bab ii konsep dasar a....

33
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering disertai adanya leukosit dengan jumlah yang berlebihan, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia trombositopenia. (Hidayat, 2006). Leukemia merupakan penyakit akibat proliferasi (bertambah banyak atau multiplikasi) patologi dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal. (Nursalam, 2005). Leukemia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel-sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen-elemen sumsum normal. (Baughman, 2000, hal : 336). Leukemia merupakan proliferasi patologis dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal. (Ngastiyah, 1997). Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imaturdalam jaringan pembentukan darah. (Suriadi, 2006) Jadi dapat disimpulkan bahwa leukemia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal. 1

Upload: vuongkhuong

Post on 31-Jan-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi

(pertumbuhan sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering

disertai adanya leukosit dengan jumlah yang berlebihan, yang dapat

menyebabkan terjadinya anemia trombositopenia. (Hidayat, 2006).

Leukemia merupakan penyakit akibat proliferasi (bertambah banyak

atau multiplikasi) patologi dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan

biasanya berakhir fatal. (Nursalam, 2005).

Leukemia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel-sel darah

putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen-elemen sumsum normal.

(Baughman, 2000, hal : 336).

Leukemia merupakan proliferasi patologis dari sel pembuat darah yang

bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal. (Ngastiyah, 1997).

Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imaturdalam

jaringan pembentukan darah. (Suriadi, 2006)

Jadi dapat disimpulkan bahwa leukemia adalah penyakit akibat

terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas serta sering

disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan dari sel pembuat darah yang

bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.

1

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Leukemia dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu :

1.Leukemia Mielositik Akut (LMA)

LMA disebut juga leukemia mielogenus akut atau leukemia

granulositik akut (LGA) yang di karakteristikkan oleh produksi berlebihan

dari mieloblast. LMA sering terjadi pada semua usia, tetapi jarang terjadi

pada anak-anak. Mieloblast menginfiltrasi sumsum tulang dan ditemukan

dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya anemia, perdarahan,

dan infeksi, tetapi jarang disertai keterlibatan organ lain.

2.Leukemia Limfositik Akut (LLA)

LLA sering menyerang pada masa anak – anak dengan presentase

75% - 80%. LLA menginfiltrasi sumsum tulang oleh sel limfoblastik yang

menyebabkan anemia, memar (trombositopeni), dan infeksi (neutropenia).

Limfoblas biasanya di temukan dalam darah tepi dan selalu ada di sumsum

tulang, hal ini mengakibatkan terjadinya limfadenopati, splenomegali, dan

hepatomegali, tetapi 70% anak dengan leukemia limfatik akut kini bisa

disembuhkan.

3.Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

LLK terjadi pada manula dengan limfadenopati generalisata dan

peningkatan jumlah leukosit disertai limfositosis, Perjalanan penyakit

biasanya jinak dan indikasi pengobatan adalah hanya jika timbul gejala.

4. Leukemia Mielositik Kronis (LMK)

LMK sering juga disebut leukemia granulositik kronik (LGK),

gambaran menonjol adalah :

2

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

a. Adanya kromosom Philadelphia pada sel-sel darah. Ini adalah

kromosom abnormal yang ditemukan pada sel-sel sumsum tulang.

b. Krisis blast fase yang dikarakteristikkan oleh poroliferasi tiba-tiba dari

jumlah besar mieloblast.

(Price, 1999)

B. Anatomi Dan Fisiologi

1. Anatomi

Sistem sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan

oksigen dari traktus digestivus dan dari paru-paru ke sel-sel tubuh. Selain

itu system sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa-sisa

metabolisme dari sel-sel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan

tempat ekskresi sisa-sisa metabolisme.

Organ-organ system sirkulasi mencakup jantung, pembuluh darah

dan darah :

a. Jantung

Adalah organ berongga, terletak di mediastinum diantara kedua paru-

paru didalam rongga dada diatas diafragma. Fungsinya adalah

memompa darah kaya oksigen kedalam system arteri (yang

membawanya ke sel-sel) dan menampung darah dari system vena dan

meneruskannya ke paru untuk reoksigenasi. Fungsi arteri, kapiler,

vena, dan pembuluh limfe adalah membawa darah kedalam sel di

seluruh tubuh.

3

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

b. Pembuluh darah

1) Arteri (pembuluh nadi)

Arteri meninggalkan jantung pada ventrikel kiri dan kanan.

2) Kapiler (pembuluh rambut)

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang berasal dari

cabang terhalus dari arteri sehingga tidak nampak, kecuali dibawah

mikroskop. Kapiler membentuk anyaman diseluruh jaringan tubuh,

kapiler selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi

pembuluh darah yang lebih besar yang disebut vena.

3) Vena (pembuluh darah balik)

Vena membawa darah kotor kembali ke jantung.

4) Darah

Darah merupakan bentuk jaringan ikat khusus, terdiri atas

elemen berbentuk yaitu sel-sel darah dan trombosit dan suatu

substansi interselular cair yaitu plasma darah. Ada dua jenis utama

sel-sel darah yang digambarkan menurut penampilannya dalam

keadaan segar tanpa pulasan yaitu sdarah merah (eritrosit) dan sel

darah putih (leukosit). (Leeson. 1997.hal : 134 ).

Proses pembentukan sel darah (hemopoesis) terdapat tiga

tempat, yaitu:

1) Sumsum tulang yang aktif dalam proses hemopoesis adalah :

a. Tulang vertebrae

b. Sternum ( tulang dada)

4

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

c. Costa (tulang iga)

2) Hepar

Merupakan kelenjar terbesar dari beberapa kelenjar pada tubuh

manusia.

3) Limpa

Limpa terletak dibagian kiri atas abdomen. Limpa berbentuk

setengah bulan berwarna kemerahan. Limpa adalah organ

berkapsula dengan berat normal 100-150 gr. Limpa mempunyai

dua fungsi yaitu sebagai organ limfoid dan memfagosit

material tertentu dalam sirkulasi darah merah yang rusak.

Fungsi darah secara umum terdiri atas :

1. Sebagai alat pengangkut

Yaitu mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk

diedarkan keseluruh jaringan tubuh, mengangkut CO2 dari

jarinagan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat-

zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan

keseluruh jaringan tubuh atau alat tubuh, mengangkat atau

mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk

dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.

2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan

racun yang akan membinasakan tubuh dengan perantaraan

leukosit, anti bodi, atau zat-zat anti racun

3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh

5

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Darah terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Eritrosit

Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel yang telah

berdiferensiasi jauh dan mempunyai fungsi khusus untuk

transpor oksigen. Eritrosit berbentuk seperti cakram-bikonkaf

dan bila dilihat pada bidang datar bentuknya bundar. Sel-sel

darah merah bersifat elastis dan mempunyai kemampuan

berubah bentuk. Sel darah merah berdiameter 7,6 mikrometer

dan tebalnya 1,9 mikro meter. Jumlah eritrosit pada laki-laki

terdapat 5-5,5 juta per milimeterkubik, pada wanita 4,5-5 juta

per millimeter kubik. Eritrosit berwarna kuning kemerah-

merahan karena didalamnya mengandung suatu zat yang

disebut hemoglobin. Warna ini akan bertambah merah jika

didalamnya banyak mengandung O2. fungsi dari eritrosit

adalah mengikat O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh

tubuh dan mengkat CO2 dsri jsringsn tubuh untuk dikeluarkan

melalui paru-paru.

2. Trombosit (sel pembeku)

Merupakan benda-benda kecil yang bentuk dan

ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan ada yang

lonjong.warnanya putih dengan jumlah normal 150.000 –

450.000/ mm3. trombosit memegang peranan penting dalam

pembekuan darah jika kurang dari normal. Apabila timbul luka

6

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan terus

menerus. Proses pembekuan darah dibantu oleh suatu zat yaitu

Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh

mendapat luka. Jika tubuh terluka darah akan keluar, trombosit

pecah dan akan mengeluarkan zat yang disebut trombokinase.

Trombokinase akan bertemu dengan protombin dengan bantuan

Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan

fibrin yang merupakan beneng-benang halus, bentuk jaringan

yang tidak teratur letaknya yang akan menahan sel darah,

dengan demikian akan terjadi pembekuan.

3. Leukosit (sel darah putih)

Sel darah yang bentuknya dapat berubah-ubah dan

dapat bergerak dengan perantara kaki palsu (pseudopodia)

mempunyai macam-macam inti sel sehingga dapat dibedakan

berdasarkan inti sel. Leukosit berwarna bening (tidak

berwarna). Banyaknya kira-kira 4000- 11000/mm3.

Leukosit berfungsi sebagai serdadu tubuh yaitu

membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang

masuk kedalam jaringan tubuh yaitu jaringan Retikulo Endotel

System, fungsi yang yang lain yaitu sebagai pengangkut,

dimana leukosit mengangkut dan membawa zat lemak dari

dinding usus melalui limpa dan pembuluh darah. Ada golongan

utama leukosit yaitu agranular dan granular :

7

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

a. Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak

homogen dan intinya berbentuk bulat. Ada dua jenis

leukosit agranular :

1) Limfosit

Adalah leukosit mononuclear lain dalam darah

yang memiliki inti bulat dan oval yang dikelilingi oleh

pinggiran sitoplasma sempit berwarna biru yang

mengandung sedikit granula. Bentuk kromatin inti saraf

dengan jala-jala yang berhubungan didalam. Limfosit

bervariasi dalam ukuran dari kecil (7-10 mikrometer)

sampai besar seukuran granulosit dan tampaknya

berasal dari sel induk pluripotensial didalam sumsum

tulang dan bermigrasi ke jaringan limfoid lain termasuk

kelenjar getah bening, lien, timus dan permukaan

mukosa traktus gastrointestinal dan traktus

respiratorius.

Terdapat 2 jenis limfosit yaitu limfosit T

bergantung pada timus,berumur panjang, dibentuk

dalam timus, limfosit T bermigrasi dari kelenjar timus

ke jaringan limfoid lain. Sel ini secara khas ditemukan

pada pada parakorteks kelenjar getah bening dan

lembaran limfoid periarteriola dari pulpa putih lien.

Limfosit T bertanggung jawab atas respon kekebalan

8

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

selular melalui pembentukan sel yang reaktif antigen.

Sedangkan limfosit B tidak bergantung pada timus,

limfosit B tersebar dengan folikel-folikel kelenjar getah

bening, lien, dan pita-pita medulla kelenjar getah

bening. Limfosit B jika dirangsang dengan semestinya

akan berdiferensiasa menjadi sel-sel plasma yang

menghasilkan immunoglobulin, sel ini bertanggung

jawab atas respons kekebalan humoral.

2) Monosit

Monosid lebih besar dari pada neutrofil dan

memiliki inti monomorfik yang relative sederhana.

Intinya terlipat atau berlekuk dan kelihatan berlobus

dengan lipatan seperti otak. Sitoplasma kelihatan lebih

banyak di bandingkan dengan intinya dan menyerap

warna biru keauan yang tidak terlalu nyata, granulanya

tersebar merata. Diferensiasi pematangan dan pelepasan

monosid terjadi lebih dari 24 hari, suatu periode yang

lebih lama dari granulosid.

Monosid meninggalkan sirkulasi dan menjadi

makrofag jaringan serta merupakan bagian dari system

monosid-makrofag. Monosid mempunyai fungsi

fagosit, membuang sel-sel cedera dan mati, fragmen-

fragmen sel dan mikroorganisme.

9

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

b. Leukosit granular : leukosit ini mengandug granula spesifik

(dalam keadaan hidup berupa tetesan setengah cair) dalam

sitoplasmanya dan mempunyai inti yang memperlihatkan

banyak variasi dalam bentuknya. Ada 3 jenis leukosit

granular :

1) Neutrofil

Neutrofil merupakan system pertahanan tubuh primer

melawan infeksi bakteri, metode pertahanannya adalah

proses fagositosis.

2) Eosinofil

Eosinofil mempunyai fungsi fagosit lemah yang tidak

dipahami secara jelas. Eosinofil kelihatannya berfungsi

pada reaksi antigen, antibody dan meningkat pada

serangan asma, reaksi obat-obatan, dan infestasi parasit

tertentu.

3) Basofil

Basofil membawa heparin, faktor-faktor pengaktifan

histamine dan trombosit dalam granula-granulanya

untuk menimbulkan peradangan pada jaringan. Fungsi

yang sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. Kadar

basofil yang meningkat (basofilia) ditemukan pada

gangguan proliferasi dari sel-sel pembentuk darah.

10

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

4. Plasma Darah

Bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah warna

bening kekuningan hampir 90% plasma darah terdiri dari :

a. Fibrinogen yang berguna dalam proses pembekuan darah.

b. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium,

dan lain-lain yang berguna dalam metabolisme dan juga

mengadakan osmotik).

c. Protein darah (albumin dan globulin) meningkatkan

viskositas darah dan juga menimbulkan tekanan osmotick

untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.

d. Zat makanan (zat amino, glukosa lemak, mineral, dan

vitamin ).

e. Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh.

f. Antibody atau anti toksin.

(Pearce, 1998)

C. Etiologi Dan Predisposisi

Terjadinya leukemia banyak hal yang mempengaruhi diantaranya :

1. Faktor Eksogen

a. Radiasi, khususnya yang mengenai sumsum tulang, kemungkinan

leukemia meningkat pada penderita yang diobati dengan radiasi atau

kemoterapi.

b. Zat kimia, seperti benzene, arsen, kloramfenikol, fenilbutazone, dan

agen anti neoplastik. Terpapar zat kimia dapat menyebabkan displasia

11

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

sumsum tulang belakang,anemia aplastik dan perubahan kromosom

yang akhirnya dapat menyebabkan leukemia.

c. Infeksi virus, pada awal tahun 1980 diisolasi virus HTLV-1 (Human T

Leukemia Virus )dari leukemia sel T manusia pada limfosit seorang

penderita limfoma kulit dan sejak itu diisolasi dari sample serum

penderita leukemia sel T.

2. Faktor Endogen

a. Bersifat herediter, insiden meningkat pada beberapa penyakit herediter

seperti sindrom down mempunyai insiden leukemia akut 20 x lipat dan

riwayat leukemia dalam keluarga . insiden leukemia lebih tinggi dari

saudara kandung anak-anak yang terserang, dengan insiden yang

meningkat sampai 20% pada kembar monozigot.

b. Kelainan genetic, mutasi genetic dari gen yang mengatur sel darah

yang tidak diturunkan.

(Price, 2006 : 248)

D. Patofisiologi

Leukemia adalah jenis gangguan pada system hemapoetik yang fatal

dan terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai dengan tidak

terkendalinya proliferasi dari leukosit. Jumlah besar dari sel pertama-tama

menggumpal pada tempat asalnya (granulosit dalam sumsum tulang, limfosit

di dalam limfe node) dan menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut ke

12

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

organ yang lebih besar sehingga mengakibatkan hematomegali dan

splenomegali.

Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringa

perifer serta mengganggu perkembangan sel normal. Akibatnya, hematopoesis

normal terhambat, mengakibatkan penurunan jumlah leukosit, eritrosit, dan

trobosit. Eritrosit dan trombosit jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi

selalu terdapat sel imatur.

Proliferasi dari satu jenis sel sering mengganggu produksi normal sel

hematopoetik lainnya dan mengarah ke pembelahan sel yang cepat dan

sitopenia atau penurunan jumlah. Pembelahan dari sel darah putih

meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi karena penurunan imun.

Trombositopeni mengakibatkan perdarahan yang dinyatakan oleh

ptekie dan ekimosis atau perdarahan dalam kulit, epistaksis atau perdarahan

hidung, hematoma dalam membrane mukosa, serta perdarahan saluran cerna

dan saluran kemih. Tulang mungkin sakit dan lunak yang disebabkan oleh

infark tulang.

(Long, 1996 : 704)

E. Manifestasi Klinik

Tanda dan gejala awal leukemia dapat termasuk demam, anemia,

perdarahan, kelemahan, nyeri tulang atau sendi dengan atau tanpa

pembengkakan. Purpura merupakan hal yang umum serta hepar dan lien

membesar. Jika terdapat infiltrasi kedalam susunan saraf pusat dapat

13

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

ditemukan tanda meningitis. Cairan serebro spinal mengandung protein yang

meningkatkan dan glukosa yang menurun. Tampaknya juga terdapat beberapa

hubungan antara leukemia dan sindrom down (mongolisme) :

1) Pucat

2) Malaise

3) Keletihan(letargi)

4) Perdarahan gusi

5) Mudah memar

6) Petekia dan ekimosis

7) Nyeri abdomen yang tidak jelas

8) Berat badan turun

9) Iritabilitas

10) Muntah

11) Sakit kepala (pusing)

(Hidayat, 2006 : 45)

F. Penatalaksanaan

1. Transfusi darah

Diberikan jika kadar Hb kurang dari 6 gr%. Pada trombositopenia

yang berat dan perdarahan yang massif dapat diberikan transfuse

trombosit.

2. Kortikostiroid seperti prednisone, kortison, deksametason dan sebagainya.

Setelah dicapai remisi (sel kanker sudah tidak ada lagi dalam tubuh dan

14

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

gejala klinik membaik ), dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya

dihentikan.

3. Sitostatika bentuk terapi utama adalah kemoterapi dengan kombinasi :

vinkristine, asparaginase, prednisone, untuk terapi awal dan dilanjutkan

dengan kombinasi mercaptopurine, metotrexate, vincristine, dan

prednisone untuk pemeliharaan. Radiasi untuk daerah kraniospinal dan

injeksi intratekal obat kemoterapi dapat membantu mencegah kekambuhan

pada system saraf pusat.

Infeksi sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi

dalam kamar yang bebas hama).

4. Imunoterapi merupakan cara pengobatan yang baru. Setelah tercapai

remisi dan jumlah sel leukemia yang cukup rendah (105-106), imuno

terapi diberikan. Pengobatan yang spesifik dilakukan dengan pemberian

imunisasi BCG atau dengan Crynae bacterium dan dimaksutkan agar

terbentuk antibody yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Pengobatan

spesifik dikerjakan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah diradiasi.

5. Transplantasi sumsum tulang.

(Ngastiyah, 2005)

G. Pengkajian Fokus

1. Demografi

a. Usia : Lebih sering terjadi pada anak yang berusia 2-5 tahun.

Jenis leukemia ( limfositik myeloid akut ).lebih sering

di temukan pada anak umur 15th .

15

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

b. Ras : Lebih banyak terkena pada anak kulit putih

c. Lingkungan : Banyak polutan

d. Jenis kelamin : sering menyerang kaum laki-laki.

2. Data fokus

a. Aktivitas

Gejala : Kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk

melakukan aktivitas biasanya.

Tanda : Kelelahan otot, peningkatan kebutuhan tidur, somnolen.

b. Sirkulasi

Gejala : Palpitasi

Tanda : Takikardi, membran mukosa pucat, dan tanda perdarahan

serebral.

c. Eliminasi

Gejala : Diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang pada tisu,

feses hitam, darah pada urin, penurunan haluaran urin

d. Integritas ego

Gejala : Perasaan tak berdaya / tidak ada harapan.

Tanda : Depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah

terangsang, perubahan alam perasaan.

e. Nutrisi dan cairan

Gejala : Kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah, penurunan

berat badan, faringitis disfagia.

16

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Tanda : Distensi abdominal, penurunan bunyi usus, splenomegali,

hepatomegali, ikterik, hipertrofi gusi (infiltrasi gusi

mengindikasikan leukemia monositik.

f. Neuro sensori

Gejala : Penurunan koordinasi, perubahan alam perasaan, kacau,

kurang konsentrasi, kebas, kesemutan.

Tanda : Otot mudah terangsang, aktivitas kejang.

g. Nyeri atau kenyamanaan

Gejala : Nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri tulang atau sendi, nyeri

tekan eksternal, kram otot.

Tanda : Perilaku berhati-hati / distraksi, gelisah, focus pada diri

sendiri.

h. Pernafasaan

Gejala : Nafas pendek dengan kerja minimal

Tanda : Dispnue, takhipnea, batuk, ronkhi.

i. Keamanan

Gejala : Riwayat saat ini / dahulu, jatuh, gangguan penglihatan,

perdarahan spontan tak terkontrol dengan trauma minimal.

Tanda : Demam, infeksi, kemerahan, purpura, perdarahan gusi

epistaksis, pembesaran nodul limfe (sehubungan dengan

invasi jaringan).

3. Data Penunjang

a. Hitung darah lengkap :

17

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

1) Hemoglobin : dapat kurang dari 10 g/ 100 ml.

2) Jumlah trombosit : mungkin sangat rendah (kurang dari

50.000/mm ).

3) Sel Darah Putih : mungkin lebih dari 50.000 /cm dengan

peningkatan sel darah putih imatur (mungkin menyimpang kekiri).

Mungkin ada sel blast leukemia.

b. Pemeriksaan sel darah tepi :

Biasanya menunjukkan anemia dan trobositopenia, tetapi juga

dapat menunjukkan leucopenia, leukositosis tergantung pada jumlah

sel yang beredar.

c. Asam urat serum / urine : mungkin meningkat

d. Biopsi sumsum tulang :

Sel darah merah abnormal biasanya lebih dari 50% atau lebih

dari sel darah putih pada sumsum tulang. Sering 60% - 90% dari sel

blast, dengan prekusor eritrosit, sel matur, dan megakariositis

menurun.

e. Biopsi nodus limfa :

Pemeriksaan ini akan memperlihatkan proliferasi sel leukemia

dan sel yang berasal dari jaringan limfa akan terdesak seperti limfosit

normal dan granulosit.

(Doengoes, 2000)

18

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

H. Konsep Pertumbuhan, Perkembangan Dan Hospitalisasi

1.Konsep Pertumbuhan Anak Usia Sekolah

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang

biasa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran

panjang (cm, meter), ukuran tulang dan keseimbangan metabolik (retensi

kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1999:1).

Ledakan pertumbuhan dimulai. Berbagai variasi masih normal.

Bagan perkembangan hanya digunakan untuk referensi saja. Anak

perempuan mungkin mengembangkan ciri sekundernya dan mulai

menstruasi pada tahap ini. Usia awitan menstruasi telah menurun pada

dekade terakhir ini.

a. Berat badan akan bertambah 2 sampai 4 kg per tahun.

b. Tinggi badan pada usia 8 tahun, secara proporsional lengan tumbuh

lebih panjang daripada badan, tinggi bertambah pada usia 9 tahun.

c. Gigi mulai meninggalkan gigi susu, memiliki 10 sampai 11 gigi

permanen saat berusia 8 tahun dan kira-kira 26 permanen saat berusia

12 tahun (Betz and Sowden, 2002).

2.Konsep Perkembangan Anak Usia Sekolah

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan

fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,

sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 1999:1).

19

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Pada anak usia sekolah menurut Erikson, telah mencapai tahap

perkembangan psikososial industri dan inisiatif. Pada tahap ini anak

mempertahankan hubungan baru dengan teman sebaya diluar keluarga dan

anak belajar mengkoordinasi ketrampilan untuk menyelesaikan proyek,

aplikasi gerak motorik halus dan mengembangkan kemampuan fisik.

Aktivitas motorik kasar dibawah kendali ketrampilan kognitif dan

kesadaran, secara bertahap meningkatkan irama, kehalusan dan

keanggunan gerakan otot, meningkatkan minat dalam penyempurnaan

ketrampilan fisik, kekuatan dan daya tahan juga meningkat. Perkembangan

motorik halus menunjukkan peningkatan ketrampilan seperti menjahit dan

bermain musik.

Perkembangan kognitif yaitu dengan pemikiran anak yang menjadi

sangat abstrak dan simbolik, memahami konsep dulu, sekarang dan yang

akan datang, dapat berfokus pada lebih dari satu aspek pada suatu situasi.

Perkembangan bahasa yaitu menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran

verbal, tidak begitu egosentris dalam orientasi dan kebanyakan mengerti

kata-kata abstrak (Betz and Sowden, 2002).

3.Konsep Hospitalisasi Anak Usia Sekolah

Konsep hospitalisasi pada usi sekolah ini adalah ketakutan fisik

terhadap kesakitan, dimana anak lebih toleransi terhadap nyeri daripada ia

tidak bergerak. Ragu-ragu terhadap kesembuhannya atau kemungkinan

meninggal. Anak dengan penyakit kronis lebih suka mengidentifikasi

prosedur sebagai tekanan (Whaley and Wong, 1999).

20

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Pada usia ini anak mempunyai permasalahan hospitalisasi yaitu

rasa takut, ansietas, tidak berdaya dan gangguan citra diri. Dimana sebagai

perawat harus memiliki manajemen keperawatan yaitu batasi aturan,

anjurkan orang tua kunjungi anak, rencanakan kontak dengan guru dan

teman, rencanakan aktivitas bermain dan bergerak, ijinkan anak memilih

dalam batasan yang diterima, berikan cara-cara anak dapat membantu

pengobatan dan puji atas kerjasamanya.(Betz and Sowden, 2002).

21

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

I. Pathways

Faktor Endogen : - Ras - Kelainan kromosom - Herediter

Faktor Eksogen : - Sinar X, Radioaktif - Bahan kimia, hormon - infeksi

Proliferasi lokal dari sel neoplastik dalam sumsum tulang

Akut limfa blastik leukimia

Kurang informasi

Proliferasi sel darah putih imatur

Imunosupresi pada sumsum tulang

Pansitopeni Kemoterapi

Gangguan rasa nyaman nyeri

Eritropeni Lekopeni

Hb

Suplai O2 dalam darah

Jaringan < O2

Kelemahan

Gangguan tumbang

Intoleransi aktivitas

Agropulosi tosis

Infeksi meningkat

Risiko infeksi

Asam lambung

Alopesia

Mual, muntah

Gangguan citra tubuh

Trombositopeni

Risiko kurang volume cairan

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kurang pengetahuan

Perdarahan Splenohepatomegali

Anoreksia,mual,muntah

Sumber : (Hidayat, 2006 ; Price, 1999 ; Long, 1996)

22

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

J. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tak adekuat

pertahanan sekunder : gangguan dalam kematangan sel darah putih,

peningkatan jumlah limfosit imatur, imunosupresi, penekanan sumsum

tulang.

2. Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan

(muntah, perdarahan, diare), penurunan pemasukan cairan (mual,

anoreksia), peningkatan kebutuhan cairan (status hipermetabolik, demam).

3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan anoreksia, mual dan muntah.

4. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen fisikal

(pembesaran nodul limfe, sumsum tulang yang dikemas dengan dengan sel

leukemik ), agen kimia (pengobatan anti leukemik ).

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, penurunan

cadangan energi, peningkatan laju metabolik dari produksi leukosit massif,

ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

6. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan

melemahnya kemampuan fisik.

7. Ganguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia.

8. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan kebutuhan

pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan pada sumber, salah

interpretasi informasi.

23

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

K. Intervensi

1. Diagnosa I : Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tak

adekuat pertahanan sekunder : gangguan dalam kematangan

sel darah putih, peningkatan jumlah limfosit imatur ,

imunosupresi , penekanan sumsum tulang.

Tujuan : Mencegah timbulnya infeksi.

Kriteria hasil :

a. Mengidentifikasi tindakan untuk mencegah / menurunkan resiko

infeksi.

b. Menunjukkan teknik perubahan pola hidup untuk meningkatkan

keamanan lingkungan, meningkatkan penyembuhan.

Intervensi :

a. Tempatkan pada ruang khusus,.batasi pengunjung sesuai indikasi.

Rasional : Melindungi dari sumber potensial pathogen.

b. Berikan protocol untuk mencuci tangan yang baik untuk semua

petugas dan pengunjung.

Rasional : Mencegah kontaminasi silang / menurunkan resiko infeksi.

c. Dorong peningkatan masukan makanan tinggi protein dan cairan.

Rasional : Meningkatkan pembentukan antibody dan mencegah

dehidrasi.

d. Kolaborasi : Awasi pemeriksaan laboratorium ( hitung darah lengkap ).

Rasional : Meyakinkan adanya infeksi, mengidentifikasi organisme

spesifik dan terapi tepat.

24

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

2. Diagnosa II : Resiko kurang volume cairan berhubungan dengan

kehilangan berlebihan (muntah, perdarahan, diare),

penurunan pemasukan cairan (mual, anoreksia).

Tujuan : Mempertahankan kebutuhan cairan.

Kriteria hasil :

a. Menunjukkan volume cairan adekuat, dibuktikan oleh tanda vital

stabil, nadi teraba, haluaran urin, berat jenis dan PH dalam batas

normal.

b. Mengidentifikasi faktor resiko individual intervensi yang tepat.

c. Melakukan perubahan pola hidup / perilaku untuk mencegah terjadi

defisit volume cairan.

Intervensi :

a. Awasi masukan / haluaran. Hitung kehilangan tak kasat mata dan

keseimbangan cairan. Perhatikan penurunan urin pada adanya

pemasukan adekuat, ukur erat jenis dan PH urin.

Rasional : Penurunan sirkulasi sekunder terhadap destruksi SDM

dan pencetusnya pada tubulus batu ginjal (sehubungan

dengan peningkatan kadar asam urat / dapat menimbulkan

retensi urin / gagal ginjal ).

b. Berikan cairan IV sesuai indikasi.

Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan atau elektrolit

pada tak adanya pemasukan melalui oral, menurunkan

resiko komplikasi ginjal.

25

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

c. Implementasikan tindakan untuk mencegah cedera jaringan /

perdarahan.

Rasional : Bila perdarahan terjadi meskipun dengan sikat halus

dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

d. Perhatikan adanya mual dan demam.

Rasional : Mempengaruhi pemasukan, kebutuhan cairan dan rute

penggantian.

e. Kolaborasi :

1) Berikan cairan IV sesuai indikasi.

Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan / elektrolit

pada tak adanya pemasukan melalui oral: menurunkan

resiko komplikasi ginjal.

2) Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh : trobosit, hemoglobin,

hematokrit, pembekuan atau supresi sumsum tulang sekunder

terhadap obat anti neoplastik), pasien cedera, perdarahan spontan

yang mengancam hidup. Penurunan hemoglobin, hematokrit

indikasi perdarahan (mungkin samar).

3. Diagnosa III : Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan

keperawatan.

26

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Kriteria hasil : Mual dan muntah berkurang atau bahkan menghilang, berat

badan dapat dipertahankan, klien bisa menghabiskan makan

1 porsi.

Intervensi :

a. Monitor pemasukan dan pengeluaran makanan.

Rasional : Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan

konsumsi makanan.

b. Berikan makan sedikit dan frekuensi sering.

Rasional : Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan

meningkatkan pemasukan.

c. Pastikan pola diit makanan yang disukai dan tidak disukai.

Rasional : Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan

intervensi.

d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan komposisi diit.

Rasional : Membantu dalam membuat rencana diit untuk memenuhi

kebutuhan individual.

4. Diagnosa IV : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen

fisikal (pembesaran nodus limfe), agen kimia (pengobatan

anti leukemia).

Tujuan : Kebutuhan nyaman terpenuhi, klien tidak merasakan nyeri.

Kriteria hasil :

a. Pasien mengatakan nyeri terkontrol / hilang.

b. Menunjukkan perilaku penanganan nyeri.

27

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

c. Tampak rileks dan mampu tidur / istirahat dengan tenang.

Intervensi :

a. Kaji skala nyeri, kaji ttv, perhatikan petunjuk non verbal.

Rasional : Mengidentifikasi terjadi komplikasi dan membantu

mengevaluasi pernyataan verbal keefektifan intervensi.

b. Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stress.

Rasional : Meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan

koping.

c. Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi ekstremitas dengan

bantal.

Rasional : Dapat menurunkan ketidaknyamanan tulang / Bantu latihan

rentang gerak lembut.

d. Ubah posisi secara periodic dan berikan atau bantu latihan rentang

gerak lembut.

Rasional : Memperbaiki sirkulasi jaringan dan mobilitas sendi.

e. Berikan tindakan kenyamanan (misal : pijitan, kompres dingin)dan

dukungan psikologi.

Rasional : Meminimalkan kebutuhan /menaikkan efek obat.

f. Kaji ulang tingkat kenyamanan pasien sendiri, posisi, aktivitas fisik,

atau non fisik dan sebagainya.

Rasional : Penanganan terhadap nyeri melibatkan pasien, memberikan

penguatan positif, meningkatkan rasa kontrol dan

28

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

menyiapkan intervensi yang bisa digunakan sewaktu

pulang.

g. Evaluasi dan dukung mekanisme koping pasien .

Rasional : Perilaku untuk menghilangkan nyeri dapat membantu

pasien mengatasinya lebih efektif.

h. Dorong penggunaan teknik manajemen nyeri, missal : latihan relaksasi

atau nafas dalam, bimbingan imajinasi.

Rasional : Memudahkan relaksasi, terapi farmakologis tambahan dan

meningkatkan kemampuan koping.

i. Kolaborasi :

1) Awasi kadar asam urat.

Rasional : Penggantian cepat dan destruksi sel leukemia selama

kemoterapi meningkatkan asam urat, menyebabkan

pembengkakan dan nyeri sendi.

2) Berikan obat sesuai indikasi : analgesic, contoh : asetaminofen

(Tylenol ).

Rasional : Diberikan untuk nyeri ringan yang tidak hilang

dengan tindakan kenyamanan.

3) Narkotik, missal : kodein, meperdin (Demerol), morfin,

hidromorfon (dilaudis).

Rasional : Digunakan bila nyeri berat. Penggunaan ADP

mungkin menguntungkan dalam pencegahan puncak

dan penurunan pemberian intermiten.

29

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

4) Agen ansietas, contoh : diazepam (valium), lorazepam (ativan).

Rasional : Mungkin diberikan untuk meningkatkan kerja

analgetik / narkotik.

5. Diagnosa V : Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum,

penurunan cadangan energi, peningkatan laju metabolic

dari produksi leukosit massif, ketidak seimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen (anemia, hipoksia ).

Tujuan : Pasien dapat melakukan aktifitas sesuai dengan

kemampuannya.

Kriteria hasil :

a. Pasien melaporkan adanya peningkatan toleransi aktifitas yang dapat

diukur.

b. Menunjukkan penurunan tanda fisiologis tidak toleran.

c. Dapat berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat dilakukan sehari- hari

sesuai dengan tingkat kemampuan pasien.

Intervensi :

a. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk

berpartisipasi dalam aktifitas sehari-hari.

Rasional : Efek leukemia, anemia, dan kemoterapi mungkin

komulatif (khususnya pada fase pengobatan akut dan

aktif).

b. Berikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan

dorong istirahat sebelum makan.

30

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Rasional : Menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi selular /

penyembuhan jaringan.

c. Implementasikan teknik penghematan energi, contoh : lebih baik

duduk dari pada berdiri, penggunaan kursi untuk mandi. Bantu

ambulasi / aktivitas lain sesuai indikasi.

Rasional : Memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan

diri.

d. Jadwalkan makan sekitar kemoterapi. Berikan kebersihan mulut

sebelum makan dan berikan antiemetik sesuai indikasi.

Rasional : Dapat meningkatkan pemasukan dengan menurunkan

mual.

e. Kolaborasi : berikan oksigen tambahan

Rasional : Memaksimalkan sediaan oksigen untuk kebutuhan

seluler.

6. Diagnosa VI : Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan

dengan melemahnya kemampuan fisik.(Carpenito, 2001 :

156)

Tujuan : Mempertahankan kemampuan motorik dan kemampuan

komunikasi verbal.

Kriteria hasil : Anak mampu mempertahankan perkembangannya sesuai

usia, orang tua mengerti tugas-tugas perkembangan secara

normal sesuai usia, orang tua mengerti dan mampu

menstimulasi perkembangan anak sesuai usia.

31

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Intervensi :

a. Ajari orang tua tentang perkembangan anak sesuai usia

b. Perkuat perkembangan kata-kata dengan pengulangan kata yang

digunakan anak

c. Ajak anak bermain untuk merangsang kemampuan motorik dan

pendengaran

d. Kaji tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh anak

7. Diagnosa VII :Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia.

(Wong, 2003 : 598)

Tujuan : Anak atau keluarga menunjukkan koping positif

Kriteria hasil : Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan

kerontokan rambut, anak tampak bersih dan berpakaian

rapi.

Intervensi :

a. Anjurkan anak untuk menjaga rambut yang tipis tetap bersih

b. Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3-6 bulan dan mungkin

warnanya berbeda

c. Ajarkan anak untuk meningkatkan highline.

8. Diagnosa VIII: Kurang pengetahuan tentang penyakit, proknosis, dan

kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang

terpajan pada sumber, salah interprestasi informasi.

Tujuan : Pasien mengetahui dan memahami penyakit, proknosis, dan

pengobatan yang diberikan.

32

Page 33: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-nurilawati... · LLA sering menyerang pada masa anak ... serta perdarahan saluran cerna dan saluran

Kriteria hasil :

a. Pasien mengatakan paham terhadap kondisi / proses penyakit dan

pengobatan.

b. Melakukan perubahan pola hidup yang perlu.

c. Berpartisipasi dalam program pengobatan.

Intervensi :

a. Kaji ulang patologi bentuk khusus leukemia dan berbagai bentuk

pengobatan.

Rasional : Pengobatan dapat termasuk berbagai obat anti neoplastik,

radiasi seluruh tubuh atau hati / limpa, transfuse, dan

transplantasi sumsum tulang.

b. Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit leukemia.

Rasional : Pasien lebih mengerti dan memahami apa itu penyakit

leukemia dan tahu cara pengobatan dan pencegahannya.

(Doengoes, 2000)

33