bab ii kkm

19
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KKM 2.1. Bidang Pengembangan Posdaya 2.2. Bentuk Kegiatan 2.2.1. Sosialisasi Kegiatan sosialisasi dengan perangkat desa mulai dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015 yang memiliki tujuan yaitu perkenalan diri yang bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat dan memeberi gambaran tentang tujuan kami datang di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh bapak Kepala Dusun, beserta perangkat dusun dan tokoh agama, RT/RW, anggota PKK dan beberapa warga. Hal ini sangat membantu mahasiswa untuk mengenal lebih dekat masyarakat Dusun Dokosari Desa Sumberrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. 2.2.2. Pendataan dan Pemetaan Pendataan mulai dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2015. Pendataan ini dilakukan oleh mahasiswa dengan cara wawancara. Mahasiswa menemui Kepala Dusun untuk melakukan wawancara dengan mengunjungi dan memberikan pertanyaan sesuai dengan instrument pendataan yang telah ditetapkan. Pendataan warga juga dibantu oleh warga yang dianggap tahu mengenai warga, dengan ini 6

Upload: ilham-akbar

Post on 13-Jul-2016

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II kkm

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM KKM

2.1. Bidang Pengembangan Posdaya

2.2. Bentuk Kegiatan

2.2.1. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dengan perangkat desa mulai dilaksanakan pada tanggal

27 Juli 2015 yang memiliki tujuan yaitu perkenalan diri yang bertujuan untuk

memperkenalkan diri kepada masyarakat dan memeberi gambaran tentang tujuan

kami datang di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh bapak

Kepala Dusun, beserta perangkat dusun dan tokoh agama, RT/RW, anggota PKK

dan beberapa warga. Hal ini sangat membantu mahasiswa untuk mengenal lebih

dekat masyarakat Dusun Dokosari Desa Sumberrejo Kecamatan Gedangan

Kabupaten Malang.

2.2.2. Pendataan dan Pemetaan

Pendataan mulai dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2015. Pendataan ini

dilakukan oleh mahasiswa dengan cara wawancara. Mahasiswa menemui Kepala

Dusun untuk melakukan wawancara dengan mengunjungi dan memberikan

pertanyaan sesuai dengan instrument pendataan yang telah ditetapkan. Pendataan

warga juga dibantu oleh warga yang dianggap tahu mengenai warga, dengan ini

kita dapat mengetahui kondisi dan keluhan setiap warga. Gambaran inilah kita

dapat membuat pemetaan menurut kondisi berdasarkan kesepakatan.

2.2.3. Perancangan dan Pelaksanaan Program

Kegiatan ini dimulai setelah mahasiswa melakukan pendataan dan

pemetaan. Hasil pendataan tersebut digunakan sebagai bahan dan acuan

mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah yang dapat dirumuskan menjadi

sebuah program kerja. Dari beberapa masalah dan kebutuhan yang terdapat di

Dusun Dokosari maka program kerja dapat disusun kemudian dikelompokkan

menjadi beberapa bidang, diantaranya bidang keagamaan, pendidikan dan

6

Page 2: Bab II kkm

lingkungan. Pelaksanaan program kerja akan diklasifikasikan dan dikoordinir

sesuai dengan bidangnya masing-masing dan dilaksanakan secara bersama-sama.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa POSDAYA yang

dirasa dapat menunjang beberapa bidang yang telah diprogramkan antara lain:

a) Kegiatan Bimbel

Kegiatan Bimbel ini dimulai pada tanggal 4 Agustus 2015. Kegiatan

Bimbel ini dimulai dari jam 18.00-19.30 pada hari hari Senin-Jumat.

Kegiatan ini berpusat di dua tempat yakni di Masjid Sabilul Muttaqin dan

di rumah Ibu Mujiati. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai jenjang

pendidikan, baik itu dari jenjang SD maupun jenjang SMP dan disambut

dengan sangat antusias.

b) Pembentukan Posdaya

Pada hari minggu, 02 Agustus 2015 kami mengadakan acara sarah sehan

ba’da shalat Isya’, yang bertempat di masjid. Acara berlangsung lancar

dengan dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan warga sekitar masjid.

Dalam acara ini terbentuklah Posdaya beserta pengurus intinya, dengan

rincian sebagai berikut:

Ketua : Drs. Wakidi

Sekretaris : Sapriyanto

Bendahara : Slamet

Selanjutnya struktur kepengurusan beserta nama-nama pengurusnya

dibentuk pada hari Senin, 17 Agustus 2015, dengan hasil sebagai berikut:

Bidang pendidikan : Tunasri

Mujiati

Arifin

Bidang pertanian : Sumarlan

Tukiran

Tumari

Bidang peternakan : Iswari

Imam Basori

Agmun

Bidang Jamu Herbal : Eko Purwanto

7

Page 3: Bab II kkm

Koirul Anam

Yudi

Bidang makanan ringan : Kuswantoro

Bidang kesehatan : Ira

Ika

Ida

Bidang kesenian : Misgianto

Yulipurwanti

c) Lomba-Lomba 17 Agustus 2015

Lomba-lomba dilaksanakan pada tanggal 14 – 15 Agustus 2015 yang

bertujuan untuk memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-70, lomba-

lomba yang diadakan antara lain sebagai berikut:

Lomba Tartil

Lomba Kaligrafi

Lomba Adzan

Lomba Menangkap Belut

Lomba Kelereng

Catatan: Pembagian hadiah dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Agustus

2015 yang bertepatan dengan acara penutupan yang diadakan

oleh pihak TPQ yang ada di masjid yang dihadiri oleh santri-

santri TPQ dan juga Ustadz dan Ustadzah TPQ.

d) Pelatihan Manajemen TPQ

Acara pelatihan TPQ dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Agustus 2015

pada pukul 08.00. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris

Posdaya Sabilul Muttaqin serta DMI kecamatan Gedangan dan Dosen

Pembimbing Lapangan. Peserta pelatihan manajemen TPQ antara lain

seluruh TPQ yang ada di desa Sumberrejo dan juga TPQ di kecamatan

Gedangan yang masjidnya memiliki Posdaya yang dibentuk oleh warga

dengan mahasiswa KKM.

e) Pembuatan Media Pembelajaran TPQ

Pembuatan media pembelajaran TPQ dilakukan pada tanggal 6 Agustus

2015 pada pukul 21.02. Dengan adanya media pembelajaran TPQ mereka

8

Page 4: Bab II kkm

bisa belajar lebih banyak mengenai pendidikan Al-Quran selain dari kitab

Iqro.

f) Sosialisasi POSDAYA

Kegiatan sosialisasi posdaya mulai dilaksanakan pada tanggal 29 Juli – 1

Agustus 2015 di tempat diadakannya tahlilan rutinan di beberapa RT/RW.

Mahasiswa KKM yang hadir di tempat tahlilan menjelaskan pengertian

Posdaya beserta bidangnya dan juga fungsi dari Posdaya tersebut.

2.3. Deskripsi Proses Kegiatan

2.3.1. Perubahan yang Terjadi Setelah POSDAYA Terbentuk

POSDAYA (pos pemberdayaan keluarga) masjid sabilul Muttaqin Desa

Sumberejo dusun Dokosari kecamatan gedangan kabupaten Malang ini terbentuk

melalui 2 proses pembentukan yaitu yang pertama dilaksanakan pada tanggal 2

Agustus 2015 dengan agenda sosialisasi dan pembentukan POSDAYA serta

perekrutan struktur kepengurusan inti yang terdiri dari ketua , sekretaris, dan

bendahara POSDAYA kemudian dilanjutkan pada tanggal 18 Agustus yaitu

pembentukan kepengurusan dari masing-masing bidang yang mana di POSDAYA

masjid sabilul Muttaqin ini ada 7 bidang pemberdayaan diantaranya : 1. Bidang

pendidikan, 2. Bidang pertanian, 3. Bidang peternakan, 4. Bidang jamu herbal, 5.

Bidang makanan ringan, 6. Bidang kesehatan, 7. Bidang kesenian. Proses

pembentukan POSDAYA masjid Sabilul Muttaqin berjalan dengan lancar. Hal ini

dikarenakan koordinasi antara mahasiswa dengan masyarakat, khususnya pada

stakeholder sangat baik.

Perubahan yang terjadi setelah POSDAYA terbentuk adalah masyarakat

semakin antusias dan semangat untuk mengembangkan berbagai kreatifitas yang

berhubungan dengan potensi yang ada di dusun Dokosari untuk meningkatkan

taraf kemajuan di desa tersebut. Selain itu masyarakat juga sangat mendukung

dengan di adakannya bimbingan belajar pada siswa – siswi SD/MI () yang

terpusat di dua tempat yaitu di masjid Sabilul Muttaqin dan di kediaman

stakeholder dusun Dokosari yaitu ibu Mujiati. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi

yang luarbiasa dari warga sekitar karena dianggap sangat membantu

perkembangan ilmu pengetahuan anak-anak sekolah di lokasi pengabdian.

9

Page 5: Bab II kkm

Perubahan lain yang terjadi setelah POSDAYA berdiri adalah muncul ide-

ide luar biasa untuk mensukseskan pemberdayaan keluarga di dusun Dokosari

yang akan direalisasikan melalui program-program unggulan yang dibentuk oleh

ketua Posdaya masjid Sabilul Muttaqin. Misalnya dalam bidang pendidikan ada

program pelatihan tari untuk siswa SD, bidang kewirausahaan dibentuk bidang

makanan ringan yang akan memproduksi makanan ringan khas Dokosari untuk

dipasarkan di luar pasar-pasar sekitar.

2.3.2. Pengalaman Menarik

Pengalaman menarik dari setiap kegiatan pengabdian masyarakat di desa

Dokosari ini telah mengajarkan banyak hal kepada kami tentang proses

kehidupan bermasyarakat. Kegiatan ini mampu memupuk rasa percaya diri,

kemandirian, memberi pelajaran tentang pendewasaan, memberikan pengalaman

hidup bermasyarakat, dan memberi pelajaran bagi kami tentang bagaiman cara

menempatkan posisi sebagai orang yang berilmu yang harus memanfaatkan

ilmunya dimasyarakat tanpa ada rasa menggurui. Karena mereka patut disegani

dan dihormati dalam segala hal yang bersangkutan dengan seluk-beluk kehidupan

masyarakat dusun Dokosari.

Proses kehidupan bermasyarakat sebagaimana yang kami laksanakan di

pengabdian masyarakat tersebut membutuhkan perjuangan yang sangat besar

karena kegiatan yang kami laksanakan sangat membutuhkan kerjasama dan kerja

keras dari teman-teman pengabdian masyarakat serta para perangkat desa serta

warga sekitar untuk mensukseskan acara yang telah direncanakan dan disepakati

bersama.

Pertamakali tiba di lokasi pengabdian perasaan asing pun muncul, karena

inilah pengalaman pertama kami terjun langsung di masyarakat dan berbaur

dengan kebiasaan, adat, tradisi yang ada di dusun Dokosari yangmana mayoritas

kebiasaan dan tradisi serta kondisi masyarakat yang sangat berbeda dengan

masing-masing tempat tinggal kita. sebuah pengalaman yang sangat luarbiasa bagi

kami karna di awal pertemuan kami dengan warga yangmana kita tidak saling

kenal, namun karena sambutan mereka yang antusias dengan kedatangan kami

mereka langsung saling mengakrapi kami dan dapat menjalin kerjasama dengan

10

Page 6: Bab II kkm

baik.Hanya dalam waktu yang cukup singkat kami dapat menjalin kebersamaan

dan kekompakan sehingga rasa saling menjaga tumbuh dengan sendirinya.

Pada awal melaksanakan kegiatan, kami merasa sangat kesulitan karena

kurang memahami tugas yang harus dilaksanakan.Akan tetapi hal itu tidak

menjadi masalah karena semangat gotong-royong dan kekompakan teman – teman

kami yang benar-benar ingin menjalankan tugas pengabdian ini benar-benar

sebagai pengabdian sesungguhnya, bukan karena formalitas tugas yang

diembankan kampus kepada kita. Dengan rasa komitmen yang tinggi diantara kita

semua sedikit demi sedikit dapat melaksanakan berbagai kegiatan tersebut dengan

ringan. Setelah sampai ditempat pengabdian masyarakat tepatnya di masjid

Sabilul Muttaqin Dusun Dokosari Desa Sumberejo,kecamatan Gedangan ,Kami

membagi tugas berdasarkan sistem pembagian tugas yang terdapat di buku

panduan.

Ketika melaksanakan kegiatan kami dihadapkan pada berbagai kendala.

Diantaranya tempat tiggal (kos) yang menurut kami kurang strategis. Karena

Rumah yang kami tempati agak jauh dengan lokasi masjid Sabilul Muttaqin,

Namun hal itu tidak menurunkan semangat kami untuk melakukan pengabdian

masyarakat.Selain itu jadwal yang telah kita rencakan ternyata tidak sesuai dengan

kondisi lapangan, sehingga ketika terjun pada hari pertama kita harus menyusun

kembali jadwal kegiatan kelompok dengan jadwal kegiatan yang disesuaikan

dengan kegiatan masyarakat.

Meskipun ada beberapa kendala yang kami hadapi, namun banyak juga

kesan yang menyenangkan bagi kami. Pernh pada suatu hari ketika kita

bersilaturrahmi ke rumah warga peserta pengabdian masyarakat diminta salah satu

warga untuk mendesign makam bertingkat, karena tempat untuk pemakaman

sudah penuh dan belum dibuka lahan untuk makam, hal ini sangat menggelitik

dan menjadi bahan perbincangan kelompok kami dan stakeholder. Namun ini

hanya intermezo saja sebagai bentuk usaha warga untuk lebih mengenal dan akrab

dengan kami. Tidak jarang kita juga mendapatkan pelayanan spesial dari pemilik

kos yang sehingga kami merasa nyaman tinggal disana dan semangat menjalani

program-program pemberdayaan yang telah kita rencanakan sebelumnya, ada pula

yang mendapatkan perhatian khusus dari teman-teman kelompok dan adanya

11

Page 7: Bab II kkm

jalinan kebersamaan serta rasa kepedulian antar teman yang satu dengan yang

lainnya. Salah satu yang menarik lagi adalah ketika teman-teman mulai merasa

senang dengan koordinasi rutin agar dapat mensukseskan kegiatan yang akan

dilaksanakan.Hal ini merupakan proses untuk mensukseskan program kerja dari

setiap kegiatan yang telah disepakati bersama.

Program pengabdian ini memberikan banyak pelajaran bagi kami. Pelajaran

tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut:

a) Terpupuknya rasa persahabatan diantara anggota kelompok

b) Terpupuknya rasa keberanian kami dalam menghadapi segala bentuk

masalah yang ada di masyarakat

c) Membangun sikap mandiri

d) Mengajarkan kami untuk bersikap bijaksana dan adil dalam setiap

mengambil keputusan

e) Mengajak kami untuk tanggap dan berpikir kritis terhadap berbagai

permasalahan yang ada di masyarakat.

2.3.3. Pendukung Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat dan pembentukan POSDAYA ini tidak

begitu saja langsung terbentuk. Banyak sekali pihak-pihak yang mendukung dan

berpartisipasi.Adapun pendukung kegiatan ini diantaranya LP2M UIN MALIKI

Malang, Dosen Pembimbing Lapangan, ta’mir masjid Sabilul Muttaqin, tokoh

masyarakat, kepala desa, perangkat desa dusun Dokosari desa Sumberejo

kecamatan Gedangan, dan tim kelompok pengabdian masyarakat.Dalam

pelaksanaan kegiatan ini kami sangat banyak didukung oleh warga Dusun

Dokosari, serta pihak yang membantu, dan tak luput pula kepala ta’mir masjid

Sabilul Muttaqin.

Faktor lain yang mendukung adalah antusias warga untuk berpartisipasi

dalam menjalankan program POSDAYA. Fasilitas yang memadai juga sangat

mendukung kegiatan kami. Diantaranya adalah bimbingan belajar yang meliputi

anak-anak di dusun Dokosari, Desa Sumberejo, kecamatan Gedangan dengan

tujuan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan serta antusias untuk menadalami

ilmu-ilmu umum, adanya kegiatan gebyar HUT Republik Indonesia yang

12

Page 8: Bab II kkm

melibatkan anak-anak yang meliputi santri TPQ dan peserta bimbingan belajar

kegiatan tersebut terpusat di masjid Sabilul Muttaqin dan sekitarnya.

2.3.4. Kendala-Kendala yang Menghambat Kegiatan POSDAYA dan solusi

yang harus diambil untuk mengatasi kendala – kendala tersebut

a) Kurang partisipasi masyarakat.

Minimnya tamu undangan yang hadir ketika peserta KKM mengadakan

kegiatan menyebabkan sulit untuk mensosialisasikan program.

Solusi: sosialisasi secara personal dengan lebih sering membicarakan

program di mana pun,kapan pun dan kepada warga.

b) Pengurus takmir masjid yang kurang aktif.

Kami lebih sering hanya kerjasama dengan ketua takmir karena pengurus

takmir yang lain kurang aktif, hal ini menyebabkan tidak bisa tersebarnya

informasi secara sempurna.

Solusi: saran untuk lebih menggerakkan pengurus takmir Masjid.

c) Keagamaan yang masih islam Kejawen.

Tidak adanya dampingan ketika kami menemui warga yang keadaan

ekonomi maupun pengetahuan serta pengalaman jauh melebihi kami.

Solusi: dampingan minimal dari DPL ketika menemui warga yang

keadaan ekonomi maupun pengetahuan serta pengalaman jauh melebihi

kami.

d) Alokasi dana untuk program kurang.

Ketika mengadakan sebuah kegiatan warga berpikir bahwa kami

mendapat dana dari kampus.

Solusi: member pemahaman kepada perangkat desa dan warga, bahwa

memang program tersebut adalah program mereka dan hasilnya pun juga

akan kembali kepada mereka sendiri. Jadi, dana yang dicari harus

mengumpulkan sendiri dengan sumbangan dari warga.

e) Tidak adanya kader untuk melanjutkan program.

Tidak adanya jumlah remaja yang berada di dusun, karena kebanyakan

remaja di sana sekolah ke luar kota.

2.4. Hasil Kegiatan13

Page 9: Bab II kkm

Keberadaan kami genap satu bulan melaksanakan KKM (Kuliah Kerja

Mahasiswa) yang bertempat di kabupaten Malang, kecamatan Gedangan, desa

Sumberejo, tepatnya di dusun Dokosari. Proses pembentukan POSDAYA di

masjid Sabilul Muttaqin ini dapat dikatakan lancar. Hal ini dikarenakan

koordinasi dari penduduk dusun Dokosari sangat baik dan dibantu mahasiswa

KKM dengan pembentukan pengurus POSDAYA. Setelah POSDAYA terbentuk,

maka ada beberapa program jangka pendek maupun jangka panjang yang

dilakukan untuk mensejahterakan penduduk sekitar masjid tersebut yang

tergolong dalam kategori prasejahtera. Tidak hanya itu, kami bekerja sama dengan

pengurus POSDAYA juga melaksanakan program pelatihan untuk desa yang lain

dalam satu kecamatan hingga melaksanakan program pelepasan untuk mahasiswa

KKM.

Hasil dari kegiatan kami diawali dari pembentukan pengurus POSDAYA

seperti yang telah dipaparkan di atas, kemudian kami melakukan sosialisasi

tentang POSDAYA ke beberapa penduduk dusun Dokosari yang meliputi

Jama’ah tahlil, ibu-ibu PKK, lembaga pendidikan, serta penduduk dusun Dokosari

yang lain dan dapat dikatakan kegiatan kami ini berjalan dengan lancar. Beberapa

masyarakat yang tidak mengerti tentang keberadaan kami di desa ini serta

mengapa harus dibentuk POSDAYA masjid Sabilul Muttaqin akhirnya mereka

menjadi tau bahwa sangat diperlukan adanya POSDAYA di suatu desa.

TPQ yang sudah cukup lama ini dirintis di masjid Sbilul Muttaqin oleh

seorang Ibu yang bernama Mudjia ternyata sangat membutuhkan seorang pengajar

di TPQ tersebut, selama satu bulan ini kami ikut membantu ibu beserta ustadzah

yang lain untuk mengajar di TPQ. Hari demi hari kami lakukan hingga ibu

mengusulkan kepada kami sekaligus meminta bantuan untuk membuat media

pembelajaran baru untuk anak-anak TPQ. Kami sepakat untuk membuat huruf

hijaiyyah yang mana dapat dikatakan program kami membuat program

pembelajaran baru berjalan lancar. Adanya program baru ini, anak-anak TPQ

semakin semangat untuk datang ke masjid untuk mengaji, dan ketika anak-anak

TPQ bergiliran untuk mengaji, anak-anak yang lain tidak berlari-larian tapi bisa

dengan asik menyusun dan menulis huruf hijaiyyah.

14

Page 10: Bab II kkm

Kedatangan kami sangat disambut hangat oleh warga dusun Dokosari dan

begitupun anak-anak di sana. Tingkat pendidikan di sana tergolong tinggi, dari

tingkat SD sampai SMP. Program kami selanjutnya adalah membentuk bimbingan

belajar. Semakin hari banyak anak yang datang ke tempat BIMBEL kami untuk

membicarakan tentang berbagai bidang keilmuan, yaitu bertempat di rumah

stakeholder dan di masjid Sabilul Muttaqin. Program ini dapat dikatakan berhasil

namun juga tidak, karena kami sangat kesulitan mencari kader untuk meneruskan

program kami. Di sana tidak ada sekolah SMA sederajat, sehingga kebanyakan

mereka melanjutkan ke jenjang SMA di daerah Malang kota. Pengurus

POSDAYA kurang aktif dan cekatan untuk berkecimpung dalam program kami

ini.

Diperingatinya hari lahir bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,

pada saat itu kami akut andil dalam perayaan di dusun ini dengan mengadakan

lomba untuk anak-anak dusun Dokosari. Lomba kaligrafi, lomba tartil, lomba

adzan, lomba kelereng dan lomba memindahkan belut yang diikuti oleh

khususnya anak TPQ dan anak yang belajar di BIMBEL. Keceriaan yang muncul

dari paras seorang anak-anak dan partisipasi mereka mengikuti lomba ini dapat

disimpulkan bahwa program kami telah berjalan dengan lancar. Banyak juga

warga yang datang dan berteriak keras ikut memberikan semangat untuk anak-

anak yang mengikuti lomba tersebut. Namun, pengurus POSDAYA juga masa

bodoh tentang adanya program ini.

Tidak banyak perubahan yang dapat dirasakan setelah terbentuknya

POSDAYA masjid Sabilul Muttaqin ini, tetapi ada salah satu program yang dapat

dikatakan berhasil atau sukses kami jalankan, yaitu PELATIHAN MENEJEMEN

TPQ yang dilaksanakan oleh kami di masjid Sabilul Mutttaqin dusun Dokosari.

Pada acara ini, pengurus POSDAYA aktif dalam melaksanakan tugasnya. Dengan

mengundang perwakilan dari 11 TPQ di dusun yang berbeda satu kecamatan, dan

dihadiri oleh mahasiswa KKM juga dari dusun lain dalam satu kecamatan. Dari

undangan yang disebarkan, sekitar 85% mereka datang ke acara ini atau dapat

dikatakan mereka membutuhkan pelatihan ini.

Program lanjutan kami yaitu program jangka panjang. Dengan menanam

tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang mana program ini kami namai

15

Page 11: Bab II kkm

dengan kebun bergizi. Demulai dari penanaman lombok, terong ungu, dan lain-

lain. Penanaman ini dikhususkan untuk penduduk prasejahtera di dusun Dokosari

dan Penduduk yang lain pada umumnya. Karena ini adalah program jangka

panjang, jadi kami belum bisa memprediksi apakah program ini dapat berhasil

atau tidak. Namun, untuk langkah awal kami sudah memulai untuk menanam

tanaman TOGA tersebut.

Berakhirnya masa mengabdi kami di sini sangat disayangkan oleh penduduk

dusun Dokosari. Tidak hanya itu, banyak dari mereka meminta kami untuk tinggal

lebih lama lagi di dusun ini. Tapi apalah daya tangan tak sampai. Untuk melepas

kami, maka segenap pengurus POSDAYA dan kami membuat acara untuk

perpisahan mahasiswa KKM. Namun, karena kesibukan para pengurus

POSDAYA, acara ini dibuat dengan sederhana. Sedikit dapat dikatakan berjalan

dengan lancar acaranya, akan tetapi kehadiran dari acara ini tidak sampai 50%

dari undangan yang disebarkan. Kami selaku mahasiswa KKM juga mengadakan

perpisahan dengan adik-adik TPQ bersama pengurus TPQ Sabilul Muttaqin tanpa

campur tangan dari pengurus POSDAYA. Acara ini bisa dibilang lebih meriah

dan lebih terstruktur dengan baik, karena pengurus TPQ sangat aktif dan bekerja

sesuai devisinya.

2.5. Keberlanjutan Program

Program POSDAYA berbasis masjid merupakan kegiatan pengabdian

masyarakat yang bersifat terus-menerus. Keberlanjutan program POSDAYA ini

tergantung pada pihak-pihak yang terkait baik dalam hal ini adalah LP2M UIN

MALIKI Malang, peserta KKM 2015, DMI kecamatan Gedangan, pengurus

POSDAYA, stakeholders daerah setempat dan juga pengurus ta’mir masjid

Sabilul Muttaqin yang menjadi basis pengabdian masyarakat tentang bagaimana

merealisasikan program yang ada dan tetap terjalinnya komunikasi yang baik

diantara mereka sehingga tidak terjadi kebingungan dalam mengemban amanah

mulia tersebut.

Salah satu visi misi penting yang di cita-citakan dari kegiatan ini adalah

bagaimana mengembalikan peran masjid sebagaimana yang ada pada zamannya

16

Page 12: Bab II kkm

Rasulullah Muhammad SAW, yang tidak hanya menganggap masjid sebagai pusat

peribadatan, tapi juga menjadi pusat aktivitas warga masyarakat.

Berikut merupakan rumusan rencana tindak lanjut berdasarkan prioritas

program yang telah dibentuk:

Bidang Pendidikan akan mengadakan bimbingan kursus bahasa, seni

dan kerajinan yang akan dilaksanakan oleh penanggung jawab

masing-masing bidang.

Bidang Pertanian akan membagi-bagikan polibag pada masyarakat

pra sejahtera dan sejahtera 1 serta melakukan bimbingan perawatan

polibag tersebut untuk membantu menambah kesejahteraan

masyarakat.

Bidang Peternakan akan membimbing masyarakat bagaimana cara

memfregmentasikan pakan ternak, pengelolaan limbah ternak dan

melakukan program penggemukan ternak.

Bidang Kewirausahaan akan menjadi prasarana bagi masyarakat

dalam mengelola dan memasarkan hasil kerajinan, pertanian dan

peternakan milik mereka.

17