analisa modal kerja

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, teknologi, politik, komunikasi yang satu sama lainnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi khususnya dalam bidang ekonomi yang saat ini banyak didominasi oleh adanya persaingan antar pelaku-pelaku ekonomi yakni Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan-perusahaan Swasta dan Perusahaan-perusahaan Jasa. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup dan sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Pada dasarnya tujuan perusahaan didirikan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal, menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, disamping itu setiap perusahaan akan selalu mengembangkan atau memperluas usahanya. Untuk itu, maka bagi setiap perusahaan di dalam mengelola usahanya selalu membutuhkan modal kerja yang cukup. Kebutuhan modal kerja perlu diperhitungkan secara cermat dan tepat, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan modal kerja secara baik dan tepat, dalam arti menggunakannya secara efektif dan efisien. Adanya modal kerja yang cukup adalah sangat penting karena dengan modal kerja yang cukup dalam artian modal kerja yang tersedia sesuai dengan kapasitas usahanya, hal tersebut memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan se-ekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kesulitan keuangan, akan tetapi dengan modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan Manajemen Modal Kerja Page 1

Upload: aisyah-tralala

Post on 07-Aug-2015

1.059 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas MK

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Modal kerja

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman, baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, teknologi, politik, komunikasi yang satu sama lainnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi khususnya dalam bidang ekonomi yang saat ini banyak didominasi oleh adanya persaingan antar pelaku-pelaku ekonomi yakni Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan-perusahaan Swasta dan Perusahaan-perusahaan Jasa. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup dan sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan.

Pada dasarnya tujuan perusahaan didirikan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal, menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, disamping itu setiap perusahaan akan selalu mengembangkan atau memperluas usahanya. Untuk itu, maka bagi setiap perusahaan di dalam mengelola usahanya selalu membutuhkan modal kerja yang cukup. Kebutuhan modal kerja perlu diperhitungkan secara cermat dan tepat, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan modal kerja secara baik dan tepat, dalam arti menggunakannya secara efektif dan efisien.

Adanya modal kerja yang cukup adalah sangat penting karena dengan modal kerja yang cukup dalam artian modal kerja yang tersedia sesuai dengan kapasitas usahanya, hal tersebut memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan se-ekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kesulitan keuangan, akan tetapi dengan modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal tersebut akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan, sebaliknya adanya ketidak cukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kagagalan suatu perusahaan, oleh karena itu alat analisis perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja merupakan suatu analisis yang menggambarkan seberapa besar kebutuhan modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal kerja selama periode yang bersangkutan serta dapat mengetahui seberapa efektif modal kerja dalam perusahaan tersebut, dimana modal kerja merupakan dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasinya sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

Manajemen Modal Kerja Page 1

Page 2: Analisa Modal kerja

Berdasarkan Kasus yang ada masalah utama dari perusahaan Superior Outboard Motors adalah terjadinya penurunan Margin Laba dan EPS, padahal pada tahun tersebut Penjualan naik sebesar 8%. Berdasarkan hal tersebut kami merumuskan masalah sebagai Berikut:

1. Bagaimanakah Analisa Rasio dan Manajemen modal kerja perusahaan Superior Outboard Motors ?

2. Hal apa yang menyebabkan penurunan Margin Laba dan EPS?3. Bagaimanakah cara mengatasi penurunan Margin Laba dan EPS?

BAB II

Manajemen Modal Kerja Page 2

Page 3: Analisa Modal kerja

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar dinamakan modal kerja bersih

Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.

Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering digunakan. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3:a. Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Seluruh

investasi dalam aktiva lancar, Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).

b. Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitik beratkan kepada kualitas modal kerja. Dalam konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau (net working capital).

c. Konsep fungsional, menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.

Dari konsep di atas, modal kerja perusahaan dibagi 2 jenis:a. Modal kerja kotor( gross working capital), adalah semua komponen yang ada di aktiva

lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja.b. Modal kerja bersih( net working capital), merupakan seluruh komponen aktiva lancar

dikurangi dengan seluruh total kewajiban lancar(utang jangka pendek).

2.2 Arti Penting dan Tujuan Manajemen Modal KerjaPentingnya manajemen modal kerja perusahaan, terutama bagi kesehatan keuangan dan

kinerja perusahaan adalah:a. Bahwa kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan

oprasional perusahaan dari waktu kewaktu.

Manajemen Modal Kerja Page 3

Page 4: Analisa Modal kerja

b. Investasi dalam aktiva lancar, cepat sekali berubah. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu manajemen modal kerja.

c. Dalam praktiknya sering kali bahwa lebih dari separuh dari total aktiva merupakan bagian dari aktiva lancar (modal kerja perusahaan).

d. Khusus bagi perusahaan kecil manajemen modal kerja sangat penting karena investasi dalam aktiva tetap dapat ditekan dengan menyewa, tetapi investasi lancar dalam piutang dan sedian tidak dapat dihindarkan harus segera terpenuhi.

e. Bagi perusahaan yang relatif kecil fungsi modal kerja juga amat penting. Hal ini disebabkan perusahaan kecil, relative terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek, yang tentunya dapat mempengaruhi modal kerja.

f. Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan, piutang, sedian, dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya.

Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:a. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas

perusahaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja.b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi

kewajiban pada waktunya. Pemenuhan kewajiban yang sudah jatuh tempo dan segera harus dibayar secara tepat waktu merupakan ukuran keberhasilan manajemen modal kerja.

c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.

d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya, memenuhi syarat seperti likuiditas yang terjamin.

e. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.f. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai

aktiva lancar.Tujuan di atas akan dapat tercapai apabila modal kerja perusahaan dapat dikelola secara

benar sesuai dengan konsep manajemen modal kerja. Dan ini merupakan tanggung jawab utama dari seorang manajer keuangan untuk mampu mengelolanya.

2.3 Hubungan Likuiditas Dan Modal KerjaSeperti diketahui bahwa salah satu nilai penting dari likuiditas perusahaan adalah untuk

memenuhi sejumlah dana yang diperlukan pada saat dibutuhkan. Sementara itu dalam manajemen modal kerja kebutuhan dana juga merupakan bagian penting, baik dalam hal penyediaan dana maupun penggunaan dana yang berkaitan dengan aktivitas usahanya. Oleh karena itu terdapat hubungan yang erat antara keduanya.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Page 4

Page 5: Analisa Modal kerja

Dalam peraktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari:a. Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan

non jasa (industry). Kebutuhan dalam perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa.

b. Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara pembayaran diangsur.

c. Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.

d. Pengaruh tingkat perputaran persediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya.

Secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:a. Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik atau perolehan laba

dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.b. Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap, terutama yang

tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.

c. Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru.

2.5 Sumber Modal KerjaBerikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:a. Hasil operasi perusahaan, maksudnya adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada

periode tertentu.b. Keuntungan penjualan surat berharga, juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja.

Besarnya selisih antara harga beli dan harga jual surat berharga tersebut.c. Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih dimiliki untuk

dijual kepada berbagai pihak.d. Penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual aktiva tetap yang kurang produktif atau

masih menganggur.e. Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada

pihak lainnya.

Manajemen Modal Kerja Page 5

Page 6: Analisa Modal kerja

f. Memperoleh pinjaman dari kreditor, terutama pinjaman jangka pendek. Khusus untuk pinjaman jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukan pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi.

g. Memperoleh dana hibah dari berbagai lembaga. Dana ini biasanya tidak digunakan beban biaya sebagai mana pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.

2.6 Penggunaan Modal KerjaSecara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk:a. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya oprasi perusahaan.b. Pengeluran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.c. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.d. Pembelian aktiva tetap(tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain)e. Pembayaran utang jangka panjangf. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi.

Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunaib. Pembelian surat berharga secara tunaic. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel

2.7 Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha

dan barang tertagih.

a. Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period)Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.

Hari dalam SetahunPeriode Konversi Persediaan=

Perputaran Persediaan

b. Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO)Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.

Hari dalam SetahunDSO =

Perputaran Piutang

c. Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period).

Manajemen Modal Kerja Page 6

Page 7: Analisa Modal kerja

Adalah jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.

Utang x Hari dalam SetahunPeriode Penangguhan utang Usaha =

Pembelian secara kredit tahunan

d. Cash Conversion CycleAdalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi

Hari dalam SetahunPeriode Konversi Penjualan =

Perputaran Persediaan

Siklus Siklus Siklus SiklusKonversi = Konversi + Konversi - Konversi Kas Persediaan Piutang Utang

Siklus Siklus SiklusKonversi = Konversi + Konversi Operasi Persediaan Piutang

Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: Penjualan Bersih

Perputaran modal kerja = Modal Kerja

2.8 Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja

Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar.

a. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy)Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekuritas dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.

b. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy)Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan.

c. Kebijakan modal kerja moderat.

Manajemen Modal Kerja Page 7

Page 8: Analisa Modal kerja

Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebut terdapat kebijakan yang moderat.

Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja. a. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating”

Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.

b. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.

c. Pendekatan Konservatif.Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.

Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets)Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.

 Aktiva lancar temporer (Temporary current assets).Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.

Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.1. Proses permohonan yang cepat.2. Fleksibilitas.3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.4. Resiko bagi perusahaan peminjam

a. Resiko suku bunga.b. Resiko jatuh tempo

2.9 Pengelolaan Kas dan Sekuritas

2.9.1 Pengelolaan KasKas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”.

Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.1. Saldo transaski (Transaction balance).2. Saldo kompensasi (Compensating balance)

Manajemen Modal Kerja Page 8

Page 9: Analisa Modal kerja

3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).

Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.4. Untuk keadaan darurat.

Meningkatkan efisiensi pengelolaan kas Sinkronisasi arus kas,Arus kas yang disinkronkan (Synchronized cash flow) adalah situasi dimana arus kas masuk diseleraskan dengan arus keluar sehingga saldo kas untuk keperluan transaksi dapat diminimumkan.

- Memanfaatkan masa mengambang (Using Float)

Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusa-haan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima.

Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima.

Perbandingan biaya-biaya pada berbagai mekanisme transfer akan dapat mempengaruhi biaya, sehingga perlu dibandingkan biaya dan peng-gunaan mekanisme transfer.

- Mempercepat penagihan : 1. Proses pengiriman cek.2. Kotak pos khusus.3. Pra otoritas pemindahbukuan.

- Menyimpan sekuritas lawan meminjam.

Kriteria untuk memilih sekuritas jangka pendek.1. Resiko penunggakan (Default risk)2. Resiko suku bunga (Interest rate risk)3. Resiko daya beli (Purchasing power risk)4. Resiko likuiditas atau penjualan sekuritas (Liquidity/marketable risk)5. Tingkat pengembalian sekuritas.

Manajemen Modal Kerja Page 9

Page 10: Analisa Modal kerja

2.9.2 Strategi Modal Kerja Bersih.

Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :

a. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi.

à Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.

à Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun.

b. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil.

c. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.

Manajemen Modal Kerja Page 10

Page 11: Analisa Modal kerja

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Analisa Modal kerja, Rasio Likuiditas Dan Rasio Utang- Modal kerja bruto :

- Kas = 918.280- Piutang Usaha = 129.600- Persediaan = 4.060.000

5.107.880- Modal kerja neto = aktiva lancar - hutang lancar

= 5.107.880 – 1.680.000 = 3.427.880- Rasio Likuiditas

Aktiva Lancar 5.107.880Rasio Lancar = = = 3.04 x

Hutang Lancar 1.680.000Rasio ini menunjukkan bahwa ke likuid an perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya seandainya semua aktiva lancar di rubah menjadi kas. Rasio Lancar perusahaan tampak tinggi.

Kas + Piutang 918.280+129.600 Rasio Cepat = = = 0.62 = 6.2 %

Hutang Lancar 1.680.000Rasio ini mempunyai perspektif lebih pendek dari pada rasio lancar karena aktiva yang kurang likuid merupakan aktiva lancar yabg tidak diperhitungkan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.

- Rasio LeverageTotal Utang 12.500.000

Rasio Utang terhadap Ekuitas = = = 2,17Ekuitas Pemegang Saham 5.760.000

Perhitungan Rasio ini menunjukkan seberapa besar hutang digunakan dalam pembiayaan perusahaan. Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa para kreditur memberikan 217 sen pendanaan untuk setiap 1$ yang diberikan oleh pemegang saham.

Total Utang 12.500.000Rasio Utang terhadap Asset = = = 0,68 = 68%

Total Aset 18.260.000Rasio ini menunjukkan bahwa 68% dari aset perusahaan di danai dari Utang dan sisanya 32% di danai dari Modal/ Ekuitas.

Dari hasil perhitungan Rasio Laverage cukup tinggi dan mengartikan bahwa perlindungan terhadap para kreditur rendah sebab rendahnya tingkat pendanaan yang dikelurkan oleh para pemegang saham.

Manajemen Modal Kerja Page 11

Page 12: Analisa Modal kerja

EBIT 2.830.400Rasio Cakupan Bunga (TIE) = = = 1,89

Beban Bunga 1.500.000Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar bunga. Rasio ini cukup rendah sehingga memberikan indikasi bahwa kecenderungan perusahaan kesulitan membayar bunganya,

3.2 Rasio Aktivitas, Siklus Operasi dan Kas PerusahaanSiklus Operasi adalah lamanya waktu dari komitmen kas untuk pembelian hingga

penagihan piutang yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa.Siklus Kas adalah Lamanya waktu dari pengeluaran kas yang sesungguhnya untuk

pembelian hingga penagihan piutang yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa.Siklus Siklus SiklusKonversi = Konversi + Konversi Operasi Persediaan Piutang

Hari dalam SetahunPeriode Konversi Persediaan=

Perputaran Persediaan

Harga pokok Penjualan 20.160.000Perputaran Persediaan = =

Persediaan rata-rata 50,943,000 : 1220.160.000

= = 4,75 kali4.245.250

Perhitungan ini Menunjukkan bahwa Persediaan diputar sebanyak 4,75 kali dalam tahun tersebut.

365Periode Konversi Persediaan= = 76,8 =77 hari

4,75Rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu 77 hari untuk mengubah persediaan menjadi piutang melalui penjualan.

Hari dalam SetahunPeriode Konversi Piutang/ DSO =

Perputaran Piutang

Penjualan Kredit Tahunan Netto 28.800.000 x 60%Perputaran Piutang = =

Piutang Rata-Rata (28.800.000 x 60%) : 1217.280.000

= = 12 kali1.440.000

Perhitungan ini Menunjukkan bahwa Piutang usaha dalam tahun tersebut berputar sebanyak 12 kali.

Manajemen Modal Kerja Page 12

Page 13: Analisa Modal kerja

365ACP/DSO = = 30,42 = 31 hari

12Nilai ACP/ DSO ini menunjukkan bahwa rata-rata penagihan piutang adalah 31 hari.

Siklus Operasi = 77 hari + 31 hari = 108 hari

Siklus Siklus Siklus SiklusKonversi = Konversi + Konversi - Konversi Kas Persediaan Piutang Utang

Utang x Hari dalam SetahunPeriode Penangguhan utang Usaha =

Pembelian secara kredit tahunanKarena tidak ada info jumlah pembelian kredit selama satu tahun gantinya dapat digunakan:Pembelian secara kredit tahunan = Hp.Penjualan – (+)Peningkatan (Penurunan) persediaan

= 20.160.000 – (5.740.000 – 4.060.000)= 18.480.000

1.680.000 x 365Periode Penangguhan utang Usaha = = 33,18 =33 hari

18.480.000

Siklus konversi kas = 108 hari – 33 hari = 75 hari

Interval Interval Menahan/memproduksi Penjualan Penagihan

---------------------------------------------------------

Komitmen Pembelian Kas yang diterimaSiklus Operasi

Interval Penundaan Utang (PTD) Siklus Kas

-------------------- ------------------------------------Pengeluaran kas

Dilihat dari siklus operasi tahunan perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu 108 hari untuk memproduksi, menjual dan mengubahnya menjadi piutang. Sedangkan Siklus kas Perusahaan menunjukkan lamanya waktu pengeluaran kas yang sesungguhnya untuk pembelian dan penagihan piutang yaitu selama 75 hari. - Perputaran Total Aset

Penjualan Neto 28.800.000Perputaran Total Aset = = = 1,57

Total Aset 18.260.000

Manajemen Modal Kerja Page 13

Page 14: Analisa Modal kerja

3.3 Rasio Profitabilitas dan Persamaan DupontEBIT 2.830.400

Margin Laba bruto = = = 9,8%Penjualan 28.800.000

EAT 864.000Margin Laba Neto = = = 3%

Penjualan 28.800.000Perhitungan diatas menunjukkan bahwa tingkat pendapatan yang rendah. Hal ini disebabkan biaya yang tinggi karena operasi tidak efisien.- Pengembalian atas total aset

Laba Bersih 864.000ROA = = = 4,7%

Total Aset 18.260.000Tingkat beban bunga yang tinggi menyebabkan pengembalian atas total aset rendah.- Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan Laba

EBIT 2.830.400BEP = = = 15,5%

Total Aset 18.260.000Kemampuan Perusahaan dalam menghasilkanlaba 15,5%Pengembalian Ekuitas Biasa

Laba Bersih 864.000ROE = = = 15%

Ekuitas Biasa 5.760.000Menunjukan tingkat pengembalian saham kepada para pemegang saham yaitu 15%Persamaan Du Pont

ROA = Margin Laba x Peputaran Total AsetLaba Bersih Penjualan

ROA = x Penjualan Total Aset864.000 28.800.000

ROA = x = 3% x 1,57 = 4,7%28.800.000 18.260.000

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh 3% atas setiap dolar penjualan dan aset diputar 1,57 kali sepanjang tahun tersebut. Oleh karena itu perusahaan memperoleh pengembalian 4,7% atas asetnya.

Total Aset 18.260.000Multiplier Ekuitas = = = 3,1

Ekuitas Biasa 5.760.000Imbal Hasil Atas EkuitasROE = Margin Laba x Peputaran Total Aset x Multiplier Ekuitas

= 3% x 1,57 x 3,1 = 15%

Manajemen Modal Kerja Page 14

Page 15: Analisa Modal kerja

Penjabaran Perhitungan ROE diatas menunjukkan bahwa margin laba,perputaran total aset dan Penggunaan utang bersama-sama menentukan pengembalian atas ekuitas.Dengan melihat penjabaran ROE diharapkan

- Bagian penjualan untuk terus berusaha meningkatan penjualan- Bagian Akun biaya berusaha untuk menekan biaya.- Bagian produksi, pemasaran dan staf keuangan dapat bekerjasama dalam hal perputaran

berbagai jenis aset.- Bagian Keuangan dapat menganalisis dampak dari penerapan pendanaan.

3.4 Analisa Rasio Perputaran Persediaan PerbulanHarga pokok Penjualan

Analisis Rasio perputaran Persediaan =Persediaan Rata-Rata

Persediaan Rata-Rata = Total Persediaan Satu tahun : 12

BulanTotal

Persediaan Persediaan Rata-Rata

Harga Pokok Penjualan

Rasio Perputaran Persediaan

BulananJanuari $ 4,060,000 $ 4,245,250 $ - 0Februari $ 5,740,000 $ 4,245,250 $ - 0

Maret $ 7,420,000 $ 4,245,250 $

560,000 0.13 kaliApril $ 8,540,000 $ 4,245,250 $ 1,680,000 0.4 kaliMei $ 8,540,000 $ 4,245,250 $ 3,360,000 0.8 kaliJuni $ 6,860,000 $ 4,245,250 $ 4,200,000 0.99 kaliJuli $ 4,340,000 $ 4,245,250 $ 4,592,000 1.1 kaliAgustus $ 1,428,000 $ 4,245,250 $ 2,800,000 0.66 kaliSeptember $ 308,000 $ 4,245,250 $ 1,960,000 0.46 kali

Oktober $ 28,000 $ 4,245,250 $

560,000 0.13 kali

Nopember $ 1,148,000 $ 4,245,250 $

296,800 0.07 kali

Desember $ 2,531,000 $ 4,245,250 $

151,200 0.04 kali

Rasio Perputaran persediaan memberi tahu kita seberapa banyak persediaan berputar menjadi piutang melalui penjualan selama periode tertentu. Dari perhitungan rasio diatas dapat terlihat bahwa perputaran persediaan setiap bulannya berbeda.Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen dalam mengelolah persediaan perusahaan, namun rasio yang rendah menunjukkan bahwa barang yang tersedia berlebih. Perputaran persediaan efektif

Manajemen Modal Kerja Page 15

Page 16: Analisa Modal kerja

perusahaan ini hanya terjadi kisaran bulan mei – september dan puncaknya pada bulan juli, selebihnya sangatlah rendah. Penumpukkan persediaan terjadi dikarenakan perusahaan terus memproduksi unit produksi tetap setiap bulannya tanpa menyesuaikan dengan unit yang terjual. Sehingga menyebabkan tumpukan persediaan yang pada akhirnya akan mengikat modal Perusahaan/ kas lancar serta akan memperbesar modal kerja. Hal ini akan menjadi masalah jika perusahaan tidak mempunyai dana yang cukup besar, karena untuk memenuhi siklus operasinya, perusahaan perlu melakukan pinjaman. Perusahaan menambah dana tersebut dari utang jangka pendek, disini aset lancar didanai dari utang jangka pendek (Tabel 4. Anggaran kas). Ketika jatuh tempo pun perusahaan meminjam utang jangka pendek lagi untuk membayar utang jangka pendek sebelumnya. Sehingga perusahaan mengeluarkan biaya bunga yang cukup tinggi (guna membiayai pinjaman modal kerja) tanpa ada profitabilitas yang masuk ( Tak adanya penjualan) dan akhirnya hal ini akan menekan laba bersih perusahaan. Namun hal ini tidak terjadi sepanjang bulan berjalan hanya terjadi pada awal tahun dan puncaknya pada bulan april,setelah bulan tersebut perusahaan mulai melunasi utang jangka pendek dengan pendapatan penjualannya sendiri sampai pada akhirnya utang jangka pendek nol.

3.5 Modal Kerja Bersih Perusahaan Perbulan

Modal Kerja Bersih Perbulan = Aktiva Lancar - Utang Lancar Aktiva Lancar = Kas + Piutang Usaha + PersediaanUtang Lancar = Utang Usaha + Utang jangka Pendek

Bulan Total Aset Lancar

Total utang Lancar

Modal Kerja Bersih

Januari $ 4,380,000 $ 3,765,800 $ 614,200 Februari $ 5,940,000 $ 5,971,600 $ (31,600)Maret $ 7,620,000 $ 7,980,400 $ (360,400)April $ 9,220,000 $ 8,765,400 $ 454,600 Mei $ 10,180,000 $ 7,649,600 $ 2,530,400 Juni $ 9,940,000 $ 4,740,000 $ 5,200,000 Juli $ 8,140,000 $ 1,680,000 $ 6,460,000 Agustus $ 5,564,000 $ 1,680,000 $ 3,884,000 September

$ 6,206,200 $ 1,680,000 $ 4,526,200

Oktober $ 6,381,400 $ 1,680,000 $ 4,701,400 Nopember $ 6,089,200 $ 1,680,000 $ 4,409,200 Desember $ 5,687,008 $ 1,680,000 $ 4,007,008

Dari perhitungan diatas menunjukkan bahwa kebutuhan modal kerja setiap bulannya berubah atau bervariasi. Modal kerja tinggi terjadi pada bulan juli, Sebab penjualan bulan juli paling

Manajemen Modal Kerja Page 16

Page 17: Analisa Modal kerja

tinggi,kenaikan penjualan selalu diikuti dengan kenaikan modal kerja.

3.6 Kebijakan Pendanaan PerusahaanSuperior outboard Motors dalam mendanai usahanya menggunakan kebijakan Konservatif

yaitu Kebijakan dimana perusahaan mendanai aset tetap, aktiva lancar permanen dan pembelanjaan bersifat permanen didanai dengan utang jangka panjang dan ekuitas. Pada waktu tertentu/musiman ketika pembelanjaan mencapai puncak barulah perusahaan memanfaatkan utang jangka pendek. Strategi ini mempunyai resiko kecil karena jangka waktu sumber dana lebih panjang dari waktu yang dibutuhkan perusahaan dan perusahaan dapat memperkirakan tanggal jatuh tempo pembayaran. Sedangkan hutang jangka pendek yang dibutuhkan akan mampu terbayar dari penerimaan penjualan musiman yang tinggi sehingga ada penerimaan kas yang mampu membayarnya. Namun, kebijakan Ini menekan laba perusahaan dikarenakan Perusahaan harus membiayai utang jangka panjang yang tinggi nilainya.

3.7 Penyebab dan Solusi Penurunan NPM dan EPS

Dari hasil analisa diatas dapat diketahui bahwa penyebab penurunan EPS dan NPM perusahaan adalah

- Kebijakan Produksi, Proses Produksi dilakukan secara terus menerus memproduksi unit produksi yang sama setiap bulannya tanpa menyelaraskan dengan unit yang dijual. Sehingga menyebabkan perusahaan mengambil pinjaman lagi untuk memenuhi kebutuhan operasinya. Pada saat jatuh tempo perusahaan pun belum mampu membayarnya sehingga perusahaan meminjam kembali dana untuk membayarnya. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai pinjaman pun tidak diimbangi dengan adanya profitabilitas ( Tak adanya penjualan). Pada dasarnya kebijakan produksi bukanlah masalah utama dari penurunan laba ini, apabila manejemen mampu membuat kebijakan yang sesuai untuk pendanaannya kebijakan ini tidak terlalu bermasalah

Manajemen Modal Kerja Page 17

Page 18: Analisa Modal kerja

- Kebijakan Pendanaan, kebijakan konservatif memang merupakan kebijakan pendanaan dengan resiko paling rendah namun juga memberikan tingkat suku bunga yang tinggi yang harus dibayar terus menerus serta biaya untuk memperolehnya juga cukup banyak. Perusahaan ini adalah perusahaan musiman yang tidak membutuhkan dana secara terus menerus, sehingga dana dari utang jangka panjang dapat menimbulkan dana menganggur.

Sebagai akibat dari hal diatas perusahaan perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk membiayai pinjamannya dan akibatnya menekan laba perusahaan..

Solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan Superior Outboard Motors adalah - Mengubah kebijakan produksi,dengan cara menyelaraskan jumlah unit yang produksi

dengan unit yang dijual, sehingga tidak terjadi penumpukan modal yang dapat mengikat modal serta tidak menimbulkan kekurangan dana operasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan persediaan dan untuk membantu kerja dari manajemen modal kerja.Serta berusaha menekan biaya produksi.

- Mengubah kebijakan pendanaan dari kebijakan konservatif ke kebijakan moderat ataupun pendekatan lindung nilai yaitu metode pendanaan yang menyeimbangkan semua aset dengan instrumen pendanaan yang waktu jatuh temponya mendekati. Perubahan jangka pendek atau musiman dalam aset lancar serta semua aset tetap lainnya. Jadwal peminjaman dan pembayaran jangka pendek diatur agar sesuai dengan perkiraan perubahan aset lancar dikurangi dengan pendanaan spontan. Diluar pembayaran cicilan utang jangka panjang perusahaan tidak akan dibebani lagi dengan adanya pembayaran jangka pendek, karena utang jangka pendek akan dibayar dari pelepasan aset sementara (musiman) yang didanai terakhir.

Manajemen Modal Kerja Page 18

Page 19: Analisa Modal kerja

BAB IVKESIMPULAN

1. Kemampuan Perusahaan dalam pemberian perlindungan terhadap kreditur sangatlah rendah. Karena lebih dari 50% aset perusahaan di danai dari utang. Serta berada dibawah rata-rata industri.

2. Siklus operasi dan kas perusahaan secara tahunan perusahaan ini efektif. 3. Kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba rendah dan berada dibawah rata-rata

industri.4. Dengan Penjabaran ROE dapat diketahui bahwa margin laba, perputaran total aset dan

Penggunaan utang bersama-sama menentukan pengembalian atas ekuitas5. Pada dasarnya kebijakan produksi bukanlah masalah utama dari penurunan laba, apabila

manejemen mampu membuat kebijakan yang sesuai untuk pendanaannya kebijakan ini tidak terlalu bermasalah.

6. Kebijakan Pendanaan, kebijakan konservatif memang merupakan kebijakan pendanaan dengan resiko paling rendah namun juga memberikan tingkat suku bunga yang tinggi yang harus dibayar terus menerus serta biaya untuk memperolehnya juga cukup banyak.

Manajemen Modal Kerja Page 19

Page 20: Analisa Modal kerja

DAFTAR PUSTAKA

Van Home James C., Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, 2012, salemba empat, Jakarta

Khasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, 2010, kencana, Jakarta

Brigham F.Eguene, Houston F.Joel., Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, 2010, salemba empat,

Jakarta

Helfert A.Erich., Teknik Analisa Keuangan, 1997, Erlangga, Jakarta

Harmono Dr., Manajemen Keuangan,2009, bumi aksara, Jakarta

Manajemen Modal Kerja Page 20