perkembangan sosial€¦ · perkembangan anak usia dini , pengantar dalam berbagai aspeknya ,...

37
PERKEMBANGAN SOSIAL Siti Nuraeni M.Pd

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

PERKEMBANGAN SOSIAL

Siti Nuraeni M.Pd

Page 2: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Pengertian Perkembangan Sosial

Hurlock : Pemelorehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat (sozialized) memerlukan tiga proses diantaranya belajar berprilaku yang dapat diterima secara sosial, memainkan peran sosial yang dapat di terima, dan perkembangan sifat sosial (Elizabeth

B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, (Jakarta: Penerbit Erlangga,

1995), h. 250

Ahmad Susanto, perkembangan sosial merupakan “ Pencapaian

kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai

proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma

kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan

dan saling berkomunikasi dan bekerja sama (Ahmad Susanto,

perkembangan Anak Usia Dini :Pengantar dalam Berbagai Aspeknya,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 40

Page 3: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Robinson : Sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif (Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40

John.W. Santrock mengemukakan, bahwa perkembangan sosial anak dapat pula dilihat dari kemampuannya bersosialisasi dengan teman sebayanya (John. W. santrock, Perkembangan Anak Jilid 2, (Jakarta: Penerbit Elangga, 2007), 210

Page 4: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

6 Fungsi Pertemanan (John. W. santrock, Perkembangan Anak Jilid 2, (Jakarta: Penerbit Elangga, 2007), 220

Persahabatan (companionship). Dengan pertemanan,anak-anak menemukan seorang mitra yang familiar, seseor ng yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dalam aktivitas kolaboratif.

Stimulasi. Dengan pertemanan, anak-anak mendapatkan informasi yang menarik,kesenangan, dan hiburan.

Dukungan fisik. Dalam pertemanan, terdapat sumber daya dan bantuan.

Dukungan ego. Dalam pertemanan, terdapat harapan akan dukungan, semangat, dan umpan balik yang membantu anak-anak memelihara kesan diri mereka sendiri sebagai individu yang kompeten, menarik dan pantas ditemani.

Perbandingan sosial. Pertemanan menyediakan informasi tentang posisi anak-anak terhadp orang lain dan apakah anak-anak tersebut berlaku baik.

Keintiman/afeksi. Dalam pertemanan, anak-anak mengalami hubungan yang hangat, dekat, dan saling mempercaya dengan individu lain, yaitu hubungan yang melibatkan keterbukaan diri

Page 5: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Indikator perkembangan sosial baik : Lisa Nuryanti, Psikologi Anak, (PT.Indeks: 2008), 45

Anak semakin mandiri dan mulai menjauh dari orang tua dan

keluarga

Anak lebih menekankan pada kebutuhan untuk berteman dan membentuk kelompok dengan sebaya

Anak memiliki kebutuhan yang besar untuk disukai dan diterima oleh teman sebaya

Anak mulai memiliki rasa tanggung jawab

Anak mampu mengidentifikasi dan memahami perasaaanya sendiri

Anak mampu mengatur perilakunya sendiri

Anak mampu mengembangkan empati pada orang/teman lain

Menjalin dan memelihara hubungan

Page 6: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Karakteristik Perkembangan Sosial Anak SD

Pemahaman tentang diri (sence of self atau self concept)

Self concept :body image, ideal self, & sosial self

Cenderung mendefinisan dirinya subyektif

Usia 7-11 tahun meluangkan waktu 40% tuk berinteraksi dengan teman sebayanya/ kelompoknya.

Membentuk ikatan baru dengan teman sebayanya (peer group)

Timbul sikap kooperatif & sosiosentris dalam kelompok (gang)

Page 7: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Teori Ekologi Bronfenbrenner terdiri : Dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner (1917)yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial 1. Mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan

banyak waktu , setting disini misalnya keluarga, teman sebaya, sekolah, tetangga.

2. Mesositem adalah kaitan antar mikrosistem, contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah.

3. Ekosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) mempengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.

4. Makrosistem adalah kultur yang lebih luas, kultur disini adalah konteks terluas dimana murid dan guru tinggal, misalnya nilai dan adat istiadat

5. kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak misalnya murid-murid yang saat ini berbeda dengan murid jaman dahulu misanya cara membesarkannya

John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Kencana,2008) Hal.85

Page 8: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Teaching Stategi Mendidik Anak Berdasarkan Teori Brofenbrenner

1. Pandanglah anak sebagai sosok yang terlibat dalam berbagai sistem lingkungan dan dipengaruhi oleh sistem-sistem itu.lingkungan itu : sekolah dan guru, orangtua dan saudara & kandung, teman & rekan sebaya, media, agama dan kultur

2. Perhatikan hubungan antara sekolah dan keluarga, jalin hubungan ini melalui saluran formal dan informal

3. Sadari arti penting dari komunitas, status sosioekonomi, dalam perkembangan anak. Konteks sosial yang luas ini bisa sangat mempengaruhi perkembangan anak (Valsiner, 2000)

John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Kencana,2008) Hal.86

Page 9: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Erik H Erickson

Penjelasan singkat

Teori perkembangan kepribadian yang

dikemukakan Erik Erikson merupakan

salah satu teori yang memiliki pengaruh

kuat dalam psikologi. Bersama dengan

Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi

penting dalam psikologi. Hal ini

dikarenakan ia menjelaskan tahap

perkembangan manusia mulai dari lahir

hingga lanjut usia. Selain, teori Erikson

juga membawa aspek kehidupan sosial dan

fungsi budaya yang dianggap lebih realistis.

www. Deviarimariani.files.wordpress.com, diunduh 30 November, 20:28

Page 10: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Struktur Kepribadian

Sebagai pusat kepribadian, ego membantu kita beradaptasi dengan beragam konflik dan krisis kehidupan. Selama masa kanak-kanak, ego sangatlah lemah, fleksibel dan rapuh, tetapi pada masa remaja, ego mulai mengambil bentuk tertentu dan memperoleh kekuatannya.

Erickson meluaskan tahap perkembangan Freud sampai usia senja dan pusat dari teorinya lebih banyak menekankan peranan ego. Erikson yakin bahwa ego merupakan kekutan positif yang menciptakan identitas diri.

Ego berdasarkan Erikson lebih mengarah kepada pentingnya perubahan yang terjadi pada tahap perkembangan kehidupan (tertuju pada masyarakat dan kebudayaan).

Page 11: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Menurut Erikson, lingkungan dimana anak-anak tinggal sangat menentukan perkembangan, penyesuaian, dan sumber dari kesadaran diri dan identitas.

Erikson berpendapat bahwa kepribadian seseorang tidak hanya apa

yang dibawanya sejak lahir, tapi dalam perkembangannya muncul

sifat-sifat baru, karena pengaruh lingkungan

Menurut Erikson, perluasan ego dipengaruhi oleh interaksi lingkungan

sosial dimana semakin luas lingkungan sosialnya, semakin luas

perkembangan egonya.

Page 12: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Erickson mendefinisikan ego sebagai kemampuan pribadi untuk menyatukan pengalaman dan tindakan dengan cara yang adaptif.

Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadaran diri seseorang. Selama menyesuaikan diri dengan realita, maka ego mengembangkan perasaan keberkelanjutan diri dengan masa lalu dan masa yang akan datang.

Erickson mengidentifikasikan tiga aspek ego yang saling berkaitan: ego-tubuh, ideal-ego, dan identitas ego.

Sumber: Feist, 2008; 214 - 215

Page 13: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Mengacu pada pengalaman-pengalaman dengan tubuh. Melihat fisik kita sebagai hal yang berbeda dari milik oranglain.

Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita di beragam peran sosial yang kita mainkan

Imajinasi yang kita miliki tentang diri kita sendiri yang dibandingkan dengan gambaran ideal ego yang lain. Ideal-ego bertanggung jawab bagi rasa puas atau tidak, terhadap seluruh identitas personal kita

Ego - tubuh Ideal - ego

Identitas - ego

Page 14: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Dinamika Kepribadian

Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme. Sehingga seseorang tersebut menjadi matang secara fisik dan psikologi.

Kemampuan bawaan penting dalam perkembangan kepribadian namun, ego muncul karena dibentuk oleh masyarakat. Bagi Erickson , pada waktu manusia lahir, ego hadir hanya sebagai potensi namun, untuk menjadi aktual dia harus hadir dalam lingkungan kultural.

Page 15: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Masyarakat yang berbeda, dengan perbedaan kebiasaan cara mengasuh anak, cenderung membentuk kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai budayanya

Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadarn diri seseorang. Selama menyesuaikan diri dengan realita, maka ego mengembangkan perasaan keberkelanjutan diri dengan masa lalu dan masa yang akan datang.

Menurut Erikson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan mengikuti prinsip epigenetik, artinya tiap bagian dari ego berkembang pada tahap perkembangan tertentu dalam rentangan waktu tertentu. Tahap perkembangan yang satu terbentuk dan dikembangkan di atas perkembangan sebelumnya (tetapi tidak mengganti perkembangan tahap sebelumnya itu).

Sumber: Feist, 2008; 215 - 217

Page 16: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Perkembangan Kepribadian

Delapan tahap/fase perkembangan kepribadian

menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahapnya

yaitu di satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak

bersifat sosial, dan setiap tahap mempuyai masa

optimal atau masa kritis yang harus dikembangkan

dan diselesaikan. Adapun tingkatan dalam delapan

tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia

menurut Erikson adalah sebagai berikut : www.deviarimariani.files.wordpress.com, diunduh 30 November 2016 16:28

www.wartawarga.gunadarma.ac.id, diunduh 30 November 2010, 15:12

Page 17: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Kedelapan tahapan perkembangan kepribadian dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Developmental stage

Fase Bayi ( 0-1 tahun )

Fase anak-anak ( 2-3 tahun )

Fase Pra sekolah(4-6 tahun)

Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )

Remaja ( 12 – 20 tahun )

Dewasa Awal (21-40 tahun)

Dewasa ( 41-65 tahun )

Usia tua ( >65 tahun )

Basic Components

Kepercayaan vs Kecurigaan

Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu

Inisiatif vs Kesalahan

Kerajinan vs Inferioritas

Identitas vs Kekacauan Identitas

Keintiman vs Isolasi

Generativitas vs Stagnasi

Integritas vs Keputusasaan

Page 18: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Fase-fase Tujuan Akibatnya Fase Bayi ( 0-1 tahun )

Kepercayaan vs Kecurigaan

pengharapan dan kepercayaan rasa curiga, distorsi indrawi dan penakut

Fase anak-anak ( 2-3 tahun )

Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu

kehendak dan kemandirian

tergantung pada orang lain, kurangnya

harga diri, dan merasa malu atau ragu-

ragu

Fase Pra sekolah(4-6 tahun)

Inisiatif vs Kesalahan

tujuan dan keberanian malignasi berdiam diri, ketidakpedulian,

takut mengambil resiko.

Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )

Kerajinan vs Inferioritas

kompetensi

Rendah diri, keahlian sempit dan lamban.

Remaja ( 12 – 20 tahun )

Identitas vs Kekacauan Identitas

kesetiaan dan loyalitas kejahatan, diskriminasi kelompok,

fanatisme dan penolakan.

Dewasa Awal (21-40 tahun)

Keintiman vs Isolasi

cinta

Dewasa ( 41-65 tahun )

Generativitas vs Stagnasi

kepedulian

mandeg dan tidak produktif, penolakan.

Usia tua ( >65 tahun )

Integritas vs Keputusasaan

kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.

Page 19: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Fase Bayi (Percaya vs tidak percaya, usia 0-1 tahun)

Kepercayaan vs Kecurigaan

Masa bayi (infancy) ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya.

Tahap ini berlangsung pada masa oral. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan

Page 20: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Oleh sebab itu, pada tahap ini ibu memiliki peranan yang secara kwalitatif sangat menentukan perkembangan kepribadian anaknya yang masih kecil

Perkembangan pada masa ini, sangat tergantung pada kualitas pemiliharaan ibu. Apabila kualitas pemeliharaan atau pengetahuan tentang perawatan anak ibu cukup maka akan dapat menumbuhkan kepribadian yang penuh kepercayaan, baik terhadap dunia luar maupun terhadap diri sendiri. Sebaliknya, jika tidak terpenuh anak akan memungkinkan jadi penakut, ragu – ragu dan khawatir terhadap dunia luar, terutama kepada manusia yang lain.

Page 21: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Fase anak-anak (otonomi vs malu dan ragu, 2-3tahun)

Otonomi vs Perasaan malu, ragu-ragu

Masa kanak-kanak awal ditandai adanya kecenderungan otonomi– perasaan malu, ragu-ragu Pada masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri (dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya)tetapi di pihak lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya

Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.

Page 22: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orangtuanya terdapat suatu sikap/tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Namun, sebaliknya jika orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap salah (membatasi ruang gerak/eksplorasi lingkungan dan kemandirian), maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu-ragu.

Orang tua dalam mengasuh anak pada usia ini tidak perlu mengobarkan keberanian anak dan tidak pula harus mematikannya. Dengan kata lain, keseimbanganlah yang diperlukan di sini. Ada sebuah kalimat yang seringkali menjadi teguran maupun nasihat bagi orang tua dalam mengasuh anaknya yakni “tegas namun toleran”.

Page 23: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Fase Pra sekolah(inisiatif vs rasa bersalah 3-5tahun)

Inisiatif vs Kesalahan

Usia bermain ditandai adanya kecenderungan inisiatif– kesalahan. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.

Tahap ini juga dikatakan sebagai tahap bermain. Tugas yang harus dijalani seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan.

Page 24: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Masa-masa bermain merupakan masa di mana seorang anak ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar, serta mempelajari kemampuan-kemampuan baru. Dikarenakan sikap inisiatif merupakan usaha untuk menjadikan sesuatu yang belum nyata menjadi nyata, sehingga pada usia ini orang tua dapat mengasuh anaknya dengan cara mendorong anak untuk mewujudkan gagasan dan ide-idenya.

Jika orang tua mampu mendorong atau memperkuat kreativitas inisiatif dari anak, maka anak akan menampilkan diri lebih maju dan lebih seimbang secara fisik maupun kejiwaan. Akan tetapi jika orang tua tidak memberikan kesempatan anak untuk menyelesaikan tugas – tugasnya atau terlalu banyak menggunakan hukuman verbal atas inisiatif anak, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah

rangakain kata yang tepat untuk menggambarkan masa ini pada akhirnya bahwa keberanian, kemampuan untuk bertindak tidak terlepas dari kesadaran dan pemahaman mengenai keterbatasan dan kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.

Page 25: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Usia Sekolah (usaha vs inferioritas, SD,6 -10tahun /puber)

Kerajinan vs Inferioritas

Masa Sekolah ditandai adanya kecenderungan kerajinan–inferioritas. Pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar,.

Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.

Page 26: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Saat anak-anak berada tingkatan ini area sosialnya bertambah luas dari lingkungan keluarga merambah sampai ke sekolah, sehingga semua aspek memiliki peran

Tingkatan ini menunjukkan adanya pengembangan anak terhadap rencana yang pada awalnya hanya sebuah fantasi semata, namun berkembang seiring bertambahnya usia bahwa rencana yang ada harus dapat diwujudkan yaitu untuk dapat berhasil dalam belajar. Anak pada usia ini dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil, apakah itu di sekolah atau ditempat bermain.

Melalui tuntutan tersebut anak dapat mengembangkan suatu sikap rajin. Berbeda kalau anak tidak dapat meraih sukses karena mereka merasa tidak mampu (inferioritas), sehingga anak juga dapat mengembangkan sikap rendah diri.

Page 27: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Oleh sebab itu, peranan orang tua maupun guru sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak pada usia seperti ini. Kegagalan di bangku sekolah yang dialami oleh anak-anak pada umumnya menimpa anak-anak yang cenderung lebih banyak bermain bersama teman-teman dari pada belajar, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari peranan orang tua maupun guru dalam mengontrol mereka.

Apabila lingkungan orang tua dan sekitarnya, termasuk sekolah dapat menunjang akan menumbuhkan pribadi yang rajin dan ulet serta kompeten. Akan tetapi lingkungan yang tidak menunjang menumbuhkan pribadi – pribadi anak yang penuh ketidakyakinan atas kemampuannya ( inkompeten atau inferior ).

Page 28: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Remaja ( identitas vs kebingungan identitas,10 – 20 tahun )

Identitas vs Kekacauan Identitas

Tahap remaja, dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Masa remaja ditandai adanya kecenderungan identitas – kekacaun identitas.

Selama masa ini individu mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik, namun siap untuk memasuki suatu peranan yang berarti ditengah masyarakat, entah peranan ini bersifat menyesuaikan diri atau sifat memperbaharui, mulai menyadari sifat – sifat yang melekat pada dirinya sendiri.

Page 29: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Selain itu, didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan-kecakapan yang dimilikinya untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitas diri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan.

Tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini yaitu pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat.

Jikalau antara identitas ego dan kekacauan identitas dapat berlangsung secara seimbang, maka kesetiaan akan diperoleh sebagi nilai positif yang dapat dipetik. Kesetiaan yang dimaksudkan yaitu setia dalam beberapa pandangan idiologi atau visi masa depan

Page 30: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Dewasa Awal ( intimasi vs isolasi 20-30tahun)

Keintiman vs Isolasi

Masa Dewasa Awal ditandai adanya kecenderungan keintiman – isolasi. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif dengan membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham.

Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.

Intimasi adalah penemuan diri sendiri tetapi kehilangan diri sendiri dalam diri orang lain.

Page 31: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Pada jenjang ini menurut Erikson, adanya suatu keingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri. Diperlihatkan dengan adanya hubungan spesial dengan orang lain yang biasanya disebut dengan istilah pacaran guna memperlihatkan dan mencapai kelekatan dan kedekatan.

Akan tetapi, peristiwa ini akan memiliki pengaruh yang berbeda apabila seseorang dalam tahap ini tidak mempunyai kemampuan untuk menjalin relasi dengan orang lain secara baik sehingga akan tumbuh sifat merasa terisolasi (cenerung menutup diri)

Oleh sebab itu, kecenderungan antara keintiman dan isoalasi harus berjalan dengan seimbang guna memperoleh nilai yang positif yaitu cinta. Dalam konteks teorinya, cinta berarti kemampuan untuk mengenyampingkan segala bentuk perbedaan dan keangkuhan lewat rasa saling membutuhkan. Wilayah cinta yang dimaksudkan di sini tidak hanya mencakup hubungan dengan kekasih namun juga hubungan dengan orang tua, tetangga, sahabat, dan lain-lain.

Page 32: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Dewasa ( Generativitas vs stagnasi 40-50 tahun )

Generativitas vs Stagnasi

Masa Dewasa ditandai adanya kecenderungan generativitas –stagnasi. Pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat.

Tugas yang harus dicapai pada tahap ini ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi)

Page 33: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Generativitas adalah perluasan cinta ke masa depan. Sifat ini adalah kepedulian terhadap generasi yang akan datang. Melalui generativitas akan dapat dicerminkan sikap memperdulikan orang lain. Pemahaman ini sangat jauh berbeda dengan arti kata stagnasi yaitu pemujaan terhadap diri sendiri dan sikap yang dapat digambarkan dalam stagnasi ini adalah tidak perduli terhadap siapapun.

Harapan yang ingin dicapai pada masa ini yaitu terjadinya keseimbangan antara generativitas dan stagnansi guna mendapatkan nilai positif yang dapat dipetik yaitu kepedulian. Kepeduliaan yang dimaksudkan yaitu, perhatian terhadap apa yang dihasilkan, keturunan, produk – produk, ide – ide, dan keadaan masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan generasi – generasi mendatang

Page 34: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Usia tua ( integritas vs putus asa, 50 -60 tahun )

Integritas vs Keputusasaan

yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.

Masa hari tua ditandai adanya kecenderungan ego integritas – keputusasaan Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya.

Page 35: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Namun, sikap ini akan bertolak belakang jika didalam diri mereka tidak terdapat integritas sehingga dapat memunculkan sikap yang terlalu cemas, timbul keputusasaan, penyesalan terhadap apa yang telah dan belum dilakukannya, ketakutan dalam menghadapi kematian.

Harapan yang ingin dicapai pada masa ini yaitu terjadinya keseimbangan antara integritas dan keputusasaan guna mendapatkan nilai positif yang dapat dipetik yaitu sikap bijaksana. Bijaksana yanng dimaksudkan yaitu, rasa puas terhadap masa hidupnya dan tidak takut menghadapi kematian.

Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati menurut pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja dianggap tidak dapat berbuat apa-apa lagi atau tidak berguna. Kesulitan tersebut dapat diatasi jika di dalam diri seseorang memiliki integritas yang baik yakni dapat menerima hidup dan oleh karena itu juga dapat menerima akhir dari hidup itu sendiri.

Page 36: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Mendidik Anak Berdasarkan Teori Erikson

1. Dorong anak untuk berinisiatif

2. Mempromosikan usaha belajar untuk anak-anak SD, penting bagi guru untuk memupuk motivasi untuk menguasai pengetahuan dan rasa ingin tahu anak.

3. Ajak remaja mengeksplorasi identitas dirinya, misalnya tujuan untukmencari kerja, prestasi intelektual, minat pada hobi, olahraga, musik dll

4. Kaji diri anda sebagai guru

Page 37: PERKEMBANGAN SOSIAL€¦ · Perkembangan Anak Usia Dini , pengantar dalam Berbagai Aspeknya , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 40 John.W. Santrock mengemukakan, bahwa

Daftar Pustaka

http://deviarimariani.files.wordpress.com/2008/11/erik-eriksoi.doc

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/09/1445/

Feist, Jess dan Feist, Gregory. 2008. Theories of Personality. Edisi keenam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Santrock. John W. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Kencana,2008