bab ii landasan teori 2.1. tinjauan pustaka biaya...

15
6 BAB II LANDASAN TEORI Dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu kerangka teori yang memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah dan persoalan penelitian. Landasan teori akan menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian yang diuraikan dalam penelasan dibawah ini: 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Biaya Dalam Ekonomi Secara umum konsep biaya mulai berlaku dalam produksi barang atau jasa, dimana biaya erat kaitanya antara dengan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh produsen, penjual, pembeli atau konsumen dalam bentuk uang moneter. Beberapa ahli ekonomi membedakan biaya yang sebenarnya dengan pengeluaran. Menurut Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara biaya yang sebenarnya yang berhubungan dengan usaha atau pengorbanan yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang terdiri dari pengeluaran untuk membayar para pemilik faktor produksi. (Fattah, 2004 : 34) Mulyadi berpendapat bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan biaya dalam pengertian konsep ekonomi adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan

Upload: dinhthuan

Post on 01-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu kerangka teori yang memberikan

gambaran menyeluruh tentang masalah dan persoalan penelitian. Landasan teori

akan menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian yang

diuraikan dalam penelasan dibawah ini:

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Biaya Dalam Ekonomi

Secara umum konsep biaya mulai berlaku dalam produksi barang atau jasa,

dimana biaya erat kaitanya antara dengan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh

produsen, penjual, pembeli atau konsumen dalam bentuk uang moneter. Beberapa

ahli ekonomi membedakan biaya yang sebenarnya dengan pengeluaran. Menurut

Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara biaya

yang sebenarnya yang berhubungan dengan usaha atau pengorbanan yang

diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang terdiri dari

pengeluaran untuk membayar para pemilik faktor produksi. (Fattah, 2004 : 34)

Mulyadi berpendapat bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis

yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai

tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan biaya dalam pengertian

konsep ekonomi adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

7

uang yang telah terjadi atau akan terjadi untuk tujuan tertentu setiap unit usaha.

(Mulyadi, 2007:5)

2.1.2. Biaya Dalam Konsep Pendidikan

Secara teoritis konsep biaya dibidang lain mempunyai kesamaan dengan biaya

pendidikan, dimana lembaga pendidikan dipandang sebagai produsen jasa

pendidikan yang menghasilkan keahlian, ketrampilan ilmu pengetahuan, karakter

dan nilai–nilai yang dimiliki seorang lulusan. Kegiatan pendidikan sebenarnya

dapat dipandang sebagai pelayanan (services) terhadap siswa atau peserta didik

selama belajar. Pendidikan sebagai proses produksi yang menghasilkan lulusan

yang berhasil dapat ditentukan oleh jumlah pendaftaran dan komponen– komponen

input dalam suatu sistem pendidikan. (Matin, 2013:34)

Transaktor ekonomi yang berhubungan dengan pendidikan dapat dibedakan

menjadi dua golongan yaitu (1) golongan produsen dan (2) golongan konsumen.

Para produsen pendidikan terdiri dari pendidikan, pengelolan pendidikan,

badan/lembaga pemerintah dan swasta, keluarga yang membantu mendidik anak –

anak dirumah. Sedangkan para konsumen (costumers) pendidikan dapat terdiri dari

keluarga atau orang tua siswa, siswa itu sendiri, lembaga– lembaga pemerintahan

atau swasta dan masyarakat secara umum. (Suhardan dkk, 2012:45)

Lembaga pendidikan sebagai produsen jasa pendidikan, seperti halnya pada

bidang usaha lainnya menghadapi masalah yang sama, yaitu biaya produksi, tetapi

ada beberapa kesulitan khusus mengenai penerapan perhitungan biaya ini. Lembaga

pendidikan pada umumnya tidak langsung menanggung seluruh biaya, karena gaji

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

8

guru dan sarana pendidikan dominan bersumber dari pemerintah. Sedangkan uang

pemerintah sebagian besar dari masyarakat melalui pembebasan wajib pajak. Hal

inilah yang membedakan konsep biaya dalam bidang pendidikan dan bidang lain.

2.1.3. Biaya Pendidikan di Sekolah

Sekolah sebagai satuan pendidikan membutuhkan berbagai sumber daya

(input) untuk menunjang berbagai kegiatan yang telah diprogramkan. Definisi

sekolah menurut Mulyasa adalah sekolah merupakan sistem yang terdiri atas

serangkaian komponen yang saling terkait dan membutuhkan masukan dari

lingkungan untuk melakukan proses transformasi serta mengeluarkan hasil. Sebuah

sekolah terdiri dari berbagai komponen– komponen yang membutuhkan

pengelolaan yang efektif dan efisien. (Mulyasa, 2006 : 45)

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting

dalam penyelenggaraan pendidikan. Dapat dikatakan bahwa proses pendidikan

tidak dapat berjalan tanpa dukungan biaya. Biaya pendidikan merupakan komponen

masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Pengertian biaya pendidikan tidak hanya

mencakup barang jasa Nanang Fattah berpendapat biaya pendidikan didefinisikan

sebagai nilai rupiah dari seluruh sumber daya (input)baik dalam bentuk natura

(barang), pengorbanan peluang, maupun uang, yang dikeluarkan untuk seluruh

kegiatan pendidikan. (Supriyadi, 2012 : 23)

Dari berbagai klasifikasi biaya pendidikan oleh berbagai pendapat diatas,

terdapat persamaan persepsi mengenai biaya pendidikan. Sehingga dapat

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

9

disimpulkan bahwa biaya pendidikan terdiri dari biaya langsung dan tak langsung.

Biaya langsung didefinisikan sebagai biaya yang digunakan langsung oleh sekolah

untuk menunjang berbagai kegiatan operasional untuk penyelenggaran pendidikan

siswa – siswinya sedangkan biaya tidak langsung merujuk pada biaya yang

dikeluarkan orang tua yang tidak secara langsung menunjang proses pendidikan

tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut terjadi di sekolah dan biaya yang

hilang akibat siswa–siswi menempuh pendidikan di sekolah.

Penelitian ini akan memfokuskan biaya pendidikan di sekolah meliputi

biaya langsung berupa biaya investasi dan operasional dan biaya tidak langsung

berupa biaya personal. Penelitian ini hanya terbatas pada jenis biaya berbasis

sekolah dan biaya berbasis dana keluarga tidak tercakup didalamnya biaya

opportunity cost yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa apabila ia tidak

melanjutkan SMA, demikian juga biaya penyusutan/depresiasi atas nilai bangunan

tidak diperhitungkan karena sulit diprediksi dan tidak tersedia.

2.1.4. Satuan Biaya Pendidikan

Dalam konsep dasar pembiayaan pendidikan ada dua hal penting yang perlu

dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan

biaya satuan per siswa (unit cost). Dalam melakukan perhitungan biaya pendidikan

banyak muncul berbagai pendekatan tergantung sumber biaya yang dikajinya dan

metode yang digunakanya. Penelitian ini berfokus di sekolah sebagai satuan

pendidikan oleh karena itu pendekatan yang tepat adalah pendekatan mikro. Unit

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

10

cost untuk sekolah adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan

pendidikan selama periode waktu tertentu (satu tahun) dibagi dengan jumlah siswa

yang ada pada periode waktu itu. (Ismanto, 2016:23)

Berdasarkan pendekatan mikro yang mengkaji biaya pendidikan total cost

dan unit cost maka dalam penelitian ini istilah yang dipergunakan adalah satuan

biaya (unit cost). Satuan biaya pendidikan merupakan biaya rata–rata yang

dikeluarkan untuk melaksanakan pendidikan di sekolah per murid per tahun

anggaran. Satuan biaya ini merupakan fungsi dari besarnya pengeluaran sekolah

serta banyaknya murid sekolah. Satuan biaya ini dapat diketahui dengan jalan

membagi seluruh jumlah pengeluaran sekolah setiap tahun dengan jumlah murid

sekolah pada tahun yang bersangkutan, namun karena menggunakan istilah

penegasan satuan biaya SMA Negeri di Kota Salatiga maka diperoleh pula angka

pendanaan pendidikan di Kota Salatiga dan Satuan biaya SMA Negeri. (Aulia,

2011:29)

Dalam penelitian ini satuan biaya (unit cost) terdiri atas 3 jenis / tingkat.

Pertama di tingkat sekolah, satuan biaya siswa adalah rata-rata biaya per siswa

SMA yang merupakan hasil dari total biaya investasi dan operasional dibagi jumlah

siswa selama tahun tertentu. Kedua dari segi siswa, satuan biaya menunjuk pada

jumlah total pengeluaran (keluarga) siswa untuk pendidikan yang diidentifikasi

berdasarkan komponen-komponen yang mungkin dikeluarkan. Satuan biaya dari

segi siswa merujuk pada satuan biaya per sekolah negri di Kota Salatiga dan satuan

biaya per kelas. Ketiga satuan biaya pendidikan per siswa adalah rata-rata dari

seluruh dana pemerintah dan masyarakat yang diterima oleh sekolah ditambah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

11

pengeluaran setiap siswa. Untuk lebih lengkap akan dihitung biaya

penyelenggaraan pendidikan tiap sekolah SMA Negeri di Kota Salatiga yang

menunjuk pada sebagian besar dana yang berputar untuk pendidikan siswa sekolah

SMA Negeri di Kota Salatiga. Biaya pendidikan yang bernutu merupakan sebuah

investasi yang mahal karena tidak hanya ditentukan oleh komponen guru melainkan

juga komponen biaya yang berdampak pada keseluruhan aspek pendidikan.

2.1.5. Komponen Pembiayaan Pendidikan

Komponen-komponen yang perlu dibiayai dalam penyelenggaraan

pendidikan secara umum mengacu kepada peraturan-peraturan pemerintah

berkenaan standarisasi pengelolaan yang tertuang dalam PP No. 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan dan PP No.48 tentang Pendanaan

Pendidikan, dimana komponen-komponen tersebut terdiri dari:

1) Biaya Investasi (Investasi Lahan Pendidikan dan Investasi Non Lahan

Pendidikan;

2) Biaya Operasional (Biaya Personalia dan Biaya Non Personal Tak Langsung);

3) Biaya Personal (Biaya Langsung PBM dan Biaya Tidak Langsung Terhadap

PBM).

Berdasarkan wawancara kepada bendahara komite sekolah terkait. Terdapat

beberapa komponen biaya yang tidak dikeluarkan baik pihak sekolah atau oleh

orang tua siswa terdapat pula beberapa komponen biaya yang tumpang tindih

sehingga dalam penelitian ini komponen biaya yang diteliti hanya yang secara

global dikeluarkan oleh pihak sekolah dan orang tua siswa. (Ismanto, 2016:37)

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

12

2.1.6. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Salah satu komponen yang memiliki peran signifikan dalam pelaksanaan

pembelajaran disekolah adalah komponen pembiayaan sekolah. Pengelolaan

komponen pembiayaan ini atau sering disebut juga dengan komponen

keuangan/dana memerlukan manajemen tersendiri yang harus mampu bertindak

efektif dan efisien demi mencapai tujuan sekolah. Tidak sembarang orang/guru

dapat menduduki jabatan dalam pengurusan manajemen pembiayaan sekolah

diperlukan ketrampilan dan keahlian tertentu terutama terkait pengalokasian dan

penganggaran biaya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang

beragam. (Suryobroto, 2004 : 26)

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara

langsung menunjang efektivitas dan efisiensi kegitan sekolah oleh karena itu

diperlukan manajemen tersendiri untuk mengelolanya. Secara implisit kegiatan

pembiayaan pendidikan tidak hanya mencari dan mengalokasikan dana untuk

mencapai tujuan sekolah melainkan harus mencakup berbagai kegiatan manajemen

mulai dari perencanaan, penggalian sumber dana, penerimaan, pengalokasian dana

pertanggungjawaban dan evaluasi.

2.1.7. Sumber Dana Pemerintah Daerah

Sumber dana pendidikan adalah lembaga atau pihak-pihak yang

memberikan dana, baik berupa natura atau uang kepada sekolah untuk keperluan

penyelenggaraan pendidikan. Secara keseluruhan sumber dana pendidikan

diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan orang tua. persentase dan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

13

kontribusi masing – masing sumber pendanaan tergantung dalam pengelolaan

sekolah SMA Negeri tesebut baik RSBI atau sekolah biasa. (Margunani, 2015:44)

Besarnya biaya pendidikan yang bersumber dari pemerintah ditentukan

berdasarkan kebijakan keuangan di tingkat pusat dan pemerintah daerah setelah

mempertimbangkan skala prioritas. Sedangkan besarmya penerimaan dari orang

tua siswa berupa iuran SPP dan SPI yang langsung diterima sekolah berdasarkan

atas kemampuan orang tua murid dan ditentukan oleh musyawarah sekolah dan

orang tua murid dengan berdasarkan Undang–undang. Sedangkan dari masyarakat

(di luar orang tua murid) baik dari perorangan atau lembaga tergantung pada

kemampuan masyarakat dalam memajukan pendidikan.

Dalam menjalankan pemerintahanya berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No.33 tentang Perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah membuka peluang yang

luas bagi daerah untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan

kebutuhan dan prioritas masing-masing daerah. Dana bantuan untuk biaya

pendidikan yang berasal dari Pemerintah Pusat dialokasikan melalui Dana Alokasi

Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota untuk diberikan diteruskan ke lembaga pendidikan sesuai besaran-

besaran biaya yang diperlukan. Dalam menjalankan pemerintahanya berdasarkan

UU pemerintah Kota Salatiga harus mampu mengelola pendapatan yang dimiliki

untuk membiayai berbagai sektor di Kota Salatiga sesuai visi dan misi Kota Salatiga

yang telah ditetapkan. Dari anggaran APBD tersebut dapat diketahui pos-pos

pendapatan dan belanja yang dianggarkan dan laporan realisasi anggaranya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

14

2.1.8. Karakterisik Biaya Pendidikan

Suharsimi (2008:322) mengemukakan bahwa karakteristik pembiayaan

pendidikan adalah sebagai berikut :

a. Biaya pendidikan terlalui naik. Penghitungan pembiayaan

dinyatakan dalam biaya satuan terkecil (unit cost) menurut luasnya

faktor yang diperhitungkan unit cost dapat dibagai menjadi :

1) Unit cost lengkap, yaitu enghitungan unit cost berdasarkan

penghitungan dari fasilitas yang dikeluarkan. Dihitung dari

keseluruhan program termasuk ekstrakulikuler.

2) Unit cost setengah lengkap, yaitu hanya memperhitungkan

biaya kebutuhan bahan dan alat yang berangsur habis

walaupun dalam jangka waktu berbeda. Unit cost ini masih

menghitung biaya personil dan barang-barang yang secara

tidak langsung berhubungan dengan siswa.

3) Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya

dengan memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan

dengan kegiatan belajar mengajar.

b. Biaaya terbesar dalam pelaksanaan penddikan adalah biaya tenaga

kerja.

c. Unit cost pendidikan akan naik sebanding dengan tingkat sekolah dan

dipengaruhi oleh jenis lembaga pendidikan.

d. Komponen yang dibiayayai dalam sistem pendidikan hampir sama

dari tahn ke tahun.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

15

Biaya pendidikan akan naik sebanding dengan banyaknya SDM yang

ada, jika SDM banyak maka biaya pendidikan yang dikeluarkan juga akan

banyak begitu pula sebaliknya.

2.1.9. Klasifikasi Biaya Pendidikan

Menurut Ismanto dan Sambodo (2016) Pembiayaan pendidikan dibagi

menjadi 3 yaitu :

1. Biaya Operasional meliputi biaya kesejahteraan pendidik dan

tenaga pendidik, biaya penilaian, biaya profesi/diklat,

penyelenggaraan KBM dll.

2. Biaya Investasi meliputi berbagai macam pembiayaan kelas,

tempat ibadah dan pembelian berbagai macam buku.

3. Biaya Personal berupa uang trasnport, uang saku , pembelian

LKS dll.

Menurut peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar

Pendidikan tercantum pada Bab IX : Standar Pembiayaan pasal 62

dijelaskan bahwa :

(1) Biaya pendidikan dibagi menjadi 3 yaitu biaya Operasional, biaya

Investasi dan biaya Personal.

(2) Biaya pendidikan sesuai dengan ayat (1) biaya Investasi terdiri dari

beberapa macam yaitu biaya penyediaan sarana dan prasarana,

biaya pengembangan sumber daya manusia dan biaya modal kerja

tetap.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

16

(3) Biaya pendidikan sesuai dengan ayat (1) biaya Personal

merupakan biaya yang berasal dari peserta didik yang digunakan

agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara terus menrus

dan teratur.

(4) Biaya operasional satuan pendidikan yang tercantum dalam pada

Ayat (1) terdiri dari :

b. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta berbagai

tunjangan yang melekat dalam gaji.

c. Peralatan habis pakai dan bahan habis pakai.

d. Biaya operasional pendidikan tidak langsung antara lain air,

jasa , telekomunikasi, perbaikan sarana dan prasarana, pajak,

asurans

2.1.10. Biaya Satuan (Unit Cost)

Secara sederhana cara menghitung unit cost adalah dengan cara

membagi seluruh jumlah pengeluaran dibagi dengan jumlah seluruh siswa

di sekolah.

Menurut Fattah (2009:26) biaya satuan merupakan biaya rata-rata

setiap peserta didik yang dapat dihitung dengan cara total pengeluaran

sekolah dibagi total peserta didik yang berada di sekolah dalam jangka

waktu tertentu.

Menurut Mulyono (2010:27) biaya satuan digunakan sebagai ukuran

dan gambaran seberapa besar uang yang disediakan dan digunakan secara

efektif di sekolah. Biaya satuan diperoleh dengan memperhitungan total

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

17

peserta didik di setiap sekolah dijadikan ukuran biaya satuan dan dapat

dibandingan sekolah satu dengan sekolah lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan biaya satuan

dalam penelitian ini adalah biaya pengeluaran setiap peserta didik yang

dapat dihitung dengan cara total pengeluaran dibagi dengan total peserta

didik di sekolah.

2.1.11. Cara Penghitungan Unit Cost

Menurut Fattah (2011:11) terdapat dua cara dalam melakukan

penghitungan unit cost yaitu :

1. Biaya rata-rata per peserta didik dapat dihitung dengan cara total

pengeluaran sekolah dibagi total peserta didik.

2. Biaya rata-rata per lulusan dapat dihitung dengan cara total biaya

pengeluaran sekolah dibagi total lulusan.

2.1.12. Macam-Macam Unit Cost

Menurut Sehertian unit cost dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Unit cost untuk keperluan rutin yaitu besarnya biaya yang diperlukan

untuk mendidik seorang siswa pada satu tingkatan dan jenis pendidikan

tertentu selama satu tahun.

2. Unit cost untuk biaya modal yaitu besarnya biaya yang diperlukan untuk

menyediakan tempat bagi seorang siswa pada suatu tingkatan dan jenis

pendidikan tertentu.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

18

2.2. Kerangka Penelitian

Untuk mendeskripsikan pendanaan pendidikan di Kota Salatiga dan satuan

biaya (unit cost) pendidikan SMA Negeri di Kota Salatiga, dihitung dari komponen

biaya investasi, biaya operasional dan biaya personal. Definisi operasional variabel

satuan biaya pendidikan adalah biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk

penyelenggaraan pendidikan per siswa SMA Negeri Kota Salatiga yang sekaligus

menunjukkan gambaran sumber-sumber untuk pembiayaan tersebut.

Gambar 2 Kerangka Penelitian Satuan Biaya Pendidikan setiap Unit Satuan

Pendidikan SMA Negeri di Kota Salatiga

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

19

Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, penelitian ini hanya

menggunakan satu variabel yaitu satuan biaya pendidikan. Dalam memperoleh data

mengenai komponen biaya di atas peneliti perlu memperhatikan dari mana sumber

dana untuk pembiayaan itu diperoleh sehingga bisa diperoleh kontribusi masing –

masing sumber dana terhadap pembiayaan masing – masing komponen. Sumber–

sumber biaya pendidikan adalah dari pemerintah (pusat, provinsi dan kota).

Berdasarkan PP No 19 tahun 2005 dan PP No 48 tahun 2008 diketahui biaya

pendidikan terdiri dari biaya investasi, biaya operasional dan biaya personal. Untuk

memperoleh satuan biaya pendidikan di SMA Negeri Peneliti mengakumulasikan

biaya pendidikan dibagi dengan jumlah siswa dalam 1 tahun yaitu pada tahun ajaran

2017/2018.

2.3. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian relevan yang pertama oleh Totok Sumaryanto Sunyoto

Margunani, Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Analisis

Pembiayaan Pendidikan SMK di Kota Semarang Universitas Negeri

Semarang tahun 2015”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya

Investasi Rp. 766.247.250 , biaya Operasi Personalia Rp. 4.130.364.099 ,

biaya operasi pendidikan Rp. 1.154.816.250 dan biaya operasi non

personalia Rp. 145.920.000 dan total biaya personal Rp. 6.197.347.599

2. Penelitian yang kedua oleh Ria Maya Andreti berjudul “Analisis

Perhitungan Biaya Satuan (Unit Cost) Dengan Model Activity Based

Coasting (ABC) di SMK Negeri 1 Wonogiri, Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Biaya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16993/2/T1_162014018_BAB II...Marshal dan J. Hallack,1985, menyatakan bahwa terdapat perbedaan

20

(1)untuk kelas X paket keahlian Akuntansi sebesar Rp604.217,00, Paket

Administasi Perkantoran Rp606.206,00, Paket Keahlian Pemasaran

Rp646.272,00, Paket Keahlian Multimedia Rp606.687,00. Paket Keahlian

Busana Butik Rp 7652.335,00 (2)Untuk kelas XI Paket Keahlian Akuntansi

sebesar RP 606,687,00. Paket Administrasi Perkantoran Rp597.630,00.

Paket Keahlian Administrasi Pemasaran sebesar Rp629.260,00. Paket

Keahlian Busana Butik sebesar Rp651.675,00 dan Paket Keahlian

Multimedia Rp636.834,00 . (3) untuk kelas XII Paket Keahlian Akuntansi

Rp464.600,00. Paket Administrasi Perkantoran Rp462.801,00. Paket

Keahlian Pemasaran Rp499.080,00 paket Keahlian Busana Butik

Rp518.244,00 dan Paket Keahlian Multimedia Rp 524.2017,00.

3. PENGHITUNGAN BIAYA SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 2

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 oleh ANASTASIA IDE

CAHYANINGRUM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Sumber

pendanaan di SMA Negeri 2 Yogyakarta berasal dari APBN sebesar

Rp858.000.000,00; APBD 1 sebesar Rp254.868.500,00; APBD 2 sebesar

Rp1.884.205.000,00; dan Komite Sekolah sebesar Rp1.367.986.750,00. (2).

Biaya Operasi per peserta didik di SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran

2014/2015 adalah Rp4.349.461,83. (3). Biaya Investasi per peserta didik di

SMA Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 adalah Rp738.020,98

(4). Biaya Satuan Pendidikan per peserta didik di SMA Negeri 2 Yogyakarta

tahun ajaran 2014/2015 adalah Rp5.087.482,81.