bab ii landasan teori a. motivasi belajar 1. pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/dwi wulan bab...

33
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi Santrock (2009), mengartikan “motivasi (Motivation) melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah dan dapat dipertahankan”. Menurut Donald (Sardiman, 2011), motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Chaplin (2009), mengartikan bahwa “motivasi adalah satu variabel penyelang yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran”. Uno (2011), mengartikan bahwa “motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat”. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diintepretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku 11 Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Upload: others

Post on 06-Mar-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Motivasi Belajar

1. Pengertian motivasi

Santrock (2009), mengartikan “motivasi (Motivation)

melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan, dan

mempertahankan perilaku. Dengan demikian, perilaku yang termotivasi

adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah dan dapat

dipertahankan”. Menurut Donald (Sardiman, 2011), motivasi adalah

perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Chaplin (2009), mengartikan bahwa “motivasi adalah satu

variabel penyelang yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor

tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,

mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran”.

Uno (2011), mengartikan bahwa “motivasi berasal dari kata

motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri

individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat”.

Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diintepretasikan

dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit

tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motivasi adalah proses

psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku

11

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan proses interaksi dari beberapa unsur. Dengan

demikian, motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini

pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan,

seperti : keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan, dan

umpan balik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan kekuatan dalam diri individu yang mendorong untuk

melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Fungsi motivasi

Sardiman (2011), menyebutkan tiga fungsi motivasi, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang kurang bermanfaat bagi

tujuan tersebut.

Purwanto (Uno, 2011), mengatakan bahwa fungsi motivasi bagi

manusia adalah : (1) sebagai motor penggerak bagi manusia, ibarat bahan

bakar pada kendaraan, (2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, (3) mencegah penyelewengan dari

jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan, dalam hal ini makin

jelas tujuan, maka makin jelas pula bentangan jalan yang harus ditempuh,

(4) menyeleksi perbuatan diri, artinya menentukan perbuatan mana yang

harus dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan

menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi

motivasi yaitu: mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah

perbuatan, menyeleksi perbuatan, serta mencegah penyelewengan dari

jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.

3. Macam-macam motivasi

Santrock (2009), menyebutkan macam-macam motivasi, yaitu :

a. Motivasi ekstrinsik (extrinsic motivation), adalah melakukan sesuatu

untuk mendapatkan sesuatu yang lain (sebuah cara untuk mencapai

tujuan).

b. Motivasi instrinsik (instrinsic motivation), adalah motivasi internal

untuk melakukan sesuatu demi hal itu sendiri (sebuah tujuan itu

sendiri).

Sardiman (2011), macam-macam motivasi, yaitu :

a. Motivasi instrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam diri

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

b. Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu

belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan

mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau

temannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa macam-

macam motivasi, yaitu: motivasi yang berasal dari dalam diri individu

atau disebut motivasi intrinsik, serta motivasi yang berasal dari luar diri

individu atau yang disebut motivasi ekstrinsik.

4. Belajar

a. Pengertian

Slameto (2010), “belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.

Menurut Good dan Brophy (Uno, 2011), belajar merupakan

suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam

memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku

sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri (belajar). Perubahan perilaku

tersebut tampak dalam penguasaan peserta didik pada pola-pola

tanggapan (respons) baru terhadap lingkungannya yang berupa

keterampilan (skill), kebiasaan (habit), sikap atau pendirian (attitude),

kemampuan (ability), pengetahuan (knowledge), pemahaman

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

(understanding), emosi (emotional), apresiasi (appreciation), jasmani

dan etika atau budi pekerti, serta hubungan sosial.

Sardiman (2011), mengatakan bahwa “proses belajar pada

prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yaitu penataan fakta,

konsep serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang

memiliki makna bagi subyek didik”.

Gagne (Dimyati & Mudjiono, 2006), belajar merupakan

kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah

belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulan yang berasal dari

lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar.

Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang

mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi,

menjadi kapabilitas baru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan

sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungan.

b. Prinsip-prinsip belajar

Sardiman (2011), mengemukakan prinsip-prinsip yang

berkaitan dengan belajar, antara lain:

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan

kelakuannya

2) Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri

para siswa

3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan

motivasi, terutama motivasi dari dalam/dasar

kebutuhan/kesadaran atau instrinsic motivation, lain halnya

belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan

menderita.

4) Dalam banyak hal, belajar memerlukan proses percobaan (dengan

kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasan

5) Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam

rangka menentukan isi pelajaran

6) Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu: (1) diajar secara

langsung; (2) kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman

langsung; (3) pengenalan dan/atau peniruan.

7) Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan

lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berfikir

kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar yang hafalan

saja.

8) Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi

kemampuan belajar yang bersangkutan

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

9) Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik

untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

10) Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta

keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah

belajar

11) Belajar sedapat mungkin diubah kedalam bentuk aneka ragam

tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau

mengalaminya sendiri.

Uno (2011), menyatakan bahwa pada prinsipnya dalam

belajar terdapat empat komponen kegiatan, yaitu (1) melakukan

persepsi terhadap stimulus, (2) menggunakan pengetahuan prasyarat,

(3) merencanakan respon, dan (4) pelaksanaan respon yang dipilih”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada

prinsipnya belajar adalah perubahan tingkah laku melalui suatu proses

pengajaran baik secara langsung atau dengan peniruan, namun belajar

akan lebih berkesan apabila bahan pelajaran dapat bermakna/menarik

dan dialami sendiri oleh individu tersebut.

5. Motivasi Belajar

a. Pengertian

Sardiman (2011), dalam kegiatan belajar, “motivasi dapat

dikatakan sebagai seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah

kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai”.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

Dimyati dan Mudjiono (2006), “motivasi dipandang sebagai

dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku

manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung

adanya keinginan untuk mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan,

dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar”.

Uno (2011), mengartikan bahwa “motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada peserta didik-peserta didik

yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,

pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian motivasi belajar adalah suatu daya penggerak atau

dorongan dari individu, baik dorongan dari dalam diri individu

(internal) maupun dorongan dari luar diri individu (eksternal) untuk

melakukan kegiatan belajar untuk mengadakan perubahan tingkah

laku dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

b. Jenis-jenis motivasi belajar

Menurut Uno (2011), menyebutkan bahwa motivasi

instrinsik berisi: (1) penyesuaian tugas dengan minat, (2)

perencanaan yang penuh variasi, (3) umpan balik atas respon siswa,

(4) kesempatan respon peserta didik yang aktif, dan (5) kesempatan

peserta didik untuk menyesuaikan tugas dan pekerjaannya.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

Sedangkan motivasi ekstrinsik berisi: (1) penyesuaian tugas dengan

minat, (2) perencanaan yang penuh variasi, (3) respon siswa, (4)

kesempatan peserta didik yang aktif, (5) kesempatan peserta didik

untuk menyesuaikan tugas pekerjaannya, dan (6) adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar.

Menurut Djamarah (2000), menggolongkan bentuk motivasi

belajar ekstrinsik antara lain :

1) Belajar demi memenuhi kewajiban.

2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancam

3) Belajar demi meningkatkan gengsi sosial

4) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi

memenuhi persyaratan kenaikan jenjang.

5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting

Motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi yang didalam

aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara

mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Bentuk-bentuk motivasi

instrinsik dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Belajar karena ingin mengetahui seluk beluk masalah selengkap-

lengkapnya.

2) Belajar karena ingin menjadi orang terdidik atau menjadi ahli

bidang studi pada penghayatan kebutuhan dan siswa berdaya

upaya melalui kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan ini

hanya dapat dipenuhi dengan belajar giat.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-

jenis motivasi belajar yaitu motivasi instrinsik merupakan motivasi

untuk belajar yang timbul dari dalam diri individu, dan motivasi

ekstrinsik merupakan motivasi untuk belajar yang timbul akibat

rangsangan dari luar diri individu.

c. Faktor-faktor motivasi belajar

Elliot, dkk (Kristiandi, 2011), faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :

1) Kecemasan, yang dimaksud adalah kecemasan situasional, yang

diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk merasa cemas pada

beberapa situasi, tetapi tidak pada situasi lainnya. Ada beberapa

sumber kecemasan bagi siswa ketika berada di dalam kelas,

seperti guru, ujian, teman sebaya, hubungan sosial, dan lain-lain.

2) Sikap, dapat didefinisikan sebagai individu yang relatif

permanen dalam hal merasakan, berfikir dan bertingkah laku

terhadap sesuatu atau orang lain.

3) Keingintahuan, sering digambarkan sebagai perilaku yang aktif,

suka mengeksplorasi atau manipulasi sesuatu.

4) Locus of control, diartikan sebagai suatu penyebab terjadinya

tingkah laku, yang dapat diatribusikan terhadap diri sendiri atau

dari luar diri/lingkungan.

5) Learned helplessness, merupakan reaksi individu yang merasa

frustasi dan putus asa setelah kegagalan terjadi berulang kali.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

6) Efikasi diri, merupakan keyakinan individu terhadap

kemampuan yang dimiliki untuk mengendalikan seluruh

kehidupannya, termasuk perasaan dan kompetensinya.

7) Belajar bersama, diartikan sebagai serangkaian metode

instruksional dimana siswa didorong untuk kerjasama dalam

menyelesaikan tugas akademis, yang bertujuan mmembantu

siswa yang satu dengan yang lainnya untuk belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada peserta didik, yaitu

kecemasan, sikap, keingintahuan, locus of control, learned

helplessness, efikasi diri serta belajar bersama.

d. Prinsip-prinsip motivasi dalam belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), menyebutkan

pentingnya motivasi bagi siswa, yaitu :

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil

akhir belajar.

2) Menginformasikan tentang usaha belajar, bila dibanding dengan

teman sebaya sebagai ilustrasi, terbukti kegiatan usahanya

kurang memadai, maka ia berusaha setekun mungkin agar

berhasil.

3) Mengarahkan kegiatan belajar, mengetahui bahwa dirinya belum

belajar efektif, maka ia mengubah perilaku belajarnya.

4) Membesarkan semangat belajar.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian

bekerja.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), menyebutkan

gejala kurang motivasi belajar akan dimanifestasikan, baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam tingkah laku. Beberapa ciri

tingkah laku yang berhubungan dengan rendahnya motivasi belajar :

1) Malas melakukan tugas kegiatan belajar, seperti malas

mengerjakan PR, malas dalam membaca, dan lain-lain.

2) Bersikap acuh tak acuh, menentang dan sebagainya

3) Menunjukkan hasil belajar yang rendah dibawah nilai rata-rata

yang dicapai kelompoknya atau kelas.

4) Menunjukkan tingkah laku sering membolos, tidak mengerjakan

tugas yang diberikan dan sebagainya.

5) Menunjukkan gejala emosional yang tidak wajar seperti

pemarah, mudah tersinggung.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

prinsip-prinsip motivasi dalam belajar, yaitu Menyadarkan

kedudukan dalam belajar, menginformasikan tentang usaha dalam

belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat

belajar, menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar. Prinsipnya

ciri tingkah laku yang menunjukkan rendahnya motivasi belajar,

yaitu malas melakukan tugas kegiatan belajar, hasil belajar yang

rendah, bersikap acuh tak acuh, menunjukkan, menunjukkan tingkah

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

laku sering membolos, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan

sebagainya, menunjukkan gejala emosional yang tidak wajar.

e. Indikator motivasi belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), indikator motivasi

belajar, yaitu:

1) Cita-cita, adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Target ini

diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan

yang mengandung makna bagi seseorang. Munculnya cita-cita

seseorang disertai dengan perkembangan akar, moral kemauan,

bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang juga menimbulkan adanya

perkembangan kepribadian.

2) Kemampuan siswa, setiap siswa memiliki kemampuan belajar

yang berbeda. Hal ini diukur melalui taraf perkembangan

berpikir siswa, dimana siswa yang taraf perkembangan

berpikirnya konkrit tidak sama dengan siswa yang sudah sampai

pada taraf perkembangan berpikir rasional. Siswa yang merasa

dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka

akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat

mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya

yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat

sesuatu.

3) Kondisi siswa, dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi

psikologis. Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

psikofisik. Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahui daripada

kondisi psikologis. Hal ini dikarenakan kondisi fisik lebih jelas

menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis.

4) Kondisi lingkungan siswa, merupakan unsur yang datang dari

luar diri siswa, yaitu : lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasarana

perlu ditata dan dikelola agar dapat menyenangkan dan

membuat siswa merasa nyaman untuk belajar. Kebutuhan

emosional psikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya

kebutuhan rasa aman, berprestasi, dihargai, diakui yang harus

dipenuhi agar motivasi belajar timbul dan dapat dipertahankan.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran,

merupakan unsur-unsur yang keberadaannya didalam proses

belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah

dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi

siswa dan lain-lain. Siswa memiliki perasaan, perhatian,

kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan

selama proses belajar, kadang-kadang kuat atau lemah.

6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa, merupakan usaha guru

dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai

dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik

perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

Menurut Uno (2011), mengklasifikasikan indikator motivasi

belajar sebagai berikut :

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya keinginan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya keinginan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan

baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

indikator motivasi belajar meliputi keinginan untuk mencapai cita-

cita dimasa depan, keinginan atau kebutuhan siswa dalam belajar,

penghargaan dalam belajar, lingkungan yang kondusif untuk belajar,

terdapatnya unsur-unsur dinamis dalam belajar serta upaya guru

dalam membelajarkan siswa.

f. Pengukuran motivasi belajar

Menurut Rahman (Oktawijaya, 2008), pengukuran motivasi

maksudnya adalah yang berhubungan dengan efektifitas motivasi

dalam mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia. Motivasi

menjadi efektif dan tepat sasaran ketika dilakukan sesuai dengan

teori dan ditarafkan pada obyek yang tepat.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

B. Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional (UN)

1. Pengertian kecemasan

Sullivan (Hall, dkk., 1993), kecemasan adalah penghayatan

tegangan akibat adanya ancaman-ancaman nyata atau luarnya

dibayangkan terhadap keamanan seseorang. Kecemasan yang hebat

mereduksi efisiensi individu-individu dalam memuaskan kebutuhan-

kebutuhannya, mengganggu hubungan-hubungan antarpribadi,

mengacaukan pikiran. Perbedaan intensitas kecemasan tergantung pada

keseriusan ancaman dan efektifitas dari operasi-operasi keamanan yang

dimiliki seseorang. Kecemasan berat sama seperti hantaman pada kepala,

tidak menyampaikan informasi apa-apa pada orang yang bersangkutan,

sebaliknya menimbulkan kekacauan luar biasa dan bahkan amnesia.

Santrock (2009), kecemasan adalah “sebuah perasaan tidak

menyenangkan akan ketakutan dan kekhawatiran yang tidak begitu jelas.

Hal yang normal bagi siswa untuk merasa prihatin atau khawatir ketika

mereka menghadapi tantangan-tantangan di sekolah, seperti berhasil

dalam ujian”. Menurut Freud (Alwisol, 2008), mengartikan kecemasan

adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan

datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang

sesuai.

Chaplin (2009), mengartikan kecemasan yaitu perasaan

campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa

mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Pada peristiwa

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

adanya perangsang bersyarat, biasanya pada peristiwa kejutan atau shock,

subyek yang bersangkutan memperlihatkan tingkah laku yang

membuktikan adanya kecemasan, termasuk antara lain terkencing-

kencing, terberak-berak, usaha kabur melarikan diri dari kenyataan, dan

lain-lain.

Cattel dan Scheier (Novliadi, 2009), menyatakan kecemasan

adalah reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu yang

dirasakan sebagai suatu ancaman. Seperti pada saat mengikuti ujian,

terbang atau kencan. Kecemasan ini ditentukan oleh perasaan ketegangan

yang subyektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan

merupakan suatu manifestasi dari emosi atau suatu respon psikologi dari

stres, yang ditandai dengan adanya perasaan takut, atau kekhawatiran

serta perasaan tidak nyaman ketika seseorang merasa terancam baik

secara fisik maupun psikis.

2. Macam-macam kecemasan

Spielberger (Slameto, 2010), membedakan kecemasan atas dua

bagian, yaitu:

a. Kecemasan sebagai suatu sikap (trait anxiety), yaitu kecenderungan

pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah kondisi

yang sebenarnya tidak berbahaya.

b. Kecemasan sebagai suatu keadaan (state anxiety), yaitu suatu

keadaan atau kondisi emosional sementara pada diri seseorang yang

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

ditandai dengan perasaan tegang dan kekhawatiran yang dihayati

secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya aktivitas

sistem saraf otonom. Sebagai suatu keadaan, kecemasan biasanya

berhubungan dengan situasi-situasi lingkungan yang khusus,

misalnya situasi tes.

Freud (Alwisol, 2008) membedakan kecemasan dalam 3 hal,

yaitu:

a. Kecamasan realistik, merupakan kecemasan terhadap adanya

tantangan atau bahaya dari dunia luar. Taraf kecemasan sesuai

dengan tingkat ancaman dan kecemasan ini akan mereda apabila

sumber-sumber yang mengancam hilang.

b. Kecemasan neuritis, merupakan rasa cemas yang timbul akibat rasa

takut terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan

seseorang melakukan suatu tindakan yang bisa mendatangkan

hukuman bagi dirinya. Kecemasan ini didasarkan pada kecemasan

realistik.

c. Kecemasan moral, merupakan kecemasan terhadap hati nurani

sendiri. Seseorang yang hati nuraninya berkembang dengan baik

cenderung merasa berdosa bila dia melakukan sesuatu yang

berlawanan dengan moral yang dimilikinya.

Sundari (2005), membagi macam-macam kecemasan menjadi

tiga, yaitu:

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

a. Kecemasan karena merasa berdosa atau bersalah. Misalnya

seseorang melakukan sesuatu yang bertentangn dengan hati

nuraninya atau keyakinannya. Sebagai contoh, seorang pelajar

menyontek, saat pengawas ujian lewat didepannya lalu pelajar

tersebut berkeringat dingin, pucat dan lemas karena takut diketahui.

b. Kecemasan karena akibat melihat dan mengetahui bahaya yang

mengancam dirinya. Misalnya kendaraan yangg dinaiki remnya

macet (rusak), menjadi cemas kalau terjadi tabrakan beruntun.

c. Kecemasan dalam bentuk yang kurang jelas, apa yang ditakuti

kurang seimbang, bahkan yang ditakuti itu hal/ benda yang tidak

berbahaya. Rasa takut sebenarnya sesuatu perbuatan yang biasa/

wajar kalau ada sesuatu yang ditakuti dan seimbang. Bila takut yang

sangat, luar biasa dan tidak sesuai terhadap objek yang ditakuti

sebenarnya patologis yang disebut phobia. Phobia adalah rasa takut

yang berlebihan terhadap sesuatu yang tidak diketahui lagi

penyebabnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa macam-

macam kecemasan yaitu: kecemasan terhadap adanya tantangan atau

bahaya dari dunia luar, kecemasan yang timbul akibat rasa takut terhadap

tidak terkendalinya naluri yang menyebabkan seseorang melakukan suatu

tindakan yang bisa mendatangkan hukuman bagi dirinya, serta

kecemasan terhadap hati nurani sendiri.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

3. Ciri-ciri kecemasan

Conley (Novliadi, 2009), bahwa ciri-ciri orang yang mengalami

kecemasan adalah:

a. Gangguan mood yang ditandai dengan gejala sangat sensitive, cepat

marah, mudah sedih dan sangat mudah kehilangan pegangan

b. Kesulitan tidur, seperti insomnia dan mimpi buruk

c. Kelelahan, seperti mudah capek dan lesu

d. Kehilangan motivasi dan minat, sehingga tidak bisa melakukan

aktifitas apapun

e. Sangat sensitive terhadap suara, yaitu tidak tahan terhadap suara-

suara yang biasanya biasa-biasa saja bagi dirinya

f. Kikuk dan canggung

g. Tidak dapat membuat keputusan yang ditandai dengan gejala tidak

dapat menentukan pilihan bahkan untuk hal-hal kecil

h. Secara umum kehilangan kepercayaan diri

i. Gelisah, keragu-raguan dan ketakutan yang mengganggu

j. Mudah lupa

k. Panic attacks.

Menurut Sundari (2005), terdapat beberapa gejala-gejala

kecemasan yang bersifat fisik, yaitu: jari-jari tangan dingin, detak jantung

makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang,

tidur tidak nyenyak, dada sesak nafas. Sedangkan gejala yang bersifat

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

psikis, yaitu: ketakutan, merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat

memusatkan perhatian, tidak tentram, ingin lari dari kenyataan.

Menurut Sobur (Kurniawan, 2008), kecemasan bukanlah suatu

penyakit melainkan suatu gejala. Pada umumnya kecemasan muncul

akibat reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan. Berikut ini

akan diuraikan dampak gejala-gejala kecemasan menurut:

1. Emosional. Kecemasan ini berpengaruh pada ketakutan yang amat

sangat dan sadar. Kecemasan ini berdampak pada gangguan

emosional. Kecemasan mengakibatkan keadaan emosional menjadi

kurang labil. Contoh: mudah tersinggung, mudah marah, takut akan

pikiran sendiri.

2. Kognitif. Ketakutan meluas dan sering berpengaruh terhadap

berpikir jernih, memecahkan masalah, dan mengatasi tuntutan

lingkungan. Dalam hal ini kecemasan mengakibatkan individu sukar

konsentrasi, daya ingat menurun, daya ingat buruk.

3. Psikologis. Seperti rasa takut (merasa tertekan) berupa pengerasan

diri untuk bertindak, baik tindakan itu dikehendaki atau tidak.

Pergerakan tersebut merupakan hasil kerja dari sistem saraf yang

mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh, pada saat pikiran

dijangkiti rasa takut. Contoh dari gejala kecemasan yang berdampak

pada psikologis adalah: tidak percaya pada diri sendiri, susah tidur,

gelisah dan mudah takut.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

4. Fisiologis. Akibat dari kecemasan ini dapat berpengaruh pada suatu

reaksi tubuh yang berhubungan dengan keadaan fisik. Contohnya

adalah gangguan pencernaan, cepat denyut jantung, keringat

bercucuran, kepala pusing, hilang nafsu makan dan pernafasan

terganggu.

5. Keadaan sosial. Kecemasan dapat terjadi akibat dari faktor sosial,

dalam hal ini kecemasan dapat berbentuk perilaku. Jadi hubungan

sosial diperlukan sebagai usaha untuk mengurangi tingkat

kecemasan yang dialami oleh individu, contoh: kurangnya motivasi

dan dukungan dari berbagai pihak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri

kecemasan dapat berupa keluhan terhadap fisik dan psikis individu.

Keluhan fisik dapat berupa: sakit kepala, mudah capek, sakit leher, sakit

punggung, mudah lelah, nafas pendek, sesak nafas, insomnia, kembung

dan diare. Sedangkan keluhan psikis dapat berupa: perasaan tidak

menyenangkan, kabur tidak menentu, ketegangan, tidak mampu

konsentrasi, murung, suram, hilang kepercayaan diri, tidak tenang dan

mudah lupa.

4. Tingkat kecemasan

Menurut Peplau (Kurniawan, 2008) kecemasan memiliki tiga

tingkatan. Berikut ini akan diuraikan sebagai berikut:

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

a. Kecemasan ringan. Pada tingkat ini kecemasan berhubungan dengan

ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan meyebabkan seseorang

menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.

b. Kecemasan berat. Hal ini sangat mengurangi lahan persepsi

seseorang dan cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang

terinci dan spesifik dan berpikir tentang hal lain.

c. Kecemasan tingkat panik. Hal ini berhubungan dengan terperangah,

ketakutan teror. Tingkat kecemasan hal ini tidak sejalan dengan

kehidupan dan jika berlangsung dalam waktu yang lama dapat terjadi

kelelahan bahkan mematikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat

kecemasan memiliki tiga tingkatan, yaitu: kecemasan ringan, kecemasan

berat, kecemasan tingkat panik.

5. Faktor-faktor penyebab kecemasan

Faktor-faktor penyebab timbulnya kecemasan Kecemasan

merupakan reaksi akibat ketidakmampuan individu menghadapi masalah

baik dari segi mental maupun fisik. Kecemasan tidak dapat diketahui

secara langsung tetapi dapat diketahui berdasarkan faktor-faktor

penyebab munculnya kecemasan.

Menurut Nevid, dkk (Sawitri, dkk., 2009), kecemasan

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :

a. Faktor sosial lingkungan

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

Meliputi pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam atau

traumatis, mengamati respon takut pada orang lain, dan kurangnya

dukungan sosial.

b. Faktor biologis

Meliputi predisposisi genetis, ireguaritas dalam fungsi

neurotransmiter, dan abnormalitas dalam jalur otak yang memberi

sinyal bahaya atau yang menghambat tingkah laku repetitif.

c. Faktor behavioral

Meliputi pemasangan stimuli aversif dan stimuli yang sebelumnya

netral, kelegaan dari kecemasan karena melakukan ritual kompulsif

atau menghindari stimuli fobik, dan kurangnya kesempatan untuk

pemunahan karena penghindaran terhadap objek atau situasi yang

ditakuti.

d. Faktor kognitif dan emosional

Meliputi konflik psikologis yang tidak terselesaikan (Freudian atau

teori psikodinamika), faktor-faktor kognitif seperti prediksi

berlebihan tentang ketakutan, keyakinan-keyakinan yang self

defeating atau irasional, sensivitas berlebih terhadap ancaman,

sensivitas kecemasan, salah atribusi dari sinyal-sinyal tubuh, dan self

efficacy yang rendah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor penyebab kecemasan yaitu: faktor sosial lingkungan, faktor

biologis, faktor behavioral, faktor kognitif dan emosional.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

6. Ujian nasional (UN)

Menurut Standar Nasional Pendidikan tahun 2008, “ujian adalah

kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/ penyelesaian dari suatu

satuan pendidikan”.

Sudjana (2005), menyatakan bahwa “ujian merupakan akibat

dari suatu proses belajar peserta didik selama menjalani pendidikannya”.

Dalam Standar Nasional Pendidikan (2008), “ujian sekolah/madrasah

adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang

dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas

prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari

satuan pendidikan”. Dalam Standar Nasional Pendidikan (2008), “ujian

nasional yang disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional

Pendidikan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ujian

nasional (UN) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian kompotensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar

serta mencapai Standar Nasional Pendidikan.

a. Macam-macam ujian

Menurut Slameto (2010), berdasarkan fungsinya, ujian

dibagi menjadi lima, yaitu:

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

1) Formatif, dilaksanakan pada akhir program dalam proses belajar

mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar

mengajar itu sendiri. Dengan tujuan mengetahui sejauh mana

guru telah berhasil menyampaikan bahan pelajarannya kepada

peserta didik, guna memperoleh umpan balik dari upaya

pengajaran yang telah dilakukan oleh guru.

2) Sumatif, dilaksanakan pada akhir program yaitu akhir catur

wulan, akhir semester atau akhir tahun. Tujuannya adalah untuk

melihat hasil yang dicapai oleh para peserta didik

3) Penempatan, bertujuan untuk mengetahui keterampilan

prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan

penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai

kegiatan belajar untuk progran itu.

4) Diagnostik, dilakukan untuk menelusuri kelemahan-kelamahan

khusus yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga kelemahan itu

dapat diatasi.

5) Selektif, yang digunakan untuk keperluan seleksi, misalnya

ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu atau

pemilihan jurusan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan fungsinya, ada lima macam ujian yaitu formatif,

sumatif, penempatan, diagnostik, dan selektif.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

b. Tujuan ujian

Menurut Santrock (2009), ujian mempunyai beberapa

tujuan, yaitu :

1) Memberikan informasi mengenai kemajuan siswa

2) Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa

3) Memberikan bukti untuk penempatan siswa-siswa dalam

program spesifik

4) Memberikan informasi untuk merencanakan dan memperbaiki

pembelajaran

5) Membantu administrator mengevaluasi program

6) Memberikan kontribusi pada akuntabilitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

ujian adalah untuk mengetahui kemajuan, perkembangan serta

keberhasilan dari peserta didik maupun guru dalam suatu proses

belajar mengajar.

7. Kecemasan dalam menghadapi ujian nasional (UN)

Kecemasan merupakan suatu manifestasi dari emosi atau suatu

respon psikologi dari stres, yang ditandai dengan adanya perasaan takut,

atau kekhawatiran serta perasaan tidak nyaman ketika seseorang merasa

terancam baik secara fisik maupun psikis. Salah satu yang dapat

menimbulkan ancaman, tekanan dan kekhawatiran pada peserta didik

adalah ujian, karena ujian merupakan suatu proses pemeriksaan

mengenai pengetahuan dan keahlian peserta didik sebagai akibat dari

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

suatu proses belajarnya selama manjalani pendidikan, sekaligus menjadi

tolok ukur bagi keberhasilan peserta didik dalam menempuh proses

pendidikannya selama ini.

Menurut Standar Nasional Pendidikan tahun 2008, “ujian adalah

kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/ penyelesaian dari suatu

satuan pendidikan”.

Menurut Casbarro (Tresna, 2011) mengartikan kecemasan

menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis siswa

yang tidak menyenangkan yang ditandai pikiran, perasaan dan perilaku

motorik yang tidak terkendali yang memicu timbulnya kecemasan dalam

menghadapi ujian.

Dalam teori kognitif tentang kecemasan ujian, Wine (Tresna,

2011), menyatakan bahwa kinerja buruk dari peserta didik yang

mengalami kecemasan ujian adalah defisit dalam kemampuan belajar.

Model ini memandang kinerja rendah kecemasan ujian sebagai akibat

dari kekurangan pengetahuan dan kesadarannya bahwa mereka tidak siap

untuk ujian. Kecemasan yang muncul tersebut akan berdampak negatif

terhadap hasil ujian yang akan diperoleh oleh masing-masing peserta

didik yang mengalami intesitas kecemasan yang terlalu tinggi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan

menghadapi ujian adalah manifestasi dari emosi atau suatu respon

psikologi dari stres, yang ditandai dengan adanya perasaan takut, atau

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

kekhawatiran serta perasaan tidak nyaman pada diri seseorang serta

merasa terancam baik secara fisik maupun psikis, disaat orang tersebut

akan menghadapi ujian,

a. Tingkat kecemasan menghadapi ujian

Menurut Sudjana (2005), menyebutkan kategori kecemasan

menghadapi ujian diklasifikasikan menjadi tiga tingkat, yaitu :

1) sangat cemas, artinya siswa tidak dapat mengendalikan

manifestasi kognitif, afektif dan perilaku motoriknya.

2) Cukup cemas, artinya siswa agak merasa cemas dalam

menghadapi ujian

3) Tidak cemas, artinya siswa dapat mengendalikan manifestasi

kognitif, afektif dan perilaku motoriknya.

b. Aspek kecemasan menghadapi ujian nasional (UN)

Tresna (2011), aspek kecemasan menghadapi ujian

dikategorikan menjadi tiga aspek, yaitu :

1) Manifestasi kognitif yang tidak terkendali, adalah munculnya

kecemasan sebagai akibat dari cara berpikir peserta didik yang

tidak terkondisikan yang seringkali memikirkan tentang

malapetaka atau kejadian buruk yang akan terjadi dalam

menghadapi ujian. Wujud manifestasi kognitif dalam kecemasan

menghadapi ujian, diantaranya sulit untuk konsentrasi, bingung

dan mental blocking. Sulit konsentrasi dalam menghadapi ujian

adalah suatu aktifitas berfikir siswa yang tidak bisa fokus

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

terhadap masalah yang akan diselesaikan dalam menghadapi

ujian. Bingung adalah perasaan yang timbul saat siswa harus

mengambil suatu keputusan yang sulit dalam menjawab soal

ujian oleh karena terdapat beberapa alternatif jawaban yang

menurutnya benar atau salah menurut pikirannya. Mental

blocking adalah hambatan secara mental atau psikologis yang

menyelubungi pikiran siswa saat ujian sehingga tidak dapat

berfikir dengan tenang.

2) Manifestasi afektif yang tidak terkendali, adalah kecemasan

muncul sebagai akibat peserta didik merasakan perasaan yang

berlebihan saat menghadapi ujian yang diwujudkan dalam

bentuk perasaan khawatir, gelisah dan takut dalam menghadapi

ujian terutama pada mata pelajaran yang dianggap sulit oleh

peserta didik.

3) Perilaku motorik yang tidak terkendali, adalah gerakan tidak

menentu seperti gemetar dan tegang pada otot yang dirasakan

oleh peserta didik ketika menghadapi ujian.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

kecemasan menghadapi ujian meliputi tiga aspek, yaitu: manifestasi

kognitif yang tidak terkendali, aspek afektif yang tidak terkendali,

dan aspek perilaku motorik yang tidak terkendali.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

C. Hubungan Antara Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan

Motivasi Belajar pada Peserta Didik kelas XII Madrasah Aliyah Negeri 2

Purwokerto

Menurut Santrock (2009), menyatakan bahwa “motivasi adalah

proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku”. Artinya,

perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah,

dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi belajar dapat

dikatakan sebagai seluruh daya penggerak di dalam diri peserta didik yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek dalam belajar itu dapat tercapai.

Kecemasan merupakan suatu manifestasi dari emosi atau suatu

respon psikologi dari stres, yang ditandai dengan adanya perasaan takut, atau

kekhawatiran serta perasaan tidak nyaman ketika seseorang merasa terancam

baik secara fisik maupun psikis. Menurut Casbarro (Tresna, 2011),

mengartikan kecemasan menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis

dan fisiologis peserta didik yang tidak menyenangkan yang ditandai pikiran,

perasaan dan perilaku motorik yang tidak terkendali yang memicu timbulnya

kecemasan dalam menghadapi ujian.

Menurut Elliot, dkk (Sawitri, dkk, 2010), Pada dasarnya kecemasan

dalam tingkat rendah dan sedang berpengaruh positif pada performansi

belajar peserta didik karena dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik. Sebaliknya, akan memberikan pengaruh buruk jika kecemasan tersebut

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

dalam taraf tinggi. Terlampau cemas dan takut menjelang ujian, justru akan

mengganggu kejernihan pikiran dan daya ingat untuk belajar dengan efektif

sehingga hal tersebut mengganggu kejernihan mental yang amat penting

untuk dapat mengatasi ujian.

Ujian nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Ujian nasional (UN) akan menentukan nasib peserta didik kelas XII

Madrasah Aliyah Negeri 2 Purwokerto dapat menimbulkan kecemasan bagi

peserta didik, karena nilai standar nasional pendidikan yang semakin tinggi

yaitu minimal 5,50 untuk masing-masing mata pelajaran yang diujikan, maka

nilai ujian tersebutlah yang akan membawa nasib baik atau buruk peserta

didik itu sendiri, apakah peserta didik dapat lulus atau tidak. Namun dengan

adanya motivasi belajar dari peserta didik itu sendiri dan adanya motivasi dari

orang-orang sekitar, maka akan menimbulkan suatu semangat untuk belajar

demi mencapai harapan lulus ujian dengan standar nilai yang telah ditentukan

oleh pemerintah. Dengan adanya motivasi belajar tersebut, maka peserta didik

menjadi semangat serta meningkatkan perasaan optimis dapat mengendalikan

manifestasi kognitif, afektif serta perilaku motorik pada dirinya, sehingga

perasaan cemas yang ada sebelumnya akan terminimalisir.

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5792/3/DWI WULAN BAB II.pdf · LANDASAN TEORI . A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi . Santrock

D. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang ada, diajukan hipotesis “Ada

hubungan antara kecemasan manghadapi ujian nasional (UN) dengan

motivasi belajar pada peserta didik kelas XII Madrasah Aliyah Negeri 2

Purwokerto tahun pelajaran 2011/2012”.

Peserta Didik kelas XII

Ujian Nasional (UN)

Sangat cemas

Tidak cemas

Motivasi Belajar Rendah

Motivasi Belajar Tinggi

Cukup cemas

Motivasi Belajar sedang

Hubungan Antara Kecemasan..., Dwi Wulan Permatasari, Fak. Psikologi UMP 2012