dalam hubungan ini, pendekatan

yang dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana guna meramalkan

kebutuhan dana, dinyatakan dalam prosentase penjualan yang diinvestasikan pada

masing – masing perkiraan dalam neraca. Penentuan kebutuhan dana yang diperlukan

dari luar perusahaan ditentukan dengan formula (Supranto,2001) sebagai berikut :

Kebutuhan dana A B dari luar = (DTR) - (DTR) - b . m (TR2) TR TR

A = Aktiva

B = Hutang

TR = Premi Bruto = Penjualan premi asuransi.

TR2 = Proyeksi penjualan premi tahun ke n.

DTR = Perubahan Premi Bruto. A = Aktiva dibagi dengan Premi Bruto.

TR B = Hutang dibagi dengan Premi Bruto.

TR

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

m = Net Underwriting Income

Premi Bruto

b = Laba ditahan

Total Laba

Metode Kuadrat Minimum (Least Square Method)

Implementasi metode prosentase penjualan dalam rangka menghitung jumlah

kebutuhan dana, memerlukan prediksi / proyeksi penjualan untuk tahun yang

akan datang. Atas dasar prediksi tersebut, kebutuhan dana yang diperlukan dari

luar dapat dihitung dengan menggunakan metode prosentase penjualan yang

dimaksud.

Dalam rangka menghitung / memprediksi hasil penjualan, dapat digunakan trend

linier dengan metode kuadrat minimum (least square method) dengan formula

sebagai berikut :

Y = a + bx

Dengan ketentuan :

Y = Pendapatan Premi pada tahun yang diproyeksikan.

Σ Yi a = n Yi = Pendapatan premi dari tahun lalu yang digunakan sebagai dasar

peramalan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

n = Jumlah tahun yang digunakan dari jumlah total pendapatan

premi sebagai dasar peramalan.

Σ (Ui . Yi) b = Σ ( Ui)² Ui = Code assigned to the midpoints. (Kode atau angka yang

dihubungkan dengan nilai tengah).

x = Variabel jarak jumlah tahun yang menghubungkan nilai tengah

tahun pendapatan premi dengan tahun yang diproyeksikan.

2.9. Risk Based Capital dan Penilaian Terhadap Perusahaan

Asuransi Kerugian.

Menurut hasil Biro Riset Info Bank, ada 10 kelompok rasio keuangan yang

digunakan untuk menilai bagus tidaknya perusahaan asuransi umum atau kerugian.

(Info Bank, 2002).

1. Rasio Risk Based Capital (RBC) untuk tahun 2001 pemerintah menetapkan

standar terbaik di atas atau sama dengan 40% tetapi untuk akhir tahun 2002

pemerintah menetapkan standar rasio risk based capital diatas atau sama

dengan 75% dan untuk akhir tahun 2003 pemerintah menetapkan standar rasio

risk based capital diatas atau sama dengan 100%. (Info Bank, 2002 dan

Kompas, 2003). Rasio ini untuk melihat tingkat solvensi perusahaan asuransi.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

Apakah perusahaan itu mampu menanggung segala resiko klaim ? (Bobot

10%).

2. Rasio likuiditas dan rasio deposito wajib terhadap cadangan teknis. Rasio ini

untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar tagihan lancarnya.

Intinya dari rasio ini akan kelihatan tingkat likuiditas perusahaan. Rasio

terbaik likuiditas harus sama dengan atau lebih besar dari 120% dan rasio

deposito wajib terhadap cadangan teknis harus sama atau di atas 5%. (Masing

- masing bobotnya 5%).

3. Rasio cadangan teknis terhadap aktiva lancar serta rasio penjumlahan

cadangan teknis dan modal sendiri terhadap pendapatan premi neto. Kedua

rasio ini intinya digunakan untuk melihat kecukupan cadangan teknis terhadap

kekayaan lancar. Standar terbaik rasio pertama harus kurang dari 100%.

Sedangkan terbaik rasio kedua harus di atas 150%. (Masing – masing

bobotnya 5%).

4. Rasio cadangan premi terhadap premi neto retensi sendiri. Rasio ini untuk

mengetahui bagian dari premi resiko sendiri yang disahkan sebagai cadangan.

Ukuran terbaiknya adalah diatas 40%. (Bobot 10%).

5. Perubahan pendapatan premi bruto dengan ukuran rata – rata terbaik di atas

atau sama dengan 20%. Pertumbuhan ini untuk mengukur perkembangan

pendapatan premi bruto. (Bobot 10%).

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

6. Rasio premi retensi sendiri terhadap modal sendiri. Rasio ini untuk

mengetahui kekuatan modal sendiri terhadap premi resiko sendiri. Nah, bila

mempunyai rasio di bawah 280%, itulah yang terbaik. (Bobot 10%).

7. Rasio beban klaim neto terhadap premi neto. Rasio ini untuk melihat apakah

premi neto mampu menutup beban klaim neto. Rasio terbaiknya adalah

kurang atau sama dengan 65%.(Bobot 10%).

8. Rasio investasi terhadap penjumlahan cadangan teknis dan utang klaim. Rasio

ini untuk menyidik apakah cadangan teknis dan utang klaim bisa

diproduktifkan dalam bentuk investasi dengan standar terbaik di atas atau

sama dengan 100%.(Bobot 10%).

9. Rasio penjumlahan klaim usaha, dan komisi terhadap pendapatan premi neto.

Rasio ini untuk mengetahui apakah biaya – biaya yang dikeluarkan tidak

melebihi pendapatan. Kata lainnya, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi.

Rasio terbaiknya di bawah atau sama dengan 100%.

10. Rasio laba (rugi) sebelum pajak terhadap rata – rata modal sendiri. Rasio ini

untuk mengetahui tingkat keuntungan relatif terhadap investasi pada

umumnya. Rasio terbaik dipilih di atas atau sama dengan 12 %, yang diambil

dari rata – rata suku bunga deposito satu tahun. (Bobot 10%).

Nah, setelah diperoleh angka dari 10 kelompok rasio itu, Biro Riset Info

Bank masuk pada tahap pemberian nilai terhadap masing – masing ratio. Perusahaan

yang masuk kriteria rasio ideal akan diberi skor 10 untuk masing – masing kelompok

rasio. Perusahaan yang tidak mencapai rasio terbaik atau ideal diberi skor 0 sampai

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - BINA NUSANTARA | Library ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB II_03-21.pdfPengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

dengan 9,9, bergantung pada posisi setiap rasio. Misalnya, skor rasio likuiditas

asuransi X yang 100% tentu berbeda dengan skor asuransi Y yang 50%.

Langkah berikutnya adalah penjumlahan nilai setiap rasio itu. Setelah jumlah

nilai diketahui, barulah disematkan predikat. Rentang jumlah penyematan predikat

tersebut 0-100. Nilai 81 sampai dengan 100 mendapat predikat “sangat bagus”, 66

sampai dengan kurang dari 81 “bagus”, 51 sampai dengan kurang 66 “cukup bagus”,

0 sampai dengan kurang dari 51 “tidak bagus”.

Jika ada nilai total yang sama, yang akan membedakannya adalah posisi

RBC. Kalau rasio itu pun masih sama, pembedanya adalah tingkat likuiditas.