bab ii landasan teori - repository.nusamandiri.ac.id filedapat berupa pemeliharaan (maintenance...
TRANSCRIPT
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Sutabri (2012:2)mengemukakan bahwa “ Terdapat dua kelompok
pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekan pada
prosedur dan kelompok yang menekan kan pada elemen atau komponennya”
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan
benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem berasal dari bahasa latin
(sistema) dan bahasa yunani (subsistem) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi materi atau energi.
Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagia
suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan,berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berintraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok di definisi ini adalah benar
dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Mulyadi (2008:3) “Sistem merupakan suatu organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
5
informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”.
Sedangkan menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:18) “sistem adalah
kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang
bagus dan tidak bagus, dan kemudian di dokumentasikan kebutuhan yang akan
dipenuhi dalam sistem yang baru”.
Dari pengertian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem
adalah kumpulan dari beberapa komponen-komponen yang berbeda fungsi tetapi
saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:13) mengemukakan bahwa:Model umum sebuah
sistem terdiri dari input, process dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah
sistem yang sangat sederhana mengikat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa
masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa
dikatakan sebuah sistem.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :
1. Komponen sistem (Componens)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
6
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar
yang disebut supra sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi atar sistem dengan
sistem lainya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak
dapat di pisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan atau batasan sistem
yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar
sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan juga dapat
merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut
dengan penghubung sistem (Interface). Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasuk kan ke dalam sistem di sebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).
Sebagai contoh di dalam suatu unit komputer, program adalah Maintenance
Input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data Signal
Input yang akan diolah menjadi informasi.
7
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti contoh
sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi
ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-
hal yang merupakan input bagi susbsistem lainnya.
7. Pengolahan Sistem (Proccess)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah
data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan
yang telah direncanakan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:15) suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang
berupa pemikiran tentang hubungan manusia dengan tuhan. Sedangkan
8
sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik seperti sistem
komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia,
dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yangg terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang
malam dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia
merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang
disebut dengan Human Machine System.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministik. Sistem komputer adalah sistem yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.
Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Terbuka dan Sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem yang terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya,
yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem
lainnya.
9
2.1.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Menurut Sutabri (2012:20) menyatakan bahwa : “Siklus hidup
pengembangan sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis
komputer”. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang
mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas terebut
mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down.
1. Pengertian SDLC
Menurut Sukamto dan Shalahudin (2014:26) menyatakan bahwa:System
Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pengembangan atau
mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-
modeldan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak sebelumnya berdasarkan best practice atau cara-cara yang
sudah teruji baik.
2. Tahapan SDLC
Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC secara global Menurut Sukamto dan
Shalahudin (2014:26) sebagai berikut :
a. Insiasi (Initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan perbuatan proposal proyek
perangkat lunak.
b. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem,
analisis manfaat biaya, manajemen rencana dan pembelajaran
kemudahan sistem.
10
c. Perancangan (Planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen
perencanaan lainya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber
daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
d. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysist)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan
mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan
fungsional.
e. Desain (Design)
Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah
lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat
memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
d. Pengembangan (Development)
Mengkonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk
bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem
yang dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedur
kasus pengujian, mempersiapkan berkas atau File pengujian,
pengkodean, pengompilasi, memperbaiki dan membersihkan program,
peninjauan pengujian.
e. Integrasi dan pengujian (integration and test )
Mendemontrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi
kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional.
Dengan di arahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan
user. Menghasilkan analisa pengujian.
11
f. Implentasi (Implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak
pada lingkungan produksi (lingkungan pada user ) dan menjalankan
resolusi dari permasalahan yang terindentifikasi dari fase integrasi dan
pengujian.
g. Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara
sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user),
termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
h. Disposisi (Disposition)
Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan
membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas user.
3. Metode SDLC
SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan prosesnya. Menurut
Sukamto dan Shalahuddin (2014: 28) beberapa model dasar akun di bahas
pada subab-subab berikutnya:
a. Model waterfall
Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensi
linier (squential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model
air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean,
pengujian dan tahap pendukung (support ).
Berikut adalah gambaran model air terjun :
12
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2014 : 29)
Gambar II.I
Ilustrasi Model Waterfall
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk
mespesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak pada proses mutli langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari
tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat
diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil
dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah
dibuat pada tahap desain.
13
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang
dihasikan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi
karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian
atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeriharaan dapat , mengulamngi proses
pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak baru.
2.1.5 Sistem Informasi Manajemen
1.Pengertian informasi
Menurut Sutabri (2012 : 21) mengemukakan bahwa “ informasi merupakan
proses lebih lanjut dari data yang sudah dimiliki nilai tambah “.
Informasi dapat di kelompokan kedalam tiga bagian yaitu:
a. Informasi Strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang,
yang mencakup informasi eksternal, rencana peluasan perusahaan, dan
sebagainya.
14
b. Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil informasi jangka menengah
seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyusun rencana penjualan.
c. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan oprasional sehari-hari, seperti
informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan.
2. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:38), sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi oprasi organisasi yang bersifat manjerial
dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
3. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Mustakini dalam Mardi (2011: 11) “Sistem Informasi
Manajemen (Management Information System)merupakan penerapan
sistem informasi dalam informasi untuk mendukung informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
2.1.6 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:57) berpendapat bahwa: sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah secara garis besar dapat digambarkan
sebagai rangkaian aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari
aktivitas bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan
sistem informasi komputer yang terintregasi secra harmonis.
15
2.1.7 Penjualan
Menurut Mulyadi (2008:160) penjualan adalah “suatu kegiatan yang
terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, secara kredit maupun tunai “
Sedangkan menurut Sarosa (2009: 39) “ Penjualan tunai adalah ada jeda waktu
yang cukup lama antara penjual dan pembayaran “.
2.1.8 Jurnal
Menurut Maria (2007:26) “jurnal adalah suatu daftar yang berisi rekaman
kronologis dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan
berdasarkan bukti transaksi yang ada”.
Beberapa manfaat dari jurnal adalah:
1. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan.
2. Untuk memudahkan pengawasan karena urut-uurutan transaksi pada masa
lampau dengan mudah dapat ditelusuri.
Contoh jurnal penjualan secara tunai.
Kas xxx
Penjualan Tunai xxx
2.2 Peralatan Pendukung (tools system)
Dalam penulisan laporan Tugas akhir ini serta untuk merancang suatu
sistem diperlukan peralatanpendukung (tool system). Adapun peralatan
pendukung yang penulis gunakan:
16
2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Yasin (2012:267) berpendapat bahwa: “Unified Modelling
Language(UML) adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi
model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara nornal
digunakan untuk memodelkan sistem komputer”.
Tipe-tipe diagram UML sebagai berikut:
1. Activity Diagram
Menurut Yasin (2012:201) “Activity diagram menggambarkan berbagai
alir dan aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing
alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir”.
Berikut ini adalah Simbol-simbol dan fungsi activity diagram
Tabel II.1
Simbol Activity Diagram
Simbol Fungsi
Initial Node
Status awalaktivitassistem, sebuah diagram
aktivitasmemilikisebuah status awal.
Action
Aktivitas yang dilakukansistem, aktivitasbiasanyadiawalidengan
kata kerja.
17
Decision
Asosiasipercabangandimanajikaadapilihanaktivitaslebihdarisatu.
Join
Digunakanuntukmenunjukkankegiatan yang digabungkan.
Fork
Digunakanuntukmenunjukkankegiatan yang
dilakukansecaraparalel.
Activity Final
Status akhir yang dilakukansistem, sebuah diagram
aktivitasmemilikisebuah status akhir.
Sumber Yasin (2012:201)
2. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (204: 155) “Use Case merupakan
pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat “. Use
Case mendeprisikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang dibuat. Secara kasar, use casedigunakan untuk mengerahuan
fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sisem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Tabel II.2
Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
18
Use case
Fungsionalitas yang disediakan system
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor.
Nama aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan system informasi yang
akan dibuat di luar system informasi yang
akan dibuat itu sendiri.
Asosiasi / association
Komunikasi antara actor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor.
Ekstensi / Extend
<<extend>>
Relasi use case tambahan kesebuah use
case yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case tambahan itu.
Generalisasi / generalization
Dimana fungsi yang satu adalah fungsi
yang umum dari yang lainnya.
Include
<<include>>
Relasi use case dimana proses
bersangkutan akan dilanjutkan ke proses
yang dituju.
Sumber Sukamtodan Shalahuddin (2014: 156)
3. Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014: 165) “ Sequence diagram
menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
19
Menurut Nugroho (2010: 42) “Sequence diagram memperlihatkan
interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi)”. Matra vertikal adalah sumbu
waktu, waktu bertambah dari atas ke bawah. Matra horizontal memperlihatkan
para pengklasifikasi yang mempresentasikan objek-objek mandiri yang terlihat
dalam kalaborasi.
Tabel II .3
Simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
boundary class
Kelas pembatas (boundary class) digunakan
untuk memodelkan interaksi antar
sistem/perangkat lunak dengan aktornya.
entity class
Kelas entitas (entity class) digunakan untuk
memodelkan informasi yang berumur relatif
panjang dalam sistem (persistent class)
Control class
Kelas-kelas kendali (control class)
merepresentasikan koordinasi, urutan
(sequnce), transaksi (transaction), dan
kendali ke objek lainnya dan sering
digunakan untuk membungkus
(encapsulated) kedali yang berhubungan
dengan suatu use case tertentu yang sifatnya
spesifik
Aktor
atau
tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari actor adalah gambar orang, tapi
actor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda diawal frase nama aktor
Nama_aktor
20
Garis Hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan Objek yang berorientasi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnuya.
Pesan tipe create
<<create>>
Menyatakan suatu objek membuat objek
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat
Pesan tipe call
1:nama_metode()
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain
atau dirinya sendiri
Pesan tipe send
1:masukan
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/informasi ke
objek lainnya, arah panah mengarah pada
objek yang menerima kembalian
Pesan tipe return
1: keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian
Pesan tipe destroy
<<destrrroy>>
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada
create maka ada destroy
Nama_objek:nama_kelas
21
Sumber Sukamto dan Shalahuddin (2014: 166).dan Nugroho (2010: 176)
4. Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:154) mengatakan bahwa
“Deployment Diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses
eksekusi aplikasi”
Deployment diagram yaitu salah satu diagram pada UML yang menunjukan tata
letak suatu sistem secara fisik, dapat juga dikatakan untuk menampilkan bagian-
bagian software yang terdapat pada hardware dan digunakan untuk menerapkan
suatu sistem dan hubungan antara koomponen hardware.
Tabel IV
Simbol Deployment Diagram
Simbol Fungsi
Package
Pancake merupakan sebuah bungkusan
dari satu atau lebih node.
Node
Biasanya mengacu pada perangkat
keras (Hardware), perangkat lunak
yang tidak dibuat sendiri (Sofware),
jika di dalam node disertakan untuk
mengkonsistenkan rancangan maka
komponen yang diikut sertakan harus
sesuai dengan komponen yang telah
didefinisikan sebelumnya pada diagram
komponen.
Package1
22
Kebergantungan
Kebergantungan antar node, arah
panah mengarah pada node yang
dipakai.
Link
Relasi antar node.
Sumber Sukamto dan Shalahudin(2013:154)
2.2.2 Entity Rerationship Diagram(ERD)
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Yasin (2012:276) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
suatu rancangan atau bentuk hubungan suatu kegiatan didalam sistem yang
berkaitan langsung dan mempunyai fungsi didalam proses tersebut”.
2. Simbol dan Fungsi ERD
Tabel V
Simbol Entity Rerationship Diagram(ERD)
Simbol Fungsi
Entitas / Entity
Entitas merupakan data inti yang
akan disimpan, benda yang
memiliki data dan harus disimpan
datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer, penamaan
entitas biasanya lebih ke kata benda
dan belum merupakan nama tabel.
Atribut
Fieldatau kolom data yang butuh
disimpan dalam entitas.
Atribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses
record yang diinginkan, biasanya
berupa id, kunci primer dapat lebih
dari satu kolom, asalkan kombinasi
dari beberapa kolom tersebut dapat
bersifat unik (berbeda tanpa ada
yang sama).
Nama_entitas
Nama_atribut
Atribut_kunci_primer
23
Sumber Sukamto dan Shalahuddin (2013 : 50)
3. Kardinalitas / Cardinality
Kardinalitas Menurut Kusrini (2007:24) pemetaan atau rasio
kardinalitas menunjukan jumlah entity yang dihubungkan ke satu entity
lain dengan satu relationship sets. Kardinalitas pemetaan meliputi:
a. hubungan satu ke satu (one to one ). Yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan maksimun.
b. Hubungan satu ke banyak (one to many). Yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B
dihubungkan dengan maksimum satu entity A.
c. Hubungan banyak ke satu (many to one). Yaitu satu entity dalam A
dihubungkan dengan maksimum. Satu entity B. Satu entity dalam B
dapat dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.
Atribut multi linial / Multivalue
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam satu entitas yang
dapat memiliki nilai lebih dari satu.
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar
entitas, biasanya diawali dengan
kata kerja.
Asosiasi / Association
Penghubung antara relasi dan
entitas dimana dikedua ujungnya
memiliki multiplicity kemungkinan
jumlah pemakaian.
Nama_atribut
Nama_relasi
24
d. Hubungan banyak ke banyak (many to many ). Satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.
4. Tahapan pembuatan ERD
Menurut Kusrini (2007: 25), ERD selalu dibuat bertahap.paling tidak
ada dua kelompok pertahapan yang bisa ditempuh didalam pembuatan
ERD yaitu sebagai berikut:
a. Tahap pembuatan berikut Diagram ERD awal (preliminary design)
b. Tahap optimasi Diagram ERD (Final design)
Langkah –langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan
Diagram ERD adalah:
a. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh entitas yang akan
terlibat.
b. Menentukan atribut-atribut key (primary key) dari masing-masing
entitas.
c. Mengidentifikasi dan menetapkan selluruh relasi diatara entitas-
entitas yang ada berserta foreign key (jika terjadi kardinalitas relasi
one to many atau many to many).
d. Menentukan drajat/ kardinalitas relasi untuk setiap relasi.
5. Logical Record Structure (LRS)
25
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah
diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam
kaitannya dengan konveksi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu
mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
a. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas
jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu
dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu
dengan cardinality yang paling membutuhkan referennsi).
b. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi
entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many ) dan
memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua
entitas yang sebelumnya saling berhungan.
2.2.3 Enterprise Architecture (EA).
Menurut Parizeu dalam Murtadho (2013 : 1) “Enterprise Architecture
merupakan suatu pendekatan logis komprehensif dan holistic untuk
merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem
secara bersama-sama yang meliputi suatu infatruktur manajemen
informasi/tegnologi”.
26
Sumber: Enterprise Architecture
Gambar II.2
Tampilan Enterprise Architecture (EA).