bab ii kajian teoritik a. kemampuan pemahaman konseprepository.ump.ac.id/740/3/febriyanti bab...

15
6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konsep 1. Pengertian Pemahaman Konsep Pemahaman dapat diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Menurut Van de Walle (Yohana et all,2012) berpendapat bahwa pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu pengetahuan yang sudah ada, maksudnya semakin mengerti hubungan pengetahuan yang lama dengan yang baru maka semakin baik pula pemahamannya. Menurut Schunk (2012) konsep dapat dilabeli serangkaian objek, simbol, atau kejadian yang memiliki karakteristik sama, atau sifat-sifat yang penting sehingga orang-orang mampu mengenali contoh-contoh dan bukan contoh. Menurut Eggen & Kauchak (2009) konsep adalah gagasan yang merunjuk pada sebuah kelompok atau katagori di mana anggota-anggotanya memiliki karakteristik yang umum. Kurniawan (Yohana et all, 2012) berpandangan bahwa pemahaman konsep merupakan suatu kemampuan untuk membedakan sejumlah konsep yang terpisah dan mampu mengkaitkannya serta dapat melakukan perhitungan permasalahan yang lebih luas. Menurut Kilpatrick (Afrilianto,2012) pemahaman konsep adalah kemampuan dalam memahami konsep, operasi dan relasi dalam matematika. Jadi pemahaman konsep adalah kemampuan menyampaikan kembali pengetahuan yang Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Upload: vuongthu

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Kemampuan Pemahaman Konsep

1. Pengertian Pemahaman Konsep

Pemahaman dapat diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi

yang dipelajari. Menurut Van de Walle (Yohana et all,2012) berpendapat

bahwa pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan

kuantitas hubungan suatu pengetahuan yang sudah ada, maksudnya

semakin mengerti hubungan pengetahuan yang lama dengan yang baru

maka semakin baik pula pemahamannya. Menurut Schunk (2012) konsep

dapat dilabeli serangkaian objek, simbol, atau kejadian yang memiliki

karakteristik sama, atau sifat-sifat yang penting sehingga orang-orang

mampu mengenali contoh-contoh dan bukan contoh. Menurut Eggen &

Kauchak (2009) konsep adalah gagasan yang merunjuk pada sebuah

kelompok atau katagori di mana anggota-anggotanya memiliki

karakteristik yang umum. Kurniawan (Yohana et all, 2012) berpandangan

bahwa pemahaman konsep merupakan suatu kemampuan untuk

membedakan sejumlah konsep yang terpisah dan mampu mengkaitkannya

serta dapat melakukan perhitungan permasalahan yang lebih luas. Menurut

Kilpatrick (Afrilianto,2012) pemahaman konsep adalah kemampuan dalam

memahami konsep, operasi dan relasi dalam matematika. Jadi pemahaman

konsep adalah kemampuan menyampaikan kembali pengetahuan yang

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

7

telah diperolehnya baik secara lisan maupun tulisan serta dapat

membedakan, mengoperasikan, merelasikan dan mengaplikasikannya.

2. Indikator Pemahaman Konsep

Menurut Kilpatrick (Afrillianto,2012) pemahaman konsep

(conceptual understanding) adalah kemampuan dalam memahami konsep,

operasi dan relasi dalam matematika. Adapun indikator pemahaman

konsep matematis siswa menurut Kilpatrick adalah sebagai berikut; (a)

menyatakan ulang secara verbal konsep yang telah dipelajari, (b)

mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya

persyaratan untuk membentuk konsep tersebut, (c) menerapkan konsep

secara algoritma, (d) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematika, (e) mengaitkan berbagai konsep.

Menurut Depdiknas (Yohanna et all,2012) terdapat beberapa

indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain adalah; (a)

menyatakan ulang sebuah konsep, (b) mengklasifikasi objek menurut sifat-

sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, (c) memberi contoh dan bukan

contoh dari konsep, (d) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematis, (e) mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup

suatu proses, (f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau

operasi tertentu, (g) mengaplikasikan konsep dan algoritma pemecahan

masalah.

Berdasarkan penjabaran dari Kilpatrick dan Depdiknas, peneliti

menggunakan indikator pemahaman konsep antara lain :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

8

a) Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari

b) Menyajikan suatu konsep dengan berbagai bentuk representasi

matematika

c) Mengaplikasikan konsep secara algoritma

d) Menerapkan konsep secara logis

e) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi

tertentu

f) Mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar

matematika

Peneliti memilih indikator tersebut karena disesuaikan dengan materi yang

akan diajarkan yaitu program linier. Program linier tersebut membahas

mengenai pertidaksamaan linier dua variabel, sistem pertidaksamaan linier

dua variabel, titik optimum, menuliskan soal ke dalam model matematika

dan cara penyelesaiannya.

B. Discovery Learning (Penemuan Terbimbing)

1. Pengertian Discovery Learning

Menurut Gulo (Trianto,2009) discovery adalah suatu rangkaian

kegiatan belajar yang mendorong siswa untuk mencari dan menyelidiki

secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri

penemuannya sendiri. Menurut Sund (Roestiyah, 2012) discovery adalah

proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau

prinsip. Proses mental tersebut antara lain ialah: mngamati, mencerna,

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

9

mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, dan membuat kesimpulan.

Menurut Dr.J.Richard (Roestiyah, 2012) Discovery adalah suatu

cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental

melalui belajar sendiri seperti bertukar pendapat, diskusi, membaca serta

mencoba sendiri. Bruner (Dahar, 2011) berpendapat bahwa belajar

menggunakan metode penemuan terbimbing dengan mencari sendiri

pemecahan masalah dapat menghasilkan pengetahuan yang bermakna bagi

siswa. Penemuan yang dimaksud yaitu dengan bimbingan guru sebagai

fasilitator. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, jadi Discovery

Learning adalah proses kegiatan mental yang dimana siswa dalam

bimbingan guru menemukan suatu konsep atau pengetahuan. Discovery

Learning mendorong siswa untuk mencari sendiri suatu konsep, guru

hanya sebagai fasilitator dengan membimbing siswa melalui pertanyaan-

pertanyaan yang mengarah pada suatu konsep. Siswa didorong untuk

berpikir serta menganalisis sendiri, sehingga dapat menemukan konsep,

prinsip, ataupun prosedur berdasarkan bahan ajar yang telah disediakan

guru. Model ini memerlukan waktu yang banyak dalam pelaksanaannya,

akan tetapi hasil belajar yang dicapai akan sebanding dengan waktu yang

digunakan. Pengetahuan yang baru akan melekat lebih lama apabila siswa

dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman dan mengkontruksi

sendiri konsep atau pengetahuan baru tersebut.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

10

Menurut Hanafiah (2010) terdapat tiga fungsi Discovery Learning

yaitu:

1) Membangun komitmen diantara siswa untuk belajar yang diwujudkan

dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari dan

menemukan konsep

2) Membangun sikap aktif, kreatif, dan inovaktif

3) Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya

2. Langkah – langkah Discovery Learning

Menurut Gulo (Trianto,2009) langkah-langkah pelaksanaan

Discovery Learning sebagai berikut:

a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan atau permasalahan yang

menimbulkan kebingungan pada siswa sehingga timbul rasa ingin

menyelidiki. Guru menganjurkan siswa untuk membaca buku atau

bahan ajar lainnya sebagai pedoman penyelidikan.

b) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,

kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis

(jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

11

c) Data collection (Pengumpulan Data)

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada

para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang

relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis

d) Data Processing (Pengolahan Data)

Pada tahap ini siswa melakukan pengolahan berdasarkan hasil yang ia

peroleh dari pengumpulan data, pengelohan ini dapat berupa

perhitungan.

e) Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,

teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai

dalam kehidupannya.

f) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk

semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan

pembuktian.

3. Kelebihan kekurangan Discovery Learning

Menurut Roestiyah (2012) discovery memiliki kelebihan dan

kekurangan, kelebihan tersebut antara lain: (1) membantu siswa untuk

mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

12

kognitif, (2) siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga

mudah dimengerti, (3) meningkatkan motivasi belajar, (4) meningkatkan

kepercayaan pada diri sendiri, (4) berpusat pada siswa, guru hanya sebagai

teman belajar. Discovery Learning selain mempunyai kelebihan juga

mempunyai kekurangan antara lain: (1) siswa harus memiliki kesiapan

mental seperti berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan

sekitarnya dengan baik, (2) bila kelas terlalu besar penggunaan model ini

kurang berhasil, (3) bagi guru dan siswa yang terbiasa dengan cara

konvensional, mungkin akan kecewa dengan model penemuan ini, (4) ada

yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses

pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap

dan keterampilan siswa, (5) mungkin tidak memberikan kesempatan untuk

berfikir secara kreatif.

C. Numbered Head Together (NHT)

Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama

atau menomori orang bersama adalah suatu metode dalam kerja kelompok.

Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser

Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dan untuk mengecek

pemahaman siswa. Menurut Russ Frank (Slavin, 2008) menomori orang

bersama adalah sebuah varian dari group discussion, pembelokannya yaitu

pada hanya satu siswa yang mewakili kelompoknya dan orang tersebut tidak

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

13

diberi tahu terlebih dahulu sebagai wakil kelompok. Strategi ini memastikan

setiap siswa ikut terlibat total dalam kelompoknya.

Menurut Trianto (2009) terdapat 4 tahap dalam Numbered Head

Together (NHT) yaitu: 1) penomoran, guru membagi siswa ke dalam 3-5 orang

dan setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5, 2) Guru

mengajukan pertanyaan, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa, 3)

berfikir bersama, siswa mengajukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan

tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam kelompoknya mengetahui

jawaban kelompok, 4) menjawab, guru memanggil suatu nomor tertentu,

kemudian yang nomornya sesuai menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti mengembang

Numbered Head Together (NHT) ke dalam strategi dengan langkah sebagai

berikut:

1) Guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan maksimal 4 orang.

Pembagian kelompok dilaksanakan secara acak, di mana masing-masing

siswa menyebutkan satu nomor urut dari pojok depan atau belakang.

2) Siswa yang memiliki nomor urut sama bergabung menjadi satu

kelompok

3) Setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 4

4) Pada saat memaparkan hasil diskusi, guru memanggil suatu nomor

sebagai wakil kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi.

Misal jumlah siswa 24, maka ada 6 kelompok dengan masing-

masing anggota 4 orang. Setelah itu setiap siswa menyebutkan satu nomor

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

14

urut dari pojok depan atau belakang. Siswa yang mendapat nomor urut yang

sama bergabung menjadi satu kelompok. Misal siswa yang mendapat nomor

urut 1 maka bergabung dengan siswa lainnya yang mendapat nomor urut 1.

Setelah masing-masing bergabung dengan kelompoknya dan menggunakan

nomor anggota yang diberikan oleh guru, kemudian siswa bekerjasama

memecahkan masalah yang telah disediakan guru. Pada saat memaparkan

hasil diskusi, guru memanggil suatu nomor sebagai wakil kelompoknya

untuk memaparkan hasil diskusi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan

meminimalisir ketergantungan terhadap teman sehingga semua siswa siap

dalam memaparkan hasil diskusi kelompoknya.

D. Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together (NHT)

Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together

(NHT) merupakan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah

Discovery Learning dan siswa menemukan suatu konsep melalui

berkelompok dengan strategi Numbered Head Together (NHT) yang dimana

cara pengelompokan tersebut dengan penomoran. Siswa yang memiliki

nomor yang sama bergabung menjadi satu kelompok. Kemudian guru

memberikan nomor anggota untuk masing-masing anggota kelompok. Pada

saat presentasi siswa yang nomornya dipanggil guru, dialah yang mewakili

kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya. Tahapan-tahapan dari

Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together (NHT)

sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

15

Tabel 2.1. Tahapan Discovery Learning dengan strategi NHT

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

a. Guru menyapa siswa memberi salam, doa, dan menanyakan kabar

serta mengecek kehadiran siswa

b. Guru memberi motivasi kemanfaatan belajar program linier

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Guru menyampaikan rencana kegitan belajar

Kegiatan Inti

(Pemberian Rangsang)

e. Guru menyampaikan materi yang terkait dengan

materi yang akan diajarkan

f. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan maksimal anggota

kelompok 4 orang, dengan guru meminta masing-masing siswa untuk

menyebutkan satu nomor urut tertentu dari pojok depan atau

belakang.

g. Siswa yang memiliki nomor urut sama bergabung menjadi satu

kelompok

h. Setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 4

(Identifikasi Masalah)

i. Guru memberikan pertanyaan untuk memancing siswa agar timbul

rasa ingin tahu

(Pengumpulan data)

j. Siswa bersama kelompoknya mengumpulkan data yang terdapat pada

permasalahan tersebut

(Pengolahan data)

k. Siswa bersama kelompoknya mengolah data yang telah dikumpulkan

(Pembuktian)

l. Siswa bersama kelompoknya melakukan pembuktian penyelesaian

masalah

(Kesimpulan) m. Guru memanggil suatu nomor anggota kelompok sebagai wakil

kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi

n. Siswa yang nomornya disebutkan, mewakili kelompoknya

memaparkan hasil diskusi

o. Setelah semua memaparkan hasil diskusi, guru mengkonfirmasi

tentang kepahaman siswa

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

16

Penutup

p. Guru membimbing siswa dengan tanya jawab merangkum isi

pembelajaran

q. Guru memberi arahan mempelajari materi berikut untuk pertemuan

selanjutnya

r. Guru memberikan salam penutup kepada siswa

E. Perbedaan Discovery Learning dengan Discovery Learning Strategi

Numbered Head Together (NHT)

Discovery Learning dengan Discovery Learning Strategi Numbered

Head Together (NHT) memiliki perbedaan pada kegiatan inti khususnya pada

strategi berkelompok. Berikut perbedaannya:

Tabel 2.2. Perbedaan Discovery Learning dengan Discovery Learning

Strategi Numbered Head Together (NHT)

Discovery Learning Discovery Learning strategi Numbered

Head Together (NHT)

Kegiatan Inti

Pemberian ransang

a. Guru menyampaikan materi

yang terkait dengan materi yang

akan diajarkan dan

menampilkan suatu

permasalahan

b. Siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok

Identifikasi masalah

c. Guru memberikan pertanyaan

untuk memancing siswa agar

Kegiatan Inti

Pemberian ransang

a. Guru menyampaikan materi yang

terkait dengan materi yang akan

diajarkan dan menampilkan suatu

permasalahan

b. Siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok dengan maksimal

anggota 4 orang, dengan guru

meminta masing-masing siswa

untuk menyebutkan satu nomor

urut tertentu dari pojok depan atau

belakang.

c. Siswa yang memiliki nomor urut

sama bergabung menjadi satu

kelompok

d. Setiap anggota kelompok diberi

nomor 1 sampai 4

Identifikasi masalah

e. Guru memberikan pertanyaan

untuk memancing siswa agar

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

17

timbul rasa ingin tahu

Pengumpulan data

d. Siswa bersama kelompoknya

mengumpulkan data yang

terdapat pada permasalahan

tersebut

Pengolahan data

e. Siswa bersama kelompoknya

mengolah data yang telah

dikumpulkan

Pembuktian

f. Siswa bersama kelompoknya

melakukan pembuktian

penyelesaian masalah

Kesimpulan

g. Guru mempersilahkan

kelompok yang akan

memaparkan hasil diskusi

h. Setelah semua memaparkan

hasil diskusi, guru

mengkonfirmasi tentang

kepahaman siswa

timbul rasa ingin tahu

Pengumpulan data

f. Siswa bersama kelompoknya

mengumpulkan data yang terdapat

pada permasalahan tersebut

Pengolahan data

g. Siswa bersama kelompoknya

mengolah data yang telah

dikumpulkan

Pembuktian

h. Siswa bersama kelompoknya

melakukan pembuktian

penyelesaian masalah

Kesimpulan

i. Guru memanggil suatu nomor

anggota kelompok sebagai wakil

kelompoknya untuk memaparkan

hasil diskusi

j. Siswa yang nomornya disebutkan,

mewakili kelompoknya

memaparkan hasil diskusi

k. Setelah semua memaparkan hasil

diskusi, guru mengkonfirmasi

tentang kepahaman siswa

F. Materi Pokok Program Linier

Program linier merupakan salah satu pokok bahasan matematika di

SMK. Pokok bahasan ini diajarkan pada siswa kelas XI semester dua. Hal ini

dimaksudkan agar siswa dapat segera menyelesaikan persoalan yang

berhubungan dengan program linier, baik dalam kehidupan sehari-hari

maupun pada pelajaran lain yang melibatkan program linier di dalamnya.

Pada mata pelajaran matematika SMK kelas XI semester dua, membahas

tentang:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

18

a. Pertidaksamaan liner 2 variabel

b. Sistem pertidaksamaan linier

c. Titik optimum dari sistem pertidaksamaan linier

d. Menuliskan model matematika dan cara penyelesaiannya

e. Menentukan titik optimum

f. Menentukan nilai optimum dengan metode uji titik pojok

g. Menentukan nilai optimum dengan bantuan garis selidik

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya Sholeh (2012), dalam

penelitiannya diperoleh hasil bahwa penggunaan model Discovery Learning

(penemuan terbimbing) dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

siswa. Sugesti (2010) dalam penelitiannya diperoleh hasil model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep dan partisipasi siswa. Berdasarkan penelitian yang pernah

dilakukan, pembelajaran discovery tidak dipadukan dengan model

pembelajaran yang lain dan hanya menggunakan media pelengkap saja seperti

Lembar Kerja Kelompok. Pada Penelitian yang akan dilaksanakan ini yaitu

perpaduan antara discovery learning dengan strategi Numbered Head Together

(NHT) disertai media Lembar Kerja Kelompok (LKK) dalam upaya

meningkatkan pemahaman konsep.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

19

H. Kerangka Pikir

Masalah yang dihadapi:

1. Siswa masih kesulitan dalam menafsirkan soal cerita

2. Siswa masih kurang tepat dalam membuat diagram

3. Siswa masih kurang tepat dapat menggunakan, memanfaatkan, dan

memilih prosedur atau operasi tertentu

4. Siswa belum bisa menggunakan konsep secara runtut

5. Siswa masih kesulitan mengkaitkan konsep sebelumnya dengan konsep

yang sekarang

Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together (NHT)

Tahapan Discovery Learning dengan strategi NHT:

1. Pemberian ransang : Guru menjelaskan materi yang terkait dengan

materi yang akan diajarkan. Kemudian dibentuk kelompok maksimal 4

orang. Siswa menyebutkan satu nomor sesuai urutan. Siswa yang

memiliki nomor sama bergabung menjadi 1 kelompok. Guru

memberikan nomor 1 – 4 untuk masing-masing anggota setiap

kelompok

2. Identifikasi masalah : Guru memberikan pertanyaan untuk memancing

siswa agar timbul rasa ingin tahu serta membagikan LKK kepada

masing-masing kelompok

3. Pengumpulan data : Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan

pada kelompok yang mengalami kesulitan dalam pengumpulan data

4. Pengolahan data : Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan pada

kelompok yang mengalami kesulitan dalam pengolahan data

5. Pembuktian : Guru berkeliling untuk memberikan bimbingan pada

kelompok yang mengalami kesulitan dalam pembuktian data

6. Kesimpulan: Guru memanggil suatu nomor anggota sebagai wakil dari

kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi. Setelah semua

memaparkan hasil diskusi, guru mengkonfirmasi tentang kepahaman

siswa

Model Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together

(NHT) diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/740/3/FEBRIYANTI BAB II.pdf · representasi matematis, (e) ... Peneliti memilih indikator tersebut karena

20

Pada Model Discovery Learning siswa bersama kelompoknya

menemukan sendiri suatu konsep dan guru hanya memberikan arahan,

sehingga dengan model ini siswa menjadi lebih paham proses terbentuknya

suatu konsep karena mengetahui akar dari suatu konsep tersebut dan bukan

sekedar menghafal rumus. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahamn

konsep siswa. Pada strategi Numbered Head Together (NHT) mendorong

siswa untuk bekerjasama serta mengetahui hasil diskusi karena yang menjadi

wakil kelompoknya untuk presentasi tidak diberi tahu terlebih dahulu. Jadi

model Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together (NHT)

merupakan pembelajaran yang di mana siswa menemukan suatu konsep

bersama kelompoknya dengan arahan dari guru dan yang menjadi wakil

presentator kelompok tidak diberi tahu terlebih dahulu sehingga mendorong

siswa untuk bekerjasama dan mengetahui hasil diskusi kelompok. Model

Discovery Learning dengan strategi Numbered Head Together (NHT)

diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.

I. Hipotesis Penelitian

Melalui strategi Numbered Head Together (NHT) dengan model

Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

kelas XI AP 1 SMK Swagaya Purwokerto pada semester 2 tahun ajaran

2014/2015.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Febrianti Tri Rahayu, FKIP UMP, 2015