bab ii kajian pustaka a. pemahaman konseprepository.ump.ac.id/5073/3/bab ii.pdf · siswa yang tidak...

17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, misalnya mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus matematika ke dalam bentuk kata- kata (Winkel, 1996). Menurut Uno dan Koni (2012) pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan menangkap makna dan arti serta mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan sesuatu dengan caranya sendiri. Konsep menurut Wardhani (2008) adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu objek. Pendapat lain dikemukakan oleh Uno dan Koni (2012) bahwa konsep adalah sekelompok objek, peristiwa, atau simbol yang memiliki karakteristik yang sama yang dapat diidentifikasi. Selanjutnya, menurut Suprijono (2009) konsep dapat diartikan sebagai suatu jaringan hubungan dalam objek, kejadian, dan lain lain yang mempunyai ciri ciri tetap dan dapat diobservasi. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa 7 Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Upload: vudien

Post on 01-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman Konsep

Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari

bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan

isi pokok dari suatu bacaan, misalnya mengubah data yang disajikan dalam

bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus matematika ke dalam bentuk kata-

kata (Winkel, 1996). Menurut Uno dan Koni (2012) pemahaman adalah

kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau

menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah

diterimanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman adalah kemampuan menangkap makna dan arti serta mengartikan,

menafsirkan, menerjemahkan sesuatu dengan caranya sendiri.

Konsep menurut Wardhani (2008) adalah ide (abstrak) yang dapat

digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau

menggolongkan sesuatu objek. Pendapat lain dikemukakan oleh Uno dan Koni

(2012) bahwa konsep adalah sekelompok objek, peristiwa, atau simbol yang

memiliki karakteristik yang sama yang dapat diidentifikasi. Selanjutnya,

menurut Suprijono (2009) konsep dapat diartikan sebagai suatu jaringan

hubungan dalam objek, kejadian, dan lain – lain yang mempunyai ciri – ciri

tetap dan dapat diobservasi. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa

7

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

8

konsep adalah ide (abstrak), sekelompok objek, peristiwa atau simbol yang

memiliki karakteristik yang sama dan tetap serta dapat di observasi.

Pemahaman konsep menurut Shadiq (2009) yaitu siswa mampu

mendefinisikan, mengidentifikasi, dan memberi contoh atau bukan contoh dari

konsep. Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukan peserta

didik dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma)

secara luwes, akurat, efisien dan tepat (Uno dan Koni, 2012).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pemahaman konsep adalah

kemampuan untuk mendefinisikan, mengidentifikasi, dan memberi contoh atau

bukan contoh dari suatu konsep dengan ditunjukan peserta didik dapat

memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes,

akurat, efisien dan tepat.

Menurut Wardhani (2008) beberapa ciri khusus yang membedakan

antara soal pemahaman konsep dengan soal untuk aspek penilaian yang lain.

Indikator-indikator pemahaman konsep pada petunjuk teknis pelaksanaan

peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas no. 506/c/PP/2004 yaitu :

a. Menyatakan ulang sebuah konsep.

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya.

c. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

9

f. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi

tertentu.

g. Mengaplikasi konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

Berdasarkan indikator pemahaman konsep di atas, maka dalam penelitian

ini indikator yang digunakan adalah:

a. Menyatakan ulang sebuah konsep yaitu dapat menjelaskan kembali

konsep-konsep yang telah dipelajari.

Contoh: Saat siswa belajar mengenai prisma dan limas maka siswa dapat

menyatakan ulang pengertian prisma dan limas.

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya yaitu dapat mengidentifikasi sifat-sifat pada suatu obyek yang

sesuai dengan konsep tersebut.

Contoh : Saat siswa diberikan berbagai gambar prisma dan limas siswa

dapat menunjukan mana gambar yang merupakan prisma dan mana

gambar yang merupakan limas serta dapat menjelaskan unsur-unsur dari

bangun tersebut.

c. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep yaitu dapat

menuliskan beberapa contoh dan bukan contoh dari suatu konsep yang di

dapat. Contoh : siswa diminta menyebutkan contoh benda di sekitar

mereka yang berbentuk prisma dan limas dalam kehidupan sehari-hari.

d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu

dapat menuliskan bentuk model matematika dari suatu permasalahan dan

dapat disajikan ke dalam gambar, grafik dan lain-lain. Contoh : Saat siswa

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

10

diberikan soal cerita mengenai prisma segitiga yang diketahui panjang sisi

alas dan tingginya, maka siswa dapat menggambar prisma tersebut dengan

disertai ukuran-ukurannya.

e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dapat

menentukan syarat perlu dan syarat cukup yang harus diketahui dalam soal

dan mampu mengembangkannya.

Contoh : Siswa diberikan soal menentukan berapa tinggi prisma segitiga

siku-siku dengan diketahui luas permukaan prisma, panjang sisi miring

dan salah satu sisinya. Untuk menentukan tinggi prisma terlebih dahulu

kita harus mencari tinggi alasnya terlebih dahulu yaitu dengan

menggunakan rumus pytagoras, kemudian menghitung tinggi prisma

tersebut.

f. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi

tertentu dapat memilih prosedur yang akan digunakan dalam

menyelesaikan masalah.

Contoh : Saat siswa diberikan soal untuk menghitung volume prisma maka

rumus yang digunakan adalah rumus volume.

g. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah yaitu

dapat mengaitkan konsep ke dalam pemecahan masalah.

Contoh : Siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan

dengan materi prisma atau limas.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

11

B. Kemandirian Belajar

1. Pengertian Kemandirian Belajar

Desmita (2009) berpendapat bahwa kemandirian adalah kemampuan

untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri

secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan

malu dan keragu-raguan. Sedangkan menurut Chaplin (Desmita, 2009),

kemandirian adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk

menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan

dirinya sendiri. Dari beberapa uraian diatas disimpulkan bahwa

kemandirian adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur

pikiran sesuai kebebasan individu untuk memilih dan menentukan sendiri.

Menurut Slamento (2010) belajar adalah proses usaha untuk

memperoleh perubahan tingkah laku baru yang merupakan hasil dari

pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat lain

dikemukakan oleh Gagne (Dahar, 2011) mendefinisikan bahwa belajar

adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman. Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan dari hasil pengalaman sendiri sebagai akibat dari pengalaman

Moore (Rusman, 2012) menyatakan bahwa kemandirian belajar

peserta didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa

dapat ikut menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar, serta

evaluasi pembelajarannya. Pendapat lain dikemukakan oleh Nurmi (2010),

kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan oleh individu

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

12

dengan kebebasannya dalam menentukan dan mengelolah sendiri bahan

ajar, waktu, tempat, dan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang

diperlukan.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kemandirian belajar adalah aktivitas belajar siswa yang didorong oleh

kemauan, pilihan dan tanggung jawab diri sendiri tanpa adanya bantuan

orang lain untuk menguasai kompetensi tertentu yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah serta mampu mempertanggung jawabkan

tindakannya.

Menurut Desmita (2009) kemadirian belajar biasanya ditandai

dengan: (a) memiliki kemampuan menentukan nasib sendiri; (b) kreatif dan

inisiatif; (c) bertanggung jawab; (d) mampu menahan diri; (e) membuat

keputusan sendiri; (f) mampu mengatasi masalah.

2. Gejala Kemandirian Belajar

Menurut Sunaryo (Desmita, 2009) menyebutkan beberapa gejala

yang berhubungan dengan permasalah kemandirian belajar yaitu:

1. Ketergantungan disiplin bukan karena niat sendiri yang ikhlas.

Perilaku seperti ini akan mengarah pada perilaku tidak konsisten

yang akan menghambat pembentukan etos kerja dan etos kehidupan

yang mapan sebagai salah satu ciri dari kemandirian. Contoh : saat

mengerjakan tugas atau ulangan mengandalkan teman lain yang lebih

pintar atau mencontek jawaban teman yang lain.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

13

2. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidup.

Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan

gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya masih rendah. Jika

siswa peduli dengan lingkungan sekitar berarti memiliki kemandirian

belajar. Contoh : siswa mengobrol sendiri dengan teman sebangkunya

apabila guru sedang menjelaskan materi pelajaran.

3. Ketidak jujuran dalam berfikir dan bertindak

Ketidakjujuran dalam berpikir dan bertindak menunjukan

bahwa kemandirian masih rendah. Contoh: siswa lebih memilih diam

daripada bertanya kepada guru tentang kesulitan dalam memahami

masalah yang dihadaripnya dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Upaya-upaya pengembangan kemandirian belajar

Upaya-upaya dalam pengembangan kemandirian belajar siswa,

diantaranya :

a. Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang

memungkinkan anak merasa dihargai

b. Mendorong anak untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan

dan dalam berbagai kegiatan sekolah.

c. Memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan,

mendorong rasa ingin tahu mereka.

d. Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak

membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.

e. Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

14

Indikator kemandirian belajar yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Memiliki keinginan yang kuat untuk belajar

b. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah

yang dihadapi.

c. Memiliki kepercayaan diri dan melaksanakan tugas-tugasnya secara

mandiri.

d. Memiliki tanggung jawab atas apa yang dilakukannya

C. Discovery Learning

1. Pengertian Discovery Learning

Menurut Sund (Roestiyah, 2012) discovery adalah proses mental

dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses

mental tersebut antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-

golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat

kesimpulan. Sedangkan Gulo (Trianto, 2009) berpendapat bahwa discovery

adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang mendorong siswa untuk

mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga

dapat merumuskan menemuannya sendiri

Discovery learning (Sinambela, 2013) adalah teori belajar yang

didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila siswa tidak

disajikan dengan materi pelajaran dalam bentuk utuh, tetapi diharapkan

siswa mengorganisasi sendiri. Budiningsih menyatakan bahwa discovery

learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

15

intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Kemendikbud,

2013). Menurut Krismanto (2003) discovery learning adalah pembelajaran

dimana guru berperan meyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa

untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah –

perintah atau lembar kerja. Siswa mengikuti petunjuk dan menemukan

sendiri penyelesaiannya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Discovery

learning adalah suatu metode pembelajaran kelompok yang dalam proses

pembelajarannya siswa dituntut untuk menemukan sebuah konsep melalui

lembar kerja dengan guru bertugas sebagai pembimbing.

2. Langkah – langkah Discovery Learning

Menurut Rusvan dkk. (1994) tahapan proses pembelajaran discovery

learning adalah:

a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

Pada tahap ini guru memulai dengan bertanya mengajukan

pertanyaan, atau memerintah peserta didik membaca atau

mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.

b. Problem statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah peserta didik

diberi kesempatan mengidentifikasi permasalahan, sebanyak mungkin

memilihnya yang dipandang paling menarik dan fleksibel untuk

dipecahkan. Permasalahan yang dipilih ini selanjutnya harus

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

16

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis (pernyataan sebagai

jawaban sementara atas pertanyaan tersebut).

c. Data collection (Pengumpulan Data)

Tahap ini dilakukan untuk menjawab petanyaan atau membuktikan

benar tidaknya hipotesis itu, peserta didik diberi kesempatan untuk

mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, dengan membaca

buku sumber, mengamati objeknya, mewawancarai orang sebagai

sumber, dan sebagainya.

d. Data processing (Pengolahan Data)

Semua informasi yang di dapat pada tahap sebelumnya yaitu dari

hasil membaca buku sumber, wawancara dan sebagainya, selanjutnya

diolah, diacak, bahkan kalau perlu dihitung dengan cara tertentu serta

ditafsirkan.

e. Verification (Pembuktian)

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada

tersebut (available information), pertanyaan atau hipotesis yang telah

dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak

dengan kata lain terbukti atau tidak.

f. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

Tahap selanjutnya, berdasarkan hasil verifikasi tadi siswa dapat

belajar menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu.

Sedangkan menurut Suhana (2012), beberapa langkah discovery

learning yang harus diperhatikan adalah:

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

17

a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

b. Seleksi pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari.

c. Seleksi bahan atau masalah yang akan dipelajari.

d. Menentukan peran yang akan dilakukan oleh masing – masing peserta

didik.

e. Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan

diselidiki atau ditemukan.

f. Mempersiapkan setting kelas.

g. Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan.

h. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan

penyelidikan dan penemuan

i. Menganalisis sendiri atas data temuan.

j. Merangsang terjadinya dialog antar peserta didik.

k. Memberi penguatan kepada peserta didik untuk giat dalam proses

penemuan.

l. Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan prinsip – prinsip

generalisasi atas hasil penemuannya

Dalam penelitian ini langkah-langkah discovery learning yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

Tahap stimulasi dimulai dengan guru memberikan ceramah singkat

mengenai materi untuk mendorong rasa ingin tahu siswa terhadap materi

yang akan dipelajari.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

18

b. Problem statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)

Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk

memancing siswa mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin yang

selanjutnya akan dipecahkan.

c. Data collection (Pengumpulan Data)

Pada tahap ini siswa mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang

nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

d. Data processing (Pengolahan Data)

Pada tahap ini semua data yang didapat dari tahap pengumpulan data

selanjutnya diolah untuk menyelesaikan masalah.

e. Verification (Pembuktian)

Pada tahap verifikasi jawaban atas masalah yang didapat pada tahap

pengolahan data kemudian diverifikasi apakah jawaban atas

penyelesaian masalah itu benar atau tidak.

f. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

Tahap selanjutnya, berdasarkan hasil verifikasi tadi siswa dapat

belajar menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu.

3. Tahapan Discovery Learning

Dalam tabel dibawah ini disajikan tahap-tahap discovery learning yang

digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tahapan discovery learning

Deskripsi Kegiatan

Pendahuluan

a. Guru memberikan salam

b. Guru meminta siswa berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

19

c. Guru mengecek kehadiran siswa, dengan cara menanyakan siapa yang

tidak berangkat

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

e. Guru menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu

discovery learning

Kegiatan Inti

Stimulation (Stimulasi/ Pemberian rangsangan)

f. Guru memberikan materi dasar berupa ceramah

Problem statment (Pernyataan/ Identifikasi masalah)

g. Guru memberikan pertanyaan untuk memancing rasa ingin tahu siswa

Data collection (Pengumpulan data)

h. Siswa bersama kelompoknya mengumpulkan data yang dibutuhkan

dalam permasalahan tersebut.

Data processing (Pengolahan data)

i. Siswa bersama kelompoknya mengolah data yang sudah didapatnya

untuk menyelesaikan masalah.

Verification (Pembuktian)

j. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas untuk

menuliskan jawaban dari masalah

k. Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa untuk membuktikan apakah

jawaban dari masalah tersebut benar

Generalization (Kesimpulan)

l. Guru menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan

berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama.

Penutup

m. Guru menginformasikan materi pembelajaran di pertemuan yang akan

datang.

n. Mengakhiri pembelajaran dengan salam

D. Penelitian Relevan

Penelitian ini didukung penelitian sebelumnya oleh Purwitasari (2012),

dalam penelitiannya yang berjudul Model Discovery Learing Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII D SMP

Negeri 1 Kedungbanteng, didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan

discovery learning dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

20

siswa, hal ini ditunjukan dengan peningkatan nilai pemahaman konsep pada

setiap siklusnya. Pada pelaksanaan siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep

adalah 70,4 pada siklus II meningkat menjadi 75,3 kemudian pada siklus III

nilai rata-ratanya adalah 80.

Penelitian lain yang berjudul Peningkatan Kemandirian Belajar dan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dengan Pembelajaran Discovery

di Kelas VIII B MTs Ma’arif NU 06 Bojongsari dilakukan oleh Suning (2013),

dari penelitiannya didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan discovery

leaarning dapat meningkatkan kemandirian belajar siswanya, hal itu

dibuktikan dengan hasil kemandirian belajar yang meningkat setiap siklusnya.

Pada siklus I skor kemandirian belajar siswa adalah 54,77, pada siklus II adalah

57,69 dan pada siklus III adalah 61,68.

E. Materi Prisma dan Limas

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas,

dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar Indikator

5.1 Mengidentifikasi sifat-

sifat kubus, balok, prisma

dan limas serta bagian-

bagiannya.

1. Menyebutkan unsur-unsur prisma

2. Menyebutkan unsur-unsur limas

5.2 Membuat jaring-jaring

kubus, balok, prisma dan

limas

1. Membuat jaring-jaring prisma

2. Membuat jaring-jaring limas

5.3 Menghitung luas

permukaan dan volume

prisma dan limas

1. Menemukan rumus luas

permukaan prisma dan limas.

2. Menghitung luas permukaan

prisma dan limas.

3. Menetukan rumus volume prisma

dan limas.

4. Menghitung volume prisma dan

limas.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

21

5. Menghitung luas permukaan dan

volume prisma dan limas dalam

kehidupan sehari-hari

F. Kerangka Pikir

Masalah yang dihadapi adalah pemahaman konsep dan kemandirian

belajar yang masih rendah pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 8 Purwokerto.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan model pembelajaran yang

dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar. Maka, untuk

meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar siswa adalah

digunakannya discovery learning. Discovery learning adalah pembelajaran

dimana guru berperan meyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa

untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah – perintah

atau lembar kerja. Siswa mengikuti petunjuk dan menemukan sendiri

penyelesaiannya

Pada discovery learning tahap awal yang dilakukan guru adalah

stimulation atau pemberian rangsangan untuk menggali pengetahuan awal

siswa tetang materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini siswa dapat

menyatakan ulang sebuah konsep dan dapat mendorong siswa untuk memiliki

keinginan yang kuat untuk belajar. Selanjutnya, pada tahap problem statment

atau identifikasi masalah digunakan untuk mengidentifikasi masalah sehingga

siswa dapat mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai

dengan konsepnya, pada tahap ini juga dapat mendorong siswa untuk memiliki

keinginan yang kuat untuk belajar.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

22

Pada tahap data collection atau pengumpulan data siswa dapat menggali

informasi yang dibutuhkan sebanyak-banyaknya sehingga dapat memberikan

contoh dan bukan contoh dari suatu konsep dan mendorong siswa untuk

mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi. Pada tahap data processing atau pengolahan data akan melatih siswa

untuk menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,

mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,

menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu,

mengaplikasi konsep dan algoritma pada pemecahan masalah dan mendorong

siswa memiliki rasa percaya diri dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara

mandiri.

Pada tahap verification atau verifikasi diharapkan siswa dapat merinci

jawaban yang di dapat dari data processing dan membuktikan jawaban yang

didapatnya benar atau salah sehingga akan mendorong siswa untuk

mengembangkan rasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Selanjutnya pada tahap generalization atau generalisasi adalah tahap penarikan

kesimpulan tentang materi yang di dapat sebelumnya berdasarkan infromasi

yang mereka miliki dapat mendorong sifat bertanggung jawab atas apa yang

dilakukannya.

Dari uraian di atas diduga dengan discovery learning dapat

meningkatkan kemandirian belajar karena dalam proses pembelajaran siswa

menyelesaikan masalah dengan mencari data yang dibutuhkan dan

mengolahnya secara mandiri kemudian siswa juga dapat memahami,

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konseprepository.ump.ac.id/5073/3/BAB II.pdf · Siswa yang tidak peduli terhadap lingkungannya merupakan gejala yang menunjukan bahwa kemandiriannya

23

menyelidiki, menemukan sendiri suatu konsep tanpa tergantung dan

mengandalkan penjelasan dari guru saja.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir yang telah dirumuskan di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran discovery learning dapat

meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar siswa kelas VIII A

SMP Negeri 8 Purwokerto.

Peningkatan Pemahaman Konsep..., Prisma Fadjar Budhi Mumtahanah, FKIP, UMP, 2016