bab ii landasan teori 2.1 laporan keuangan pada awalnya

28
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut dalam mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan, dan arus kas perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi laporan keuangan menurut para ahli: Menurut Budi Raharjo ( 2005:1 ) : “Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer / pimpinan perusahaan atas yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan (stockholders) diluar perusahaan, pemilik perusahaan, pemerintah, kreditur dan pihak lainnya”. Menurut S. Munawir (2004:2) mengartikan laporan keuangan sebagai berikut “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

Upload: vunhu

Post on 13-Jan-2017

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Laporan Keuangan

Pada awalnya laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai alat

penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Tetapi untuk selanjutnya laporan

keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk

dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut dalam

mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan merupakan media yang paling

penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan. Laporan

keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha

perusahaan, dan arus kas perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi laporan keuangan menurut para ahli:

Menurut Budi Raharjo ( 2005:1 ) :

“Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer / pimpinan perusahaan atas yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan (stockholders) diluar perusahaan, pemilik perusahaan, pemerintah, kreditur dan pihak lainnya”.

Menurut S. Munawir (2004:2) mengartikan laporan keuangan sebagai berikut

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

8

Menurut Agnes Sawir (2003:2) mengungkapkan bahwa laporan keuangan

adalah:

“Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dimana setiap transaksi yang diukur dengan nilai uang dicatat dan diolah dengan sedemikian rupa. Laporan keuangan disajikan delam nilai uang”

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan

Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2002:2, Part 7) mendefinisikan laporan

keuangan sebagai berikut:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proes pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian internal dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industry dan geografis erta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Dari beberapa pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan diatas

maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud laporan keuangan adalah

akhir dari suatu proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran catatan data,

yang dapat disusun secara sistematis dan merupakan suatu ringkasan dari

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan

Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2002:3, Par 12,13,14) menyebutkan bahwa:

Tujuan laporan Keuangan adalah:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

9

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan-perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat begi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan

ekonomi.

b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh

sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

c. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang dilakukan oleh

manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan kepadanya.

Sedangkan menurut Kasmir (2008:1-3) yang dikutip dari bukunya berjudul

Analisis Laporan Keuangan membahas mengenai tujuan-tujuan laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang

dimiliki perusahaan pada saat ini

2. Menberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal

yang dimiliki perusahaan pada saat ini

3. Menberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu

4. Menberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu

5. Menberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhada aktiva, pasiva, dan modal perusahaan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

10

6. Menberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam

suatu periode tertentu

7. Menberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan

8. Informasi keuangan lainnya.

Jadi dengan memperoleh laporan keuangan perusahaan akan dapat

diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian laporan

keuangan tidak hanya sekedar dibaca saja tetap juga harus dimengerti dan

dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat in. Caranya adalah dengan

melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim

dlakukan.

Dari beberapa tujuan laporan keuangan yang diungkapkan diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan yang disajikan perusahaan bertujuan

untuk memberikan gambaran umum mengenai akivitas perusahaan yang

dijalankan selama periode terentu dan menggambarkan posisi keuangan beserta

perubahannya.

2.1.3 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan sebaiknya

kita mengetahui dan mempunyai pengertian yang mendalam tentang bentuk-

bentuk laporan keuangan serta masalah-masalah yang mungkin timbul dalam

penyusunan laporan keuangan tersebut. Bentuk-bentuk laporan keuangan antara

lain sebagai berikut:

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

11

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai

penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional selama

periode tahun buku.

Komponen-komponen dalam laba rugi yaitu:

a. Pendapatan : Hasil yang diperoleh dari total penjualan

b. Biaya : Beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

menunjang kegiatan operasional perusahaan.

c. Laba Rugi: Suatu keadaan dimana akan memperoleh laba jika

terjadi kelebihan penghasilan diatas biaya dan akan memperoleh

rugi jika terjadi defisit penghasilan diatas biaya.

2. Laporan Perubahan Modal (Statement of Equity)

Laporan Perubahan Modal merupakan salah satu laporan keuangan dalam

akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal

suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan

tersebut dalam satu periode akuntansi.

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca sistem informasi dalam laporan keuangan yang menunjukan

keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat

tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, kewajiban dan modal harta

yang dimiliki perusahaan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

12

1) Aktiva (asset) : Kekayaan perusahaan yang berguna bagi kegiaan

operasional perusahaan dan memiliki masa manfaat masing-masing

yaitu ada yang lebih dari 1 tahun maupun kurang dari 1 tahun.

Aktiva dibagi menjadi lima klasifikasi yaitu :

a. Aktiva Lancar (Current Asset):

Kekayaan perusahaan yang berguna bagi kegiatan operasional

perusahaan dan memiliki masa manfaat kurang dari 1 tahun

Contoh: kas, surat-surat berharga, piutang usaha, persediaan, dll.

b. Investasi Jangka Panjang:

Penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dengan

jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Contoh: investasi saham, investasi modal

c. Aktiva Tetap (Fixed Asset):

Kekayaan perusahaan yang berguna bagi kegiatan operasional

perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Contoh: tanah, gedung, peraratan, kendaraan, mesin

d. Aktiva Tak Berwujud (Intangible Asset):

Kekayaan perusahaan yang tidak mempunyai wujud tetapi

berguna bagi kegiatan operasional perusahaan dan memiliki

masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Contoh: goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

13

e. Aktiva Lain-lain:

Kekayaan perusahaan yang belum berguna bagi kegiatan

operasional perusahaan dan belum memiliki masa manfaat

karena masih dalam proses pengadaan.

Contoh: gedung dalam proses pembangunan

2) Kewajiban/hutang dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Kewajiban / hutang lancar (Current Liabilities)

Kewajiban / hutang yang harus segera dibayar oleh perusahaan

sebelum batas jatuh tempo pembayarannya yaitu dibawah 1

tahun.

Contoh: hutang dagang, hutang pajak, hutang gaji

b. Kewajiban / hutang jangka panjang (Long Term Liabilities)

Kewajiban / hutang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan

jangka panjang pembayarannya yaitu diatas 1 tahun.

Contoh: hutang bank, hipotik, obligasi

3) Equitas / modal dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Saham Biasa (Common Stock)

Bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh

investor dimana harus siap menanggung resiko sebesar dana

yang ditanamkan

Contoh: agio saham

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

14

b. Saham Istimewa (Preferrent Stock)

Komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi

antara modal sendiri dan hutang jangka panjang.

c. Additional Paid in Capital

Modal ditempatkan yang telah disetorkan oleh para pemegang

saham.

d. Retain Earning

Merupakan penjumlahan laba yang tidak dibagikan sebagai

deviden dari tahun-tahun sebelumnya sampai sekarang.

e. Loss : Treasury Stock

Saham yang diperoleh kembali kemudian dapat dilepas kembali

atau ditarik.

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan sumber dana dan

penggunaan kas dan setara kas dalam setiap periode termasuk jumlah

komulatif sejak pendirian perusahaan. Perusahaan harus menyajikan

laporan arus kas tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan

keuangan untuk setiap periode dalam menyajikan laporan keuangan.

Laporan keuangan harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan

diklasifikasikan menurut aktivitas operasional, aktivitas investasi dan

aktivitas penggunaan dana.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

15

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan satu set rinci catatan yang tak

terpisahkan dari laporan keuangan pokok (laporan laba rugi, laporan

perubahan modal, neraca yang ditunjukan dengan laporan arus kas) yang

biasanya terdiri dari ikhtisar kebijakan akuntansi penting, penjelasan atas

pos-pos penting laporan keuangan dan daftar serta sebagian dari laporan

pokok seperti informasi ringkasan historis, unsur yang disajikan dari

laporan keuangan pokok, data statistik dan bahan lain yang berasal dari

sumber diluar sistem akuntansi atau diluar satuan usaha.

2.1.4 Pihak-Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

Menurut S. Munawir (2002 : 2) bahwa pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah : para

pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur,

bankers, para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili,

buruh serta pihak-pihak lainnya lagi.

1. Pemilik perusahaan, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang

pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan karena

dengan laporan keuangan tersebut pemilik perusahaan akan dapat

menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan

kesuksesan seorang manager biasanya dinilai atau diukur dengan laba

yang diperoleh perusahaan.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

16

2. Manager atau pimpinan perusahaan dengan mengetahui posisi

keuangan perusahaannya periode yang baru lalu akan dapat menyusun

rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan

menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat.

3. Para investor (penanam modal jangka panjang) berkepentingan

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan dalam rangka penentuan

kebijaksanaan penanaman modalnya apakah perusahaan mempunyai

prosfek yang cukup baik dan akan diperoleh keuntungan atau “rate of

return” yang cukup baik.

4. Para kreditur dan bankers sebelum mengambil keputusan untuk

memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu

mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan.

5. Pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili sangat

berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut di

samping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung

oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan

pemerintah.

6. Buruh dengan melihat laporan keuangan dimana mereka bekerja maka

akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan

jaminan sosial yang lebih baik.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

17

Sedangkan menurut Darsono dkk (2005:11) penggunaan laporan keuangan

dan kebutuhan informasi keuangannya dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Investor atau Pemilik

Pemilik perusahaan menanggung resiko atas harta yang ditempatkan pada

perusahaan. Pemilik membutuhkan informasi untuk menilai apakah

perusahaan memiliki kemampuan membayar dividen. Di samping itu

untuk menilai apakah investasinya akan tetap dipertahankan atau dijual.

Bagi calon pemilik, laporan keuangan dapat memberikan informasi

mengenai kemungkinan penempatan investasi dalam perusahaan.

2. Pemberi Pinjaman (Kreditor)

Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna memutuskan

memberi pinjaman dan kemampuan membayar angsuran pokok dan bunga

pada saat jatuh tempo. Jadi kepentingan kreditor terhadap perusahaan

adalah apakah perusahaan mampu membayar hutangnya kembali atau

tidak.

3. Pemasok atau Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok memerlukan informasi keuangan untuk menentukan besarnya

penjualan kredit yang diberikan kepada perusahaan pembeli dan

kemampuan membayar pada saat jatuh tempo.

4. Pelanggan

Dalam beberapa situasi pelanggan sering membuat kontrak jangka panjang

dengan perusahaan sehingga perlu informasi mengenai kesehatan

keuangan perusahaan yang akan melakukan kerja sama.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

18

5. Karyawan

Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna

menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas

usahanya. Dalam hal ini karyawan membutuhkan informasi untuk menilai

kelangsungan hidup perusahaan sebagai tempat menggantungkan

hidupnya.

6. Pemerintah Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan untuk menetukan

kebijakan dalam bidang ekonomi misalnya alokasi sumber daya, UMR,

pajak, pungutan, serta bantuan.

7. Masyarakat

Laporan keuangan dapat digunakan untuk bahan ajar, analisis, serta

informasi trend dan kemakmuran.

2.2 Analisa Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan

Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, analisis rasio

merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam membantu menganalisa

dan menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan.

Menurut Sofyan S. Harahap dalam bukunya Analisa Kritis Atas Laporan

Keuangan (2002:198) pengertian Analisa Laporan Keuangan adalah:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

19

keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”

Sebuah laporan keuangan sesungguhnya tidak cukup untuk memberikan

informasi. Namun dengan menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu

laporan keuangan perusahaan dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan

hasil hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan menggunakan laporan

keuangan yang diperbandingkan termasuk data perubahan yang terjadi dalam

jumlah rupiah, prosentase serta trendnya penganalisa dapat menyadari bahwa

beberapa rasio akan membantu dalam menganalisa dan menginterprestasikan

posisi keuangan suatu perusahaan.

Hal ini dikemukakan oleh S. Munawir (2002:64) dalam bukunya Analisa

Laporan Keuangan bahwa:

“Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutma bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.”

Menurut Wibowo, dkk (2005:163) menyatakan:

“Analisa rasio menggambarkan hubungan matematis antara kuantitas yang satu dengan kuantitas yang lain. Hubungan tersebut dapat berupa prosentase, tariff atau proporsi.”

Sedangkan enurut Abdul Halim (2003:149) menyatakan:

“Analisa keuangan adalah usaha mengidentifikasi cirri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia bagi pihak swasta (lembaga yang bersifat komersial.)”

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

20

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas maka dapt ditarik

kesimpulan bahwa tujuan dari analisis laporan keuangan adalah membantu

manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan

berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas. Analisis rasio

membiasakan pimpinan membuat keputusan atau mempertimbangkan tentang apa

yang perlu dicapai oleh perusahaan itu dan bagaimana prospek yang akan

dihadapi di masa yang akan datang.

2.2.2 Tujuan dan Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

2.2.2.1. Tujuan Analisis Rasio Keuangan

Membantu manajer financial memahami apa yang perlu dilakukan oleh

perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas dari

laporan keuangan. Analisis rasio keuangan pada dasarnya tidak hanya berguna

bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan bagi pihak luar perusahaan

juga. Dalam hal ini calon investasi atau kreditor yang akan menanamkan dana

mereka dalam perusahaan melalui pasar modal dengan cara membeli saham

perusahaan yang go publik.

Tujuan Analisa Laporan Keuangan menurut Dr. Mamdut M Hafni, MBA

(2003:1-9) yaitu:

1) Investasi Pada Saham

Sertifikat saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan.

Investor bisa membeli, menahan kemudian menjual saham tersebut.

Membeli dan menahan saham berarti investor memiliki perusahaan

tersebut dan berhak atas laba maupun rugi yang diperoleh perusahaan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

21

2) Pemberian Kredit

Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang

diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.

Pihak pemberi pinjaman (kreditor) memperoleh keuntungan dari bunga

yang dibebankan atas pinjaman tersebut. Pihak peminjam juga harus

memperoleh kembali pinjaman pokoknya dengan dibayar langsung

pada ahkir periode pinjaman (pada jatuh tempo).

3) Kesehatan Pemasok (Supplier)

Perusahaan yang tergantung pada supply pemasok akan mempunyai

kepentingan pada pemasok tersebut. Perusahaan ingin memastikan

bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa terus bertahan.

4) Kesehatan Pelanggan (Customer)

Apabila perusahaan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan

maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan terutama

informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban

jangka pendeknya.

5) Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan

Karyawan barangkali akan tertarik menganalisa keuangan perusahaan

untuk memastikan apakah perusahaan mempunyai prospek keuangan

yang bagus.

6) Pemerintah

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

22

Pemerintah bisa menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan

besarnya pajak yang dibayarkan atau menentukan tingkat keuntungan

yang wajar bagi suatu industry.

7) Analisis Internal

Pihak internal perusahaan memerlukan informasi mengenai kondisi

keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana perkembangan

perusahaan. Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis

evaluasi prestasi manajemen.

8) Analisis Pesaing

Kondisi keuangan bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan

sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini

dipakai untuk penentuan strategi perusahaan.

9) Penilaian Kerusakan

Terkadang analisis keuangan digunakan untuk menentukan besarnya

kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalnya barang perusahaan

mengalami kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang

dagangan tersebut.

2.2.2.2 Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

Bagi manajer keuangan dengan menghitung rasio-rasio keuangan tertentu

akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi

perusahaan dibidang financial. Sehingga perusahaan dapat membuat keputusan-

keputussan yang penting bagi kepentingan perusahaan untuk masa yang akan

datang. Sedangkan kegunaan analisis rasio keuangan bagi investor atau calon

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

23

pembeli saham merupakan bahan pertimbangan yang penting apakah

menguntungkan atau tidak.

Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan

teknik analisis laporan keuangan lainnya. Keunggulan tersebut menurut Sofyan

Syafri Harahap (2002:298) adalah sebgai berikut:

1. Rasio merupakan angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca atau

ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (Z-score).

5. Mengstandarisasi size perusahaan.

6. Lebih mudah membandingkan perkembangan perusahaan dengan

perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik.

7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melaksanakan prediksi

dimasa yang akan datang

Namun demikian analisis rasio keuangan memiliki beberapa keterbatasan

sehingga memerlukan pertimbangan dalam penggunaannya agar terhindar dari

kesalahan. Keterbatasan analisis rasio keuanagan menurut Sofyan Syafri Harahap

(2002:296-297) sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

24

2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi dan laporan keuangan juga menjadi

keterbatasan teknik separti:

a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung

taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subjektif.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan (cost) bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.

d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

ditetapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan

kesulitan dalam menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi

yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika diajukan perbandingan bisa

menimbulkan kesalahan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Analisis Laporan Keuangan (Dr. Mamduh

M. Hanafi, MBA : 70) adalah:

1. Dalam analisis, analis harus mampu mengidentifikasikan adanya trend-

trend tertentu dalam laporan keuangan. Untuk itu laporan keuangan lima

atau enam tahun bisa digunakan untuk melihat munculnya trend tertentu.

2. Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya. Untuk itu

diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik tidaknya

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

25

angka yang dicapai perusahaan. Rata-rata industry perusahaan yang sejenis

dapat dipakai sebagai pembanding.

3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan

dengan hati-hati adalah penting. Diskusi atau pernyataan-pernyataan yang

melengkapi laporan keuangan seperti diskusi strategi perusahaan,

merupakan bagian integral yang harus dimasukan dalam analisis.

4. Semua informasi yang diperlukan bisa diperoleh melalui analisis

mendalam laporan keuangan. Kadangkala informasi tambahan diluar

laporan keuangan diperlukan sebagai tambahan dalam memberikan

analisis agar lebih tajam lagi.

2.2.3 Pengukuran Dasar Dalam Analisis Laporan Keuangan

Pada dasarnya setiap metode analisis yang digunakan dalam analisis

laporan keuangan memiliki tujuan untuk mendapatkan pengertiian lebih

mendalam dan sebagai salah satu informasi untuk pengambilan keputusan.

Beberapa alat dasar dalam analisis laporan keuangan yaitu:

1. Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara

individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

2. Analisis Perbandingan

Analisis perbandingan merupakan metode atau teknik analisis dengan cara

mempertahankan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

26

3. Analisis Trend

Analisis trend merupakan posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang

dinyatakan dalam prosentase dari suatu metode atau teknik analisis untuk

mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya apakah menunjukan

tedensi naik, tetap atau bahkan turun. Untuk dapat menghitung trend

diperlukan dasar pengukuran atau tahun dasarnya. Biasanya data-data

laporan keuangan yang paling awal dalam deretan laporan keuangan

dianggap sebagai tahun dasar.

4. Laporan Keuangan dengan Prosentase Per Komponen

Suatu metode analisis untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-

masing akiva terhadap total aktivanya. Metode ini juga untuk mengetahui

struktur permodalannya dan komposisi perekonomian yang dihubungkan

dengan jumlah penjualan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal

kerja dan untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam

periode tertentu.

6. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya uang kas untuk

mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

27

7. Analisis Perubahan Laba Kotor

Suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu

perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor

suatu periode dengan laba yang dibugetkan untuk periode tersebut.

8. Analisis Break Even

Suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai

suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian tetapi

tidak memperoleh keuntungan juga.

Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan perusahaan faktor yang

paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah:

2.2.3.1 Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

financial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short-term

debt). Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likuiditas) biasanya

menggunakan rasio sebagai alat untuk menganalisa dan mengimprementasikan

data diantaranya:

1. Current Ratio

Current Ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan

hutang lancar. Rasio ini menunjukan tingkat keamanan (margin of

savety) kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang-hutang tersebut.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

28

���������� � AktivaLancar

HutangLancar

2. Cash Ratio

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya dimana perusahaan juga ingin mengukur

seberapa besar uang yang benar-benar siap digunakan untuk membayar

hutang lancarnya.

������ � Cash � Bank

HutangLancar

2.2.3.2 Rasio Solvabilitas

Rasio ini menggambarkan kemampuan suatu perusahaan antara hutang

perusahaan terhadap modal atau asset dalam membayar hutang jangka pendeknya.

1. Debt to Asset Ratio

Debt Ratio merupakan rasio hutang yang menunjukan seberapa besar

aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang

perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumus untuk

debt ratio dapat digunakan sebagai berikut:

!�"���#������� �TotalHutang

TotalAktiva

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

29

2. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara

seluruh hutang, baik hutang lancar dengan seluruh hutang lancar. Rumus

untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan sebagai berikut:

'��(!�"���'��(�)�(#���� �TotalHutang

TotalAktiva

2.2.3.3 Rasio Provitabilitas

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba

melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini antara lain:

1. Gross Profit Margin Ratio

Rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

produksinya dan mengindikasi kemampuan perusahaan untuk

berproduksi secara efisien. Rumus untuk mencari Gross Profit Margin

Ratio dapat digunakan sebagai berikut:

*����+��,�-�.� �/0123454160789:;<//

/01234541

2. Net Profit Margin Ratio

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

30

Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.

Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik karena dianggap

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rumus

untuk mencari Net Profit Margin Ratio dapat digunakan sebagai

berikut:

=��+��,�-�.� �LabaBersihsetelahPajak

PenjualanBersih

3. Return on Asset (ROA)

Rasio ini menunjukan berapa besar laba berrsih diperoleh perusahaan

bila diukur dari nilai akiva. Rumus untuk Return on Asset (ROA)

sebagai berikut:

�B# �LabaBersih

Rata � rataTotalAsset

4. Return on Equity (ROE)

Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur

dari modal pemilik. Rumus untuk Return on Equity (ROE) sebagai

berikut:

2.2.3.4 Rasio Pertumbuhan (Growht Ratio)

ROE =D4E460789:F0G054:/424HIJKLM

JN39GO

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

31

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan

posisi ekonominya di tengan pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya

dari tahun ke tahun.

1. Kenaikan Penjualan

KenaikanPenjualan �PenjualanTahunIni � Penjualantahundasar

PenjualanTahunDasar

2. Kenaikan Laba Bersih

KenaikanLabaBersih �LabaBersihtahunini � LabaBersihthnlalu

LabaBersihtahunlalu

Keuntungan utama yang diperoleh yaitu bahwa perubahan yang besar akan

terlihat dengan jelas dan dapat segera diadakan analisis lebih lanjut sampai

seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang

dicapai.

Sedangakan alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio laporan

keuangan yaitu metode suatu metode analisis untuk mengetahui pos-pos tertentu

dalam neraca dan laporan laba rugi dari laporan keuangan sebuah perusahaan.

2.3 Penjualan

Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu

pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

32

Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar

penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

2.3.1 Pengertian Penjualan

Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika

aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara

langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran

penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu sendiri adalah

sebagai berikut:

Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi

Basis Pengambilan Keputusan Bisnis (2000:24)” menyatakan bahwa:

“Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.”

Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem

Akuntansi Perusahaan Dagang (2002:28)” menyatakan bahwa :

“Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan

adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

33

menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah

uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

2.3.2 Tujuan Penjualan

Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting

karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang

dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu

Swastha dalam bukunya “Manajemen Penjualan (2005:404)”, yaitu:

“ 1. Mencapai volume penjualan tertentu. 2. Mendapat laba tertentu.

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum

perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan,

mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya, dan menunjang

pertumbuhan suatu perusahaan.

2.3.3 Hubungan Penjualan Dalam Kegiatan Operasional Perusahaan

Penjualan mempunyai suatu peranan penting dalam menunjang kegiatan

perusahaan karena merupakan kinerja utama perusahaan untuk menghasilkan laba.

Faktor seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aktivitas saling

berhubungan dengan keadaan atau posisi keuangan yang ada diperusahaan dan

masing-masing dapat diketahui dengan menggunakan rasio keuangan. Bagi

penganalisis, rasio yang telah diukur dapat dianalisis dengan membandingkan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Pada awalnya

34

angka rasio tahun sekarang dengan angka rasio tahun-tahun sebelumnya.

Kemudian dicari penyebab meningkat atau menurunnya angka rasio tersebut.

Setelah diketahui maka dapat diambil kesimpulan mengenai kecenderungan

keadaan atau posisi keuangan yang terjadi diperusahaan yang bersangkutan dalam

kegiatan operasionalnya pada sistem penjualan.