bab ii landasan teori 2.1 2.1.1 pengertian...

20
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan Peter F. Drucker (Kasmir, 2011:20). mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemapuan dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru. Menurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya (Kasmir, 2011:21). Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu dan kegiatan yang disertai dengan modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan atau kebebasan pribadi (Eman Suherman, 2009:16) Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan maka pengertian kewirusahaan dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru disertai dengan modal dan resiko dan mencari peluang agar dapat memperoleh pendapatan atau keuntungan. 2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan Menurut Kasmir (2011:38) faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan yaitu:

Upload: lamanh

Post on 08-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kewirausahaan

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Peter F. Drucker (Kasmir, 2011:20). mengatakan bahwa kewirausahaan

adalah kemapuan dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru.

Menurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal

menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya

kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang

berbeda dari yang sudah ada sebelumnya (Kasmir, 2011:21).

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan

menggunakan waktu dan kegiatan yang disertai dengan modal dan resiko serta

menerima balas jasa dan kepuasan atau kebebasan pribadi (Eman Suherman,

2009:16)

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan maka pengertian

kewirusahaan dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan kreatif dan

inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru disertai dengan modal dan

resiko dan mencari peluang agar dapat memperoleh pendapatan atau

keuntungan.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2011:38) faktor-faktor yang mempengaruhi

kewirausahaan yaitu:

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

1. Faktor keluarga pengusaha

Pengusaha yang memulai usaha karena keluaraga cukup banyak

ditemui artinya, seseorang memulai usaha karena keluarga ereka

sudah memiliki usaha sebelumnya.

2. Sengaja terjun menjadi pengusaha

Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha biasanya belajar dari

kesuksesan orang lain dan engikuti contoh dari pengusaha yang ada,

dengan mencari modal atau bermitra dengan orang lain.

3. Kerja sampingan

Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual

atau memproduksi sesuatu dengan skala kecil untuk mengisi waktu

luang.

4. Coba-coba

Usaha ini dilakukan ketika belum memiliki pengalaman, mereka

kesulitan mencari pekerjaan dan terkena PHK. Naun tidak sedikit

usaha yang dilakukan dengan coba-coba meperoleh kesuksesan

5. Terpaksa

Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun ada

beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan. Mereka

biasanya membuka usaha karena kehilangan pekerjaan atau

menganggur.

Menurut M. Hamdani (2010:29) tedapat faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam kewirausahaan, yaitu:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

1. Situasi pasar (lokasi bisnis)

Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam membuka

usaha. Lakukan analisis kebutuhan disuatu tempat atau area agar dapat

menetukan usaha apa yang ingin dibuka. Ada usaha yang cocok dibuka

di suatu tempat tetapi tidak cocok ditepat lainya.

2. Modal

Ini yang harus disiapkan dalam berwirausaha. Modal awal dapat

berasal dari gaji yang disisihkan, atau suber lain misalnya dari

keluarga, pinjaman bank dan sebagainya.

3. Strategi bisnis dan promosi

Jika modal telah disiapkan dan lokasi telah didapat, maka

selanjutnya pelajari strategi bisnisnya supaya bisnis tersebut dapat

berkembang dan maju.

2.1.3 Pengertian Wirausaha

Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan

dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru (Kasmir, 2011:20).

Menurut Kasmir (2011:19) wirausaha adalah orang yang berjiwa berani

mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagaikesempatan.

Menurut Zimmerer kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas

dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk

memperbaiki kehidupan (M. Hamdani, 2010:46).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang

mengorganisasikan faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal,

dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang dan jasa (Suryana:2006)

Dalam berwirausaha terdapat tiga unsur yang harus dimiiki seorang

wirausaha sering juga disebut 3K yaitu:

1. Kemauan

2. Kesempatan

3. Kemampuan

Dalam peneitian ini pengertian wirausaha adalah orang yang berani

mengambil resiko, mampu meciptakan sesuatu yang baru dan bisa mencari

peluang dalam membuka dan mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk

meningkatkan kehidupannya.

2.1.4 Faktor-faktor dalam wirausaha

Menurut M. Hamdani (2010:29) tedapat faktor-faktor yang perlu

diperhatikan dala berwirausaha yaitu:

1. Situasi pasar (lokasi bisnis)

Lokasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam membuka

usaha. Lakukan analisis kebutuhan disuatu tempat atau area agar dapat

menetukan usaha apa yang ingin dibuka. Ada usaha yang cocok dibuka

di suatu tempat tetapi tidak cocok ditepat lainya.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

2. Modal

Ini yang harus disiapkan dalam berwirausaha. Modal awal dapat

berasal dari gaji yang disisihkan, atau suber lain misalnya dari

keluarga, pinjaman bank dan sebagainya.

3. Strategi bisnis dan promosi

Jika modal telah disiapkan dan lokasi telah didapat, maka

selanjutnya pelajari strategi bisnisnya supaya bisnis tersebut dapat

berkembang dan maju.

4. Keberanian mengabil resiko

Didalam dunia wirausaha, risiko kerugian dapat terjadi tetapi dapat

diatasi dengan kehati-hatian dalam mengambil keputusan, kejelian,

inovasi produk, dan kreativitas dala pemasaran.

5. Menjalin jaringan bisnis.

6. Matangkan sikap mental

Sikap mental merupakan prasyarat utaa untuk menadi pengusaha sukses.

Sikap mental yang dimaksud adalah tidak banyak berharap, enghilangkan

rasa takut dan mengubah pola pikir.

2.2 Motivasi Berwirausaha

2.2.1 Motivasi

Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan

berwirausaha. Motivasi berasal dari kata “motif”, yang diartikan sebagai daya

upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertujuan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

untuk memenuhi kebutuhannya. Motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak psikis dari dalam, dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Menurut Ngalim Purwanto (2002:73) motivasi adalah suatu usaha

yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku

seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan maka pengertian

motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan dari dalam diri yang

mendorong tingkah laku seseorang untuk melakukan kegiatan berwirausaha

agar tercapai suatu tujuan yang akan dicapai.

2.2.2 Fungsi Motivasi

Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah kegiatan begitu saja

terjadi, tetapi ada faktor yang mendorong yang disebut motivasi.

Menurut Ngalim Purwanto ( 2007 : 70-71) fungsi motivasi meliputi :

1) Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak

2) Menentukan arah kegiatan

3) Menyeleksi perbuatan

Menurut Tatik Widiyanti (2005; 13) ada tiga fungsi motivasi, antara lain:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut

2.2.3 Ciri-Ciri Motivasi

Menurut Sadirman AM (2004 ,Enny Hartatik, 2008 : 21), motivasi

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas.

b. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah.

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau kurang kreatif.

2.2.4 Macam Motivasi

Menurut WS. Winkel (Enny Hartatik, 2008 : 21) terdapat dua macam

motivasi yaitu:

1. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul karena tidak perlu adanya

rangsangan dari luar.

2. Motivasi ekdtrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya dorongan

dari luar.

2.2.5 Teori Motivasi

Mc. Clallend mengemukakan teori tentang motivasi yaitu teori

kebutuhan berprestai bahwa ada 3 hal yang melatar belakangi motivasi

seseorang. (martinis Yamin, 2001:226)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

1. The need for achievement

Yaitu kebutuhan seseorang untuk memiliki pencapaian signifikan,

menguasai berbagai keahlian atau memiliki standar tinggi. Orang yang

memiliki need for achievement tinggi biasanya selalu ingin menghadapi

tantangan baru untuk mencapai tingkat kebebasan tinggi. Imbalan yang

diperoleh berupa pengakuan dimasyarakat akan kesuksesan yang dicapai,

sehingga menimbulkan perasaan positifdari orang tersebut untuk selalu

berusaha menghadapi tantangan.

2. The need for authority and power

Yaitu kebutuhan akan kekuasaan dimana kebutuhan tersebut didasari

pada keinginan seseorang untuk mengatur dan memimpin orang lain.

Terdapat dua need for authority and power yaitu pertama kekuasaan

pribadi dan kedua kekuasaan sosial, kekuasaan social adalah kekuasaan

yang yang digunakan untuk hal yang berkaitan dengan kepentingan

sosial.

3. The need for affiliation

Yaitu kebutuhan yang didasari oleh keinginan yang didasari oleh

keinginan untuk mendapatkan atau menjalankan hubungan yang baik

dengan orang lain dan merasa ingin disukai dan diterima oleh sesamanya.

Mc. Clelland mengatakan bahwa kebutuhan yang kuat pada afiliasi akan

mempengaruhi obyektifitas seseorang. Sebab jika ia ingin merasa disukai,

maka akan melakukan apapun agar orang lain suka akan kebutuhannya.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

2.3 Dukungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

2.3.1 Keluarga

Menurut Alex Sobur (2003:248-249) Keluarga merupakan kelompok

sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan

menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan

kelompoknya. (http://www.pustakaskripsi.com/pengaruh-konsep-diri-

prestasi-belajar-mata-diklat-kewirausahaan-terhadap-minat-berwirausaha-

siswa-kelas-3-smk.html)

Menurut Slameto (2003:60-64) Lingkungan keluarga, merupakan salah

satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk

berwirausaha. Adapun faktor-faktor yang terkandung dalam keluarga

menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

a. Cara orang tua mendidik

b. Relasi antar keluarga

c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi keluarga

e. Pengertian keluarga

Dalam peneitian ini pengertian keluarga adalah kelompok sosial pertama

dalam kehidupan seseorang tempat dimana ia belajar dan mempengaruhi

minat seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.3.2 Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb dalam Zaenuddin

(2002), yaitu informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan

subyek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal

yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada

tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh

dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan,

Cabb dalam Zaenuddin (2002), mendefinisikan dukungan keluarga

sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang

dengan sikap menerima kondisinya, dukungan keluarga tersebut diperoleh

dari individu maupun kelompok.

Dalam penelitian ini mendenisikan bahwa dukungan keluarga

terhadap minat berwirausaha Dorongan berbentuk motivasi, pengarahan, dan

dukungan yang nyata berbentuk materi atau permodalan yang tinggi untuk

berwirausaha dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk siswa

menjadi wirausaha.

2.3.3 Bentuk Dukungan Keluarga

Menurut Kuncoro (2002), bentuk dukungan keluarga terdiri dari

empat macam dukungan yaitu:

1. Dukungan penghargaan (Appraisal Support) Merupakan suatu dukungan

sosial yang berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi terkait dimana

pernah berjasa atas kemampuannya dan keahliannya maka mendapatkan

suatu perhatian yang khusus.

2. Dukungan materi (Tangible Assistance) Adalah dapat berupa servis

(pelayanan), bantuan keuangan dan pemberian barang-barang. Pemberian

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

dukungan materi dapat dicontohkan dalam sebuah keluarga atau

persahabatan.

3. Dukungan informasi (Information Support) Merupakan dukungan yang

berupa pemberian informasi, saran dan umpan balik tentang bagaimana

seseorang untuk mengenal dan mengatasi masalahnya dengan lebih

mudah.

4. Dukungan emosional (Emosional Support) Keluarga sebagai tempat yang

aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu

penguasaan terhadap emosi.merupakan dukungan emosional yang

mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang

yang bersangkutan misalnya penegasan, reward, pujian, dan sebagainya.

2.4 Minat Berwirausaha

2.4.1 Pengertian Minat Berwirausaha

Menurut Crow & Crow dalam H.Djaali (2008:121), mengatakan

minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang

untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,

pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

(http://eprints.uny.ac.id/8644/3/bab%202%20-%2007104244013.pdf)

Crow & Crow dalam Yuwono dkk (2008) menyebutkan ada tiga

aspek minat pada diri seseorang, yaitu:

a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai

sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang

akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya.

c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Gurbuz dan Aykol mengemukakan bahwa minat berwirausaha adalah

kerelaan seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan, atau dengan kata

lain menjadi pekerja mandiri. Selanjutnya minat berwirausaha juga dapat

digambarkan sebagai penilaian seseorang mengenai kemungkinan untuk memiliki

bisnis sendiri (Christina:2011).

Dalam peneitian ini pengertian minat berwirausaha adalah dorongan atau

keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam hal ini melakukan kegiatan

berwirausaha.

2.5 Sumber Daya Manusia

Menurut Nawawi (2001) Sumber daya manusia adalah manusia yang

bekerja dilingkungan suatu organisasi disebut juga personil,tenaga kerja, pekerja

atau

karyawan.(http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/1pengertiansdm.pd

f)

Dalam penelitian ini Sumber daya manusia adalah manusia yang memiliki

kemampuan untuk bekerja dalam suatu organisasi

2.6 Kerangka Dasar Penelitian

Dalam kerangka dasar penelitian akan diuraikan variabel-variabel yang

digunakan, definisi operasional, skala pengukuran dan model hipotetis. Penelitan

terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

terikat. Variabel bebas yang akan dikaji adalah motivasi siswa untuk berwirausaha

diberi notasi (X1), dan dukungan keluarga diberi notasi (X2). Variabel bebas atau

variabel independen yang diberi notasi (X) menurut Sugiyono (2008:61)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan

perubahanya atau timbunya variabel dependen.

Variabel dependen atau variable terikat (Y) menurut Sugiyono (2008:61)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat minat

berwirausaha siswa diberi notasi (Y) dalam penelitian ini variabel terikatnya

adalah minat berwirausaha..

2.6.1 Definisi operasional

Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang

diteliti agar dapat diamati. Variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Motivasi Siswa berwirausaha (X1)

Motivasi siswa adalah dorongan dari dalam diri yang mendorong

tingkah laku siswa untuk melakukan kegiatan berwirausaha dapat

dikategorikan menjadi 3 yaitu:

Tinggi : Motivasi siswa berwirausaha tinggi bila dorongan

dari dalam diri siswa yang mendorong minat untuk

menjadi wirausaha tinggi dan diberi skor 3.

Sedang Motivasi siswa berwirausaha dikatakan sedang bila

dorongan dari dalam diri yang mendorong minat

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

siswa untuk menjadi wirausaha sedang dan diberi

skor 2.

Rendah : Motivasi siswa berwirausaha dikatakan rendah bila

tidak ada dorongan dari dalam diri siswa yang

mendorong minat siswa minat siswa untuk menjadi

seorang wirausaha dan diberi skor 1.

b. Dukungan keluarga (X2)

Dukungan keluarga adalah Dorongan berbentuk motivasi,

pengarahan, dan dukungan yang nyata berbentuk materi atau

permodalan yang tinggi untuk berwirausaha dari pihak keluarga

merupakan modal awal untuk siswa menjadi wirausaha. Dukungan

keluarga terhadap minat berwirausaha Siswa dapat dikategorikan

menjadi 3 yaitu:.

Tinggi : Bila orang tua selalu memberikan dukungan,

motivasi, pengarahan dan dukungan permodalan

yang tinggi kepada siswa untuk berwirausaha, dan

diberi skor 3.

Sedang : Bila orang tua kadang-kadang memberikan

dukungan, motivasi, pengarahan dan memberikan

dukungan permodalan yang cukup kepada siswa

untuk berwirausaha dan diberi skor 2.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

Rendah : Bila orang tua tidak memberikan dukungan,

motivasi, pengarahan dan tidak memberikan

dukungan permodalan kepada siswa untuk

berwirausaha, dan diberi skor 1.

Skala pengukuran variabel-variabel motivasi siswa dan dukungan

keluarga terhadap minat berwirausaha menggunakan skala pengukuran

ordinal. Menurut Riduwan (2003:34) skala ordinal adalah skala yang

didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi

sampai jenjang terendah atau sebaliknya.

c. Minat berwirausaha (Y)

Minat berwirausaha adalah dorongan atau keinginan pada siswa

SMK Kristen Salatiga untuk melakukan kegiatan berwirausaha. dalam

penelitian ini minat berwirausaha pada siswa akan tinggi bila motivasi

dari siswa untuk berwirausaha dan dukungan dari keluarga tinggi, atau

sebaliknya minat berwirausaha pada siswa rendah terjadi bila motivasi

siswa untuk berwirausaha rendah atau siswa tidak ingin menjadi

wirausaha dan dukungan dari keluarga siswa juga rendah.

Minat berwirausaha pada siswa tidak akan tercipta tanpa adanya

motivasi dan dukungan dari faktor intern atau siswa itu sendiri dan

faktor ekstern yang paling utama adalah keluarga. Karena yang paling

utama dalam berwirausaha adalah adanya kemauan, kemauan itu hanya

dapat tercipta dari dalam diri siswa dan peran orang tua adalah

meberikan pengarahan dan dukungan kepada siswa agar siswa berminat

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

menjandi seorang wirausaha. Sehingga minat berwirausaha dapat

dikatakan tinggi, sedang atau rendah dengan menggunakan pengukuran

sebagai berikut:

Tinggi : Jika Motivasi Siswa Tinggi dan Dukungan Keluarga Tinggi,

dengan persentase sebesar 100%.

Sedang : Jika Motivasi Siswa Sedang dan Dukungan Keluarga Sedang,

dengan persentase sebesar 66,66%.

Rendah : Jika Motivasi Siswa Rendah dan Dukungan Keluarga Rendah,

dengan persentase sebesar 33,33%.

Dengan perhitungan sebagai berikut:

Tinggi :

Sedang :

Rendah :

Berdasarkan pemikiran tersebut faktor-faktor yang mempengaruhi

minat berwirausaha pada siswa dapat ditujukan dalam model hipotetis

sebagai berikut:

Gambar 1. Model kerangka penelitian hubungan motivasi siswa dan

dukungan

keluarga terhadap minat berwirausaha

Motivasi siswa (X1)

Minat Berwirausaha

(Y)

Dukungan keluarga (X2)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

Keterangan :

X1 = Variabel Bebas, dalam penelitian ini adalah Motivasi Siswa.

X2 = Variabel Bebas, dalam penelitian ini adalah Dukungan Keluarga.

Y = Variabel Terikat, dalam penelitian ini adalah Minat Berwirausaha (Y)

= Hubungan asosiatif

Berdasarkan model hipotesis tersebut hubungan variabel independen

yang diberi notasi (X) dan variabel dependen yang diberi notasi (Y)

menggunakan model hubungan asosiatif atau kovariasional. Menurut

W.Gulö (2010:66) model ini terdapat diantara dua variabel yang sama-sama

ordinal, atau sama-sama interval, atau sama-sama ratio, atau salah satu adalah

ordinal dan interval. Hubungan asosiatif artinya berubah bersama, jika

variabel X berubah naik maka variabel Y juga naik. Hubungan asosiatif ini

bukanlah hubungan sebab akibat tetapi hanya menunjukan bahwa keduanya

sama-sama berubah.

Tabel 2.1 Tabel Skala pengukuran

No. Variabel Skala Pengukuran

Nominal Ordinal Interval Rasio

1. Motivasi siswa untuk

berwirausaha

2. Dukungan keluarga

3. Minat Berwirausah

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan

(Sugiyono, 2008: 96). Mengenai rumusan hipotesis tentang hubungan motivasi

siswa dan dukungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa SMK

Kristen Salatiga, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis kerja 1

Minat berwirausaha siswa SMK Kristen Salatiga adalah sedang atau

sebesar 66,66%. Artinya motivasi berwirausaha dan dukungan dari

keluarga sedang, sehingga minat berwirausaha Siswa SMK Kristen

Salatiga juga sedang.

Hipotesis Statistik

H0 = 0,66

H1 0,66

Hipotesis kerja 2:

Terdapat hubungan positif antara motivasi siswa berwirausaha terhadap

minat berwirausaha pada Siswa SMK Kristen Salatiga, artinya makin

tinggi motivasi siswa berwirausaha maka minat berwirausaha siswa

semakin tinggi.

Hipotesis Statistik

H0 : ρx.1.y = 0

H1 : ρx.1.y > 0

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

Hipotesis 3 :

Terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga terhadap minat

berwirausaha pada Siswa SMK Kristen Salatiga, artinya makin tingginya

dukungan keluarga maka minat siswa berwirausaha semakin tinggi.

Hipotesis Statistik

H0 : ρx.2.y = 0

H1 : ρx.2.y > 0

2.8 Hasil Penilitian yang Relevan

Penelitan yang relevan adalah penelitian untuk referensi bahwa hasil dari

penelitian tersebut dapat diketahui hasilnya dan hubungan positif yang dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Seperti halnya pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan Sumarni pada tahun 2006.

Judul : Pengaruh Konsep Diri, Prestasi Belajar dan Lingkungan Terhadap

Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang.

Masalah :Terdapat siswa lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai bidangnya,

namun tidak menjadi wirausaha padahal di SMK terdapat mata

pelajaran kewirausahaan

Hasil penelitian :Hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil diketahui

bahwa konsep diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif

terhadap minat berwirausaha, namun tidak prestasi belajar mata

diklat kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada siswa kelas III SMK Negeri 2 Semarang.

Besarnya pengaruh konsep diri terhadap minat berwirausaha

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian Kewirausahaanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7466/2/T1_162009095_BAB II.pdfMenurut Kasmir kewirausahaan merupakan suatu kemampuan

sebesar 29,7%, sedangkan pengaruh lingkungan keluarga

sebesar 30,9%. Secara simultan ada pengaruh konsep diri,

prestasi belajar kewirausahaan dan lingkungan keluarga

terhadap minat berwirausaha yaitu sebesar 25,4%.

Kesimpulan : Menunjukan bahwa konsep diri dan lingkungan keluarga

berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, namun tidak

prestasi belajar mata diklat kewirausahaan tidak berpengaruh

terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas III SMK Negeri 2

Semarang.