bab ii kkm
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KKM
2.1. Bidang Pengembangan Posdaya
2.2. Bentuk Kegiatan
2.2.1. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi dengan perangkat desa mulai dilaksanakan pada tanggal
27 Juli 2015 yang memiliki tujuan yaitu perkenalan diri yang bertujuan untuk
memperkenalkan diri kepada masyarakat dan memeberi gambaran tentang tujuan
kami datang di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh bapak
Kepala Dusun, beserta perangkat dusun dan tokoh agama, RT/RW, anggota PKK
dan beberapa warga. Hal ini sangat membantu mahasiswa untuk mengenal lebih
dekat masyarakat Dusun Dokosari Desa Sumberrejo Kecamatan Gedangan
Kabupaten Malang.
2.2.2. Pendataan dan Pemetaan
Pendataan mulai dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2015. Pendataan ini
dilakukan oleh mahasiswa dengan cara wawancara. Mahasiswa menemui Kepala
Dusun untuk melakukan wawancara dengan mengunjungi dan memberikan
pertanyaan sesuai dengan instrument pendataan yang telah ditetapkan. Pendataan
warga juga dibantu oleh warga yang dianggap tahu mengenai warga, dengan ini
kita dapat mengetahui kondisi dan keluhan setiap warga. Gambaran inilah kita
dapat membuat pemetaan menurut kondisi berdasarkan kesepakatan.
2.2.3. Perancangan dan Pelaksanaan Program
Kegiatan ini dimulai setelah mahasiswa melakukan pendataan dan
pemetaan. Hasil pendataan tersebut digunakan sebagai bahan dan acuan
mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah yang dapat dirumuskan menjadi
sebuah program kerja. Dari beberapa masalah dan kebutuhan yang terdapat di
Dusun Dokosari maka program kerja dapat disusun kemudian dikelompokkan
menjadi beberapa bidang, diantaranya bidang keagamaan, pendidikan dan
6
lingkungan. Pelaksanaan program kerja akan diklasifikasikan dan dikoordinir
sesuai dengan bidangnya masing-masing dan dilaksanakan secara bersama-sama.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa POSDAYA yang
dirasa dapat menunjang beberapa bidang yang telah diprogramkan antara lain:
a) Kegiatan Bimbel
Kegiatan Bimbel ini dimulai pada tanggal 4 Agustus 2015. Kegiatan
Bimbel ini dimulai dari jam 18.00-19.30 pada hari hari Senin-Jumat.
Kegiatan ini berpusat di dua tempat yakni di Masjid Sabilul Muttaqin dan
di rumah Ibu Mujiati. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai jenjang
pendidikan, baik itu dari jenjang SD maupun jenjang SMP dan disambut
dengan sangat antusias.
b) Pembentukan Posdaya
Pada hari minggu, 02 Agustus 2015 kami mengadakan acara sarah sehan
ba’da shalat Isya’, yang bertempat di masjid. Acara berlangsung lancar
dengan dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan warga sekitar masjid.
Dalam acara ini terbentuklah Posdaya beserta pengurus intinya, dengan
rincian sebagai berikut:
Ketua : Drs. Wakidi
Sekretaris : Sapriyanto
Bendahara : Slamet
Selanjutnya struktur kepengurusan beserta nama-nama pengurusnya
dibentuk pada hari Senin, 17 Agustus 2015, dengan hasil sebagai berikut:
Bidang pendidikan : Tunasri
Mujiati
Arifin
Bidang pertanian : Sumarlan
Tukiran
Tumari
Bidang peternakan : Iswari
Imam Basori
Agmun
Bidang Jamu Herbal : Eko Purwanto
7
Koirul Anam
Yudi
Bidang makanan ringan : Kuswantoro
Bidang kesehatan : Ira
Ika
Ida
Bidang kesenian : Misgianto
Yulipurwanti
c) Lomba-Lomba 17 Agustus 2015
Lomba-lomba dilaksanakan pada tanggal 14 – 15 Agustus 2015 yang
bertujuan untuk memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-70, lomba-
lomba yang diadakan antara lain sebagai berikut:
Lomba Tartil
Lomba Kaligrafi
Lomba Adzan
Lomba Menangkap Belut
Lomba Kelereng
Catatan: Pembagian hadiah dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Agustus
2015 yang bertepatan dengan acara penutupan yang diadakan
oleh pihak TPQ yang ada di masjid yang dihadiri oleh santri-
santri TPQ dan juga Ustadz dan Ustadzah TPQ.
d) Pelatihan Manajemen TPQ
Acara pelatihan TPQ dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Agustus 2015
pada pukul 08.00. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris
Posdaya Sabilul Muttaqin serta DMI kecamatan Gedangan dan Dosen
Pembimbing Lapangan. Peserta pelatihan manajemen TPQ antara lain
seluruh TPQ yang ada di desa Sumberrejo dan juga TPQ di kecamatan
Gedangan yang masjidnya memiliki Posdaya yang dibentuk oleh warga
dengan mahasiswa KKM.
e) Pembuatan Media Pembelajaran TPQ
Pembuatan media pembelajaran TPQ dilakukan pada tanggal 6 Agustus
2015 pada pukul 21.02. Dengan adanya media pembelajaran TPQ mereka
8
bisa belajar lebih banyak mengenai pendidikan Al-Quran selain dari kitab
Iqro.
f) Sosialisasi POSDAYA
Kegiatan sosialisasi posdaya mulai dilaksanakan pada tanggal 29 Juli – 1
Agustus 2015 di tempat diadakannya tahlilan rutinan di beberapa RT/RW.
Mahasiswa KKM yang hadir di tempat tahlilan menjelaskan pengertian
Posdaya beserta bidangnya dan juga fungsi dari Posdaya tersebut.
2.3. Deskripsi Proses Kegiatan
2.3.1. Perubahan yang Terjadi Setelah POSDAYA Terbentuk
POSDAYA (pos pemberdayaan keluarga) masjid sabilul Muttaqin Desa
Sumberejo dusun Dokosari kecamatan gedangan kabupaten Malang ini terbentuk
melalui 2 proses pembentukan yaitu yang pertama dilaksanakan pada tanggal 2
Agustus 2015 dengan agenda sosialisasi dan pembentukan POSDAYA serta
perekrutan struktur kepengurusan inti yang terdiri dari ketua , sekretaris, dan
bendahara POSDAYA kemudian dilanjutkan pada tanggal 18 Agustus yaitu
pembentukan kepengurusan dari masing-masing bidang yang mana di POSDAYA
masjid sabilul Muttaqin ini ada 7 bidang pemberdayaan diantaranya : 1. Bidang
pendidikan, 2. Bidang pertanian, 3. Bidang peternakan, 4. Bidang jamu herbal, 5.
Bidang makanan ringan, 6. Bidang kesehatan, 7. Bidang kesenian. Proses
pembentukan POSDAYA masjid Sabilul Muttaqin berjalan dengan lancar. Hal ini
dikarenakan koordinasi antara mahasiswa dengan masyarakat, khususnya pada
stakeholder sangat baik.
Perubahan yang terjadi setelah POSDAYA terbentuk adalah masyarakat
semakin antusias dan semangat untuk mengembangkan berbagai kreatifitas yang
berhubungan dengan potensi yang ada di dusun Dokosari untuk meningkatkan
taraf kemajuan di desa tersebut. Selain itu masyarakat juga sangat mendukung
dengan di adakannya bimbingan belajar pada siswa – siswi SD/MI () yang
terpusat di dua tempat yaitu di masjid Sabilul Muttaqin dan di kediaman
stakeholder dusun Dokosari yaitu ibu Mujiati. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi
yang luarbiasa dari warga sekitar karena dianggap sangat membantu
perkembangan ilmu pengetahuan anak-anak sekolah di lokasi pengabdian.
9
Perubahan lain yang terjadi setelah POSDAYA berdiri adalah muncul ide-
ide luar biasa untuk mensukseskan pemberdayaan keluarga di dusun Dokosari
yang akan direalisasikan melalui program-program unggulan yang dibentuk oleh
ketua Posdaya masjid Sabilul Muttaqin. Misalnya dalam bidang pendidikan ada
program pelatihan tari untuk siswa SD, bidang kewirausahaan dibentuk bidang
makanan ringan yang akan memproduksi makanan ringan khas Dokosari untuk
dipasarkan di luar pasar-pasar sekitar.
2.3.2. Pengalaman Menarik
Pengalaman menarik dari setiap kegiatan pengabdian masyarakat di desa
Dokosari ini telah mengajarkan banyak hal kepada kami tentang proses
kehidupan bermasyarakat. Kegiatan ini mampu memupuk rasa percaya diri,
kemandirian, memberi pelajaran tentang pendewasaan, memberikan pengalaman
hidup bermasyarakat, dan memberi pelajaran bagi kami tentang bagaiman cara
menempatkan posisi sebagai orang yang berilmu yang harus memanfaatkan
ilmunya dimasyarakat tanpa ada rasa menggurui. Karena mereka patut disegani
dan dihormati dalam segala hal yang bersangkutan dengan seluk-beluk kehidupan
masyarakat dusun Dokosari.
Proses kehidupan bermasyarakat sebagaimana yang kami laksanakan di
pengabdian masyarakat tersebut membutuhkan perjuangan yang sangat besar
karena kegiatan yang kami laksanakan sangat membutuhkan kerjasama dan kerja
keras dari teman-teman pengabdian masyarakat serta para perangkat desa serta
warga sekitar untuk mensukseskan acara yang telah direncanakan dan disepakati
bersama.
Pertamakali tiba di lokasi pengabdian perasaan asing pun muncul, karena
inilah pengalaman pertama kami terjun langsung di masyarakat dan berbaur
dengan kebiasaan, adat, tradisi yang ada di dusun Dokosari yangmana mayoritas
kebiasaan dan tradisi serta kondisi masyarakat yang sangat berbeda dengan
masing-masing tempat tinggal kita. sebuah pengalaman yang sangat luarbiasa bagi
kami karna di awal pertemuan kami dengan warga yangmana kita tidak saling
kenal, namun karena sambutan mereka yang antusias dengan kedatangan kami
mereka langsung saling mengakrapi kami dan dapat menjalin kerjasama dengan
10
baik.Hanya dalam waktu yang cukup singkat kami dapat menjalin kebersamaan
dan kekompakan sehingga rasa saling menjaga tumbuh dengan sendirinya.
Pada awal melaksanakan kegiatan, kami merasa sangat kesulitan karena
kurang memahami tugas yang harus dilaksanakan.Akan tetapi hal itu tidak
menjadi masalah karena semangat gotong-royong dan kekompakan teman – teman
kami yang benar-benar ingin menjalankan tugas pengabdian ini benar-benar
sebagai pengabdian sesungguhnya, bukan karena formalitas tugas yang
diembankan kampus kepada kita. Dengan rasa komitmen yang tinggi diantara kita
semua sedikit demi sedikit dapat melaksanakan berbagai kegiatan tersebut dengan
ringan. Setelah sampai ditempat pengabdian masyarakat tepatnya di masjid
Sabilul Muttaqin Dusun Dokosari Desa Sumberejo,kecamatan Gedangan ,Kami
membagi tugas berdasarkan sistem pembagian tugas yang terdapat di buku
panduan.
Ketika melaksanakan kegiatan kami dihadapkan pada berbagai kendala.
Diantaranya tempat tiggal (kos) yang menurut kami kurang strategis. Karena
Rumah yang kami tempati agak jauh dengan lokasi masjid Sabilul Muttaqin,
Namun hal itu tidak menurunkan semangat kami untuk melakukan pengabdian
masyarakat.Selain itu jadwal yang telah kita rencakan ternyata tidak sesuai dengan
kondisi lapangan, sehingga ketika terjun pada hari pertama kita harus menyusun
kembali jadwal kegiatan kelompok dengan jadwal kegiatan yang disesuaikan
dengan kegiatan masyarakat.
Meskipun ada beberapa kendala yang kami hadapi, namun banyak juga
kesan yang menyenangkan bagi kami. Pernh pada suatu hari ketika kita
bersilaturrahmi ke rumah warga peserta pengabdian masyarakat diminta salah satu
warga untuk mendesign makam bertingkat, karena tempat untuk pemakaman
sudah penuh dan belum dibuka lahan untuk makam, hal ini sangat menggelitik
dan menjadi bahan perbincangan kelompok kami dan stakeholder. Namun ini
hanya intermezo saja sebagai bentuk usaha warga untuk lebih mengenal dan akrab
dengan kami. Tidak jarang kita juga mendapatkan pelayanan spesial dari pemilik
kos yang sehingga kami merasa nyaman tinggal disana dan semangat menjalani
program-program pemberdayaan yang telah kita rencanakan sebelumnya, ada pula
yang mendapatkan perhatian khusus dari teman-teman kelompok dan adanya
11
jalinan kebersamaan serta rasa kepedulian antar teman yang satu dengan yang
lainnya. Salah satu yang menarik lagi adalah ketika teman-teman mulai merasa
senang dengan koordinasi rutin agar dapat mensukseskan kegiatan yang akan
dilaksanakan.Hal ini merupakan proses untuk mensukseskan program kerja dari
setiap kegiatan yang telah disepakati bersama.
Program pengabdian ini memberikan banyak pelajaran bagi kami. Pelajaran
tersebut meliputi hal – hal sebagai berikut:
a) Terpupuknya rasa persahabatan diantara anggota kelompok
b) Terpupuknya rasa keberanian kami dalam menghadapi segala bentuk
masalah yang ada di masyarakat
c) Membangun sikap mandiri
d) Mengajarkan kami untuk bersikap bijaksana dan adil dalam setiap
mengambil keputusan
e) Mengajak kami untuk tanggap dan berpikir kritis terhadap berbagai
permasalahan yang ada di masyarakat.
2.3.3. Pendukung Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat dan pembentukan POSDAYA ini tidak
begitu saja langsung terbentuk. Banyak sekali pihak-pihak yang mendukung dan
berpartisipasi.Adapun pendukung kegiatan ini diantaranya LP2M UIN MALIKI
Malang, Dosen Pembimbing Lapangan, ta’mir masjid Sabilul Muttaqin, tokoh
masyarakat, kepala desa, perangkat desa dusun Dokosari desa Sumberejo
kecamatan Gedangan, dan tim kelompok pengabdian masyarakat.Dalam
pelaksanaan kegiatan ini kami sangat banyak didukung oleh warga Dusun
Dokosari, serta pihak yang membantu, dan tak luput pula kepala ta’mir masjid
Sabilul Muttaqin.
Faktor lain yang mendukung adalah antusias warga untuk berpartisipasi
dalam menjalankan program POSDAYA. Fasilitas yang memadai juga sangat
mendukung kegiatan kami. Diantaranya adalah bimbingan belajar yang meliputi
anak-anak di dusun Dokosari, Desa Sumberejo, kecamatan Gedangan dengan
tujuan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan serta antusias untuk menadalami
ilmu-ilmu umum, adanya kegiatan gebyar HUT Republik Indonesia yang
12
melibatkan anak-anak yang meliputi santri TPQ dan peserta bimbingan belajar
kegiatan tersebut terpusat di masjid Sabilul Muttaqin dan sekitarnya.
2.3.4. Kendala-Kendala yang Menghambat Kegiatan POSDAYA dan solusi
yang harus diambil untuk mengatasi kendala – kendala tersebut
a) Kurang partisipasi masyarakat.
Minimnya tamu undangan yang hadir ketika peserta KKM mengadakan
kegiatan menyebabkan sulit untuk mensosialisasikan program.
Solusi: sosialisasi secara personal dengan lebih sering membicarakan
program di mana pun,kapan pun dan kepada warga.
b) Pengurus takmir masjid yang kurang aktif.
Kami lebih sering hanya kerjasama dengan ketua takmir karena pengurus
takmir yang lain kurang aktif, hal ini menyebabkan tidak bisa tersebarnya
informasi secara sempurna.
Solusi: saran untuk lebih menggerakkan pengurus takmir Masjid.
c) Keagamaan yang masih islam Kejawen.
Tidak adanya dampingan ketika kami menemui warga yang keadaan
ekonomi maupun pengetahuan serta pengalaman jauh melebihi kami.
Solusi: dampingan minimal dari DPL ketika menemui warga yang
keadaan ekonomi maupun pengetahuan serta pengalaman jauh melebihi
kami.
d) Alokasi dana untuk program kurang.
Ketika mengadakan sebuah kegiatan warga berpikir bahwa kami
mendapat dana dari kampus.
Solusi: member pemahaman kepada perangkat desa dan warga, bahwa
memang program tersebut adalah program mereka dan hasilnya pun juga
akan kembali kepada mereka sendiri. Jadi, dana yang dicari harus
mengumpulkan sendiri dengan sumbangan dari warga.
e) Tidak adanya kader untuk melanjutkan program.
Tidak adanya jumlah remaja yang berada di dusun, karena kebanyakan
remaja di sana sekolah ke luar kota.
2.4. Hasil Kegiatan13
Keberadaan kami genap satu bulan melaksanakan KKM (Kuliah Kerja
Mahasiswa) yang bertempat di kabupaten Malang, kecamatan Gedangan, desa
Sumberejo, tepatnya di dusun Dokosari. Proses pembentukan POSDAYA di
masjid Sabilul Muttaqin ini dapat dikatakan lancar. Hal ini dikarenakan
koordinasi dari penduduk dusun Dokosari sangat baik dan dibantu mahasiswa
KKM dengan pembentukan pengurus POSDAYA. Setelah POSDAYA terbentuk,
maka ada beberapa program jangka pendek maupun jangka panjang yang
dilakukan untuk mensejahterakan penduduk sekitar masjid tersebut yang
tergolong dalam kategori prasejahtera. Tidak hanya itu, kami bekerja sama dengan
pengurus POSDAYA juga melaksanakan program pelatihan untuk desa yang lain
dalam satu kecamatan hingga melaksanakan program pelepasan untuk mahasiswa
KKM.
Hasil dari kegiatan kami diawali dari pembentukan pengurus POSDAYA
seperti yang telah dipaparkan di atas, kemudian kami melakukan sosialisasi
tentang POSDAYA ke beberapa penduduk dusun Dokosari yang meliputi
Jama’ah tahlil, ibu-ibu PKK, lembaga pendidikan, serta penduduk dusun Dokosari
yang lain dan dapat dikatakan kegiatan kami ini berjalan dengan lancar. Beberapa
masyarakat yang tidak mengerti tentang keberadaan kami di desa ini serta
mengapa harus dibentuk POSDAYA masjid Sabilul Muttaqin akhirnya mereka
menjadi tau bahwa sangat diperlukan adanya POSDAYA di suatu desa.
TPQ yang sudah cukup lama ini dirintis di masjid Sbilul Muttaqin oleh
seorang Ibu yang bernama Mudjia ternyata sangat membutuhkan seorang pengajar
di TPQ tersebut, selama satu bulan ini kami ikut membantu ibu beserta ustadzah
yang lain untuk mengajar di TPQ. Hari demi hari kami lakukan hingga ibu
mengusulkan kepada kami sekaligus meminta bantuan untuk membuat media
pembelajaran baru untuk anak-anak TPQ. Kami sepakat untuk membuat huruf
hijaiyyah yang mana dapat dikatakan program kami membuat program
pembelajaran baru berjalan lancar. Adanya program baru ini, anak-anak TPQ
semakin semangat untuk datang ke masjid untuk mengaji, dan ketika anak-anak
TPQ bergiliran untuk mengaji, anak-anak yang lain tidak berlari-larian tapi bisa
dengan asik menyusun dan menulis huruf hijaiyyah.
14
Kedatangan kami sangat disambut hangat oleh warga dusun Dokosari dan
begitupun anak-anak di sana. Tingkat pendidikan di sana tergolong tinggi, dari
tingkat SD sampai SMP. Program kami selanjutnya adalah membentuk bimbingan
belajar. Semakin hari banyak anak yang datang ke tempat BIMBEL kami untuk
membicarakan tentang berbagai bidang keilmuan, yaitu bertempat di rumah
stakeholder dan di masjid Sabilul Muttaqin. Program ini dapat dikatakan berhasil
namun juga tidak, karena kami sangat kesulitan mencari kader untuk meneruskan
program kami. Di sana tidak ada sekolah SMA sederajat, sehingga kebanyakan
mereka melanjutkan ke jenjang SMA di daerah Malang kota. Pengurus
POSDAYA kurang aktif dan cekatan untuk berkecimpung dalam program kami
ini.
Diperingatinya hari lahir bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
pada saat itu kami akut andil dalam perayaan di dusun ini dengan mengadakan
lomba untuk anak-anak dusun Dokosari. Lomba kaligrafi, lomba tartil, lomba
adzan, lomba kelereng dan lomba memindahkan belut yang diikuti oleh
khususnya anak TPQ dan anak yang belajar di BIMBEL. Keceriaan yang muncul
dari paras seorang anak-anak dan partisipasi mereka mengikuti lomba ini dapat
disimpulkan bahwa program kami telah berjalan dengan lancar. Banyak juga
warga yang datang dan berteriak keras ikut memberikan semangat untuk anak-
anak yang mengikuti lomba tersebut. Namun, pengurus POSDAYA juga masa
bodoh tentang adanya program ini.
Tidak banyak perubahan yang dapat dirasakan setelah terbentuknya
POSDAYA masjid Sabilul Muttaqin ini, tetapi ada salah satu program yang dapat
dikatakan berhasil atau sukses kami jalankan, yaitu PELATIHAN MENEJEMEN
TPQ yang dilaksanakan oleh kami di masjid Sabilul Mutttaqin dusun Dokosari.
Pada acara ini, pengurus POSDAYA aktif dalam melaksanakan tugasnya. Dengan
mengundang perwakilan dari 11 TPQ di dusun yang berbeda satu kecamatan, dan
dihadiri oleh mahasiswa KKM juga dari dusun lain dalam satu kecamatan. Dari
undangan yang disebarkan, sekitar 85% mereka datang ke acara ini atau dapat
dikatakan mereka membutuhkan pelatihan ini.
Program lanjutan kami yaitu program jangka panjang. Dengan menanam
tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang mana program ini kami namai
15
dengan kebun bergizi. Demulai dari penanaman lombok, terong ungu, dan lain-
lain. Penanaman ini dikhususkan untuk penduduk prasejahtera di dusun Dokosari
dan Penduduk yang lain pada umumnya. Karena ini adalah program jangka
panjang, jadi kami belum bisa memprediksi apakah program ini dapat berhasil
atau tidak. Namun, untuk langkah awal kami sudah memulai untuk menanam
tanaman TOGA tersebut.
Berakhirnya masa mengabdi kami di sini sangat disayangkan oleh penduduk
dusun Dokosari. Tidak hanya itu, banyak dari mereka meminta kami untuk tinggal
lebih lama lagi di dusun ini. Tapi apalah daya tangan tak sampai. Untuk melepas
kami, maka segenap pengurus POSDAYA dan kami membuat acara untuk
perpisahan mahasiswa KKM. Namun, karena kesibukan para pengurus
POSDAYA, acara ini dibuat dengan sederhana. Sedikit dapat dikatakan berjalan
dengan lancar acaranya, akan tetapi kehadiran dari acara ini tidak sampai 50%
dari undangan yang disebarkan. Kami selaku mahasiswa KKM juga mengadakan
perpisahan dengan adik-adik TPQ bersama pengurus TPQ Sabilul Muttaqin tanpa
campur tangan dari pengurus POSDAYA. Acara ini bisa dibilang lebih meriah
dan lebih terstruktur dengan baik, karena pengurus TPQ sangat aktif dan bekerja
sesuai devisinya.
2.5. Keberlanjutan Program
Program POSDAYA berbasis masjid merupakan kegiatan pengabdian
masyarakat yang bersifat terus-menerus. Keberlanjutan program POSDAYA ini
tergantung pada pihak-pihak yang terkait baik dalam hal ini adalah LP2M UIN
MALIKI Malang, peserta KKM 2015, DMI kecamatan Gedangan, pengurus
POSDAYA, stakeholders daerah setempat dan juga pengurus ta’mir masjid
Sabilul Muttaqin yang menjadi basis pengabdian masyarakat tentang bagaimana
merealisasikan program yang ada dan tetap terjalinnya komunikasi yang baik
diantara mereka sehingga tidak terjadi kebingungan dalam mengemban amanah
mulia tersebut.
Salah satu visi misi penting yang di cita-citakan dari kegiatan ini adalah
bagaimana mengembalikan peran masjid sebagaimana yang ada pada zamannya
16
Rasulullah Muhammad SAW, yang tidak hanya menganggap masjid sebagai pusat
peribadatan, tapi juga menjadi pusat aktivitas warga masyarakat.
Berikut merupakan rumusan rencana tindak lanjut berdasarkan prioritas
program yang telah dibentuk:
Bidang Pendidikan akan mengadakan bimbingan kursus bahasa, seni
dan kerajinan yang akan dilaksanakan oleh penanggung jawab
masing-masing bidang.
Bidang Pertanian akan membagi-bagikan polibag pada masyarakat
pra sejahtera dan sejahtera 1 serta melakukan bimbingan perawatan
polibag tersebut untuk membantu menambah kesejahteraan
masyarakat.
Bidang Peternakan akan membimbing masyarakat bagaimana cara
memfregmentasikan pakan ternak, pengelolaan limbah ternak dan
melakukan program penggemukan ternak.
Bidang Kewirausahaan akan menjadi prasarana bagi masyarakat
dalam mengelola dan memasarkan hasil kerajinan, pertanian dan
peternakan milik mereka.
17