bab ii karakteristik, permasalahan dan ii.pdf · bila dapat di tata dan dikembangkan dengan baik...
TRANSCRIPT
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|6
Seminar Tugas Akhir
BAB II
KARAKTERISTIK, PERMASALAHAN DAN
POTENSI PASAR SENI GUWANG
Pada BAB ini aka dipaparkan mengenai keadaan eksisting Pasar Seni Guwang, serta
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada Pasar Seni Guwang. Pada bab ini juga akan
membahas tentang kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang.
2.1 Gambaran Umum Pasar Seni Guwang
Pada tinjauan Lokasi ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum pasar seni
Guwang, menyangkut letak, sejarah dan perkembangan pasar.
2.1.1 Posisi Pasar Seni Guwang
Pasar Seni Guwang terletak di bagian selatan pulau Bali, lebih tepatnya terletak di Desa
Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. dan Pasar Seni Guwang letaknya
berdekatan dengan kota Denpasar. Letak Pasar Seni Guwang secara lebih detail dapat dilihat
pada gambar 2.1 dan 2.2.
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|7
Seminar Tugas Akhir
Karena letaknya dekat dengan Kota Denpasar, Pasar Seni Guwang dapat dijangkau dari
Bypass Ida Bagus Mantra yang merupakan jalan utama. Dari Bypass Ida Bagus Mantra
menuju ke pasar seni Guwang melewati Jl. Raya Ketewel di Desa Ketewel kemudian
memasuki daerah Desa Guwang. Setelah memasuki daerah Desa Guwang tinggal mengikuti
jalan utama yaitu, Jl. Raya Guwang untuk mecapai Pasar Seni Guwang. Dari letak pasar seni
Guwang yang berada di jalur wisata yaitu dari Bypass Ida Bagus Mantra menuju ke Celuk
atupun Sukawati. Bila dapat di tata dan dikembangkan dengan baik pasar seni Guwang dapat
dijadikan sentra untuk penjualan barang-barang kerajinan.
2.1.2 Nilai Historis Pasar Seni Guwang
Pada nilai historis pasar seni Guwang, akan dijelaskan mengenai nilai historis fisik dan
nilai historis non fisik pasar seni Guwang. Nilai historis yang terdapat pada pasar seni
Guwang dapat dijabarkan sebgai berikut.
= Pasar seni Guwang
= Area Pemukiman
= Ruang Terbuka Hujau
Gambar. 2.1 Pulau Bali
Sumber : www.google.com
Gambar. 2.2 Letak Pasar Seni Guwang
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|8
Seminar Tugas Akhir
1. Nilai Historis Fisik
Terbentuknya Pasar Seni Guwang tidak dapat terlepas dari perkembangan yang terjadi di
desa Guwang sendiri. Khusunya di bidang pariwisata desa Guwang yang makin bekembang.
Pembangunan Pasar Seni Guwang secara fisik dapat di gambarkan dari proses perencanaan,
lahan yang digunakan untuk membangun pasar, kondisi layout pasar seni Guwang. Nilai
historis tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Sejak awal berdirinya pasar seni Guwang mengalami dua kali proses perencanaan gambar
pasar seni Guwang (Sumber : wawancara dengan I Kadek Suardana/sebagai perancang).
b. Awal berdirinya pasar seni Guwang merupakan lahan/bangunan SMIK yaitu merupakan
semacam sekolah kejuruan di bidang seni. Sekolah SMIK di gusur untuk pembangunan
pasar seni Guwang (sumber : wawancara dengan kepala pasar Ir. I Made Benson).
c. Keadaan fisik layout pasar dapat dilihat pada gambar 2.3.
Terdapat pohon beringin besar di depan pasar seni Guwang yang berfungsi sebagai
penanda.
Letak pasar sekat dengan jalan utama.
Terapat fasilitas pendukung seperti toilet dan bale bengong yang berada di luar area
pasar.
Adanya ruang terbuka hijau seperti taman di dalam area pasar.
Di area pasar terdapat 2 pelinggih yaitu pelinggih yang letaknya di dalam pasar dan di
luar pasar, dekat dengan area parkir pengunjung.
Gambar. 2.3 Layout Plan Pasar Seni Guwang
LAYOUT PLAN
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|9
Seminar Tugas Akhir
2. Nilai Historis Non Fisik
Nilai historis non fisik pasar seni Guwang dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar
yaitu : sejarah dan perkembangan pasar seni Guwang. Ke-2(dua) bagian tersebut dapat
dijelaskan sebgai berikut.
A. Sejarah Pasar Seni Guwang
Disini akan dijelaskan sejarah mengapa dan apa tujuan di bangunnya Pasar Seni Guwang.
Sejarah tersebut dapat dijelaskan secara singkat seperti berikut.
Menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menumbuhkembangkan pariwisata
di Bali. Disamping pertaniannya desa Guwang juga memiliki kerajinan yang sangat menarik.
Kerajinan-kerajinan tersebut dapat dijabarkan dalam tabel 2.1 sebagai berikut.
No. Jenis Kerajinan Jumlah Pengerajin
1 Ukir 50
2 Patung 7
3 Bubutan Kayu 2
4 Perak 10
5 Marmer 6
6 Lukis 6
7 Logam 3
Seperti keterangan di atas, banyaknya potensi kerajinan yang dimilki desa Guwang. Karena
itulah didirikan fasilitas penunjang pariwisata yang di beri nama Pasar Seni Guwang.
Pendirian Pasar Seni Guwang sendiri memiliki maksud dan tujuan bukan saja sebagai
media penyalur kreatifitas, juga dimaksudkan untuk menyediakan lapangan kerja bagi
masyarakat khusunya masyarakat Guwang. Dengan tersedianya lapangan kerja diharapkan
ada peningkatan kesejehtaraan bagi masyarakat. Peningkatan taraf hidup dengan sendirinya
memiliki dampak bagi keharmonisan dan kelestarian di desa adat. Terjadinya keharmonisan
antara masyarakat desa adat akan berdampak dengan sendirinya desa adat itu berkembang.
Disamping itu terdapat juga susunan hubungan pengelola pasar dengan desa Adat.
Hubungan pengelola pasar dengan Desa dapat dapat dilihat pada gambar 2.4 dan 2.5.
Sumber : Kantor Desa Guwang, 2014
Tabel 2.1 Jumlah Pengerajin di Desa Guwang
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|10
Seminar Tugas Akhir
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi penanggung jawab dari
pasar seni Guwang adalah Desa Adat. Jadi hubungan antara Pasar Seni Guwang dan Desa
Adat saling berkaitan baik dari segi ekonomi maupun keorganisasian.
B. Perkembangan Pasar Seni Guwang
Pada awal sejak berdirinya pasar seni Guwang sudah mulai dikenal di kalangan para
wisatawan Bali akan tetapi karena kurang perawatan dan pengembangan sehingga tidak
mampu bersaing dengan fasilitas-fasilitas senjenisnya. Pada tabel 2.2 adalah perkembangan
para wisatawan yang datang mengunjungi Pasar Seni Guwang.
Gambar 2.4 Bagan Hubungan antara Desa Adat dengan Pasar Seni Guwang
Sumber : Kantor Adminitrasi Pasar Seni Guwang, 2014
Gambar 2.5 Bagan Organisasi Pasar Seni Guwang
Sumber : Kantor Administrasi Pasar Seni Guwang, 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|11
Seminar Tugas Akhir
BULAN TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
BUS TAMU BUS TAMU BUS TAMU BUS TAMU
JANUARI 1.182 46.880 1.027 41.080 1.223 48.920 946 37.840
FEBRUARI 586 23.400 775 31.800 476 19.040 607 24.280
MARET 526 21.080 595 23.240 745 29.800 725 29.400
APRIL 1.318 52.320 873 35.920 1.011 40.440 893 35.270
MEI 1.026 41.040 1.678 67.880 1.393 55.720 1.478 59.120
JUNI 1.372 54.880 1.609 64.360 1.210 48.400 1.340 53.600
JULI 1.116 44.640 696 27.840 788 31.520 378 15.120
AGUSTUS 216 10.400 84 3.360 252 10.080 407 16.280
SEPTEMBER 330 13.200 593 22.960 408 16.320 533 21.320
OKTOBER 693 27.720 577 22.960 529 21.160 471 18.840
NOVEMBER 533 21.040 514 20.680 610 24.400 559 22.360
DESEMBER 1.112 44.840 1.325 53.000 1.177 47.080 1.084 43.360
TOTAL 10.064 401.440 10.355 415.040 9.822 392.880 9.421 377.240
RATA-
RATA
86.291 34.586 86.291 34.586 8.185 327.440 785.083 31.436
Dari tabel di atas dapat terlihat terjadinya penurunan wisatawan dari tahun 2011 sampai
2013 yang cukup signifikan. Menurut hasil wawancara dengan Ir. I Made Benson(Kepala
Pasar), penurunan jumlah wisatwan terjadi karena kurang dapat bersaiang dengan pasar-pasar
modern baik dari segi pelayanan dan kondisi fisik bangunan. Hal ini berpengaruh terhadap
penghasilan dan harga jual meja-meja di dalam pasar yang berjumlah 548 buah menjadi
menurun. Hal ini perlu di antisipasi agar Pasar Seni Guwang tetap mampu bersaing dengan
fasilitas-fasilitas sejenisnya. Dengan demikian Pasar Seni Guwang akan tetap menjadi sumber
mata pencahrian utama masyarakat Desa Guwang.
2.2 Evaluasi Purna Huni (EPH)/ Post Occupancy Evaluation (POH)
Evaluasi Purna Huni dapat dilakukakan dengan beberapa metode, diantaranya dilakukan
dengan metode observasi dan metode kuisioner.
2.2.1 Metode Observasi
Untuk mengetahui kondisi fisik maupun kondisi non fisik terhadap Pasar Seni Guwang,
Maka untuk mendapatkan hasil di lapangan dengan baik maka dilakukan observasi langsung
Sumber : Kantor Administrasi Pasar Seni Guwang, 2013
Tabel 2.2 Jumlah Kedatangan Bus dan Wisatawan ke Pasar Seni Guwang
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|12
Seminar Tugas Akhir
ke lapangan. Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya Redesain
Pasar Seni Guwang dilakukan. Setelah melakukan observasi kondisi fisik dan non fisik Pasar
Seni Guwang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor Teknis
a. Batas-batas Luara Pasar Seni Guwang
Pasar Seni Guwang memilki batas-batas luar di sekitar area site . Batas-batas luar pasar
seni Guwang sapat dijelaskan melalui site plan pasar pada gambar 2.6 sebagai berikut.
Keterangan :
(1). Batas utara : lingkungan perumahan warga.
SITE PLAN
Gambar. 2.6 Site Plan Pasar Seni Guwang
Gambar. 2.7 Jalan dan Perumahan Warga Sumber : Observasi 11 Oktober 2104
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|13
Seminar Tugas Akhir
(2). Batas timur : Jalam utama dan perumahan yang di alhfungsikan menjadi kios.
(3). Batas selatan : area pemukiman warga
(4). Batas barat : lingkungan rumah penduduk.
Gambar. 2.8 Jalan Utama dan Kios-Kios Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Gambar. 2.9 Area Pemukiman Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Gambar. 2.10 Rumah Penduduk
Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|14
Seminar Tugas Akhir
b. Luas Bangunan Pasar Seni Guwang
Pada Seni Guwang sendiri terbagi menjadi 4 blok yaitu : blok A, blok B, blok C dan
blok D. dari ke empat blok tersebut memilki luasan yang berbeda-beda dan kapasitas meja
yang berbeda. Luas setiap blok tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
(1). Blok A
Dimensi dan letak blok A secara lebih rinci dapat dilihat pada gambara 2.11 sebagai berikut.
Blok A adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah selatan. Luas bangunan
blok A adalah 170.1 m2. Block a sendiri menampung 90 meja dengan panjang dan lebar setiap
meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi block A sebesar 120 cm.
Permasalahan :
Penempatan meja pada blok A tidak efisien sehingga terdapat beberapa ruang kosong
yang tidak dimanfaatkan.
Jalur sirkulasi pada blok A tidak sesuai standar (Neufert) minimal untuk 2 orang pejalan
kaki yaitu 160 cm.
Gambar. 2.11 Letak Blok A
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|15
Seminar Tugas Akhir
(2). Blok B
Letak Blok B dapat dilihat pada gambar 2.12.
Blok B adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah utara. Luas bangunan
blok B adalah 490.68 m2. Block B sendiri menampung 220 meja dengan panjang dan lebar
setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi blok B sebesar 120 cm.
(3). Blok C
Blok c secara lebih detail dapat dilhat pada gmabra 2.13 sebagi berukut :
Gambar. 2.12 Letak Blok B
Gambar. 2.13 Letak Blok C
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|16
Seminar Tugas Akhir
Blok C adalah bangunan di dalam pasar yang letaknya di sebelah barat. Bangunan blok C
berbentuk persegi dengan luas bangunan blok C adalah 282.24 m2. Block C sendiri
menampung 195 meja dengan panjang dan lebar setiap meja 1,2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi
block C sebesar 120 cm.
Permasalahan :
Zoning meja pada blok C tidak baik karena menyebabkan jalur sirkulai berbenturan
dengan kolom dalam bangunan.
Rekomendasi pemecahan :
Zoning meja pada blok C dapat di atur ulang agar sirkulasi pada blok C tidak terhalang
tiang-tiang kolom. Alternatif yang lebih baik adalah membuat desain baru pada bangunan
blok C sehingga bagian dalam bangunan tidak terdapat kolom penghalang lagi.
(4). Blok D
Pada Pasar Seni Guwang Letak dan dimensi Blok D dapat dilihat secara lebih rinci pada
gambar 2.14 berikut ;
Gambar. 2.14 Letak Blok D
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|17
Seminar Tugas Akhir
Bangunan blok D merupakan bangunan paling baru, bangunan ini pada awalnya
berfungsi sebagai kantor Pasar Seni Guwang. Luas bangunan blok D adalah 108.8 m2. Blok D
sendiri menampung 40 meja dengan lebar setiap meja 1.2 x 1 m. Lebar jalur sirkulasi blok D
sebesar 120 cm.
c. Bahan-Bahan Bangunan Pasar Seni Guwang
Berdasarkan bahan-bahan bangunan yang terdapat di pasar seni Guwang, dapat dibagi
menajdi 3 bagian yaitu : bahan untuk penutup atap, badan bangunan, dan lantai bangunan
Pasar Seni Guwang. Bahan dan jenis penutup atap Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada
gambar 2.15.
(1). Penutup atap
Permasalahan :
Bahan asbes mudah menyalurkan panas dan tidak baik untuk kesehatan karena beresiko
menimbulkan kanker.
Overstek dari bangunan pasar sangat minim sehingga para pedagang membuat semacam
kanti lever agar tidak terkena rembesan air hujan dan sengatan sinar matahari.
Rekomendasi pemecahan :
Bahan untuk penutup atap bangunan Pasar Seni Guwang sebaiknya diganti dengan
genteng karena genteng tidak terlalu mudah menyerap panas. Sedangkan overstek dari
banguna di Pasar Seni Guwang perlu diperpanjang, kedua hal tersebut perlu dilakukan agar
suasana dalam bangunan Pasar Seni Guwang menjadi nyaman.
Bahan yang digunakan sebagai penutup atap
bangunan di pasar seni Guwang adalah seng
dan asbes.
Gambar. 2.15 Penutup Atap Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|18
Seminar Tugas Akhir
(2). Badan Bangunan.
Pada badan bangunan sendiri menggunkan bahan berupa semen dan difinishing dengan
menggunakan cat. Akan tetapi bangunan pada blok B dan C hanya terdapat kolom tanpa
menggunakan tembok.
(3). Penutup lantai
Bahan untuk lantai pasar seni guwang dapat dilihat pada gambar 2.16 beikut :
d. Pola Massa dan Zoning Pasar Seni Guwang
Pola massa dan zoning yang di terapkan pada Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar
2.17 berikut :
(1). Pola masa yang digunakan adalah pola massa tersebar.
(2). Pola massa yang digunakan memilki nilai filosofi yaitu pola massa natah.
Bahan yang digunakan sebagai
penutup atap adalah kermaik 30 x
30 cm berwarna putih.
Keramik adalah bahan yang cocok
digunakan pada bangunan umum
seperti pasar. Gambar. 2.16 Penutup Lantai
Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Gambar. 2.17 Pola Zoning Pasar Seni Guwang
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|19
Seminar Tugas Akhir
(3). Pasar seni Guwang juga menggunakan konsep Sanga Mandala. Hal ini bisa terlihat dari
letak Pelinggih Melating di arah timur laut (Utamaning Utama) dan penemapatan kamar
mandi yang letaknya di arah tenggara (Nistaning Utama).
Permasalahan :
Tercampurnya zoning barang kerajinan dalam 1 blok sehingga menyebabkan pembeli
menjadi kebingungan untuk mencari barang yang diperlukan.
Rekomendasi pemecahan :
Dibuatkan suatu zoning barang kerajinan sesuai dengan nilai kebutuhan barang tersebut,
misalnya zoning lukisan, zoning kain, dan zoning patung (Tummers, 96), sehingga
mempermudah pengawasan dan pemeliharaan sehingga dapat lebih memberikan kenyamanan
bagi pengunjung dan kemudahan dalam pencapaian. Penataan pedagang yang sejenis atau
memiliki kategori jenis barang dagangan yang sama menjadi satu zona dapat juga
meningkatkan kualitas barang dagangan yang diperjual belikan karena tidak harus bercampur
dengan barang dagangan dengan jenis lain. Selain itu dapat mempermudah dalam pengawasan
dan perawatan bangunan.
e. Struktur Bangunan Pasar Seni Guwang
Untuk struktur bangunan pada pasar seni Guwang dapat di bagai menjadi 3(tiga) bagian yaitu
: upper struktur, super struktur dan sub struktur.
(1). Upper structure
Jenis dan bahan upper struktur yang digunkan pada banguna Pasar Seni Guwang dapat
dilihat pada gambar 2.18.
Struktur yang di gunakan pada upper
struktur bangunan di pasar seni Guang
adalah rangka ruang dan
menggunakan bahan kayu.
Gambar. 2.18 Upper Structure Bangunan Pasar Seni Guwang
Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|20
Seminar Tugas Akhir
(2). Super structure
Supper structure yang dipergunakan dalam bangunan Pasar Seni Guwang adalah
sistem rangka yang menggunakan kolom dan balok sebagai penopang beban.
(3). Sub structure
Sub structure yang digunakan pada bangunan pasar seni Guwang adalah pondasi tiang
pancang. Struktur ini dipilih karena untuk menahan beban bangunan yang cukup besar dengan
menggunakan bentuk bangunan wantilan.
f. Entrance Pasar Seni Guwang
Pada pasar seni Guang hanya terdapat 1 entrance yaitu main entrance saja. Diameter
entrance adalah sebesar 5,4 m. Bentuk entrance sudah mencerminkan budaya lokal. Entance
pasar seni Guwang dapat dilhat pada gambar 2.19.
Permasalahan :
Penggunaan bentuk entrance candi bentar tidak sesuai dengan bangunan pasar karena
bentuk candi bentar di gunakan pada tempat suci (pura).
Tidak terdapat entrance out pada pasar sehingga berpengaruh pada sirkulasi dan kesesaka
yang terjadi pasa entrance in.
Rekomendasi pemecahan :
Untuk entrance banguna umum sebaiknya menggunakan bentuk-bentuk yang umum.
Sedangkan untuk entrance Pasar Seni Guwang sebaiknya dibuatkan entrance out pada area
pasar agar tidak terjadi cross pada entrance in, sehingga terjadinya kelacaran sirkulasi di
dalam area Pasar Seni Guwang.
Gambar. 2.19 Entrance Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Entrance berbentuk candi bentar
Bahan entarance berupa campuran
semen (bias melela).
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|21
Seminar Tugas Akhir
g. Tampilan Bangunan Pasar Seni Guwang
Tampilan bangunan haruslah bersifat menarik dan mengundang. Mencerminkan budaya
lokal yang terdapat di daerah tersebut. Pada area pasar seni Guwang memilki 2 kelompok
tampilan bangunan. Yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut :
(1). Kelompok blok B dan Blok C
Pada bangunan blok B dan C sudah menerapkan konsep tri angga pada bangunannya yaitu
sudah adanya kepala, badan dan kaki pada bangunan tersebut. Bentuk atap bangunannya
sendiri menggunakan bentuk atap wantilan yang merupakan cirri bangunan Bali. Akan tetapi
karena kurangnya perawatan sehingga menyebabkan tampilan bangunan menjadi kurang
menarik dan tidak memberikan kesan positif. Tampilan bangunan Blok C dan D dapat dilihat
pada gambar 2.20 berikut.
(2). Kelompok blok A dan blok D
Konsep Tri Angga juga sudah diterapkan pada bangunan di blok A dan D. Bentuk
bangunannya menggunakan bentuk bangunan rumah pada umumnya. Permasalahan yang
terjadi pada banguan ini sama yaitu kurangnya perawatan pada bangunan. Tampilan
bangunan blok A sepoerti yang terlihat pada gambra 2.21.
Gambar. 2.20 Tampilan Bangunan Blok B dam Blok C Sumber : Observasi 17 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|22
Seminar Tugas Akhir
h. Sistem Utilitas Pasar Seni Guwang
Sistem utilitas pada pasar seni Guwang dapat di bagai menjadi 6, yaitu sebagai berikut.
(1). Listrik
Sumber listrik utama pada pasar seni Guwang menggunakan sumber tenaga dar PLN.
Pendistribusian listrik dari PLN ke pasar seni Guwang menggunakan kabel-kabel yang
terhubung dengan tiang-tiang listrik. Pengadaan listirk melalui kabel PLN dapat dilihat pada
gambar 2.22.
(2). Air Bersih, Air Kotor, Air Buangan
Penyediaan air bersih untuk pasr seni Guwang berasal dari PDAM. Di pasar seni Guwang
juga menyediakan water tank untuk menampung air bersih. Sedangkan pembuangan air kotor
Gambar. 2.22 Tiang Listrik di Pasar Seni Guwang
Sumber : Observasi 17 Oktober 2014
Gambar. 2.21 Tampilan Bangunan Blok A
Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|23
Seminar Tugas Akhir
dan buangan di resapkan ke tanah tanpa ada saluran yang lain (sumber : wawancara dengan
bapak I Wayan Guruh/pelaksana).
(3). Pencahayaan
Sistem pencahayaan di bangunan pasar meggunakan sistem pencahayaan alami, dapat
dilihat dari bentuk bangunan yang memilki banyak bukaan. Lampu juga digunakan dalam
banguna pasar sebagai system pencahayaan buata.
Permasalahan :
Penchayaan alami yang ditutupi oleh atap tambahan yang dibuat oleh para pedagang
untuk memajang barang dagangnnya. Sehingga pedagang menggunkan penchayaan
buatan yang berupa lampu pada saat siang hari seperti yang terlihat pada gambar 2.30.
Rekomendasi pemecahan :
Penyediaan tempat berjualan yang memadai dengan cara mendesain kembali dengan
menyediakan tempat dan menata pedagang-pedagang yang tidak memiliki tempat berjualan
seperti pedagang emperan. Hal ini dilakukan karena kondisi Pasar yang sudah sangat penuh
sesak berdasarkan tapak pada Pasar ini yang telah terbangun secara keseluruhan sehingga
perancangan kembali merupakan solusi yang tepat.
(4). Penghawaan
Penghawaan alami adalah penghawaan yang paling baik digunakan pada sebuah
bangunan. Pada bangunan pasar seni Guwang menggunakan penghawaan alami. Bentuk
bangunan menyerupai wantilan menyebabkan penghawaan alami tercipta di dalam bangunan.
Akan tetapi dalam bangunan pasar juga menggunkan system penghawaan buatan berupa kipas
angin.
Gambar. 2.23 Tempat memajang lukisan Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|24
Seminar Tugas Akhir
(5). Sistem Pemadam Kebakaran
Pada pasar seni Guwang tidak ditemukannyan sistem pemadam kebakaran seperti hydrant,
sprinkle dan lain sebagainya.
Rekomendasi pemecahan :
Sangat perlu diadakannya sitem pemadam kebakan karena barang dagangan seperti baju
dan kayu rentan terhadap kebakaran.
(6). Sistem Pembuangan Sampah
Tempat pembuangan sampah sementara terletak agak jauh dari bangunan selain itu hanya
terdapat 4 tempat pembuangan sampah pada Pasar Seni Guwang yang berupa tong sampah.
Bau yang ditimbulkan dari tempat tersebut tercium sampai ke los, pada area pembuangan
sampah ini visualisasinya sangat buruk sehingga terlihat kumuh. Dengan keterbatasan tempat
sampah itu maka pedagang cenderung membuang sampah pada area berjualannya sehingga
menimbulkan kesan kumuh.
Rekomendasi pemecahan :
Penanggulang yang dapat dilakukan adalah menempatkan tempat-tempat penampungan
sampah sementara dengan jarak tertentu yang mudah dijangkau oleh pengguna pasar dan
Gambar. 2.24 Tempat Pembuangan Sampah Pasar Seni Guwang Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Gambar. 2.25 Pembuangan sampah di area berjualan Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|25
Seminar Tugas Akhir
penambahan unsur alam seperti tumbuh-tumbuhan untuk mengurangi efek visualisasi yang
buruk serta memberikan penutup untuk mengurangi bau sampah yang muncul.
2. Faktor Fungsional
a. Pola Sirkulasi dan Parkir
Pola sirkulasi di area pasar Seni Guwang dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu pola
sirkulasi pejalan kaki dengan pola sirkulasi kendaraan.
(1). Pola sirkulasi pejalan kaki
Pola sirkulasi yang digunakan pada area pasar adalah pola sirkulasi campuran. Pola
sirkulasi campuran adalah gabungan dari semua pola yang ada. Pola jenis ini cenderung
membingungkan, sehingga perlu dibentuk aturan utama dalam sirkulasi tersebut (sumber :
http.desaianforgoodlife.com). Bentuk sirkulsi campuran pada Pasar Seni Guwang dapat
dillihat pada gambar 2.27.
Gambar. 2.26 Pola Sirkulasi
Gambar. 2.27 Pola Sirkulasi
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|26
Seminar Tugas Akhir
Dalam bangunan pasar pola sirkulasi yang digunakan adalah pola sirkulasi network
(sumber : wawancara dengan bapak I Kade Suardana/perancang). Pola sirkulasi network
adalah pola sirkulasi yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu
dalam suatu ruang (sumber : http.desaianforgoodlife.com). Pola sirkulasi ini sangat baik
diterapkan untuk pendistribusian wisatawan secara merata. Pola sirkulasi pada bangunan
Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada gambar 2.23.
Permasalahan :
Terjadinya penyempitan jalur sirkulasi karena permasalahan barang dagangan yang
melebihi kapasitas tempat yang telah dsediakan. Permasalahan tersbut dapat dilihat pada
gambar 2.28.
(2). Pola sirkulasi kendaraan
Pola sirkulasi kendaraan sangatlah penting untuk menunjang kelancaran bersirkulasi di
luar site. Pada Pasar Seni Guwang menggunkan pola sirkulasi network. Pola sirkulasi parkir
dapat dilihat pada gambar 2.29.
Gambar. 2.28 Permasalahan pada system sirkulasi pasar
Gambar. 2.29 Pola Sirkulasi
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|27
Seminar Tugas Akhir
Sirkulasi lalu lintas di depan jalan menuju pasar seni Guwang adalah pola sirkulasi dua
arah.
Permasalahan :
Area parkir bus yang digunakan sebagai area parkir kendaraan roda 2(dua) sehingga
menyebabkan bus-bus parkir di bahu-bahu jalan utama. Untul lebih jelasnya dpat dilihat
pada gambar 2.30 dan 2.31.
Rekomendasi pemecahan :
Untuk Parkir sendiri seharusnya mempunyai sirkulasi yang nyaman dan memiliki
hubungan yang baik dengan entrance agar terjadi kesinambungan diantra keduanya
(Beddingtong, 1982 ; 41). Dengan demikian perlu di carikan lokasi baru untuk pasar seni
Guwang agar dapat menamoung parkir kendaraan dengan baik.
Gambar. 2.30 Permasalahan Parkir
Gambar. 2.31 Bus-Bus yang parkir dibahu Jalan Utama
Sumber : Observasi 11 Oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|28
Seminar Tugas Akhir
b. Kapasitas
Permasalahan yang secara garis besar terlihat pada pasar seni Guwang adalah kapasitas
barang dagangan dan jumlah pedagang. Seperti yang terlihat dalam kuisioner masalah
kapasitas barang dagangan menyebabkan banyak permasalahan yang timbul karenanya.
Masalah-maslah yang timbul akibat kapasitas barang yang berlebih yaitu :
1. Diletakkanya barang dagangan pada koridor sirkulasi di pasar seni Guwang.
2. Dibuat tempat lukisan di dekat overstek sehingga menghalangi pencahayaan alami dalam
bangunan.
3. Didalam bangunan pasar seni Guwang terasa pengap karena kapsitas barang dan pedagang
yang berlebih.
Rekomendasi pemecahan :
Masalah kapasitas barang dagangan dapat ditanggulangi dengan memperlebar meja yang
semula hanya berdimensi 1 x 1,8 m. sedangkan masalah kapasitas pedagang di pasar seni
Guwang dapat diatasi dengan melakukan relokasi terhadapa pasar seni Guwang agar terjadi
kenyamanan pada saat melakukan transaksi jual beli.
3. Faktor Prilaku
Faktor Prilaku merupakan penghubung antara kegiatan pelaku dengan lingkunga
fisiknya, evaluasi prilaku adalah mengatehui bangaimana kesejahteraan social dan pisikologis
yang dipengaruhi oleh racangan bangunan. Permasalahan dalam hal psikologis sangat
dirasakan terutama bagi pembeli yang berada pada Pasar Seni Guwang yang muncul dari
kondisi Pasar yang sesak, sirkulasi terbatas, kondisi Pasar yang tidak nyaman dan aman
sangat mempengaruhi psikologis bagi pembeli yang melakukan aktifitas pada Pasar Seni
Guwang ini. Hal tersebut berdampak pada permasalahan yang muncul dari kesejahteraan
sosial sangat dirasakan terutama bagi pedagang, bagaimana kualitas dari barang yang
diperjual belikan atau jumlah pembeli yang datang dipengaruhi oleh permasalahan –
permasalahan yang muncul dalam rancangan bangunan Pasar Seni Guwang saat ini sehingga
mempengaruhi pada hasil yang pedagang bisa dapatkan dari proses jual beli.
2.2.2 Metode Kuisioner
Metode kuisioner dilakukan untuk mengetahui pendapat pelaku kegiatan terhadap
kelayakan dilakukannya pengembangan pasar seni Guwang. Dalam metode ini, sampel yang
di ambil dari pelaku pasar yaitu pedagang dan pengunjung pasar seni Guwang. Penyebaran
kuisioner di lakukan secara merta di seluruh blok pasar yang meliputi blok A, B, C, D dan
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|29
Seminar Tugas Akhir
disebarkan kepada pembeli. Total kuisioner yang di sebarkan adalah 50 kuisioner yang
dilakukan pada hari sabtu 18 Oktober 2014. Maka hasil dari penyebaran kuisioner tersebut
dapat dipaparkan sebagai berikut :
a. Kelompok Pembeli
1. Bagaimana kondisi keamanan di pasar seni Guwang apakah sudah baik atau masih sangat
perlu ditingkatkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
2. Berikutnya mengenai fasilitas parkir pelaku kegiatan di pasar. Apakah sudah memadai
atau kurang memadai.
3. Tanggapan dari para pembeli mengenai kebiasaan para pedagang memajang barang
dagangan di area sirkulasi.
0
10
20
30
Kurang Sedang Baik
Kurang
Sedang
Baik
0
5
10
15
20
25
Kurang Sedang Baik
Kurang
Sedang
Baik
0
10
20
30
40
Tidak Nyaman
Nyaman Tidak Tahu
a
b
c
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|30
Seminar Tugas Akhir
4. Bangaimana kenyamanan berbelanja berhubungan denagn tercampurnya jenis-jenis
barang dagangan.
b. Kelompok Pedagang
1. Pertanyaan pertama pendapat mengenai kelayakan fasilitas pendukung pasar yaitu toilet
apakah sudah layak atau tidak.
2. Selanjutnya mengenai pengelolaan sampah di pasar seni Guwang dapat di jabarkan
sebagai berikut.
3. Bagaimana kelayakan tempat berjualan para pedagang, hal ini menyangkut besaran dari
meja pedagang.
0
10
20
30
40
Kurang Sedang Baik
Kurang
Sedang
Baik
0
5
10
15
20
25
Kurang
Sedang
Baik
Tidak Tahu
05
1015202530
Tidak Nyaman
Nyaman Tidak Tahu
a
b
c
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|31
Seminar Tugas Akhir
4. Tahap berikutnya, untuk mengetahui penataan meja di pasar seni Guwang. Hal ini
bertujuan mengetahui tata cara mereka berdagang.
5. Kelayakan kondisi bangunan di pasar seni Guwang adalah sebagai berikut.
6. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan didapat penghasilan beberpa pedagang di pasar
seni Guwang.
0
5
10
15
20
25
30
Kurang Sedang Cukup
Kurang
Sedang
Cukup
0
5
10
15
20
25
Kurang
Sedang
Baik
Tidak Tahu
0
10
20
30
Layak Tidak Layak
Tidak Tahu
Layak
Tidak Layak
Tidak Tahu
0
5
10
15
20
25
> 1 juta 1-2 juta < 3 juta Tidak Tahu
> 1 juta
1-2 juta
< 3 juta
Tidak tahu
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|32
Seminar Tugas Akhir
7. Beginilah pendapat akan perlunya pengembangan pasar seni Guwang yang hubungannya
dengan peningkatan kualitas maupun fasilitas di pasar seni Guwang
Jadi dengan hasil kuisioner yang telah disebar dapat disimpulkan bahwa, perlu
ditingkatkan fasilitas mejaatau kualitas ruang di dalam pasar seni Guwang. Seperti besaran
meja yang ditambah karena banyaknya kapasitas barang dagangan. Dan perlunya Redesain
Pasar Seni Guwang untuk memenuhi kebutuhan dan kenyaman para pedagang dan wistawan.
Proses pengisian kuisioner pada saat observasi di Pasar Seni Guwang dapat dilihat pada
gambar 2.32.
2.2.3 Kesimpulan Evaluasi Purna Huni (EPH)/ Post Occupancy Evaluation (POE)
Berdasarkan metode evaluasi purna huni yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Evaluasi terhadap fisik bangunan pasar seni Guwang mehasilkan kesimpulan bahwa
fasilitas, besaran meja dan tampilan banguna pasar sudah tidak memenuhi persyaratan.
Oleh karena itu, pemecahan masalahnya adalah dengan melakukan relokasi terhadap site
dan bangunan Pasar Seni Guwang agar kenyamanan dapat terpenuhi.
0
10
20
30
40
Perlu Tidak Perlu
Tidak Tahu
Perlu
Tidak Perlu
Tidak Tahu
Gambar. 2.32 Pengisian Kuisioner Oleh Pedagang Pasar
Sumber : Observasi oktober 2014
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|33
Seminar Tugas Akhir
2. Pada area parkir masih bisa difungsikan karena luas area parkir sudah memenuhi
kebutuhan, akan tetapi permasalahan yang muncul pada area parkir dapat diatasi dengan
menata tempat parkir sepada motor atau membuat basement agar kelancaran sirkulasi
dapat terlaksana.
3. Akibat banyaknya jumlah pedagang yag berjualan di Pasar Seni Guwang, sehingga
membutuhkan ruangan-ruangan yang semakin banyak dan sirkulasi yang lebih baik. Hal
ini dapat dilaukan dengan cara pengembangan Pasar secara vertical atau bertingkat dengan
memperbanyak ruang terbuka di sekitarnya.
4. Untuk material bangunan keseluruahan bangunan menggunkan material asbes yang tidak
baik bagi kesehatan sehingga perlu direncanakan bahan bangunan untuk Pasar Seni
Guwang yang dapat membuat nyaman dan aman.
5. Lokasi pasar seni Guwang yang kurang potensial sebagai pasar seni, sehingga pelu
dicarikan site baru untuk membangun pasar seni Guwang.
2.3 Potensi yang Dapat Diangkat dari Pasar Seni Guwang
Potensi-potensi yang dapat diangkat dari Pasar Seni Guwang dapat di identifikasi melalui
beberapa aspek yaitu Aspek Fisik dan Aspek Non Fisik.
1. Potensi Fisik
Potensi Fisik yang dimiliki oleh Pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebagi berikut :
a. Jalur parawisata menuju Ubud, Celuk, Batuan dan Sukwati.
b. Letak pasar seni guwang yang mudah diakses dari Denpasar sebagai pusat kota.
c. Lapangan Kerja bangi penggangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Potensi Non Fisik
Potensi Non Fisik yang dimiliki oleh Pasar seni Guwang dapat dijabarkan sebagi berikut.
a. Desa Guwang merupakan salah satu destinasi wisata di daerah gianyar dengan
kerajinan seni ukir, lukis dan patungnya.
b. Sebagai sarana bergaul antar masyarakat sehingga menghasilkan hubungan yang erat
antara masyarakat.
c. Meningkatkan harga jual barang-barang kesenian yang di hasilkan oleh pengerajin.
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|34
Seminar Tugas Akhir
2.4 Kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang
Kesimpulan Relokasi Pasar Seni Guwang adalah sebagai berikut :
2.4.1 Pengertian Relokasi Pasar Seni Guwang
Relokasi Pasar Seni Guwang merupakan suatu upaya untuk menggali dan
meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Guwang. Menata kembali Pasar Seni Guwang
agar kualitasnya tidak terus menurun seiring dengan berjalannya waktu dan agar dapat
bersaing dengan fasilitas sejenisnya.
2.4.2 Tujuan dan Sasaran Relokasi Pasar Seni
1. Tujuan Proyek
Tujuan dan Sasaran Relokasi Pasar Seni Guwang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Mengangkat potensi Pasar Seni Guwang dari aspek fisik dan non fisik pasar.
b. Mengembangkan Pasar Seni Guwang agar dapat menjadi sentra kesenian di Bali.
c. Memberikan peluang lapangan kerja terhadap masyarakat di sekitarnya sebagai dampak
dari pengembanagn Pasar Seni Guwang.
2. Sasaran Proyek
Sasaran Relokasi adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian, tidak hanya untuk ,
masyarakat Guwang namun berdampak pula pada masyarakat di sekitar Desa Guwang.
b. Sebagai sarana pergaulan agar terjadinya keharmonisan antar masyarakat.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas kenyamanan untuk para wisatawan
maupun pedagang.
2.4.3 Fungsi dan Batas Relokasi Pasar Seni Guwang
Fungsi dan Batasan Pasar Seni Guwang:
1. Fungsi
Fungsi Relokasi Pasar Seni Guwang dapat di jabarkan sebagai fungsi pokok, fungsi
pensukung dan fungsi pelayanan yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi Pokok
Sebagai sebuah tempat untuk melakukan proses jual beli.
Sebagai sarana rekreasi bagi para wisatwan.
b. Fungsi Pendukung
Sebagai sarana berimteraksi antar masyarakat.
Sebagai pengembangan sector perekonomian.
Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar|35
Seminar Tugas Akhir
c. Fungsi pelayanan
Sebagai sumber informasi terhadap hasil kerajinan masyarakat bali khusunya
masyarakatb guwang.
2. Batas-Batas
Batasan Relokasi Pasar Seni Guwang adalah sebagai berikut :
a. Batasan Fisik
Batas fisik relokasi adalah menyangkut blok A, B, C, D, fasilitas penunjang (toilet,
kantin), dan area parkir pasar seni Guwang.
Penataan dan peningkatan fasilitas-fasilitas yang menunjang lingkungan pasar.
b. Batasan Non Fisik
Civitas yang terlibat seperti pedagang, pengelola dan wisatwan.
Jumlah ideal pedagang dalam sebuah pasar.
Sektor-sektor yang dapat dikembangkan pada pasar seni Guwang sehingga terjadi
timbale balik antara pasar, masyarakat dan pemerintah.
2.4.4 Sistem Pengelola
Sistem pengelolaan Pasar Seni Guwang dapat ditinjau dari penegelolaan organisasi
pasar dan pengelolaan pendapatan pasar.
1. Organisasi
Bagan organisasi pasar dapat dilihat pada gambar 2.33.
2. Pengelolaan pendapatan
Pengelolaan pendapatan pasar dilakukan dengan pedagang membayar baiaya
retribusi/bulan.
Gambar. 2.33 Struktur Organisasi