bab ii karakteristik, permasalahan dan ii.pdf · bila dapat di tata dan dikembangkan dengan baik...

30
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|6 Seminar Tugas Akhir BAB II KARAKTERISTIK, PERMASALAHAN DAN POTENSI PASAR SENI GUWANG Pada BAB ini aka dipaparkan mengenai keadaan eksisting Pasar Seni Guwang, serta permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Pasar Seni Guwang. Pada bab ini juga akan membahas tentang kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang. 2.1 Gambaran Umum Pasar Seni Guwang Pada tinjauan Lokasi ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum pasar seni Guwang, menyangkut letak, sejarah dan perkembangan pasar. 2.1.1 Posisi Pasar Seni Guwang Pasar Seni Guwang terletak di bagian selatan pulau Bali, lebih tepatnya terletak di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. dan Pasar Seni Guwang letaknya berdekatan dengan kota Denpasar. Letak Pasar Seni Guwang secara lebih detail dapat dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2.

Upload: truonghanh

Post on 27-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|6

Seminar Tugas Akhir

BAB II

KARAKTERISTIK, PERMASALAHAN DAN

POTENSI PASAR SENI GUWANG

Pada BAB ini aka dipaparkan mengenai keadaan eksisting Pasar Seni Guwang, serta

permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Pasar Seni Guwang. Pada bab ini juga akan

membahas tentang kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang.

2.1 Gambaran Umum Pasar Seni Guwang

Pada tinjauan Lokasi ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum pasar seni

Guwang, menyangkut letak, sejarah dan perkembangan pasar.

2.1.1 Posisi Pasar Seni Guwang

Pasar Seni Guwang terletak di bagian selatan pulau Bali, lebih tepatnya terletak di Desa

Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. dan Pasar Seni Guwang letaknya

berdekatan dengan kota Denpasar. Letak Pasar Seni Guwang secara lebih detail dapat dilihat

pada gambar 2.1 dan 2.2.

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|7

Seminar Tugas Akhir

Karena letaknya dekat dengan Kota Denpasar, Pasar Seni Guwang dapat dijangkau dari

Bypass Ida Bagus Mantra yang merupakan jalan utama. Dari Bypass Ida Bagus Mantra

menuju ke pasar seni Guwang melewati Jl. Raya Ketewel di Desa Ketewel kemudian

memasuki daerah Desa Guwang. Setelah memasuki daerah Desa Guwang tinggal mengikuti

jalan utama yaitu, Jl. Raya Guwang untuk mecapai Pasar Seni Guwang. Dari letak pasar seni

Guwang yang berada di jalur wisata yaitu dari Bypass Ida Bagus Mantra menuju ke Celuk

atupun Sukawati. Bila dapat di tata dan dikembangkan dengan baik pasar seni Guwang dapat

dijadikan sentra untuk penjualan barang-barang kerajinan.

2.1.2 Nilai Historis Pasar Seni Guwang

Pada nilai historis pasar seni Guwang, akan dijelaskan mengenai nilai historis fisik dan

nilai historis non fisik pasar seni Guwang. Nilai historis yang terdapat pada pasar seni

Guwang dapat dijabarkan sebgai berikut.

= Pasar seni Guwang

= Area Pemukiman

= Ruang Terbuka Hujau

Gambar. 2.1 Pulau Bali

Sumber : www.google.com

Gambar. 2.2 Letak Pasar Seni Guwang

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|8

Seminar Tugas Akhir

1. Nilai Historis Fisik

Terbentuknya Pasar Seni Guwang tidak dapat terlepas dari perkembangan yang terjadi di

desa Guwang sendiri. Khusunya di bidang pariwisata desa Guwang yang makin bekembang.

Pembangunan Pasar Seni Guwang secara fisik dapat di gambarkan dari proses perencanaan,

lahan yang digunakan untuk membangun pasar, kondisi layout pasar seni Guwang. Nilai

historis tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Sejak awal berdirinya pasar seni Guwang mengalami dua kali proses perencanaan gambar

pasar seni Guwang (Sumber : wawancara dengan I Kadek Suardana/sebagai perancang).

b. Awal berdirinya pasar seni Guwang merupakan lahan/bangunan SMIK yaitu merupakan

semacam sekolah kejuruan di bidang seni. Sekolah SMIK di gusur untuk pembangunan

pasar seni Guwang (sumber : wawancara dengan kepala pasar Ir. I Made Benson).

c. Keadaan fisik layout pasar dapat dilihat pada gambar 2.3.

Terdapat pohon beringin besar di depan pasar seni Guwang yang berfungsi sebagai

penanda.

Letak pasar sekat dengan jalan utama.

Terapat fasilitas pendukung seperti toilet dan bale bengong yang berada di luar area

pasar.

Adanya ruang terbuka hijau seperti taman di dalam area pasar.

Di area pasar terdapat 2 pelinggih yaitu pelinggih yang letaknya di dalam pasar dan di

luar pasar, dekat dengan area parkir pengunjung.

Gambar. 2.3 Layout Plan Pasar Seni Guwang

LAYOUT PLAN

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|9

Seminar Tugas Akhir

2. Nilai Historis Non Fisik

Nilai historis non fisik pasar seni Guwang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar

yaitu : sejarah dan perkembangan pasar seni Guwang. Ke-2(dua) bagian tersebut dapat

dijelaskan sebgai berikut.

A. Sejarah Pasar Seni Guwang

Disini akan dijelaskan sejarah mengapa dan apa tujuan di bangunnya Pasar Seni Guwang.

Sejarah tersebut dapat dijelaskan secara singkat seperti berikut.

Menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menumbuhkembangkan pariwisata

di Bali. Disamping pertaniannya desa Guwang juga memiliki kerajinan yang sangat menarik.

Kerajinan-kerajinan tersebut dapat dijabarkan dalam tabel 2.1 sebagai berikut.

No. Jenis Kerajinan Jumlah Pengerajin

1 Ukir 50

2 Patung 7

3 Bubutan Kayu 2

4 Perak 10

5 Marmer 6

6 Lukis 6

7 Logam 3

Seperti keterangan di atas, banyaknya potensi kerajinan yang dimilki desa Guwang. Karena

itulah didirikan fasilitas penunjang pariwisata yang di beri nama Pasar Seni Guwang.

Pendirian Pasar Seni Guwang sendiri memiliki maksud dan tujuan bukan saja sebagai

media penyalur kreatifitas, juga dimaksudkan untuk menyediakan lapangan kerja bagi

masyarakat khusunya masyarakat Guwang. Dengan tersedianya lapangan kerja diharapkan

ada peningkatan kesejehtaraan bagi masyarakat. Peningkatan taraf hidup dengan sendirinya

memiliki dampak bagi keharmonisan dan kelestarian di desa adat. Terjadinya keharmonisan

antara masyarakat desa adat akan berdampak dengan sendirinya desa adat itu berkembang.

Disamping itu terdapat juga susunan hubungan pengelola pasar dengan desa Adat.

Hubungan pengelola pasar dengan Desa dapat dapat dilihat pada gambar 2.4 dan 2.5.

Sumber : Kantor Desa Guwang, 2014

Tabel 2.1 Jumlah Pengerajin di Desa Guwang

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|10

Seminar Tugas Akhir

Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi penanggung jawab dari

pasar seni Guwang adalah Desa Adat. Jadi hubungan antara Pasar Seni Guwang dan Desa

Adat saling berkaitan baik dari segi ekonomi maupun keorganisasian.

B. Perkembangan Pasar Seni Guwang

Pada awal sejak berdirinya pasar seni Guwang sudah mulai dikenal di kalangan para

wisatawan Bali akan tetapi karena kurang perawatan dan pengembangan sehingga tidak

mampu bersaing dengan fasilitas-fasilitas senjenisnya. Pada tabel 2.2 adalah perkembangan

para wisatawan yang datang mengunjungi Pasar Seni Guwang.

Gambar 2.4 Bagan Hubungan antara Desa Adat dengan Pasar Seni Guwang

Sumber : Kantor Adminitrasi Pasar Seni Guwang, 2014

Gambar 2.5 Bagan Organisasi Pasar Seni Guwang

Sumber : Kantor Administrasi Pasar Seni Guwang, 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|11

Seminar Tugas Akhir

BULAN TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

BUS TAMU BUS TAMU BUS TAMU BUS TAMU

JANUARI 1.182 46.880 1.027 41.080 1.223 48.920 946 37.840

FEBRUARI 586 23.400 775 31.800 476 19.040 607 24.280

MARET 526 21.080 595 23.240 745 29.800 725 29.400

APRIL 1.318 52.320 873 35.920 1.011 40.440 893 35.270

MEI 1.026 41.040 1.678 67.880 1.393 55.720 1.478 59.120

JUNI 1.372 54.880 1.609 64.360 1.210 48.400 1.340 53.600

JULI 1.116 44.640 696 27.840 788 31.520 378 15.120

AGUSTUS 216 10.400 84 3.360 252 10.080 407 16.280

SEPTEMBER 330 13.200 593 22.960 408 16.320 533 21.320

OKTOBER 693 27.720 577 22.960 529 21.160 471 18.840

NOVEMBER 533 21.040 514 20.680 610 24.400 559 22.360

DESEMBER 1.112 44.840 1.325 53.000 1.177 47.080 1.084 43.360

TOTAL 10.064 401.440 10.355 415.040 9.822 392.880 9.421 377.240

RATA-

RATA

86.291 34.586 86.291 34.586 8.185 327.440 785.083 31.436

Dari tabel di atas dapat terlihat terjadinya penurunan wisatawan dari tahun 2011 sampai

2013 yang cukup signifikan. Menurut hasil wawancara dengan Ir. I Made Benson(Kepala

Pasar), penurunan jumlah wisatwan terjadi karena kurang dapat bersaiang dengan pasar-pasar

modern baik dari segi pelayanan dan kondisi fisik bangunan. Hal ini berpengaruh terhadap

penghasilan dan harga jual meja-meja di dalam pasar yang berjumlah 548 buah menjadi

menurun. Hal ini perlu di antisipasi agar Pasar Seni Guwang tetap mampu bersaing dengan

fasilitas-fasilitas sejenisnya. Dengan demikian Pasar Seni Guwang akan tetap menjadi sumber

mata pencahrian utama masyarakat Desa Guwang.

2.2 Evaluasi Purna Huni (EPH)/ Post Occupancy Evaluation (POH)

Evaluasi Purna Huni dapat dilakukakan dengan beberapa metode, diantaranya dilakukan

dengan metode observasi dan metode kuisioner.

2.2.1 Metode Observasi

Untuk mengetahui kondisi fisik maupun kondisi non fisik terhadap Pasar Seni Guwang,

Maka untuk mendapatkan hasil di lapangan dengan baik maka dilakukan observasi langsung

Sumber : Kantor Administrasi Pasar Seni Guwang, 2013

Tabel 2.2 Jumlah Kedatangan Bus dan Wisatawan ke Pasar Seni Guwang

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|12

Seminar Tugas Akhir

ke lapangan. Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya Redesain

Pasar Seni Guwang dilakukan. Setelah melakukan observasi kondisi fisik dan non fisik Pasar

Seni Guwang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Faktor Teknis

a. Batas-batas Luara Pasar Seni Guwang

Pasar Seni Guwang memilki batas-batas luar di sekitar area site . Batas-batas luar pasar

seni Guwang sapat dijelaskan melalui site plan pasar pada gambar 2.6 sebagai berikut.

Keterangan :

(1). Batas utara : lingkungan perumahan warga.

SITE PLAN

Gambar. 2.6 Site Plan Pasar Seni Guwang

Gambar. 2.7 Jalan dan Perumahan Warga Sumber : Observasi 11 Oktober 2104

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|13

Seminar Tugas Akhir

(2). Batas timur : Jalam utama dan perumahan yang di alhfungsikan menjadi kios.

(3). Batas selatan : area pemukiman warga

(4). Batas barat : lingkungan rumah penduduk.

Gambar. 2.8 Jalan Utama dan Kios-Kios Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Gambar. 2.9 Area Pemukiman Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Gambar. 2.10 Rumah Penduduk

Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|14

Seminar Tugas Akhir

b. Luas Bangunan Pasar Seni Guwang

Pada Seni Guwang sendiri terbagi menjadi 4 blok yaitu : blok A, blok B, blok C dan

blok D. dari ke empat blok tersebut memilki luasan yang berbeda-beda dan kapasitas meja

yang berbeda. Luas setiap blok tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :

(1). Blok A

Dimensi dan letak blok A secara lebih rinci dapat dilihat pada gambara 2.11 sebagai berikut.

Blok A adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah selatan. Luas bangunan

blok A adalah 170.1 m2. Block a sendiri menampung 90 meja dengan panjang dan lebar setiap

meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi block A sebesar 120 cm.

Permasalahan :

Penempatan meja pada blok A tidak efisien sehingga terdapat beberapa ruang kosong

yang tidak dimanfaatkan.

Jalur sirkulasi pada blok A tidak sesuai standar (Neufert) minimal untuk 2 orang pejalan

kaki yaitu 160 cm.

Gambar. 2.11 Letak Blok A

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|15

Seminar Tugas Akhir

(2). Blok B

Letak Blok B dapat dilihat pada gambar 2.12.

Blok B adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah utara. Luas bangunan

blok B adalah 490.68 m2. Block B sendiri menampung 220 meja dengan panjang dan lebar

setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi blok B sebesar 120 cm.

(3). Blok C

Blok c secara lebih detail dapat dilhat pada gmabra 2.13 sebagi berukut :

Gambar. 2.12 Letak Blok B

Gambar. 2.13 Letak Blok C

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|16

Seminar Tugas Akhir

Blok C adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah barat. Bangunan blok C

berbentuk persegi dengan luas bangunan blok C adalah 282.24 m2. Block C sendiri

menampung 195 meja dengan panjang dan lebar setiap meja 1,2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi

block C sebesar 120 cm.

Permasalahan :

Zoning meja pada blok C tidak baik karena menyebabkan jalur sirkulai berbenturan

dengan kolom dalam bangunan.

Rekomendasi pemecahan :

Zoning meja pada blok C dapat di atur ulang agar sirkulasi pada blok C tidak terhalang

tiang-tiang kolom. Alternatif yang lebih baik adalah membuat desain baru pada bangunan

blok C sehingga bagian dalam bangunan tidak terdapat kolom penghalang lagi.

(4). Blok D

Pada Pasar Seni Guwang Letak dan dimensi Blok D dapat dilihat secara lebih rinci pada

gambar 2.14 berikut ;

Gambar. 2.14 Letak Blok D

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|17

Seminar Tugas Akhir

Bangunan blok D merupakan bangunan paling baru, bangunan ini pada awalnya

berfungsi sebagai kantor Pasar Seni Guwang. Luas bangunan blok D adalah 108.8 m2. Blok D

sendiri menampung 40 meja dengan lebar setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi blok D

sebesar 120 cm.

c. Bahan-Bahan Bangunan Pasar Seni Guwang

Berdasarkan bahan-bahan bangunan yang terdapat di pasar seni Guwang, dapat dibagi

menajdi 3 bagian yaitu : bahan untuk penutup atap, badan bangunan, dan lantai bangunan

Pasar Seni Guwang. Bahan dan jenis penutup atap Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada

gambar 2.15.

(1). Penutup atap

Permasalahan :

Bahan asbes mudah menyalurkan panas dan tidak baik untuk kesehatan karena beresiko

menimbulkan kanker.

Overstek dari bangunan pasar sangat minim sehingga para pedagang membuat semacam

kanti lever agar tidak terkena rembesan air hujan dan sengatan sinar matahari.

Rekomendasi pemecahan :

Bahan untuk penutup atap bangunan Pasar Seni Guwang sebaiknya diganti dengan

genteng karena genteng tidak terlalu mudah menyerap panas. Sedangkan overstek dari

banguna di Pasar Seni Guwang perlu diperpanjang, kedua hal tersebut perlu dilakukan agar

suasana dalam bangunan Pasar Seni Guwang menjadi nyaman.

Bahan yang digunakan sebagai penutup atap

bangunan di pasar seni Guwang adalah seng

dan asbes.

Gambar. 2.15 Penutup Atap Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|18

Seminar Tugas Akhir

(2). Badan Bangunan.

Pada badan bangunan sendiri menggunkan bahan berupa semen dan difinishing dengan

menggunakan cat. Akan tetapi bangunan pada blok B dan C hanya terdapat kolom tanpa

menggunakan tembok.

(3). Penutup lantai

Bahan untuk lantai pasar seni guwang dapat dilihat pada gambar 2.16 beikut :

d. Pola Massa dan Zoning Pasar Seni Guwang

Pola massa dan zoning yang di terapkan pada Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar

2.17 berikut :

(1). Pola masa yang digunakan adalah pola massa tersebar.

(2). Pola massa yang digunakan memilki nilai filosofi yaitu pola massa natah.

Bahan yang digunakan sebagai

penutup atap adalah kermaik 30 x

30 cm berwarna putih.

Keramik adalah bahan yang cocok

digunakan pada bangunan umum

seperti pasar. Gambar. 2.16 Penutup Lantai

Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Gambar. 2.17 Pola Zoning Pasar Seni Guwang

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|19

Seminar Tugas Akhir

(3). Pasar seni Guwang juga menggunakan konsep Sanga Mandala. Hal ini bisa terlihat dari

letak Pelinggih Melating di arah timur laut (Utamaning Utama) dan penemapatan kamar

mandi yang letaknya di arah tenggara (Nistaning Utama).

Permasalahan :

Tercampurnya zoning barang kerajinan dalam 1 blok sehingga menyebabkan pembeli

menjadi kebingungan untuk mencari barang yang diperlukan.

Rekomendasi pemecahan :

Dibuatkan suatu zoning barang kerajinan sesuai dengan nilai kebutuhan barang tersebut,

misalnya zoning lukisan, zoning kain, dan zoning patung (Tummers, 96), sehingga

mempermudah pengawasan dan pemeliharaan sehingga dapat lebih memberikan kenyamanan

bagi pengunjung dan kemudahan dalam pencapaian. Penataan pedagang yang sejenis atau

memiliki kategori jenis barang dagangan yang sama menjadi satu zona dapat juga

meningkatkan kualitas barang dagangan yang diperjual belikan karena tidak harus bercampur

dengan barang dagangan dengan jenis lain. Selain itu dapat mempermudah dalam pengawasan

dan perawatan bangunan.

e. Struktur Bangunan Pasar Seni Guwang

Untuk struktur bangunan pada pasar seni Guwang dapat di bagai menjadi 3(tiga) bagian yaitu

: upper struktur, super struktur dan sub struktur.

(1). Upper structure

Jenis dan bahan upper struktur yang digunkan pada banguna Pasar Seni Guwang dapat

dilihat pada gambar 2.18.

Struktur yang di gunakan pada upper

struktur bangunan di pasar seni Guang

adalah rangka ruang dan

menggunakan bahan kayu.

Gambar. 2.18 Upper Structure Bangunan Pasar Seni Guwang

Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|20

Seminar Tugas Akhir

(2). Super structure

Supper structure yang dipergunakan dalam bangunan Pasar Seni Guwang adalah

sistem rangka yang menggunakan kolom dan balok sebagai penopang beban.

(3). Sub structure

Sub structure yang digunakan pada bangunan pasar seni Guwang adalah pondasi tiang

pancang. Struktur ini dipilih karena untuk menahan beban bangunan yang cukup besar dengan

menggunakan bentuk bangunan wantilan.

f. Entrance Pasar Seni Guwang

Pada pasar seni Guang hanya terdapat 1 entrance yaitu main entrance saja. Diameter

entrance adalah sebesar 5,4 m. Bentuk entrance sudah mencerminkan budaya lokal. Entance

pasar seni Guwang dapat dilhat pada gambar 2.19.

Permasalahan :

Penggunaan bentuk entrance candi bentar tidak sesuai dengan bangunan pasar karena

bentuk candi bentar di gunakan pada tempat suci (pura).

Tidak terdapat entrance out pada pasar sehingga berpengaruh pada sirkulasi dan kesesaka

yang terjadi pasa entrance in.

Rekomendasi pemecahan :

Untuk entrance banguna umum sebaiknya menggunakan bentuk-bentuk yang umum.

Sedangkan untuk entrance Pasar Seni Guwang sebaiknya dibuatkan entrance out pada area

pasar agar tidak terjadi cross pada entrance in, sehingga terjadinya kelacaran sirkulasi di

dalam area Pasar Seni Guwang.

Gambar. 2.19 Entrance Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Entrance berbentuk candi bentar

Bahan entarance berupa campuran

semen (bias melela).

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|21

Seminar Tugas Akhir

g. Tampilan Bangunan Pasar Seni Guwang

Tampilan bangunan haruslah bersifat menarik dan mengundang. Mencerminkan budaya

lokal yang terdapat di daerah tersebut. Pada area pasar seni Guwang memilki 2 kelompok

tampilan bangunan. Yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut :

(1). Kelompok blok B dan Blok C

Pada bangunan blok B dan C sudah menerapkan konsep tri angga pada bangunannya yaitu

sudah adanya kepala, badan dan kaki pada bangunan tersebut. Bentuk atap bangunannya

sendiri menggunakan bentuk atap wantilan yang merupakan cirri bangunan Bali. Akan tetapi

karena kurangnya perawatan sehingga menyebabkan tampilan bangunan menjadi kurang

menarik dan tidak memberikan kesan positif. Tampilan bangunan Blok C dan D dapat dilihat

pada gambar 2.20 berikut.

(2). Kelompok blok A dan blok D

Konsep Tri Angga juga sudah diterapkan pada bangunan di blok A dan D. Bentuk

bangunannya menggunakan bentuk bangunan rumah pada umumnya. Permasalahan yang

terjadi pada banguan ini sama yaitu kurangnya perawatan pada bangunan. Tampilan

bangunan blok A sepoerti yang terlihat pada gambra 2.21.

Gambar. 2.20 Tampilan Bangunan Blok B dam Blok C Sumber : Observasi 17 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|22

Seminar Tugas Akhir

h. Sistem Utilitas Pasar Seni Guwang

Sistem utilitas pada pasar seni Guwang dapat di bagai menjadi 6, yaitu sebagai berikut.

(1). Listrik

Sumber listrik utama pada pasar seni Guwang menggunakan sumber tenaga dar PLN.

Pendistribusian listrik dari PLN ke pasar seni Guwang menggunakan kabel-kabel yang

terhubung dengan tiang-tiang listrik. Pengadaan listirk melalui kabel PLN dapat dilihat pada

gambar 2.22.

(2). Air Bersih, Air Kotor, Air Buangan

Penyediaan air bersih untuk pasr seni Guwang berasal dari PDAM. Di pasar seni Guwang

juga menyediakan water tank untuk menampung air bersih. Sedangkan pembuangan air kotor

Gambar. 2.22 Tiang Listrik di Pasar Seni Guwang

Sumber : Observasi 17 Oktober 2014

Gambar. 2.21 Tampilan Bangunan Blok A

Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|23

Seminar Tugas Akhir

dan buangan di resapkan ke tanah tanpa ada saluran yang lain (sumber : wawancara dengan

bapak I Wayan Guruh/pelaksana).

(3). Pencahayaan

Sistem pencahayaan di bangunan pasar meggunakan sistem pencahayaan alami, dapat

dilihat dari bentuk bangunan yang memilki banyak bukaan. Lampu juga digunakan dalam

banguna pasar sebagai system pencahayaan buata.

Permasalahan :

Penchayaan alami yang ditutupi oleh atap tambahan yang dibuat oleh para pedagang

untuk memajang barang dagangnnya. Sehingga pedagang menggunkan penchayaan

buatan yang berupa lampu pada saat siang hari seperti yang terlihat pada gambar 2.30.

Rekomendasi pemecahan :

Penyediaan tempat berjualan yang memadai dengan cara mendesain kembali dengan

menyediakan tempat dan menata pedagang-pedagang yang tidak memiliki tempat berjualan

seperti pedagang emperan. Hal ini dilakukan karena kondisi Pasar yang sudah sangat penuh

sesak berdasarkan tapak pada Pasar ini yang telah terbangun secara keseluruhan sehingga

perancangan kembali merupakan solusi yang tepat.

(4). Penghawaan

Penghawaan alami adalah penghawaan yang paling baik digunakan pada sebuah

bangunan. Pada bangunan pasar seni Guwang menggunakan penghawaan alami. Bentuk

bangunan menyerupai wantilan menyebabkan penghawaan alami tercipta di dalam bangunan.

Akan tetapi dalam bangunan pasar juga menggunkan system penghawaan buatan berupa kipas

angin.

Gambar. 2.23 Tempat memajang lukisan Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|24

Seminar Tugas Akhir

(5). Sistem Pemadam Kebakaran

Pada pasar seni Guwang tidak ditemukannyan sistem pemadam kebakaran seperti hydrant,

sprinkle dan lain sebagainya.

Rekomendasi pemecahan :

Sangat perlu diadakannya sitem pemadam kebakan karena barang dagangan seperti baju

dan kayu rentan terhadap kebakaran.

(6). Sistem Pembuangan Sampah

Tempat pembuangan sampah sementara terletak agak jauh dari bangunan selain itu hanya

terdapat 4 tempat pembuangan sampah pada Pasar Seni Guwang yang berupa tong sampah.

Bau yang ditimbulkan dari tempat tersebut tercium sampai ke los, pada area pembuangan

sampah ini visualisasinya sangat buruk sehingga terlihat kumuh. Dengan keterbatasan tempat

sampah itu maka pedagang cenderung membuang sampah pada area berjualannya sehingga

menimbulkan kesan kumuh.

Rekomendasi pemecahan :

Penanggulang yang dapat dilakukan adalah menempatkan tempat-tempat penampungan

sampah sementara dengan jarak tertentu yang mudah dijangkau oleh pengguna pasar dan

Gambar. 2.24 Tempat Pembuangan Sampah Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Gambar. 2.25 Pembuangan sampah di area berjualan Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|25

Seminar Tugas Akhir

penambahan unsur alam seperti tumbuh-tumbuhan untuk mengurangi efek visualisasi yang

buruk serta memberikan penutup untuk mengurangi bau sampah yang muncul.

2. Faktor Fungsional

a. Pola Sirkulasi dan Parkir

Pola sirkulasi di area pasar Seni Guwang dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu pola

sirkulasi pejalan kaki dengan pola sirkulasi kendaraan.

(1). Pola sirkulasi pejalan kaki

Pola sirkulasi yang digunakan pada area pasar adalah pola sirkulasi campuran. Pola

sirkulasi campuran adalah gabungan dari semua pola yang ada. Pola jenis ini cenderung

membingungkan, sehingga perlu dibentuk aturan utama dalam sirkulasi tersebut (sumber :

http.desaianforgoodlife.com). Bentuk sirkulsi campuran pada Pasar Seni Guwang dapat

dillihat pada gambar 2.27.

Gambar. 2.26 Pola Sirkulasi

Gambar. 2.27 Pola Sirkulasi

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|26

Seminar Tugas Akhir

Dalam bangunan pasar pola sirkulasi yang digunakan adalah pola sirkulasi network

(sumber : wawancara dengan bapak I Kade Suardana/perancang). Pola sirkulasi network

adalah pola sirkulasi yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu

dalam suatu ruang (sumber : http.desaianforgoodlife.com). Pola sirkulasi ini sangat baik

diterapkan untuk pendistribusian wisatawan secara merata. Pola sirkulasi pada bangunan

Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar 2.23.

Permasalahan :

Terjadinya penyempitan jalur sirkulasi karena permasalahan barang dagangan yang

melebihi kapasitas tempat yang telah dsediakan. Permasalahan tersbut dapat dilihat pada

gambar 2.28.

(2). Pola sirkulasi kendaraan

Pola sirkulasi kendaraan sangatlah penting untuk menunjang kelancaran bersirkulasi di

luar site. Pada Pasar Seni Guwang menggunkan pola sirkulasi network. Pola sirkulasi parkir

dapat dilihat pada gambar 2.29.

Gambar. 2.28 Permasalahan pada system sirkulasi pasar

Gambar. 2.29 Pola Sirkulasi

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|27

Seminar Tugas Akhir

Sirkulasi lalu lintas di depan jalan menuju pasar seni Guwang adalah pola sirkulasi dua

arah.

Permasalahan :

Area parkir bus yang digunakan sebagai area parkir kendaraan roda 2(dua) sehingga

menyebabkan bus-bus parkir di bahu-bahu jalan utama. Untul lebih jelasnya dpat dilihat

pada gambar 2.30 dan 2.31.

Rekomendasi pemecahan :

Untuk Parkir sendiri seharusnya mempunyai sirkulasi yang nyaman dan memiliki

hubungan yang baik dengan entrance agar terjadi kesinambungan diantra keduanya

(Beddingtong, 1982 ; 41). Dengan demikian perlu di carikan lokasi baru untuk pasar seni

Guwang agar dapat menamoung parkir kendaraan dengan baik.

Gambar. 2.30 Permasalahan Parkir

Gambar. 2.31 Bus-Bus yang parkir dibahu Jalan Utama

Sumber : Observasi 11 Oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|28

Seminar Tugas Akhir

b. Kapasitas

Permasalahan yang secara garis besar terlihat pada pasar seni Guwang adalah kapasitas

barang dagangan dan jumlah pedagang. Seperti yang terlihat dalam kuisioner masalah

kapasitas barang dagangan menyebabkan banyak permasalahan yang timbul karenanya.

Masalah-maslah yang timbul akibat kapasitas barang yang berlebih yaitu :

1. Diletakkanya barang dagangan pada koridor sirkulasi di pasar seni Guwang.

2. Dibuat tempat lukisan di dekat overstek sehingga menghalangi pencahayaan alami dalam

bangunan.

3. Didalam bangunan pasar seni Guwang terasa pengap karena kapsitas barang dan pedagang

yang berlebih.

Rekomendasi pemecahan :

Masalah kapasitas barang dagangan dapat ditanggulangi dengan memperlebar meja yang

semula hanya berdimensi 1 x 1,8 m. sedangkan masalah kapasitas pedagang di pasar seni

Guwang dapat diatasi dengan melakukan relokasi terhadapa pasar seni Guwang agar terjadi

kenyamanan pada saat melakukan transaksi jual beli.

3. Faktor Prilaku

Faktor Prilaku merupakan penghubung antara kegiatan pelaku dengan lingkunga

fisiknya, evaluasi prilaku adalah mengatehui bangaimana kesejahteraan social dan pisikologis

yang dipengaruhi oleh racangan bangunan. Permasalahan dalam hal psikologis sangat

dirasakan terutama bagi pembeli yang berada pada Pasar Seni Guwang yang muncul dari

kondisi Pasar yang sesak, sirkulasi terbatas, kondisi Pasar yang tidak nyaman dan aman

sangat mempengaruhi psikologis bagi pembeli yang melakukan aktifitas pada Pasar Seni

Guwang ini. Hal tersebut berdampak pada permasalahan yang muncul dari kesejahteraan

sosial sangat dirasakan terutama bagi pedagang, bagaimana kualitas dari barang yang

diperjual belikan atau jumlah pembeli yang datang dipengaruhi oleh permasalahan –

permasalahan yang muncul dalam rancangan bangunan Pasar Seni Guwang saat ini sehingga

mempengaruhi pada hasil yang pedagang bisa dapatkan dari proses jual beli.

2.2.2 Metode Kuisioner

Metode kuisioner dilakukan untuk mengetahui pendapat pelaku kegiatan terhadap

kelayakan dilakukannya pengembangan pasar seni Guwang. Dalam metode ini, sampel yang

di ambil dari pelaku pasar yaitu pedagang dan pengunjung pasar seni Guwang. Penyebaran

kuisioner di lakukan secara merta di seluruh blok pasar yang meliputi blok A, B, C, D dan

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|29

Seminar Tugas Akhir

disebarkan kepada pembeli. Total kuisioner yang di sebarkan adalah 50 kuisioner yang

dilakukan pada hari sabtu 18 Oktober 2014. Maka hasil dari penyebaran kuisioner tersebut

dapat dipaparkan sebagai berikut :

a. Kelompok Pembeli

1. Bagaimana kondisi keamanan di pasar seni Guwang apakah sudah baik atau masih sangat

perlu ditingkatkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

2. Berikutnya mengenai fasilitas parkir pelaku kegiatan di pasar. Apakah sudah memadai

atau kurang memadai.

3. Tanggapan dari para pembeli mengenai kebiasaan para pedagang memajang barang

dagangan di area sirkulasi.

0

10

20

30

Kurang Sedang Baik

Kurang

Sedang

Baik

0

5

10

15

20

25

Kurang Sedang Baik

Kurang

Sedang

Baik

0

10

20

30

40

Tidak Nyaman

Nyaman Tidak Tahu

a

b

c

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|30

Seminar Tugas Akhir

4. Bangaimana kenyamanan berbelanja berhubungan denagn tercampurnya jenis-jenis

barang dagangan.

b. Kelompok Pedagang

1. Pertanyaan pertama pendapat mengenai kelayakan fasilitas pendukung pasar yaitu toilet

apakah sudah layak atau tidak.

2. Selanjutnya mengenai pengelolaan sampah di pasar seni Guwang dapat di jabarkan

sebagai berikut.

3. Bagaimana kelayakan tempat berjualan para pedagang, hal ini menyangkut besaran dari

meja pedagang.

0

10

20

30

40

Kurang Sedang Baik

Kurang

Sedang

Baik

0

5

10

15

20

25

Kurang

Sedang

Baik

Tidak Tahu

05

1015202530

Tidak Nyaman

Nyaman Tidak Tahu

a

b

c

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|31

Seminar Tugas Akhir

4. Tahap berikutnya, untuk mengetahui penataan meja di pasar seni Guwang. Hal ini

bertujuan mengetahui tata cara mereka berdagang.

5. Kelayakan kondisi bangunan di pasar seni Guwang adalah sebagai berikut.

6. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan didapat penghasilan beberpa pedagang di pasar

seni Guwang.

0

5

10

15

20

25

30

Kurang Sedang Cukup

Kurang

Sedang

Cukup

0

5

10

15

20

25

Kurang

Sedang

Baik

Tidak Tahu

0

10

20

30

Layak Tidak Layak

Tidak Tahu

Layak

Tidak Layak

Tidak Tahu

0

5

10

15

20

25

> 1 juta 1-2 juta < 3 juta Tidak Tahu

> 1 juta

1-2 juta

< 3 juta

Tidak tahu

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|32

Seminar Tugas Akhir

7. Beginilah pendapat akan perlunya pengembangan pasar seni Guwang yang hubungannya

dengan peningkatan kualitas maupun fasilitas di pasar seni Guwang

Jadi dengan hasil kuisioner yang telah disebar dapat disimpulkan bahwa, perlu

ditingkatkan fasilitas mejaatau kualitas ruang di dalam pasar seni Guwang. Seperti besaran

meja yang ditambah karena banyaknya kapasitas barang dagangan. Dan perlunya Redesain

Pasar Seni Guwang untuk memenuhi kebutuhan dan kenyaman para pedagang dan wistawan.

Proses pengisian kuisioner pada saat observasi di Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada

gambar 2.32.

2.2.3 Kesimpulan Evaluasi Purna Huni (EPH)/ Post Occupancy Evaluation (POE)

Berdasarkan metode evaluasi purna huni yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Evaluasi terhadap fisik bangunan pasar seni Guwang mehasilkan kesimpulan bahwa

fasilitas, besaran meja dan tampilan banguna pasar sudah tidak memenuhi persyaratan.

Oleh karena itu, pemecahan masalahnya adalah dengan melakukan relokasi terhadap site

dan bangunan Pasar Seni Guwang agar kenyamanan dapat terpenuhi.

0

10

20

30

40

Perlu Tidak Perlu

Tidak Tahu

Perlu

Tidak Perlu

Tidak Tahu

Gambar. 2.32 Pengisian Kuisioner Oleh Pedagang Pasar

Sumber : Observasi oktober 2014

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|33

Seminar Tugas Akhir

2. Pada area parkir masih bisa difungsikan karena luas area parkir sudah memenuhi

kebutuhan, akan tetapi permasalahan yang muncul pada area parkir dapat diatasi dengan

menata tempat parkir sepada motor atau membuat basement agar kelancaran sirkulasi

dapat terlaksana.

3. Akibat banyaknya jumlah pedagang yag berjualan di Pasar Seni Guwang, sehingga

membutuhkan ruangan-ruangan yang semakin banyak dan sirkulasi yang lebih baik. Hal

ini dapat dilaukan dengan cara pengembangan Pasar secara vertical atau bertingkat dengan

memperbanyak ruang terbuka di sekitarnya.

4. Untuk material bangunan keseluruahan bangunan menggunkan material asbes yang tidak

baik bagi kesehatan sehingga perlu direncanakan bahan bangunan untuk Pasar Seni

Guwang yang dapat membuat nyaman dan aman.

5. Lokasi pasar seni Guwang yang kurang potensial sebagai pasar seni, sehingga pelu

dicarikan site baru untuk membangun pasar seni Guwang.

2.3 Potensi yang Dapat Diangkat dari Pasar Seni Guwang

Potensi-potensi yang dapat diangkat dari Pasar Seni Guwang dapat di identifikasi melalui

beberapa aspek yaitu Aspek Fisik dan Aspek Non Fisik.

1. Potensi Fisik

Potensi Fisik yang dimiliki oleh Pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebagi berikut :

a. Jalur parawisata menuju Ubud, Celuk, Batuan dan Sukwati.

b. Letak pasar seni guwang yang mudah diakses dari Denpasar sebagai pusat kota.

c. Lapangan Kerja bangi penggangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Potensi Non Fisik

Potensi Non Fisik yang dimiliki oleh Pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebagi berikut.

a. Desa Guwang merupakan salah satu destinasi wisata di daerah gianyar dengan

kerajinan seni ukir, lukis dan patungnya.

b. Sebagai sarana bergaul antar masyarakat sehingga menghasilkan hubungan yang erat

antara masyarakat.

c. Meningkatkan harga jual barang-barang kesenian yang di hasilkan oleh pengerajin.

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|34

Seminar Tugas Akhir

2.4 Kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang

Kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang adalah sebagai berikut :

2.4.1 Pengertian Relokasi Pasar Seni Guwang

Relokasi Pasar Seni Guwang merupakan suatu upaya untuk menggali dan

meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Guwang. Menata kembali Pasar Seni Guwang

agar kualitasnya tidak terus menurun seiring dengan berjalannya waktu dan agar dapat

bersaing dengan fasilitas sejenisnya.

2.4.2 Tujuan dan Sasaran Relokasi Pasar Seni

1. Tujuan Proyek

Tujuan dan Sasaran Relokasi Pasar Seni Guwang dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Mengangkat potensi Pasar Seni Guwang dari aspek fisik dan non fisik pasar.

b. Mengembangkan Pasar Seni Guwang agar dapat menjadi sentra kesenian di Bali.

c. Memberikan peluang lapangan kerja terhadap masyarakat di sekitarnya sebagai dampak

dari pengembanagn Pasar Seni Guwang.

2. Sasaran Proyek

Sasaran Relokasi adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian, tidak hanya untuk ,

masyarakat Guwang namun berdampak pula pada masyarakat di sekitar Desa Guwang.

b. Sebagai sarana pergaulan agar terjadinya keharmonisan antar masyarakat.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas kenyamanan untuk para wisatawan

maupun pedagang.

2.4.3 Fungsi dan Batas Relokasi Pasar Seni Guwang

Fungsi dan Batasan Pasar Seni Guwang:

1. Fungsi

Fungsi Relokasi Pasar Seni Guwang dapat di jabarkan sebagai fungsi pokok, fungsi

pensukung dan fungsi pelayanan yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi Pokok

Sebagai sebuah tempat untuk melakukan proses jual beli.

Sebagai sarana rekreasi bagi para wisatwan.

b. Fungsi Pendukung

Sebagai sarana berimteraksi antar masyarakat.

Sebagai pengembangan sector perekonomian.

Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|35

Seminar Tugas Akhir

c. Fungsi pelayanan

Sebagai sumber informasi terhadap hasil kerajinan masyarakat bali khusunya

masyarakatb guwang.

2. Batas-Batas

Batasan Relokasi Pasar Seni Guwang adalah sebagai berikut :

a. Batasan Fisik

Batas fisik relokasi adalah menyangkut blok A, B, C, D, fasilitas penunjang (toilet,

kantin), dan area parkir pasar seni Guwang.

Penataan dan peningkatan fasilitas-fasilitas yang menunjang lingkungan pasar.

b. Batasan Non Fisik

Civitas yang terlibat seperti pedagang, pengelola dan wisatwan.

Jumlah ideal pedagang dalam sebuah pasar.

Sektor-sektor yang dapat dikembangkan pada pasar seni Guwang sehingga terjadi

timbale balik antara pasar, masyarakat dan pemerintah.

2.4.4 Sistem Pengelola

Sistem pengelolaan Pasar Seni Guwang dapat ditinjau dari penegelolaan organisasi

pasar dan pengelolaan pendapatan pasar.

1. Organisasi

Bagan organisasi pasar dapat dilihat pada gambar 2.33.

2. Pengelolaan pendapatan

Pengelolaan pendapatan pasar dilakukan dengan pedagang membayar baiaya

retribusi/bulan.

Gambar. 2.33 Struktur Organisasi