bab ii landasan teori · 7 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem pada dasarnya sistem...

26
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut (Tyono,Jaluanto sunu punjul, 2016) “ Sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan. Menurut (Romney & Steinbart, 2015) “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut (Susanto, 2017) “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Penulis mengambil kesimpulan mengenai sistem diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Upload: others

Post on 17-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh

suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mengambil

keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan

informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Tyono,Jaluanto sunu punjul, 2016) “ Sistem adalah suatu kumpulan

dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan.

Menurut (Romney & Steinbart, 2015) “Sistem adalah serangkaian dua atau

lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Menurut (Susanto, 2017) “Sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu

tujuan tertentu”.

Penulis mengambil kesimpulan mengenai sistem diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau elemen-elemen yang erat

hubungannya antara satu dengan yang lainnya dan saling berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

8

Sistem ada beberpa ciri yang menunjukan beberpa karkteristik menurut

(Fauzi, 2017) Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki Karakkteristik

yaitu:

a. Komponen sistem

Suatu sistem terjadi karena adanya sejumlah komponen yang melakukan

interaksi. Suatu sistem yang sekecil apapun akan selalu mengandung

komponen-komponen.

b. Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem

dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah daerah diluar batas dari suatu

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung sistem

Penghung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsiste lainnya

e. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.

f. Keluran sistem

Keluaran sistem adalah hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

g. Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan

menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

9

bahan jadi, sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan – laporan

keuangan.

h. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut (Romney & Steinbart, 2015) “ Informasi adalah data yang telah

dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki pengambilan

keputusan”.

Menurut Barry E Custing dalam (Fauzi, 2017) “ Informasi adalah

menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada

orang yang menerimannya”.

Menurut (Susanto, 2017) “Informasi adalah hasil pengolahan data yang

memberikan arti dan manfaat.

Penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa “Informasi adalah data yang

sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan membuat keputusan”.

Menurut Mc Leod dalam (Susanto, 2017) mengatakan suatu informasi yang

berkualitas harus memiliki ciri-ciri :

1. Kualitas informasi

a. Relevansi

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena

itu,informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan

kebutuhan,yaitu untuk apa informasi itu digunakan.

b. Kelengkapan dan Keluasan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

10

Informasi akan bernilai semakin tinggi,jika tersaji secara lengkap dalam

cakupan yang luas. Informasi yang sepotong –potong,apalagi tidak tersusun

sistematis,tentu tidak akan banyak.

c. Kebeneran

Kebeneran informasi ditemukan oleh validitas dapatnya dibuktikan

informasi berasal dari data-data.

d. Terukur

Infomasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap

fakta. Jadi informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang datanya

dapat diukur sesuai dengan faktanya.

e. Keakuratan

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran data pencatatan terhadap

fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur data mencatat fakta akan

menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

f. Kejelasan

Informasi dapat di sajikan dalam berbagai bentuk teks,tabel,grafik,dan lain-

lain. Namun,apapun yang diplih yan penting adalah menjadikan pemakai

mudah memahami maknanya.

g. Keluwesan

Informasi yang baik adalah mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai

dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

h. Ketepatan waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat

dibutuhkan. Informasi yang terlambat dtang menjadi informasi yang tidak

ada nilainya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

11

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Susnto, 2017)” Sistem Informasi adalah kumpulan sub sistem baik

phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama

secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi

yang berguna.

Menurut McKeown dalam (Susanto, 2017) ”Sistem Informasi adalah

gabungan dari komputer dan user yang mengelola perubahan data menjadi informasi

serta menyimpan data dan informasi tersebut.

Penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang

terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemprosesan data, penyimpanan pengolahan

informasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran dan

tujuan.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akutansi

Menurut (Romney & Steinbart, 2015) “ Sistem Informasi Akutansi Informasi

adalah suatu sistem yang mengumpulkan,mencatat,menyimpan dan mengolah data

untuk menghasilkan informasi bagi pengambilan keputusan”.

Menurut Barry E Custing (Fauzi, 2017) “ Sistem Informasi Akutansi adalah

kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal dalam suatu organisasi yang

bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga informasi yang

didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.

Menurut (Susanto, 2017)”Sistem informasi akutansi adalah sebagai kumpulan

(integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling

berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data

transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

12

Penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan proses

transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang mempengaruhi pemrosesan

transaksi keuangan dan terdapat pemrosesan data di dalam nya. Yaitu berupa sistem

yang di gunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi terkait

dengan aspek keuangan akan kegiatan bisnis.

2.1.5. Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Yunus dalam (Maharani dkk, 2016) “Penjualan kredit adalah

penjualan yang dilakukan dengan perjanjian bahwa pembayaran dilakukan secara

bertahap, yaitu pada saat barang pesanan telah dikirimkan ke pembeli, penjual

menerima pembayaran pertama sebagian dari harga total penjualan dan sisanya akan

dibayar sesuai dengan kesepakatan bersama.

Menurut Puspitawati dan Anggadini dalam (Ningsih dkk, 2017) “Penjualan

kredit adalah penjualan yang menimbulkan tagihan, klaim atau piutang kepada

pembeli (customer) sehingga penjualan tidak menerima uang tunai pada saat barang

diserahkan”.

Menurut (Sujarweni, 2015) Penjualan kredit adalah sistem penjualan dimana

pembayarannya dilakukan setelah barang diterima pembeli,jumlah dan jatuh tempo

pembayarannya disepakati oleh kedua pihak.

Penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa penjualan secara kredit,

maka dapat disimpulkan bahwa penjualan penjualan kredit adalah suatu transaksi

dengan cara mengirimkan barang kepada pembeli dan memberi batas wkatu

pembayaran dalam tanggal tempo yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu

penjual dan pembeli.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

13

1. Fungsi – fungsi Penjualan Kredit

Menurut (Mulyadi, 2016) fungsi yang terkait dalam penjualan kredit, yaitu

:

1. Fungsi penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli,

mengedit orderdari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada

pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal

pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim,dan mengisi surat

order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mebuat “back

order” pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi

oerder dari pelanggan.

2. Fungsi kredit

Fungsi ini berada dibawah fungsi keuanagan yang dalam transaksi penjualan

kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan

memeberi otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

3. Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke fungsi

pengiriman.

4. Fungsi Penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur

penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan

peralatan transaksi penjualan oleh fungsi akutansi.

5. Fungsi Akutansi

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

14

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatatan piutang yang timbul dari

transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang

kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Disamping ini, fungsi

ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang

dijual kedalam kartu persediaan.

2. Sistem pencatatan akutansi penjualan kredit

Menurut (Mulyadi, 2016), dokumen yang terkait dalam penjualan kredit,

yaitu:

1. Jurnal Penjualan

Unruk mencatat transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit. Jika

perusahaan menjual beberapa macam produk dan manajemen memerlukan

informasi penjual menurut jenis produk, dalam jurnal penjual dapat

disediakan kolom-kolom untuk mencatat penjual menurut jenis produk

tersebut.

2. Kartu Piutang

Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan

kepada setiap debitnya.

3. Kartu Persediaan

Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis

persediaan.

4. Kartu Gudang

Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatatan mutasi dan

persediaan fisik barang yang disimpan digudang.

5. Jurnal Umum

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

15

Untuk mencatat harga pokok produk yang terjual selama periode akutansi

tertentu.

2.1.6. Pengertian Akutansi Dasar

Menurut (Daud Ga, 2017) “Akutansi aadalah seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran

monoter, transaksi serta kejadian –kejadian yang umumnya bersifat keuangan

termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.”.

Menurut (Bahri, 2016) “Akutansi adalah seni pencatatan,penggolongan,

pengihktisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa

sistematis dari segi isi dan berdasrkan standar yang diakui umum.

Penulis mengambil beberapa kesimpulan pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa akutansi adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi,

melakukan pencatatan, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang

bermanfaat internal dan eksternal.

2.1.7. Pengertian Jurnal

Menurut (Bahri, 2016) menyebutkan bahwa “Jurnal adalah pencatatan

yang sistematis dan kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu

perusahaan”. Sedangkan menurut Menurut (Daud Ga, 2017) “Jurnal adalah alat

untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis

(berdasarkan urutan waktu terjadinya suatu transaksi) dengan menunjukan

rekening yang harus didebit dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-

masing”.

Penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa jurnal adalah jurnal yang

dipergunakan untuk melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

16

keuangan yang muncul akibat terjadinya sebagai transaksi keuangan perusahaan

dalam satu periode

Contoh Jurnal penjualan

Tabel II.1

Contoh Jurnal Penjualan

Tanggal Nota kredit Keterangan Piutang

(Debit)

Return Penjualan

(Kredit)

Sumber : (Bahri, 2016)

2.1.8. Pengertiam Siklus Akutansi

Menurut (Putra, 2017) menyebutkan bahwa “ Siklus Akutansi merupakan

satu periode dari sebuah pencatatan pembukuan keuangan yang dimulai dari

jurnal dan berakhir pada laporan keuangan”.

Menurut (Bahri, 2016)”Siklus Akutansi adalah tahapan-tahapan mulai

dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga

siap untuk pencatatan berikutanya”.

Penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa siklus akutansi adalah

pencatatan atau langkah-langkah proses akutansi dari mulai pencatatan sampai

pembukuan.

Siklus akutansi dapat digambarkan sebagai beriku

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

17

Sumber : (Putra, 2017)

Gambar II.1.

Siklus Akuntansi

1. Data transaksi (Dokumen)

Transaksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas perusahaan yang berkaitan

dengan masalah ekonomi/keuangan. Aktivitas perusahaan yang berkaitan

dengan masalah keuangan harus dicatatkan dalam pembukuan perusahaan

yang nantinya digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan.

Untuk mencatatkan transaksi tersebut perusahaan harus menggunakan bukti

fisik yang isinya menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut terjadi aktivitas

ekonomi beserta rincian uang yang diterima/dikeluarkan. Bukti transaksi

dapat diperoleh di dalam maupun luar perusahaan. Bukti tansaksi biasa

berupa faktur/invoice,kwitansi,nota kredit/debit, dan masih banyak yang

lainnya.

Transaksi

Jurnal Pembalik

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Jurnal Penutup

Laporan Keuangan

Neraca Saldo Setelah

Penyesuaian

Jurnal

Posting Ke Buku Besar

Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

18

2. Jurnal (pousting)

Jurnal umum adalah buku pencastatan untuk menginput data transaksi

keuangan/bisnis yang telah terjadi dalam suatu perusahaan. Bentuk jurnal

umum yang sering dipergunakan adalah jurnal umum dalam bentuk 2 kolom.

3. Buku Besar (Ledger)

Buku besar merupakan tempat yang digunakan untuk mengelompokan

transaksi-transaksi keuangan. Buku besar dapat didefinisikan pada dengan

kumpulan dari berbagai perkiraan yang sejenis/sekelompok.

Bentu besar ada dua yaitu :

a. Bentuk Secontro

b. Bentuk Stapel

4. Neraca Saldo (Trial Balance)

Neraca saldo (Trial Balance) adalah kumpulan dari saldo-saldo dari perkiraan

yang ada dibuku besar. Mencari saldo dapat dilakukan dengan cara :

a. Angka-angka didebet dijumlah

b. Angka-angka dikredit dijumlah

c. Cari saldonya, apakah saldo debet aau saldo kredit.

5. Penyesuaian (adjusment)

Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang diperunakan untuk menyesuaikan

saldo perkiraan-perkiraan dibuku besar pada akhir periode pembukuan

rekaning-rekening perkiraan buku besar yang biasanya disesuaikan adalah :

a. Persediaan barang dagang (perusahaan dagang) bahan baku, bahan dalam

proses , bahan jadi (industry).

b. Piutang dagang

c. Perlengkapan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

19

d. Biaya –biaya dibayar dimuka (asuransi, sewa, iklan)

e. Pendapatan diterima dimuka

f. Utang yang masih harus dibayar

g. Pendapatan yang masih harus diterima

h. Aktiva tetap.

6. Kertas Kerja (Worksheet)

Kertas kerja lajur (worksheet) erupakan form / kertas/ catatan yang digunakan

untuk membuat ringkas mengenai pembukuan perusahaan yang terdiri dari

kolom neraca saldo setelah penyesuaian , kolom laporan laba rugi dan kolom

neraca.

7. Laporan keuangan (Financial Statement)

Setelah transaksi diringkas dan digolongkan, laporan keuangan harus disusun

berdasarkan data-data transaksi tersebut. Laporan dari perhitungan akutansi

menyediakan beberapa informasi yang dinamakan laporan keuangan

(Financial Statement). Laporan keuangan dari dalam sebuah perusahaan

terdiri dari laporan laba rugi (income Statement). Lapoaran laba ditahan

(Retained earning statement), laporan arus kas (Statement cash flow) dan

neraca (balance sheets)

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Peralatan pendukung(tool system) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarakan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan

simbol-simbol lambang dari diagram. Adapun peralatan pendukung untuk

merancang model sistem,terdiri dari :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

20

2.2.1. Unit Modeling Language (UML)

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2016) UML merupakan bahasa visual

untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan

diagram dan teks-teks pendukung.

Menurut Windu Gata, Grace dalam (Hendini, 2016), “Unified Modeling

Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak”.

Menurut Yasin dalam (Destiana & Fandy Fajrin, 2014) “Unified Modeling

Language (UML) adalah sebuah Bahasa yang telah menjadi standar dalam industri

untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak”.

Penulis mendefinisikan beberapa kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling

Language) adalah perkembangan Bahasa pemodelan di bidang rekayasa perangkat

lunak yang dimaksudkan untuk menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan

desain sistem yang akan dibuat.

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

a. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component

diagram,composite structure diagram,package diagram dan deployment

diagram.

b. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang untuk menggambarkan

kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah

sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, activity diagram,

state Machine sytem.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

21

c. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem laian maupun interaksi

antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram, terdiri dari

Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram,

Interaction Overview Diagram.

Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing diagram yang

dikemukakan oleh Sukamto dan Shalahudin :

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

22

1. Activity diagaram

(Sukamto dan Shalahudin, 2016) “Diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau

proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan

disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas. Sistem bukan

apa yang dilakukan aktor,jadi aktivitas dapat dilakukan oleh sistem.

Sumber : (Trimahardika & Entin Sutinah, 2017)

Gambar II.2.

Contoh Activity Diagram

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

23

2. Use case Diagram

(Sukamto dan Shalahudin , 2016)”Use case merupakan pemodelan untuk

melakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Usecase

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat. Secara kasar, usecase digunakan untuk mengetahui

fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Sumber : (Destiana & Fajrin, 2014)

Gambar II.3.

Contoh Use Case Diagram

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

24

3. Sequence Diagram

(Sukamto dan Shalahudin, 2016) “Diagram Skuen menggambarkan kelakuan

objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan message

yang dikirimkan dan diterima oleh objek”.

Berikut adalah diagram sekuen dari sistem informasi manajemen perusahaan:

petugas perpustakaan m : Main an : Antarmuka v : Validasi k: KoneksiBasisData p: Petugas

1 : main()

2 : formLogin()

3 : username dan password4 : Login 5 <<include>>

6 <<create>>

7 : open()

8 : queryCekLogin()

9 : execute()

10 : getResult()

11 : username dan password petugas

12 : close()

13 <<destroy>>

14 <<destroy>>

Sumber : Sukamto dan Shalahudin, 2016)

Gambar II.4.

Contoh Sequence Diagram

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

25

4. Deployment Diagram

(Sukamto dan Shalahudin, 2016)”Diagaram deployment Diagram atau

deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses esksekusi

aplikasi”.

Berikut adalah contoh diagram deployment dari sistem informasi manajemen

perpustakaan.

Sumber : (Sukamto dan Shalahuddin, 2016)

Gambar II.5.

Contoh Deployment Diagram

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

26

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD) / Logical Record Structure (LRS)

Menurut (Sukamto dan Shalahudin, 2016) “ERD (Enty Relation

Diagram) adalah pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan”.

Dalam pemebntukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu:

1. Entitas

Yaitu suatu objek yang dapat dibedakan dan lainnya yang dapat diwujudkan

dalam basis data

2. Hubungan (relasi/relationship)

Adalah hubungan anatara dua jenis entitas dan fi representasikan sebagai garis

haeus yang menghubungan dua entitas.

3. Atribut

Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenisentitas, atribut memiliki

struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :

Derajat relasi atau kardinalitas rasio

Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara suatu entitas dengan

entitas lainnya.

a. One to one (1.1)

Setiap anggota A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B

begitu pula sebaliknya.

b. One to many (1 M/ many)

Setiap anggota entitas A berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas

B tetapi tidak sebaliknya.

c. Many to Many (M.M)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

27

Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas

B dan demikian pula sebaliknya.

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua

buah entitas). Beberapa metode perangcangan ERD menoleransi hubungan relasi

ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi

menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perangcangan ERD yang tidak

mengizinkan hubungan ternary atau N-ary.

Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dan ERD ;

Tabel II.2

Hubungan Relasi Entity Relationship Diagram (ERD)

Nama Gambar

Binary

R1E1 E2

Ternary

R1E1 E2

E3

N-ary

R1E1 E3

E2

E4

Sumber : (Sukamto dan Salahudin, 2016)

Berikut adalah gamabar diagram ERD untuk studi kasus Sistem Informasi

Manajemen Perpustakaan.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

28

pengarang

judul

jenis

penerbit

tahun

id

pustaka

dipinjam

id

nama

alamat

email

teleponanggota

melakukan

peminjaman

tgl_pinjam tgl_kembali

no_petugas

nama

password

username

hak_akses

petugas

NN

Sumber : (Sukamto dan Salahuddin, 2016)

Gambar II.6.

Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

29

2.2.3. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Simarmata dan Paryudi dalam (Fridayanthie & Tias Mahdiati, 2016)

“LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada

tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antara himpunan entitas”.

Sumber : (Septiani dkk, 2017)

Gambar II.7

Contoh Logical Record Structure (LRS)

2.2.4. Spesifikasi Dokumen/file

Menurut (Setiadi dkk, 2019) “Bentuk spesifikasi file yang terdapat pada

sistem memerlukan beberapa file database yang berfungsi untuk menampung data ke

dalam bentuk yang lebih teratur dan aman dari kerusakan file yang ada”.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

30

2.2.5. Database

Menurut (Susanto, 2017) “Database adalah kumpulan data data yang

tersimpan didalam media penyimpanan disuatu perusahaan (artiluas) atau dalam

komputer (arti sempit).

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2016) “Sistem basis data adalah sistem

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah

atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.

Penulis menyimpulkan bahwa database merupakan tempat atau gabungan file

yang dapat diungkapkan dengan catatan yang bersifat indefendent.

2.2.6. Pengertian MySQL

Menurut (Sukamto dan Salahudin, 2016). “SQL (Structured Query Language)

adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS yang

dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus”.

Menurut Arief (Fridayanthie & Tias Mahdiati, 2016) “MySQL (My Structure

Query Languange) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan

banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yangmengguakan database

sebagai sumber dan pengolahan datanya”

2.2.7. Pemograman

Menurut Raharjo dalam (Yulia, Eka Rini, 2017) program adalah ”perangkat

lunak (software) yang sebenarnya merupakan tuntunan instruksi yang ditulis dalam

bentuk kode–kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan telah dikompilasi

dengan menggunakan compiler yang sesuai”.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

31

2.2.8. Pengertian Java

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2016) mendeskripsikan bahwa, “Java

merupakan bahasa pemrograman yang paling konsisten dalam mengimplementasikan

paradigma pemrograman berorientasi objek”.

Menurut (Nofriadi, 2018)“ Java adalah bahasa pemograman yang paling

populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai

jenis perngkat lunak aplikasi.

Penulis mengambil beberapa kesimpulan bahwa java adalah bahasa

pemograman yang dapat digunakan untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi

atau pun aplikasi berbasis web.

2.2.9. Xampp

Menurut Wicaksono (Fridayanthie & Tias Mahdiati, 2016)” Xampp adalah

sebuh software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan

menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal.

2.2.10. Pengertian Neatbeans

Menurut (Nofriadi, 2018) “Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated

Development Environment (IDE) yang berbasiskan java dari Sun Microsystems

yang berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk

berbagai bahasa pemrograman”.

2.2.11. SDLC(Software/Sysistem Development Life Cycle)

Menurut Sommerville dalam (Fridayanthie & Tias Mahdiati, 2016 )”System

Development Life Cycle adalah dengan model waterfall atau lebih dikenal dengan

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai

32

model linear sequential, yang merupakan model klasik bersifat sistematis, yang

digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan suatu proyek yang inovatif dan

kompleks”.

2.2.12. BlackBox Testing

Menurut (Sukamto dan Salahuddin, 2016) menyebutkan bahwa “Blackbox

Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa

menguji desain dan kode program”. Pengujian ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat

lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat

mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak

hitam harus dibuat dengan kasus besar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses

login maka kasus uji yang dibuat adalah :

1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang

benar.

2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang salah, misalnya nama pemakai yang benar tapi kata sandi sgalah atau

sebaliknya, atau keduanya salah.